24
BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR PUTIH CABANG SEMARANG A. Gambaran Umum 1. Sejarah berdiri dan perkembangan Lembaga Bela Diri Sinar Putih pusat. Lembaga Beladiri Sinar Putih dirintis dan didirikan oleh: Bapak. Drs. H. Mudhofar Ash-Shidiq, Bapak. H. Djurami Bakri, B.A, Bapak Ponco Diharjo. Ilmu Beladiri yang dikembangkan di Lembaga Beladiri Sinar Putih adalah ilmu beladiri silat dan ilmu pernafasan. Sifat yang diajarkan oleh Lembaga Beladiri Sinar Putih banyak diwarnai oleh silat dari daerah Kalimantan Selatan dan silat dari Pasundan Jawa Barat. Sehingga silat yang diajarkan dan dikembangkan oleh Lembaga Beladiri Sinar Putih adalah merupakan hasil budaya nenek moyang bangsa Indonesia. Awal kegiatan Lembaga Beladiri Sinar Putih, hanya latihan ilmu beladiri silat yang terbatas pada kalangan kampung Tegalmulya Wirobrajan Yogyakarta dan sekitarnya, yang dibimbing langsung oleh Bapak Drs. H. Mudhofar Ash- Shiddiq. Kegiatan ini kemudian diorganisir dalam suatu lembaga yang diberi nama “ SINAR PUTIH ”, yang kemudian diresmikan pada tanggal 2 Mei 1980. Para pendiri Lembaga Beladiri Sinar Putih menyadari dan merasa bertanggung jawab, sebagai bangsa Indonesaia yang wajib turut serta meningkatkan keselamatan, kesejaheraan bangsa Indonesia. Serta didorong oleh keinginan luhur untuk dapat membantu keinginan pemerintah untuk dapat membantu melaksanakan pembanguna bangsa dan negara seutuhnya. Terutama dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan negara. Terutama dalam pendidikan jasamani dan rohani khususnya bagi generasi muda untuk mempersiapkan jiwa dan raganya agar dapat turut serta dalam pembangunan negara. Maka para pendiri Lembaga

BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

BAB III

TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR PUTIH CABANG

SEMARANG

A. Gambaran Umum

1. Sejarah berdiri dan perkembangan Lembaga Bela Diri Sinar Putih pusat.

Lembaga Beladiri Sinar Putih dirintis dan didirikan oleh: Bapak.

Drs. H. Mudhofar Ash-Shidiq, Bapak. H. Djurami Bakri, B.A, Bapak

Ponco Diharjo.

Ilmu Beladiri yang dikembangkan di Lembaga Beladiri Sinar

Putih adalah ilmu beladiri silat dan ilmu pernafasan. Sifat yang diajarkan

oleh Lembaga Beladiri Sinar Putih banyak diwarnai oleh silat dari daerah

Kalimantan Selatan dan silat dari Pasundan Jawa Barat. Sehingga silat

yang diajarkan dan dikembangkan oleh Lembaga Beladiri Sinar Putih

adalah merupakan hasil budaya nenek moyang bangsa Indonesia.

Awal kegiatan Lembaga Beladiri Sinar Putih, hanya latihan ilmu

beladiri silat yang terbatas pada kalangan kampung Tegalmulya

Wirobrajan Yogyakarta dan sekitarnya, yang dibimbing langsung oleh

Bapak Drs. H. Mudhofar Ash- Shiddiq. Kegiatan ini kemudian diorganisir

dalam suatu lembaga yang diberi nama “ SINAR PUTIH ”, yang

kemudian diresmikan pada tanggal 2 Mei 1980.

Para pendiri Lembaga Beladiri Sinar Putih menyadari dan merasa

bertanggung jawab, sebagai bangsa Indonesaia yang wajib turut serta

meningkatkan keselamatan, kesejaheraan bangsa Indonesia. Serta

didorong oleh keinginan luhur untuk dapat membantu keinginan

pemerintah untuk dapat membantu melaksanakan pembanguna bangsa dan

negara seutuhnya. Terutama dalam melaksanakan pembangunan bangsa

dan negara. Terutama dalam pendidikan jasamani dan rohani khususnya

bagi generasi muda untuk mempersiapkan jiwa dan raganya agar dapat

turut serta dalam pembangunan negara. Maka para pendiri Lembaga

Page 2: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

65

Beladiri Sinar Putih merasa perlu untuk mengembangkan dan menyebar

luasakan kegiatannya. Sehingga tidak hanya terbatas pada kalangan

kampung Tegal Mulyo, akan tetapi meliputi seluruh daerah Republik

Indonesia.

Pada perkembangan selanjutnya Lembaga ini ditingkatkan

menjadi sebuah Yayasan, yang juga diberi nama Yayasan Sinar Putih yang

secara resmi dibentuk pada tanggal 20 Oktober 1987, dengan akte notaris

No. 62/X/1987. Dan memperoleh nomor badan hukum yang dikeluarkan

oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta No. 136/87/X/Y.

Yayasan ini bergerak dalam empat bidang kegiatan yaitu :

a. Kegiatan Beladiri.

b. Kegiatan Koperasi.

c. Kegiatan Pendidikan dan

d. Kegiatan sosial.

Untuk merealisasikan kegaiatannya maka Yayasan ini melakukan

usaha-usaha sebagai berikut :

a. Mengusahakan dan mendirikan perguruan beladiri.

Karena adanya dukugan dan pengakuan dari masyarakat yaitu

dengan semakin banyaknya dari para peminat, khususnya dari anak-

anak muda dan orang tua untuk mengikuti latihan di Lembaga Beladiri

Sianar Putih. Sebagian dari kalangan masyarakat Yogyakarta,

mendorong Lembaga Beladiri Sinar Putih untuk membuka dan

mendirikan Cabang-cabang / unit-unit pelatihannya. Sehingga sejak

berdinya hingga sekarang (sewaktu peneliti mengadakan penelitian)

telah berdiri cabang-cabang dan unit pelatihan.

Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan kegiatan

Lembaga Beladiri Sinar Putih, maka sejak tahun 1989, Lembaga

Beladiri Sinar Putih telah diakui sebagai anggota IPSI Cabang Kota

Madya Yogyakarta No. 01/IPSI/KY/V/89. Kemudian nomor ini

diperbaharui menjadi No.02/IPSI/KY/III/90.

Page 3: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

66

b. Megusahakan dan mendirikan sekolah-sekolah dari tingkat TK sampai

Perguruan Tinggi dan mendirikan kursus-kursus keterampilan.

Pada saat ini telah mengadakan kegiatan formal yaitu berupa

sekolah dasar, dan non formal yaitu berupa TK Al-Qur’an, kursus

komputer, Pondok persantren Al-Amin, Lembaga Bimbingan Haji dan

Umrah dan lain-lainnya. Dan untuk perguruan tinggi dari yayasan baru

akan mengusahakan.

c. Mengusahakan dan mendirikan koperasi.

Untuk koperasi saat ini telah memiliki koperasi sendiri, di situ

terdapat berbagai macam jenis barang ada keperluan masyarakat,

sekolah, keperluan silsat, fotokopi, obat-obatan dan wartel serta bus

pariwisata dan lain-lain.

d. Melakukan kegiatan-kegiatan sosial.

Untuk bidang sosial telah melaksanakan beberapa kegiatan

antara lain (kegiatan yang besifat rutin maupun yang bersifat

insidental), yaitu pemberian beasiswa kepada anggota yang kurang

mampu dalam baiaya pendidikan di sekolah, pemberian bantuan

kepada masyarakat yang dipandang perlu, donor darah, bakti sosial

dan juga melakukan kegiatan sunatan masal.

Kegiatan dalam bidang sosial ini telah mendapat peninjauan

dari Dinas Sosial kotamadya Yogyakarta. Dan telah terdaftar dalam

dinas sosial.

Dari uraian diatas tentang sejarah dan perkembangan Lembaga

Beladiri Sinar Putih pusat, maka nampaklah bahwa perkembangan

lembaga ini cukup pesat. Dari segi cabangnya, Lembaga ini mempunyai

beberapa cabang yang tersebar di beberapa daerah baik di Yogyakarta

maupun diluar Yogyakarta. Dari segi kegiatan yang dilakukan oleh

lembaga ini mempunyai beberapa kegiatan. Maka dengan ini “Sinar Putih”

perlu mempunyai kantor kusus untuk pengendalian jalannya kegiatan.

Page 4: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

67

Sehingga saat ini “Sinar Putih” telah mendirikan sebuah kantor yang

berkedudukan / terletak di Jln. Imogiri Km. 5 Wojo, Bangunharjo, Sewon,

Bantul, Yogyakarta. Kantor ini berfungsi sebagai pengendali jalannya atau

pengatur jalannya kegiatan “Sinar Putih” baik yang berada di Yogyakarta

maupun yang berada di luar Yogyakarta.

2. Sejarah berdiri dan perkembangan Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang

Semarang.

Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang berdiri pada bulan

Agustus 1988. Yang merupakan hasil kerja keras Drs. Raharjo. Karena

merasa mempunyai tanggung jawab terhadap pembangunan masyarakat

Indonesia yaitu untuk mensejahterakan dan membentuk pribadi yang luhur

dan jiwa raga yang sehat guna untuk ikut serta dalam pembangunan

nasional, maka Beliau merintis, mendirikan dan mengembangkan

Lembaga Beladiri Sinar Putih di Semarang.1

Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari ilmu

silat untuk kalangan anak-anak dari umur 10 tahun ke atas, dan ilmu

pernafasan yang diperuntukkan bagi orang dewasa (mulai dari umur 20

tahun keatas).

Awal kegiatan latihan ilmu pernafasan Sinar Putih Cabang

Semarang adalah di Sampangan Semarang, kemudian berkembang

dibeberapa tempat yaitu Auditorium Universitas Diponegoro, gedung

Keuangan (BPKP) Jl. Pemuda (pasar Johar) dan lapangan SMP al-Irsyad

Jl. Petek Semarang. Pada awal berdiri, anggota ilmu pernafasan Sinar

Putih adalah dari kalangan pegawai, sehingga perkembangannya juga

mengalami pasang surut, karena ketika anggota pindah tempat tugas dari

tempat kerjanya atau melanjutkan studi maka anggota tersebut berhenti

latihan.

1 Wawancra dengan Drs. Supriyono Amd, Pelatih Unit Sampangan, Semarang, Tgl 13-

9- 2005,

Page 5: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

68

Dan sekarang (pada saat peneliti mengadakan penelitian) tempat

latihan ilmu pernafasan hanya di dua tempat yaitu di lapangan sepak bola

GOR Tri Lomba Juang Jl. Tri Lomba Juang Semarang, setiap hari minggu

pukul 20.00 WIB dan di Jl. Dewi Sartika Timur 4, Sampangan Semarang,

pada hari minggu pagi pukul 06.00 sampai selesai.

Pada saat peneliti mengadakan penelitian, perkembangan Lembaga

Beladiri Ilmu Pernafasan Sinar Putih Cabang Semarang cukup baik.

Anggata tidak dari kalangan pegawai saja, akan tetapi dari kalangan umum

dan Mahasiswa ( Stimik, Unisula, Undip, IAIN, Udinus, Unes dan

sebagainya) banyak yang ikut dalam latihan.

