MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    1/29

    LABORATORIUM KIMIA FARMASI

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    LAPORAN LENGKAP

    PEMERIKSAAN GLUKOSA

    OLEH :

    KELOMPOK VIII

    ASISTEN PJ :

    IRENO MEGA PUTRA

    MAKASSAR

    2014

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    2/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Glukosa merupakan golongan karbohidrat yang merupakan

    sakarida. Glukosa diserap oleh hati dan sebagian disimpan sebagai

    glikogen atau asam asam lemak sehingga kadar glukosa darah dapat

    dipertahankan dalam batas normal 80120 mg/dL atau 3,07,0 mmol/L.

    Pengaturan kadar glukosa darah sangat ditentukan oleh beberapa

    hormon. Hormon insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah

    sedangkan glucagon dapat menaikkan kadar glukosa darah. Kadar

    glukosa darah tinggi dalam waktu yang lama akan menyebabkan diabetes

    melitus. Selain itu, dalam catatan klinis ada beberapa nilai yang

    disyaratkan. Oleh karena itu, pemeriksaan glukosa sangat penting

    dilakukan untuk mengetahui berapa batas atau nilai normal kadar glukosa

    darah dan kadar glukosa darah yang tinggi.

    I.2 Maksud Percobaan

    Mengetahui dan memahami cara cara pemeriksaan kadar

    glukosa darah.

    I.3 Tujuan Percobaan

    Mengetahui dan memahami cara pemeriksaan glukosa darah

    dengan alat Humalyzer dengan metode enzimatik.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    3/29

    I.4 Prinsip Percobaan

    Pengukuran kadar glukosa darah secara oksidasi enzimatik dengan

    adanya glukosa oksidasi menggunakan specimen serum darah yang

    dilakukan dengan probandus diukur kadar glukosa (puasa, sewaktu dan

    tes toleransi glukosa) dengan pengambilan serum darah 2 jam setelah

    pemberian glukosa 75 %.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    4/29

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    I.1 Teori Umum

    A. Karbohidrat

    Hidratarang merupakan bahan bakar utama bagi tubug kita, yang di

    dalam makanan terdapat sebagai monosakarida, disakarida dan

    polisakarida. Minimal 50-100 g karbohidrat diperlukan agar eritrosit

    berfungsi baik. Jika tidak tersedia, kebutuhan ini dipenuhi dengan jalan

    mengubah protein otot menjadi glukosa (gluconeogenesis). Semua

    jaringan dapat membakar asam lemak dan senyawa keton untuk

    mensuplai energy. (1:831)

    Karbohidrat (hidratarang) tersebar luas dalam tumbuhan serta

    hewan, tempat zat ini melangsungkan peran structural sekaligus

    metabolic. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida serta

    air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati dan diubah menjadi

    selulosa kerangka tumbuhan. Hewan dapat menyintesis sebagian

    karbohidrat dari lemak dan protein, tetapi jumlah terbesar karbohidrat

    dalam jaringan tubuh hewan berasal dari tumbuhan. (3:138)

    Tergantung pada ada-tidaknya 1,2 atau lebih molekul gula tunggal,

    hidratarang dapat dibagi dalam mono, di, dan polisakarida. (1:833)

    a. Monosakarida :glukosa, fruktosa, dan galaktosa terdapat terutamadalam buah-buahan. Zat-zat ini berkhasiat osmotis (menarik air), maka

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    5/29

    terlampau banyak monosakarida dalam pangan dapat menimbulkan

    diare. Glukosa (dextrose, gula anggur) dan fruktosa (levulosa, gula

    buah) terdapat dalam madu dengan daya manisnya masing-masing

    0,5 dan 1,5 kali dari gula putih. Galaktosa merupakan komponen dari

    laktosa dan dari banyak polisakarida

    Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi

    bentuk yang lebih sederhana lagi. Bentuk monosakarida ini dapat

    dibagi lebih lanjut menjadi triosa, tetrosa, pentose, heksosa, heptosa

    atau oktosa menurut jumlah atom karbon yang dimiliki; dan sebagai

    aldosa atau ketosa, bergantung pada apakah gugus aldehid atau keton

    yang dimiliki. (3:138)

    b. Disakarida : sukrosa (sakarosa, gula putih dari 1 mol glukosa + I mol

    fruktosa, laktosa (gula susu) = 1 glukosa + 1 galaktosa, dan maltose

    (gula malt) = 2 molekul glukosa. Dalam usus, zat-zat ini dihidrolisa oleh

    enzim menjadi monosakarida, misalnya laktosa oleh lactase.

