Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL PERKULIAHAN
Statistika BisnisDistribusi Frekuensi
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 02 84002 Ika Sari, SE, M.Ak
Abstract KompetensiUntuk dapat memahami data dengan mudah, baik data kualitatif maupun data kuantitatif harus disajikan dalam bentuk yang ringkas dan jelas. Salah satu cara meringkas data adalah dengan distribusi frekuensi, yaitu pengelompokan data ke dalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang asuk ke dalam tiap kelas.
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengumpulkan data, mengolah data dan menyajikan data.
PembahasanUntuk dapat memahami data dengan mudah, baik data kualitatif maupun data kuantitatif
harus disajikan dalam bentuk yang ringkas dan jelas. Salah satu cara meringkas data
adalah dengan distribusi frekuensi, yaitu pengelompokan data ke dalam beberapa kelompok
(kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang asuk ke dalam tiap kelas.
I. Distribusi Frekuensi Data Kualitatif
Tabel I.1 Data mengenai 50 Orang Pembeli Komputer dati Beberapa Jenis Perusahaan
Komputer
Data pada tabel 2.1 merupakan data kualitatif 50 0rang pembeli komputer dari 5 jenis
perusahaan komputer. Kita ingin mengetahui dengan cepat mana yang paling banyak
diminati, maka data tsb. Perlu disajikan dalam distribusi frekuensi.
Tabel I.2 Distribusi Frekuensi Pembelian Komputer dari 5 Merek
Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat
2017 2 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Tujuan : mendapatkan informasi lebih dalam
tentang data yang ada yang tidak dapat secara cepat diperoleh dengan melihat data aslinya.
Distribusi Frekuensi Relatif & Presentase Data Kualitatif
Frekuensi relatif dari suatu kelas adalah proporsi item dalam setiap kelas terhadap
jumlah keseluruhan item dalam kelas data tersebut. Jika sekelompok data memiliki n
observasi, maka frekuensi relatif dari setiap kategori/kelas sbb :
Sedangkan frekuensi presentase dari suatu kelas adalah :
Distribusi Frekuensi Relatif adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari sekelompok data
yang menunjukan frekuensi relatif bagi setiap kelas. Distribusi Frekuensi Presentase adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari sekelompok data yang menunjukan frekuensi
presentase bagi setiap kelas.
Tabel I.3 Distribusi Relatif dan Distribusi Frekuensi 5 Perusahaan Komputer
Perusahaan Frekuensi Relatif Frekuensi Presentase
Apple 0,26 26%
Compaq 0,24 24%
Gateway 2000 0,10 10%
IBM 0,18 18%
Packard Bell 0,22 22%
Jumlah 1,00 100%
II. Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif
Definisi distribusi frekuensi berlaku juga baik untuk data kualitatif maupun kuantitatif.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kelas bagi distribusi frekuensi data
kuantitatif, yaitu :
2017 3 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Frekuensi relatif dari suatu kelas = frekuensi kelas n
Presentase = proporsi X 100
1. Jumlah Kelas
Banyaknya kelas sebaiknya antara 7 dan 15, atau paling banyak 20 (tidak ada
aturan umum yang menentukan jumlah kelas. Panduan untuk menentukan banyaknya
kelas adalah menggunakan bilangan bulat terkecil k, sedemikian sehingga 2k ≥ n, di
mana n adalah jumlah pengamatan atau data. Misalnya n = 20, berapakah k? sehingga
2k ≥ n, apabila 24 = 16, sedang apabila k = 5, maka 25 = 32. Jadi nilai k yang dipilih
adalah 5 karena 25 = 32 dan lebih besar dari 20.
Selanjutnya dapat mengunakan rumus sturges, yaitu
k = 1 + 3,322 log nDi mana : k = banyaknya kelas
n = banyaknya nilai observasi
Misal : k = 1 + 3,322 log 20
= 1 + 3,322 (1,301)
= 1 + 4,322
= 5,322
2. Interval Kelas
Disarankan interval atau lebar kelas adalah sama untuk setiap kelas. Sebenarnya,
pemilihan interval kelas dan jumlah atau banyaknya kelas tidak independen. Semakin
banyak jumlah kelas berarti semakin kecil interval kelas dan sebaliknya.
