8
PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM Muhajir Dosen STAI An-Nawawi Purworejo ABSTRAK Dalam studi agama, pendekatan komparatif bukanlah suatu metode yang baru, akan tetapi pendekatan ini dalam studi Islam merupakan pengembangan dari upaya komparatif. Dalam pembahasan ini juga ingin melihat sejauhmana pendekatan komparatif memberikan kontribusi dalam memahami Islam. Dengan komparatif mesti ada sesuatu yang dibanding dengan melihat segi-segi persamaan dari dua atau lebih sasaran (objek) yang belum diketahui sebelumnya dengan melihat segi-segi perbedaan antara satu dengan lain dalam memahami agama. Pendekatan komparatif dalam tradisi intelektual Muslim juga dapat dilihat dari studi perbandingan mazhab politik dan akidah. Adapun kelebihan dari pendekatan komparatif dalam studi Islam dapat dilihat dengan terungkapnya beberapa aspek kesamaan dan perbedaan dari dua hal yang dikaji terhadap sesuatu persoalan atau masalah yang diteliti. Namun pembahasan komparatif ini merupakan upaya yang penting dari studi agama untuk menyelidiki bagian inti dari proses pembentukan, pengujian dan penerapan dari generalisasi. Key word: pendekatan, komparatif, studi, Islam A. Latar Belakang Salah satu pendekatan yang digunakan dalam kajian-kajian ke-Islaman adalah pendektan komparatif, bisa diartikan sebagai kajian yang membandingkan antara satu objek dengan objek lainnya. Banyak hal yang bisa dipelajari melalui pendekatan komparatif dalam objek kajian. Komparatif ini selalu dimaknai dengan perbandingan, dengan begitu ada beberapa objek atau paling sedikit ada dua objek yang akan diperbandingkan. Dua objek komparasi bisa dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda, seperti kualitas, kuantitas dan sifatnya yang lain. Dalam komparasi juga bisa didapatkan persamaan atau kemiripan. Yang pasti komparasi harus mempunyai alat ukur yang reliabel bagi kedua objek tersebut. Untuk melengkapi gambaran sejauhmana pendekatan komparatif memberikan kontribusi dalam memahami Islam, ada baiknya didudukkan terlebih dahulu pengertian dan pemahaman komparatif serta penggunaan dan pengaplikasian nya dalam studi agama secara umum dan studi Islam secara khusus, sehingga dapat dilihat problem dan prospek serta signifikansi dan kontribusi pendekatan ini dalam studi Islam. B. Makna Perbandingan dan Pendekatan Komparatif Istilah perbandingan (Comparative) telah sering dipergunakan dalam berbagai bidang

PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Muhajir

Dosen STAI An-Nawawi Purworejo

ABSTRAK

Dalam studi agama, pendekatan komparatif bukanlah suatu metode yang baru, akan tetapi pendekatan ini dalam studi Islam merupakan pengembangan dari upaya komparatif. Dalam pembahasan ini juga ingin melihat sejauhmana pendekatan komparatif memberikan kontribusi dalam memahami Islam. Dengan komparatif mesti ada sesuatu yang dibanding dengan melihat segi-segi persamaan dari dua atau lebih sasaran (objek) yang belum diketahui sebelumnya dengan melihat segi-segi perbedaan antara satu dengan lain dalam memahami agama.

Pendekatan komparatif dalam tradisi intelektual Muslim juga dapat dilihat dari studi perbandingan mazhab politik dan akidah. Adapun kelebihan dari pendekatan komparatif dalam studi Islam dapat dilihat dengan terungkapnya beberapa aspek kesamaan dan perbedaan dari dua hal yang dikaji terhadap sesuatu persoalan atau masalah yang diteliti. Namun pembahasan komparatif ini merupakan upaya yang penting dari studi agama untuk menyelidiki bagian inti dari proses pembentukan, pengujian dan penerapan dari generalisasi.

Key word: pendekatan, komparatif, studi, Islam

A. Latar Belakang Salah satu pendekatan yang digunakan

dalam kajian-kajian ke-Islaman adalah pendektan komparatif, bisa diartikan sebagai kajian yang membandingkan antara satu objek dengan objek lainnya.

