Upload
yantie-aintzane
View
90
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Bidang Studi
oleh
Priyanti110210302006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAHJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER
2013
i
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya dan
karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dengan terselesainya makalah ini, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesainya makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai tugas akhir semester mata kuliah
“Metodologi Penelitian Bidang Studi” dan sebagai media untuk lebih mendalami
setiap unit yang akan dipelajari dan dibahas dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk
memperbaiki makalah yang telah dibuat. Akhirnya semoga makalah ini dapat
berguna bagi kita, amin.
Jember,14 November 2013
Penulis
ii
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................2
1.4 Manfaat .............................................................................................3
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Makna Laporan Penelitian.....................................4
2.2 Fungsi, Tujuan dan Ciri Penulisan Laporan Penelitian.................5
2.3 Jenis Laparan Penelitian....................................................................7
2.4 Sistematika dan Tata Cara Penulisan Laporan Penelitian.............10
2.5 Bagian Pelengkap Laporan Penelitian..............................................18
2.6 Pengaturan Jarak dan Penomoran Komponen Laporan Penelitian
...............................................................................................................25
2.7 Penggunaan Bahasa............................................................................29
2.8 Contoh Sistematika Penulisan Laporan Penelitian.........................31
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................38
3.2 Saran....................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
iii
4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Langkah akhir bagi seorang peneliti yang melakukan kegiatan penelitian
adalah membuat laporan hasil penelitian tersebut secara tertulis. Pembuatan
laporan pada umumnya perlu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu ketentuan yang telah ditetapkan tersebut dapat digunakan untuk
melekukan evaluasi terhadap laporan penelitian yang diberikan oleh para peneliti
yang digunakan untuk menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai.
Beberapa komponen laporan peneliti pada umumnya dapat dibedakan menjadi
organisasi laporan dan substansi dalam setiap komponen penelitian. (Vimal P.
Shah, 1995 : 1)
Penelitian yang dilaksanakan, bermutunya model-model yang sudah di
bangun, ketepatan hipotess yang dirumuskan, kelengkapan desain percobaan yang
telah dipergunakan, penelitian tersebut belum dianggap berhasil jika laporan hasil
penelitian belum dibuat. Hasil penelitian harus dilaporkan dan ditiulis, karena
laporan terseut meruakan media komunikasi antara peneliti dengan pembaca
ataupun antara peneliti dengan badan-badan yang akan menggunakan hasil
penelitian tersebut. Penulisan laporan penelitian tidak lain dari penyampaian
pengalaman penelitian dan hasil-hasilnya kepada masyarakat. Tanpa ada
penulisan laporan penelitian, hasil penelitian akan merupakan barang mati, yang
hanya dinikmati oleh peneliti sendiri. Padahal, tujuan penelitian tidak lain dari
mencari ssuatu, yang menyampaikan hasilnya sebagao sumbangsih ilmuan kepada
ilmu pengetahuan hasil penelitian tersebut dapat saja diterapkan dengan segera di
dalam masyarakat, ataupun digunakan sebagai penambah khasanah ilmu
pengetahuan. (Nazir. Muhammad, 2009 : 469)
Menulis laporan penelitian merupakan fungsi komunikati yang dituangkan
dalam suatu kegiatan yang nyata. Laporan juga diemban peneliti. Laporan yang
dibuat, bukan diperuntukan bagi peneliti sendiri, tetapi sebagai alat komunikasi
dengan orang lain. Oleh sebab itu, jenis pembaca yang ditujukan kepada sesama
1
5
kolega ilmuwan, akan berbeda dengan laporan yang ingin disampaikan kepada
pembuat keputusan, karena bagi pembuat keputusan, laporan tersebut perlu segera
akan berbeda dalamsuatu egiatan yang nyata. Laporan juga akan berbeda dalam
bentuk dan cara pengungkaannya jika laporan tersebut ditujukan keda masyarakat
awam. (Nazir. Muhammad, 2009 : 470)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, terdapat beberapa rumusan
masalah antara lain :
1. Bagaimana pengertian dan makna dari laporan penelitian?
2. Bagaimana ciri, fungsi dan tujuan Penulisan laporan penelitian?
3. Bagaimana jenis laporan penelitian?
4. Bagaimana sistematika dan tata cara penulisan laporan penelitian?
5. Bagaimana bagian pelengkap laporan penelitian?
6. Bagaimana pengaturan jarak dan penomoran komponen laporan
penelitian?
7. Bagaimana penggunaan bahasa pada penulisan laporan penelitian?
8. Bagaimana contoh sistematika penulisan laporan penelitian pada penelitian
kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas, penelitian
pengembangan, penelitian kebijakan, dan penelitian ex post facto?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, dapat ditentukan tujuan dari
penulisan makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian dan makna dari laporan penelitian.
2. Untuk mengetahui ciri, fungsi dan tujuan penulisan laporan penelitian .
3. Untuk mengetahui jenis laporan penelitian.
4. Untuk mengetahui sistematika dan tata cara penulisan laporan penelitian.
5. Untuk mengetahui bagian pelengkap laporan penelitian.
6. Untuk mengetahui pengaturan jarak dan penomoran komponen laporan
penelitian.
7. Untuk mengetahui penggunaan bahasa pada penulisan laporan penelitian.
3
2
6
8. Untuk mengetahui contoh sistematika penulisan laporan penelitian pada
penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas,
penelitian pengembangan, penelitian kebijakan, dan penelitian ex post
facto.
1.4 Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
informasi bagi peneliti atau calon peneliti dalam menulis laporan penelitian yang
baik dan benar dalam penulisan laporan penelitian.
7
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Makna Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
proses kegiatan penelitian. Dengan demikian isi laporan penelitian bukan hanya
tentang langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti saja tetapi juga latar
belakang permasalahan, kerangka berpikir, dukungan teori dan lain sebagainya
yang bersifat memperkuat makna penelitian yang dilakukan.
Didalam permulaan buku ini telah dikemukakan bahwa secara besar tujuan
penelitian dapat dibedakan menjadi tiga menurut pihak yang dapat memanfaatkan
hasilnya. Ketiga pihak dimaksud adalah :
1. Para ilmuan karena dengan penemuan melalui penelitian maka khasanah
ilmu berarti bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula
tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan lebih
lanjut.
2. Pemerintahan, biokrat atau pengambilan kebijaksanaan yang lain.
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan
kebiajaksananan sehingga daya dukung kebijaksanaan tersebut cukup kuat
karena berupa data aktual.
3. Masyarakat luas baik secara perseorangan maupun kelompok. Adanya
informasi dari peneitian inilah maka kehidupan manusia menjadi lebih
sempurna dan dipermudah. Ingatb penemmuan listrik, telephon, plastik
dan sebagainya yang jelas-jelas mempermudah kehidupan manusia.
(Arikunto, 2000 : 601)
Pernyataan mengapa peneliti harus menyusun laporan hasil penelitian,
kiranya sudah dapat terjawab. Bagi peneliti sendiri laporan penelitian merupakan
bukti bahwa ia telah menemukan “sesuatu”. Baginya peneuan tersebut merupakan
“haknya” untuk dapat diaku dan dipertanggung jawabkan. Jika ada orang lain
yang mengaku menemukan padahal tidak melakukan penelitian sendiri maka
4
8
peneliti tersebut berhak mengajukan tuntutan kepada pihak yang berwaji. Orang
lain baru dapat mengetahui bahwa “sesuatu” itu hasilnya apabila peneliti yang
bersangkutan sudah menuliskan di dalam bentuk laporan penelitian.
Disamping untuk menunjukkan hak temuan, peneliti yang disebarluaskan
akan dapat dikenal oleh pihak-pihak (sekurang-kurangnya tiga pihak seperti
disebutkan diatas) akan dapat dimanfaatkan oleh mereka. Hasil-hasil penelitian
yang sudah diperoleh dengan biaya yang mahal belum tentu cocok dengan
kebutuhan orang banyak. Meskipun sudah disebarluaskan, namun sering kali
hasil tersebut tidak termanfaatkan, apalagi kalau hail tersebut tidak disebarkan.
