Pancasila Tentang Narkoba Cepat Jadi Amiin

Embed Size (px)

Citation preview

Islam melarang minuman keras (khamr), mengkonsumsi atau memperjualbelikan narkoba dan melarang perjudian.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr (minuman keras), berjudi, (berkorban untuk) berhala dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah (per-buatan-perbuatan itu) agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu syaitan bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti? [Al-Maa-idah: 90-91]

NARKOBADisusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa IndonesiaDisusun Oleh:Novian Azis Efendi (A 220100039)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2010KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentangg narkoba. Guna memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepad semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan maklah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karen itu, penulis mengharapkan saran dan kritik membangun yangg dtunjukan demi kesempurnan makalah ini. semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Desember 2010Dr.H. Novian A. Efendi S.PdDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ..... iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI .. iiiBAB I PENDAHULUAN .. 11. Wacana Pembuka 12. Perumusan masalah 23. Tujuan . 24. Manfaat . 3BAB II NARKOBA . 41. Pengertian Narkoba . 42. Penyebaran .. 63. Efek Narkoba .. 74. Jenis-jenis Narkoba . 85. Faktor Penyalahgunaan Narkoba 106. Manfaat Narkoba 11BAB III PENUTUP ... 131. Simpulan . 132. Saran .. 14DAFTAR PUSTAKA 15 BAB IPENDAHULIAN1. WACANA PEMBUKADi beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna tertentu.Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi.Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern Cannabis indica yang berasal dari India dengan Cannabis sativa dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.2. PERUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian dari narkoba?2. Bagaimana penyebaran narkoba di masyarakat?3. Efek apa yang disebabkan oleh narkoba?4. Apa saja jenis-jenis narkoba?3. TUJUAN1. Untuk mengetahui apa itu narkoba.2. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran narkoba di kalangan masyarakat.3. Untuk mengetahui efek dari narkoba.4. Untuk mengetahui jenis-jenis narkoba.4. MANFAAT1. Mengetahui seberapa bahayanya jika mengkonsumsi narkoba.2. Efek-efek apa saja jika menggunakan narkoba.3. Mengetahui apa sebenarnya guna narkoba. BAB IINARKOBA1. PENGERTIAN NARKOBANarkoba dan Napza Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Napza adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Nikotik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya kelenger, merujuk pada sesuatu yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke obat yang membuat penggunanya kecanduan.Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22, tahun 1997 narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu saja dampaknya tak terlalu berarti. Namun perubahan jaman dan mobilitas kehidupan membuat narkoba menjadi bagian dari gaya hidup, dari yang tadinya hanya sekedar perangkat medis, kini narkoba mulai tenar digaungkan sebagai dewa dunia, penghilang rasa sakit.Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan caramencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :Golongan Opiat : heroin, morfin, madat, dan lain-lain. Golongan Kanabis : ganja, hashish.Golongan Koka : kokain, crack.Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-shabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Zat psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :1. Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil alkohol).2. Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.3. Kanabinoida : Ganja, hashish.4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu-shabu. Halusinogenika, LSD,mushroom, mescalin.Tembakau (mengandung nikotin). Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan lem. Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-shabu, alkohol dan obat tidur. Zat adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem, nikotin, kafein).2. PENYEBARANHingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.3. EFEK NARKOBAHalusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSDStimulation, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktuDepresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak, contohnya ganja, heroin , putaw. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.Psilocin, sebuah obat halusinogen yang diperoleh dari jamur (Psilocybe mexicana). Efek yang timbul seperti dilatasi pupil, kegelisahan atau gejolak, euforia, terbuka dan mata tertutup visual (menengah umum pada dosis tinggi), sinestesia (mis. pendengaran melihat warna dan suara), meningkat suhu tubuh, sakit kepala, berkeringat dan menggigil, dan mual.sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian. Efek fisik dapat mencakup anoreksia, hiperaktif, pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut kering, sakit kepala, takikardia, Bradycardia, tachypnea, hipertensi, hipotensi, hipertermia, diaphoresis, diare, sembelit, penglihatan kabur, pusing, berkedut, insomnia, kesemutan, jantung berdebar , aritmia, jerawat, pucat, kejang-kejang, serangan jantung, stroke, dan kematian dapat terjad4. JENIS-JENIS NARKOBAAdapun jenis-jenis narkoba, yaitu : a. HeroinHeroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan. Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid. b. GanjaGanja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang. c.NarkotikaNarkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi pengguannya. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.5. FAKTOR PENYALAHGUNAAN NARKOBAPenyalahgunaan narkoba ada beberapa faktor yaitu:1. Lingkungan sosial Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya. Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena akibat dari broken home. Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.2. Kepribadian Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya.6. MANFAAT NARKOBATumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk. Kata morfin berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani. Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan.Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.BAB IIIPENUTUP1. KESIMPULANNarkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-sabu,dan alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba.Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas banyak sekali. Banyak organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat bius. Dalah-salah pada saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para penggunanya. Yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah bisa masuk bui, kalau ketangkep aparat.2. SARANDiharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan bahayanya mengkonsumsi narkoba dan menyalah gunakan narkoba.Karena jika salah seorang sudah menggunakan narkoba dan kecanduan, orang tersebut akan mengalami jantung yang berdebar-debar, mering menguap, mengeluarkan air mata berlebihan, mengeluarkan keringat berlebihan, mengalami nyeri kepala, mengalami nyeri/nilu sendi-sendi.DAFTER PUSTAKAWikipedia. 2010. Narkoba (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba. diakses tanggal 12 Desember 2010, pukul 10:19 )BNK Samarinda. 2007. Faktor dan Akibat NArkoba (online), (http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. diakses tanggal 13 Desember 2010, pukul 21:49)Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja

Disusun Oleh:1. Muh. Nur Ardian (28/8A)SMP NEGERI 9 YOGYAKARTADINAS PENDIDIKANPEMERINTAH KOTA YOGYAKARTAPEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA2010Kata PengantarAssalamualaikum. Wr. Wb.Kita panjatkan pujadan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahjkan rhmat-NYA, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalha ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.Kami ucapkan terimakasih kepad pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makjalah ini.Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari Bahasa Indonesia. Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia merupakan judul yang kami berikan untuk Makalah ini. Makalah ini bersisi tentang pengertian, macam-macam, dan bahaya Narkoba. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan memberi informasi kepada para remaja tentang bahaya Narkoba.Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kaum khalayak. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Tiada Gading yang tak RetakWassalamualaikum. Wr. Wb.A. Latar BelakangNarkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewas ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayingnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata pelajaran Bhs. Indonesia, kami kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.A. TujuanPenyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasimuda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasimuda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadipenerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktifpenghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akantinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum mudaatau remaja. Makalh ini bertujauan untuk1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkobabagi dirinya.1. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengertitentang jenis-jenis narkoba.1. tugas dari mata pelajaran Bahasa IndonesiaA. Rumusan MasalahKami membutan makalah ini dengan rancanag pertanyaan-pertayaan yang timbul dari benak kami, diantaranya:1. Apa pengertian Narkoba?2. Ada berapa macam Narkoba?3. Apa bahaya Narkoba?4. Bagimna mengatasinya?A. Isi1. PengertianNarkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantunganMeskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan dan/atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yangberlaku.1. Macam CanduGetah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai Lates. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap. MorfinMorfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. Heroin ( putaw )Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik. MorfinCodein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan. DemerolNama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. MethadonSaat ini Methadone banyak digunakanorang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.1. Faktor yang Mendorong Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja; antara lain: Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat. Perubahan teknologi yang cepat. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti Akhlaq) Meningkatnya waktu menganggur. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya. Menjadi manusia untuk orang lain.1. Bahayaa. Menurut Efeknya Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain &LSD Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat launorgan dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematiana. menurut jenisnyaAdapunbahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:1. Opioid: depresi berat apatis rasa lelah berlebihan malas bergerak banyak tidur gugup gelisah selalu merasa curiga denyut jantung bertambah cepat rasa gembira berlebihan banyak bicara namun cadel rasa harga diri meningkat kejang-kejang pupil mata mengecil tekanan darah meningkat berkeringat dingin mual hingga muntah luka pada sekat rongga hidung kehilangan nafsu makan turunnya berat badan1. Kokain denyut jantung bertambah cepat gelisah rasa gembira berlebihan rasa harga diri meningkat banyak bicara kejang-kejang pupil mata melebar berkeringat dingin mual hingga muntah mudah berkelahi pendarahan pada otak penyumbatan pembuluh darah pergerakan mata tidak terkendali kekakuan otot leher1. Ganja mata sembab kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair sering melamun pendengaran terganggu selalu tertawa terkadang cepat marah tidak bergairah gelisah dehidrasi tulang gigi keropos liver saraf otak dan saraf mata rusak skizofrenia1. Ectasy enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat sulit tidur kerusakan saraf otak dehidrasi gangguan liver tulang dan gigi keropos tidak nafsu makan saraf mata rusak1. Shabu-shabu: enerjik paranoid sulit tidur sulit berfikir kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas banyak bicara denyut jantung bertambah cepat pendarahan otak shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.1. Benzodiazepin: berjalan sempoyongan wajah kemerahan banyak bicara tapi cadel mudah marah konsentrasi terganggu kerusakan organ-organ tubuh terutama otakjadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:a. RemajaMasa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.a. PelajarDi Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Parapencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinyausia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali denganperkenalannya dengan rokok.Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar dikalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yangsudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalamiketergantungan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red)adalah sebagai berikut: Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap, mengantuk, dan malas, Tidak memedulikan kesehatan diri, Suka mencuri untuk membeli narkoba.1. Penyelesaian/SolusiBanyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.1. KesimpulanDari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunansyaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakinburuk2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusaknorma dan ketentraman umu.3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baiksecara fisik maupun psikologisA. PenutupAkhirnya makalah yang berjudul dampak narkoba bagi remaja initelah selesai dan semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisabermanfaat bagi kita semua baik itu bagi kalangan Mahasiswa, PelajarUmum sehingga bisa mengerti tentang bahaya narkoba yang bisamengerogoti moral kita dan sebagai generasi muda maka kita harus http://mnaokeoye.wordpress.com/2010/03/05/makalah-bahaya-narkoba/

