8
PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN SDA DI INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam namun harus serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pelestarian alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangannya. Semua kekayaan bumu, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Pemanfaatan SDA harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sifatnya yang terbatas. Sumber Daya Alam (SDA) merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan sifatnya, SDA dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : 1. SDA yang dapat diperbaharui (yaitu kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi secara berlebihan, seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, air) 2. SDA yang tidak dapat diperbaharui (yaitu yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat disbanding proses pembentukannya sehingga bila digunakan secara

Pelestarian & Pengelolaan SDA di Indonesia dalam era Globalisasi

  • Upload
    ekhy

  • View
    8

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Berisi tentang kebijakan lingkungan global, soal sumber daya alam

Citation preview

PELESTARIAN DAN PENGELOLAANSDA DI INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI

Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam namun harus serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pelestarian alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangannya.Semua kekayaan bumu, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Pemanfaatan SDA harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sifatnya yang terbatas.Sumber Daya Alam (SDA) merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Berdasarkan sifatnya, SDA dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :1. SDA yang dapat diperbaharui (yaitu kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi secara berlebihan, seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, air)2. SDA yang tidak dapat diperbaharui (yaitu yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat disbanding proses pembentukannya sehingga bila digunakan secara terus-menerus akan habis, seperti minyak bumi, emas dan bahan tambang lainnya).Indonesia merupakan negara tertinggi kedua yang tingkat biodiversitasnya sangat tinggi setelah Brazil. Hal ini disebabkan karena Indonesia terkenal sebagai salah satu negara agraria dan maritim yang sangat menguntungkan posisinya.Kekayaan alam (SDA) di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain : Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang curah hujannya tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan sumber mineral Dilihat dari sisi perairan, Indonesia kaya akan sumber makanan bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan laut, serta mengandung berbagai sumber mineralAkan tetapi, keberadaan SDA ini tidak tersebar merata sehingga tersedianya ruang dan daya lingkungan untuk pemanfaatan SDA ini pada tiap daerah pun berbeda-beda. Hal ini pula yang mengakibatkan ketersediaannya terbatas, sehingga diperlukan cara pengelolaan yang bijaksana dan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi SDA yang semakin marak akhir-akhir ini harus disertai dengan tindakan perlindungan (hukum). SDA dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, di mana kekayaan SDA secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Kan tetapi pada kenyataannya, hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan SDA seringkali merupakan negara dengan tingkat perekonomian rendah. Jika dilihat, ekonomi dan pelestarian SDA lingkungan merupakan 2 hal yang kontradiktif. Ekonomi menganggap bahwa dengan adanya pelestarian SDA maka input (produksi) untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemenuh kebutuhan akan semakin banyak. Sedangkan pada hakikatnya, SDA perlu dikelola dengan baik agar tetap lestari. Pada dasarnya, ekonomi sumber daya alam dan lingkungan berupaya agar pemanfaatan SDA dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dapat berlangsung secara berkesinambungan. Bagaimana kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia tidak mengabaikan kelestarian SDA lingkungan. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya, akan mengurangi tersedianya SDA di bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan SDA. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya SDA di bumi.Dalam era globalisasi saat ini, semakin banyak orang yang mengeksploitasi alam secara berlebihan tanpa memikirkan dampak yang bisa ditimbulkan. Eksploitasi ini terkadang juga menimbulkan berbagai kerusakan alam sehingga semakin banyaknya terjadi kerusakan alam atau lahan di Indonesia yang tidak hanya disebabkan oleh alam itu sendiri, tetapi lebih banyak oleh campur tangan manusia. Contohnya kerusakan akibat letusan gunung berapi, gempa bumi, angin topan dan sebagainya.Sedangkan manusia yang pada hakikatnya merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi, sebagai penguasa lingkungan hidup yang berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan justru lebih banyak melakukan tindakan pengrusakan dan eksploitasi, seperti : Pencemaran sebagai dampak adanya kawasan industry Banjir sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan dampak pengrusakan hutan Tanah longsor sebagai dampak penebangan hutan secara liarOleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan dan pelestarian SDA dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan, di mana konsep ini merupakan pembangunan yang memperlakukan SDA dengan melihat hasil positif maupun negatifnya. Di mana harus ada keseimbangan antara proses produksi dan konsumsi SDA itu sendiri. SDA tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi akan menghasilkan output (misalnya limbah) yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan ketersediaan SDA.Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Dalam mengatasi era globalisasi, konsep pengelolaan dan pelestarian SDA yang berwawasan lingkungan merupakan hal yang sesuai, karena memiliki cirri-ciri : Menjamin pemerataan dan keadilan Menghargai keanekaragaman hayati Menggunakan pendekatan integrative Menggunakan pandangan jangka panjangUntuk mendukung konsep ini, kiranya harus ada partisipasi dan dukungan dari semua aspek kehidupan, antara lain masyarakat, pejabat pemerintahan dan stakeholder di dalamnya. Harus ada kesadaran pola piker dan perilaku dari masyarakat itu sendiri. Untuk itu, pemerintah juga telah mengeluarkan UU No. 32 Tahun 2009 mengenai Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, di mana dalam UU ini lebih jelas mengatur mengenai pengelolaan lingkungan serta sanksi-sanksi yang diberikan jika tertangkap melakukan tindakan pengelolaan lingkungan atau SDA yang salah dalam pemanfaatannya.

TUGAS 1KEBIJAKAN LINGKUNGAN GLOBAL

PELESTARIAN DAN PENGELOLAANSDA DI INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI

OLEH :

JANNY JOVITA P.P0302214010

JURUSAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPPRODI TEKNOLOGI LINGKUNGANPROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014