22
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA A. Pengkajian I. Data Umum: Nama kepala keluarga Alamat Pekerjaan Pendidikan : Tn. B : RT. 2 RW. III Kelurahan Gunung Anyar : Buruh Pabrik : SMP Daftar anggota keluarga: No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidika n Status Imunisasi Ket. 1 2 3 4 Tn B Ny. S An. B. An. F L P P L Bapak Ibu Anak Anak 46 40 SMP SD SMP Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap TBC HT Sehat Sehat Genogram : 15 46 40 12 9 An. M An. F Ny. S Tn. B

askep keluarga HIPERTENSI.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada klien yang menderita hipertensi.

Citation preview

Page 1: askep keluarga HIPERTENSI.doc

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI

DI RT. 2 RW III

KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR

KOTAMADYA SURABAYA

A. Pengkajian

I. Data Umum:

Nama kepala keluarga

Alamat

Pekerjaan

Pendidikan

: Tn. B

: RT. 2 RW. III Kelurahan Gunung Anyar

: Buruh Pabrik

: SMP

Daftar anggota keluarga:

No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket.

1

2

3

4

Tn B

Ny. S

An. B.

An. F

L

P

P

L

Bapak

Ibu

Anak

Anak

46

40

SMP

SD

SMP

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

TBC

HT

Sehat

Sehat

Genogram :

Keterangan:

15

46

Laki-laki. Perempuan.

Penderita Hipertensi.

Tinggal serumah.

40

129An. M

An. F

Ny. STn. B

Penderita TBC

Page 2: askep keluarga HIPERTENSI.doc

Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu rumah terdapat Ayah.

Ibu dan anak Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan tidak

makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah satu

anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga ini menganut agama

Islam. Kepala keluarga bekerja, sebagai Buruh Pabrik.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:

Riwayat kesehatan anggota keluarga:

a. Ny. S

Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S mengungkapkan bahwa

didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis maupun

penyakit menular.

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus dan

pada saat dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny. S juga

mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing.

b. Tn. B

Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami adalah

flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat yang ada di

warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.

c. An. B

Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang dilakukan oleh

ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual bebas, apabila

masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas.

d. An. F

Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya adalah

batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila tidak

sembuh akan dibawa ke puskesmas.

III. Lingkungan:

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah

keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2 ruang

tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat

menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah

masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang ventilasi

kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum yang

digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga ini

Page 3: askep keluarga HIPERTENSI.doc

memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.

Denah rumah Ny. S

Keterangan:

1. Kamar tidur.

2. Ruang tamu.

3. Ruang keluarga.

4. Dapur.

5. Kamar mandi.

Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang

sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban keluarga

yang sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan di lingkungan RT 3

tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.

IV. Struktur keluarga:

Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota

keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam

keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.

V. Fungsi keluarga:

a. Fungsi afektif

Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta sangat

senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling

memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain,

apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan

membantu sesuai dengan kemampuan.

b. Fungsi sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian anggota

keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam keluarga

ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya

terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang-bincang

dengan anggota keluarga.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya

berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda

terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S.

1

1

1

1

2

2

3

45

Page 4: askep keluarga HIPERTENSI.doc

mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun karena ia tidak tahu serta

makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga

(tidak disendirikan karena kurang garam).

Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. S ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. S dibawa

ke puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak

mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol

serta cara merawat anggota keluarga yang sakit.

Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. SF dibantu oleh

anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya

karena kebiasaan.

Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas yang ada

cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.

VI. Stress dan koping keluarga:

Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak,

sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama

untuk mencari jalan yang terbaik.

Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta

bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan

masalah.

VII. Pemeriksaan fisik:

a. Ny. S

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus

dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi),

konjungtiva merah muda, sklera putih.

b. Tn. AS

Pada pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal, tidak ada kelainan pada sistem organ.

Tekanan darah 120/80 mmHg.

c. An. F

An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang dimiliki oleh

anak F adalah 15 kg.