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Kitab Suci Alqur'an. Al-A'raaf : 157)Ayat diatas mengindikasikan kepada kita semua, bahwa Allah memperingatkan hamba-Nya :1. Memerintahkan manusia mengerjakan yang Makruf.2. Melarang manusia untuk mengerjakan kemungkaran.3. Menghalalkan bagi manusia segala apa yang baik.4. Mengharamkan bagi manusia segala apa yang buruk.5. Dan untuk membuang semua beban pikiran dan hati dalam diri manusia.6. Perintah Allah siapa saja yang mengikuti apa yang diperintahkan-Nya dalam Alqur'an, mereka itulah termasuk orang-orang yang beruntung.Ganja, Heroin, Narkotika, Putau serta bentuk lainnya baik padat maupun cair yang terkenal dengan sebutan mukhaddirat (narkotik) adalah termasuk benda-benda yang diharamkan syara' tanpa diperselisihkan lagi di antara ulama. Dalil yang menunjukkan keharamannya adalah sebagai berikut :1. Ia termasuk kategori khamar menurut batasan yang dikemukakan Amirul Mukminin Umar bin Khattab r.a.:"Khamar ialah segala sesuatu yang menutup akal."Yakni yang mengacaukan, menutup, dan mengeluarkan akal dari tabiatnya yang dapat membedakan antar sesuatu dan mampu menetapkan sesuatu. Benda-benda ini akan mempengaruhi akal dalam menghukumi atau menetapkan sesuatu, sehingga terjadi kekacauan dan ketidaktentuan,yang jauh dipandang dekat dan yang dekat dipandang jauh. Karena itu sering kali terjadi kecelakaan lalu lintas sebagai akibat dari pengaruh benda-benda memabukkan itu.2. Barang-barang tersebut, seandainya tidak termasuk dalam kategori khamar atau "memabukkan," maka ia tetap haram dari segi "melemahkan" (menjadikan loyo).Imam Abu Daud meriwayatkan dari Ummu Salamah. "Bahwa Nabi saw. melarang segala sesuatu yangmemabukkan dan melemahkan (menjadikan lemah)."3. Bahwa benda-benda tersebut seandainya tidak termasuk dalam kategori memabukkan dan melemahkan, maka ia termasuk dalam jenis khabaits (sesuatu yang buruk) dan membahayakan, sedangkan diantara ketetapan syara': bahwa lslam mengharamkan memakan sesuatu yang buruk dan membahayakan. Buruknya hal ini dapat kita ukur secara :a. Medis (Membahayakan atau Tidak bagi diri kita sendiri dan orang lain)b. Norma-norma kesopanan (Merugikan tidak bagi diri kita sendiri dan orang lain)c. Aturan dan Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksid. KUHP dan KUHAPDasar-Dasar Alqur'an dan Sunnah tentang Narkoba dan Khamar :1. Larangan untuk membunuh diri sendiri (Menyiksa diri, Membinasakan diri sendiri ke jurang Maksiat) :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Kitab Suci Alqur'an. An-Nisa : 29)2. Perintah Allah untuk berbuat baik (Muamalah) dan Larangan Allah untuk berbuat maksiat dan kebinasaan :Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Kitab Suci Alqur'an. Al-Baqarah : 195 )3. Perintah Allah untuk menjauhi khamar dan judi karena lebih besar mudaratnya (kerugian) dibandingkan manfaatnya :Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir, (Kitab Suci Alqur'an. Al-Baqarah : 219)Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Kitab Suci Alqur'an. Al-Maidah : 90)Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (Kitab Suci Alqur'an. Al-Maidah : 91)4. Larangan menggunakan khamar untuk keperluan obat-obatan dan pengertian khamar menurut Sunnah Rasul :Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar(arak) dan beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran untuk obat." Lalu Nabi Saw berkata lagi, "Itu bukan obat tetapi penyakit." (HR. Ahmad)Rasulullah saw. pernah ditanya tentang arak dari madu. Beliau menjawab: Setiap minuman yang memabukkan adalah haram. (Shahih Muslim No.3727)Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Ketika turun beberapa ayat terakhir surat Al-Baqarah, Rasulullah saw. keluar lalu membacakannya kepada orang-orang, kemudian beliau mengharamkan perdagangan khamar. (Shahih Muslim No.2958)Akhir kata, nasib seorang manusia ditentukan oleh manusia itu sendiri. Jika beriman maka beruntunglah dia diakhirat, jika melakukan kemaksiatan maka termasuk kedalam orang yang rugi dunia dan akhirat. Seorang muslim dan mukmin yang berpegang teguh pada Alqur'an dan Sunnah tidak akan pernah terpikir untuk mendekati bahkan melakukan perbuatan diatas (khamar dan narkoba). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :Tiada seorang berzina selagi dia mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum khamar pada saat minum dia mukmin. (Mutafaq'alaih)A. PendahuluanMiras dan narkoba merupakan dua hal yang memiliki kesamaan daya perusak terhadap sendi-sendi kehidupan, sehingga menyita perhatian banyak kalangan. Lebih-lebih ketika sekian banyak penelitian menyatakan bahwa korban miras dan narkoba saat ini telah merambah ke segenap lapisan masyarakat mulai dari anak yang baru dilahirkan hingga orang tua, mulai dari rakyat jelata sampai konglomeratnya. Bahkan, tidak sedikit dari anak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang ikut menjadi korban keganasannya. Yang sangat memprihatinkan lagi, bahwa perilaku orang tua sudah biasa mempengaruhi sejak si kecil masih berada dalam kandungan. Bila waktu hamil sang ibu terbiasa minum alkohol, maka resiko si kecil berkembang menjadi pecandu alkohol pun juga besar.Dr John S Baer, seorang psikolog dari University of Washington mengatakan: Jumlah dan frekuensi alkohol yang diminum ibu hamil bisa menjadi patokan berapa besar anak berkembang menjadi alkoholik. Penelitian ini membuktikan penyebab semakin lama semakin banyak anak yang terlibat masalah alkohol. Baer yang juga mengajar di Addiction Treatment Center mengatakan kalau penelitian ini sebenarnya melanjutkan penelitian-penelitian sebelumnya. Para ilmuwan sudah lama menghubungkan masalah alkoholik dengan lingkungan dan kebiasaan. Dan studi ini adalah yang pertama mengangkat hubungan ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol dengan kemungkinan munculnya masalah alkohol pada si kecil. Penelitian ini membutuhkan waktu yang lama sejak tahun 2974-1975, sekitar 500 ibu hamil yang mempunyai kebiasaan minum alkohol berhasil dikumpulkan. Selanjutnya peneliti mengikuti perkembangan buah hati mereka selama 21 tahun. Penelitian ini tidak sia-sia. Kami menemukan sekitar 14 persen dewasa muda berusia 21 tahun, yang saat janinnya banyak terpapar alkohol, mengalami sedikitnya 4 sampai 5 kali masalah dengan alkohol. sedangkan anak yang dalam kandungan terpajani sedikit alkohol, hanya 4 persen yang berkembang menjadi pecandu. Memang masalah ini tidak bisa dihubungkan secara langsung. Namun dengan adanya penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan minum semasa hamil bisa menigkatkan resiko anak menjadi pecandu juga. Selain itu, kebiasaan minum alkohol bisa membuat anak lahir cacat atau kurang bulan (premature).Lain halnya dengan narkoba. Dampaknya lebih berbahaya dari sekedar meneguk minuman keras. Pemakaian narkoba dapat mengakibatkan gangguan mental atau jiwa yang dalam istilah kedokteran jiwa (psikiatri) disebut gangguan mental organic. Disebut organic karena narkoba ini bila masuk ke dalam tubuh maka langsung bereaksi dengan sel-sel syaraf pusat (otak) serta menimbulkan gangguan pada alam pikir, perasaan, dan perilaku. Paramedis pun telah bersepakat, bahwa heroin dan semisalnya dapat memakan sel-sel otak dan mengakibatkan kerusakan jiwa serta badan manusia. Sedangkan ekstasi merangsang susunan syaraf pusat, terutama syaraf otonom yang mengatur peredaran darah dan pernapasan. Rangsangan ini menyebabkan orang mampu bergerak terus menerus tanpa rasa lelah, tidak tidur semalam suntuk, hilang nafsu makan, dan jika ada suara musik secara refleks kepalanya langsung bergoyang-goyang atau bergeleng-geleng mengikuti alur musik tanpa henti. Dalam dosis tinggi, narkoba akan menyebabkan tekanan darah meningkat sehingga menambah kerja jantung secara paksa dan memungkinkan pecahnya pembuluh darah. Dan sesungguhnya mengonsumsi barang terlaknat ini menyebabkan penderitraan pada manusia secara material maupun moral.Dari aspek stabilitas keamanan, misalnya, baik nasional maupun internasional, persoalan narkoba saat ini sangat memperihatinkan. Dalam skala nasional banyaknya kejahatan-kejahatan di tanah air erat sekali hubunganya dengan masalah narkoba. Bahkan yang sangat mengerikan bahwa jaringan pengedar narkotika di Bali, Surabaya, dan Jakarta, selama lebih dari dua tahun ini dikendalikan oleh seorang narapidana (napi) laki-laki dewasa kelas I di Tangerang. Napi yang menjadi otak peredaran heroin dan putau tersebut adalah Innocent Iwuofor, seorang warga Negara Nigeria. Dalam skala internasional, ternyata kegiatan terorisme sering terkait dan erat hubunganya dengan kegiatan perdagangan narkotika ilegal lintas batas negara sehingga kepustakaan mengenai narkotika mengenal dan mengakui kedekatan kegiatan tersebut sebagai narco-terorism. Pasangan dua kegiatan yang berbeda latar belakang tampaknya semakin serasi sejalan dengan perkembangan pasca perang dingin karena kontrol dari negara kuat semakin berkurang terutama setelah hancur leburnya Negeri Unisoviet dan Yugoslavia. Kegiatan mafia kejahatan yang dimotori oleh bekas agenagen KGB semakin merajalela dan menghalalkan segala cara untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda yang tidak pernah akan diperoleh selama rezim Unisoviet masih berdiri utuh. Kegiatan perdagangan ilegal narkotika menjadi salah satu alternative sumber pendanaan bagi kegiatan terorisme dan kejahatan transnasional lainya, seperti perdagangan wanita dan anak-anak serta penyelundupan migran ke beberapa negara.Paparan di atas menunjukkan bahwa minuman keras, narkotika, dan obat berbahaya merupakan hal yang sangat menarik sekali untuk dikaji secara intensif, guna memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi minuman keras, narkotika, dan obat berbahaya yang menjadi permasalahan serius, baik dalam skala nasional maupun internasional.

