PELATIHAN PENCAK SILAT KATEGORI TGR …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1984030320081220… · setidaknya mempunyai ilmu pendukung seperti ilmu jiwa, ... beladiri pencak

  • Upload
    lykhanh

  • View
    242

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    LAPORAN AKHIR

    PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

    PELATIHAN PENCAK SILAT KATEGORI TGR (TUNGGAL,

    GANDA DAN REGU) BAGI PELATIH DAN GURU-GURU

    PENJASORKES SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN

    KARANGASEM, KABUPATEN KARANGASEM

    Oleh:

    Ni LuhPutuSpyanawati, S.Pd., M.Pd (Ketua)

    NIP. 198403032008122004

    I KetutSemarayasa, S.Pd., M.Or(Anggota)

    NIP. 198003112008121002

    Kadek Yogi Parta Lesmana, S.Pd., M.Pd(Anggota)

    NIP. 198410252008121002

    JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

    FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    2015

  • ii

  • iii

    RINGKASAN

    Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat di kecamatan karangasem bertujuan untuk (1)

    upaya memberikan pemahaman kepada pelatih pencak silat dan guru-guru Penjasorkes

    Sekolah Dasar di Kecamatan Karangasem tentang teknik pelatihan dan gerakan jurus

    TGR pencak silat, (2) mempersiapkan pelatih pencak silat kecamatan Karangasem yang

    berkualitas untuk dapat menularkan ilmunya tentang pencak silat khususnya TGR

    kepada atlet/murid/siswa atau kepada masyarakat umum karena murid/siswa merupakan

    asset yang cukup besar digunakan sebagai pusat pembibitan atlet, serta (3)

    menumbuhkan minat terhadap olahraga pencak silat di kecamatan Karangasem. Metode

    yang dipakai dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan metode ceramah, pelatihan

    dan demonstrasi. Materi pelatihan meliputi teknik dasar melatih pada kategori TGR,

    Praktek tentang jurus Tunggal, Ganda dan Regu serta melaksanakan evaluasi secara

    teori dan praktek. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini yaitu terbentuknya

    pelatih pencak silat yang menguasai materi TGR yang baik.

    Kata-kata kunci: Pelatihan, pencak silat, TGR

  • iv

    PRAKATA

    Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

    berkat dan rahmat-Nya laporan kemajuan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M)

    PenerapanIpteks PelatihanPencakSilatKategori TGR (Tunggal, ganda, danregu)

    bagiPelatihdan Guru-guru PenjasorkesSekolahDasar Se-KecamatanKarangasemyang

    dilaksanakan di GorGunungAgungkecamatanKarangasem dapat terlaksana dengan baik.

    Laporan kemajuan dibuat dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan dan

    memberikan informasi tentang proses perencanaan dan pelaksanaan dari awal hingga

    akhir kegiatan serta hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan ini.Penulis menyadari

    bahwa isi dari laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga perlu sumbangsih dari para

    pembaca terutama hal yang terkait tentang tata tulis dan substansi

    laporan.Terlaksananya kegiatan ini dari awal hingga pembuatan laporan berkat bantuan

    dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

    sedalm dalamnya kepada

    1. Prof.Dr. Ketut Suma, M.S selaku ketua LPM Undiksha Singaraja atas bantuannya

    dalam hal memberikan fasilitas sehubungan dengan pengurusan dana untuk

    pelaksanaan kegiatan.

    2. I WayanMerta, S.Pd selaku KUPT KecamatanKarangasemdan I

    KetutSemaraSaputra, S.PdselakuKetua KKGO SD KecamatanKarangasemyang

    telah memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin, peminjaman tempat dan alat

    serta membantu mengumpulkan warga yang menjadi peserta yang dibutuhkan

    dalam pelaksanaan kegiatan.

    3. Para peserta, atas kerjasamanya dalam mengikuti pelatihan sehingga pelaksanaan

    P2M dapat berjalan sesuai rencana

    4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuannya

    baik pemikiran maupun material pada kegiatan ini

    Demikian laporan kemajuan pengabdian pada masyarakat ini, semoga atas

    segala bantuan yang diberikan mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan yang Maha

    Esa.