Barangkali sebetulnya akan banyak orang yang memerlukan dan dapat
memanfaatkan. Namun jika idak di laporkan maka yang tau hanya penelitis endiri
dan mungkin kawan-kawan dekat atau orang-orang lingkungannya.
Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa penelitian tanpa laporan itu di
ibaratkan kerja tanpa makna. Kerja berat dengan biaya mahal rupanya akan sangat
disayangkan apabila kurang dimanfaatkan. Bagi laporan penelitian sangat mudah
dilihat kembali dibandingkan dengan catatan sekedarnya. (Arikunto, 2000 : 601)
2.2 Fungsi, Tujuan dan Ciri Penulisan Laporan Penelitian
Ada beberapa ciri penulisan laporan penelitian, yaitu objektif, sistematis, jelas,
terbuka, dan logis :
a. Objektif, artinya penulis harus mengungkapkan apa adanya, dan tidak
mengada-ada.
b. Sistematis,artinya tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan
berkesinambungan.
c. Jelas, artinya segala informasi yang ditulis dapat mengungkapkan sesuatu
secara jernih.
d. Terbuka, artinya selalu dapat menerima pembaruan apabila ada pendapat
baru yang lebih baik dan kebenarannya dapat teruji melalui kritik dari
pihak lain.
5
9
e. Logis, artinya keterangan yang diungkapkan harus memiliki argumentasi
yang dapat diterima oleh akal sehat, runtut, dan nalar.
Menurut Saifudin Azwar dan Leavitt, ada beberapa ciri yang ada dalam
penulisan laporan penelitian, yaitu sebagai berikut.
1) Komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis yang baik.
2) Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara
antara satu gagasan dengan gagasan lainnya.
3) Hemat kata-kata.
4) Pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak menimbulkan makna
ganda.
5) Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA
(suku bangsa, agama, ras).
6) Menggunakan kosa kata teknis.
7) Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh
fakta.
8) Tidak bias dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.
Penulisan laporan penelitian dari berbagai masalah social yang terjadi di
masyarakat karena adanya perbedaan antara yang seharusnya dengan kenyataan
yang terjadi atau yang ada dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini.
1. Keperluan studi akademis (misalnya skripsi untuk S-1, tesis untuk S-2, dan
desertasi untuk S-3).
2. Perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Keperluan publikasi ilmiah.
Dalam penulisan laporan penetitian juga mempunyai fungsi, yaitu:
1. Memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan.
2. Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan,
keputusan atau pemecahan masalah.
3. Merupakan sumber informasi dan
4. Merupakan bahan untuk pendokumentasian.
Sementara itu laporan penelitian juga terdapat tujuan, tujuannya yaitu :
1. Mengatasi suatu masalah,
6
10
2. Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.
3. Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
4. Mengadakan pengawasan dan perbaikan.
5. Menemukan teknik–teknik baru.
2.3 Jenis Laporan Penelitian
Jenis laporan penelitian yang secara umum yaitu meliputi : laporan penelitian
dosen, laporan penelitian mahasiswa, laporan kegiatan mahasiswa dan laporan
tugas akhir mahasiswa program diploma. Mengenai penjelasan secara rinci
laporan penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut :
2. 3.1Laporan Penelitian Dosen
Laporan penelitian dosen adalah laporan penelitian yang merupakan
bentuk akhir kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen. Penelitian ini
biasanya didanai oleh sumber dana internal dari Universitas (instansi). Laporan
yang didanai oleh instansi atau instansi d laur universitas, format dan teknik
penulisannya disesuaikan dengan persyaratan pemberi dana.
2. 3.2Laporan Penelitian Mahasiswa
Laporan penelitian mahasiswa adalah laporan penelitian berbentuk
skripsi, tesis dan disertasi yang ditulis oleh mahasiswa S1, S2, dan S3. Laporan
tersebut merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar akademik sesuai
dengan stratanya.
2. 3.3Laporan Kegiatan Mahasiswa
Laporan kegiatan mahasiswa adalah karya ilmiah yang melaporkan
tentang kegiatan mahasiswa program diploma dan S untuk memenuhi salah satu
syarat akademik dan bukan sebagai tugas akhir. Kegiatan mahasiswa yang
dilaporkan adalah kuliah kerja, baik yang dilaksanakan melalui Lembaga
Pengabdian Masyarakat (LPM) seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kuliah
Kerja Usaha (KKU) maupun yang dilaksanakan melalui fakultas masing-masing,
seperti Kuliah Kerja Magang (KKM) atau Kuliah Kerja Praktek (KKP).
2. 3.4Laporan Tugas Akhir Mahasiswa Program Diploma
Laporan tugas akhir mahasiswa progra diploma adalah laporan penelitian
yang ditulis oleh mahasiswa prgram diploma sebagai salah satu syarat untuk
7
11
menyelesaikan studi pada program yang bersangkutan. Lapran tugas akhir
mahasiswa program diploma adalah Laporan Praktek Kerja Nyata (LPKN),
Laporan Program Pengalaman Lapangan (LPPL), atau Laporan Proyek Akhir
(LPA). ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 8)
Penyajian hasil laporan penelitian dapat diwujudkan dalam berbagai model.
Secara garis besar laporan penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Model Pertama
Model ini merupakan model yang paling banyak digunakan oleh para
mahasiswa penyusun skripsi atau tesis. Untuk skripsi, tesis ataupun
desertasi terkadang kerangkanya sama. Pada masing-masing perguruan
tinggi ketentuan untuk keranka ketiga jenis laporan penelitian tersebut
dibuat sama dan yang berbeda adalah keluasaan dan kedalaman
penelitiannya. Untuk model pertama inipun masih terdapat beberapa
variasi sebagai berikut, yaitu :
a. Variasi 1
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PENYUSUNAN KERANGKA TEORI DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV : LAPORAN PENELITIAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
b. Variasi 2
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : LANDASAN TEORI
BAB III : LANDASAN FAKTA
BAB IV : PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB V : HASIL-HASIL PENELITIAN
BAB VI : KESIMPULAN, DISKUSI, IMPLIKASI DAN SARAN
c. Variasi 3
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : LANDASAN TEORI
8
12
BAB III : METODOLOGO PENELITIAN
BAB IV : LAPORAN PENELITIAN
BAB V : KESIMPULAN, DISKUSI, IMPLIKASI DAN SARAN
d. Variasi 4
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : (Judul disesuaikan dengan cara mengambil inti dari
variaabel atau permasalahan penelitiannya)
BAB III : RANCANGAN PENELITIAN
BAB IV : PENGUMPLAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS
DATA
BAB V : PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
e. Variasi 5
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KERANGKA TORITIK DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Latar Belakang Teori
B. Pembahasan Mengenai penelitian yan Relevan
C. Erangka Berfikir
D. Perumusan Hipotesis
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN DAN
REKOMENDASI
2. Model Kedua
Laporan penelitian yang diklasifikasikan sebagai model kedua adalah
laporan penelitian yang wujudnya tidak seluas sekomprehensif skripsi,
tesis, dan disertasi. Yang dimaksud dengan laporan model kedua ini
misalnya laporan penelitian pesanan bagi para dosen (bukan mahasiswa)
yang diselenggarakan oleh DPPM, pusat atau balai penelitian di
universitas, institut atau jenis perguruan tinggi lainnya.
