Penanganan Hipertensi.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    1/18

    Berdasarkan tinjauan klinis dan patogenetik organ, kita membedakan jenis hipertensi

     berikut:

    A. Hipertensi primer 

    (Sinonim : hipertensi esensial, genuine idiopatik) dengan penyebab yang masih belum

    diketahui.

    B. Hipertensi sekunder 

    Yang terjadi akibat perubahan organ secara patologik.

    . !enal

    !eno"askuler 

    (karena stenosis arteria renalis)

    !enoparenkhimal

    (misalnya pada glomerulone#ritis kronis, penciutan ginjal pielone#ritik, ginjal

    kista, amiloidosis, periarteriitis nodosa, ne#ropati kehamilan)

    $. %ndokrin

    (pada sindrom &ushing, sindrom &onn, hipertireosis, akromegali,

    #eokromositoma)

    '. ardio"askuler 

    (misalnya pada stenosis ismus aorta, stenosis aorta, blokade jantung total, sindrom

     jantung hiperkinetik).. *eurogen

    (akibat penyakit organik pada sistem sara#, misalnya tumor, ense#alitis,

    meningitis, keracunan karbonmonoksida, dan talium)

    +embagian hipertensi menurut keparahan penyakit belum ada yang disetujui secara

    umum. Sebagai panduan, dapat digunakan pembagian menurut H- yang membagi

    hipertensi menjadi ' stadium:

    Stadium

    Hipertensi terjadi tanpa adanya perubahan organik dalam sistem kardio"askuler 

    (biasanya hipertensi ini diketahui secara kebetulan pada saat pemeriksaan dokter 

    akibat adanya keluhan lain).

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    2/18

    Stadium

    /isamping hipertensi ditemukan tanda lain yaitu hipertro#i jantung kiri, serta

     perubahan pembuluh mata.

    Stadium

    /isamping gejala di atas, terjadi juga insu#isiensi jantung, gangguan pasokan darah

    serebral, kerusakan ginjal dan makin parahnya perubahan pada mata (perdarahan

    retina, kadang0kadang udem papila).

    Pengobatan dan Pilihan Obat

    Penanganan dasar hipertensi terdiri dari penanggulangan o"er1eight (bila ada) dengan

    diet, pembatasan garam, serta peningkatan akti"itas #isik. Selain tindakan umum itu,

     pada hipertensi lebih berat perlu ditambahkan obat0obat hipertensi untuk menormalkan

    2/.

    Pengobatan  pada instansi pertama ditujukan pada penurunan 2/, tetapi tujuan akhir 

    adalah untuk menghindarkan komplikasi lambat, memperbaiki kualitas, dan

    memperpanjang hidup. Hal ini dapat dicapai dengan jalan pre"ensi e#ek buruk jangka

     panjang, seperti in#ark otak (beroerte), gangguan aterosklerotis, dan hipertro#i jantung,

    yang akhirnya dapat menimbulkan aritmia dan dekompensasi.

    +engobatan dengan antihipertensi"a harus selalu dimulai dengan dosis rendah agar 2/ jangan menurun terlalu drastis dengan mendadak. emudian, setiap 0$ minggu dosis

     berangsur0angsur dinaikkan sampai tercapai e#ek yang diinginkan (metoda: 3start lo1, go

    slo14). Begitu pula penghentian terapi harus secara berangsur pula, lihat Efek samping.

    Antihipertensi"a hanya menghilangkan gejala 2/ tinggi dan tidak penyebabnya. 5aka,

    obat pada hakikatnya harus diminum seumur hidup, tetapi setelah beberapa 1aktu dosis

     pemeliharaan pada umumnya dapat diturunkan.

    Pilihan Obat

     Hipertensi tunggal.

    ini banyak ahli sependapat bah1a diuretika atau beta0blockers, atau kombinasinya,

    merupakan pilihan pertam. /ari banyak studi ternyata bah1a pada jangka panjang

    hanya kedua kelompok obat ini dapat menurunkan angka penyakit (morbiditas) dan

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    3/18

    angka kematian (mortalitas). +ilihan kedua adalah A&%0inhibitors, sedangkan

    antagonis &a digunakan sebagai cadangan berhubung adanya keraguan mengenai

    e#ekti"itas dan keamanannya.

     Hipertensi dengan diabetes.

    ombinasi ini memiliki kendala karena dapat mencetuskan resistensi insulin. /alam

    hal ini, sebaiknya digunakan suatu penghambat-ACE atau suatu β-blocker selektif .

    Hanya bila terdapat kontraindikasi terhadap kelompok ini, dianjurkan obat0obat lain

    seperti alfa-blockers dan antagonis Ca.

    risis hipertensi bercirikan kenaikan mendadak dari tensi dengan gejala dari ence#alopati

    akut (sakit kepala hebat, gangguan kesadaran, serangan epilepsi). +engobatannya dapat

    dilakukan sebaiknya dengan injeksi intra"ena, antara lain ni#edipin, enalapril, labetolol,

    #entolamin (al#a0blocker), dan ketanserin (60 dan 7H2$0blocker).

    Penggolongan

    -bat0obat yang de1asa ini digunakan untuk terapi hipertensi dapat dibagi dalam

     beberapa kelompok:

    . /iuretika

    $. Al#a0receptor blockers

    '. Beta0receptor blockers. -bat0obat SS+

    7. Antagonis kalsium

    8. +enghambat A&% dan A200receptor blockers

    9. asodilator 

    Mekanisme Kerjanya

    -bat hipertensi adalah bermacam0macam dan cara kerjanya dapat dibagi dalam beberapa

     jenis, yakni:

    5eningkatkan pengeluaran air dari tubuh : diuretika

    5emperlambat kerja jantung : beta0blockers

    5emperlebar pembuluh : "asodilator langsung (di;hidrala

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    4/18

    5enstimulasi SS+ : al#a0$0agonis sentral seperti klonidin dan mo=onidin, metildopa,

    guan#asin, dan reserpin.

    5engurangi pengaruh SS- terhadap jantung dan pembuluh, yakni:

    Al#a00blockers : deri"at >uina

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    5/18

    "etensi garam dan air, dengan bertambahnya berat badan atau terjadinya udema,

    antara lain antagonis Ca, reserpin, metildopa, dan hidrala#in. %#ek samping ini

    dapat diatasi dengan kombinasi bersama suatu diuretikum.

    Pen$r$nan ratio !%& %!%. Sejumlah obat mempengaruhi metabolisme lipida

    secara buruk, yakni menurunkan kadar kolesterol0H/ plasma yang dianggap sebagi

     faktor-pelindung   terhadap penyakit jantung0pembuluh. Atau, juga meningkatkan

    kolesterol0/ yang dianggap sebagai  faktor fisiko bagi PJP . Si#at ini telah

    dipastikan pada di$retika  (kelompok thia

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    6/18

     Bloker β-adrenoseptor 

    dengan memperhatikan

    kontra indikasinya, makin

     banyak digunakan

    sebagai obat penurun

    tekanan darah karena

    dapat ditoleransi dengan

     baik. Bersama dengan

    diuretika dan antagonis

    kalsium, obat ini

    merupakan obat pilihan

     pertama pada hipertensi.

    ombinasi ini terutama

     berman#aat pada pasien

    dengan peningkatan akti"itas simpatikus, biasanya sampai usia 7708F tahun.

    /engan bertambahnya usia, e#ekti"itas akan berkurang, karena hipertensi yang

    disebabkan oleh "olume menit jantung akan berubah menjadi hipertensi tahanan. Akan

    tetapi kadang0kadang obat ini masih dapat digunakan pada pasien usia tua dengan baik,

    asal saja diperhatikan dengan teliti kontra indikasinya, dan biasanya dikombinasi dengan

    antihipertinsi"a lainnya.

    5ekanisme e#ek penurun tekanan darah ini belum diketahui dengan jelas, kemungkinan

     bekerja dengan:

    • menurunkan "olume menit jantung

    • memperkecil pembebasan renin dalam ginjal, dan dengan demikian menurunkan

     pembentukan angiotensin dan pembebasan aldosteron

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    7/18

    •  blokade reseptor0D0prasinaptik dan dengan demikian terjadi pengurangan pembebasan

    nor0adrenalin

    •  bekerja sentral mengurangi impuls simpatikus.

    +enurunan tekanan darah yang dicapai dengan D0bloker adalah sama untuk semua

    senya1a, tidak bergantung pada si#at #isikokimianya maupun pro#il kerjanya.

     Antisimpatotonika, yang di samping 6$0simpatomimetika yang bekerja sentral juga

    termasuk reserpin dan guanetidin, umumnya digunakan dalam kombinasi bersama

    senya1a penurun tekanan darah lainnya atau digunakan jika ada kontra indikasi terhadap

    senya1a lain misalnya bloker reseptor0D.

    !i$retika

    elompok senya1a lain yang juga penting pada terapi hipertensi adalah diuretika.

    +enurunan tekanan darah yang terjadi setelah penggunaan senya1a ini berlangsung

    dalam $ #ase. +enurunan tekanan darah mula0mula terjadi akibat peningkatan ekskresi

    natrium. arena penurunan konsentrasi ion natrium maka "olume plasma dan "olume

    menit jantung akan turun, sebaliknya tahanan peri#er (secara re#lektoris) agak naik.

    +ada #ase kedua, "olume plasma akan dinormalkan kembali dan ekskresi natrium akan

    hampir sama dengan harga a1al terpi. +enurunan tekanan darah pada #ase ini

    kemungkinan terutama disebabkan oleh kurangnya sensiti"itas pembuluh otot polos

    terhadap rangsang "asokonstriksi yang timbul akibat kurangnya kandungan natrium

    dalam dinding pembuluh. +endapat lain yaitu adanya don regulation  reseptor06 oleh

    diuretika.

    Akan tetapi diuretika tidak mempunyai kerja "asodilatasi langsung.

    /iuretika diindikasikan  sebagai monoterpeutika pada penderita hipertensi usia tua, di

    samping itu obat ini merupakan mitra kombinasi yang penting pada penanganan

    hipertensi, karena sejumlah antihipertensi"a lainnya (mis."asodilatator) bekerja menahan

     *aG dan air. Entuk indikasi ini lebih disenangi senya1a dengan 1aktu kerja yang lebih

     panjang seperti misalnya tia

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    8/18

    saluretika dapat dikombinasi dengan diuretika penahan kalium, misalnya amilorid atau

    triamteren.

    Antagonis Kalsi$m

    arena konsentrasi ion kalsium (bebas) intrasel menentukan keadaan kontraktilitas sel

    otot polos pembuluh, jelaslah bah1a antagonis kalsium bekerja "asodilatasi. ni

    disebabkan senya1a ini menghambat masuknya ion kalsium melalui saluran kalsium ke

    dalam sel otot, sehingga dengan menurunkan tahanan peri#er, akan bekerja menurunkan

    tekanan darah.

    %#ek penurunan tekanan darah akan makin besar, jika tekanan darah a1al makin tinggi.

    (+ada orang dengan tekanan darah normal, pada penggunaan obat dengan dosis terpeutik,

    tekanan darah hamper tidak berubah). Seperti pada diuretika, antagonis kalsium terutama

     berkhasiat baik pada pasien usia tua. -bati ini juga lebih dipilih, jika ada penyakit ikutan

    misalnya insu#isiensi jantung atau penyakit saluran napas obstrukti#, karena dalam hal ini

    tidak dapat diberikan bloker reseptor0D.

    *nhibitor En#im Kon+ersi ,*nhibitor ACE Angiotensin-Con+erting-En#yme-

    *nhibitor.

    Senya1a kelas ini dengan 1akil utama aptopril dan %nalapril merupakan

    antihipertensi"a yang kerjanya terutama dengan menghambat en

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    9/18

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    10/18

    -bat ini merupakan turunan piperidino0pirimidin0diamin, mempunyai kerja penurun

    tekanan darah yang lebih kuat dan bekerja lebih lama daripada dihidrala

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    11/18

     jantung dan menurunkan laju #iltrasi glomerulus. Selain itu, senya1a ini menaikkan

    kadar glukosa darah dengan menghambat sekresi insulin, blokade #os#odiesterase dan

     pembebasan katekolamin yang berlebihan.

    /osis rata0rata adalah 'FFmg i". /ia

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    12/18

     perlu diberikan penjelasan dengan intensi#, dan terutama pada #ase pengobatan pertama

     perlu diuji !omplian!e yang bersangkutan.

    arena alasan compliance jugalah sangat berman#aat kalau jumlah antihipertensi"a yang

    harus diminum tiap hari diatur sekecil mungkin dengan pemberian preparat kombinasi.

    /alam tabel B'0$' diberikan preparat kombinasi yang bekerja antihipertensi#.

    3erapi ipertensi $nt$k Keadaan !ar$rat

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    13/18

    eadaan darurat hipertensi terjadi jika akibat tekanan darah tinggi, timbul keadaan yang

    membahayakan ji1a, yang perlu segera dilakukan penurunan tekanan darah. ni terjadi

     pada krisis hipertensi, artinya terjadi kenaikan mendadak yang besar dari tekanan sistol

    dan diastol dari keadaan normal atau agak tinggi serta pada komplikasi hipertensi kronis,

    misalnya pada perdarahan otak atau insu#isiensi jantung kiri akut dengan udem paru0paru.

    arena bahaya yang besar yang dapat menimpa pasien, harus segera yang bersangkutan

    dikirim ke rumah sakit. alaupun demikian, penanganan yang dilakukan dokter harus

    sesuai dengan skema yang dianjurkan /eutsche iga untuk menanggulangi tekanan darah

    tinggi:

     pemberian sublingual ni#edipin F mg

     jika kerja tak ada atau tak mencukupi dilakukan pemberian ulang setelah 7 menit

    dengan $F mg ni#edipin sublingual atau klonidin i" F,F970F,7 mg.

