15
1 DUKUNGAN SOSIAL PADA PENDERITA SAKIT JANTUNG DI RUMAH SAKIT HARAPAN KITA JAKARTA Eti Komalasari Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran dukungan sosial pada penderita sakit jantung khususnya di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta dan ingin mengetahui mengapa penderita sakit jantung memerlukan dukungan sosial serta bagaimana proses pemberian dukungan sosial tersebut pada penderita sakit jantung. Dukungan sosial adalah bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok sekitar yang membuat penerima merasa nyaman, dicintai dan dihargai serta dapat menimbulkan efek positif bagi dirinya. Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana adanya penyempitan pembuluh darah atau arteri yang menyebabkan tidak cukupnya suplai darah sehingga mengganggu aliran darah keotot jantung dan mengalami kerusakan atau gangguan fungsi jantung. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Teori yang digunakan adalah teori-teori dukungan sosial dan teori-teori penyakit jantung. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa dukungan sosial yang dapat diterima oleh penderita sakit jantung adalah dukungan emosional berupa perhatian sehingga penderita merasakan nyaman, aman dan dicintai, dukungan penghargaan diberikan dengan tidak selalu dilibatkan pada masalah yang dapat mengganggu kesehatannya, dukungan instrumental diberikan melalui tindakan atau bantuan fisik, dukungan informasional yang diberikan melalui penyluhan atau dari pihak rumah sakit sendiri, dukungan persahabatan yang dapat meringankan beban penderitaan penderita sakit jantung, dukungan motivasional diberikan melalui nasehat dan saran. Dengan dukungan ini penderita sakit jantung merasa tertolong dan dapat meringankan beban penderitaannya, lebih kuat dalam memerangi penyakitnya sehingga dapat menjalani hidup ini dengan baik, sehat dan normal. PENDAHULUAN Tubuh manusia memang sangat menakjubkan. Secara biologis, individu terdiri dari sekumpulan organ-organ yang bekerja dalam kesatuan dan menciptakan berbagai macam proses yang membuat kita berfungsi secara sempurna. Jantung sangat menakjubkan didalam kesederhanaannya, dan

Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

1

DUKUNGAN SOSIAL PADA PENDERITA SAKIT JANTUNG DI RUMAH SAKIT HARAPAN KITA JAKARTA

Eti Komalasari Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran dukungan sosial pada penderita sakit jantung khususnya di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta dan ingin mengetahui mengapa penderita sakit jantung memerlukan dukungan sosial serta bagaimana proses pemberian dukungan sosial tersebut pada penderita sakit jantung. Dukungan sosial adalah bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok sekitar yang membuat penerima merasa nyaman, dicintai dan dihargai serta dapat menimbulkan efek positif bagi dirinya. Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana adanya penyempitan pembuluh darah atau arteri yang menyebabkan tidak cukupnya suplai darah sehingga mengganggu aliran darah keotot jantung dan mengalami kerusakan atau gangguan fungsi jantung. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Teori yang digunakan adalah teori-teori dukungan sosial dan teori-teori penyakit jantung. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa dukungan sosial yang dapat diterima oleh penderita sakit jantung adalah dukungan emosional berupa perhatian sehingga penderita merasakan nyaman, aman dan dicintai, dukungan penghargaan diberikan dengan tidak selalu dilibatkan pada masalah yang dapat mengganggu kesehatannya, dukungan instrumental diberikan melalui tindakan atau bantuan fisik, dukungan informasional yang diberikan melalui penyluhan atau dari pihak rumah sakit sendiri, dukungan persahabatan yang dapat meringankan beban penderitaan penderita sakit jantung, dukungan motivasional diberikan melalui nasehat dan saran. Dengan dukungan ini penderita sakit jantung merasa tertolong dan dapat meringankan beban penderitaannya, lebih kuat dalam memerangi penyakitnya sehingga dapat menjalani hidup ini dengan baik, sehat dan normal.

