26
LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOSARCOMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang.Tempat yang paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganization ) setiap tahun jumlah penderita kanker ± 6.25 juta orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker diantara 100.000 penduduk per tahun. Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa terdapat sekitar 11.000 anak yang menderita kanker per tahun. Di Jakarta dan sekitarnya dengan jumlah penduduk 12 juta jiwa, diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita kanker per tahun. Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering didapati yakni 22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor tulang ganas. Dari jumlah seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam stadium lanjut. Angka harapan hidup penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru. Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya 1 | Page

Osteosarcoma 2003

Embed Size (px)

DESCRIPTION

osteosarcoma

Citation preview

Page 1: Osteosarcoma 2003

LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOSARCOMA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas.

Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang.Tempat yang paling sering terserang tumor ini

adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.

Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganization ) setiap tahun jumlah penderita

kanker ± 6.25 juta orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker diantara

100.000 penduduk per tahun. Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa terdapat sekitar 11.000

anak yang menderita kanker per tahun. Di Jakarta dan sekitarnya dengan jumlah penduduk 12

juta jiwa, diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita kanker per tahun.

Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering didapati

yakni 22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor tulang ganas. Dari

jumlah seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam stadium lanjut. Angka harapan

hidup penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru.

Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.

Sayangnya penderita kanker tulang kerap datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga

penanganannya menjadi lebih sulit. Jika tidak segera ditangani maka tumor dapat menyebar

ke organ lain, sementara penyembuhannya sangat menyakitkan karena terkadang

memerlukan pembedahan radikal diikuti kemotherapy.

Kanker tulang (osteosarkoma) lebih sering menyerang kelompok usia 15 – 25 tahun       

(pada usia pertumbuhan). Rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun. Angka

kejadian pada anak laki-laki sama dengan anak perempuan. Tetapi pada akhir masa remaja

penyakit ini lebih banyak di temukan pada anak laki-laki. Sampai sekarang penyebab pasti

belum diketahui.

1 | P a g e

Page 2: Osteosarcoma 2003

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi

Sarkoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung. Kanker adalah neoplasma

yang tidak terkontrol dari sel anaplastik yang menginvasi jaringan dan cenderung

bermetastase sampai ke sisi yang jauh dalam tubuh.

Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) adalah tumor yang muncul dari mesenkim pembentuk

tulang. Sarkoma osteogenik ( Osteosarkoma ) merupakan neoplasma tulang primer yang

sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering

terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.             

Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) merupakan tulang primer maligna yang paling sering

dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru. Tumor ini

menyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketika pasien

pertama kali berobat.

Klasifikasi tumor pada muskuloskletal adalah :

1. Tumor – tumor jinak ( benigna )

a. Osteoma

Osteoma merupakan lesi tulang yang bersifat jinak dan ditandai oleh pertumbuhan tulang

yang abnormal. Oateoma berwujud sebagai suatu benjolan yang tumbuh dengan lambat dan

tidak nyeri. Pada pemeriksaan radiografi osteoma perifer tampak sebagai lesi yang meluas

pada permukaan tulang. Sedangkan osteoma sentral tampak sebagai suatu masa berbatas jelas

dengan tulang.

b. Kondroblastoma

Kondroblastoma adalah tumor jinak yang sering ditemukan pada tulang humerus. Gejala

yang sering timbul adalah nyeri yang timbul pada tulang rawan.

2 | P a g e

Page 3: Osteosarcoma 2003

c. Enkondroma

Enkondroma adalah tumor jinak sel –sel rawan displastik yang timbul pada metafisis tulang

tubular, terutama pada tangan dan kaki.

2. Tumor – tumor ganas ( maligna )

a. Multipel mieloma : tumor ganas pada tulang akibat proliferasi ganas dari sel sel plasma.

b. Sarkoma osteogenik : neoplasma tulang primer yang sangat ganas

c. Kondrosarkoma : tumor tulang ganas yang terdiri dari kondrosit anaplastik yang dapat

tumbuh sebagai tumor tulang perifer atau sentral.

B. Anatomi dan fisiologi

Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh,

pembeda Ruang ditengah tulang-tulang tertentu berisi jaringan hematopoietik yang

membentuk berbagai sel darah dan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium

dan posfat. Ruang ditengah tulang-tulang tertentu berisi jaringan hematopoietik yang

membentuk berbagai sel darah dan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium

dan posfat.

Sebagaimana jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari komponen matriks dan sel.

Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen. Sedangkan sel tulang

terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas.

Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan sebagai

matriks tulang atau jaringan osteosid melalui suatu proses yang disebut osifikasi.Ketika

sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas mensekresikan sejumlah besar

fosfatase alkali, yang memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ke

dalam matriks tulang.

Sebagian dari fosfatase alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka kadar

fosfatase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator yang baik tentang tingkat

pembentukan tulang setelah mengalami patah tulang atau pada kasus metastasis kanker ke

tulang.Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk

pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat.

3 | P a g e

Page 4: Osteosarcoma 2003

Osteoklas adalah sel-sel berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang

dapat diabsorbsi. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel-sel ini

menghasilkan enzim proteolitik yang memecahkan matriks dan beberapa asam yang

melarutkan mineral tulan90g sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah.

C. Etiologi

Etiologi dari osteosarkoma adalah :

1) Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi.

2) Keturunan ( genetik ).

3) Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya yang disebabkan oleh penyakit paget

(akibat pajanan radiasi ).

4) Pertumbuhan tulang yang terlalu cepat.

5) Sering mengkonsumsi zat-zat toksik seperti : makanan dengan zat pengawet, merokok

dan lain-lain

D. PATOFISIOLOGI

Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul

reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran

tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang

lokal.Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum

tulang yang baru dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.

E. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis dari osteosarkoma adalah :

1. Nyeri dan/ atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin

parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit).

2. Pembengkakan  atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas.

3. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran

vena.

4. Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan

menurun dan malaise.

4 | P a g e

Page 5: Osteosarcoma 2003

F. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat timbul,antara lain gangguan produksi anti-bodi,infeksi yang biasa

disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang yang luas dan merupakan juga efek dari

kemoterapi,radioterapi,dan steroid yang dapat menyokong terjadinya leucopenia dan fraktur

patologis,gangguan ginjal dan system hematologis,serta hilangnya anggota

ekstremitas.Komplikasi lebih lanjut adalah adanya tanda – tanda apatis dan kelemahan.

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Diagnosis didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik, dan penunjang diagnosis seperti CT,

biopsi, dan pemeriksaan biokimia darah dan urine. Pemeriksaan foto toraks dilakukan sebagai

prosedur rutin serta untuk follow-up adanya stasis pada paru-paru. Hiperkalsemia terjadi pada

kanker tulang metastasis dari payudara, paru, dan ginjal. Gejala hiperkalsemia meliputi

kelemahan otot, keletihan, anoreksia, mual, muntah, poliuria, kejang dan koma.

Hiperkalsemia harus diidentifikasi dan ditangani segera. Biopsi bedah dilakukan untuk

identifikasi histologik. Biopsi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran dan

kekambuhan yang terjadi setelah eksesi tumor.

H. PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan medis

Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis. Tujuan

penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor, pencegahan amputasi jika

memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara maksimal dari anggota tubuh atau

ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau

terapi kombinasi.

Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan atau radiasi dan kemoterapi. Protokol

kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin (doksorubisin) cytoksan dosis

tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi (MTX) dengan leukovorin. Agen ini

mungkin digunakan secara tersendiri atau dalam kombinasi.

Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan pemberian cairan normal

intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin atau

kortikosteroid.

5 | P a g e

Page 6: Osteosarcoma 2003

2. Tindakan keperawatan

a. Manajemen nyeri

Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam,

visualisasi,dan bimbingan imajinasi) dan farmakologi (pemberian analgetika).

b. Mengajarkan mekanisme koping yang efektif

Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan

dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi

atau rohaniawan.

c. Memberikan nutrisi yang adekuat

Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping

kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. Antiemetika

dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. Pemberian nutrisi

parenteral dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter.

d. Pendidikan kesehatan

Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya

komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.

e. Program terapi

Berbagai jenis perawatan tersedia untuk pasien dengan osteosarkoma. Beberapa

perawatan yang standar (yang saat ini digunakan terapi), dan beberapa sedang di uji

dalam uji klinis. Perawatan klinis dalam percobaan adalah penelitian studi yang

dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh

informasi tentang perawatan baru untuk pasien dengan kangker.Ketika uji klinis

menunjukkan bahwa perlakuan yang lebih baik dari standar perawatan, pengobatan

baru yang dapat menjadi standar perawatan. Jika di duga bahwa masalah adalah

esteosarkoma, sebelum pertama bicpsi, penderita dapat merekomendasikan dokter

spesialis yang disebut pembedahan tulang ahli onkologi.

1) Perawatan Standar

 Tiga jenis perawatan standar yang digunakan.

a. Bedah (mengambil yang kanker dalam suatu opersi).

b. Kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh kanker sel).

c. Terapi radiasi (menggunakan tinggi dosis x-ray untuk membunuh sel kanker).

6 | P a g e

Page 7: Osteosarcoma 2003

Selain standar terapi ini, perawatan yang disebut perawatan biologis.Tetapi sedang di uji

untuk local dan melastastik osteosarcoma. Terapi bioologis adalah perawatan yang

menggunakan system kekebalan tubuh pasien untuk melawan kanker. Zat yang dibuat oleh

badan atau dilakukan di laboratorium yang digunakan untuk meningkatkan, langsung, atau

mengembalikan perlawanan alami tubuh terhadap kanker. Jenis ini perawatannya disebut

biotherapy atau immunotherapy.

2) Bedah

Perawatan bedah untuk osteosarkoma terdiri dari amputasi baik atau operasi penyelamatan

anggota badan. Saat ini, kebanyakan remaja dengan kasus osteosarkoma lengan atau kaki

dapat ditangani dengan operasi penyelamatan anggota badan dari pada amputasi. Dalam

operasi penyelamatan anggota badan, tulang dan otot yang dipengaruhi oleh osteosarkoma

disingkirkan, meniggalkan kesenjangan di tulang yang baik yang diisi oleh tulang cantum

(biasanya dari tulang bank) atau lebih sering logam bagian khusus.

Ini dapa tepat dicocokkan dengan ukuranyang cacat tulang. Resiko infeksi lebih tinggi dan

patah tunlang dengan tulang bank ini dan oleh karena itu penggantinya logam prostheses

lebih umum digunakan untuk rekonstruksi dari tulang setelah pengangkatan tumor. Jika

kanker telah menyebar ke saraf dan pembuluh darah sekitar tumor asliya pada tulang,

amputasi (mengeluarkan bagian dari anggota badan bersama osteosarcoma) sering kali satu-

satunya pilihan.

Ketika osteosarkoma telah menyebar ke paru-paru atau tempat lain, pembedahan  mungkin

juga dilakukan untuk menghapus tumor ini di lokasi yang jauh tersebut.

Semua pasien dengan osteosarkoma harus operasi untuk menghapus tumor, jika

memungkinkan. Dokter mungkin hanya menghapus beberapa kanker dan bagian yang sehat

dari jaringan di sekitar kanker. Ketika Tumor adalah dalam berat tulang, tulang harus

dilindungi selama kegiatan untuk menghindari fraktur. Kadang-kadang semua atau sebagian

dari lengan atau kaki mungkin akan dibuang (diamputasi) untuk memastikan bahwa semua

yang diambil dengan kanker. Jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, kelenjar

getah bening yang akan dihilangkan (getah bening mode pemotongan).

7 | P a g e

Page 8: Osteosarcoma 2003

Pada pasien dengan osteosarkoma yang belum tersabar di luar tulang, penelitian menemukan

tidak adanya perbedaan dalam keseluruhan hidup telah melakukan operasi dengan amputasi.

Bila kanker dapat dibawa keluar tanpa amputasi, perangkat buatan atau tulang dari tempat-

tempat lain di dalam tubuh dapat digunakan untuk menggantikan tulang yang telah dibuang.

Proses pembangunan kembali (kembali) merupakan bagian dari tubuh diubah dengan operasi

sebelumnya disebut rekonstruksi operasi. Pilihan untuk rekonstruksi di operasi dengan pasien

osteosarkoma tergantung pada banyak factor, termaksuk dimana letak tumor, bagaimana

besarnya, usia pasien, dan lain sebagainya.

3) Kemoterapi

Kemoterapi biasanya diberikan baik sebelum maupun setelah operasi. Ia menghilangkan

kantong kecil dari sel kanker di tubuh, bahkan yang terlalu kecil untuk tampil saat scan

medis. Seseorang dengan osteosarkoma diberi oabt kemoterapi Intravena (melalui pembuluh

darah)atau secara oral(dengan mulut). Obat memasuki aliran darah dan bekerja untuk

membunuh kanker di bagian tubuh dimana penyakit telah menyebar, seperti paru-paru atau

organ lain.

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat

dilakukan dengan pil atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan jarum lewat pembuluh darah

atau otot. Kemoterapi dengan lebih dari satu obat disebut kemoterapi kombinasi.

Kadang-kadang kemoterapi adalah menyuntikkan langsung ke dalam wilayah dimana

ditemukan kanker (kometerapi daerah). Dalam osteosarkoma, operasi ini sering digunakan

untuk menghapus lokal tumor kemoterapi dan kemudian diberikan untuk membunuh semua

sel kanker yang tetap dalam tubuh. Kemoterapi diberikan setelah operasi dalam penghapusan

juga dapat diberikan sebelum operasi yang mengecilkan kanker sehingga dapat dihapus selam

operasi ini disebut neoadjuvant kemoterapi.         

a. Neoadjuvant kemoterapi

Kebanyakan perawatan osteosarkoma menggunakan protocol untuk periode awal selama

sistemik kemoterapi sebelum reseksif definitive dari dasar tumor (reseksi dari metastases

untuk pasien dengan penyakit metastatic). Patolog yang menilai nekrosis di tumor yang

terdeteksi. Pasien dengan lebih besar atau sama dengan 90% nekrosis di dasar tumor setelah

induksi kemoterapi memiliki prognosa lebih baik dibandingkan dengan kurang nekrosis.

Pasien dengan nekrosis kurang (<90%)di dasar tumor berikut awal kemoterapi memiliki

8 | P a g e

Page 9: Osteosarcoma 2003

pengulangan lebih tinggi dalam 2 tahun pertama dibandingkan dengan pasien yang lebih baik

dengan jumlah kebekuan (≥90%). Foto modalitas seperti dinamis resonan magnetic imaging

mungkin bisa noninvasive menawarkan metode untuk menilai nekrosis. Kurang nekrosis

tidak boleh diartikan dengan arti yang telah kemoterapi tidak efekif; tariff untuk

menyembuhkan pasien dengan sedikit atau tidak kebekuan berikut induksi kemoterapi jauh

lebih tinggi dibandingkan harga obat untuk pasien yang tidak menerima

kemoterapi.                                                                                                                                   

Perawatan osteosarkoma termasuk kemoterapi (penggunaan obat medis untuk membunuh sel

kanker dan bersembunyi di kanker) diikuti oleh operasi(untuk menghapus sel kanker atau

tumor)dan kemudian kemoterapi lebih lanjut(untuk membunuh semua sisa kanker dan

meminimalkan kkesempaptan dari kanker dating kembali). Bedah sering dapat secara efektif

menghapus kanker tulang,sementara kemoterapi dapat membantu menghilangkan sisa sel

kanker di tubuh.

4) Terapi Radiasi

Menggunakan terapi radiasi x-ray energy sinar yang tinggi lainnya untuk membunuh sel

kanker dan tumor yang bersembunyi. Radiasi untuk osteosarcoma umumnya berasal dari

mesin di luar tubuh (eksternal terapi radiasi).

5) Perawatan dalam percobaan klinis

Menguji perawatan yang baru menggunakan kombinasi kemoterapi dan lokalisasi,radiasi

dosis tinggi.

6) Prosedur Diagnostik

a. Biopsi-Biopsi harus dilakukan oleh ahli bedah tulang                    

b. Definitif resection                                                                           

c. Reseksi dari dasar luka dan apapun berkenaan dengan metastase  paru-paru adalah

penting untuk disembuhkan.                        

d. Reseksi ini harus dilakukan dengan pembedahan tulang (dasar luka) dan yang

berkenaan dengan bedah dada (tubece paru metastases).        

e. Pracperasi (neoadjuvant) kemoterapi sering perlu bantuan ahli bedah melakukan

reaksi dengan penyusutan tumor serta memungkinkan penilaian histopathologic 

tumor secara responsive, yang utama untuk  memperkirakan hasil.

9 | P a g e

Page 10: Osteosarcoma 2003

Untuk mendiagnosa osteosarkoma, tenaga kesehatan mungkin akan melakukan ujian fisik,

memperoleh lebih detail sejarah medis, dan ketertiban x-ray untuk mendeteksi perubahan

dalam struktur tulang. Tenaga kesehatan x-ray untuk mendeteksi resolusi magnetic (MRI)

scan daerah yang terjangkit, dan akan menemukan daerah yang terbaik untuk biopsy dan

menunjukkan apakah osteosarkoma telah menyebar dari tulang dekat ke otot dan lemak.

Tenaga kesehatan juga akan biopsy tulang  untuk mendapatkan sempel dari tumor untuk

pemeriksaan di laboratorium. Ini adalah pembedahan tulang yang terbaik yang dilakukan oleh

ahli bedah berpengalaman dalam perawatan dari osteosarkoma (pembedahan tulang ahli

onkologi).

Kadang-kadang juga biopsy jarum, dengan panjang rongga jarum untuk mengambil sempel

dari tumor. Obat bius local yang biasanya digunakan di daerah yang sedang dibiopsi.

Alternatif lain, mungkin  menawarkan  biopsy yang terbuka, dimana bagian dari tumor  akan

dihapus  dalam  ruang operasi oleh ahli bedah sedangkan pasien di bawah control obat bius.

Jika diagnose osteosarkoma terjadi, tenaga kesehatan akan memesan   CT pendek termasuk

anemia, pendarahan yang tidak normal, dan peningkatan  resiko infeksi karena lerusakan

pada tulang sumsum, serta kerusakan  ginjal dan penyimpangan haid. Beberapa obat

membawa resiko radang kandung  kemih dan pendarahan ke dalam air kencing,gangguan

pendengaran, dan kerusakan  hati lainnya dapat menyebabkan masalah jantung dan kulit.

Tahun – tahun setelah kemoterapi untuk osteosarkoma,pasien memiliki penigkatan resiko

kanker lainnya yang berkembang.

7) Kesempatan Sembuh

Hasil penelitian terakhir kesempatan sembuh antara 60% - 80% untuk penderita yang

kankernya belum menyebar.Studi baru-baru ini telah dilaporkan bahwa tingkat kelangsungan

hidup dari 60% menjadi 80% adalah memungkinkan untuk osteosarkoma yang belum

tersebar di luar tumor,  tergantung pada keberhasilan kemoterapi. Osteosarkoma yang telah

tersebar tidak dapat selalu diobati dengan berhasil. Selain itu, seseorang yang osteosarkoma

terletak di lengan atau kaki umumnya memiliki lebih dari satu prognosa penyakit yang

melibatkan tulang rusuk, bahu, punggung, atau tulang panggul.

Masa (kesempatan pemulihan) sangat dipengaruhi oleh beberapa factor sebelum dan setelah

perawatan. Masa dari saat osteosarkoma diobati tergantung pada berikut :

10 | P a g e

Page 11: Osteosarcoma 2003

a. Lokasi yang bengkak                                            

b. Ukuran yang bengkak                                                                               

c. Terhadap dari kanker (apakah yang tersebar dimana ia mulai dari tempat lain ke

dalam tubuh)                                              

d. Usia pasien                                                                        

e. Hasil tes darah dan tes lainnya.                                         

f. Jenis Tumor (berdasarkan bagaimana melihat sel kanker di bawah  mikroskop)

11 | P a g e

Page 12: Osteosarcoma 2003

LAPORAN KASUS OSTEOSARCOMA

PENGKAJIAN UMUM

1. Identitas

Nama : Ny. M

Usia : 43 tahun

Status : Menikah, suami 1 dan 2 orang anak; SMP dan SD

Agama : Katolik

Alamat : Cengkareng

Asal : Semarang

Suku : Chinese

Status ekonomi : Pasien membuka bimbel, dan suami adalah seorang pemborong

Pendidikan : Pasien adalah sarjana arsitektur sipil

Dx medis : Osteosarkoma femur dextra

2. Riwayat penyakit

Pasien dan suami mengetahui penderita osteosarkoma sudah 5 tahun yang lalu, dari awal

keputusan di amputasi tapi pasien dan pihak keluarga ingin bertahan dengan obat saja

maka lebih memilih tradisionil. Kondisi pasien meskipun menyatakan tahan sakit, namun

sangat terlihat kesakitan saat bergerak.

3. Riwayat keluarga

Adakah keluarga yang pernah mengalami kanker?

4. Riwayat perawatan/ pengobatan

Pasien dan pihak keluarga ingin bertahan dengan obat saja maka lebih memilih

tradisionil. Diputuskan sementara hanya mengganti balutan semampu pasien. Dengan

catatan hari berikutnya berkolaborasi dengan dokter anastesi untuk memberikan pain

killer secara central. Membuat laporan kondisi pasien, mohon kolaborasi dengan

menggunakan pain killer saat dilakukan perawatan luka. Dan pasien mampu bertahan

selama 3 jam menjalani perawatan luka total, hanya karena kondisi pasien yang rawan

nyeri dan posisi yang sulit membuat tim perawatan luka tidak sempat mendokumentasi

kondisi luka secara lengkap.

12 | P a g e

Page 13: Osteosarcoma 2003

5. Keluhan saat ini

Resti perdarahan, full pain, gerakan terbatas, nyeri saat bergerak dan nyeri yang sangat

hebat bila pasien harus berbaring apalagi terlentang, luka kaki kanan yang mengeluarkan

cairan berbau amis menyengat bercampur darah mati. Sebuah masa jaringan lunak

hypoechoic tidak teratur terlihat di dekat ujung bawah tulang paha.

Pengkajian Biologis

Pola nutrisi : Kurang asupan nutrisi karena pasien merasa mual karena lukanya yang

bau.

Keluhan: Nyeri saat bergerak dan nyeri yang sangat hebat bila pasien harus berbaring

apalagi terlentang, luka kaki kanan yang mengeluarkan cairan berbau amis menyengat

bercampur darah mati.

Pengkajian Psikososial

Sikap : Pasien dan pihak keluarga ingin bertahan dengan obat saja di bandingkan

harus melakukan amputasi maka lebih memilih tradisionil. Diputuskan sementara

hanya mengganti balutan semampu pasien dan dilakukan perawatan luka. Setelah

perawatan luka hari yang ke 9 suami, keluarga dan dokter melakukan pendekatan

agar dilakukan amputasi, tetapi pasien menolak keras tindakan amputasi. Dengan

pendekatan aspek paliatif yaitu qualitas hidup, pasien bersedia di amputasi.

Komunikasi : Jelas, dapat mengungkapkan sesuatu kepada orang yang membuatnya

nyaman.

Pengetahuan tentang penyakit : Pasien dan keluarga kurang mengerti tentang kondisi

penyakitnya.

Aspek spiritual : Pasien beragama katolik.

13 | P a g e

Page 14: Osteosarcoma 2003

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Keterbatasan gerak berhubungan dengan nyeri.

2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan anggota tubuh (tindakan

amputasi).

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan luka

yang bau.

ANALISA DATA 1

DS : Nyeri saat bergerak dan nyeri yang sangat hebat bila pasien harus berbaring apalagi

terlentang.

DO : Pasien sangat terlihat kesakitan saat bergerak

ETIOLOGI

Kerusakan gen

Proliferasi sel tulang secara abnormal

Neoplasma

Osteosarkoma

Terdapat luka yang mengeluarkan cairan berbau amis

menyengat bercampur darah mati

Nyeri saat bergerak dan nyeri yang sangat hebat bila pasien

harus berbaring apalagi terlentang

Keterbatasan gerak

INTERVENSI

1. Dampingi dan libatkan keluarga pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan

ADL.

2. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgesik.

3. Ajarkan dan libatkan keluarga dalam teknik relaksasi.

14 | P a g e

Page 15: Osteosarcoma 2003

4. Gunakan alat bantu (bantal dan guling) untuk menyangga tubuh pada saat posisi

miring agar memberikan posisi nyaman.

5. Berikan lingkungan yang nyaman, dan aktivitas hiburan ( misalnya : musik, televisi ).

EVALUASI

S : Pasien mengatakan nyeri hilang dan terkontrol.

O : Pasien tampak rileks, tidak meringgis, dan mampu istirahat/tidur dengan tepat.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Melakukan teknik manajemen nyeri (teknik relaksasi).

2. Menyediakan obat analgesik.

ANALISA DATA 2

DS : Pasien menolak dilakukannya amputasi

DO : Dilakukan tindakan amputasi

ETIOLOGI

Proliferasi sel tulang secara abnormal

Neoplasma

Osteosarkoma

Tindakan medis amputasi

Gangguan citra tubuh

INTERVENSI

1. Kaji derajat dukungan yang ada untuk pasien.

2. Diskusikan dengan orang terdekat pengaruh diagnosis dan pengobatan terhadap

kehidupan pribadi pasien dan keluarga.

3. Perhatikan perilaku menarik diri, membicarkan diri tentang hal negatif, penggunaan

penyangkalan atau terus-menerus melihat perubahan nyata/ yang diterima.

15 | P a g e

Page 16: Osteosarcoma 2003

4. Berikan waktu dan dorongan untuk mengungkapkan perasaan dan masalah.

5. Berikan penjelasan dokter tentang proses penyakit, tindakan, dan hasil yang

diharapkan; klarifikasi setiap salah konsep yang terjadi.

EVALUASI

S : Mengungkapkan perasaan/perhatian dan menggunakan keterampilan koping yang positif

dalam mengatasi perubahan citra.

O : Memperlihatkan kepercayaan diri pada kemampuan yang dimiliki pasien dan

memperlihatkan penerimaan perubahan citra diri.

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

ANALISA DATA 3

DS : Pasien mengatakan tidak bisa makan karena mual akibat bau lukanya

DO : Pasien tidak makan makanannya

ETIOLOGI

Kerusakan gen

Proliferasi sel tulang secara abnormal

Neoplasma

Osteosarkoma

Terdapat luka yang mengeluarkan cairan berbau amis

menyengat bercampur darah mati

Pasien tidak bisa makan karena mual akibat bau lukanya

INTERVENSI

1. Perawat / keluarga harus teratur melakukan perawatan luka untuk menghilangkan bau

pada luka.

16 | P a g e

Page 17: Osteosarcoma 2003

2. Kaji keluhan mual dan muntah.

3. Berikan makanan dalam porsi sedikit agar pasien dapat merasakan rasa makanan.

4. Buat jadwal pemberian makanan sesuai dengan kebutuhan.

5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien.

6. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi.

EVALUASI

S : Pasien mengatakan mual berkurang

O : Mengalami peningkatan berat badan, menghabiskan makanan satu porsi setiap makan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti emetic sebelum makan atau

sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.

17 | P a g e

Page 18: Osteosarcoma 2003

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan .Edisi 8. Jakarta : EGC.

Doenges, E, Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan

keperawatan pasien. Edisi 3 . Jakarta : EGC.

Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit.

Edisi 4. Jakarta : EGC.

Smeltzer & Brenda G. bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol III. Edisi 8.

Jakarta : EGC.

18 | P a g e