14
51 Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan Konvergensi Media Donna Asteria Abstrak/Abstract Edukasi masyarakat tentang perilaku sehat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan dan memberikan pengetahuan mengenai perawatan kesehatan. Dalam studi ini, laboratorium klinis memanfaatkan majalah kesehatan dalam bentuk media cetak dan media online . Pemanfaatan konvergensi media ini sebagai tanggung jawab sosial laboratorium klinik untuk menyediakan layanan informasi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembingkaian gaya hidup sehat dan penerapan jurnalisme kesehatan dengan pendekatan QHWZRUN MRXUQDOLVP dalam majalah kesehatan yang diterbitkan Laboratorium Klinik Prodia. Penelitian teks ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan unit analisis yaitu artikel utama majalah kesehatan 6PDUW Living. Teknik analisis yang digunakan adalah pembingkaian dari Murray Edelman. Ha- sil penelitian ini menunjukkan bahwa pembingkaian gaya hidup sehat menekankan pencegahan, pemeriksaan, dan pengobatan penyakit dengan melakukan perubahan gaya hidup. Wacana yang dikonstruksikan adalah antisipasi penyakit. Cara penyajian informasi kesehatan yang disampaikan telah menerapkan elemen kelengkapan dan kejelasan dalam jurnalisme kesehatan. 3XEOLF HGXFDWLRQ DERXW KHDOWK\ EHKDYLRUV LV YHU\ LPSRUWDQW WR UDLVH DZDUHQHVV RI KHDOWK FDUH DQG SURYLGH NQRZOHGJH DERXW LW ,Q WKLV VWXG\ FOLQLFDO ODERUDWRULHV XVH KHDOWK PDJD- ]LQH LQ SULQW DQG RQOLQH PHGLD ZHEVLWH 7KLV XVH RI PHGLD FRQYHUJHQFH LV D IRUP RI WKH clinical laboratory’s social responsibility to provide health information. The purpose of this VWXG\ LV WR H[SORUH WKH KHDOWK\ OLIHVW\OH IUDPLQJ DQG KHDOWK MRXUQDOLVP DSSOLFDWLRQ XVLQJ QHWZRUN MRXUQDOLVP DSSURDFK LQ WKH SXEOLFDWLRQ E\ 3URGLD /DERUDWRU\ &OLQLF 7KLV WH[WXDO VWXG\ LV FRQGXFWHG XVLQJ TXDOLWDWLYH DSSURDFK ZLWK PDLQ DUWLFOHV RI 6PDUW /LYLQJ 0DJD]LQH DV WKH XQLW DQDO\VLV 7KH DQDO\WLFDO WHFKQLTXH XVHG LV WKH IUDPLQJ RI 0XUUD\ (GHOPDQ 7KH UHVXOW RI WKLV VWXG\ LQGLFDWHV WKDW WKH IUDPLQJ RI KHDOWK\ OLIHVW\OH HPSKDVL]HV SUHYHQWLRQ testing, treatment of diseases by making lifestyle changes. The discourse in the articles are anticipation of the diseases. The pattern of presentation of the health information con- YH\HG KDV H[HUWHG WKH FRPSOHWHQHVV DQG FODULW\ HOHPHQWV RI KHDOWK MRXUQDOLVP Kata Kunci/Keywords Institusi kesehatan, komunikasi kesehatan, konvergensi media, laboratorium klinik, network journalism, pembingkaian gaya hidup sehat &OLQLFDO ODERUDWRU\ KHDOWK LQVWLWXWLRQV )UDPLQJ RI KHDOWK\ OLIHVW\OH KHDOWK FRPPXQLFDWLRQ PHGLD FRQYHUJHQFH QHWZRUN MRXUQDOLVP P erilaku sehat masyarakat di Indonesia saat ini telah berubah dan, sebagai akibatnya, mayoritas masyarakat lazim mengidap pe- nyakit tidak menular. Perubahan gaya hidup ma- syarakat telah turut mengurangi angka penyakit tidak menular. Sejak 2007, penyakit tidak menular sangat berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat sehingga penyakit degeneratif lebih banyak ditemukan pada pasien yang berusia muda (Balitbangkes Departemen Kesehatan RI, 2008). Kondisi ini lebih banyak terjadi di perkotaan karena 8QLYHUVLWDV ,QGRQHVLD .DPSXV 8, 'HSRN GRQQDDVWHULD#JPDLOFRP Volume III Nomor 1 April 2014 ISSN 2301-9816 JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA

Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

51

Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan Konvergensi Media

Donna Asteria

Abstrak/Abstract

Edukasi masyarakat tentang perilaku sehat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan dan memberikan pengetahuan mengenai perawatan kesehatan. Dalam studi ini, laboratorium klinis memanfaatkan majalah kesehatan dalam bentuk media cetak dan media online . Pemanfaatan konvergensi media ini sebagai tanggung jawab sosial laboratorium klinik untuk menyediakan layanan informasi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembingkaian gaya hidup sehat dan penerapan jurnalisme kesehatan dengan pendekatan QHWZRUN�MRXUQDOLVP dalam majalah kesehatan yang diterbitkan Laboratorium Klinik Prodia. Penelitian teks ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan unit analisis yaitu artikel utama majalah kesehatan 6PDUW�Living. Teknik analisis yang digunakan adalah pembingkaian dari Murray Edelman. Ha-sil penelitian ini menunjukkan bahwa pembingkaian gaya hidup sehat menekankan pencegahan, pemeriksaan, dan pengobatan penyakit dengan melakukan perubahan gaya hidup. Wacana yang dikonstruksikan adalah antisipasi penyakit. Cara penyajian informasi kesehatan yang disampaikan telah menerapkan elemen kelengkapan dan kejelasan dalam jurnalisme kesehatan.

3XEOLF�HGXFDWLRQ�DERXW�KHDOWK\�EHKDYLRUV�LV�YHU\�LPSRUWDQW�WR�UDLVH�DZDUHQHVV�RI�KHDOWK�FDUH�DQG�SURYLGH�NQRZOHGJH�DERXW�LW��,Q�WKLV�VWXG\��FOLQLFDO�ODERUDWRULHV�XVH�KHDOWK�PDJD-

]LQH�LQ�SULQW�DQG�RQOLQH�PHGLD��ZHEVLWH���7KLV�XVH�RI�PHGLD�FRQYHUJHQFH�LV�D�IRUP�RI�WKH�clinical laboratory’s social responsibility to provide health information. The purpose of this

VWXG\�LV�WR�H[SORUH��WKH��KHDOWK\�OLIHVW\OH�IUDPLQJ�DQG�KHDOWK�MRXUQDOLVP�DSSOLFDWLRQ�XVLQJ�QHWZRUN�MRXUQDOLVP��DSSURDFK�LQ�WKH�SXEOLFDWLRQ�E\�3URGLD�/DERUDWRU\�&OLQLF��7KLV�WH[WXDO�VWXG\�LV�FRQGXFWHG�XVLQJ�TXDOLWDWLYH�DSSURDFK��ZLWK�PDLQ�DUWLFOHV�RI�6PDUW�/LYLQJ�0DJD]LQH�DV�WKH�XQLW�DQDO\VLV��7KH�DQDO\WLFDO�WHFKQLTXH�XVHG�LV�WKH�IUDPLQJ�RI�0XUUD\�(GHOPDQ��7KH�UHVXOW�RI�WKLV�VWXG\�LQGLFDWHV�WKDW�WKH�IUDPLQJ�RI�KHDOWK\�OLIHVW\OH��HPSKDVL]HV�SUHYHQWLRQ��testing, treatment of diseases by making lifestyle changes. The discourse in the articles

are anticipation of the diseases. The pattern of presentation of the health information con-

YH\HG�KDV�H[HUWHG�WKH�FRPSOHWHQHVV�DQG�FODULW\�HOHPHQWV�RI�KHDOWK�MRXUQDOLVP��

Kata Kunci/Keywords

Institusi kesehatan, komunikasi kesehatan, konvergensi media, laboratorium klinik, network journalism, pembingkaian gaya hidup sehat

&OLQLFDO�ODERUDWRU\�KHDOWK�LQVWLWXWLRQV��)UDPLQJ�RI�KHDOWK\�OLIHVW\OH��KHDOWK�FRPPXQLFDWLRQ��PHGLD�FRQYHUJHQFH��QHWZRUN�MRXUQDOLVP�

Perilaku sehat masyarakat di Indonesia saat ini telah berubah dan, sebagai akibatnya, mayoritas masyarakat lazim mengidap pe-

nyakit tidak menular. Perubahan gaya hidup ma-syarakat telah turut mengurangi angka penyakit tidak menular. Sejak 2007, penyakit tidak menular sangat berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat sehingga penyakit degeneratif lebih banyak ditemukan pada pasien yang berusia muda (Balitbangkes Departemen Kesehatan RI, 2008). Kondisi ini lebih banyak terjadi di perkotaan karena

8QLYHUVLWDV�,QGRQHVLD.DPSXV�8,'HSRN������

GRQQDDVWHULD#JPDLO�FRP

Volume IIINomor 1

April 2014ISSN 2301-9816

JURNAL KOMUNIKASIINDONESIA

Page 2: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

52

akses informasi kesehatan bagi masyarakat, selain tersedianya media tradisional sebagai sumber in-formasi kesehatan selama ini. Berkaitan dengan penggunaan media sebagai sumber informasi, saat ini terjadi perubahan kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi media dengan di mana mereka lebih banyak memilih internet sebagai sumber informasi kesehatan (Nettleton HW�DO., 2005). Masyarakat memi-lih untuk mengakses informasi bahkan berkonsultasi dengan ahli komunikasi melalui interaksi di inter-net, yang relatif lebih mudah dilakukan, tidak mengeluarkan biaya besar, dan bersifat personal.

