Upload
dangkien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Halaman 1 dari 9 hal.Put. N0. 99/Pdt.G/2014/PT-Mdn
P U T U S A N Nomor : 200/PDT/2014/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara Perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara antara :
1. Dr. Med. dr. POLENTYNO GIRSANG, SpB.KBD, FinaCs.Fics, umur 72 tahun,
pekerjaan Dokter Spesialis Bedah, alamat Jl. Laut Tawar
No. 26 Kel. Siopat Suhu, Kec. Siantar Timur, Kota Pematang
Siantar, sekaligus sebagai pemegang saham sebanyak 420
lembar saham (15,90 %) dan 75 lembar saham menjadi 495
lembar saham (18,74 %) yang sampai saat ini belum diserahkan
oleh Pengurus di PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar atas
penyerahan dari Jonggi Darma Prasetya Situngkir dan Karmin
Sutan Vide Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor
44/Pdt.G/ 2009/PN.Pms Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan
Nomor 207/Pdt/2010/PT.Mdn, di PT. Horas Insani Abadi
Pematang Siantar, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING-I semula sebagai PENGGUGAT-I ;
2. dr. SALOME MARIA GIRSANG, SpB, umur 36 tahun, pekerjaan Dokter
Spesialis Bedah, alamat Jl. Alam Hijau VI No. 10 Perum Elysium
Lippo Cikarang, Bekasi, sekaligus sebagai pemilik saham
sebanyak 55 lembar saham (2,08 %) di PT. Horas Insani Abadi
Pematang Siantar, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING-
II semula sebagai PENGGUGAT- II ;
Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada BONAR SARAGIH,
S.H., Advokat-Penasehat Hukum dari Kantor Advokad Bonar
Saragih, S.H., dan Rekan berkantor di Jalan Handayani No. 9
Pematang Siantar Sumatera Utara, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus masing-masing tanggal 2 Oktober 2012;
L A W A N :
1. PENGURUS PT. HORAS INSANI ABADI disingkat PT. HIA yang
berkedudukan di Jalan Medan Km. 2,5 Pematang Siantar, yang
dalam hal ini diwakili oleh Direktur PT. Horas Insani Abadi
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
2
yaitu dokter PETRUS YUSUF, M.Sc. MHA, pekerjaan
Pensiunan PNS, tempat tinggal di Jl. Merdeka No. 242 Kel.
Pahlawan, Kec. Siantar Timur, Kota Pematang Siantar,
selanjutnya disebuit sebagai TERBANDING-I semula
TERGUGAT-I ;
2. Ir. ALIMIN SIPAYUNG, umur 67 tahun, pekerjaan Pensiunan BUMN, tempat
tinggal Jl. Ragi Idup No. 03 Nagori Pematang Simalungun, Kec.
Siantar, Kabupaten Simalungun, kedudukannya sebagai
Komisaris Utama di PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar,
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-II semula
TERGUGAT-II ;
3. Dr. PAULUS SURYANATA, Sp.Pd., umur 72 tahun, pekerjaan Dokter Swasta,
tempat tinggal Jl. Sutomo IV No. 11 Kel. Proklamasi Kec.
Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, kedudukannya sebagai
Anggota Komisaris di PT. HIA Pematang Siantar, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING-III semula TERGUGAT-III ;
4. IMAN IKA, umur 55 tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat Jl. Sutomo No. 177
Kel. Dwikora, Kec. Siantar Barat, kedudukannya sebagai
Anggota Komisaris di PT. HIA Pematang Siantar, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING-IV semula TERGUGAT-IV ;
5. STEFANUS OSKAR, umur 65 tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat Jl. Sutomo I
No. 7-A, Kel. Proklamasi, Kec. Siantar Barat Kota Pematang
Siantar, kedudukannya sebagai Anggota Komisaris di PT. HIA
Pematang Siantar, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-
V semula TERGUGAT-V ;
6. Dra. MAPHILINDO A. SARAGIH, umur 49 tahun, pekerjaan PNS, tempat
tinggal Jl. Simalungun Permai No. 38, Kel. Dolok Marlawan
Kec. Siantar, Kabupaten Simalungun, kedudukannya sebagai
Anggota Komisaris di PT. HIA Pematang Siantar, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING-VI semula TERGUGAT-VI ;
Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada TONY DAMANIK,
S.H., HIKMA ANITA SIREGAR, S.H., dan OMRY
GULTOM, S.H., Advokat/Penasehat Hukum, berkantor di
Kantor Hukum Tony Damanik, S.H., dan Rekan di Jln. Kartini
Bawah No. 1 D Pematang Siantar, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 20 Nopember 2012;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
3
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT
Telah membaca dan memperhatikan semua surat-surat yang berkenaan dengan
perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA :
Menimbang, bahwa dalam surat gugatan Penggugat tertanggal 02 Nopember
2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematangsiantar
pada hari dan tanggal itu juga dibawah Register perkara No. 79/Pdt.G/2012/PN-Pms
telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat-Tergugat atas hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Para Penggugat adalah pemilik saham yang sah dari PT. Horas Insani Abadi
Pematang Siantar dengan rincian saham, Penggugat I memiliki saham sebanyak 420
lembar saham (15,90%) dan 75 lembar saham menjadi 495 lembar saham (18,74%)
yang sampai saat ini belum diserahkan oleh Pengurus PT. Horas Insani Abadi
Pematang Siantar atas penyerahan dari Jonggi Darma Prasetya Situngkir dan Karmin
Sutan Vide Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar No. 44/Pdt.G/2009/PN-
Pms Jo putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 207/Pdt/2010/PT-Mdn, pengalihan
saham Akta No. 7 tanggal 15 September 2006 dan Akta No. 3 tanggal 12 Januari
2007, kemudian diperjelas lagi dalam Berita Acara Perdamaian No.
26/Pdt.G/2005/PN-Pms, dimana karena sudah berdamai dan Penggugat II memiliki
saham sebanyak 55 lembar saham (2,08%), dari 2,641 lembar saham dengan jumlah
pemilik saham adalah 19 orang pemegang saham yang sah;
2. Bahwa Penggugat I adalah merupakan pemilik saham yang sangat signifikan dan
sekaligus pemrakarsa dan pendiri dari PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar
semenjak tanggal 05 Maret 1997 sampai sekarang tetap sebagai pemilik saham yang
sah, yang namanya sebagai pemegang saham di Kementerian Hukum dan HAM
dengan tanda penerimaan No. C/1975/ HT.01.01/2001, tanggal 9 Nopember 2001;
3. Bahwa sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
sangat jelas disebutkan di dalam Pasal 44 dengan tegas dinyatakan bahwa kepada
pemegang saham diberikan bukti kepemilikan saham yang dimiliknya, yang ternyata
sampai saat ini kepemilikan saham belum pernah diberikan oleh pengurus PT. Horas
Insani Abadi Pematang Siantar kepada para Penggugat, (Vide Pasal 51, 52, Undang-
Undang No. 47 Tahun 2007);
4. Bahwa selama berdiri PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar para Penggugat
tetap sebagai pemegang saham yang signifikan dan telah pula melakukan RUPS
sekali setahun yang dihadiri oleh para pemegang saham atau yang dikuasakan oleh
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
4
pemegang saham untuk mendengarkan laporan pertanggungjawaban, laporan
keuangan, rencana anggaran belanja tahun berjalan, dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Pengurus PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar;
5. Bahwa para Penggugat sebagai pemilik saham yang sah dan signifikan sampai saat
ini sudah ± 11 (sebelas) sejak terdaftar di Menkumham tanggal 9 Nopember 2001
sesuai dengan suratnya No. C/1975/HT.01.01/2001, yaitu sejak berdiri PT. Horas
Insani Abadi Pematang Siantar belum pernah memiliki atau menerima sertifikat
saham dari Pengurus PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar;
6. Bahwa sertifikat saham adalah merupakan surat bukti bahwa Penggugat sebagai
pemilik saham yang sah dan sertifikat saham tersebut adalah surat autentik atau surat
berharga bergerak atau dapat berpindah-pindah atau jaminan dan agunan dengan
jaminan fidusia yang setiap saat dapat dipergunakan oleh para Pemegang saham
terutama untuk jaminan apabila pemegang saham meminjam uang ke bank, hal ini
sesuai dengan Pasal 55 UU No. 1 Tahun 1995 dan Pasal 60 UU No. 40 Tahun 2007;
7. Bahwa terhadap sertifikat saham milik para Penggugat tersebut para Penggugat telah
berulang kali memintanya kepada Pengurus PT. Horas Insani Abadi baik setiap
dilaksanakan RUPS Tahunan maupun melalui surat surat secara tertulis dan lisan
namun kenyataannya sampai saat ini sertifikat saham milik para Penggugat tak
pernah diterima;
8. Bahwa para Penggugat melalui suratnya tertanggal 30 Juni 2012, 21 Juni 2012, 5
Oktober 2009, 8 Agustus 2007, 03 Maret 2008, 08 Maret 2008, 14 Juni 2012, 09
Maret 2007, 24 April 2007, 30 April 2007, 25 Mei 2007, 04 Juni 2007, 22 Juni 2007
dan 31 Juli 2007, belum lagi yang lisan dan yang diminta pada waktu RUPS tahunan
pada waktu RUPS, namun terhadap surat para Penggugat tersebut sampai saat ini
belum ada realisasinya;
9. Bahwa setelah beberapa kali para Penggugat menyurati Pengurus PT. Horas
Insani Abadi (para Tergugat) khusus mengenai sertifikat maka pada tanggal 08
Maret 2008 keluarlah Surat Keterangan dari PT. Horas Insani Abadi Pematang
Siantar yang menyatakan:
1) Dewan Pengurus tidak ada menyerahkan surat saham dan daftar pemegang
saham a.n. dr. Polentyno Girsang;
2) Sesuai dengan pembicaraan Sdr. Risma Saragih (Sekretariat PT. Horas Insani
Abadi Pematang Siantar) via telp bahwa surat saham dan daftar pemegang saham
a.n. Polentyno Girsang yang ditandatangani oleh Dewan Pengurus PT. Horas
Insani Abadi Pematang Siantar masa bhakti 27 Pebruari 2007 s/d 27 Pebruari
2008 akan ditandatangani dan diserahkan pada hari Senin tanggal 10 Maret 2008;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
5
Surat Keterangan mana diperbuat dan ditandatangani oleh ibu Risma R. Saragih
selaku Sekretariat Perseroan PT. Horas Insani Abadi yang ditembuskan kepada
Direktur PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar;
10. Bahwa terhadap Surat Keterangan tersebut yang jatuh tempo hari Senin, tanggal 10
Maret 2008 juga sampai saat ini belum dapat dipenuhi oleh para Tergugat dengan
kata lain Surat Keterangan tersebut hanyalah untuk mengelabui para Penggugat;
11. Bahwa kemudian untuk menindaklanjuti Surat Keterangan dari PT. Horas Insani
Abadi Pematang Siantar tertanggal 08 Maret 2008 Penggugat I datang lagi ke PT.