B. Tinjauan Umum Tentang Miras Dan Narkoba1. Mirasa. Pengertian Miras (minuman keras)Minuman keras, sering kali disingkat dengan miras, adalah minuman beralkohol yang diproses dari hasil pertanian dengan jalan fermentasi atau destilasi. Dalam bahasa Arab (Islam) disebut khamer. Jadi, miras di sini adalah semua jenis minuman yang mengandung alkohol (ethanol) dan apabila diminum dapat memabukkan, membuat linglung, dan tidak sadarkan diri. Sekali pun mengandung alkohol (dibawah 20%) dan tidak bereaksi memabukkan, maka berdasarkan Standard Industri Indonesia (SII) tidak dinamakan minuman keras, akan tetapi dinamakan minuman ringan (shoft drink).b. Macam-macam MirasMacam-macam miras bisa diketahui melalui sedikit dan banyaknya kandungan ethanol yang terdapat pada setiap jenis minuman keras yang tersedia dan beredar di masyarakat. Dewasa ini minuman beralkohol (ethanol) yang dikonsumsi masyarakat tersedia dalam berbagai konsentrasi mulai dari 5% sampai 50%, seperti: Must dengan kadar ethanol 5-6%, Wine: 10%, Frotified Wine: 15-20%, Beer: 49%, Spirit: 38%, Whiskey US: 43-50%, Whiskey UK: 40%. , Anggur: 7-22%, umumnya 12-14 %, anggur merah: kira-kira 14%, Anggur Putih: kira-kira 10%, Champagne atau Sparking Wine: 10,13-20%, Port dan Sherry (dari jenis Anggur): 20% atau lebih, golongan bir : 4%-7%, Ale: 8-16%, Porter: 8-16%, Bir hitam: 8-16%, Toak (hasil fermentasi nira): 8%, Gin (dihasilkan dengan cara destilasi): 37-54%, Whiskey: 37-53%, Brendy: 37-43% dan sebagainya.c. Klasifikasi MirasMinuman beralkohol dikelompokkan dalam golongan sebagai berikut:1. Minuman beralkohol golongan A, yakni yang memiliki kadar ethanol (C2HOH) sebesar 1% sampai dengan 5%.2. Minuman beralkohol golongan B, yakni yang memiliki kadar ethanol kurang dari 20%.3. Minuman beralkohol golongan C, yakni yang memiliki kadar ethanol lebih dari 20% sampai 55%.

d. Pengaruh Miras terhadap KejiwaanMinuman keras baru berpengaruh pada kejiwaan, apabila mencapai konsentrasi ethanol dalam darah dengan efek klinik sebagai berikut:1. 30-100 mg/dl: Eforia sedang, aktif berbicara, hilang hambatan, tidak bisa berkonsentrasi, inkordinasi, tidak bisa berpendapat.2. 100-200 mg/dl: Emosi tak stabil, Excitement, reaksi lambat, keseimbangan hilang, bicara tidak karuan.3. 200-300 mg/dl: Binggung, disorientasi, pusing, diplopia, pupil melebar, keseimbangan berkurang.4. 300-400 mg/dl: Apatis, tidur, muntah, ngompol, tidak mau berdiri.5. 400 mg/dl: tidak sadar, koma, pernapasan lambat, reflek mata berkurang, temperatur tubuh menurun, hipotensi, shok mati.