PENDAHULUAN

Tubuh manusia memang sangat menakjubkan. Secara biologis, individu

terdiri dari sekumpulan organ-organ yang bekerja dalam kesatuan dan

menciptakan berbagai macam proses yang membuat kita berfungsi secara

sempurna. Jantung sangat menakjubkan didalam kesederhanaannya, dan

Page 2: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

2

menimbulkan kekaguman yang luar biasa jika mempertimbangkan beban kerjanya

yang sangat besar (Fredric & Libov, 1997).

Penyakit jantung merupakan penyakit pembunuh nomor satu bagi kaum

laki-laki dan perempuan. Penyakit jantung sering terjadi karena adanya proses

penyempitan arteri koroner.

O’Malley, dkk (2004) mengungkapkan tentang studinya bahwa tanda awal

penyakit jantung adalah adanya penumpukan kalsium yang tidak normal dalam

pembuluh jantung atau pengerasan pembuluh darah dalam pembuluh jantung. Hal

tersebut bisa dideteksi dengan cara discan. Tanda awal penyakit jantung ini bisa

juga dihubungkan dengan tingginya tekanan darah, tingginya indeks berat tubuh

dan kenaikan kadar LDL serta kadar lemak darah yang disebut trigliserida.

Penyakit jantung sering kali menyebabkan gejala yang berupa nyeri dada

atau sesak. Nyeri angina yang timbul pada saat melakukan kerja fisik atau pada

keadaan stres emosional. Sesak napas dan rasa letih yang berlebihan terutama

pada saat melakukan kerja fisik yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah

dan juga oksigen keotot-otot. Berdebar atau palpitasi terjadi akibat adanya

peningkatan denyut jantung atau kehilangan iramanya atau juga iramanya

bertambah cepat tanpa sebab dapat mengakibatkan pingsan tetapi palpitasi

(berdebar) menimbulkan rasa tidak enak dan rasa takut. Rasa takut yang

berlebihan akan membuat individu merasa kehilangan kepercayaan diri.

1

Mengalami serangan jantung melalui suatu krisis jantung atau bahkan

didiagnosis dengan penyakit jantung dapat memicu terjadinya depresi.

Dewasa ini, jutaan orang dengan penyakit jantung dapat menikmati gaya

hidup yang aktif dan memuaskan serta tidak mengalami depresi. Salah satu faktor

yang dapat mengurangi tingkat depresi pada penderita penyakit jantung adalah

dukungan dari keluarga, karena dibandingkan dengan orang lain kelurga

merupakan orang yang terdekat dengan penderita.

Menurut Sarafino (1990) yang dimaksud dukungan sosial adalah bantuan

yang diterima individu dari orang lain atau kelompok disekitarnya, yang membuat

penerima merasa nyaman, dicintai dan dihargai, bentuk dukungan sosial antara

lain adalah dukungan emosional, dukungan berupa penghargaan, dukungan

Page 3: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

3

berupa bantuan langsung dan dukungan informasional. Dukungan sosial

menjadikan individu merasa nyaman dan tenang.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran dukungan

sosial pada penderita sakit jantung di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, mengapa

penderita sakit jantung memerlukan dukungan sosial dan bagaimana proses

pemberian dukungan sosial bagi penderita sakit jantung.

DUKUNGAN SOSIAL

1. Definisi Dukungan Sosial

Kehadiran orang lain didalam kehidupan pribadi seseorang begitu

diperlukan, sebab itu individu membutuhkan dukungan dari orang terdekat,

dukungan yang dimaksud adalah dukungan sosial.

Sarafino (1990) mengartikan dukungan sosial sebagai bantuan yang

diterima individu dari orang lain atau kelompok sekitarnya, yang membuat

penerima merasa nyaman, dicintai, dan dihargai.

Sears dkk (1991) berpendapat bahwa dukungan sosial adalah adanya saling

mendukung antara individu satu dengan individu yang lainnya dimana

didalamnya terdapat satu orang yang memberikan bantuan untuk orang lain.

