13
Pemeriksaan Darah Lengkap DARAH LENGKAP Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap: 1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl 2. Haematocrite ( Hct ) 3. Laju endap darah (ESR)……….mm/jam 4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³ 5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting) 6.Jumlah Sel Darah Merah…………. Jt/mL 7.Jumlah trombosit………………/mm³ 8.Indeks eritrosit. HAEMOGLOBIN ( Hb ) : Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mito Kondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom. Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam keadaan : - bila kadar 2,3 –DPG menurun - kadar H+ atau CO2 meningkat. Nilai normal Hb ( bervariasi ) : Laki-laki : 13,4 – 17,7 g/dl Wanita : 11,4 – 15,1 g/dl Neonatus : 16,5 + 3 g/dl Anak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl Manfaat pemeriksaan Hb: 1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa. 2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit 3. Petunjuk kemajuan terapi. Kadar Hb normal bervariasi tergantung : 1. Umur

Pemeriksaan Darah Lengkap

Embed Size (px)

Citation preview

Pemeriksaan Darah Lengkap DARAH LENGKAP

Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap:

1. Hb ( Hemoglobin) .g/dl2. Haematocrite ( Hct )3. Laju endap darah (ESR).mm/jam4. Jumlah Sel Darah Putih ..x10/mm5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)6.Jumlah Sel Darah Merah. Jt/mL7.Jumlah trombosit/mm8.Indeks eritrosit.

HAEMOGLOBIN ( Hb ) :

Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mitoKondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom.Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam keadaan :- bila kadar 2,3 DPG menurun- kadar H+ atau CO2 meningkat.

Nilai normal Hb ( bervariasi ) :Laki-laki : 13,4 17,7 g/dlWanita : 11,4 15,1 g/dlNeonatus : 16,5 + 3 g/dlAnak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl

Manfaat pemeriksaan Hb:1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa.2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit3. Petunjuk kemajuan terapi.

Kadar Hb normal bervariasi tergantung :1. Umur2. Jenis Kelamin3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :1. Thalasemia2. Haemoglobinopathy3. Perdarahan akut atau kronis

Pada Infeksi Kronik :Lactoferin : transferin likiron binding proteinAmbil Fe dari transferin yang beredarKomposisi dengan transferin sewaktu ambil Fe dari macrophage

Lekemia :Fisiologis : Hamil karena proses hemodilusi RBC Hb

Hb : Policetemia : Jumlah RBC

Dehidrasi :RBC+ Hbkarena cairan tubuh banyak yang hilang

PEMERIKSAAM KADAR Hb

Metode KALORIMETRI

1. Direct MatchingWarna drh dibandingkan dengan warna standar.Cepat, sederhana, menyenangkanKesalahan besar, tidak tepat

2. Alkali HematinDarah + Na oH dididihkan Hb hijau biru dari larutan, alkali hematin Standar / SpectrophotometerAkuratTidak akurat untuk ukur Hb bayi

3. Metode OxyhemoglobineDarah + Na2 Co3 / NH4OH Oxyhemoglobin SpectrophtCepat, akuratOxyhemoglobin + Cu methemoglob shg hasil lebih rendah

4. Metode cyanmethemoglobineDarah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6 MetHbMetHb + KCN CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard.Cepat, teliti kecuali SulhemoglobineMengandung CN yg bersifat racun

5. Metode Asam Hametin ( Sahli )Hb direaksikan dg Hcl asam hematin (sempurna) diencerkanDibaca pada skala tabung sahli sesuaikan dengan standardCepat, sederhana, tidak mahalKurang teliti, kesalahan + 5 s/d 10 %

