38
PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU ADMNISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG NASKAH PUBLIKASI OLEH N U R S H I L A Nama Pembimbing I : Wahjoe Pangestoeti, M. Si Nama Pembimbing II : Ramadhani Setiawan, M. Soc.Sc PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

  • Upload
    vunhu

  • View
    227

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU

ADMNISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL

DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

NASKAH PUBLIKASI

OLEH

N U R S H I L A

Nama Pembimbing I : Wahjoe Pangestoeti, M. Si

Nama Pembimbing II : Ramadhani Setiawan, M. Soc.Sc

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

i

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang

disebut di bawah ini :

Nama : Nurshila

NIM : 100563201051

Jurusan Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Alamat : Jln. Kuantan Gg. Putri Ledang Delapan

Nomor Telpon : 081270705068

Email : [email protected]

Judul Naskah : Pelaksanaan Kearsipan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah Ilmiah dan

untuk dapat di terbitkan .

Tanjungpinang, Agustus 2016

Yang menyatakan

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Wahjoe Pangestoeti, M.Si Ramadhani Setiawan, M. Soc.Sc

NINDN.0713097001 NIND.1026058301

Page 3: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

ii

PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU

ADMNISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL

DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MARITIMRAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

Nurshila [email protected]

Wahjoe Pangestoeti, M.Si [email protected]

Ramadhani Setiawan, M. Soc.Sc [email protected]

ABSTRAK

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Arsip merupakan objek yang penting dalam menjalankan sebuah aktivitas

pekerjaan di kantor khususnya yang berhubungan dengan pelayanan administrasi.

Arsip sebagai sumber ingatan dan informasi membantu mekanisme kerja dari

seluruh pegawai instansi dalam pencapaian tujuan yang lebih efisien dan efektif.

Maka untuk menjamin terlaksananya tugas-tugas organisasi khususnya dalam hal

pelayanan administrasi dengan lancar, diperlukan adanya arsip-arsip yang utuh,

otentik, dan terpercaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan

kearsipan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Maritim

Raja Ali Haji.

Dijelaskan bahwa penelitian ini tidak menggunakan populasi dan sampel,

melainkan key informan dan responden. Peneliti menentukan Wakil Dekan II

FISIP sebagai key informan, sedangkan responden adalah Ketua Program Studi

IAN, Sekretaris Program Studi IAN dan keseluruhan staf Program Studi Ilmu

Administrasi Negara sesuai dengan lingkup permasalahan penelitian ini.

Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

kearsipan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UMRAH. Jenis

penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif yang kemudian dianalisa

menggunakan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum diperhatikannya beberapa

faktor yang dapat menunjang kearsipan dalam bekerja yaitu faktor ekonomis,

keamanan, penempatan yang strategis, fleksibel, dan petugas arsip. Sebagai

sebuah institusi yang bersentuhan langsung kepada masyarakat dalam hal

pelayanan hendaknya Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP lebih

memperhatikan faktor-faktor yang dapat menunjang kearsipan demi terciptanya

pelayanan yang lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci: kearsipan

Page 4: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

iii

ABSTRACT

Archive is an important object in performing a work activity in the office,

especially relating to administrative services. Archive as a source of memories

and information helps the mechanism of action of all employees of the agency in

achieving more efficient and effective goal. So to ensure the implementation of

organizational tasks, especially in terms of administration services fluently, the

needed of intact, authentic, and reliable archives. The purpose of this study is to

investigate the implementation of archives at the Department of Public

Administration FISIP of Raja Ali Haji Maritime University.

It was explained that this study did not use sample and population, but key

informants and respondents. Researchers determine the Chairman of the

Department as a key informant while the respondent is the whole staff of the

Department of Public Administration in accordance with the scope of the problem of this research.

This research describes the results of studies related to the archives at the

Department of Public Administration of FISIP UMRAH. The type of research is

descriptive research then analyzed using a qualitative approach.

The research results showed that not noticed yet of some factors that can

support the archival work that is economical, security, strategic placement,

flexible, and archivist. As an institution that is in direct contact to the community

in terms of service, Public Administration Department of FISIP should give more

attention to the factors that can support archival services for the creation of a

more effective and efficient services.

Keyword : Archives

Page 5: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha meningkatkan

pelayanan dalam suatu organisasi

memerlukan sistem menajemen yang

tepat, dimana usaha yang dapat

menunjang manajemen tersebut

diperlukan informasi yang tepat dan

cepat. Salah satu informasi yang

penting bagi organisasi adalah

kegiatan organisasi itu sendiri yang

terekam dalam arsip. Dalam arti arsip

tercipta sebagai akibat dari proses

kegiatan yang dilakukan suatu

organisasi. Arsip merupakan salah

satu aspek penting yang seringkali

dilupakan keberadaannya dalam

kehidupan. Padahal, arsip

mempunyai nilai urgensi yang tinggi.

Arsip merupakan salah satu

faktor yang menunjang

kelancaran penyelenggaraan

kegiatan di suatu instansi.

Betapa pentingnya arsip

dalam administrasi negara

Indonesia dan bagi

penyelenggaraan kehidupan

kebangsaan pada umumnya

telah disadari oleh pemerintah

Republik Indonesia dengan

ditetapkannya Peraturan

Presiden No.19 Tahun 1961

tentang Pokok-pokok

Kearsipan Nasional.

Setiap pekerjaan dan kegiatan

kantor, baik pemerintah maupun

swasta memerlukan penyimpanan,

pencatatan serta pengolahan surat,

baik kedalam maupun keluar dengan

sistem tertentu dan dapat

dipertanggungjawabkan. Kegiatan ini

disebut dengan istilah Manajemen

Kearsipan.

Menurut Amsyah (2003:2),

setiap pekerjaan dan kegiatan

di perkantoran memerlukan

data dan informasi. Salah satu

sumber data adalah arsip

karena arsip adalah bukti

rekaman dari kegiatan atau

transaksi mulai dari kegiatan

terdepan sampai pada

kegiatan pengambilan

keputusan. Sesuai Undang-

undang Republik Indonesia

Nomor 43 Tahun 2009

tentang Kearsipan

menerangkan bahwa yang

dimaksud dengan kearsipan

Page 6: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

2

adalah hal-hal yang

berkenaan dengan arsip

sedangkan yang dimaksud

dengan arsip adalah rekaman

kegiatan atau peristiwa dalam

berbagai bentuk dan media

sesuai dengan perkembangan

teknologi informasi dan

komunikasi yang dibuat dan

diterima oleh lembaga

negara, pemerintah daerah,

lembaga pendidikan,

perusahaan, organisasi

politik, organisasi

kemasyarakatan dan

perseorangan dalam

pelaksanaan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Maritim Raja Ali

Haji Tanjungpinang sebagai lembaga

pemerintahan daerah diharapkan

mampu menunjukkan peran nyata

dalam mendukung implementasi

Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2009 tentang pelayanan publik,

khususnya dalam penyediaan arsip

yang utuh, otentik, dan terpercaya

untuk meningkatkan kualitas

pelayanan publik dalam rangka

memperoleh kepastian hukum antara

masyarakat dengan penyelenggaran

urusan publik.

