30
JENIS MATERIAL LENSA DAN KOMPONEN KACAMATA I. Pendahuluan Kacamata adalah sebuah bingkai yang dilengkapi lensa yang dikenakan didepan mata, untuk koreksi penglihatan, perlindungan mata. Penggunaan kacamata berkembang pesat pada tahun 1784 dengan penemuan kacamata bifokal oleh Benjamin Franklin yang kemudian diikuti kemunculan berbagai material lensa, bingkai kacamata serta desain kacamata modern yang beragam 1 . Awalnya material lensa kaca merupakan satu-satunya pilihan untuk kacamata, namun kini berbagai material lensa telah tersedia untuk disesuaikan dengan berbagai kebutuhan. Bahkan berbagai desain dan komponen kacamata telah dapat disesuaikan berdasarkan kenyamanan, aktifitas sehari-hari serta kebutuhan optik pengguna kacamata. Sari kepustakaan ini akan membahas tentang karakteristik jenis material lensa dan komponen kacamata, namun tidak membahas mengenai desain lensa. 1,2. II. Tinjauan Kepustakaan Material lensa kacamata dapat berasal dari kaca maupun plastik. Material dari kaca terbagi atas ophthalmic crown glass, high index glass, flint glass, dan barium crown glass. 1

perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

JENIS MATERIAL LENSA DAN KOMPONEN KACAMATA

I. Pendahuluan

Kacamata adalah sebuah bingkai yang dilengkapi lensa yang dikenakan

didepan mata, untuk koreksi penglihatan, perlindungan mata. Penggunaan kacamata

berkembang pesat pada tahun 1784 dengan penemuan kacamata bifokal oleh

Benjamin Franklin yang kemudian diikuti kemunculan berbagai material lensa,

bingkai kacamata serta desain kacamata modern yang beragam1.

Awalnya material lensa kaca merupakan satu-satunya pilihan untuk

kacamata, namun kini berbagai material lensa telah tersedia untuk disesuaikan dengan

berbagai kebutuhan. Bahkan berbagai desain dan komponen kacamata telah dapat

disesuaikan berdasarkan kenyamanan, aktifitas sehari-hari serta kebutuhan optik

pengguna kacamata. Sari kepustakaan ini akan membahas tentang karakteristik jenis

material lensa dan komponen kacamata, namun tidak membahas mengenai desain

lensa.1,2.

II. Tinjauan Kepustakaan

Material lensa kacamata dapat berasal dari kaca maupun plastik. Material dari

kaca terbagi atas ophthalmic crown glass, high index glass, flint glass, dan barium

crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas CR-39, high

index plastic, dan polikarbonat dan trivex. Faktor-faktor yang mempengaruhi fisik

lensa kacamata adalah indeks bias, yang dinyatakan dalam nd , berat jenis (specific

gravity), dan nilai Abbe (Vd), dikenal juga dengan nilai Nu, serta daya tahan lensa

terhadap benturan,2,3.

Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya diruang hampa

dengan kecepatan cahaya pada media tertentu. Apabila cahaya datang melalui dua

media yang berbeda index biasnya, maka akan terjadinya pembiasan dan sebagian

kecil akan dipantulkan. Makin besar perbedaan indeks bias antara kedua media,

1

Page 2: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

makin besar sudut refleksinya dan persentasi cahaya yang dipantulkan. Semakin

tinggi indeks bias, maka lensa semakin tipis3,4.

Berat jenis merupakan besaran yang akan menentukan berat suatu lensa.

Semakin rendah berat jenis suatu bahan lensa, semakin ringan beratnya. Nilai Abbe

(value) merupakan indikasi kualitas optik yang menunjukkan nilai dispersi

(penguraian cahaya oleh bahan lensa). Semakin tinggi indeks bias material lensa

maka semakin besar dispersi kromatik dan semakin rendah nilai Abbe. Nilai Abbe

material lensa kacamatamata bervariasi antara 30 dan 602,4.

Daya tahan benturan semua lensa yang tersedia di Amerika Serikat harus

memenuhi persyaratan daya tahan lensa terhadap benturan yang ditetapkan oleh Food

and Drug Administration (FDA). Lensa yang digunakan untuk anak-anak dan orang

dewasa yang aktif juga harus memenuhi persyaratan tahan benturan sesuai standar ANSI Z87.1-2003 (American National Standards Institute) menyatakan bahwa semua

lensa kaca harus dites baik terhadap panas atau kimia, dan mekanik  untuk mengukur

dampak terhadap benturan3,5.