Selain melalui media massa, integrasi komunikasi kesehatan dapat dilakukan melalui penguatan ke-mitraan melalui antara organisasi masyarakat dan dunia usaha. Komunikasi kesehatan oleh du-nia usaha atau pelayanan kesehatan dilakukan melalui FRUSRUDWH� VRFLDO� UHVSRQVLELOLW\� �&65�� XQ�tuk mendukung pelaksananaan pembangunan ke-sehatan. Selain itu, kampanye kesehatan dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif da-pat dilakukan melalui berbagai saluran media dan berbagai kesempatan (http://www.promosikesehatan.FRP���&DUD� SHQ\DPSDLDQ� LQIRUPDVL� NHVHKDWDQ� \DQJ�dilakukan institusi pelayanan kesehatan tidak ha-nya menggunakan media cetak, berupa majalah dan tabloid, tetapi juga media baru berupa situs ZHE�institusi maupun pembentukan forum komunikasi GDODP�MHMDULQJ�VRVLDO�)DFHERRN��7ZLWWHU��GDQ�ODLQQ\D��

Berkaitan dengan konvergensi media seperti yang diuraikan di atas, Laboratorium Klinik Pro-dia memanfaatkan media cetak berupa majalah kese-hatan dengan didukung adanya majalah RQOLQH�pada VLWXV�ZHE�3URGLD�� VHUWD� DNXQ�7ZLWWHU� GDQ�)DFHERRN�untuk menyediakan informasi mengenai kesadaran gaya hidup sehat bagi khalayak. Aspek interaktivitas antara khalayak, yang mayoritas adalah pelanggan Prodia, dengan pihak Prodia, merupakan prioritas dalam komunikasi kesehatan yang berlangsung. Konvergensi media yang memiliki karakteristik interaktivitas, multimedia, dan hipertekstualitas, sebagaimana yang dipaparkan dalam studi ROHK� &RFKUDQ�� GDODP� 'LEHDQ� � *DUULVRQ� ��������memberikan kesempatan untuk menjangkau lebih banyak khalayak pembaca dan sekaligus kemudahan bagi khalayak untuk mendapatkan informasi ke-sehatan sesuai kebutuhan mereka.

Komunikasi kesehatan secara berkesinambungan yang dilakukan Prodia dengan para pelanggan dan masyarakat umum melalui penerbitan majalah kesehatan 6PDUW�/LYLQJ terjalin sejak 2006. Majalah ini berisikan informasi mengenai gaya hidup sehat dan perilaku sehat, yang dapat diperoleh konsumen dalam bentuk majalah cetak yang terdapat di setiap cabang Prodia dan dalam bentuk majalah online yang terdapat pada situs Prodia yang dapat diakses oleh khalayak umum. Pada situs tersebut, sebagaimana Gambar 1, juga terdapat akses bagi khalayak untuk menyumbangkan saran mengenai informasi kesehatan yang perlu disajikan maupun kritik mengenai cara penyampaian informasi kesehatan yang lebih baik.

Saat ini, terdapat kecenderungan masyarakat un-tuk memilih cara konsultasi sesuai kebutuhan dan mendapatkan nasihat berkaitan dengan informasi kesehatan secara lebih personal selain tatap muka.

penduduk cenderung mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi dan kurang melakukan aktivitas olah raga. Permasalahan kesehatan ini ditandai dengan terjadinya berbagai transisi kesehatan berupa tran-VLVL�GHPRJUDÀ��WUDQVLVL�HSLGHPLRORJL��GDQ�WUDQVLVL�SH�rilaku. Transisi kesehatan ini pada dasarnya telah menciptakan beban ganda pada masalah kesehatan.

Pembentukan kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat akan dapat dicapai melalui komunikasi kesehatan dengan aktivitas promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan ber-dasarkan tingkat pelayanan kesehatan mencakup semua aspek dalam pelayanan kesehatan, yaitu: aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Saat ini seringkali ranah promosi kesehatan terkesan masih hanya pada upaya promotif dan preventif saja. Sebab, sasaran target promosi adalah upaya promotif dan preventif sebagian besar (hampir sekitar 85%) dengan sasarannya adalah orang sehat, sementara sasaran upaya kuratif dan rehabilitatif adalah orang sakit (sekitar 15%). Pendekatan upaya pembangunan kesehatan seharusnya dilakukan secara holistik atau secara makro, sehingga tidak hanya menyelesaikan masalah kesehatan pada saat seseorang sakit saja (http://www.promosikesehatan.com). Sebagaimana \DQJ� WHUFDQWXP� GDODP� 3LDJDP� 2WWDZD� &KDUWHU�(1986), promosi kesehatan dilakukan dalam upa-ya penguatan masyarakat untuk hidup sehat, pe-ningkatan kemampuan individu dan masyarakat untuk hidup sehat, dan reorientasi pelayanan ke-sehatan.

Promosi kesehatan harus dilaksanakan secara ter-integrasi untuk menurunkan kesenjangan determinan sosial kesehatan. Yang dimaksud determinan sosial kesehatan secara umum adalah suatu kondisi so-sial yang melatarbelakangi kondisi kehidupan se-seorang dan dapat mempengaruhi kesehatan atau timbulnya penyakit. Di dalam Piagam Ottawa &KDUWHU��������GLMHODVNDQ�NRQGLVL�DWDX��IDNWRU��\DQJ��menjadi prasyarat untuk terbentuknya kesehatan masyarakat, yaitu: 1) Perdamaian/keamanan; 2) Tempat tinggal; 3) Pendidikan; 4) Makanan; 5) Pen-dapatan; 6) Ekosistem yang stabil dan seimbang; 7) Sumber daya yang berkesinambungan; 8) Keadilan sosial; dan 9) Pemerataan. Kondisi ini akan dapat terwujud dengan dukungan pemerintah, pihak swasta, maupun institusi kesehatan, disertai adanya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat.

Pada dasarnya, komunikasi kesehatan yang efektif membutuhkan strategi komunikasi sesuai kondisi masyarakat yang mencerminkan kebutuhan dan konteks kultural di tiap-tiap wilayah/negara. Se-bagaimana yang terungkap pada batasan oleh World Health Organization (WHO) dalam Notoatmodjo (2005), komunikasi kesehatan merupakan sebuah strategi kunci untuk menginformasikan masalah ke-sehatan kepada publik dan untuk menjaga isu-isu kesehatan yang penting tetap ada pada agenda publik. Komunikasi kesehatan juga ditujukan langsung un-tuk memperbaiki status kesehatan individu dan penduduk secara keseluruhan. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas komunikasi, baik melalui media massa, kampanye/promosi ke-sehatan, dan aktivitas lainnya.

Perkembangan teknologi komunikasi dengan hadirnya internet dapat mendukung kemudahan

Donna Asteria��3HPELQJNDLDQ�*D\D�+LGXS�6HKDW�GDODP�3HPDQIDDWDQ�.RQYHUJHQVL�0HGLD

Page 3: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

53

Kehadiran situs Prodia memberikan pelayanan konsultasi tersebut, baik mengenai pencegahan, pengenalan gejala penyakit, dan pengambilan tin-dakan yang tepat saat sakit. Ketersediaan akses interaksi yang bersifat informal membuat khalayak lebih nyaman dalam melakukan konsultasi dengan para dokter atau ahli kesehatan. Penggunaan akses internet melalui situs ZHE maka dapat melengkapi informasi yang disediakan dalam sumber-sumber informasi kesehatan pada di media tradisional.

Kajian ini difokuskan pada level teks informasi kesehatan yang diproduksi dalam majalah Smart /LYLQJ berupa majalah cetak dan RQOLQH yang dapat diakses dari situs Laboratorium Klinik Prodia. Pe-manfaatan konvergensi media dari aspek struktur media tidak menjadi kajian dalam tulisan ini karena hanya diposisikan sebagai konteks dalam distribusi informasi kesehatan.