Horas Insani Abadi Pematang Siantar untuk meminta sertifikat saham, namun tidak
dapat dipenuhi, sehingga keluarlah Surat Keterangan Nomor
01/PT.HIA/SK/IV/2008, tanggal 02 Mei 2008 yang menyatakan Dewan Pengurus
belum menyerahkan sertifikat saham kepada dr. Polentyno Girsang, dimana Surat
Keterangan ini diperbuat oleh Risma R. Saragih, Sekretariat PT. Horas Insani Abadi
Pematang Siantar yang disaksikan oleh Ferry Sihombing sebagai Pegawai di PT.
Horas Insani Abadi Pematang Siantar;
12. Bahwa atas permintaan para Penggugat secara lisan maupun tertulis mengenai
sertifikat saham tersebut para Tergugat sama sekali tidak mengindahkannya serta
mengabaikannya, sehingga para Penggugat mengalami kerugian nyata karena tidak
dapat mempergunakan sertifikat saham tersebut sebagai referensi agunan/jaminan
fidusia untuk melakukan perjalanan ke luar negeri (Bank Garansi) maupun sebagai
referensi untuk melakukan peminjaman ke bank maupun pihak lainnya. Hal ini
sangat jelas diatur dalam Pasal 60 ayat 1 s/d 4 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas;
13. Bahwa tidak terlaksananya penyerahan sertifikat saham milik para Penggugat yang
merugikan para Penggugat adalah akibat dari perbuatan para Tergugat yang tidak
mengindahkan surat permintaan para Penggugat serta tidak mematuhi UU tentang
Perseroan Terbatas, yang berakibat hilangnya hak-hak keperdataan dari para
Penggugat di PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar;
14. Bahwa di dalam Kepengurusan PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar ada
Dewan Pengurus yang terdiri dari Direktur PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar
Tergugat I, Komisaris Utama, Tergugat II dan Tergugat III, IV, V, dan VI sebagai
anggota komisaris di PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar, hal ini juga jelas
diatur dalam Pasal 97 ayat 1 s/d 7 dan Pasal 108 Undang-Undang No. 40 Tahun
2007;
15. Bahwa adapun para Tergugat dijadikan sebagai para Tergugat dalam perkara ini
adalah didasarkan kepada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
6
Tergugat yang tidak mau dan tunduk kepada Pasal 12, 15 ayat 3, 21 ayat 1-c dan 2
dan Pasal 22 Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 dan Permenkum No. M.03.08.01
Tahun 1996 tentang tata cara Pelaporan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
Terbatas (pengisian formulir I-III) tanggal 11 Maret 1996;
16. Bahwa perbuatan para Tergugat yang tidak mau memberikan sertifikat saham
kepada para Penggugat adalah sangat merugikan para Penggugat yang berakibat para
Tergugat telah melakukan tindakan perbuatan melawan hukum yang merugikan para
Penggugat, dengan cara sengaja dan berkepanjangan telah dizolimi secara terus
menerus yang menimbulkan hilangnya hak-hak keperdataan dari para Penggugat di
PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar;
17. Bahwa seharusnya Dewan Pengurus yaitu para Tergugat setelah adanya permintaan
para Penggugat, harus menyerahkan surat saham dengan segera kepada para
Penggugat karena para Tergugat adalah Pengurus PT dan sebagai organ PT sekaligus
pemegang saham yang harus mematuhi dan taat kepada Pasal 5 ayat 6 Anggaran
Dasar PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar dan Para Penggugat adalah
pemegang saham yang sah dan signifikan, namun tanpa ada alasan yang tidak jelas
para Tergugat tidak mau menyerahkannya sampai saat ini dan tentu perbuatan ini
sangat merugikan para Penggugat; karena tidak mematuhi ketentuan Undang-
Undang tentang Perseroan Terbatas;
18. Bahwa setiap Pemegang Saham di PT. Horas Isani Abadi Pematang Siantar haruslah
memiliki sertifikat saham karena sertifikat saham inilah yang membuktikan bahwa
para pemegang saham adalah pemegang saham yang sah dan sebagai bukti untuk
dapat menghadiri RUPS, memberikan suara dan mendapat deviden di PT. Horas
Insani Abadi Pematang Siantar dan sertifikat saham adalah hak dari setiap pemegang
saham (Vide Pasal 44 UU No. 1 Tahun 1995, Pasal 51 dan 52 Undang-Undang No.
40 Tahun 2007);
19. Bahwa adapun perbuatan melawan hukum dan cacat hukum yang dilakukan oleh
para Pengurus PT. HIA (Para Tergugat) adalah sebagai berikut:
(1) Bahwa Pengurus tidak melaporkan dan mendaftarkan tentang perubahan data-
data di PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar menyangkut perubahan
anggaran dasar dan peralihan saham;
(2) Tidak melaksanakan atau membukukan pengalihan saham sesuai dengan
Undang-Undang Perseroan Terbatas;
(3) Mengabaikan hak-hak keperdataan dari setiap pemegang saham sewaktu
dilaksanakan RUPS Tahunan;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
7
(4) Para Pengurus telah melakukan perbuatan-perbuatan hukum secara sepihak atas
dan untuk PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar padahal setiap keputusan
haruslah diambil melalui RUPS;
(5) Membuat pernyataan tentang data-data PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar
yang menyesatkan melalui Laporan Pertanggung jawaban kepada para pemegang
saham di PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar, sewaktu RUPS maupun
laporan tertulis yang meliputi laporan keuangan kejelasan kepemilikan saham di
PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar;
20. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para Tergugat
dengan tidak menyerahkan sertifikat saham kepada para Penggugat sebagai pemilik
saham yang sah maka para Penggugat mengalami kerugian material dan moral
dimana sertifikat saham tersebut dapat dipergunakan oleh para Penggugat maupun
pemegang saham lainnya, sebagai jaminan atas hak-hak keperdataan para Penggugat
di PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar sesuai dengan Undang-Undang yang
berlaku. Adapun kerugian material dan moral yang dialami oleh para Penggugat
adalah sebagai berikut:
a. Kerugian Material
Bahwa adapun kerugian material akibat dari perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Pengurus PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar, (Para
Tergugat) yang disengaja dan berkepanjangan yang menimbulkan hak-hak
keperdataan dari para Penggugat tidak jelas dan diabaikan yang berakibat
timbulnya tuntutan perdata maupun tuntutan pidana terutama mengenai hak-hak
keperdataan dari para Penggugat yang tidak diakui oleh Pengurus PT. HIA
terutama di dalam pengambilan keputusan di RUPS Tahunan yang tidak melalui
prosedur sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 1 Tahun 1995
dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, dimana oleh karena hak-hak
keperdataan para Penggugat diabaikan secara berkepanjangan dan terus menerus
maka untuk memperjuangkan hak-hak para Penggugat, para Penggugat
menggunakan jasa-jasa Konsultan Hukum yang keseluruhannya membutuhkan
biaya yang sangat besar apalagi para Penggugat adalah sebagai pemegang saham
dan seorang dokter tidak dapat bekerja dan berpraktek di Rumah Sakit Horas
Insani semenjak Tahun 2005 s/d 2006 dan Tahun 2009 s/d 2010 atau sudah 4
tahun lebih lamanya. Serta kerugian materil yang tidak pernah mendapat deviden
selama 4 tahun, atau hanya sekali saja dapat deviden yaitu sejak tanggal 24 Juni
2011 dengan cek tunai, yang jikalau dihitung totalnya adalah sebagai berikut:
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
8
(1) Jasa Kantor Hukum yaitu Kantor Hukum Junimat Girsang, Yan Apul
Girsang, Timbul Tambunan, Bejamin Girsang, BF. Damanik, Netty
Simbolon, dan Jansius Syahputra Sinaga yang total keseluruhannya sebesar
Rp. 15.000.000.000,- (lima belas milyard rupiah);
(2) Tidak dapat berpraktek dan bekerja di Rumah Sakit Horas Insani Pematang
Siantar, jika ditotal gaji per tahun adalah Rp. 1.000.000.000,-
(satu milyard rupiah), maka selama 6 tahun adalah Rp. 6.000.000.000,-
(enam milyard rupiah);
(3) Biaya perjalanan operasional para Penggugat untuk memperjuangkan hak-
hak keperdataan Para Penggugat yaitu perjalanan ke Jakarta, Medan, dan di
Pematang Siantar selama 6 Tahun ditotal keseluruhannya adalah Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyard rupiah);
(4) Tidak mendapat deviden sejak tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010, hal ini
didasarkan atas laporan keuangan dan pembayaran pajak yang dilaporkan
oleh para Tergugat dimana pajak yang dibayar sejak tahun 2007, 2008, 2009
dan 2010 ditotal seluruhnya adalah sejumlah Rp. 6.600.000.000,- (enam
milyard enam ratus juta rupiah) atau 10% (sepuluh persen) dari keuntungan
bersih dengan demikian keuntungan bersih adalah Rp. 66.000.000.000,-
(enam puluh enam milyard rupiah). Sejak tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010,
dengan demikian deviden yang harus dibayar oleh para Tergugat kepada para
Penggugat adalah sebesar Rp. 66.000.000.000,- x 20,72 % = Rp.
