Pemilihan Topik & Outline Penulisan Karya Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

karya tulis ilmiah

Citation preview

  • TEKNIS PENULISAN KARYA ILMIAH

  • Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulisJadi, syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah kemauanJika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiriJadi, syarat kedua untuk jadi penulis adalah kemampuan memotivasi diri sendiriBagaimana cara memotivasi diri sendiri?Tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu sering manjur untuk maksud ituMisalnya, karena ingin cepat selesai kuliah, namanya dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang, membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis orang, menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi suatu keadaan, menambah penghasilan, dll

    PENDAHULUAN

  • Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi karena memiliki pengetahuan dan kemampuanPengetahuan dan kemampuan adalah syarat berikutnya untuk menjadi penulisTetapi, jika kita telah mempunyai kemauan dan motivasi, pengetahuan dan kemampuan lebih mudah untuk dikembangakanPengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan, apa yang diuraikan dalam karyatulisNamun, ia juga berkaitan dengan cara dan tatacara mengungkapnyaYang terakhir itu berkaitan dengan kemampuan membahasakan apa yang ingin diungkapakan dan format penulisan

    Jadi, pada intinya, untuk menjadi penulis atau menghasilkan karya tulis orang harus memiliki kemauan, motivasi, pengetahuan, dan kemampuanlanjutan

  • Pertanyaan: apa yang harus (akan) saya tulis adalah hal yang paling sering dipertanyakan setiap orang yang bermaksud menulis

    Apa yang harus ditulis berarti: topik, tema, isi, masalah, apa yang diungkapkan

    Tidak sedikit orang yang kebingungan untuk memilih topik, tidak tahu apa yang harus ditulis, padahal ia bukan orang bodoh

    PEMILIHAN TOPIK

  • Termasuk mahasiswa S2 dan S3 yang kebingungan memilih topik, judul, penelitian tesis dan disertasi

    Padahal, pemilihan topik adalah hal pertama yang mesti dilalui jika seseorang ingin menulis tentang apa saja

    Jika topik (judul) telah ditemukan, dapat dikatakan kerja penulisan karya telah 50% selesai karena selebihnya tinggal mengembangkannya

    Mengembangkan topik pun tidak semudah, tetapi juga tidak sesulit yang dibayangkan

  • Cara Pemerolehan Topik KaranganMembaca:

    Langkah pertama seseorang yang ingin menulis adalah membaca dan membaca untuk mendapatkan ilham

    Membaca apa saja yang menarik (ingat: penulis yang baik adalah pembaca yang lebih baik lagi)

    Lewat bacaan akan diperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga

  • Juga akan diperoleh gaya penulisan yang baik yang dapat dijadikan teladan sementara sebelum orang menemukan gaya sendiri

    Lewat bacaan orang disadarkan bahwa ternyata begitu banyak persoalan (topik, permasalahan) yang dapat diangkat menjadisebuah karya tulis

    Dari situ kita dapat memperoleh ilham, ide, gagasan, atau hal-hal lain yang dapat juga dijadikan topik penulisan

    Ingat: ilham penulisan tidak pernah datang sendiri tanpa diusahakan kedatangannya

  • Apa Saja yang Sebaiknya Dibaca?Jurnal:

    Jurnal lazimnya memuat berbagai hasil penelitian atau teori mutakhir

    Jurnal yang sesuai dengan bidang, minat, kepentingan, atau keperluan

    Jurnal lazimnya bersifat spesifik dan serumpun, jadi satu jurnal memuat berbagai teori dan temuan yang serumpun

    Jurnal mudah didapatkan: tiap PT, fakultas menerbitkannya, dalam dan luar negeri

  • Buku Referensi:

    Buku lazimnya memuat berbagai teori, pendapat, kutipan berbagai hasil penelitian terkait, dan lain-lain yang lebih luas dan mendalam

    Nilai kemutakhiran buku lazimnya dinilai kalah dibanding jurnal (walau tahun penerbitannya sama; ingat buku terbitan 2 atau 3 dekade yang lalu saja masih sering dirujuk)