HEMATOKRIT ( HCT ) = PCV ( Packed Cell Volume )Prosentase volume sel darah merah thd vol darah seluruhnya( Darah + anticoagulan dipusingkan )Normal : Dewasa Laki : 45 47 %, Dewasa Wnt : 40 42 %Hematocrit meningkat pada :- Peningkatan Juml RBC : Policitemia- Penurunan vol plasma- Makrositosis

o Hematocrit menurun pada :- Anemi- Micrositosis- Dilusi = hidrasiLihat gambar .Metode Px. Hct :Makro = WintrobeMicro = Tabung kapilerElektronik = Auto Analysa, Caulter Caunter

Penyebab kesalahan pemeriksaan :1. Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan ( Hematocrit cenderung tinggi )2. Anticoalugan berlebih3. Kecepatan & waktu pemusingan ( Macro 30, Mikro 5-10 )4. Terlalu lama Vena terbendung

LAJU ENDAP DARAH ( LED )= ESR ( erytrocyt sedimentation rate )1. Kecepatan RBC mengendap setelah memisahkan diri dari plasma2. Ukuran : mm/jam3. Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrocit & plasma4. Setiap keadaan yg meningkatkan penggumpalan sel satu dgn yg lain akan meningkatkan LED.

Tahapan :1. Terbentuknya Rouleaux2. Vase pengendapan cepat3. Vase pengendapan lambat

Faktor-faktor yang mempengaruhi :1. Faktor sel darah merah ( massa yg terbentuk stlh rou;eaux )Bentuk tertentu sel darah merahAglotinasiMakrositRBC yg rendah

2. Plasma : Alfa globulinAlga2 globulinFibrinogen

3. Faktor mekanis dan teknisPosisi tabung LED yg panjang & diameter tabung sterilitasSterilitasSuhuKondisi darah ( Antikoagulan, darah simpan lama ).

Cara Pemeriksaan :1. Makro ( 1 s/d 2 ml darah ) : Westergren, Wintrobe, Culter2. Mikro ( 1 tetes darah ) : Landau, Hellinger, Cresta.

Harga Normal :Laki-laki WanitaWestergren 0 15 mm/jam 0 20 mm/jamWintrobe 0 10 mm/jam 0 20 mm/jamFK Unair 2 13 mm/jam 2 12 mm/jam

HITUNG LEKOSIT ( WBC = WHITE BLOOD CELL )

Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER

Harga Normal : 4 10 x 109/ dl / cmmLaki : 4,7 10,3 x 109/lWanita : 4,3 11,3 x 109 /l

Variasi jumlah sel darah putih :1. Jumlah yg masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel.2. Jumlah yg keluar dari peredaran darah3. Distribusinya4. Kombinasi 1 s/d 3

Faktor-faktor yg mempengaruhi keseimbangan Netrophil :1. Latihan fisik ( Epinephrin )2. Endotoksin3. Kortikosteroid

Pemeriksaan Mikroskopis :o Manualo Kamar hitung Neubauero Hemositometer

Alat yang dipakai :o Mikroskopo Pipet Lekosito Kamar hitungo Larutan pengencer Leukosit ( Turk, asam aeetat )

Pemeriksaan Automatic : Elektronik

HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH

o Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 200 selo Berperan dalam diagnosa penyakito Normal ada 6 jenis WBC matur :Eo / Ba / Neu stab / Neu seg / Limfosit / Mo

ABNORMALITAS1. Penyimpangan prosentase jenis WBCPeningkatan Eo : alergi, cacing

Ba : CML, Policitemia Vera, dll

2. Sel plasma : measles, varicella, MM3. Limfosit abnormal : paling sering Mononukleosis infeksiosa4. Sel darah putih mudaDewasa : Mieloblas, promieloblas, mielosit AML, CMLAnak : Limfosit ALL

HITUNG ERITROSIT ( RBC = RED BLOOD CELL )

Pengukuran jumlah RBC.Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saatDewasa.RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang.Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.Harga NORMAL :Laki 2 dws : 4,3 jt 5,9 jt/mLWanita dws : 3,9 jt 4,8 jt/mLBayi : 5,0 jt 7.0 jt/mLAnak 3 bl : 3,2 jt 4,8 jt/mL1 th : 3,6 jt 5,2 jt/mL10-12 th : 4,0 jt 5,4 jt/mLUntuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai :-Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer setelah diencerkan dgn larutan Hayem.-Elektrik

HITUNG TROMBOSIT ( PLT = PLATELET )Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial ataudiperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoringterapi heparin, monitoring setelah splenektomi jum-lah trombosit harus dimonitor.

Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm

Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm terjadi

Pada : Penurunan fs sumsum tulang.HipersplenismeD I CInfeksiTrombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymphoma.Penghitungan Jumlah trombosit dengan :- Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer (larRees Ecker ).

INDEKS ERYTROCYT

Indeks eritrosit rata2 adalah :Perhitungan yang menyatakan besarnya volume eritrositdan konsentrasi hemoglobin dalam tiap sel.Penggolongan anemia berdasarkan Indeks Erytrosit paling bermanfaat yaitu anemia mikrositik, normositik dan makrositik,karena : -mengarah mengarah pada sifat defek primernya-menunjukkan kelainan yang mendasari sebelum terjadi anemia yang jelas.

1. M C V (Mean Cell Volume)Volume rata-rata seldarah merahHematrokit : hitung sel darah merah(dlm juta/mikroliter) x 1000fL (10-15)Nilai Normal : 80 100 fl (dewasa)76 86 fl ( anak < 1 th)mikrositosis < 80 100 fl < makrositosis

2. M C H (Mean Cell Haemoglobine) Hb sel rerataMengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah.Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit Per mm3 darah pikogram (jmlh Hb/liter : jmlh eritrosit/liter)Nilai normal : 26 32 pg (dewasa)23 31 pg ( anak )Jika nilai kurang dari normal : hipokrom

3. M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate ) Konsentrasi Hb sel rerataKadar rata-rata Hb : volume eritrosit.Kadar Hb/haematocritepenting dalam mengevaluasi anemia dan kelainan hematologic lainnya.

KLASIFIKASI ANEMIA berdasar variasi MORFOLOGI1.Hipokromik normositik sd makrositika. Anemia Kurang Besi ( A K B )b. Anemia dgn defisiensi B12/ folatc. Anemia penyakit kronisd. Anemia Sideroblastik2. Normokrom normositik polikromasia. Anemia Fisiologik (kehamilan)b. Anemia pada gagal jantungc. Anemia penyakit kronisd. Anemia hemolitik dan gangguan respon su-tule. Anemia perdarahan akut3.Normokrom normositik polikromasi meningkatf. anemia Hemolitik4.Normokrom-normositik Spherositosisa.Anemia Hemolitik Autoimunb.Spherositosis Herediter

PEMERIKSAAN LAIN DILUAR DARAH LENGKAP.

HAPUSAN DARAH TEPI ( BLOOD SMEAR )

Tujuan permeriksaan HDT : menilai pelbagai unsur sel darah tepi seperti RBC, WBCPLT dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria dll.HDT yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkanhasil pemeriksaaan yang baik.Cara Kerja