II.1 Lensa Kacamata Berbahan Dasar Kaca

Lensa berbahan kaca memberikan kejernihan yang lebih baik dan tahan

terhadap goresan namun memiliki sejumlah kekurangan, antara lain mudah pecah,

tebal, dan lebih berat bila dipakai. Saat ini lensa kaca telah jarang digunakan dan

kebanyakan pasien telah beralih dengan menggunakan lensa plastik3.

Kaca yang digunakan sebagai lensa kacamata merupakan campuran antara

pasir, soda dan lemon, yang dapat ditambahkan berbagai oksida yang dapat

mengubah indeks bias atau dapat mewarnai material lensa kacamata4.

II.1.1 Opthalmic Crown Glass

Ophthalmic crown glas merupakan lensa kacamata dengan komposisi 70%

silica (pasir), 14-16% sodium oksida (soda), 11-13% kalsium oksida (lime), dan

sejumlah kecil kalium, boraks, dan arsen. Lensa opthalmic crown merupakan lensa

2

Page 3: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

kacamata standar dengan indeks bias 1.52 dan nilai Nu 58.9. Material lensa

ophthalmic crown sangat transparan, tidak berwarna dan tahan terhadap bahan-bahan

kimia, tidak menyebabkan perubahan warna meskipun kacamata telah sekian lama

digunakan, dan tidak mudah tergores4,5.

Ophthalmic crown glass akan memenuhi persyaratan FDA terhadap daya

tahan benturan (impact resistance) bila lensa dikeraskan. Lensa kacamata berbahan

Ophthalmic crown digunakan untuk kacamata single vision, dan segmen jauh dari

kacamata bifokal dan trifokal5.

II.1.2 Kacamata Dengan Indeks Bias Tinggi (High Index Glass)

High index glass merupakan lensa kacamata yang terbuat dari kaca dengan

indeks bias yang tinggi (≥ 1.70)2. Material lensa kacamata ini diperoleh dengan cara

menambahkan titanium oksida pada campuran kaca. Oksida ini akan meningkatkan

indeks bias kaca, namun juga meningkatkan dispersi kromatik. Penggunaan material

lensa kacamata yang terbuat dari kaca dengan indeks bias tinggi ini karena semakin

tinggi indeks bias, kurva kelengkungan lensa menjadi lebih datar sehingga

menurunkan ketebalan pinggiran lensa negatif dan menurunkan ketebalan bagian

tengah lensa positif 4,5,6.

Gambar 2.1 Material lensa dengan indeks bias tinggi akan membuat kurva kelengkungan permukaan lensa lebih datar. Lensa negatif dengan indeks bias tinggi akan lebih tipis pada tepinya, sedangkan lensa positif dengan indeks bias tinggi akan lebih tipis pada permukaan sentral lensa. Sumber: Stephen GL.4

3

Page 4: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

Saat ini material plastik dengan indeks bias tinggi telah menggantikan

kacamata yang terbuat dari kaca dengan indeks bias tinggi. Namun kacamata yang

terbuat dari kaca dengan indeks bias tinggi ini masih digunakan pada kondisi lensa

negatif berkekuatan tinggi dimana indeks bias yang tinggi menjadikan lensa lebih

tipis4,6.

II.1.3 Flint Glass

Kaca flint mengandung 45-65% lead oxide, 25%-45% silica, dan 10%

gabungan soda dan potassium oksida. Kaca flint memiliki indeks bias yang lebih

tinggi dibandingkan dengan crown (1.580 untuk flint ringan hingga 1.690 untuk flint

padat), dan dispersi kromatik yang lebih besar (nilai nu 30-40)6.

Kaca flint ini digunakan untuk kacamata single vision dengan power tinggi

oleh karena dapat menghasilkan lensa yang tipis (walaupun lebih berat) dengan

indeks bias yang tinggi. Kaca flint juga digunakan untuk segmen bifokal dari

kacamata fused bifocal (dimana segmen minor harus memiliki indeks refraksi yang

lebih tinggi dari segmen mayor), serta digunakan untuk melindungi dari sinar X.

Kaca flint tidak dapat dikeraskan untuk memenuhi kriteria tahan benturan seperti

yang ditetapkan oleh FDA, oleh karena itu pasien yang diresepkan dengan

menggunakan bahan ini harus disertakan keterangan bahwa kacamata tidak tahan

benturan6,7,8.

II.1.4 Barium crown glasses

Kaca Barium Crown mengandung 25-40% barium oksida, yang mempunyai

efek yang sama dengan lead oxide dalam meningkatkan indeks refraksi, namun tanpa

disertai dengan peningkatan dispersi kromatik yang besar. Kaca barium crown

memiliki indeks bias 1.541 hingga 1.616 dengan nilai nu 59 hingga 55.

Penggunaannya adalah untuk segmen pada kacamata fused bifocal seri Nokrome7,8,9.

