38
UNSUR RADIOAKTIF DAN PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Chem

Citation preview

Page 1: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

UNSUR RADIOAKTIF DAN PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Page 2: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Kimia yang mempelajari radioaktivitas, proses nuklir dan sifat nuklir disebut Kimia Nuklir/Kimia Inti

atau Cabang kimia yang membahas perubahan yang

terjadi yang terjadi pada inti atom disebut Kimia Inti

Kestabilan inti berhubungan dengan radioaktivitas; Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:

◦ Continue………

Page 3: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil

Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron ganjil

Bilangan sakti (magic numbers); Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif

Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126 Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82

Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.

Page 4: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

PENGERTIAN RADIOAKTIF

Radioaktif : berhubungan dengan pemancaran partikel dari sebuah inti atom.

Inti Radioaktif : Unsur inti atom yg mempunyai sifat memancarkan salah satu partikel alfa, beta atau gamma.

Radioaktivitas didefinisikan sebagai peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak terkontrol dan menghasilkan radiasi. Unsur yang memancarkan radiasi seperti ini dinamakan zat radioaktif.

Page 5: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Penemuan Gejala Keradioaktifan

Henri Becquerel (1852-1908)Berawal dari penemuan sinar-X oleh W.C. Röntgen

sekitar tahun 1985 Fenomena sinar-X berasal dari fosforensi zat oleh

sinar matahariMembungkus suatu pelat fotografi (pelat film)

dengan kain hitamKemudian Ia menyiapkan garam uranium (kalium

uranil sulfat), material yang bersifat fosforensisRencananya Becquerel akan menyinari garam

uranium dengan sinar matahari dan meletakkannya dekat pelat film dan mengharapkan terjadinya sinar-X

Taken from; google.com

Page 6: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

cuaca mendung menyebabkan Becquerel menyimpan pelat film yang tertutup kain hitam dan garam uranium dalam laci meja di laboratoriummnya

Ia sangat terkejut saat mengamati pelat film yang telah dicuci karena pada pelat film tersebut terdapat suatu jejak cahaya berupa garis lurus

Dari fenomena yang terjadi berulang-ulang ini Becquerel menyimpulkan bahwa jejak cahaya pada pelat film tersebut disebabkan oleh garam uranium memancarkan radiasi (dan sifatnya berbeda dengan sinar –X) yang dapat menembus kain pembungkusnya dan mempengaruhi pelat film

Page 7: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Image of Becquerel's photographic plate which has been fogged by exposure to radiation from a uranium salt. The shadow of a metal Maltese Cross placed between the plate and the uranium

salt is clearly visible.Taken from: http://www.wikipedia.com/henrybecquerel

Page 8: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Penemuan Zat Radioaktif lain; Polonium (Po) dan Radium (Ra)Berdasar penemuan H.B. Pierre (Perancis, 1859-1906) dan

Marie Curie (Polandia-Perancis, 1867-1934) melakukan penelitian kuantitatif radioaktivitas macam-macam garam uranium

Dua bahan tambang uranium yaitu pitch blend (uranium oksida) dan shell corit (tembaga dan uranil) menunjukkan radioaktivitas yang besar dan tidak dapat dijelaskan dengan jumlah uranium yang ada di dalamnya

Pierre dan Marie kemudian fokus untuk meneliti unsur baru radioaktif;

Polonium (Po)>> sifat sublimasi Radium (Ra)>> pemisahan kristal berdasarkan perbedaan kelarutan dalam air, campuran air dan alkohol, kelarutan garam dalam larutan asam kloridaThorium (Th) Aktinium (Ac)

Taken from: http://www.wired.com/thisdayintech/tag/marie-curie/

Page 9: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Konsep Radioaktivitas1. Inti Atom>>

Proton (Rutherford 1919)Neutron (James Chadwick, 1932)

:>>> Aktivitas radiasi/radioaktivitas merupakan aktivitas proton dan neutron

:>>> ∑ Proton = ∑ Neutron>>> Inti Stabil ∑ Proton > ∑ Neutron >>> Inti tidak stabil

