PDF

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/27/2018 PDF

    1/113

    1

    LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI

    PROYEK PEMBANGUNAN GALERI CIUMBULUIETAPARTEMEN 2

    Jl. Ciumbuleuit no. 56A Bandung

    Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata KuliahPraktek Industri (TA482) pada Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur Jurusan

    Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

    oleh :

    DEWI NURANI1000795

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTURJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

    FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    2014

  • 5/27/2018 PDF

    2/113

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan rasa syukur, alhamdulillah Praktikan panjatkan ke hadirat Allah

    SWT atas rahmat dan karunia-Nya Praktikan dapat menyelesaikan laporan Praktik

    Industri yang berjudul Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Dinding dan Lantai.

    Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik

    Industri.

    Laporan ini disusun dengan diawali kerja praktik di lapangan yaitu Praktik

    Industri. Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah praktik pada

    Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur yang bertujuan untuk

    menumbuhkan wawasan kerja aktual dan mampu mengidentifikasi masalah-

    masalah kerja di lapangan yang akan berpengaruh positif terhadap motivasi

    belajar siswa serta mengamati kesesuaian teori dan aktual sebagai bekal untuk

    meningkatkan kualitas individu. Di lapangan Praktikan hanya mengamati

    Pekerjaan finishing, adapun lingkup pekerjaan Praktik Industri yang berkaitan

    dengan pekerjaan finishing yang sedang berlangsung diantaranya, pekerjaan

    finishing lantai, pekerjaan pemasangan dinding, pekerjaan pemasangan kusen,

    jendela dan pintu, pekerjaan pemasangan plafond, pekerjaan Mekanikal

    Elektrikal, dan pekerjaan pemasangan atap. Adapun yang Praktikan amati yaitu

    pekerjaan finishing lantai dan pekerjaan pemasangan dinding.

    Praktikan menyadari bahwa selama penulisan laporan praktik industri ini

    Praktikan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,

    Praktikan mengucapkan terima kasih kepada yth. :

    1. Bapak Nuryanto, S.Pd.,M.T., selaku dosen pembimbing yang telah membantuPraktikan selama menyusun laporan ini ;

    2. Dekan dan seluruh staff Tata Usaha Fakultas Pendidikan Teknologi danKejuruan yang telah membantu Praktikan dalam perizinin Praktik Industri;

    3. Ibu Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T., selaku ketua Jurusan Pendidikan TaknikArsitektur yang telah memberikan konstribusi penuh terhadap kemajuan

    jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI;

  • 5/27/2018 PDF

    3/113

    3

    4. Ibu Lilis Widaningsih, S.Pd.,M.T., selaku Ketua Program Studi PendidikanTeknik Arsitektur yang turut serta memberikan motivasi dalam menyelesaikan

    proses akademik;

    5. Seluruh dosen dan staff Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yangtelah membantu Praktikan dalam perizinan Praktik Industri serta memberikan

    spirit dan motivasi kepada Praktikan ;

    6. Bapak Kurniawan, selaku Manager di PT. WIJAYA KARYA yang telahmemberi izin Praktikan untuk praktek Industri di Proyek Pembangunan galeri

    Ciumbuleuit;

    7. Bapak Arif, selaku Site Enginering di PT. WIJAYA KARYA yang telahmemberi izin Praktikan untuk peraktek Industri di Proyek Pembangunan Galeri

    Ciumbuleuit ;

    8. Ibu Vira, selaku Sekretaris di PT. WIJAYA KARYA yang telah membantuperizinan peraktik Industri di Proyek Pembangunan Galeri Ciumbuleuit ;

    9. Bapak Iskandar Zulkarnain, selaku pembimbing di lapangan yang telahmembimbing Praktikan selama praktik ;

    10.Bapak Eko, Bapak Tri, Bapak Titon, Bapak Roni, Bapak Arya, Bapak Kameldan rekan-rekannya yang telah membimbing Praktikan selama praktik di

    lapangan ;

    11.Seluruh Pekerja yang telah membantu Praktikan selama di lapangan;12.Kedua orangtua Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas Doa ,pengorbanan,

    cinta, dan kasih sayang yang tiada batas ;

    13.Kepada Alfie Mukarimah Sufa, Siska Windia Nata, dan Iim Ali Imran sahabatsekaligus rekan kerja praktik yang saling menyemangati ;

    14.Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi Praktikan untukmenyelesaikan penyusunan laporan ini ;

    15.Semua pihak yang tidak bisa Praktikan sebut satu per satu.Semoga Allah SWT. memberikan balasan yang berlipat ganda.

  • 5/27/2018 PDF

    4/113

    4

    Laporan praktik industri ini bukanlah karya yang sempurna karena masih

    memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik

    penulisannya. Oleh sebab itu, Praktikan sangat mengharapkan saran dan kritik

    yang membangun. Akhirnya semoga laporan ini dapat menambah wawasan

    pengetahuan bagi Praktikan dan bagi pembaca. Amin.

    Bandung, Januari 2014

    Praktikan

  • 5/27/2018 PDF

    5/113

    5

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR........................................................................ i

    DAFTAR ISI...................................................................................... iv

    DAFTAR BAGAN............................................................................. vi

    DAFTAR GAMBAR.......................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Proyek................................................................... 01B. Lokasi Proyek................................................................................. 03C. Data Proyek.................................................................................... 04D. Rumusan Masalah.......................................................................... 05E. Tujuan Penelitian............................................................................ 06F. Ruang Lingkup Proyek................................................................... 06G. Manfaat Praktik Industri................................................................. 06H. Metode Pengumpulan Data............................................................ 07I. Sistematika Penulisan Laporan.......................................................07

    BAB II MANAJEMEN KONSTRUKSI DAN MANAJEMEN PROYEK

    A. Manajemen Konstruksi................................................................... 09B. Pengadaan Jasa Konstruksi.............................................................28C. Pendekatan Manajemen Proyek..................................................... 33D. Penjelasan Teoritis..........................................................................43

    BAB III PELAKSANAAN PROYEK

    A. Pelaksanaan Proyek........................................................................ 59B. Pelaksanaan Praktik Industri.......................................................... 59C. Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................61

  • 5/27/2018 PDF

    6/113

    6

    BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

    A. Permasalahn Teknis dan Non Teknisdalam Pelaksanaan Proyek............................................................. 87

    B. Permasalahan dan Pembahasan...................................................... 87

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan......................................................................................... 101B. Saran............................................................................................... 102

    DAFTAR PUSTAKA.........................................................................103

    LAMPIRAN....................................................................................................

  • 5/27/2018 PDF

    7/113

    7

    DAFTAR BAGAN

    2.1 Struktur Organisasi Kontraktor

    Proyek Galeri Apartemen Ciumbuleuit 2............................................... 18

    2.2 Struktur Organisasi

    Proyek Pembangunan Galeri Apartemen Ciumbuleuit 2........................ 34

  • 5/27/2018 PDF

    8/113

    8

    DAFTAR GAMBAR

    1.1Peta Lokasi Proyek Galeri Ciumbuleuit.................................................. 031.2Rencana Desain 3 Dimensi Galeri Ciumbuleuit Apartemen 2................ 052.1 Dinding, Konstruksi dan Detail............................................................... 43

    2.2 Proses Pembuatan Adukan....................................................................... 45

    2.3 Pasangan Bata.......................................................................................... 46

    2.4 Bata Merah............................................................................................... 47

    2.5 Jenis Batako............................................................................................. 48

    2.6 Bata Ringan.............................................................................................. 50

    2.7 Plesteran dan Acian..................................................................................51

    2.8 Pekerjaan Lantai.......................................................................................52

    2.9 Jenis Lantai Tegel.................................................................................... 53

    2.10 Lantai Teraso......................................................................................... 54

    2.11 Lantai Keramik...................................................................................... 55

    2.12 Lantai Marmer....................................................................................... 56

    2.13 Lantai Geranit........................................................................................ 57

    2.14 Lantai Kayu............................................................................................ 58

    3.1 Foto Bata Ringan (Hebel)........................................................................ 64

    3.2 Peralatan untuk Pekerjaan Dinding.......................................................... 65

    3.3 Pemasnagan Profil Pasangan Dinding..................................................... 66

    3.4 Penyampuran Adukan.............................................................................. 67

    3.5 Tahap Pemasnagan Pasangan Bata Ringan.............................................. 69

    3.6 Peralatan untuk Pengerjaan Plesteran...................................................... 71

    3.7 Penyampuran Adukan untuk Bahan Plesteran......................................... 71

    3.8 Pasangan Dinding yang Sudah 1 Hari..................................................... 72

    3.9 Penarikan Benang untuk Kelurusan Plesteran......................................... 73

    3.10 Tahap Pekerjaan Plesteran..................................................................... 74

    3.11 Pekerjaan Acian..................................................................................... 75

    3.12 Lingkup Pekerjaan Plamiran.................................................................. 76

  • 5/27/2018 PDF

    9/113

    9

    3.13 Bahan Campuran Konvensiomal untuk Pekerjaan Plamiran................. 77

    3.14 Foto Pekerjaan Plamiran........................................................................ 78

    3.15 Peralatan Pelaksanaan Pekerjaan Lantai................................................ 81

    3.16 Pelaksanaan Pekerjaan Lantai................................................................ 84

    4.1 Permaslaahan Teknis

    pada Standar Health, Safety & Environment/ HSE................................ 90

    4.2 Permasalahan Teknis pada Pekerjaan Plesteran Dinding........................ 91

    4.3 Permasalahan Teknis pada Pekerjaan Pemsangan Lantai........................ 92

    9.4 Standar Health, Safety & Environment / HSE......................................... 93

  • 5/27/2018 PDF

    10/113

    10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Proyek

    Berkembang pesatnya pertumbuhan penduduk kota bandung,

    ketersediaan tempat tinggal menjadi perhatian bagi setiap pemerintah

    maupun masyarakat. Ditambah lagi dengan harga tanah yang semakin

    mahal, terutama tanah-tanah yang berada di pusat kota. Salah satu solusi

    terbaik untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan

    pembangunan rumah bertingkat atau apartemen.

    Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Apartemen adalah tempat

    tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb)

    yang berada pada suatu lantai bangunan bertingkat yang besar dan mewah,

    dilengkapi dengan berbagai fasilitas (kolam renang, pusat kebugaran, toko,

    dsb). Apartemen adalah suatu ruang atau beberapa ruang dirancang

    sebagai tempat tinggal yang biasanya satu atau beberapa ruang.

    Mempunyai bentuk yang sama dan terletak pada bangunan untuk tempat

    tinggal yang mempertimbangkan efisiensi dan keindahan pada suatu

    daerah yang terbatas. Apartemen termasuk bangunan komersial, seperti

    bangunan perkantoran, pusat perbelanjaan dan banyak yang lainnya.

    bangunan komersial umumnya diperuntukkan untuk layanan dan

    kebutuhan untuk masyarakat umum. (Akmal, 2007)

    PT. Pratama Bumi Asri membangun Apartemen di sebuah wilayah

    hunian strategis. Yaitu di kawasan yang memiliki berbagai keunggulan,

    diantaranya kualitas udara yang baik, sejuk, dan memiliki atmosfer bukit

    di tengah kota Bandung, sehingga sangat cocok untuk tempat tinggal,

    beristirahat dan beraktifitas.