4

Page 5: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

Tabel 2.1 Properti optikal dari kacamata dengan indeks bias tinggi untuk segmen bifokal dibandingkan dengan ophthalmic crown glass. Sumber: Fannin TE9

Jenis kaca Indeks bias Nilai Nu Gravity specifity

Ophthalmic crown 1.523 58.9 2.54

Dense flint 1.616 38.0 3.53

Extra dense flint 1.690 30.7 4.02

Barium crown 1.701 31.0 2.99

2.2. Lensa Kacamata Berbahan Plastik

Lensa kacamata plastik berkembang pesat sejak dekade 1970-an dan

menggantikan sebagian besar penggunaan material kaca. Terpenuhinya persyaratan

FDA mengenai daya tahan benturan pada kacamata dan meningkatnya popularitas

kacamata berlensa besar serta mudahnya pewarnaan lensa berbahan plastik ini

membuat penggunaan lensa kacamata berbahan plastik menjadi meningkat. Lensa

plastik terbuat dari resin sintetis berkualitas tinggi yang memiliki kualitas yang sama

seperti kaca, namun memiliki berat yang lebih ringan. Bahan plastik juga memiliki

keunggulan pada keamanan pemakaiannya karena tidak mudah pecah. Namun

kelemahannya secara kosmetik yaitu lebih tebal dari lensa kaca dengan kekuatan

lensa yang sama. Lensa plastik juga tidak begitu tahan terhadap goresan kaca

sehingga beberapa produsen menerapkan lapisan pada lapisan luar permukaan kaca

untuk membuat lebih tahan gores. Ada dua jenis plastik yang digunakan dalam lensa

yaitu thermosetting atau resin keras (CR-39®) dan resin termoplastik

(polycarbonate)9,10.

2.2.1. Columbia Resin 39 (CR-39)

Columbia Resin 39 (CR-39) merupakan plastik polimer standar yang

digunakan untuk membuat lensa kacamata berbahan plastik. CR-39 tidak melunak

pada proses pemanasan sehingga disebut juga sebagai thermosetting plastic.

Keuntungan utama dari lensa CR-39 dan bahan plastik lainnya bila dibandingkan

dengan kaca adalah densitasnya lebih rendah sehingga beratnya hanya separuh dari

5

Page 6: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

crown glass pada kekuatan yang sama. Abbe number (nilai Nu) lensa CR-39 adalah

58, hampir sama dengan crown glass sehingga sehingga dispersi kromatik hampir

tidak dikeluhkan oleh pemakai meskipun lensa berkekuatan tinggi10.

CR-39 memiliki indeks bias 1.498, nilai nu 58 dan massa jenis 1.32. Indeks

biasnya paling rendah dari semua material lensa sehingga lensa CR-39 paling tebal.

CR-39 lebih murah dibandingkan material lain bahkan tanpa perawatan khusus serta

dapat menahan ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB). Ketebalannya setengah

dari yang berbahan kaca, sangat transparan, tahan benturan, menghasilkan dispersi

kromatis yang rendah9,10.

Lensa CR-39 lebih mudah tergores jika dibandingkan dengan ophthalmic

crown glass. Namun hal ini dapat dihindari dengan memberikan lapisan anti gores

atau Scratch-Resistant Coating (SRC)4. SRC dapat mempengaruhi proses pewarnaan

pada lensa CR-39, dan SRC dapat rusak oleh pemanasan10.

Sejumlah keuntungan pada lensa CR-39 diantaranya ringan (lightness), tahan

benturan (impact resistance), Tahan terhadap senyawa kimia(Chemical Inertness),

Tahan terhadap penekanan (Resistance to Pitting), Tahan terhadap pengasapan

(Resistance to Fogging), ) Mudah dalam pewarnaan (Tintabilityi),dan memiliki

keragaman dalam desain optik (Versatility in optical design) 8,9,10.

Nilai massa jenis yang rendah menjadikan CR-39 memiliki berat rata-rata

setengah dari kaca ophthalmic crown pada ukuran yang sama, CR-39 juga memiliki

kemampuan tahan benturan yang sesuai dengan kriteria FDA untuk lensa kacamata.,

tahan terhadap pelarut seperti aseton, benzena, minyak gas, dan terhadap bahan kimia

lain kecuali asam oksidasi, tahan terhadap partikel panas seperti percikan bunga api

dibandingkan dengan kaca, serta memilki konduktivitas termal yang lebih rendah

dibandingkan kaca sehingga perubahan temperatur yang tiba-tiba tidak menimbulkan

pengkabutan seketika pada lensa. Hampir semua warna dapat diaplikasikan pada

permukaan lensa CR-39. Warna yang senada pada seluruh permukaan lensa CR-39

ataupun warna yang bergradasi dengan intensitas atau warna yang berbeda dapat

diberikan pada lensa ini. Jika diinginkan pewarna dapat dihilangkan dan lensa dapat

6

Page 7: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

diwarnai dengan warna berbeda. Tehnik pencetakan lensa yang semakin berkembang

memungkinkan desainer kacamata memiliki kebebasan dalam mendesain lensa yang

sebelumnya sulit dilakukan oleh karena biaya dan terbatasnya ketersediaan lensa10.