VIII.Harapan keluarga:

Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang

dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat

kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.

Page 5: askep keluarga HIPERTENSI.doc

I. KESIMPULAN

Keluarga Ny. S merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana

penghasilan keluarga berasal dai Tn. MS dan Tn. MI. keadaan rumah permanen,

penerangan cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor dan cukup lembab.

Keluarga kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita

tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri. Keluarag

mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan dimasak terlebih

dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52 tahun menderita hipertensi tekanan

darah pada saat dilakukan pengkajian 160/90 mmHg. Ia juga sedang batuk yang sudah

terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak

kunjung sembuh juga batuk yang dialaminya.

B. Analisa data

Tgl Data Masalah perawatan keluarga

10/8/’01 Subjektif:

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-tanda

terjadinya peningkatan tekanan darah, ia juga mengatakan bahwa

ia tidak tahu harus mengurangi makan apa, karena selama ini ia

tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia mengatakan sering

mengalami pusing kepala. Keluarga mengatakan bahwa ia tidak

pernah mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang lain

untuk mrngontrol tekanan darahnya

Objektif:

Tekanan darah Ny. S 160/90 mmHg.

Penderita mengetahuinya + 1 bulan yang lalu.

1. Hipertensi

Resiko cidera (perdarahan pada

pembuluh darah di otak)

berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga untuk merawat

anggota keluarga yang sakit

tekanan darah tinggi.

10/8/’01 Subjektif:

Ny. S mengatakan bahwa yang membersihkan rumah adalah

menantunya dibantu oleh cucunya.

Objektif:

Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi udara didalam

rumah kurang, baju banyak yang digantung.

2. Kebersihan lingkungan rumah.

Resiko terjadinya penyakit (DHF &

ISPA) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

memelihara lingkungan rumah

C. Skoring

Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Tidak sehat.

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah.

3/3 x 1 = 1

½ x 2 = 1

Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan penanganan

yang secepatnya untuk mencegah peningkatan tekanan

darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan

darah.

Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang

memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota

Page 6: askep keluarga HIPERTENSI.doc

Sebagian.

3. Potensi masalah untuk dicegah.

Cukup

4. Menonjolnya masalah.

Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

2/3 x 1 = 2/3

½ x 1 = ½

keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.

Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi

meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan

dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.

Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya menjaga

kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi

Total skor 3 ¼

Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Ancaman kesehatan.

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah.

Sebagian.

3. Potensi masalah untuk dicegah.

Cukup

4. Menonjolnya masalah.

Ada masalah tetapi tidak perlu

ditangani

2/3 x 1 = 2/3

½ x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

½ x 1 = ½

Merupakan ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan

berbagia masalah kesehatan oleh karena lingkungan yang

kotor.

Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga memiliki

fasilitas dan kemauan untuk menjaga kebersihan

lingkungannya.

Masalah dapat diubah karena anggota keluarga memiliki

waktu yang cukup guna membersihkan rumah.

Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan yang kotor dapat

menimbulkan penyakit.

Total skor 3

D. Diagnosa keperawatan

1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah

tinggi

2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam memelihara lingkungan rumah

Page 7: askep keluarga HIPERTENSI.doc

E. Intervensi

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

1. Resiko cidera

(perdarahan pada

pembuluh darah di

otak) berhubungan

dengan ketidak-

mampuan keluarga

dalam merawat

anggota keluarga

yang sakit tekanan

darah tinggi

Setelah di

lakukan pera-

watan/ kun-

jungan 4x

diharapkan

keluarga mam

pu merawat

anggota

keluarga yang

menderita

tekanan darah

tinggi.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kem-

bali tentang kemung

kinan penyebab

terjadinya pening

katan tekanan darah.

- Menyebutkan tanda

dan gejala terjadinya

peningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan akibat

yang bisa terjadi bila

tekanan darah terlalu

tinggi.

Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3

kemungkinan pe-

nyebab terjadinya pe-

ningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan 2 dari 3

tanda peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan 2 akibat

yang mungkin terjadi

dari peningkatan

tekanan darah.

1. Jelaskan kepada keluarga

tentang kemungkinan

penyebab tejadi peningkatan

tekanan darah.

2. Jelaskan tentang tanda/

gejala terjadinya peningkat

an tekanan darah.

3. Jelaskan tentang akibat dari

peningkatan tekanan darah.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kemung

kinan penyebab terja-

dinya peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan tanda

peningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan akibat

yang bisa terjadi pada

peningkatan tekanan

darah.

- Menunjukkan makan-

an yang boleh dan

tidak boleh di

Page 8: askep keluarga HIPERTENSI.doc

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

- Menyebutkan makan

an yang boleh dan

tidak boleh untuk

penderita tekanan

darah tinggi.

- Memeriksakan diri

secara teratur.

- Penderita mau

Mengurangi

konsumsi garam.

- Menyediakan

makanan yang

rendah garam.

Verbal:

Non verbal:

- Menyebutkan semua

makanan yang boleh di

konsumsi dan yang

tidak boleh di

konsumsi.

- Memeriksakan diri ke

pelayanan kesehatan.

- Masakan yang

dikonsumsi sudah

tidak asin lagi (rendah

garam).

- Menyediakan makan

an yang rendah garam.

4. Jelaskan kepada keluarga

tentang diet pada panderita

tekanan darah tinggi.

5. Obsevarsi kemampuan

keluarga setelah mendapat

penjelasan dari petugas.

6. Anjurkan kepada keluarga

untuk memeriksakan diri

secara teratur.

7. Motivasi penderita untuk

mengurangi garam dalam

setiap makanan.

8. Anjurkan kepada keluarga

untuk menyediakan makanan

yang sesuai dengan diet.

Konsumsi.

- Penderita akan

memeriksakan diri

secara teratur ke

pelayanan kesehatan.

- Keluarga menyedia

kan masakan untuk

penderita (sup dengan

rasa yang tidak asin).

Page 9: askep keluarga HIPERTENSI.doc

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

2. Resiko terjadinya

penyakit (DHF &

ISPA) berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

Setelah

dilakukan

kunjungan 2x

Keluarga

diharapkan

mampu

memelihara

lingkungan

rumah yang

sehat.

Keluarga dapat:

- Menyebutkan

beberapa syarat

rumah sehat.

- Menyebutkan kem-

bali dampak dari

lingkungan rumah

yang tidak sehat.

- Menjaga kebersihan

lingkungan rumah

terutama kamar.

- Merapikan baju yang

bergantungan.

- Membersihkan

lingkungan rumah

secara teratur.

Verbal:

Non verbal:

Keluarga mampu:

- Menyebutkan 3 syarat

rumah yang sehat.

- Menyebutkan 2 dari 3

manfaat rumah yang

bersih.

- Rumah tampak rapi

dan tidak ada baju

yang bergantungan.

- Membersihkan rumah

setiap hari.

- Membersihkan kamar

mandi secara teratur.

1. Jelaskan kepada keluarga

tentang syarat rumah yang

sehat.

2. Jelaskan kepada keluarga

tentang hal-hal dapat terjadi

akibat rumah yang kurang

sehat (lembab, kurang sinar

matahari, bak mandi jarang

dikuras).

3. Diskusikan dengan keluarga

tentang pembagian tugas

dalam menjaga kebersihan

rumah.

4. Anjurkan kepada keluarga

untuk membuka jendela,

melipat baju yang bergan-

tungan.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kembali

syarat dari rumah

yang sehat.

- Menyebutkan akibat

yang bisa timbul

akibat lingkungan

rumah yang tidak

sehat.

- Keluarga mau melipat

baju yang bergantung-

an.

- Keluarga membersih

kan rumah secara

teratur.

