Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    1/9

    A. Patofisiologi bibir sumbing 

    CLP adalah kelainan bentuk fisik pada wajah akibat pembentukan abnormal pada

    wajah fetus selama kehamilan. Pembentukan wajah tersebut berlangsung dalam 6 hingga

    8 minggu pertama kehamilan. CLP dapat timbul tersendiri atau muncul sebagai salah

    satu bagian dari syndrome. Dari seluruh kasus CLP, 7! diantaran"a adalah kasus CLP

    tersendiri #isolated cleft lip and palate$, dan bukan salah satu bagian dari  syndrome

    tertentu. #%alaji, &8$. %eberapa  syndrome "ang terkait dengan CLP adalah 22q11.2

    deletion syndrome,  Patau syndrome #trisomi '($ dan Van der Woude  syndrome  #%rito,

    &'&$.

    )ambar '. Pertumbuhan dan

    Perkembangan *ajah

    +spek frontal dari wajah+$ mbrio - minggu

    %$ mbrio 6 minggu

    onjol nasal sedikit demi sedikit terpisah

    dari tonjol maksila dengan alur "ang dalam

    C$ mbrio 7 bulan

    D$ mbrio ' bulan

    onjol maksila berangsur/angsur 

     bergabung dengan lipatan nasal dan alur 

    terisi dengan mesenkim

    )ambar &. Pertumbuhan dan

    Perkembangan *ajah

    )ambaran frontal kepalaembrio usia 6 0

    minggu/'minggu

    +$ .)ambaran frontal embriousia 6 0

    minggu 1 palatine shel2es berada

    diposisi 2ertical pada tiap sisi lidah

    %$ )ambaran 2entral embriousia 6 0

    minggu

    C$ )ambaran frontal kepalaembriousia 7 0 minggu 1 lidah sudah

     bergerak turun dan palatine shel2es

    mencapai posisi hori3ontal

    D$ )ambaran 2entral kepala embrio

    usia 7 0 minggu

    $ )ambaran frontal kepalaembrio

    usia ' minggu 1 kedua palatine

    shel2es sudahbersatu satu sama lain

     jugadengan nasal septum

    http://ghr.nlm.nih.gov/condition=22q112deletionsyndromehttp://ghr.nlm.nih.gov/condition=22q112deletionsyndromehttp://ghr.nlm.nih.gov/condition=vanderwoudesyndromehttp://ghr.nlm.nih.gov/condition=vanderwoudesyndromehttp://ghr.nlm.nih.gov/condition=vanderwoudesyndromehttp://ghr.nlm.nih.gov/condition=22q112deletionsyndromehttp://ghr.nlm.nih.gov/condition=22q112deletionsyndromehttp://ghr.nlm.nih.gov/condition=vanderwoudesyndrome

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    2/9

    4elainan kongenital muncul dari gabungan antara faktor multigenetik dan faktor 

    lingkungan. Isolated cleft  disebabkan oleh multigen dan atau pengaruh faktor lingkungan.

    *alaupun gen memiliki peran penting, dalam embr"ogenesis wajah, faktor lingkungan

     berperan sama penting. +da tiga kategori faktor lingkungan "ang berpengaruh dalam

     pembentukan janin, "aitu teratogen, infeksi, dan nutrien serta metabolisme kolesterol. 5bu

    hamil "ang merokok menjadi faktor penting pen"ebab CLP. eratogen lainn"a "ang

    meningkatkan risiko CLP diantaran"a adalah obat/obatan, seperti antikon2ulsan fenitoin

    dan ben3odia3epin, atau pestisida, seperti dioin #%alaji, &8$.

    orfogenesis fasial dimulai dengan migrasi sel/sel neural crest ke dalam regio

    fasial, remodeling   matriks ekstraseluler, proliferasi dan differensiasi sel/sel neural crest 

    untuk membentuk jaringan otot dan pengikat, penggabungan antar komponen pada bibir 

    atas merger procesus maksilaris nasalis medialis pada minggu 95 kehamilan.

