37

Click here to load reader

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

  • Upload
    lethuan

  • View
    322

  • Download
    50

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. E DENGAN OSTEOARTRITIS

DI RUANG MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

DI SUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

STEFANUS WISNU BROTO

NIM. P. 09105

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. E DENGAN OSTEOARTRITIS

DI RUANG MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

STEFANUS WISNU BROTO

NIM. P. 09105

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Stefanus Wisnu Broto

NIM : P. 09105

Program Studi : D III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY. E

DENGAN OSTEOARTRITIS DI RUANG MELATI

I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

Yang Membuat Pernyataan

STEFANUS WISNU BROTO NIM. P. 09105

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Stefanus Wisnu Broto

NIM : P. 09105

Program Studi : D III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. E DENGAN OSTEOARTRITIS

DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Program Studi DIII Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : STIKES Kusuma Husada Surakarta

Hari/Tanggal : Jum’at, 27 April 2012

Pembimbing : Nurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns (…………………….)

NIK.201186080

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Stefanus Wisnu Broto

NIM : P. 09105

Program Studi : D III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. E DENGAN OSTEOARTRITIS

DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/ Tanggal : Kamis, 03 Mei 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Nurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns (…………………………….) NIK. 201186080

Penguji II : Oktavianus, S.Kep.,Ns (…………………………….) NIK. 201086056

Penguji II : Amalia Senja, S.Kep.,Ns (…………………………….) NIK. 201189090

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S. Kep, Ns NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat,

hidayah serta karunia yang telah dilimpahkan-NYA, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN

KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA

NY.E DENGAN OSTEOARTRITIS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR

MOEWARDI SURAKARTA“

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan

kusuma Husada yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Nurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji I yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi kesempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

vi

4. Oktavianus, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji II yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Amalia Senja, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji III yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikam bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, Bp. Riyanto dan Ibu Suryati yang selalu menjadi inspirasi

dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan, Amin.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 6

C. Manfaat Penulisan ............................................................... 6

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ..................................................................... 8

B. Pengkajian ........................................................................... 8

C. Perumusan Masalah Keperawatan ........................................ 11

D. Perencanaan Keperawatan ................................................... 12

E. Implementasi Keperawatan .................................................. 12

F. Evaluasi Keperawatan .......................................................... 14

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ......................................................................... 16

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

viii

B. Simpulan ............................................................................. 21

C. Saran ................................................................................... 22

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Konsultasi

2. Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

3. Lembar Look Book

4. Format Pendelegasian Pasien

5. Asuhan Keperawatan

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osteoartritis (OA) didefinisikan sebagai kelompok kondisi yang

menyebabkan gejala dan tanda sendi yang berhubungan dengan kerusakan

integritas kartilago artikular selain perubahan pada tulang yang mendasarinya.

Osteoartritis primer bersifat idiopatik dan dapt bersifat general atau lokal.

Osteoartritis sekunder terjadi akibat adanya faktor resiko yang teridentifikasi

atau adanya penyebab seperti trauma sendi, abnormalitas anatomis, infeksi,

neuropati, hemofilia, perubahan metabolik pada kartilago (hemokromatosis),

atau perubahan tulang subkondral (akromegali, penyakit paget). (Valentina L.

Brashers, edisi 2, 2008)

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degenerative atau

osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang

sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas).

(Bruner & Suddarth, vol 3, 2002)

Pada umumnya, gambaran klinis osteoartritis berupa nyeri sendi,

terutama bila sendi bergerak atau menanggung beban, yang akan berkurang

bila penderita beristirahat. Nyeri dapat timbul akibat beberapa hal, termasuk

dari periostenum yang tidak terlindungi lagi, mikrofaktur subkondral, iritasi

ujung-ujung saraf di dalam sinovium oleh osteofit, spasme otot periartikular,

penurunan aliran darah didalam tulang dan peningkatan tekanan intraoseus

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

2

dan sinovitis yang diikuti pelepasan prostaglandin, leukotrien dan berbagai

sitokin. (Eka, 2007)

Manifestasi klinis osteoarthritis yang primer adalah rasa nyeri, kaku

dan gangguan fungsional. Nyeri pada osteoartritis disebabkan oleh inflamasi

sinovia, peregangan kapsula atau ligamentum sendi, iritasi ujung-ujung saraf

dalam periosteum akibat pertumbuhan osteofit, mikro fraktur trabekulum,

hipertensi intraoseus, bursitis, tendinitis dan spasme otot. Perasaan kaku yang

paling sering dialami pada pagi hari atau sesudah bangun tidur biasanya

berlangsung kurang dari 30 menit dan akan berkurang sesudah sendi sendi itu

digerakkan. Gangguan fungsional disebabkan oleh rasa nyeri ketika sendi

digerakkan dan keterbatasan gerakan yang terjadi akibat perubahan structural

dalam sendi.

Meskipun osteoarthritis terjadi paling sering pada sendi penyokong

berat badan (panggul, lutut, servikal, dan tulang belakang), sendi tengah dan

ujung jari juga sering terkena. Mungkin ada nodus tulang yang khas; pada

inspeksi dan palpasi ini tidak ada nyeri, kecuali ada inflamasi. (Bruner &

Suddarth, vol 3, 2002)

Osteoartritis lutut merupakan penyebab utama rasa sakit dan

ketidakmampuan fisik dibandingkan OA pada bagian sendi lainnya.