9
13
Untuk laporan penelitian model kedua ini juga cukup bervarasi. Oleh
karena singkatnya dan konsumen laporan ini diperkirakan lebih banyak
dibandingkan dengan skripsi, tesis dan disertasimaka biasanya dibagian
paling depan dari aporan tersebut disajikan “Abstrak” atau ringkasan dari
keseluruhan isian laporan. Salah satu bentuk kerangka laporan yang kini
masih diikuti oleh salah satu penenggung jawab penelitian disebuah
perguruan tinggi adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN (termuat juga dibagian ini kajian pustaka dan
kerangka berpikir)
BAB II: CARA PENELITIAN
BAB III : HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN’BAB IV :
KESIMPULAN DAN SARAN
Namun demikian walaupun pemunculannya bervariasi akan tetapi dapat
ditarik intinya sebagai kerangka umum yang meliputi bagian yakni :
1. Pendahuluan
2. Kajian pustaka (untuk mengemukakan kerangka teori dan kerangka
berpikir)
3. Metodologi penelitian
4. Hasil penelitian
5. Kesimpulan, diskusi, implikasi dan saran-saran.
2.4 Sistematika dan Tata Cara Penulisan Laporan Penelitian
Sistematika penulisan laporan penelitian pada umumnya terdiri atas tiga
bagian, yaitu : bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada bagian awal
memuat hal-hal umum ; bagian utama memuat substansi yang mencakup
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, pembahasan, kesimpulan dan
saran ; bagian akhir memuat materi yang mendukung dan melengkapi sikap
keterbukaan serta pertanggung jawaban laporan. Komponen ketiga bagian tersebut
bergantung pada jenis karya ilmiah. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas
Jember. Edisi ketiga, 2011 : 11)
10
14
2.4.1 Bagian Awal
Bagian awal penulisan umumnya terdiri atas komponen-komponen : halaman
sampul, halaman judul, halaman persembahan, halaman moto, halaman pernyatan,
halaman pembimbing, halaman pengesahan, ringkasan, prakata, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Nomor halaman pada bagian awal
dinyatakan dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,....). ( Dalam pedoman karya
ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 11)
1. Halaman Sampul
Halaman sampul laporan penelitian (skripsi, tesis dan desrtasi) dan laporan
akhir pada program diploma (Laporan praktek kerja nyata, laporan proyek akhir)
menggunakan sampul keras/ tebal (hard cover). Halaman sampul laporan
penelitian, laporan tugas akhir pada program diploma memuat : logo universitas,
judul, jenis penelitian, nama dan identitas penulis, institusi dan tahun. ( Dalam
pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 11)
a. Penempatan Logo
Logo universitas diletakkan secara horisontal di bagian tengah halaman
dan bukan sebagai latar belakang (background). Logo secara vertikal di
tempaatkan pada posisi paling atas dengan ukuran (3 x 3) cm². Pada dasarnya
penempatan logo pada posisi paling atas karena logo merupakan identitas,
kebanggaan, dan simbol kepercayaan diri. ( Dalam pedoman karya ilmiah
Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 12)
b. Penulisan Judul
Judul tidak boleh berupa kalimat, artinya tidak boleh menggunakan
bentuk bahasa yang terdiri atas subjeck dan predikat serta tidak boleh di awali
dengan kata kerja. Judul sebaiknya tidakebih dari 15 kata (tidak termasuk
kata sambul dan kata depan). Judul ditulis dengan font Times New roman
tebal dengan ukuran maksimal 15 point. Judul yang panjang dapat dibagi
menjadi judul dan anak judu atau judul tambahan. Untuk penulisan judul
yang panjang, antara judul dan anak judul dipisahkan oleh tanda titik dua
( atau tanda kurung ( (....)) dan menggunakan ukuran huruf yang sama. Judul
dan anak judul ditulis dengan hurus kapital, termasuk penulisan kata tugas
11
15
yaitu kata depan dan kata sambung. Penuisan judul tidak diakhir dengan
tanda titik. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga,
2011 : 13)
c. Jenis Penelitian
Jenis penelitian di tulis di bawah judul dengan posisi di tengah, tanpa
uraian peruntukannya. Huruf yang digunakan adalah huruf kapital dengan
ukuran 12 point tanpa spasi antarhuruf dalam satu kata. ( Dalam pedoman
karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 13)
d. Nama dan Identitas Penulis
Nama penulis di tulis lengkap yang resmi dan nomor induk. Nim tidak
diberi tanda baca titik (.) atau titik dua (:) serta tidak dberi spasi di antara
angka-angkanya. Contohnya : NIM 110210302006.
e. Nama Institusi dan Tahun
Pada nama institusi ditulis mulai unit kerja paling rendah : program studi,
jurusan/bagian, nama fakultas/program studi setara fakultas, dan diikuti nama
institusi (universitas) dengan posisi di tengah. Huruf yang diguakan adalah
huruf kapital dengan ukuran 12 point. Tahun yang dicantumkan untuk
laporan penelitian adalah saat penulis dinyatakan lulus (untuk mahasiswa).
( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 13)
2. Halaman Judul
Format dan teknik penulisan halaman judul sama dengan halaman sampul,
hanya pada halaman judul di tambahkan peruntukan yang diletakkan di antara
jenis karya ilmiah dan nama serta identitas penulis.
3. Halaman Persembahan
Halaman persembahan berisi ekspresi perasaan penulis dan ditujukan kepada
pihak yang perlu di beri penghormatan dan penghargaan. Halaman persembahan
ini pada laporan penelitian mahasiswa tidak harus ada. Kaliman dalam halaman
persembahan ditulis secara setence case. Huruf yang digunakan untuk menulis
persembahan harus sama dengan huruf substansi laporan penelitian.
4. Halaman Moto
12
16
Moto adalah semboyan yang berfungsi sebagai motivator. Isi moto harus
seslaras dengan judul dan substansi penelitian. Moto maksimal terdiri atas lima
baris dengan jarak antar baris satu spasi. Teknik penulisan moto adalah sama
dengan teknik penulisan persembahan. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas
Jember. Edisi ketiga, 2011 : 14)
5. Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan berisi pernyataan bahwa karya ilmiah tersebut
merupakan hasil karya yang dilakukan sendiri pada kurun waktu tertentu, belum
pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan atau plagiat.
6. Halaman Pembimbing
Halaman pembimbing berisi jenis penelitian, judul, identitas penulis, dan
nama pembimbing.
7. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi pernyataan bahwa karya ilmiah telah disetujuhi
oleh pihak yang berwenang. Pada halaman pengesahan tidak perlu dicantumkan
foto mahasiswa.
8. Abstrak
Abstraks secara singkat memuat permasalahn, metode, dan hasil tanpa
mengulang kata-kata dalam judul. Penyajian abstrak dapat dilakukan secara
kualitatf atau informatif. Abstrak tidak boleh mengandung informasi atau
kesimpulan yang tidak ada dalam karya ilmiah yang disajikan, termasuk singkatan
yang tidak jelas serta tidak boleh menyebutkan merek dagang. Abstrak ditulis
dengan jarak satu spasi dan hanya satu pargraf rata kiri dan kanan. Kata
abstrak/abstrac ditulis dalam huruf kapital tebal (ABSTRAK/ABSTRAC) dan
diletakkan diposisi tengah horisontal. Panjang abstrak maksimal 250 kata dan
tidak lebig dari satu halaman. Pada bagian akhir abstrak disajikan kata kunci yang
terdiri atas 2 sampai dengan 5 kata atau frase yang menisyaratkan masalh pokok
yang relevan dengan masalah yang dibahas. ( Dalam pedoman karya ilmiah
Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 14)
9. Ringkasan
13
17
Substansi ringkasan memuat permasalahan ; tujuan penelitian, metode
penelitian yang meliputi : pengambilan smapel, jumlah responden, okasi
penelitian, sumber data, metode pengambilan data, desain, analisis data; dan hasil
serta kesimpulan. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi
ketiga, 2011 : 15)
10. Prakata
Prakata merupakan pernyataan yang berkaitan dengan substansi penulisan
laporan penelitian yang dibuat oleh penulis sendiri. Prakata diawali dengan
ungkapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan diikuti dengan ucapan
teria kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanakan penelitian,
baik secara instruksional maupun perorangan. ( Dalam pedoman karya ilmiah
Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 18)
11. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua judul bab, subbab, dan subbubbab yang tercantum
dalam laporan penelitian. Penomoran menggunakan huruf arab dengan tanda titik
yang diikuti judul bab dan diketik dengan huruf kapital tebal (misalnya BAB 1.).
penomoran subbab menggunakan huruf arab dua digit (misal 1.1) yang diikuti
judul subbab secra title case.