C. NARKOBAa. Pengertian NarkobaNarkotika dan obat-obat berbahaya yang seringkali disingkat narkoba adalah dua jenis yang berbeda. Pertama, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Kedua, psikotropika dan obat-obat berbahaya adalah zat atau obat, baik alami maupun sintesis, bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.b. Jenis-jenis NarkotikaNarkotika atau obat bius yang dalam bahasa Inggris disebut narcotic adalah semua bahan obat yang mempunyai efek kerja yang pada umumnya bersifat:1. Membius (menurunkan kesadaran)2. Merangsang (meningkatkan semangat kegiatan atau aktivitas)3. Ketagihan (ketergantungan , mengikat, dependence)4. Menimbulkan daya berkhayal (halusinasi)Zat ini secara garis besar digolongkan menjadi dua macam: narkotika dalam arti sempit dan narkotika dalam arti luas. Narkotika dalam arti sempit, bersifat alami. Yaitu semua bahan obat opiatin, cocaine, dan ganja. Sedangkan narkotika dalam arti luas, bersifat alami dan syntetic. Yaitu semua bahan obat-obatan yang berasal dari:a. Papaver Somniferum (opium atau candu, morphine, heroin dan sebagainya)b. Eryth Roxylon Coca (cocaine)c. Cannabis Sativa (ganja, hasyisy)d. Golongan obat-obatan depressant (obat-obat penenang)e. Golongan obat-obatan stimulant (obat-obat perangsang)f. Golongan obat-obatan hallucinogen( obat pemicu khayal)Dr.Shaleh bin Ghonim as Sadlan membagi obat-obat terlarang ini menjadi tiga bagian, yaitu :a. Narkotika Natural (Alami)Yaitu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti ganja, opium, koka, alkot (cathaedulis) dan lain-lain.b. Narkotika Semi SintesisYaitu yang dimodifikasi dari bahan-bahan alami (biasanya dari zat kimia yang terdapat dalam opium) kemudian diproses secara kimiawi supaya memberikan pengaruh lebih kuat, seperti morfin, heroin, kokain dan lain-lainc. Narkotika SintesisYaitu pil-pil yang terbuat dari bahan kimia murni. Pengaruh dan efek yang ditimbulkannya sama dengan narkotika natural atau semi sintesis. Dikemas dalam bentuk kapsul, pil, tablet, cairan injeksi, minuman, serbuk dan berbagai bentuk lainya. Di antaranya adalah berbagai jenis obat tidur seperti kapsul Signal, atau pil perangsang (stimulantia) seperti Kiptagon atau Amphetamine, atau tablet penenang seperti Valium 5 dan derivate-derivatnya yang lain. Termasuk diantaranya pil hallusinogent (pembangkit halusinasi) sepert L.S.D (Lysegic Acid Diethlamide).Sejalan dengan itu Abu Ghifari membagi narkotika menjadi dua bagian yaitu :a. Narkotika alam. Jenis natur dari dedaunan dan getah, yang tehnik penggunaanya sangat praktis yang terdiri dari :1. Bentuk daun, misalnya ganja, wujudnya mirip daun teh kering, warnanya hijau kecoklatan, dan2. Bentuk getah, misalnya cannabis dan hasyis, wujudnya cairan kental, warnanya coklat tua.b. Narkotika sintetik jenis yang diolah secara kimiawi, terdiri dari:1. Bentuk cairan, misalnya morfin (ampul), wujudnya mirip cairan alkohol murni, warnanya bening.2. Bentuk tablet atau kapsul, misalnya: tablet cosadon, warnanya merah muda, magadon (nitrazwpam 5 mg), warnanya putih, rohipnool warnanya putih, kapsul nembutal, warnanya kuning, trandene 10, warnanya kuning tua.d. Klasifikasi Narkoba1. NarkotikaMenurut UU No. 22 Th. 1997 tentang narkotika, pasal 2 ayat 1 ditinjau dari ruang lingkup dan tujuanya, narkotika bisa diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu narkotika golongan I, golongan II, dan narkotika golongan III.Yang dimaksud dengan narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Dan yang dimaksud dengan narkotika golongan II, adalah yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Adapun yang dimaksudkan dengan narkotika golongan III, adalah narkotika ynag berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.2. PsikotropikaSebagaimana narkotika, psikotropika pun juga digolong-golongkan atau diklasifikasikan menurut jenisnya. Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan, digolongkan menjadi empat golongan , yaitu psikotropika golongan I, golongan II, golongan III, dan psikotropika golongan IV.Dalam penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika dijelaskan, bahwa psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.Sedangkan psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan sertam mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.Sekalipun pengaturan psikotropika dalam undang-undang ini hanya meliputi psikotropika golongan I, golongan II, golongan III, dan psikotropika golongan IV, masih terdapat psikotropika lainya yang tidak mempunyai potensi mengakibatkan sindrom ketergantungan, tetapi digolongkan sebagai obat keras. Oleh Karena itu, pengaturan, pembinaan, dan pengawasannya tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang obat keras.

e. Pengaruh atau gejala yang ditimbulkan oleh narkobae.1. PsikologiMeskipun efek narkotika dan psikotropika sering berlainan, namun secara umum benda itu menyerang sistem dan fungsi neotransmitter pada susunan syaraf pusat atau otak. Akibatnya fungsi berfikir, berperasaan dan berperilaku dari si pemakai atau pecandu akan terganggu. Misalnya semangat berlebihan, gelisah, dan tidak bisa diam, tidak bisa tidur, dan tidak bisa makan. Dalam jangka panjang, penggunaan obat ini dapat menimbulkan fungsi otak terganggu dan bisa berakhir dengan kegilaan.Bila si pemakai sudah sampai pada tingkat pecandu, kemudian ia tidak memakainya, maka pengaruh yang dapat dirasakan, antara lain cepat marah, tidak tenang, cepat lelah, tidak bersemangat, dan ingin tidur terus.e.2. FisiologisEfek yang ditimbulkan oleh narkotika dan psikotropika terhadap fisik, antara lain menurunya kekebalan tubuh dan rusaknya beberapa fungsi organ tubuh, baik organ dalam seperti jantung, paru-paru, liver, hati dan lain sebagainya, juga organ luar seperti pupil mata mengecil , bicara cadel, mulut kering, dan alat-alat indera lainya.Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa narkoba adalah racun yang bukan saja merusak seseorang secara fisik tapi juga merusak jiwa dan masa depan penggunanya. Secara fisik, kekebalan tubuh semakin lama semakin ambruk, sementara mentalitasnya sudah terlanjur ketergantungan dan membutuhkan pemenuhan narkoba dalam dosis yang semakin tinggi. Jika dia tidak berhasil menemukan narkoba, maka tubuh akan mengadakan reaksi yang menyakitkan, diantaranya sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan badan menggigil yang dikenal dengan sakau. Untuk itu para pecandu narkoba tidak bisa lepas dari ketergantungan, hingga memerlukan terapi cukup lama.Penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan gangguan mental atau jiwa yang dalam istilah kedokteran jiwa (psikiatri) disebut gangguan mental organic. Disebut organic karena narkoba ini bila masuk ke dalam tubuh langsung bereaksi dengan sel-sel saraf pusat (otak) dan menimbulkan gangguan dalam alam pikir, perasaan danperilaku. Kondisi demikian dapat dikonseptualisasikan sebagai gangguan jiwa karena narkoba.