:>>> Inti atom yang tidak stabil akan melakukan aktivitas radiasi (melakukan peluruhan) sampai mencapai keadaan stabil

Page 10: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

2. Gaya Inti;:>>> Partikel dasar pembangun inti atom adalah :Proton + Neutron (dapat dijelaskan dari dualisme

gelombang dan materi de Broglie)Hal ini sesuai dengan Hipotesis Proton-NeutronGaya pada inti atom:1. Gaya elektrostatis; secara elektrostatis proton-

proton dalam inti atom akan saling tolak dengan gaya coulomb (gaya elektrostatis), yang akan semakin besar jika jarak dua buah proton makin dekatfakta> proton-proton bersatu dalam inti atom pada jarak yang sangat dekat, dimana secara elektrostatis proton-proton tidak mungkin bersatu

Page 11: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

2. Gaya gravitasi; besarnya sangat kecil karena massa partikelnya sangat kecil (bukan faktor dominan dalam mengikat partikel inti)

3. Gaya IntiIlmuwan mengajukan adanya gaya inti

Page 12: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Bagaimana Radioaktif TerjadiKonsep>>>Di dalam inti atom terdapat 3 gaya yang penting; gaya

elektrostatis, gaya gravitasi dan gaya intiInti Atom = keadaan stabil vs keadaan tidak stabilKeadaan tersebut ditentukan oleh komposisi

penyusun Inti Keadaan Stabil; ∑ Proton (Z) sedikit/sama banyak

dengan ∑ Neutron ; Gaya Inti lebih > daripada Gaya Elektrostatis

Keadaan Tidak Stabil; ∑ Proton > ∑ Neutron ; Gaya Inti < daripada Gaya Elektrostatis

MENGAPA hal ini bisa terjadi???continue……

Page 13: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Karena Gaya Elektrostatis memiliki jangkauan yang lebih luas daripada Gaya Inti, sehingga

dapat menjangkau partikel proton yang berdekatan atau berseberangan sekalipun

Sehingga>>>Inti atom seperti inilah yang akan melakukan

aktivitas radiasi secara spontan sampai tercapai keadaan stabil. Keadaan inti dengan

jumlah proton (Z) lebih besar dari jumlah netron (N) akan menghasilkan zat radioaktif.

Page 14: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Gambar : Gaya Inti terjadi pada partikel

yang saling berdekatan saja

Gambar :Gaya elektroststis terjadi pada partikel yang

berdekatan dan berjauhan

Suatu zat (unsur) akan menjadi radioaktif jika memiliki inti atom yang tidak stabil. Suatu inti

atom berada dalam keadaan tidak stabil jika jumlah proton jauh lebih besar dari jumlah

netron. Pada keadaan inilah gaya elektrostatis jauh lebih besar dari gaya inti sehingga ikatan

atom-atom menjadi lemah dan inti berada dalam keadaan tidak stabil.

Page 15: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Unsur radioaktif alam dan buatan menunjukkan aktivitas radiasi yang sama yaitu radiasi partikel-α, partikel-ß, dan partikel-γ

Tipe Radiasi yang Dipancarkan

Taken from: http://www.vae.lt/en/pages/about_radioactive_waste

Page 16: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Sifat-Sifat partikel-α, partikel-ß, dan partikel-γa) Sinar alfa ( α )

Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif.

b) Sinar beta ( ß )Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi .

c) Sinar gamma (γ )Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi . Sinar gamma mempunyai daya tembus.

Page 17: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Nuklida dan Penggolongannya

Nuklida Sebuah nuklida adalah satu jenis tertentu nukleus atom, atau lebih umum sebuah aglomerasi proton dan neutron

Contoh: 6C12, 7N14, 6O18

Rumus umum: dengan,Z = nomor atom = ∑ proton dalam nuklida XA = nomor massa = ∑ proton + ∑ Neutron dalam

nuklida X N = ∑ neutron dalam inti = A-Z

Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N, nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.

