Panduan Ilmu Gizi Pada Penderita Kolesterol Tinggi Dan Penyakit Jantung

  • Upload
    caneez

  • View
    561

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PANDUAN ILMU GIZI BAGI PENDERITA KOLESTEROL TINGGI DAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Gizi yang Dibina oleh Ir. Nugrahaningsih, M.P.

Oleh: Kelompok 2/ Off B 1. 2. 3. 4. Yuny Damayanti Anis Rohmasari Zuni Mitasari Ken Izzun Nadhifah Lazuardy (108341409798) (108341409801) (108341417184) (208341417436)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI November 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan perekonomian sebagai dampak dari pembangunan di negaranegara yang sedang berkembang sebagaimana di Indonesia menyebabkan perbaikan tingkat hidup. Hal ini menjadikan kesehatan masyarakat meningkat, di samping itu terjadi pula perubahan pola hidup. Perubahan pola hidup ini yang menyebabkan pola penyakit berubah, dari penyakit infeksi dan rawan gizi ke penyakit-penyakit degeneratif, diantaranya adalah kolesterol tinggi, penyakit jantung, pembuluh darah (kardiovaskuler) dan akibat kematian yang ditimbulkannya. Hasil survei kesehatan nasional pada tahun 2001 menunjukkan bahwa : 26,3% penyebab kematian adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, kemudian diikuti oleh penyakit infeksi, pernafasan, pencernaan, neoplasma dan kecelakaan lalu lintas. Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20; penyakit jantung dan pembuluh darah telah menggantikan peran penyakit tuberkulosis paru sebagai penyakit epidemi di negara-negara yang telah maju, terutama pada laki-laki. Oleh karena itu, perlu adanya pemikiran dan pengaturan kembali pola makan masyarakat berdasarkan ilmu gizi agar menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit berbahaya dengan mewujudkan keseimbangan energi di dalam tubuh. Keseimbangan energi dicapai apabila energiyang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan energi yang dikeluarkan yaitu dengan pengaturan pola makan dengan panduan ilmu gizi. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan yang idealsehingga dapat mengurangi resiko penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, kardivaskular, kolesterol dan lain-lain. Berdasarkan beberapa hal yang telah dipaparkan tersebut, maka penting penulis mengambil judul Panduan Ilmu Gizi Bagi Penderita Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung dalam pembuatan makalah ini sebagai bahan untuk menunjang pembelajaran matakuliah ilmu gizi sekaligus menambah wawasan tentang pentingnya panduan ilmu gizi berupa terapi nutrisi dalam pencegahan maupun pengobatan beberapa penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Apakah pengertian kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner? 2. Apa sajakah penyebab dan gejala kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner? 3. Apa sajakah makanan yang diperbolehkan dan dilarang bagi penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner? 4. Bagaimana contoh menu sajian makanan yang tepat bagi penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengertian kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner. 2. Untuk menjelaskan penyebab dan gejala kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner. 3. Untuk memaparkan makanan yang diperbolehkan dan dilarang bagi penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner. 4. Untuk mengetahui contoh menu sajian makanan yang tepat bagi penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung koroner.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung Koroner 1. Kolesterol tinggi (Hiperkolesterolemia) Kolesterol adalah zat berwarna putih seperti lilin yang dapat ditemukan disetiap sel tubuh karena merupakan salah satu komponen lemak (selain asam lemak bebas, trigliserida, dan fosfolipid) yang diproduksi oleh hati. Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel, memperkuat membran sel dan membuat hormon-hormon tertentu seperti hormon steroid (Metris, 2011).

Gambar 1. Struktur Kolesterol

Menurut Metris (2011), pada dasarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol dalam tubuh sebenarnya sudah tercukupi pada lemak yang diproduksi oleh hati namun jika mengkonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi maka hati akan memproduksi kolesterol lebih banyak lagi sehingga menyebabkan kolesterol yang berlebih. Sehingga penderita kolesterol tinggi merupakan penderita yang mempunyai kadar kolesterol dan atau kadar lemak yang tinggi/lebih dari ambang standar. Kolesterol yang berlebih dan tak digunakan sesuai fungsinya akan bercampur dalam darah (lemak darah). Kadar kolesterol terbagi menjadi dua bagian.1. Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang merupakan kolesterol baik

karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah arteri karena HDL merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan lemak jenuh

2. Kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins) yang biasa dikenal sebagai lemak

jenuh/ kolesterol jahat yang membuat endapan dan plak yang menyumbat pembuluh darah arteri, lemak jenis ini biasanya bersumber pada makanan hewani dan produk-produk makanan olahan, seperti daging, produk susu, kripik, dan junkfood

Gambar 2. Perbedaan struktur LDl dan HDL

Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol. Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma dalam dua bentuk, yaitu sebagai klomikron yang berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida tersebut di dalam jaringan di luar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak) akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga HDL sering disebut sebagai kolesterol baik (Decha, 2011).

Menurut Decha (2011), Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup. Peningkatan trigliserida akan menambah risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Mereka yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung mengalami gangguan dalam tekanan darah dan risiko diabetes. Kadar kolesterol harus dikontrol, kadar total kolesterol tidak boleh melewati ambang standar yaitu 200 mg/dL, kadar trigliserida (TGA) kurang dari 150 mg/dL, kadar HDL harus tinggi yaitu lebih dari 50 mg/dL, dan kadar LDL jangan lebih dari 100mg/dL. 2. Penyakit Jantung Koroner Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Pengertian penyakit jantung dan serangan jantung adalah berbeda. Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (PPA) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin. Penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Penyakit jantung koroner juga disebut penyakit arteri koroner. Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut aterosklerosis, yang terjadi ketika bahan lemak dan zat-zat

lainnya membentuk plak pada dinding arteri. Hal ini menyebabkan arteri yang dialiri darah menjadi sempit. Karena aliran sempit pada arteri koroner, darah ke jantung menjadi lambat bahkan berhenti. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (angina stabil), sesak napas, serangan jantung, dan gejala lain, terutama ketika sedang beraktifitas. Penyakit jantung koroner paling beresiko diidap oleh:

Pria di usia 40-an memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita. Tapi uniknya perempuan yang semakin tua (terutama setelah mereka mencapai menopause) beresiko hampir sama dengan seorang pria.

Keturunan dapat menjadi risiko. Bagi mereka yang sudah menderita penyakit jantung koroner, aka nada peluang besar untuk menurunkan kepada anaknya, dan jika ini terjadi anak tersebut mau tidak mau mendapatkan perhatian khusus sejak lahir terutama dalam hal pengobatan jantung koroner yang diidapnya.

Diabetes dan penyakit ginjal kronis merupakan faktor risiko yang kuat untuk penyakit jantung koroner. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko dari penyakit arteri koroner dan gagal jantung. Perokok memiliki risiko lebih tinggi dibanding bukan perokok. (Yusri, 2011)

B. Penyebab dan Gejala Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung Koroner 1. Kolesterol tinggi (Hiperkolesterolemia) Penyebab Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan tersebut seperti gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya (Decha, 2011). Penderita kolesterol umumnya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutup kemungkinan orang yang kurus juga bisa terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan mengonsumsi makanan modern yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa

disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, baik yang belum pernah menderita kolesterol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi makanan gorengan atau berminyak dan memperbanyak konsumsi makanan berserat (Decha, 2011). Makanan yang banyak mengandung kolesterol dengan kadar lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins), Trigliserida, dan Lp(a) dalam darah. Lemak jenuh ini berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan juga diketahui memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan sawit Selain pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas), merokok serta jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi (Metris, 2011). Penyebab hiperkolesterolemia antara lain yaitu obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya menghindari faktor risiko (seperti merokok, obesitas, dan hipertensi), berat badan harus ideal dengan cara mengatur jumlah asupan kalori dan olah raga, serta mengurangi konsumsi lemak jenuh (Decha, 2011). b. Gejala Sebagian orang merasakan sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat dari kurangnya oksigen. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Meskipun demikian rasa sakit kepala dan pegal-pegal tidak selalu menjadi tanda bahwa seorang penderita memiliki kolesterol tinggi karena hal tersebut bukan gejala dan tanda yang spesifik. Namun biasanya penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterol) diketahui setelah dinyatakan menderita penyakit jantung koroner atau penyakit stroke (Metris, 2011). Menurut Kumpulan Info (2008), berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kolesterol.

a.