Berdasarkan data WHO, 40% penduduk dunia yang berusia lebih dari 70

tahun mengalami OA lutut. Data Arthritis Research Campaign tahun 2000

menunjukkan bahwa 2 juta penderita OA lutut berobat ke dokter praktik

umum maupun rumah sakit, sedangkan 550 ribu di antaranya menderita OA

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

3

lutut yang parah (grade IV). Data WHO menunjukkan penduduk yang

mengalami OA di Indonesia tercatat 8,1% dari total penduduk sebanyak 29%

diantaranya melakukan pemeriksaan dokter, dan sisanya (71%)

mengkonsumsi obat bebas pereda nyeri. Kejadian penyakit OA di Jawa

Tengah diperkirakan sebesar 5,1% dari semua penduduk. Di RSDK Semarang

kasus OA cenderung meningkat selama 3 tahun terakhir, yaitu pada tahun

2004 – 2006 berturut-turut sebesar 23,71%, 25,46% dan 25,51% dari seluruh

kasus reumatik yang tercatat di RSDK Semarang. (Eka, 2007)

Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang

tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi

kerusakan. (Potter & Perry, 2005).

Nyeri biasanya dibedakan menjadi dua tipe besar yaitu nyeri akut dan

nyeri kronis. Keduanya bisa dibedakan dari onset, durasi dan penyebab nyeri.

Nyeri akut biasanya awitannya tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan

cidera spesifik. Nyeri akut mengidentifikasikan bahwa kerusakan atau cidera

telah terjadi. Hal ini menarik perhatian pada kenyataan bahwa nyeri ini benar

terjadi dan mengajarkan kepada kita untuk menghindari situasi serupa yang

secara potensial menimbulkan nyeri. Jika kerusakan tidak lama terjadi dan

tidak menyebabkan kerusakan sistematik, nyeri akut biasanya menurun sejalan

dengan terjadinya penyembuhan; nyeri ini umumnya terjadi kurang dari enam

bulan dan biasanya kurang dari satu bulan. Untuk tujuan definisi, nyeri akut

dapat dijelaskan sebagai nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

4

enam bulan. Cidera atau penyakit yang menyebabkan nyeri akut dapat sembuh

secara spontan atau dapat memerlukan pengobatan. Sebagai contoh jari yang

tertusuk biasanya sembuh dengan cepat, dengan nyeri yang hilang dengan

cepat, barangkali dalam beberapa detik atau beberapa menit. Pada kasus

dengan kondisi lebih berat, seperti fraktur ekstermitas, pengobatan dibutuhkan

dengan nyeri menurun sejalan dengan penyembuhan tulang. (Brunner &

Suddarth, 2002).

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap

sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung diluar waktu

penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan

penyebab atau cidera spesifik. Nyeri kronis dapat tidak mrmpunyai awitan

yang ditetapkan dengan tepatdan sering sulit diobati karena biasanya nyeri ini

tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan kepada

penyebabnya. Meski nyeri akut dapat menjadi signal yang sangat penting

bahwa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya, nyeri kronis biasanya

menjadi masalah dengan sendirinya. Nyeri kronis sering didefinisikan sebagai

nyeri yang berlangsung lebih dari enam bulan, meskipun enam bulan adalah

sebagai suatu periode yang dapat berubah untuk membedakan antara nyeri

akut dan nyeri kronis. (Brunner & Suddarth, vol 1, 2002).

Pengkajian keperawatan pada individu dengan nyeri termasuk

deskripsi nyeri juga faktor-faktor lain yang mungkin yang dapat

mempengaruhi nyeri (pengalaman lalu tentang, ansietas, dan usia) dan respon

individu terhadap pereda nyeri. Alat-alat pengkajian nyeri dapat digunakan

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

5

untuk mengkaji persepsi sesorang. Agar alat-alat pengkajian nyeri dapat

bermanfaat, alat tersebut harus memenuhi kriteria berikut: mudah dimengerti

dan digunakan, memerlukan sedikit upaya pada pihak pasien, mudah dinilai,

dan sensitif terhadap perubahan kecil dalam intensitas nyeri. Deskripsi verbal

tentang nyeri, induvidu merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya

dan karenanya harus diminta untuk menggambarkan dan membuat tingkatnya.

Intensitas nyeri didapat diukur dengan menggunakan skala diantaranya; skala

intensitas nyeri deskriptif sederhana, skala intensitas nyeri numerik 0-10 dan

skala analog visual (VAS). (Brunner & Suddarth, 2002)

Karakteristik nyeri pada Ny. E dengan osteoartritis yang telah penulis

dapatkan setelah dilakukan pengkajian yaitu pasien mengatakan nyeri pada

persendian kaki dan tangan, nyeri terasa panas terasa terus menerus dan terasa

sekali jika digerakkan , skala nyeri 6, pasien mengatakan kurang lebih dua

bulan yang lalu pasien mengeluh nyeri sendi “keju kemeng” hilang timbul dan

sudah dirasakan kurang lebih tiga tahun, ekspresi wajah pasien tampak

meringis menahan sakit dan penyebab nyeri pasien yaitu radang sendi.

