10
Jurnal Seni Budaya 14 Volume 17 Nomor 1, Juli 2019 A. Pengantar Pengalaman Empiris Tentang Katur Ibu Sebagai seorang anak sekaligus pegiat seni, ingin membuat karya dalam bentuk komposisi mengenai bagaimana perjuangan seorang ibu dalam hidupnya sebagai ide gagasan penciptaan karya. Pengkarya merasa tertarik mengangkat tema ini sebagai ide berkarya dan mungkin sebagai sebuah penghargaan dari seorang anak untuk dedikasi sang ibu dikarenakan pengkarya merasa banyak memperoleh pembelajaran secara langsung maupun tidak langsung dari perjuangan beliau. Orang percaya bahwa intuisi atau inspirasi memegang peranan yang penting di dalam aktivitas mencipta. Dari pengalaman PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH PENYAMPAIAN MAKNA PENGALAMAN EMPIRIS MENJADI SEBUAH MAHAKARYA Nicolas Agung Pramudya Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta Jl. Ki Hadjar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta, 57126 Email: [email protected] ABSTRAK Komposisi Musik “Katur Ibu” adalah komposisi musik yang ide penggarapannya berangkat dari sebuah cinta, pengorbanan dan kasih sayang yang dikemas dengan format tradisi dan modern menghadirkan warna baru dalam komposisi penciptaan, yang membentuk sebuah karya musik yang utuh. Jenis karya seni tidak menata pada kejadian menurut alur yang sebenarnya akan tetapi lebih kepada suasana yang mendukung. Komposisi musik “Katur Ibu” terdiri dari 5 bentuk utama dengan menggunakan tempo Allegro, moderato, adagio, andante, dan vivance, yang dapat menggambarkan suasana tenang, sedih, gembira dan semangat, pengkarya maknai sebagai guratan sisi pandang terhadap realita yang terlintas dalam fikiran pengkarya seperti emosi penyesalan, kegamangan, ketulusan dan impian. Penyajian komposisi musik “Katur Ibu” memakai beberapa instrument pokok dan intrumen pendukung yaitu, Piano sebagai melodi utama, flute, bass elektrik, drum pad DTX, saron, bonang, kendang Sunda dan keyboard sebagai Accompainement dalam komposisi musik yang dikemas dalam konsep pertunjukan ini. Kata kunci: Komposisi, pengalaman empiris, Katur Ibu. ABSTRACT “Katur Ibu” Music Composition is a musical composition which the cultivation ideas depart from a love, sacri- fice and affection that is packaged in a traditional and modern format presenting a new color in the composi- tion of creation, which forms a complete musical work. types of artworks do not arrange the events according to the actual plot but rather to the atmosphere that supports it. The musical composition “Katur Ibu” consists of 5 main forms using tempo Allegro, moderato, adagio, andante, and vivance, which can describe the atmo- sphere of calm, sadness, joy and enthusiasm. The composer means as a side view of reality that comes to mind such as emotions of regret, anxiety, sincerity and dreams. The presentation of “Katur Ibu” music compo- sition uses several basic instruments and accompanying instruments, including, Piano as the main melody, flute, electric bass, DTX drum, saron, bonang, Sundanese drum and keyboard as Accompainement in the musical composition that is packaged for the show. Keywords: Composition, empirical experience, Katur Ibu. estetik, manusia memperoleh kesan dalam kehidupannya. Manusia cenderung ingin mengabadikan kesan yang dimilikinya. Kesan-kesan inilah yang kemudian dituangkan dan diabadikan dalam sebuah karya seni. Sebagai seseorang yang hidup, tumbuh dan berkembang di kehidupan ini, pengkarya merasakan bahwa pentingnya sosok peran seorang Ibu dalam pembentukan karakter. Dalam kesempataan ini pengkarya ingin membuat karya musik yang besentuhan dengan kehidupan manusia, berupa karya yang mempunyai makna filosofi hidup, Dari segi musiknya sendiri mengeksplorasi bunyi, harmoni, dan melodi sesuai yang diinginkan oleh pengkarya.

PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Jurnal Seni Budaya

14 Volume 17 Nomor 1, Juli 2019

A. Pengantar

Pengalaman Empiris Tentang Katur IbuSebagai seorang anak sekaligus pegiat seni,

ingin membuat karya dalam bentuk komposisimengenai bagaimana perjuangan seorang ibu dalamhidupnya sebagai ide gagasan penciptaan karya.Pengkarya merasa tertarik mengangkat tema inisebagai ide berkarya dan mungkin sebagai sebuahpenghargaan dari seorang anak untuk dedikasi sangibu dikarenakan pengkarya merasa banyakmemperoleh pembelajaran secara langsung maupuntidak langsung dari perjuangan beliau. Orang percayabahwa intuisi atau inspirasi memegang peranan yangpenting di dalam aktivitas mencipta. Dari pengalaman

PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH PENYAMPAIANMAKNA PENGALAMAN EMPIRIS MENJADI SEBUAH MAHAKARYA

Nicolas Agung PramudyaProgram Pascasarjana

Institut Seni Indonesia SurakartaJl. Ki Hadjar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta, 57126

Email: [email protected]

ABSTRAK

Komposisi Musik “Katur Ibu” adalah komposisi musik yang ide penggarapannya berangkat dari sebuah cinta,pengorbanan dan kasih sayang yang dikemas dengan format tradisi dan modern menghadirkan warna barudalam komposisi penciptaan, yang membentuk sebuah karya musik yang utuh. Jenis karya seni tidak menatapada kejadian menurut alur yang sebenarnya akan tetapi lebih kepada suasana yang mendukung. Komposisimusik “Katur Ibu” terdiri dari 5 bentuk utama dengan menggunakan tempo Allegro, moderato, adagio, andante,dan vivance, yang dapat menggambarkan suasana tenang, sedih, gembira dan semangat, pengkarya maknaisebagai guratan sisi pandang terhadap realita yang terlintas dalam fikiran pengkarya seperti emosi penyesalan,kegamangan, ketulusan dan impian. Penyajian komposisi musik “Katur Ibu” memakai beberapa instrumentpokok dan intrumen pendukung yaitu, Piano sebagai melodi utama, flute, bass elektrik, drum pad DTX, saron,bonang, kendang Sunda dan keyboard sebagai Accompainement dalam komposisi musik yang dikemas dalamkonsep pertunjukan ini.