Arsip yang dimiliki oleh

organisasi harus dikelola dengan baik

sebab validitas pada bidang

kearsipan akan sangat membantu

tugas pimpinan serta membantu

mekanisme kerja dari seluruh

karyawan instansi yang bersangkutan

dalam pencapaian tujuan secara lebih

efisien dan efektif. Informasi yang

diperlukan melalui arsip dapat

menghindari salah komunikasi,

mencegah adanya duplikasi

pekerjaan dan membantu mencapai

efisiensi kerja. Dengan bantuan data

dan informasi yang benar dan teliti

maka pengambilan keputusan dapat

dipertanggungjawabkan di kemudian

hari.

Menurut Sedarmayanti

(2003:19), “peran arsip

adalah sebagai alat utama

ingatan organisasi, bahan atau

alat pembuktian (bukti

otentik), bahan dasar

Page 7: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

3

perencanaan dan

pengambilan keputusan,

barometer kegiatan suatu

organisasi mengingat setiap

kegiatan pada umumnya

menghasilkan arsip, serta

sebagai bahan informasi

kegiatan ilmiah lainnya.”

Kesadaran akan pemahaman

bahwa peran arsip sebagai aspek

penting yang harus dimiliki oleh

pengelola kearsipan dan semua pihak

yang berkepentingan terhadap arsip,

terlebih lagi bagi para pengambil

kebijakan. Apabila kesadaran ini

telah dipahami dan dihayati bersama,

akan ada keselarasan bahwa tiap

pihak akan melaksanakan tanggung

jawab masing-masing.

Menurut Burhanudin

(2009:1), “penyelenggaraan

tata kearsipan yang baik

harus dapat menjamin

ketersediaan arsip yang

memberikan kepuasan bagi

pengguna (user) serta

menjamin keselamatan arsip

itu sendiri. Indikator

keberhasilan penyelenggaraan

arsip adalah sejauh mana

kearsipan tersebut

memberikan kontribusi dalam

pencapaian tujuan organisasi.

Semakin besar kontribusi

arsip dalam mendukung

kelancaran aktivitas

organisasi, menunjukkan pula

tingginya keberhasilan

pengelolaan arsip.”

Oleh sebab itu, arsip-arsip

perlu disimpan dengan

memperhatikan faktor-faktor

penunjangnya agar mudah dan cepat

ditemukan kembali apabila

diperlukan. Menurut Sedarmayanti

(2003:43) untuk dapat menunjang

penyimpanan dan penemuan kembali

arsip dengan cepat dan tepat,

diperlukan peralatan dan

perlengkapan baik secara manual

maupun secara elektronis. Telah

dikatakan bahwa arsip mengandung

informasi yang berguna bagi

organisasi. Jika informasi yang

diperlukan tidak segera diperoleh

maka akan menghambat jalannya

roda organisasi dan kemajuannya.

Sedangkan menurut Gie

(2000:125) syarat pokok

Page 8: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

4

penyimpanan arsip yang baik ialah

kemungkinan diketemukan kembali

secara cepat sewaktu arsip

dibutuhkan. Pelaksanaan kegiatan

oleh suatu organisasi, dalam hal ini

organisasi birokrasi penyelenggara

negara, harus terdokumentasi atau

terarsipkan secara baik dalam tiap

tahapannya dan dalam

penyimpanannya tersimpan dalam

satu berkas yang mudah ditemukan

kembali. Hal ini akan memudahkan

organisasi untuk

mempertanggungjawabkan

kinerjanya.

Seperti halnya Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang merupakan bentuk

pemerintahan tingkat bawah yang

menjadi landasan utama bagi

stabilitas pemerintahan di tingkat

yang lebih tinggi. Realisasi program-

program pemerintah biasanya terarah

pada implementasinya di tingkat

kelurahan. Hal ini dikarenakan

program-program tersebut akan

berdampak langsung pada kelompok

masyarakat terkecil. Dengan begitu,

program-program tersebut akan lebih

tepat sasaran. Untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat pedesaan

tersebut, dukungan pelayanan

administrasi pemerintahan kelurahan

yang baik mutlak diperlukan.

Untuk mendukung

terlaksananya tugas dan fungsinya,

Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinang

memerlukan data dan informasi yang

bersumber dari arsip. Fungsi dan

peranan arsip sebagai pusat ingatan

dan informasi serta sumber sejarah

perlu dikelola dengan baik dengan

Page 9: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

5

memperhatikan faktor penunjang

agar dapat memperlancar seluruh

kegiatan dan proses pekerjaan kantor

yang berhasil guna dan berdaya

guna. Dalam hal ini dapat

memberikan pelayanan informasi

yang akurat dalam memecahkan

masalah administrasi pada umumnya.

Namun di dalam kegiatan

perkantoran masih banyak pegawai

yang belum menyadarinya seperti

halnya arsip tidak tertata dengan rapi

di dalam gudang dan masih terdapat

beberapa gejala yang tidak

mendukung proses kegiatan

kearsipan.

Dari hasil pengamatan

penulis pada saat melakukan pra

survei dengan mengamati objek

penelitian yaitu pelaksanaan

kearsipan di Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang terdapat gejala-gejala

atau fenomena sebagai berikut:

a. Masih terdapat sarana kerja yang

tidak memadai terutama dalam

penyimpanan data dan informasi

yang ada seperti penanganan data-

data yang mudah rusak.

b. Prosedur ketata-usahaan yang

belum efektif terutama dalam

pencarian kembali data dan

informasi kadang kala data

tersebut tidak bisa ditemukan.

c. Masih terdapat sistem

penyimpanan arsip yang belum

standar.

d. Pemeliharaan arsip kurang

mendapat perhatian seperti

perawatan sarana penyimpanan

arsip maupun pengawasan keluar

masuknya arsip.

e. Pemahaman pegawai terhadap

pentingnya arsip masih kurang.

Page 10: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

6

Dari hasil pra penelitian

diperoleh jumlah data berkala arsip

di Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinang sebagai

berikut:

Tabel I.2

Jumlah Arsip Mahasiswa Aktif di

Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinang

Tahun Arsip

2011 542

2012 646

2013 704

2014 677

Sumber: Program Studi Ilmu

Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas

Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang Tahun

2016

Dari hasil tabel tersebut

menunjukkan bahwa arsip bersifat

dinamis sehingga arsip dari tahun ke

tahun akan mengalami penambahan

maupun penyusutan. Oleh karena itu

demi kelancaran pelayanan suatu

organisasi, maka perlu diperhatikan

faktor-faktor penunjang

penyimpanan dan penemuan kembali

arsip.

Berdasarkan uraian-uraian

tersebut maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul

“Pelaksanaan Kearsipan di

Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinang Kota

Tanjungpinang”.

B. Perumusan Masalah

Dalam sebuah penelitian,

perlu dirumuskan masalah secara

jelas untuk mendapatkan hasil

penelitian yang baik. Berdasarkan

latar belakang tersebut, maka yang

menjadi perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

Page 11: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

7

“Bagaimana pelaksanaan

kearsipan di Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang Kota

Tanjungpinang?”

