43
Penanganan Kredit Bermasalah

Penanganan Kredit Bermasalah

  • Upload
    xerxes

  • View
    121

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penanganan Kredit Bermasalah. Daftar Isi. Hal ihwal kredit bermasalah Penyelesaian kredit bermasalah. Hal ihwal kredit bermasalah. Petikan berita. Laba Bank Mandiri : Tahun 2005 : Rp604 miliar Tahun 2006 : Rp2,4 triliun NPL Bank Mandiri : Tahun 2005 : 26.66% gross dan 16,14% net - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Penanganan Kredit Bermasalah

Penanganan Kredit Bermasalah

Page 2: Penanganan Kredit Bermasalah

Daftar Isi

Hal ihwal kredit bermasalah Penyelesaian kredit bermasalah

Page 3: Penanganan Kredit Bermasalah

Hal ihwal kredit bermasalah

Page 4: Penanganan Kredit Bermasalah

Petikan berita

Laba Bank Mandiri : Tahun 2005 : Rp604 miliar Tahun 2006 : Rp2,4 triliun

NPL Bank Mandiri : Tahun 2005 : 26.66% gross dan 16,14%

net Tahun 2006 : 16,3% gross dan 5,9% net

Apa yang terjadi?

Page 5: Penanganan Kredit Bermasalah

Pengaruh NPL terhadap bank

Berdasarkan survey Office of the Comptroller of The Currency (OCC) tahun 1998 dari 171 bank gagal dan 51 bank yang direhabilitasi : 2 % karena fraud 98 % karena NPL

81 % karena tidak ada kebijakan perkreditan 86 % karena pemberian kredit serampangan,

penagihan yang tidak berhasil, atau tidak ada standar kredit.

Apabila bank punya NPL besar, maka : Bank harus membentuk cadangan penyisihan

penghapusan piutang yang besar menyedot laba (earning & equity risk).

Tersendatnya likuiditas dana masuk (liquidity risk).

Page 6: Penanganan Kredit Bermasalah

Grafik kredit lancar

t

Q

Baik

Buruk

Q = credit quality, t = time

Page 7: Penanganan Kredit Bermasalah

Grafik kredit karena bencana

t

Q

Baik

Buruk

Q = credit quality, t = time

Total loss

Jarang terjadi

Page 8: Penanganan Kredit Bermasalah

Grafik kredit pemburukan bertahap

t

Q

Baik

Buruk

Q = credit quality, t = time

Information A

Information B

Point of exit

Sering terjadi

Page 9: Penanganan Kredit Bermasalah

Kondisi NPL Nasional

Data 2005 : NPL gross : 8,9% NPL Net : 5%

Dominasi bank BUMN Potensi kenaikan akibat ;

Naiknya suku bunga Prospek ekonomi belum baik

Page 10: Penanganan Kredit Bermasalah

Penyelesaian Kredit Bermasalah

Page 11: Penanganan Kredit Bermasalah

Faktor pemicu perlunya penyelesaian kredit bermasalah

Kata kunci : reaktif harus mencuri waktu untuk corrective actions

Faktor : Menurunya kinerja kredit Terdapat kondisi (eksternal) yang tidak

menguntungkan Umpan balik yang timbul dari laporan Key Risk Indicators

Page 12: Penanganan Kredit Bermasalah

Proses Penyelesaian

Prevention

Detection

Gather information & analyse

Action Plan

Liquidate collateral

Negotiated settlement

Obtain Judgement

Execute

Page 13: Penanganan Kredit Bermasalah

Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah Preventif

Perubahan kebijakan Standar kualitas kredit Penentuan sinyal-sinyal bahaya Admin kredit secara sistematis Fraud tidak bisa dicegah

Detection Korektif

Lakukan penyelesaian masalah

Page 14: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter

Pemburukan posisi kas Perlambatan periode tagihan pihutang Kenaikan jumlah pihutang (nominal & %) Kenaikan jumlah persediaan (nominal & %). Perlambatan perputaran persediaan Penurunan jumlah aktiva lancar dibandingkan

dengan total asset Dana untuk pembelian aktiva tetap digunakan

utk operasional Revaluasi asset

Page 15: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter (lanjut)

Adanya klaim terhadap asset dari lebih satu pihak

Adanya peningkatan nilai asset tak berwujud Peningkatan yg besar pada hutang lancar Peningkatan yg besar pada hutang jangka

panjang Peningkatan debt-to-equity ratio Perbedaan yang signifikan antara nilai

penjualan gross dan net cancellation & return

Page 16: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter (lanjut)

Peningkatan persetase biaya Peningkatan penjualan tapi menurunnya

keuntungan Peningkatan jumlah piutang tak tertagih Peningkatan jumlah total asset thd

penjualan Peningkatan jumlah total asset thd profit

Page 17: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter (lanjut)

Terkait laporan keuangan : Laporan terlambat disampaikan Perubahan dari audited menjadi tidak

audited Terdapat opini negatif dari akuntan

Page 18: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter (lanjut)

Tanda dari hubungan keuangan : Untuk nilai tabungan : berkurang/

meningkat secara drastis, o/d. Penggunaan credit line yg tidak biasa. Permintaan keringanan pembayaran. Kelambatan pembayaran cicilan. Anggaran yg terlalu optimistik.