CR-39 juga memiliki kekurangan antara lain mudah terjadi abrasi permukaan

lensa (Surface abrasion), daya tahan terhadap abrasi permukaan lensa lebih rendah

pada lensa CR-39 dibandingkan dengan kaca ophthalmic crown. Oleh karenanya

pembuatan permukaan lensa CR-39 harus dikerjakan dengan hati-hati dan pasien

harus diinstruksikan untuk merawat lensanya dengan baik. Perusahaan kacamata yang

menggunakan CR-39 mengatasi hal ini dengan membuat pelapis anti gores yang

tahan lama pada kedua permukaan lensa sehingga memperbaiki daya tahan lensa CR-

39 terhadap goresan. Selain itu lensa CR 39 lebih tebal (Increased thickness karena

indeks biasnya yang rendah dan memiliki ketebalan yang berbeda antara sentral lensa

dan tepi lensa. Perbedaan ketebalan ini akan membuat mata tampak lebih besar atau

lebih kecil sehingga mengganggu penampilan pasien secara kosmetik9,10.

2.2.2. Lensa Plastik Indeks Bias Tinggi (High Index Plastic Lens)

Lensa dengan indeks bias 1,6 atau lebih tinggi disebut sebagai “High index

plastic lens”. High index plastic lens merupakan lensa kacamata yang terbuat dari

plastik yang sering digunakan pada lensa dengan kekuatan yang tinggi agar lensa

menjadi lebih tipis. Kejernihan optik dan daya tahan benturan pada lensa berindeks

bias tinggi bervariasi tergantung dari material yang digunakan dan nilai indeks

biasnya. Tapi, umumnya lensa berindeks bias tinggi, berat material juga bertambah

dan (nilai Abbe) rendah. Lensa plastik berindeks bias tinggi membutuhkan pelapis

anti gores. High index plastic lens yang diproduksi di Amerika memiliki indeks bias

antara 1.54 hingga 1.74. Salah satu lensa plastik dengan indeks bias tinggi yang

digemari di Amerika adalah yang memiliki indeks bias 1.67, oleh karena lensa

dengan indeks bias 1.67 50% lebih tipis daripada lensa CR-39 standar9,11.

7

Page 8: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

2.2.3. Polikarbonat

Polikarbonat merupakan material termoplastik yang sangat fleksibel sehingga

menjadikannya tahan terhadap benturan. Disebut termoplastik karena polikarbonat

meleleh pada proses pemanasan. Oleh karena struktur permukaan lensa polikarbonat

lebih lunak daripada CR-39, semua lensa polikarbonat harus dilapisi dengan lapisan

keras agar lensa menjadi tahan gores dan memberikan perlindungan terhadap bahan

kimia9,10.

Polikarbonat memiliki kelebihan dibandingkan dengan lensa yang terbuat dari

kaca dan CR-39 dalam hal daya tahan terhadap benturan sehingga banyak digunakan

dalam lingkup industri dan olahraga sebagai kacamata proteksi. Penggunaannya kini

semakin luas bahkan digunakan sebagai kacamata sehari-hari oleh karena

meningkatnya resiko cedera akibat pecahnya kacamata. Polikarbonat merupakan jenis

lensa plastik indeks tinggi (1.586) dibandingkan CR-39 dan crown glass sehingga

polikarbonat lebih tipis dari hampir semua material lensa lainnya, hal ini dapat

memperbaiki penampilan pasien yang harus menggunakan kacamata berkekuatan

tinggi11.

Namun kekurangan material ini hanya memiliki nilai abbe yang rendah (30)

sehingga derajat dispersi kromatik tinggi. Lensa dengan indeks bias tinggi akan

memantulkan lebih banyak cahaya daripada material lensa dengan indeks bias rendah,

dan pantulan ini tidak nyaman bagi pasien. Penggunaan lapisan anti pantul (Anti

Reflection Coating/ARC) dapat mengurangi pantulan cahaya tersebut dan secara

konsmetik akan akan tampak lebih baik Kekurangan lain dari lensa polikarbonat

adalah harganya yang mahal dan mudah tergores. Oleh karena itu lensa polikarbonat

dilapisi dengan SRC (Surface Resistent Coating) pada kedua permukaan lensa10,12.