Pada umumnya, untuk menentukan interval kelas digunakan rumus :
c ¿ Xn−X 1k
Di mana : c = perkiraan besarnya
k = banyaknya kelas
Xn = nilai observasi terbesar
X1 = nilai observasi terkecil
3. Batas Kelas
Dalam suatu interval kelas atau kategori terdiri dua macam yaitu batas kelas bawah
(lower class limit) yaitu nilai terendah dalam suatu interval kelas, dan batas kelas atas
(upper lclass limit) yaitu nilai tertinggi dalam suatu interval kelas.Misalnya diketahui
2017 4 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
kelas-kelas interval berikut : 30-39, 40-49, 50-59, dst. Maka: Lower class limit : 30, 40,
50. Upper class limit : 39, 49, 59.
Nilai tengah kelas adalah tanda atau penciri dari suatu angka yang dapat mewakili
suatu interval kelas. Nilai tengah kelas diperoleh dengan menjumlahkan batas bawah
dan batas atas kelas kemudian dibagi dua.
Nilai tepi kelas (class boundaries) adalah nilai batas antara kelas (border) yang
memisahkan nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya. Nilai tepi kelas diperoleh dari
penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas diatasnya kemudian dibagi dua.
Nilai tepi kelas ada dua macam, yaitu : nilai tepi kelas bawah ( lower class boundaries)
dan nilai tepi kelas atas (upper class boundaries).
Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)
1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
2. Menentukan jangkauan data (range) dari data
3. Menentukan banyaknya kelas
4. Menentukan interval kelas
5. Menentukan batas kelas
6. Menuliskan frekuensi dengan sistem tally sesuai banyak data
Contoh II.1
Suatu penelitian dilakukan oleh pejabat BKPM terhadap 100 perusahaan. Salah satu
karakteristik yang diteliti adalah besarnya modal yang dimiliki perusahaan-perusahaan
tersebut. Apabila X adalah modal dalam jutaan rupiah, maka nilai X adalah sbb:
75 86 66 86 50 78 66 79 68 6080 83 87 79 80 77 81 92 57 5258 82 73 95 66 60 84 80 79 6380 88 58 84 96 87 72 65 79 8086 68 76 41 80 40 63 90 83 9476 66 74 76 68 82 59 75 35 3465 63 85 87 79 77 76 74 76 7875 60 96 74 73 87 52 98 88 6476 69 60 74 72 76 57 64 67 5872 80 72 56 73 82 78 45 75 56
Penyelesaian :
1. Mengurutkan data
34 57 63 66 73 75 78 80 83 8735 57 63 67 73 76 78 80 84 8840 58 63 68 73 76 78 80 84 8841 58 64 68 74 76 79 80 85 90
2017 5 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
45 58 64 68 74 76 79 80 86 9250 59 65 69 74 76 79 81 86 9452 60 65 72 74 76 79 82 86 9552 60 66 72 75 76 79 82 87 9656 60 66 72 75 77 80 82 87 9656 60 66 72 75 77 80 83 87 98
2. Menentukan range : 98 – 34 = 64
3. Menentukan jumlah kelas :
k = 1 + 3.322 log 100
= 1 + 3.322(2)
= 7,644 = 7 kelas
4. Menentukan Interval kelas : 64/7 = 9,14 = 9
5. Batas kelas bawah 30 (berdasarkan kriteria Bapepam)
6. Membuat table distribusi frekuensi
Batas kelas Nilai Tengah/Median Sistem Tally Frekuensi
(1) (2) (3) (4)30-39 34,5 // 2
40-49 44,5 /// 3
50-59 54,5 //// //// / 11
60-69 64,5 //// //// //// //// 20
70-79 74,5 //// //// //// //// //// //// // 32
80-89 84,5 //// //// //// //// //// 25
90-99 94,5 //// // 7
Jumlah 100
Frekuensi Relatif, Frekuensi Presentase
Batas kelas Nilai Tengah/Median
Frekuensi Frekuensi Relatif
Frekuensi Presentase
30-39 34,5 2 0,02 2%
40-49 44,5 3 0,03 3%
50-59 54,5 11 0,11 11%
60-69 64,5 20 0,20 20%
70-79 74,5 32 0,32 32%
80-89 84,5 25 0,25 25%
90-99 94,5 7 0,07 7%Jumlah 100
2017 6 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Frekuensi Kumulatif
Frekuensi kumulatif menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi pada tingkat kelas
tertentu. Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas tertentu dengan frekuensi
kelas selanjutnya. Frekuensi kumulatif terdiri dari: Frekuensi kumulatif kurang dari ( < ) yang
merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi kelas terendah sampai kelas tertinggi dan
jumlah akhirnya merupakan jumlah data (n). Frekuensi kumulatif lebih dari ( > ) merupakan
pengurangan dari jumlah data (n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah
dan jumlah akhirnya adalah nol.