D. Tinjauan Hukum Islam terhadap Miras dan Narkoba1. Mirasa. Pengertian Miras menurut Hukum IslamMiras dalam Islam disebut dengan khamer. Sedangkan kata khamer berasal dari kosa-kata Arab khamara-yakhmuru atau khamara yakhmiru, yang berarti tertutup atau terhalang. Karena itu, minuman tersebut sifatnya dapat menutupi akal dan pikiran sehat peminumnya dari mengerjakan perintah-perintah agama (Allah dan rasulnya). Khamer dibuat dari perasan atau sari buah anggur. Bisa disebut khamer juga setiap perasan atau sari buah yang difermentasi atau didestilasi, atau dilakukan peragian sehingga berefek memabukkan.Namun untuk yang terakhir ini masih diperselisihkan oleh kalangan ulama fikih, misalnya:1. Imam Abu HanifahIa berpendapat, bahwa khamer adalah minuman yang memabukkan dan hanya terbuat dari perasan anggur saja. Sedangkan minuman memabukkan yang terbuat dari bahan selain perasan anggur, ia tidak dimasukkanya ke dalam kategori khamer, akan tetapi menamakanya dengan sebutan nabidz. Sebagaimana pernyataannya sebagai berikut ini: Khamer adalah minuman yang memabukkan yang berasal dari perasan anggur saja. Adapun yang memabukkan dari selain anggur, seperti minuman yang terbuat dari perasan kurma dan gandum, maka tidak dinamakan khamer, akan tetapi dinamakan nabidz. Ini adalah madhabnya ulama Kufah, Al-NakhaI, Al-Tsauri dan Ibnu LailaDengan pendapatnya tersebut, ia mengemukakan dua alasan :a. Karena alasan bahasa. Mereka berpegang pada kata-kata Abu al-Aswad al Duali sebuah syairnya yang berbunyi sebagai berikut : Biarlah khamer itu diminum orang-orang yang sesat,Karena aku yakin bahwa sang pemabuk tetap menyanyikan (membela) keberadaanyaBaik Khamer itu tak ada untuknya atau sang pemabuk tak memilikinya.Sesungguhnya mereka berdua adalah saudara yang pernah disusui seorang ibuDengan alasan ini mereka berpendapat bahwa sesungguhnya nabidz bukan termasuk khamer. Dan yang dinamakan khamer adalah sesuatu (minuman) yang sangat keras (memabukkan) yang berasal dari perasan anggur.b. Karena alasan agama, (berlandaskan sunnah nabi). Yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abi Said al Khudri : Ketika Nisywan datang kepada rasulullah, beliau berkata kepadanya: Apakah kau minum khamer? Ia menjawab: saya tidak meminumnya sejak Allah dan rasulnya mengharamkan. Kalau begitu apa yang kau minum? Ia menjawab: Dua campuran. Maka rasulullah mengharamkan kedua campuran tersebut.Hadis tersebut menjelaskan bahwa peminum meniadakan penamaan khamer dari dua campuran minuman dihadapan rasulullah sedangkan beliau tidak mengingkarinya.2. Jumhur Ulama (Mayoritas Ulama)Di antara mayoritas ini, antara lain, adalah Imam Malik, Imam Syafii, dan Imam Ahmad. Mereka berpendapat: . .Khamer adalah nama (sebutan) bagi setiap minuman yang memabukkan baik terbuat dari anggur, kurma, gandum, atau lainnya. Ini merupakan pendapat mayoritas dari kalangan ahli hadis dan ulama HijazAlasan mereka bahwa yang dinamakan khamer adalah segala sesuatu yang memabukkan, menjadi sangat kuat sekali dengan ditopang beberapa dalil hadits berikut:1. Hadis Ibnu Umar yang mengatakan ( )Segala yang memabukkan adalah khamer, dan segala yang memabukkan hukumnya haram.(H.R. Abu DAud dari Ibnu Umar).2. Hadis Ibnu Umar : ( )Khamer diharamkan semenjak ditetapkan keharamanya, dan khamer yang dimaksud yang terbuat dari lima hal: anggur, kurma, biji gandum, jewawud (jelai), dan sari pati. Khamer adalah apa yang dapat menutupi akal.(H.R. Abu Daud).3. Hadis Ummi Salimah ( ).Rasulullah melarang segala minuman yang memabukkan dan menutupi akal .(HR. Abu Daud dari Ummi Salamah RA). 4. Hadis Abu Hurairah: ( )Zuhair bin Harb bercerita padaku, bahwa Isnail bin Ibrahim telah bercerita kepada kita, kita telah mendapatkan kabar dari Al Hajjaj bin Abi Usman, bahwa Yahya bin Abi Katsir bercerita padaku sesungguhnya Aba Katsir mendengar Abu Hurairah berkata : Rasulullah saw, bersabda : khamer itu terbuat dari kedua pohon ini, yaitu kurma dan anggur.(H.R.Muslim).5. Hadits Anas: . ( )Ahmad bin Yunus bercerita kepada kita, bahwa Abu Syihab Abdu Rabbih bin Nafi, dari Yunus, (ia) dari Tsabit Al Bunnani, (ia) dari Anas telah bercerita kepada kita, diharamkan khamer semenjak ditetapkan keharamanya, dan di Madinah kami tidak mendapatkan khamer yang terbuat dari anggur, kecuali hanya sedikit. Sedangkan umumnya khamer kita kebanyakan terbuat dari kurma atau kurma yang masih muda. Al-Fahru al Rozi berpendapat bahwa hal di atas merupakan argumentasi yang paling kuat dalam hal menamakan khamer dalam pengertian semua yang memabukkan.Al-Imam al-Alusi pun juga mengemukakan komentarnya sebagai berikut: .Menurut saya, sesungguhnya yang benar dan tidak boleh diingkari, bahwa minuman yang dibuat dari apa saja selain anggur, apapun adanya serta apapun namanya, sekiranya memabukkan maka hukumnya haram. Baik sedikit maupun banyak. Peminumnya dikenai hukuman had, talaknya dianggap sah serta najisnya terhitung najis mughalladhahDari berbagai argumentasi di atas, Muhammad Ali al-Shabuni berpendapat bahwa sesungguhnya segala sesuatu yang memabukkan adalah khamer.Selain permasalahan di atas, yang juga menjadi perbincangan para ulama adalah bentuk zat dari khamer. Muhammad al-Zuhri al Ghamrawi menyatakan: .Yang dimaksudkan dengan peminumnya adalah orang yang mengonsumsi khamer, sekali pun berupa zat padat, adalkan berasal dari zat cairDari pernyataan tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan khamer harus berupa zat cair atau zat padat yang berasal dari zat cair. Oleh karena itu yang tidak berbentuk zat cair (minuman), seperti: ganja, opium, dan sebagainya bukan termasuk khamer. Oleh karenanya, tidak berlaku hukuman had bagi penggunanya (peminumnya). Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim al Bajuri yang mengatakan: .Dikecualikan dari minuman (syarab), tumbuh-tumbuhan seperti ganja, opium, dan lainya, maka tidak diberlakukan hukum had, sekalipun semua itu haram dan menutupi akal. Tetapi sebaiknya hal tersebut dijauhkan dari pandangan orang awamDari ulasan di atas, secara definitive, khamer bisa diartikan sebagai: Zat cair atau zat padat yang berasal dari zat cair yang disajikan untuk minuman, yang apabila diminum akan mengakibatkan mabuk atau tertutupnya akal. Dengan demikian sekalipun berupa zat cair, tetapi tidak disajikan untuk diminum, tidak termasuk kategori khamer, seperti alkohol dan sebagainya.

b. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Miras (Khamer)Sebagian telah dimaklumi, bahwasanya al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dalam mengatur segala persoalan kehidupan. Kemudian setelah itu secara berurutan adalah: Sunnah rasul (al-Hadis), Ijma, dan yang terakhir adalah Qiyas. Dengan bersandar pada empat hal inilah segala persoalan sosial baik yang sudah terjadi , maupun yang sedang dan akan terjadi, ditetapkan sebagai aturan aturan hukum yang harus ditaati. Karena al-Quran diturunkan oleh Allah ke dunia diperuntukkan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Sebagaimana firman-Nya dalam al-Quran surat Al-Anbiya, ayat 107: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.Secara universal, kandungan isi al-Quran, mencakup persoalan sosial, yang terdiri dari :1) Ilmu-ilmu tentang hokum.2) Ilmuilmu tentang jidal (dialog).3) Ilmuilmu tentang bagaimana orang mengingat-ingat kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.4) Ilmu-ilmu tentang peringatan terhadap manusia akan adanya hari pembalasan.5) Ilmuilmu tentang kematian dan kehidupan setelah mati.Masalah minuman keras memang sudah ditetapkan keharamanya di dalam al-Quran. Dan segala sesuatu yang telah ditetapkan aturanya di dalam al-Quran , wajib ditaati dan tidak boleh seorang pun mengingkarinya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas sebagai berikut: . .Apabila telah kami kumpulkan dan kami tetapkan al-Quran di hatimu, maka berbuatlah kamu dengannya. Yang dimaksudkan Ibnu Abbas adalah al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.maka jadilah al-Quran itu baginya bagaikan ilmu.Setelah melalui perdebatan panjang di kalangan para ulama dalam menentukan apakah sesunguhnya khamer tersebut, pada akhirnya bisa disimpulkan bahwa mereka (ulama) terbagi menjadi dua golongan, yaitu:Pertama, adalah golongan Hanafiyah. Mereka memutuskan bahwa khamer adalah: Minuman yang memabukkan yang terbuat dari perasan anggur. Sedangkan yang terbuat dari selain anggur tidak disebut khamer, akan tetapi disebut nabidz.Kedua, adalah golongan jumhur ulama, yaitu Malik, Syafii, dan Ahmad. Mereka memutuskan bahwa khamer adalah:Nama (sebutan) bagi setiap minuman yang memabukkan , baik terbuat dari perasan anggur, kurma, gandum atau yang lainnya.Setelah mencermati perbedaan pendapat tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa secara definitive khamer adalah: Zat cair atau zat padat yang berasal dari zat cair yang disajikan untuk minuman, yang apabila diminum akan mengakibatkan mabuk atau tertutupnya akal fikiran.Islam memandang khamer sebagai sesuatu yang kehadiranya akan menimbulkan mafsadat atau kerusakan dalam perjalanan hidup manusia. Oleh karenanya khamer harus dijauhkan dari segala aktifitas manusia, agar bisa mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat. Firman Allah dalam al -Quran, surat Al-Maidah, ayat 90 menyatakan: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum (khamer), berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.Kata rijs( ) dalam ayat di atas, sekalipun oleh kebanyakan orang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata keji, sesungguhnya merupakan terjemahan yang kurang tepat (kurang pas). Karena dalam ayat di atas, perbuatan (keji) itu dinyatakan sebagai bagian dari syaitan. Kesimpulannya, orang yang minum khamer telah mengambil alih satu perbuatan dari perbuatan-perbuatan syaitan. Sebagaimana diinformasikan al-Quran , bahwa syaitan adalah musuh bagi manusia, dan manusia harus memposisikanya sebagai musuh yang nyata. Bukan hanya Islam yang menyatakan bahwa syaitan adalah musuh bagi manusia, tetapi hampir semua agama dan keyakinan menyatakan bahwa syaitan adalah musuh yang selalu bertujuan untuk menyesatkan dan merusak sendi-sendi agama yang bertujuan memelihara kelangsungan dan keselamatan serta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.Untuk memberikan pemeliharaan terhadaap kelangsungan dan keselamatan serta kebahagiaan hidup yang dimaksud, Imam Syathibi, menetapkan lima tujuan yang paling mendasar dengan diturunkanya syariat Islam. Lima tujuan dasar itu, ia menyebutnya dengan al dlaruriyyah al khams, yang diantaranya, Hifdzu al din (menjaga agama), Hifdzu al nasl (menjaga keturunan), Hifdzu al mal (menjaga harta), Hifdzu al aql (menajga akal), Hifdzu al Irdli (menjaga harga diri).Kelima hal tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia yang wajib dijaga. Oleh karena itu datangnya khamer yang berpotensi merusak, harus dihindarkan jauh-jauh dengan tujuan untuk:1) Menjaga agamaAgama merupakan suatu keyakinan yang mengatur perjalanan hidup manusia demi mencapai kebahagiaanya di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu agama merupakan kebutuhan asasi manusia yang harus dihormati dan dijaga dari segala hal yang merusaknya. Baik dalam hubunganya antara manusia dengan sesame (muamalah), maupun dengan penciptanya (ibadah). Baik dalam bidang muamalah maupun ibadah, kesehatan jasmani dan rohani merupakan kebutuhan fital yang tidak boleh ditiadakan. Sebab itulah minum khamer yang berpotensi merusak ditetapkan sebagai perbuatan syaitan. Ibadah, (khususnya shalat) merupakan perintah Allah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati dan ikhlas, serta dalam konsentrasi maksimal. Yaitu melaksanakan ibadah penuh dengan kesadaran berfikir serta hadirnya hati yang diikuti dengan gerakan-gerakan anggota badan secara teratur dan tumaninah. Kehadiran khamer (miras) yang berpotensi merusak akal dan jiwa serta membuat lemahnya fisik, sangat bertentangan dan bahkan bisa mengacaukan perbuatan shalat tersebut. Oleh karena itu Islam melarang orang mendekati perbuatan shalat ketika dalam keadaan mabuk. al-Quran suran An-Nisa: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.Ayat tersebut sesungguhnya tidak menunjukkan larangan tentang shalat. Karena shalat merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Hanya saja ayat tersebut menjelaskan bahwa shalat tidak boleh didekati(dikerjakan) ketiak orang itu dalam keadaan mabuk. Artinya fokus larangan dalam ayat tersebut adalah larangan mabuk (minum khamer). Karena ketika orang itu mabuk , jiwa, raga, dan fikiranya terganggu, hingga ia tidak menyadari apa yang ia ucapkan di dalam shalat, dan tidak pula menyadari akan gerakan-gerakan yang ia kerjakan di dalamnya. Hal semacam ini sangat bertentangan dengan tujuan syariat dalam hal shalat atau ibadah-ibadah yang lainnya.2) Menjaga Keturunan.Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan jawaban tegas bahwa minuman keras ternyata berakibat buruk pada generasi penerus. Bahaya minuman keras, bukan hanya mengancam peminumnya saja. Namun secara tidak manusiawi, anak yang masih kecil, bahkan ketika anak masih berada dalam kandungan , sudah terpengaruh (mengalami gangguan-gangguan kesehatan) manakala ketika sang ibu hamil terbiasa minum alkohol. Bahkan resiko si kecil berkembang menjadi pecandu alkohol pun besar. Masalah ini dikemukakan dalam suatu studi: Jumlah dan frekuensi alkohol yang diminum ibu hamil bisa menjadi patokan berapa besar anak berkembang menjadi alkoholik. . Pengaruh buruk alkohol atau miras tidak hanya berpengaruh fisik saja, melainkan juga berpengaruh pada karakter atau akhlak si anak, yang dalam pepatah Jawa dikatakan kacang ora ninggalno lanjaran. Artinya seseorang meniru keadaan akhlak orang tuanya.3) Untuk menjaga hartaOrang hidup tidak mungkin bisa dipisahkan dari harta. Artinya tanpa harta orang tidak akan bisa hidup. Oleh karena itu harta termasuk kebutuhan asasi yang harus dipenuhi dan dijaga. Membelanjakan harta ke jalan yang tidak benar (untuk minuman keras atau khamer) merupakan perbuatan yang tidak ada artinya dan sia-sia atau mubadzir, sekaligus merupakan perbuatan syaitan yang seharusnya dijauhi. Sebagaimana al-Quran , surat Al-Isyra ayat 27 menyatakan : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhanya.

4) Untuk menjaga akalBanyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menerangkan bahwa akal adalah sesuatu yang amat penting bagi manusia. Dengan akalnya manusia bisa mengetahui tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah. Dan dengan akalnya pula manusia akan mendapatkan kebahagiaanya. al-Quran surat Al-Baqarah ayat 242 menegaskan sebagai berikut: Demikian Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum hukum-Nya) supaya kamu memahaminya. Mengenal Tuhan adlaah suatu kebahagiaan tersendiri bagi orang yang mengerti apa artinya hidup dalam naungan agama. Irulah sebabnya pada suatu ketika Siti Aisyah menyatakan sebagai berikut: .Sungguh berbahagialah orang-orang yang diberi akal oleh Allah.Demikian halnya Al Hasan Ra. Dalam suatu komentarnya ia mangatakan: Tidaklah sempurna agama seseorang hingga sempurna akalnya, dan Alloh tidak menitipkan akal kepadanya kecuali pada suatu hari Allah berkenan menyelamatkanya.Ia berkomentar demikian tidak lain karena memandang betapa akal itu merupakan sesutau yang sangat berharga baginya. Agama seseorang tidak akan sempurna jika akalnya tidak sempurna. Dan keselamatan seseorang pun tergantung pada kesempurnaan akalnya pula.

5) Untuk menjaga KehormatanMengkonsumsi minuman keras, tidak hanya menyebabkan rusaknya fisik, dan kerugian harta saja, melainkan juga menyebabkan penderitaan manusia secara moral atau kejiwaan serta menterlantarkan keluarga yang seharusnya dijunjung tinggi. Para ahli dibidang kedokteran menyatakan: Tidak sedikit orang yang kecanduan (selalu minum khamer), akhirnya kehilangan kepedulian terhadap dirinya sendiri , keluarga, bahkan menyeret dirinya untuk berbuat kriminal lainya demi mendapatkan harta untuk menghancurkan dirinya sendiri, keluarga, bahkan memperlemah umat dan negaranya.Realitas sosial menunjukkan bahwa banyak sekali kejadian-kejadian kriminal. Yang disebabkan karena pelakunya dalam keadaan mabuk. Perbuatan tersebut dilakukan diluar kesadarannya. Karena otak (pikiran) orang yang sedang mabuk khamer, terganggu oleh serangan alkohol pada syaraf pusatnya. Dalam kitabnya Dalil al Sailin dituturkan: : .Berkatalah seorang Badui, minuman keras (khamer) adalah pangkal semua kejahatan , asal segala bencana dan sebab segala kerusakan.Dengan demikian jelaslah bahwa miras (khamer) merupakan penyebab segala terjadinya perbuatan jahat (criminal), sesuai dengan al-Quran surat Al-Maidah ayat 91: Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamer dan berjudi itu, dan menghalangi kamu mengingat Allah dan sembahyang, maak berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).Setelah mencermati ulasan di atas, secara garis besar bisa disimpulkan bahwa miras adalah sesuatu yang sangat merugikan, karena adanya daya perusaknya sangat besar terhadap sendi-sendi kehidupan, yaitu: agama, keturunan, harta, akal dan harga diri manusia.

c. Pertimbangan Hukum Islam terhadap Miras (Khamer)Proses yang panjang dalam perjalanan manusia bersama minuman keras (khamer), pada akhirnya membuahkan suatu ketetapan bahwa miras adalah sebagai sesuatu yang dilarang (diharamkan)Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan dampak negatip yang ditimbulkan oleh miras, yaitu:1). Miras sebagai faktor penyebab terganggunya agama2). Miras sebagai faktor penyebab terganggunya keturunan3). Miras sebagai faktor penyebab terganggunya harta.4). Miras sebagai faktor penyebab terganggunya akal5). Miras sebagai penyebab terganggunya harga diri.Maka berdasarkan:1. Q.S. Al-Baqarah 219-220: Tentang dunia dan akhirat, Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: Menurut urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu, dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijak.(220).2. Q.S. Al-Maidah 90 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum (khamer), berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