Kaplan dkk (1993) berpendapat bahwa tingkatan yang merupakan kebutuhan

dasar individu untuk cinta kasih, penghargaan, rasa memiliki, rasa aman yang

dipuaskan melalui interaksi dengan orang lain.

2. Bentuk-bentuk Dukungan Sosial

Sarafino (1998) mengemukakan bahwa bentuk dukungan sosial antara lain

adalah :

a. Dukungan Emosional.

Page 4: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

4

Dukungan sosial emosional meliputi empati dan perhatian terhadap individu.

Dukungan emosional tersebut memberikan perasaan nyaman, aman dan

dicintai terutama pada saat-saat penuh tekanan.

b. Dukungan Penghargaan.

Dukungan penghargaan diwujudkan melalui penghargaan terhadap individu,

dorongan atau persetujuan terhadap gagasan atau perasaan individu serta

perbandingan positif dengan individu lain. Dukungan penghargaan ini terutama

membantu meningkatkan harga diri individu.

c. Dukungan Instrumental.

Dukungan instrumental meliputi bantuan langsung, seperti ketika seseorang

memberikan bantuan uang untuk pengobatan bagi ekonomi lemah bantuan ini

sangat berarti.

d. Dukungan Informasi.

Dukungan informasi mencakup pemberian nasehat, saran atau umpan balik

tentang keadaan atau apa yang dikerjakan individu.

e. Dukungan persahabatan.

Suatu bentuk dukungan sosial yang dapat memberikan dukungan bagi

seseorang dalam usaha untuk mengurangi tekanan yang dirasakan.

f. Dukungan Motivasional.

Pemberian dorongan dan semangat pada individu yang membutuhkan untuk

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

3. Sumber-sumber Dukungan Sosial

. Wortman dan Conway (dalam Farhati & Rosyid, 1996) menyatakan

bahwa dukungan sosial dapat diperoleh dari teman dekat, anggota keluarga,

teman, dokter serta ahli-ahli dibidang keahlian yang sesuai. Sedangkan menurut

Orford (dalam Witridiani, 1996) menyebutkan beberapa sumber yang dapat

memberikan dukungan sosial antara lain: keluarga, teman dan tetangga serta guru

disekolah.

Page 5: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

5

4. Pengaruh Dukungan Sosial.

Dukungan sosial tidak terlepas dari akibat atau pengaruh yang ditimbulkan

oleh dukungan sosial sangat efektif mengurangi distress selama waktu stress.

Folonsen dan Beehr (dalam Farhati & Rosyid, 1996) menyatakan dukungan sosial

dapat mengurangi stress dengan cara berpengaruh terhadap stress dan

menghambat hubungan stressor dan stress.

5. Fungsi Dukungan Sosial

Sheridan dan Radmacker (1992) menyebutkan bahwa selama menjalankan

masa-masa yang dipenuh tekanan, seseorang sering mengalami penderitaan

emosional serta kemungkinan selanjutnya adalah menderita depresi, kesedihan,

cemas dan berkurangnya harga diri. Dengan adanya dukungan sosial setidaknya

orang tersebut dapat menyadari bahwa ada pihak atau orang-orang disekitar yang

siap membantu dalam menghadapi tekanan.

Dengan kata lain, dukungan sosial itu tidak akan efektif berfungsi bila

tidak disertai oleh adanya situasi peristiwa yang akan menimbulkan stres. Lebih

lanjut lagi dikatakan bahwa dukungan sosial ini akan kurang dirasakan/sama

sekali tidak ada efeknya pada situasi/kondisi yang taraf stresnya rendah.

6. Faktor-faktor yang Membentuk Dukungan Sosial.

Dukungan sosial terbentuk karena berbagai faktor. Myres (dalam Runtu,

2002) mengemukakan bahwa sedikitnya ada 3 faktor penting yang mendorong

seseorang untuk memberikan bantuan atau dukungan yang positif. Pertama,

empati yaitu turut merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan mengantisipasi

emosi dan memotivasi tingkah laku untuk mengurangi kesusahan dan

meningkatkan kesejahteraan orang lain. Kedua, norma & nilai sosial yang berguna

untuk membimbing individu untuk menjalankan kewajiban dalam kehidupan.

