Upload
ardiwicaksi
View
124
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PREDIKSI SIKAP KERJA DAN NIAT BERPINDAH
DIANTARA PETUGAS: PENTINGNYA ATRIBUT
KEPRIBADIAN ADLERIAN
Justina Liesienė, Auksė Endriulaitienė,
Loreta Bukšnytė, Loreta Gustainienė,Loreta Bukšnytė, Loreta Gustainienė,
Roy Kern
Vytautas Magnus University, Kaunas
Kelompok 2
Magister Sains Manajemen Unsoed
Tujuan
• Untuk meneliti hubungan Teori Psikologi
Adlerian tentang atribut pribadi gaya hidup
dan variabel organisasi: motivasi kerja,
kepuasan kerja, komitmen organisasi, niat kepuasan kerja, komitmen organisasi, niat
berpindah pada petugas lembaga
pemasyarakatan di Lithuania
Kepribadian, Kerja & Pindah
• Dalam hubungannya dgn penelitian saat ini
mengenai petugas lembaga pemasyarakatan
terdapat dua model yg diusulkan untuk menjelaskan
kepuasan kerja dan atrisi yaitu: model individu &
model faktor organisasimodel faktor organisasi
• Model Individu fokus pada atribut kepribadian
digunakan untuk memisahkan kemungkinan
hubungan sikap kerja pada organisasi
• Penelitian secara ekstensif telah dilakukan untuk
mengetahui hubungannya dengan Model
Kepribadian Lima Besar
• Penelitian Model Lima Besar mungkin telah
menjawab sebagian pertanyaan, tetapi belum ada
model yang jelas bagaimana atribut kepribadian
berdampak terhadap perilaku kerja -baik secara
langsung ataupun sebagai mediasi sikap kerja seperti
komitmen organisasi, kepuasan kerja atau motivasi komitmen organisasi, kepuasan kerja atau motivasi
kerja
• Kemungkinan model teori komprehensif lain
mengenai kepribadian perlu digunakan
• Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teori lain
untuk mengetahui peranan kepribadian dan sikap
kerja.
• Model ini didasarkan pada teori psikologi individu Model ini didasarkan pada teori psikologi individu
Alfred Adler
Penerapan Psikologi Individu Dalam Organisasi
• Alasan penggunaan psikologi individu sebagai dasar
teori adalah keberhasilan penerapan teori ini pada
seting organisasi yang lain
• Alasan kedua adalah para peneliti psikologi individu Alasan kedua adalah para peneliti psikologi individu
telah mengidentifikasi hubungan antara teori dan
variabel organisasi sehingga terdapat instrument
psikometrik untuk menelitia atribut keperibadian
kaitannya dengan gaya hidup
Sekilas Penerapan Psikologi Individu Dlm
Organisasi
• Psikologi individu telah berhasil
di berbagai bidang: pengasuhan, pendidikan, Terapi keluarga,
terapi kelompok, konseling kelompok dan terapi seni dan
untuk tingkat yang lebih rendah terkait sikap kerja (Ferguson,
2007)2007)
• Watkins (1984) menggambarkan metode integrasi utama
konstruksi Psikologi Individu
gaya hidup, minat sosial dan masa lalu
dengan perilaku vokasional
• Catlin (1984) menggunakan pendekatan Adlerian untuk
menggambarkan model pelatihan yang dapat diterapkan
dalam organisasi
• Ferguson (1996) menjelaskan kesesuaian
ide-ide demokratis dari Psikologi individu dan dampaknya
terhadap perilaku,
sikap dan motivasi dari para pemimpin dan pengikut.
• Kern dan Peluso (1999) meneliti hubungan paralel Psikologi
individu konstruksi
keluarga terhadap struktur organisasi dan
organisasi perilakuorganisasi perilaku
• Carlson et al. (2007) menekankan pentingnya konstruk
Psikologi individu minat sosial.
Dilaksanakan dalam cara yg disebut sebagai teknik kelompok E
(empati, kesetaraan, dorongan, pendidikan,
dan pemberdayaan) sebagai intervensi yang kuat
untuk meningkatkan efektivitas individu
dalam organisasi.
Pendekatan Adlerian : perbedaan individu
di tempat kerja
• Pentingnya kerja yang diusulkan oleh Adler, pendiri Psikologi
Individual, sebagai salah satu dari tiga tugas utama dalam
hidup. Adler mengusulkan bahwa manusia di seluruh rentang
hidup mereka dihadapkan dengan tantangan
dari tiga tugas utama kehidupan: persahabatandari tiga tugas utama kehidupan: persahabatan
(hubungan sosial), pekerjaan (karir) dan hubungan cinta
• Semua kesulitan dan tantangan untuk
manusia terkait dengan masalah yang
timbul dari perjuangan seseorang berkaitan dengan
tiga tugas tersebut
• Untuk mengatasi tugas individu pada usia dini dalam keluarga
asalnya secara kreatif memilih satu set perilaku, keyakinan
dan atribut kepribadian untuk menangani dengan tugas
hidup.