Untuk merekrut anggota, Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang

Semarang tidak membut iklan baik lewat media cetak atau media

elektronik, tetapi menggunakan sistim getuk tular (dari anggota yang

sudah ikut latihan memberitahu kepada keluarga atau orang lain yang

berminat untuk latihan ilmu pernafasan). Dan dalam merekrut para

anggota, tidak ada janji yang muluk-muluk yang ditawarkan misalkan;

agar menjadi hebat, sakti mandraguna dan lain sebagainya. Tetapi

biasanya hanya mengajak untuk olah raga yang bermanfaat bagi kesehatan

tubuh.2

Walaupun dalam merekrut anggota hanya menggunakan sistim

getuk tular tetapi anggota yang bergabung dalam kegiatan ilmu pernafasan

di Cabang Semarang cukup banyak. Hal ini dikarenakan pengetahuan

masyarakat modern tentang ilmu pernafasan sudah tidak awam lagi. Hal

ini dibuktikan sudah banyaknya media cetak maupun elektronik yang

mengemas program ilmu pernafasan dalam suatu acara atau kolom. Ini

menujukkan bahwa ilmu pernafasan mempunyai daya pikat dan nilai jual

di masyarakat.

Para pelatih atau pendidik Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang

Semarang, selalu menanamkan kepada para anak didiknya untuk selalu

2 Wawancara dengan H. Suwardi SE, Pelatih Unit Mugas/ Tri Lomba Juang, Semarang,

Tanggal, 6-10-2005.

Page 6: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

69

bersikap sabar dan ikhlas. Hal ini dibuktikan dengan pelatih yang tidak

menerima bayaran dari tugas melatihnya/mengajar. Walaupun malam-

malam yang dingin lebih nikmat kalau digunakan untuk istirahat, tapi para

pelatih dengan ihklas dan sabar melatih para anggota, bahkan sampai

hujan mengguyur namun tetap melatih.3 Keihlasan dan kesabaran para

pelatih juga terlihat pada saat melatih dilapangan yang dengan sabar

memberi contoh dan membetulkan pada gerakan-gerakan para anggota

terutama yang usianya sudah lanjut, yang cenderung terjadi kesalah.

3. Dasar dan Tujuan Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang

a. Dasar

Dasar atau azas bagi Lembaga Beladiri Sinar Putih berfungsi

untuk menjamin agar usaha kegiatan atau pembinaannya terhadap

anggotanya tetap tegak dan berjalan terus dan agar tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan, terlihat dengan jelas dan tidak mudah

menyimpang atau disimpangkan oleh pengaruh-pengaruh luar. Adapun

dasar atau azas dari Lembaga Beladiri Sinar Pu.tih adalah Pancasia dan

UUD 1945.4

b. Tujuan

Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang mempunyai

maksud dan tujuan didirikannya yang sama dengan Lembaga Beladiri

Sinar Putih Pusat yaitu:

“Membentuk generasi muda yang berkepribadian luhur, tinggi mental, kecerdasan dan ketangkasannya serta kuat dalam keyakinan agamannya”.5

Setiap usaha kegiatan atau pembinaan di Lembaga Beladiri

Sinar Putih selalu diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Agar para

pesilatnya mempunyai kepribadian yang luhur serta tinggi mental

3 Wawancara dengan pelatih Bapak. Ismo Sugito, Tanggal. 13-10-2005. 4 Anggaran Dasar Lembaga Beladiri Sinar Putih, Bab II, Pasal 2, hlm. 2. 5 Ibid, Pasal 3, hlm. 2.

Page 7: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

70

maka ditanamkanlah pada diri anggota nilai-nilai akhlak yang

dilandasi nilai-nilai Islam. Keimanan dan ketaqwaan adalah

merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang, maka yang

akan menghantarakan pada kebahagiaan dunia dan akhirat, maka untuk

ini para anggota Lembaga Beladiri Sinar Putih ditanamkan keimanan

yang benar.

Dengan demikian maka Lembaga Beladiri Sinar Putih adalah

Lembaga Beladiri yang mengembangkan pribadi anggotanya atau para

pesilatnya secara utuh yakni jasmani dan rohani. Sehingga diharapkan

para anggota Sinar Putih mempunyai pribadi yang seimbang dan sehat

serta kuat jasmani dan rohaninya.

4. Struktur organisasi Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang

Ciri organisasi yang baik ditandai oleh adanya susunan pembagian

kerja yang baik (kompak), teratur dan sistematis dalam rangka mencapai

tujuan lembaga tersebut. Juga adanya penerapan personil yang sesuai

dengan kemampuan bidangnya masing-masing.

Yang di maksud dengan struktur organisasi adalah suatu kerangka

hubungan kerjasama antara orang-orang yang sesuai daengan fungsinya

masing-masing dalam suatu lembaga atau organisasi yang telah disusun

dan ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan di

lembaga itu. Berbicara mengenai struktur organisasi Lembaga Beladiri

Sinar Putih, tidak bisa terlepas dari Yayasan Sinar Putih, karena Lembaga

Beladiri Sinar Putih berada dibawah Yayasan Sinar Putih. Adapun

susunan/struktur organisasi Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang

Semarang periode 20066 adalah sebagai berikut :

6 Dokumentasi Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang 2006.

Page 8: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

71

TABEL I Struktur Organisasi Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang

No NAMA JABATAN

1 2 3

01 Ir. Nabil Abdat. Ketua Cabang + Pelatih

02 Drs. Khumaidi, Msi Wakil Ketua Cabang + Pelatih

03 H. Suwardi SE Sekretaris Cabang I + Pelatih

04 Syaifuddin, Amd. Sekretaris Cabang II + Pelatih

05 Supriyono, Amd. Bendahara Cabang I + Pelatih

06 H.M. Syafiq Efendi Bendahara Cabang II + Pelatih

07 H. Farid Saleh. Koordinator dewan pelatih + Pelatih

08 Ismo Sugito Bagian pelatihan atau ujian + Pelatih

09 H. M. Syafiq Efendi. Bagian pembinaan + Pelatih

10 Widiyanto Bagian umum Cabang + Pelatih

11 Kadio Pelatih

12 Nuh, M.S Pelatih

5. Kondisi pendidik atau pelatih dan siswa Lembaga Beladiri Sinar Putih

Cabang Semarang.

a. Kondisi pendidik/pelatih.