C. Tujuan dan Kegunaan

Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah untuk

mengetahui pelaksanaan kearsipan di

Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang Kota Tanjungpinang.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari

penelitian ini adalah :

a. Secara ilmiah, penelitian

ini dapat dijadikan

sebagai bahan masukan

yang memberikan

pemahaman dan

pengetahuan yang

berhubungan dengan

kearsipan.

b. Secara praktis, hasil

penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan

pertimbangan ataupun

informasi tentang faktor-

faktor penunjang

kearsipan dalam sebuah

organisasi pemerintah,

seperti Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja

Ali Haji Tanjungpinang.

c. Secara akademis,

penelitian ini sebagai

karya tulis untuk

menyelesaikan studi

tingkat sarjana sekaligus

menjadi penambahan

Page 12: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

8

referensi di perpustakaan

Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik pada bidang ilmu

sosial khususnya dalam

bidang Ilmu Administrasi

Negara.

D. Konsep Teoritis

Sebelum melakukan

penelitian lebih lanjut, perlu

mengemukakan teori-teori sebagai

kerangka berpikir untuk

menggambarkan dari sudut mana

penelitian menyoroti masalah yang

dipilih. Singarimbun (2006:37)

menyebutkan teori adalah

serangkaian asumsi, konsep dan

konstruksi, definisi dan proposisi

untuk menerangkan suatu fenomena

sosial secara sistematis dengan cara

merumuskan hubungan antar konsep.

Dalam penelitian ini yang menjadi

konsep teori adalah:

1. Pengertian Arsip dan

Kearsipan

Istilah Kearsipan berasal dari

kata "Arsip". Arsip pada prinsipnya

mengandung pengertian defenitif

yang sama, namun demikian para

ahli cenderung memberikan

pengertian arsip yang berlainan satu

dengan lainnya, tergantung pada

sudut pandang dan poin penekanan

utama yang diberikan didalamnya

sebagaimana dikemukakan oleh Gie

(2000:18) bahwa “arsip adalah suatu

kumpulan warkat yang disimpan

secara sistematis karena mempunyai

suatu kegunaan agar setiap kali

diperlukan dapat secara cepat

ditemukan kembali.”

Barthos (2005:1)

menyebutkan arsip adalah setiap

Page 13: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

9

catatan tertulis baik dalam bentuk

gambar ataupun bagan yang memuat

keterangan-keterangan mengenai

sesuatu subyek (pokok persoalan)

ataupun peristiwa yang dibuat orang

untuk membantu daya ingatan orang

(itu) pula. Jadi yang termasuk arsip

misalnya: surat-surat, kwitansi,

faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar

harga, kartu penduduk, bagan

organisasi, foto-foto dan lain

sebagainya.

Menurut Wursanto (2000:13)

“Arsip adalah kumpulan warkat yang

disimpan secara teratur berencana

karena mempunyai suatu kegunaan

agar setiap kali diperlukan dapat

cepat ditemukan kembali”.

Moekijat (2002:75)

berpendapat bahwa “kearsipan

adalah penempatan kertas-kertas

dalam tempat-tempat penyimpanan

yang baik menurut aturan yang telah

ditentukan terlebih dahulu

sedemikian rupa sehingga setiap

kertas (surat) apabila diperlukan

dapat diketemukan kembali dengan

mudah dan cepat.”

Beberapa pengertian lain mengenai

arsip, akan dikemukakan dibawah ini

:

a. Menurut UU No.7/1971/pasal 1

dalam Amsyah (2003:2), arsip

adalah:

1) Naskah-naskah yang dibuat

dan diterima oleh lembaga-

lembaga negara dan badan-

badan pemerintahan dalam

bentuk dan corak apapun,

baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok dalam

rangka pelaksanaan kegiatan

pemerintahan.

2) Naskah-naskah yang dibuat

dan diterima oleh badan-

badan swasta dan atau

perorangan, dalam bentuk

corak apapun, baik dalam

keadaan tunggal maupun

berkelompok, dalam rangka

pelaksanaan kehidupan

kebangsaan.

Page 14: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

10

b. Menurut Lembaga Administrasi

Negara (LAN) dalam Wursanto

(2000:47)

Arsip sebagai segala kertas,

buku, foto, film, rekaman suara,

gambar peta, bagan atau

dokumen-dokumen lain dalam

segala macam bentuk dan

sifatnya, asli atau salinannya,

serta dengan segala

penciptaannya, dan yang

dihasilkan atau diterima oleh

suatu organisasi/badan, sebagai

bukti atas tujuan, organisasi,

fungsi-fungsi, kebijaksanaan-

kebijaksanaan, keputusan-

keputusan, prosedur-prosedur,

pekerjaan-pekerjaan, atau

kegiatan pemerintah yang lain,

atau karena pentingnya informasi

yang terkandung didalamnya.

Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa arsip

adalah kumpulan surat yang

mengandung arti dan mempunyai

kegunaan baik kepentingan suatu

instansi. Kepentingan tersebut

berkaitan dengan

individu/pribadi/perorangan. Arsip

disimpan dengan metode tertentu

sehingga dapat dengan mudah dan

cepat ditemukan kembali. Arsip yang

disimpan secara tidak teratur akan

menyebabkan proses temu kembali

yang sukar.

2. Jenis Arsip

Berdasarkan jenisnya, arsip

dapat dibedakan menjadi beberapa

macam tergantung dari segi jenis

peninjauannya. Jenis arsip menurut

fungsi dan kegunaannya dibedakan

menjadi 2 yaitu:

a) Arsip Dinamis adalah arsip yang

dipergunakan dalam

perencanaan, pelaksanaan,

penyelenggaraan administrasi

suatu organisasi. Arsip ini tidak

hanya berupa kertas atau surat

saja, tetapi juga termasuk bahan

tertulis atau bahan tercetak yang

direkam dalam pita kaset, juga

termasuk naskah-naskah,

memorandum, nota, slide, foto

dan lain-lain.

Berdasarkan nilainya arsip

dinamis dibagi sebagai berikut :

1) Arsip Aktif yaitu arsip yang

masih dipergunakan terus-

menerus bagi kelangsungan

pekerjaan di unit suatu

organisasi/kantor.

2) Arsip in-aktif yaitu arsip yang

tidak lagi dipergunakan

secara langsung karena

Page 15: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

11

nilainya yang semakin

menurun di unit suatu

organisasi/kantor.

b) Arsip Statis adalah arsip yang

tidak dipergunakan secara

langsung dalam penyelenggaraan

kegiatan maupun ketatausahaan.

Arsip tersebut cenderung

mempunyai kepentingan dalam

nilai sejarah dan disimpan

ditempat yang lebih aman dan

sulit dijangkau. Arsip ini tidak

lagi berada pada organisasi atau

kantor pencipta arsip tersebut

akan tetapi berada di Arsip

Nasional Republik Indonesia

(ARNAS). Contoh arsip statis

adalah berkas Undang-undang,

peraturan dan lain-lain. Arsip ini

tidak diperlukan secara langsung

tetapi dibutuhkan sebagai

referensi untuk kegiatan lainnya.

3. Ciri-Ciri Sistem Kearsipan

yang Baik

Menurut Sedarmayanti

(2008:104) bahwa ada beberapa

faktor yang menunjang dan perlu

diperhatikan dalam kearsipan

sehingga memudahkan penyimpanan

dan penemuan kembali arsip, yaitu

sebagai berikut:

1. Kesederhanaan, sistem

penataan yang dipilih dan

diterapkan harus mudah

agar bukan hanya oleh

satu orang saja yang

mengerti melainkan juga

dapat dimengerti oleh

pegawai lain.

2. Ketepatan menyimpan

arsip berdasarkan sistem

yang digunakan, harus

memungkinkan

penemuan kembali arsip

dengan cepat dan tepat.