    Kekurangan enzim dapat menyebabkan diare fermentasi.

    Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau

    berbeda kalau dihidrolisis. Sebagai contoh adalah maltose yang

    menghasilkan dua molekul glukosa, serta sukrosa yang menghasilkan

    satu molekul glukosa dan satu mlekul fruktosa. (3:138)

    c. Oligosakarida menghasilkan dua hingga sepuluh unit monosakarida

    pada hidrolisis. Contoh : maltrotriosa. (3:138)

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    6/29

    d. Polisakarida : Pati (amylum), yang terdiri dari rantai molekul glukosa)

    dan glikogen yakni bentuk timbunan hewani dari glukosa. Begitu pula

    serat nabati yang tak dapat dicernakan oleh enzim usus : selulosa,

    hemiselulosa, lignin, pectin, dan gom.

    Pati, merupakan komponen utana produk-produk gandum, kentang,

    tales, ubi, sagu, singkong, roti, bakmi, bihun, dan macaroni. Dalam

    saluran cerna, pati diubah oleh maltase menjadi berturut-turut

    dekstrin, maltose dan akhirnya glukosa.

    Glikogen, merupakan ekivalen hewani dari pati dan terdapat

    terutama dalam hati dan otot; fungsinya adalah sebagai sumber

    cadangan glukosa.

    Serat-serat nabati : katu/dedek, bran, zemelen. Secara kimiawi

    merupakan kompleks galaktosa, dan monosakarida lain (selulosa,

    hemiselulosa), dan lignin dan pectin. Zat ini terdapat khusus di

    dalam dinding sel dari padi-padian, sayuran, buncis (beans) dan

    buah-buahan (terutama pectin). Hemi (selulosa) dan pectin (=

    rantai asam galaturon) tahan terhadap enzim pencernaan, maka

    tidak dapat dicernakan. Namun sebagian dirombak oleh kuman

    colon dengan menghasilkan gas dan asam lemak terbang. Lignin

    sama sekali tidak diuraikan. Serat yang berasal dari padi, misalnya

    katul, mengandung banyak hemiselulosa dan dianggap terbaik

    karena kadar asam fytatnya tinggi.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    7/29

    B. Glukosa Darah

    Glukosa diserap oleh hati dan sebahian disimpan sebagai glikogan

    atau asam-asam lemak sehingga kadar glokosa darah dapat

    dipertahankan dalam batas normal 80-120 mg/dL atau 3,0-7,0 mmol/L.

    pengaturan kadar glukosa darah sangat ditentukan oleh beberapa

    hormon. Hormon insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah

    sedangkan glokagon dapat menaikkan kada glokosa darah. Kadar glukosa

    darah yang tinggi dalam waktu lama akan menyebabkan diabetes mellitus.

    (2:35)

    Pada keadaan setelah penyerapan makanan, kadar glukosa darah

    pada manusia dan banyak mamalia berkisar antara 4,5-5,5 mmol/L.

    Setelah ingesti makanan yang mengandung karbohidrat , kadar tersebut

    dapat naik hingga 6,5-7,2 mmol/L. Di saat puasa, kadar glukosa darah

    akan turun menjadi sekitar 3,3-3,9 mmol/L. Kadar glukosa darah

    berkurang. Penurunan mendadak kadar glukosa darah akan menimbulkan

    serangan konvulsi, seperti terlihat pada keadaan overdosis indulin, karena

    ketegantungan otak secara langsung pada pasokan glukosa. Namun,

    kadar yang jauh lebih rendah dapat ditoleransi asalkan terdapat adaptasi

    yang progresif.