    Singaraja, 28 Agustus 2015

    Penulis

  • v

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HAL MUKA........................................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

    RINGKASAN .......................................................................................................... iii

    PRAKATA .............................................................................................................. iv

    DAFTARI ISI .......................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    a. Analisis Masalah ................................................................................. 1

    b. Identifikasi & Perumusan Masalah ..................................................... 3

    c. Tujuan Kegiatan .................................................................................. 4

    d. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

    BAB II METODE PELAKSANAAN ............................................................... 5

    BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 6

    BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 8

    a. Simpulan.............................................................................................. 8

    b. Saran.................................................................................................... 8

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    a. Absensi Peserta

    b. Foto-foto Kegiatan

    c. Peta Lokasi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela,

    mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya

    untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa (PB IPSI). Pencak silat merupakan salah satu bentuk kebudayaan

    bangsa Indonesia yang juga merupakan warisan nenek moyang bangsa yang perlu

    dilestarikan.

    Perkembangan olahraga pencak silat sejalan dengan perkembangan olahraga

    beladiri lainnya. Seni beladiri seperti judo,karate, taekwondo, dan lain-lain mengalami

    peningkatan peminat secara universal. Sebagai contoh di Perancis, Kanada, Finlandia,

    Australia, dan Belgia seni beladiri menjadi bagian dari sepuluh olahraga yang banyak

    dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa (Vertonghen dan Theeboom, 2010).

    Hal ini mengindikasikan bahwa olahraga beladiri khususnya pencak silat mengalami

    perkembangan yang sangat pesat, oleh sebab itu kajian mengenai pencak silat dari

    berbagai aspek sudut pandang menjadi sangat penting dilakukan.

    Di Indonesia pencak silat berkembang melalui perguruan-perguruan pencak silat

    yang tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Selain itu, pencak silat juga termasuk

    dalam materi pendidikan jasmani yang diberikan dari tingkat sekolah dasar sampai

    SMA. Pencak silat merupakan sarana yang tepat untuk pembinaan mental spiritual,

    terutama untuk mewujudkan identitas khas Indonesia dan telah terbukti membentuk

    kepribadian yang kokoh. Tidak hanya pembinaan terhadap aspek olahraganya, seni dan

    bela diri semata-mata melainkan dapat mengembangkan watak luhur, sikap ksatria,

    percaya diri dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Agar dapat memperoleh hasil yang optimal, pembelajaran pencak silat baik yang

    dilaksanakan di perguruan-perguruan pencak silat maupun melalui pendidikan jasmani

    di sekolah harus dirancang dengan pembelajaran yang sistematis melalui proses

    pembelajaran, secara ilmiah, kontinyu, bertahap, meningkat, dan berkesinambungan

    denganpola pembinaan yang terencana. Guru atau pelatih pencak silat berusaha

    mengatur lingkungan belajar agar anak didik bergairah dalam aktifitas belajarnya.

    Dalam proses pembelajaran pencak silat, pengajar harus bisa menyampaikan pesan

  • 2

    secara jelas dan benar kepada peserta didik. Untuk itu seorang guru atau pelatih

    setidaknya mempunyai ilmu pendukung seperti ilmu jiwa, ilmu kepelatihan dan ilmu

    lain yang berkaitan dengan pembelajaran.

    Dalam kaitannya dengan kepelatihan khususnya cabang olahraga pencak silat

    jarang diminati, ha ini disebabkan salah satunya ialah kurangnya pelatihan terhadap

    keberadaan cabang olahraga beladiri pencak silat.

    a. Analisis Situasi

    Topografi wilayah Karangasem merupakan daerah yang memiliki potensi

    menguntungkan untuk pengembangan dibidang olahraga. Luas wilayahnya mencapai

    839,54 km2 atau sekitar 14,90% dari luas pulau Bali dan secara astronomis terletak

    pada 80000 - 84137,8 lintang selatan dan 115359,8 - 155489 bujur timur.