    Pembentukan palatum primer dari procesus nasalis medialis, dan pembentukan palatum

    sekunder dari procesus palatal sinistra dekstra pada 8/'& minggu kehamilan. #:elipe,

    &'&$.

    Patofisiologi molekuler secara garis besar terjadi melalui tahap/tahap tertentu, "aitu

    #4oba"ashi, &'($

    #a$ Defek pembentukan sel/sel neural crest 

    - klas transkripsi faktor homeoboks #+P&, %ar&, goosecoid, s'&, ;t&,Pa7<

    dan Pr'&$.

    / perlu untuk ekspresi gen Dl sepanjang neural tube, ectoderm dan mesenchyme dari

    neural crest.

    #b$ Defek proliferasi sel/sel neural crest 

    / ektoderm berfungsi untuk mempertahankan proliferasi mesenchyme  dari neural 

    crest.

    - protein =onic hedgehog #=>>$ memegang peran

    #c$ Defek diferensiasi sel/sel neural crest 

    - :amili ):? terlibat #'$ dalam proliferasi, diferensiasi dan migrasi sel, #&$ regulasi

    deposisi matriks ekstraseluler dan #($ transformasi epitelial/mesensimal.

    / analisis genetik1 fusi palatal perlu ):?.

    #d$ Defek matriks ekstraseluler 

    / perkembangan organ fasial melibatkan ):@ signaling1 regulasi sekresi matriks

    metalloproteinase

    / ):A merupakan ligan ):@.

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    3/9

    )en/gen "ang teah diketahui menjadi pen"ebab terjadin"a isolated CLP

    diantaran"a adalah 5@:6 #sebagai gen "ang juga berpengaruh dalam 9an der *oude

     syndrome$,  P6,  PV!"1, #$%&, #'(22, )*(1,  %$%!1  dan *'.  Bamun mutasi pada

    5@:6, =', dan :):@' umumn"a terkait dengan kelainan gigi dan CLP "ang terjadi

    lebih dari satu kali di dalam suatu silsilah keluarga, dalam hal ini ada kemungkinan

    diturunkan. )en/gen "ang telah ditemukan mempun"ai interaksi dengan paparan asap

    rokok dan men"ebabkan timbuln"a CLP adalah ):+, =', ):%(, @+@+, P-,

    )=, dan P>. #4oba"ashi, &'($.

    B. Tanda dan Gejala Cleft Lip and Palate 

    anda "ang paling jelas adalah adan"a celah pada bibir atas atau langit/langit rongga

    mulut #@ichard, &7$.

    '. %a"i dengan cleft lip  dapat mengalami kesulitan saat menghisap +=5 karena

    sulitn"a melakukan gerakan menghisap. 4esulitan ini dapat diatasi dengan

     penggunaan botol khusus "ang direkomendasikan oleh dokter gigi spesialis gigi

    anak dan dokter spesialis anak, tentun"a disesuaikan dengan tingkat keparahan

    kasus.

    &. +left palate  juga dapat men"ebabkan kesulitan dalam berbicara. %esarn"a cleft 

     bukan indicator seberapa serius gangguan dalam berbicara, bahkan cleft "ang

    kecil pun dapat men"ebabkan kesulitan dalam berbicara. +nak dapat

    memperbaiki kesulitann"a dalam berbicara setelah menjalani terapi bicara,

    walaupun kadang tindakan operasi tetap diperlukan untuk memperbaiki fungsi

    langit/langit rongga mulut. +nak dengan cleft palate seringkali memiliki suara

    hidung saat berbicara.

    (. +nak dengan cleft   kadang memiliki gangguan dalam pendengaran. >al ini

    disebabkan oleh kemungkinan adan"a infeksi "ang mengenai tuba ustachia

    #saluran "ang menghubungkan telinga dengan rongga mulut$. =emua telinga anak 

    normal memproduksi cairan telinga "ang kental dan lengket. Cairan ini dapat

    menumpuk di belakang gendang telinga. +dan"a cleft   dapat meningkatkan

    kemungkinan terbentukn"a cairan telinga ini, sehingga men"ebabkan gangguan

    atau bahkan kehilangan pendengaran sementara.

