9
PEMERIKSAAN GLUKOSA CARA BENEDICT OLEH: JULIANO R.PONGGENG (09-063) PRISCILA TARIGAN (09-084) AJENG INDAH PRAMESTI (09-131) 1

Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

  • Upload
    ajeng

  • View
    3.276

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

PEMERIKSAAN GLUKOSA CARA BENEDICT

OLEH:

JULIANO R.PONGGENG (09-063)

PRISCILA TARIGAN (09-084)

AJENG INDAH PRAMESTI (09-131)

1

Page 2: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

KATA PENGANTAR

2

Page 3: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

DAFTAR ISIKata Pengantar.................................................................................................................................

Daftar isi............................................................................................................................................

Isi......................................................................................................................................................

Kesimpulan dan Saran......................................................................................................................

Daftar Pustaka..................................................................................................................................

3

Page 4: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

ISI

PENDAHULUANPemeriksaan adanya glukosa dalam urin termasuk dalam pemeriksaan penyaring. Menyatakan adanya glukosa dapat juga dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Cara yang tidak spesifik menggunakan sifat glukosa sebagai sifat pereduksi; pada tes-tes semacam itu terdapat suatu zat dalam reagen yang dapat berubah sifat dan warnanya apabila direduksi oleh glukosa. Di antara bermacam-macam reagen yang dapat dipakai untuk menyatakan adanya reduksi yang mengandung garam cuprilah banyak dipergunakan.

Glukosuria dapat juga dibuktikan dengan cara spesifik yang menggunakan enzim glukosa-oxsidasa untuk merintis serentetan reaksi dan berakhir dengan perubahan warna dengan reagens yang digunakan.

TEORI SINGKATSalah satu reagen yang dapat digunakan untuk melakukan tes ada tidaknya glukosa adalah dengan benedict yang menggunakan sifat glukosa sebagai sifat pereduksi. Benedict adalah reagen yang berwarna biru jernih (karena mengandung kupri, Cu++) tetapi ketika dicamburkan lalu dipanaskan hingga mendidih dengan suatu substrat yang mengandung glukosa di rantai kimianya, ion kupri akan direduksi menjadi Cu+ atau kupro lalu dioksidasi menjai Cu2O. Hasil oksidasi ini akan menghasilkan substrat yang berwarna orange-kecoklatan yang tidak bisa dilarutkan di air.

Cara kerja Benedict

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

Glukosa bukanlah satu-satunya gula pereduksi. Segala macam karbohirat yang secara struktural mampu memberikan elektron kepada larutan benedict (atau reagen yang mirip) masuk ke dalam kategori ini, misalnya fruktosa, laktosa dan maltosa. Secara umum, benedict ini akan memberikan hasil positif dari gugus aldehid dan juga keton alfa hidroksil. Jadi misalnya saja pada fruktosa sekalipun bukanlah gula pereduksi namun karena fruktosa termasuk ke dalam keton alfa hidroksil maka akan terbentuk endapan merah bata pada larutan fruktosa yang ditambahkan reagen benedict.

4

Page 5: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

Pemeriksaan dengan reagen benedict paling sering untuk mendeteksi diabetes melitus dengan melihat ada tidaknya glukosa dalam urin pasien. Penderita diabetes mensekresikan glukosa di dalam urin karena pada diabetes, glukosa tidak dapa diabsorbsi secara maksimal ke dalam sel-sel atau jaringan. Jika hasil benedict memberikan hasil yang positif pada seorang pasien, alangkah baiknya jika dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.

LANGKAH KERJA1. Masukkanlah 5 ml reagen benedict dalam tabung reaksi2. Meneteskan sebanyak 5-8 tetes urin ke dalam tabung itu3. Masukkanlah tabung itu ke dalam air mendidih selama 5 menit4. Angkatlah tabung, kocoklah isinya dan bacalah hasil reduksi

PENILAIAN HASILHasil pemeriksaan reduksi hendaknya disebut dengan cara semi kuantitatif. Macam-macam hasil yang dapat muncul:

1. Negatif (-) : Tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh

2. Positif ( + atau 1+) : Hijau kekuning-kuningan dan keruh (sesuai dengan 0,5-1% glukosa)

3. Positif (++ atau 2+) : Kuning keruh (1-1,5% glukosa)4. Positif (+++ atau 3+) : Jingga atau warna lumpur keruh ( 2 -3,5%

glukosa5. Positif (++++ atau 4+) : Merah keruh (lebih dari 3,5% glukosa)

CATATANReagens kulaitatif benedict : CUSO4.5aq 17,3 g; natrium sitrat 173g; Na2Co3.0aq 100g atau Na2CO3.10aq 200g; aquadest ad 1000 ml.