Berdasarkan tanda dan gejala tersebut, penulis tertarik untuk meneliti

dengan keadaan yang ada di klinik. Maka penulis mengambil judul dalam

studi kasus ini “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. E DENGAN OSTEOARTRITIS DI RUANG

MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA”.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

6

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri pada Ny. E dengan osteoarthritis di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan nyeri

osteoartritis.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien

dengan nyeri osteoarthritis.

c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada pasien

nyeri osteoarthritis.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan nyeri

osteoartritis.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan nyeri

osteoartritis.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri yang terjadi pada pasien

dengan nyeri osteoartritis.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Pendidikan

Manfaat penulisan bagi pendidikan dimaksudkan memberikan kontribusi

laporan kasus bagi pengembangan praktik keperawatan dan pemecahan

masalah dalam bidang / profesi keperawatan.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

7

2. Bagi Penulis

Manfaat penulisan bagi penulis dimaksudkan menambah wacana/

wawasan untuk memberikan asuhan keperawatan dengan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman pada pasien osteoartritis.

3. Bagi profesi keperawatan

Dapat dijadikan sebagai dasar mengembangkan ilmu pengetahuan

terutama dalam memberikan informasi mengenai pemenuhan asuhan

keperawatan pada pasien dengan osteoartritis.

4. Rumah Sakit

Khususnya bagi perawat RSUD Dr Moewardi, sebagai masukan untuk

lebih memperhatikan nyeri yang dirasakan pasien dengan osteoarthritis.

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

8

BAB II

LAPORAN KASUS

Pengkajian dilakukan pada tanggal 03 April 2012 jam 07.30 WIB, pada

kasus ini diperoleh dengan cara autoanamnesa dan allowanamnesa. Dalam bab ini

menjelaskan tentang ringkasan Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada Ny. E.

Dari hasil pengkajian identitas pasien yaitu nama Ny. E, alamat Jalan Cakra Rt

3/6 Pasar Kliwon Surakarta, umur 38 tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan

sebagai buruh, pendidikan terakhir SMP, nomor register 952392, masuk rumah

sakit pada tanggal 02 April 2012 dari IGD RSUD Dr Moewardi Surakarta

kemudian dirawat dibangsal Melati 1 kamar 5C RSUD Dr Moewardi Surakarta,

dengan diagnosa osteoarthritis. Penanggung jawab yaitu Tn. P, alamat Jalan Cakra

Rt 3/6 Pasar Kliwon Surakarta, umur 39 tahun, pendidikan terakhir SMP,

pekerjaan sebagai Buruh, dan berperan sebagai suami dari Ny. E.

Ketika dilakukan pengkajian tentang riwayat keperawatan, keluhan utama

yang dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada persendian tangan dan kaki.

Riwayat penyakit sekarang Ny. E mengatakan tanggal 26 Maret 2012 atau kurang

lebih 1 minggu yang lalu pasien mengeluh badan lemas, lemas dirasakan terus

menerus, lemas bertambah bila aktivitas, lemas berkurang bila istirahat, lemas

disertai rasa “gliyer”, mata berkunang-kunang, “gliyer” terutama bila berpindah

dari posisi duduk ke berdiri atau tidur ke duduk dan jika pasien berjalan agak jauh

tidak mampu karena terasa ingin pingsan.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

9

Kemudian pasien dibawa ke RSUD Dr Moewardi Surakarta pada tanggal 02

April 2012, di IGD pasien mendapatkan tindakan keperawatan pengukuran tanda-

tanda vital dengan hasil Tekanan Darah 140/80 mmHg, nadi 76 x/menit,

pernafasan 20 x/menit, suhu 36,7˚ C dan pemasangan infuse ditangan kiri D 5%

16 tetes per menit, dari IGD pasien dipindah diruang Melati 1.

Pada tanggal 03 April 2012 dilakukan pengkajian pasien mengeluh nyeri

pada sendi tangan dan kaki, nyeri terasa panas, nyeri dirasakan terus menerus

tetapi terasa sekali jika untuk bergerak, skala nyeri 6 (0-10), pasien tampak

meringis, menahan sakit.

Dalam pengkajian, riwayat penyakit dahulu, bahwa pasien mengatakan

kurang lebih 1 bulan merasakan keluhan yang sama dan pasien mengeluh nyeri

pinggang kanan dirasakan bila beraktifitas berat, kemudian pasien

memeriksakannya ke RSUD Dr Moewardi Surakarta didiagnosa Gagal Ginjal dan

disarankan untuk cuci darah.

Kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien mengeluh seluruh sendi “keju

kemeng”, terasa pegal linu terutama pada tangan dan kaki pada pagi hari terjadi

beberapa menit “keju kemeng” hilang timbul dan dirasakan kurang lebih 3 tahun.

Kurang lebih 1 tahun pasien mengeluh pusing, berkurang jika istirahat

kemudian pasien berobat ke puskesmas dan didapatkan hasil Tekanan Darah

160/100 mmHg diberi obat tetapi lupa namanya. Pasien mempunyai riwayat

hipertensi kurang sejak lebih 1 tahun yang lalu, riwayat minum jamu “keju

kemeng” danpil stelan sejak 3 tahun yang lalu, riwayat mondok di RSUD Dr

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

10

Moewardi Surakarta kurang lebih 1 bulan yang lalu karena gagal ginjal, riwayat

cuci darah kurang lebih 1 kali tanggal 17 Maret 2012.