Berkaitan dengan komunikasi kesehatan dan tanggung jawab sosial institusi pelayanan kesehatan dalam konteks pemanfaatan media konvergensi, ma-ka pertanyaan penelitian yang dirumuskan, yaitu: �� Bagaimana pembingkaian gaya hidup sehat

di majalah internal institusi pelayanan kese-hatan Laboratorium Klinik Prodia dalam meng-komunikasikan informasi kesehatan?

�� Bagaimana informasi kesehatan disajikan le-wat penerapan jurnalisme kesehatan dengan pendekatan QHWZRUN� MRXUQDOLVP pada artikel di majalah cetak dan majalah online pada situs yang dikelola Laboratorium Klinik Prodia?

�� Bagaimana pemanfaatan konvergensi media oleh institusi pelayanan kesehatan Laboratorium Klinik Prodia dalam melakukan aktivitas ko-munikasi kesehatan secara interaktif kepada khalayak?

Tulisan ini berisikan paparan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 2012, dengan judul “Komunikasi Kesehatan pada Majalah Internal Institusi Pelayanan Kesehatan” (Studi Pembingkaian Gaya Hidup Sehat pada Majalah Kesehatan 6PDUW� /LYLQJ²�Laboratorium Klinik Prodia). Tujuan penelitian ini berkaitan dengan pertanyaan penelitian yang

telah dipaparkan sebelumnya, yaitu: (1) mengetahui pembingkaian gaya hidup sehat di majalah internal institusi pelayanan kesehatan, yang pada penelitian ini adalah Laboratorium Klinik Prodia, dalam mengkomunikasikan informasi kesehatan, (2) mendapatkan deskripsi bentuk penyajian informasi kesehatan melalui penerapan jurnalisme kesehatan dengan pendekatan QHWZRUN�MRXUQDOLVP�pada artikel yang terdapat di majalah cetak dan majalah RQOLQH�pada situs ZHE yang dikelola Laboratorium Klinik Prodia, serta (3) untuk mengetahui pemanfaatan konvergensi media oleh institusi pelayanan ke-sehatan Laboratorium Klinik Prodia dalam mela-kukan aktivitas komunikasi kesehatan secara interaktif kepada khalayak. Selain itu, penelitian ini dapat berkontribusi dalam penyusunan strategi komunikasi kesehatan yang lebih interaktif dengan khalayak untuk membentuk kesadaran kesehatan masyarakat mengenai gaya hidup sehat, serta me-ngembangkan teori jurnalisme kesehatan dengan pendekatan QHWZRUN� MRXUQDOLVP. Penelitian ini da-pat memberikan manfaat berupa masukan bagi pekerja media di redaksi media institusi pelayanan kesehatan, khususnya laboratorium klinik agar le-bih intensif dan berkualitas dalam menyajikan isu kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat terkait tanggung jawab sosialnya.

Batasan teori komunikasi kesehatan dalam Graeff HW� DO�� ������� DGDODK� PRGLÀNDVL� SHULODNX� PDQXVLD�serta faktor-faktor sosial yang berkaitan dengan perilaku, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dengan mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, atau melindungi individu-individu dari bahaya. Tujuan komunikasi kesehatan, mencakup beberapa hal, yaitu: (1) UHOD\�LQIRUPDWLRQ, yaitu dengan meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kepada pihak lain secara berangkai; (2) HQDEOH�LQIRUPHG�GHFLVLRQ�PDNLQJ, yaitu memberikan informasi akurat untuk memungkinkan pengambilan keputusan; (3) SURPRWH� KHDOWK\� EHKDYLRU, yaitu pe-nyampaian informasi untuk memperkenalkan hidup sehat; (4) promote peer information exchange and HPRWLRQDO� VXSSRUW, yaitu mendukung pertukaran

Gambar 1. Situs ZHE Laboratorium Prodia

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume III, Nomor 1, April 2014

Page 4: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

54

informasi pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan; (5) promote VHOI� FDUH� dengan memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri; dan (6) manage demand for KHDOWK�VHUYLFH, yaitu mengupayakan cara pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat untuk melakukan pencegahan dini dan perawatan/pengobatan sesuai jenis penyakit tertentu. Penerimaan informasi kesehatan dan cara mendapatkan informasi kesehatan berkaitan dengan orientasi kesehatan yang bisa berbeda-beda pada tiap individu. Menurut Dutta-Bergman (2004), orientasi kesehatan terdiri atas aspek KHDOWK� FRQVFLRXVQHVV�(kesadaran mengenai kesehatan), KHDOWK�LQIRUPDWLRQ�orientation (orientasi pada informasi kesehatan), KHDOWK� RULHQWHG� EHOLHIV (keyakinan pada orientasi kesehatan), dan KHDOWK\�DFWLYLWLHV (perilaku sehat).

Sementara itu, berkaitan dengan informasi ke-sehatan yang didistribusikan kepada khalayak, konsep jurnalisme kesehatan digunakan untuk menjelaskan produksi informasi kesehatan yang dibentuk. Komunikasi kesehatan secara esensial terkait dengan jurnalisme kesehatan (KHDOWK� MRXU�QDOLVP, yang disebut juga PHGLFDO� MRXUQDOLVP). Jurnalisme kesehatan tidak hanya menyajikan informasi mengenai pengobatan saja, tetapi juga informasi terkait pencegahan, pemeliharaan, dan pengobatan dengan perilaku sehat. Jurnalisme ke-sehatan adalah proses atau aktivitas peliputan/pengumpulan informasi yang menghasilkan produk jurnalisme berupa tulisan maupun foto jurnalistik terkait informasi kesehatan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam jurnalisme kesehatan, yaitu:a. Membahas secara kontekstual dan tidak hanya

mengupas fakta belaka, tetapi juga menyinggung ketertaitannya dengan fakta atau masalah lain.

b. Menghasilkan tulisan yang akurat dan jelas, serta melayani kebutuhan masyarakat secara komprehensif dan proporsional.

c. Memperhatikan informasi yang berkualitas yang dibutuhkan khalayak secara akurat, utuh dan lengkap.

d. Mengonstruksikan masalah kesehatan untuk ke-pentingan dan kebutuhan publik.

e. Mempekerjakan jurnalis yang mengerti, mema-hami, dan mendalami bidang kesehatan. Jurnalisme memiliki peranan dalam memberikan

penekanan “pentingnya” suatu isu atau masalah sebagai topik penting di ruang publik, demikian pu-la jurnalisme kesehatan (Driedger & Eyles, 2003; Huck, HW�DO�, 2009). Sebagaimana dalam Huck, HW�DO�, wartawan memilih data untuk informasi kesehatan dan nilai-nilai yang dianggap penting dan relevan dengan kondisi budaya masyarakat. Maka dengan pendekatan jurnalisme kesehatan, informasi kese-hatan akan dapat meningkatkan permintaan dan kebutuhan akan jenis pengobatan tertentu berkaitan dengan kesadaran mengenai penyakit tertentu yang diinformasikan di media (Benelli, 2003).

Brooks et al. (2004) menjelaskan, konvergensi dari perspektif jurnalisme adalah praktik men-distribusikan konten dengan berbagai jenis media, baik secara interaktif maupun tidak, melalui produksi berita dengan kolaborasi. Sementara Ketterer HW�DO��(2004) mengatakan, secara ideal, dalam konvergensi terjadi tindakan berbagi sumber dan penyiaran/

distribusi pesan secara kolaboratif antara beberapa jenis media untuk menyediakan cakupan yang le-bih menyeluruh atas penyajian peristiwa yang di-beritakan. Pada dasarnya konvergensi media dapat membuat hasil produk jurnalisme menjadi lebih baik karena adanya penggunaan sumber daya bersama antara media tradisional dan media baru untuk me-nyediakan informasi yang lebih menyeluruh dan luas jangkauannya. Dalam konvergensi media, teknologi digital memberikan keuntungan melalui variasi cara penyajian sehingga dapat mendorong penyajian yang lebih berkualitas.

Berkaitan dengan media baru sebagai medium/sarana informasi kesehatan dalam pemanfaatan konvergensi media, Nettleton (2004) menjelaskan, media baru memungkinkan distribusi beragam jenis pengetahuan di mana situs dapat memfasilitasi akses produksi informasi kesehatan. Pasien juga dapat berperan sebagai produsen baru pengetahuan dalam distribusi informasi kesehatan secara on-OLQH. Informasi RQOLQH memungkinkan distribusi terstruktur dan adanya interaktivitas yang lebih representatif daripada media tradisional (Seale, 2005). Selain itu, fungsi mesin pencari mempermudah khalayak dalam mencari informasi kesehatan.