ANZX

Page 18: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Penggolongan Nuklida

Isotop kelompok nuklida dengan Z samaContoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208

Isobar kelompok nuklida dengan A samaContoh: 6C14, 7N14, 8O14

Isoton kelompok nuklida dengan N samaContoh: 1H3, 2He4

Isomer inti nuklida dengan A dan Z sama tetapi berbeda dalam tingkat energinyaContoh: Co60m, Co60

Page 19: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

5 Kelompok nuklida berdasar kestabilan dan proses pembentukannya di alamNuklida stabil secara alamiah tidak mengalami

perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14

Radionuklida alam primer radionuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif. Disebut primer karena waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai sekarang. Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th

Radionuklida alam sekunder radiaktif dan dapat ditemukan di alam. Waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara kontinu oleh radionuklida alam primer, misal 90Th234 dengan waktu paruh 24 hari.

Page 20: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Radionuklida alam terinduksi Misal 6C14 yang dibentuk karena interaksi sinar kosmik dan nuklida 7N14 di atmosfir.

Radionuklida buatan merupakan radionuklida yang terbentuk tidak secara alamiah, tetapi hasil sintesis.

Page 21: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Kestabilan dan Peluruhan Inti AtomKestabilan Inti Atom

Pita kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.

1) Di atas pita kestabilan, Z <> Untuk mencapai kestabilan : inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta

2) Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton. Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan partikel alfa

3) Di bawah pita kestabilan, Z <> Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan positron atau menangkap elektron

Page 22: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Peluruhan inti atom Inti stabil = Bismuth yaitu yang mempunyai 83 proton dan 126

netron. Inti atom yang mempunyai jumlah proton lebih besar dari 83 akan berada dalam keadaan tidak stabil. Inti yang tidak stabil ini akan berusaha menjadi inti stabil dengan cara melepaskan partikel bisa berupa proton murni , partikel helium yang memiliki 2 proton atau partikel lainnya

Inti atom yang tidak stabil = dinamakan inti radioaktif. Unsur yang inti atomnya mampu melakukan aktivitas radiasi spontan berupa pemancaran sinar-sinar radioaktif dinamakan unsur (zat) radioaktif

Pemancaran sinar-sinar radioaktif (berupa partikel atau gelombang elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti berat yang tidak stabil menjadi inti-inti yang stabil disebut Radioaktivitas. Inti yang memancarkan sinar radioaktif disebut inti induk dan inti baru yang terjadi disebut inti anak.

Page 23: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

JENIS RADIASI YANG DIPANCARKANA. Peluruhan Alpha ( α ) Pertikel alpha terdiri atas dua buah

proton dan dua buah netron yang terikat menjadi suatu atom dengan inti yang sangat stabil, dengan notasi atom 4

2

He atau 42α

Contoh;dapat ditulis

B. Peluruhan Beta adalah merupakan radiasi partikel beta (elektron atau positron) dengan kemampuan ionisasi lebih rendah dari partikel a. Radiasi beta dapat berupa pemancaran sebuah elektron disebut peluruhan beta minus (ß- ), dan pemancaran positron disebut sebagai peluruhan beta plus (ß+ ).

contoh;

Page 24: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

C. Peluruhan Gamma ( γ ) merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi sangat tinggi sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma dihasilkan oleh transisi energi inti atom dari suatu keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat transisi berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar 4,4 MeV) dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sinar gamma bukanlah partikel sehingga tidak memiliki nomor atom (A=0) maka dalam peluruhan sinar-γ tidak dihasilkan inti atom baru.

Contoh 27Co60m 27Co60 +

Page 25: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

D. Pembelahan spontanPeluruhan dengan pembelahan spontan

hanya terjadi pada nuklida sangat besar.Nuklida yang sangat besar membelah diri

menjadi 2 nuklida yang massanya hampir sama disertai pelepasan beberapa netron.