    Atas keberhasilan pembangunan Galeri Ciumbuleuit Hotel &

    Apartemen 1, kini PT. Pratama Bumi Asri mengembangkan pembangunan

    Apartemen & Hotel yaitu Galeri Ciumbuleuit Apartemen 2 yang berlokasi

  • 5/27/2018 PDF

    11/113

    11

    di Jl. Ciumbuleut 56A Bandung, yaitu di kawasan yang sangat strategis

    yang dekat dengan pusat kota, tempat pariwisata alam maupun buatan,

    kuliner, pusat perbelanjaan, sejumlah Universitas ternama, sejumlah

    factory outlet dan kawasan belanja Cihampelas serta tidak jauh dari

    gerbalng tol dan dekat dengan pusat-pusat publik lainnya.

    Proyek pembangunan Galeri Ciumbuleuit yang dilaksanakan oleh

    kontraktor P.T. Wijaya Karya Bangunan Gedung, yang dimulai dari bulan

    agustus 2011 sampai januari 2014. Dimana Praktikan berada di posisi

    Pelaksana Utama dalam kontraktor P.T. Wijaya Karya Bangunan Gedung.

  • 5/27/2018 PDF

    12/113

    12

    B. Lokasi Proyek

    1. Peta Kota Bandung 2. Peta WilayahCibeun in

    3. Peta LokasiGaleri Ciumbuleuit

    4. Peta Lahan Galeri Ciumbuleuit

    Gambar 1.1. Peta Lokasi Proyek Galeri CiumbuleuitSumber : Google Map

  • 5/27/2018 PDF

    13/113

    13

    Lokasi proyek pembangunan Galeri Ciumbuleuit Apartemen 2 ini

    terletak di Jalan Ciumbuleut No.56A Bandung 40132 bagian wilayah

    Cibenying Kota Bandung. Adapun batas-batas lahan proyek antara lain :

    Sebelah Utara : Pemukiman Sebelah Barat : Jalan raya Ciumbuleuit Sebelah Selatan : Pemukiman Sebelah Timur : Pemukiman

    C. Data Proyek

    P.T. Pratama Bumi Asri menghadirkan Galeri Ciumbuleuit

    Apartemen 2 merupakan konsep apartemen terbaru di kawasan Bandung

    Utara yang menawarkan nuansa alam penuh damai. Terletak di daerah

    dataran tinggi dekat pegunungan, suasana nan asri dan hawa yang sejuk

    (lihat gambar 1.2). Adapun data proyek yang lebih jelasnya dapat dilihat di

    bawah ini :

    1)Nama proyek : Galeri Ciumbuleuit Apartement 22)Alamat Proyek : Jl. Ciumbuleuit No. 56 A Bandung3)Pemilik Proyek : P.T. Pratama Bumi Asri4)Perencana : Trendrama Architect5)Kontraktor Pelaksana : P.T. Wijaya karya Bangunan Gedung6)Konsultan Struktur : P.T. Anugrah Multi Cipta Karya7)Konsultan ME : P.T. Metakom Pratama8)Fungsi Bangunan : Apartemen, Convention Hall, & Hotel9)Mulai Pembangunan : Agustus 2011- Januari 2014 (hari kerja :

    900 hari)

    10)Mulai Praktik Industri : 23 September 20136 Desember 2013(hari praktik : 50 hari)

    11) Luas Lahan : 8928.76 m212) Luas Bangunan : 54.015 m2 (lantai dasar)13) Jumlah Lantai : 32 lantai

  • 5/27/2018 PDF

    14/113

    14

    14) Tinggi Bangunan : 101.50 m15) Biaya Proyek : Rp. 120.000.000.000,-16) Sumber Dana : Owner (Galeri Ciumbuleuit)

    D. Rumusan Masalah1. Bagaimana pelaksanaan pekerjaan dinding di lapangan ?2. Bagaimana pelaksanaan pekerjaan lantai di lapangan ?3. Masalah apa yang muncul pada pekerjaan dinding dan lantai ?

    Gambar 1.2. Rencana Desain 3 Dimensi Galeri Ciumbuleuit Apartemen 2Sumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    15/113

    15

    E. Tujuan Penelitian1. Mengetahui pelaksanaan pekerjaan dinding di lapangan;2. Mengetahui pelaksanaan pekerjaan lantai di lapangan;3. Mengetahui masalah yang muncul pada pekerjaan dinding dan lantai ?

    F. Ruang Lingkup ProyekDalam pekerjaan proyek pembangunan Galeri Ciumbuleuit

    apartement 2, pekerjaan yang sedang dilaksanakan saat Praktikan

    melakukan praktik industri berkaitan dengan pekerjaan finishing. Lingkup

    pekerjaan Praktik Industri yang berkaitan dengan pekerjaan finishing yang

    sedang berlangsung diantaranya sebagai berikut :

    1) Pekerjaan finishing lantai2) Pekerjaan pemasangan dinding3) Pekrejaan pemasangan kusen, jendela dan pintu4) Pekerjaan pemasangan plafond5) Pekerjaan Mekanikal Elektrikal (ME)6) Pekerjaan pemasangan atap

    Adapun yang akan Praktikan teliti adalah sebagai berikut :

    1. Pekerjaan finishing lantai2. Pekerjaan pemasangan dinding

    G. Manfaat Praktik Industri

    Manfaat dari Praktik Industri ini yaitu dapat mengamati secara

    langsung Pelaksanaan Proyek Pembangunan Galeri Ciumbuleuit

    Apartemen 2 di lapangan yang meliputi :

    1) Mengembangkan penalaran tentang hubungan secara konprehensifantara pengetahuan bidang studi yang diperoleh dengan penerapan

    aktual di lapangan dalam bentuk kerja rill sebagai wahan aplikasi

    dan komparasi pengetahuan

  • 5/27/2018 PDF

    16/113

    16

    2) Menumbuhkan wawasan kerja aktual dan mampu mengidentifikasimasalah-masalah kerja di lapangan yang akan berpengaruh positif

    terhadap motivasi belajar mahasiswa

    3) Wahana aplikasi keterampilan terpadu dengan menerapkan,mengamati bahkan meneliti kesesuaian teori dan aktual sebagai

    bekal untuk meningkatkan kualitas individu sehingga akan

    menumbuhkan kemampuan manajerial (conceptual skill),

    kemampuan hubungan (human skill), dan kemampuan keterampilan

    (technical skill).

    H. Metode Pengumpulan DataDalam penyusunan laporan praktik industri ini, Praktikan

    memperoleh data dan bahan-bahan yang diperlukan dengan cara sebagai

    berikut :

    1) WawancaraWawancara dilakukan langsung kepada kepala dan staff teknik, site

    enginering, surveyor, pengawas lapangan, mandor dan kepada para

    pekerja.

    2) ObservasiObservasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan.

    3) Studi literaturStudi literatur di cari melalui media internet dan buku.

    4) DokumentasiPendokumentasian dilakukan dengan cara pemotretan di lapangan dan

    gambar kerja dari perusahaan.

    I. Sistematika Penulisan LaporanSistematika penulisan laporan Praktik Industri dengan judul

    Pelaksanaan Pekerjaan Dinding dan Lantai adalah sebagai berikut :

  • 5/27/2018 PDF

    17/113

    17

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi latar belakang, lokasi proyek, data proyek, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup proyek, manfaat praktek

    industri, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan

    laporan.

    BAB II MANAJEMEN KONSTRUKSI DAN MANAJEMEN

    PROYEK

    Berisi uraian tentang pengertian manajemen konstruksi dan

    manajemen proyek, tahapan proyek konstruksi, struktur organisasi

    proyek, perencanaan dan pengendalian biaya, perencanaan dan

    pengendalian waktu, pengadaan jasa konstruksi, serta pendekatan

    manajemen proyek.

    BAB III PELAKSANAAN PROYEK

    Berisi pelaksanaan kegiatan pembangunan proyek secara

    menyeluruh sebagai studi komparatif antara teori dan praktik untuk

    seluruh lingkup pekerjaan proyek, serta membahas pelaksanaan

    praktik industri di lapangan dengan menjelaskan rencana kegiatan

    dan kegiatan aktual di proyek.

    BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

    Berisi tentang permasalahan di lapangan dan bagaimana

    pembahasan masalah tersebut sehingga dapat diselesaikan dan

    menemukan solusinya.

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    Berisi tentang simpulan dari bab-bab sebelumnya dan saran

    yang berisi masukan tentang hal-hal yang menjadi kendala dalam

    proses pelaksanaan proyek baik pekerjaan teknis maupun non

    teknis dengan pihak-pihak yang terkait, agar diperbaiki hasilnya di

    masa yang akan datang dan masalah-masalah yang terjadi dapat

    diantisipasi sejak dini.

  • 5/27/2018 PDF

    18/113

    18

    BAB II

    MANAJEMEN KONSTRUKSI DAN MANAJEMEN PROYEK

    A. Manajemen Konstruksi

    Pengertian manajemen menurut Koontz dalam Setiyarto, yaitu

    proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan

    kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran

    organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.

    Pengertian Proyek menurut Ahuja dalam Setiyarto, adalah suatu

    pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau diluar konstruksi)

    dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh scope, quality, time and

    cost. Sedangkan proyek konstruksi secara karakteristik merupakan

    spekulasi modal yang karenanya batas awal-akhir penyelesaiannya harus

    terdefinisi dengan baik.

    Manajemen proyek menurut Kerzner dalam Setiyarto yaitu

    merencanakan, mengorganisisr, memimpin, dan mengendalikan sumber

    daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah

    ditentukan. Lebih jauh manajemen proyek menggunakan pendekatan

    sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal.

    Dapat disimpulkan pengertian manajemen Konstruksi dari

    beberapa pengertian di atas, yaitu suatu ilmu dan seni dalam

    merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber

    daya sumber daya yang ada untuk tercapainya tujuan-tujuan dalam

    kegiatan konstruksi.

    1. Tahapan Proyek KonstruksiTahapan proyek konstruksi, adalah adanya suatu proyek

    konstruksi, yang dimulai dari gagasan sampai dengan hasil akhir proyek

    konstruksi tersebut. Tahap oeprasional dalam sistem manajemen

    konstruksi akan dijelaskan sebagai berikut :

  • 5/27/2018 PDF

    19/113

    19

    a. Pengembangan KonsepTahap pengembangan konsep ini berupa :

    a. Pengembangan sasaran proyek baik dilihat dari aspek biayadan waktu

    b. Mengidentifikasi batasan utamac. Membuat Tor dan organizingd. Saran-saran prinsip konsep desain konsultan perencanae. Tahapan pekerjaanf. Master, coodinating Schedule.g. Membuat perkiraan biaya awal berdasarkan konsep awal

    konsultan perencana

    h. Cash flow (Proyeksi Arus Dana)

    b. Tahap PerencanaanPerencanaan konstruksi merupakan tahap penyusunan

    rencana teknis (desain) bangunan sampai dengan penyiapan

    dokumen lelang. Penyusunan rencana teknis bangunan dilakukan

    dengan menggunakan penyedia jasa perencana konstruksi atau

    konsultan perencana, baik perorangan ahli maupun badan hukum

    yang kompeten, sesuai ketentuan yang berlaku. Rencana teknis

    disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disusun

    oleh pengelola proyek dan ketentuan teknis (pedoman dan standar

    teknis) yang berlaku. Tahapan perencanaan meliputi:

    1) Koordinasi dan pengawasan dalam hal pemetaan danpenyelidikan tanah.

    2) Menyusun jadwal review dan lelang (Master CoordinatingSchedule).

    3) Melakukan Review (peninjauan kembali).4) Membuat RKS.5) Membuat RAB tiap paket pekerjaan.

  • 5/27/2018 PDF

    20/113

    20

    6) Membuat rekomendasi: aspek mutu, aspek biaya, waktu danmaterial.