Kata kunci: Komposisi, pengalaman empiris, Katur Ibu.

ABSTRACT

“Katur Ibu” Music Composition is a musical composition which the cultivation ideas depart from a love, sacri-fice and affection that is packaged in a traditional and modern format presenting a new color in the composi-tion of creation, which forms a complete musical work. types of artworks do not arrange the events accordingto the actual plot but rather to the atmosphere that supports it. The musical composition “Katur Ibu” consistsof 5 main forms using tempo Allegro, moderato, adagio, andante, and vivance, which can describe the atmo-sphere of calm, sadness, joy and enthusiasm. The composer means as a side view of reality that comes tomind such as emotions of regret, anxiety, sincerity and dreams. The presentation of “Katur Ibu” music compo-sition uses several basic instruments and accompanying instruments, including, Piano as the main melody,flute, electric bass, DTX drum, saron, bonang, Sundanese drum and keyboard as Accompainement in themusical composition that is packaged for the show.

Keywords: Composition, empirical experience, Katur Ibu.

estetik, manusia memperoleh kesan dalamkehidupannya. Manusia cenderung inginmengabadikan kesan yang dimilikinya. Kesan-kesaninilah yang kemudian dituangkan dan diabadikandalam sebuah karya seni.

Sebagai seseorang yang hidup, tumbuh danberkembang di kehidupan ini, pengkarya merasakanbahwa pentingnya sosok peran seorang Ibu dalampembentukan karakter. Dalam kesempataan inipengkarya ingin membuat karya musik yangbesentuhan dengan kehidupan manusia, berupa karyayang mempunyai makna filosofi hidup, Dari segimusiknya sendiri mengeksplorasi bunyi, harmoni, danmelodi sesuai yang diinginkan oleh pengkarya.

Page 2: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Nicolas Agung Pramudya: Penciptaan Karya Komposisi Musik sebagai sebuah Penyampaian Makna Pengalaman Empiris...

Volume 17 Nomor 1, Juli 2019 15

Ibu?Ibu adalah sosok yang luar biasa dalam

kehidupan kita. Ibu adalah segalanya, kita lahir darirahim seorang ibu, maka ibulah yang banyak mewarnaidan memengaruhi perkembangan pribadi, perilaku, danakhlak. Ibu begitu istimewa Ia tak sekadar memberikancinta kasih yang tulus, tetapi juga memberikankekuatan di saat kita sedang menghadapi cobaan,memberikan perlidungan di saat kita ketakutan, sertamemberi kenyamanan di saat kita gelisah.Pengorbanan ibu penuh keikhlasan, meski tak jarangkata-kata kita atau perilaku kita menyakitinya. Sosokibu akan selalu mendukung kita dalam meraih cita-cita dan mengarahkan di saat kita kehilangan arah.Ungkapan terima kasih saja mungkin tak akan pernahcukup untuk membalas segala kebaikan ibu.

Sungguh besar perjuangan seorang ibusepanjang hidup pengkarya, dan tidak akan pernahsanggup dibayar (berapapun dan dengan apapun) cintayang pernah diberikannya, wajarlah bahwa surgaterletak di bawah telapak kaki kaum ibu. Al-Qur’anbanyak menjelaskan bahwa betapa pentingnyamenghormati dan selalu menyayangi kedua orang tua,khususnya seorang ibu.

Ibu tentu saja adalah seorang yang istimewa.Terlepas dari apapun kekurangan yang dimiliki seorangibu. Maka ibu seperti pelita yang menyinari dengankasih sayang. Sebuah pepatah sederhana mengatakanbahwa “kasih ibu sepanjang jalan kasih anaksepanjang galah”. Artinya sebesar apapun kasihsayang seorang anak kepada ibunya maka tak akanmampu menyaingi kasih sayang seorang ibu.Rasulullah saw pernah mengatakan kepada seorangsahabat bahwa mereka tidak akan pernah sanggupuntuk membalas kasih sayang ibunya. Hal inidikarenakan ada sahabat yang saking ingin berbaktikepada ibunya, rela menggendong ibunya yang sudahtua, dan untuk Thawaf keliling Ka’bah, namun rupanyaibadah itu ternyata tidak cukup membalas jasa-jasaibu kepada anaknya. Kasih ibu juga dapatdiumpamakan seperti matahari. Matahari itu selalucerah menghiasi dunia, tak kenal lelah setiap hari terusmenerus dari pagi sampai sore, setiap pelosok duniaia kunjungi. Saking rutin dan terus-menerusnya,manusia jadi terbiasa dan kadang melupakan. Karnaterus-menerusnya seorang ibu memberi kasihsayangnya kepada kita, maka seorang ibu sudahmenabung berjuta kebaikan dalam hidupnya, Kebaikanitu seperti sabda Rasulullah takkan terbalas oleh harta,tahta, dan kekayaan sebesar apapun, Meski anaksudah kaya raya dan sanggup membelikan ibunya apasaja, namun pengorbanan seorang ibu takkan terbalas.

Sehubungan dengan paparan yang telahdiuraikan di atas, pengkarya sebagai seorang anaksekaligus pegiat seni, ingin membuat karya dalambentuk komposisi mengenai bagaimana perjuanganseorang ibu dalam hidupnya sebagai ide gagasanpenciptaan karya. Pengkarya merasa tertarikmengangkat tema ini sebagai ide berkarya danmungkin sebagai sebuah penghargaan dari seoranganak untuk dedikasi sang ibu dikarenakan pengkaryamerasa banyak memperoleh pembelajaran secaralangsung maupun tidak langsung dari perjuanganbeliau. Orang percaya bahwa intuisi atau inspirasimemegang peranan yang penting di dalam aktivitasmencipta. Dari pengalaman estetik, manusiamemperoleh kesan dalam kehidupannya. Manusiacenderung ingin mengabadikan kesan yangdimilikinya. Kesan-kesan inilah yang kemudiandituangkan dan diabadikan dalam sebuah karya seni.