    Letak geografisnya terbentang gugusan pegunungan dari gunung Agung sampai Seraya

    dan berbatasan dengan laut Jawa di sebelah utara, sebelah selatan Samudra Indonesia,

    sebelah timur Selat Lombok, sebelah barat dengan Kabupaten Bangli, Klungkung dan

    Buleleng. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Karangasem, semenjak era otonomi

    daerah belum mengalami pemekaran. Ke 8 kecamatan tersebut diurutkan berdasarkan

    luas antara lain:

    1. Kubu : Luas 234,77 km2

    2. Abang : Luas 134,05 km2

    3. Rendang : Luas 109,7 km2

    4. Karangasem : Luas 94,23 km2

    5. Bebandem : Luas 81,51 km2

    6. Selat : Luas 80,35 km2

    7. Manggis : Luas 69,83 km2

    8. Sidemen : Luas 35,15 km2

    Salah satu kecamatan di Karangasem yang cukup dikenal sebagai kecamatan

    pencetak atlet di bidang olahraga adalah kecamatan Karangasem. Jika dilihat dari

    keadaan geografisnya kecamatan Karangasem dilingkari dengan perbukitan disebelah

    barat dan garis pantai di sebelah timur hingga selatan. Si sisi lain kehidupan penduduk

    kecamatan Karangasem yang sebagian besar petani dan nelayan juga membuat keadaan

    fisiologis tubuh tang atletis terbentuk secara alami sehingga tidak mengherankan di

  • 3

    kecamatan karangasem banyak atlet yang berprestasi baik ditingkat daerah maupun

    tingkat nasional. Salah satunya pada cabang olahraga beladiri pencak silat.

    Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri andalan kabupaten

    karangasem dalam setiap kejuaraan, baik itu tingkat daerah maupun nasional. Cabang

    olahraga yang yang memiliki empat kategori pertandingan ini telah menjadi salah satu

    cabang olahraga beladiri penyumbang medali di setiap kejuaraan baik itu porprov

    maupun porsenijar dan salah satu kecamatan yang memegang andil besar dalam

    pengembangan olahraga beladiri pencak silat di kabupaten karangasem ini adalah dari

    kecamatan Karangasem. Berdasarkan data dari ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)

    provinsi Bali perkembangan pencak silat di Kabupaten Karangasem dimulai dari

    Kecamatan Manggis kemudian masuk ke kecamatan karangaasem, sebab sebagian

    besar pendekar pencak silat berasal dan dilahirkan di karangasem. Bahkan hingga saat

    ini hampir disetiap kecamatan di kabupaten karangasem mengembangkan olahraga

    beladiri pencak silat baik itu di unit-unit sekolah maupun ranting-ranting di desa-desa.

    Sarana prasarana yang diperlukan dalam pengembangannya pun cukup

    memadai. Misalnya tempat latihan pencak silat yang terdata ada tiga (3) pusat latihan

    dengan fasilitas matras, sansak, serta perlengkapan lainnya. Dari segi sumber daya

    manusia berupa pelatih dan atlet/siswa pun sangat mendukung perkembangan pencak

    silat di kecamatan Karangasem. Terdata lebih dari 30 kader pelatih muda yang telah

    dipersiapkan untuk memajukan pencak silat di kecamatan Karangasem yang sebagian

    besar memiliki sertifikat pendidik/guru sekolah dasar maupun SMP.

    Meskipun begitu gencarnya perkembangan olahraga beladiri pencak silat ini,

    akan tetapi dari data KONI dan Disdikpora kabupaten Karangasem memperlihatkan

    bahwa telah terjadi banyak penurunan prestasi dalam beberapa tahun terakhir, dan yang

    terutama terlihat dari kategori TGR. Permasalahan yang muncul saat ini adalah belum

    efektif dan kurangnya pelatihan tentang teknik-teknik pencak silat baik itu di sekolah

    maupun masyarakat umum. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya

    terbatasnya kemampuan pelatih untuk pemasalan cabang olahraga dan kurangnya

    pelatihan pencak silat. Disamping itu permasalahan yang muncul saat ini adalah belum

    efektifnya pemahaman tentang teknik pelatihan jurus jurus TGR ini ke daerah-daerah

    terutama kecamatan Karangasem dan khususnya juga bagi guru-guru Penjasorkes di

    Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan kurangnya pelatihan jurus-jurus TGR ini ke

