3
Rheumatoid arthritis dan kondisi lain Rheumatoid arthritis bisa menyebabkan nyeri yang menetap dan kekakuan otot (stiffness) dari tulang servikal. Hal tersebut menyebabkan subluksasi dan dislokasi dari tulang vertebra servikal akibat perlunakan dari ligament. Hal itu dapat terjadi bersamaan dengan penekanan pada akar saraf dan tulang belakang. Kondisi lain dari gangguan leher termasuk tortikolis spasmodic dan tumor pada sternomastoideus. Pemeriksaan tulang belakang thorak dan lumbal. 1. Look (a). Inspeksi secara umum Melihat adanya abnormalitas tulang belakang, dilihat dari belakang, samping kanan dan kiri dan depan pasien (b). Kulit Melihat ada / tidaknya (scar), perubahan warna, perubahan / hilangnya warna kulit pada dasar tulang belakang mengindikasi adanya spina bifida. (c). Jaringan Soft tissue Melihat adanya pembengkakan yang berhubungan dengan infeksi, trauma, atau tumor. Melihat adanya spasme dari paralumbal. Adanya spasme paralumbal lebih sering menyebabkan terjadinya abnormalitas curvatura dari tulang belakang daripada defek pada tulang belakang itu sendiri. Skoliosis berhubungan dengan spasme otot, kekakuan otot atau skoliosis kongenital/ idiopatik. (d) Tulang dan sendi Melihat curvatura tulang belakang dari belakang dan samping sisi kanan dan kiri pasien. Dilihat apakah

pemeriksaan thorak dan lumbal.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pemeriksaan thorak dan lumbal.doc

Rheumatoid arthritis dan kondisi lain

Rheumatoid arthritis bisa menyebabkan nyeri yang menetap dan kekakuan otot (stiffness) dari tulang servikal. Hal tersebut menyebabkan subluksasi dan dislokasi dari tulang vertebra servikal akibat perlunakan dari ligament. Hal itu dapat terjadi bersamaan dengan penekanan pada akar saraf dan tulang belakang. Kondisi lain dari gangguan leher termasuk tortikolis spasmodic dan tumor pada sternomastoideus.

Pemeriksaan tulang belakang thorak dan lumbal.

1. Look

(a). Inspeksi secara umum

Melihat adanya abnormalitas tulang belakang, dilihat dari belakang, samping kanan dan kiri dan depan pasien

(b). Kulit

Melihat ada / tidaknya (scar), perubahan warna, perubahan / hilangnya warna kulit pada dasar tulang belakang mengindikasi adanya spina bifida.

(c). Jaringan Soft tissue

Melihat adanya pembengkakan yang berhubungan dengan infeksi, trauma, atau tumor. Melihat adanya spasme dari paralumbal. Adanya spasme paralumbal lebih sering menyebabkan terjadinya abnormalitas curvatura dari tulang belakang daripada defek pada tulang belakang itu sendiri. Skoliosis berhubungan dengan spasme otot, kekakuan otot atau skoliosis kongenital/ idiopatik.

(d) Tulang dan sendi

Melihat curvatura tulang belakang dari belakang dan samping sisi kanan dan kiri pasien. Dilihat apakah adanya peningkatan / penurunan curvatura tulang belakang. Misalkan skoliosis atau kifosis.

2. Feel

Setelah dilakukan inspeksi, tulang belakang sebaiknya dipalpasi untuk melihat adanya area yang nyeri pada tulang belakang bagian tengah atau samping – sampingnya. Pada palpasi tulang belakang, kita pemeriksa apakah ada nyeri / tidak, pembengkakan,deformitas, jarak antar tulang belakang, spasme otot sekitar tulang belakang lalu kita bandingkan spasme otot antara sisi satu dengan sisi lainnya. Pada palpasi tulang belakang, pasien disuruh berdiri lalu kita palpasi satu persatu tulang belakang pasien. Setelah itu kita lakukan perkusi pada daerah tulang belakang untuk melihat adanya nyeri/ tidak.

Page 2: pemeriksaan thorak dan lumbal.doc

3. Move

Pada pemeriksaan tulang belakang daerah thorak dan lumbal ada 3 macam gerakan, yaitu :

1. Rotasi

2. Fleksi lateral

3. Fleksi dan extensi

(A) Rotasi

Rotasi dari tulang belakang terjadi terutama pada bagian thorak. Bila terjadi cedera, infeksi, tumor atau proses degeneratif biasanya terjadi keterbatasan gerak / didapati nyeri.

(B) Fleksi lateral

Fleksi lateral dari tulang belakang terjadi terutama pada bagian lumbal. Pasien diminta untuk melekukkan tubuh ke salah 1 sisi lalu ke sisi lainnya. Tangan pasien harus dirapatkan pada tubuh dan pasien harus dapat menyentuh sisi lateral dari lutut dengan menggunkan jari terdekat pada sisi 1 lalu dilakukan hal yang sama pada sisi satunya. Adanya perbedaan derajat dari fleksi lateral harus dicatat.

Fleksi lateral terbatas pada kondisi seperti ankylosing spondilitis, infeksi, dan fraktur.

(C) Fleksi dan extensi

Gerakan fleksi dan extensi terjadi terutama pada tulangbelakang bagian lumbal dan pinggul. Fleksi kedepan dan extensi kebelakang yang terbatas terjadi pada keadaan prolaps dari diskus intervertebral, pada degeneratif artritis pada tulang belakang yang berat. Keadaan yang termasuk fraktur adalah “lumbago”, ankylosing spondilitis dan tumor sekunder.

Pemeriksaan movement, pasien diminta untuk berdiri lalu membungkuk ke depan lalu membungkuk ke belakang. Pada beberapa pasien terdapat keterbatasan fleksi ke depan akibat adanya kekakuan otot hamstring lebih besar dibandingkan kelainan intrinsik pada tulang belakang. Pada beberapa pasien juga didapati bentuk curvatura tulang belakang yang lebih fleksi dibandingkan normal sehingga terjadi keterbatasan pasien dalam menyentuh jempol kaki ketika membungkuk.