KekaryaanSeni musik adalah seni yang diterima melalui

indra pendengaran manusia. Rangkaian bunyi yangdidengar dapat memberikan rasa indah bagi manusiayang mendengarkannya. Baik mendengarkan secaralangsung ataupun secara tidak langsung. Daripengalaman itulah musik muncul di tengah kehidupanmanusia sehari-hari. Selain itu, musik juga dapatmemberi rasa puas bagi yang mendengarnya karenaadanya keserasian susunan dari rangkaian tangganada bunyi-bunyi tersebut.

Musik sangat dekat dengan kehidupanmanusia sehari-hari, baik yang ada di luar dirinyasendiri ataupun yang ada dari dalam dirinya sendiri.Dari kedekatan itulah seni musik muncul sebagaimedia untuk mengekspresikan berbagai macamperasaan. Mulai dari perasaan sedih, senang, marah,kecewa dan sebagainya. Dari perasaan itulah senimusik mewakili semuanya, yang dituangkan dalambentuk notasi atau karya suatu komposisi musik yangutuh. Tuhan telah menciptakaan manusia yang“musikal” entah manusia itu menyadari atau tidakkemusikalannya dan sebagai kebesarannya.

Karya yang dijadikan rujukan karya “Katur Ibu”adalah karya-karya yang menggarap fenomenapengorbanan dan perjuangan seorang ibu ke dalamkarya musik. Seorang seniman tentu memilikikemampuan mengolah segala sesuatu yang ada didalam (internal) maupun di luar dirinya (eksternal) yangdisebut gagasan atau ide melalui perenungan danpenghayatan untuk selanjutnya dinyatakan dalambentuk ekspresi seni. Oleh karena, itu pengkaryamencoba mengekspresikan yang dirasakan melalui

Page 3: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Jurnal Seni Budaya

16 Volume 17 Nomor 1, Juli 2019

salah satu cabang seni musik murni yaitu komposisi.Hal ini didasarkan atas tujuan dan fungsi yang dibawa,yaitu untuk kepuasan atau untuk mengekspresikandiri.

B. PembahasanTuhan telah menciptakan manusia sebagai

mahluk yang sempurna dari pada mahluk yang lain.Musik yang menanamkan perasaan mulia dan halusdalam jiwa manusia, secara tidak langsungberpengaruh pada perkembangan jaman dan kemajuanteknologi, serta ilmu pengetahuan sebagai faktor utamayang membuat musik menjadi dinamis.Berkembangnya berbagai jenis aliran musik di abadini menjadi eksistensi musik itu sendiri dan tolak ukursebuah kreativitas. Kreativitas itu sendiri dalam senimencakup dua aspek nilai yaitu, nilai instrinsik dannilai ekstrinsik seni. Oleh karena itu, segi kreativitasdalam seni ditinjau dari dua sudut tersebut, meskipuntidak sama sekali memisahkan kedua aspek itu tanpamengubah kesatuan atau keutuhan karya seni.

Secara etimologis, komposisi berarti“menyusun”, dan dalam banyak masyarakat komposisidianggap sebagai suatu pekerjaan yang membutuhkankeahlian, bakat, dan ketaatan pada aturan-aturan yangtelah ditentukan. Dengan demikian, itu berarti bahwamusik yang digubah atau dicipta harus memenuhiaturan atau kaidah musik tertentu. Jadi komposisiadalah suatu istilah yang biasanya digunakan untukmenyusun suatu karya musik, baik vokal, instrumen,maupun gabungan keduanya yang diwujudkan dalambentuk notasi tertulis atau proses di mana komposertelah menyusun komposisi.

Komposer dalam mengerjakan suatukomposisi selalu mengekspresikan karyanya yangdisertai dengan pemikiran-pemikiran yang bersifat“personel”. Artinya setiap komposer memil ikipandangan yang berbeda dalam menciptakan karya-karyanya. Hal ini juga berkaitan dengan cara kerjamereka. Pada proses penciptaan, ide atau gagasanbukan merupakan angan-angan. Ide atau gagasanyang pertama sekali dipikirkan. Ide atau gagasan iniberhubungan dengan diri, situasi dan kondisi, sertakeadaan riil selalu bersifat spesifik dan tidak umum.Upaya menemukan ide atau gagasan si komposerharus benar-benar memikirkan akan membuat apa.Di dalam proses penciptaan, musik dibuat dari ideatau gagasan dan bukan inspirasi. Cara composeruntuk menemukan ide dan menuangkannya ke dalamnotasi, komposer memiliki cara yang berbeda-beda.Seperti komposer Mozart yang memberikan komentartentang dirinya sendiri bahwa komposisi yang

dirancang hanya terdapat di kepalanya saja sebelummenggoreskan penanya kertas. Lain halnya denganBeethoven, kebiasaan mencari ide musikal disembarang tempat membuat dia harus mencatat ide-ide tersebut secepat mungkin untuk kemudian diubahkembali.

Di dalam proses penciptaan, pengkarya dalammenemukan ide atau gagasan memiliki pendekatansama dengan apa yang menjadi kebiasaan Beethoven.Pengkarya tidak dapat menjawab dengan pasti jikaada orang yang bertanya kepada pengkarya, dari manamendapatkan ide-ide tersebut. Ide-ide itu terkadangdatang secara langsung atau tidak langsung. Ide-ideitu bisa datang dari diri sendiri, dari alam, dariperjalanan, dari dalam kesunyian malam hari, ataudari suara apa saja yang penulis dengar. Ide-ide itumuncul begitu saja dan ide-ide itu bangkit yang bagipenulis tertuangkan ke dalam nada-nada yangbergejolak dan akhirnya ide-ide itu digubah ke dalamkarya musik. Contoh: ide gamelan dan alat musikBarat. Gagasan, bagaimana memadukan kedua unsuryang berbeda tersebut menjadi suatu komposisi yangmenarik. Ide atau gagasan ini penulis jabarkan kedalam konsep. Konsep merupakan jabaran dari suatuide. Pengkarya menuangkan gambaran ataurancangan komposisi ke dalam konsep secara tertulisataupun konsep itu dilepas ke publik dan menjadi hakpublik.