Judul daftar isi menggunakan huruf kapital tebal (DAFTAR ISI) dengan
posisi di tengah margin, dua spasi dibawajnya lurus margin kanan terdapat kata
Halaman, dibawah kata halaman terdapat nomor halaman (angka Arab) sesuai
dengan halaman bab, subbab, subsubbab yang bersangkutan dan pada posisi lurus
kanan untuk angka satuan. Pada masing-masing penulisan judul yang masih
terdapat jarak dengan nomor halaman ditambahkan tanda titik-titik lurus dengan
nomor halaman untuk memudahkan pencarian halaman. Jika satu halaman tidak
mencukupi untuk daftar isi, dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya. ( Dalam
pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 19)
12. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat susunan lampiran secara berurutan dan formatnya
sama dengan daftar tabel/gambar. Jika tidak ada lampiran, daftar lampiran tidak
boleh dibuat.
14
18
2.4.2 Bagian Utama
Bagian utama adalah bagain inti karena memuat materi inti. Bagian utama
laporan penelitian terdiri atas : pendahuluan, tujuan pustaka, metode penelitian,
hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran.
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab kesatu dari laporan penelitian. Bab pendahuluan
memuat uraian tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
yang masing-masing tertuang secara eksplinsit dalam subbab tersendri. Bab
pendahuluan dapat memuat uraian tentang batasan masalah, metode penelitian,
dan sistematika penulisan. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember.
Edisi ketiga, 2011 : 20)
a. Latar Belakang
Latar belakang berisi keterangan atau informasi tentang masalah topik
yang akan dibahas. Dalam bagian ini dikemukakan data atau fakta yang
mendorong timbulnya masalah dan pentingnya masalah yang dibahas. Di
samping itu, di kemukakan pula alasan dan bukti bahwa masalah itu
merupakan gagasan asli, yang merupakan gagasan asli, yang merupakan
penciptaan atau cara analisis baru yang berbeda dengan penelitian atau tulisan
yang telah ada. Temuan penelitian terdahulu dari berbagai sumber informasi
dan beberapa asumsi dapat dijadikan latar belakang.
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan proses menuju kristalisasi dari berbagai
hal yang terdapat dalam latar belakang. Masalah muncul karena tidak ada
kesesuaian antara harapan, teori, atau kaidah dan kenyataan, maka dari itu
ruang lingkup masalah harus dibatasi dan dinyatakan atau dirumuskan dengan
jelas. Perumusan masalah dirangkum dalam satu permaalahan pokok dan
dapat pula dirinci menjadi dua, tiga, atau permasalahan.
c. Tujuan dan Manfaat
Tinjauan pustaka meliputi tinjauan terhadap hasil-hasil penelitian
terdahulu berkaitan dengan masalah yang dibahas, kajian teori berkaitan
dengan masalah, kerangka pemikiran yang merupakan sintesis dari kajian teori
15
19
yang dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi, dan perumusan hipotesis
atau asumsi (jika diperlukan) sebagai hasil akhir dari kajian teori. ( Dalam
pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 21)
d. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka meliputi tinjauan terhadap hasil-hasil penelitian
terdahulu berkaitan dengan masalah yang dibahas, kajian teori berkaitan
dengan masalah, kerangka pemikiran yang merupakan sintesis dari kajian teori
yang dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi, dan perumusan hipotesis
atau asumsi (jika diperlukan) sebagai hasil akhir dari kajian teori. ( Dalam
pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 22)
e. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan aspek epistemologis yang penting dan
dapat dikemukakan dalam bab tersendiri secara rinci dan jelas. Pada bidang
ilmu tertentu, metode tidak diuraikan dalam bab tersendir, tetapi merupakan
bagian dari pendahuluan (pada subbab tersendiri). Pada metode penelitian
dapat diuraikan tentang tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel an
informan, definisi oprasional, hipotesis dan uraian lain yang diperlukan.
( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 22)
Dengan penyajian metodelogi penelitian ini peneliti dipilih untuk
memberikan pertanggung jawaban tentang cara-cara yang dipilih untuk
memperoleh jawab atas problematika yang diajukan. Menurut Suharsimi
Arikunto, isi uraian metodelogi meliputi :
1) Metode penelitian populasi dan sampel penelitian, disertai dengan
metode yang dipilih untuk menentukan sampel tersebut.
2) Metode pengumpulan data yang telah dipilih disertai dengan
pertanggungjawaban tentang kualitas instrumen yang digunakan.
3) Metode analisis data, alasan pemilihannya, dan langkah-langkah
penggunaannya. (Arikunto, 2000 : 604)
f. Hasil dan Pembahasan
Luas ruang lingkup dan kedalaman pembahasan penelitian dapat
disajikan dalam bentuk bab, subbab, subsubbab sesuai dengan banyaknya
16
20
masalahyang dibahas dalam penelitian. Secara umum, hasil peenlitian
disajikan secara bertahap dalam tiga bagian yaitu uraian data dan informasi
yang terkumpul, penelaahan analisis dan hasil penelitian ringkas (uraian dan
olahan data secara rinci dapat ditempatkan pada lampiran), pembahasan dan
penjelasan sintesisnya
g. Penutup
Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran. Apabila dalam bab penutup
hanya ada kesimpulan (tidak ada saran), judul bab adalah kesimpulan.
Kesimpulan merupakan pernyataan yang tegas, tidak menimbulkan
multitafsir, dan merupakan pernyataan akhir penalaran deduktif-induktif
sebagai jawaban atas permasalahan yang dikaji. Kesimpulan deduktif adalah
pernyataan ulang hasil kajian yang diperoleh peneliti dari beberapa hipotesis
atau asumsi melalui aturan silogistik (perbandingan antara dua premis yang
menghasilkan suatu kesimpulan sebagai keputusan). Kesimpulan induktf
adalah pernyataan ulang hasil kajian yang diperoleh dar interpretasi terhadap
hasil data empiris. Kesimpulan bukan merupakan pengulangan pernyatan yang
sudah dikemukakan pada bab sebelumnya, artinya informasi yang sama harus
dikemukakan dengan ungkapan yang berbeda. (Caldedon & Gonzales dalam
DIKTI, 2005).
Saran adalah rekomendasi yang didasarkan atas hasil penelitian yang
ditunjukan untuk mengatasi atau membantu dalam menyelesaikan masalah
yang diteliti. Saran dapat berupa usulan perbaikan sistem atau praktik dan
harus bersifat logis, sahih, dan praktis. Saran dapat ditujukan kepada pembuat
kebijakan, ilmuan, dan penggunaan lain hasil penelitian. Pada tesis dan
disertasi, saran dapat diganti dengan istilah implikasi kebijakan. ( Dalam
pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 26)
2.4.3 Bagian Akhir
Bagian akhir laporan penelitian merupakan media bagi penulis untuk
menunjukkan bukti tentang tanggung jawab penelitian yang bersangkutpautkan.
Berikut ini adalah isi dari bagian akhir penulisan laporan penelitian :
1. Daftar Istilah
17
21
Daftar istilah biasanya disebut dengan glosarium. Daftar istilah biasanya
dibuat sesuai urutan abjad. Perlu tdaknya suatu daftar istilah dijelaskan sangat
bergantung pada fokus pembahasan atau penelitian. ( Dalam pedoman karya
ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 26)
2. Ednote (catatan akhir)
Ednote adalah catatan akhir yang penulisannya pada khir bab. Pada dasarnya
ednote sama denan footnote, perbedaannya terletak pada penempatan tulisan.
( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 27)
3. Lampiran
Lampiran memuat uraian secara rinci tentang dokumentasi pendukung (data,
skripsi, atau keluaran komputer) yang tidak disampaikan pada bagian utama
karena dapat mengganggu kontinuitas pembaca. Ketentuan penulisan lampiran
sebai berikut :
a. Lampiran ditulis dengan font Times New Romance, ukuran 12 pint dengan
jarak antarbaris sesuai dengan kebutuhan.
b. Enomoran halaman lampiran merupakan kelanjtan dari nomor hlaman
bagian utara.
c. Apabila lampiran dikelompokkan menjadi beberapa bagian (semacam
bab).
2.5 Bagian Pelengkap Laporan Penelitian
Tata tulis yang menyangkut penampilan fisik laporan penelitian tidak akan
disajikan dalam buku ini. Ukuran kertas, jarak spasi, penomoran halaman,
pengaturan alinea, penomoran bab, dan sebagainya biasanya diatur melalui
peraturan setempat. Beberapa aturan yang sudah dibicarakan dalam bagian-bagian
yang lalu, misalnya cara membuat parafrase dan menamilkan kutipan kiranya
tidak perlu diulangi lagi dalam bab ini.
Seperti telah disebutkan, ada beberapa hal yang merupakan pelengkap
laporan penelitian, baik yang disajikan di depan maupun di bagian belakang.
Mengingat tidak semua bagian perlu diterngkan maka hanya beberapa bagian saja
yang akan dijelaskan dalam bagian ini yang seringkali menimbulkan keraguan
bagi para pembaca yang berkepentingan menuliskan laporan penelitian.
18
22
1. Kata Pengantar
Untuk penggunaan istilah untuk komponen ni masih terdapat perbedaan
pendapat. Ada orang yang lebih sua menggunakan kata “pengantar kata”, dan ada
pula yang menyukai “kata pengantar”. Dalam bahasa inggris dikenal ada
“preface”, “acknowledgment” dan “introduction”. Di antara para penulis di
Indonesia ada yang menggunakan kata “pendahuluan” sebagai pengganti “ata
pengantar”. (Arikunto, 2000 : 634)
Dengan sudah memahami isi bab “pendahuluan” sebagai bab pertama dari
bagan pertama dari bagian utama laporan kiranya kta tidak lagi kacau mengatikan
“pengantar” dan pendahuluan. Ada orang yang berpendapat bahwa pengantar
berisi sesuatu yang sudah mengarah pada isi pokok, sedangkan pendahuluan berisi
sesuatu yang ada diluar konteks isi pokok, misalnya baru menyampaikan ucapan
terima kasih kepada berbagai pihak. Orang lain berpendapat bahwa pendahuluan
berisi sesuatu yang merupakan bagain dari isi pokok atau isi pokok bagian depan,
sedangkan pengantar berisi sesuatu yang berada diluar konteks isi oko.
Nampaknya pendapat kedua inilah yang kita anut karena kita menempatkan
pendahuluan sebagai bagian dari isi pokok.
Di dalam komponen pengantar kita menuliskan kegiatan apa yang baru saja
selesai kita lakukan, dan kegiatan tersebut tidak mungkin berjalan dengan baik
tanpa bantuan pihak-pihak lain. Oleh karena itu kalimat-kalimat tersebut langsung
diteruskan dengan penyampaian ucapan teriamkasih. Isi lainya dapat juga
ditambahkan pada bagian ini, misalkan hal-hal yang menonjol yang perlu
mendapatkan perhatian dari pembaca secara khusus. Sebagai akhir kata, penulis
dapat menyampaikan harapan bagi apa yang telah dihasilkan melalui penelitian
tersebut. (Arikunto, 2000 : 635)
2. Daftar Isi
Walaupun biasanya ada aturan khusus untuk menuliskan daftar isi ini namun
ada aturan yang sifatnya agak umumm yang dapat disampaikan disini. Batir-butir
dalam daftar isi disajikan urut sesuai dengan penyajian tulisan dalam laporan.
19
23
Nomor halaman untuk komponen pelengkap dituliskan dalam angka Romawi
kecil, dan dituliskan di bagian bawah halaman.
Untuk mempermudah pembacaan daftar sekaligus menjaga keserasian dan
kerapian, nomor bab dituliskan agak ke dapan dimulai dari margin yang segaris
dengan penulisan bagian pelengkap. Nama judul-judul bab dituliskan segaris lurus
ke bawah, sama margin dengan nomor judul bagian bab yang dinyatakan dengan
huruf. Letak nomor bagian bab yang lebih diletakkan segaris margin dengan huruf
permulaan isi judul bagan yang bersangkutan. Pelengkap dan judul bab dituliskan
selruhnya seluruhnya dengan huruf besar, sedangkan bagian bab mengikuti tata
tulis bahasa Indonesia secara benar. Barangkali bukan merupakan hal baru yang
masih perlu diterangkan bahwa urutan penggunaan nomor di dalam karya tulis
ilmiyah adalah huruf dan angka. Oleh karena nomor bab sudah dituliskan dalam
angka Romawi, maka urutan pertama dari nomor yang digunakan mulai dengan
huruf besar, diikuti angka Arab, huruf kecil, angka dengan tanda kurang kanan,
angka dengan kurung kanan kiri dan seterusnya. Penomoran dengan sistem angka
bertitik dapat dikatakan baik, tetapi banyak tempat terbuang. (Arikunto, 2000 :
636)
Dengan adanya daftar isi pembaca dapat mengetahui sekilas tentang
kandungan hasil penelitian yang dilaporkan. Laporan penelitian merupakan media
untuk menampilkan hasil karyanya. Dengan melihat nomor-nomor halaman dalam
daftar isi dapat diketahui bagaimana proporsi hasil penelitan dibandingkan dengan
bagian-bagian lain dalam bagian utama laporan. Laporan yang baik adalah apabila
tampilan hasil penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan milik asli peneliti
mendapat porsi paling besar.
3. Daftar Pustaka
Ada beberapa pendapat sebagai variasi penggunaan istilah untuk bagian ini.
Ada orang yang menggunakan “kepustakaan”, ada yang lebih senang
menggunakan kata “Bibliografi”, namun yang paling banyak digunakan adalah
“Daftar Pustaka” ini. Juga tentang tat tulis dalam penyajian daftar pustaka terdapat
20
24
beberapa variasi. Penempatan tahun penerbitan sumber misanya, ada orang yang
lebih senang meletakkan tahun penerbitan langsung sesudah nama pengarang.
Untuk cara kedua inipun masih terdapat variasi. Yang pertama tahun penerbit
dituliskan hanya dengan pemisah “tanda koma” saja. Variasi cara-cara ini
ditentukan oleh lembaga yang mengkoorddinasikan penelitian melalui pdoman
yang dikeluarkannya.
Daftar pustaka digunakan untuk daftar sumber rujukan yang benar-benar
dirujuk oleh peneliti. Daftar pustaka mencantumkan rujukan yang benar-benar
sesuai dengan yang tercantum dalam naskah dan rujukan yang hanya dibaca oleh
peneliti.