Di Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang, sebutan

bagi seorang pendidik adalah pelatih. Pendidik adalah salah satu faktor

yang akan menentukan keberhasilan pendidikan dan pembinaan.

Karena pendidik adalah yang memegang peranan dalam suatu aktifitas

pendidikan, walaupun dalam hal ini tidak mutlak sifatnya. Akan tetapi

sebagaian besar yang menentukan aktifitas adalah pendidik.

Oleh karena itu untuk menentukan seseorang menjadi

pendididik atau pelatih tidaklah mudah, akan tetapi penentuannya di

perlukan adanya suatu kriteria atau syarat-syarat tertentu. Sehingga

Page 9: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

72

nantinya yang menjalankan aktifitas pembinaan yaitu pembina fisik

atau non fisik (rohani) adalah mereka yang benar-benar layak untuk

menjadi pendidik.

Begitu juga di dalam Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang

Semarang, untuk menjalankan aktifitasnya, baik pembinaan jasmani

maupun rohani diperlukan orang-orang yang mampu dan bertanggung

jawab, dalam melaksanakan pembinaan itu.

1) Syarat-syarat menjadi pendidik/pelatih

Hasil wawan cara peneliti dengan salah satu pengerus

Lembaga Beladiri Sinar Putih pusat7, bahwa dalam mengangkat

dan menentukan seseorang menjadi pendidik/pelatih, bahwa

Lembaga Beladiri Sinar Putih telah menentukan kriteria dan syarat-

syaratnya antaralain:

a) Akhlaknya baik

Sifat dan watak dari peserta didik akan banyak di

pengaruhi oleh mereka yang menjadi pendidik, walaupun hal

ini tidaklah dominan. Akan tetapi apa yang menjadi watak dan

sifat yang tercermin dalam ucapan, perbuatan dan sikap dari

seorang pendidik akan banyak mempengaruhi atau ditiru olah

mereka yang menjadi anak didik.

Oleh karena itu seorang pendidik hendaknya mereka

yang benar-benar mempunyai sifat-sifat yang baik atau akhlak

yang utama. Akhlak yang baik yang dimiliki oleh seseorang

secara tidak langsung merupakan metode pendidikan. yaitu

uswah hasanah, atau contoh yang baik. Seorang pelatih atau

asisten pelatih di Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang

Semarang, mereka adalah orang-orang yang diberi tugas untuk

melatih, membina para anggotanya. Karena dari segi ucapan,

7 Hasil wawancara dengan Pengurus Lembaga Beladiri Sinar Putih pusat, Bapak Syamiar

Djumasa, SH., tanggal,10 –9- 2005.

Page 10: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

73

perbuatan atau tingkah laku dan sikapnya akan ditiru oleh para

siswa baik sedikit atau banyak. Oleh karena itu di perlukan

orang-orang yang baik akhlaknya.

b) Punya kelebihan ilmu

Pendidik atau Pelatih adalah orang yang akan

memberikan pengetahuan, maka sudah seharusnya mereka

adalah yang mempunyai kelebihan ilmu. Dalam hal ini untuk

mejadi pelatih atau asisten pelatih, untuk beladiri pernafasan

minimal mereka telah mencapai tingkat halusan. Di samping

dari segi keagamaan (Islam) mereka juga baik.

c) Dewasa

Kedewasaan meliputi dewasa jasmani dan rohani,

dewasa jasmani yaitu ia telah mencapai tingkat pertumbuhan

atau perkembangan jasmani secara maksimal, dan dewasa

rohani yaitu mereka dalam menjalankan pembinaan penuh

kesadaran dan bertanggung jawab.

d) Kesinarputihannya baik

Sinar Putih adalah suatu lembaga atau organisasi, oleh

karenanya orang yang menjalankan aktifitasnya haruslah

mereka yang telah mempunyai pengetahuan atau pengertian

akan maksud dan tujuan dari Sinar Putih. Baik yang

menyangkut aktifitas ke dalam maupun aktifitas keluar, serta

tahu akan dasar / azas dari Lembaga itu.

e) Lulus ujian menjadi pendidik atau pelatih / asistennya.

Yaitu lulus ujian untuk menjadi pendidik atau pelatih

atau asisten. Yang pada dasarnya apakah mereka telah

memenuhi persyaratan seperti diatas atau belum. Namun

begitu untuk menjadi pelatih tidaklah hanya diukur dari lima

kriteria terebut, tetapi juga didukung oleh kepribadiannya yang

dalam hal ini hanya dinilai atau diketahui oleh yang berwenang

dalam Lembaga Beladiri Sinar Putih.

Page 11: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

74

2) Jumlah personil pendidik/pelatih dan asisten.

Sejak berdirinya Lembaga ini di Semarang, Beladiri Sinar

putih Cabang Semarang sampai sekarang memiliki pelatih 12

orang. Mereka bertugas menjalankan aktifitas menjalankan

pembinaan baik pembinaan fisik maupun pembinaan non fisik

(rohani), (data ini sewaktu peneliti mengadakan penelitian).8

b. Kondisi siswa.

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang kondisi siswa

(anggota ) Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang, sebaiknya

mengetahui terlebih dahulu siapakah yang di sebut siswa (anggota).

Siswa atau anggota Lembaga Beladiri Sinar Putih ialah warga

Negara Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, serta sanggup tunduk

pada anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain

yang dibuat oleh pengurus, tentang keanggotaan ini lebih lanjut diatur

sebagai berikut :

1) Yang dapat diterima menjadi anggota adalah waga negara

Indonesia dan warga negara asing laki-laki dan perempuan dan

minimal berumur 20 tahun atau dengan pertimbangan kedewasan

dari segi kejiwaan agar tidak disalah gunakan ilmu yang telah

dimilikinya.