Setelah pengkarya menuangkan rancangankomposisi tersebut ke dalam konsep, langkahselanjutnya yang pengkarya ambil adalahmenuangkannya ke dalam bentuk komposisi sepertiyang pengkarya inginkan. Apakah bentuk komposisiyang terdiri dari satu bagian, dua bagian, atau tigabahkan sampai empat bagian. Atau ke dalam bentuklain seperti bentuk konserto, bentuk simfoni, dan lain-lain. Setelah pengkarya memutuskan bentukkomposisi yang diinginkan kemudian pertimbanganstruktur juga harus diperhatikan, seperti harmoni secaramendetail, akor-akor, dan sebagainya.

Membuat suatu melodi juga merupakan dasarpembentukan harmoni. Dengan kata lain, dalammelodi sudah terdapat harmoni dan membentuk melodijuga membuat pembentukan akor. Dalam hal ini,metode yang paling gampang dalam prosespenciptaan menurut penulis: membuat akor terlebihdahulu, karena di dalam akor, yang terdiri dari nada-nada, sudah terdapat unsur melodi itu sendiri (misalnyaI, IV, V: tonika, subdominan, dominan). Hal ini dapatmembantu pembuatan suatu melodi secara teoretis.Begitu juga dengan teknik-teknik dalam menciptakansuatu komposisi juga penting dan sering digunakan

Page 4: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Nicolas Agung Pramudya: Penciptaan Karya Komposisi Musik sebagai sebuah Penyampaian Makna Pengalaman Empiris...

Volume 17 Nomor 1, Juli 2019 17

misalnya: teknik kontrapung; mencakup susunanmelodi dalam beberapa suara, contohnya satu suara,dua suara, tiga suara, dan sebagainya. Harmoni;mencakup susunan progresi akor-akor, teknik kanon,teknik fuga, teknik dua belas nada, dan sebagainya.

Alat dan cara juga menentukan hasil (bukanbaik atau buruk, tetapi tergantung cara dalam prosespenciptaan sebuah musik). Artinya, dasar metodologikerja dan tergantung alat yang dipakai. Contoh: padamasa Klasik terikat dengan aturan atau konvensionalsekali yang selalu mengutamakan bentuk danketeraturan, tetapi ada perubahan yang terjadi dalammasa Modern dengan segala kompleksitas komposisiyang tidak lagi mengutamakan bentuk dan keteraturantersebut. Lahirnya alat-alat atau teknologi yang canggihsaat ini juga, dapat menimbulkan dua sisi: positif dannegatif.

Dalam kesempat an ini pengkarya tertarikuntuk membuat suatu karya musik yang utuh melaluimedia yang konvensional seperti menyatukan alatmusik barat dengan alat musik gamelan seperti saron,kendang, bonang yang telah digunakan selamaberabad-abad.

Musik sebagai salah satu hasil karya seni,tidak mungkin hadir atau dihadirkan oleh penciptanyakalau tidak memiliki manfaat bagi masyarakat di manamusik itu diciptakan. Bagi pengkarya sendiri, musiksebagai salah satu karya seni, di samping bertujuanuntuk menghibur, komposisi yang dibuat merupakanmedia komunikasi untuk menyampaikan apa yang adadalam benak penciptanya. Lewat komposisi atau laguseorang menyampaikan berbagai pesan yang dikemasdalam tema-tema tertentu seperti pesan cinta, pesansemangat nasionalisme, tema-tema lingkungan hidup,keadilan sosial, serta tentang perempuan.

Berkaitan dengan perempuan, perempuanseringkali menjadi inspirasi bagi banyak pencipta musikdalam menghasilkan sebuah karya seni. Dengan judulkarya “Katur Ibu” Sebelum menapaki peran ibu,keluarga merupakan suatu lembaga sosial yang pal-ing besar perannya bagi kesejahteraan dan kelestariananggota-anggotanya, terutama anak-anak. Keluargamerupakan lingkungan sosial yang terpenting bagiperkembangan dan pembentukan pribadi anak.Keluarga merupakan wadah tempat bimbingan danlatihan anak selama kehidupan mereka. Diharapkandari keluargalah seseorang dapat menempuhkehidupannya dengan matang. Berbicara mengenaipendidikan anak, paling besar pengaruhnya adalah ibu.Di tangan ibu, keberhasilan pendidikan anak-anaknya,walau tentunya keikutsertaan bapak, tidak dapatdiabaikan begitu saja. Ibu memainkan peran yang

penting di dalam mendidik anak-anaknya, terutamamasa balita. Pendidikan dalam keluarga di sinimeliputi, pendidikan iman, moral, fisik/jasmani,intelektual, psikologis, dan sosial.

Sumber TertulisBerdasarkan paparan di atas, dapat dijelaskan

kembali bahwa membuat komposisi musik barutidaklah sederhana, karena menuntut karya yangbenar-benar baru dalam segala hal, mulai daripenjudulan, penggunaan alat, sampai pada gramatikamusiknya. Mencipta pada dasarnya adalah melahirkansesuatu. Walaupun proses kelahiran itu diwarnai olehderita, rasa duka atau rasa takut, kesemuanyaakhirnya bermuara pada rasa suka cita(Sahman,1993: 66). Bargson mengatakan bahwa dimana rasa suka cita itu tampil, maka di situlah orangmenjumpai kerja mencipta. Mencipta dalam artikeberhasilan menampilkan sesuatu tentu akanmenimbulkan rasa suka cita. Rasa suka cita adalahsama untuk semua orang, apakah itu untuk seni tari,seni musik dan seni rupa. Proses mencipta adalahsebuah proses yang melahirkan rasa suka cita. Rasasuka cita ini adalah yang bersifat spiritual, yang beradadi atas yang bersifat ragawi, materiil, lahiriah danbersifat sementara (Sahman,1993: 66).

Iwan Gunawan (2009) menegaskan, istilahkontemporer yang melekat pada kata “musik” itubukanlah menjelaskan tentang jenis (genre), aliran ataugaya musik, akan tetapi lebih spesifik pada sikap ataucara pandang senimannya yang tentunya tersiratdalam konsep serta gramatik musiknya yang memilikinilai-nilai “kekinian”. Dengan demikian, menciptakanmusik baru memerlukan kreativitas yang disertaidengan ide-ide segar sehingga menjelma menjadibentuk karya yang relatif baru. Maka dari itu, idealnyapemain dan pencipta musik baru adalah mereka paramusisi atau komposer profesional yang sudah biasaberkecimpung dalam dunia musik, sehingga akanmenjadi luar biasa jika kalangan amatir mampumembuat atau memainkan karya-karya musik baru.