    Pembentukan Glukosa (3:200-201)

    Sebagian besar karbohidrat yang dapat dicerna di dalam makanan

    akhirnya akan membentuk glukosa. Karbohidrat di dalam makanan yang

    dicerna secara aktif mengandung residu glukosa.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    8/29

    Glukosa dibentuk dari senyawa-senyawa glukogenik yang

    mengalami glukoneogenesis. Glukoneogenesis merupakan instilah yang

    digunakanuntk mencakuo mekanisme dan lintasan yang bertanggung

    jawab untuk mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau

    glikogen. Substrat utaman glukoneogenesis adalah asam amino

    glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal merupakan

    jaringan utama yang terlibat, Karen kedua organ tersebut mengandung

    komplemen lengkap enzim-enzim yang diperlukan.

    Glukosa juga dibentuk dari glikogen hati melauli glikogenolisis.

    Glikogen disintesis dari glukosa dan precursor lainnya lewat lintasan

    glikogenesis. Pemecahannya terjadi melalui sebuah lintasan terpisah yang

    dikenal sebagai glikogenolisis. Glikogenolisis menyebabkan pembentukan

    glukosa di hati dan pembentukan laktat di otot yang masing-masing terjadi

    akibat adanya atau tidak adanya enzim glukosa-6-fosfatase.

    Mekanisme metabolic dan hormonal glukosa darah (3:201-203)

    Proses mempertahankan kadar glukosa yang stabil di dalam darah

    merupaka salah satu mekanisme homeostatis yang diatur paling halus

    dan juga menjadi salah satu mekanisme dengan hati, jaringan

    ekstrahepatik serta beberapa hormon turut mengambil bagian.

    Glukoinase.

    Glukokinase, yang mempunyai Km yang lebih tinggi (afinitas lebih

    rendah) untuk glukosa daripada nilai Km heksokinase, meningkat

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    9/29

    aktivitasnya melebihi kisaran kadar glukosa yang fisiologik, dan enzim

    ini agaknya mempunyai hubungan khusus dengan ambilan glukosa ke

    hati pad konsentrasi lebih tinggi yang ditemukan pada vena porta hati

    sesudah memakan makanan yang mengandung karbohidrat.

    Insulin

    Disamping pengaruh langsung hiperglikemia dalam meningkatkan

    ambilan glukosa baik ke hati maupun jaringan perifer, hormone insulin

    juga mempunyai peranan sentral dalam mengatur konsentrasi glukosa

    darah. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel B pada pulau-pulau

    Langerhans pancreas sebagagi reaksi langsung terhadap keadaan

    hiperglikemia. Insulin mempunyai efek segera meningkatkan ambilan

    glukosa di jaringan seperti jaringan adipose dan otot. Kerja insulin ini

    disebabkan oleh peningkatan transport glukosa dari bagian dalam sel

    ke membrane plasma.

    Glukogon

    Glukagon merupakan hormone yang dihasilka oleh sel-sel A pada

    pulau-palau Langerhans pancreas. Sekkresi hormon ini dirangsang

    oleh keadaan hipoglikemia. Pada saat mencapai hati (lewat vena

    porta) hormone glucagon menimbulkan glikogenolisis dengan

    mengaktifkan enzim fosforilase.

    Karbohidrat terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk gula

    sederhana atau monosakarida dan unit kimia yang kompleks seperti

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    10/29

    disakarida atau polisakarida. Karbohidrat yang kita makan akan dicerna

    menjadi monosakarida dan diabsorbsi (glukosa termasuk di dalamnya).

    Jadi pembentukan glukosa berasal dari monosakarida atau suatu unit

    kompleks karbohidrat yang lain. Setelah diabsorbsi kadar glukosa darah

    akan meningkat untuk sementara waktu dan akhirnya akan kembali lagi ke

    kadar semula, jumlah glukosa yang diambil dan dilepaskan oleh hati dan

    yang digunakan oleh jaringan-jaringan perifer bergantung pada

    keseimbangan beberapa hormone yaitu : hormone yang merendahkan

    kadar glukosa darah dan hormone yang meningkatkan kadar glukosa

    darah.