Dari pengkajian riwayat penyakit keluarga, pasien mengatakan mempunyai

riwayat penyakit keturunan hipertensi yaitu Ibu dan tidak mempunyai riwayat

penyakit DM dan jantung.

Pada pengkajian fungsi kesehatan menurut Gordon yang telah dilakukan

penulis menemukan masalah pada klien yaitu pada pengkajian pola kognitif

perceptual yaitu pasien mengatakan sebelum sakit pasien mengatakan tidak

mengalami nyeri, dapat berbicara dengan jelas, mata berfungsi dengan baik dan

tidak menggunakan alat bantu perdengaran sedangkan selama sakit, pasien

mengatakan pendengaran dan bicara jelas, penglihatan baik, dan pasien mengeluh

nyeri pada sendi tangan dan kaki, terasa terus menerus dan terasa sekali saat

digerakkan, nyeri terasa panas, skala nyeri 6.

Pada pengkajian pemeriksaan fisik, pada keadaan umum pasien adalah baik,

kesadaran komposmentis, untuk pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil

Tekanan Darah 110/70 mmHg, pernafasan 20 x/menit teratur, nadi 80 x/menit

teratur dan kuat, suhu 36,4˚ C.

Pada pemeriksaan fisik head to toe ditemukan masalah pada ekstermitas,

untuk ekstermitas atas terpasang infuse pada tangan kiri D5% 16 tetes permenit,

kekuatan otot kanan 2 kiri 2, ROM kanan kiri sama, capillary refill kurang 2 detik,

perubahan bentuk tulang tidak ada, perubahan akral hangat sedangkan pada

ekstermitas bawah kekuatan otot kanan 2 kiri 2, ROM kanan kiri sama, capilari

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

11

refill kurang 2 detik, perubahan pada ekstermitas bawah odem pada sendi kaki,

dan perubahan akral hangat.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 3 April 2012 yaitu

hemoglobin 5,1 g/dl dengan nilai normal 12,0-15,6 g/dl, hematokrit 14 % dengan

nilai normal 33-45 %, leukosit 5,2 ribu/ul dengan nilai normal 4,5-11 ribu/ul,

trombosit 186 ribu/ul dengan nilai normal 150-450 ribu/ul, eritrosit 1,60 juta/ul

dengan nilai normal 4,10-5,10 juta/ul, golongan darah AB, kreatinin 6,6 mg/dl

dengan nilai normal 0,6-1,1 mg/dl, ureum 138 mg/dl dengan nilai normal kurang

50 mg/dl, natrium 138 mmol/L dengan nilai normal 136-145 mmol/L, kalium 5,2

mmol/L dengan nilai normal 3,3-5,1 mmol/L, klorida 116 mmol/L 98-106

mmol/L, dan asam urat 7,9 mg/dl dengan nilai normal 2,4-6,1 mg/dl.

Dari data hasil pengkajian dan observasi data di atas, penulis melakukan

analisa data yaitu data subyektif yang didapat adalah pasien mengatakan nyeri

pada persendian kaki dan tangan, nyeri terasa panas, nyeri dirasakan terus

menerus dan terasa semakin berat jika digerakkan, skala nyeri 6, dan pasien

mengatakan 2 bulan yang lalu pasien mengeluh nyeri sendi “keju kemeng” dan

frekuensinya hilang timbul yang sudah dirasakan kurang lebih 3 tahun. Sedangkan

data obyektif yang penulis dapatkan adalah pasien tampak meringis kesakitan,

pasien tampak menahan sakit, klien tampak merasa sakit saat menggerakkan kaki

tangannya, hasil laboratorium asam urat meningkat 7.9 mg/dl, problem radang

sendi, tampak odem pada kaki.

Setelah penulis melakukan pengkajian dan analisa data kemudian

merumuskan diagnosa yaitu nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

12

fisik, ditandai dengan klien tampak meringis kesakitan, klien tampak menahan

sakit, odem pada sendi kaki, problem radang sendi, asam urat 7,9 mg/dl.

Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam diharapkan masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil skala

nyeri berkurang hingga hilang 3-0, ekspresi wajah tidak meringis menahan sakit,

tidak ada odem, asam urat dalam batas normal 2,4-6,1 mg/dl.