Page 19: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter (lanjut)

Tanda dari hubungan bisnis : Memburuknya hubungan dengan supplier. Kecenderungan spekulatif. Diskon harga jual besar-2an. Hilangnya saluran distribusi, pelanggan

utama atau produk unggulan. Lambat dalam mengantisipasi gejolak

ekonomi. Munculnya kreditur lain.

Page 20: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter (lanjut)

Tanda dari hubungan pribadi : Masalah keluarga. Sakit. Telepon dari bank tidak diangkat. Pemberitaan yg negatif. Penjualan aset perusahaan. Permintaan kredit kepada pihak lain dalam

jumlah yang lebih besar.

Page 21: Penanganan Kredit Bermasalah

Detection : Parameter (lanjut)

Parameter kondisi ekonomi : Bank harus mampu mengukur pengaruh

kondisi ekonomi terhadap kinerja keuangan nasabah.

Tidak semua bisnis memiliki arah yang sama sebagai reaksi dari perkembangan ekonomi.

Page 22: Penanganan Kredit Bermasalah

Upaya Penyelesaian Masalah

Siapa yang harus menangani? Petugas kredit yang berpengalaman Analis kredit yang memiliki kemampuan yang baik Negosiator ulung Paham mengenai seluk beluk aturan hukum

Siapa yang harus mengambil keputusan? Harus jelas dan dimengerti oleh semua pihak Aturan main negosiasi Pemberdayaan

Page 23: Penanganan Kredit Bermasalah

Restrukturisasi Kredit

Kriteria : kesulitan pembayaran pokok/ bunga, dan prospek usaha baik & mampu memenuhi

kewajiban setelah kredit direstrukturisasi

Wajib : ikuti SAK & PAPI terutama perhitungan present

value & pengakuan kerugian restrukturisasi memiliki kebijakan & prosedur tertulis

Keputusan restruktur atau tidak …

Page 24: Penanganan Kredit Bermasalah

Restrukturisasi Kredit

Keputusan Rekstruktur atau tidak : Misalnya anda adalah Loan Officer bank A

memberikan kredit kepada Mr X dengan sisa yg belum dibayar sebesar Rp4.000.000,-.

Pada suatu ketika ternyata Mr X tidak membayar lagi cicilannya.

Apa yang harus dilakukan?

Page 25: Penanganan Kredit Bermasalah

Restrukturisasi Kredit

Keputusan Rekstruktur atau tidak : Pilihan keputusan :

Apabila ditutup dan agunan diambil alih, maka bank akan memperoleh Rp2.100.000,-

Apabila kredit direstruktur dan berhasil, maka bank akan mendapatkan sebesar Rp4.000.000,-

Apabila kredit direstruktur dan gagal, maka bank akan mendapatkan sebesar Rp250.000,-.

Page 26: Penanganan Kredit Bermasalah

Restrukturisasi Kredit

Keputusan Rekstruktur atau tidak : Expected value = full value x probability of success

+ default value x probability of fail. Apabila Pr(S) = 60% dan Pr(F) = 40%, maka,

expected value menjadi Rp2.500.000.

Apabila EV < nilai likuidasi tutup Apabila EV > nilai likuidasi restruktur Dalam kasus bank A EV > nilai likuidasi

restruktur

Page 27: Penanganan Kredit Bermasalah

Restrukturisasi Kredit

Dilaksanakan oleh pejabat/ pegawai yang tidak terlibat pemberian Kredit yang direstrukturisasi

Keputusan Restrukturisasi pejabat yang lebih tinggi dari pemutus pemberi Kredit

Satker khusus Restrukturisasi sesuai kebutuhan

Wajib dianalisis konsultan independen bila restrukturisasi pihak terkait

Seluruh analisa wajib didokumentasikan

Page 28: Penanganan Kredit Bermasalah

Restrukturisasi Kredit

Kualitas Kredit setelah Restrukturisasi : max KL, untuk yang sebelumnya D atau M tetap, untuk yang sebelumnya L,DPK,KL Menjadi L bila tidak menunggak 3x berturut

Tambahan Kredit dalam rangka RK ditetapkan Lancar bila diberikan sesuai dengan prosedur yang ketat & memiliki agunan yang cukup

Kualitas Kredit yang direstrukturisasi & tambahan Kredit kembali memenuhi ketentuan kualitas Kredit secara umum 1 th setelah Restrukturisasi Kredit