2) Permintaan menjadi anggota diajukan secara tertulis kepada

pengurus disertai pula dengan keterangan izin dari orang tua atau

wali.

3) Pengurus kemudian memberi kartu tanda anggota setelah calon

anggota memberi 4 buah fas foto, sedang di dalam kartu anggota di

cantumkan pula daftar hadir anggota.

8 Dokumentasi Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang 2006.

Page 12: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

75

4) Kewajiban anggota.

a) Setia kepada pengurus Lembaga beladiri.

b) Taat dan patuh kepada sumpah, putusan-putusan dan peraturan-

peraturan yang berlaku. yang ditentukan oleh pengurus.

c) Sanggup menjaga nama baik Lembaga Beladiri ini serta

berusaha menjadi tauladan yang utama bagi pemuda Indonesia.

d) Sanggup untuk aktif dalam latihan-latihan, karena apabila

prosentase dari kehadiran tidak mencukupi, maka anggota tidak

di perbolehkan mengikuti ujian guna mengikuti lanjutan

latihan-latihan berikutnya.

e) Sanggup membayar uang pangkal dan iuran yang banyaknya

ditentukan oleh pengurus.

5) Bagi anggota yang mempunya keaktifan dengan sesuatu organisasi

massa maupun politik adalah diluar tanggung jawab Lembaga

Beladiri Sinar Putih. Demikian pula apabila ada perkelahian-

perkelahian adalah diluar tanggung jawab Lembaga Beladiri Sinar

Putih.

6) Anggota berhenti apabila :

a. Meninggal dunia

b. Permintaan sendiri

c. Keputusan pengurus.9

6. Metode dalam Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang.

Dalam menyampaikan materi dalam ilmu pernapasan digunakan

metode yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Adapun metode

yang digunakan yaitu:10

9 Diambil dari anggaran Rumah Tangga LBD Sinar Putih. 10 Wawancara dengan Ketua Sinar Putih Cabang Semarang, Ir. Nabil Abdat, 7 September

2005.

Page 13: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

76

a. Metode ceramah

Yaitu suatu penyajian materi pelajaran yang dilakukan pelatih

kepada siswa dengan menjelaskan secara lesan. Materi ini ditempuh

agar setiap yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

b. Metode Tanya jawab

Yaitu cara penyajian materi dengan menggunakan pertanyaan

secara lisan, baik dari pelatih atau pun siswa. Metode ini digunakan

untuk menjajaki kemampuan sisawa, mencari umpan balik terhadap

materi yang diberikan, mencari kesulitan yang dihadapi siswa juga

untuk mengaktifkan pelajaran siswa.

c. Metode nasehat

Ditempuh oleh pelatih dengan memberi nasehat atau wejangan

tentang hal-hal yang perlu misalnya; nasehat tentang hal-hal yang

harus ditinggalkan dan yang wajib dilakukan. Tujuan metode ini

adalah agar siswa meninggalkan yang dilarang dan melakukan hal

yang baik untuk dilakukan.

d. Metode keteladanan

Metode ini digunakan oleh pelatih untuk memberi contoh yang

baik kepada siswa berupa perkataan, perbauatan, di samping itu pula

diajak untuk mencontoh para Nabi dan Rasulnya, para sahabat, para

wali dan sholihin.

e. Metode praktek

Pelatih mengajak siswa untuk mempraktekkan ilmu yang telah

disampaikan, misalnya: mempraktekkan pelajaran yang telah

diberikan, untuk berlaku sabar, rendah hati, lembut dan lain

sebagainya.

f. Metode pemberian tugas

Metode ini digunakan oleh pelatih untuk mengetahui sampai

sejauhmana pengetahuannya tentang ilmu yang dipelajari oleh siswa.

Kemudian pelatih akan mudah untuk mengevaluasi dari apa yang di

Page 14: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

77

ajarkan pelatih yang pada akhirnya pelatih akan mencari solusi

terhadap kesulitan yang dihadapi oleh para siswa.

7. Sarana dan prasarana Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang

Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pendidikan pada

Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang adalah Gedung olahraga

GOR Tri Lomba Juang Semarang yaitu melakukan latihan setiap hari

minggu pukul 20. 00 WIB dan Jl. Dewi Sartika Timur 4 Sampangan

Semarang yaitu setiap hari minggu pukul 06.00 pagi.

B. Data kusus tentang pendidikan kesabaran melalui pendekatan ilmu

pernafasan di Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang.

Dalam melakukan pendidikan kesabaran, Lembaga Beladiri Sinar

Putih Cabang Semarang menggunkan dua cara yaitu:

1. Latihan Jurus Ilmu pernafasan

Sedangkan tingkat dan gerakan-gerakan jurus ilmu pernafasan

Sinar Putih adalah:11

a. Dasaran Baru (melatih olah nafas dahulu).

Yang pertama harus diajarkan adalah jurus dasar, diajarkan

berulang-ulang sampai anggota benar-benar faham gerak dasar yang

diajarkan oleh Lembaga Beladiri Sinar Putih minimal satu kali

pertemuan.

b. Tingkat Dasaran Kasaran

1) Jurus 1 : 60 – 80 langkah (setiap satu nafas 6 kali

langkah).

2) Jurus 2 s/d 10 : Jumlah langkah disesuaikan dengan

kondisi waktu.

Untuk jurus yang terakhir jumlahnya di

perbanyak.

11 Buku Panduan Melatih Lembaga Beladiri Sinar Putih.

Page 15: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

78

c. Tingkat 1-3 Kasaran

1) Jurus 1 : 60 – 80 langkah (setiap satu nafas 6 kali

langkah).

2) Jurs 2 s/d 10 : masing-masing 12 langkah.

3) Tingkahan 1 Kasaran : 16x tanpa henti istirahat 10 menit.

Di mulai lagi dan jumlah jurus disesuaikan

dengan waktu.