Seale (2005) memaparkan adanya keragaman in-formasi kesehatan di internet, tetapi juga mencatat masih adanya sumber informasi terbatas sebagai pihak “produser” informasi yang dominan, yaitu situs kesehatan milik pemerintah, biomedis, badan amal, lembaga medis, dan perusahaan farmasi dengan informasi kesehatan sesuai orientasi mereka. Seale berpendapat bahwa konvergensi dalam konten media tradisional dan media baru menimbulkan masalah dalam kepercayaan informasi, karena terjadi keter-gantungan konsumen pada situs dominan, akibat adanya arahan dari mesin pencari untuk mengakses situs tertentu saja. Padahal posisi organisasi yang mendistribusikan informasi RQOLQH dapat menyajikan struktur pengalaman banyak orang yang mencari informasi kesehatan namun bukan pengalaman ak-tualnya.

Pada konteks konvergensi media yang mene-kankan aspek interaktivitas, multimedia, dan hi-pertekstualitas, perspektif QHWZRUN�MRXUQDOLVP meru-pakan istilah dalam prosedur pembentukan informasi kesehatan yang menuntut jurnalis melakukan in-teraksi dengan khalayak. Khalayak bersifat aktif dan dapat memberikan saran, fakta, pertanyaan, maupun kritik terhadap isi informasi yang disajikan. Pada QHWZRUN� MRXUQDOLVP, ada beberapa hal yang terkait dalam dengan proses produksi informasi kesehatan, yaitu: 1) berkaitan dengan jenis media maupun format, isi informasi yang sama akan dapat dipublikasikan dengan mempertimbangkan implikasi dari masing-masing karakteristik media serta cara penyampaiannya, 2) harus berorientasi SDGD�NKDOD\DN� �\DQJ�NDUDNWHULVWLNQ\D�VSHVLÀN��GDQ��3) adanya kombinasi penyampaian bersifat kritis dan orientasi yang disesuaikan dengan permintaan dari khalayak (namun tetap memperhatikan tuntutan standar penulisan maupun kegiatan jurnalisme (Deuze & Bardoel, 2001). Sementara itu, konsep pola gaya hidup sehat adalah gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, termasuk pola konsumsi makanan dan

Donna Asteria��3HPELQJNDLDQ�*D\D�+LGXS�6HKDW�GDODP�3HPDQIDDWDQ�.RQYHUJHQVL�0HGLD

Page 5: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

55

olahraga sebagai upaya mencegah, menjaga, dan mengupayakan kesehatan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pa-radigma konstruktivistik untuk menggali konstruksi realitas dalam informasi kesehatan yang diproduksi oleh institusi kesehatan dalam memberikan pela-yanan kesehatan, yaitu Laboratorium Klinik Prodia melalui majalah 6PDUW� /LYLQJ, dengan me-manfaatkan konvergensi media majalah cetak dan RQOLQH pada situs Prodia. Sementara pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada level teks, dengan tek-nik pengumpulan data dilakukan berupa studi do-kumentasi pada pengumpulan teks-teks berupa IHDWXUH��EDLN�DUWLNHO�XWDPD�GDQ�SURÀO��PHQJHQDL�JD\D�hidup sehat di majalah 6PDUW�/LYLQJ pada 2011-2012 didukung teknik observasi pada situs Prodia untuk mengetahui cara penempatan majalah 6PDUW�/LYLQJ�secara RQOLQH, disertai wawancara dengan pihak redaksi majalah 6PDUW� /LYLQJ untuk mendapatkan triangulasi data. Pemilihan majalah 6PDUW� /LYLQJ�yang diterbitkan Laboratorium Klinik Prodia karena dilatarbelakangi pertimbangan bahwa majalah ter-sebut telah menjadi media informasi yang bersifat nirlaba dari Laboratorium Klinik Prodia dan telah terbit sejak 2006, serta dapat diakses khalayak melalui situs ZHE Prodia. Majalah ini termasuk perintis di bidangnya dan mampu melakukan ko-munikasi lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial institusi pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara terus-menerus.

Teks informasi kesehatan yang dianalisis berupa tulisan feature dan rubrik laporan utama yang membahas jenis penyakit atas permintaan dari banyak pelanggan Prodia maupun khalayak yang mengakses informasinya. Adapun teknik analisis teks yang digunakan adalah analisis framing dari Murray Edelman dengan model kategorisasi dan UXEULNDVL�NODVLÀNDVL��WHUNDLW�SHQHWDSDQ�DQJOH tulisan dan intensitas penulisan teks informasi kesehatan), sebagai model cara bercerita untuk mengetahui cara media memberitakan dan mengurai realitas. Pemilihan ini didasari atas asumsi pentingnya menggali pendekatan QHWZRUN� MRXUQDOLVP dalam penerapan jurnalisme kesehatan pada pembentukan informasi kesehatan yang didistribusikan dengan pemanfaatan konvergensi media.

Keabsahan atau kualitas penelitian diuji dengan memperhatikan beberapa aspek berikut, yaitu: kredibilitas, yang didapatkan melalui pengecekan PDXSXQ�YHULÀNDVL��VHKLQJJD�KDVLO�SHQJDPDWDQ�GDSDW�dipercaya. Penelitian ini mengambil referensi dari buku-buku dan penelitian sebelumnya yang kredibel untuk dijadikan referensi dalam proses analisis dan pengamatan unit analisis pada majalah kesehatan yang diteliti. Berikutnya aspek WUDQVIHUDELOLW\ di mana hasil penelitian ini dapat diterapkan atau digeneralisasi ke konteks lain yang serupa dan layak diperbandingkan, khususnya mengenai produksi majalah kesehatan dan penyampaian informasi kesehatan oleh institusi pelayanan ke-sehatan dengan jenis laboratorium klinik. Terakhir adalah aspek GHSHQGDELOLW\, diperoleh peneliti dari hasil pengamatan pada unit analisis yang diperlakukan secara sama dan memunculkan pola dari hasil pengamatan ulang dalam konteks serupa. Selain ketiga aspek tersebut, KLVWRULFDO�VLWXDWHGQHVV dan ZKROHQHVV juga diperhatikan dalam menginterpretasikan hasil analisis.

Analisis dan Pembahasan

Pada artikel ini, disajikan tiga hasil analisis framing dari artikel kesehatan dari majalah Smart /LYLQJ pada 2011 (dalam majalah cetak yang juga dimuat pada versi RQOLQH) dengan pilihan artikel mengenai penyakit tidak menular yang saat ini banyak dialami masyarakat pada usia muda, yaitu:

a. Artikel I, edisi 30, pada April-Mei 2011 meru-pakan laporan utama dengan judul “Hipertensi ‘Pem-bunuh Diam-diam’ yang sering terabaikan”. Analisis framing pada Tabel 1, dalam artikel menyatakan adanya penekanan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang gejalanya sulit dideteksi sekaligus merupakan gangguan kesehatan yang dapat diderita orang berusia muda dan tua.

Berdasarkan hasil analisis pada artikel pertama diperoleh frame perlunya mewaspadai hipertensi pada berbagai usia” yang menunjukkan bahwa penyakit hipertensi perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain yang lebih berat. Berikut foto sebagai ilustrasi dalam artikel untuk mendukung paparan analisis, sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2, yang menunjukkan

Gambar 2. Alat pemeriksaan tekanan darah pada penderita hipertensi

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume III, Nomor 1, April 2014

Page 6: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

56

Tabel 1. Analisis Pembingkaian pada Artikel I

alat pemeriksaan hipertensi.Sementara Gambar 3 menunjukkan kondisi pen-

derita hipertensi, yang seringkali mengalami sakit kepala dan mengalami stres karena kondisi tubuh yang tidak baik.

Berikut ini terdapat dua foto yang menggambarkan pentingnya menjaga kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan melakukan perubahan pola hidup dan melakukan olah raga ataupun yoga se-

cara rutin, sebagaimana yang terlihat pada Gambar 4.b.

b. Artikel II, edisi 31, Juni-Juli 2011, laporan utamanya berjudul “Semakin Banyak Orang Muda Kena Hepatitis”. Pada analisis framing sebagaimana terlihat pada Tabel 2, tampak bahwa artikel tersebut memberikan penekanan mengenai penyebab dan jenis gangguan hati yang perlu diwaspadai.

Analisis framing juga memperlihatkan frame

Rubrikasi Penetapan $QJOH Kategorisasi Intensitas Penulisan Frame

Penyakit hipertensi

Penyebab dan gejala tekanan darah tinggi

Pemahaman gangguan tekanan darah dan penyebabnya

Paragraf 1:Gangguan kesehatan penderita hipertensi

Paragraf 2:Dampak hipertesi pada penderita kronis

Paragraf 3:Gejala hipertensi sulit dideteksi.