Walaupun tata penulisan untuk daftar pustaka ini cukup bervariasi, dalam
kesempatan ini penulis menyajikan satu pedomen sebagai berikut :
a. Semua bahan pustaka yang dijadikan sebagai sumber bagi peneliti, baik
dikutip langsung maupun hanya dibaca dan diambil inti sarinya wajib
dicantumkan dalam daftar pustaka.
b. Jarak penulisan antara baris satu dengan baris lain untuk satu sumber
pustaka adalah satu spasi, sedangkan jarak antara satu sumber pustaka
dengan sumber pustaka lainnya adalah dua spasi. Baris kedua dan
seterusnya dari setiap sumber pustaka dimulai ketukan kelima sesudah
margin permulaan untuk baris pertama.
c. Urutan penulisannya adalah : nama penulis yang langsung diikuti tanda
titik, tahun penerbitan (tanpa tanda kurung) yang juga diikuti oleh tanda
titik, judul buku (sumber) yang ditulis tebal atau digaris bawahi dan diikuti
tanda titik, kota tempat buku diterbitkan diikuti titik dua, di susul dengan
nama penerbit, ditutup dengan titik. (Arikunto, 2000 : 637)
Penulisan nama pengarang dilakukan demikian :
1. Ditulis nama resmi.
2. Dimulai dengan nama keluarga (surname), baru nama sendiri
3. Untuk nama yang digunakan huruf-huruf singkatan.
21
25
4. Jika pengarang yang dituliskan namanya tersebut berstatus sebagai
editor (penyunting), nama dibelakang nama ditambahkan tulisan
“ed” di antara tanda kurung.
5. Untuk pengambilan informasi dengan artikel atau karangan yang
disajikan dalam buku kumpulan karangan seperti : jurnal, majalah,
atau surat kabar, maka penulisannya adalah :
a. Nama penulis artikel
b. Judul karanngan, ditulis di antara tanda petik
c. Nama penyusun buku atau penanggung jawab judul buku
kumpulan karangan, dengan cara seperti yang sudah ditentukan
untuk sumber tunggal.
d. Selain yang diatas, sama seperti penulisan daftar pustaka
lainnya. (Arikunto, 2000 : 638)
Contoh penulisan daftar pustaka, yakni :
1) Penulisan Daftar is dengan satu penulis
Jika daftar isi ditulis oleh satu orang, penulisan dalam daftar sumber
rujukan seperti berikut.
Suriasumantri, J. S. 1993. Filsafat Ilmu (sebuah pengantar populer). Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Rosenne, S. 1984. Practice and Methods of International Law. New York:
Oceana Publications, inc.
2) Penulisan daftar pustaka dengan penulis lebih dari satu
Jika terdapat dua sampai tiga nama penulis, nama mereka disebutkan
semuanya (nama akhir lebih dulu). Contoh penulisan sebagai berikut.
Santono, M. A., Rahmadi, T., dan Adam, S. M. 1997. Mediasi Lingkungan di
Indonesia: Sebuah Pengalaman. Jakarta: Lembaga pengembangan Hukum
Lingkungan Indonesia.
3) Penulisan daftar pustaka dengan nama penulis sama, tahun sama, dan judul
berbeda.
Apabila terdapat daftar pustaka yang nama penulisannya sama dan
tahunnya sama tetapi judul bukunya berbeda, penulisan dalam daftar pustaka
22
26
diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang diletakkan pada tahunnya dan
urutannya secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh :
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging
issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Career Ladder Plans: Trends and Emerging
issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
4) Penulisan daftar pustaka dengan nama penulis sama, tahun berbeda dan judul
berbeda.
Apabila terdapat daftar rujukan yang sama penulisnya sama tetapi tahun
dan judul bukunya berbeda, penulisan dalam daftar sumber rujukan ditentukan
secara kronologis atau berdasarkan tahun judul buku-bukunya.
Contoh :
Thimosenko, G. 2002. Kekuatan Bahan I. Jakarta: UI Press.
Thimosenko, G. 2002. Kekuatan Bahan II. Jakarta: UI Press.
5) Penulisan daftar pustaka tanpa nama penulis tanpa nama penulis
Apabila daftar rujukan tidak diketahui atau tidak tercantum nama
penulisnya, penulisan dalam daftar pustaka diganti dengan instansi/lembaga yang
bertanggung jawab.
Contoh :
Universitas Jember. 1998. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Badan
Penerbit Universitas Jember
Badan Pusat Statistik kabupaten Jember. 2004. Kabupaten jember dalam Angka.
Jember: Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember.
6) Penulisan daftar pustaka berdasarkan terjemahan
Daftar pustaka yang berasal dari terjemahan, urutan penulisannya adaah
nama penulis asli, tahun penerbit karya asli (jika ada), judul terjemahan, nama
penerjemahan (diawali oleh kata terjemahan atau ahli bahasa, sesuai dengan yang
ditulis di buku), tahun terjemahan, nama kota tempat penerbitan, dam nama
penerbit terjemahan.
Contoh
23
27
Ary, D., Jacobs, L.C., & Rezavieh, A. Pengantar Pendidikan. Terjemahan oleh
Arief Furchon. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
Bayle, T.J. Ilmu Penyakit Dalam Untuk Profesi kedokteran Gigi. Ahli Bahasa
oleh Iyan Darmawan. 1995. Jakarta: ECG Press.
7) Tahun Terbit
Penulisan tahun terbit harus sesuai dengan yang tercantum pada daftar
pustaka. Pada penerbitan berkala harus tercantum volume sebagai petunjuk
terbitan, dilengkapi dengan nomor berkala, tahun terbit, dan halaman.
Contoh :
Salleh, M. H. 2006. Pantun Nusantara: Penjinak Globalisasi. Jurnal Semiotika.
Vol. 7 (2): 119-134.
Jika terdapat daftar pustaka dengan nama penulis yang sama dalam tahun
terbit yang sama, setelah penulisan tahun terbit diberi huruf (a, b, c) sebagai
pembeda, tanpa jarak ketukan (1980a, 1898b, 1980c, dan seterusnya)
Contoh :
Ritzer, G. 1980a. Sociology: Multiple Paradigm Sciene. Revised Edition. Boston:
Allyn and Bacon Inc.
Ritzer, G. 1980b. Terjemahan oleh Alimandan. Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Berparadigma Ganda. Jakarta: CV Rajawali.
8) Penulisan daftar pustaka berupa buku
Penulisan daftar pustaka adalah setelah penulisan judul disertai penulisan
edisi ke berapa atau cetakan ke berapa karena kemungkinan terdapat perbedaan
substansi dari buku edisi atau cetakan yang satu dengan yang lain.
Contoh :
Keraf, G. 1984. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Cetakan VII.
Ende-Flores : Nusa Indah
9) Penulisan daftar pustaka tidak diterbitkan
Untuk penulisan rujukan berupa makalh, laporan penelitian, skripsi, tesis,
dan disertasi perlu dicantumkan sumber informasi yang diikuti dengan kata-kata
tiak dipublikasikan dan penulisan judul dengan huruf tegak serta diapit tanda baca
24
28
petik ganda. Jika rujukan sudah diterbitkan teknik penulisannya mengikuti
penulisan sumber rujukan berupa buku.
Contoh :
Sudarmaningtyas, A. E. R. 2009. “Bahasa Indonesia Ragam Artikel Ilmiah” Tidak
Diterbitkan . Makalah. Jember: Lembaga Penelitian Universitas Jember.
10) Penulisan daftar pustaka dari media cetak
Media cetak yang dapat dijadikan daftar pustaka atau rujukan adalah
majalah dan surat kabar
Contoh :
Widodo, S. “Menunggu Hasil Para penjual Baliho”. Jawa Pos. 8 April 2009.
Halaman 6.
Pemimpin Redaksi. “Penyerahan Jalan Lintas Meleset Lagi”. Jawa Pos. 8 April
2009. Halaman 31.
11) Penulisan daftar pustaka dari media elektronik
Daftar pustaka dari media elektronik dapat berupa informasi online,
abstrak online, jurnal online, dan lain sebagainya.
Contoh daftar pustaka dari internet :
Adsavakulchai, S., Baiami, V. Prachyabrued, W., Gore, P.J, Lertlum, S. 1998.
Morphometric study using wing image analysis for identifikation of
bactrocera dorsalins complex diptera: tephritidae). WWW J Biol.
Http://epress.com/w3jbio/vol3/Adsavakulchai/index.html. (17 maret
1999).