4) Tingkatan 2 Kasaran : Setelah menggerakkan jurus Dasar Kasaran

dilanjutkan gerakan jurus Tingkatan satu

16x.

Istirahat 10 menit

Dimulai lagi dengan tingkatan dua

Kasaran, jumlah jurus disesuaikan

dengan waktu.

5) Tingkat 3 Kasaran : Setelah menggerakkan jurus dasar

kasaran digerakkan tingkahan satu

dan dua Kasara masing-masing

sepuluh kali.

d. Tingkat 1-3 Halusan

1) Jurus 1 dilakukan : 60-80 langkah (setiap satu nafas 6

langkah)

2) Jurus 2 s/d 10 : masing-masing 12 langkah.

3) Tingkahan Kasaran : masing-masing 6x

4) Halusan Dasar : Masing-masing 6 langkah

Istirahat 10 menit.

Dimulai latihan lagi dan jumlah

jurus

disesuaikan dengan jumlah waktu.

5) Tingkahan 1 Halusan : Digerakkan setelah istirahat dengan

jumlah jurus disesuaikan dengan

waktu.

Page 16: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

79

6) Tingkahan 2 Halusan : Setelah menggerakkan jurus sampai

dengan TK Halusan.

Istirahat 10 menit.

Dimulai lagi tingkahan dua halusan

dan jumlah menyesuaikan waktu.

7) Tingkahan 3 Halusan : Setelah menggerakkan jurus sampai

dengan tingkahan dua Halusan

.Istirahat 10 menit.

Dimulai lagi dengan TK tiga

halusan dan dan jumlah

menyesuaikan waktu.

e. Tingkat Pantek

1) Jurus 1 dilakukan : 60-80 langkah ( setiap satu nafas 6

langkah)

2) Jurus 2 s/d 10 : Masing-masing 12 langkah.

3) Tingkahan Kasaran : Masing-Masing 6x

4) Persiapan Pantek : Minimal 16 X.

Istirahat 10 menit.

Dimulai lagi dengan persiapan pantek dan

jumlah menyesuaikan waktu.

5) Pantek : Minimal 8x pola halusan.

Istirahat 10 menit.

Dimulai lagi dengan Pantek jumlah

menyesuaikan dengan waktu.

f. Tingkat Mahdi

1) Jurus 1 dilakukan : 60-80 langkah (setiap satu nafas 6

langkah).

2) Jurus 2 s/d 10 : Masing-masing 12 langkah.

3) Tingkahan Kasaran : Masing-Masing 6x

4) Pantek : Minimal 4x pola halusan

5) Mahdi : Minimal 8x pola halusan

Page 17: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

80

Istirahat 10 menit

Dimulai lagi dengan mahdi dan jumlah

menyesuakan waktu.

g. Tingkat Syahbandar

1) Jurus 1 dilakukan : 60-80 langkah (setiap satu nafas 6

langkah).

2) Jurus 2 s/d 10 : Masing-masing 12 langkah.

3) Tingkahan Kasaran : Masing-Masing 6x

4) Pantek : Minimal 4x pola halusan

5) Mahdi : Minimal 4x pola halusan

6) Persiapan Syahbandar : Minimal 16x

Istirahat 10 menit

Dimulai lagi dengan Persiapan

Syahbandar dan jumlah

menyesuaikan waktu.

7) Syahbandar : Minimal 16x

Istirahat 10 menit

Dimulai lagi dengan Syahbandar dan

jumlah menyesuaikan waktu.

8) Syahbandar Rangkap : Minimal 4x pola halusan

Istirahat 10 menit

Dimulai lagi dengan Syahbandar

Rangkap dan jumlah menyesuaikan

waktu.

h. Tingkat Payung

1) Persiapan Payung 1

Di gerakkan beulang-ulang : 10,2,4,3.

2) Persiapan Payung 2

Di gerakkan beulang-ulang : 10,2,4,3 – 7,7,4,3.

3) Persiapan Payung 3

Di gerakkan beulang-ulang : 10,2,4,3 - 7,7,4,3 – 9,9,6,3.

Page 18: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

81

4) Persiapan Payung 4

Di gerakkan beulang-ulang : 10,2,4,3 - 7,7,4,3 – 9,9,6,3 –

8,8,6,3.

5) Persiapan Payung 5

Di gerakkan beulang-ulang : 10,2,4,3 - 7,7,4,3 – 9,9,6,3 – 8,8,6,3.-

10,2,4,6, dan tutup dengan jurus 1.

6) Persiapan Payung 6

Jurus digerakkan berulang-ulang dengan kuncinya sekaligus. PP1

ke PP2 ke PP3 ke PP4 ke PP5 dan di tutup dengan jurus 1.

7) Persiapan Payung 7

Langkah segi tiga.

Setelah hafal langkah gerak segi tiga. Maka cara mulai latihanya

digerakkan terlebih dahulu PP6 sebagai mana tersebut di atas

sampai 6x.

Baru kemudian melatih langkah segi tiga dengan membalik arah,

sampai anggota tadi kembali lagi di posisi awal.

Disetai dengan pengaturan nafas sebagai berikut:

Langkah kesatu tarik dan tahan nafas, Langkah keempat berdiri

jurus delapan lepas nafas, bergerak terus sehingga membentuk segi

tiga.

8) Persiapan Payung 8

Meragkai langkah segi tiga kemudian menjadi satu kesatuan jurus.

Cara mulai latihannya dengan menggerakan seluruh rangkaian

jurus PP 8.

9) Persiapan Payung 9

Jurus angka delapan.

Melatih gerak jurus angka delapan sampai hafal.

Cara mulai lainnya dengan menggerakkan terlebih dahulu juru PP8

sebagai mana tersebut diatas min 4x kemudian baru melatih gerak

jurus angka delapan.

Disertai dengan pengaturan nafas sebagai berikut.