    C. Diabetes Melitus (4:1852-1868)

    Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa

    (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat

    melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Merupakan suatu

    penyakit kronik yang disifati oleh gangguan metabolisme karbohidrat,

    protein, lemak yang biasanya telah berlangsung beberapa lama akan

    disertai dengan berbagai komplikasi vaskuler.

    Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit

    kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis

    yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat

    adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ

    pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan

    tubuh.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    11/29

    Tipe penyakit Diabetes Melitus

    1. Diabetes Melitus tipe 1

    Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin

    dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin

    Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel

    beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes

    tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.

    Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati

    dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus

    berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat

    mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita

    diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar

    gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama

    pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami

    dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.

    2. Diabetes Melitus tipe 2

    Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak

    dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin

    Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai

    kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi

    terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan

    tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin

    dalamdarah.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    12/29

    Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten

    terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita

    diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan

    beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian

    tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon

    penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai

    dipertimbangkan untuk diberikan.

    Diabetes Mellitus tipe 1 Diabetes Mellitus tipe 2

    Penderita menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak

    menghasilkan insulin Pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang

    kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan

    terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif

    Umumnya terjadi sebelum usia 30 tahun, yaitu anak-anak dan

    remaja. Bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi

    setelah usia 30 tahun

    Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (berupa infeksi

    virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal)

    menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di

    pankreas. Untuk terjadinya hal ini diperlukan kecenderungan genetik.

    Faktor resiko untuk diabetes tipe 2 adalah obesitas dimana sekitar 80-90%

    penderita mengalami obesitas.

    90% sel penghasil insulin (sel beta) mengalami kerusakan

    permanen. Terjadi kekurangan insulin yang berat dan penderita harus

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    13/29

    mendapatkan suntikan insulin secara teratur Diabetes Mellitus tipe 2 juga

    cenderung diturunkan secara genetik dalam keluarga

    3. Diabetes Gestational

    Diabetes Gestasional adalah diabetes yang timbul selama

    kehamilan. Suatu toleransi karbohidrat baik yang ringan maupun berat

    yang terjadi atau pertama kali diketahui pada saat kehamilan berlangsung.

    Ini meliputi 2 5 % daripada seluruh diabetes. Jenis ini sangat penting

    diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila tidak ditangani

    dengan benar.

    Kadar glukosa dalam darah

    Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL

    {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l

    {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18

    mg/dl.

    Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah

    makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur.

    Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam

    darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu

    kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah

    dibawah normal.

    Diagnosis Diabetes Mellitus

    Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P

    (polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    14/29

    kadar gula darah yang tinggi (tidak normal). Untuk mengukur kadar gula

    darah, contoh darah biasanya diambil setelah penderita berpuasa selama

    8 jam atau bisa juga diambil setelah makan.

    Perlu perhatian khusus bagi penderita yang berusia di atas 65

    tahun. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa dan jangan

    setelah makan karena usia lanjut memiliki peningkatan gula darah yang

    lebih tinggi.

    Kriteria Diagnostik Gula darah (mg/dL)

    Bukan Diabetes Pra Diabetes Diabetes

    Puasa < 110 110-125 > 126

    Sewaktu < 110 110-199 > 200

    Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah tes

    toleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada

    wanita hamil. Hal ini untuk mendeteksi diabetes yang sering terjadi pada

    wanita hamil.

    Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur

    kadar gula darah puasa. Lalu penderita diminta meminum larutan khusus

    yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah

    diambil lagi untuk diperiksa.

    Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula

    darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan

    pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai

    level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    15/29

    secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai

    kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL,

    terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.

    Terapi Farmakologi

    Ada beberapa jenis obat untuk penderita kencing manis tipe 2,

    yaitu: Sulfonylureas, Meglitinida, Biguanida, Alpha-Glucosidase Inhibitors,

    dan Thiazolidinedione. Ke empat jenis obat ini menggunakan nama umum

    yaitu oral hypoglicemic agents ( OHA).