Page 29: Penanganan Kredit Bermasalah

Penyebab terjadinya kegagal penyelesaian kredit bermasalah

Kurang pengetahuannya Terlambat bereaksi Conflict of interest Memandang permasalahan bukan dari

perpektif organisasi, melainkan dari sudut pandang pribadi

Page 30: Penanganan Kredit Bermasalah

Kondisi yang harus diciptakan

Debitur harus bisa dikontak Know your customer Identitas, domisili asli Lokasi/ tempat usaha

Terdapat kejelasan posisi bank Berapa besar kemampuan bank menyerap

risiko

Page 31: Penanganan Kredit Bermasalah

Pengukuran Kemampuan Membayar

Perilaku Debitur Kesediaan untuk berdiskusi Memberikan data keuangan yang benar Memberikan izin untuk melakukan

pemeriksaan keuangan Bersedia untuk ikut program penyelamatan

Sumber Utama Sumber Kedua

Page 32: Penanganan Kredit Bermasalah

Kemauan VS Kemampuan

Kemauan

Rendah Tinggi

Kem

ampuan

Tinggi Perlu pendekatan

Nasabah utama

Rendah Potensi rendah Perlu dikembangkan

Page 33: Penanganan Kredit Bermasalah

Kriteria kapasitas pembayaran

Tingkat kerajinan Sumber kas dan proyeksi Nilai agunan Jenis aset yang dapat dijual

Page 34: Penanganan Kredit Bermasalah

Posisi Bank

Pahami profil risiko bank akan menentukan : Jenis tindakan yang diperlukan oleh Bank Data-data debitur yang diperlukan oleh

bank Identifikasi langkah yang harus dilakukan

oleh debitur

Page 35: Penanganan Kredit Bermasalah

Penyebab kredit menjadi bemasalah Faktor kreditur

Insentif untuk memberikan kredit, kurang ahli.

Faktor debitur Mark-up, kenakalan debitur

Kegagalan proyeksi bisnis Kesalahan asumsi, perkembangan ekonomi yang

Industri dalam kondisi bermasalah Terkena embargo

Page 36: Penanganan Kredit Bermasalah

Penyebab : Faktor kreditur

Kegagalan memahami debitur dan kemampuan manajemen-nya.

Tidak mengerti bisnis debitur. Kegagalan untuk mengidentifikasi/ kelemahan/ risiko. Kegagalan memonitor penggunaan kredit. Lemah dalam melakukan prosedur tindak lanjut. Menunda tindakan penyelesaian kredit bermasalah. Terlalu murah hati. Mengabaikan rincian/ pemahaman dokumentasi. Terlalu berorientasi pada agunan dibandingkan dengan

arus kas. Pelanggaran prinsip dasar pemberian kredit.

Page 37: Penanganan Kredit Bermasalah

Penyebab : Faktor Debitur

Berpura-pura baik Tidak pandai dalam mengelola kas Tujuan yang tidak jelas/ tidak ada Manajemen yang tidak kompeten Perilaku yang tidak kooperatif Masalah pribadi

Page 38: Penanganan Kredit Bermasalah

Penyebab : Kegagalan Usaha

Penundaan yang tiada akhir Biaya operasional yang melebihi

anggaran Kegagalan teknis Kerugian yang tidak dijamin (asuransi) Kenaikan harga bahan baku/ kehabisan

bahan baku Persaingan ketat Campur tangan pihak ke-3

Page 39: Penanganan Kredit Bermasalah

Ketegasan!

Dalam menyelesaikan kredit bermasalah : Pastikan bahwa debitur tahu masalah serius yang

dihadapi. Fasilitasi langkah positif yang harus ditempuh. “Kerja sama” sering membuahkan hasil optimal.

Pengawasan kredit = negosiasi Setelah kredit dikucurkan, siapa yg pegang

kendali?

Page 40: Penanganan Kredit Bermasalah

Alternatif Tindakan Hukum

Minta agunan tambahan Minta modal tambahan Penjualan atas kesepakatan Penjadwalan kembali pembayaran Partisipasi modal Kredit-kuasi Penjualan aset pribadi yg tidak digunakan Penyederhanaan kegiatan produksi Minta pengorbanan pribadi Negosiasi

Page 41: Penanganan Kredit Bermasalah

Karakteristik negosiator

Sangat saksama dan memahami implikasi penyelesaian masalah

Sabar dan tidak kenal lelah Tidak pro dan kontra terhadap konflik Selalu meneliti, bertanya, mendengar

dan belajar Yakin, optimis tanpa bersifat arogan Mampu membujuk, dan mengancam

apabila diperlukan

Page 42: Penanganan Kredit Bermasalah

Tahap akhir pengawasan

Tulis surat mengenai : Tindakan yang disepakati bersama Menyatakan kembali posisi bank Pengulangan terhadap tindakan yang

harus dilakukan oleh debitur hingga batas akhir

Page 43: Penanganan Kredit Bermasalah

Masalah Potensial

Sulitnya debitur diteliti Sulitnya petugas kredit untuk menelisik Debitur beralih bisnis Bank tidak serius dalam menyelesaikan

kredit bermasalah