Page 19: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

82

1. Latihan awal 4 lagkah satu nafas.

2. Latihan ke- 2, 8 langkah awal

3. Latihan ke- 3, 16 langkah satu nafas.

10) Persiapan Payung 10

Merangkai gerak jurus angka 8 yang kemudian menjadi satu

kesatuan jurus.

Cara mulai latihannya dengan menggerakkan seluruh rangkaian

jurus PP 10.

11) Persiapan Payung 11

Jurus 7 rangkap, 10 rangkap. Melatih gerak jurus tersebut sampai

hafal.

Cara mulai latihannya dengan menggerakkan terlebih dahulu jurus

PP 10 sebagai mana tersebut di atas minimal tiga kali kemudian

baru melatih gerak jurus 7 rangkap, 10 rangkap. Disertai dengan

pengaturan nafas sebagai berikut: Jurus 7 rangkap : lepas nafas,

Jurus 7 rangkap tarik nafas.

12) Persiapan Payung 12

Merangkai jurus sepuluh rangkap yang kemudian menjadi satu

kesatuan jurus. Cara mulai latihannya dengan menggerakkan

seluruh rangkaian jurus PP 12.

13) Persiapan Payung 13

Jurus tangkai

Melatih gerak jurus tangai sampai hafal, cara mulai latihannya

dengan menggerakkan terlebih dahulu jurus PP 12 sebagai mana

tersebut diatas min 2x kemudian melatih gerak jurus tangkai.

Disertai dengan pengaturan nafas sebagai berikut: Jurus satu tarik

tahan nafas dan dilepaskan ada saat pelepasan jurus tangkai.

14) Persiapan Payung 14

Merangkaigerak jurus tangkai yang kemudian menjadi satu

kesatuan jurus.

Page 20: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

83

Cara mulai latihannya dengan menggerakkan seluruh rangkai jurus

tersebut. PP1 s/d PP14 digerakkan semua dalam satu kesatuan

(digerakkan dengan kasar baik jurus maupun nafas)

15) Persiapan Payung 15

Menggerakkan PP 14 dengan cara halus dan penuh konsentrasi.

Tingkatan jurus dalam ilmu pernafasan Sinar Putih cukup banyak,

dan bagi anggota untuk bisa menyelesaikan membutuhkan waktu yang

cukup lama hingga puluhan tahun. Sesuai dengan keputusan Lembaga

Beladiri Sinar Putih bahwa, penelitian ilmiah hanya diperbolehkan

meneliti sampai tingkat jurus Payung. Padahal tingkatan jurus diatas

Payung masih ada lagi, diantaranya adalah, jurus Bayu Pamungkas (ada 12

tingkat) dan Al Manaazil.12

2. Latihan Khusus

Latihan khusus adalah penjelasan dari pelatih yang ada kaitannya

dengan keilmuan ilmu pernafasan Sinar Putih dan pengetahuan tentang

agama Islam. Dalam latihan khusus ini biasanya dilakukan setiap selesai

kenaikan tingkat.

Keilmuan ilmu pernafasan Sinar Putih yang diantaranya adalah

pengertian jurus-jurus pernafasan Sinar Putih secara filosofis, metode

latihan ilmu pernafasan Sinar Putih, hasil latihan ilmu pernafasan, sepuluh

dasar pokok dan lain sebagainya. Keilmuan ilmu pernafasan Sinar Putih

dijelaskan oleh para pelatih agar anak didik paham dan mampu

menerapkan dalam hidup mereka.

Filosofis jurus ilmu pernafasan Sinar Putih terdiri dari :

a. Jurus satu (tangan yang selalu digenggam di perut bawah)

menggambarkan bahwa manusia semula tidak ada dan terbentulah di

perut seorang ibu atas izin Allah SWT. Manusia diharapkan sadar

bahwa tiada kekuatan apapun yang menyertai dan sebelumnya tidak

12 Wawancaa dengan Ketua Lembaga Beladiri Sinar Putih Cabang Semarang Ir. Nabil

Abdat.

Page 21: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

84

mempunyai apapun, yang ada dihadapan bukanlah milik manusia,

hanyalah Allah SWT yang memiliki isi bumi dan langit.

b. Jurus dua (memukul dengan kedua telapak tangan kebawah ) memiliki

makna filosofis bahwa setelah berada didalam perut seorang ibu maka

lahirlah ke bumi, dan menjadi penduduk bumi. Berawal dari manusia

tanpa membawa sesuatu, kecuali tangisan seorang bayi baik laki

maupun perempuan. Manusia tersebut lemah, dan secara alamiah

menjadi manusia dewasa dan seterusnya.

c. Jurus tiga yang arah gerakan tangan mengarah kedepan mengandung

makna filosofis bahwa setelah manusia dilahirkan dimuka bumi maka

manusia tersebut diharapkan untuk bertebaran di muka bumi untuk

mencari nafkah dan pengetahuan untuk hidup dan kebidupannya.

d. Jurus empat yang telapak tangan yang senantiasa berhimpit yang

berarti setiap manusia hidup dibumi senantiasa mengalami himpitan,

cobaan baik kebahagiaan ataupun kesengsaraan. Para anggota Sinar

Putih yang insyaAllah selalu mendapat rahmat-Nya, setiap ada

masalah mesti ada penyelesaiannya. Bahwa himpitan tersebut hanya

dapat diatasi denagan dada dibuka lebar-lebar (posisi jurus empat

tangan dibuka membelah perut dan dada dibuka), dengan pengertian

setiap himpitan dihadapi dengan penuh kesabaran yang seluas

samudra.

e. Jurus lima, berputarnya badan dan kaki tidak boleh menjingkat,

mengartikan bahwa setelah himpitan dan cobaan yang telah teratasi

(filosofis jurus empat ) apakah dikira sudah selesai. Masih banyak lagi

himpitan-himpitan dan cobaan yang harus dihadapi dalam hidup.

f. Jurus enam, filosofisnya yaitu lilitan dan cobaan dalam kehidupan

dapat teratasi dengan jurus enam yang mengarahkan tangan kebumi.