2.6 Pengaturan Jarak dan Penomoran Komponen Laporan Penelitian
Komponen-komponen dalam laporan penelitian harus dapat dibedakan secara
jelas dan diketahui jumlahnya. Untuk itu, komponen-komponen yang ada dalam
laporan penelitian diatur jarak pengetikannya dan diberi nomor. Ketentuan-
ketentuan tentang pengaturan jarak pengetikan dan penomoran bermacam-macam
sehingga harus konsisten dalam pemakaiannya. Pengaturan jarak pengetikan dan
penomoran laporan penelitian yang dilakukan beberapa instansi adalah :
2.6.1 Jarak Tepian, Jenis, dan Ukuran Kertas
25
29
Jarak antara tulisan dengan tepian kertas diatur sebagai berikut : pias atas 4
cm, pias bawah 3 cm, pias kiri 4 cm, dan pias kanan 3 cm. Khusus halaman bab,
pias atas jaraknya ditambah 2 kali enter. Ukuran kertas yang digunakan A4 (21 x
29,7 cm). Hasil penjilitan akhr dengan ukuran kuarto (21 x 28 cm).
2.6.2 Jarak Antarbaris
Jarak antarbaris tulisan dalam laporan penelitian, termasuk antara subbab atau
subsubbab dan kalimat pertama uraiannya adalah 1,5 spasi. Abstrak, kutipan
langsung yang lebih dari 4 baris, judul daftar tabel dan atau gambar yang lebih
dari 1 baris, serta daftar sumberrujukan disajikan dengan jarak 1 spasi. Antara
judul bab dan kalimat pertama; antara kalimat terakhir uraian bab dan subbab atau
subbab dan subsubbab berkutnya diberi jarak 3 spasi. Jarak antarsumber rujukan
pada daftar sumber rujukan diberi jarak 2 spasi. ( Dalam pedoman karya ilmiah
Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 29)
2.6.3 Penomoran
Penomoran pada karya ilmiah menggunakan angka romawi kecil dan angka
arab. Penomoran pada bagian awal karya ilmiyah menggunakan angka Romawi
kecil (i, ii, iii,...) yang terlek di bagian tegah bawah halaman. Penomoran pada
bagian utama laporan penelitian dan penomoran penyajian ilustrasi menggunakan
angka arab (1, 2,3, dst). Penomoran pada halaman bab tidak ditampakkan, sedang
yang bukan halaman bab diletakkan dibagian kanan atas halaman termasuk pada
halaman landscape.
Penomoran ada subbab dan subsubbab menggunakan angka arab dengan
sistem digital. Angka terakhir dalam digital tidak diberi tanda baca titik. Angka
digital tidak boleh lebih dari tiga angka. Jika tiga angka sudah digunakan
penomoran selanjutnya menggunakan a, b, c, dst., kemudian 1), 2), 3), dst.,
selanjurnya a), b), c), dst., setelah itu (1), (2), (3), dst. ( Dalam pedoman karya
ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 30)
2.6.4 Tata Cara Penulisan Judul Bab, Subbab dan Subsubbab
Huruf yang digunakan dalam laporan penelitian (mulai bagian awal, utama,
dan akhir) adalah font Time New Roman ukuran 12 point. Ketentuan penulisan
bab diatur sebagai berikut :
26
30
a. Setiap judul bab ditulis pada halaman baru dengan huruf kapital diawali
dengan angka Arab dengan posisi tengah menggunakan font Times New
roman ukuran 12 point tebal.
b. Pada setiap judul bab tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun dan tidak
diberi garis bawah : angka Arab yang menunjukkan judul bab diletakkan
sesudah kata bab.
c. Sesudah petunjuk bab diberi tanda titik dan jarak satu ketuan sebelum huruf
diawali judul bab. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi
ketiga, 2011 : 31)
Contoh
BAB 1. PENDAHULUAN
Ketentuan penulisan subbab diatur sebagai berikut :
a. Judul subbab ditulis ditepi kiri dengan font Times New Roman 12 point
tebal yang diawali dengan nomor menggunakan angka Arab dua digit dan
dipisahkan tanda baca titik.
b. Penomoran subbab tidak diakhiri tanda baca titik.
c. Judul subbab diketik Title Case, kecuali kata depan dan kata sambung.
1.1 Latar Belakang
Ketentuan penulisan subsubab diatur sebagai berikut :
a. Judul subsubbab ditulis di tepi kiri dengan font Times New Roman 12
point, standart (tidak tebal dan tidak miring), diawali dengan nomor yang
menggunakan angka Arab tga digit dan dipisahkan tanda titik.
b. Penomoran tidak diakhiri tanda baca titik.
c. Judul subsubbab diketik Title Case
d. Judul dibawah ini struktur subsubbab ditulis dengan huruf standar dengan
format Tite Case. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember.
Edisi ketiga, 2011 : 32)
27
31
Contoh :
3.1.1 Halaman Sampul
Warnan halaman sampul...........
(uraian)
a. Penempatan Logo
Logo Universitas.........
(lanjutan uraian)........ dst.
b. Penulisan Judul
Judul tidak bleh.......
(lanjutan uraian)........ dst.
3.1.2 Halaman Judul
Format dan teknik penulisan halan judul .......
(lanjutan uraian)..... dst.
Penulisan secara lengkap dan sistematis judul bab, subbab, dan subsubbab
disajikan ada contoh sebagai berikut :
BAB 4. PENGGUNAAN BAHASA
Bahasa merupakan piranti yang paling....
Atau media....
Menurut Sugono (dalam Finoza, 2002:3) bergantung pada....
...
Ragam bahsa yang berdasarkan...... dst.
( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 33)
3 Spasi
3 Spasi
28
29
32
4.1 Pilihan Kata
Dalam peulisan laporan penelitian harus dilakukan pemilihan kata yang
artinya adalah proses atau tindakan.......... dst.
4.2 Tata kalimat
Penulisan laporan penelitian menggunakan bahasa........ dst. ( Dalam
pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 34)
2.7 Penggunaan Bahasa
Bahasa merupakan piranti yang paling penting dalam fungsinya sebagai alat
atau media komunikasi. Keragaman bahasa menurut Sugono (dalam Finoza ,
2002) bergantung pada pada cara pandang penutur terhadap mitra tutur, terdiri
atas ragam bahsa lisan dan tulis. Ragam bahasa yang digunakan dalam penulisan
laporan penelitian adalah ragam bahasa tulis resmi. Penggunanan ragam bahasa
tulis resmi harus mengunakan bahasa baku yaitu bahasa yang sesuai dengan
kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia. Bahasa baku dalam penulisan laporan
penelitian memiliki ciri-ciri khusus ragam bahasa yang digunakan dalam
penulisan laporan penelitian adalah :
1. Cendikiawan, yaitu penggunaan bahasa yang cendikiawan diwujudkan
dengan penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara teratur dan runtut
sehingga menunjukkan kelogisan seseorang dalam berpikir. ( Dalam
pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 35)
2. Lugas dan jelas, yaitu bahasa yang digunakan bermakna harafiah dan tidak
bermakan ganda. Hal ini dapat membantu penulis dalam mengungkapkan
gagasannya dan membantu pembaca dalam memahami gagasan penulis.
3. Gagasan sebagai pangkal tolak, yaitu bahsa yang digunakan dalam
penulisan laporan penelitian harus berorientasi pada gagsan dan bukan
pada penulis.
4. Formal dan objektif, yaitu penggunaan bahasa dalam komunikasi formal
harus menggunakan unsur-unsur bahasa yang berlaku dalam situasi formal
atau resmi yang tampak pada setiap lapis bahasa (kata, kalimat).
3 Spasi
30
33
5. Ringkas dan padat, yaitu diwujudkan dengan gagsan yang padat dan tidak
ada unsur-unsur bahasa yang tiadk diperlukan.