Intervensi atau rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu observasi

keadaan umum dan vital sign pasien dengan rasional untuk mengetahui tingkat

kesadaran dan memantau tanda-tanda vital pasien, kaji nyeri (PQRST) dengan

rasional mengetahui keadaan nyeri pasien, beri posisi nyaman (semi fowler)

dengan rasional memberikan kenyamanan pasien, ajarkan teknik relaksasi dengan

rasional membantu mengurangi nyeri yang dirasakan pasien, anjurkan untuk

memberikan kompres hangat ditempat nyeri dengan rasional membantu

mengurangi nyeri yang dirasakan pasien, kolaborasi pemberian analgetik dengan

rasional mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan pasien.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 03 April 2012 yaitu jam

08.30 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign klien dengan respon

subyektif pasien mengeluh lemas dan respon obyektif tekanan darah klien 110/70

mmHg, nadi 84 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,4˚ C, jam 09.00 WIB

mengkaji nyeri (PQRST) dengan respon subyektif pesien mengatakan nyeri pada

sendi kaki dan tangan, terasa panas terus menerus, skala nyeri 6 dan respon

obyektif pasien tampak meringis kesakitan, pasien tampak menahan sakit,

problem radang sendi, sendi kaki edema, jam 09.10 WIB memberikan posisi

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

13

nyaman semi fowler dengan respon subyektif pasien mengatakan sudah enakan

dan respon obyektif pasien tampak lebih rileks dengan posisi semi fowler, jam

09.15 WIB mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri dengan respon

subyektif pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang dan respon obyektif

ekspresi wajah pasien tampak lebih rileks setelah diajarkan teknik relaksasi, jam

09.20 WIB menganjurkan memberikan kompres hangat jika nyeri dengan respon

subyektif pasien mengerti dan mau melakukan saran yang dianjurkan parawat dan

respon obyektif pasien tampak mengerti.

Pada tanggal 04 April 2012 jam 08.00 mengobservasi keadaan umum dan

vital sign dengan respon subyektif pesien masih mengeluh lemas dan masih nyeri

sendi dan respon obyektif tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit,

pernafasan 20 x/menit, suhu 37˚ C, jam 08.15 WIB mengkaji nyeri (PQRST)

dengan respon subyektif pasien mengatakan masih nyeri pada sendi tangan dan

kaki, terasa panas, terasa jika digerakkan, skala 5 dan respon obyektif pasien

masih tampak meringis, ekspresi wajah masih menahan sakit, masih tampak

odem, jam 08.25 WIB memberikan posisi nyaman semi fowler dengan respon

subyektif pesien mengatakan nyaman dengan posisi yang diberikan dan respon

obyektif pasien tampak lebih rileks dengan posisi semi fowler, jam 08.28

menganjurkan untuk teknik relaksasi yang telah diajarkan jika nyeri dengan

respon subyektif pasien mengerti dan respon obyektif pasien tampak melakukan

jika nyeri dan ekspresi wajah masih meringis menahan sakit, jam 08.30 WIB

mengingatkan untuk memberikan kompres hangat dengan respon subyektif

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

14

keluarga pasien dan pasien mengerti dan mau melakukan dan respon obyektif

keluarga pasien tampak mengerti dan mau melakukan.

Pada tanggal 05 April 2012 jam 08.00 WIB mengobservasi keadaan umum

dan vital sign pasien dengan respon subyektif pasien masih mengeluh lemas dan

respon obyektif tekanan darah 139/90 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 22

x/menit, suhu 37˚ C, jam 08.10 WIB mengkaji nyeri (PQRST) dengan respon

subyektif pasien mengatakan nyeri pada sendi kaki dan tangan masih terasa panas

terasa saat digerakkan, skala nyeri 5 dan respon obyektif pasien masih tampak

meringis menahan sakit, jam 08.20 WIB mengingatkan untuk teknik relaksasi

untuk mengurangi nyeri dengan respon subyektif pasien mengatakan nyeri

berkurang sedikit dan respon obyektif pasien masih tampak menahan sakit, jam

08.25 WIB mengingatkan keluarga untuk rutin memberikan kompres hangat

dengan respon subyektif keluarga pasien mengatakan rutin melakukan dan respon

obyektif keluarga pasien tampak melakukan dan pasien tampak lebih nyaman.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dilakukan evaluasi setiap hari pada

jam akhir jaga yaitu pada tanggal 03 April 2012 jam 14.00 WIB dengan

menggunakan metode SOAP yang hasilnya adalah pasien mengatakan nyeri pada

sendi kaki dan tangan, terasa panas terus menerus terasa lebih nyeri jika

digerakkan, skala nyeri 6, pasien tampak meringis kesakitan, pasien tampak

menahan sakit, problem radang sendi, sendi kaki tampak odem, masalah belum

teratasi, lanjutkan intervensi yaitu: kaji nyeri (PQRST), ajarkan teknik relaksasi,

beri posisi nyaman semi fowler, beri kompres hangat, kolaborasi pemberian

analgetik.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

15

Pada tanggal 04 April 2012 jam 14.00 WIB hasil evaluasi adalah pasien

mengatakan masih merasakan nyeri pada sendi kaki da tangan dirasakan bila

untuk bergerak, terrasa panas, skala nyeri 5, pasien tampak menahan sakit

ekspresi wajah meringis, problem radang sendi, masih odem pada sendi kaki,

masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi yaitu: kaji nyeri (PQRST), ajarkan

teknik relaksasi, beri posisi nyaman semi fowler, beri kompres hangat, kolaborasi

pemberian analgetik.

Pada tanggal 05 April 2012 jam 14.00 WIB hasil evaluasi adalah pasien

mengatakan masih nyeri pada sendi kaki dan tangan,terasa jika digerakkan, nyeri

masih terasa panasn skala nyeri 5, ekspresi wajah pasienmasih meringis, pasien

tampak menahan sakit, problem radang sendi, masih odem pada sendi kaki,

masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi yaitu: kaji nyeri (PQRST), ajarkan

teknik relaksasi, beri posisi nyaman semi fowler, beri kompres hangat, kolaborasi

pemberian analgetik.