3. Q.S. Al-Maidah 91 Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamer dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang, amak berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).4. Hadits Anas : : ( )Dari Anas RA. Bahwasanya nabi Muhammad SAW, menjilid (melaksanakan hukuman had) dengan menggunakan pelepah kurma dan sandal. Kemudian Abubakar menjilid 40 kali. Ketika sampai pada giliranya Umar, sedangkan manusia mulai berdatangan dari pedesaan, beliau bertanya: apa pendapatmu tentang penjilitan terhadap masalah khamer? Seraya Abdurrahman bin Auf menjawab: aku melihat bahwa engkau menjilid dengan hukuman had yang paling ringan. Maka selanjutnya Umar menjilid sebanyak 80 kali.5. Hadits Abu Hurairoh : : : : ( )Berkatalah Abu Hurairoh RA, seorang laki-laki peminum khamer didatangkan kehadapan Rosululloh, seraya beliau berkata: Pukullah dia. Maka diantara kita (para sahabat nabi) ada orang yang memukul dengan tanganya, ada yang memukul dengan sandalnya, dan ada yang memukul dengan pakaianya. Setelah lelaki tersebut pergi, sebagian kaum mengatakan semoga Allah menghinakan kamu. Maka bersabdalah Rosulullah SAW, jangan kau katakana demikian, jangan kau memberikan pertolongan kepada syetan atas dia. (HR. Al-Bukhori dan Abu Daud)Hukum Islam, menetapkan bahwa khamer adalah barang diharamkan. Barang siapa melanggar, berarti ia berbuat melawan hukum. Bagi peminumnya dikenakan hukuman had atau dicambuk (dipukul) sebanyak 40 kali. Berdasarkan hadits ini juga, hukuman had bisa ditingkatkan menjadi 80 kali, apabila hakim memandang perlu. Hal itu dilakukan manakala hakim melihat masalah dalam pemberatan hukuman had tersebut. Seperti apabila peminum sudah berkali-kali dijatuhi hukuman had tetapi tidak juga jera.Adapaun alat yang dipergunaakn untuk memukul, boleh dengan segala sesuatu yang apabila dipukulkan bisa menimbulkan rasa sakit (bisa membuat si peminum jera), berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Bukhori dan Abu Daud di atas, maka dengan demikian jelaslah bahwa persoalan alat untuk mencambuk atau melaksanakan hukuman had, menjadi kewenangan hakim.Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa khamer atau miras dalam tinjauan (perspektif) hukum Islam adalah:1) Hukumnya haram.2) Peminumnya dikenakan hukuman had (dicambuk 40 kali hingga 80 kali), menurut keputusan hakim.3) Penentuan alat untuk hukuman had, merupakan wewenang hakim.2. Narkobaa. Pengertian Narkoba Menurut Hukum IslamNarkoba yang dikenal sekarang ini, sesungguhnya tidak pernah ada pada masa permulaan Islam. Bahkan tidak satu ayat-pun dari ayat-ayat al-Quran maupun Hadis Nabi yang membahas masalah tersebut. Pembahasan pada waktu itu hanya berkisar pada permasalahan khamer saja, sebagaimana ulasan sebelumnya.Adapun narkoba yang dalam istilah agama Islam disebut mukhoddirot, baru dikenal oleh umat Islam pada akhir abad ke 6 H. itupun masih terbatas pada ganja. Yaitu ketika bangsa Tartar memerangi atau menjajah negara-negara Islam. Pada waktu itulah orang-orang Islam yang masih lemah imanya, dan orang-orang fasiq dari kalangan umat Islam terpengaruh dan kemudian mengkonsumsi barang tersebut. Baru setelah itu persoalan ganja dikenal dan tersebar dikalangan umat Islam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah membahas panjang dan lebar mengenai tumbuhan marihuana (dalam bahasa Arab disebut Hasyisyah) yang ternyata belakangan ini tergolong narkotika. Hasil kajiannya dapat ditemukan dalam kitabnya yang berjudul Majmu al-Fatawa. Diantaranya ia menyatakan sebagai berikut:... ...Sesungguhnya awal dikenalnya ganja oleh umat Islam adlaah pada akhir abad ke 6 H atau abad ke 7 H, yaitu ketika bangsa Tatar dengan panglimanya bernama Jenghis Kan merambah kewilayah Negara Islam.Begitu juga Syaikh Muhammad Ali Husin Al-Maliki RA. Menyatakan bahwa marihuana belum pernah dibahas oleh ulama-ulama mujtahidin pada masanya, dan belum pernah juga dibicarakan oleh ulama-ulama salaf. Karena sesungguhnya ganja atau marihuana tersebut tidak dikenal pada waktu itu. Tumbuhan ini baru dikenal dan tersebar pada akhir abad ke 6, yaitu pada masa pendudukan bangsa Tatar. Hal ini diketahui dari pernyataan yang termuat dalam kitab Tahdziful furuq sebagai berikut: .ketahuilah sesungguhnya tumbuh-tumbuhan yang dikenal dengan nama marihuana(ganja) belum pernah dibahas oleh ulama-ulama mejtahidin, dan belum pernah juga dibicarakan oleh ulama-ulama slaaf. Karena sesungguhnya ganja atau marihuana tersebut tidak ada pada zaman mereka. Barang tersebut baru dikenal dan tersebar pada akhir abad ke 6, yaitu pada masa pendudukan bangsa Tatar.Sejak itulah ulama-ulama Islam mulai mendiskusikan dan memperdebatkan permasalahan narkoba, baik dalam pengertianya, jenisnya, macam-macamnya serta segala sesuatu yang terkait denganya. Dalam kenyataan al-Quran dan Al-Hadis tidak pernah membahas secara langsung persoalan narkoba tersebut. Bahkan tidak pernah membahas jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, yang kemudian hari dinyatakan sebagai tumbuhan (tanaman) terlarang. Kini narkoba menjadi permasalahan umat, yang menuntut para ulama untuk segera memberikan jawaban tentang hukumnya yang pada kenyataanya barang tersebut memang memabukkan. Ini artinya antara miras dan narkoba memiliki kesamaan sifat (illat), yaitu iskar atau sifat memabukkan.b. Tinjauan hukum Islam terhadap NarkobaSekalipun narkoba memiliki kesamaan sifat iskar dengan miras, namun secara definitive menunjukkan adanya perbedaan. Karena miras berupa zat cair sedangkan narkoba tidak. Dari sini muncul pertanyaan apakah narkoba yang memiliki dasar kesamaan iskar dengan miras, juga memiliki potensi muatan hukum yang sama? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, harus diketahui dahulu sumber hukum yang dipergunakan di dalam hukum Islam yang sudah menjadi kesepakatan para yuris (dalam hal ini ulama Syafiiyah), yaitu: al-Quran, al-Hadis, dan Qiyas.Sebagaimana mereka telah sepakat bahwa dalil dalil tersebut adalah sebagai alat istidlal (menetapkan dalil suatu peristiwa) juga telah sepakat tentang tertib atau jenjang dalam beristidlal dari dalil-dalil tersebut.Diatas telah dijelaskan bahwa baik al-Quran maupun Al-Hadis , tidak pernah menjelaskan secara langsung persoalan narkoba. Begitu juga halnya dengan ijma, baik dari para sahabat nabi maupun ulama mujtahid. Karena pada masa itu narkoba memang belum dikenal. Oleh karena itu alternative terakhir dalam memutuskan hukumnya narkoba adalah melalui jalan qiyas.Secara etimologis kata qiyas berarti qadara, artinya mengukur, membandingkan sesuatu dengan yang semisalnya. Sedangkan menurut terminology hukum Islam, Al-Imam Al-Ghozali mendefinisikan qiyas sebagai berikut: .Menanggungkan sesuatu yang diketahui kepada sesuatu yang diketahui dalam hal menetapkan hukum pada keduanya disebabkan ada hal yang sama antara keduanya, dalam penetapan hukum atau peniadaan hukum.Karena sifat Iskar yang berpengaruh di dalam penggunaan narkoba sangat ditentukan oleh besar kecilnya kadar yang dikonsumsi, maka hasil penetapan besar kecilnya muatan hukum narkoba tersebut harus disesuaikan dengan qiyas yang dipergunakan. Apakah qiyas awlawi (yaitu qiyas yang berlkunya hukum furu lebih kuat dari pemberlakuan hukum pada asal karena kekuatan illat pada furu). Atau dengan menggunakan qiyas musawi (qiyas yang berlakunya hukum furu sama keadaanya dengan berlakunya hukum asal karena kekuatanillatnya sama). Ataukah menggunakan qiyas adwan (qiyas yang berlakunya hukum pada furu lebih lemah dibandingkan dengan berlakunya hukum pada asal meskipun qiyas tersebut memenuhi persyaratan.c. Pertimbangan hukum Islam terhadap NarkobaPada pasal miras menurut hukum Islam telah dijelaskan bahwa seperti epium dan sebagainya, tidak diberlakukan hukuman had. Karena pada kenyataanya narkoba bukanlah miras. Untuk itu diperlukan qiyas sebagai alat beristidlal. Dengan maksud untuk menentukan hukuman bagi pelaku penyalahgunaan narkoba secara pasti dan adil. Oleh karena itu mekanisme penetapanya diserahkan kepada yang berwewenang atau hakim. Kalau menurut pandangan hakim, penyalahgunaan narkoba itu kadarnya di bawah standar miras, maka hakim menggunakan qiyas adwan. Dan hukuman yang dijatuhkan , potensinya berada di bawah hukuman had. Akan tetapi kalau penyalahgunaan narkoba itu sama kadarnya dengan miras, maka qiyas yang harus dipergunakan adalah qiyas musawi. Dan hukuman yang ditetapkan dipersamakan dengan hukuman had. Bergitu juga apabila penyalahgunaan narkoba itu kadarnya lebih besar dari pada miras, maka yang dipergunakan adalah qiyas aulawi. Dan hukuman yang ditetapkan harus lebih berat dari hukuman miras sesuai dengan muatan kadar narkoba yang dikonsumsi atau disalahgunakan.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sepanjang narkoba dipergunakan di jalan benar, maka Islam masih memberikan toleransi. Artinya narkoba dalam hal-hal tertentu boleh dipergunakan, khususnya pada kepentingan medis pada tingkat tingkat tertentu:a. Pada tingkat darurat. Yaitu pada aktifitas pembedahan atau operasi besar, yakni operasi pada organ-organ tubuh yang vital seperti hati, jantung, dan lain-lain. Yang apabila dilaksanakan tanpa diadakan pembiusan total, kemungkinan besar si pasien akan mengalami kematian.b. Pada tingkat kebutuhan atau hajat. Yaitu pada aktifitas pembedahan yang apabila tidak menggunakan pembiusan, pasien akan merasakan sangat kesakitan, tetapi pada akhirnya akan mengganggu jalanya pembedahan. Walaupun tidak sampai pada kekhawatiran matinya si pasien.c. Tingkatan bukan darurat dan bukan hajat. Yaitu tingkatan pada aktifitas pembedahan ringan yakni pembedahan paada organ tubuh yang apabila tidak dilakukan pembiusan, tidak apa-apa. Seperti pencabutan gigi, kuku, dan sebagainya. Namun pasien akan merasakan kesakitan juga.