    /i klinik cara yang disebutkan tadi dilakukan dengan cara yang sama. ika penurunan

    tekanan darah tidak mencukupi, disuntikkan lagi F,' mg klonidin i" atau;dan:

    /ihidrala

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    14/18

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    15/18

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    16/18

    *13E"1E3

    asus hipertensi pada seseorang cenderung meningkat seiringdengan meningkatnya umur, demikian pula angka kematian dankesakitan kasus kardio"askuler juga cenderung meningkat sebagai

    akibat meningkatnya tekanan darah sistolik dan diastolik.

     

    Klasifikasi peng$k$ran tekanan darah

    (2he si=th report o# oint *ational &ommittee on detection, education and treatment o#

    high blood pressure (*& ). Arc ntern 5ed LL9)

    Klasifikasi Sistolik !iastolik 3indak lanj$t

     *ormal O 'F mmHg O K7 mmHg ontrol dalam $ tahun

     *ormal 2inggi 'F0'L mmHg K70LF mmHg ontrol dalam tahun

    Hipertensi !ingan F07L mmHg LF0LL mmHg ontrol dalam $ bulan

    Hipertensi Sedang 8F09L mmHg FF0FL mmHg ontrol dalam bulan

    Hipertensi Berat P KF mmHg P F mmHg ontrol dalam minggu atau dira1at

    Penatalaksanaan

    3erapi 3anpa Obat

    • Entuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suporti# pada hipertensi sedang dan

     berat

    • /iet rendah garam 7 gr ; hari dan rendah lemak

    • 5enurunkan BB +ada -besitas (penurunan BB tiap kg 0P tensi turun ,70$,7

    mmHg)

    • -lah raga teratur, sesuai usia dan kemampuan

    • Berhenti merokok dan minum alkohol

    3erapi Obat Antihipertensi

    +ilihan obat antihipertensi (dapat tunggal; kombinasi)

    • /iuretik: H&2 0$ Q $7 mg; hari atau #urosemid 0$ Q F mg; hari.

    ontraindikasi: /5, Jout

    • Beta bloker : +ropanolol $0' Q F mg ; hari. ontraindikasi : Asma, /5, Jagal

    antung

    • Adrenergik neuron bloker : !eserpin 0' Q F, mg . ontraindikasi : ulkus

    "entrikuli

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    17/18

    • A&%0inhibitor: captopril $0'R$,70$7 mg

    • /an lain0lain

    ipertensi "ingan

    • 2erapi tanpa obat selama bulan 0P kontrol

    • /iastolik O FF mmHg 0P kontrol tiap ' bulan• /iastolik P FF mmHg 0P 2etapi obat tunggal G kontrol setiap 0$ bulan, jika

    tidak terkendali 0P kombinasi $ obat

    ipertensi Sedang

    /iuretik dengan Beta bloker atau obat anti hipertensi golongan lain, dan kontrol setiap 0$ bulan

    ipertensi (erat

    /iuretik i" 0P %"aluasi dan bila tidak membaik 0P rujuk ke !SE/

    Krisis ipertensi

    +ada keadaan ini, tekanan darah harus diturunkan dalam 1aktu jam.

    ipertensi Ensefalopati

    Adalah sindrom klinik akut re"ersibel karena kkenaikan tekanan darah secara tiba tiba,

    dengan gejala klinik :

    • Sakit kepala hebat,mual, mutah, mengantuk, bingung

    • ejang umum sampai koma

    • 2ekanan darah biasanya P $7F ; 7F mmHg (tetapi bersi#at indi"idualistik)

    ipertensi Malikna

    /apat disertai komplikasi pada target organ. 2ekanan darah P $FF ;'F mmHg, disertai

    komplikasi :

    • /ekompensasi kordis kiri dan edem pulmonum

    • n#ark jantung atau Enstable angina pectoris• +erdarahan intrakranial

    • Jagal jantung progresi#

    !A43A" P5S3AKA

  • 8/18/2019 Penanganan Hipertensi.doc

    18/18

    . 2jay, 2an Hoan? !ahardja, irana. -bat0-bat +enting, %disi . +2.Jramedia:

    akarta, $FF$.

    $. 5utschler, %rnst. /inamika -bat: Buku Ajar Narmakologi dan 2oksikologi, %disi . 2B: Bandung, LL.