13.675.200.000,- (tiga belas milyard enam ratus tujuh puluh lima juta dua
ratus ribu rupiah);
Jadi total kerugian materil yang dialami oleh para Tergugat adalah sebesar
Rp. 44.675.200.000,- (empat puluh empat milyard enam ratus tujuh lima juta
dua ratus ribu rupiah);
b. Kerugian Moral
Kerugian moral dimana para Penggugat adalah sebagai pendiri dan penggagas
pendirian PT. Horas Insani Abadi beserta dengan beberapa orang lainnya dan
sekaligus sebagai pemegang saham yang signifikan dan sekaligus tokoh
masyarakat yaitu Mantan Ketua Partuha Maujana Simalungun Tahun 2005 s/d
2010, Dewan Penasehat Partuha Maujana Simalungun sampai sekarang, Anggota
Presidium Forkala Sumatera Utara, Ketua Koordinator MEHI Sumatera Utara,
Koordinator WUSKI Sumatera Utara, Anggota Ahli Bedan Asia Pacifik,
Anggota Ahli Bedah Internasional, merasa malu atas perbuatan-perbuatan para
Tergugat yang tidak menggubris sama sekali permintaan secara lisan dan tertulis
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
9
mengenai sertifikat saham milik para Penggguat sebagai pemilik saham yang
sah dan signifikan dan tidak dapat menunjuk bukti autentik para Penggugat
adalah pemilik saham yang sah dan signifikan jika dinilai dengan uang sebesar
Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus milyard rupiah);
21. Bahwa oleh karena perbuatan para Tergugat adalah merupakan perbuatan melawan
hukum yang disengaja dan berkepanjangan dengan tidak mengindahkan surat
permintaan para Penggugat tentang sertifikat saham sebagai bukti kepemilikan dari
pemegang saham PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar, maka jelas adalah
sangat merugikan para Penggugat, oleh karenanya adalah wajar dan pantas bilamana
Pengadilan Negeri Pematang Siantar yang mengadili dan memeriksa perkara ini
berkenan untuk menghukum para Tergugat untuk membayar kerugian material dan
moral kepada para Penggugat;
22. Bahwa oleh karena perbuatan para Tergugat adalah merupakan perbuatan melawan
hukum yang disengaja dan berkepanjangan serta tidak mau menyerahkan sertifikat
saham atas nama para Penggugat, maka adalah pantas dan wajar bilamana
Pengadilan Negeri Pematang Siantar yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berkenan pula menyatakan menghukum para Tergugat untuk segera menyerahkan
sertifikat saham kepada Penggugat I sebanyak 420 Lembar Saham (15,90%), dan 75
lembar saham = 495 lembar saham (18,74%) yang sampai saat ini belum diserahkan
oleh Pengurus PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar, baik atas penyerahan
saham dari Jonggi Darma Prasetya Situngkir dan Karmin Sutan vide putusan
Pengadilan Negeri Pematang Siantar No. 44/Pdt.G/ 2009/PN-Pms Jo putusan
Pengadilan Tinggi Medan Nomor 207/Pdt/2010/ PT-Mdn, Pengalihan Saham Akta
No. 7 tanggal 15 September 2006 dan Akta No. 3 tanggal 12 Januari 2007, kemudian
diperjelas lagi dalam Berita Acara Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-Pms dan
Penggugat II adalah sejumlah 55 lembar saham (2,08%);
23. Bahwa oleh karena perbuatan para Tergugat adalah merupakan perbuatan melawan
hukum yang disengaja dan berkepanjangan serta tidak mengindahkan surat-surat
permintaan yang diperbuat oleh para Penggugat, maka adalah pantas dan wajar
bilamana Pengadilan Negeri Pematang Siantar yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan pula menyatakan dalam hukum bahwa Penggugat I dan
Penggugat II adalah pemegang saham yang sah di PT. Horas Insani Abadi Pematang
Siantar, dibuktikan dengan penyerahan sertifikat saham terhitung semenjak perkara
ini diputus;
24. Bahwa untuk menjamin terpenuhinya tuntutan para Penggugat dan tidak sia-sia
nantinya mohon kepada Pengadilan Negeri Pematang Siantar agar berkenan untuk
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
10
meletakkan sita jaminan atas barang bergerak dan barang tidak bergerak milik para
Tergugat terutama rumah milik Tergugat III yang terletak di Jl. Sutomo IV No. 11
Kel. Proklamasi Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar, Rumah Tergugat IV
yang terletak di Jalan Sutomo No. 177 Kel. Dwikora Kec. Siantar Barat Kota
Pematang Siantar dan Rumah Tergugat V yang terletak di Jalan Sutomo I No. 70A
Kel. Proklamasi Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar dan Tergugat VI yang
terletak di Jl. Simalungun Permai No. 38 Kel. Dolok Marlawan Kec. Siantar
Kab. Simalungun;
25. Bahwa untuk menjamin dilaksanakan putusan ini nantinya oleh para Tergugat, maka
wajar dan pantas bilamana para Penggugat memohon agar para Tergugat di hukum
untuk membayar uang paksa kepada para Penggugat sebesar Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah) per hari setiap para Tergugat lalai memenuhi isi putusan ini terhitung
sejak putusan berkekuatan hukum tetap;
26. Bahwa hak dari pada para Penggugat atas sertifikat saham milik para Penggugat
yang tidak diberikan oleh para Penggugat adalah didasarkan kepada fakta hukum
yang nyata dan tidak dapat disangkal oleh siapapun juga termasuk para Tergugat,
maka para Penggugat mohon putusan serta merta walaupun ada verzet, banding atau
kasasi;
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas mohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Pematang Siantar berkenaan untuk menentukan suatu hari dan
tanggal persidangan guna memeriksa dan mengadili perkara ini dengan mengambil
keputusan yang benar dan adil menurut Hukum dan selanjutnya mengambil keputusan
sebagai berikut:
Primer:
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan dalam perkara ini
terutama barang bergerak yaitu seluruh saham para Tergugat dan barang tidak
bergerak terutama rumah milik Tergugat III yang terletak di Jl. Sutomo IV No. 11
Kel. Proklamasi Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar, rumah Tergugat IV yang
terletak di Jalan Sutomo No. 177 Kel. Dwikora Kec. Siantar Barat Kota Pematang
Siantar dan rumah Tergugat V yang terletak di Jalan Sutomo I No. 70A Kel.
Proklamasi Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar dan Tergugat VI yang terletak
di Jl. Simalungun Permai No. 38 Kel. Dolok Marlawan Kec. Siantar Kab.
Simalungun;
3. Menyatakan dalam Hukum Penggugat I dan Penggugat II adalah pemilik saham
masing-masing Penggugat I sebanyak 420 lembar saham dan 75 lembar saham = 495
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
11
lembar saham (18,74%) yang sampai saat ini belum diserahkan oleh Pengurus PT.
Horas Insani Abadi Pematang Siantar atas penyerahan dari Jonggi Darma Prasetya
Situngkir dan Karmin Sutan vide putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar No.
44/Pdt.G/2009/PN-Pms Jo putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor
207/Pdt/2010/PT-Mdn pengalihan saham Akta No. 7 tanggal 15 September 2006 dan
Akta No. 3 tanggal 12 Januari 2007, kemudian diperjelas lagi dalam Berita Acara
Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-Pms, dimana karena sudah berdamai dan
Penggugat II memiliki saham sebanyak 55 lembar saham (2,08%), dari 2,641 lembar
saham dengan jumlah pemilik saham adalah 19 orang pemegang saham yang sah;
4. Menghukum para Tergugat untuk menyerahkan sertifikat saham kepada para
Penggugat dengan rincian Penggugat I sebanyak 420 lembar saham dan 75 lembar
saham = 495 lembar saham (18,74%) yang sampai saat ini belum diserahkan oleh
pengurus PT. Horas Insani Abadi Pematang Siantar atas penyerahan dari Jonggi
Darma Prasetya Situngkir dan Karmin Sutan vide putusan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar No. 44/Pdt.G/2009/PN-Pms Jo putusan Pengadilan Tinggi Medan
Nomor 207/Pdt/2010/PT-Mdn, pengalihan saham Akta No. 7 tanggal 15 September
2006 dan Akta No. 3 tanggal 12 Januari 2007, kemudian diperjelas lagi dalam Berita
Acara Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-Pms, dimana karena sudah berdamai dan
Penggugat II memiliki saham sebanyak 55 Lembar Saham (2,08%), dari 2,641
lembar saham dengan jumlah pemilik saham adalah 19 orang pemegang saham yang
sah. Semenjak putusan ini dibacakan hingga berkekuatan hukum tetap;
5. Menyatakan dalam hukum tindakan para Tergugat yang tidak memenuhi permintaan
dari Penggugat mengenai penyerahan sertifikat saham yang merugikan para
Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan hukum yang disengaja dan
berkepanjangan;
6. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar kerugian
material karena hilangnya hak-hak keperdataan para Penggguat hingga tidak dapat
mempergunakan sertifikat saham kepada para Penggugat sebesar kepada para
Penggugat sejumlah Rp. 44.675.200.000,- (empat puluh empat milyard enam ratus
tujuh puluh lima juta dua ratus ribu rupiah);
7. Menghukum para Tergugat secara tanggung rentang untuk membayar kerugian
moral kepada para Penggugat sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus milyard
rupiah);
8. Menghukum para Tergugat untuk membayar uang paksa kepada para Penggugat
sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per hari setiap para Tergugat lalai
menjalankan dan memenuhi isi putusan ini terhitung semenjak putusan berkekuatan
hukum tetap;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
12
9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta
kendatipun ada verzet, banding, dan kasasi;
10. Menghukum para Tergugat untuk membayar ongkos perkara;
Subsider:
Apabila Pengadilan Negeri Pematang Siantar berpendapat lain mohon diputus seadil-
adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan para Penggugat tersebut, para Tergugat
telah mengajukan dan menyerahkan Jawabannya dipersidangan, tertanggal 22 April
2013 pada pokoknya sebagai berikut :
DALAM KONPENSI:
DALAM EKSEPSI:
1. Bahwa Tergugat I s/d VI menolak dan membantah dalil-dalil gugatan Penggugat I
dan II yang menyangkut diri pribadi Tergugat I s/d VI terkecuali dengan tegas diakui
oleh Tergugat I s/d VI sebagaimana yang diuraikan di bawah ini;
2. Bahwa gugatan Penggugat I dan II dalam perkara ini harus dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijk verklaard) karena antara Penggugat I, II dan Tergugat I
s/d VI tidak pernah ada perselisihan hukum, karena Penggugat I dan II telah
mengajukan gugatan terhadap diri pribadi Tergugat I s/d VI, hal ini jelas kelihatan
dari alamat masing-masing Tergugat yang berbeda dengan alamat dari PT. Horas
Insani Abadi; Bahwa seharusnya Penggugat I dan II mengajukan gugatan terhadap
PT. Horas Insani Abadi dalam kapasitasnya sebagai badan hukum yang terdiri dari
Pengurus yaitu Direktur dan Komisaris dan beralamat di Jalan Medan Kelurahan
Nagapitu Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematang Siantar, dan sebagai Perseroan
Terbatas maka PT. Horas Insani Abadi mempunyai boedel/asset tersendiri yang
terlepas dari kekayaan para pengurusnya, bukan sebagaimana dikemukakan oleh
Penggugat I dan II dalam gugatannya;
3. Bahwa gugatan Penggugat I dan II dalam perkara ini harus ditolak atau setidaknya
harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) karena pihak-
pihak dalam perkara ini adalah salah alamat dimana PT. Horas Insani Abadi
merupakan badan hukum yang mempunyai boedel sendiri terlepas dari pengurusnya,