3. Memenuhi persyaratan

ekonomis, yaitu dapat

memanfaatkan ruangan,

tempat dan peralatan yang

ada serta biaya yang

sederhana.

4. Menjamin keamanan,

arsip harus terhindar dari

kerusakan,

pencurian/kemusnahan

dan harus aman dari

bahaya seperti api, air,

udara yang lembab,

gangguan binatang dan

lain-lain, sehingga

penyimpanan harus

ditempat yang benar-

benar aman dari segala

gangguan.

5. Penempatan arsip

hendaknya diusahakan

pada tempat yang

strategis, maksudnya

adalah agar tempat

penyimpanan mudah

dicapai oleh setiap unit

tanpa membuang banyak

waktu dan tenaga.

6. Sistem yang digunakan

harus fleksibel,

maksudnya adalah harus

memberikan

kemungkinan adanya

perubahan-perubahan

dalam rangka

Page 16: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

12

penyempurnaan dan

efektivitas kerja.

7. Petugas arsip perlu

memahami pengetahuan

di bidang kearsipan.

Selanjutnya agar penemuan

kembali arsip dapat terlaksana

dengan baik, maka beberapa syarat

yang harus ditaati adalah:

1. Kebutuhan pemakai arsip

atau surat harus diteliti

dahulu dan sistemnya

harus mudah diingat.

2. Harus didasarkan atas

kegiatan nyata instansi

yang bersangkutan, maka

disusunlah kata tangkap /

indeks sebagai tanda

pengenal.

3. Sistem penemuan kembali

arsip harus logis,

konsisten dan mudah

diingat.

4. Sistem penemuan harus

didukung oleh peralatan

dan perlengkapan.

5. Selanjutnya sistem

penemuan harus didukung

oleh personil yang terlatih

dan harus mempunyai

daya tangkap yang tinggi,

cepat, tekun, suka

bekerja, senang bekerja

secara detail tentang

informasi.

E. Metode Penelitian

Arikunto (2010:151)

menyebutkan bahwa, “metode

penelitian adalah cara yang di

gunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya.”

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Sugiono (2009:11),

menyatakan bahwa “penelitian

deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel

maupun lebih tanpa membuat suatu

perbandingan, atau menghubungkan

satu variabel dengan variabel lain”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat

serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki.

Selanjutnya Singarimbun

(2006:4), menyebutkan bahwa

“penelitian deskriptif dimaksudkan

Page 17: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

13

untuk pengukuran yang cermat untuk

fenomena sosial tertentu, peneliti

mengembangkan konsep dan

menghimpun fakta, tetapi tidak

menggunakan uji hipotesa”.

Sedangkan yang dimaksud

dengan pendekatan kualitatif yaitu

membuat rangkaian atau proses

penyaringan data atau informasi yang

bersifat sewajarnya mengenai suatu

masalah dalam kondisi, aspek atau

bidang tertentu dalam kehidupan

objeknya.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di

Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinan. Adapun

alasan peneliti memilih lokasi

penelitian tersebut yaitu karena:

a. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali

Haji Tanjungpinang sebagai

salah satu instansi yang harus

menyelenggarakan pelayanan

administrasi yang baik. Untuk

itu, diperlukan data dan

informasi yang lengkap

dalam hal ini arsip sebagai

penunjang kegiatan.

3. Informan Penelitian

Metode penelitian yang

digunakan adalah deskriptif

kualitatif, maka untuk memperoleh

informasi dalam penelitian ini tidak

menggunakan sebutan populasi dan

sampel melainkan informan.

Informan merupakan orang yang

memberikan informasi dengan

pengertian ini maka informan dapat

dikatakan sama dengan responden

Page 18: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

14

apabila pemberian keterangannya

karena dipancing oleh pihak peneliti.

Dalam penelitian ini

penentuan responden menggunakan

teknik purposive sampling. Menurut

Sugiyono purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2011:67).

Berdasarkan teknik

penentuan informan tersebut maka

ditentukan informannya adalah

Kepala Tata Usaha, 2 orang staf

Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinang.

4. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber

data didapat dari:

a. Data Primer

Data primer adalah yaitu data

penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber data yang

dikumpulkan secara khusus dan

berhubungan langsung dengan

masalah yang diteliti. Data primer

didapat melalui observasi dan

wawancara berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data

pendukung yang melengkapi data

primer, yang diperoleh dari jurnal-

jurnal penelitian, literatur dan buku-

buku kepustakaan yang ada

hubungannya dengan penelitian ini

untuk dijadikan sebagai landasan

teori dalam mencari alternatif

pemecahan yang dihadapi.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan

Data

a. Observasi

Secara umum, pengertian

observasi atau pengamatan

merupakan suatu teknik atau cara

Page 19: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

15

mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang berlangsung. Sugiyono

(2009:166) mengemukakan bahwa

“teknik observasi merupakan suatu

proses yang komplek dan sulit, yang

tersusun dari berbagai proses

biologis dan proses psikologis

diantaranya yang terpenting adalah

pengamatan dan ingatan”. Dalam

penelitian ini teknik observasi

digunakan untuk mengumpulkan

data tentang gambaran umum obyek

penelitian.

b. Wawancara

Menurut Sugiyono

(2009:194), wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti akan melaksanakan

studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan

juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil.

Adapun jenis wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara terstruktur.

Menurut Sugiyono (2009:194),

wawancara terstruktur digunakan

sebagai teknik pengumpulan data,

apabila peneliti atau pengumpul data

telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu dalam

melakukan wawancara, pengumpul

data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-

pertanyaan yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan.

Wawancara ini dilakukan

terhadap staf dan kepala bagian tata

usaha di Program Studi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang yang menjadi

Page 20: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

16

informan berkaitan dengan

pelaksanaan kearsipan.

c. Dokumentasi

Menurut Arikunto

(2010:231), dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau

variable yang berupa literatur,

catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, agenda dan sebagainya.

Misalnya literatur tentang kearsipan,

faktor penunjang kearsipan, dan

sebagainya.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisa data kualitatif.

Menurut Patton dalam Moleong

(2002:103) analisa data kualitatif

adalah proses pengorganisasian dan

pengurutan data ke dalam pola dan

kategori serta satuan uraian dasar,

sehingga dapat dikemukakan tema

seperti yang disarankan oleh data.

Dengan menyajikan data

kualitatif yang dikumpulkan melalui

teknik pengumpulan data seperti

hasil wawancara dari responden dan

hasil dokumentasi sesuai dengan

indikator yang digunakan. Data dan

informasi yang bersifat kualitatif

tersebut selanjutnya diinterpretasikan

oleh penulis sesuai dengan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan

sebelumnya. Untuk itu data primer

dan sekunder yang sudah terkumpul

akan diorganisir dan disusun. Setelah

tersusun kemudian dilakukan

penafsiran dan pembahasan.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

Cooper and Schindler dalam

Sugiyono (2009:80), menyebutkan

bahwa teori adalah seperangkat

Page 21: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

17

konsep, definisi, dan proposisi yang

tersusun secara sistematis sehingga

dapat digunakan untuk menjelaskan

dan meramalkan fenomena. Sebagai

landasan berpikir dalam

menyelesaikan atau memecahkan

masalah yang ada, perlu adanya

pedoman teoritis yang dapat

dijadikan sebagai bahan referensi

dalam membantu proses penelitian.