Ketiga, pertukaran sosial yaitu hubungan timbal balik perilaku sosial antara cinta,

pelayanan, informasi dan status dengan strategi minimax, yaitu meminimalkan

korban dan memaksimalkan reward, dan untuk meramalkan tingkah laku

seseorang.

Page 6: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

6

7. Manfaat Dukungan Sosial.

Menurut Johnson dan Johnson (dalam Witridiani, 1996) dukungan sosial

dapat memberikan dukungan emosi, instrumental, penilaian positif dan informasi

yang bermanfaat bagi individu dalam :

a. Meningkatkan produktivitas bila dihubungkan dengan pekerjaan.

b. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan

menyediakan rasa memiliki, memperjelas identitas diri, menambah harga diri,

serta mengurangi stress.

c. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik.

d. Pengelolaan terhadap stres dengan menyediakan pelayanan, perawatan,

sumber-sumber informasi dan umpan balik yang dibutuhkan untuk menghadapi

stres dan tekanan.

PENYAKIT JANTUNG

1. Pengertian Penyakit Jantung.

Menurut Supari (2003) penyakit jantung (serangan jantung) adalah suatu

keadaan dimana terdapat penyempitan pembuluh darah koroner sehingga

mengganggu aliran darah ke otot jantung dan mengalami kerusakan/gangguan

fungsi. Luasnya kerusakan otot jantung akan mempengaruhi harapan hidup si

penderita.

Menurut Mansjoer (1999) penyakit jantung adalah proses penyumbatan di

pembuluh arteri yang menyebabkan tidak cukupnya suplai darah ke otot jantung.

2. Gejala-gejala Penyakit Jantung.

Menurut Petch (1995) gejala-gejala penyakit jantung adalah sebagai

berikut :

a. Nyeri/sesak pada dada.

Biasanya terasa pada bagian tengah dada dan bersifat berat meskipun dapat

menyebar kearah mana saja, ia cenderung menyebar kearah dagu dan lengan.

b. Nyeri angina.

Page 7: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

7

Rasa ini hanya timbul jika jantung harus bekerja lebih keras seperti pada saat

melakukan kerja fisik atau pada keadaan stres emosional. Biasanya rasa tidak

enak tersebut berupa suatu perasaan tertekan pada dada, pada saat berjalan

tergesa-gesa. Akan menjalar keleher, dagu dan lengan tetapi bisa menghilang

dalam beberapa menit dengan istirahat. Manifestasi penyakit jantung ini

disebut sebagai angina pectoris yang berarti “dada tercekik”.

c. Sesak napas dan rasa letih.

Penambahan volume darah didalam serambi jantung dan pembuluh balik yang

mengarah ke jantung. Karena kebanyakan penyakit jantung terutama mengenai

bilik kiri jantung, maka paru-paru akan mengalami bendungan dan akan

merasa sesak (dyspnea). Rasa letih yang berlebihan terutama pada saat

melakukan kerja fisik yang disebabkan karena berkurangnya aliran darah dan

demikian juga oksigen ke otot-otot.

d. Pingsan.

Disebabkan karena kekurangan aliran darah didalam otak. Hal ini dapat

disebabkan akibat syok psikologis saja atau dapat disebabkan oleh penyakit

jantung berat.

e. Berdebar (palpitasi).

Peningkatan denyut jantung atau kehilangan iramanya atau juga iramanya

bertambah cepat tanpa sebab dapat mengakibatkan pingsan atau perasaan

pingsan, tetapi biasanya palpitasi hanya menimbulkan rasa tidak enak dan rasa

takut.

3. Penyebab Utama Penyakit Jantung.

Fredic & Libov (1997) mengemukakan faktor resiko atau penyebab utama

penyakit jantung diantaranya adalah :

a. Merokok.

b. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

c. Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah.

d. Diabetes.

e. Tekanan darah tinggi yang tak terkendali.