Banyak hal yang bisa dipelajari melalui pendekatan komparatif dalam objek kajian. Komparati f ini se la lu dimaknai dengan perbandingan, dengan begitu ada beberapa objek atau paling sedikit ada dua objek yang akan diperbandingkan.

Dua objek komparasi bisa dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda, seperti kualitas, kuantitas dan sifatnya yang lain. Dalam komparasi juga bisa didapatkan persamaan atau

kemiripan. Yang pasti komparasi harus mempunyai alat ukur yang reliabel bagi kedua objek tersebut.

Untuk melengkapi gambaran sejauhmana pendekatan komparatif memberikan kontribusi dalam memahami Islam, ada baiknya didudukkan terlebih dahulu pengertian dan pemahaman komparatif serta penggunaan dan pengaplikasian nya dalam studi agama secara umum dan studi Islam secara khusus, sehingga dapat dilihat problem dan prospek serta signifikansi dan kontribusi pendekatan ini dalam studi Islam.

B. Makna Perbandingan dan Pendekatan KomparatifIstilah perbandingan (Comparative) telah

sering dipergunakan dalam berbagai bidang

Page 2: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 ISSN: 2302-0547

42

kehidupan, termasuk dalam berbagai studi. Komparatif selalu dimaknai dengan perbandingan, yang di dalamnya terdapat beberapa objek atau paling sedikitnya dua objek yang akan disbanding ; apakah sama, berbeda, melihat segi-segi persamaan atau segi-segi perbedaannya.

Dilihat dari asal katanya, “komparatif ” sebenarnya ditulis dengan “comparative”, berasal dari bahasa Latin “comparatus” yang artinya kemampuan menggunakan metode untuk mengetahui persamaan atau perbedaan yang ditentukan dengan pengujian secara simultan dari dua hal atau lebih. Sedangkan “Compare” (selanjutnya disebut komparasi), adalah menguji karakter atau kualitas (dari dua atau lebih orang atau sesuatu), terutama untuk mengetahui persamaan dan perbedaan-perbedaan.

Dalam kosa kata Arab, Istilah komparatif disebut juga dengan istilah “Muqaranah” yang artinya perbandingan. Syaltout dan al-Syas mengatakan, muqaranah atau membandingkan itu adalah jalan untuk mengetahui cara-cara para imam berijtihad dan juga jalan untuk dapat memilih hukum yang dapat menentramkan jiwa.

Komparatif yang diadopsi oleh bahasa Indonesia dari bahasa Inggris yakni comparative berasal dari bahasa Latin yakni comparativus yang berarti kemampuan menggunakan metode untuk mengetahui persamaan atau perbedaan yang ditentukan dengan pengujian secara simultan dari dua hal atau lebih.1Kata ini dalam bahasa Indonesia selanjutnya disebut dengan komparatif, sedangkan compare berarti menguji karakter atau kualitas terutama untuk mengetahui persamaan dan perbedaan-perbedaan, kata ini selanjutnya dalam bahasa Indonesia disebut dengan komparasi.

Pengertian komaprasi yang lebih luas dan sistematis dikemukakan oleh William E. Paden, yakni bahwa komparasi adalah studi terhadap dua objek atau lebih dalam pengertian faktor yang sama, suatu faktor yang sama dimana ia terkait secara baik dengan persamaan ataupun perbedaan

1Philip Babcock Gove, Webster Third New International Dictionary (Massachussets: G. dan C, Meriam Company, 1996), h. 461.

antara objek-objek eksplisit dan implisit. Adapun pendekatan atau metode komparatif secara bebas diartikan sebagai pengkoordinasian seluruh data yang sebanding secara tidak memihak dan tanpa prasangka, terlepas dari konteks atau masa. Dalam studi agama komparativisme itu sendiri dapat digolongkan sebagai upaya penting dan tepat sebagai sebuah lapangan penyeledikan dan bagian inti dari proses pembentukan, pengujian dan penerapan generalisasi tentang agama pada tingkat manapun.