Karena hasil tersebut disebut dengan cara semikuantitatif, perbandingan banyaknya reagen dan urin penting dalam melakukan tes ini. Untuk menghemat reagen, tes ini sering dilakukan dengan 2,5 ml reagens dan 3-4 tetes urin; hasilnya tidak berbeda.

Air tempat memasukkan tabung reaksi harus mendidih betul; salah jika hanya menggunakan air yang panas saja. Jika hanya akan memeriksa 1-2 pemeriksaan reduksi, pemanasan boleh dilakukan juga dengan nyala api; dalam hal itu isi tabung harus perlahan-lahan mendidih selama 2 menit penuh.

Cara menilai hasil yang menyimpan dari yang disebut tadi jangan dipakai. Melaporkan hasil dengan umpamanya ±, zwak + nareductie, dsb tidak dapat dibenarkan.

5

Page 6: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

Diantara reagensia yang mengandung garam cupri untuk menyatakan reduksi, regaens benedictlah yang terbaik. Biarpun begitu, selalu hendaknya diingat bahwa yang ditentukan ialah sifat reduksi suatu zat saja, yang tidak selalu berarti glukosa. Juga monosakarida lain seperti galaktosa, fruktosa,dan pentose, disakaraida seperti laktosa dan beberapa zat bukan gula seperti asam homogentisat dan alkapton dapat mengadakan reduksi. Zat bukan gula dalam urin yang mungkin mengadakan reduksi, umpamanya: formalin (pengawet), glucuronat-glucuronat ( hasil konjugasi dalam hati dengan macam-macam zat dan obat-obat seperti streptomycin), salicylat-salycylat dalam kadar tinggi, vit. C dan sebagainya.

Jika urin banyak mengandung albumin, yaitu dengan reaksi 3+ atau 4+ buanglah dulu albumin itu karena mungkin jumlah besar albumin dapat mengadakan reduksi pula. Caranya ialah dengan memasak urin seperti pada tes pemanasan dengan asam asetat, kemudian menyaringnya; filtrate dipakai untuk pemeriksaan reduksi.

Jika ingin memastikan bahwa reduksi disebabkan oleh glukosa, lakukanlah tes dengan fenilhidrazine untuk menyusun Kristal-kristal glukosazone yang mudah diidentifikasi atau lakukanlah tes terhadap glukosa dengan reagen yang berisi glukosa-oxidasa. Untuk membuktikan adanya glua-gula lain dapat dijalankan tes-tes khusus terhadap umpamanya galaktosa, pentose, fruktosa, dan laktosa. Cara-cara itu tidak akan diterankan di sini.

Reagens lain-lain seperti fehling, nylander, dll. Untuk memeriksa reduksi dalam utin tidak dianjurkan untuk pekerjaan sehari-hari, meskipun dalam keadaan tertentu masih ada juga gunanya,

6

Page 7: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

KESIMPULAN Pada saat pemeriksaan dengan menggunakan urin teman, hasil dari reagen + urin menunjukkan

warna biru agak keruh. Berarti pada urin yang diperiksa tidak terdapat glukosa (atau negatif ) Pada saat pemeriksaan dengan menggunakan urin pasien, hasilnya adalah warna jingga. Berarti

pada urin terdapat glukosa (positif 3)

SARAN1. Pada saat memasukkan urin maupun benedict ke dalam tabung reaksi harus sesuai dengan yang

seharusnya jangan lebih ataupun kurang2. Ketika memanaskan tabung reaksi yang telah diisi dengan urin dan benedict, gunakanlah

penjepit3. Ketika memanaskan tabung reaksi yang telah diisi arahkanlah muka tabung reaksi sedemikian

rupa sehingga tidak menghadap ke orang karena ada kemungkinan ketika larutan mendidih akan terjadi loncatan dari larutan.

4. Sebaiknya setelah dipanaskan ditunggu supaya aga dingin terlebih dahulu supaya hasilnya dapat lebih jelas terlihat

5. Jika hasil menunjukkan positif sebaiknya dilakukan pemeriksaan lainnya untuk lebih memastikan diagnosis

7

Page 8: Pemeriksaan Glukosa Cara Benedict

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ehow.com/about_6584528_effect-benedict-solution-glucose.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Benedict%27s_reagent

http://www.rismaka.net/2009/06/karbohidrat-pada-uji-kualitatif.html

http://biology.unm.edu/ccouncil/Biology_124/Summaries/Macromol.html

8