dan sepantasnya Penggugat I yang pernah menjabat sebagai direktur PT. HIA
mengetahuinya; Bahwa gugatan Penggugat I dan II dalam perkara ini telah
dimajukan terhadap pihak-pihak yang salah atau dengan kata lain gugatan Penggugat
I dan II telah dimajukan secara salah alamat karena subjek
Penggugatnya/Tergugatnya adalah salah (error in subjecta);
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
13
4. Bahwa gugatan Penggugat I dan II dalam perkara ini harus dinyatakan tidak dapat
diterima (niet otvankelijk verklaard) sebelum memeriksa dan memutus pokok
perkara karena subjek Tergugat dalam perkara ini tidak sempurna dan masih kurang;
Bahwa dalil gugatan Penggugat dan II pada halaman 2 point 3 menyatakan: “Bahwa
sesuai dengan Undang-undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas sangat
jelas disebutkan di dalam Pasal 44 dengan tegas menyatakan bahwa kepada
pemegang saham diberikan bukti kepemilikan aham ang dimilikinya, yang ternyata
sampai saat ini kepemilikan saham belum pernah diberikan oleh Pengurus PT. Horas
Insani Abadi Pematang Siantar kepada para Penggugat (Vide Pasal 51, 52 UU No.47
tahun 2007); Bahwa dari uraian Penggugat I dan II tersebut diatas tentang subjek
Tergugat jelas masih kurang karena seharusnya Penggugat I dan II turut
mengikutsertakan PT. Horas Insani Abadi (PT. HIA) karena PT. Horas Insani Abadi
merupakan badan hukum yang berdiri sendiri dan di dalam Perseroan Terbatas
tanggung jawab para pemegang saham hanya sebatas jumlah saham yang
dimilikinya; Bahwa dan lagi seharusnya Penggugat I dan II menggugat seluruh
Pengurus PT. HIA periode berdirinya PT. HIA sampai gugatan ini dimajukan dan
juga mengikutsertakan Pengurus yang telah menerbitkan serta menandatangani
sertipikat saham dari pemegang saham PT. HIA tersebut dimana sertipikat saham
baru dibuat pada masa kepengurusan dr. Ontang Tampubolon dan dr. Krisman
Girsang menjadi Pengurus PT. HIA yaitu tahun 2004 sampai 2009, sehingga
seharusnya Penggugat I mengikutsertakan dr. Ontang Tampubolon dan dr. Krisman
Girsang serta seluruh pengurus periode 2004-2009 yang menerbitkan dan
menandatangani sertipikat saham PT. HIA tersebut; Bahwa oleh karena Penggugat I
dan II tidak mengikutsertakan semua pihak-pihak sebagaimana disebutkan diatas
sebagai pihak-pihak dalam perkara ini maka pihak-pihak dalam perkara ini masih
kurang, oleh karena itu gugatan Penggugat I dan II dalam perkara ini harus
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) sebelum memeriksa
dan memutus pokok perkara; Bahwa menurut Jurisprudensi MA RI sebagaimana
disebutkan dalam putusannya bertanggal 20 Oktober 1976 No. 447 K/Sip/1976
dalam pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan: “Gugatan yang tidak
sempurna menurut hukum acara karena adanya kekeliruan harus dinyatakan tidak
dapat diterima”; Bahwa Jurisprudensi MA RI yang lain yang turut mendukung
sebagaimana disebutkan dalam putusannya bertanggal 10 Juni 1985 No. 365
K/Pdt/1984 dalam pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan: “Penting
untuk mengikutsertakan semua pihak yang mempunyai hubungan dengan dengan
pokok persoalan atau dengan kata lain harus komplit semua pihak diikutsertakan
dalam gugatannya”.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
14
5. Bahwa Penggugat I dan II mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum karena
tidak mau dan tunduk kepada pasal 12, 15 ayat 3,, 21 ayat 1-c dan 2 dan pasal 22
UU No.1 tahun 1995 dan Permenkum No.M.03.08.01 tahun 1996 tentang tata cara
Pelaporan Perubahan Anggaran Dasar Perseron Terbatas (Pengisian formulir I-III)
tanggal 11 Maret 1996 sebagaimana dinyatakan oleh Penggugat-Penggugat dalam
gugatannya halaman 4 poin 15, sehingga oleh karena hubungan hukum atas objek
perkara dalam perkara ini adalah didasarkan perbuatan melawan hukum sehingga
dalil gugatan para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima karena Tergugat-
Tergugat belum pernah dipidana sebagai bukti perbuatan melawan hukum yang telah
dilakukan oleh Tergugat-Tergugat; Bahwa MA RI dalam putusannya tanggal 7 Juli
1971 Nomor 294 K/Sip/1971 dalam pertimbangannya antara lain menyebutkan:
"Suatu gugatan haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum
yang bersangkutan dan bukan orang lain, sehingga gugatan yang secara salah
diajukan haruslah dinyatakan tidak dapat diterima";
6. Bahwa PT. Horas Insani Abadi adalah merupakan Perseroan Terbatas dan
mempunyai asset dan pengurus tersendiri, sehingga seharusnya gugatan Penggugat I
dan II dalam perkara ini bukan ditujukan kepada Tergugat I sampai dengan Tergugat
VI, akan tetapi kepada PT. Horas Insani Abadi yang dipimpin oleh Direktur dan
Komisaris sebagai organ pengurusnya; Bahwa antara para Penggugat dengan para
Tergugat tidak ada perselisihan hukum dalam dalam perkara ini dan oleh karena itu
maka gugatan para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa MA RI
dalam putusannya tanggal 13 Desember 1958 No. 4 K/RUP/1958 dalam
pertimbangannya antara lain menyatakan: Untuk dapat menuntut seseorang di depan
Pengadilan adalah syarat mutlak bahwa harus ada perselisihan hukum antara kedua
belah pihak yang berperkara";
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan tersebut diatas, mohon kiranya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan menyatakan gugatan Penggugat I dan II tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard) sebelum memeriksa dan memutus pokok perkara;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa Tergugat I s/d VI dengan tegas menyangkal dan menolak seluruh dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat I dan II sepanjang tidak diakui dan dinyatakan
dengan tegas berikut ini;
2. Bahwa segala apa yang dikemukakan dalam alasan tentang eksepsi sebagaimana
disebutkan diatas, dianggap termasuk juga dalam jawaban pokok perkara ini;
3. Bahwa Penggugat I dan II benar memiliki saham di PT. Horas Insani Abadi sebesar
475 lembar saham dimana Penggugat I memiliki 420 lembar saham dan Penggugat II
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
15
memiliki 55 lembar saham, dimana yang dinyatakan Penggugat I sebesar 75 lembar
saham sampai saat ini belum menjadi milik dari Penggugat I karena perkara perdata
No. 44/PDT.G/2009/PN-PMS Jo putusan perkara perdata No. 207/PDT/2010/PT-
MDN mengenai saham Penggugat I sebesar 75 lembar saham yang berasal dari
Jonggi Dharma Prasetya Situngkir sebesar 50 lembar dan dari saham Karmin Sutan
sebesar 25 lembar sampai saat ini masih dalam proses Kasasi di Mahkamah Agung
dan pada saat mediasi di Pengadilan Negeri Pematang Siantar para Tergugat telah
menawarkan untuk menyerahkan saham yang berasal dari Jonggi Darma Situngkir
sebesar 50 lembar akan tetapi Penggugat I tidak bersedia dan meminta saham yang
berasal dari Karmin Sutan sebesar 25 lembar untuk juga diserahkan padahal saham
tersebut sampai sekarang masih berada pada Karmin Sutan menunggu ada putusan
dari Mahkamah Agung RI yang meminta penyerahan saham tersebut dan karena itu
maka sampai gugatan ini dimajukan jumlah saham Penggugat I masih sebesar 420
lembar saham dari 20 (dua puluh) orang pemegang saham yang sah;
4. Bahwa apa yang dikemukakan oleh Penggugat I dan II dalam gugatannya pada point
2 haruslah ditolak dan dikesampingkan karena Penggugat I dan dr. Krisman Girsang,
dr. Paulus Suryanata, Ester Oscar, Karmin Sutan sebagai pendiri masing-masing
menyetor ke PT. HIA sebesar 20 saham, sehingga terbentuklah PT. Horas Insani
Abadi, jadi apa yang dinyatakan para Penggugat sebagai pemilik saham signifikan
adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta hukum; Bahwa pada masa
kepengurusan Penggugat I pada tahun 2000 sampai 2004, kenapa lembar sertipikat
saham tidak pernah diterbitkan oleh Penggugat I dan bahkan Penggugat I tidak
mendaftarkan Tergugat I, II, IV, V dan VI sebagai pemegang saham yang sah
bersama 9 (sembilan) orang pemegang saham yang lain, padahal pada tahun 1999
para Tergugat I, II, IV, V dan VI sudah menyerahkan uangnya untuk membeli
lembar saham di PT. HIA sehingga akhirnya dari uang pembelian saham yang
diserahkan para Tergugat dan 9 orang pemegang saham yang lain tersebut dapatlah
dibangun dan berdiri RS Horas Insani yang merupakan unit usaha PT. HIA;
5. Bahwa apa yang dikemukakan oleh para Penggugat dalam gugatannya pada point 3
hruslah ditolak dan dikesampingkan karena kepada Penggugat I, II ketika akan
diberikan sertipikat saham yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Ontang
Tampubolon serta dr. Krisman Girsang sebagai pengurus yang sah periode 2004-
2009, Penggugat I dan II tidak bersedia dengan alasan Penggugat I tidak mengakui
kepengurusan dr. Ontang Tampubolon sebagai Direktur PT. Horas Insani Abadi;
Bahwa ketika kepengurusan pada masa dr. Ontang Tampubolon sebagai Direktur
PT. HIA dan dr. Krisman Girsang sebagai Komisaris Utama akan menyerahkan
lembar sertipikat saham Penggugat I dan II, akan tetapi para Penggugat tidak mau
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
16
menerimanya dengan alasan yang tidak masuk akal yaitu menyatakan surat saham
tersebut tidak sah, padahal kedudukan dr. Ontang Tampubolon dan dr. Krisman
Girsang adalah sah sesuai dengan hukum yang berlaku yaitu hasil RUPS tahun 2004;
Bahwa gugatan Penggugat I dan II pada halaman 2 poin 2 dan 3 harus ditolak dan
dikesampingkan karena Penggugat I bukanlah pemilik saham signifikan karena
jumlah saham Penggugat I hanya sebesar 15,90 % sedangkan pemilik saham lain ada
yang sudah mencapai 575 lembar saham dan juga di PT. HIA tidak mengenal istilah
pemegang saham signifikan akan tetapi yang ada adalah pemilik saham mayoritas
dan minoritas, walaupun memang benar Penggugat I sebagai salah seorang pendiri
dari PT. HIA disamping pemegang saham lainnya dan termasuk juga para Tergugat
juga adalah pendiri PT. Horas Insani Abadi dan Rumah Sakit Horas Insani karena
para Tergugat sejak tahun 1998 dan 1999 sudah bergabung dengan PT. HIA akan
tetapi Penggugat I dengan tipu muslihatnya tidak memasukkan nama para Tergugat
dan pada tahun 2001 sewaktu Penggugat I mendaftarkan PT. HIA di Menteri Hukum
dan Hak Azasi Manusia pada tanggal 9 Nopember 2001 No. C/1975/HT.01/01/2001
nama Tergugat I, II, IV, V dan VI tidak didaftarkan sebagai pemegang saham hingga
tahun 2004 baru nama para Tergugat dan 9 orang lagi pemegang saham yang lain
disahkan sebagai pemegang saham yang sah karena pemegang saham sebelumnya
ada 19 orang dan sejak tahun 2010 berubah menjadi 20 orang karena itu maka
Penggugat I telah melakukan penipuan dan penggelapan terhadap saham para
Tergugat dan 9 orang pemegang saham yang lain, dimana pada tahun 2004 sewaktu
nama-nama pemegang saham akan didaftarkan di Menkumham Dirjen AHU baru
diketahui bahwa selama ini jumlah saham yang disahkan oleh Penggugat I hanya
sebesar 100 lembar saham dengan perincian masing-masing pendiri PT. HIA
pertama yaitu Penggugat I, dr. Krisman Girsang, dr. Paulus Suryanata, Ester Oskar
dan Karmin Sutan mempunyai 20 lembar saham; Bahwa dengan keluarnya UU No.