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

16

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas proses keperawatan pada asuhan

keperawatan yang dilakukan pada tanggal 03 April 2012 tentang “Asuhan

Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Pada Ny. E dengan

Osteoartritis di Ruang Melati I RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Prinsip dari

pembahasan ini dengan memfokuskan kebutuhan dasar manusia di dalam

asuhan keperawatan.

Osteoartritis (OA) didefinisikan sebagai kelompok kondisi yang

menyebabkan gejala dan tanda sendi yang berhubungan dengan kerusakan

integritas kartilago artikular selain perubahan pada tulang yang mendasarinya.

Osteoartritis primer bersifat idiopatik dan dapat bersifat general atau lokal.

Osteoartritis sekunder terjadi akibat adanya faktor resiko yang teridentifikasi

atau adanya penyebab seperti trauma sendi, abnormalitas anatomis, infeksi,

neuropati, hemofilia, perubahan metabolik pada kartilago (hemokromatosis),

atau perubahan tulang subkondral (akromegali, penyakit paget). (Valentina L.

Brashers, 2008)

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degenerative atau

osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang

sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas).

(Bruner & Suddarth, vol 3, 2002)

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

17

Kartilago berdegenerasi karena alasan apapun ia menjadi tidak

begitu hogroskopik, mulai retak, dan kemudian pecah berkeping-keping.

Sementara proses itu terjadi terutama pada sendi-sendi panahan beban, tulang

subkondral artikular menjadi kistik dan berubah bentuknya dengan osteofit

hipertrofik (spur). Sementara sel fagosit membuang reruntuhan kartilago dari

cairan sinovial, terjadi radang sendi yang ringan. Radang ringan dan kesamaan

gejala dengan kelainan arthritis radanglah yang menyebabkannya digunakan

istilah “osteoartritis” di AS dan bukan istilah “osteoartrosis” yang biasa

digunakan di inggris. Sementara fenomena proses penuaan biasanya

merupakan penyebab degenerasi kartilago, cedera berulang, perdarahan intra-

artikular berkala (hemofilia), nekrosis iskemik pada tulang artikular

(alkoholisme, hiperlipidemia, penggunaan kortikosteroid, penyakit sel sabit),

infeksi pada sendi, dan riwayat arthritis (arthritis masa kanak-kanak),

semuanya dapat memudahkan orang muda terserang osteoarthritis

degenerative premature. Obesitas tampaknya juga memudahkan orang untuk

terkena osteoarthritis dan dapat mempercepat progresinya. (Stein, 2001)

Manifestasi klinis osteoarthritis yang primer adalah rasa nyeri, kaku

dan gangguan fungsional. Nyeri pada osteoartritis disebabkan oleh inflamasi

sinovial, peregangan kapsula atau ligamentum sendi, iritasi ujung-ujung saraf

dalam periosteum akibat pertumbuhan osteofit, mikro fraktur trabekulum,

hipertensi intraoseus, bursitis, tendinitis dan spasme otot. Perasaan kaku yang

paling sering dialami pada pagi hari atau sesudah bangun tidur biasanya

berlangsung kurang dari 30 menit dan akan berkurang sesudah sendi sendi itu

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

18

digerakkan. Gangguan fungsional disebabkan oleh rasa nyeri ketika sendi

digerakkan dan keterbatasan gerakan yang terjadi akibat perubahan structural

dalam sendi. Meskipun osteoarthritis terjadi paling sering pada sendi

penyokong berat badan (panggul, lutut, servikal, dan tulang belakang), sendi

tengah dan ujung jari juga sering terkena. Mungkin ada nodus tulang yang

khas; pada inspeksi dan palpasi ini tidak ada nyeri, kecuali ada inflamasi.

(Bruner & Suddarth, vol 3, 2002)

Pada Ny. E tanda dan gejala yang dirasakan adalah nyeri pada sendi

tangan dan kaki, nyeri terasa panas, nyeri dirasakan terus menerus dan

semakin berat atau semakin nyeri jika digerakkan, skala nyeri 6 (0-10). Dari

hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Ny. E ditemukan masalah pada

ekstermitas, untuk ekstermitas atas terpasang infuse pada tangan kiri D5% 16

tetes permenit, kekuatan otot kanan 2 kiri 2, ROM kanan kiri sama, capillary

refill kurang 2 detik, perubahan bentuk tulang tidak ada, perubahan akral

hangat sedangkan pada ekstermitas bawah kekuatan otot kanan 2 kiri 2, ROM

kanan kiri sama, capilari refill kurang 2 detik, perubahan pada ekstermitas

bawah edema pada sendi kaki, dan perubahan akral hangat kemudian dari

hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 3 April 2012 yaitu didapatkan

asam urat 7,9 mg/dL.

Dari hasil pengkajian yang dilakukan penulis pada Ny. E dengan

osteoartritis dapat penulis simpulkan bahwa gejala-gejala yang dirasakan oleh

Ny. E sama dengan manifestasi klinis pada pasien osteoartritis pada konsep

teori yaitu kaku pada persendian yang dialami pada pagi hari, berlangsung

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

19

kurang dari 30 menit, sehingga apa yang dirasakan Ny. E sesuai dengan

diagnosa osteoartritis.

Dari hasil pengkajian yang penulis dapatkan dari pasien, penulis

menentukan diagnosa yang utama adalah nyeri kronis berhubungan dengan

ketidakmampuan fisik. Oleh penulis diagnosa tersebut dprioritaskan menjadi

diagnosa yang utama dari beberapa masalah keperawatan yang muncul pada

pasien. Alasan penulis memprioritaskan masalah nyeri karena nyeri yang

dirasakan pasien merupakan salah satu masalah kebutuhan dasar manusia

yang berkaitan dengan rasa nyaman, dimana nyeri tersebut lebih terdahulu

untuk diatasi dan penulis berasumsi dengan mengatasi nyeri, pasien bisa

melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang

tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi

kerusakan. (Potter & Perry, 2005).

Rencana tindakan yang dirumuskan penulis untuk diagnosa

keperawatan nyeri yang telah ditegakkan dan bertujuan untuk mengurangi

nyeri yang dirasakan pasien yaitu observasi keadaan umum dan vital sign

pasien dengan rasional untuk mengetahui tingkat kesadaran dan memantau

tanda-tanda vital pasien, kaji nyeri (PQRST) dengan rasional mengetahui

keadaan nyeri pasien, beri posisi nyaman (semi fowler) dengan rasional

memberikan kenyamanan pasien, ajarkan teknik relaksasi dengan rasional

membantu mengurangi nyeri yang dirasakan pasien, anjurkan untuk

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

20

memberikan kompres hangat ditempat nyeri dengan rasional membantu

mengurangi nyeri yang dirasakan pasien, kolaborasi pemberian analgetik

dengan rasional mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan

pasien.

Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah

disusun sebelumnya, tetapi ada satu rencana keperawatan yang tidak

dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik, karena

untuk kolaborasi pemberian obat analgetik tidak ada terapi dari dokter namun

dengan tindakan yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat mengurangi

nyeri klien sehingga kebutuhan rasa nyaman klien akan terpenuhi. Tindakan

keperawatan tersebut adalah mengobservasi keadaan umum dan vital sign

pasien, mengkaji nyeri pasien (PQRST), memberikan posisi nyaman (semi

fowler), mengajarkan teknik relaksasi, menganjurkan memberikan kompres

hangat pada lokasi nyeri.

Setelah melakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, penulis

mengevaluasi keadaan pasien setiap hari pada jam akhir jaga dan hasilnya

nyeri pasien sudah berkurang walaupun hanya sedikit dan masalah belum

teratasi karena keterbatasan waktu dalam proses keperawatan di klinik.

Dalam menentukan diagnosa medis pasien, penulis memerlukan

waktu beberapa hari untuk merumuskannya, karena pasien mempunyai lebih

dari satu diagnosa sehingga penulis harus mengkaji lebih dalam mengenai

pasien dan menyesuaikan data-data yang ada pada pasien kemudian

merumuskan diagnosa yang sesuai, setelah melakukan pengkajian dan

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

21

pengumpulan data-data lebih dalam dan disesuaikan dengan keadaan pasien

dan tanda gejala pasien penulis dapat merumuskan diagnosa yang sesuai pada

Ny. E yaitu osteoartritis.

B. Simpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian dan melaksanakan asuhan

keperawatan pada Ny. E dengan osteoartritis penulis mendapat data dari

keluhan pasien yaitu Ny. E mengeluh nyeri pada sendi tangan dan kaki, nyeri

terasa panas, nyeri dirasakan terus menerus dan semakin memberat atau

semakin nyeri jika digerakkan, skala nyeri 6 (0-10). Dari data tersebut yang

penulis dapatkan, penulis merumuskan diagnosa prioritas yaitu nyeri kronis

berhubungan dengan ketidakmampuan fisik. Setelah pengkajian yang

dilakukan penulis kemudian penulis merumuskan diagnosa selanjutnya

penulis merencanakan asuhan keperawatan yang akan dilaksanakan kepada

Ny. E yaitu observasi keadaan umum dan vital sign pasien dengan rasional

untuk mengetahui tingkat kesadaran dan memantau tanda-tanda vital pasien,

kaji nyeri (PQRST) dengan rasional mengetahui keadaan nyeri pasien, beri

posisi nyaman (semi fowler) dengan rasional memberikan kenyamanan

pasien, ajarkan teknik relaksasi dengan rasional membantu mengurangi nyeri

yang dirasakan pasien, anjurkan untuk memberikan kompres hangat ditempat

nyeri dengan rasional membantu mengurangi nyeri yang dirasakan pasien,

kolaborasi pemberian analgetik dengan rasional mengurangi dan

menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan pasien.

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

22

Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah

disusun sebelumnya, tetapi ada satu rencana keperawatan yang tidak

dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik, karena

untuk kolaborasi pemberian obat analgetik tidak ada terapi dari dokter namun

dengan tindakan yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat mengurangi

nyeri klien sehingga kebutuhan rasa nyaman klien akan terpenuhi. Tindakan

keperawatan tersebut adalah mengobservasi keadaan umum dan vital sign

pasien, mengkaji nyeri pasien (PQRST), memberikan posisi nyaman (semi

fowler), mengajarkan teknik relaksasi, menganjurkan memberikan kompres

hangat pada lokasi nyeri.

Setelah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien selama tiga

hari, penulis mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan dari

hasil keadaan pasien setiap hari pada jam akhir jaga dan hasilnya nyeri pasien

sudah berkurang walaupun hanya sedikit dan masalah belum teratasi karena

tujuan belum tercapai karena keterbatasan waktu dalam proses keperawatan

di klinik.

Penulis lebih mengerti dan mampu menganalisa keadaan nyeri yang

dirasakan pasien dengan osteoartritis setelah melakukan asuhan keperawatan

selama tiga hari di klinik.

C. SARAN

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan

osteoartritis, penulis akan memberikan usulan dan masukan yang positif

khususnya dibidang kesehatan antara lain :

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

23

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)

Hal ini diharapkan Rumah Sakit khususnya RSUD Dr. Moewardi

Surakarta dapat memberikan pelayanan dan mempertahankan hubungan

kerjasama yang baik antara tim kesehatan dan klien yang ditujukan untuk

meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada

umumnya dan pasien osteoartritis khususnya dan diharapkan Rumah Sakit

mampu menyediakan fasilitas yang dapat mendukung kesembuhan pasien.

2. Bagi tenaga kesehatan terutama perawat.

Diharapkan selalu berkoordanasi dengan tim kesehatan lain yakni, dokter,

radiologi dan ahli gizi karena untuk menangani pasien osteoartritis

membutuhkan asuhan keperawatan yang lebih maksimal pada umumnya

dan khususnya pada pasien osteoartritis diharapkan tenaga kesehatan lebih

mengutamakan pelayanan yang segera karena pada pasien osteoartritis

nyeri bersifat kronis. Dan memberikan pendidikan kesehatan tentang

osteoartritis untuk mencegah terjadinya osteoartritis yang berkelanjutan.

3. Bagi institusi pendidikan.

Agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih

berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat profesional,

terampil, handal dan mampu memberikan asuhan keperawatan secara

komprehensif.

4. Bagi klien.

Diharapkan mendapat tindakan keperawatan yang sesuai dengan keluhan

yang dialami pasien serta pasien senantiasa bekerjasama dalam mengatasi

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

24

masalah keperawatan, yaitu dengan mengikuti saran yang diberikan baik

dokter, perawat ataupun tim kesehatan pada umumnya. Dan khususnya

bagi pasien osteoartritis diharapkan pasien kooperatif dan mempercepat

proses kesembuhan dan mengikuti saran dari tenaga kesehatan agar tidak

terjadi osteosrtritis yang berkelanjutan.

5. Bagi keluarga.

Diharapkan keluarga selalu memberikan dukungan terhadap Ny. E agar

mempercepat proses penyembuhan, selain itu melaksanakan tindakan yang

dianjurkan oleh parawat dan dokter.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

DAFTAR PUSTAKA

Brasher, Valentina L. (2008), Aplikasi Klinis Patofisiologi & Pemeriksaan

Manajemen, Edisi 2, Penerjemah dr. H. Kuncara, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 351-362

Herdman Hearther T. (2009), Nanda International Diagnosa Keperawatan

Definisi Dan Klasifikasi, Made Sumarwati Skep.,Mn., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 410-411

Pratiwi Eka, (2007), Faktor-Faktor Resiko Osteoartritis Lutut, (online), (http://www.arc.org.uk/about_arth/astatis.htm). [diakses 09 April 2012]

Kongres Nasional Ikatan Reumatologi Indonesia VI, (2005), http://pemda-diy.go.id/berita, [diakses 09 April 2012]

Planta Martin Von, Georges Hartmann, (2003). Buku Saku Diagnosis Banding

Ilmu Penyakit Dalam, Penerjemah dr. Huriawan Hartanto, Penerbit Hipokrates, Jakarta, hal 7-8

Smeltzer Suzzanne C., Bare Brenda G., (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Bruner & Suddarth, Vol 1, Edisi 8, Penerjemah Agung Wahyu SKep dkk, Penerbir Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 211-217

Smeltzer Suzzanne C., Bare Brenda G, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Bruner & Suddarth, Vol 3, Edisi 8, Penerjemah Agung Wahyu SKep dkk, Penerbir Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 211-217

Stein Jay H. MD., (2001), Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, Penerjemah dr. E. Nugroho, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 377-379

Wilkinson. Judith M., (2007), Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan

Intervensi Nic Dan Kriteria Hasil Noc, Edisi 7, Penerjemah Widyawati SKep., Mkes dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 345-348

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Stefanus Wisnu Broto

Tempat,tanggal lahir : Sukoharjo, 09 Mei 1991

Jenis kelamin : Laki - Laki

Alamat Rumah : Semberejo Rt/Rw 01/07 Kunden Bulu Sukoharjo

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 02 Kunden

SMP Negeri 01 Bulu

SMA Negeri 01 Sukoharjo

DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada,

Surakarta

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-stefanuswi...neuropati, hemofilia, ... Sebagai contoh jari yang ... laporan kasus bagi pengembangan