Mengkaji faktor-faktor

penunjang kearsipan di Kelurahan

Kampung Bulang yang merupakan

unsur pendukung pelaksanaan

pemerintah daerah di bidang

pelayanan, maka konsep yang

dianggap relevan untuk menelaah

fokus masalah adalah konsep

Manajemen Perkantoran dan

Manajemen Kearsipan.

A. Manajemen Perkantoran

Menurut Grager dalam Gie

(2000:2), manajemen perkantoran

adalah fungsi tata penyelenggaraan

terhadap komunikasi dan pelayanan

warkat dari suatu organisasi.

Menurut Terry dalam Gie

(2000:3), manajemen perkantoran

dapat didefinisikan sebagai

perencanaan, pengendalian, dan

pengorganisasian pekerjaan

perkantoran, serta penggerakan

mereka yang melaksanakannya agar

mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditentukan lebih dahulu. Ini

bersangkut paut dengan peredaran

hidup data dan keterangan

perusahaan dari sejak penciptaannya

melalui pemeliharaan, penyebaran,

dan penyimpanannya kalau memiliki

nilai tetap atau pemusnaannya kalau

usang.

Selanjutnya mengenai

manajemen perkantoran, Gie

(2000:4) menyatakan bahwa:

“Pada pokoknya manajemen

perkantoran merupakan

Page 22: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

18

rangkaian aktivitas

merencanakan,

mengorganisasi (mengatur

dan menyusun), mengarahkan

(memberikan arah dan

petunjuk), mengawasi, dan

mengendalikan (melakukan

kontrol) sampai

menyelenggarakan secara

tertib sesuatu hal. Hal atau

sasaran yang terkena oleh

rangkaian kegiatan itu pada

umumnya ialah office work

(pekerjaan perkantoran).”

Lebih lengkapnya,

manajemen perkantoran berarti

penerapan fungsi-fungsi manajemen

pada sarana dan sumber daya kantor

untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang ditetapkan, dengan cara

memberdayakan pegawai sebaik-

baiknya, menggunakan mesin dan

perlengkapan dengan tepat,

menggunakan metode yang paling

baik, dan memberikan lingkungan

yang kondusif.

Gunanya kantor seperti yang

dikemukakan oleh Moekijat

(2002:22) adalah memberikan

pelayanan komunikasi dan warkat.

Selanjutnya dijelaskan Moekijat

(2002:18), secara garis besar

tugas/pekerjaan kantor itu

berhubungan dengan warkat-warkat

dan statistik-statistik, dengan

komunikasi-komunikasi, dengan

perhitungan, dengan perencanaan,

dan dengan penemuan waktu.

Dalam hal ini, menurut

Denyer yang dikutip oleh Moekijat

(2002:23) mengemukakan fungsi

kantor itu adalah untuk memberikan

pelayanan komunikasi dan warkat

secara rinci adalah:

1. Untuk menerima

keterangan (misalnya

surat-surat, harga-harga,

kutipan-kutipan, dan

sebagainya)

2. Untuk mencatat

keterangan (misalnya

persediaan, dan catatan-

catatan kepegawaian)

3. Untuk menyusun

keterangan (misalnya

dalam pembiayaan,

pembukuan)

4. Untuk memberi

keterangan (misalnya

faktur-faktur penjualan,

perkiraan-perkiraan)

Page 23: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

19

5. Untuk menjamin aktiva-

aktiva (misalnya

pemeliharaan uang tunai,

persediaan-persediaan).

Menurut Winardi (1990:9),

pekerjaan kantor umumnya

berhubungan dengan empat macam

aktivitas pokok, yaitu:

1. Catatan; misalnya data

finansial, rekening-

rekening, keterangan dan

lain sebagainya

merupakan bukti tertulis

guna menyimpan atau

meneruskan pengetahuan

mengenai kejadian-

kejadian lampau.

2. Angka-angka dan

perhitungan-perhitungan;

menunjukkan jumlah dan

trend pada berbagai fase

perusahaan yang

bersangkutan merupakan

aktivitas dasar sebagian

pekerjaan kantor. Upaya

statistik seringkali sebagai

tindakan membuat

perbandingan antara data.

3. Penyimpanan produk-

produknya sendiri;

mencakup dokumen-

dokumen kantor yang

dapat digunakan pada

masa yang akan datang.

4. Komunikasi intern dan

ekstern; merupakan

aktivitas penting dalam

bidang pekerjaan kantor.

Komunikasi intern

sebagai pertukaran opini

atau pikiran antara

individu dalam

lingkungan kantor

sebaliknya komunikasi

ekstern adalah pertukaran

opini atau pikiran yang

datang dari luar

lingkungan kantor.

Sedangkan menurut

Leffingwell dan Robinson dalam Gie

(2000:14), pekerjaan kantor dapat

dirinci dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

1. Menerima pesanan-

pesanan, mengantarkan,

dan mengirimkannya

dengan kapal.

2. Membuat rekening.

3. Sutat menyurat, mendikte,

mengetik.

4. Menyimpan warkat.

5. Menyampaikan hutang

dan mengumpulkan

perhitungan-perhitungan

yang belum diselesaikan.

6. Mengurus, membagi-

bagi, dan mengirimkan

surat-surat pos.

7. Pekerjaan memperbanyak

warkat dan

membubuhkan alamat.

8. Macam-macam pekerjaan

seperti menelepon,

menerima tamu,

pekerjaan pesuruh.

9. Tugas-tugas khusus

dengan maksud untuk

menyederhanakan sistem,

menghapuskan pekerjaan

yang tidak perlu.

Page 24: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

20

10. Membuat warkat-warkat,

mencatat data yang

diinginkan.

Winardi (1990:12)

menyebutkan manajemen dapat

diterapkan dalam bidang pekerjaan

kantor. Ada macam-macam fungsi

manajemen kantor; tetapi walaupun

demikian aktivitas-aktivitas tersebut

dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Menyediakan sesuatu

organisasi kantor yang

efektif,

2. Mengusahakan adanya

fasilitas-fasilitas fisik yang

baik di kantor,

3. Menspesifikasikan dan

membeli alat-alat dan

persediaan-persediaan

(supplies),

4. Mengusahakan adanya

fasilitas service dan

komunikasi,

5. Mengusahakan adanya

hubungan majikan pekerja

yang memuaskan,

6. Menganalisis dan

memperbaiki metode-metode

kantor serta prosedur-

prosedur,

7. Mengawasi aktivitas-

aktivitas kantor.

Menurut Winardi (1990:15),

kesalahan-kesalahan umum yang

paling banyak terdapat pada bidang

manajemen perkantoran adalah:

1. Ketidakmampuan untuk

mengerti hubungan-hubungan

tepat kantor dengan bagian-

bagian lain dari perusahaan.

2. Pekerjaan kertas dilakukan

secara berlebihan yang

sebagian besar tidak perlu.

3. Kegagalan untuk

menyederhanakan pekerjaan-

pekerjaan kantor.

4. Ketiadaan keseimbangan

antara sentralisasi dan

desentralisasi.

5. Penerapan azas-azasm

mekanisasi tanpa motivasi.