    1. Sulfonylureas

    Obat yang berbentuk tablet ini bekerja dengan menstimulasi sel-sel

    beta dalam pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Obat ini

    juga membantu sel-sel dalam tubuh menjadi lebih baik dalam mengelola

    insulin. Pasien yang paling baik merespon sulfonylurea adalah pasien DM

    tipe 2 berusia di bawah 40 tahun, dengan durasi penyakit kurang dari lima

    tahun sebelum pemberian obat pertama kali, dan kadar gula darah saat

    puasa kurang dari 300 mg/dL (16,7 mmol/L). Adapun beberapa nama

    dagang dari jenis obat ini antara lain: Diabinese, Daonil/ Euglocon,

    Diamicron, Gilbenese/ Minodia, Glurenom, Tolanase, Rastinon. Obat ini

    sebaiknya diberikan 20-30 menit sebelum makan. Beberapa jenis obat

    yang mengandung sulfonylurea antara lain chlorpropamide (Diabinese),

    tolazamide (Tolinase), acetohexamide, glipizide (Glucotrol), tolbutamide

    (Orinase), glimepiride (Amaryl), glyburide (DiaBeta, Micronase),

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    16/29

    glibenclamide, dan gliclazide. Kebanyakan pasien bisa menerima

    sulfonylurea dengan baik selama 7 hingga 10 tahun sebelum efektifitasnya

    menurun. Untuk meningkatkan manfaatnya, sulfonylureas bisa

    dikombinasikan dengan insulin dalam jumlah kecil atau dengan obat

    diabetes lain seperti metformin atau thiazolidinedione. Sulfonylurea

    sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil atau menyusui, dan pasien-

    pasien yang elergi terhadap obat golongan sulfa. Efek samping utama

    obat ini adalah kenaikan berat badan, dan retensi air. Meskipun

    sulfonylurea memiliki risiko hipoglikemia lebih rendah dibandingkan

    insulin, namun hipoglikemia yang diakibatkan sulfonylureas bisa

    berlangsung lama dan berbahaya.

    2. Meglitinida

    Meglitinida juga termasuk jenis obat diebetes yang bekerja dengan

    menstimulasi sel-sel beta di pankreas untuk memproduksi insulin. Yang

    termasuk golongan Meglitinides adalah repaglinida (Prandin), nateglinida

    (Starlix), dan mitiglinida. Mekanisme aksi dan profil efek samping

    repaglinida hampir sama dengan sulfonylurea. Agen ini memiliki onset

    yang cepat dan diberikan saat makan, dua hingga empat kali setiap hari.

    Repaglinida bisa sebagai pengganti bagi pasien yang menderita alergi

    obat golongan sulfa yang tidak direkomendasikan sulfonylurea. Obat ini

    bisa digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan

    metformin. Harus diberikan hati-hati pada pasien lansia dan pasien

    dengan gangguan hati dan ginjal. Efek samping umum golongan

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    17/29

    meglinitide adalah diara dan sakit kepala. Sama dengan sulfnylurea,

    repaglinida memilki risiko pada jantung. Jenis yang lebih baru, seperti

    nateglinida, memiliki risiko sama namun lebih kecil.

    3. Biguanida(Biguanida)

    Jenis obat ini telah digunakan lebih dari 50 tahun, dan yang dikenal

    antara lain metformin. Obat ini mampu mengurangi penyerapan zat gula

    dari usus dan mempunyai pengaruh yang rumit pada hati. Karena itu

    mereka yang punya masalah dengan hati tidak boleh makan obat ini.

    Penderita dengan gangguan ginjal sebaiknya juga tidak mengkonsumsi

    obat ini.

    Tak perlu khuatir jika tingkat gula darah menjadi turun drastis

    setelah minum metformin, karena obat ini tidak merangsang

    dikeluarkannya insulin. Biasa diberikan pada orang dengan berat badan

    lebih, karena mencegah rasa lapar dan tidak menambah berat badan.

    Efek samping obat ini antara lain; masalah pada gastrointestinal termasuk

    neusa dan diare..

    4. Alpha-Glucosidase Inhibitors

    Alpha-glucosidase inhibitor, termasuk di dalamnya acarbose

    (Precose, Glucobay) dan miglitol (Glyset) memilki cara kerja mengurangi

    kadar glukosa dengan menginterfensi penyerapan sari pati dalam usus.

    Acarbose cenderung menurunkan kadar insulin setelah makan, yang

    merupakan keuntungan khusus obat ini, karena kadar insulin yang tinggi

    setelah makan berkaitan dengan pengingkatan risiko penyakit jantung.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    18/29

    Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah produksi gas dalam

    perut dan diare, khususnya setelah konsumsi makanan tinggi kandungan

    karbohidrat yang menyebabkan sepertiga pasien berhenti menggunakan

    obat ini. Medikasi obat ini dilakukan saat makan. Obat ini juga

    kemungkinan mempengaruhi penyerapan zat besi.

    5. Thiazolidinedione

    Thiazolidinedione (sering juga disebut TZDs atau glitazone)

    berfungsi memperbaiki sensitivitas insulin dengan mengaktifkan gen-gen

    tertentu yang terlibat dalam sintesa lemak dan metabolisme karbohidrat.

    Thiazolidinedione tidak menyebabkan hipoglikemia jika digunakan sebagai

    terapi tunggal, meskipun mereka seringkali diberikan secara kombinasi

    dengan sulfonylurea, insulin, atau metformin. Beberapa studi

    menunjukkan thiazolidinediones mengakibatkan berbagai efek baik pada

    jantung, termsuk penurunan tekanan darah dan peningkatan trigliserida

    dan kadar kolesterol (termasuk peningkatan kadar HDL, yang dikenal

    sebagi kolesterol baik). Obat ini juga meredam molekul yang disebut

    11Best HSK-1 yang berperan penting pada sindrom metabolik (kondisi pre

    diabetes, termasuk tekanan darah tinggi dan obesitas) dan diabetes

    melitus tipe 2. Rosiglitazone (Avandia) dan pioglitazone (Actos) adalah

    obat dari golongan thiazolidinedione yang sudah disetujui. Salah satu studi

    meyakini rosiglitazone bisa memperbaiki fungsi sel beta dan membantu

    mencegah progresivitas diabetes. Tetapi, di balik manfaatnya yang besar,

    efek samping obat golongan ini pun mengkhawatirkan. Thiazolidinediones

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    19/29

    bisa menyebabkan anemia dan bersama obat diabetes oral lainnya bisa

    menaikkan berat badan meski masih dalam skala moderat. Obat ini juga

    meningkatkan risiko peningkatan cairan yang akan memperburuk gagal

    jantung. Faktanya, troglitazone (Rezulin), agen pertama golongan ini

    ditarik dari pasaran setelah ditemukan laporan gagal jantung, gagal hati,

    dan kematian. Tetapi thiazolidinedione saat ini tidak menunjukkan efek

    yang sama pada hati meskipun ada beberapa laporan liver injury.

    D. Pemeriksaan Glukosa Darah

    Metode pemeriksaan gula darah meliputi metode reduksi,

    enzimatik, dan lainnya. Yang paling sering dilakukan adalah metode

    enzimatik, yaitu metode glukosa oksidase (GOD) dan metode

    heksokinase.

    Metode Glukosa Oksidase

    Metode GOD banyak digunakan saat ini. Akurasi dan presisi yang baik

    (karena enzim GOD spesifik untuk reaksi pertama), tapi reaksi kedua

    rawan interferen (tak spesifik). Interferen yang bisa mengganggu

    antara lain bilirubin, asam urat, dan asam askorbat. Pengukuran

    khusus untuk Beta D-glukosa berdasarkan pada reaksi berikut :

    Beta D-glukosa + O2glukosa oksidase > Asam glutamate + H2O2

    Reaksi ini dapat dipasangkan dengan reaksi indicator peroksidase

    H2O2 + Kromogen tereduksiperoksidase > Kromogen teroksidase + H2O

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    20/29

    Atau dapat diukur melalui pengukuran penggunaan dengan

    menggunakan electrode oksigen.

    Metode heksokinase

    Metode heksokinase juga banyak digunakan. Metode ini memiliki

    akurasi dan presisi yang sangat baik dan merupakan metode referens,

    karena enzim yang digunakan spesifik untuk glukosa. Metode ini

    menghitung kadar glukosa melalui dua reaksi, yakni :

    Glukosa + ATP heksokinase Mg2+ > GGPO4 + ADP

    GGPO4 + NADP+GGPO> G-Phospat + Glikonat + NADPH + H+

    Kenaikan pada absorbs NADPH yang diukur pada panjag gelombang

    310 nm setara dengan kadar glukosa. Reaksi heksokinase dapat

    dipasangkan dengan indicator dan diukur dengan adaya perubahan

    warna pada hasil reaksi.