Contoh:

98Cr254 42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1

Page 26: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

E. Pemancaran netronProse peluruhan ini terjadi pada nuklida yang

memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti yang stabil.

Contoh:

36Kr87 36Kr86 + 0n1

Page 27: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

F. Pemancaran netron terlambatProses peluruhan terjadi dengan didahului

oleh pemancaran negatron kemudian dilanjutkan dengan pemancaran netron.

Contoh:

35Br87 36Kr87 + -10 36Kr86 + 0n1

35Br87 disebut pemancar netron terlambat

Page 28: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Reaksi FisiReaksi Fisi : reaksi pembelahan

inti menghasilkan netronSetiap reaksi pembelahan inti

selalu dihasilkan energi sekitar 200 Mev.

Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai.

Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500 ton batubara.

Awan cendawan pengeboman Nagasaki, Jepang, 1945, menjulang sampai 18 km di atas hiposentrum.

Page 29: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Reaksi FusiReaksi penggabungan

dua atau beberapa inti ringan menjadi satu inti yang lebih berat.

Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.

Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat.

Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma dari inti dan elektron.

Bentuk bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan

Nagasaki

Page 30: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Reaksi FusiEnergi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat

besar.Energi yang dihasilkan cukup untuk

menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir.

Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran 20 ribu ton batubara.

Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:Energi yang dihasilkan lebih tinggiRelatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi

adalah nuklida-nuklida stabil.

Page 31: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Laju peluruhan dan waktu paruhKebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh

tidak tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll).

Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.

Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan:-dN/dt N; dengan N=jumlah radionuklida, t=waktu

Page 32: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

………continueJika N0 dan diketahui maka dapat dihitung

radionuklida N pada tiap waktu t.Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada

daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal.Jika t = t½, maka N = ½ N0

ln ½ N0/N0 = - t½

t½ = ln 2

t½ = 0,693 t½ = 0,693/

Waktu paruh dari Au-198 adalah 3 hari, tentukantetapan peluruhnya?Jawab ; λ = = 0,231

Page 33: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Satuan keradioaktifan dan dosis radiasiKeaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah

peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu.Satuan keaktifan suatu zat radioaktif adalah

Curie (Ci), semula didasarkan pada laju disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang didefinisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1.

Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq) yang didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1.

1 Bq = 1 disintegrasi/SKeaktifan jenis adalah keaktifan per gram

cuplikan zat radioaktif.

Page 34: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Satuan keradioaktifan dan dosis radiasiSatu rad adalah jumlah energi radiasi yang

diserap 100 erg per gram bahan. Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy) yang

didefinisikan sebagai 1 JKg-1.1 Gy = 100 rad.

Page 35: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Aplikasi Reaksi Inti dan KeradioaktifanRadioaktif Sebagai Perunut

• Bidang kedokteran ; diagnosa• Bidang industri ; pelumas/oli • Hidrologi ; kecepatan arus,kebocoran pipa• Biologis ; mekanisme fotosintesis

• Radioisotop sebagai sumber Radiasi• Bidang Kedokteran ; sterilisasi, terapi

tumor/kanker• Pertanian ; teknik jantan mandul,

pemuliaan tanaman, penyimpanan makanan• Bidang industri ; pemeriksaan tanpa

merusak, mengontrol ketebalan bahan, pengawetan makanan

Page 36: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Contoh soal:Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula

di simpan beratnya adalah 40 gram, maka setelah disimpan 15 hari beratnya berkurang sebanyak?

Jawab:Nt/N0 = (1/2)T/t1/2

Nt/40 = (1/2)15/5

Nt = 1/8 x 40Nt = 5 gramJadi berkurang sebanyak 35 gram

Page 37: Radioaktif Dan Radioisotop (1)

Contoh soalSuatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5%

setelah disimpan selama 30 hari. Waktu paro radioisotop X adalah?

Jawab;Nt = 100-87,5 = 12,5%12,5/100 = (½) 30/x

1/8 = (1/2) 30/x

X = 10

Page 38: Radioaktif Dan Radioisotop (1)