    Pada kenyataannya buku lebih praktis untuk dimiliki dan dibaca daripada jurnal

  • Surat Kabar Harian

    Setiap kali terbit, surat kabar harian memuat artikel (ilmiah, semiilmiah)

    Topik artikel sudah pasti untuk tiap hari (misal, untuk terbitan minggu hampir semua harian menampilkan artikel seni dan sastra)

    Banyak berita, fakta, yang dapat dijadikan rujukan atau ilham penulisan ilmiah

  • Cara Pemerolehan lanjutanDiskusi dengan Sejawat

    Diskusi dengan sejawat secara santai tetapi kadang agak serius tentang topik aktual

    Diskusi dengan sejawat dapat menjadi ajang brainstorming yang efektif

    Aktivitas diskusi dapat melahirkan atau memunculkan ide-ide baru dan segar yang layak ditindaklanjuti dengan penulisan

    kelanjutan diskusi sejawat bisa berupa konsultasi dengan pakar bidang yang bersangkutan Imisal untuk menemukan topik penelitian)

  • Menghadiri Seminar dan membaca Makalah Seminar

    Menghadiri seminar secara aktif mirip dengan diskusi sejawat tetapi lebih formal; terutama seminar dengan tema yang relevan dengan bidang atau menarik minat

    Jika tidak sempat, usahakan dapat memperoleh makalahnya

    Lewat kegiatan itu kita akan disadarkan bahwa ternyata ada begitu banyak topik yang dapat digali dan diungkap

    Kita dapat memperoleh ilham dan kemudian mencoba mengembangkan dan menuliskannya

  • Cara Pemerolehan lanjutan

  • CARA PEMILIHAN PEMILIHAN TOPIKMembaca dan mencari berbagai topik dan permasalahan yang baik dan layak dicermati sebanyak mungkin baik-baik saja

    Tetapi, daya tahan tubuh dan daya rekam otak kita terbatas; demikian juga waktu juga amat terbatas

    Kita lazimnya tidak menguasai dan ahli di banyak bidang (walau ada orang yang ahli di berbagai bidang)

  • Maka, perlu pembatasan topik dan masalah apa saja yang sebaiknya kita cari, cermati, dan kembangkan dalam rangka membuat karya tulis

    Artinya, topik dan permasalahan perlu dibatasi agar tulisan dapat lebih memfokus, mendalam, dan tuntas

    Tulisan sedikit tetapi mendalam dan tuntas, akan lebih baik daripada ngalor ngidul tetapi tidak jelas fokusnya

    Jika memiliki sejumlah topik, sebaiknya itu dikembangkan ke dalam judul-judul tulisan yang berbeda

  • Cara Pemilihan lanjutanPertimbangan dalam pemilihan topik penulisan antara lain dapat disebutkan:Menarik: menarik diri sendirimungkin karena sesuai bidang keahlian, mempunyai pengetahuan yang memadaifaktor khusus yang menyebabkan kita tertarikMempunyai kemampuan untuk melakukan:penulis harus yakin bahwa topik yang dipilih itu dapat dijangkau oleh kemampuannyalazimnya di latar belakangi oleh bidang keahliandidukung oleh referensi (laboratorium, narasumber, sumber data) yang dapat dijangkauuntuk penelitian besar (tesis, disertasi, hibah) juga harus didukung oleh ketercukupan waktu dan biaya

  • Cara Pemilihan lanjutanAktual:aktual, sedang menjadi topic of the daybanyak orang menaruh perhatian pada masalah itudiperlukan sumbangsaran dari berbagai sudut pandang/keilmuan untuk solusi suatu permasalahanterutama jika kita ingin menulis di media masa, tetapi juga berlaku untuk penulisan dan penelitian yang lain hanya kadar aktualitasnya berbedaBermanfaat: ada dampak positif, misalnya bagipengembangan keilmuan (lazimnya sesuai dengan bidang yang digarap)solusi atau sumbangsaran bagi suatu persoalan keilmuan/kemasyarakatanlembaga (misal: dunia pendidikan)masyarakat (umum)