Setelah melalui proses diskusi dan perdebatan panjang, akhirnya para ulama sampai pada kesepakatan bahwa narkoba adlaah haram, karena pada narkoba terdapat illat (sifat) memabukkan sebagaimana pada khamer, sekalipun mekanisme hukumanya berbeda. Hal ini selaras dengan pernyataan Ibnu Taimiyah yang berbunyi: - -: " "Berkatalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah r.a. mengkonsumsi ganja hukumnya adalah haram, bahkan termasuk sejelek-jelek perkara, baik sedikit maupun banyak, hanya saja mengkonsumsi secara banyak hukumnya haram berdasarkan kesepakatan umat Islam.Sejalan dengan itu Al-Imam Al-Qarafi juga berpendapat: Tumbuh-tumbuhan yang terkenal dengan anam ganja yang dikonsumsi oleh orang-orang fasiq, telah disepakati keharamanya oleh para ulama, yaitu penggunaan dengan kadar banyak sehingga menghilangkan (berpengaruh) pada akal.Ulama yang lain memberikan ulasan agak luas. Artinya tidak terbatas pada ganja saja. Mereka sudah memasukkan opium , marihuana dan sebagainya. Sebagaimana Syekh Muhammad Alauddin Al Hashkafi al-Hanafi, beliau mengatakan :... dan haram mengonsumsi ganja, marihuana dan epium , karena merusak akal dan menghalangi ingatan (dzikir) pada Allah dan shalat.Dari ulasan di atas bisa disimpulkan bahwa narkoba menurut Islam adalah:Segala sesuatu yang memabukkan atau menghilangkan kesadaran, tetapi bukan minuman keras, baik berupa tanaman maupun yang selainya. Selanjutnya istilah narkoba dalam terminology Islam disebut mukhoddirot.Hukum keharaman narkoba ditetapkan melalui jalan qiyas yang terdiri dari: qiyas aulawi, qiyas musawi dan qiyas adwan. Adapun sangsi hukumnya, bagi pengguna narkoba sepenuhnya menjadi wewenang hakim. Selain itu, Islam memandang narkoba merupakan barang yang sejak awal sudah diharamkan. Oleh karenanya pada kebutuhan medis, penggunaan narkoba dianggap tingkat darurat atau toleransi.

6. KesimpulanBeberapa hal yang bisa disimpulkan dari tulisan ini, dirumuskan sebagai berikut:1. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam hal mendefinisikan miras (khamer), sebagai berikut:a. Imam Abu HanifahMenurut al Imam Abu Hanifah, khamer (miras) adalah : Minuman keras yang memabukkan yang berasal dari perasaan anggur saja. Sedangkan yang terbuat dari selain anggur, dinamakan nabidz. Oleh karena itu bagi peminumnya (nabidz) tidak dikenakan hukuman had.b. Jumhur ulama (Syafii, Maliki, dan Ahmad)Menurut mereka Khamer adalah:Nama (sebutan) dari setiap minuman yang memabukkan . Oleh karenanya dari apapun minuman itu dibuat, asalkan memabukkan, maka minuman tersebut layak dinamakan khamer. Bagi peminumnya dikenakan hukuman had.c. Untuk memperoleh definisi yang kongkrit, dan sesuai dengan pendapat ulama Syafiiyah sebagai panutan mayoritas masyarakat hukum di Indonesia, diadakan penggabungan kedua definisi di atas. Sehingga khamer didefinisikan sebagai: Zat cair atau zat padat yang berasal dari zat cair yang disajikan untuk minuman, yang apabila diminum akan memabukkan.2. Dari definisi di atas (definisi miras), menunjukkan bahwa menurut pandangan Hukum Islam, narkoba bukanlah miras (khamer). Hanya saja pada narkoba terdapat illat yang sama dengan khamer. Illat tersebut adalah sifat iskar (memabukkan). Oleh karena itu bagi pelaku penyalahgunaan narkoba tidak dikenakan hukuman had, melainkan dikenakan hukuman dengan jalan qiyas terhadap miras. Yaitu:a. Apabila penyidikannya menunjukkan illat yang lebih rendah (ringan) dari pada khamer, maka yang dipakai adalah qiyas adwan. Dalam arti derajat hukuman pidananya harus di bawah hukuman had.b. Apabila penyidikanya menunjukkan illat yang sama dengan khamer, maka yang dipakai adalah qiyas musawi. Dalam arti derajat hukumanya dipersamakan dengan hukuman had. Akan tetapi apabila penyidikanya menunjukkan lebih berat dari pada khamer, maka yang dipakai adalah qiyas aulawi. Artinya , derajat hukumanya lebih berat dari hukuman had. Sedangkan muatan berat-ringanya (berat) hukuman sepenuhnya menjadi wewenang hakim.

DAFTAR PUSTAKAAhmad Mazid, Muhammad bin Muhammad Al Mukhtar bin, (t.th.), Ahkam al Jirohah al Thibbiyah wa al Atsar al Mutarottabah alaiha, (Madinah: Al Jamiah al Islamiyah bin al Madinah al Nabawiyah).Al Alusi, (1994), Ruhu al Maani, juz 2, (Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyah).Al Bajuri, Ibrohim, (t.th.), Hasyiyah al Bajuri, (Indonesia: Dahlan).Al Dahlawi, Ahmad bin Abdul Rahim, (1987), Al Fauzul Kabir Fi Ushuli al Tafsir, (Bairut: Dar al Basyair al Islamiyah).Al Ghifari, Abu, (2002), Generasi Narkoba, (Bandung: Al Mujahid).Al Ghomrowi, Muhammad al Zuhri, (1923), Al Sirojol Wahhaj, (t.t: Musthofa al Babi al Halbi).Al Jashshas, (1994), Ahkamu al-Quran, juz 1, (Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyah).Al Qarafi,