Dengan pengertian bahwa setiap cobaan akan pudar kalau manusia

sudah dapat menerawang bahwa nantinya akan masuk kebumi.

Santailah sesudah menjalani himpitan dan cobaan, jika tidak demikian

maka yang ada adalah stress/pusing dan bahkan sampai ada yang sakit.

Page 22: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

85

g. Lilitan dan cobaan kehidupan tidak akan pernah berenti begitu saja,

bahkan lebih besar (putaran jurus tujuh) lilitan atau cobaan kehidupan

makin besar dan kalau manusia tidak tawakal kepada Allah SWT maka

akan menjadikan bencana bagi diri orang tersebut. Ini adalah makna

filosofis jurus tujuh.

h. Himpitan, lilitan dan cobaan dapat diatasi dengan jurus delapan

(dengan memandang lurus kedepan dan gerakan tangan yang memukul

kedepan dengan jari-jari yang lurus seperti menusuk), mengandung

makna filosofis bahwa manusia harus memandang hari depan dengan

penuh semangat yang diseratai dengan selalu berikhtiar, bertawakal

dan berdoa kepada Allah SWT.

i. Berjalannya kehidupan tidak terlepas dari gosip, persaingan, masalah

dan sebagainya baik dari kanan, kiri, atas dan bawah. Hal-hal tersebut

dapat diselesaikan dengan jurus sembilan (gerakan yang meliuk-liuk

begitu indah dan mantap kekiri dan kekanan) yang pengertiannya

setiap fitnah, persaingan hidup, masalah, manusia tidak perlu takut.

Hadapilah dengan metode yang tepat, bijak, cerdas dan takutlah hanya

kepada Allah SWT semata, insyaAllah hidup akan tenang dan bahagia.

j. Terakhir jurus sepuluh (tangan terangkat diatas dimuka dan dengan

wajah tengadah kelangit ) mengandung arti bahwa akhir dari hidup dan

kehidupan dimuka bumi adalah kematian dan nantinya manusia akan

diangkut atau ditandu menuju pemakaman oleh orang lain. Jika

manusia ingin berakhir dengan kebahagia maka manusia harus

bertaqwa dan beramal sholih betul-betul karena Allah SWT.

Makna filosofis jurus yang terdiri dari sepuluh jurus dasar dan

masih banyak lagi makna filosofis dari jurus-jurus yang lain hasil dari

perkawinan jurus-jurus dasar, dan peneliti tidak dapat sajikan karena

sanagat banyaknya dan mencapai ratusa lebih.

Jadi dengan filosofis jurus ini yang menggambarkan kehidupan

manusia dan permasalahan-permasalahan serta bagaimana cara

penyelesainnya secara benar, diharapkan anak didik akan mampu

Page 23: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

86

mengatasi persoalan-persoalan, cobaan-cobaan dan himpitan dalam hidup

dan menjadi manusia yang bahagia didunia dan insyaAllah di akhirat

kelak.

Selanjutnya adalah sepuluh dasar pokok yang harus dipegang

teguh oleh setiap anak didik atau anggota Ilmu pernafasan Sinar Putih

yaitu:

a. Serahkan diri kita kepada Allah, resapkan.

1) Aku adalah milik-Nya, semua yang ada ini adalah milik-Nya,

kehendalk-Nya semua ini terjadi.

2) Rasakan Allah ada dimana-mana, lihatlah kekuasaan-Nya.

b. Jangan mengembangkan kebiasan buruk

c. Ingatlah bahwa kematian datang setiap waktu.

d. Jangan menyinggung perasaan orang lain.

e. Jauhkan diri kita dari pergaulan dengan orang-orang busuk, tetapi

bergaullah dengan orang-orang baik.

f. Berikan kepada orang lain sebagian dari penghasilan kita.

g. Makanlah yang halal, dan cegah yang haram.

h. Berkatalah yang benar. Kembangkan kesabaran.

i. Jangan berangan-angan.

j. Kalau kita bekerja sesuaikan. Camkanlah Aku mengerjakan ini hanya

untuk Allah.

Kesepuluh macam dasar pokok tersebut diatas selalu dibaca oleh

para sisiwa setiap akan melakukan latihan bersama. Dengan duduk

timpuh, ibujari digenggan dan diletakkan diatas lutut, badan tegap,

pandangan lurus kedepan, dan konsentrasi kesepuluh dasar pokok dibaca

dengan nada yang kerasa secara bersama-sama. Itu semua diharapkan agar

dalam latihan benar-benar memiliki niat yang suci, tujuan yang benar agar

ilmu yang telah didapat tidak disalah gunakan untuk perbuatan yang

dilarang oleh Allah SWT.

Sepuluh dasar pokok menjadi landasan dalam berlatih ilmu

pernafasan Sinar Putih. Setiap siswa harus mampu mengamalkannya

Page 24: BAB III TINJAUAN UMUM LEMBAGA BELA DIRI SINAR …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1... · Ilmu beladiri yang diajarkan di Cabang Semarang terdiri dari

87

dalam kehidupannya sehari-hari. Sepuluh dasar pokok diatas menyangkut

beberapa hal yaitu tentang ketauhitan kepada Allah, hubungan sosial,

hubungan dengan diri sendiri, dan lain sebagainya.

Jadi dengan adanya latihan khusus, siswa akan mendapat

pengetahuan tentang berbagai bidang pengetahuan. Dengan bekal

pengetahuan tersebut para siswa akan memiliki konsep yang jelas dalam

hidup, mengetahui jalan mana yang selayaknya di tempuh dan harus

bagaimana dalam hidupnya. Sehingga manusia Sinar Putih akan benar-

benar bersinar didalam hidupnya baik itu menyinari diri sendiri,

keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya.