78
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRIPEDESAAN (PNPM-MP) DI DESA PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR OLEH: NURALAM Nomor Stambuk : 10561 3047 08 PROGRAM STUDIILMU ADMINISTRASINEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2012

OLEH: NURALAM

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OLEH: NURALAM

i

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANDIRIPEDESAAN (PNPM-MP)

DI DESA PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG

KABUPATEN TAKALAR

OLEH: NURALAMNomor Stambuk : 10561 3047 08

PROGRAM STUDIILMU ADMINISTRASINEGARA FAKULTAS

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2012

Page 2: OLEH: NURALAM

ii

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKATMANDIRI PEDESAAN (PNPM-MP)

DIDESA PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONGKABUPATEN TAKALAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh:

NURALAMNomor Staaibuk: 10561 3047 08

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNTVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2012

ii

Page 3: OLEH: NURALAM

iii

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan PNPM

Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Parambambe

Kecamatan Galesong Kab .Takalar

Nama Mahasiswa : Nur Alam

Nomor Stambuk : 105 613047 08

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui

Pembimbing I

Pre. Parakkasi Tiaiia. M.Si

Pembimbing II

Drs.Alimuddin Said. M.Pd

Mengetahui :

Dekan, Fisipol Unismuh

Makassar

Ketua Jurusan Ilmu

Administrasi Negara

Page 4: OLEH: NURALAM

4

Page 5: OLEH: NURALAM

5

ABSTRAK

NUR ALAM. 2012. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Desa

Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. (Dibuhbihg oleh

Parakkasi Tjaija dan Alimuddin Said).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Partisipasi Masyarakat

Dalam Pelaksanaan PNPM-MP di Desa Parambambe Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar.

Tipe penelitian ini adalah penelitian dimana teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi analisis deskriptif kualitatif

dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan kuesioner.

Berdasarkan hasii penelitian yang ditunjukkan dengan kutipan beberapa pelaku

PNPM-MP serta setiap musyawarah yang dilakukan, menunjukkan bahwa terjadi

penmgkatan partisipasi masyarakat yang eukup sighifikan dalam pelaksanaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Desa

Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa

masyarakat adalah pelaku utama PNPM Mandiri Perdesaan mulai tahap

perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya di

desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya berfungsi sebagai pelaksana,

fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan

mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan tercapai dan dilaksanakan secara benar dan

konsisten. Ini terbukti dengan peran dan partisipasi masyarakat secara aktif dalam

setiap musyawarah dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan.

Keyword : Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perciesaan

v

Page 6: OLEH: NURALAM

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulilla penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah

rrielirripaKkari rahmat dan KidayaK-Nya seKingga penulis dapaf menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul "Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di

Desa Parambambe Kecamatari Galesdrig Kabupateri Takalar.

Skripsi ini merupakan iugas akbir yang diajukan untuk memenubi salab

satu syarat untuk memperoleK gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari sepenubnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dari berbagai pibak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

periulis ingiri meriyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyab

Makassar.

2. Bapak Dr. H. MuKlis Madani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

3. Bapak BurKanuddin, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Studi

Ilmu Administrasi Negara.

4. Bapak Drs. Parakkasi Tjaija, M.Si selaku pembimbing I, dan Bapak Drs.

Alimuddin Said, M.Pd, selaku pembimbing II yang telaK banyak

memberikan bimbirigari, rriasukari dari arahari derigan teliti.

vi

Page 7: OLEH: NURALAM

7

5. Para Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara, terima kasih selama ini telah

memberi bahyak ilmu perigefahuah dengan tulus dan sabar.

6. Keluarga tercinta, suamiku Asri yang selalu memberiku dukungan, motivasi

dan semangat pada penulis.

7. IbuhdaTcu tercinta Kebo Nurung yang sehantiasa mehjadi suri tauladaii

dalam mengarungi bahtera hidup.

8. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan spirit dan motivasi dalam

mehyelesaikah studiku.

9. Teman-teman seangkatan, sekampus, dan sejawat yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu yang selalu memberikan motivasi dan dorongan

dalam mehyelesaikah perididikan.

10. Sahabatku Asriyani dan yuyunk atas dukungannya.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang membangun sangat periulis

harapkan. Senioga slcripsi ini dapaT memberi rhahfaat, baik bagi penulis sendhi

maupun pihak-pihak yang membutuhkan. Amin.

Makassar,

Penulis

vii

Page 8: OLEH: NURALAM

8

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ffi

PENERIMAAN TIM................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................... v

KATAPENGANTAR.............................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ I

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 8

D. Kegunaari Penalitiari........................................................................... 9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 10

A. Kajian Pustaka...................................................................................... 10

B. Kerangfoi PiMr..................................................................................... 39

C. Definisi Operasional............................................................................. 40

BAB DT METODE PENELITIAN ....................................................... 43

A. Lokasi penelitian ................................................................................ 43

B. Tine penelitian dan dasar penelitian ................................................... 43

viii

Page 9: OLEH: NURALAM

9

C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 44

D. Tehnik Perigumpulan Data ................................................................. 44

E. Populasi dan Sampel .......................................................................... 45

F. Tipe dan jenis Penelitian..................................................................... 45

G. Tehnik Analisi Data ........................................................................... 46

H. Jadwal Penelitian.................................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 48

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 48

B. Partisipasi Masyarakat Daiam PNPM MP di Desa Parambambe .. 51

C. Faktor-faktor Pendukung dan penghambat dalam Pelaksanaan

PNPM MP................................................................................................ 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 67

A. Kesimpulan ......................................................................................... 67

B. Saran................................................................................................... 68

D AFTAR PUSTAKA............................................................................. 70

ix

Page 10: OLEH: NURALAM

10

DAFTARTABEL

Halaman

1.1 Jumlah Penduduk Desa Parambanbe Tahun 2012 ................. 46

1.2 Tanggapan responden tentang pelaksanaan PNPM-MP

Di Desa Parambambe .............................................................. 50

1.3 Tanggapan responden tentang perlunya melakukan perencanaan

Dalam PNPM-MP.................................................................... 54

1. 4 Alokasi Dana PNPM-MP Desa Parambanbe Tahun

2010-2011 ................................................................................ 57

1.5 Tingkat Partisipasi Masyarakat Desa Parambanbe dalam

Pelaksanaan PNPM-MP 2010-2011 ........................................ 59

1.6 Tanggapan responden tentang bagaimana pelakasanaan

PNPM-MP di Desa Parambambe ............................................ 61

1.7 Tanggapan responden tentang tujuan pelestarian PNPM-MP

Di desa Parambambe ............................................................... 63

x

Page 11: OLEH: NURALAM

11

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Bagan Kerangka Pikir ............................................................................ 40

Straktur Organisasi Pemerintahan Desa Parambambe............................

Keeamatan Galesong Kab. Takalar......................................................... 47

xi

Page 12: OLEH: NURALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan

di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah,

kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan pengangguran

lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di

perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi

disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus

memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan.

Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 mulai dengan Program

Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan

masyarakat di perdesaan beserta program pengdukungnya seperti PNPM

perdesaan, program pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan (PNPM

Mandiri Perkotaan), dan percepatan pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus

(P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal pasca bencana dan konflik.

Pada pasal 11 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang pemerintahan daerah menegaskan bahwa : 1. Penyelenggaraan urusan

pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pelaksanaan

hubungan kewenangan antara

Page 13: OLEH: NURALAM

2

2. pemerintah dan pemerintahan daerah provinsi, kabupatefi dan kota atau antar

pemerintah daerah yang paling terkait, tergantung dan sinergis sebagai satu

sistem pemerintahan.

3. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah yang

diselenggarakan berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Sebagai konsekuensi adanya desentralisasi pelaksanaan

pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dalam arti

terjadinya pergeseran, kewenangan dari pemerintah kepada daerah maka

diperlukan managerial, finansial, teknologi dan sumber daya, manusia dalam

memanfaatkan secara arif dan optimal sumber daya lokal yang tersedia.

Sejalan dengan upaya desentralisasi dalam rangka mengurangi ketergantungan

dari pemerintah, perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan daerah. Pengembangan swadaya gotong royong masyarakat

perlu terus digalakkan menuju pada tingkat perkembangan yang mampu tumbuh

dan berkembang secara mandiri (self reliance) sehingga pada saatnya secara

interkoneksitasakanmenghasilkan kekuatan ekonomi daerah, regional dan

nasional dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kemandirian berarti mampu

mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di

Page 14: OLEH: NURALAM

3

lingkimgannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta

mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi

PNPM Mandiri Perdesaan adalah : (1) Peningkatan kapasitas masyarakat dan

kelembagaan, (2) Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif, (3)

Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah lokal, (4) Peningkatan kualitas dan

kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat, (5)

Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi

yang dikembangkan PNPM mandiri Perdesaan yaitu menjadikan Rumah Tangga

Miskin (RTM) sebagai kelompok sasaran menguatkan sistem pembangunan

partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa.

Berdasarkan visi misi dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri

Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang

dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan masyarakat dapat

menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian.

Proses pembangunan berkelanjutan dalam era otonomi daerah adalah

menuju masyarakat madani (civil society) yakni masyarakat yang memiliki

kemampuan dan keingjnan untuk mengontrol jalan hidupnya sendiri sehingga

bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Peranan aparatur pemerintah

tidak iagi dominan sebagai unsur pendorong dan pembaharu tetapi lebih beriungsi

sebagai dinarnisaiur dan kaialisator. Dalam konteks ini neranan dan dominasi

oemerintah diusahakan untuk semakin dikurangi seialan denean semakin

Page 15: OLEH: NURALAM

4

menguatnya kemampuan masyarakat dan. swasta dalam menggerakkan roda

pembangunan di daerah.

Walaupun berbagai program diluncurkan oleh pemerintah seperti proyek

CBD-P3KT, Pembangunan Kawasan Terpadu (PKT), program Inpres Desa

Tertinggal (IDT), dan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang bertujuan

untuk memecahkan masalah perdesaan seperti kesulitan air bersih, air limbah,

sampah dan drainase. Namun upaya tersebut tidak secara tuntas memecahkan

permasalahan hidup, karena Cara dan pendekatan pembangunan yang

dilaksanakan kesempatan bagi masyarakat untuk menyatakan dan mewujudkan

apa yang sesungguhnya mereka butuhkan. Program-program pembangunan yang

diarahkan masyarakat sebagai penerima yang pasif tanpa ada keterlibatan aktif

didalamnya.Hal ini menimbulkan kebutuhan pembiayaan pembangunan yang

sangat besar dan harus ditanggung atau menjadi beban pemerintah.

Memperhatikan kondisi tersebut maka pemerintah pusat dan daerah telah

menginformasikan suatu program yang berbasis pada konsep pembangunan yang

bertumpu pada peran serta masyarakat. Program dimaksud adalah Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri) yang

telah dilaksanakan hampir di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Takalar.

Konsep PNPM Mandiri Perdesaan sebagai suatu pendekatan inovasi adalah

(kaedah jalan untuk menghasilkan

Page 16: OLEH: NURALAM

5

produkperkhidmatan yang lebih baik sama melalui pengubahsuaian atau

penambahbaikan) yang berupaya melibatkan peran serta masyarakat mulai pada

tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada pemeliharaan hasil-hasil

pembangunan, diharapkan dapat berperan sebagai langkah awal menuju konsep

manajemen perdesaan terpadu yang mengisyaratkan perlunya peningkatan

perpaduan(produktivitas) yang integratif dengan lingkungan.

Pada tahun 2009, lokasi sasaran PNPM Mandiri Perdesaan meliputi

seluruh kecamatan perdesaan di Indonesia yang dalam pelaksanaannya dilakukan

secara bertahap khususnya di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. PNPM

Mandiri Perdesaan ini merupakan program pertama yang dilaksanakan di

Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, setelah terbentuknya pemekaran

kecamatan. Kecamatan Galesong merupakan pemekaran atau pecahan dari

Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara.

Keberhasilan suatu program yang terus dilakukan oleh pemerintah

Indonesia belum sepadan dengan investasi karena tidak ada/kurangnya partisipasi

masyarakat, sehingga dengan demikian diperlukan adanya/peningkatan partisipasi

masyarakat melalui pendekatan-pendekatan yang pelaksanaannya

mengikutsertakan masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam program ini artinya

keterlibatan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan program

yakni dimulai sejak tahap perencanaan,

Page 17: OLEH: NURALAM

6

pelaksanaan hingga pada tahap pelestarian/pemeliharaan kegiatan. Sebagaimana

dalam Undang-undang (UU) No. 25 Tahun 2004, secara tegas mensyaratkan

keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Dengan

demikian, partisipasi masyarakat adalah hak asasi, sehingga masyarakat harus

diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam setiap program terkhusus melalui

PNPM Mandiri Perdesaan. Kesempatan tersebut perlu diberikan kepada

masyarakat dalam program ini guna meningkatkan partisipasi masyarakat dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan yang mereka inginkan.

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program pemerintah yang mengarah

kepada masyarakat untuk senantisa berpartisipasi dan berperan aktif dalam proses

atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi,

perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan

sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materil.

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan sudah terlihat

sejak dilakukannya kegiatan sosialisasi tingkat kecamatan dan tingkat desa,

dimana dapat dilihat besarnya jumlah kehadiran peserta yang menunjukkan minat

serta kebutuhan informasi yang cukup besar. Selain itu kegiatan lainnya yang

mengikut sertakan keterlibatan masyarakat adalah diskusi atau musyawarah desa

yang menjaring segenap usulan desa dimana dihasilkan sejumlah usulan yang

menjadi cikal bakal kegiatan masyarakat. Menyadari bahwa sesungguhnya

masyarakat lebih mengetahui situasi geografis dan kapasitas mereka sendiri, maka

melalui PNPM Mandiri

Page 18: OLEH: NURALAM

7

Perdesaaan, mereka diajak untuk berpartisipasi aktif dan belajar untuk

mengidentifikasi serta mengupayakan solusi atas persoalan-persoalan yang

mereka hadapi. Dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam Program

Nasiaonal Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan baik pada tahap

sosioliasi dan perencanaan maupun tahap pelaksanaan dan pegawasannya cukup

baik. Hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan dan peran aktif masyarakat dalam

setiap kegiatan yang dilaksanakan. program ini juga dapat dikatakan membawa

perubahan yang positif baik dari segi lingkungan, pembangunan manusia, dan

perihal pemberdayaan manusia, dan perihal pemberdayaan masyarakat. Namun,

ada sebagaian masyarakat lebih meningkatkan kepentingan pribadi dari pada

kepentingan kelompok. Artinya tidak semua masyarakat berpartisipasi dengan

tujuan kesejahteraan kelompok melamkan karena upah atau imbalan. Disamping

itu, adanya ketidak percayaan masyarakat terhadap kader atau pelaku kegiatan di

perdesaan. Hal ini terjadi karena hanya sebagian kecil yang memperhatikan

informasi yang disampaikan melalui papan informasi, yang merapakan sebagai

pusat informasi dan transportasi pelaksanaan kegiatan. Hambatan lain adalah

pengerjaan proyek pembangunan fisik drenase belum sampai pada tahap

penyelesaian tetapi dana sudah habis di sebabkan karena pihak tertentu

menyalagunakan dana tersebut.

Berdasarkan dari uraian tersebut diatas, maka penulis terinspirasi untuk

melakukan penelitian dengan judul "Partisipasi Masyarakat Dalam

Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatMandiri

Page 19: OLEH: NURALAM

8

Perdesaan Di Desa parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten

Takalar

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka masalah

pokok yang akan dibahas yakni:

1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di

desa Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar?

2. Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa

Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui sejauhmana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Paranbambe Kecamatan Gaiesong

Kabupaten Takalar.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi pengdukung dan

penghambat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan di Desa Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Menjadi bahan kajian pustaka bagi semua pihak yang ingin mengkaji

masalah yang sama serta sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat

tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan.

Page 20: OLEH: NURALAM

9

b. menjadi bahan masukan bagi pelaku dan sasaran PNPM Mandiri Perdesaan di

Desa Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

Page 21: OLEH: NURALAM

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN PUSTAKA

a. Konsepsi Partisipasi Masyarakat

Kata oartisipasi telah banvak sekali digunakan baik dalam pidato ceramah,

seminar loka karya media massa maupun dalam kehidupan sehari-hari meskipun

pada mulanya memang berasal dari kata inggris "participation" yang telah di

Indonesiakan, pada kata partisipasi ini adalah "Peran Serta" serine diartikan

b. "Keikutsertaan" atau pelibatan diri dalam suatu kegiatan.

Khairuddin (2000 :12) mengemukakan bahwa di tinjau dari segi

motivasinya partisipasi anggota masyarakat terjadi karena : a. takut/terpaksa ; b.

ikut-ikutan; dan

c. kesadaran.

Partisipasi vans dilakukan dencan teroaksa atau takut biasanva akibat adanya

perintah yang kaku dari atasan. sehingga masyarakat seakan-akan terpaksa untuk

meiaksanakan rencana yang teiah di tentukan sedangkan hanya mendorong

keikutsertaan rasa solidaritas diantara sesama anggota masvarakat sehingea

keikutsertaan mereka karena dorongan hati sending tetapi merupakan

perwujudan kebersamaan saja dan motovasi partisipasi karena kehendak dari

pribadi anggota masvarakat. Hai ini diiandasi oieh dorongan yang timbui

dan hati nurani anggota

Page 22: OLEH: NURALAM

11

karena mereka sadar bahwa pembangunan tersebut semata-mata untuk

kepentingan mereka juga. Partisipasi bentuk inilah yang sesungguhnya sangat

diharapkan dapat berkembang dalam masyarakat.

Menurut Tikson (2001:6) merumuskan bahwa partisipasi memiliki banyak unsur

sebagai berikut:

a. Partisipasi secara aktif masyarakat di dalam setiap langkah siklus proyek,

rnulai dari pembuatan keputusan. perencanaan sampai monitoring dan

evaluasi.

b. Penggalangan berbagai kekuatan masyarakat (tenaga, pikiran. dan sumber

daya) dan penggunaannya dalam pembangunan, sehingga peranan mereka

menjadi lebih penting.

c. Menggunakan beberapa metode. prosedur teknik-teknik tertentu untuk

meniasiiitasi dan menggaiakkan Kegiatan partisipasi.

d. Adauva oembualan keputusan van a dilakukan oleh masyarakat sendiri

tanna teriaiu banyak di bantu oieh pihak iuar.

e. Institusional Kemandirian aaiam menenmkan nasib dan

pertumbuhan akan meniadi rutin dalam setiap keaiatan manajemen dan

pembangunan kota.

Pada umumnya setiap pembangunan yans dilakukan merupakan

pembangunan diperlakukan partisipasi masyarakat baik dalam mengambil

Page 23: OLEH: NURALAM

12

tersebut. Partisipasi masyarakat pada dasarnya bagian dari interansi social atas

adanya kelompok atau antara kelompok dengan kelompok berdasarkan potensi

atau kekuatan masing-masing.

Supriatna (2000:209) Menjelaskan beberapa alasan pembenaran bagi

partisipasi rakyat dalam pembangunan yaitu :

1) Rakyat adalah fokus sentral dan tujuan terakhir-pembangunan, partisipasi

merupakan akibat logis dari dalil tersebut.

2) Partisipasi menimbulkan harga diri dan kemampuan pribadi untuk dapat turut

serta dalam keputusan penting yang menyangkut masyarakat.

3) Pariisioasj meneiplakan suatu linekungan umpan balik arus informasi tentang

sikap, aspirasi. kebutuhan dan kondisi daerah vang tanpa keberadaan, akan

tidak terungkap.

4) Pembantmnan dilaksanakan lebih balk denean di nmlal dari dimana rakvat

berada dan dari pada apa mereka miiiki.

5) Partisipasi menopang pembangunan,

6) potensi manusia maupun pertumbuhan manusia.

7) Partisipasi merupakan cara yang etektii membangun kemampuan masyarakat

untuk daerah .

Sedangkan Mikkelsen (2001 : 64) menjelaskan kata partisipasi merupakan kata

vans sanaat serins di sunakan dalam Dembaneunan memiiiki

Page 24: OLEH: NURALAM

13

banyak makna yang berbeda. Pelbagai kalian di buku penunjang tafsiran yang

sangat beragam".

Berdasarkan sejumlah definisi yang di kemukaan , maka partisipasi pada

pokoknya adalah:

1. Kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam

pengembilan keputusan.

2. Suatu proses yang aktif mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang

terkait, mengambil inisiatif dan meggunakan kebebasannya untuk melakukan

hai itu.

3. Pemantapan dialong antara masyarakat setempat dengan para staff yang

melakukan persiapan. pelaksanan, monitoring proyek. agar supaya

memperoleh informasi mengenai konteksi iokai, dampak sosial.

4. Partisipasi sukarela oleh masyarakat dalam perubahaan yang ditentukannya

sendiri.

5. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungan

mereka.

Pada hakikainya bahwa iiwa masyarakat benar-benar di beri kesempatan

untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan. Pembangunan di perkirakan akan

beriangsung lebih eieKtii dan eiisien.

Secara ooerasional pengertian rjarlisioasi atau oeran saran adalah keikut

sertaan masyarakat secara aktif dalam suatu proses pencapaian tujuan yang di

lakukan yang memadai, turut serta memuiuskan tujuan dengan rasa tanggung

Page 25: OLEH: NURALAM

14

2. Partisipasi masyarakat membuka kemungkinan keputusan yang di ambil di

dasarkan pada kebutuhan, proritas dan kemampuan masyarakat. Hal ini akan

dapat menghasilkan rancangan, rencana program dan kebijaksanaan yang

lebih realistis. Selain itu memperbesar kemungkinan masyarakat bersedia,

mampu menyumbangkan sumber daya mereka seperti uang, tenaga bagi

pelaksanan operasi dan pemeliharan.

3. Masyarakat meujamin penerimaan dan apresasi yang lebih besar terhadap segala

sesuatu yang dibangun. Hal ini akanmerangsang pemeliharaan yang baik dan

bahkan menimbuikan kebanggaan.

Berdasarkaa nanaran di atas maka partisipasi adalah merupakan salah satu cam

untuk memotivasi vane mempunyai ciri khas yang lain dari pada yang lain. Hal ini

di sebabkan peningkatan partisipasi tidak di tekankan pada segi psikologis dari

pada sedi materi di dalamnya maka orang tersebut akan merasa

bertanggungiawab.

b. Konsen Program Nasional Pemberdavaan MasYarakat CPNPM)

Dasar dan acuan pelaksanaan program-program penangulangan kemiskinan

berbasis pemberdayaan masyarakat. PrsPivi diiaksanakan meiaiui harmonisai

Drosedur program, penvediaan pendapongan. dan pendanaan stiemulan untuk

mendorong praKarsa dan inovasi masyarakat daiam upaya penangguiangan

Page 26: OLEH: NURALAM

15

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/

meningkatkaii kapasitas masyrakat. baik secara individu maupun berkelompok.

dalam memecahkan berbagai persoalan tekaiat upaya peningkatan kualitas hidup,

kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan

keterlibtan yang lebuh besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagi pihak

untuk mmemberika kesempatan dan menjamin keberianjutan berbagai hasil yang

dicapai.

Menurut Raharjo (2006:35) bahwa pemberdayaan masyrakat adalah upaya

pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya masyarakat secara lebih efektif dan

efesieu. baik dari (a) aspek rnasukan atau input ( SDM, dan. peralatan/saranadata

rencana dan teknologi), (b) Aspek proses (pelaksanaan. monitorin dan

pengawasan), maupu dari (c) Aspek keiuaran atau output

rasio realisasi dengan target ( vang direncanakan). sedangkan efesiensi

dimaksudkan adaiah tercapainya penghematan atau penekanan pemborosan.

masvarakat Mandiri adalah program Nasional Penaneeulanean kemiskinan

terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. kemiskinan berbasis

pemberdavaan masvarakat. Program ini berupava untuk

menciptakan/meningkatkan kuiitas masyarakat, baik secara individu maupun

Page 27: OLEH: NURALAM

16

kelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait pada upaya untuk

meningkatkan kualitas kehidupan. kemandirian dan keseiahteraan.

Sclain program-program yang berbasis pemberdayaan, masih terdapat program

penanggulangan kemiskinan lainnya yang diperuntukkan langsung bagi rumah

tangga miskin, seperti Program Beras Miskin (Raskin), Asuransi Kesehatan

Keluarga Miskin (Askeskm) dan Program Keiuarga Harapan, serta program-

program terkait peuyediaan kredil muikro dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM).

Ada dua kategori program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri yailu

PNPM Mandiri inti dari program nasional pemberdayau masyarakat mandiri.

Penguatan PNPM Mandiri inti terdiri atas program / keeiatan pemberdayaan

masyarakat yang berbasis kewiiayan sperti PNPM Mandiri

khusus (' P2DTK ). PNPM infrastruktur perdesaan ( PPIP ) dan PNPM

inirastrukmr sosiai ekonomi wilayah).

dan Penanesulanaan Kemiskinan55 dikatakan bahwa para pelaku proeram

pemberdayaan, harus protesionai dan komitmen untuk mewujudkan seiuruh

PNPM Mandiri Perdesaan dalam Buku Pemberdavaan Masvarkat (2004)

Page 28: OLEH: NURALAM

17

masyarakat dapat, berperan aktif dalara proses pengambilan

keputusanpembangunan sarana dan prasarana perdesaan, mulai dari musyawarah,

penelitian lokasi, jenis kegiataii yang akan dilaksanakan dan pelaksanaan,

keteriibatan dalam melaksanakan, bentuk dan cara memanfaatkan serta

memelihara prasarana yang telah terbangun, meningkatkan kemandirian

masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dipedesaan. b. PNPM

Mandiri Perdesaan bukan hanya bicara urusan fisik, tetapi juga bicara urusan

manusianya Bukan hanya masyarakat penerima program yang akan Sementara

diberdayakan, juga meningkatkan kapasitas keiembagaan dan aparat pelaku

PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM penguatan terdiri alas program pemberdayaan

masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan serta khusus mendukung

penanggulangan kemiskinan yang peiaksanan terkait pencapaian tareet te'rtetitu.

TennaRsud dalam PNPM penuuatari adalah program pengembanaan usaha

aeribisnis pedesaan ( PUAP ). bantuan langsun masyarakat untuk keringganan

investasi pertaniaan ( BLM - KIP ) dan lain-

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan memerlukan keteriibatan dari

diperlukan untuk meniamin keberlaniutan hasil vang dicapai. Guna

memperoieh dukungan dan keteriibatan oerbagai pihak tersebut diperlukan

konsep. mekanisme dan hasil-hasii PNPM Mandiri Perdesaan meialui kesiatan

komunikasi dan sosialisasi yang efektif.

Page 29: OLEH: NURALAM

18

Pembangunan dewasa ini dihadapkan pada beberapa masalah, di antaranya

adalah perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang relatif tertinggal. Hal

tersebut dapat dilihat proporsi penduduk miskin diperaesaan rata-rata 60% lebih

besar dibandingkan dengan keadaan kota; kesenjangan perkembangan kegiatan

ekonomi; ketersediaan prasarana dan sarana sosial ekonomi, serta kelembagaan

masyarakat dalam pembangunan di perdesaan, yang menunjukkan adanya

ketintpangau pembangunan antard kota dan desa. Didaerah perdesaan, sektor

ekonomi hanya bertumpu pada produksi pertanian dan perkebunan, demikian pula

terhadap prasarana dan sarana sosiai terbatas, seperti sarana jaian, Kesehatan,

uasai. SIM!! lttin-lalii. Seuariukau di daciun uerRuutan

penibaugunaubidangproduksi dan sosial senantiasa berkembang sesuai dengan

perkembangan masyarakat dikedepankan mulai dari tahaoan perencanaan. tahapan

pelaksanaanhingga tahapanpemeiiharaan. program pemberdavaan masvarakat

dalam PNPM Mandiri diiakukan harmonisasi pada aspek-aspek sebagai

berikut:

Harmonisasi sasaran dituiukan untuk memadukan aspek wiiavah dan

keiompok masyarakat penerima maniaat. LoKasi PiSPM Mandiri diutamakan

Page 30: OLEH: NURALAM

19

miskin yang cukup besar, b) tingkat pelayanan dasar rendah, c) tingkat kapasitas

fiskal rendah, dan d) memiliki desa / kelurahan tertinggal.

Penentuan lokasi PNPM-Inti ditetapkan oleh Tim Pengendali PNPM

Mandiri. Lokasi PNPM penguatan diarahkan kelokasi PNPM-Inti dengan

mempertimbangkan usulan sektor dan daerah, efisiensi dan efektivitas

penanggulangan kemiskinan, serta mengurangi kesenjangan antar kecamatan. 2.

Kelembagaan Masyarakat

Harmonisasi kelembagaan masyarakat bertujuan untuk:

a. Mewujudkan kepemimpinan masyarakat yang terpercaya, berbasis nilai, dan

mengakar.

b. Efisiensi dan tata kelola.

c. Efektivitas program penanggulangan kemiskinan,

Mendorong kepemerintahan yang tanggap terhadap persoalan kemiskinan dan

upaya penanggulangannya. PNPM Mandiri diarahkan menggunakan dan

pengembangan secara optimal kelembagaan masyarakat yang telah adtt5 sepanjang

disepakati masyarakat dan bersifat terbuka bagi seluruh warga.

Dimensi kelembagaan masyarakat meiiputi proses pengambilan keputusan dan

lindakan koleklif, organisasi, serta aluran main, Harmonisasi kelembagaan

dilakukan melalui:

a. Pengembangan dan penguatan kapasitas kelembagaan dengan cara

meningkatkan kapasitas pengelola. memperbaiki kinerja dan etika iembaga,

dan meningkatkan tingkat keterwakiian berbagai iembaga yang ada.

Page 31: OLEH: NURALAM

20

b. Peningkatan kerjasama antar desa/kelurahan. Musyawarah Antar

desa/kelurahan. Konsilidasi organisasi pelaksana program sektor yang bersifat

ad-hoc dan koordinasi berbagai kelompok masyarakat yang ada oleh lembaga

keswadayaan masyarakat di desa/kelurahan.

3. Pendanaan

Harminisasi berbagai sumber pendanaan PNPM Mandiri bertujuan untuk

efektivitas upaya penanggulangan. kemisikinan melealui pemberdayaan eir

masyarakat. Hormonisasi pendanaan dikoordinasikan oleh Tim Pengendali

PNPM Mandiri, Tun Koordinasi Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta lembaga

masyarakat. Harmonisasi pendanaan dilakukan dengan cara konsolidasi

berbagai sumber dan penggunaan dana, pembiayaan aktivitas yang tumpang

tindih, serta distribusi pelaku dan fungsi kinerja program.

4. Pelaksanaan

Tahun 2008 merupakan masa transisi proses harmonisasi pelaksanaan

program-program pemberdayaaan masyarakat yang meletakkan masyarakat

sebagai pengambil keputusan pelaksanaan berbagai program tersebut di

wilayalmya. Mulai tahun 2009, pelaksanaan PNPM Mandiri akan merujuk

kepada rancangan mekanisme pelaksanaan PNPM Mandiri pada tahun 2009-

2015. Untuk itu, harmonisasi peiaksanaan PNPM Mandiri pada tahun 2008

dilakukan melalui:

a. Pelaksanaan berbasai program pemberdayaan masyarakat mengacu pada

strategi, prinsip, pendekatan, dan dasar hukum PNPM Mandiri

sebagaimana yang diielaskan pada;

Page 32: OLEH: NURALAM

21

b. Pelaksanaan kegiatan kecamatan berdasar pada visi/rencana kerja kecamatan,

sedangkan desa/kelurahan berdesar pada hasil perencanaan masyarakat aspek-

aspek pengelolaan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri;

c. Lokasi PNPM Mandiri pengutan diarahkan kelokasi PNPM-Inti. Untuk itu perlu

dirangkaikan secara konsilidasi data, informasi rencana dan kegiatan serta sasaran,

agar harmonisasi pelaksanaan program dapat terjadi

d. Pengembangan sistem basis data dan informasi PNPM Mandiri yang dilakukan

secara terintegrasi dan terbuka antar berbagai program pemberdayaan masyarakat,

termasuk PNPM-Penguatan;

e. Pelaksanaan monitoring dasn evaluasi berdasar pada metodologi dan indicator

keberhasilan, serta kerangka kerja dan waktu yang dikembangkan ole PNPM

Mandiri;

f. Pemenuhan kebutuhan fasilitator beserta pembagian tugas dan fungsi antara

tenaga fasilitator masyarakat dan penyuluh teknis dan lapangan. Pemenuhan

kebutuhan fasilitator dan pemberdayaan masyarakat menjadi tanggungjawab

PNPM-Inti. Sedangkan ntuk penyuluh teknis lapangan dapat disediakan oleh

sektor;

g. Pengembangan standarisasi kurikulum, modul pelatihan, dan kompetensi

pemandu yang mengacu pada pedoman pelaksanaan pelatihan PNPM-Mandiri;

h. Pengelolaan pengaduan masyarakat yang mengacu pada pedoman pelaksanaan

pengelolaan pengaduan masyarakat PNPM Mandiri;

i. Strategi sosialisasi dan dan komunikasi yang mengacu pada strategi sosialisasi

dan komunikasi PNPM Mandiri;

Page 33: OLEH: NURALAM

22

j. Sinkronjgjsi perencanaan sektoral tahun anggaran 2009 dengan hasil

perencanaan partisipatif PNPM Mandiri tahun 2007 yang dilaksanakan pada

tahun 2Q08 tmekanisme musrembang). Dalam pelaksanaan berbagai kegiatan

berbasis masyarakat selama ini sering ditemukan kualitas pemberdayaan

masyarakat yang tidak memadai. Fasilitator yang mendampingi masyarakat

hanya berfungsi sebagai tenaga penyuluh teknis terkait sektor tertentu tanpa

keahlian mengembangkan kapasitas kelembagaan masyarakat. Di sisi

masyarakat, hal ini menyebabkan ketergantungan terhadap program sehingga

menimbulkan masalah terkait keberlanjutan pasca program atau proyek

berakhir. Beragamnya program dan proyek berbasis pemberdayaan

masyarakat yang dilengkapi oleh biaya untuk anara lain tenaga

fasilitator/penyuluh, pelatihan, operasional kegiatan di setiap jenjang

pemerintahan, monitoring dan evaluasi, dan sebagainya juga menimbulkan

pemborosan biaya pembangunan mengikat tahun 2008 merupakan masa

transisi proses harmonisasi antara PNPM-Inti dan PNPM penguatan, beberapa

kemungkinan permasalahan berikut dapat terjadi.

c. Komponen Program Dan Harmonisasi Program

1. Pengembangan masyarakat

Komponen pengembangan masyarakat mencakup serangkaian

kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat

yang terdiri dari pemeteaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat,

perencannan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumber daya,

pemantauan, dan pemeliharaan hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk

mendukung rangkaian

Page 34: OLEH: NURALAM

23

kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat,

pengembangan relawan, dan opersional pendampingan masyarakat, dan fasilitator,

pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada

saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat yang utama sebagai

motor penggerak masyarakat diwilayahnya.

2. Bantuan Langsung Masyarakat

Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan

keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai

sebagai kegiatan yang direncanakan olehmasyarakat dalam rangka peningkatan

kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.

3. Peningkatan Kapasitas pemerintahan Dan Pelaku Lokal

Komponen peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal adalah

serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku

lokal/kelompok peduli lainnya agar manpu menciptakan kondisi yang kondisif

dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam

menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen itu

antara lain seminar, pelatihan , lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan

secara selektif, dan sebagainya.

4. Bantuan Pengelolaan Dan Pengembangan Program

Komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi kegiatan-

kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya

dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen,

pengendaliaan mutu, evaluasi, dan pengembangn program.

Page 35: OLEH: NURALAM

24

d. Partisipasi dan Pendekatan Terhadap Masyarakat

Partisipasi artinya mengambil bagian atau turut serta dalam suatu kegiatan.

Partisipasi merupakan suatu proses, maka diperlukan pendekatan pendahuluan

yaitu perkenalan dan sosialisasi kegiatan (Wahyuni, Sianturi, 2000). Jadi

untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terdapat dua kegiatan yang perlu

dilakukan sebelum mengimplementasikan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan yaitu perkenalan dan sosialisasi program

secara teoritis, ada dua jenis pendekatan dalam partisipasi masyarakat yakni

pendekatan cultural dan pendekatan struktural.

1. Partisipasi Masyarakat melalui pendekatan kultural

Kebudayaan adalah perilaku berpola yang ada dalam kelompok tertentu yang

anggotanya memiliki makna, simbol dan cara yang sama untuk

mengkomunikasikan makna tersebut. Unsur-unsur kebudayaan tersebut

meliputi prata atau aturan tersurat maupun tersiratdalam kehidupan sosial,

ekonomi, politik, dan agama. Kebudayaan umumnya terbentuk dalam waktu

yang lama danterinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari dan tercermin

dalam perilaku (termasuk dalam kegiatan program) suatu individu dan

masyarakat. Dengan demikian setiap usaha memperkenalkan suatu program

kepada masyarakat harus mempertimbangkan kebudayaan yang berlaku dan

dianut mereka sehingga diketahui strategi yang tepat dalam

memperkenalkannya.

2. Partisipasi masyarakat melalui pendekatan struktural.

Pendekatan struktural penting dalam meningkatkan pembangunan program

adalah mengikutsertakan kelembagaan desa dan aparat desa dalam

pelaksanaan

Page 36: OLEH: NURALAM

25

program. Dikatakan penting karena peluang ketidak berhasilan program sangat

besar tanpa mengikutsertakan pemimpin formal atau non formal ditingkat desa.

Selanjutnya dengan mengikutsertakan dan menjalin hubungan kerja terhadap

mereka dalam program, dapat berperan sebagai penggerak dalam partisipasi yang

dianjurkan (Wiryawan, Herman S, 2000) e. Pemberdayaan Masyarakat dalam

Mengdukung Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan.

Pemberdayaan dari asal kata daya artinya kekuatan, sehingga

pemberdayaan adalah penguatan. Dengan demikian pemberdayaan masyakat

adalah penguatan masyarakat yang lemah.yang dimaksud masyarakat yang lemah

adalah lemah secara politik, lemah secara ekonomi, dan lemah secara sosial

budaya. Jadi pemberdayaan masyarakat adalah pengutan masyarakat di bidang

politik, ekonomi dan sosial budaya. Serta mengandung adanya pengutan moral.

Kaitan antara pemberdayaan masyarakat dengan pelestarian Program

PNPM Mandiri Perdesaan dalam Buku Pemberdayaan masyarakat (2004) adalah:

a. PNPM Mandiri Perdesaan mencakup bagaimana melalui program ini

masyarakat dapat, berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan

pembangunan sarana dan prasarana perdesaan. Mulai dari musyawarah, penelitian

lokasi, jenis kegiatan yang dilaksanakan dan pelaksanaan, keterlibatan dalam

melaksanakan, bentuk dan cara memanfaatkan serta

Page 37: OLEH: NURALAM

26

memelihara prasarana yang telah terbangun, meningkatkan kemandirian

masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat diperdesaan. b. PNPM

Mandiri Perdesaan bukah hanya bicara urusan fisik, tetapi juga berbicara urusan

manusianya. Bukan hanya masyarakat penerima program yang akan

diberdayakkan, juga meningkatkan kapasitas kelembagaan dan aparat pelaku

PNPM Mandiri Perdesaan.

Sumber daya manusia merupakan modal yang penting dalam melakukan

pembangunan. Keterkaitan masalah ini dengan pemberdayaan masyarakat sangat

besar. Dampak pemberdayaan masyarakat adalah kemandirian masyarakat dalam

mengatasi permasalahan mereka melalui prakarsa dan kreatifitas untuk

meningkatkan kualitas hidup. Tentunya membutuhkan masyarakat yang

mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk keluar dari permasalahan

mereka.

Beberapa program memadukan kegiatan peningkatan kapasitas sumber

daya manusia ini pada program kesehatan, air bersih, keluarga berencana maupun

program nutrisi. Sasaran utamanya tentunya adalah peningkatan produktifitas

masyarakat miskin perdesaan untuk meningkatkan peluang dan kesempatan

mereka memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik.

Dengan berkembangnya konsep "gender and development", perhatian

proses peningkatan kapasitas masyarakat sudah semakin merata baik terhadap

laki-laki dan perempuan. Dorongan yang kuat karena kesetaraan akan

membangun relasi yang adil, maka kesempatan pendidikan peluangnya sama bagi

laki-laki

Page 38: OLEH: NURALAM

27

dan perempuan. Walaupun sering berbenturan dengan budaya dan kebiasaan

masyarakat setempat.

Syarat mutlak program pemberdayaan adalah orientasinya yang selalu

tertuju kepada kemandirian, kesinambungan, dan keberlanjutan. Kemandirian

adalah sikap yang bersumber pada kepercayaan diri. Kemandirian juga adalah

kemampuan (mental dan fisik) untuk :

1. Memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri;

2. Memperhitungkan kesempatan dan ancaman llingkungan; dan

3. Memilih berbagai alternatif yang bersedia untuk mengatasi persoalan dan

sekaligus mengembangkan kehidupan secara serasi dan berkesinambungan.

Jelas kiranya bahwa pemberdayaan pada akhirnya bukan hanya sekedar

berorientasi pada proses tetapijuga pada hasil itu sendiri. Kegiatan yang

berorientasi pemberdayaan dimulai dengan kegiatan development, yaitu

pengembangan konsep sesuai dengan tujuan dan sasaran program, bbersamaan

dengan tahap ini adalah mengikutsertakan (melibatkan peran

komunitas/masyarakat)atau lazim disebut dengan involve.

Tahap selanjutnya adalah mensosialisasikan (Socialize) program kepada

seluruh komunitas, agar dan untuk tujuan mereka merasa memiliki program

sekaligus ikut bertanggungjawab terhadap pelaksanaan keberhasilan program.

Pada tahap ini musyawarah memegang peranan yang sangat penting sebagai

sarana komunikasi. menginjak tahap pelaksanaan, terdapat beberapa hal yang

penting untuk diperhatikan; yaitu : Cater berarti program-program yang disajikan

harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta

Page 39: OLEH: NURALAM

28

memperhatikan potensi lokal dan Utilize, yang berarti sedapat mungkin

melipatkan tenaga kerja setempat dalam pelaksanaan program.

Selanjutnya harus dikembangkan kepekaart (sensitive) dalam memehami

suatu psikologis, sosial, dan budaya yang tengah berkembang di masyarakat

sasaran. Kemudian yang terakhir adalah sosialize., dalam artian melakukan

sosialisasi program pada pihak luar melalui media-media tertentu.

Pemberdayaan adalah sebagai proses. Keberhasilan proses ini bukan hanya karena

faham terhadap pengetahuan dan ketrampilan menyangkut pemberdayaan dan

pembangunan, akan tetapi seluruhunsur terkait dalam program harus komitmen

dengan beberapa hal antara lain :

a. Komitmen pada propesionalisme

b. Komitmen pada keterbukaan

c. Komitmen pada kejujuran

d. Komitmen pada kebersamaan dan kerjasama

e. Komitmen pada kemitraan, dan

f. Komitmen pada kepentingan pembelajaran-.--dan mencari keuntungan

bersama dalam bentuk pola horizoontal.

f. Tujuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Tujuan umum dari PNPM Mandiri perdesaan adalah meningkatnya

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan

mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan

pembangunan.

Page 40: OLEH: NURALAM

29

Sedangkan tujuan khusus meliputi peningkatan partisipasi seluruh

masyarakat, khususnya masyarakat miskin atau kelompok perempuan, dalam

pengembilan keputusan perencanaan, pelaksanaan pemantauan, dan pelestarian

pembangunan, pelembagaan pengelolaan pembangunan partisipatif dan

mendayagunakan sumber daya lokal. Pengembangan kapasitas pemerintah desa

dalam memfasilitasi pengelolaan pembangunan partisipatif.

Selanjutnya penyediaan prasarana sosial dasar dan ekonomi yang di

prioritaskan oleh masyarakat dan melembagakan pengelolaan dana bergulir serta

mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD),

terakhir adalah pengembangan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam

upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan. Adapun tujuan dari PNPMMandiri

Perdesaan adalah:

a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat

miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.

b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal.

c. Mengembangkan kapasitas pemerintah desa dalam memfasilitasi

pengelolaan pembangunan partisipatif.

d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang

diprioritaskan oleh masyarakat, dan -

e. Melembagakan pengelolaan dana bergulir.

Page 41: OLEH: NURALAM

30

i. Mendoront terbentuk dan berkembangnya Badan Kerja Sama Antar Desa

dalam pengelolaan pembangunan.

j. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam mupaya

penaggulangan kemiskinan.

Tujuan dari PNPM Mandiri Perdesaanadalahmeningkatnya kesejahteraan dan

kesempata kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian

dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri

untuk memobilisasi sumber daya yang ada dilingkungannya, serta mengelola

sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi PNPM Mandiri

Perdesaan adalah :

a. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya;

b. Pelembagaaan dan pembangunan partisipatif; c Pengeftifan funsi dan

peran pemerintah lokal;

c. Peningkatang kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan

ekonomi masyarakat;

d. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi

yang dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu

Page 42: OLEH: NURALAM

31

menjadikan rumah tangga miskin (RTM) sebagai kelompok sasaran, menguatkan

sistem pembangunan partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama

antar desa. Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM

Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai

pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan

masyarakat dapat menuntaskan tahapan pembelajjaran dilakukan melalui Program

Pengembangan Kecamatan (PPK).

f. Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan

Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan terbagi atas dua bagian yaitu mengenai

lokasi sasaran dan kelompok sasaran. Lokasi sasarannya.

a. Lokasi sasaran yaitu :

1. Kecamatan-Kecamatan yang tidak termasuk kategori "Kecamatan

bermasalah dalam PPK".

2. Kecamatan-kacamatan yang di usulkan oleh pemerintah daerah dalam

skema kontribusi pendanaan.

b. Kelompok Sasaran yaitu:

1. Rumah tangga miskin (RTM) di perdesaan

2. Kelembagaan masyarakat di perdesaan

3. Kelembagaan pemerintah lokal

g. Alur Tahapan PNPM Mandiri Perdesaan

Alur kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan

dan pelestarian kegiatan. Sebelum memulai tahap perencanaan,

Page 43: OLEH: NURALAM

32

hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan orientasi atau

pengenalan kondisi yang ada di desa dan kecamatan. Kegiatan yang dilakukan

dalam rangka pengenalan desa diantaranya adalah:

a. Mengidentifikasi potensi dan sumber daya yang dapat mendukung

pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat desa, termasuk pelaku-

pelaku PNPM Mandiri Perdesaan pada tahap sebelumnya;

b. Kondisi kegiatan atau bangunan yang telah dibiayai melalui PNPM

Mandiri Perdesaan tahap sebelumnya;

c. Inventarisasi dokumen rencana pembangunan desa (tahunan atau jangka

menengah);

d. Inventarisasi data kependudukan, program selain PNPM Mandiri

Perdesaan yang akan masuk ke desa, dan Iain-lain.

Sistem kelembagaan lokal dan pertemuan informal masyarakat seperti:

pertemuan keagamaan, pertemuan adat istiadat, merupakan alternatif untuk

menyebarluasan informasi PNPM Mandiri Perdesaan dan media penerapan

prinsip transparansi. Media cetak, seperti koran dan tabloid, serta media

elektronika, seperti radio dan TV, dapat digunakan untuk menyebarluaskan

informasi PNPM Mandiri Perdesaan.

1. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan meliputi tahap persiapan dan sosialisasi awal, serta

""perencanaan di desa, di kecamatan, dan di kabupaten. Tahap persiapan dan

sosialisasi awal dimulai dari MAD Sosialisasi sampai dengan Pelatihan KPMD/K.

