Pemanfaatan Radioisotop 32p Edit

7/18/2019 Pemanfaatan Radioisotop 32p Edit

http://slidepdf.com/reader/full/pemanfaatan-radioisotop-32p-edit 1/12

PEMANFAATAN RADIO ISOTOP 32P UNTUK

PENANDAAN (LABELLED

COMPOUND)PADA NYAMUK Aedes Aegypti



KELOMPOK MUHAMAD RIZAL MAULID 3311111059

TEDIANA PRIADI 3311111097

NADIA PRATISTA W 3311111054

POFI T MANANSANG 3311111142



PendahuluanPenyakit demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya merupakan

masalah kesehatan masyarakat, terutama di kota-kota besar.

Penanggulangan dan pencegahan kedua penyakit tersebut mengandalkan

pada pemutusan rantai penularan melalui pengendalian Ae. aegypti. Selain

Ae. aegypti, Ae. albopictus juga telah diketahui dapat menularkan penyakit

DBD. Kedua spesies Aedes tersebut mempunyai habitat pada tempat-tempat

penampungan air seperti bak mandi, drum air, tempayan, ember, kaleng

bekas, as bunga, botol bekas, potongan bambu, pangkal daun dan lubang-

lubang batu yang berisi air jernih. Kebiasaan hidup stadium prade!asa Ae.

aegypti yaitu pada bejana buatan manusia yang berada di dalam maupun diluar rumah. Sementara itu, ada beberapa "aktor yang mempengaruhi

terhadap perletakan telur nyamuk Aedes antara lain jenis !adah, air, suhu,

kelembaban dan kondisi lingkungan setempat.



#eknik radioisotop merupakan salah satu teknologi yang

mengalami kemajuan pesat sejak $% tahun lalu khususnya di

bidang kedokteran. biologi dan pertanian. Salah satu peman"aatan

radioisotop di bidang entomologi adalah teknik disin"ektasi radiasi(indirect killing) yang lebih dikenal dengan teknik serangga

mandul (#S&) dan penanda atau labeling. 'al ini mengingat salah

satu si"at radioisotop yaitu dapat memancarkan sinar radioakti"

sehingga dapat dipakai sebagai penanda atau label. Pelabelan inimerupakan cara yang lebih aman bagi sasaran karena isotop tidak

meradiasi langsung ke sasaran, akan tetapi melalui media pakan

lara. adioisotop yang sering digunakan untuk penandaan pada

serangga antara lain ', *P dan l$ +



Metodea). Pengumpulan lara nyamuk

ara Ae. aegypti yang digunakan berumur relati" sama yaitu stadium

a!al

b).Penentuan dosis aplikasi adioisotop *P skala laboratoriumDosis aplikasi , u+i / ,0 u+i dan ,1 u+i baik radioisotop kering

maupun ber!ujud cair untuk ,*0 gr pakan lara setiap 0 ekor lara

kemudian dilihat perkembangannya setelah aplikasi. &asing-masing dosis

pengulangan sebanyak tiga kali.

c). 2plikasi adioisotop *PDiamati perkembangan, kematian serta e"eknya terhadap

keturunannya.2plikasi radioisotop dilakukan sebanyak tiga kali

pengulangan.



d).Pengukuran adioaktiitas sotop *P

#ingkat radioaktiitas ditentukan oleh banyak sedikitnya kadar

radioakti" yang masuk kedalam tubuh lara hingga stadium de!asa.

Pengukuran radioaktiitas dilakukan dengan cara mendeteksi secarakuantitati" berdasarkan durasi !aktu3hari menggunakan alat detektor

kontaminan.

e). Pengamatan e"ek radioisotop pada lara, nyamuk serta keturunannya

4"ek adioisotop pada lara dapat berupa kematian ataupun

terhambatnya pertumbuhan menjadi pupa, sedangkan pada nyamuk

dapat berupa kecacatan dan umur nyamuk menjadi pendek. Pada

keturunannya, diamati secara kuantati" kandungan radioaktiitas

isotop menggunakan detector contaminant



Hasil PenelitianPengaruh pemberian makanan yang telah diradiasi )*P menghasilkan

ariasi intake pakan dan tingkat ketahanan lara terhadap

radioisotop. Sebagaimana disajikan pada table l.

2ktiitas memakan yang digambarkan perbedaan jumlah pakan yangdikonsumsi oleh lara terlihat pada kandungan atau kadar

radioaktiitas isotop )*P yang terdeteksi di dalamnya. Pengamatan

dilakukan setiap minggu selama minggu sesuai dengan rata-rata

kehidupan nyamuk Ae. aegypti di laboratorium. Sebagaimana

disajikan pada tabel *.



Dalam penelitian dilakukan juga pengukuran jarak dan kadar

radioaktiitas di luar gedung (semi lapangan). Kegiatan ini dilakukan

pada minggu ke- bertujuan untuk mengetahui sensitiitas alat

detektor kontaminan di lapangan. 'asil pengukuran selengkapnya pada tabel

Sedangkan pengamatan rentang hidup terhadap keturunan pertama

(5l) pada nyamuk Ae. aegypti dijumpai adanya relati" kecil antara

kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. 2plikasi radioisotop

P dosis ,0 u+i relati" sama dengan kelompok kontrol. Sebagaimana

disajikan pada tabel $



Hasil





KesimpulanDari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut6

7. Dosis adioisotop )*P yang tepat dan aman untuk

penandaan3pelabelan nyamuk Ae. Aegypti adalah 0,5 uCi

*. Dosis adioisotop )*P ,0 u+i tidak berpengaruh secara berarti

terhadap pertumbuhan lara dan nyamuk Ae. aegypti

. 4"ektiitas adioisotop )*P ,0 u+i terdeteksi dalam nyamuk Ae.

aegypti pada jarak 75 cm d engan kandungan radioaktiitas sebesar, u+i pada minggu ke-



TERIMA KASIH

Documents

Pemanfaatan Radioisotop 32p Edit