  • 4

    daerah-daerah terutama kecamatan Karangasem dan khususnya juga bagi guru-guru

    sekolah dasar, karena pemasalah cabang olahraga pencak silat paling potensi di

    Sekolah Dasar. Bahkan hampir tidak ada siswa/atlet di kecamatan karangasem yang

    terdata pernah menjadi juara ataupun mewakili Karangasem dari kategori TGR.

    Teknik-teknik pencak silat yang terus mengalami perkembangan ini tentunya

    harus diikuti dengan langkah antisipatif dengan menyiapkan sumber daya manusia

    khususnya dalam hal pelatihan teknik dan jurus-jurus pencak silat yang resmi. Dengan

    diadakannya olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN), Porseni pelajar kabupaten

    maupun provinsi, serta berbagai kejuaraan-kejuaraan lainnya di tingkat sekolah dasar

    maka perlu diadakan berbagai pelatihan dan pemasalan untuk menyiapkan atlet sejak

    dini. Maka dari itu peran serta guru-guru penjasorkes sangat diperlukan untuk

    mendukung penjaringan atlet pencak silat, apalagi pencak silat adalah salah satu

    cabang olahraga beladiri yang masuk kurikulum di sekolah.

    Dari permasalahan diatas dan diiringi oleh sambutan oleh pelatih-pelatih pencak

    silat, guru-guru Penjasorkes di Kecamatan Karangasem dan alumni Jurusan Pendidikan

    Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi untuk lebih mengembangkan olahraga pencak silat di

    Kecamatan Karangasem, maka bersama ini Fakultas Olahraga dan Kesehatan,

    Universitas Pendidikan Ganesha bermaksud untuk melakukan pengabdian pada

    masyarakat yang berjudul Pelatihan Pencak Silat Kategori TGR (Tunggal, Ganda dan

    Regu) bagi Pelatih dan Guru-guru Penjasorkes sekolah dasar se-Kecamatan

    Karangasem, Kabupaten Karangasem.

    b. Identifikasi dan perumusan masalah

    Berdasarkan analisis situasi dan fakta di lapangan maka dalam Pengabdian Pada

    masyarakat ini dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

    1) Guru-guru Penjasorkes SD dan pelatih di Kecamatan Karangasem belum paham

    dan belum mengetahui jurus TGR pencak silat.

    2) Guru-guru Penjasorkes SD dan Pelatih di Kecamatan Karangasem belum paham

    dan belum mengetahui bagaimana teknik pelatihan jurus TGR pencak silat.

    Dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat dirumuskan permasalahan

    sebagai berikut:

  • 5

    Apakah pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang jurus

    TGR (Tunggal, ganda dan Regu) di kalangan guru-guru Penjasorkes Sekolah Dasar dan

    pelatih pencak silat di kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem?

    c. Tujuan Kegiatan

    Melalui program P2M penerapan Ipteks Undiksha ini, diusulkan upaya untuk

    mengatasi masalah yang disebutkan tadi, yaitu:

    1) Sebagai upaya memberikan pemahaman kepada pelatih pencak silat dan guru-guru

    Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Karangasem tentang teknik pelatihan dan

    gerakan jurus TGR pencak silat.

    2) Mempersiapkan pelatih pencak silat Kecamatan Karangasem yang berkualitas untuk

    dapat menularkan ilmu-ilmunya tentang pencak silat khususnya TGR kepada

    atlet/murid/siswa atau kepada masyarakat umum karena murid/siswa merupakan

    asset yang cukup besar digunakan sebagai pusat pembibitan atlet.

    3) Menumbuhkan minat terhadap olahraga pencak silat di kecamatan Karangasem.

    d. Manfaat Kegiatan

    Manfaat kegiatan ini adalah diharapkan pelatih pencak silat dan guru-guru

    sekolah dasar se-kecamatan karangasem dapat mengembangkan dan meningkatkan

    kualitas pemahaman serta profesionalismenya dalam olahraga Pencak Silat.