6. Konsisten, yaitu menghendaki penggunaan unsur-unsur bahasa, ejaan, dan
tanda baca secara konsisten (tata asas). ( Dalam pedoman karya ilmiah
Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 36)
7. Penggunaan istilah teknis, yaitu bahwa bahasa dalam penulisan laporan
penelitian digunakan sebagai wacana teknis sesuai dengan bidang
keilmuannya beserta kelengkapan perstilahan teknis yang meliputi :
penulisan angka, lambang, dan istilah sesuai dengan ragam bidang ilmu.
(Soparno et al., 1994)
2.7.1 Pilihan Kata Baku
Pilihan kata baku merupakan proses atau tindakan memilih kata yang dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat sedangkan hasil dari proses atau tindakan
itu disebut pilihan kata (Mustakim, 1995). Dalam pemilihan kata, hal yang perlu
diperhatikan adalah ketepatan, kecermatan, keserasian. Ketepatan dengan
kemampuan memilih kata untuk mengungkap gagasan secara tepat dan diterima
oleh pembaca atau pendengar secara tepat pula. Kecermatan berkaitan pula
dengan kemampuan memilih kata dengan cermat, artinya mampu memahami
kata-kata yang tidak diperlukan. Keserasian berkaitan dengan kemampuan
menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks dan lazim dalam pemakaian
bahasa itu. ( Dalam pedoman karya ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga,
2011 : 37)
Berikut ini merupakan teknik pemilihan kata yang tepat dena cara
membandingkan antara contoh yanag salah (tidak bau) dan contoh yang benar
(baku). Teknik pemilihan kata tersebut sebagai berikut :
a. Memilih kata-kata dalam bentuk baku karena dalam bahasa Indonesia
banyak ditemukan juga kata-kata yang tidak baku.
Contoh : Kata tidak Baku : membikin
Kata Baku : membuat
31
34
b. Menghindari kata-kata yang termasuk jargon atau prokem atau slang,
karena kata-kata tersebut tidak termasuk kata-kata baku, kecuali sebagai
data. Contoh :
Kata tidak baku : Beli ipok utas elas (jargon)
Kata baku : Beli kopi satu gelas
c. Menghindari pemakaian kata-kata dimana, yang mana, yang digunakan
sebagai kata penghubung.
d. Memilih kata-kat yang lugas, bermakna denotatif bukan makna konotatif
atau kias metaforis.
e. Memilih kata dalam bentuk frasa dengan tepat. ( Dalam pedoman karya
ilmiah Universitas Jember. Edisi ketiga, 2011 : 39)
2.8 Contoh Sistematika Penulisan Laporan Penelitian
Berikut ini merupakan contoh-contoh dari sistematika penulisan laporan
penelitian dari beberapa jenis penelitian :
2.8.1 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian pada Penelitian Kuantitatif.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTO
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTRA TABEL/GAMBAR/ LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pemilihan Masalah
1.4 Pembatasan Masalah
1.5 Rumusan Masalah
1.6 Tujuan penelitian
1.7 Manfaat penelitian
32
35
BAB 2. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teori
2.2 Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berfikir
2.4 Hipotesis
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat, Subyek, dan Waktu Penelitian
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Populasi, Sampel dan Sampling
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
BAB 4. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
2.8.2 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian pada Penelitian Kualitatif
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTO
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB 2. STUDI KEPUSTAKAAN
A. ..........................
B. ..........................
33
36
C. ..........................
BAB 3. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode dan alasan menggunakan metode
B. Tempat penelitian
C. Instrumen penelitian
D. Sampel sumber data
E. Taknik pengumpoulan data
F. Teknik analisis data
G. Rencana pengujian keabsahan data
BAB 4. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi penelitian
B. Jadwal penelitian
BAB 5. BIAYA YANG DIPERLUKAN
2.8.3 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTO
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Manfaat penelitian
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
BAB 3. Pelaksanaan Penelitian
3.1 Subjek Penelitian
34
37
3.2 Deskripsi Per Siklus Kegiatan (rencana, pelaksanaan, pengamatan,
pengumpulan dan pengolahan data, refleksi)
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Per Siklus Kegiatan (data tentang rencana, pengamatan
pelaksanaan, refleksi), Keberhasilan, Kegagalan Lengkap dengan
Data.
4.2 Pembahasan Dari Setiap Siklus
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
2.8.4 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian pada Penelitian Pengembangan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTO
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan penelitian
1.6 Manfaat penelitian
1.7 Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1.8 Definisi Istilah
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
35
38
2.1 Landasan Teori
2.2 Penelitian Relevan
2.3 Kerangka Berfikir
BAB 3. METODE PENELITIAN
BAB 4. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
BAB 5. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
2.8.5 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian pada Penelitian Kebijakan
HALAMAN JUDUL
HALAMA PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTO
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
BAB II : KAJIAN TEORI
2.1. Kebijakan Publik
2.2. Tahap-Tahap Kebijakan Publik
2.3. Implementasi Kebijakan Publik
2.4. Model Implementasi Kebijakan Publik
2.5. Pembangunan Berkelanjutan
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Fokus penelitian
3.3. Fenomena Penelitian
3.4. Lokasi Penelitian
36
39
3.5. Jenis dan Sumber Data Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Teknik Pengumpulan Data
3.8. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
2.8.6 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian pada Penelitian Ex Post Facto
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTO
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
1.2Identifikasi Masalah
1.3Batasan Masalah
1.4Rumusan Masalah
1.5Tujuan Penelitian
1.6Manfaat Penelitian
BAB 2. KAJIAN TEORI & KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.2 Hasil Penelitian Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesa Penelitian
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi Penelitian
3.3 Sampel Penelitian
3.4 Rancangan Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
37
40
3.6 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
3.7 Uji Coba Instrumen
3.8 Analisis Data
3. 8.1 Deskripsi Data
3. 8.2 Pengujian Persyaratan Analisis
BAB 4. PENUTUP
DAFTAR ISI
Lampiran
41
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan prose
kegiatan penelitian. Ciri penulisan laporan penelitian, yaitu objektif, sistematis,
jelas, terbuka, dan logis. Fungsi menulis laporan penelitian adalah
memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan,
memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan
atau pemecahan masalah, menjadi sumber informasi dan menjadi bahan untuk
pendokumentasian.
Jenis laporan penelitian yang secara umum yaitu meliputi : laporan penelitian
dosen, laporan penelitian mahasiswa, laporan kegiatan mahasiswa dan laporan
tugas akhir mahasiswa program diploma. Secara garis besar laporan penelitian
dapat dibedakan menjadi dua model (jenis) yaitu model yang paling banyak
digunakan oleh para mahasiswa penyusun skripsi atau tesis dan model laporan
penelitian yang ujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi, tesis ataupun
disertasi, misalnya laporan penelitian yang bagi para dosen yang diselenggarakan
oleh DPPM atau institusi.
Sistematika penulisan laporan penelitian pada umumnya terdiri atas tiga
bagian, yaitu : bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada bagian awal
memuat hal-hal umum ; bagian utama memuat substansi yang mencakup
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode peelitian, pembahasan, kesimpulan dan
saran ; bagian akhir memuat materi yang mendukung dan melengkapi sikap
keternukaan serta pertanggung jawaban laporan.
3.2 Saran
Bagi para pembaca yang ingin mengetahui secara pasti mengenai cara
menulis laporan penelitian, diharapkan dapat membuat laporan penelitian secara
tepat. Bagi para calon peneliti dan mahasiswa, agar lebih bisa mendalami cara
38
42
menulis laporan penelitian dengan tepat agar dalam penyusunan karya tulis nanti
dapat tertolong dan lebih memudahkan agar proses penelitian dapat berjalan
lancar.
39
43
DAFTAR PUSTAKA
Nazir, Mohammad. 2009. Metode Penelitian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka cipta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Management Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Universitas Jember. 2011. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UPT
Penerbitan Universitas Jember
Vimal P, Syah. 1995. Menyusun Laporan Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada
University Prees.