    7) Mengurus ijin-ijin yang diperlukan.

    Dokumen rencana teknis bangunan secara umum meliputi :

    1) Gambar-gambar rencana teknis bangunan, seperti rencanaarsitektur, rencana struktur, dan rencana utilitas bangunan.

    2) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), yang meliputipersyaratan umum, administrasi, dan persyaratan teknis

    bangunan yang direncanakan.

    3) Rencana anggaran biaya pembangunan.4) Laporan akhir perencanaan, yang meliputi laporan arsitektur,

    laporan perhitungan struktur, dan laporan perhitungan utilitas.

    5) Keluaran akhir tahap perencanaan adalah dokumen pelelangan,yaitu Gambar Rencana Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-

    syarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya (Engineering

    Estimate), dan Daftar Volume (Bill of Quantity) yang siap

    untuk dilelangkan.

    6) Penyusunan Kontrak Kerja Perencanaan Konstruksi dan BeritaAcara Kemajuan Pekerjaan / Serah Terima Pekerjaan

    Perencanaan disusun dengan mengikuti ketentuan yang

    tercantum dalam KepPres tentang Pelaksanaan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara dan Pedoman / Petunjuk

    Teknis pelaksanaannya.

  • 5/27/2018 PDF

    21/113

    21

    Proses perencanaan dan perancangan bangunan, berdasarkan urutan

    kerjanya dapat dibagi atas :

    1) Tahap persiapan yang meliputi pengumpulan data daninformasi lapangan, membuat penafsiran secara garis besar

    terhadap arahan penugasan (TOR/KAK), melakukan konsultasi

    dengan Pemerintah Daerah tentang rencana pembangunan serta

    perijinan.

    2) Desain skematik (schematic design), yaitu tahap perancanganawal yang menghasilkan gambar ide dari bangunan yang akan

    dibuat. Biasanya gambar ini dihasilkan oleh perancangnya

    sendiri, atau atas bantuan artis yang khusus membuat gambar

    still image.

    3) Perancangan awal (preliminary design), yaitu tahapperancangan yang lebih matang, yang memberikan gambaran

    bangunan secara lebih jelas dan terukur, namun belum

    mengarah pada hal-hal yang lebih detail.

    4) Pengembangan rancangan (design development), yaitu tahappengembangan rancangan awal menjadi lebih detail, dan sudah

    memperhatikan keterbangunan (constructability). Hingga

    tahap ini, standar penggambaran bangunan masih sangat

    bervariasi, karena gambar akan dikomunikasikan kepada

    pemilik untuk meyakinkan desain.

    5) Pembuatan gambar kerja (working drawing), yaitu gambarakhir perancangan yang dapat menggambarkan secara detail

    hasil rancangan dan siap untuk diserahkan kepada pihak lain

    untuk ditindaklanjuti. Gambar ini nantinya akan dipakai

    sebagai bahan tender konstruksi, dikomunikasikan kepada cost

    estimator untuk dihitung kebutuhan biayanya dan kepada

    kontraktor untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, standar

  • 5/27/2018 PDF

    22/113

    22

    gambar kerja bangunan harus bersifat universal untuk

    menghindari kesalahpahaman.

    6) Penyusunan rancangan detail, meliputi gambar-gambar kerjadetail, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rincian volume

    pekerjaan, rencana anggaran dan biaya (RAB), dan dokumen

    perencanaan.

    c. Tahap Pelelangan

    Sebelum memasuki tahapan pelelangan, tedapat

    tahapan yang harus dilalui terlebuh dahulu seperti:

    1) Sketsa Rencana: Inti dari sketsa rencana ialah menuangkankonsep-konsep arsitektur, evaluasi terhadap beberapa alternatif

    proses teknologi, penetapan dimensi serta kapasitas ruangan-

    ruangan, dan mengetengahkan studi banding ekonomi

    bangunan. Didalam proyek terdapat etimasi biaya proyek,

    etimasi biaya proyek terdiri dari :

    a) Etimasi biaya kasar untuk pemilik sebagai dasar untukstudi kelayakan proyek.

    b) Estimasi pendahuluan oleh konsultan perencana (dasaruntuk RAB Konsultan Perencanaan).

    c) Estimasi detail oleh kontraktor (dasar untuk RABPenawaran Kontraktor).

    d) Biaya sesungguhnya setelah proyek selesai (Real Cost).2) Rencana Detail: Tahap rencana detail atau rancangan final

    mencakup kegiatan yang menjabarkan seluruh perencanaan,

    termasuk rencana elemen bangunan terkecil secara sistematis

    dan berurutan. Perancangan dan analisis yang disajikan

    meliputi seluruh segi struktur bangunan.

    Setelah itu baru masuk ke tahap pelelangan meliputi:

    a) Mengadakan pra-kualifikasi kontraktor.

  • 5/27/2018 PDF

    23/113

    23

    b) Free tender meeting.c) Menyusun daftar calon rekanan.d) Bill of quality(Jenis pekerjaan + volume).e) Analyzing (penjelasan)f) Menyiapkan dokumen lelang.g) Menyusun RAB pasti untuk evaluasi penawaran.h) Mengevaluasi setiap paket penawaran untuk

    direkomendasikan kepada Pimpinan Proyek.

    i) Menyiapkan dokumen kontrak antara Pimpro denganKontraktor.

    d. Tahap Pelaksanaan Konstruksi

    1) Pemeriksaan dokumen pelaksanaan meliputi pemeriksaankelengkapan, kebenaran, dan keterlaksaan konstruksi

    (constructability) dari semua dokumen pelaksanaan pekerjaan.

    2) Persiapan lapangan meliputi penyusunan program pelaksanaan,mobilisasi sumber daya, dan penyiapan fisik lapangan.

    3) Kegiatan konstruksi meliputi pelaksanaan pekerjaan konstruksifisik di lapangan, pembuatan laporan kemajuan pekerjaan,

    penyusunan gambar kerja pelaksanaan (shop drawings) dan

    gambar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang

    dilaksanakan (as built drawings), serta kegiatan masa

    pemeliharaan konstruksi.

    4) Membuat rencana induk pelaksanaan.5) Menyusun prosedur di lapangan.6) Free construction meeting.7) Mengkoordinasi membuat prasarana kerja.8) Mengarahkan rencana kerja masing-masing kontraktor.

  • 5/27/2018 PDF

    24/113

    24

    9) Mengkoordinir, mengarahkan, mengendalikan pekerjaankontraktor dilihat dari aspek waktu, mutu dan kesempatan

    kerja.

    10)Memproses ijin yang diperlukan.11)Mengkoordinir asuransi masing-masing pekerjaan.12)Memeriksa gambar detail dan contoh material berdasarkan

    shop drawing.

    13)Memimpin rapat koordinasi proyek.14)Laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan.15)Change order: biaya, mutu, waktu.16)Menghitung pekerjaan tambah kurang.17)Mengevaluasi RAB secara periodik.18)Memeriksa dan menyiapkan dokumen pembayaran.19)Evaluasi terhadap klaim kontrak.20)Dokumen pembangunan proyek berupa gambar dan foto-foto.21)Pemeriksaan akhir sebelum serah terima pertama.22)Memeriksa berita acara serah terima pertama.

    Gambar pelaksanaan (shop drawing), merupakan

    pengembangan dari gambar kerja hingga siap untuk dilaksanakan.

    Meskipun biasanya beredar dikalangan internal kontraktor, gambar

    ini harus melalui persetujuan konsultan pengawas. Standar

    penggambaran harus bersifat universal dan diperlukan tingkat

    pengetahuan lapangan yang lebih tinggi.

    Gambar terbangun (as built drawing), merupakan rekaman

    dari apa yang telah dibangun. Gambar ini merupakan elemen

    penting pada masa pemeliharaan (maintenance) bangunan.

  • 5/27/2018 PDF

    25/113

    25

    e. Tahap Pemeliharaan dan Pengoperasian

    1) Mengkoordinir, mengarahkan, mengontrol.2) Mengkoordinir pelaksanaan operasional.3) Mengarahkan dan memeriksa sebagai build drawing.4) Mengarahkan dan memeriksa secara manual.5) Memproses: garansi, jaminan, sertifikat, peralatan, dan training

    operator.

    f. Pengawasan KonstruksiPengawasan konstruksi berupa kegiatan pengawasan

    pelaksanaan konstruksi atau kegiatan manajemen konstruksi.

    Kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi bangunan meliputi

    pengawasan biaya, mutu, dan waktu pembangunan pada tahap

    pelaksanaan konstruksi, serta pemeriksaan kalayakan fungsi

    bangunan.

    Pelaksanaan kegiatan pengawasan konstruksi dilaksanakan

    oleh Konsultan Pengawas sesuai ketentuan yang berlaku.

    Kegiatan pengawasan meliputi :

    1) Memeriksa dan mempelajari dokumen kontrak sebagai dasartugas pengawasan.

    2) Mengawasi pelaksanaan penggunaan material, peralatan sertametode pelaksanaan, mengawasi ketepatan waktu, dan

    pembiayaan konstruksi.

    3) Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari aspek kualitas,kuantitas, dan laju pencapaian pekerjaan atau bobot prestasi

    pekerjaan.

    4) Menginventarisasi perubahan dan penyesuaian yang harusdilakukan jika terjadi permasalahan yang muncul dilapangan.

    5) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,membuat laporan pekerjaan pengawasan berkala mingguan dan

  • 5/27/2018 PDF

    26/113

    26

    bulanan dengan masukan hasil rapat lapangan serta laporan

    pelaksanaan harian, mingguan, dan bulanan yang dibuat oleh

    kontraktor.

    6) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untukpembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serta serah

    terima pekerjaan.

    7) Meneliti gambar-gambar yang sesuai denga pekerjaan yangdilaksanakan di lapangan (as built drawing).

    2. Struktur Organisasi KontraktorStruktur organisasi kontraktor diperlukan untuk tercapainya suatu

    tujuan perusahaan dan tercapainya suatu sistem pengendalian yang

    epektif dengan memberdayakan semua unsur sumber daya yang

    dimiliki proyek, dengan mengacu pada (5 M) yaitu Man, Material,

    Machine, Methods, Money dalam satu gerak dan arah untuk

    mewujudkan tujuan proyek.

    Berikut adalah struktur organisasi kontraktor proyek Galeri

    Apartemen Ciumbuleuit 2 (lihat bagan 2.1) :

  • 5/27/2018 PDF

    27/113

    27

    Manager Proyek

    Manager

    Site Engineering

    Komersial

    QA-QC

    Procurement

    Storing

    Engineering

    Surve or

    Kasi Keuangan

    & administrasi

    Staf Akutansi

    Gudang & ADM

    Humas

    Sekretaris

    Office Boy

    Kasi Pelaksanaan

    Utama

    Pelaksana

    Struktur &

    Pelaksana

    Pelaksana MEP

    Pelaksana K3/5R

    Safety Health & Environment

    Safety Officer

    Praktikan

    Manajemen Pusat

    Manajemen Proyek

    Direktur Utama

    Direktur Operasional

    Bagan 2.1 Struktur OrganisasiKontraktor Proyek Pembangunan

  • 5/27/2018 PDF

    28/113

    28

    a. Manager ProyekManager menurut kamus bahasa indonesia merupakan

    orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,

    mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk

    mencapai sasaran tertentu. Sedangkan manajer proyek adalah

    orang yang bertanggung jawab atas penyelesaian proyek.