Diet Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan

mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.b.

Konsumsi makanan berserat Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-

kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.c.

Konsumsi antioksidan Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery,

pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.d.

Hindari alkohol dan merokok Dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol, kolesterol akan mudah

menumpuk dalam aliran darah.e.

Olahraga Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan. Jaga agar

berat tubuh Anda tetap ideal. 2. a. Penyakit Jantung Koroner Penyebab Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari angina pectoris (nyeri dada)

sampai infark jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Beberapa faktor resiko terpenting Penyakit Jantung Koroner :

Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi Kadar Kolesterol HDL rendah Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) Merokok Diabetes Mellitus Kegemukan Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga Kurang olah raga Stress

Berikut ini adalah gambar potongan melintang pembuluh arteri yang normal dan yang menyempit karena timbunan kolesterol.

Potongan melintang pembuluh arteri yang normal/ sehat

Potongan melintang pembuluh arteri yang menyempit karena timbunan kolesterol

(sumber gambar dari Rumah Sakit Medistra) b. Gejala Berikut ini adalah gejala-gejala yang timbul akibat penyakit jantung koroner: 1. Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).

2. Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner). 3. Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan. 4. Palpitasi (jantung berdebar-debar) 5. pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. (Radiohar, 2008) Sumber lain mengatakan gejala khas sakit jantung sebagai berikut: 1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada. 2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih). 3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin 4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung 5. Merasa seperti sakit maag, padahal sebelumnya tidak pernah menderita gangguan lambung Pada sebagian orang, gejalanya bisa mirip dengan masuk angin biasa. Apabila anda mengalami gejala yang mirip seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk hubungi dokter agar segera mendapatkan perawatan medis yang tepat. Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut: Pola makan sehat Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.

Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng. Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat. Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini. Berhenti merokok Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat. Hindari Stres Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Hipertensi Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Obesitas Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung. Olahraga secara teratur

Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Konsumsi antioksidan Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran. Keturunan Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat. (Anonim, 2011) C. Makanan yang Diperbolehkan dan Dilarang Bagi Penderita Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung Koroner Penderita kolesterol tinggi harus dibiasakan dengan pola makan (diit) rendah kolesterol dan lemak terbatas, diit ini diberikan kepada penderita yang mempunyai kadar kolesterol dan atau kadar lemak yang tinggi dengan atau tanpa penyakit lain. Kolesterol normal dalam darah adalah sebesar 160-200 mg . Kolesterol tinggi akan mengakibatkan penyakit seperti: hipertensi, jantung, stroke. Prinsip diit rendah kolesterol dan lemak terbatas yaitu sebagai berikut: - Penggunaan lemak sibatasi (teruutama lemak jenuh) - Lebih banyak menggunakan lemak tak jenuh - Tinggi serat dan protein sesuai dengan kebutuhan - Penggunaan bahan makanan berkolesterol tinggi dibatasi - Jumlah kalori dibatasi pada penderita yang gemuk

Seperti disebutkan diatas, makanan merupakan hal penting yang dapat menyebabkan kolesterol. Tabel berikut dapat Anda jadikan acuan makanan apa saja yang sebaiknya Anda makan atau dapat dikurangi konsumsinya hal ini juga berlaku pada penderita penyakit jantung (Klikdokter, 2010).Tabel Jumlah Kolestrol pada Makanan Jenis Makanan Kolestrol (mg/10 gr) Kategori

Jenis makanan yang aman dikonsumsi karena kadar kolestrol yang rendah Putih telur ayam Teripang Susu sapi non fat Daging ayam / daging bebek pilihan tanpa kulit Ikan air tawar Daging sapi / daging babi pilihan tanpa lemak Daging kelinci Daging kambing tanpa lemak Ikan ekor kuning Jenis makanan yang boleh dikonsumsi sekali-kali Daging asap (ham / smoke beef) Iga sapi Iga babi Daging sapi Burung dara Ikan bawal 98 100 105 105 120 120 sekali-sekali sekali-sekali sekali-sekali sekali-sekali sekali-sekali sekali-sekali 0 0 0 50 55 60 65 70 85 sehat sehat sehat sehat sehat sehat sehat sehat sehat