40 tahun 2007 maka UU No.1 tahun 1995 sudah tidak berlaku lagi, akan tetapi
sebelumnya Penggugatlah sebagai Direktur di PT. HIA sampai tahun 2004, lalu
kenapa Penggugat I tidak memiliki sertipikat saham dan bukankah sertipikat saham
merupakan bukti kepemilikan bagi pemegang saham;
6. Bahwa gugatan Penggugat I dan II pada halaman 3 poin 4, 5, 6 dan 7 harus ditolak
dan dikesampingkan untuk seluruhnya karena PT. HIA tidak pernah mengenal
saham signifikan akan tetapi yang ada selama ini adalah pemegang saham mayoritas
dan saham minoritas, dan memang sejak berdiri PT. HIA selalu mengadakan RUPS
setiap tahun akan tetapi Penggugat I dengan tipu muslihatnya menutupi bahwa para
Tergugat dan 9 orang pemegang saham yang lain tidak pernah disahkan sebagai
pemegang saham hingga tahun 2004 terbongkar dan akhirnya disahkanlah para
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
17
Tergugat dan pemegang saham yang lain sehingga berjumlah 19 orang sebagai
pemegang saham yang sah padahal tanpa saham dari 14 orang pemegang saham lain,
Rumah Sakit Horas Insani yang merupakan unit usaha dari PT. HIA tidak mungkin
dapat berdiri, akan tetapi tanpa setahu dari para Tergugat dan pemegang saham yang
9 orang, Penggugat I tidak memasukkan nama-nama para Tergugat dan yang 9 orang
lagi kedalam daftar pemegang saham, sampai tahun 2004 terbongkar perbuatan
Penggugat I dan barulah nama-nama para Tergugat dan 9 orang pemegang saham
lain terdaftar sebagai pemegang saham yang sah dari PT. HIA dan RS Horas Insani,
dan juga terhadap Tergugat III ternyata Penggugat I hanya mendaftarkan para
pemegang saham termasuk Tergugat III ke Menkumham Dirjen AHU dengan besar
saham 100 lembar dalam arti setiap pendiri hanya mempunyai saham sebesar 20
saham; Bahwa sebelum ini justru pada tahun 2000 sampai tahun 2004 Penggugat I
sebagai Direktur PT. HIA dan RS Horas Insani (RSHI), lalu kenapa Penggugat I
justru tidak memiliki sertipikat saham, bukankah sebagai Direktur Utama Penggugat
I sangat berkuasa penuh di PT. HIA dan RSHI dan justru kenapa pada waktu itu
Penggugat I tidak menerbitkan sertipikat saham miliknya dan milik 19 pemegang
saham dan yang lebih mengherankan kenapa Penggugat I hanya mendaftarkan 5
orang pemegang saham termasuk Penggugat I dan Tergugat III hanya memiliki
sebesar 100 lembar saham; Bahwa pada tahun 2005 sewaktu Direktur PT. HIA dan
RS Horas Insani dipegang oleh dr. Ontang Tampubolon setelah rahasia dari
Penggugat I yang tidak mendaftarkan nama-nama 14 orang pemegang saham
termasuk Tergugat I, II, IV, V dan VI sebagai pemegang saham yang sah ke
Menkumham RI Dirjen AHU, oleh dr. Ontang Tampubolon selaku Direktur dan dr.
Krisman Girsang selaku Komisaris Utama telah menerbitkan sertipikat saham atas
nama semua pemegang saham termasuk Penggugat I dan II akan tetapi Penggugat I
dan II tidak mau menerima lembar sertipikat sahamnya pada waktu dr. Ontang
Tampubolon menyerahkannya dengan alasan Penggugat I tidak mau mengakui
kepengurusan dr. Ontang Tampubolon dan tidak mau menerima sertifikat saham
tersebut karena ditandatangani oleh dr. Ontang Tampubolon; Bahwa sejak RS Horas
Insani berdiri tahun 2000 kenapa Penggugat I tidak mau menerbitkan sertipikat
saham untuk membuktikan kepemilikan pemegang saham, hal ini jelas karena
Penggugat I telah melakukan penipuan dan penggelapan terhadap pemegang saham
yang lain karena para pemegang saham lain termasuk para Tergugat dengan jumlah
14 orang pemegang saham tidak dimasukkan/didaftarkan oleh Penggugat I sebagai
pemegang saham yang sah di Menkumham RI Dirjen AHU padahal Penggugat I
beserta 4 orang pendiri pertama diantaranya Tergugat III telah di daftarkan sebagai
pemegang saham yang sah di Menkumham RI tanggal 9 Nopember 2001
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
18
No.C/1975/HT.01.01/2001 dengan jumlah saham masing-masing 20 lembar saham;
Bahwa Penggugat I mengetahui bahwa sertipikat saham merupakan surat bukti
bahwa seseorang sebagai Pemegang saham yang sah di PT. HIA tersebut dan justru
Penggugat I mengetahui bahwa sertipikat saham merupakan surat authentic atau
surat berharga yang dapat menjadi agunan jika seseorang ingin meminjam uang, lalu
kenapa pada masa kepengurusan Penggugat I, justru Penggugat I tidak pernah
menerbitkan sertipikat saham kepada semua pemegang saham; Bahwa Penggugat I
dan II selama ini selalu meminta sertipikat saham yang ditandatangani oleh para
Tergugat, padahal Penggugat I dan II tahu bahwa sertipikat saham telah diterbitkan
pada masa kepengurusan dr. Ontang Tampubolon yaitu tahun 2004-2009 karena
sejak berdirinya PT. HIA yaitu masa Penggugat I sebagai Direktur PT. HIA tidak
pernah diterbitkan sertipikat saham; Bahwa Penggugat I tidak pernah menerbitkan
sertipikat saham kepada semua pemegang saham karena selama ini Penggugat I
selalu menganggap RSHI merupakan anak kelimanya dan pemegang saham yang
lain sama sekali tidak berhak terhadap RS tersebut;
7. Bahwa gugatan Penggugat I dan II pada halaman 3 poin 8, 9, dan 10 harus ditolak
dan dikesampingkan untuk seluruhnya karena seharusnya para Penggugat menemui
para Tergugat dan bukan meminta dengan mengirimkan surat yang tidak tahu
kemana jatuhnya karena pada tahun 2007 dan 2008 operasional RSHI seluruhnya
dikuasai oleh Penggugat I lalu bagaimana pula Penggugat I menyatakan ada
menyurati para Tergugat dan lagi sejak tahun 2009 sampai 2012 setelah
kepengurusan diambil secara paksa dari tangan Penggugat I ke tangan Tergugat I,
Penggugat selalu membuat keributan di PT. HIA dan RSHI, dengan gugatan dan
laporan pengaduan yang terus menerus, lalu bagaimana pula Penggugat I masih
berharap untuk mendapat pelayanan yang baik dari para Tergugat; Bahwa sejak
Pebruari 2008 sampai bulan September 2008 seluruh operasional PT. HIA dan
RSHI dikuasai oleh Penggugat I lalu bagaimana pula Penggugat I menyatakan para
Tergugat ada membalas surat Penggugat I karena seluruh kegiatan mati pada saat
Penggugat I berkuasa di RSHI walaupun pada masa itu Penggugat I bukan lagi
pengurus yang terpilih di RSHI; Bahwa apalagi pada tanggal 10 Maret 2008
Penggugat I masih berkuasa penuh di PT. HIA dan RSHI, bagaimana pula
Penggugat I menyatakan Tergugat ada menyuruh Risma Saragih memberitahukan
bahwa para Tergugat akan memberikan sertipikat saham yang ditandatangani oleh
para Tergugat, sedangkan Penggugat mengetahui bahwa sertipikat saham Penggugat
I dan II ada di PT. HIA tetapi ditandatangani oleh dr. Ontang Tampubolon, lalu
bagaimana mungkin PT. HIA menerbitkan dua sertipikat saham untuk satu orang
pemegang saham; Bahwa para Tergugat tidak pernah mengelabui Penggugat I dan II
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
19
dan justru para Penggugat yang selalu melakukan penipuan dan terror kepada para
Tergugat selaku pengurus terpilih periode 27 Pebruari 2008-27 Pebruari 2013;
8. Bahwa gugatan Penggugat I dan II pada halaman 4 poin 11 s/d 17 harus ditolak dan
dikesampingkan untuk seluruhnya karena pada tanggal 08 Maret 2008 Penggugat I
masih berkuasa dan menguasai seluruh operasional PT. HIA dan RSHI terlebih-
lebih administrasi dan keuangan, sehingga sangat tidak masuk akal bila Penggugat I
menyatakan ada keluar surat keterangan seperti disebutkan Penggugat I yang dibuat
Risma Saragih dan disaksikan oleh Ferry Sihombing karena yang menjadi pengurus
adalah para Tergugat dan bukan sekretaris dan karyawan dan karenanya maka
sekretaris maupun karyawan tidak berhak membuat surat tersebut; Bahwa masalah
Penggugat I dan II tidak dapat mempergunakan sertipikat saham miliknya sebagai
agunan/jaminan fidusia maupun sebagai referensi untuk meminjam ke bank maupun
pihak lain tidak ada sangkutpautnya dengan para Tergugat karena para Tergugat
tidak pernah menyimpan sertipikat saham milik para Penggugat dan seandainya
memang para Penggugat menginginkan sertipikat sahamnya dapat meminta langsung
kepada para Tergugat dengan syarat sertipikat yang diserahkan adalah yang
ditandatangani oleh dr. Ontang Tampubolon dan bukan ditandatangani para
Tergugat; Bahwa para Tergugat tidak pernah melakukan perbuatan melawan hokum
dan justru Penggugat I lah yang melakukan perbuatan melawan hukum baik kepada
PT. HIA dan RSHI maupun kepada para Tergugat, dan yang sebenarnya dizolimi
adalah para Tergugat karena Penggugat I telah melaporkan para Tergugat ke Polisi
maupun ke pengadilan dan para Tergugat tidak pernah mengambil hak keperdataan
para Penggugat dan justru Penggugatlah yang telah menzolimi PT. HIA dan para
Tergugat sehingga hak keperdataan dari para Tergugat yang sebenarnya hilang
dengan mengadukan para Tergugat ke Polresta maupun ke Poldasu sehingga para
Tergugat harus mondar mandir ke kantor polisi untuk memenuhi panggilan penyidik
kepolisian di Polresta Pematang Siantar maupun di Polda dan juga ke kantor pajak
dan Kejaksaan dan yang paling menyakitkan akibat ulah Penggugat I yang
melaporkan Tergugat I ke Polresta Pematang Siantar dengan laporan pemalsuan
identitas sehingga akhirnya Tergugat I harus duduk di kursi pesakitan Pengadilan