Soehardjo (2005:174) menerangkan bahwaperangkat batiniah ini terdiri dari rangkaian kegiatanyang kinerjanya berupa pembentukan ide-seni. Halinilah yang tidak bisa lepas dari proses menciptakankomposisi baru, yakni menghadirkan gagasan-gagasan melalui alam pikir sehingga terbentuklah ide-ide seni. Sementara itu, kehebatan ide seni dapatterbentuk sesuai dengan pengalaman dan latarbelakang budaya pemikirnya, sehingga sebenarnya,karya yang terbentuk merupakan perwujudan daripengalaman-pengalaman musikal terdahulu yang

Page 5: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Jurnal Seni Budaya

18 Volume 17 Nomor 1, Juli 2019

pernah didapatkan dari seluruh rangkaiankehidupannya.

Sumber DiskografiAgar karya “Katur Ibu” memiliki kebaruan,

maka dicarilah karya untuk perbandingan, sehinggabisa memunculkan ide yang berbeda dari karya yangtelah ditonton tersebut. Adapun karya-karya yangdijadikan rujukan adalah:a. Djaduk Ferianto dan Tri Utami membawakan.

Konser bertajuk “Raised From The Roots Break-through The Borders” itu, tergolong suksesmembawa penonton melintas perjalananmenembus batas musik tradisi dan modern.Reportoar yang dibawakan kali ini sangat berbedadibandingkan penampilan Kua Etnika sebelumnya.Dominasi alat musik tradisi sangat kental berpaduharmonis dengan bunyi elektrik, synthesizer, dandrum. Sementara itu, mainan anak-anak danbenda-benda peralatan dapur yang turut menyeruakdi tengah riuhnya bunyi alat musik menjadikansajian musik Kua Etnika menjadi semakin kayawarna dan mempesona. sementara dalam karya“Katur Ibu” instrumen yang digunakan adalahinstrumen (peralatan) yang ada di dalam Katur Ibuseperti kendang, saron, rebab, bonang, dan alatmusik Barat. Karya ini pengkarya jadikan sebagaiinspirasi dalam menjaga kedudukan fungsiinstrumen di dalam karya agar tidak ada salah satuinstrumen yang menonjol.

b. “Nightingale feat. Pedro Eustache on ChineseFlute”, karya Yanni, tahun 2009. Karya inimenggabungkan instrumen musik suling Chinadengan alat musik Barat. Di dalam karya ini,komposer berhasil menjaga porsi masing-masinginstrumen dan mampu membuat alat musik sulingChina lebih dominan sampai ending karya danseimbang dengan instrument Barat denganperpaduan string violin orkestra. Dalam artian, didalam karya ini pemain dalam mempresentasikankarya bergerak hanya berupa teknik untukmenghasilkan nada dan pola ritme sesuaikebutuhan instrumen. Dalam karya “Katur Ibu”,tidak menggunakan instrumen musik China danpemain ‘selalu’ bergerak dengan pola ritme yangberfariasi. Karya ini pengkarya jadikan sebagaiinspirasi dalam menjaga kedudukan fungsiinstrumen di dalam karya agar tidak ada salah satuinstrumen yang menonjol, sehingga antara satuinstrumen dengan instrumen yang lainnya salingseimbang.

Tujuan Dan Manfaat Penciptaan Karya1. Tujuan

a. Membuat komposisi yang memiliki kandunganmakna dalam melestarikan danmengembangkan seni budaya yang menjadiidentitas bangsa pada setiap bagiannya.

b. Menyajikan karya musik yang mengambilgagasan dari hal-hal yang dilakukan sehari-haridan riil dalam kehidupan.

c. Memanfaatkan unsur-unsur seperti harmoni,melodi dan eksplorasi bunyi dalammentransformasikan ke dalam musik.

2. Manfaata. Manfaat bagi penyusun adalah sebagai berikut:

1). Meningkatkan kemampuan danpendalaman dalam berkarya.

2). Sebagai media penyampai ide gagasanuntuk kepuasan batin akan makna artiperjuangan hidup melalui pengungkapandalam sebuah karya musik.

3). Manfaat bagi institusi adalah sebagai bahankajian untuk mata kuliah yang bersangkutandengan seni murni khususnya seni musik.

Proses Penciptaan KaryaSebuah gagasan ide kalau tidak ada media

atau sarana sebagai alat ungkapnya, niscaya gagasanitu tidak akan dapat terealisasi hingga dapatdikomunikasikan dengan para penikmatnya. Olehkarenanya setelah mendapatkan gagasan awal untukmengungkapkan dan menghadirkan kembali unsur-unsur musikal dari nilai estetika senggakan ke dalamsuatu susunan baru, maka timbul niatan atau ide untukmemilih alat musik gamelan (saron, boning, kendang)berkolaborasi dengan combo band dan sesuai denganharapan penyusun.

Dalam penggarapan karya komposisi ini,penyusun menggunakan alat musik gamelan Saron,bonang, kendang dan alat musik barat atau comboband sebagai sarana untuk mewadahi gagasantersebut, karena dalam perangkat ini garap semua alat(instrumen) sangat dominan dan diperkirakan dapatsejalur dengan gagasan isi. Dalam mewujudkangagasan tersebut, penyusun tidak menutup diri daripersentuhan dengan sistem garap yang secaralangsung maupun tidak langsung penyusun pelajarisejak kecil, serta penggunaan alat (non konvensional)seperti keyboard, bass elektrik, gitar, drum.Pengalaman itu dapat menambah wawasan yang lebihluas dan cukup memberi sumbangan yang akhirnyadapat memperkaya garapan ini sesuai dengankemantapan rasa penyusun.

Page 6: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Nicolas Agung Pramudya: Penciptaan Karya Komposisi Musik sebagai sebuah Penyampaian Makna Pengalaman Empiris...

Volume 17 Nomor 1, Juli 2019 19

Hal-hal lain yang menjadi pertimbangan dalammewujudkan gagasan isi adalah pembuatan alursusunan komposisi lewat pentahapan bagian besertaurut-urutan sajiannya. Sudah barang tentu dalampenyusunan tahapan ini dengan sengajamempertimbangkan suasana-suasana yangdihasilkan serta keragaman garap dari keseluruhansajian. Demikian juga dengan penggarapan unsur-unsur musikalitas seperti melodi, tempo, volume, dandinamikanya selalu mempertimbangan keragamanwarna maupun bentuk. Hal ini diakui secara jujur,penyusunan komposisi ini memang berangkat darielemen-elemen spontan mengalir, walaupun ada usahauntuk pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudahada, baik itu dalam hal melodi, tempo, volume, sertadalam penggarapan dinamikanya. Hal lain yang tidakkalah pentingnya dalam penggarapan ini adalah upayapemanfaatan teknik-teknik atau pola permainan setiapinstrumen yang digunakan serta diupayakan untukmencari teknik-teknik lain dan pengembangan dariyang sudah ada.

Bentuk KaryaHarapan yang ingin dicapai dalam karya ini,

antara lain untuk menciptakan repertoar komposisibaru, maka bentuk bangunan karya ini juga secarasengaja dibuat untuk tidak jauh menyimpang darikonvensi tatanan yang berlaku. Hal-hal yang lain sepertipenggarapan unsur-unsur musikalnya dalampenyusunan komposisi ini juga menggunakanpendekatan kaidah-kaidah yang berlaku dalam musikBarat. Seperti dalam hal penggarapan melodi,permainan tempo, pola ritme dan volume, serta bentuk-bentuk dinamika menggunakan ala Barat.Pemanfaatan atau fungsi-fungsi instrumen juga tidakjauh berbeda dengan fungsi instumen dalamkomposisi-komposisi yang ada.

Metafora yang dimunculkan, diadopsi dariperjuangan atau tahapan-tahapan yang harus dilewatioleh seorang ibu. Misalkan masa kehamilan,menyusui, mengasuh dan mendidik danmembesarkan. Bunyi saron, flute, bonang, kendang,bass, keyboard dan syair puisi di tengah-tengahkomposisi, akan digarap sedemikian rupa dalampenyajian karya. Bentuk susunan komposisi ini jugadengan mempertimbangkan alur lagu maupundramatisasi suasana yang dapat dihasil lewattataan nada-nada pada setiap bagiannya. Karya“Katur Ibu” dibagi menjadi lima bagian, dengandurasi 60 menit. Karya ditampilkan di gedung Audito-rium UKDW. Alasan memilih tempat di AuditoriumUKDW.

Foto : Para pendukung karya triatikal dan musik”dok: Fadli, 2017.

Struktur Karya1. “Bocah dan Pamomong”

Pada bagian ini, saj ian karya dimulaiSegerombolan bocah masuk ke stage panggung.Mereka bermain, sesekali tampak konflik terjadi diantara mereka. Pengaruh modernitas mulaimempengaruhi beberapa bocah. Namun syukurlahmereka kemudian memutuskan untuk memainkanpermainan tradisional “jamuran” alih-alih bermainNintendo, aduh jadul, maksudnya daripadabermain game virtual. Konflik kecil kembali terjadiketika seorang di antara mereka berniat pulang karenasudah malam, beberapa kawan sepermainan mulaimengejeknya “jirih” sama ibu kok takut? Bingungantara takut dengan mbekti, muncullah SemarBodronoyo dari layar kelir. Gawatnya rupanya parabocah tidak begitu mengenal siapa Ki Lurah Semar.Semar pun memperkenalkan diri dan sang pamomongmembimbing bocah-bocah zaman itu, bakti pada or-ang tua, pengenalan pada kebudayaan. Cerita berlanjutdi dalam kelir wayang, Semar menghadapi anakangkatnya, Petruk yang sedang bertengkar hebatdengan ibunya.

Pada dasarnya, karya “Bocah danPamomong” Pada bagian ini, membuat elaborasi

Page 7: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Jurnal Seni Budaya

20 Volume 17 Nomor 1, Juli 2019

pemaknaannya menjadi berganda-ganda. Bocah-bocah yang tersesat di rimba modernitas, tidakterjadinya sinkronisasi antar generasi dan betapasosok ibu, semakin terluka dan terlupa. Bocah-bocahbutuh pamomong.

2. “Nderek Ibu”PaPada karya “Nderek Ibu” komposisi yang

disajikan tergolong dalam jenis musik instrumentaldengan menggabungkan laras pelog, nada diatonis,serta minor harmonis dan tematik, instrumen yangdigunakan yaitu beberapa seperangkat gamelan Jawaseperti bonang, saron, kendang Sunda, dan alat-alatinstrumen musik modern seperti bass, keyboard, drumelektrik, flute. Beberapa instrumen yang dimainkanbersama oleh player merupakan pembentuk kesatuankarya musik. Kejadian sajian selain musik instrumen-tal dan tematik difungsikan oleh penyusun sebagaigambaran motif lain dalam rangka berhubungan atauberinteraksi dengan motif dasar yang dibawakan olehplayer. Sajian musik instrumental dan tematik melaluiseni pendukung teatrikal, tata lampu, tata suara, rias,kostum, ini semua untuk mengungkapkan maksuddan tujuan sebagai media penyampaian tema danfokus karya disetiap bagian lagu.

Pada bagian introduksi dalam ini, diawaliinstrumen drum elektrik memainkan ritme utamabernuansa sedikit funk, kemudian disusul instrumenbass, keyboard, flute, bonang, dan saron untuk bagianintro, dengan blok akord yang sama. Pola melodikeyboard pada bagian ini nantinya akan menjadi dasardalam pembentukan melodi lainnya. Pola biramapengulangan dengan pengembangkan melodi padainstrumen keyboard.