8

Page 9: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

Tabel 2.2 Properti dari Material lensa kacamata dari plastik dibandingkan dengan ophthalmic crown glass. Sumber: Fannin TE9

Material lensa kacamata Indeks bias Nilai Nu Graviti spesifik

Ophthalmic crown 1.523 58.9 2.54

CR-39 1.498 58.0 1.32

Polycarbonate 1.586 30.0 1.20

Trivex 1,531 46 1,10

2.2.4. Trivex

Lensa Trivex merpakan material plastik terbaru yang memiliki karakteristik

seperti lensa policarbonat. Lensa Trivex juga tipis, ringan dan tahan benturan.

Perbedaan antara Trivex dan policarbonat adalah Trivex memberikan kejernihan

optikal yang lebih baik. Disebut Trivex karena ada 3 fitur unggulan dari bahan ini

yaitu keunggulan kualitas optikalnya, super ringan dan super kuat di kelasnya.

Material ini awalnya dipakai oleh penggunaan militer sebagai kacamata militer,

namun saat ini penggunaanya secara umum12.

Bahan plastik yang terbaru, memiliki kinerja optik yang kuat dan memberikan

kejernihan penglihatan karena memiliki nilai Abbe yang tinggi (46)dan material lensa

teringan yang ada dengan indeks bias 1,53, dan berat jenis 1,1 serta memiliki daya

tahan benturan yang baik. (lulus FDA 21 dan ANSI Z87. 1). Penggunaan material

lensa policarbonat atau trivex lebih disarankan pada pengguna anak-anak, atlet, dan

individu yang aktif seperti pemadam kebakaran atau polisi11,12.

2.3. Lensa Photochromic

Lensa photochromic  atau yang biasa disebut sebagai lensa transisi adalah

lensa yang dapat berubah warna. Ketika berada di dalam ruangan warnanya bening

seperti kacamata baca, namun ketika berada di luar ruangan warnanya berubah

menjadi gelap seperti kacamata hitam. Lensa transisi memberikan perlindungan pada

mata dari radiasi sinar ultraviolet13.

9

Page 10: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

Material  photochromic  menjadi gelap ketika terkena sinar UV. Makin besar

intensitas cahaya, makin gelap pula tingkat warna yang dihasilkan. Sebaliknya jika

sinar UV tidak mengenai lensa, maka lensa seketika akan menjadi jernih seperti

lensa-lensa pada umumnya. Faktor yang menyebabkan perubahan lensa adalah

paparan terhadap sinar UVA. Ketika terpapar radiasi sinar UVA yang tinggi, molekul

photochromic akan menjadi aktif dan lensa menjadi gelap 14.

Perubahan ini karena efek reaksi photochromic pada molekul-molekul dalam

lensa terhadap sinar UV sehingga bentuk molekul mengalami perubahan. Bentuk

molekul yang baru akan mengabsorbsi cahaya menyebabkan lensa berubah lebih

gelap. Jumlah molekul yang mengalami perubahan bervariasi tergantung pada

intensitas sinar UV. Reaksi Photochromic bersifat reversibel, artinya jika pengguna

lensa ini masuk kembali ke dalam ruangan maka lensa akan kembali jernih dan

transparan. Absennya sinar UV menyebabkan bentuk molekul kembali seperti semula

menyebabkan sifat mengabsorbsi cahaya akan berkurang dan hilang. Proses ini

berlangsung cepat dan spontan12,13.

Gambar 2.2 Lensa photochromic berubah warna sesuai dengan intensitas cahayaSumber: Citek K13

2.4. Pelapisan Material Lensa Kacamata

Penambahan lapisan pada permukaan lensa dapat mempengaruhi fungsi lensa

dan memperindah penampilan pasien secara kosmetik. Berikut ini lapisan kacamata

yang sering digunakan13.

10

Page 11: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

2.4.1. Lapisan Anti Pantul (Anti Reflective Coating)

Lapisan anti pantul juga disebut AR coating atau anti-glare coating

mengurangi pemantulan cahaya (Gambar 2.3) dan dapat memperjelas penglihatan

melalui lensa dengan, mengurangi silau, dan halo disekitar cahaya . Adanya lapisan

anti pantul ini akan membuat pasien akan lebih aman bila berkendara di malam hari,

serta dapat memperindah penampilan kacamata11,13.

Lapisan anti pantul terdiri atas beberapa lapis metal oksida yang diaplikasikan

dipermukaan depan dan belakang lensa. Pantulan dari belakang lensa tampak seperti

cincin yang membuat lensa tampak tebal, sementara pantulan dari depan lensa akan

menyamarkan mata pasien jika dilihat oleh lawan bicara. Dengan lapisan anti pantul

ini, kacamata akan tampak tipis dan mata pengguna kacamata akan lebih tampak jelas

dan natural oleh lawan bicara sehingga kontak mata dapat terjadi 3,13.