Negeri Pematang Siantar sebagai Terdakwa; Bahwa Penggugat I selalu membuat
keributan di PT. HIA dan karenanya maka para Tergugat merasa malas berurusan
dengan Penggugat karena Penggugat selalu merasa orang yang paling berkuasa di
PT. HIA karena para Penggugat tidak mengetahui bahwa dengan meleburkan uang
milinya menjadi lembar saham di PT, maka Penggugat I tidak dapat sesuka hatinya
lagi terhadap uang miliknya maupun terhadap PT tempat uangnya dilebur menjadi
lembar saham, sayang sekali Penggugat I lalai dalam hal ini;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
20
9. Bahwa gugatan Penggugat I dan II pada halaman 5 poin 18 dan 19 harus ditolak dan
dikesampingkan untuk seluruhnya karena semua pemegang saham harus mempunyai
sertipikat saham dalam arti yang tidak memiliki sertipikat saham bukan dianggap
sebagai pemegang saham, akan tetapi para Tergugat walaupun mengetahui bahwa
para Penggugat tidak memegang sertipikat saham tetapi tetap mengakui bahwa para
Penggugat sebagai pemegang saham; Bahwa masalah perubahan data-data dan
perubahan Anggaran Dasar serta peralihan saham di PT. HIA selalu dilaporkan dan
didaftarkan dan diumumkan oleh para Tergugat dalam RUPS tahunan dan
selanjutnya dilaporkan ke Menkumham Dirjen AHU walaupun akses sedang diblokir
atas permintaan Penggugat I; Bahwa para Tergugat selalu membukukan pengalihan
saham dan juga para Tergugat tidak pernah mengabaikan hak-hak keperdataan
pemegang saham sewaktu RUPS tahunan dan juga segala perbuatan hukum yang
diambil oleh para Tergugat selaku pengurus PT. HIA dan RSHI selalu diambil
berdasarkan azas musyawarah mufakat dan keputusan diambil di dalam RUPS dan
juga dalam setiap RUPS seluruh pemegang saham kecuali para Penggugat menerima
laporan pertanggungjawaban dari para Tergugat; Bahwa selama menjadi pengurus di
PT. HIA dan RSHI para Tergugat selalu berbuat untuk kemajuan dari RSHI dan juga
para Tergugat tidak pernah melakukan perbuatan secara sepihak dan menyesatkan
melalui laporan pertanggung jawaban kepada para pemegang saham karena para
pemegang di PT. HIA bukanlah orang bodoh seperti dugaan para Penggugat yang
dapat dibohongi seperti yang telah dilakukan oleh Penggugat I kepada para Tergugat
dan pemegang saham lainnya dan justru Penggugat I yang telah melakukan
perbuatan yang menyesatkan dengan tidak mendaftarkan nama 14 orang pemegang
saham sebagai pemegang saham yang sah walaupun uang dari para pemegang saham
tersebut telah disetorkan oleh para pemegang saham tersebut sejak tahun 1999;
10. Bahwa gugatan Penggugat I dan II pada halaman 5 dan 6 poin 20 dan 21 harus
ditolak dan dikesampingkan untuk seluruhnya karena para Tergugat tidak pernah
merugikan Penggugat I dan justru para Penggugatlah yang merugikan para Tergugat
baik secara materil dan moril dengan mengajukan gugatan perdata ke pengadilan dan
membuat laporan pengaduan ke polisi dan kejaksaan sehingga PT. HIA harus
mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya untuk operasional dalam
menghadapi gugatan dan laporan pengaduan para Penggugat tersebut; Bahwa
Penggugat I dengan sesuka hatinya membuat pengaduan kemana-mana dengan
harapan fitnah yang disebarkannya dapat berhasil, akan tetapi karena para Tergugat
selalu berjalan di kebenaran sehingga PT. HIA selalu mendapat perlindungan dengan
kesuksesan; Bahwa masalah Penggugat I tidak dapat berpraktek di RSHI bukanlah
kesalahan para Tergugat akan tetapi kesalahan Penggugat I secara pribadi sehingga
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
21
hal tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan para Tergugat dan juga masalah
dividen seperti yang disebutkan oleh para Penggugat, justru pada masa kepengurusan
Penggugat I sebagai pengurus periode tahun 2000 sampai 2004 justru tidak pernah
membagi deviden padahal uang milik PT. HIA dan RSHI sangat banyak dan selama
berdiri para Tergugat juga baru sekali mendapat deviden yaitu tahun 2011 untuk
masa kepengurusan tahun 2010 pada masa kepengurusan para Tergugat dan para
Penggugat juga mendapat dividen; Bahwa masalah jasa kantor hukum yang
dikeluarkan oleh para Penggugat adalah urusan pribadi dari para Penggugat karena
para Penggugat adalah manusia yang cakap bertindak dalam hukum dan PT. HIA
juga mengalami hal yang serupa untuk membayar jasa kantor hukum yang
dipergunakan PT. HIA dan RSHI untuk melawan gugatan para Penggugat dan juga
untuk mendampingi para Tergugat di kejaksaan dan kepolisian; Bahwa selanjutnya
masalah kerugian moril yang dialami oleh Penggugat I adalah mengada-ada karena
justru para Tergugatlah yang mengalami kerugian moril akibat gugatan dan
pengaduan yang diajukan oleh Penggugat I tersebut; Bahwa justru perbuatan para
Penggugat yang secara terus menerus dan berkepanjangan sejak Penggugat I tidak
terpilih lagi menjadi pengurus PT. HIA dan RSHI sejak tahun 2008 sampai gugatan
dalam perkara ini dimajukan yang mengakibatkan PT. HIA dan RSHI serta para
Tergugat menderita kerugian;
11. Bahwa gugatan para Penggugat pada halaman 7 poin 22 sampai 26 harus ditolak
dan dikesampingkan untuk seluruhnya karena masalah penyerahan sertipikat saham
yang 75 lembar harus menunggu adanya putusan Kasasi MA RI dalam perkara
perdata No. 44/PDT.G/2009/PN-PMS agar Karmin Sutan mau menyerahkan lembar
sahamnya yang 25 lembar; Bahwa para Tergugat tidak pernah membantah
kepemilikan saham para Tergugat di PT. HIA dan justru para Penggugat lah yang
selalu merendahkan kedudukan para Tergugat di PT. HIA dengan alasan mempunyai
saham yang kecil, dan masalah permintaan sita jaminan atas rumah milik para
Tergugat yang dimohonkan oleh Penggugat I adalah sangat mustahil karena di dalam
PT pertanggungjawaban pemegang saham hanya sebatas jumlah saham yang dimiliki
oleh para pemegang saham tersebut; Bahwa Tergugat I s/d VI tidak pernah lalai
melakukan tugasnya sebagai pengurus PT. HIA dan masalah deviden yang
disebutkan oleh Penggugat I dan II tidak benar adanya karena pada tahun 2010
ketika perusahaan mendapat untung, para Tergugat telah membagikan dividen
kepada seluruh pemegang saham termasuk kepada Penggugat I dan II sehingga
bagaimana pula Penggugat I dan II merasa dirugikan karena para Tergugat telah
menjalankan perusahaan dengan sebagaimana mestinya dan banyaknya hutang yang
timbul akibat hutang yang telah ada pada waktu kepemimpinan Penggugat I dan juga
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
22
sebagai akibat diblokirnya dana-dana PT. HIA dan RSHI semasa Penggugat I
menjabat sebagai direktur RSHI; Bahwa dalil gugatan Penggugat I dan II adalah
kerugian angan-angan yang dihitung sendiri oleh Penggugat I dan II yang juga
merugikan kepada para Tergugat karenanya harus ditolak dan dikesampingkan, serta
nantinya pada waktu pembuktian akan para Tergugat buktikan; Bahwa masalah
deviden yang dimintakan oleh Penggugat I dan II tidak jelas dan kabur karena
deviden tahun berapa yang dimaksudkan oleh para Penggugat dalam gugatannya,
dimana pada tahun 2011 PT. HIA telah membagi-bagi dividen kepada semua
pemegang sahan termasuk Penggugat I dan II, dan tahun 2011 karena keuntungan
sangat sedikit sehingga PT. HIA tidak membagikannya sebagai deviden akan tetapi
mempergunakannya sebagai operasional RSHI; Bahwa Jurisprudensi MARI dalam
putusannya bertanggal 29 Mei 1975 No. 51 K/Sip/1974 dalam pertimbangannya
antara lain menyatakan : "Dalam hal adanya tuntutan ganti rugi, maka adanya
kerugian untuk mana dituntut ganti rugi itu harus dibuktikan; Bahwa harta pribadi
Tergugat I dan II tidak dapat digabung dengan boedel perusahaan sebagaimana
disebutkan para Penggugat dalam gugatannya karena PT. Horas Insani Abadi
adalah badan hukum yang berbentuk PT dimana sebagai PT, PT. HIA mempunyai
asset sendiri dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada harta pribadi dari
pengurus PT itu sendiri; Bahwa berdasarkan hal tersebut yang merupakan dasar
untuk peletakan sita jaminan, disyaratkan bahwa Tergugatnya haruslah orang yang
berhutang. Jadi oleh karena para Tergugat bukanlah pihak-pihak yang berhutang
kepada Penggugat I dan II, maka permohonan Penggugat I dan II untuk penyitaan
tersebut harus ditolak dan dikesampingkan; Bahwa menurut Jurisprudensi MA RI
No. 597 K/Sip/1983, tanggal 24 Mei 1984 dalam pertimbangannya antara lain
menyatakan : "conservatoir beslag yang diadakan bukan atas alasan-alasan yang
disyaratkan dalam Pasal 227 ayat 1 HIR tidak dapat diterima"; Bahwa demikian juga
tentang apa yang dikemukakan oleh Penggugat I dan II dalam gugatannya pada point
29 harus ditolak dan dikesampingkan karena gugatan Penggugat I dan II adalah
tentang membayar hutang, sehingga tidak dapat digabung dengan dwangsom seperti
dalam perkara ini; Bahwa alasan Penggugat I dan II yang menyatakan bahwa untuk
menjamin dilaksanakannya putusan ini oleh Tergugat bukanlah alasan hukum untuk
menuntut dwangsom (uang paksa) oleh sebab itu alasan Penggugat tersebut harus
ditolak dan dikesampingkan; Bahwa Jurisprudensi MA RI dalam putusannya No.