Jenis makanan yang perlu diperhatikan untuk dikonsumsi karena kadar kolestrol yang cukup tinggi Daging sapi berlemak Gajih sapi 125 130 hati-hati hati-hati

Tabel Jumlah Kolestrol pada Makanan Gajih kambing Daging babi berlemak Keju Sosis daging Kepiting Udang Kerang Siput Belut 130 130 140 150 150 160 160 160 185 hati-hati hati-hati hati-hati hati-hati hati-hati hati-hati hati-hati hati-hati hati-hati

Jenis makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang tinggi. Santan Gajih babi Susu sapi Susu sapi cream Coklat Margarin / Mentega Jeroan sapi Jeroan babi Kerang putih / tiram Jeroan kambing 185 200 250 280 290 300 380 420 450 610 berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya

Jenis makanan yang pantang untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang sangat tinggi. Cumi-cumi Kuning telur ayam Otak sapi Otak babi Telur burung puyuh 1170 2000 2300 3100 3640 pantang pantang pantang pantang pantang

Catatan: Untuk kategori berbahaya dan pantang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita masalah hipertensi atau problem jantung, karena dapat menyebabkan serangan jantung, stroke dan bahkan kematian. Selain itu, terdpat juga beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol adalah sebagai berikut (Untoro, 2006) 1. Bawang putih Mengkonsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari secara kontinyu selama satu bulan mampu menurunkan kolesterol sebanyak 9%. Akan tetapi dosisnya harus benar-benar diperhatikan. Jika terlalu banyak, tidak baik bagi kesehatan. Mengonsumsi lebih dari tiga siung setiap hari dapat menimbulkan diare, kentut, sebah, dan demam. Bahkan bisa memunculkan perdarahan lambung.Salah satu zat antikolesterol paling kuat pada bawang putih adalah ajoene. Senyawa ini juga dapat mencegah penggumpalan darah. Walau bawang putih dimasak, kandungan senyawa ini tidak rusak. Pada 1981, peneliti dari Pusat Riset Obat-obatan di Tagore Medical College, India, melaporkan efek bawang putih mentah dan goreng yang diujicobakan pada 20 pasien dengan riwayat penyakit jantung. Menurut laporannya, terdapat pengurangan kecenderungan pembentukan bekuan darah pada pembuluh darah mereka. Ini ditunjukkan oleh aktivitas fibrinolitik yang meningkat. Penelitian juga mengemukakan, khasiat memang sedikit berkurang bila bawang digoreng, tapi tak terlalu bermakna. Jadi pandangan umum yang menyatakan bawang putih akan kehilangan efeknya bila dimasak adalah salah. Khasiat bawang putih juga bergantung pada tempat tumbuhnya. Bawang putih yang tumbuh di tanah kaya selenium akan mengandung selenium yang tinggi pula sehingga manfaatnya sebagai obat antipenuaan akan lebih terasa. 2. Tempe Sekalipun berasal dari rumpun kacang-kacangan, tempe sangat ampuh dalam menurunkan kolesterol. Tempe memiliki kandungan niacin yang mampu menurunkan kolesterol. Tempe mengandung niacin 5 x lebih banyak daripada kedelai. Selain juga mengandung isoflavon yang sudah teruji bisa menurunkan kolesterol.

3.