Gambar 2.3 Gelombang cahaya ketika menyentuh permukaan lensa yang tidak dilapisi

lapisan anti pantul dibandingkan dengan lensa yang memiliki lapisan anti pantul.Sumber: Citek K13

Lapisan anti pantul sangat baik jika diaplikasikan pada lensa dengan indeks

bias yang tinggi karena lensa dengan indeks bias tinggi lebih banyak memantulkan

cahaya10. Lapisan anti pantul akan memperbaiki secara kosmetik tampilan mata pada

penyiar televisi yang menggunakan kacamata atau yang akan difoto. Jika pasien akan

11

Page 12: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

diberikan resep kacamata dengan lensa berkekuatan tinggi, maka perpaduan antara

lensa kacamata dengan indeks bias tinggi dan lapisan anti pantul merupakan saran

yang baik. Pada kacamata pelindung sinar matahari, lapisan anti pantul ini

diaplikasikan di permukaan belakang lensa (dekat dengan mata) sehingga akan

mengurangi pantulan cahaya dari sinar matahari yang berasal dari arah belakang

pengguna kacamata 13,14.

Lapisan anti pantul dapat dilengkapi dengan lapisan hidrofobik dan oleofobik

yang menolak air dan lemak. Teknologi hidrofobik menghalangi terbentuknya water

spot pada lensa, sementara oleofobik mengurangi terbentuknya penempelan minyak

dan bekas sidik jari pada lensa, sehingga lensa menjadi mudah dibersihkan. Properti

hidrofobik dan oleofobik pada lensa juga secara dramatis meningkatkan daya tahan

lensa terhadap goresan13.

2.4.2. Lapisan Anti Gores (Anti Scratch Coating)

Tidak ada lensa kacamata –bahkan ophthalmic crown glass– yang anti gores.

Pelapisan kacamata dengan lapisan anti gores pada bagian depan dan belakang

permukaan lensa akan menjadikan permukaan lensa lebih keras, sehingga lensa

menjadi tahan gores walau terjatuh atau dilap dengan menggunakan tissue yang

kasar. Lensa pada anak-anak sebaiknya dilapisi dengan lapisan anti gores3,11,13.

Saat ini lensa kacamata dengan indeks bias tinggi, lensa polikarbonat maupun

CR-39 telah dilapisi dengan lapisan anti gores. Namun terkadang masih terdapat pula

lensa kacamata dengan lapisan anti gores yang opsional12.

2.4.3. Lapisan Anti Radiasi Sinar Ultraviolet (UV treatment)

Lensa kacamata yang terbuat dari plastik regular (CR-39) dapat memblokade

hampir semua sinar UV, namun penambahan warna yang bersifat anti sinar UV dapat

meningkatkan blokade sinar UV hingga 100%. Lensa polikarbonat dan lensa plastik

dengan indeks bias tinggi sudah memiliki 100% perlindungan sinar UV sehingga

tidak diperlukan lapisan tambahan anti UV12,13.

12

Page 13: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

2.4.4. Lapisan Cermin (Mirror Coating)

Kebalikan dari lapisan anti pantul yang sangat jernih dan tidak berwarna,

lapisan cermin ini merupakan lapisan yang berwarna dan bersifat memantulkan

cahaya. Lapisan cermin ini sepenuhnya digunakan untuk tujuan kosmetik yang mana

pasien tidak ingin orang lain melihat matanya (mungkin karena terdapat kecacatan

pada mata). Kacamata dengan lapisan cermin ini memberikan proteksi dan pasien

tidak merasakan perbedaan apapun dengan penglihatannya meskipun lensanya

berwarna, namun orang lain dapat melihat warna tersebut12,13. 

2.5. Material Bingkai Kacamata

Awalnya bingkai kacamata didesain dengan material perak atau emas pada

zaman kerajaan dahulu. Saat ini bahan metal telah digantikan oleh berbagai bahan

lainnya seperti nikel, alumunium, stainless steel, dan titanium dan bingkai berbahan

plastik. Bingkai plastik pada dasarnya keras dapat disesuaikan sesuai pemakaiannya.

Warna, pola, dan model yang tersedia pada bahan plastik memiliki banyak pilihan,

dan bingkai berbahan plastik kebanyakan memiliki bantalan pada hidung14.