791/SIP/1972 tanggal 26 Pebruari 1973 dalam pertimbangannya menyatakan: "uang
paksa (dwangsom) tidak berlaku terhadap tindakan untuk membayar uang.";
Bahwa tentang permintaan Penggugat I dan II agar putusan dalam perkara ini dapat
dilaksanakan serta merta (uit voerbaar bij voorraad) harus ditolak dan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
23
dikesampingkan karena tuntutan tersebut menyalahi hukum acara perdata yang
berlaku; Bahwa adalah merupakan fakta hukum bahwa Penggugat I dan II dalam
surat gugatannya tidak ada menguraikan dalam posita surat gugatan apa pentingnya
putusan dalam perkara ini dimintakan serta merta; Bahwa menurut hukum acara
perdata yang berlaku agar suatu gugatan dapat dikabulkan maka haruslah diuraikan
dalam posita kemudian diminta dalam diktumnya, akan tetapi dalam perkara ini hal
tersebut tidak ada dikemukakan oleh Penggugat I dan II, oleh karena itu permintaan
Penggugat I dan II tersebut harus ditolak dan dikesampingkan; Bahwa Putusan
MARI tanggal 29 April 1986 No. 3328 K/Pdt/1984,dalam pertimbangannya
menyatakan : "Menimbang karena adanya Surat Edaran MA RI No. 06/1975 jo
Nomor 3/1978, maka tuntutan ex Pasal 180 HIR tentang uit voerbaar bij voorraad
atas putusan ini tidak dapat dikabulkan oleh Majelis.";
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan diatas, mohon kiranya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan menolak gugatan Penggugat I dan II untuk seluruhnya atau
setidaknya menyatakan gugatan Penggugat I dan II tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard) sebelum memeriksa dan memutus pokok perkara dan
membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat I dan II;
DALAM REKONPENSI:
Bahwa Penggugat I, II, III, IV, V dan VI dr/Tergugat I, II, III, IV, V dan VI dk dengan
ini mengajukan gugatan rekonpensi dalam perkara ini sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat I dr (dr. Petrus Yusuf, MHA), Penggugat II dr (Ir. Alimin
Sipayung), Penggugat III dr (dr. Paulus Suryanata, Sp.Pd), Penggugat IV dr (Iman
Ika), Penggugat V dr (Stefanus Oskar) dan Penggugat VI dr (Dra. Maphilindo
A. Saragih)/Tergugat-Tergugat dk dengan ini mengajukan gugatan sebagai berikut:
2. Bahwa para Penggugat dr/Tergugat I s/d VI dk ada memiliki saham di PT. Horas
Insani Abadi dan RS Horas Insani dengan perincian sebagai berikut:
- dr. Petrus Yusuf, MHA/Penggugat I dr/Tergugat I dk menyetor uang pada tahun
1999 sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus limapuluh juta rupiah) dengan harga
satu saham sama dengan Rp. 7.500.000,- sebesar 20 (dua puluh) saham;
- Ir. Alimin Sipayung/Penggugat II dr/Tergugat II dk menyetor uang pada tahun
1999 sebesar RP. 150. 000.000.- dengan harga satu saham sama dengan Rp.
7.500.000 ,- sebesar 20 saham;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
24
- dr. Paulus Suryanata, Sp.Pd/Penggugat III dr/Tergugat III dk menyetor uang
pada tahun 1997 sebesar Rp. 1.483.068.000,- dengan harga satu saham sama
dengan Rp. 7.500.000 ,- sebesar 193 Saham;
- Iman Ika, Penggugat IV dr/Tergugat IV dk menyetor uang pada tahun 1999
sebesar Rp. 187.500.000,- dengan harga satu saham sama dengan Rp.
7.500.000 ,- sebesar 25 saham;
- Stefanus Oskar, Penggugat V dr/Tergugat V dk menyetor uang pada tahun 1997
sebesar Rp. 262.500.000,- dengan harga satu saham sama dengan Rp.
7.500.000,- sebesar 35 saham;
- Dra. Maphilindo A. Saragih, Penggugat VI dr/Tergugat VI dk, menyetor uang
pada tahun 1998 sebesar Rp. 180.000.000,- dengan harga satu saham sama
dengan Rp. 7.500.000,- sebesar 24 saham;
3. Bahwa para Penggugat dr/Tergugat dk merasa dengan disetorkan para Penggugat
dr/Tergugat dk uang pembelian saham tersebut kepada Tergugat dr/Penggugat I dk,
para Penggugat dr/Tergugat dk sudah sah menjadi pemegang saham di PT. HIA;
4. Bahwa pada tahun 2000 ketika Rumah Sakit Horas Insani yang merupakan unit
usaha dari PT. HIA diresmikan, para Penggugat dr/Tergugat dk dengan para pendiri
PT. HIA yaitu Penggugat I dk/Tergugat I dr, dr Krisman Girsang, dr. Paulus
Suryanata (Penggugat III dr/Tergugat III dk), Karmin Sutan dan Ester Oskar beserta
9 orang lagi pemegang saham yang turut menyetorkan dananya ke PT. HIA turut
hadir dan meresmikan pembukaan dari Rumah Sakit Horas Insani yang merupakan
unit usaha dari PT. HIA tersebut dan pada tahun 2001 ketika Tergugat I
dr/Penggugat I dk mendaftarkan PT. HIA ke di Menteri Hukum dan Hak Azasi
Manusia Dirjen AHU pada tanggal 9 Nopember 2001 No. C/1975/HT.01/01/2001,
ternyata Tergugat dr/Penggugat I dk tidak mendaftarkan para Penggugat dr/Tergugat
dk beserta 9 orang pemegang saham yang lain sebagai pemegang saham dan juga
terhadap Penggugat III dr/Tergugat III dK hanya didaftarkan sebagai pemegang
saham sebesar 20 saham padahal Penggugat III dr/Tergugat III dk memiliki 193
saham;
5. Bahwa walaupun pada tahun 1998-1999 para Penggugat dr/Tergugat dk telah
menyetor uangnya ke PT Horas Insani Abadi sebagai pemegang Saham, akan tetapi
Tergugat I dr/Penggugat dk sebagai Direktur PT. HIA tidak mendaftarkan Para
Penggugat dr/Para Tergugat dk pada Menkumham Dirjen AHU sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan Penggugat III dr/ Tergugat III dk hanya didaftarkan
sebagai pemegang saham yang sah dengan jumlah saham sebesar 20 saham sehingga
hal tersebut sangat merugikan Para Penggugat dr/Tergugat dk;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
25
6. Bahwa pada saat RUPS tahun 2004 dimana Tergugat dr/Penggugat I dk mengundang
para Penggugat dr/Tergugat dk dengan sebutan undangan perseroan karena para
Penggugat dr/Tergugat dk dan 9 pemegang saham yang lain disebutkan Tergugat
dr/Penggugat dk sebagai calon pemegang saham, padahal sejak tahun 1998/1999
para Penggugat dr/Tergugat dk dan 9 orang pemegang saham yang lain sudah
menyetorkan uangnya sebagai pemegang saham dan juga RS Horas Insani tidak
dapat didirikan tanpa dana yang para Penggugat dr/Tergugat dk setorkan untuk
membeli saham PT. HIA tersebut sehingga para Penggugat dr/Tergugat dk dan 9
orang pemegang saham yang lain selain pendiri PT. HIA baru didaftarkan oleh
Tergugat I dr/Penggugat I dk sebagai pemegang saham pada tahun 2004 ke
Menkumham RI Dirjen AHU dan jumlah saham Penggugat III dr/Tergugat III dk
barulah berubah dari 20 saham menjadi 209 saham dan itu dilaksanakan setelah para
Penggugat dr/Para Tergugat dk mengajukan protes kepada Tergugat I dr/Penggugat
I dk;
7. Bawa saham-saham para Penggugat dr/Tergugat dk setelah pengesahan pada tahun
2004 barulah terdaftar sebagai berikut :
dr. Petrus Yusuf, MHA (Penggugat I dr/Tergugat I dk, sebesar 21 saham;
Ir. Alimin Sipayung (Penggugat II dr/Tergugat II dk sebesar 21 saham;
dr. Paulus Suryanata, Sp.Pd, (Penggugat III dr/Tergugat III dk) sebesar 209
saham;
Iman Ika (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk) sebesar 25 saham;
Stefanus Oskar (Penggugat V dr/Tergugat V dk) sebesar 35 saham;
Dra. Maphilindo A. Saragih (Penggugat VI dr/Tergugat VI dk) sebesar 27
saham;
8. Bahwa adapun alasan Tergugat I dr/Penggugat I dr mengatakan para Penggugat
dr/Tergugat dk belum didaftarkan ke Menkumham Dirjen AHU adalah karena para
Penggugat dr/Tergugat dk beserta 9 orang pemegang saham yang lain baru calon
pemegang saham, padahal para Penggugat dr/Tergugat dk telah menyetorkan
uangnya kepada PT HIA pada tahun 1998-1999, sehingga oleh karena itu Tergugat
dr/Penggugat I dk telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan memberi
keterangan yang tidak tepat yang mengakibatkan kerugian kepada para Penggugat
dr/para Tergugat dk;
9. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh Tergugat
dr/Penggugat I dk tersebut, para Penggugat dr/para Tergugat dk telah mengalami
kerugian yang mana para Penggugat dr hanya dianggap sebagai calon pemegang
saham yaitu:
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 26 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
26
dr. Petrus Yusuf, MHA, memiliki saham sebesar 21 saham maka kerugian
Penggugat I dr/Tergugat I dk bila dana tersebut dikenakan bunga, adalah Rp.
150.000.000 x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 56.250.000,- (lima puluh enam juta dua
ratus lima puluh ribu rupiah);
Ir. Alimin Sipayung memiliki saham 21 saham maka kerugian Penggugat II
dr/Tergugat II dk bila dana tersebut dikenakan bunga adalah sebesar Rp.
150.000.000 x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 56.250.000,- (lima puluh enam juta dua
ratus lima puluh ribu rupiah);
dr. Paulus Suryanata, Sp.Pd, memiliki saham 209 saham, didaftarkan hanya 20
saham sehingga kerugiannya bila dana sebesar 189 saham dikenakan bunga
maka kerugian Penggugat IIIdr/Tergugat III dk adalah sebesar Rp.