Page 8: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

8

f. Laki-laki atau perempuan setelah menopause.

g. Kurang olah raga.

h. Stres.

4. Macam-macam Penyakit Jantung.

a. Gagal Jantung.

b. Infark Miokard Akut (IMA).

c. Angina Pektoris.

d. Penyakit Jantung Hipertensif (PJH).

e. Stenosis Mitral.

f. Endokarditis Infektif.

g. Demam Reumatik (Rheumatic Fever).

h. Penyakit Jantung Reumatik (Rheumatic Heart Disease).

i. Kardiomiopi.

j. Perikarditis.

C. Peranan Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung.

Penyakit jantung (serangan jantung adalah suatu keadaan dimana terdapat

penyempitan pembuluh darah koroner sehingga mengganggu aliran darah ke otot

jantung dan mengalami kerusakan atau gangguan fungsi (Supari, 2003). Luasnya

kerusakan otot jantung akan mempengaruhi harapan hidup si penderita. Tanda

awal penyakit jantung adalah adanya penumpukan kalsium yang tidak normal

dalam pembuluh jantung atau pengerasan pembuluh darah dalam jantung. Salah

satu dari gejala penyakit jantung adalah rasa letih yang dapat menyebabkan sesak

napas dan berdebar-debar.

Untuk mengatasi stresnya salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan

membentuk dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang terdekat misalnya

keluarga, teman, dokter, dan lain-lain. Dukungan ini sangat penting apalagi untuk

pasien yang menderita penyakit jantung. Semangat dari lingkungan luar juga

dapat menolong dan menanggulangi sakit yang kronis. Dukungan sosial dapat

Page 9: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

9

memberikan efek yang positif terhadap kesehatan dengan perlindungan seseorang

dari efek yang negatif.

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Yin (2002) menjelaskan studi kasus merupakan suatu inkuiri (penelitian)

empiris yang menyelidiki fenomena didalam konteks kehidupan nyata, bilamana

batas-batas fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan diamati multi

sumber bukti dimanfaatkan. Selltiz, dkk (1977) mendefinisikan studi kasus

sebagai studi yang dilakukan secara intensif terhadap suatu fenomena yang

menarik.

Sedangkan menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) dengan

menggunakan studi kasus dapat diperoleh gambaran yang mendalam, mendetail

dan menyeluruh dan dalam konteksnya, serta dapat melihat keunikan pengalaman

individu. Dalam penelitian ini metode studi kasus digunakan agar mendapat

gambaran yang menyeluruh dan mendalam tentang gambaran peranan dukungan

sosial terhadap penderita sakit jantung di Rumah Sakit Harapan Kita. Melalui

studi kasus dapat dilihat dengan jelas dinamika terjadinya gambaran peranan

dukungan sosial pada penderita sakit jantung. Penelitian yang akan dilakukan ini

merupakan Multiple Case Study.untuk Multiple Case Study, Yin tidak

menyebutkan secara pasti jumlah kasus yang sebaiknya diikut sertakan.

Teknik Pengumpulan Data

Dasar digunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui seberapa besar

dukungan sosial bagi penderita penyakit kronis khususnya penyakit jantung

sehingga penderita dapat merasakan tenang dan nyaman dalam menjalani

kehidupannya. Dengan pendekatan kualitatif peneliti berharap memperoleh

penghayatan, pengalaman, persepsi pemahaman yang lebih mendalam.

Poerwandari (1998) memaparkan bahwa kedua metode ini yaitu wawancara dan

observasi merupakan metode dasar yang umumnya dipakai dan dilibatkan dalam

tipe-tipe penelitian kualitatif.

Page 10: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

10

1. Wawancara

Menurut Banister dkk (dalam Peorwandari, 2001) wawancara kualitatif

dilakukan pada peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang

makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang

diteliti, dan bermaksud eksplorasi terhadap isu tersebut, yang tidak dilakukan

melalui pendekatan lain.