Foto susunan ritmik dan aksentuasi

Gambar 3: Susunan ritmik dan aksentuasi

3. “Katur Ibu”Pada bagian ini diawali instrumen keyboard

memainkan melodi utama pada akord D mayor,kemudian disusul semua instrumen bass, dengan blokakord yang sama. Pola melodi keyboard pada bagianini nantinya akan menjadi dasar dalam pembentukan

melodi lainnya. Pola awal terdiri dari 8 birama yangakan kembali diulang dengan pengembangkan melodipada akord D Mayor. Peran gamelan saron dan bonangpada bagian ini hanya sebagai pengiring yang tersusunsecara kontrapung bebas dan membentuk harmoniyang sesuai. Permainan gamelan pada bagian ini tidakmemperhatikan pathet (pakem jawa) karena jenis danstruktur melodi yang dipakai adalah tangga nadadiatonis sehingga permainannya mengikuti ranahmusik diatonis. Bagian ini merupakan penggambaranmengkolaborasikan gamelan dengan instrumen musikmodern, dan menentukan genre musik apa yang akandimainkan.

4. “Sendika”Pada bagian ini komposer bermaksud

menghadirkan gambaran bahwa gamelan pada bagianini menjadi melodi utama, yang memainkan ritmisdengan aksen di ketukan pertama pada birama 4/4.Hal ini bermaksud seolah-olah mengambarkansuasana latin memainkan melodi keyboard. Pada akhirbagian B terdapat 4 birama yang memberikan aksentegas di setiap ketukannya, dan semua instrumenmemainkan ritmis yang sama (unison), sehinggamembentuk komposisi yang mewujudkan maknasesuatu yang kuat, menggamabarkan suasanasemangat jiwa.

Gambar 4: contoh motif, pola Bass

Berikut ini contoh motif, pola ritmik, danharmoni yang menjadi bagian dari karya “Sendika”.

Gambar 5: Contoh motif ritmik dan harmoni yangmenjadi bagian dari karya “Sendika”

Page 8: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Nicolas Agung Pramudya: Penciptaan Karya Komposisi Musik sebagai sebuah Penyampaian Makna Pengalaman Empiris...

Volume 17 Nomor 1, Juli 2019 21

Gamelan dimainkan dengan teknik imbal danjuga mempunyai ritmis yang sama pembagian nadapukulan terjadi pada instrumen gamelan. Berikutnotasi gamelanPola saron :5 3 5 3 5 3 5 3 |1 2 3 5 1 2 3 5 | 2 1 2 1 2 1 2 1        Pola bonang :1 1 / 1 1 / 1 1 / 1 1 / 1 1.5321 |

5. “Duh Biyung”Pada karya ini motif yang digunakan

merupakan bentuk motif musik ilustratif suasanaresah. Bentuk musik yang disajikan dengan motif awalyang sederhana memainkan melodi secara berulang-ulang (repitisi). Melodi dasar bersukat 4/4 pada awaldimaikan instrumen Keyboard, kemudian disusul in-strument flute mengikuti, dan memainkan denganvariatif mulai menggunakan teknik sequen, diawalidengan dinamika lirih (lembut) kemudian semakinkeras dengan accelerando dari tempo (M.M 60),kemudian diakhiri dengan tempo (M.M 80). Pada akhirbagian tengah terdapat 1 birama memberikan aksentegas, dan juga semua instrumen dimainkan denganritmis yang sama (unison).

6. “Matur Nuwun”Buah lagu yang disajikan pada bagian ini

adalah musik dengan genre pop yang lebihmenekankan kesederhanaan harmoni dan ritme. Padainstrumen gitar memainkan akord dengan teknikstruming dengan in nada d Bes. Kendang memainkanvariasi ritme. Sajian komposisi musik pada bagian ini,melodi utama dimainkan instrumen saron, bonang.

Pengembangan motif dilakukan secaraberulang (repitisi) sehingga banyak pengulangan dibagian ini. Instrumen modern pada bagian ini hanyasebagai pengiring yang tersusun secara harmoni, gitarmemainkan blok akord Dm, Bb7, A7 dan F sementarabass, gitar dan drum dtx berperan memainkan ritmistetap dengan irama dari notasi seperempat untukmengiringi melodi tema dari gamelan. komposisimusik bagian terakhir, dengan bentuk komposisimusik pop funk yang dimainkan dan didominasi olehinstrumen musik tradisonal yang bermain denganmodel tanya jawab dengan instrumen modern.Berdasarkan bagian sebelumnya, dimana instrumenmodern dimainkan dengan gaya tradisional, makaterjadi sebuah eksplorasi pola bermain pada instrumenbass. Komposisi pada bagian ini disajikan denganpemain yang muncul lebih interaktif terhadap musikkolaboratif tradisional dan modern.

Komposisi musik “Katur Ibu” merupakankomposisi musik instrumental yang digolongkan kedalam bentuk kolaborasi gamelan dan combo band.Menurut William E. Brandt dalam Hananto (2011, hal.121) bahwa analisis merupakan bagian terpenting dariteori musik, yaitu bagian yang ditujukan ke arahpemahaman musikal. Amir Pasaribu (1986, hal. 12)menyatakan bahwa mengerti akan alat bangunandalam idiomatika musik seperti harmoni, irama,melodi, yang biarpun dalam ilmu teori dan komposisimusik dipisah-pisah pengertiannya, tetapi kelirubilamana dalam hubungan ciptaan seni, bahan-bahanitu secara estetis dianggap bukan satu keseluruhanyang utuh dan lengkap.

Rancangan BentukSajian karya “Katur Ibu”, t idak hanya

mempertimbangkan konser secara musikal sebagaibentuk pertunjukan utama, namun juga menampilkanserta bagian-bagian di belakang penciptaan karyamusik ini. Bagian-bagian yang dimaksud, yaitu bagianproses pembentukan kesenimanan komposer, latihandalam penciptaan karya, dan studi penggalian tentangkonsep “Katur Ibu” yang diangkat sebagai konsepkarya. Bagian-bagian di belakang penciptaan karyamenjadi penting untuk diketahui, karena hal tersebutmerupakan satu kesatuan elemen yang tidak dapatterpisah ketika menciptakan karya musik. Bagian iniadalah pengantar yang akan mampu memperkuatpenonton untuk memahami esensi dari karya “KaturIbu”.

Berangkat dari hal tersebut sehingga dalamsajian karya Katur Ibu secara prinsip dibagi ke dalamdua sisi besar yang saling terkait. Pertama adalahsisi musik sebagai pertunjukan utama. Sementara sisikedua adalah sisi-sisi pengantar guna memperkuatpemahaman penonton tentang karya komposisi “KaturIbu”. Sisi-sisi pengantar tersebut akan disajikan di sela-sela sisi pertunjukan musik, sebagai penguat hadirnyakarya musik tersebut.