6. Ketidaksediaan untuk

mendelegasi, tingkat otoritas

yang perlu untuk

melaksanakan fungsi mereka

dengan baik, kepada pihak

bawahan.

7. Terbatasnya jumlah

pengawas-pengawas yang

merupakan pemimpin.

Kantor terdiri dari beberapa

komponen yaitu manusia, sarana, dan

pekerjaan. Pengelolaan yang baik

dan efektif dari ketiganya akan

meningkatkan nilai yang tinggi bagi

perusahaan. Menurut Maryati

(2008:5), peran penting manajemen

perkantoran dalam perusahaan antara

lain:

Page 25: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

21

1. Membantu pihak

manajerial dalam

membuat keputusan.

2. Membantu bagian lain

memberikan pelayanan

administrasi.

3. Membantu meningkatkan

pelayanan pelanggan.

Adapun kegiatan manajemen

perkantoran menurut Maryati

(2008:8), meliputi:

1. Menyediakan organisasi

kantor yang efektif, agar

tercapai efisiensi

perusahaan.

2. Menyediakan informasi

yang tepat, agar dalam

pengambilan keputusan

pihak manajerial dapat

menetapkan strategi yang

tepat, sehingga jalannya

roda organisasi mampu

menggelinding ke depan

dengan cepat.

3. Mengusahakan fasilitas

pelayanan dan

komunikasi, agar tercipta

kinerja yang prima di

dalam perusahaan.

4. Menentukan luasnya

otomatisasi kantor yang

diperlukan, agar tidak

terjadi pemborosan yang

berlebihan karena

ketidaktepatan dalam

strategi otomatisasi

peralatan kantor.

5. Mengelola lingkungan

fisik, agar tercipta

kenyamanan kerja

sehingga karyawan lebih

produktif dalam bekerja.

6. Menganalisis dan

memperbaiki metode

serta prosedur kerja,

untuk mencari yang

terbaik sebelum dijadikan

standar kerja.

7. Membuat standar kerja

yang akan digunakan

untuk evaluasi kinerja

pekerjaan kantor.

8. Mengarahkan pegawai-

pegawai kantor untuk

bekerja dengan optimal.

B. Manajemen Kearsipan

Menurut Soedjadi

(2000:97), titik berat arsip dalam

kearsipan adalah pada segi

penemuan kembali bukan pada

penyimpanan. Informasi yang

tertulis disimpan untuk

kemungkinan dipergunakan

pada waktu yang akan datang.

Manajemen secara

pengertian, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Follet yang

dikutip oleh Sule dan Saefullah

(2006:5) adalah “seni dalam

menyelesaikan sesuatu melalui

Page 26: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

22

orang lain. Management is the art

of getting things done through

pepole”.

Menurut Manullang

(2009:15), pengertian manajemen

dapat dilihat dari 3 pengertian

yaitu: manajemen sebagai suatu

proses, manajemen sebagai suatu

kolektivitas manusia dan

manajemen sebagai ilmu.

Menurut Handoko (2000:10),

“manajemen adalah bekerja

dengan orang-orang untuk

menentukan,

menginterpretasikan, dan

mencapai tujuan-tujuan.”

Pekerjaan atau kegiatan

yang berhubungan dengan

pengurusan arsip disebut

Manajemen Kearsipan. Menurut

Amsyah (2003:4), manajemen

kearsipan adalah pekerjaan

pengurusan arsip yang meliputi

pencatatan, pengendalian dan

pendistribusian, penyimpanan,

pemeliharaan, pengawasan,

pemindahan dan pemusnahan.

Jadi pekerjaan tersebut meliputi

suatu siklus “kehidupan” warkat

sejak lahir sampai mati.

Menurut Sugiarto dan

Wahyono (2005:9-10) dalam

Manajemen Kearsipan Modern,

menyebutkan bahwa arsip

mempunyai beberapa kegunaan

yaitu:

1. Arsip sebagai ingatan atau memori Arsip yang disimpan merupakan bank data yang dapat dijadikan rujukan pencarian informasi apabila diperlukan. Dengan demikian kita bias mengingat atau menemukan kembali informasi-informasi yang terekam dalam arsip tersebut.

Page 27: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

23

2. Arsip sebagai bahan pengambil keputusan Pihak manajemen dalam kegiatannya tentunya memerlukan berbagai data atau informasi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Data atau informasi tersebut dapat ditemukan dalam arsip yang disimpan dala berbagai media baik media elektronik maupun non elektronik.

3. Arsip sebagai bukti atau legalitas Arsip yang dimiliki organisasi memiliki fungsi sebagai pendukung legalitas atau bukti –bukti apabila diperlukan.

4. Arsip sebagai rujukan historis Arsip merekam informasi masa lalu dan menyediakan informasi untuk masa yang akan datang. Sehingga arsip dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui perkembangan sejarah atau dinamika kegiatan organisasi.

Dalam hal ini, Martono

(1994:4) mengatakan “record

management secara singkat

disebut juga manajemen warkat,

tidak lain adalah seluruh mata

rantai aktivitas penataan warkat

sejak warkat dilahirkan hingga

warkat tersebut dimusnahkan

atau dilindungi secara permanen

karena mempunyai nilai guna

yang permanen”.

Arsip suatu organisasi

perlu dikelola dengan baik

karena mempunyai fungsi dan

nilai guna yang sangat

diperlukan oleh suatu organisasi.

Adapun nilai guna dari suatu

arsip meliputi berbagai aspek

sesuai dengan nilai guna yang

dimilikinya.

Menurut Martono nilai

guna suatu arsip disingkat

dengan ALFRED, yang

maksudnya:

Page 28: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

24

A = Administration Value / warkat yang bernilai administrasi

L = Legal Value / warkat yang mempunyai nilai hukum

F = Fiscal Value / warkat yang mempunyai nilai keuangan

R = Research Value / warkat yang mempunyai nilai penelitian

E = Education Value / warkat yang mempunyai nilai pendidikan

D = Documentary Value / warkat yang mempunyai nilai dokumentasi

Dari pendapat di atas,

dapat disimpulkan manajemen

arsip adalah proses dimana

sebuah organisasi mengelola

semua aspek arsip baik yang

diciptakan maupun yang

diterimanya dalam berbagai

format dan jenis media, mulai

dari penciptaan, pengunaan,

penyimpanan, dan penyusutan.

Kearsipan dalam suatu

organisasi berfungsi sebagai

penunjang kelancaran kegiatan

operasional organisasi. Melalui

kearsipan inilah informasi dan

data yang otentik dan akurat

dapat diperoleh dengan cepat

dan mudah.

Banyak fungsi dari

penyelenggaraan kearsipan

Anhar (1980:55), mengemukakan

pendapatnya bahwa fungsi

kearsipan yang baik adalah:

1. Sebagai alat menyimpan warkat

2. Sebagai alat bantu perpustakaan khususnya pada perusahaan besar yang menyelenggarakan sistem sentralisasi. Demikian pula arsip, surat, warkat yang menjadi milik perusahaan merupakan sekumpulan data yang berguna bagi perusahaan.

3. Dengan menyimpan warkat tersebut terdapat keputusan yang dambil merupakan bantuan yang berguna bagi pejabat dalam menentukan kebijaksanaan.