Teh Menurut penelitian, EGCG (epigallocatechin gallate), yaitu komponen

bioaktif paling dominan dalam teh terbukti mampu mencegah percepatan oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat). Artinya dengan mengonsumsi teh setiap hari dalam jumlah yang wajar, risiko penyumbatan pembuluh darah penyebab penyakit jantung dapat dikurangi. 4. Anggur Selain serat, di dalam buah anggur terdapat pula zat catechin yang sangat baik dalam menurunkan kolesterol. 5. Apel Buah yang satu ini sangat terkenal kaya akan serat dan zat antioksidan. Sudah tentu apel pun kaya vitamin C. Maka dari itu, apel bisa juga diandalkan sebagai penurun kolesterol. Sebaiknya apel dikonsumsi beserta kulitnya, karena di kulit inilah terdapat kandungan pektin (serat larut yang ampuh sekali dalam menurunkan kadar kolesterol) dan antioksidan paling banyak. 6. Alpukat/Avokad Selama ini avokad dikenal kaya akan lemak. Tak heran jika buah ini selalu dijauhi manakala kolesterol sedang tinggi, padahal avokad sangat baik untuk menurunkan kolesterol. Buah ini mengandung asam lemak tak jenuh yang baik untuk menurunkan kolesterol jahat. 7. Blueberry Buah blueberry mungkin dapat dijadikan salah satu pengobatan alternatif dalam menurunkan kolesterol di tubuh kita. Karena penelitian yang dilakukan para ahli di Amerika dengan menggunakan binatang pengerat memberikan hasil yang memuaskan dalam menurunkan kolesterol. Walaupun ini baru merupakan penelitian awal, tapi telah memberikan harapan baru untuk mengembangkannya sebagai salah satu pengobatan. Penelitian ini diungkapkan pada pertemuan American Chemical Society. Komponen yang ada dalam blueberry, Pterostilbene, menunjukkan efek yang menstimulasi protein reseptor yang ada dalam sel, yang berperan penting dalam menurunkan kolesterol dan lemak tubuh lainnya. Kerja Pterostilbene ini, mirip dengan kerja dari obat penurun kolesterol, Ciprofibrate. Ciprofibrate ini

efektif dalam menurunkan kolesterol dalam darah, tapi dapat menimbulkan efek samping seperti nyeri otot dan mual pada beberapa orang. Sedang blueberry, yang bekerja pada reseptor sel hati sebagai target kerjanya, akan bekerja lebih akurat. Sehingga efek sampingnya juga lebih kecil. Dalam penelitian ini juga tidak ditemukan adanya efek samping. Penelitian lainnya pada blueberry, menyebutkan bahwa Pterostilbene mungkin juga dapat membantu melawan kanker dan diabetes. Dan juga tidak tertutup kemungkinan dipakai untuk mencegah kegemukan dan penyakit jantung. Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan setelah penelitian di laboratorium ini membawa hasil yang menjanjikan. Tapi yang tetap penting harus terus dilakukan adalah tetap melakukan aktifitas fisik yang disertai dengan pola makan yang sehat, banyak konsumsi sayur dan buah dan rendah lemak jenuh. Semua itu merupakan cara terbaik dalam menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung. 8. Ikan Ikan sangat kaya asam lemak tak jenuh (Omega-3). Selain dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, asam lemak ini juga mencegah terjadinya pengumpulan keping-keping darah yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Berdasarkan habitatnya terdapat dua golongan ikan; ikan air tawar dan ikan laut. Habitat ikan memengaruhi kandungan zat gizi ikan. Ikan air tawar kaya akan karbohidrat dan protein, sedangkan ikan laut kaya akan lemak tak jenuh, vitamin dan mineral. Tabel kandungan Asam Lemak Omega-3 per 100 gram Tabel kandungan Asam Lemak Omega-3 per 100 gram Jenis ikan Tuna Sarden Salmon Makarel Teri Tengiri Tawes Kembung Asam Lemak Omega-3 (gram) 2,1 1,2 1,6 1,9 1,2 1,4 1,5 2,2

D. Contoh Menu Sajian Makanan yang Tepat Bagi Penderita Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung Koroner a. Contoh sajian menu untuk penderita kolesterol tinggi Judul menu : Pepes Teri Bumbu Pesmol Bahan Pepes Teri Bumbu Pesmol:

300 gram teri segar daun pisang minyak goreng 15 buah cabai rawit 50 gram bawang merah 25 gram bawang putih 50 gram kemiri 50 gram cabai merah 1 ruas jari kunyit 1/2 ruas jahe 1 sendok teh garam

Bumbu Halus Pepes Teri Bumbu Pesmol :

Cara Membuat Pepes Teri Bumbu Pesmol : 1. Tumis bumbu halus hingga harum. Angkat lalu dinginkan. Campur dengan ikan teri dan cabai rawit. 2. Ambil selembar daun pisang. 3. Taruh 1 atau 2 sendok adonan lalu gulung dan semat dengan lidi. 4. Kukus sampai matang. Untuk 5 porsi Diit untuk penyakit jantung b. Diit I (penyakit jantung akut) Pukul 06.00 Pukul 08.00 Pukul 10.00 Pukul 13.00 susu susu air jeruk susu 1 gls 1 gls 1 gls 1 gls