Contoh terhadap modal 100 perusahaan
Batas kelas Frekuensi Tepi Kelas Frekuensi Kurang dari
Frekuensi Lebih dari
30-39 2 29,5 0 + 0 = 0 100 – 0 = 10040-49 3 39,5 0 + 2 = 2 100 – 2 = 9850-59 11 49,5 2 + 3 = 5 98 – 3 = 9560-69 20 59,5 5 + 11 = 16 95 – 11 = 8470-79 32 69,5 16 + 20 = 36 84 – 20 = 6480-89 25 79,5 36 + 32 = 68 64 – 32 = 3290-99 7 89,5
99,568 + 25 =9393 + 7 = 100
32 – 25 = 77 – 7 = 0
Jumlah 100
III. Penyajian Data dalam Bentuk Grafik (Diagram)
1. Histogram
Histogram adalah grafik dari tabel frekuensi. Hampir sama dengan diagram batang
(bar chart); hanya batangnya tidak terpisah (menempel) karena data yang disajikan
bersifat kontinyu. Histogram menghubungkan antara tepi kelas interval pada sumbu
horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)
Contoh berdasarkan modal 100 perusahaan disajikan dalam bentuk table dan bentuk
grafik histogram.
2017 7 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Batas kelas Frekuensi
30-39 240-49 350-59 1160-69 2070-79 3280-89 2590-99 7
Jumlah 100
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-990
5
10
15
20
25
30
35
Gambar III.1 Jumlah Perusahaan menurut Modalnya
Batas Kelas
Frek
uens
i
2. Poligon
Poligon adalah garis yang menghubungkan titik tengah puncak histogram. Manfaatnya untuk mengetahui bentuk kurva hasil suatu observasi.
contoh :
2017 8 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-990
5
10
15
20
25
30
35
Gambar III.2 Jumlah Perusahaan menurut Modalnya
Poligon
Histogram dan Poligon
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-990
5
10
15
20
25
30
35
Gambar III.3 Jumlah Perusahaan Menurut Modalnya
HistogramPoligon
3. Kurva Ogif
Kurva ogif merupakan diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kelas dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukkan frekuensi kumulatif pada setiap kategori. Sumbu horizontal pada kurva ogif menunjukkan tepi interval kelas dengan sumbu vertical menunjukkan frekuensi kumulatif.
2017 9 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Batas kelas Frekuensi Tepi Kelas Frekuensi Kurang dari
Frekuensi Lebih dari
30-39 2 29,5 0 10040-49 3 39,5 2 9850-59 11 49,5 5 9560-69 20 59,5 16 8470-79 32 69,5 36 6480-89 25 79,5 68 3290-99 7 89,5
99,593100
70
Jumlah 100
Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah perusahaan dengan modal Rp 39,5 ada 2, sedangkan perusahaan yang memiliki modal dibawah Rp 79,5 ada 36.
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-990
20
40
60
80
100
120
FK Kurang dariFK Lebih dari
2017 10 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Daftar PustakaAnto Dajan. 1964. Pengantar Metode Statistik Jilid 1. LP3ES
J. Supranto. 2006. Statistika. Teori dan Aplikasi. Erlangga
Robert D. Mason.1996. Teknik Statistika Bisnis dan Ekonomi
Sudjana. 2006. Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis. Tarsito Bandung
Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung
Suharyadi dan Purwanto. 2008. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (buku I dan
II). Salemba Empat Jakarta
2017 11 Statistika Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningIka Sari, SE, M.Ak http://www.mercubuana.ac.id