Page 29: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

25

4. Kearsipan berarti menyimpan secara tepat dan teratur warkat penting mengenai kemajuan perusahaan.

5. Surat-surat dapat dilaksanakan ke sistematika tertentu kearah tercapainya efektivitas dan efisiensi kerja.

6. Melengkapi bila ada kasus yang membingungkan.

7. Memberikan keterangan-keterangan bila diperlukan.

8. Memberitahukan tentang kegiatan-kegiatan bersaing.

9. Bahan-bahan yang berhubungan dengan keputusan yang lalu dapat membantu perumusan kebijaksanaan di masa yang akan datang.

10. Pengambilan keputusan didasarkan atas system kearsipan yang baik.

Menurut Wiryatmi

(1993:14), dikatakan bahwa arisp

dapat dilihat dari fungsi arsip

baik secara mikro maupun makro

dalam kesatuan sistem kearsipan,

yaitu:

1. Arsip sebagai sumber informasi

2. Arsip sebagai sumber penelitian

3. Arsip sebagai sumber sejarah

4. Arsip sebagai sumber ingatan

5. Arsip sebagai sumber komunikasi

Menurut Widjaja (1999:1)

fungsi arsip yang sangat penting

yaitu sebagai sumber informasi

dan dokumentasi. Sebagai

sumber informasi maka arsip

akan dapat membantu

mengingatkan petugas yang lupa

mengenai sesuatu masalah.

Sebagai sumber dokumentasi

arsip dapat dipergunakan oleh

pimpinan organisasi untuk

membuat atau mengambil

keputusan secara tepat mengenai

sesuatu masalah yang dihadapi.

Page 30: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

26

Dari pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa fungsi

arsip bagi organisasi banyak

memberikan manfaat dalam

mencapai tujuan, terutama

sebagai sumber informasi. Arsip

berfungsi sebagai urat nadi

sebuah organisasi pemerintah

maupun swasta karena arsip

sarat akan nilai-nilai tentang data

dan informasi. Selain itu arsip

juga dapat berfungsi sebagai

jembatan komunikasi, karena

tiap-tiap bagian dalam organisasi

erat hubungannya dengan bidang

kearsipan. Oleh karena itu arsip

perlu diatur dengan sebaik-

baiknya, agar dapat melancarkan

pekerjaan kantor.

Selain fungsi,

penyelenggaraan arsip pun

memiliki tujuan. Menurut

Soewito dalam Suhaedin

(2009:36) tujuan kearsipan

adalah:

1. Agar arsip terpelihara dengan baik, teratur dan aman

2. Agar mudah mendapatkan kembali arsip yang dibutuhkan

3. Untuk menghindari pemborosan waktu dan tenaga dalam mencari arsip yang dibutuhkan

4. Untuk menghemat tempat penyimpanan arsip

5. Untuk menjaga kerahasiaan arsip

6. Untuk menjaga kelestarian arsip

Selain itu, Widjaja (1999:8)

juga mengungkapkan tujuan

kearsipan diantaranya:

1. Menyimpan surat dengan aman dan mudah selama diperlukan.

2. Menyimpan surat setiap saat diperlukan.

3. Mengumpulkan bahan yang mempunyai sangkut paut dengan suatu masalah yang diperlukan sebagai pelngkap.

Page 31: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

27

A.

Banyak faktor yang

mempengaruhi kearsipan agar

berjalan dengan baik dan lancar.

Seperti yang dikemukakan oleh

Wursanto (1991:30), sistem

kearsipan yang dijalankan oleh suatu

instansi dikatakan baik apabila

mempunyai ciri-ciri: mudah

dilaksanakan, mudah dimengerti,

murah/ekonomis, tidak memakan

tempat, mudah dicapai, cocok bagi

organisasi, fleksibel/luwes, dapat

mencegah kerusakan dan kehilangan

arsip, serta mempermudah

pengawasan. Sedangkan Sutarto

(2002:20) mengatakan kearsipan

dapat dikatakan baik jika

memperhatikan hal-hal sebagai

berikut: kepadatan, mudah dicapai,

kesederhanaan, keamanan,

kehematan, elastisitas, penyimpanan

dokumen seminimalnya, pemberian

keterangan bila diperlukan,

penyusunan dokumen secara up to

date, serta sistem penggolongan yang

tepat. Selanjutnya dijelaskan Widjaja

(1999:103) tentang faktor-faktor

kearsipan yang baik yaitu:

penggunaan sistem penyimpanan

yang tepat, fasilitas kearsipan

memenuhi syarat, dan petugas

kearsipan yang memenuhi syarat.

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan pendapat

Sedarmayanti (2008:104) bahwa ada

beberapa faktor yang menunjang dan

perlu diperhatikan dalam kearsipan

sehingga memudahkan penyimpanan

dan penemuan kembali arsip, yaitu:

kesederhanaan, ketepatan, ekonomis,

keamanan, penempatan yang

strategis, fleksibel dan petugas arsip.

Dari hasil wawancara terhadap key

informan dan responden serta

pengamatan di lapangan

Page 32: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

28

menunjukkan bahwa Program Studi

Ilmu Administrasi Negara FISIP

UMRAH belum memperhatikan dan

melaksanakan faktor-faktor yang

dapat menunjang kearsipan agar

berjalan dengan baik. Adapun faktor

tersebut antara lain: faktor ekonomis,

keamanan, penempatan yang

strategis, fleksibel, dan petugas arsip.

Faktor ekonomis dalam

kearsipan diharapkan mampu

mengontrol anggaran atau biaya yang

dikeluarkan untuk sarana

penyimpanan maupun peralatan

kearsipan agar berkualitas dan tahan

lama sehingga tidak terjadi

pemborosan. Faktor keamanan

diharapkan mampu menjaga arsip-

arsip penting agar tidak terjadi

kerusakan yang disebabkan oleh

alam maupun kecuaian manusia.

Faktor penempatan yang strategis

berarti sarana penyimpanan

hendaknya diletakkan pada pegawai

yang sering memerlukannya agar

dapat menciptakan suatu proses

pekerjaan yang cepat. Faktor

fleksibel seharusnya diterapkan

sesuai dengan kebutuhan organisasi

dan perkembangann teknologi zaman

sekarang. Sedangkan faktor petugas

arsip yang merupakan faktor penting

dalam menjalankan kearsipan

hendaknya memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang cukup pada

tata kelola arsip yang baik dan benar.

Menurut Amsyah (2003:7-8),

kantor-kantor yang kegiatannya

banyak berhubungan dengan

pelayanan diharapkan mempunyai

file yang dapat berjalan dengan

efektif dan efisien. Oleh karena itu,

penting untuk diperhatikan faktor-

faktor yang dapat menunjang

kearsipan agar berjalan dengan baik

Page 33: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

29

demi kelancaran sebuah pelayanan

administrasi.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan yang telah penulis

uraikan sebelumnya pelaksanaan

kearsipan di Program Studi Ilmu

Administrasi Negara FISIP UMRAH

dengan menggunakan teori

Sedarmayanti (2008:104) mengenai

faktor-faktor penunjang kearsipan

dari tujuh dimensi yang terdiri dari

kesederhanaan, ketepatan, ekonomis,

keamanan, penempatan arsip

strategis, fleksibel dan petugas arsip

dan hasil observasi yang penulis

lakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil tanggapan responden

terhadap dimensi kesederhanaan

yang diperoleh dari indikator

tingkat kemudahan menyimpan

arsip dan tingkat kemudahan

pengurusan arsip maka dapat

penulis simpulkan bahwa tempat

penyimpanan arsip sebagai faktor

penunjang kearsipan dapat

dikatakan sederhana.

