13
Pemeriksaan visus Subjektif

Pemeriksaan visus Subjektif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

visuss

Citation preview

Pemeriksaan visus Subjektif

Pemeriksaan visus SubjektifPemeriksaan refraksi secara subyektif adalah suatu tindakan untuk memperbaiki penglihatan seseorang dengan bantuan lensa trial yg ditempatkan di depan mata pasien.

Alat-alat yang digunakan:OptotipeTrial lens set

Prosedur pemeriksaan :I : Pemeriksaan visus dasarII : Koreksi visus

Optotip Snelen

Teknik Pemeriksaan : Pasien duduk menghadap optotipe Snellen dengan jarak 6mPasang trial frame pada mataSatu mata ditutup dengan occuler. Biasanya yang diperiksa mata kanan terlebih dahuluPasien diminta membaca huruf pada optotip Snellen dimulai dari huruf yang terbesar sampai ke huruf yang terkecil pada baris baris selanjutnya yang masih dapat terbaca

Uji Hitung Jari

Bila Pasien tidak dapat membaca huruf terbesar pada optotipe Snellen, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan uji hitung jari.

Teknik Pemeriksaan :Pasien dudukMata diperiksa satu persatuPasien diminta untuk menghitung jumlah jari dari pemeriksa yang dimulai dari jarak 6 m hingga jarak terdekat 1 m dengan pasien.

Hasil Pemeriksaan :Bila jari yang terlihat dan dapat dihitung jumlahnya tanpa salah pada jarak 3 m maka tajam penglihatan pasien adalah 3/60Bila pasien tetap tidak bisa melihat dan menghitung jari hingga jarak 1 m maka pemeriksaan dilanjutkan dengan uji lambaian tangan

Uji Lambaian Tangan Teknik Pemeriksaan :Pasien dudukPemeriksa duduk / berdiri didepan pasien pada jarak 1 mMata diperiksa satu persatuPemeriksa melambaikan tangan dari jarak 1 m dengan pasien dan pasien diminta menyebutkan arah lambaian keatas - kebawah atau kekanan kekiri

Hasil Pemeriksaan :Bila Pasien dapat melihat lambaian tangan dan dapat menentukan arah lambaian tangan, maka visusnya adalah 1/ 300Bila dengan uji lambaian tangan, pasien masih belum bisa melihat maka dilanjutkan dengan pemeriksaan proyeksi sinar.

Uji Proyeksi SinarTeknik Pemeriksaan :Pasien dudukPemeriksa duduk / berdiri didepan pasien pada jarak 1mMata diperiksa satu persatuSenter diarahkan kedepan mata pasien yang akan diperiksa dan pasien diminta menyatakan melihat sinar atau tidak serta menyatakan arah datangnya sinar.

Hasil Pemeriksaan :Bila Pasien dapat melihat sinar maka visusnya 1/ ~ dan bila mampu menyatakan arah datangnya sinar dengan baik, maka visusnya 1/ ~ dengan proyeksi baik.Bila Pasien tetap tidak dapat melihat sinar maka visusnya adalah 0 atau No light perception / NLP ( buta total )

Koreksi visusKoreksi visus dilakukan dengan teknik trial and error.Pasang trial frame. Koreksi dilakukan bergantian, dengan cara menutup salah satu mata.Pasang lensa sferis +0,5D. Setelah diberi lensa sferis +0,5D visus membaik, berarti hipermetrop.Koreksi dilanjutkan dengan cara menambah atau mengurangi lensa sferis sampai didapatkan visus 6/6.Koreksi yang diberikan pada hipermetrope adalah koreksi lensa sferis positif terbesar yang memberikan visus sebaik-baiknya.

Jika diberi lensa sferis positif bertambah kabur, berarti miopia. Maka lensa diganti dengan lensa sferis negatif.Koreksi dilanjutkan dengan cara menambah atau mengurangi lensa sferis sampai didapatkan visus 6/6Koreksi yang diberikan pada miopia adalah koreksi lensa sferis negatif terkecil yang memberikan visus sebaik-baiknya.

Jika visus tidak bisa mencapai 6/6, maka dicoba dengan memakai pinholeBila visus membaik setelah diberi pinhole, berarti terdapat astigmatisme maka dilanjutkan dengan koreksi astigmatisme. Reading testUntuk pasien yang berusia 40 tahun atau lebih, perlu dilakukan test penglihatan dekat. Diberi lensa sferis positif sesuai umur kemudian membaca kartu jaegerLensa addisi untuk penglihatan dekat biasanya diberikan berdasarkan patokan umur :40 tahun : 1,00D50 tahun : 2,00D> 60 tahun : 3,00D