2.4.1. Jenis bingkai kacamata

Jenis bingkai (frame) kacamata berdasarkan 3 macam perbedaan konstruksi:

bingkai penuh, bingkai setengah, dan tanpa bingkai (fullrim, halfrim/semi-rimless,

rimless)14.

a. Bingkai penuh(fullrim)

Bingkai kacamata ini memiliki konstruksi kacamata ini memiliki batas

diseluruh tepian lensanya. Batas tersebut biasa disebut dengan istilah Rim. Rim

tersebut dapat melindungi lensa sehingga tidak mudah pecah apabila terjatuh. Dapat

berbahan metal maupun plastik, atau gabungan dari keduanya. Bentuk variasi ini

adalah bingkai berbahan metal yang diberi tambahan selubung plastik di bagian atas

rim3,8,14.

13

Page 14: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

Gambar2.4. Kacamata dengan bingkai fullrim

Sumber: Heiting G14

b. Bingkai Setengah (semi-rimless)

Bingkai kacamata ini hanya memiliki separuh rim (biasanya pada bagian atas

saja) sehingga lensanya tampak seperti menggantung pada rimnya. Untuk menahan

sisi bagian bawah lensa biasanya menggunakan tali nylon. Bingkai ini lebih cocok 

dengan lensa berbahan plastik karena apabila terjatuh maka tidak mudah untuk pecah.

Jenis lainya pada lensa dipasang baut pada area nasal dan temporal15.

Gambar2.5. Kacamata dengan bingkai semirimless Sumber: Heiting G14

c. Tanpa Bingkai. (Rimless)

Kacamata model rimless ini tidak memiliki rim untuk menahan lensanya,

lensa hanya ditahan oleh beberapa baut yang ditempatkan di bagian nasal dan

temporal. Jenis ini mudah pecah ketika jatuh, oleh karena itu lensa yang dipakai

hanya yang berbahan plastik berindeks bias tinggi, seperti policarbonat atau trivex12,

14.15.

Gambar 2.6. Kacamata rimless Sumber: Heiting G14

2.6. Bingkai Kacamata khusus

14

Page 15: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

Bingkai yang diproduksi mayoritas ditujukan kepada individu dengan ukuran

kacamata standar. Namun juga ada bingkai untuk keadaan khusus antara lain bingkai

untuk anak dan masyarakat Asia, kacamata dengan pelindung samping, kacamata

untuk penderita ptosis, dan kacamata penunjang protesa14.

2.6.1. Bingkai untuk anak-anak dan masyarakat Asia

Masyarakat Asia dan bayi umumnya ukuran bridges lebih kecil pada

daerah hidungnya, oleh karena itu bingkai plastik akan terlalu rendah pada wajah dan

dekat dengan mata dan membutuhkan bantalan (pad) yang dapat disesuaikan dengan

ukuran hidung sehingga kacamata dapat di pakai dengan nyaman. 3,13.

2.6.2. Kacamata pelindung samping

Kacamata ini digunakan sebagai protektif yang digunakan pada industri dan

beberapa kondisi seperti sindrom mata kering membutuhkan penutup mata.

Umumnya jenis kacamata ini menggunakan bahan plastik yang lembut dan

transparan serta memiliki dimensi yang cukup besar sehingga mampu menutupi area

sekitar mata. Bingkai kacamata ini juga memiliki tangkai yang dilengkapi dengan

pelindung3,14.

.

Gambar 2.7. Kacamata pelindung samping

Sumber: Stein HA3

2.6.3. Kacamata untuk ptosis

Pada beberapa kasus dimana tindakan operasi untuk ptosis merupakan

kontraindikasi. Maka bingkai kacamata penopang ptosis dapat membantu dengan

bagian kecil berupa kawat atau plastik yang melekat pada bagian dalam bingkai

15

Page 16: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

kacamata. Kawat tersebut dapat diatur untuk menaikkan kelopak mata pasien ptosis 14.

Gambar 2.8. Kacamata untuk ptosis

Sumber: Heiting G14

2.6.4. Kacamata penunjang protesa

Bingkai kacamat dapat digunakan untuk menunjang protesa yang

digabungkan dengan soket atas dan bawah kelopak mata. Gambar dibawah

menunjukkan pasien yang menderita keganasan orbita seteah dilakukan tindakan

eksenterasi mata dan kelopak mata. Kemudian direhabilitasi dengan kacamata yang

dapat menunjang protesa3,14.

Gambar2.9. Bingkai kacamata dengan protesa pada pasien paska eksenterasi Sumber: Stein HA3

2.7. Tangkai kacamata

Tangkai kacamata memiliki beragam bentuk yang dapat disesuaikan

kebutuhan pemakaiannya untuk mengoptimalkan kerja kacamata. Terdapat beberapa

jenis tangkai kacamata, yang paling sering antara lain tangkai cable, tangkai straight

atau lurus, dan tangkai paddle14,15.

Tangkai cable disebut juga sebagai tangkai ridding bow atau tangkai curl side.

