Upload
dadan-priyatna-yudiansah
View
272
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Latar Belakang
Resolusi World Health Assembly (WHA) tahun 2001 menegaskan bahwa tumbuh kembang anak secara optimal merupakan salah satu hak azasi anak. Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu (ASI). Menyusui adalah salah satu komponen dari proses reproduksi yang terdiri atas haid, konsepsi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan penyapihan. Jika semua komponen berlangsung dengan baik, proses menyusui akan berhasil (Prawirohardjo, 2009:375).
Pada tahun 2006, cakupan standar Nasional pemberian ASI eksklusif telah ditetapkan, yaitu 80% (Amirudin, 2007, www.thesisfull.com, diperoleh tanggal 16 Juli 2010).
Di Indonesia walaupun sejak tahun 1992 telah dilakukan kegiatan Rumah Sakit Sayang Bayi kemudian ditambah lagi dengan kegiatan yang diharapkan. Harapannya adalah bahwa di Indonesia pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan pada tahun 2010 menjadi 80%. Kenyataannya pada SDKI tahun 2002-2003 walaupun pemberian ASI rata-rata 22,3 bulan tetapi inisiasi dini pemberian ASI < 1 jam hanya 3,7%. ASI eksklusif 0-4 bulan 55,1%, ASI eksklusif 0-6 bulan 39,5%, rata-rata durasi ASI eksklusif 1,6 bulan, penggunaan botol 32,4% (Prawirohardjo, 2009:376).
“Bagaimanakah Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Eksklusif di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang Tahun 2010?”.
Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan konteks pendekatan secara Cross
Sectional.
Definisi Operasional
Variabel Dependen
Variabel Independen
Definisi Opeasional
Alat Ukur Kategori Ukur Skala Ukur
1. Pemberian ASI eksklusif
Ibu hamil yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan.
Dokumentasi PWS KIA tahun 2009
1. Diberikan2. Tidak
diberikan
Nominal
1. Umur Umur responden pada saat dilakukan penelitian.
Dokumentasi PWS KIA tahun 2009
1. < 20 th2. 20-35 th3. > 35 th
Ordinal
2. Paritas Jumlah anak yang telah dimiliki selama hidupnya
Dokumentasi PWS KIA tahun 2009
1. (Paritas 1)2. Multipara
(Paritas 2-3)
3. Grande Multipara (Paritas ≥ 4)
Ordinal
Variabel Dependen
Variabel Independen
Definisi Opeasional
Alat UkurKategori
UkurSkala Ukur
3. Pendidikan Pendidikan terakhir yang dicapai
Dokumentasi PWS KIA tahun 2009
1. SD2. SMP3. SMU4. PT
Ordinal
4. Pekerjaan Kegiatan responden yang dilakukan untuk menghasilkan uang/materi
Dokumentasi PWS KIA tahun 2009
1. Bekerja2. Tidak
Bekerja (IRT)
Nominal
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang tercatat dalam PWS KIA Desa Koranji Kabupaten Subang tahun 2009 sebanyak 89 ibu menyusui.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil responden yang ada atau tersedia sebanyak 89 orang ibu menyusui.
Pengumpulan Data:1. Jenis Pengumpulan Data2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Analisa Data: 1. Analisa Univariat Utk melihat presentasi tiap variabel dr hsl penelitian2. Analisa Bivariat Utk mendeskripsikan tabulasi silang ant variabel
bebas dan variabel terikat serta mencari hub ant. keduanya
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat : Penelitian ini dilakukan di
Desa Koranji Kabupaten Subang Waktu : Pengambilan data pada tanggal 20
Agustus 2010.
HASIL PENELITIAN
Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah Persentase
DiberikanTidak diberikan
3851
42,757,3
Total 89 100
Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif
di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang
Tahun 2009.
Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan Umur di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang
Tahun 2009.
Umur Ibu
Pemberian ASI Eksklusif
n %Diberikan Tidak Diberikan
n % n %< 20 tahun
20-35 tahun> 35 tahun
0380
042,7
0
5424
5,647,24,5
5804
5,689,94,5
Total 38 42,7 51 57,3 89 100
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan Paritas di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang Tahun 2009.
Paritas Ibu
Pemberian ASI Eksklusif
n %Diberikan
Tidak Diberikan
n % n %
PrimiparaMultipara
Grandemultipara
5330
5,637,1
0
21300
23,633,7
0
26630
29,270,8
0Total 38 42,7 51 57,3 89 100
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan Pendidikan di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang Tahun 2009.