2. Observasi

Dalam penelitian ini, observasi digunakan sebagai metode penunjang dalam

pengumpulan data. Penggunaan metode ini merujuk pada penjelasan Poerwandari

(1998) mengenai observasi yaitu kegiatan mengarahkan secara akurat, mencatat

fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar asfek dalam

fenomena tersebut.

Keabsahan dan Keajegan Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian kualitatif yang dapat dipercaya,

diperlukan data yang teruji. Menurut Moeloeng (2000) triangulasi adalah teknik

pemeriksaan kabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.

HASIL DAN ANALISIS

Berdasarkan analisis antar kasus bahwa dalam penelitian ini terdapat

kesesuaian dengan teori dari Petch (1995) mengenai gejala penyakit jantung

diantaranya : nyeri/sesak pada dada, nyeri angina, sesak napas dan rasa letih,

pingsan dan berdebar, kedua subjek penelitian ini mengalami gejala seperti yang

dikemukakan oleh teori tersebut.

Secara umum subjek mendapatkan dukungan sosial dari orang-orang di

sekeliling subjek ini sesuai dengan teori Sarafino (1998) mengenai bentuk-bentuk

dukungan sosial meliputi dukungan emosional (adanya empati, perhatian dan rasa

nyaman), dukungan penghargaan (dorongan dan persetujuan terhadap gagasan),

dukungan instrumental (bantuan langsung berupa tindakan dan bantuan

Page 11: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

11

fisik/materi), dukungan informasi (nasehat, saran dan umpan balik), dan

ditambahkan oleh Fenlanson dan Beehr (dalam Farhati & Rosyid, 1996) tentang

dukungan sosial dengan bentuk dukungan persahabatan (dukungan yang

mengurangi rasa tertekan) dan dukungan motivasional. Subjek mendapatkan

perhatian sehingga merasakan aman, nyaman dan dicintai. Merasa dihargai

dengan tidak dilibatkannya dalam gagasan untuk pemecahan masalah yang

sifatnya terlalu berat sehingga dapat menyebabkan kondisi subjek menurun,

bantuan tindakan dan materi ataupun fisik diterima oleh subjek dan membuat

subjek merasa senang, subjek mendapatkan nasehat dan informasi mengenai sakit

jantungnya hanya berbeda caranya. Dukungan persahabatan yang diterima subjek

dapat meringankan beban penderitaannya. Agar bisa hidup lebih baik, lebih kuat

untuk memerangi penyakitnya, subjek mendapatkan nasehat, semangat serta

dorongan yang baik dan berarti, subjek tidak mendapatkan dukungan jaringan

karena kedua-duanya tidak pernah mengikuti organisasi apapun termasuk dengan

Klub Jantung Sehat.

Rutter dkk (1993) menyebutkan bahwa semangat dari lingkungan luar dapat

menolong dan menanggulangi sakit yang kronis. Sheridan dan Radmacker (1992)

menyebutkan bahwa dengan adanya dukungan sosial orang-orang sekitar pasti

siap membantu dalam menghadapi tekanan. Disini subjek mendapatkan dukungan

emosional yang dapat memulihkan kondisi subjek sehingga lebih baik, subjek

merasa senang karena jauh dari stres. Adanya dukungan penghargaan membuat

subjek merasa dihargai sehingga kondisinya semakin membaik walaupun sakit

subjek masih dihormati. Bantuan yang diterima oleh subjek dapat membuatnya

merasa lega karena terhindar dari beban yang besar masalahnya menyangkut

biaya, subjek bisa lebih berkonsentreasi untuk proses penyembuhannya. Nasehat,

saran dan informasi tentang sakit jantungnya dapat mengakibatkan subjek merasa

tenang, lebih berhati-hati dalam menjaga kondisinya dan lebih kuat dalam

menjalani hidup ini dengan baik. Dukungan persahabatan yang diterima oleh

subjek dapat memperingan beban yang mereka pikul, dorongan dan semangat

dapat membuat subjek lebih termotivasi untuk sembuh, lebih kuat dan berani

dalam memerangi penyakitnya hingga subjek dapat hidup sehat.