Beberapa kata atau istilah yang dipakai untuk tujuan perbandingan, sekaligus keinginan melihat sesuatu melalui dua atau atau lebih dari sasaran persamaana atau perbedaan, antara lain: komparatif, sama atau persamaan, beda atau perbedaan, kemudian komparatif persamaan atau perbandingan, sedangkan al-muqaranah, comparison.

Kata komparison muncul dalam pembahasan qiyas atau analogical deducation. Secara langsung qiyas tidak dapat dipersamakan dengan perbandingan, akan tetapi dalam perbandingan ada unsur qiyas dan dalam qiyas ada unsur perbandingan. Ketika kita menganalisa suatu topik untuk melihat ciri-ciri perbandingan, maka terlebih dahulu kategori yang harus ada antara lain:

1. Sesuatu yang dibandingkan atau original chase.

2. pembanding atau a new chase.3. kesesuaian untuk diperbandingkan.

Setiap perbandingan terdapat beberapa tujuan utama:

1. mendapatkan alasan yang lebih kuat dari beberapa terhadap suatu masalah.

2. melihat segi-segi persamaan dari dua atau lebih objek yang belum diketahui sebelumnya.

3. melihat segi-segi perbedaan antara satu dengan yang lain.

4. melihat relevasi satu objek dengan objek lainnya.

Page 3: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Muhajir Pendekatan Komparatif dalam Studi Islam

43

5. melihat sebuah prioritas maupun inferioritas masing-masing.

6. memperluas nilai maupun informasi tentang sesuatu.

Dari kata komparasi juga memunculkan pembicaraan mengenai qiyas (analogical deduction). Secara langsung qiyas tidak dapat dipersamakan dengan perbandingan , akan tetapi dalam perbandingan ada unsure qiyas, dan dalam qiyas ada unsur penbandingan. Dengan demikian dapat diambil beberapa ketentuan penting dalam proses menjadikan perbandingan sebagai pendekatan dalam mengkaji suatu masalah, yaitu :

Dalam perbandingan mesti ada sesuatu yang dibandingkan (original case) dan kesesuaian untuk diperbandingkan (muqabalaat/mulaqaat). Kedua, dalam perbandingan terdapat beberapa tujuan utama, yaitu mendapatkan alasan yang lebih kuat dari beberapa pendapat terhadap suatu masalah : melihat segi-segi persamaan dari dua atau lebih sasaran (objek) yang belum diketahui sebelumnya ; melihat segi-segi perbedaan antara satu dengan lainnya; melihat hubungan antara satu dengan lainnya ; melihat superioritas maupun inferioritas masing-masing; serta memperluas nilai maupun informasi terhadap sesuatu.

Membandingkan adalah menganalisis dua atau lebih variabel melalui beberapa tahap seperti menginventarisir, mengklasifikasi, mengatur, memperkenalkan sesuatu yang menjadi objek studi, yang akan diperoleh tidak hanya perbedaannya tapi juga persamaan yang terdapat di dalamnya, kekhasan masing-masing, dan tidak jarang mencari kelebihan atau kekurangan antara berbagai hal yang diperbandingkan tersebut.

Berdasarkan ura ian d i a ta s , dapat disederhanakan bahwa dalam pendekatan komparatif terdapat dua hal yang mesti diperhatikan, yakni sisi kesamaan dan sisi perbedaan dari dua hal yang dikaji. Dengan demikian akan terungkap masing-masing dimensi kelebihan dan kekurangan dari perbandingan yang dilakukan melalui pendekatan ini.

C. Penggunaan Metode Perbandingan dalam Tradisi Ilmiah MuslimDalam studi agama, komparatisme dapat

ditafsirkan sebagai suatu upaya yang penting dan tepat dalam melakukan penyelidikan dan bagian inti dari proses pembentukan, pengujian dan penerapan generalisasi tentang agama pada peringkat manapun. Bila dilihat dari unsure-unsur, tujuan serta makna yang terkandung dalam studi komparatif, dapat dilihat bahwa praktek tersebut selalu muncul dikalangan intelektual Muslim dan akan terus dilakukan dengan berbagai bentuk dan sifatnya.