Langkah pertama dalam melakukan pembuatan preparat ini adalah dengan mengambil darah dari jari, dan jari yang akan diambil darahnya harus digosok dengan alkohol 70% pada bagian jari yang akan ditusuk. Dihapus tetes-tetes pertama (2-3) dengan menggunkan kertas penghisap/ kertas tissue, baru tetes berikutnya diteteskan pada gelas obyek sedemikian rupa sehingga merupakan lingkaran dengan diameter 2-3 mm. Gelas obyek diletakkan pada sisi/ tepinya yang pendek di muka tetesan darah tersebut lalu tariklah kebelakang sedikit sampai menyentuh lingkaran darah tersebut hingga timbul kapiler yang menyebabkan darah merata kekiri dan kekanan tepi gelas objek pertama. Sudut diantara kedua gelas objek sebaiknya 45. Gelas objek ke dua didorong maju dengan kekuatan dan kecepatan yang sama supaya mendapatkan film darah yang tipis dan sama rata. Ciri hapusan darah tepi yang baik :Cukup tipis, sel-sel darah terpisah satu sama lain, tidak saling menumpuk,dapat diidentifikasi masing2 jenis sel, tdk ada artefak, lekosit tidak bolehmengerombol di akhir hapusan darah.Evaluasi HapusanDarahEvaluasi darah atau disebut juga sebagai pemeriksaan gambaran darah tepi dapat dilakukan di counting areal setelah melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit, mula-mula dengan pembesaran 100 x kemudian dengan pembesaran 1000 x dengan minyak emersi selanjutnya dilihat masing-masing morfologi selnya. Pemeriksaan hapusan darah terdiri atas : 1. Pemeriksaan dengan pembesaran kecil (objektif 10x) a. Penilaian kwalitet hapusan darah dan penyebaran sel-sel dalam hapusan. Lapisan darah harus cukup tipis sehingga eryhtrosit dan leukosit jelas terpisah satu dengan lainnya. Hapusan tidak boleh mengandung cat Eryhtrosit, leukosit dan thrombosit harus tercat dengan baik. Leukosit tidak boleh menggerombol pada akhir (ujung) hapusan.b. Penafsiran jumlah leukosit dan eryhtrosit, penaksiran penghitungan differential leukosit dan pemeriksaan apakah sel-sel ada yang abnormal.Dilakukan pada daerah area penghitungan dari bagian hapusan tempat eryhtrosit terletak berdampingan, tidak tertumpuk. Bila didapatkan 20-30 leukosit perlapang pandang kira-kira sesuai dengan junlah leukosit 5.000 dan 40-50 perlapang pandang sesuai dengan leukosit 10.000.2. Pemeriksaan dengan menggunakan minyak imersi a. Eryhtrosit : Penaksiran jumlahnya dan bagaimana morfologinya. Dillihat adanya eryhtrosit berinti dan dihitung jumlahnya pada 100 leukosit untuk mengkoreksi hitung leukosit cara Turk.b. Leukosit : Penghitungan Differensial dan dicari kelainan morfologi. Dihitung dalam 100 sel leukosit dan dilihat adanya kelainan selnya.c. Thrombosit : Dilihat penyebaran, morfologi dan ukuran selnya. Hapusan yang baik thrombosit tidak menggerombol pada bagian akhir hapusan. Bila sukar ditemukan thronbosit berarti jumlahnya sedikit, bila terlihat banyak berarti terjadi peningkatan jumlah. Dilhat juga adanya giant cell yang berukuran 6-8 mikron.d. Sel abnormal : Pemeriksaan morfologi Kelainan-kelainan dan variasi dari leukosit, erythrosit dan thrombosit perlu dicatat.A. Variasi Besar (Size) Erytrocyte : 1.NORMOSIT Erythrosit dengan diameter normal, yaitu 7-8 mikron.2.MAKROSIT Erythrosit dengan diameter lebih dari 8 mikron. Bila makrosit diameternya lebih dari 12 mikrometer dan berbentuk oval disebut MEGALOSIT (12-15 mikron). Ini ditemukan pada anemia defisiensi Vitamin B12 atau defisiensi Asam Folat. Keadaan dimana makrosit banyak ditemukan dalam darah disebut MAKROSITOSIS.3.MIKROSIT. Diameter erythrosit kurang dari 7 mikrometer. Ini ditemukan misalnya pada Anemia defisiensi besi (Fe). Keadaan dimana banyak ditemukan mikrosit dalam darah disebut MIKROSITOSIS.4.ANISOSITOSIS Suatu keadaan ditemukan besar erytrocyte yang bervariasi sedangkan bentuknya sama, jadi ditemukan Normosit, makrosit dan mikrosit. Ini terjadi pada penyakit Anemia Hemolitik berat.B. Warna (Color / Stain) Erythrocyte : 1.NORMOKROM. Erythrosit dengan warna normal (ada pucat dibagian tengah dan lebih merah dibagian pinggirnya) dan dengan konsentrasi hemoglobin yang normal juga.2.HIPOKROM Warna erythrosit lebih pucat sehingga daerah yang pucat ditengah melebar. Bila terlalu pucat / terlalu lebar akan membentuk ANULOSIT atau RING ERYTHROCYTE, hal ini karena konsentrasi hemoglobin rendah. Ini ditemukan misalnya pada Anemia Defisiensi Fe, Thallasemia, Hemoglobinopathy C atau S.3.HIPERKROM Keadaan dimana warna erytrosit lebih merah dari normal. Misalnya ditemukan pada SFEROSITOSIS HEREDITER.4.POLIKROMASI Keadaan dimana ditemukan erytrosit yang bersifat ACIDOPHILIC dan ditemukan juga yang bersifat BASOPHILIC. Ini ditemukan pada RETIKULOSITOSIS, juga ditemukan pada ERYTHROPOEISIS yang aktif.5.NORMOBLAST Merupakan Erytrosit yang masih muda dengan masih memiliki inti. Keadaan ini ditemukan misal pada Hemopoeisis extra medullaris.Penilaian dan pelaporan hasil : 1. Erythrosit- Kesan jumlah sel (meningkat, menurun, normal)- Adanya sel muda ( + / -)- Variasi Ukuran (size), Warna (stain), Bentuk (Shape) : Anisositosis, Polikromasia dan Poikilositosis- Indeks Anemia : Normokromik, Hipokromik dan Heperkromik dan Makrositer, Mikrositer dan Normositer. Misal : Normokromik Normositer.- Bentuk (shape), ukuran (size) dan warna (colour) sel yang ditemukan.- Retikulosit : (meningkat atau normal)2. Leukosit- Kesan jumlah sel (meningkat, menurun, normal, sangat meningkat)- Adanya sel muda- Persentase hitung jenis- Morfologi leukosit- Indeks peningkatan : netrofilia, limpositosis, monositosis, eosinofilia,dll3. Thrombosit- Kesan jumlah sel (meningkat, menurun, normal)- Adanya giant cell (+/-)- Penyebaran sel, clumpingPEMERIKSAAN KADAR BESI DARAH

1. Besi SerumBiasanya diukur secara kolorimetris setelah membentuk kompleks dengan suatu senyawa penghasil warna (kromogen)Pengambilan darah: dari pagi hari setelah puasa 12 jam dan eksklusi suplemen besi selama 12 samapai 24 jam.N: 50-150 mikrog/dL2. Kapasitas Mengikat Besi Total (TIBC)Untuk meguji kapasitas transferin serum mengikat besiDilakukan sam dengan pemeriksaan besi serum kecuali ditambahkan kelebihan besi ke dalam sampel untuk menjenuhkan semua temapt pengikatan transferin dan besi yang tidak terikat disingkirkan sebelum pemeriksaan.Mengukur jumlah Fe yang terikat di dalam protein.N: 240-360 mikrog/dL (dewasa)TIBC meningkat pada defisiensi besi3. SaturasiTransferinPresentase saturasi = besi serum : TIBC x 100Pada simpanan besi dan metabolisme protein yg normal, tranferin biasanya mengalami saturasi 30-35%Rentang saturasi normal 20 dan 45%Rendah=defisiensi besi4. Feritin Serum Protein yang tidak mengandung besi dan berada dalam konsentrasi relative rendah dibandingkan feritin jaringan.Diukur dengan pemeriksaan imunoradiometrik (IRMA) / ELISAN : 20-250mikrog/dL (laki-laki), 10-200 mikroG/dL (perempuan)Feritin serum umumnya kurag dari 10 ng/mL pada defisinesi besi.