• Adler menyebut seperangkat keyakinan dan perilaku
terorganisir ini sebagai gaya hidup seseorang (Suprina and
Lingle,2008; Lemonide, 2007; Ferguson, 2003)Lingle,2008; Lemonide, 2007; Ferguson, 2003)
• Gaya hidup seseorang dapat dilihat sebagai pengenaaan diri
seperangkat keyakinan dan atribut kepribadian yang
diciptakan individu dalam keluarga yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang berkembang dari tiga tugas hidup
(Eskstein dan Kern, 2009, Adler 1969)
• Ini berarti bahwa setiap individu terlepas dari tugas hidup
atau masalah menerapkan model sistematis ini dalam
keluarga, hubungan cinta atau bekerja.
• Akibatnya Stone (2007)melihat perilaku kerja sebagai solusi
Tugas kerja dalam kehidupan seseorang. White (2005)
mendukung ide ini dengan menyatakan bahwa kehidupan
profesional seseorang dapat dilihat sebagai kelanjutan dari
harapan masa kanak-kanak dan gaya hidup dikembangkanharapan masa kanak-kanak dan gaya hidup dikembangkan
dalam harapan ini.
• Beberapa penelitian pada gaya hidup dan kerja telah
dirancang untuk mengukur hubungan ini
Tujuan Penelitian
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti
keterkaitan gaya hidup, kepuasan kerja, komitmen
organisasi, motivasi kerja, dan niat untuk
meninggalkan pekerjaan dengan sampel petugas
lembaga pemasyarakatan di Lithuania.lembaga pemasyarakatan di Lithuania.
Pertanyaan Penelitian
• Bagaimana hubungan antara atribut kepribadian
Adlerian, sikap kerja, dan niat berpindah?
• Bagaimana nilai prediksi atribut kepribadian Adlerian
untuk sikap kerja (kepuasan kerja, komitmen untuk sikap kerja (kepuasan kerja, komitmen
organisasi dan motivasi kerja)?
• Yang mana sebagai prediktor terbaik untuk
niat berpindah: sikap kerja (kepuasan kerja,
komitmen organisasi atau motivasi kerja) atau
atribut kepribadian?
Metodologi
• Sampel sebanyak 227 petugas dari satu lembaga
pemasyarakatan
• Sebanyak 205 kuesioner lengkap & memenuhi syarat,
22 kuesioner tidak memenuhi syarat22 kuesioner tidak memenuhi syarat
• Usia 21-57 tahun
• Masa kerja 1-40 tahun
• Masa kerja unt posisi yg sama rata-rata 7,59 tahun
Pengukuran• Untuk mengukur atribut kepribadian gaya hidup dari memiliki minat
sosial empati, suka bergaul , dan kenyamanan dengan orang-orang
digunakan The Basic Adlerian Scales for Interpersonal Success for
Adults(BASIS-A)
• Kepuasan kerja diukur dengan Spector’s Job Satisfaction
questionnaire (1994)
• Komitmen organisasi diukur dengan Organizational Commitment • Komitmen organisasi diukur dengan Organizational Commitment
Questionery Meyer and Allen's (1990)
• Motivasi kerja diukur dengan menggunakan
empat pertanyaan yang berhubungan dengan antusiasme,
tantangan dll (Storseth, 2006).
• Keinginan berpindah Karyawan diukur dengan tiga item skala yang
dikembangkan oleh H. L. Stallworth (2003).
Hasil
• Atribut kepribadian memiliki minat sosial,
suka bergaul, dan menginginkan pengakuan
secara positif terkait dengan motivasi kerja
• Mengambil alih tugas dan ingin pengakuan • Mengambil alih tugas dan ingin pengakuan
secara positif terkait terhadap komitmen
organisasi tetapi secara negatif berhubungan
dengan kepuasan kerja.
• Ditemukan hubungan signifikan antara sikap
kerja dan keinginan berpindah.
• Hasil menunjukkan bahwa karyawan yang
lebih puas, lebih berkomitmen dan lebih lebih puas, lebih berkomitmen dan lebih
termotivasi memiliki niat untuk keluar dari
pekerjaan lebih rendah
• Petugas dengan kepribadian tinggi, memiliki
rasa sosial dan kebersamaan jarang untuk
meninggalkan pekerjaannya.
• Atribut kepribadian yang terlalu hati-hati
dalam melakukan pekerjaan akan mengalami
kesulitan dalam pengaturan yang berakibat
bekerja dibawah stress.
• Pentingnya untuk menyelidiki karakteristik
demografis seperti usia, pengalaman kerja
yang mungkin tidak memiliki pengaruh
langsung pada hasil pekerjaan tetapi terkait
dengan niat dan sikap dalam bekerja.
• Faktor yang belum diteliti yang dapat • Faktor yang belum diteliti yang dapat
dihubungkan dengan kepuasan kerja adalah
kondisi ekonomi di Lithuania.
• Fakta menunjukan bahwa karyawan yang tidak
puas di tempat kerja memiliki sedikit pilihan
untuk pindak ke pekerjaan lain
Keterbatasan Penelitian
• Waktu yang dipergunakan untuk menilai
instrumen yang terbatas yang dapat berakibat
pada hasil penelitian.
• Belum dijelaskan secara spesifik keterkaitan • Belum dijelaskan secara spesifik keterkaitan
kepribadian/gaya hidup, kepuasan
kerja,variabel biografi, motivasi, komitmen
dan stabilitas tenaga kerja diharapkan
penelitian selanjutnya dapat lebih
menjelaskan lebih spesifik.
Sekian