Page 12: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

12

Perhatian yang subjek terima diberikan melalui nasehat, perkataan yang

baik, menemani, memberikan sesuatu yang menyenangkan, menuruti dan tidak

membantahnya sehingga emosi subjek dapat terkontrol. Penghargaan diberikan

melalui percakapan, tukar pikiran, menjenguk, dan tidak dilibatkannya subjek

dalam masalah yang berat sehingga dengan penghargaan ini subjek mendapatkan

umpan balik yang positif. Bantuan tindakan dapat langsung diberikan pada subjek

dan bantuan fisik/materi dapat diberikan langsung kepada subjek atau langsung

dengan pihak rumah sakit. Bantuan langsung tersebut dapat berupa Jaminan

kesehatan baik dari pemerintah (JPS) ataupun dari perusahaan swasta. Ini dapat

membuat subjek terbantu dari bebannya. Informasi yang diterima oleh subjek

dapat diterima melalui penyuluhan, saran, nasehat dokter atau perawat. Untuk

mengurangi rasa tertekan subjek mendapatkan dukungan persahabatan yang

diberikan melalui telepon, sms, atau bicara langsung, dengan menjenguk dan

menghibur, kedua subjek disini merasa tenang, aman dan nyaman. Dorongan dan

semangat diberikan langsung sehingga subjek termotivasi untuk hidup labih sehat,

termotivasi untuk sembuh sehingga keadaannya bisa lebih baik dari sebelumnya.

PENUTUP

Kesimpulan :

1. Gambaran Gejala-gejala Sakit Jantung pada Penderita Sakit Jantung

Umumnya gejala penyakit jantung diawali dari rasa sesak/nyeri pada dadanya

yang menjalar pada pangkal lengan. Biasanya terjadi jika bekerja atau melakukan

pekerjaan yang terlalu berat.

2. Gambaran Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung.

Secara umum para subjek mendapatkan dukungan emosional berupa perhatian

dari orang-orang di sekelilingnya sehingga subjek merasa nyaman, aman dan

dicintai. Mereka merasa dihargai oleh orang-orang di sekelilingnya karena subjek

tidak dilibatkan dalam setiap gagasan dan pemecahan masalahnya, jika masalah

tersebut dapat mengganggu kesehatan subjek. Subjek mendapatkan bantuan

langsung berupa tindakan dan fisik/materi yang dapat memberikan umpan balik

Page 13: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

13

yang positif. Nasehat dan saran serta informasi yang berkenaan dengan masalah

jantung diterima oleh subjek melalui penyuluhan. Menerima pula dukungan

persahabatan yang dapat meringankan beban penderitaannya. Dorongan dan

semangat diterima subjek agar mereka bisa lebih kuat dan berjuang terus untuk

mencapai kesembuhan.

3. Mengapa Penderita Sakit Jantung Membutuhkan Dukungan Sosial.

Adanya dukungan emosional yang diterima subjek melalui perhatian dapat

membantu memulihkan kondisi subjek agar lebih baik, merasa senang karena jauh

dari stres. Dengan adanya dukungan penghargaan, kondisinya pun semakin

membaik. Terbantu dengan bantuan langsung berupa tidakan dan fisik/materi

yang dapat membuat subjek merasa lega karena terhindar dari beban yang sangat

berat. Nasehat dan informasi yang subjek terima membuat subjek lebih tenang dan

kuat untuk menjalani hidup ini lebih baik. Dukungan persahabatan yang diterima

oleh subjek membuat subjek merasa terhibur, subjek mendapatkan dorongan dan

semangat sehingga dapat lebih termotivasi untuk sembuh dan membuat subjek

lebih berani memerangi penyakitnya.