  • PEMBUATAN OUTLINEMenulis pada hakikatnya adalah mengungkapkan ide dan gagasan ke dalam wujud bahasa tertulisIde, gagasan, atau materi yang ada di pikiran banyak sekali (baik yang sudah siap diungkap maupun yang masih berupa kelebatan-kelebatan pikiran yang harus dikembangkan)Agar dapat diungkapkan dengan sistematis-logis dan dengan bahasa yang benar, semua harus ditata, disistematiskan, dan dipersiapkan dengan baikPenataan itu sebaiknya konkret, tidak hanya di pikiran saja, dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-ulangPenataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaan tentang apa saja yang akan dituliskan dan bagaimana pengurutannyaItulah yang kemudian disebut sebagai outline karya tulis

  • Pembuatan lanjutanOutline (secara kamus): garis besar, bagan, skema, sketsa, kerangka

    Outline karangan: kerangka karangan, garis besar karangan

    Outline berisi kerangka topik dan sub-subtopik yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang lengkap-jadi

    Outline mencantumkan judul karangan dan sub-subjudul (bab, bagian) (semuanya sementara)

    Outline haruslah sudah memberikan gambaran jelas tentang masalah yang diuraikan dalam karangan

  • Semua subjudul harus mendukung tema karangan yang secara jelas tercermin dalam judul; semua subjudul mendukung judul utama karangan

    Semua sub-subjudul harus mendukung subjudul

    Semua subjudul menunjukkan secara konkret tentang apa saja yang akan diuraikan dalam batang tubuh karangan

    Dengan membaca outline, mestinya orang sudah dapat membayangkan apa isi karangan secara keseluruhan

    Outline yang jadi tidak lain adalah daftar isi sebuah karya tulis

  • Langkah pembuatan OutlinePenyakit yang menghantui penulis pemula (sering juga: yang telah berpengalaman) adalah memulai sebuah tulisan

    Kebingungan itu biasanya meliputi pertanyaan: apa yang harus pertama dituliskan, serta bagaimana pengalimatan dan pengalineaannya

    Kebingunan pertama disebabkan oleh adanya sejumlah gagasan yang berebut untuk lebih dahulu diuliskan;apa yang mesti dituliskan diawal penulisan

    Atau sebaliknya, kebingugnan karena takada gagasan yang akan diungkapkan

  • Kebingungan kedua menyangkut aspek bahasa, bahasa tulis-menulis

    Bagi mahasiswa/pelajar yang sedang belajar menulis ketepatan unsur bahasa bahasa tampaknya lebih ditekankan

    Hal itu tidak berarti masalah bahasa diabaikan, tetapi semestinya itu sudah baik (kalau belum baik, yakebangeten)

  • Langkah lanjutan Cara pembuatan outline sebagai berikut:

    Tuliskan judul (sementara) karangan yang akan dibuat

    Tuliskan semua topik/subtopik/ide yang terkait dengan judul (tema) karangan

    Biarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidak usah terburu mengurutkannya secara logis-kronologis

    Setelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermati satu per satu berdasarkan cakupan dan urutan

  • Cakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub-subtopik yang menjadi bawahannya yang memang berkaitan secara logika

    Atau, satu subjudul dengan subjudul-judul yang mendukungnya

    Urutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutan yang menunjukkan alur pemikiran yang logis-kronologis

    Urutan subjudul langsung mendukung judul,dan sub-subjudul mendukung langsung subjudul

  • Langkah lanjutan Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis-kronologis selesai, cermati sekali lagi: Mungkin ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindah letaknya ke bagian yang yang lebih sesuaiJika sudah, selesailah pembuatan outline karangan itu dan dilanjutkan membuat karangan secara utuh

  • Tetapi, itu tetap bersifat sementara karena dalam proses penulisan selalu saja terjadi perubahan: pengurangan, pemindahan, atau penambahan sub-subjudul atau ide-ide baru yang muncul kemudian

    Pengembangan outline menjadi karangan yang utuh dapat dimulai dari subjudul mana saja tergantung kesiapan refenrensi

    Tetapi, alur logika yang runtut harus tetap diusahakan pada akhir penulisan

    Tiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukung tema karangan

  • Contoh Outline JadiPenerapan Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak Tunarungu pada Kelas Taman Latihan dan Observasi (TLO) di SLB Negeri Semarang