    Metode Glukosa Dehidrogenase

    Enzim glukosa dehidrogenase ( D-glukosa : NAD oksidoreduktase)

    mengkatalisa oksidasi glukosa menjadi glukonolakton

    Glukosa + NAD+glukosa dehidrogenase> D-glukonolakton + NADH + H+

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    21/29

    BAB III

    METODE KERJA

    I.1 Alat Percobaan

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah human

    analyzer, tourniquet, mikro pipet, spoit3cc, kuvet, tabung senrifuge, rak

    tabung, dan sentrifuge.

    II.2 Bahan Percobaan

    Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air pro

    injeksi (API), kapas alcohol 70%, tip, specimen darah, reagen,

    glukosadan larutan standar glukosa.

    II.3 Cara Kerja

    A. Pengambilan specimen darah 3cc pada probandus yang berpuasa

    (spesmen 1)

    Penyiapan specimen darah sewaktu (spesimen 2)

    Penyiapan specimen darah pasien patologis (specimen 3)

    Pengukuran specimen darah 3cc, 2 jam setelah probandus minum

    larutan glukosa 75% (spesimen 3)

    B. Pengukuran kadar glukosa, puasa, sewaktu dan OGTT(Oral

    Glucose test Tolerance)

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    22/29

    1. Dinyalakan alat humananalyzer dan diset untuk pemeriksaan

    glukosa.

    2. Dibiarkan reagen yang dari refrigerator pada suhu 370C.

    3. Dibuat larutan :

    - Blanko : 1000l reagen + 50l API

    - Standar : 1000l reagen + 50l larutan standar

    - Sampel 1 : 1000l reagen + 50l serum1

    - Sampel 2 : 1000l reagen + 50l serum 2

    - Sampel 3 : 1000l reagen + 50l serum 3

    4. Diinkubasi masing-masing larutan di atas selama 5 menit pada

    370C.

    5. Dijalankan sesuai prosedur dihuman analyzer.

    6. Dibaca hasil pengukuran.

    C. Pemisahan serum dari sampel darah dengan cara disentrifuge 15

    menit pada 300rpm.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    23/29

    BAB IV

    HASIL PENGAMATAN

    IV.1 Hasil Pengamatan

    PasienGlukosa sewaktu

    (mg/dL)

    Glukosa Puasa

    (mg/dL)

    Tes toleransi

    Glukosa (mg/dL)

    Hasil Rujukan Hasil Rujukan Hasil Rujukan

    Kelompok2

    493,5 80-120 - 70-99 - 140

    Kelompok3

    339,9 80-120 374,4 70-99 - 140

    Kelompok4

    1442,8 80-120 - 70-99 - 140

    Kelompok5

    1442,9 80-120 - 70-99 - 140

    Kelompok6 & 7

    56,16 80-120 - 70-99 - 140

    Kelompok8

    804,5 80-120 - 70-99 - 140

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    24/29

    1V. 2 Gambar

    Laboratorium Kimia Klinik

    Fakultas Farmasi

    Universitas Hasanuddin

    Laboratorium Kimia Klinik

    Fakultas Farmasi

    Universitas Hasanuddin

    Laboratorium Kimia Klinik

    Fakultas Farmasi

    Universitas Hasanuddin

    Laboratorium Kimia Klinik

    Fakultas Farmasi

    Universitas Hasanuddin

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    25/29

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Karbohidrat merupakan senyawa hidrat karbon. Penggolongan

    karbohidrat berdasarkan jumlah molekulnya yaitu monosakarida,

    disakarida, dan polisakarida. Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh

    kerana merupakan sumber energy utama. Karbihidrat dalam jumlah

    tertentu barguna, namun dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan

    penyakit.