2. Tanggapan responden terhadap

dimensi ketepatan yang diperoleh

dari indikator tingkat kecepatan

dan tingkat ketepatan penemuan

kembali arsip, maka dapat

diketahui bahwa penataan dan

metode penyimpanan telah tepat

sehingga menunjang faktor-

faktor kearsipan.

3. Selanjutnya tanggapan responden

terhadap dimensi ekonomis yang

dilihat melalui indikator tingkat

efisiensi penggunaan tempat dan

peralatan kearsipan dan tingkat

pemanfaatan peralatan kearsipan

diperoleh kesimpulan bahwa

penggunaan tempat atau ruang

Page 34: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

30

dan peralatan arsip belum

ekonomis dalam menunjang

faktor-faktor kearsipan.

4. Dari hasil tanggapan terhadap

dimensi keamanan yang dilihat

melalui indikator tingkat

pemeliharaan arsip dan tingkat

keamanan maka dapat penulis

simpulkan bahwa keamanan

pengawasan dan pemeliharaan

arsip sebagai faktor penunjang

kearsipan belum dilakukan

dengan maksimal.

5. Berdasarkan tanggapan

responden terhadap dimensi

penempatan arsip strategis yang

dilihat dari indikator tingkat

kemudahan pengambilan arsip

dan tingkat keteraturan maka

dapat ditarik kesimpulan

penempatan dan penataan ruang

dalam menunjang faktor-faktor

kearsipan belum strategis.

6. Berikutnya tanggapan responden

terhadap dimensi fleksibel dilihat

dari indikator tingkat kesesuaian

sistem yang digunakan dan

kemungkinan perluasan sistem,

penulis menyimpulkan bahwa

sistem penyimpanan arsip belum

fleksibel dalam menunjang

faktor-faktor kearsipan.

7. Terakhir tanggapan responden

terhadap dimensi petugas arsip

yang dilihat dari tingkat

pemahaman terhadap tata

kearsipan dan tingkat

pemahaman terhadap

perlengkapan dan peralatan

kearsipan maka dapat penulis

simpulkan bahwa masih ada

beberapa petugas arsip yang

kurang paham tentang tata

kearsipan dalam menunjang

faktor-faktor kearsipan.

B. Saran-saran

Page 35: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

31

Dalam rangka menunjang

pelaksanaan kearsipan yang baik

maka penulis memberikan saran dari

hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi pemimpin dan pegawai di

Program Studi Ilmu Adm.Negara

FISIP UMRAH hendaknya

memperhatikan faktor ekonomis

dalam menunjang kearsipan yang

baik. Penggunaan tempat dan

peralatan kearsipan senantiasa

mempertimbangkan sisi kuantitas

yang diperlukan sehingga tidak

menghamburkan material dan

tidak terjadi pemborosan

sedangkan sisi kualitas sebaiknya

mempertimbangkan besarnya

biaya yang dikeluarkan sehingga

tidak terjadi penghematan semu.

Pemanfaatan peralatan kearsipan

diusahakan yang bercorak

serbaguna sehingga dapat dipakai

untuk berbagai keperluan

sekaligus.

2. Selain memperhatikan faktor

ekonomis dalam menunjang

kearsipan yang baik, diperhatikan

juga faktor keamanan.

Pemeliharaan arsip sebaiknya

disimpan pada sarana yang

memadai dan standar sehingga

aman dan jauh dari kerusakan.

Disamping itu, pengawasan

keluar masuknya arsip penting

hendaknya menggunakan kartu

kendali.

3. Faktor lainnya yaitu faktor

penempatan arsip yang strategis.

Perabotan maupun peralatan

arsip hendaknya diletak dan

disusun sesuai dengan urutan

penyelesaian arsip pada pegawai

yang membutuhkannya sehingga

pengambilan dan pengurusan

Page 36: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

32

arsip dapat mudah dilakukan

(efektif).

4. Selanjutnya faktor fleksibel

dalam menunjang kearsipan perlu

mendapat perhatian juga.

Fleksibel berarti perubahan untuk

membuat suatu sistem menjadi

lebih mudah atau efektif

dilakukan. Dengan

perkembangan teknologi zaman

ini, sistem penyimpanan

hendaknya menggunakan sistem

pengarsipan otomatis

(komputeriasi).

5. Faktor terakhir yang perlu

diperhatikan dalam menunjang

kearsipan yaitu faktor petugas

arsip dalam hal ini

pegawai,mereka hendaknya

dibekali pengetahuan tentang

kearsipan dari tahap pembuatan

hingga pemusnahan arsip. Selain

itu juga pemahaman akan cara

penggunaan perlengkapan dan

peralatan kearsipan juga harus

dibekali agar tidak mudah rusak

dan proses kerja menjadi lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 37: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

2

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen kersipan, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Anhar. 1980. Menyusun Surat dan Kearsipan. Jakarta: Depdikbud.

Barthos, Basir. 2005. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Burhanudin, TR. 2009. Pendekatan, Metode, dan Teknik Penelitian Pendidikan.

Purwakarta: UPI.

Gie, The Liang. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Handoko T. Hani. 2000. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Manullang. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Martono. 1994. Record Manajemen dan Filling dalam Praktek Perkantoran

Modern. Jakarta: Karya Utama.

Maryati, MC. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Jogyakarta: YKPN Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen Unit Penerbit dan Pecetakan.

Mills, Geoffrey., Standingford Oliver., Appleby Robert C. 1991. Manajemen

Perkantoran Modern. Jakarta Barat: Binarupa Aksara.

Moekijat. 2002. Tata Laksana Kantor. Bandung: Mandar Maju.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh. Jakarta: PT.

Indeks Kelompok Gramedia

Sedarmayanti. 2003. Tata Kearsipan dengan Memamfaatkan Teknologi Modern.

Bandung: Mandar Maju.

. 2008. Tata Kearsipan dengan Memamfaatkan Teknologi Modern.

Bandung: Mandar Maju.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.

Page 38: PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan

3

Soedjadi. 2000. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana.

Sugiarto, Wahyono. 2005. Manajemen Kearsipan Modern. Yogyakarta: Gava

Media.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Suhaedin, Enjang. 2009. Pengaruh Kemampuan Kerja Petugas Arsip Terhadap

Efektivitas Kearsipan Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Bandung. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.

Surabaya: Erlangga.

Sule, Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Sutarto . 2002. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Warsoamisastro, A.J., Soepeket. 1981. Pengurusan Surat dan Kearsipan. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Widjaja, AW. 1999. Administrasi Kearsipan: Suatu Pengantar. Jakarta: Raka

Grafindo Pustaka.

Winardi. 1990. Manajemen Perkantoran dan Pengawasan. Bandung: Mandar

Maju

. 2007. Manajemen Perilaku Organisasi (Edisi Revisi). Jakarta: Prenada

Media Group.

Wiryatmi, Endang. 1993. Arsip Dinamis dalam Informasi. Jakarta: Biro Tata

Media Cipta.

Wursanto, Ig. 2000. Kearsipan Jilid 1 dan 2.Yogyakarta: Kanisius.

Yatimah, Durotul. 2005. Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang

Keahlian: Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran. Bandung:

Pustaka Setia.