    A. PENDAHULUANB. BAHASAC. TUNARUNGUD. PENUTUP

  • Contoh Outline Perbaikan PenambahanPenerapan Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak Tunarungu pada Kelas Taman Latihan dan Observasi (TLO) di SLB Negeri Semarang

    A. PENDAHULUAN1. Kondisi Pndidikan saat ini2. Pendidikan Anak Tunarungu di SLB Negeri SemarangB. BAHASA1. Perkembangan Bahasa2. Pemerolehan Bahasa3. Tahapan Perkembangan BahasaFaktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anakKeterampilan BahasaC. TUNARUNGU1. Konsep Dasar Tunarungu2. Karakteristik Anak Tunarungu 3. Dampak Ketunarunguan4. Sistem Komunikasi Anak TunarunguD. PENUTUP

  • Outline untuk AlineaPembuatan outline biasanya hanya sampai pada penulisan judul, subjudul, dan sub-subjudul

    Perincian ke dalam sub-subjudul menjadi banyak atau sedikit tergantung pada luas dan kompleksnya topik tiap subjudul

    Tetapi, bagi penulis pemula, mengembangkan sub-subjudul menjadi alena-alinea yang mendukungnya pun sering tidak semudah yang dibayangkan

  • Untuk itu, dapat juga dibuat outline-outline tiap alinea tersebut

    Outline yang dimaksudkan di sini tidak lain adalah pikiran-pikiran pokok yang dapat dinyatakan dalam satu/dua kata; tiap kata/kata-kata akan dikembangkan menjadi satu alinea

    Tuliskan semua kata/kata-kata itu yang terlintas di pikiran, tidak usah berpikir urutannya dulu

    Selanjutnya kurang lebih sama dengan proses pembuatan outline di atas

  • Manfaat OutlineSebelum menulis, disarankan agar kita membuat outline terlebih dahulu, baik ditulis secara formal maupun sekadar coret-coretan kecil

    Namun, disarankan outline itu betul-betul dituliskan sehingga dapat dijadikan rujukan berpikir sambil berproses menulis

    Mungkin saja ada penulis yang tidak membuat outline, tetapi dapat menghasilkan tulisan yang baik.

    Namun, para penulis pemula sebaiknya membuat outline untuk dapat lebih menata proses bekerjanya secara lebih baik

    Ada banyak manfaat outline, dan beberapa di antaranya dikemukakan berikut.

  • Manfaat lanjutanMemungkinkan kita, penulis, melihat keseluruhan gagasan yang akan ditulis

    Alur logika uraian gagasan dapat dilihat secara jelas

    Jika terjadi kekurangtepatan penempatan sub-subtopik secara alur logika, kita dapat memperbaikinya agar lebih runtut

    Jika ada suatu topik yang kurang relevan dengan tema keseluruhan (judul), topik itu dapat dibuang

  • Sebaliknya, jika suatu topik penting ternyata belum muncul, ia dapat ditambahkan pada subjudul yang tepat

    Dapat dihindari adanya ketumpangtindihan gagasan-gagasan di beberapa subjudul; pilih di tempat mana suatu topik secara tepat ditempatkan

    Memungkinkan penulis untuk memiliki kepastian langkah kerja, dan memilih mana yang akan dikerjakan dulu

    Pengembangan outline menjadi karangan tidak harus selalu mulai dari yang atas dan baru yang berikutnya; kita dapat mulai dari manapun tergantung kesiapan referensi

  • Manfaat lanjutanMemudahkan mencari referensi, rujukan, sumber bahan, atau narasumber dengan pastiPenjabaran judul menjadi subjudul, sub-subjudul, dst, secara langsung akan menunjukkan bahan apa saja, rujukan apa saja, yang dibutuhkan untuk menguraikan topik-topiktersebut menjadi sebuah karangan yang dapat dipertanggungjawabkanMenjamin ketuntasan uraian tiap subjudul dan sub-subjudulMemudahkan penulis sendiri untuk menemukan dan mengecek ulang di bagian-bagian mana yang masih memerlukan pembenahanJika penulis masih dibimbing, outline juga memudahkan pembimbing untuk membantu

  • TERIMA KASIHSelamat MenulisSemoga Menjadi Penulis yang Andal