    Karbohidrat yang dicerna oleh manusia seperti maltose, sukrosa,

    dan laktosa akan diubah menjadi monosakarida seperti glukosa, fruktosa,

    dan galaktosa. Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk

    monosakarida. Glukosa dan galaktosa masuk ke aliran darah melalui

    transport aktif sedangkan fruktosa dengan jalan difusi. Karbohidrat yang

    terdapat dalam darah adalah dalam bentuk glukosa karena galaktosa dan

    fruktosa diubah terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.

    Glukosa diserap oleh hati dan sebagian disimpan sebagai glikogen

    atau asm-asam lemak sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan

    dalam batas normal 80 120 mg/dL atau 3,0 7,0 mmol/L. Pengaturan

    kadar glukosa darah sangat ditentukan oleh beberapa hormon. Hormon

    insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah sedangkan glucagon dapat

    menaikkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah yang tinggi dalam

    waktu yang lama akan menyebabkan diabetes mellitus.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    26/29

    Pada percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan glukosa untuk

    mengetahui kadar glukosa yang terdapat dalam spesimen relawan apakah

    terdapat gangguan matabolisme karbohidrat atau tidak. Pertama-tama

    dilakukan flebotomi untuk pengambilan spesimen darah lalu darah

    ditampung dalam tabung sentrifuge lalu disentrifuge selama 15 menit

    dengan kecepatan 3000 rpm untuk mendapatkan serum yang akan

    diperiksa selanjutnya. Pengerjaan selanjutnya dibuat larutan blanko yang

    berisi 1000 L reagen ditambah 10 L aqua pro injeksi, larutan standar

    yang berisi 1000 L reagen ditambah 10 L reagen standar, dan larutan

    sampel yang berisi 1000 L reagen ditambah 10 L larutan sampel.

    Kemudian diukur absorbansinya di humalyzer junior, dan dari percobaan

    akan diperoleh hasil kadar glukosa dalam specimen tersebut.

    Dalam percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan glukosa dan

    pemeriksaan glukosa darah dilakukan 3 jenis glukosa yaitu 1) Glukosa

    darah puasa , 2) glukosa darah sewaktu , 3) glukosa darah prospandial

    dan termasuk uji toleransi glukosa. Glukosa darah puasa adalah

    pemeriksaan yang dilakukan dimana pasien harus puasa 10-14 jam,

    glukosa darah sewaktu adalah pemeriksaan yang dilakukan dimana

    pasien tidak perlu memperhatikan waktu terkahir pasien makan. Glukosa

    darah prospandial adalah pemeriksaan yang dilakukan dimana 2 jam

    sebelummnya pasien dikontrol agar tidak makan dan minum bagi serta

    merokok.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    27/29

    Prinsip metode yaitu glukosa diukur setelah perubahan gluconate-

    6-phosphate dengan heksokinase oleh glucose-6-phosphate

    dehydrogenase dengan adanya ATP dan NAD. Kenaikan absorbans

    sebanding dengan konsentrasi glukosa dalam sampel. Prinsip reaksi :

    Glukosa + ATP glucose-6-phosphate + ADP

    Glucose-6-phosphate + NAD+gluconate-6-phosphate + NADH + H+

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    28/29

    BAB VI

    PENUTUP

    VI.1 Kesimpulan

    Dari hasil percobaan diperoleh bahwa kadar gula darah untuk

    sampel glukosa prospandial sebesar 388,7 mg/dL dan untuk glukosa

    darah sewaktu sebesar 804,5 hasil ini dikatakan tidak sesuai dengan

    pustaka karena hasil yang di dapatkan terlalu jauh dari rujukan .

    VI.2 Saran

    Alat dan bahan dapat dilengkapi.

  • 5/25/2018 MakaLah Pemeriksaan GLukosa - Copy

    29/29

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. Obat-Obat Penting.Jakarta :

    PT. Elex Media Komputindo. 2002.

    2. Kasim, Syahruddin. Penuntun Praktikum Kimia Klinik Makassar :

    Fakultas Farmasi UNHAS. 2010.

    3. Murray, Robert, dkk. Biokimia Harper Jakarta : EGC. 2003

    4. Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta :

    Fakultas Kedokteran UI. 2007.