Paragraf 4:Risiko hipertensi pada usia di atas 50 tahun.

Paragraf 5:Harapan hidup bagi penderita hipertensi.

Paragraf 6:&DUD�PHJXNXU�WHNDQDQ�GDUDK�

Paragraf 7:Bbrp cara tingkatkan tekanan darah dlm arteri.

Paragraf 8:Penurunan tekanan darah dengan penyesuaian dalam perubahan fungsi ginjal dan saraf.

Paragraf 9:&DUD�PHPEDFD�WHNDQDQ�GDUDK�GDODP�pemeriksaan tekanan darah.

Paragraf 10:Kategori tekanan darah tinggi dan gejalanya.

Paragraf 11:Penyebab primer hipertensi.

Paragraf 12:Disfungsi metabolik penyebab hipertensi kronis.

Paragraf 13:Akibat tekanan darah tinggi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Paragraf 14:Perubahan tekanan darah akibat jam biologis.

Paragraf 15:Kondisi tekanan darah saat bangun pagi dan setelah beraktivitas menjadi masalah

Paragraf 16:Tekanan darah meningkat saat gugup atau cemas sehingga diperlukan rileksasi.

Paragraf 17:Pengelompokan tekanan darah tinggi pada orang dewasa.

Paragraf 18:Sulitnya menyadari tanda terkena hipertensi karena tanpa gejala.

Paragraf 19:Hipertensi tidak mengenal usia, dapat diderita usia muda maupun tua.

Paragraf 20:Batasan tekanan darah kategori hipertensi dan potensi risiko hipertensi.

Perlunya mewaspadai hipertensi pada berbagai usia

Donna Asteria��3HPELQJNDLDQ�*D\D�+LGXS�6HKDW�GDODP�3HPDQIDDWDQ�.RQYHUJHQVL�0HGLD

Page 7: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

57

Tabel 2. Analisis Pembingkaian pada Artikel II

Rubrikasi Penetapan $QJOH Kategorisasi Intensitas Penulisan FrameHepatitis pada usia muda dan perubahan gaya hidup

Penyebab hepatitis dan gangguan hati lain

Pengenalan virus penyebab hepatitis dan gangguan hati lainnya

Paragraf 1:Penurunan kondisi tubuh pada penderita hepatitis.

Paragraf 2:Pengalaman penderita hepatitis bawaan tanpa adanya gejala.

Paragraf 3:Batasan penyebutan istilah hepatitis.

Paragraf 4:Peradangan hati seringkali tanpa gejala.

Paragraf 5:Bahaya penyakit hepatitis yang seringkali tidak disadari penderita hepatitis.

Paragraf 6:Perlunya edukasi kepedulian hepatitis. Paragraf 7:Kesehatan hati penting untuk kelangsungan hidup manusia.

Paragraf 8:Penyebab hepatitis oleh virus dan gaya hidup modern.

Paragraf 9:Tahapan virus hepatitis menyerang sistem kekebalan tubuh.

Paragraf 10:Gangguan hati akibat perlemakan hati dan penggunaan alkohol dan obat-obatan.

Paragraf 11:Perlu penanganan dalam mewaspadai gangguan YLUXV�KHSDWLWLV�%�GDQ�KHSDWLWLV�&�

Gejala gangguan hati akibat perlemakan hati seringkali dianggap gangguan pecernaan biasa.

Paragraf 12:Kerusakan hati pada sirosis hati dan akibatnya.

Paragraf 13:Stadium perkembangan pada sirosis hati dan gejala yang muncul.

Paragraf 14:Kondisi penderita sirosis hati pada tingkat parah.

Paragraf 15:Gejala kanker hati dan penyebabnya.

Paragraf 16:Tingginya kasus kanker hati dan kematian.

Paragraf 17:Data kasus kanker hati dan gejala yang dialami penderita kanker hati. Paragraf 18:Pola hidup sehat mencegah ancaman hepatitis.

Paragraf 19:Perlu penanganan dalam mewaspadai gangguan YLUXV�KHSDWLWLV�%�GDQ�KHSDWLWLV�&�

Pencegahan terkena hepatitis dan mewaspadai penyebabnya.

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume III, Nomor 1, April 2014

“pencegahan hepatitis dan mewaspadai penye-babnya”. Paparan informasi kesehatan menunjukkan perlunya pengetahuan mengenai penyebab dan cara pengobatan hepatitis yang akan membantu penderita menjalani kehidupannya. Berikut analisis foto sebagai ilustrasi dalam artikel II, pada Gambar 5 yang menunjukkan pentingnya vaksinasi hepatitis sejak dini, pada anak-anak, sebagai pencegahan penularan hepatitisnya.

Sementara itu, Gambar 6 pada artikel mendukung paparan mengenai kondisi organ hati yang diderita oleh penderita hepatitis. Informasi mengenai kondisi organ hati akibat penyakit tersebut perlu diketahui oleh penderita agar ia mengetahui pula keadaan dan pengobatan yang diperlukan.

c. Artikel III, edisi 32, Agustus-September 2011, dengan judul “Jangan Sepelekan Sakit Maag, Bisa Jadi Gejala Kanker Lambung”. Dalam analisis

Page 8: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

58

framing sebagaimana terlihat pada Tabel 3, tampak bahwa artikel tersebut memberikan penekanan mengenai pentingnya mewaspadai dan menangani sakit maag karena adanya bakteri H. Pylori yang dapat menyebabkan peradangan hingga komplikasi lambung yang berujung pada kanker lambung.

Berdasarkan hasil analisis pada artikel per-tama diperoleh frame “perlunya mewaspadai dan menangani penyakit maag secara saksama” sedangkan pada artikel kedua diperoleh frame “perlunya mewaspadai penyebab tukak lambung melalui pemeriksaan dan pengobatan”. Sementara itu, Gambar 7 menggambarkan posisi maag dalam saluran pencernaan manusia sedangkan Gambar 8 memperlihatkan adanya bakteri penyebab sakit maag.

Pada Gambar 9 dan 10, ditunjukkan foto yang menggambarkan gaya hidup yang dapat menye-babkan sakit maag, di antaranya kebiasaan meminum minuman bersoda, beralkohol, serta kesibukan be-kerja yang memicu stres.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak redaksi 6PDUW� /LYLQJ, untuk melengkapi analisis dan triangulasi data, diketahui bahwa pemanfaatan konvergensi media didorong oleh pertimbangan untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan me-nyediakan akses yang lebih mudah bagi masyarakat

pengguna internet untuk memperoleh informasi ke-sehatan. Hal ini didasari oleh rasa tanggung jawab sosial yang ingin dilakukan diwujudkan oleh Prodia, dalam bentuk informasi kesehatan sebagai bagian dari pelayanan tes laboratoriumnya.

Saat ini Prodia juga menggunakan jejaring sosial 7ZLWWHU�GDQ�)DFHERRN�XQWXN�PHPSHUOXDV�MDULQJDQ�GDQ�meningkatkan interaktivitas dengan para pelanggan maupun khalayak umum. Sebagai media promosi pelayanan serta aktivitas promosi kesehatan, Prodia juga telah menggunakan Youtube untuk menyajikan video edukasi informasi kesehatan, di antaranya mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan sebe-lum menikah dan kesehatan keluarga. Prodia selalu menyimpan database para pelanggan maupun kha-layak yang berpartisipasi secara aktif melakukan konsultasi maupun memberikan komentar dan saran tentang informasi kesehatan yang disajikan dalam majalah 6PDUW�/LYLQJ.

Berdasarkan analisis khalayak yang dilakukan 3URGLD� SDGD� ������ GLNHWDKXL� EDKZD� SURÀO� SHPEDFD�utama pembaca majalah 6PDUW� /LYLQJ sebanyak ���� DGDODK� DQJJRWD� 3URGLD� &XVWRPHU� &OXE� �3&&���dengan mayoritas pembaca adalah laki-laki sebanyak 70%, sedangkan perempuan hanya 30%.

Sementara berdasarkan usia, mayoritas pembaca

Gambar 5. Pemberian vaksinasi hepatitis pada anak dan dewasa untuk pencegahan

Gambar 6. Kondisi organ hati dan pe-nyakit gangguan hati

Donna Asteria��3HPELQJNDLDQ�*D\D�+LGXS�6HKDW�GDODP�3HPDQIDDWDQ�.RQYHUJHQVL�0HGLD

Gambar 4. Pentingnya berolah raga dan yoga untuk pen-derita hipertensi

Gambar 3. Sakit kepala yang dalami penderita hipertensi

Page 9: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

59

Rubrikasi Penetapan $QJOH Kategorisasi Intensitas Penulisan Frame

Hepatitis pada usia muda dan

Gangguan maag dapat menyebabkan kanker lambung

Penyebab dan tanda-tanda gejala sakit maag

Paragraf 1: Diagnosa dokter untuk gejala tukak lambung kronis yang dialami penderita sakit maag.