Asumsi di atas, dilandasai pada alas pikir sebagai berikut : Pertama, keragaman informasi, keterangan, pendapat yang selalu muncul dalam berbagai hal, termasuk dalam masalah-masalah agama dan antaragama. Kedua, kalangan intelektual adalah orang yang selalu membutuhkan keragaman-keragaman pendapat, argumentasi, prinsip, keyakinan, mazhab, agama dan sebagainya, untuk menjadi bahan kajian termasuk melalui perbandingan.

Mempelajari perbandingan agama berarti harus memahami agama-agama tersebut terlebih dahulu. Pada umumnya pemahaman terhadap agama mempunyai dua tingkatan, tingkatan pertama adalah parsial dan yang lain adalah integral. Untuk memahami agama secara integral diperlukan paling tidak tiga hal.2 Pertama adalah harus bersifat intelektual, karena untuk dapat memahami agama atau fenomena agama secara menyeluruh, informasi yang lengkap perlu dimiliki. Kedua, memerlukan kondisi emosional yang cukup, sebab cara yang paling baik untuk menimbulkan rasa partisipasi adalah dengan bergaul. Ketiga adalah kemauan yang diorientasikan ke arah konstruksi.

Untuk melihat lebih lanjut adanya unsur komparatif dalam tradisi inteletual Islam, dapat ditinjau dari beberapa aspek. Pertama, adanya ta’rif defenisi yang berbeda-beda dalam berbagai masalah dalam suatu ilmu; Kedua, adanya banyak

2Joachim Wach, Ilmu Perbandingan Agama, terj. (Jakarta: Rajawali Press, 1996) . hal. 30.

Page 4: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 ISSN: 2302-0547

44

qaul (pendapat) dalam berbagai ilmu; Ketiga, adanya mazhab-mazhab dalam berbagai bidang ilmu; Keempat, adanya berbagai cabang ilmu; Kelima, adanya berbagai macam keyakinan dan agama; Keenam, adanya berbagai macam keahlian dan orang-orang yang ahli.

Aplikasi studi komparatif dalam diskursus intelektual Islam dapat dilihat misalnya dalam sejarah peradaban Islam, yakni dengan menganalisis berdirinya dinasti-dinasti setelah masa khulafa al-rasyidin yang telah membawa dimensi baru dalam dunia Islam. Berbagai kemajuan secara pesat mulai tampak dalam wajah pemerintahan dalam sistem kekhalifahan tersebut. Pemisahan antara sistem kepemimpinan Negara yang dipegang oleh khalifah atau sultan, dengan sistem kepemimpinan agama yang dikomondoi oleh ulama, telah menyebabkan polemic yang berimplikasi pada terjadinya sikap superioritas mazhab dan pemikiran tertentu.

Selain itu, pendekatan komparatif dalam tradisi intelektual Islam juga dapat dilihat dari studi perbandingan mazhab politik dan akidah. Muhammad Abu Zahrah misalnya, membicarakan mazhab-mazhab dalam bidang politik dan akidah, yang terdiri dari; dalam lapangan politik, diperbandingkan antara lain Syiah dan Khawarij; dalam lapangan akidah, didapati Murjiah, Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah, Salafiah dan beberapa aliran modern (Wahabiyah, Bahariyyah, Qadiyaniyah).

Dalam lapangan perbandingan agama, dapat juga dilihat wacana tentang studi komparatif ini. Menurut Mukti Ali, -mengikuti pendapat Jordan,- mengatakan studi perbandingan agama adalah membandingkan asal-usul, struktur, dan cirri-ciri dari berbagai agama dunia, dengan maksud untuk menentukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang sebenarnya, sejauhmana hubungan antara satu agama dengan agama yang lain dan superioritas serta inferioritasnya yang relatif apabila dianggap sebagai tipe-tipe.