Page 10: askep keluarga HIPERTENSI.doc

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

5. Anjurkan kepada keluarga

untuk tetap menjaga

kebersihan lingkungan

rumah.

6. Beri pujian untuk tindakan

yang tepat.

Page 11: askep keluarga HIPERTENSI.doc

F. Implementasi.

No. DP Pelaksanaan

II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang

kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang

sinar matahari, antara lain:

- Banyaknya nyamuk.

- Mempercepat penularan penyakit.

- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).

2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:

- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

- Sirkulasi udara yang lancar.

- Lantai yang keras dan bersih.

3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas untuk menjaga

kebersihan lingkungan rumah.

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada

selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.

5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara

bergantian.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas

tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat

ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan

makanan.

2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan

tekanan darah antara lain:

- Kepala pusing.

- Tengkuk/ leher terasa kaku.

- Mata berkunang-kunang.

3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan

darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:

- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh

separo atau lumpuh total.

- Kematian akibat stroke yang parah.

4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat

diturunkan dengan:

Tgl Pelaksanaan

Page 12: askep keluarga HIPERTENSI.doc

- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.

Makanan rendah garam (kurang garam).

- Olahraga secara teratur.

- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara

lain:

Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.

5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke

puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas

tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.

Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan

tekanan darah.

Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah tinggi.

G. Evaluasi

Tgl Evaluasi

S:

O:

A:

P:

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat

baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras

bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.

- Rumah tampak bersih dan rapi.

- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

S:

O:

A:

P:

- Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang

garamnya sudah dikurangi.

- Tekanan darah 140/90 mmHg.

- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat

pelayanan kesehatan secara teratur.

Page 13: askep keluarga HIPERTENSI.doc

ANALISA DATA

Tgl Data Etiologi Masalah/ Diagnosa

keperawatan

10/8/01 S:

O:

- Ny. S mengatakan sering

mengalami sakit kapala

sampai di bagian belakang

leher dan leher terasa kaku.

- Ny. S mengatakan Selama

ini tidak ada pantangan

makan dan jarang kontrol ke

Puskesmas.

- Bila pusing Ny. S

mengatakan di obati dengan

membelikan obat di warung.

- Tekanan darah saat

pengkajian 200/100 mmHg.

- Nadi 100 x/mnt.

- Respirasi 20 x /mnt.

- Kaku leher (+).

- Oedema (-/-).

- Kelemehan otot -/-.

- Ny. S berusia 65 th.

Ketidak

mampuan

keluarga

merawat

anggota

keluarga yang

menderita

tekanan darah

tinggi.

Resiko cidera:

perdarahan otak

pada anggota

keluarga Tn. M

yaitu Ny. S

10/8/01 S:

O:

- Tn . M mengatakan

mulutnya terasa pahit jika

tidak merokok.

- tn. M mengatakan biasanya

merokok setiap kali selesai

makan dan minum kopi.

- Tekanan darah 110/60

mmHg, usia Tn. M 72 th.

- Nadi 80 x/mnt.

- Respirasi 20 x/mnt.

- Rochi -/-.

- Wheezing -/-.

- Sessak (-)

Ketidak

mampuan

keluarga

mengambil

keputusan untuk

mengatasi

kebiasaan

kurang sehat:

merokok

Resiko terjadinya

gangguan saluran

pernafasan (ISPA)

pada Tn. M

Page 14: askep keluarga HIPERTENSI.doc

Skoring

Masalah keperawatan: Resiko cidera: perdarahan otak pada anggota keluarga Tn. M yaitu

Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarag merawat

anggota keluarga yang sakit.

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Tidak sehat

2. Kemungkinan

masalah dapat

di ubah.

sebagian

3. Potensi masalah

untuk di cegah.

cukup

4. Menonjonya

masalah

Segera di

tangani

3/3 x 1= 1

½ x 2 = 1

Tekanan darah tinggi merupakan keadaan yang

tidak sehat dan dapat menyebabkan pecahnya

pembuluh darah di otak sehingga terjadi

perdarahan di otak.