Pukul 15.00 Pukul 18.00 Pukul 20.00 c.

sari pepaya susu teh manis

1 gls 1 gls 1 gls

Diit II,III dan IV (tidak terlalu akut/masa penyembuhan) Berikut sajian menu bagi penderita penyakit jantung. Menu dibagi menjadi

menu untuk makan pagi, makan siang, dan makan malam. Penjelasannya adalah sebagai berikut.Makan Pagi Contoh Menu Sajian Laksa ayam bening Bahan a. 50 gram daging ayam tanpa kulit b. 30 gram bihun c. 1 putih telur ayam d. 1 sdt minyak jagung e. 4 btir bawang merah f. sdt merica bubuk g. 1 buah jeruk nipis a. 500 gram ikan mas b. 1 ikat kemangi c. 2 sdt air asam d. 2 buah cabai merah e. 6 butir bawang merah f. 4 siung bawang putih g. 2 cm kunyit h. 2 batang daun bawang i. 2 lembar daun salam j. 1 batang serai k. sdt gula pasir a. 250 gram tempe b. 300ml air kelapa c. 1 sdm minyak jagung d. 3 lembar daun salam e. 1 iris lengkuas f. 50 gram gula merah a. 100 gram bayam b. 50 gram tahu sutera c. 100 ml air kaldu atau daging d. batang temu kunci e. sdt merica bubuk f. sdt gula pasir g. 1 sdt bawang goreng a. 300 gram tahu b. 100 gram daging ayam giling c. 2 lembar roti tawar a. b. c. d. e. f. Nilai Gizi Energi : 315,8 kkal Protein: 16,7 g Lemak : 14,5 g Karbohidrat: 27,7 g Kolesterol: 39,5 mg Serat: 0,3 g

Pelas Ikan Mas

a. Energi b. Protein c. Lemak d. Karbohidrat e. Kolesterol f. Serat

: 66,4 kkal : 9,1 g : 2,9 g : 0,4 g : 33,5 mg : 0,4 g

Tempe Bacem Siang

a. b. c. d. e. f.

Energi : 143 kkal Protein : 9,7 g Lemak : 4,9 g Karbohidrat: 16,9 g Kolesterol: Serat : 0,7 g

Bening Bayam Tahu Sutera

a. Energi : 100, 6 kkal b. Protein : 8,3 gr c. Lemak : 4,9 g d. Karbohidrat: 9,1 g e. Kolesterol: f. Serat : 1,2 g

Malam

Bakso Tahu Ayam

a. Energi kkal b. Protein c. Lemak

: 121,2 : 10,2 g : 6,5 g

d. 30 gram tepung terigu e. 1 putih telur ayam f. sdt merica bubuk g. 1 sdm seledri h. 25 gram sawi hijau i. 1 liter air kaldu ayam j. 2 sdm irisan daun bawang k. 1 sdm irisan bawang putih l. sdt merica halus

d. Karbohidrat: 5,7 g e. Kolesterol: 48,5 mg f. Serat : 0,8 g

Menurut Dewi (tanpa tahun), anjuran memilih, menggunakan, dan mengolah bahan makanan adalah sebagai berikut. 1. Memilih ikan yang segar dan mengandung lemak tak jenuh (omega 3). Semua jenis ikan segar air tawar dan air laut mengandung lemak tak jenuh yang baik untuk penderita jantung. Kandungan lemak tak jenuh ikan air laut seperti: tuna, salmon, sarden, tenggiri, dan kakap lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan dalam ikan air tawar. Sebaiknya tidak memilih ikan yang diawetkan seperti ikan asing, pindang, dan ikan kaleng. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Membatasi penggunaan kuning telur. Maksimum 2 kali seminggu. Sebaliknya, bebas mengonsumsi putih telur ayam. Menggunakan daging sapi has dalam dan daging sapi giling tanpa lemak saat membuat masakan menggunakan daging sapi. Tidak menggunakan kulit ayam untuk menu makanan karena merupakan sumber kolesterol. Tidak menggunakan santan kental karena mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Membuat kaldu sendiri dari rebusan air dan tulang ayam atau sapi. Menggunakan buah dan sayur segar. Menghindari yang diawetkan. Menggunakan susu skim atau susu kedelai untuk asupan protein dan kalsium. Menggunakan bumbu segar seperti: jahe, laos, serai, dan kencur sebagai penyedap rasa dan aroma. 10. Tidak memasak dengan cara menggoreng karena meningkatkan kalori dan lemak makanan sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Cara

memasak yang lebih aman adalah menumis, mengukus, merebus, memanggang, atau membakar di atas bara api. 11. Menggunakan minyak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal. Minyak dengan kandungan lemak tak jenuh ganda contohnya minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak biji bungan matahari. Minyak ini mengandung asam omega 3 dan omega 6 yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Sedangkan penderita kolesterol tinggi adalah penderita yang mempunyai kadar kolesterol dan atau kadar lemak yang tinggi dan jauh dari kadar normal. 2. Penyakit Jantung Koroner disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut.Gejala Penyakit Jantung Koroner antara lain: nyeri, sesak napas, kelelahan, jantung berdebardebar, pusing dan pingsan. Penyebab hiperkolesterolemia antara lain yaitu obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Gejalanya adalah sebagian orang merasakan sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. 3. Makanan untuk kolesterol tinggi dan jantung koroner adalah : penggunaan lemak sibatasi (terutama lemak jenuh), lebih banyak menggunakan lemak tak jenuh, tinggi serat dan protein sesuai dengan kebutuhan, penggunaan bahan makanan berkolesterol tinggi dibatasi, jumlah kalori dibatasi pada penderita yang gemuk 4. Diit untuk kolesterol tinggi dan penyakit jantung harus disesuaikan dengan parah tidaknya penyakit yang dialami penderita.

B. Saran 1. 2. 3. Lebih baik melakukan pencegahan dini agar tidak sampai mengobati. Harus selalu mengatur pola makan, tidak harus menunggu ketika sakit. Mewasapadai komposisi bahan makanan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Jantung Koroner. (Online) http://kumpulan.info/sehat/artikelkesehatan/48-artikel-kesehatan/189-mengatasi-penyakit-jantung-danserangan-jantung.html, diakses tanggal 15 November 2011) Anonim. 2011. Jantung Koroner. (Online) (http://wikipedia.com/ , diakses tanggal 15 November 2011) Decha. 2011. Seluk beluk tentang kolesterol. (Online). (http://www.dechacare.com/informasi-kesehatan/label.php?l=kolesterol257, diakses tanggal 16 November 2011). Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia. tanpa tahun Menu Sehat 30 Hari untuk Hiperkolesterol, Hipertensi, dan Penyakit Jantung. Jakarta: Penerbit Agromedia (Online), (http://books.google.co.id, diakses 15 Nopember 2011) Klikdokter. 2011. Makanan yang Berkolesterol Tinggi. (Online) , (http://www.klikdokter.com/kolesterol/read/2010/07/23/185/makananyang-berkolesterol-tinggi, diakses pada tanggal 12 November 2011) Kumpulan Info. 2008. Tips Mengendalikan Kolesterol. (Online). (http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/83-tipsmengontrol-kolestrol.html, diakses tanggal 16 November 2011). Metris. 2011). Gejala Dan Penyebab Penyakit Kolesterol Tinggi. (Online). (http://www.metris-community.com/gejala-penyebab-penyakit-kolesteroltinggi/.html, diakses tanggal 16 November 2011). Radiohar. 2008. Pengaturan-Makan-Pada-Penderita-Penyakit-Jantung-Koroner, (Online), (http://radioharmonifm.com/home/pengaturan-makan-padapenderita-penyakit-jantung-koroner-materi-talkshow-kesehatan/, diakses pada tanggal 12 November 2011) Resep komplit. 2010. Menu Rendah Kolesterol. (Online), (http://www.resepkomplit.com/category/menu-rendah-kolesterol, diakses pada tanggal 12 November 2011) Untoro, Bambang. 2006. Makanan dan Minuman Penurun Kolesterol , (Online), (http://untoro.wordpress.com/2006/09/12/makanan-dan-minumanpenurun-kolesterol, diakses pada tanggal 15 November 2011) Yusri. 2011. Mengatasi Jantung Koroner dan Serangan Jantung. (Online) http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/189mengatasi-penyakit-jantung-dan-serangan-jantung.html, diakses tanggal , diakses tanggal 15 November 2011)