4. Proses Pemberian Dukungan Sosial.

Dukungan emosional melalui perhatian,memberikan nasehat, berkata-kata yang

baik, menemani, memberikan sesuatu yang menyenangkan sehingga tidak

membuat subjek stres. Selain itu melarang segala sesuatu yang dapat membuat

kondisinya menurun, menghibur dan membuat subjek nyaman itu juga merupakan

bentuk dari satu dukungan emosional. Penghargaan diberikan melalui percakapan,

tukar pikiran, dan tidak melibatkannya subjek untuk masalah yang dapat

membuatnya stres itu dapat membuat subjek merasa dihargai. Bantuan berupa

tindakan diberikan subjek dengan cara, misalnya mengambilkan minum untuk

minum obat, membopong atau menggotong dan lain sebagainya. Sedangkan

bantuan fisik/materi dapat diterima langsung oleh subjek dapat juga langsung

dengan pihak rumah sakit. Informasi yang diterima, didapatkannya melalui saran

dan nasehat atau penyuluhan. Dukungan persahabatan dapat diberikan dengan

Page 14: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

14

cara memberikan support, hiburan, nasehat dan saran. Sedangkan untuk

memberikan dorongan dan semangat dapat dilakukan dengan cara bicara

langsung, agar subjek termotivasi untuk hidup lebih baik dan lebih kuat untuk

memerangi penyakitnya.

5. Dampak Pemberian Dukungan Sosial Bagi Penderita Sakit Jantung.

Dukungan emosional memiliki dampak yang positif dimana dengan pemberian

dukungan tersebut subjek merasa diperhatikan, sehingga dapat mengurangi rasa

sakit yang dideritanya. Adanya dukungan penghargaan membuat subjek merasa

dihargai. Dukungan instrumental memiliki dampak yang besar, merasa terbantu

dan dapat mengurangi beban penderitaannya. Dengan dukungan informasi

membuat subjek merasa lebih berhati-hati. Dampak dari dukungan persahabatan

membuat kedua subjek merasa senang karena orang-orang disekeliling subjek

memberikan semangat. Motivasi dan dorongan yang kuat dan sangat tinggi

membuat kondisi penyakit subjek semakin membaik.

DAFTAR PUSTAKA Farhati, Feri & Rosyid, Haryanto F. (1998). Karakteristik pekerjaan, dukungan

sosial dan tingkat burn-out pada non human services corporation. Jurnal Psikologi. No. 1. 1-12. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Kaplan, R. M., Sallis, J. F., Patterson, T.L. (1993). Health and human behavior.

New York : McGraw-Hill, Inc. Mansjoer, A., Triyanti, K., Safitri, R., Wardhani, W. I., & Sutiowulan, W. (1999).

Kapita selekta kedokterani. Jakarta : Media Aesculapus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Moeloeng, L. J. (2000). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT.

Rosdakarya. Petch, M. (1995). Penyakit jantung. Alih bahasa Dr. Gunadi. Jakarta : Arcan. Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi.

LPSP3 : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Page 15: Dukungan Sosial pada Penderita Sakit Jantung

15

Poerwandari, E. K. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. LPSP3 : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Runtu, D. Y. N. (2002). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian

diri pada remaja. Skripsi. Jakarta : Universitas Gunadarma. Rutter, D. R., Quine, L., Chesham, O. J. (1993). Social psychological approaches

to health. New York : Harvester Wheatsheaf. Sarafino, E. P. (1990). Health psychology biopsychological interaction. USA :

John Wiley & Sons. Sarafino, E. P. (1998). Health psychology biopsychological interaction (3 rd ed).

USA : John Wiley & Sons. Sears, D. O., Peplau, L. A., Taylor, S. E. (1991). Social psychology 7 th ed. USA :

Prentice-Hall International, Inc. Sheridan, C. L & Radmacher, S. A. (1992). Health pychology challenging the

biomedical model. New York : John Wiley & Sons, Inc. Witridiani, L. (1996). Hubungan antara dukungan sosial dan penyesuaian diri

pada para janda di kota besar. Skripsi. Depok : Univesitas Indonesia. Yin, R. K. (2002). Studi kasus : Desain dan metode. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada www. Google. Com dalam file ://A:/ Penyakit jantung. Posted 17 November

2003.