6
BUKU ACUAN MODUL TELINGA RADANG TELINGA LUAR EDISI I

Otitis Eksterna (Radang Telinga Luar)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

otitis extrn

Citation preview

Page 1: Otitis Eksterna (Radang Telinga Luar)

BUKU ACUAN

MODUL TELINGARADANG TELINGA LUAR

EDISI I

KOLEGIUMILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH

KEPALA DAN LEHER2008

Page 2: Otitis Eksterna (Radang Telinga Luar)

Modul Telinga Radang Telinga Luar

Buku Acuan Modul THT-KLTELINGA

MODUL OTITIS EKSTERNA (RADANG TELINGA LUAR)

WAKTU

Mengembangkan kompetensi Hari : 35Sesi dalam kelas 2 x 60 menit (classroom session)Sesi dengan fasilitasi pembimbing 3 x 120 menit (coaching session)Sesi praktik dan pencapaian kompetensi 4 minggu (facilitation and assessment)

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan Patofisiologi Otitis eksterna.2. Menjelaskan gejala dan tanda otitis eksterna.3. Menjelaskan pemeriksaan tambahan pada otitis eksterna.4. Menentukan sikap dalam penetalaksanan otitis eksterna.

KOMPETENSI

Mampu menegakkan diagnosis otitis eksterna berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan, serta mampu melakukan penatalaksanaan.

KeterampilanSetelah mengikuti sesi ini peserta didik diharapkan mampu :

1. Menjelaskan Patofisiologi Otitis eksterna.2. Menjelaskan gejala dan tanda otitis eksterna.3. Menjelaskan pemeriksaan tambahan pada otitis eksterna.4. Menentukan sikap dalam penetalaksanan otitis eksterna.

REFERENSI

1. Bailey BJ, Johnson JT, Newlands SD. Head & Neck Surgery – Otolaryngology, 4th ed. Lippincott Willia&Wilkins Publisher;2006.p. 1988-2001

2. Buchman CA, Levine JD, Balkany TJ. Infection of the Ear. In : Lee KJ, editor. Essential Otolarngology Head & Neck Surgery, 8th ed. McGraw-Hill; 2003.p.462-511.

3. Browning GG. Aetiopathology of inflammatory conditions of the external and middle ear.In: Booth JB, editor. Otology, Scott-Browns’s Otolaryngology, 6th ed. Butterworth Heinemann;1997.p.3/3/1-3/3/36

4. Austin DF. Diseases of the external ear. In: Ballanger JJ, Snow JB, editors. Otorhinolarngology: Head and Neck surgery, 15th ed. Williams & Wilkins; 1996.p.974-

GAMBARAN UMUM

Otitis eksterna merupakan peradangan kulit liang telinga, oleh berbagai penyebab dengan gejala yang bervariasi. Dibedakan atas peradangan yang terlokalisir (otitis eksterna sirkumskripta) atau menyeluruh (otitis eksterna difusa).

1

Page 3: Otitis Eksterna (Radang Telinga Luar)

Modul Telinga Radang Telinga Luar

ALGORITMA DAN PROSEDUR

List of skill : Tahapan THT dasar

Persiapan penatalaksanaan : Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemarikasaan penunjang Imformed consent

Tahapan THT lanjutPersiapan pra tindakan :

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Imformed consent

Melakukan drainage abses (bimbingan dan mandiri) Penanganan komplikasi Follow up

Lakukan penilaian kinerja pad setiap langkah/tugas dengan menggunakan skala penialian di bawah ini :

1 Perlu Pebaikan Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam urutan yang salah (bila diperlukan) atau diabaikan.

2 Cukup Langkah atau tugas dikerjkan secara benar dalam urutan yang benar (bila diperlukan), tetapi belum dikerjakan secara lancar.

3 Baik Lengkap atau dikerjakan secar efisien dan dikerjakan dalam urutan yang benar (bila diperlukan).

Nama PPDS : Tanggal :Nama Pasien : No. MR :

MATERI BAKU

Otitis EksternaDefinisiOtitis ekterna adalah peradangan dari kulit liang telinga.

Klasifikasi Terdapat berbagai klasifikasi dari otitis eksterna, berdasarkan gambaran klinis, bentuk lesi, berdasarkan penyebab serta berdasarkan waktu. Namun yang sering digunkan sebagai klasifikasi berdasarkan bentuk lesi, yaitu Otitis eksterna sirkumskripta dan Difusa.

1. Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkulosis)Berupa furunkel berbatas tegas pada sepertiga luar liang telinga, biasanya lanjutan dari trauma pada liang telinga akibat dikorek. Kuman penyebab tersering adalah stapilokokus.

Gejala : Pasien akan mengeluh nyeri pada telinga. Tidak adanya jaringan subkutan dibawah kulit liang telinga, proses radang akan menyebabkan tekanan yang kuat pada ujung-ujung saraf, mungkin juga akan terasa nyeri jika menggerakkan rahang.

Tanda : Berupa furunkel di liang telinga, hiperemis, tarikan pada bagian telinga luar dan penekanan pada tragus akan menyebabkan nyeri yang hebat.

2

Page 4: Otitis Eksterna (Radang Telinga Luar)

Modul Telinga Radang Telinga Luar

Pemeriksaan penunjang :1. Laboratorium darah2. Foto mastoid

Penatalaksanaan : Menejemen dari furunkulosis memerlukan perhatian dan aural toilet yang lembut,

pemasangan tampon kassa yang diolesi krem steroid dan antibiotika atau gliserin (ichtamol) dimasukkan ke liang telinga akan mengurangi rasa sakit dan bengkak. Oral diberikan antistapilokokkus terutama jika disertai selulitis. Tapi bila bisul tidak pecah 24 sampai 48 jam dilakukan insisi dari bisul dengan anestesi lokal.

2. Otitis eksterna difusaMikroorganisme yang biasanya didapatkan pada otitis eksterna adalah Pseudomonas aeruginosa, Basillus piosianius dan stapilokokus aureus.

Terapi:1. Dibuat hapusan kultur tes sensitiviti2. Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati 3. Dipasang tampon yang telah direndam dengan neomisin atau gentamisin yang diganti

tiap hari4. Antibiotika topikal harus dipakai secara hati-hati karena dapat alergi atau mngkin dapat

menyebabkan tumbuh jamur yang berlebihan

KEPUSTAKAAN MATERI BAKU

1. Linstrom CJ, Lucente FE. Infections of the External Ear. In : Bailey BJ, Johnson JT, Newlands SD, editors. Head & Neck Surgery – Otolaryngology, 4th ed. Lippincott Willia&Wilkins Publisher;2006.p. 1988-2001

2. Buchman CA, Levine JD, Balkany TJ. Infection of the Ear. In : Lee KJ, editor. Essential Otolarngology Head & Neck Surgery, 8th ed. McGraw-Hill;2003.p.462-511.

3. Browning GG. Aetiopathology of inflammatory conditions of the external and middle ear.In: Booth JB, editor. Otology, Scott-Browns’s Otolaryngology, 6th ed. Butterworth Heinemann;1997.p.3/3/1-3/3/36

4. Austin DF. Diseases of the external ear. In : Ballanger JJ, Snow JB, editors. Otorhinolarngology: Head ad Neck surgery, 15th ed. Williams & Wilkins; 1996.p.974-88.

3