Adapun kelebihan pendekatan komparatif dalam pendekatan studi Islam dapat dilihat dengan terungkapnya beberapa aspek kesamaan dan perbedaan dari dua hal yang dikaji terhadap

sesuatu persoalan atau masalah yang diteliti. Adapun kekurangannya dapat saja menyebabkan terjadinya pemarginalisasian terhadap sesuatu pendapat atau paham yang telah diperbandingan dari sisi persamaan da perbedaan. Karena sesuatu yang telah diperbandingkan akan menyebabkan munculnya baik atau buruk, sehingga pada masyarakat awam persoalan demikian dapat menyebabkan terjadinya salah persepsi.

D. Pendekatan Komparatif Dalam Studi IslamPerbandingan agama merupakan sebuah

disiplin ilmu yang mengkaji asal-usul, struktur, dan ciri-ciri berbagai agama, dengan maksud untuk mendapatkan perbedaan dan persamaan yang terdapat di dalamnya, sejauh mana hubungan antara suatu agama dengan yang lainnya dan lain sebagainya.3

Perbandingan agama mencoba melihat bagaimana sebuah nilai-nilai agama diterpakan dalam kehidupan dan mebgakibatkan perbedaan dalam penilaian dan tindakan. Studi agama akan membandingkan hal tersebut.

Jauh sebelum perang dunia I, pengkajian agama dengan menggunakan pendekatan komparatif telah lama digunakan oleh para orientalis. Namun pendekatan ini umumnya didorong oleh tujuan keagamaan untuk menunjukkan anti-keagamaan sehingga para orientalis lebih berusaha untuk menonjolkan segi-segi negatif, baik sengaja ataupun tidak, agama lainnya. Term comparative religion yang berarti perbandingan agama merupakan penyederhanaan kalimat com , ive study of religion yang ada pada akhir abad ke-19h.4

Perbandingan agama di Barat diperkenalkan oleh Max Muller (1823-1900) menjelang abad ke-19 M. Max Muller menyalin seluruh kitab suci agama-agama yang berasal dari Timur ke

3Jordan, Comparative Religion. Ti’s Genesis and Growth (Edinburgh: T & T Clark, 1905), hal. 63.

4Mircea Eliade (ed), The Encyclopedia of Religion (New York: Simon & Schuster McMillan, 1993) hal. 578.

Page 5: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Muhajir Pendekatan Komparatif dalam Studi Islam

45

dalam bahasa Inggris, hingga menghasilkan buku sebanyak 50 jilid dengan judul The Sacred Book of The East. Berbeda dengan orientalis lain, Max Muller menyajikan kajiannya sesuai dengan yang ada dalam kitab suci tersebut. Sebelumnya Max Muller telah telah menulis Comparative Mythologi pada tahun 1856, yang kemudian ikut mewarnai antusiasme penggunaan pendekatan komparative terutama dalam memahami agama-agama lainnya, dan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat spekulatif. Studi perbandingan agama ini mulai mengambil tempat pada akhir abad ke-19 M, sewaktu positivisme dan materialisme sedang mengalami zaman keemasannya.5

Mempelajari perbandingan agama berarti harus memahami agama-agama tersebut terlebih dahulu. Pada umumnya pemahaman terhadap agama mempunyai dua tingkatan, tingkatan pertama adalah parsial dan yang lain adalah integral.

Untuk memahami agama secara integral diperlukan paling tidak tiga hal.6 Pertama, adalah harus bersifat intelektual, karena untuk dapat memahami agama atau fenomena agama secara menyeluruh, informasi yang lengkap perlu dimiliki. Kedua, memerlukan kondisi emosional yang cukup, sebab cara yang paling baik untuk menimbulkan rasa partisipasi adalah dengan bergaul. Ketiga, adalah kemauan yang diorientasikan ke arah konstruksi.

Saat ini, ada orang yang mempelajari agama dengan membahas tuhan lalu dibandingkan dengan tuhan menurut agama lain. Ada yang mempelajari Islam dengan mengkaji Alquran lalu dibandingkan dengan kitab suci agama lain. Ada yang mempelajari kehidupan Muhammad lalu dibandingkan dengan nabi agama lain. Semuanya itu merupakan contoh kajian agama dengan menggunakan pendekatan komparatif.

Be lakangan ini , ka j ian ke-Is laman mendapatkan tudingan sebagai kajian yang tidak produktif hanya perulangan semata, tidak

5Richar C. Martin, Pendekatan Kajian Islam Dalam Studi Agama, terj. (Surakarta: Muhammadiyah Press, 2001), hal. 4.

6Ibid, Joachim Wach, Ilmu Perbandingan..., hal 30.

pragmatis, hanya mengkaji teori yang tidak bisa diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari dan tidak mempunyai langkah metodologis yang jelas.

Tidak berlebihan bila kita katakan bahwa model pengkajian ke-Islaman di Barat telah memberikan pengaruh besar dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya instrumen-instrumen metodologis di kalangan sarjanawan yang tidak berasal atau tidak mengecap pendidikan di Barat.

Salah satu pendekatan yang diperkenalkan oleh sarjanawan-sarjanwan Barat adalah pendekatan komparatif ini Para pengkaji non-muslim, seperti telah disinggung sebelumnya telah lama menggunakan pendekatan komparatif ini dalam kajian-kajian ke-Islaman mereka. Marshall Hodgson, dalam karyanya The Venture of Islam, menyatakan bahwa agama Islam tidaklah jauh berbeda dengan agama-agama monotheis besar yang berkembang di dunia.[9] Hal ini merupakan contoh penggunaan pendekatan komapratif dalam studi Islam yang menghasilkan sebuah kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara metodologis dan faktual.

Studi Islam memang harus melirik kepada pendekatan komparatif, karena pendekatan ini akan menghasilkan sebuah kajian yang akan menghasilkan kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan bila menggunakan tolak ukur yang reliabel dan stabil.

Pendekatan komapratif dalam studi Islam bisa dipakai pada ketiga tataran objek kajian-kajian ke-Islaman. Pendekatan komparatif bisa dugunakan dalam mengkaji Alquran sebagai sumber. Pendekatan ini juga bisa digunakan dalam mengkaji Islam dalam pemikiran, baik pemikiran klasik dibandingkan dengan pemikiran modern, pemahaman di suatu wilayah dengan wilayah lainnya, pemahaman sorang tokoh dengan tokoh lain dan lain sebagainya. Pendekatan ini juga bisa dipakai dalam kajian objek Islam sebagai pengamalan, membandingkan pengamalan Islam di desa dengan di kota adalah sebuah kajian yang menarik, mengapa masyarakat muslim di desa-desa cenderung diakui menganut Islam dengan ketat tapi sering mempercayai takhyul dibandingkan

Page 6: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 ISSN: 2302-0547

46

dengan pengamalan masyarakat muslim di kota yang relatif lebih percaya kepada kalkulasi rasional.

Kita memang sering mengungkapkan perbandingan mazhab sebagai contoh kajian dengan pendekatan komparatif dalam studi Islam, ini adalah sebuah contoh klasik yang sudah sangat mengakar dalam studi Islam. Sejarah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam, mata kuliah di PPS IAN SU adalah contoh bagaimana pendekatan komparatif ini (meski menggunakan beberapa pendekatan lain seperti pendekatan sejarah) dipakai dan diterapkan dalam kajian-kajian ke-Islaman.

Apakah sebenarnya yang ingin didapatkan melalui kajian dengan menggunakan pendekatakan komparatif ini dalam studi Islam? Selain untuk memperkaya pendekatan yang dimiliki oleh studi Islam dalam kajiannya secara teoritis, selain untuk mendapatkan alasan yang lebih kuat atau keistimewaan dan kekurangan sebuah objek dari yang lainnya, tampaknya studi komparatif ini juga akan meberikan sebuah kajian yang sungguh urgen dalam kajian-kajian ke-Islaman. Keperluan akan pendekatan komparatif dalam studi Islam tidak sesederhana itu menurut penulis, kebutuhan akan studi komparatif ini memang muncul karena ada beberapa fakta kajian yang tidak bisa dijelaskan dengan baik.

Sebuah contoh yang sangat bagus adalah pernyataan Marshall Hodgson, meski tidak benar menurut semua orang, tapi bisa dipertanggung jawabkan, bahwa agama Islam atau Muhammad terpengaruh oleh agama-agama monotheis besar yang berkembang di kawasan bulan sabit yang subur.

Hal ini merupakan kesimpulan kajian setelah membandingkan antara yang terjadi dengan Muhammad ketika beliau menetapkan dasar yang lima, istilah ra’yu, dan kecenderungan beliau untuk memurnikan kehidupan beragama dari penutupan diri dari masyarakat sosial.

Kajiannya ini menggunakan pendekatan sejarah, sosiologis dengan komparatif yang membandingkan antara karakteristik dan

kecenderungan-kecenderungan umum yang terjadi pada agama monotheistik besar dengan karakteristik dan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi dalam Islam.

Dari beberapa buku diatas, terdapat beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan studi komparatif ini, antara lain: pertama, menyampaikan secara deskriptif agama-agama sesuai data yang ada; kedua, memperdebatkan segi-segi ajaran dengan memperlihat keunggulan di satu pihak dan kelemahan dipihak lain; ketiga, pembelaan kebenaran agama melalui ajaran agama lain dalam hal ini adalah agama Kristen dan Islam; keempat, terdapat perbedaan pendapat tentang metode memahami agama, meskipun banyak dilakukan dengan pendekatan sejarah, sosiologis, maupun fenomenologis.

E. Problem dan Prospek Pendekatan Komparatif dalam Study IslamSebagaimana dituturkan oleh Mukti Ali,

bahwa pendekatan komparatif ini selalunya membawa problem dikarenakan tiga hal, yakni; kurangnya bacaan ilmiah; kurangnya penelitian ilmiah; serta kurangnya diskusi akademis. Secara umum metode komparatif biasanya muncul dengan dugaan yang persitat dan prevalent dari evolusi pemikiran dan keberlangsungan keprimitifan, tahayul atau kepercayaan yang irrasional yang praktis dari kekinian dan keterbelakangan dari sejarah kebudayaan. Di samping itu, komparasi sendiri menunjukkan banyak sekali perbedaan yang halus, mengindikasikan ketiadaan peniruan dan pengenaan antara perbedaan-perbedaan tersebut. Tetapi proses penyesuaian dan pembentukan kembali individu-individu atau hal-hal yang terkait harus memiliki beberapa responsibilitas.

Sedikitnya ada dua problem mayor dalam studi komparatif. Pertama, problem partikular yang merupakan reaksi penentangan terhadap pemakaian terma comparative yang muncul pada awal abad ke-19 sejak asumsi Barat dan kolonialis selalu turut masuk dalam setiap usaha komparatif.

Page 7: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Muhajir Pendekatan Komparatif dalam Studi Islam

47

Kedua, secara general para ilmuan ragu apakah mungkin untuk mendalami agama secara objektif sedangkan agama masih dipelajari secara subjektif dan agama sendiri masih penuh pertimbangan nilai. Tetapi bagaimanapun, pendekatan ini dimulai dengan berbagai macam analisis yang secara khusus relevan untuk mengeksplorasi gambaran dari tradisi keberagaman dunia.

Studi komparatif menurut Donald Wiebe bisa melakukan suatu fungsi sistematis, tetapi lebih terbatas. Problem untuk memahami tumpukan yang berlapis-lapis dari fakta etnografi dan sejarah, harus ditangani oleh para antropolog dan pengkaji agama, barangkali bisa dikatakan dengan pendekatan komparatif tetapi dalam pengertian taxonomy, yakni penemuan satuan-satuan dari fenomena yang bersamaan dan pola-pola dalam berbagai fakta kultural yang berbeda.

Dalam pengertian ini, metode komparatif memainkan peranan explanatory (memperjelas) dan teoritis yang penting dalam berbagai lapangan studi. Tentu saja, ia merupakan salah satu aspek pendekatan explanatory dan teoritis yang berguna dalam memahami fenomena agama dan perkembangannya. Tetapi ini sama sekali tidak berarti bahwa pendekatan dan metode komparatif satu-satunya yang absah, malah bukan merupakan metode yang peling bisa diperpegangi, dalam studi agama.

Pendekatan dan metode harus digunakan bersama-sama dan diperkuat dengan berbagai pendekatan dan metode yang lain. Berdasarkan rangkaian penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komparatif merupakan upaya menghimpun, mempertemukan dan mempertentangkan antara unsur-unsur yang diperbandingkan untuk menemukan persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan antara satu dengan yang lain. Adanya keragaman informasi, keterangan dan pendapat di kalangan intelektual Muslim dalam berbagai didsiplin ilmu, merupakan satu isyarat pentingnya pendekatan komparatif dalam studi Islam. Mengkaji Islam secara komparatif berarti akan dapat melahirkan pemahaman yang lebih

komprehensif tentang permasalahan yang dikaji, meskipun pendekatan ini harus selalu digandeng dengan pendekatan lain yang berkembang dalam tradisi keilmuan Islam dalam komunitas umat muslim.

F. KesimpulanPendekatan yang diharapkan dapat

menyelesaikan permasalahan atau paling tidak memperkecil pertentangan dan perbedaan pendapat yang selama ini telah membumi. Dengan pendekatan komparatif, dapat dipahami perbedaan yang terjadi dalam agama sehingga dapat membantu untuk mempersatukan konsepsi terhadap berbagai masalah. Untuk lebih memahami serta mendalam berbagai agama yang ada didunia perlu kita ketahui juga melalui pendekatan komparatif, sehingga sedikit banyaknya dapat membantu dalam persamaan maupun perbedaan yang terdapat dalam agama.

Dalam studi agama, pendekatan komparatif bukanlah suatu metode yang baru, akan tetapi pendekatan ini dalam studi Islam merupakan pengembangan dari upaya komparatif. Dalam pembahasan ini juga ingin melihat sejauhmana pendekatan komparatif memberikan kontribusi dalam memahami Islam. Dengan komparatif mesti ada sesuatu yang dibanding dengan melihat segi-segi persamaan dari dua atau lebih sasaran (objek) yang belum diketahui sebelumnya dengan melihat segi-segi perbedaan antara satu dengan lain dalam memahami agama.

Adapun yang menjadikan objek studi, yang akan kita lihat tidak hanya perbedaannya tapi juga persamaan yang terdapat didalamnya. Perlu juga kita melihat kelebihan atau kekurangan antara berbagai hal yang diperbandingkan tersebut.

Pendekatan komparatif dalam tradisi intelektual Muslim juga dapat dilihat dari studi perbandingan mazhab politik dan akidah. Adapun kelebihan dari pendekatan komparatif dalam studi Islam dapat dilihat dengan terungkapnya beberapa aspek kesamaan dan perbedaan dari dua hal yang

Page 8: PENDEKATAN KOMPARATIF DALAM STUDI ISLAM

Volume 2, Edisi 2, Juli 2013 ISSN: 2302-0547

48

dikaji terhadap sesuatu persoalan atau masalah yang diteliti. Namun pembahasan komparatif ini merupakan upaya yang penting dari studi agama untuk menyelidiki bagian inti dari proses pembentukan, pengujian dan penerapan dari generalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Gove, Philip Babcock (1996).Webster Third New International Dictionary. Massachussets: G. dan C, Meriam Company

Marin, Richar C. (2001). Pendekatan Kajian Islam Dalam Studi Agama. terj. Surakarta: Muhammadiyah Press,

Wach, Joachim (1996). Ilmu Perbandingan Agama, terj. Jakarta: Rajawali Press

Jordan (1905). Comparative Religion. Ti’s Genesis and Growth, Edinburgh: T & T Clark

Eliade, Mircea (ed). (1993). The Encyclopedia of Religion. New York: Simon & Schuster McMillan