Paragraf 2: Tidak dapat menyepelekan sakit maag karena dapat menjadi penyakit berbahaya.

Paragraf 3: Gejala gangguan sakit maag.

Paragraf 4:Perbedaan gastritis dan tukak lambung.

Paragraf 5:Penegasan dokter mengenai waspada pada sakit maag yang “membandel”.

Paragraf 6:Data prevalensi penyakit maag dan gaya hidup yang menjadi penyebab sakit maag.

Paragraf 7:Penyebab lain sakit maag karena kebiasaan merokok, minum alkohol, dan konsumsi obat dengan kandungan asam berlebihan.Paragraf 8:Pengelompokan penyakit maag menjadi dispepsia organik dan dispepsia dismotilitas.

Paragraf 9:Penemuan bakteri H. Pylori penyebab tukak lambung.

Paragraf 10:Bentuk dan keadaan bakteri H. Pylori

Paragraf 11:Produksi enzim secara berlebihan yang dilakukan bakteri H. Pylori dapat menyebabkan peradangan dan komplikasi berat.

Paragraf 12:,GHQWLÀNDVL�DZDO�SHQHPXDQ�EDNWHUL�+��3\ORUL� Paragraf 13:Penelitian lebih lanjut bakteri H. Pylori penyebab tukak lambung dan usus dua belas jari.

Paragraf 14:Kemampuan bakteri H. Pylori dapat beradaptasi dengan kondisi lambung manusia.

Paragraf 15:&DUD�NHUMD�GDQ�NRQGLVL�SHQ\HEDUDQ�EDNWHUL�+��3\ORUL�melalui makanan juga minuman.

Paragraf 16:Posisi dan mekanisme bakteri sehingga menyebabkan tukak lambung.

Paragraf 17:Bakteri H. Pylori menghasilkan enzim untuk bertahan hidup dalam lambung manusia.

Paragraf 18:Penumpukan sistem kekebalan tubuh pada permukaan dinding lambung menyebabkan resiko kanker lambung.

Paragraf 19:Infeksi lambung mengakibatkan peradangan dan komplikasi perdarahan serta lubang pada lambung.

Paragraf 20:Infeksi H. pylori berperan dalam perkembangan tumor.

Perlunya

Tabel 3. Analisis pembingkaian pada artikel III

majalah 6PDUW�/LYLQJ berusia antara 41-70 tahun, sebagaimana terlihat pada Tabel 4. Kelompok usia 41-70 tahun merupakan kelompok usia yang lebih rentan menderita penyakit sehingga kelompok usia ini lebih memiliki keingintahuan akan informasi kesehatan.

Berdasarkan profesi, pembaca majalah Smart /LYLQJ, lebih banyak dibaca kelompok wiraswasta sebanyak 44%, dan eksekutif atau karyawan swasta sebanyak 31%, dan ibu rumah tangga sebanyak 12%. Perbandingan jumlah pembaca berdasarkan profesi atau jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 5.

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume III, Nomor 1, April 2014

Page 10: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

60

Kemudian, berdasarkan pendidikan, pembaca majalah 6PDUW� /LYLQJ didominasi kelompok ber-pendidikan S1, yaitu sebanyak 42%, dan berikutnya kelompok berpendidikan SMA, yaitu sebanyak 39% sebagaimana terlihat pada Tabel 6.

Data pembaca majalah 6PDUW�/LYLQJ di atas me-nunjukkan adanya variasi latar belakang khalayak, baik dari aspek usia, gender, pendidikan, dan jenis pekerjaan. Pemanfaatan media RQOLQH semakin memperluas jangkauan khalayak sehingga upaya membangun kesadaran gaya hidup sehat dapat lebih menjangkau masyarakat secara luas.

Hasil analisis framing di atas menunjukkan bahwa frame dalam informasi kesehatan yang diwacanakan dalam majalah 6PDUW� /LYLQJ pada 2011 mengenai jenis penyakit bersifat degeneratif adalah pentingnya kesadaran akan risiko penyakit dan perlunya mewaspadai gejala penyakit akibat gaya hidup tidak sehat. Frame tersebut menjadi

fokus dalam paparan artikel, dengan wacana penyebab sakit yaitu gaya hidup tidak sehat. Selain itu, pembingkaian dalam majalah 6PDUW� /LYLQJ�mengarah pada perilaku sehat dengan gaya hidup sehat di mana pemeriksaan kesehatan secara rutin perlu menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

Majalah 6PDUW�/LYLQJ, sesuai dengan nama ma-jalahnya, mengedepankan wacana gaya hidup sehat dengan menghindari kesibukan bekerja hingga larut malam, gaya hidup bersenang-senang (sedentary OLIHVW\OH), kurangnya berolahraga dan kurangnya bergerak (SK\VLFDO� LQDFWLYLW\) karena kemudahan teknologi yang serba otomatis, pola makan yang buruk dengan tinggi kalori, rendah serat serta berpengawet, pola makan tidak teratur maupun diet tanpa aturan. Pembingkaian pesan mengenai risiko kesehatan dari penyakit tertentu akan lebih memberikan kesadaran kesehatan kepada pembacanya. Dalam pemaparan penyakit, artikel

Gambar 7. Ilustrasi saluran pencernaan dalam tubuh manusia

Gambar 8. Bakteri H. Pylori penyebab sakit maag

Gambar 9. Penyebab sakit maag karena kebiasaan minuman bersoda dan alkohol

Gambar 10. Penyebab sakit maag karena aktivitas pemicu stress

Donna Asteria��3HPELQJNDLDQ�*D\D�+LGXS�6HKDW�GDODP�3HPDQIDDWDQ�.RQYHUJHQVL�0HGLD

Page 11: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

61

memberikan penjelasan kemungkinan komplikasi ketika penyakit disepelekan, atau bahkan dampak kematian. Rothman HW� DO�� ������� GDQ� &ROHPDQ� et DO� (2009), pembingkaian pesan secara negatif akan lebih efektif dan dapat membujuk khalayak untuk memeriksakan kesehatannya serta mencari lebih banyak informasi mengenai penyakit. Sementara itu, pembingkaian mengenai pencegahan penyakit dapat memberikan edukasi agar pembaca menjaga tubuh dan menghindari sakit.

Pembingkaian pesan kesehatan dalam majalah 6PDUW� /LYLQJ yang mengarah pada pembentukan wacana “gaya hidup sehat” dapat mendukung proses komunikasi kesehatan dalam masyarakat. Pesan kesehatan yang dibingkai dengan pilihan tema setiap edisi mengenai penyakit tertentu, cara penulisan artikel dengan gaya penulisan eksposisi-naratif, dan adanya dukungan foto untuk memperkuat ilustrasi paparan, memperkuat efektivitas komunikasi kese-hatan. Komunikasi kesehatan yang disampaikan dalam artikel majalah 6PDUW�/LYLQJ, yang disajikan dengan pendekatan VWRU\WHOOLQJ, pada dasarnya telah mencakup fase pencegahan, pemeriksaan/deteksi dan diagnosis penyakit, panduan pengobatan, serta perawatan atau penjagaan kesehatan. Pembingkaian keseluruhan fase tersebut diwacanakan sebagai ba-gian dari gaya hidup sehat dalam artikel majalah 6PDUW�/LYLQJ pada 2011-2012.

Majalah 6PDUW�/LYLQJ�menjaga prinsip jurnalisme dan relevansi produk publikasi dengan penerapan kaidah jurnalisme kesehatan. Pembingkaian da-lam artikel majalah 6PDUW� /LYLQJ tidak terlepas dari jurnalisme kesehatan. Hal ini tampak dari penyajian pesan dalam majalah yang disajikan melalui penyu-sunan fakta, pengisahan fakta, penulisan, dan pene-kanan fakta di setiap artikel. Di bawah ini adalah contoh informasi terkait pencegahan, pemeliharaan, dan pengobatan dengan perilaku sehat, diambil dari artikel berjudul "Semakin Banyak Orang Muda Kena Hepatitis". Sebuah boks dalam artikel tersebut, berjudul "Hidup Tetap Optimistis Bersama Hepatitis", berisikan tips bagi penderita hepatitis dalam menjalani kesehariannya. Lead-nya adalah berikut ini:

“Bila Anda kebetulan kena hepatitis berat, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan kesehatan agar tahu masalah apa yang sebenarnya sedang Anda hadapi tanpa perlu merasa cemas lagi. Dengan mengetahui batas kemampuan Anda melakukan kegiatan

yang wajar demi kesehatan Anda sendiri.” (h. 16).