Pendidikan Ibu
Pemberian ASI Eksklusif
n %DiberikanTidak
Diberikan
n % n %SD
SLTPSLTA
PT
178
121
19,19
13,51,1
39741
43,87,94,51,1
5615162
62,916,9182,2
Total 38 42,7 51 57,3 89 100
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan Pekerjaan di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang Tahun 2009.
Pekerjaan Ibu
Pemberian ASI Eksklusif
n %Diberikan
Tidak Diberikan
n % n %Bekerja
Tidak Bekerja2
362,2
40,51536
16,940,4
1772
19,180,9
Total 38 42,7 51 57,3 89 100
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Umur dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Desa Koranji Wilayah Kerja
Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang Tahun2009.
Umur
ASI Eksklusif
Total % P ValueDiberikanTidak
Diberikann % n %
< 20 tahun20-35 tahun> 35 tahun
0380
042,7
0
5424
5,647,24,5
5804
5,689,94,5
0,024
Total 38 42,7 51 57,3 89 100
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hubungan Paritas dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi
Kabupaten Subang Tahun 2009.
Paritas
ASI Eksklusif
Total % P ValueDiberikanTidak
Diberikann % n %
PrimiparaMultipara
Grandemultipara
5330
5,637,1
0
21300
23,633,7
0
26630
29,270,8
0 0,008
Total 38 42,7 51 57,3 89 100
Tabel 4.8Distribusi Frekuensi Hubungan Pendidikan dengan Pemberian
ASI Eksklusif di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang Tahun 2009.
Pendidikan
ASI Eksklusif
Total % P ValueDiberikanTidak
Diberikann % n %
SDSLTPSLTA
PT
178
121
19,19
13,51,1
39741
43,87,94,51,1
5615162
62,916,9182,2
0,011
Total 38 42,7 51 57,3 89 100
Tabel 4.9Distribusi Frekuensi Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Desa Koranji Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi Kabupaten Subang Tahun 2009.
Pekerjaan
ASI Eksklusif
Total % P ValueDiberikanTidak
Diberikann % n %
BekerjaTidak Bekerja
236
2,240,5
1536
16,940,4
1772
19,180,9 0,009
Total 38 42,7 51 57,3 89 100
KesimpulanSebagian besar ibu menyusui tidak memberikan ASI
eksklusif (57,3%) dan sebagian kecil memberikan ASI eksklusif (42,7%).
Semua ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif berada pada kelompok umur 20-35 tahun.
Sebagian besar ibu menyusui memberikan ASI eksklusif berada kategori paritas multipara dan sebagian kecil berada pada kategori paritas primipara.
Sebagian besar ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif berada pada kategori pendidikan SD dan sebagian kecil termasuk kategori pendidikan PT.
Sebagian besar ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif berada pada kategori pekerjaan tidak bekerja dan sebagian kecil berada pada kategori pekerjaan bekerja.
Lanjutan Kesimpulan…..
Ada hubungan antara umur dengan pemberian ASI eksklusif, P Value = 0.024.
Ada hubungan antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif, P Value = 0.008.
Ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif, P Value = 0.011.
Ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif, P Value = 0.009.
SaranBagi PenulisPenelitian merupakan pengalaman
berharga khususnya tentang penyuluhan ASI eksklusif di wilayah Desa Koranji dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan di masyarakat.
Bagi Desa Koranji1) Diadakannya kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang ASI eksklusif dan manajeman laktasi, baik kepada ibu hamil, ibu nifas dan menyusui dengan meningkatkan penyuluhan pada setiap kegiatan, baik perorangan maupun kelompok di Desa Koranji.
2) Mempunyai ruangan khusus dalam meningkatkan promosi ASI, seperti pojok ASI sehingga ibu-ibu dapat memberikan ASI pada saat menunggu waktu pemeriksaan.
3) Perlu diadakannya kegiatan untuk peningkatan pengetahuan ibu hamil, nifas dan menyusui tentang ASI eksklusif dengan melakukan kegiatan seperti penyuluhan secara langsung maupun tidak langsung, mensosialisasikan undang-undang ASI eksklusif sehingga masyarakat lebih mengenal dan mengetahui manfaat memberikan ASI eksklusif, juga sanksi bagi orang yang sengaja menghalangi program ASI eksklusif.