    . %iasan"a cleft palate dapat mempengaruhi pertumbuhan rahang anak dan proses

    tumbuh kembang dari gigi/geligin"a. =usunan gigi/geligi dapat menjadi berjejal

    karena kurang berkembangn"a rahang.

    C. Klasifikasi

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    4/9

    4elompok anomali sumbing orofacial "ang heterogen. 5ni terdiri dari celah orofacial

    "ang khas #misaln"a, bibir sumbing, bibir sumbing dan langit/langit, langit/langit$ dan

    celah atipikal, termasuk jenis essier median, trans2ersal, miring, dan lain sumbing. 

    Celah

    khas dan atipikal berdua dapat terjadi sebagai anomali terisolasi, sebagai bagian dari

    urutan cacat primer, atau sebagai anomali kongenital ganda #C+$. Dalam C+, anomali

    sumbing bisa menjadi bagian dari sindrom monogenik diketahui, bagian dari kelainan

    kromosom, bagian dari asosiasi, atau bagian dari kompleks C+ etiologi tidak diketahui

    #Pai2a, &'$.

    +da tiga jenis kelainan cleft #@edett, &

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    5/9

    memisahkan philtrum dari bibir atas dan premailla dari sisa lengkungan maksila. 4etika

     bibir sumbing terus dari foramen incisi2um lebih lanjut melalui sutura palatina di tengah

    langit/langit mulut, bibir sumbing dan langit/langit #baik unilateral atau bilateral$ muncul

    #=tanko, &'$.

    )ambar '. %ibir =umbing

    %eragam keparahan dapat diamati. )aris sumbing dapat terganggu oleh jaringan

    lunak #kulit atau mukosa$, jaringan keras #tulang$, atau keduan"a, sesuai dengan diagnosis

    dari celah "ang tidak lengkap. >al ini terjadi di bibir sumbing dan langit/langit unilateral

    dan bilateral #a2akolinejad, &'$

    )ambar &. +left "ip and Palate

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    6/9

    =umbing langit/langit, pen"ebab dan embr"ologi berbeda dari bibir sumbing

    dengan atau tanpa langit/langit sumbing.

    )ambar (. Contoh sumbing

    )ambar . =umbing submukosa langit/langit

    %eberapa subtipe langit/langit dapat didiagnosis berdasarkan beratn"a. E2ula adalah

    tempat di mana bentuk minimal celah langit/langit mulut diamati. =ebuah bentuk "ang

    lebih parah adalah suatu celah submukosa langit/langit. Celah langit/langit lengkap

    merupakan celah langit/langit keras #palatum durum$, submukosa langit/langit, dan

    sumbing u2ula. Celah posterior untuk foramen "ang dalam didefinisikan sebagai suatu

    celah langit/langit sekunder #*ang, &'-$.

    Dalam proporsi "ang signifikan dari pasien, celah langit/langit keras #palatum

    durum$ ditutupi oleh mukosa dan berlanjut melalui langit/langit lunak, langit/langit

    membentuk "ang disebut sumbing submukosa. =ebuah CP submukosa dapat terjadi di

    langit/langit keras saja dan terbuka terus celah langit/langit lunak, atau mungkin terjadi

    sebagai celah submukosa dari langit/langit lunak dengan atau tanpa lekukan ke langit/

    langit keras. >ati/hati pemeriksaan klinis dapat ditemukan foramen kelanjutan dari celah

    langit/langit lunak, "ang merupakan celah dari tulang langit/langit di bawahn"a mukosa

    Celah langit/langit dapat dibedakan menjadi & "aitu bentuk 9, "ang paling sering di

     belahan terisolasi, atau bentuk E, dan di belahan sindromik #*ang, &'-$

    Celah langit/langit foramen posterior "ang dalam didefinisikan sebagai celah langit/langit sekunder. =umbing bibir dan celah langit/langit mulut anterior ke foramen "ang

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    7/9

    dalam #unilateral atau bilateral$ didefinisikan sebagai celah langit/langit primer #dengan

    demikian, dalam bibir sumbing bilateral, premailla dipisahkan dari segmen palatal

    lateral$ #a2akolinejad, &'$.

    D. Diagnosis

    CLP memberikan tanda klinis "ang spesifik sehingga mudah untuk didiagnosis.

    %ahkan beberapa dapat dideteksi pada waktu kehamilan #@ichard, &7$.

    Diagnosis Prenatal

    Deteksi prenatal dapat dilakukan dengan beragam teknik. :etoskopi telah digunakan

    untuk memberikan gambaran wajah fetus. +kan tetapi teknik ini bersifat in2asif dan

    dapat menimbulkan resiko menginduksi aborsi. Bamun demikian, teknik ini mungkin

    tepat digunakan untuk konfirmasi pada beberapa cacatFkelainan pada kehamilan "ang

    kemungkinan besar akan diakhiri. eknik lain seperti ultrasonografi intrauterine,

    magnetic resonance imaging , deteksi kelainan en3im pada cairan amnion dan

    trans2aginal ultrasonografi keseluruhann"a dapat mendeteksi dengan sukses CLP

    secara antenatal. etapi, pemeriksaan/pemeriksaan "ang tersebut di atas dibatasi pada

     bia"a, in2asifitas dan persetujuan pasien. Eltrasound transabdominal merupakan alat

    "ang paling sering digunakan pada deteksi antenatal CLP, "ang memberikan keamanan

    dalam prosedur, ketersediaann"a, dan digunakan secara luas pada skrining anatomiantenatal #%alaji, &8$.

    Deteksi dini memperkenankan kepada keluarga untuk men"iapkan diri terlebih dahulu

    terhadap suatu ken"ataan bahwa ba"i mereka akan memiliki suatu kelainanFcacat.

    ereka dapat menemui anggota dari kelompok "ang memiliki CLP, belajar mengenai

     pemberian makanan khusus dan memahami apa "ang harus diharapkan ketika ba"i

    lahir. =ebagai pembanding, ibu "ang menerima konseling pada & pekan awal kehidupan

    mungkin akan lebih merasa bingung dan kewalahan. Deteksi dini juga

    memperkenankan kepada ahli bedah untuk bertemu dengan keluarga sebelum kelahiran

    dalam atmosfer "ang rileks dan mendiskusikan pilihan perbaikan. Dengan waktu

    konseling dan rencana "ang tepat, dapat menjadi hal "ang mungkin untuk dapat

    melaksanakan perbaikan dari unilateral cleft lip pada minggu pertama kehidupan

    #a2akolinejad, &'$.

    Diagnosa Postnatal

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    8/9

    %iasan"a, celah #cleft$ pada bibir dan palatum segera didiagnosa pada saat kelahiran.

    Celah dapat terlihat seperti sudut kecil pada bibir atau dapat memanjang dari bibir 

    hingga ke gusi atas dan palatum. Bamun tidak jarang, celah han"a terdapat pada otot

     palatum molle # soft palate submucous cleft, "ang terletak pada bagian belakang mulut

    dan tertutupi oleh mouths lining. 4arena letakn"a "ang tersembun"i, tipe celah ini

    tidak dapat didiagnosa hingga beberapa waktu. asalah/masalah "ang ditemukan pada

     ba"i misaln"a sulit men"usui, gangguan berbicara, infeksi telinga serta gangguan gigi

    dan mulut dapat menambah tegakn"a diagnosis #a2akolinejad, &'$.

    Daftar Pustaka 1

    %alaji =. &8. etbook of ;ral and aillofacial =urger". issisipi1 lse2ier.

    %rito L+, %assi C:, asotti C, alcher C, @ocha 4, =chlesinger D, %ueno D: et al. &'&.

    5@:6 is a risk factor for nons"ndromic cleft lip in the %ra3ilian population. +m G ed )enet

    +. '-8+ #

  • 8/16/2019 Patofis, Gejala Klinis, Diagnosis

    9/9

    *ang >, Jiu , =hi G, Liang G, *ang H, Juan L, Khang H et al. &'-. )ene epression

     profiling anal"sis contributes to understanding the association between non/s"ndromic cleft

    lip and palate, and cancer. olecular edicine @eports. '(1 &''/&''6.