1.417.500.000,- x 7,50 % x 5 tahun = Rp.531.562.500,- (lima ratus tiga puluh
satu juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah);
Iman Ika memiliki saham 25 saham, maka kerugian Penggugat IV dr/ Tergugat
IV dk tersebut bila dikenakan bunga, adalah Rp. 187.437.500.- x 7,50 % x 5
tahun = Rp. 70.312.500.- (tujuh puluh juta tiga ratus dua belas ribu lima ratus
rupiah);
Stefanus Oskar memiliki saham 35 saham, maka kerugian Penggugat V
dr/Tergugat V dk bila dikenakan bunga adalah Rp. 262.500.000,- x 7,50 % x 5
tahun = Rp. 98.437.500,- (sembilan puluh delapan juta empat ratus tiga puluh
tujuh ribu lima ratus rupiah);
Dra. Maphilindo A. Saragih memiliki saham sebesar 27 saham maka kerugian
Penggugat VI dr/Tergugat VI dk bila dikenakan bunga adalah Rp. 180.000.000,-
x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 67.500.000,- (enam puluh tujuh juta lima ratus ribu
rupiah);
Maka kerugian para Penggugat dr/Tergugat dk tersebut harus dibebankan kepada
Tergugat dr/Penggugat I dk, secara pribadi secara sekaligus dan seketika;
10. Bahwa disamping kerugian sebagaimana tersebut diatas, para Penggugat dr/Para
Tergugat dk juga mengalami kerugian immaterial karena telah diberikan keterangan
yang tidak benar yang mengakibatkan hak keperdataan para Penggugat dr/para
Tergugat dk hilang karena selama 5 tahun status para Penggugat dr/para Tergugat dk
hanya dianggap sebagai calon pembeli saham dan disebut sebagai undangan oleh
Tergugat dr/ Penggugat I dk yang besarnya diperkirakan sebesar Rp. 5.000.000.000,-
(lima milyar ) untuk setiap Penggugat dr/Tergugat dk, sehingga seluruhnya menjadi
sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar) yang harus dibayarkan oleh
Tergugat dr/Penggugat dk secara pribadi secara sekaligus dan seketika;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 27 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
27
11. Bahwa karena gugatan para Penggugat dr/para Tergugat dk cukup beralasan pada
hukum, sedang para Penggugat dr/para Tergugat dk merasa khawatir bahwa
Tergugat dr dr/Penggugat dk tidak mau mematuhi putusan dan untuk mencegah
gugatan Penggugat dr/Tergugat dk menjadi hampa kelak, dengan ini dimohonkan
agar majelis hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar berkenan untuk terlebih
dahulu meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta benda Tergugat
dr/Penggugat I dk yang bergerak maupun yang tidak bergerak khususnya rumah
tempat tinggal Tergugat dr/Penggugat I dk yang terletak di Jalan Laut Tawar No. 28
Kelurahan Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar;
12. Bahwa hak para Penggugat dr/Tergugat dk sebagai pemegang saham PT. HIA
dan RSHI adalah sah dan sesuai dengan hukum yang berlaku dan didukung oleh
fakta-fakta yang nyata yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun terrmasuk Tergugat
dr/Penggugat I dk, maka adalah suatu hal yang pantas dan wajar bilamana putusan
dalam perkara ini dapat dijalankan serta merta (uit voerbaar bij voorraad) meskipun
ada verzet, banding atau Kasasi;
Berdasarkan uraian tersebut diatas mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Pematang Siantar yang memeriksa dan mengadli perkara ini, mengambil
keputusan sebagai berikut :
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat dr/Tergugat dk untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sita jaminan (conservatoir beslag) yang diletakkan atas tanah dan
rumah tempat tinggal Tergugat dr/ Penggugat I dk sah dan berharga;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat dr/Penggugat I dk yang telah memberikan
keterangan yang tidak benar tentang keberadaan para Penggugat dr/para Tergugat dk
sebagai pemegang saham PT. Horas Insani Abadi adalah merupakan perbuatan
melawan hukum;
4. Menghukum Tergugat dr/Penggugat I dk untuk membayar kerugian material kepada
para Penggugat dr/para Tergugat dk dengan perincian sebagai berikut:
dr. Petrus Yusuf, MHA (Penggugat I dr/Tergugat I dk), saham sebesar 21 saham,
adalah sebesar Rp. 150.000.000.- x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 56.250.000 ,-
(lima puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);
Ir. Alimin Sipayung (Penggugat II dr/Tergugat II dk), saham 21 saham adalah
sebesar Rp. 150.000.000.- x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 56.250.000,- (lima puluh
enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);
dr. Paulus Suryanata, Sp.Pd, (Penggugat III dr/Tergugat III dk), saham 209
saham, didaftarkan hanya 20 saham sehingga kerugiannya sebesar 189 saham
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 28 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
28
adalah sebesar Rp. 1.417.500.000,- x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 531.562.500,-
(lima ratus tiga puluh satu juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah);
Iman Ika (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk), saham 25 saham, adalah Rp.
187.437.500.- x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 70.312.500.- (tujuh puluh juta tiga ratus
dua belas ribu lima ratus rupiah);
Stefanus Oskar (Penggugat V dr/Tergugat V dk), saham 35 saham, adalah Rp.
262.500.000,- x 7,50 % x 5 tahun = Rp. 98.437.500,- (sembilan puluh delapan
juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus rupiah);
Dra. Maphilindo A. Saragih (Penggugat VI dr/Tergugat VI dk), saham sebesar
27 saham adalah sebesar Rp. 180.000.000,- x 7,50 % x 5 tahun = Rp.
67.500.000,- (enam puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah);
Maka kerugian para Penggugat dr/Tergugat dk tersebut harus dibebankan kepada
Tergugat dr/Penggugat I dk, secara pribadi secara sekaligus dan seketika setelah
putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan dapat
dijalankan;
5. Menghukum Tergugat dr/Penggugat I dk untuk membayar kerugian immaterial para
Penggugat dr/para Tergugat dk sebesa Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar) untuk
setiap Penggugat dr/Tergugat dk, sehingga seluruhnya menjadi sebesar Rp.
30.000.000.000,- (tiga puluh milyar) secara sekaligus dan seketika setelah putusan
dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan dapat dijalankan;
6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan serta merta (uit voerbaar bij
voorraad) meskipun ada verzet, banding atau kasasi;
7. Menghukum Tergugat dr/Penggugat I dk untuk membayar biaya-biaya yang timbul
dalam perkara ini;
SUBSUDAIR :
Apabila Pengadilan berpendapat lain, dalam Pengadilan yang baik (in goede justitie),
mohon diputuskan seadil-adilnya, sesuai dengan rasa keadilan yang berlaku di tengah-
tengah masyarakat;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut,Pengadilan Negeri
Pematangsiantar telah menjatuhkan putusan tanggal 30 Desember 2013 No.
79/Pdt.G/2012/PN-Pms yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 29 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
29
Menolak eksepsi para Tergugat seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima;
DALAM REKONVENSI
Menyatakan gugatan para Penggugat Rekonvensi/para Tergugat Konvensi tidak
dapat diterima;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menghukum para Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar
biaya perkara sejumlah Rp. 976.000,00 (sembilan ratus tujuh
Telah Membaca :
Akta Penyataan Banding yang dibuat oleh SALOMO SIMANJORANG, SH.MH
Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar pada tanggal 30 Januari 2014 dengan Akte
Banding No.79/Pdt.G/2012/PN-Pms yang menyatakan Pembanding semula para
Penggugat telah mengajukan permohonan agar perkara yang diputus oleh Pengadilan
Negeri Pematangsiantar tanggal 30 Desember 2013 No. 79/Pdt.G/2012/PN-Pms untuk
diperiksa dan diputus dalam pengadilan tingkat banding;
Risalah Pemberitahuan Pernyataan Banding yang dibuat oleh ISHARI Jurusita
Pengganti pada Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang menyatakan bahwa
permohonan banding tersebut telah diberitahukan dengan sempurna dan seksama
kepada para Terbanding semula para Tergugat atau kuasa hukumnya ;
Membaca Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa hukum para
Pembanding semula Penggugat-I dan II dalam Konpensi/Tergugat-I dan II dalam
Rekonpensi tertanggal 17 Maret 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Pematangsiantar pada tanggal 18 Maret 2014, Memori Banding tersebut oleh
ISHARI Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Pematangsiantar pada tanggal 19
Maret 2014, telah menyerahkan dengan seksama kepada HIKMA ANITA SIREGAR,
SH Kuasa Hukum para Terbanding semula para Tergugat ;
Menimbang, bahwa para Terbanding semula para Tergugat pada tanggal 07 April
2014 telah menyerahkan Kontra Memori Banding yang diterima Panitera Pengadilan
Negeri Pematangsiantar dan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Pematangsiantar pada
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 30 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
30
tanggal 28 Mei 2013 telah memberitahukan kepada kuasa hukum para Pembanding
semula para Penggugat ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Pematangsiantar pada tanggal 28 Mei
2014 telah memberitahukan kepada kuasa hukum para Pembanding semula para
Penggugat dan kuasa hukum para Terbanding semula para Tergugat untuk memeriksa
berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya
pemberitahuan ini ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa permohonan banding dari kuasa hukum para Pembanding
semula para Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
serta memenuhi persyarat yang ditentukan oleh Undang-undang, maka oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti serta
mencermati dengan seksama berkas perkara putusan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar No. 79/Pdt.G/2012/PN-Pms tanggal 30 Desember 2013, Memori
Banding dan Kontra Memori Banding yang diajukan kedua belah pihak berperkara,
Pengadilan Tinggi mempertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan para Pembanding semula
para Penggugat dengan alasan-alasan sebagai berikut :
Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tidak mempertimbangkan keterangan
saksi dan bukti surat Pembanding sehingga menghasilkan putusan yang salah ;
Bahwa para Pembanding semula para Penggugat tidak mau menerima saham
yang ditanda tangani Dr. Ontang Tampubolon dan Dr. Krisman Girsang karena
Pembanding tidak mengakui RUPS tanggal 27 Nopember 2004 yang cacat hukum ;
Menimbang, bahwa Kontra Memori Banding yang diajukan para Terbanding
semula para Tergugat dengan alasan-alasan sebagai berikut :
Bahwa Pengadilan Negeri Pematangsiantar telah menilai surat-surat bukti dan
saksi-saksi sesuai hukum yang berlaku ;
Bahwa perkara No. 26 Pdt.G/2005/PN-Pms yang menyangkut kepengurusan
Dr. Ontang Tampubolon dan Dr. Krisman Girsang telah diselesaikan secara
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 31 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
31
damai sesuai dengan Berita Acara Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-Pms
antara PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar dengan para Pembanding ;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan meneliti dengan
seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar No. 79/Pdt.G/2012/PN-Pms dan telah membaca, memperhatikan
Memori Banding dan Kontra Memori Banding, Pengadilan Tinggi berpendapat, bahwa
pertimbangan hokum Pengadilan Tingkat Pertama dalam putusannya berdasarkan alasan
yang tepat dan benar, karena itu dapat dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan
Tinggi dalam memutus perkara ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar No. 79/Pdt.G/2012/PN-Pms beralasan hukum
untuk dikuatkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena putusah Hakim Tingkat Pertama dikuatkan,
sehingga para Pembanding semula para Penggugat berada dipihak yang kalah, maka
harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ;
Memperhatikan Undang-undang No. 20 Tahun 1947, Jo. Undang-undang No. 49
Tahun 2009, R.Bg dan Peraturan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
----- Menerima permohonan banding dari para Pembanding semula para Penggugat ;
----- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 30 Desember
2013 No. 79/Pdt.G/2012/PN-Pms yang dimohonkan banding ;
---- Menghukum para Pembanding semula para Penggugat secara tanggung renteng
untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan
yang di tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada
hari Rabu tanggal 27 Agustus 2014 oleh kami : RIDWAN. S. DAMANIK, SH., Hakim
Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Ketua Majelis, EDHI
SUDARMUHONO, SH dan HERU PRAMONO, SH. M.Hum. sebagai Hakim-
Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan dengan Surat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 32 dari 32 hal.put. No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn.
32
Penetapan tanggal 08 Juli 2014 No. 200/Pdt/2014/PT-Mdn untuk memeriksa dan
mengadili perkara tersebut dalam tingkat banding, dan putusan ini diucapkan dalam
sidang terbuka untuk Umum pada hari Kamis tanggal 28 Agustus 2014 oleh Hakim
Ketua Majelis dan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh :
MUSALLIM SIREGAR, SH. Panitera Pengganti tanpa dihadiri kedua belah pihak
berperkara atau kuasa hukumnya.
Hakim-Hakim Anggota Ketua Majelis, ttd
t
ttd ttd
EDHI SUDARMUHONO, SH RIDWAN. S. DAMANIK, SH.
ttd
ttd
HERU PRAMONO, SH. M.Hum.
Panitera Pengganti,
ttd
MUSALLIM SIREGAR, SH.
Ongkos-ongkos : 1. M a t e r a i ............ Rp. 6.000.- 2. R e d a k s i ............ Rp. 5.000.- 3. Pemberkasan ............ Rp. 139.000.-
J u m l a h ........... Rp. 150.000.-
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN