19
BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah “peningkatan ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada pembeli”. Contoh pendapatan adalah pendapatan jasa atau fee, pendapatan sewa, dan pendapatan komisi” Menurut Skousen, dkk (2001 : 206): ”Pendapatan (revenue) merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva lainnya sebuah entitas atau pembentukan utangnya atau sebuah kombinasi dari keduanya dari pengantaran barang atau penghasilan barang, memberikan pelayanan atau melakukan aktivitas lain yang membentuk operasi pokok atau sentral entitas yang terus berlangsung”. Menurut Soemarsono (2004 : 230) pendapatan adalah: Peningkatan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban dapat berasal dari penyerahan barang / jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam satu periode. 7 Universitas Sumatera Utara

pendapatan 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pendapatan 1

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Pengertian Pendapatan

Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah “peningkatan

ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada

pembeli”. Contoh pendapatan adalah pendapatan jasa atau fee, pendapatan sewa,

dan pendapatan komisi”

Menurut Skousen, dkk (2001 : 206):

”Pendapatan (revenue) merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva lainnya

sebuah entitas atau pembentukan utangnya atau sebuah kombinasi dari keduanya

dari pengantaran barang atau penghasilan barang, memberikan pelayanan atau

melakukan aktivitas lain yang membentuk operasi pokok atau sentral entitas yang

terus berlangsung”.

Menurut Soemarsono (2004 : 230) pendapatan adalah:

Peningkatan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban dapat berasal dari penyerahan barang / jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam satu periode.

7

Universitas Sumatera Utara

Page 2: pendapatan 1

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

(2007 : 23.6) pendapatan adalah :

“Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan

ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

Berdasarkan kutipan di atas diketahui bahwa pendapatan terdiri dari

arus masuk bruto dan manfaat ekonomi yang diterima dan bukan berasal dari

pinjaman atau pertambahan ekuitas. Dengan demikian jumlah yang dapat ditagih

atas nama pihak ketiga, seperti PPN bukan merupakan manfaat ekonomi yang

mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas atau jumlah

kepemilikan atas perusahaan tersebut dan oleh karena itu harus dikeluarkan dari

perkiraan pendapatan. Pendapatan yang diperoleh akan mengakibatkan aktiva

bertambah atau hutang berkurang. Pertambahan pendapatan mengakibatkan

pertambahan aktiva akan tetapi bukan mengakibatkan pertambahan modal.

B. Jenis - jenis Pendapatan

Pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penjualan barang atau

penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu. Pendapatan

dapat timbul dari penjualan, proses produksi, pemberian jasa, termasuk

pengangkutan dan proses penyimpanan (earning process). Dalam perusahaan

dagang, pendapatan timbul dari penjualan barang dagang. Pada perusahaan

manufaktur, pendapatan terutama diperoleh dari penjualan produk selesai.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: pendapatan 1

Sedangkan untuk perusahaan jasa, pendapatan diperoleh dari penyerahan jasa

kepada pihak lain.

Menurut Suwardjono (2007 : 81) dalam kaitannya dengan operasi

perusahaan yang utama, pendapatan diklasifikasikan menjadi

komponen sebagai berikut:

1. Pendapatan Operasi Pendapatan operasi adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan. Nama pendapatan operasi ini dipengaruhi oleh jenis usaha perusahaan. Untuk perusahaan jasa nama pendapatan disesuaikan dengan bidang usaha perusahaan tersebut. Misalnya, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan akan menamakan pendapatannya dengan pendapatan angkutan. Untuk perusahaan perdangangan atau pemanufakturan, yang memperoleh pendapatannya dari menjual barang atau produk, pendapatan operasinya disebut dengan penjualan (sales revenues).

2. Pendapatan Nonoperasi Pendapatan nonoperasi adalah pendapatan selain yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan yang sifatnya incidental atau yang tidak secara langsung berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan ini sering disebut dengan pendapatan lain-lain dan untung (other revenues and gains). Contoh pos yang termasuk dalam pendapatan nonoperasi antara lain: pendapatan bunga, pendapatan dividen, untung penjualan aktiva tetap, dan untung penjualan aktiva investasi.

3. Untung Luar Biasa Untung nonoperasi yang sifatnya luar biasa baik kejadiannya maupun jumlahnya biasanya dipisahkan dan disebut dengan pos luar biasa. Untung semacan ini biasanya diperoleh perusahaan akibat kejadian yang tidak dapat dikendalikan manajemen. Contohnya adalah suatu perusahaan memperoleh ganti rugi yang besar karena menang dalam perkara pengadilan dalam kasus pelanggaran hak paten.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: pendapatan 1

C. Pengertian Beban

Menurut Warren (2005 : 63) beban (expenses) dapat diartikan sebagai

"aktiva atau jasa yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan". Contoh-

contoh beban melipiti beban upah, beban sewa, beban perlengkapan, beban

utilitas, dan beban rupa-rupa”.

Menurut Dyckman, dkk (2000 : 234) beban (expenses) adalah:

“Arus keluar atau penggunaan aktiva lainnya atau terjadinya suatu kewajiban

atau kombinasi keduanya selama satu periode dari pengiriman atau prosuksi

barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan

operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung”.

Beban menyatakan adanya arus kas keluar atau berkurangnya aktiva

seperti kas atau setara kas, persediaan, dan aktiva tetap yang terjadi sebagai akibat

dari operasi yang berkesinambungan dari perusahaan. Aktiva yang keluar dan

timbulnya hutang terjadi disebabkan berbagai sebab, misalnya penyerahan unit

produksi, penggunaan jasa tenaga kerja, pemakaian listrik, dan sebagainya.

Pada intinya beban merupakan arus keluar sumber daya yang berasal

dari kegiatan operasi perusahaan yang umumnya diakibatkan penyelesaian

pertukaran ekonomi. Pengeluaran beban mengakibatkan ekuitas pemilik menurun.

Dari sisi persamaan akuntansi, dengan asumsi bahwa kewajiban tidak mengalami

peningkatan, maka ekuitas pemilik akan menurun untuk mengimbangi penurunan

aktiva.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: pendapatan 1

Menurut Soemarsono (2004 : 234):

Beban adalah penurunan modal bruto, sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Penurunan modal bruto dapat terjadi melalui penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Penentuan beban-beban mana yang harus dimasukkan dan dicatat dalam suatu periode harus didasarkan atas konsep bahwa beban dikeluarkan atau terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan. Konsep lain, beban terjadi karena suatu pengeluaran sudah tidak memberikan manfaat ekonomus untuk kegiatan masa berikutnya. Dengan kata lain beban harus dihubungkan dengan usaha memperoleh pendapatan.

Berdasarkan defenisinya, suatu beban akan dicatat dan dilaporkan pada

saat barang atau jasa yang bersangkutan dipakai atau digunakan dalam proses

memperoleh pendapatan.

Menurut Soemarsono (2004 : 235) terdapat dua macam cara untuk

mencatat dan melaporkan beban yang terjadi yaitu:

1. Menghubungkan dengan barang atau jasa yang merupakan sumber pendapatan Beberapa beban tertentu mempunyai hubungan langsung dengan barang atau jasa yang merupakan sumber pendapatan. Contoh beban macam ini adalah Harga Pokok Penjualan.

2. Menghubungkan dengan berlalunya waktu Kadang-kadang suatu beban tidak dapat dihubungkan langsung dengan barang atau jasa yang merupakan sumber pendapatan. Sebagian besar beban administrasi dan umum serta beban-beban penjualan termasuk dalam kategori ini. Dalam keadaan demikian pencatatan beban dihubungakan dengan berlalunya waktu. Pencatatan beban berdasarkan berlalunya waktu dapat dilakukan: a. Langsung pada saat terjadinya atau b. Melalui alokasi tertentu.

Beban sering kali disamakan dengan biaya (cost). Namun sebenarnya

terdapat perbedaan diantara keduanya. Biaya adalah pengeluaran yang belum

habis masa manfaatnya, jadi masih harus dibebankan pada periode berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: pendapatan 1

Sedangkan beban adalah pengeluaran yang sudah habis masa manfaatnya dan

sudah seluruhnya dibebankan pada periode berjalan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 14,78)

Defenisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang bisa meliputi, misalnya, beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas dan setara kas. persediaan, dan aset tetap.

D. Jenis – jenis Beban

Beban merupakan arus keluar atau berkurangnya harta perusahaan,

tetapi penurunan itu bukan disebabkan oleh pembagian kepada pemilik modal.

Beban umumnya muncul dari penjualan, proses produksi, penyerahan jasa

ataupun kegiatan lainnya yang merupakan operasi normal perusahaan dalam

periode tertentu.

Menurut Dyckman, dkk (2000 : 272) beban dapat diklasifikasikan

dalam tiga kategori:

1. Beban langsung adalah beban, seperti harga pokok penjualan, yang dikaitkan langsung dengan pendapatan. Beban ini diakui berdasarkan pengakuan pendapatan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau kejadian serupa lainnya sebagai beban.

2. Beban periodik adalah beban seperti beban gaji bagian penjualan dan administrasi, yang tidak dikaitkan secara langsung terhadap pendapatan. Beban-beban ini diakui selama periode di mana kas dikeluarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang digunakan secara serentak pada perolehan atau kemudian

3. Beban alokasi adalah beban seperti penyusutan dan asuransi. Beban- beban ini dialokasikan dengan prosedur sistematik dan rasional pada periode selama aktiva terkait diharapkan akan memberikan manfaat.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: pendapatan 1

Menurut Dyckman, dkk (2000 : 272) beban yang secara langsung

berkaitan dengan penjualan produk selama periode berjalan biasanya

termasuk:

1. Biaya bahan dan tenaga kerja untuk pabrikan, atau biaya untuk membeli persediaan yang dijual selama periode tersebut misalnya, harga pokok penjualan.

2. Beban penjualan, seperti komisi penjualan, gaji, sewa, dan biaya pengiriman.

3. Beban garansi atas produk-produk yang terjual.

Menurut prinsip penandingan, biaya- biaya ini harus diakui sebagai

beban selama periode pelaporan di mana pendapatan penjualan yang terkait

diakui. Beberapa beban memiliki hubungan dengan pendapatan penjualan yang

kurang jelas. Misalnya, pengeluaran iklan serta penelitian dan pengembangan

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemasaran produk perusahaan, tetapi

sulit untuk menentukan hubungan sebab akibat yang langsung antara beban

tersebut dan pendapatan tertentu. Alokasi biaya seperti ini adalah subyektif

sehingga mewajibkan biaya – biaya ini dibebankan ketika terjadi.

Menurut Dyckman, dkk (2000 : 273) beban yang secara langsung

berkaitan dengan penjualan jasa secara langsung dapat diklasifikasikan:

1. Biaya langsung awal adalah terkait langsung dengan transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. Biaya – biaya ini termasuk komisi, honorarium hukum, kompensasi tenaga penjualan di samping komisi, dan kompensasi karyawan nonpenjualan yang dapat diterapkan pada transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan.

2. Biaya langsung memiliki sebab akibat yang dapat diidentifikasikan atas penjualan jasa. Contoh biaya perbaikan bagian dan tenaga kerja jasa termasuk sebagai bagian konrak jasa.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: pendapatan 1

Semua biaya langsung awal dan biaya langsung harus diakui sebagai

beban selama periode di mana pendapatan jasa terkait diakui dengan metode

kinerja khusus dan kinerja selesai untuk penandingan yang sesuai antara

pendapatan dan beban. Demikian juga biaya langsung awal dan biaya langsung

yang terjadi sebelum pengakuan pendapatan dari kinerja jasa harus ditangguhkan

sebagai pembayaran di muka dan dibebankan ketika pendapatan jasa terkait

diakui.

Dengan metode kinerja proporsional, biaya langsung awal harus dicatat

sebagai beban ketika pendapatan jasa diakui. Namun, biaya langsung harus

dibebankan ketika terjadi karena korelasi yang tinggi antara jumlah biaya

langsung yang terjadi dan pendapatan jasa yang diakui dalam metode ini. Dengan

metode penagihan, semua biaya langsung awal dan biaya langsung harus

dibebankan ketika terjadi.

Beban yang tidak berhubungan secara langsung dengan penjualan

produk atau jasa adalah beban periode dan beban alokasi. Contohnya mencakup

jenis tertentu dari beban iklan, kompensasi atas waktu yang tersita dalam

menegosiasikan transaksi yang tidak disempurnakan, dan beban administrasi

umum, beban penyusutan, dan beban amortisasi. Dengan tidak ada dasar obyektif

untuk menghubungkan beban periode terhadap produk atau pendapatan penjualan

jasa periode tersebut, biaya – biaya ini harus dibebankan ketika mereka terjadi.

Hal yang sama juga benar untuk beban alokasi, yang dibebankan ke periode

berjalan atas dasar sistematis dan rasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: pendapatan 1

Pada perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri

terdapat beban yang berbeda-beda sesuai dengan jenis perusahaannya.

Beban yang terdapat pada perusahaan jasa seperti:

- Beban gaji

- Beban sewa

- Beban listrik, air, dan telepon

- Beban perlengkapan

- Beban penyusutan,

- Beban asuransi

- Beban iklan

- Beban bunga

- Beban lain-lain.

Beban yang terdapat pada perusahaan dagang seperti:

a. Beban penjualan

- Beban gaji bagian penjualan

- Beban penyusutan peralatan bagian penjualan

- Beban air, listrik, telepon bagian penjualan

b. Beban administrasi dan umum

- Beban gaji bagian kantor

- Beban penyusutan peralatan bagian kantor

- Beban air, listrik, telepon bagian kantor

Universitas Sumatera Utara

Page 10: pendapatan 1

c. Beban lain-lain.

- Beban bunga

- Rugi penjualan aktiva tetap.

Beban yang terdapat pada perusahaan industri seperti:

a. Biaya pablikasi, adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu:

- Bahan langsung, yaitu

- Tenanga kerja langsung

- Overhead pabrik.

b. Biaya komersil

Bahan langsung + tenaga kerja langsung = biaya utama

Bahan tidak langsung + tenaga kerja tidak langsung + biaya tidak langsung

lainnya = biaya overhead pabrik

Biaya utama + biaya overhead pabrik = biaya pabrikasi

Bahan tidak langsung meliputi:

- Pembelian pabrik

- Miyak pelumas

Tenaga kerja langsung meliputi:

- Supervisor

- Pengawasan

- Pemeriksaan

- Hasil kerja yang rusak

- Pekerjaan eksperimen

Universitas Sumatera Utara

Page 11: pendapatan 1

Biaya tidak langsung lainnya meliputi:

- Sewa

- Asuransi kebakaran

- Penyusutan

- Pemeliharaan

- Penerangan

- Pemanasan

- Overhead pabrik lainnya.

Biaya pemasaran + biaya administrasi = biaya komersial

Biaya pemasaran meliputi:

- Gaji penjualan

- Komisi staf penjualan

- Iklan/reklame

- Ongkos pemasaran

- Beban pemasaran lainnya

Biaya admistrasi meliput i:

- Gaji pegawai admistrasi dan kantor

- Penyusutan

- Pajak bumi dan bangunan

- Piutang yang tak tertagih

- Biaya adminstrasi lainnya

Biaya pablikasi + biaya komersial = total biaya operasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: pendapatan 1

Dalam Lingkungan Akuntansi Pemerintahan terdapat ciri-ciri utama

struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan yaitu:

1. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan

2. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah

3. Adanya pengaruh proses politik

4. Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah

Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian dalam

lingkungan akuntansi pemerintah meliputi:

1. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai

alat pengendalian

2. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan

3. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan dalam Lingkungan

Akuntansi Pemerintahan yaitu:

1. Relevan

2. Andal

3. Dapat dibandingkan

4. Dapat dipahami.

Salah satu unsur laporan keuangan dalam Standar Akuntansi

Pemerintahan adalah laporan realisasi anggaran. Laporan realisasi anggaran

menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan

dari suatu entitas yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: pendapatan 1

Informasi Laporan Realisasi Anggaran digunakan dalam memprediksi sumber

daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan

daerah. Informasi tambahan, termasuk informasi nonkeuangan, yang terkait

dengan Laporan Realisasi Anggaran disajikan dalam Nota Perhitungan

APBD/APBD yang merupakan bagian dari catatan atas laporan keuangan.

Komponen yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran

meliputi unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Pendapatan adalah semua penerimaan kas umum negara/kas daerah

yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang

menjadi hak pemerintah pusat/daerah, yang tidak perlu dibayar kembali oleh

pemerintah pusat/daerah.

Belanja adalah semua pengeluaran kas umum negara/kas daerah yang

mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang

tidak akan diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah.

Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,

baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima

kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk

menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Estimasi Pendapatan merupakan wewenang yang diberikan oleh DPRD

kepada Pemerintah Daerah melalui Perda APBD untuk menghasilkan pendapatan

dari sumber-sumber tertentu. Estimasi Pendapatan dinyatakan dalam nilai rupiah,

sebesar target pendapatan yang harus dicapai oleh pemerintah

propinsi/kabupaten/kota. Sesuai standar akuntansi yang berlaku umum dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 14: pendapatan 1

akuntansi pemerintah, Estimasi Pendapatan tidak dinyatakan dalam valuta asing

sehingga tidak perlu dilakukan konversi. Besarnya Estimasi Pendapatan

diungkapkan pada Laporan Perhitungan APBD sisi anggaran, yang merupakan

target yang harus dicapai untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Hal-hal yang

perlu diungkapkan terutama adalah rincian sumber pendapatan untuk

diperbandingkan dalam persentase pencapaian target dengan realisasi

pendapatannya.

E. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pengertian pengakuan menurut Harnanto (2002 : 26) adalah:

“Proses pencatatan secara formal suatu item yang untuk pada akhirnya akan

disajikan sebagai suatu elemen di dalam laporan keuangan. Pengakuan meliputi

baik pencatatan suatu item untuk pertama kalinya maupun setiap perubahan-

perubahan yang terjadi di kemudian hari”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

(2007 : 15):

Pengakuan (recognition) merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi defenisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca dan laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau laba rugi. Pos yang memenuhi kriteria tersebut harus diakui dalam neraca atau laporan laba rugi. Kelalaian untuk mengakui pos semacam itu tidak dapat diralat melalui pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun melalui catatan atau materi penjelasan.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: pendapatan 1

Menurut Warren (2005 : 124) dasar pengakuan pendapatan atau

revenue secara umum ada dua cara yaitu:

1. Dasar Kas (Cash Basis). Pada dasar kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan

laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Misalnya, penghasilan dicatat ketika kas ditirima dari klien, dan upah dicatat ketika kas dibayarkan kepada karyawan. Laba (rugi) bersih merupakan selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dan pengeluaran kas (beban).

2. Dasar Akrual (Accrual Basis). Pasa dasar akrual, pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan (earned). Misalnya, pendapatan dilaporkan pada saat jasa diberikan kepada pelanggan tanpa melihat apakah kas telah diterima atau belum dari pelanggan selama periode ini.

Menurut Nafarin (2004 : 148) dasar akrual adalah "pendapatan diakui

pada waktu diperoleh dan beban diakui pada waktu terutang. Dasar kas adalah

pendapatan diakui pada waktu uang diterima dan beban diakui pada waktu

dibayar".

Konsep yang mendukung pelaporan pendapatan ini disebut konsep

pengakuan pendapatan (revenue recognition concept). Pada dasar akrual, beban

dan pendapatan yang saling terkait dilaporkan pada periode yang sama. Sebagai

contoh, upah karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode dimana karyawan

memberikan jasa dan bukan pada saat upah dibayarkan.

Menurut Dyckman, dkk (2000 : 237) ada empat kriteria yang harus

dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui yakni:

1. Defenisi Item atau kejadian dalam pernyataan harus memenuhi defenisi slah satu dari tujuh unsur laporan keuangan (aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian)

Universitas Sumatera Utara

Page 16: pendapatan 1

2. Dapat diukur Item atau kejadian tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal, yaitu, karakteristik, sifat, atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur. Contohnya adalah biaya historis, biaya sekarang, nilai pasar, nilai bersih yang dapat direalisasi, dan nilai sekarang bersih.

3. Relevansi Informasi mengenai item atau kejadian tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam keputusan pemakai.

4. Reliabilitas Informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar,

dapat diuji, dan netral.

Menurut Sofyan (2000 : 59):

Suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai. Dalam waktu yang dimaksud di sini ada empat alternatif: 1. Selama produksi 2. Pada saat proses prosuksi selesai 3. Pada saat penjualan 4. Pada saat penagihan kas.

Keempat alternatif ini sama – sama dipakai dalam pengakuan

pendapatan. Pengakuan pendapatan selama saat produksi berlangsung diterapkan

pada proyek pembangunan jangka panjang. Pada saat selesainya produksi dapat

diterapkan pada kegiatan pertanian atau pertambangan, pada saat penjualan

dipakai untuk barang perdagangan, pada saat penagihan diterapkan pada metode

penjualan angsuran.

Menurut Skousen, dkk (2001 : 207):

Pengakuan pendapatan tidak perlu terjadi ketika kas diterima. Kerangka konseptual mengidentifikasikan dua faktor yang seharusnya dipertimbangkan di dalam memutuskan kapan pendapatan dan keuntungan seharusnya diakui: realisasi dan proses laba. Pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain) umumnya diakui ketika:

Universitas Sumatera Utara

Page 17: pendapatan 1

1. Direalisasikan atau dapat direalisasikan, dan 2. Diperoleh melalui penyelesaian substansial berbagai aktivitas yang

terlibat di dalam proses keuntungan (earning).

Pendapatan diakui apabila perusahaan yang menghasilkan pendapatan

telah meyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan dan ketika

pelanggan telah melakukan pembayaran atau setidaknya memberikan janji

pembayaran yang pasti atau dapat direalisasikan kepada perusahaan. Jadi

perusahaan telah melaksanakan kesepakatan, dan konsumen mempunyai kemauan

untuk membayar.

Untuk perusahaan yang lebih banyak memberikan jasa daripada produk,

pengakuan pendapatan mengikuti prosedur yang sama dengan transaksi barang

berwujud.

Menurut Dyckman, dkk (2001 : 269) empat metode pengakuan

pendapatan untuk penjualan jasa adalah:

1. Metode kinerja khusus Digunakan untuk pendapatan jasa yang dihasilkan dengan

melakukan aksi tunggal. Sebagai contoh, makelar real estat menghasilkan pendapatan komisi penjualan atas penyelesaian suatu transaksi real estat; seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atau penyelesaian penambalan gigi.

2. Metode kinerja proporsional Digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh

lebih dari aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi. Dalam metode ini pendapatan diakui berdasarkan kinerja propolsional setiap tindakan. Metode kinerja proporsional dari akuntansi untuk pendapatan jasa sama dengan metode persentase penyelesaian.

3. Metode kinerja selesai Digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan

dengan melakukan serangkaian tindakan di mana yang terakhir sangat penting dalam hubungannya dengan total transaksi jasa di mana pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi. Misalnya, perusahaan ekspedisi

Universitas Sumatera Utara

Page 18: pendapatan 1

menghasilkan pendapatan jasa hanya setelah pengiriman barang, meskipun pengepakan barang, dan transportasi mendahului pengiriman. Metode ini serupa dengan metode kontrak selesai, yang digunakan untuk kontrak jangka panjang.

4. Metode penagihan Digunakan untuk pendapatan jasa ketika ketidakpastian penagihan

sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode ini serupa dengan metode pemulihan biaya yang digunakan untuk penjualan produk.

Menurut Skousen, dkk (2009 : 206) beban (expense) merupakan "arus

ke luar atau pemakaian aktiva sebuah entitas atau pengadaan utang atau

kombinasi dari keduanya dari pengantaran atau penghasilan barang, pemberian

pelayanan, atau melakukan aktivitas yang membentuk operasi pokok atau sentral

entitas yang terus berlangsung".

Setelah pendapatan dari periode akuntansi diakui sesuai dengan prinsip

pendapatan, prinsip penandingan diterapkan untuk mendukung pelaporan

pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama.

Prinsip penandingan mewajibkan bahwa jika pendapatan ditentukan

sesuai dengan prinsip pendapatan untuk beberapa periode pelaporan, beban yang

terjadi dalam menghasilkan pendapatan harus diakui pada periode tersebut. Dasar

dari prinsip penandingan adalah ketika pendapatan dihasilkan, aktiva tertentu

dikonsumsi seperti perlengkapan atau dijual seperti persediaan, dan jasa

digunakan seperti usaha pekerja. Harga pokok aktiva dan jasa yang digunakan

harus diakui dan dilaporkan sebagai beban periode selama pendapatan terkait

diakui.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: pendapatan 1

Menurut Skousen, dkk (2001 : 210) pengakuan beban dibagi menjadi

tiga kategori:

1. Pencocokan langsung (direct matching) Pembiayaan berhubungan dengan pendapatan khusus sering ditunjukkan sebagai proses pencocokan (matching). Sebagai contoh, harga pokok penjualan jelas merupakan biaya langsung yang dapat dicocokkan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan barang dan dilaporkan di dalam periode waktu yang sama ketika pendapatan diakui. Sama halnya, biaya pengiriman dan komisi penjualan biasanya berhubungan secara langsung dengan pendapatan.

2. Alokasi sistematis dan rasional. Kategori pengakuan beban umum kedua melibatkan aktiva yang

menguntungkan dari satu periode akuntansi. Biaya aktiva semacam bangunan, peralatan, paten dan asuransi dibayar di muka tersebar sepanjang periode keuntungan yang diharapkan pada beberapa cara sistematik dan rasional. Pada umumnya, adalah sulit untuk menghubungkan biaya ini secara langsung dengan pendapatan khusu atau dengan periode khusus, namun jelas bahwa hal ini perlu jika pendapatan diperoleh. Contoh beban yang dimasukkan di dalam kategori ini adalah depresiasi dan amortisasi.

3. Pengakuan segera Banyak biaya yang tidak berhubugan dengan pendapatan khusus

namun terjadi untuk mendapatkan barang dan jasa yang secara tidak langsung membantu menghasilkan pendapatan. Karena barang dan jasa ini digunakan sangat segera, biaya diakui sebagai beban di dalam periode akuisisi. Contoh meliputi sebagian besar biaya administrasi seperti gaji kantor, utilitas dan periklanan umum serta biaya penjualan.

Universitas Sumatera Utara