Jenis tangkai cable dapat terbuat dari metal atau plastik yang ujung belakangnya

16

Page 17: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

melengkung hampir setengah lingkaran. Bingkai kacamata dengan tangkai seperti ini

lebih sering disarankan untuk pemakai kacamata dengan ukuran dioptri lensa yang

tinggi, karena kacamata seperti ini membutuhkan kestabilan yang tinggi dan tipe

tangkai ini cocok untuk anak-anak dan individu yang aktif13,15.

Tangkai lurus disebut sebagai tangkai library dengan berbentuk lurus tanpa

lengkungan di ujung belakang namun profil tangkai dibuat melebar di bagian tersebut

sehingga masih dapat memberikan friksi untuk menjaga agar posisi kacamata tidak

mudah merosot. Bentuk tangkai ini cocok dipakai oleh orang yang cenderung sering

melepas kacamatanya dan individu yang memakai penutup kepala sehingga

memudahkan pemakaiannya14,15.

Tangkai paddle juga disebut tangkai skull atau tangkai hockey. Ini jenis

tangkai yang sangat umum dan banyak diaplikasikan pada berbagai model kacamata.

Tangkai jenis ini bentuknya lurus dengan ujung yang dibuat melengkung di bagian

belakang. Lengkungan ini bertugas membangkitkan friksi dengan bagian belakang

telinga pemakai sehingga kedudukan kacamata dapat stabil3,15.

Gambar. 2.10. A. Tangkai Cabble, B.Tangkai lurus atau Library, C-E. Tangkai Paddle,

Skull atau hockey. Sumber : Stein3

3. Kesimpulan

17

Page 18: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

Pemilihan material lensa juga penting untuk diketahui seorang dokter mata

karena masing-masing material lensa memiliki kelebihan dan kekurangan. Anamnesa

seksama mengenai aktivitas pasien, kemauan, dan kebutuhan pasien terhadap

kacamata diharapkan dapat membantu pemberian resep material lensa dan komponen

kacamata yang tepat. Edukasi mengenai sifat material lensa kacamata dan

komponennya serta cara perawatannya juga harus diinformasikan kepada pasien.

Daftar Pustaka

18

Page 19: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

1. Pitts DG, Ralph C. Prescription of Absorptive Lenses. Dalam: Benjamin BJ. Editor Borish’s Clinical Refraction. China: Butterworth Heinemann Elsevier.2006. 1153-1187

2. American Academy of Ophthalmology. Basic and Clinical Science Course. Clinical Optic. Section 3. Singapore: American Academy of Ophthalmology. 2011. hal 157-162

3. Stein HA., Stein RM dan Freeman MI., Fact about Glasses. Ophthalmic Assistant, Edisi ke-9. Elsevier; 2013. hal. 209-240

4. Stephens GL. Spectacle lens Materials. Dalam: Benjamin BJ. Editor Borish’s Clinical Refraction. China: Butterworth Heinemann Elsevier.2006. 1026-1100

5. Jalie M. Materials for spectacle lenses Optical and mechanical performance. Diunduh dari http://otcet.co.uk. Diakses pada tanggal 30 Maret 2015.

6. Kingslake R, Barry J. Lens Design Fundamentals. Edisi ke-2. United States of America: SPIE Press. 2010. hal. 137-172

7. Mohan K, Ashok S. How often are spectacle lenses not dispensed as prescribed. Indian J Ophthalmol. 2012. Nov-Dec; 60(6): 553–555.

8. Bhattacharyya B. Textbook of Visual Science and Clinical Optometry. New Delhi : Jaypee, 2009. hal.159-193

9. Elkington AR, Frank HJ. Clinical Optics. 3rd edition London: Blackwell Science. 2006. hal 74-98

10. Disepensing Trivex, the Decathlete of lens Material. Diunduh dari .http://www.2020mag.com. Diakses pada tanggal 3 April 2015

11. Citek K. Anti-reflective coatings reflect ultraviolet radiation. Journal of the American Optometric Association, 2008. 79( 3):143-148

12. Byron YN. Whwn are glasses medicine?. Journal of the American Optometric Association, 2010. 81( 8):381-386

19

Page 20: perpustakaanrsmcicendo.comperpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/... · Web viewdan barium crown glass. Sementara material lensa kacamata dari plastik terbagi atas

13. Meister D. High-Powerd Lenses and Thickness. Online Optical Continuing Education.2015. Diunduh dari http://www.Opticampus.com/cecourse. High_powered.htm. Diakses pada tanggal 5 April 2015

14. Heiting G. How to Choose the Best Lenses for Your Glasses. Diunduh dari .http://www.allaboutvision.com. Diakses pada tanggal 30 Maret 2015

15. Warren JS, Modern Optical Enginering. 4th Ed. New Dehli: Tata McGraww Hill. 2008 hal. 205-252

20