  • 6

    BAB II

    METODE PELAKSANAAN

    Adapun metode yang digunakan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat

    Penerapan Ipteks ini adalah dengan metode ceramah, pelatihan dan demonstrasi.

    Sebagai narasumber dalam pelaksanaan ini adalah pelatih nasional dari IPSI Provinsi

    Bali. Materi yang diberikan dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini

    terdiri dari:

    1) Memberikan materi teori yang meliputi teknik dasar melatih pada kategori TGR

    2) Memberikan materi praktek tentang jurus TGR

    3) Melakukan evaluasi secara teori dan praktek

    Keberhasilan penyelenggaraan kegiatan dapat dilihat dari evaluasi pelaksanaan

    kegiatan yaitu:

    1) Ketekunan dan keterlibatan para peserta pelatihan dalam mengikuti setiap materi

    baik itu teori dan praktek yang diberikan. Instrumen yang digunakan untuk

    mengetahui ketekunan dan keterlibatan peserta adalah lembar observasi kegiatan.

    2) Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan peserta tentang

    pencak silat TGR. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan

    pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan berupa tes awal dan tes akhir.

    Sedangkan peningkatan keterampilan peserta dapat diamati melalui lembar

    pengamatan keterampilan pencak silat.

    3) Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah para guru/pelatih pencak silat se-

    kecamatan Karangasem bisa memahami teknik pencak silat sehingga harapan

    kedepan pencak silat dapat dijadikan sebagai salah satu materi dalam pembelajaran

    pendidikan jasmani dan mencetak atlet-atlet berprestasi.

  • 7

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    a. Hasil

    Kegiatan pelatihan pencak silat kategori TGR (Tunggal, Ganda dan Regu) ini

    berlangsung dengan lancar dan baik. Hal ini terlihat dari persiapan pelaksanaan dari

    bulan April hingga pelaksanaannya pada tanggal 8 Mei 2015 berjalan dengan lancar.

    Penjajakan serta permohonan kerja sama dengan UPT dan KKGO kecamatan

    Karangasem pun mendapat sambutan yang hangat. Peserta yang diundang berasal dari

    pelatih pencak silat perguruan se-Kecamatan Karangasem, serta guru-guru Penjasorkes

    SD se-Kecamatan Karangasem, sehingga peserta yang diundang berjumlah 40 orang

    Pendahuluan kegiatan dilakukan pre-tes tertulis serta penjajakan tentang sejauh

    mana penguasaan awal peserta mengenai pencak silat. Kemudian dilanjutkan dengan

    materi pelatihan yaitu teknik serta pemahaman tentang pencak silat yang meliputi teori

    dasar pencak silat, pengertian serta bagian bagian jurus TGR serta metode melatih TGR,

    kemudian dilanjutkan dengan pelatihan jurus TGR oleh narasumber yaitu pelatih

    nasional IPSI Bali Bapak I Wayan Selamat, dengan materi praktek TGR. Sedangkan

    pendampingan hari kedua dan ketiga dilakukan oleh tim P2M dibantu 2 (dua) orang

    mahasiswa dari UKM Pencak Silat melalui email maupun telepon. Hasil yang dicapai

    melalui kegiatan penerapan Ipteks ini adalah adanya pelatih-pelatih muda serta potensi-

    potensi SDM unggul untuk pengembangan pencak silat dan pembinaan berkelanjutan

    dengan pembentukan serta pemasalan atlet dari unit-unit sekolah dan ranting se

    kecamatan Karangasem.

    Hasil analisi data didapatkan evaluasi dari kehadiran dan keseriusan peserta

    mencapai 95%. Pada hari pelatihan kehadiran peserta 100% yaitu 40 orang peserta,

    Hasil pre-tes menunjukkan 57% penguasaan awal dan post-test memperlihatkan hasil

    87% penguasaan teori. Sedangkan pada materi keterampilan gerak hampir 90a% peserta

    yang dapat menghapalkan serta menguasai gerak dengan baik.

    b. Pembahasan

    Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dinilai bahwa 95 % peserta

    mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan penuh perhatian dan serius dalam

  • 8

    mengikuti kegiatan. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan tugas kelompok yang

    dilakukan dengan baik. Tugas kelompok diberikan per jurus dan disesuikan dengan

    kemampuan serta daya serap peserta, sehingga peserta nyaman melakukan gerak tanpa

    tekanan, sehingga tingkat penguasaannya pun lebih baik. Tugas gerak yang diberikan

    ini dapat dikuasai oleh hampir seluruh peserta. Meskipun ada beberapa peserta yang ijin

    meninggalkan pelatihan karena tugas kantor ataupun kegiatan yang tidak bisa

    ditinggalkan.

    Hasil analisis data pada post-tes juga mengalami peningkatan yang signifikan

    terhadap peningkatan kemampuan dan pemahaman peserta. Dari hasil analisis data tes

    awal penguasaan hanya 57% sedangkan tes akhir penguasaan peserta mencapai 87 %.

    Tidak hanya dari tes tulis saja, tetapi pada keterampilan gerak pun sangat baik. Dari 100

    jurus tunggal dan regu hampir 90% peserta yang dapat menguasainya dengan baik.

    Sisanya mengalami kesulitan pada pergerakan karena factor umur dan skill.

    Berdasarkan beberapa evaluasi diatas, pelatihan seperti ini perlu dilakukan

    secara berkesinambungan. Namun, walaupun sudah manfaatnya oleh peserta, kegiatan

    ini masih perlu mendapatkan pembinaan lanjutan karena dalam pelaksanaan awal masih

    banyak kendala yang dihadapi dalam upaya pembinaan dan pelatihan pada kategori

    ganda, karena banyak peserta yang belum memiliki dasar pencak silat. Selain itu perlu

    juga dilakukan pelatihan khusus yang memiliki jangka waktu cukup lama dan dilakukan

    secara continue dan berkesinambungan.

  • 9

    BAB IV

    PENUTUP

    a. Simpulan

    Hasil pelaksanaan program penerapan Ipteks ini adalah langkah awal menuju

    keberhasilan pemasalan serta peningkatan prestasi pencak silat kategori TGR di

    kecamatan Karangasem. Dilihat dari potensi tersebut, kecamatan Karangasem memiliki

    sumber daya serta daya saing yang tinggi untuk memajukan prestasi pencak silat

    kategori TGR.

    Dari kegiatan ini peserta menjadi paham tentang teknik pelatihan pencak silat

    kategori TGR, serta telah siap melatih dan mengembangkan pencak silat kategori TGR

    di kecamatan Karangasem.

    b. Saran

    Agar kegiatan pelatihan dan pengembangan pencak silat ini dapat digunakan dan

    dikembangkan di kecamatan Karangasem maka diperlukan pelatihan yang

    berkesinambungan serta kerjasama dan penanganan dari sekolah, perguruan maupun

    dari IPSI kabupaten Karangasem. Selain itu, dukungan dari KONI Kabupaten serta

    dinas terkait pelaksanaan serta pemasalan pelatihan pencak silat kategori TGR juga

    perlu ditingkatkan.

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Aziz, A Rashid, Benedict Tan, Kong Chuan Teh. 2002. Physiological Responses

    During Matches and Profile of Elite Pencak Silat Exponents. Journal of Sport

    Science and Medicinen Vol 1, 147-155.

    Lubis, Johansyah. 2014. Pencak Silat. PT. Rajawali. Terbitan ke II. Jakarta

    PB IPSI, 2012. Munas Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia, Jakarta. 2012.

  • 11

    a. Lampiran daftar hadir

  • 12

  • 13

    b.LAMPIRAN 2.Dokumentasi kegiatan

    Gambar 01.Spandukdantempatkegiatan

    Gambar 02.Pembukaan

  • 14

    Gambar 02 Penyampaian teori

    Gambar 04 praktek

  • 15

    Gambar 05 Penampilan kelompok

  • 16

    c.Peta Lokasi