Terkait aspek kelengkapan dan kejelasan, pesan kesehatan yang disajikan dalam majalah Smart /LYLQJ membahas secara kontekstual jenis penyakit tertentu dan tidak hanya mengupas fakta belaka, tetapi menyinggung ketertaitannya dengan fakta atau masalah lain, khususnya gaya hidup saat ini. Topik artikel yang dipilih juga disesuaikan kondisi perkembangan penyakit dan kebutuhan masyarakat mengenai jenis penyakit tersebut. Sementara me-ngenai aspek keakuratan, majalah 6PDUW� /LYLQJ�telah menggunakan narasumber ahli yang semuanya adalah dokter spesialis yang menangani jenis penyakit sesuai topik yang disajikan dalam artikel. Selain itu, kutipan data dari hasil penelitian mengenai penyakit dan dalam bidang kesehatan dipaparkan sebagai sumber rujukannya.

Gaya penulisan artikel majalah 6PDUW�/LYLQJ le-bih banyak menggunakan sapaan pembaca dengan kata “Anda” dan “kita” sehingga memberikan kesan kedekatan dan informal. Berikut adalah salah satu contoh paparan dalam artikel yang dianalisis:

“Juga perlu diperhatikan, ketika kita gugup dan cemas, termasuk ketika melakukan peng-ukuran tekanan darah di kamar praktek [sic] dokter, tekanan darah bisa meningkat drastis.” (“Hipertensi Pembunuh Diam-Diam yang Sering Terabaikan”, h. 11)

Pesan pun menjadi lebih efektif dengan meng-gunakan gaya pendekatan komunikasi interpersonal dalam paparan isi eksposisi-naratif. Berikut adalah salah satu contoh cara penyajian naratif pada bagian OHDG dalam artikel:

´+DUL�LWX��&KDQGUD�����WDKXQ��VHEXW�VDMD�EHJLWX�namanya, merasa perutnya perih sekali setelah ia terlambat makan siang karena kesibukannya yang sangat padat. Biasanya, setelah makan rasa perihnya itu akan hilang segera, tetapi ka-li ini malah terasa lebih mendera. Karena tidak tahan lagi, untuk meredakan sakitnya itu ia pergi ke kamar kecil. 2ODOD, ia terkejut dan cemas, tinjanya berwarna hitam seperti aspal. +DUL�LWX�MXJD��&KDQGUD�VHJHUD�NH�GRNWHU��'DUL�hasil pemeriksaan, dokter mendiagnosanya menderita sakit tukak lambung kronis yang sudah pada tingkat bahaya. Tukaknya telah

Usia Persentase20-30 tahun 1%31-40 tahun 7%41-50 tahun 20%51-60 tahun 31%61-70 tahun 23%

>70 tahun 17% Total: 100%

Tabel 4. Usia Pembaca Majalah Smart Living

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume III, Nomor 1, April 2014

Page 12: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

62

melubangi dinding lambungnya, sehingga me-nyebabkan rasa sakit perut yang luar biasa dan darah bocor terbawa oleh tinjanya yang berwarna hitam tersebut.” (“Jangan Sepelekan Sakit Maag, Bisa Jadi Gejala Kanker Lambung, h. 8)

Penggunaan perumpamaan maupun kiasan dalam penyajian, misalnya “berwarna hitam seperti aspal”, “bagaikan api, kalau sudah terlanjur besar akan sulit dikendalikan”, menjadi bagian dalam pembingkaian pesan kesehatan yang mengarahkan pembacanya untuk “mewaspadai” atau menyadari gejala penyakit, merupakan bagian dari bentuk promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan dilakukan pada tingkat pelayanan kesehatan pada aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Pembaca utama majalah 6PDUW� /LYLQJ adalah konsumen Prodia yang telah sakit maupun masih sehat, yang menjadi anggota Laboratorium Klinik Prodia untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan laboratorium. Meskipun distribusi pesan ditujukan dengan fokus kelompok kecil, upaya kesadaran mengenai kesehatan telah diupayakan Prodia sesuai GHQJDQ� 2WWDZD� &KDUWHU� ������� GDQ� 1RWRDWPRGMR�(2005), yaitu bahwa promosi kesehatan selayaknya dilakukan berbagai pihak, termasuk institusi kese-hatan, sebagai upaya penguatan masyarakat untuk hidup sehat.

Mengenai foto yang disajikan sebagai penguat paparan, tidak semua foto memiliki keterangan

sehingga keutuhan informasi menjadi kurang. Pembaca akan menginterpretasikan sendiri isi pesan yang disajikan melalui foto. Pada analisis, foto yang terdapat dalam artikel dikelompokkan sesuai penekanan gambar dan dikaji kesesuaiannya dengan paparan dalam artikel. Pilihan foto memiliki kesesuaian dan disajikan secara proporsional dalam tata letak artikel. Penyajian dan paparan pesan kesehatan dalam majalah 6PDUW� /LYLQJ memiliki pola penyajian yang diawali adanya pengalaman di-agnosis dari penderita penyakit, dilanjutkan penje-lasan mengenai gejala dan penyebab penyakit, lalu diuraikan pemeriksaannya (baik tindakan dan maupun cara medis) serta pengobatan penyakit (pemberian obat dan tindakan medisnya).

Upaya tersebut menjadi bagian dari jurnal-isme kesehatan bahwa jurnalis harus dapat meng-onstruksikan masalah kesehatan untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Khalayak atau masya-rakat memerlukan pengetahuan mengenai jenis penyakit dan pencegahannya agar tidak semakin parah. Pada majalah 6PDUW� /LYLQJ, karena staf redaksi 6PDUW� /LYLQJ memiliki latar belakang pengetahuan kesehatan, baik kedokteran, farmasi, dan kesehatan masyarakat, maka jurnalisnya me-mahami pesan yang ingin disampaikan. Data yang digunakan dalam penulisan artikel majalah Smart /LYLQJ diperoleh jurnalis dari hasil observasi dari pengalaman pelayanan di Prodia, masukan dari para staf ahli dan kontributor tetap maupun tidak tetap, serta hasil wawancara dari reportase lapangan yang

Profesi PersentasePegawai negeri 5%Wiraswasta 44%�ŬƐĞŬƵƟĨͬŬĂƌLJĂǁĂŶ�ƐǁĂƐƚĂ 31%TNI 0.5%Pensiunan 7%WĞůĂũĂƌͬŵĂŚĂƐŝƐǁĂ 1%/ďƵ�ƌƵŵĂŚ�ƚĂŶŐŐĂ 12%Lain-lain 0.4%

Total: 100%

Tabel 5. Pembaca Majalah 6PDUW�/LYLQJ�berdasarkan Profesi/Jenis Pekerjaannya

Pendidikan PersentaseSD 2%SMP 6%SMA 39%D3 4%S1 42%S2 6%S3 1%

Total: 100%

Tabel 6. Pembaca Majalah 6PDUW�/LYLQJ berdasarkan Tingkat Pendidikan

Donna Asteria��3HPELQJNDLDQ�*D\D�+LGXS�6HKDW�GDODP�3HPDQIDDWDQ�.RQYHUJHQVL�0HGLD

Page 13: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

63

dilakukan dengan spesialis pakar kesehatan sesuai tema artikel yang dituliskan. Para staf redaksi maupun jurnalis majalah 6PDUW�/LYLQJ dapat dika-tegorikan telah terlatih dan mahfum dalam bidang kesehatan.

Dalam konteks pemanfaatan konvergensi media, penyajian artikel yang sama pada majalah tercetak dan majalah RQOLQH menyebabkan pendekatan QHWZRUN� MRXUQDOLVP dalam penerapan jurnalisme kesehatan perlu dioptimalkan. Sebab, kebutuhan akan informasi kesehatan yang bersifat lebih personal dan adanya partisipasi khalayak menuntut terjadinya jaringan komunikasi yang lebih interaktif antara jurnalis, redaksi pengelola majalah, dan khalayak umum. Penggunaan teknologi internet dan jejaring sosial memberikan kemudahan dan meningkatkan interaktivitas dalam akses informasi kesehatan serta melakukan konsultasi bagi khalayak umum. Keberadaan situs Prodia dan majalah RQOLQH selain majalah cetak melengkapi informasi kesehatan yang diterima dari sumber-sumber tradisional. Relasi yang terbina melalui interaksi dalam pemanfaatan media baru telah membantu terjalinnya kepercayaan khalayak umum pada ahli kesehatan/dokter dalam memberikan edukasi kesehatan.

Isi pesan kesehatan dalam majalah 6PDUW�/LYLQJ mengarah pada pembentukan kesadaran mengenai kesehatan pada penderita penyakit dan konsumen VHKDW��&DUD�SHQ\DPSDLDQ� LVL�DUWLNHO�PHQJHQDL� MHQLV�penyakit serta kaitannya dengan gaya hidup, juga pemberian saran pencegahan pada jenis penyakit tertentu mendorong pembaca lebih aktif dalam perilaku sehat. Penggunaan majalah (media cetak) dan situs sebagai medium penyampaian pesan me-rupakan saluran komunikasi yang lebih efektif, sebagaimana dijelaskan Dutta-Bergman (2004) bahwa majalah dan situs akan lebih memberikan dampak kesadaran kesehatan karena mediumnya dapat dikemas sesuai orientasi kesehatan individu. Adanya intervensi komunikasi kesehatan dari ber-bagai elemen dalam masyarakat, khususnya yang dilakukan institusi kesehatan, dapat menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya berperilaku sehat sehingga permintaan terhadap produk layanan ke-sehatan meningkat.

Mengenai aspek ketersediaan, majalah Smart /LYLQJ didistribusikan secara berkala (terbit satu edisi tiap satu bulan), di mana khalayak dapat memperoleh majalah tersebut di setiap Laboratorium Klinik Prodia. Pengguna kartu anggota Prodia bisa mendapatkannya secara gratis, sedangkan konsumen Prodia non-anggota bisa mendapatkannya secara berlangganan. Selain itu, majalah tersebut dapat diakses langsung pada situs internet Prodia oleh khalayak umum. Model komunikasi kesehatan dalam majalah 6PDUW� /LYLQJ dapat dikategorikan sebagai LQIRUPHG� PRGHO di mana penyampaian se-mua informasi yang diperlukan pembaca mengenai manfaat dan risiko berbagai pemeriksaan dan peng-obatan didasarkan atas bukti yang sah. Pembaca majalah 6PDUW�/LYLQJ, baik konsumen Prodia mau-pun khalayak yang mengakses situsnya, akan dapat mempertimbangkan dan memutuskan yang terbaik baginya.

Komunikasi kesehatan dalam majalah Smart /LYLQJ dalam pembingkaiannya memberikan pene-

kanan risiko dari komplikasi penyakit secara sis-tematis (diawali penjelasan mengenai penyebab, gejala, jenis penyakit, dan, dampak penyakit) dan transparan (menjelaskan cara dan ketentuan diagnosis, pemeriksaan, dan pengobatan). Dalam konteks edukasi kesadaran mengenai kesehatan, hal ini menjadi penting untuk membantu masyarakat memiliki gaya hidup sehat yang lebih optimal. .HVHKDWDQ� \DQJ� RSWLPDO� GLGHÀQLVLNDQ� VHEDJDL� NH�VHLPEDQJDQ�NHVHKDWDQ�ÀVLN��HPRVL��VRVLDO��VSLULWXDO��dan intelektual. Perubahan gaya hidup dan perilaku sehat berkaitan dengan perubahan kebiasaan dan lingkungan sosial masyarakat yang diharapkan dapat lebih mendukung individu dalam membuat keputusan yang sehat.

Kesimpulan

Pembingkaian gaya hidup sehat di majalah inter-nal institusi pelayanan kesehatan Laboratorium Kli-nik Prodia dalam mengkomunikasikan informasi ke-sehatan membentuk dua frame mengenai kesadaran risiko penyakit dan mewaspadai gejala penyakit akibat gaya hidup tidak sehat; serta mengenai pe-meriksaan dan pengobatan penyakit yang perlu dila-kukan pasien/penderita penyakit. Penyajian artikel kesehatan dalam majalah 6PDUW� /LYLQJ tersebut telah menerapkan prinsip jurnalisme kesehatan, di mana pada aspek kelengkapan dan kejelasan, pe-san kesehatan yang disajikan membahas secara kontekstual jenis penyakit tertentu dan tidak hanya mengupas fakta belaka, tetapi ketertaitannya dengan fakta atau masalah lain, khususnya gaya hidup saat ini. Topik artikel yang dipilih juga disesuaikan kondisi perkembangan penyakit dan kebutuhan masyarakat mengenai jenis penyakit tersebut

Sementara mengenai aspek keakuratan, majalah 6PDUW�/LYLQJ telah menggunakan narasumber ah-li yang semuanya adalah dokter spesialis yang mena-ngani jenis penyakit sesuai topik yang disajikan dalam artikel. Dalam konteks edukasi kesadaran mengenai kesehatan, hal ini menjadi penting untuk membantu masyarakat memiliki gaya hidup sehat lebih optimal.

Komunikasi kesehatan yang terdapat dalam majalah 6PDUW� /LYLQJ dengan pemanfaatan kon-vergensi media telah mendukung optimalisasi in-teraksi khalayak luas untuk aktif mencari informasi kesehatan. Informasi kesehatan dijangkau khalayak yang lebih luas dengan mudah melalui situs ZHE�Prodia, termasuk interaksi untuk berkonsultasi de-QJDQ� FHSDW� GHQJDQ� SDUD� DKOL� NHVHKDWDQ�� )DVLOLWDV�ini juga mendukung perubahan kebiasaan khalayak yang kini lebih menuntut cara-cara bersifat personal untuk berkonsultasi dan mendapatkan informasi kesehatan.

Sebagai rekomendasi untuk penelitian selanjut-nya, sebaiknya dilakukan penguatan konteks dalam produksi teks melalui wawancara mendalam dengan pihak redaksi dan konsumen pembaca majalah ke-sehatan, dengan fokus pada isi pesan kesehatan dan cara penyajian serta tata letak pesan dalam teks, khususnya untuk aspek interaktivitas di me-dia RQOLQH. Hal ini diperlukan untuk mengetahui pengkomunikasian pesan kesehatan yang lebih efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume III, Nomor 1, April 2014

Page 14: Pembingkaian Gaya Hidup Sehat dalam Pemanfaatan

64

Daftar PustakaBalitbangkes Departemen Kesehatan RI (2008). Data penyebab

penyakit tidak menular. Diakses tanggal 17 September 2011 dari www.litbang.depkes.go.id

Bardoel, Jo, Deuze, Mark. (2001). Network Journalism: Converging Competences of Media Professionals and Professionalism. $XVWUDOLDQ�-RXUQDOLVP�5HYLHZ, 23 (2), 91-103.

Coleman, C., Ritchie L.D, Hartley H. (2009). Assesing Frames and Metaphors in News Coverage of Prescription Drug Advertising. Journal of Health and Mass Communication, 1 (1/2), 109-128.

Dibean, W, and Garrison, B. (2005). Online Newspaper Market Size and the Use of World Wide Web Technologies. Dalam Salwen, Michael Brian; Garrison, Bruce; and Paul Driscoll. 2QOLQH�1HZV�DQG�WKH�3XEOLF (h. 257-278). -: Routledge.

Dutta-Bergman, M. (2004). Health Attitudes, Health Cognitions, and Health Behaviors among Internet Health Information Seekers: Population-Based Survey. Journal Medicine Internet

5HVRXUFH, 6(2), e15.Elder, R.W., R A. Shults, R.A., Sleet, D.A., Nichols, J.L., Thompson,

R.S., & Rajab, W. (2004). Effectiveness of Mass Media Campaigns for Reducing Drinking and Driving and Alcohol-

Involved Crashe. A Systematic Review. American Journal of

3UHYHQWLYH�0HGLFLQH. 27(1). 57-65.Graeff, J.A, Elder, J.P, Booth, E.M, Hasanbasri, M, dan Emilia,

O. (1996). .RPXQLNDVL� 8QWXN� .HVHKDWDQ� GDQ� 3HUXEDKDQ�3HULODNX� Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nettleton, S. Burrows, & O'Malley, L. (2005). The mundane realities of the everyday lay use of the internet for health, and their consequences for media convergence. 6RFLRORJ\�RI�+HDOWK��Illness, Volume 27, Issue 7, 972–992

Notoatmodjo. (2005). 3URPRVL�.HVHKDWDQ�7HRUL�GDQ�$SOLNDVL� Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Ottawa Charter (1986). -. Diakses tanggal 20 September 2011 dari www.phac-aspc.gc.ca/ph-sp/docs/charter/

Promosi kesehatan (2010). Diakses tanggal 25 September 2011 dari http://www.promosikesehatan.com

Rothman, A. J., Salovey, P., Antone, C., Keough, K., & Martin, C. D. ��������7KH� LQÀXHQFH� RI� �PHVVDJH� IUDPLQJ� RQ� LQWHQWLRQV� WR�perform health behaviors. -RXUQDO� RI� ([SHULPHQWDO� � 6RFLDO�3V\FKRORJ\, 29(5), 408.

Donna Asteria��3HPELQJNDLDQ�*D\D�+LGXS�6HKDW�GDODP�3HPDQIDDWDQ�.RQYHUJHQVL�0HGLD