    Manager proyek bertugas untuk memimpin dan

    mengelola sumber daya proyek sesuai kebijakan perusahaan,

    sehingga proyek dilaksanakan dengan memenuhi tuntutan waktu,

    mutu, dan biaya yang telah ditetapkan.

    Kewenangan Manager Proyek:

    1) Menandatangani kontrak Subkon yang opname di lapangan.2) Merekrut karyawan kontrak proyek, mengevaluasi dan

    memutuskan hubungan kerjanya.

    3) Menentukan metode kerja.4) Memilih tim proyek, mandor/ subkon yang opname di

    lapangan.

    5) Mengusulkan calon pemenang subkon/ supplier.6) Menegur, memperingatkan pegawai Kontrak Proyek, subkon/

    supplier yang lalai.

    7) Memutuskan hubungan kerja subkon/ supplier yang tidakmemenuhi persyaratan.

    8) Melakukan negosiasi pekerjaan tambah kurang langsungdengan Owner/Pelanggan.

    9) Memutuskan pembelian langsung untuk barang yang bersifaturgent sesuai batas rupiah yang telah ditetapkan Perusahaan.

  • 5/27/2018 PDF

    29/113

    29

    b. Site ManagerMenurut Febrianto dalam Membangun Peradaban, site

    managerproyek adalah orang atau seseorang yang dipilih dengan

    kemampuan tertentu untuk memimpin orang-orang dalam proyek

    yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, dengan tujuan

    tertentu dari proyek tersebut.

    Site manager bertugas untuk memimpin dan mengelola

    pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu pada prosedur

    pelaksanaan yang telah ditetapkan, agar dicapai mutu

    pekerjaan, mutu produk, mutu pelayanan, dan waktu

    pelaksanaan yang sesuai target/standar, serta dengan biaya yang

    efisien, dan memperhatikan keselamatan kerja, kesehatan kerja dan

    keselamatan lingkungan.

    Kewenangan Site Manager:

    1) Koordinasi pelaksanaan dengan Subkontraktor dan Supplier.2) Menegur subkontraktor/supplier yang tidak memenuhi target

    prestasi.

    3) Menentukan persentasi progres lapangan.4) Memutuskan penambahan tenaga kerja, alat kerja, material.5) Mengkoreksi perilaku dan kinerja bawahan yang tidak sesuai

    perilaku M-TOTAL.

    c. Quali ty ControlMenurut Ishikawa dalam Nurhadi (2008), Qualiti Control

    adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan

    memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik

    dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam

    perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan

    pelaksana.

    Quality control bertugas untuk mengkoordinasi dan

    memastikan setiap tahapan pekerjaan proyek untuk mencapai

  • 5/27/2018 PDF

    30/113

    30

    target mutu dengan tetap memperhatikan waktu, biaya, Kerapian

    dan Kebersihan (2K) serta Keselamatan & Kesehatan Kerja dan

    Lingkungan (K3L).

    Kewenangan Quality Control:

    1) Menunda pekerjaan yang belum siap/ belum lengkap.2) Menghentikan pekerjaan yang menyimpang dari prosedur

    (SIP/IK/RIT/Shop Drawing).

    3) Membuat memo/teguran kepada subkon/mandor danmengganti pekerja tidak kompeten dengan tembusan ke

    atasan.

    d. Safety Off icerSafety Officer adalah profesional yang merencanakan dan

    melaksanakan program dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja

    (K3) di lingkungan tempat kerja.

    Safety Officer bertugas untuk memimpin pengendalian

    aspek keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan aspek

    lingkungan di proyek, agar tercipta kondisi dan tindakan kerja yang

    aman, sehat, serta tidak terjadi kecelakaan kerja (Zero Accident)

    maupun kerusakan/pencemaran lingkungan.

    Kewenangansafety officer:

    1) Memberhentikan pekerjaan apabila pekerjaan tidak aman,membahayakan.

    2) Membuat & memberi surat peringatan kepada siapapun yangmenimbulkan resiko dan ancaman K3L.

    3) Menegur dan mengarahkan pekerja di daerah yang berbahaya.4) Menegur dan mengarahkan pekerja yang bekerja di ketinggian

    tanpa pengamanan yang memadai dan standar.

    5) Menegur dan mengarahkan supaya pekerja mengenakan alatpengaman kerja.

  • 5/27/2018 PDF

    31/113

    31

    e. Site EngineerSite Engineer adalah pembantu tugas manager proyek yang

    memiliki tugas untuk memimpin pelaksanaan kegiatan engineering

    di proyek dengan mengacu pada prosedur pelaksanaan yang telah

    ditetapkan, agar pelaksanaan pekerjaan memenuhi tuntutan dan

    target mutu, K3L, waktu, dan biaya.

    Kewenangan Site Engineer:

    1) Merubah shop-drawing di lapangan, sesuai permintaan tertulisdari konsultan.

    2) Mengkoreksi perilaku dan kinerja bawahan yang tidak sesuaiatau di bawah standar.

    f. DrafterDrafter adalah orang yang bekerja membuat gambar, yaitu

    melaksanakan pembuatan gambar-gambar yang dibutuhkan sesuai

    dengan standard dan spesifikasi yang ditentukan, agar pekerjaan

    dilapangan dapat dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu.

    Kewenangan Drafter:

    1) Menentukan besar-kecilnya skala agar gambar lebih jelas.2) Memperjelas gambar dengan menambah detail/potongan

    g. SurveyorSurveyoradalah orang yang melakukan survei statistik dan

    bertugas untuk melaksanakan pengukuran secara tepat dan akurat

    di lapangan agar proyek mendapatkan posisi dan tata letak yang

    sesuai dengan perencanaan, sehingga proyek terhindar dari

    pekerjaan ulang, dan bisa selesai tepat waktu.

    Kewenangan Surveyor:

    1) Menegur Asisten Surveyor yang cerobah atau lalai dalammenggunakan dan menyimpan alat ukur.

  • 5/27/2018 PDF

    32/113

    32

    2) Mengulangi survey/pengukuran bila terjadi kesalahan metodeatau pengukuran.

    h. MechanicMechanic adalah orang ahli mesin yang bertugas untuk

    menerima permintaan penggunaan alat, mengawasi

    pengoperasiannya, merawat dan memperbaikinya agar peralatan

    yang menjadi tanggung jawabnya tersedia saat dibutuhkan, dalam

    kondisi layak dan siap pakai sehingga pengerjaan proyek yang

    menggunakan alat berjalan lancar.

    Kewenangan Mechanic:

    1) Menetapkan metoda perawatan, perbaikan.2) Menukar alat ke Work Shop.

    i. Commercial ManagerCommercial Manager adalah orang yang bertanggung

    jawab dalam melaksanakan proses pengadaan material dan jasa

    dengan mengacu pada prosedur pelaksanaan yang telah

    ditetapkan, agar sub kontraktor/supplier yang terpilih memenuhi

    tuntutan mutu, K3L, waktu, 2K dan biaya.

    Kewenangan Commercial Manager:

    1) Surat-menyurat ke Supplier tentang pengiriman material.2) Mengoreksi SPK Non Pokok (misal : untuk pekerjaan

    kebersihan).

    3) Membuat target penyelesaian tugas ke bawahan.4) Mengkoreksi perilaku dan kinerja bawahan yang tidak sesuai

    atau di bawah standar.

    j. General Aff airGeneral affair atau Divisi Umum adalah Supporting unit

    yangbertugas untuk mengelola urusan umum proyek, meliputi

    pergudangan, kesekretariatan, kepersonaliaan proyek, perijinan,

  • 5/27/2018 PDF

    33/113

    33

    monitoring pembayaran kas proyek, keamanan, serta hubungan

    sosial agar proses pelaksanaan proyek tidak terhambat oleh

    masalah non teknis.

    Kewenangan General Affair:

    - Menolak atau menunda pembayaran atau menolaktagihan yang tidak sesuai prosedur.

    k. Store keeperStore Keeper adalah orang yang mengelola gudang proyek

    dalam menerima, menyimpan, dan mengeluarkan material sesuai

    dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, agar

    penyediaan dan penyimpanan material terlaksana sesuai

    kebutuhan, dan dengan lancer, tertib, dan efisien.

    Kewenangan Store keeper:

    1) Menolak Material yang tidak sesuai permintaan berdasarkansurat jalan.

    2) Menolak pengeluaran material yang tidak sesuai prosedur.3) Menegur Mandor yang menyisakan atau membuang material

    secara percuma.

    3. Perencanaan dan Pengendalian BiayaSebuah proyek perencanaan dan pengendalian menganai biaya

    disebut dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Rencana

    Anggaran Biaya adalah perhitungan perkiraan jumlah anggaran biaya

    yang diperlukan untuk membuat suatu bangunan dari mulai

    perencanaan pembangunan sampai dengan pemeliharaan. Secara

    umum dibuatnya perencanaan dan pengendalian biaya adalah dengan

    tujuan pengendalian aktif atas biaya akhir pemilik proyek yang dapat

    menjamin biaya final untuk proyek tidak melebihi anggaran di mana

    hai itu didasarkan pada gambar kerja. Penekanan biaya dapat

    dilakukan pada tahapan briefing (pengarahan) dan perancangan

  • 5/27/2018 PDF

    34/113

    34

    pemeriksaan biaya. Dalam aplikasinya di lapangan merupakan alat

    untuk mengendalikan jumlah biaya penyelesaian pekerjaan secara

    berurutan sesuai dengan yang telah direncanakan.

    Meskipun sering terjadi kenaikan harga bahan bangunan yang

    mengakibatkan penambahan dan pengurangan pekerjaan, tetapi tetap

    harus memperhatikan unsur mutu, kuantitas, harga satuan dan selalu

    dalam batas rencana biaya.

    Kejadian-kejadian yang mempengaruhi pengendalian biaya harus

    selalu dikontrol dan dicatat, mencakup informasi sebagai berikut :

    1) Pemeriksaan biaya yang disiapkan selama tahap perencanaan.2) Perubahan order dan perubahan yang masih akan terjadi.3) Perkiraan perubahan biaya akibat gangguan pekerjaan.4) Kualitas dengan rencana fluktuasi harga.

    4. Perencanaan dan Pengendalian Waktua. Pengendalian Administrasi

    Pengendalian ini meliputi masalah laporan perkembangan

    proyek yang sedang berjalan, yaitu :

    1) Laporan harian, yaitu laporan yang dibuat setiap hari kerjayang menyangkut masalah tenaga kerja, alat bantu yang

    dipakai, jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan dan untuk

    mengetahui kesulitan-kesulitan yang terjadi selama proyek

    itu dilaksanakan.

    2) Laporan Mingguan, yaitu laporan yang dibuat setiap satuminggu kerja, memuat evaluasi pekerjaan selama satu

    minggu, kemajuan pekerjaan dan rencana kerja satu minggu

    selanjutnya.

    3) Laporan Bulanan, yaitu laporan yang dibuat setiap satubulan kerja, memuat evaluasi pekerjaan selama satu bulan,

    kemajuan pekerjaaan dan rencana satu bulan selanjutnya.

  • 5/27/2018 PDF

    35/113

    35

    b. Pengendalian jangka Waktu Pelaksanaan ProyekDalam pengerjaan suatu proyek perlu adanya rencana

    pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule). Time Schedule ini

    merupakan alat pengatur aktivitas dalam suatu proyek yang

    nantinya akan didapat rentang waktu pelaksanaan proyek.

    Secara garis besar fungsi Time Scheduleadalah :

    1) Pedoman bagi kontraktor untuk melakukan evaluasipekerjaan yang telah diselesaikan.

    2) Pedoman bagi kontraktor untuk mengetahui apakah metodepekerjaannya sudah baik atau perlu diperbaiki lagi.

    3) Pedoman bagi kontraktor untuk mengatur kecepatanpelaksanaaan pekerjaan.

    Hal-hal yang harus diketahui sebelum menyusun time

    schedulediantaranya adalah:

    1) Macam pekerjaanJenis pekerjaan serta pengelompokan dapat diketahui

    dari gambar kerja dan bestek.

    2) Jangka Waktu PekerjaanSetelah pengelompokan jenis pekerjaan, kemudian

    menghitung volume pekerjaan.Dari hasil volume, jumlah

    kemampuan sumber daya (pekerja, alat, dan pengalaman),

    maka kita dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan

    untuk menyelesaikan setiap jenis pekerjaan tersebut.

    3) Urutan PekerjaanUrutan pekerjaan mencakup :

    a) Waktu kapan memulai dan mengakhiri suatu pekerjaan.b) Presentase bobot setiap pekerjaan. Presentase suatu

    jenis pekerjaan dengan biaya total proyek dirumuskan :

    BOBOT = Biaya jenis pekerjaan x100%Biaya

  • 5/27/2018 PDF

    36/113

    36

    Dalam tahapan penjadwalan kerja atau time schedule

    disajikan dalam beberapa bentuk berdasarkan hubungan

    masing-masing, antara lain berupa:

    1) Bagan Balok (Bar-Chart)Bagan balok merupakan salah satu cara penggambaran

    jadwal kerja dimana setiap pekerjaan ditunjukan oleh satu

    lajur garis yang besarnya adalah fungsi dari waktu,

    kemudian disususn menjadi suatu diagaram yang

    mengaitkan jenis pekerjaan. Dengan Bar-Chart kita dapat

    memplotkan presentase bobot pekerjaan yang telah

    dikerjakan.

    Data-data yang diperlukan antara lain :

    a) Tahapan Pekerjaan.b) Waktu Penyelesaian pekerjaan.c) Bobot presentase suatu pekerjaan.d) Waktu selesainya proyek secara keseluruhan.

    2) KurvaSKurva S adalah kurva yang menyataan hubungan

    antara bobot kumulatif pekerjaan dengan waktu

    pelaksanaan. Tujuan dari pembuatan kurva S adalah

    untuk :

    a) Mengontrol pekerjaan yang telah diselesaikan sehinggapada suatu waktu jika terjadi keterlambatan dalam

    pelaksanaan akan dapat ditanggulangi dengan segera

    dan dapat dilakukan upaya-upaya khusus untuk

    mengatasi.

    b) Memudahkan bagi pengawas untuk melakukanpengontrolan, sehingga pekerjaan dapat dinilai

    presentasinya.

  • 5/27/2018 PDF

    37/113

    37

    c) Untuk mengetahui seberapa jauh presentasi pekerjaanyang sudah dilakukan oleh kontraktor, ketika

    kontraktor mengajukan pembayaran anggaran (termin).

    Untuk mengontrol pekerjaan lapangan, dan bisa dibuat

    grafik bobot persen yang didasarkan kepada pekerjaan

    yang didasarkan kepada presentase pekerjaan yang

    telah dikerjakan.

    i. Pengadaan Jasa Konstruksi

    Jasa konstruksi adalah layanan konsultasi perencanaan pekerjaan

    konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan

    jasa konstruksi pengawasan konstruksi (Iman Soeharto, 1995).

    Pelaksanaan konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi

    atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan

    jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk

    mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau

    bentuk fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi terintegrasi

    yaitu penggabungan fungsi layanan dalam model penggabungan

    perencanaan, pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement,

    and construction) serta model penggabungan perencanaan dan

    pembangunan (design and build) (Iman Soeharto, 1995).

    1. Undang-Undang dan PeraturanUndang-undang yang digunakan pada proyek pembangunan Galeri

    Apartemen Ciumbuleuit 2:

    a. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia(algemene voorwaaden voor de uitvoering bijaaneming van

    ovenbare worken) atau disingkat AV,

    b. Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010c. Standar Nasional Indonesia (SNI).

  • 5/27/2018 PDF

    38/113

    38

    d. British Standard (BS).e. American Standard of Testing Materials (ASTM).f. Undang-undang Nomor I Tahun 1970 tentang keselamatan kerjag. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Di Indonesia (PUBI-1982)h. Peraturan Konstruksi Kayu NI-5 (PKKI-1961)i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-5 (PBI-1971)

    j. SK Mentan No.14/KptS/TP,270/I/92.k. Peraturan-peraturan Daerah setempat yang berlaku.l. Peraturan-peraturan lainnya.

    2. Proses Jasa Konstruksi

    a. Pelelangan Proyek KonstruksiPelelangan pelaksanaan suatu bangunan atau sering disebut

    tender dalam bidang pemborongan jasa konstruksi adalah salah

    satu sistem pengadaan bahan dan jasa. Pelelangan dilakukan oleh

    pemberi tugas/pemilik proyek dengan mengundang beberapa

    perusahaan kontraktor untuk mendapatkan satu pemenang yang

    mampu melaksanakan pekerjaan sesuai persyaratan yang

    ditentukan dengan harga yang wajar dan dapat

    dipertanggungjawabkan baik dari segi mutu maupun waktu

    pelaksanaannya.

    b. Jenis Pelelangan galeri Ciumbuleuit Apartemen 2Tahap ini meliputi kegiatan pengadaan jasa konstruksi,

    peralatan yang digunakan, dan material yang diperlukan untuk

    pelaksanaan proyek. Pelelangan adalah serangkaian kegiatan

    untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan

    persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara

    dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu

  • 5/27/2018 PDF

    39/113

    39

    yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait

    secara taat azas sehingga terpilih penyedia terbaik.

    Jenis pelelangan yang digunakan pada Galeri Apartemen

    Ciumbuleuit 2 adalah pelelangan proyek swasta. Ketentuan tender

    proyek swasta biasanya diatur sendiri oleh masing-masing

    pemilik dengan tetap mengacu pada standar kontrak tertentu

    seperti misalnya standar internasional.

    Pada umumnya dilakukan dengan cara tender terbatas

    dengan mengundang beberapa kontraktor yang sudah dikenal.

    Perkembangan saat ini, pemilik (owner) mengundang beberapa

    calon kontraktor untuk melakukan presentasi kemampuan mereka

    dalam melaksanakan proyek yang ditenderkan. Setelah itu owner

    menilai dan bagi yang lulus akan diundang untuk mengikuti

    tender.

    c. Dokumen pelelanganBerdasarkan standar nasional, dokumen pelelangan

    meliputi:

    1) Undangan lelang.2) Petunjuk kepada peserta lelang.3) Formulir penawaran.4) Syarat-syarat umum dan khusus yang akan ditetapkan dalam

    perjanjian.

    5) Spesifikasi teknik.6) Gambar tender.7) Daftar item dan volume pekerjaan.8) Addendum (segala tambahan dokumen yang bersifat mengubah

    dan atau melengkapi dokumen tender).

    Berdasrkan standar internasional, dokumen tender

    umumnya terdiri dari :

    1) Instruksi kepada peserta tender (notice to bidders).

  • 5/27/2018 PDF

    40/113

    40

    2) Persyaratan tender (condition of tendering).3) Form surat penawaran(form of tender).4) Kondisi kontrak (general condition of contract).5) Spesifikasi teknik (technical specification).6) Gambar tender (tender drawing).7) Daftar item dan volume pekerjaan (bill of quantities).8) Addendum.

    d. Kegiatan PelelanganKegiatan pelelangan proyek pemerintah, sesuai Peraturan

    Presiden Nomor 54 Tahun 2010, meliputi :

    1) Prakualifikasi, kegiatan untuk menyeleksi peserta pelelanganyang memenuhi persyaratan bagi proyek yang ditenderkan.

    2) Undangan tender, untuk peserta lelang yang lulusprakualifikasi menerima undangan untuk mengikuti

    pelelangan.

    3) Rapat penjelasan, dalam rapat penjelasan peserta tenderberkesempatan untuk mempertanyakan ketentuan dalam

    dokumen tender yang kurang jelas dan yang dirasa

    memberatkan. Hasil rapat menjadi risalah rapat yang bersifat

    mengikat serta menjadi satu-kesatuan dengan Surat Perjanjian

    Pemborongan (kontrak) apabila peserta ditunjuk sebagai

    pemenang.

    4) Peninjauan lapangan (site visite), yang dilakukan untukmembuat dasar pembuatan metode pelaksanaan pekerjaan

    (construction method)untuk menyusun harga penawaran yang

    benar.

    5) Pemasukan penawaran, melalui tahapan-tahapan perhitunganvolume, perencanaan metode pelaksanaan, perhitungan biaya

    langsung, perhitungan biaya tak langsung, manajemen resiko,

  • 5/27/2018 PDF

    41/113

    41

    perhitungan harga penawaran, dan penyiapan dokumen-

    dokumen sebagai lampiran penawaran.

    6) Pembukaan dokumen penawaran, pada waktu yang telahditentukan, dihadapan peserta tender panitia menyatakan saat

    penyampaian dokumen penawaran telah ditutup, kemudian

    dilanjutkan dengan pembukaan dan pembacaan penawaran

    yang masuk sesuai dengan sistem yang ditetapkan.

    7) Evaluasi tender dan klarifikasi, yang akan memberikantambahan penjelasan tentang penawaran, biasanya

    disampaikan kepada peserta tender secara bergantian. Dari

    hasil klarifikasi ini panitia membuat evaluasi untuk

    menetapkan pemenang tender.

    8) Penetapan calon pemenang (letter of intent), yang ditentukanoleh panitia dalam suatu rapat. Hasilnya diumumkan kepada

    seluruh peserta tender.

    9) Masa sanggah, untuk tender proyek pemerintah, peserta tenderyang tidak menang berhak mengajukan keberatan sampai

    dengan batas masa sanggah.

    10)Surat penunjukkan pemenang (letter of award), yangdikeluarkan setelah tidak ada keberatan dari peserta tender.

    11)Surat Perintah Kerja (SPK/Notice of Proceed), diterbitkan olehpemimpin proyek kepada kontraktor untuk memulai pekerjaan

    persiapan. Biasanya dalam kurun waktu tertentu.

    12)Kontrak (perjanjian pemborongan), dilakukan melalui prosesnegosiasi untuk membahas secara detil tentang pasal-pasal

    kontrak yang dapat diterima kedua belah pihak.

  • 5/27/2018 PDF

    42/113

    42

    ii. Pendekatan Manajemen Proyek

    Manajemen proyek menurut Kerzner dalam Setiyarto adalah

    merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber

    daya perusahaan untuk mencapai sasaran pendek yang telah ditentukan.

    Lebih jauh manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan

    hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal.

    Elemen utama dalam Manajemen Proyek :

    1) Manajer Proyek, dengan tugas dan tanggung jawab antara lain :a) Menetapkan dan menjelaskan cara mencapai sasaran, serta

    menentukan personil yang tepat sesuai kewenangannya.

    b) Menunjukkan kepemimpinan (leadership) serta memberi motivasikepada seluruh staff.

    c) Melakukan evaluasi atas kemajuan pelaksanaan dan mengambiltindakan yang tepat bila terjadi penyimpangan-penyimpangan.

    d) Bertanggung jawab mengintegrasikan kegiatan dari berbagai fungsiuntuk mencapai sasaran yang spesifik.

    2) Tim proyek adalah sekelompok orang dari berbagai fungsi organisasi,disiplin ilmu, dan keahlian yang dipimpin oleh manajer proyek. Tim

    akan memilih dan menunjuk sumber daya yang akan digunakan,

    meliputi : sub kontraktor, mandor, dan suplier material, alat dan jasa.

    Tim akan berperan aktif dalam menjalankan proyek untuk memenuhi

    target mutu, waktu, dan biaya yang telah ditetapkan.

    1. Sumber Dana pada Tahap PelaksanaanSumber dana dapat berasal dari pemerintahan dan swasta. Sumber

    dana yang berasal dari swasta bisa dibagi lagi menjadi dari sumber

    dana pribadi dan kelompok/perusahaan/group. Pada pelaksanaan

    pekerjaan suatu proyek sangatlah bergantung pada dana. Sumber dana

    pada proyek pembangunan Galeri Apartement Galeri Ciumbuleuit 2

    ini adalah berasal dari swasta.

  • 5/27/2018 PDF

    43/113

    43

    2. Organisasi KontraktorOrganisasi kontraktor merupakan Sistem Manajemen Proyek

    terdiri dari struktur organisasi dan sistem informasi. Organisasi yang

    ditetapkan umumnya bersifat fungsional yang berarti struktur

    organisasi dikelompokan menurut fungsi-fungsi yang spesifik. Sistem

    ini juga menyediakan sistem untuk mengintegrasikan perencanaan

    dengan pengendalian atau kontrol serta akumulasi informasi berupa

    pelaporan yang berkaitan dengan hasil atau kinerja, biaya, sumber

    daya yang digunakan, jadwal, dan biaya untuk menyelesaikan proyek.

    Berikut struktur organisasi kontraktor pada proyek pembagunan

    Galeri Ciumbuleuit Apartemen 2.

    Bagan 2.2 Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Galeri Aparteman Ciumbuleuit 2

    Hubungan Kontraktual

    Hubungan Kerja / Koordinasi

    OWNER

    PT. PRATAMA BUMI

    ASRI

    KONSULTAN

    STRUKTUR

    PT. ANUGRAH

    MULTI CIPTA

    KARYA

    KONSULTAN

    ARSITEKTUR

    TRENDRAMA

    ARCHITECT

    KONSULTAN

    M.E

    PT.

    METAKOM

    PRATAMA

    KONTRAKTOR PELAKSANA

    PT. WIJAYA KARYA

    BANGUNAN GEDUNG

    KONSULTAN

    MK

    PT.

    FERAYAMO

    ABADI

  • 5/27/2018 PDF

    44/113

    44

    Hubungan kerja / koordinasi dilakukan sesuai dengan fungsi dan

    tugas masingmasing sebagai suatu bentuk komunikasi proyek agar

    satu sama lain dapat bekerja sama dengan baik. Agar pelaksanaan

    pekerjaan dapat teratur dan berjalan lancar, maka dalam pelaksanaan

    di lapangan dibuat uraian pekerjaan (job description) sehingga

    masing-masing unsur dapat mengetahui tugasnya dengan jelas.

    Berikut dijelaskan koordinasi proyek yang tercantum dalam

    struktur organisasi di atas :

    a. Owner dengan Konsultan StrukturKonsultan struktur bertanggung jawab secara langsung

    terhadap owner karena keterkaitan hubungan kontrak. Konsultan

    struktur berkewajiban merencanakan bangunan sesuai dengan

    keinginan owner serta bertanggung jawab sepenuhnya atas

    perencanaan yang dibuatnya.

    b. Owner dengan Konsultan ArsitekturKonsultan arsitektur ditunjuk langsung dan dipercaya

    oleh owner untuk mendesign bentuk bangunan sesuai yang

    diinginkan oleh owner.

    c. Owner dengan KontraktorTerdapat ikatan kontrak, kontraktor pelaksana berkewajiban

    melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang

    memuaskan serta harus dipertanggungjawabkan kepada Owner.

    Sebaliknya Owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai

    dengan yang tertera didalam dokumen kontrak kepada kontraktor

    pelaksana agar proyek berjalan lancar.

    d. Owner dengan Konsultan MKKonsultan MK dikontrak dan dipercaya langsung oleh

    owner untuk mengawasi pekerjaan kontraktor di lapangan agar

    sesuai dengan prosedur dan keinginan owner. Konsultan MK

    wajib melaporkan hasil pemantauan pekerjaan yang dilakukan

    kontraktor kepada owner.

  • 5/27/2018 PDF

    45/113

    45

    e. Kontraktor dengan Konsultan StrukturKontraktor utama wajib melaksanakan pembangunan

    proyek tersebut dengan mengacu pada desain rencana yang

    dibuat oleh konsultan struktur, jika terjadi hal-hal yang akan

    merubah perencanaan, maka dikonsultasikan kepada konsultan

    struktur.

    f. Kontraktor dengan Konsultan MEKonsultan ME harus berkordinasi dengan kontraktor yang

    melaksanakan pembangunan proyek dimana saja tempat dia akan

    membuat jalurjalur ME.

    g. Kontraktor dengan Konsultan MKKontraktor wajib melaporkan setiap progress proyek

    kepada MK sebagai kaki tangan owner di lapangan. Kontraktor

    harus mendapatkan perizinan konsultan MK sebelum memulai

    setiap pekerjaan di lapangan.

    a. Tugas dan Lingkup Organisasi ProyekSetiap pihak yang berhubungan dengan proyek

    pembangunan Galeri Apartement Ciumbuleuit 2 ini, mempunyai

    tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing, yaitu:

    1) Pemilik/ OwnerPemilik/ owner adalah pihak yang menyediakan

    dana yang diperlukan proyek dan menetapkan sasaran

    (fungsi atau kualitas) dan jadwal proyek. Pemilik proyek

    dalam pengelolaan aktualnya dapat diwakilkan pada

    pemberi tugas (employer). Bila untuk pendanaan

    dilakukan kerjasama maka selain pemilik proyek terdapat

    juga investor atau orang yang menanamkan modalnya

    untuk proyek tersebut. Pemilik pada proyek pembangunan

  • 5/27/2018 PDF

    46/113

    46

    Galeri Apartemen Ciumbuleuit 2 adalah PT Pratama Bumi

    Asri.

    Tugas dan wewenang owner yaitu :

    a) menentukan pemilihan kontraktor;b) mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada

    kontraktor;

    c) menandatangani semua Surat Perintah Kerja, SuratPerjanjian, dan dokumen pembayaran dengan

    kontraktor;

    d) menyetujui atau menolak mengenai perubahanpekerjaan;

    e) membiayai semua pengeluaran untuk keperluanpembangunan proyek sesuai dengan tender; dan

    f) menerima hasil pekerjaan dari kontraktor sesuaipersyaratan yang disepakati dalam dokumen kontrak.

    2) Konsultan StrukturKonsultan Struktur merupakan pihak yang

    mempunyai keahlian dalam bidang perencanaan struktur

    pada bangunan. Dalam proyek ini PT Anugrah Multi Cipta

    Karya ditunjuk sebagai konsultan struktur.

    Tugas dan wewenang konsultan struktur, yaitu :

    a) Merencanakan bangunan sesuai dengan keinginanowner;

    b) Bertanggung jawab sepenuhnya atas perencanaan yangdibuatnya;

    c) Memberikan pertimbangan, usul, dan saran mengenaipekerjaan struktur, arsitektur, dan me; serta

    d) Membuat seluruh perhitungan proyek berdasarkan datateknis yang telah ditetapkan sebelumnya

  • 5/27/2018 PDF

    47/113

    47

    3) Kontraktor UtamaKontraktor Utama merupakan pihak yang

    melaksanakan proyek sesuai tugas yang diberikan pemilik.

    Pada proyek ini, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung yang

    ditunjuk sebagai kontraktor.

    Tugas dan wewenang kontraktor utama, yaitu :

    a) Membuat metode kerja;b) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak;c) Menyiapkan bahan-bahan, tenaga kerja, peralatan serta

    segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang

    kelancaran pelaksanaan pekerjaan;

    d) Berkewajiban untuk melaksanakan perbaikan danperubahan gambar pelaksanaan, seperti yang telah

    diintruksikan owner;

    e) Bertanggung jawab sepenuhnya atas segala pekerjaanserta kesalahan dari pekerjaan yang mempunyai

    hubungan kerja dengannya; dan

    f) Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai.

    b. Jenis KontrakPemilihan proyek yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi

    lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri.

    Ditinjau dari sudut pandang pemilik proyek (owner), hal ini erat

    kaitannya dengan antisipasi dan penanganan resiko yang ada pada

    proyek tersebut.Dalam kontrak juga harus disebutkan dengan jelas

    jangka waktu penyelesaian proyek tersebut dan kewajiban yang harus

    dipenuhi kontraktor jika terjadi keterlambatan.

  • 5/27/2018 PDF

    48/113

    48

    1. Jenis Kontrak Berdasarkan Metode Pembayaranb) KontrakLump Sump

    Merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas

    penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu

    sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan ketentuan

    sebagai berikut :

    1) Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkanpenyesuaian harga;

    2) Semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh PenyediaBarang/Jasa;

    3) Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaranyang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;

    4) Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (outputbased);

    5) Total harga penawaran bersifat mengikat;6) Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan

    tambah/kurang.

    c) Kontrak Harga SatuanMerupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas

    penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang

    telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :

    1) Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atauunsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu;

    2) Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifatperkiraan pada saat kontrak ditandatangani;

    3) Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuranbersama atas volume pekerjaan yang benar-benar

    telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; dan

  • 5/27/2018 PDF

    49/113

    49

    4) Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurangberdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan

    yang diperlukan.

    d) Kontrak gabunganLump Sumdan Harga SatuanMerupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan

    dalam 1(satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

    e) Kontrak PresentaseMerupakan Kontrak Pengadaan Jasa Konsultasi/Jasa

    lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut :

    1) Penyedia Jasa Konsultasi/Jasa lainnya menerimaimbalan berdasarkan presentase dari nilai pekerjaan

    tertentu; dan

    2) Pembayarannya didasarkan pada tahapanproduk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi

    Kontrak.

    f) Kontrak Terima Jadi (Turnkey)Merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan

    Konstruksi/Jasa lainnya atas penyelesaian seluruh

    pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan

    sebagai berikut :

    1) Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaanselesai dilaksanakan; dan

    2) Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaianbersama yang menunjukkan bahwa pekerjaan telah

    dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah

    ditetapkan.

  • 5/27/2018 PDF

    50/113

    50

    2. Jenis Kontrak Berdasarkan Sumber Pendanaana. Kontrak Pengadaan Tunggal

    Merupakan Kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) PPK

    dengan 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa untuk

    menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu.

    b. Kontrak Pengadaan BersamaMerupakan Kontrak antara beberapa PPK dengan 1

    (satu) Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan

    pekerjaan dalam waktu tertentu, sesuai dengan kebutuhan

    masing-masing PPK yang menandatangani Kontrak.

    c. Kontrak Payung (Framework Contract)Merupakan Kontrak Harga Satuan antara

    Pemerintah dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat

    dimanfaatkan oleh K/L/D/I, dengan ketentuan sebagai

    berikut :

    1) Diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa yanglebih efisien, ketersediaan Barang/Jasa terjamin dan

    sifatnya dibutuhkan secara berulang dengan volume

    atau kuantitas pekerjaan yang belum dapat ditentukan

    pada saat Kontrak ditandatangani; dan

    2) Pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/SatuanKerja yang didasarkan pada hasil penilaian/pengukuran

    bersama terhadap volume/kuantitas pekerjaan yang

    telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa secara

    nyata.

  • 5/27/2018 PDF

    51/113

    51

    3. Jenis Kontrak Berdasarkan Jenis Pekerjaana. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal

    Merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang

    hanya terdiri dari 1 (satu) pekerjaan perencanaan,

    pelaksanaan atau pengawasan.

    b. Kontrak Pengadaan Pekerjaan TerintegrasiMerupakan Kontrak Pengadaan Pekerjaan

    Konstruksi yang bersifat kompleks dengan

    menggabungkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan

    dan/atau pengawasan.

  • 5/27/2018 PDF

    52/113

    52

    D. Penjelasan Teoritis1. Pekerjaan Dinding

    a. Pengertian DindingDinding adalah bagian atas pada bangunan antara lain terdiri dari :

    tembok, pintu/jendela, ring balok, dan rangka atap (lihat gambar 2.1).

    Tembok merupakan suatu dinding dari bangunan, sedangkan dinding

    bangunan dari segi fisika bangunan mengemban fungsi sebagai penutup

    atau pembatas ruang dan sebagai keamanan (Suparno,2008).

    Gambar Dinding Pasangan Bata Gambar Konstruksi Dinding

    Gambar Pelaksanaan PekerjaanDinding

    Gambar Detail Dinding

    Gambar 2.1. Dinding, Konstruksi dan Detail

    Sumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    53/113

    53

    1) Fungsi Penutup atau Pembatas RuangSebagai penutup atau pembatas ruang dapat kita lihat

    sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Pembatasan

    menyangkut segi penglihatan (visual), dan berkat dinding tersebut

    manusia dapat berlindung dari pandangan orang lain yang tidak

    sepantasnya, sehingga kepribadian dan martabat manusia terjamin.

    Tidak segala hal yang terjadi di dalam keluarga pantas dilihat dan

    tidak segala hal yang kurang sedap, misalnya jemuran pakaian,

    tempat pembuangan sampah layak masuk dalam pandangan mata

    (Suparno,2008).

    2) Fungsi KeamananDinding diartikan manusia selaku unsur bangunan demi

    keamanan. Hal ini mudah dimengerti tetapi harus diingat bahwa

    keamanan rumah tidak hanya tergantung dari kekuatan, seolah-olah

    seperti dinding benteng jaman dahulu sehingga rumah kita dengan

    sendirinya aman. Tetapi bagaimanapun juga keadaannya, ternyata

    dalam masyarakat dinding-dinding merupakan salah satu unsur

    keamanan yang wajar untuk dibuat (Suparno,2008).

    Pasangan dinding dan plesteran merupakan suatu jenis

    pekerjaan untuk menciptakan sebuah dinding pada sebuah

    bangunan, pasangan dan plesteran terdiri dari beberapa komposisi

    utama yaitu :

    1) AdukanAdukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat, dan

    pengisi air (lihat Gambar 2.2). Bahan pengikat yang biasa

    digunakan adalah semen, kapur bangunan, atau campuran

    keduanya, sedangkan bahan pengisi adalah pasir atau tras. Adukan

    dengan bahan pengikat semen mempunyai adhesi dan kekuatan

    yang lebih besar tetapi pengerjaan relatif lebih sulit. Untuk adukan

    yang menggunakan bahan kapur mempunyai sifat adhesi dan

  • 5/27/2018 PDF

    54/113

    54

    kekuatan yang lebih rendah tetapi pekerjaan relatif lebih mudah

    (Sari, 2013).

    Sistem adukan yang biasa sangat menyita waktu, saat ini

    sudah ada adukan pabrikasi yang lebih mudah dengan hanya

    menambahkan air. Produk ini pun mempermudah pekerjaan

    tukang. Sifat-sifat tukang yang terpenting adalah : mudah untuk

    dikerjakan (workability), sifat penyusutan (shrinkage) yang kecil,

    dan kekuatan (strength) yang cukup (Sari, 2013).

    Gambar Proses Pembuatan Adukan Gambar Adukan

    Gambar 2.2. Proses Pembuatan Adukan

    Sumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    55/113

    55

    b. Pasangan BataPasangan bata adalah suatu pasangan yang terdiri dari

    bahan pengikat (adukan) dan bahan pengisi (bata merah, batako,

    bata ringan dan lain-lain) (Sari, 2013) (lihat gambar 2.3) .

    Gambar Pasangan Bata Merah Gambar Pasangan Bata Ringan

    1) Bata MerahBata merah terbuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu

    tinggi.Dinding bata merah dibuat dengan menyusun batu bata yang

    saling direkatkan dengan adukan semen.Dinding bata merah dapat

    ditutup dengan plester untuk pengerjaan pengecatan ataupun dapat

    dibiarkan terbuka untuk mengekspos warna dan tekstur bata

    tersebut. Dinding bata merah relatif anti bocor dan rembes.Dinding

    bata merah ini juga kuat dan tahan lama.Tetapi pengerjaan dinding

    bata merah ini memakan waktu yang cukup lama sehingga

    biayanyapun jadi relatif mahal. (Archira, 2013) (lihat gambar 2.4).

    Gambar 2.3. Pasangan BataSumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    56/113

    56

    2) BatakoBatako berasal dari kata bata kosong, karena kebanyakan

    batako memiliki rongga ditengahnya yang timbul karena proses

    pengepresan, rongga tersebut selain berfungsi untuk menghemat

    bahan, juga untuk mengurangi bobot batako itu sendiri, ada 2 jenis

    batako, yaitu :

    a) Batako Putih (biasa disebut dengan Batako tras)Terbuat dari campuran tras, batu kapur dan air kemudian

    dicetak lalu dibakar. Batako jenis ini mempunyai kelebihan

    yakni pemasangan relatif lebih cepat, harga lebih murah, namun

    mudah pecah dan rapuh, menyerap air yang dapat menyebabkan

    tembok lembab, dan juga dinding lebih mudah retak.

    Gambar 2.4. Bata Merah

    Sumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    57/113

    57

    b) Batako PressTerbuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu

    yang kemudian dipres, baik secara manual (menggunakan

    tangan) maupun menggunakan mesin. Perbedaan antara batako

    press manual dan press mesin bisa dilihat pada kepadatan

    permukaan batakonya. Umunya harga batako press mesin akan

    lebih tinggi. Batako press lebih kedap air, pemasangan relatif

    cepat, namun harga relatif lebih mahal dibanding batako trass,

    mudah terjadi retak rambut pada dinding, dan insulasi panas dan

    suara tidak sebaik batu bata. (Archira, 2013) (lihat gambar 2.5).

    Gambar Batako Press

    Mesin

    Batako Putih

    Gambar 2.5. Jenis Batako

    Sumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    58/113

    58

    3) Bata RinganBata ringan adalah salah satu jenis beton ringan aerasi yang

    mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1995. Kelebihan dari bata

    ringan ini adalah bobotnya yang jauh lebih ringan dari batu bata

    ataupun batako. Bata ringan digunkan untuk bangunan bertingkat

    guna mengurangi pembebanan sehingga biaya pondasi menjadi

    lebih kecil. Dimensi yang besar yaitu 60 x 20 x 10/7,7 cm

    menjadikan pekerjaan dinding cepat selesai. Ukurannya yang

    presisi juga hanya membutuhkan spesi yang sangat tipis. Kelebihan

    yang lain adalah kemampuannya untuk menahan panas dan suara.

    Dari segi harga sampai saat ini masih lebih mahal dari batu bata.

    Namun pekerjaan pemasangan yang cepat dapat menghemat upah

    tukang.

    Kelebihan bata ringan :

    c) Bata ringan memiliki ukuran dan kualitas yang seragamsehingga dapat dengan mudah menghasilkan pasangan bata yang

    rapi.

    d) Tidak memerlukan semen yang tebal sehingga menghematpenggunaan perekat.

    e) Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil bebanstruktur. Selain itu karena ringan, pengangkutannya dapat lebih

    mudah dilakukan.

    f) Karena ukurannya yang lebih besar dari bata biasa makapelaksanaannya lebih cepat dari pada pemakain bata biasa.

    g) Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukanhanya 2,5 cm saja.

    h) Mempunyai ketahan yang baik terhadap gempa bumi.Kekurangan bata ringan :

    a) Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung,membuang sisa cukup banyak

  • 5/27/2018 PDF

    59/113

    59

    b) Perekatnya khusus. Umunya adalah semen instan yang berbahandasar pasir, silika, filter dan semen.

    c) Diperlukan keahlian khusus untuk memasanganya, karena jikatidak dampaknya sangat keliahatan.

    d) Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar keringdibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap

    dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak

    kuning pada plesterannya. (Sari, 2013) (lihat gambar 2.6).

    Gambar 2.6. Bata Ringan

    Sumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    60/113

    60

    4) Plesteran dan AcianPlesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan

    dinding baik luar maupun dalam bangunan dari pasangan bata

    ringan atau batu cetak, yang berfungsi sebagai perata permukaan,

    memperindah dan memperkedap dinding (Sari, 2013) (lihat gambar

    2.7).

    Gambar 2.7. Plesteran dan Acian

    Sumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    61/113

    61

    2. Pekerjaan LantaiPemasangan lantai dimulai, apabila semua pekerjaan diatasnya

    seperti pemasangan atap dan langit-langit juga pekerjaan plesteran dinding

    telah selesai.

    Disamping pekerjaan bagian atas, pekerjaan bagian bawah telah

    diselesaikan terlebih dahulu, seperti pemasangan pipa-pipa tanah, pipa gas

    atau kabel listrik/telpon.

    a. Pengertian LantaiDjojowirono.S (1984) dalam bukunya Konstruksi Bangunan

    Gedung menjelaskan bahwa lantai (floor) adalah suatu ruangan

    (area) dari tanah yang dibatasi oleh dinding-dinding (walls).

    Sedangkan menurut Rahmanullah diklat material konstruksi,menjelaskan bahwa lantai merupakan penutup permukaan tanah dalam

    ruangan dan sekitar rumah (teras,carport).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa lantai adalah penutup permukaan

    tanah dalam ruangan yaitu yang dibatasi oleh dinding-dinding ataupun

    di sekitar rumah seperti teras atau carport.

    Gambar 2.8. Pekerjaan LantaiSumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    62/113

    62

    b. Jenis Bahan LantaiJenis-jenis bahan lantai yang biasa digunakan yaitu lantai tegel,

    lantai teraso, lantai keramik, lantai marmer, lantai geranit, dan lantai

    kayu.

    1) Lantai TegelTegel yang berfungsi sebagai lantai, pada umumnya lebih

    banyak digunakan oleh masyarakat desa bila dibandingkan

    dengan keramik/porselin. Produksi tegel yang dibuat secara

    tradisional dan mudah seharusnya bisa teratasi, sebab tegel yang

    dibuat secara tradisional tersebut bila ditinjau dari segi teknis,

    akan mendapatkan hasil yang buruk.

    Salah satu usaha untuk mengatasi dan mengimbangi hal

    tersebut yaitu dengan meningkatkan produk tegel yang sekarang

    sudah banyak tersedia di pasaran, namun harganya relatif masih

    tinggi. Komposisi bahan dasar tegel umumnya terdiri dari semen,

    dan pasir.

    Gambar 2.9. Jenis Lantai tegelSumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    63/113

    63

    2) Lantai TerasoLantai teraso terdiri dari pecahan-pecahan kecil dari

    marmer (batu pualam) yang dicampur dengan pc putih atau

    berwarna.

    Lantai teraso ada 2 macam :

    a. Dicetak di tempatTeraso dipasang dalam dua lapisan pada lantai dasar beton.

    Dalam hal ini tidak diperlukan lapis adukan tambahan dari pc,

    tetapi permukaan beton harus dilumuri air semen/pc terlebih

    dahulu.

    b. Berupa ubin terasoUbin teraso dapat diperoleh dalam berbagai ukuran, mulai

    dari ukuran 150 mm dengan tebal 12 mm sampai ukuran 600

    mm dengan tebal 36 mm. Campuran ubin teraso ini sama

    dengan campuran teraso cetak di tempat. Ubin-ubin ini

    dipasang langsung pada permukaan lantai beton yang bersih

    dengan perekat campuran pasir dan pc dalam perbandingan 3 :

    1 (3 ps : 1 pc). Tebal campuran perekat tergantung dari ukuran

    dari ubin dan kehalusan lantai beton, berkisar dari 12w mm

    sampai 18 mm.

    Gambar 2.10. Lantai TerasoSumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    64/113

    64

    3) Lantai keramikLantai keramik merupakan jenis bahan lantai yang paling

    banyak digunakan masyarakat pada saat ini karena yang cocok

    dengan iklim di Indonesia. Selain itu, warna, corak, dan ukuran

    yang ada dipasaran juga beraneka ragam pilihannya. Saat ini

    kermaik bukan merupakan bahan rumah yang mahal karena

    produk lokal pun kini mulai banyak dipasaran dengan kualitas tak

    kalah dengan keramik impor. Pekerjaan lantai keramik relatif

    mudah, sama seperti pemasangan teraso dan tegel. Perawatan

    lantai keramikmudah, juga tidak mudah tergores dan jika terkena

    kotoran atau cairan tidak membekas.

    Untuk ruang yang terkena air sebaiknya menggunakan

    lantai keramik yang bertekstur kasar agar tidak licin. Sedangkan

    untuk ruangan lain seperti ruang tamu, ruang tidur, ruang

    keluarga, sebaiknya menggunkaan bertekstur halus. Keramik

    biasanya juga digunakan untuk dinding pada kamar mandi atau

    WC karena sifatnya yang tidak menyerap air dan mudah

    dibersihkan.

    Gambar 2.11. Lantai KeramikSumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    65/113

    65

    4) Lantai MarmerLantai marmer impor berasal dari Italy, Auatralia, dan

    Amerika. Sedangkan dari Indonesia berasal dari Lampung Tulung

    Agung, dan Makasar. Ukuran batu ini awalnya bongkahan

    kemudian dipotong di pabrik potongan. Konsumen bisa

    menentukan ukuran yang diinginkan sesuai pesanan. Warna dan

    motif yang ada di pasaran cukup bervariasi. Kesan yang

    ditampilkan dari marmer sangat indah dan mewah, tetapi

    harganya mahal karena marmer terbentuk dari proses alam yang

    memakan waktu yang lama, dan proses pengolahan yang lama

    pula. Marmer cocok digunakan di Indonesia.

    Kelebihan lantai marmer yang istimewa adalah tahan api

    dan lebih mampu menahan beban yang berat di bandingkan

    dengan beban lantai yang lain. Hanya saja, kekurangan marmer

    yaitu jika terkena cairan berwarna (air kopi, air teh, atau tinta)

    akan meresap dan tidak mudah hilang, juga tanpa ada perawatan

    khusus, marmer bisa berlumut karena terkena cahaya matahari

    secara terus menerus dan warna bisa berubah. Oleh karena itu

    Gambar 2.12. Lantai MarmerSumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    66/113

    66

    marmer mampu digunakan untuk interior saja misalnya ruang

    tamu dan ruang keluarga.

    5) Lantai GeranitLantai geranit sangat indah dan menarik, berasal dari Italia,

    Australia, dan Amerika. Motif dan warna yang ada di pasaran

    beragam dan ukurannya bisa dipesan sesuai dengan desain yang

    telah direncanakan. Perawatan lantai geranit lebih mudah jika di

    bandingkan dengan batu marmer. Sifat dari lantai geranit hampir

    sama dengan lantai marmer, yaitu yahan api dan mampu menahan

    beban yang berat. Juga jika terkena cairan berwarna akan meresap

    dan tisak mudah hilang. Karena batu geranit lebih mahal

    dibandingkan dengan batu marmer karena bahan baku yang

    jarang di alam. Sebaiknya digunakan untuk interior pada ruang

    tamy dan ruang keluarga karena lantai geranit mudah berlumut

    jika tekena sinar matahari secara terus menerus.

    Gambar 2.13. Lantai GeranitSumber : Internet

  • 5/27/2018 PDF

    67/113

    67

    6) Lantai KayuLantai kayu banyak di jadikan pilihan dalam penggunaan

    bahan lantai karena kesan yang alami dan hangat sehingga sering

    digunakan untuk ruang keluarga dan ruang tidur. Dalam memilih

    lantai kayu, hal-hal yang harus diperhatikan adalah warna dan

    seratnya. Sedangkan untuk pilihan jenis kayu sebaiknya

    dipertimbangkan tempat penggunaannya. Untuk ruang di rumah

    dengan tingkat mobilitas rendah (ruang tamu, ruang keluarga),

    sebaiknya dipilih kayu lunak, misalnya kayu kamper, dengan

    serat sedikit halus sedangkan pada ruang dengan mobilitas tinggi

    (ruang tidur) di pilih kayu yang bersifat keras seperti kayu jati

    atau sejenisnya yag biasa dilapisi coating sebagai pelindung.

    Kekurangan dari kayu adalah mudah terbakar dan tergores,

    juga akan menyusut dan memuai terhadap cuaca. Penggunaan

    lantai kayu memerlukan persiapan dan perawatan khusus agar

    tidak terserang rayap atau hama kayu, dengan diberi obat anti

    rayap atau hama kayu. Plesteran dasar seberlum dipasang lantai

    kayu juga harus kedap air sehingga lantai kayu tidak lembab atau

    basah yang biasa menjadi penyebab kebusukan lantai.

    Gambar 2.14. Lantai Kayu

  • 5/27/2018 PDF

    68/113

    68

    BAB III

    PELAKSANAAN PROYEK

    A. Pelaksanaan ProyekPelaksanaan Proyek Pembangunan Galeri Ciumbuleuit Apartement2

    sesuai dengan Time Schedule dimulai pada bulan agustus 2011 sampai

    dengan bulan januari 2014. Owner PT. Pratama Bumi Asri menyerahkan

    pelaksanaan proyek pembanguna Galeri Ciumbuleuit Apartement 2 ini

    kepada Kontraktor PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. Pelaksanaan proyek

    ini dikerjakan dengan berpedoman pada gambar Shop drawing, RKS, Kurva

    S, dan pedoman-pedoman lainnya.

    Untuk mengendalikan kemajuan pekerjaan setiap satuan waktu : hari,

    minggu dan bulan dilaporkan kemajuan pekerjaan. Laporan harian, mingguan

    dan laopran bulanan berisi tentang :

    1) Jumlah tenaga kerja yang masuk2) Distribusi bahan yang digunakan3) Penggunaan alat4) Jam kerja5) Keadaan cuaca

    Dari hasil laporan tersebut dapat diamati kemajuan proyek,

    dihubungkan dengan time schedule sehingga dapat diambil tindakan cepat bila

    proyek menghadapi keterlambatan pekerjaan.

    B. Pelaksanaan Praktek Industri1. Rencana Kegiatan

    Pada kegiatan Praktek Industri (23 September 2013 6 Desember

    2013), praktikan mengamati beberapa rangkaian sesuai dengan jadwal

    rencana kerja di proyek, pekerjaan yang diamati praktikan antara lain

    pekerjaan arsitektural seperti :

    a. Pekerjaan Dindingb. Pekerjaan Lantai

  • 5/27/2018 PDF

    69/113

    69

    c. Pekerjaan Plafondd. Pekerjaan ME

    Namun pada Laporana ini hanya akan membahas tentang pekerjaan

    Pasangan Dinding dan Pekerjaan Finishing Lantai.

    2. Kegiatan AktualDalam praktiknya, setiap pekerjaan memiliki spesifikasi yang

    berbeda dan beberapa diantaranya tidak bisa diikuti secara penuh.

    Banyak pekerjaan yang praktikan amati ketika di lapangan. Pekerjaan

    yang sedang dikerjakan pada saat praktikan melakukan praktik industri

    adalah pekerjaan arsitektural. Selain pekerjaan dinding dan pekerjaan

    lantai yang menjadi pembahas pada laporan ini, praktikan juga

    membantu pelaksana finishing untuk memonitoring pekerjaan

    finishing, seperti chek list (pengecekan per unit), monitoring

    penyelesaian per lantai, tes slooping, maping plester + aci, maping

    pekerjaan arsitek, mandor bobok, dan chek list pemasangan kusen

    jendela. Disamping membantu pelaksana finishing, praktikan juga

    membantu pekerjaan adminstrasi kantor kontraktor, seperti

    penyusunan data surat instruksi pekerjaan bobok, menyusun dokumen,

    menyusun dokumen persiapan pengecekan unit apartemen,

    pengecekan kunci pintu utama per unit, dan lain-lain.

  • 5/27/2018 PDF

    70/113

    70

    C. Pelaksanaan Pekerjaan

    1. Pekerjaan Dinding

    a. Lingkup PekerjaanProyek Galery Ciumbuleuit Apartemen 2 ini jenis bahan

    yang digunakan untuk menyusun pasangan bata menggunakan bata

    ringan (hebel). Pekerjaan pasangan dinding bata ringan ini

    menggunakan bahan batu bata produk lokal serta bahan perekat

    khusus bata ringan produksi pabrik atau berbahan semen dan pasir

    pasang konvensional dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut.

    b. Bahan1) Bata Ringan

    a) Bata ringan yang digunakan buatan pabrik lokal merkHebel

    b) Karakteristik bahan sesuai dengan data lab. ukuran yangdigunkan adalah 600 x 200 x 100 mm.

    c) Berat bahan 600 kg/m3atau berat jenis 0,6d) Produk merek Hebele) Tidak mudah pecah atau hancur jika dijatuhkan dari

    ketinggian 1,5 m.

    f) Permukaan tidak licing) Bata yang digunkan harus baru, bata bekas pakai tidak

    diperkenankan untuk digunakan

    h) Bata patah yang diijinkan dapat dipergunakan maksimum1/3 (sepertiga) panjang utuh.

    i) Bata patah miring dapat dipotong siku dengan gergaji metaldan masih sepertiga panjang utuh

    j) Penumpukan bahan harus tertata rapi, tidak terurai takberaturan hal mana dapat menjadikan tak layak pakai

  • 5/27/2018 PDF

    71/113

    71

    2) Perekat/Mortar/Aciana) Bahan perekat dapat berupa bahan khusus yang diciptakan

    khusus untuk bata ringan

    b) Kemasan berbentuk cat asli produk pabrikc) Kemasan yang rusak harus diperiksa dahulu isisnya dan

    harus mendapat ijin pakai dari pengawas, jika masih

    dipandang layak pakai

    d) Persyaratan penggunaan bahan harus sesuai petunjukpemakain yang tertera pada kemasan

    e) Penyimpanan bahan harus mendapat perlakuan khusussesuai petunjuk produsen

    f) Bahan yang dinyatakan rusak, menggumpal atau membatudan tidak layak pakai harus segera dikeluarkan dari area

    kerja dalam waktu 2 x 24 jam

    g) Bahan campuran kimia (jika ada) harus dipergunakansesuai ketentuan yang berlaku seperti yang tercantum

    dalam kemasan

    h) Bahan pelarut air bersih haru