Agar pertunjukan konser musik “Katur Ibu”dapat tampil secara lebih menarik dan maksimal,maka kelengkapan pentas layaknya artistik panggung,tata lampu, dan sound system pun dimanfaatkan.Sound system ditata sebaik mungkin dengan maksuduntuk mendukung emosi pemain dan membuataudiens lebih nyaman dalam menyimak pergelarankarya musik. Untuk kelancaran pertunjukan makamelibatkan tim produksi, asisten menejer panggung,kru sound system, tim artistik, tim multi media, danpara pemusik.

Page 9: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Jurnal Seni Budaya

22 Volume 17 Nomor 1, Juli 2019

C. KesimpulanKeseluruhan rangkaian komposisi merupakan

penggambaran dari pengorbanan ibu atau gunamengucapkan terima kasih yang mendalam kepadasemua ibu atas cintanya dan kasih sayangnya tidakbisa dibalas sampai kapanpun. Cinta seorang ibuadalah Cinta Sejati, Dan sosok ibu ada tersimpandalam hati, setiap hari, sepanjang hayat, Ibu yangsudah melahirkan kita, membesarkan dengan segalakasih sayang yang tidak terbatas. Puja-puji terhadapibu tidak cukup diapresiasikan dalam satu hari. Olehkarena itu, dengan karya ini semoga dapat bermaknamampu masuk ke relung hati dan sebagai potretinstropeksi diri kita apakah kita sudah membahagiakankedua orang tua kita terutama Ibu. Saya menginginkanada sesuatu yang saya bisa tinggalkan selama dalamberkesenian saya, syukur-syukur sesuatu yang sayatinggalkan tersebut bermanfaat bagi orang lain. Olehkarena itu, dengan karya ini semoga dapatmereflesksikan situasi yang terjadi dan sebagaipengingat bahwa masih bayak masalah yang belumtertuntaskan.

KEPUSTAKAAN

Hananto Dwi, Paulus.2011. Jurnal Ilmiah Musik, vol.2 no.2 Salatiga: Program Studi MusikFakultas Seni Pertunjukan UniversitasKristen Satya Wacana

Mack Dieter, 1995. Sejarah Musik jilid 3. Yogyakarta:Pusat Musik Liturgi.

Pasaribu, Amir. 1986. Analisis Musik Indonesia.Jakarta: PT. Pantja Simpati.

Sukerta, Pande Made. Metode Penyusunan KaryaMusik (Sebuah Alternatif ) Surakarta: ISIPress Surakarta, 2011.

Supanggah, Rahayu. Bothekan Karawitan II.Surakarta: ISI Press Surakarta, 2007.

Suwardi, A. L. “Rekayasa Instrumen dalam PenciptaanMusik Inovatif”. Makalah dalam SimposiumNasional: “Pengembangan Ilmu Budaya”.Surakarta: ISI Surakarta, 2007.

Stein, Leon, 1979. Structure and Style Princetown,New Jersey: Summy Bichard Music.

Narasumber:

Ery Mefri (65), Koreografer. Rimbo Tarok KuranjiPadang, Sumatera Barat.

Bayu Wardhana, (58), Dikenal sebagai pelukis yanggemar melukis on the spot, gaya goresankuas Bayu cenderung ekspresionis,Yogyakarta.

Pardiman Djoyonegoro (49), Namanya di kenal melaluikarya-karya komposisi Acapella khasMataraman, Yogyakarta.

Sri Krishna (Ncik) (40), seorang Musician, Singer,Musik arranger, Song Writer, acousticguitar player, Social, art and culturalactiv ist. Founder of Folk MataramanInstitute, Yogyakarta.

Sambodo Wijokongko (62), Serorang sutradara filmpendek, baik pesan moral dan drama anak-anak, Yogyakarta.

Yustinus Yantoro (Yan Jangkrik) (67), banyak menuliskarya puisinya sedari tahun-tahun 80-an.Dirinya banyak bergelut di bidang teater,sastra dan film, Yogyakarta.

GLOSARIUM

Dasar Tangga Nada : dua belas nada denganpenerapan secara bebas,penggunaan tangga nada lebih kecildari setengah nada, melodi sebagaivariasi nada dalam waktu, nadayang terus-menerus, jal inanpolyfoni.

Dasar Harmoni: memainkan secara bersama dansekaligus akord yang terdiri darinada-nada dengan interval sekunda,penerapan polifoni yang lebihkompleks, bunyi-bunyi baru,tekstur, kekuatan- kekuatan luar daribunyi.

Dasar Ritme : bebas, kompleks, pecahan pola-pola ritme yang lebih Kompleks,notasi-notasi yang sebanding, meteryang berubah-ubah (changemeters’).

Page 10: PENCIPTAAN KARYA KOMPOSISI MUSIK SEBAGAI SEBUAH

Nicolas Agung Pramudya: Penciptaan Karya Komposisi Musik sebagai sebuah Penyampaian Makna Pengalaman Empiris...

Volume 17 Nomor 1, Juli 2019 23

Dasar Bentuk : bentuk sebagai proses, bentuk yangsaina dan terus-menerus sertabebas, bentuk yang lidak tertentu

Interval : jarak antar nada.Harmoni : gabungan 3 nada atau lebih.Melodi : urutan nada dan jangka waktu nada.Syncop : aksen yang tidak tepat pada

ketukan.Dinamika : tanda untuk memainkan volume

nada secara nyaring atau lembut.Konsonan : dua nada yang dibunyikan bersama

dan memberikan kesan tenang dantidak gelisah.

Disonan : dua nada yang dibunyikan bersamadan memberikan kesan gelisah atautegang.

Modulasi : perpindahan dari suatu tangganadake tangganada yang lain.

Mode : suatu bentuk pemanipulasian suatuskala sehingga menghasilkan moodyang bervariasi.

Sekuens : mengulang kembali sebuah frasemelodi pada tingkat nada yar g iebihrendah atau tinggi.

Sukat : hitungan dalam setiap birama padalagu