Perencanaan kegiatan di desa, dimulai dengan tahap penggalian

Page 44: OLEH: NURALAM

33

gagasan sampai dengan musdes perencanaan atau dikenal dengan istilah

Menggagas Masa Depan Desa (MMDD).

a. Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi

MAD sosialisasi merupakan pertemuan antar desa untuk sosialisasi awal tentang

tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan

PNPM Mandiri Perdesaan serta untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan

antar desa dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan. „b. Musyawarah Desa

(Musdes) Sosialisasi

Musdes sosialisasi merupakan pertemuan masyarakat desa sebagai ajang

sosialisasi atau penyebarluasan informasi PNPM Mandiri Perdesaan di desa.

Fasilitator dalam musdes sosialisasi adalah FK/FT atau PjOK. Fasilitator perlu

mengupayakan seoptimal mungkin agar sekurang-kurangnya 40% dari peserta

Musdes Sosialisasi adalah perempuan.

c. Pelatihan Kader P ember dayaan Masyarakat Desa/Kelurahan

KPMD/K yang telah terpilih dalam musyawarah desa sosialisasi, akan

memandu serangkaian tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang diawali

dengan proses penggalian gagasan di tingkat dusun dan kelompok masyarakat.

Sebelum melakukan tugasnya, KPM D/K akan mendapat pelatihan. Sedangkan

pendanaan atas penyelenggaraan pelatihan Kader berasal dari DOK Perencanaan

PNPM Mandiri Perdesaan, swadaya desa atau masyarakat, serta dari APBD.

Page 45: OLEH: NURALAM

34

d. Penggalian Gagasan

Penggalian gagasan adalah proses untuk menemukenali gagasan-gagasan

kegiatan atau kebutuhan masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan

kemiskinan yang dihadapi dan mengembangkan potensi yang ada di masyarakat.

Tahapan dalam penggalian gagasan meliputiTahap awal dari proses penggalian

gagasan adalah mengadakan pertemuan di dusun untuk membuat peta sosial

kemiskinan bersama-sama dengan warga dusun setempat.

2. Musyawarah Penggalian Gagasan

Musyawarah penggalian gagasan adalan pertemuan kelompok-kelompok

untuk menemukan gagasan-gagasan sesuai kebutuhan masyarakat terutama RTM.

Gagasan-gagasan yang disampaikan oleh masyarakat tidak sekedar gagasan

kegiatan yang diajukan dalam rangka mendapatkan dana PNPM Mandiri

Perdesaan, tetapi berupa gagasan-gagasan dalam kaitan langsung penanggulangan

kemiskinan.

Kelompok yang dimaksud dalam proses penggalian gagasan adalah

sekumpulan warga masyarakat (laki-laki, perempuan, atau campuran) yang

tergabung dalam: (a) Ikatan kemasyarakatan yang berlatar belakang wilayah

seperti RT, RW, RK, Dusun,Kampung, jurong, banjar atau yang lainnya; (b)

Kelompok-kelompok informal di masyarakat seperti kelompok arisan, kelompok

usaha bersama, atau kelompok keagamaan; (c) Pengelompokan masyarakat

lainnya sesuai keadaan setempat.

Musyawarah penggalian gagasan dilakukan dengan memanfaatkan

pertemuan rutin kelompok yang sudah ada (formal maupun informal). Bahan

Page 46: OLEH: NURALAM

35

yang diperlukan adalah peta sosial dusun, daftar rumah tangga miskin dan sangat

miskin di dusun berikut kriterianya, serta lembar diagram Venn kelembagaan. H.

Kegiatan Yang Dilakukan PNPM Mandiri Perdesaan

Kegiatan yang dilakukan PNPM mandiri Perdesaan mempunyai beberapa jenis-

jenis kegiatan antara lain :

a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat

memberikan manfaat langsung secara ekanomi bagi RTM

b. Kegiatan peningkatan dibidang Pelayanan kesehatan dan pendidikan,

termasuk kegiatan pelatihan dan pengembangan ketrampilan masyarakat

(pendidikan nonformal)

c. Kegiatan peningkatan kapasitas/keterampilankelompok usaha ekonomi

terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis

sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal)

d. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk kelompok perempuan.

B. KERANGKA PIKIR

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu program pembangunan yang

sarat dengan konsep pemberdayaan masyarakat di mana peran masyarakat lebih

dikedepankan mulai dari tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan hingga

tahapan pemeliharaan.

Tujuan umum dari PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan

dan kesempatan dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Page 47: OLEH: NURALAM

36

Partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur

tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan,

dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga pikiran atau

dalam bentuk materi. Kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik

laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan

program dan dalam menikmati kegiatan manfaat pembangunan, kesetaraan juga

dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konplik.

Berdasarkan hal tersebut kerangka pikir penelitian dapat

digambarkan sebagai mana pada halaman berikut:

Gambar 1 Kerangka Pikir

Page 48: OLEH: NURALAM

37

C. DEFENISI OPERASIONAL

Adapun beberapa defenisi operasional berdasarkan uraian diatas adalah :

1. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program pemerintah untuk

mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan

yang pada prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja

masyarakat miskin perdesaan secara mandiri melalui peningkatan partisipasi

masyarakat (terutama masyarakat miskin, kelompok perempuan dan

komunitas/kelompok yang terpinggirkan), meningkatnya kapasitas

kelembagaan masyarakat dan pemerintah, meningkatnya modal sosial

masyarakat serta inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna di perdesaan

dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan

pengelolaan pembangunan.

2. Sosialisasi merupakan bagian dari kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang

bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang tujuan, prinsip,

kebijakan, prosedur maupun hal - hal lain yang berkaitan dengan PNPM

Mandiri Perdesaan serta untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan dalam

melaksanakan program tersebut.

3. Perencanaan merupakan suatu tindakan masyarakat dalam menentukan apa

yang harus dikerjakan/dilaksanakan oleh PNPM Mandiri Perdesaan melalui

usulan kegiatan dari hasil proses penggalian gagasan di kelompok-

kelompok/dusun, desa dan kecamatan.

4. Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan konstruksi prasarana dan sarana di

lapangan yang harus dilaksanakan oleh masyarakat sendiri sesuai dengan azas

Page 49: OLEH: NURALAM

38

5. "Dari Oleh dan Untuk Masyarakat", sehingga ada rasa memiliki terhadap

kegiatan/program tersebut. 5 Pelestarian merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, pelestarian merupakan

tahap pasca pelaksanaan yang wajib dioperasikan, dikelola dan

dipertanggungjawabkan oleh masyarakat bersama pemerintah agar kegiatan

ini mempunyai nilai manfaat yang dapat terus berlangsung dan berkembang.

6. Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan memiliki dua faktor, diantaranya faktor

pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung adalah hal-hal yang

menjadi pendukung partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar pada studi kasus

simpan pinjam kelompok perempuan di desa Parambambe. Sedangkan faktor

penghambatnya adalah hal-hal yang menjadi penghambat partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan.

7. Peningkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan prasarana dan sarana bagi

pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, haras mempertimbangkan metode

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang haras difokuskan untuk

menumbuhkan rasa memiliki oleh masyarakat, seperti meningkatkan keahlian

masyarakat teratama dalam bidang teknis dan administrasi kegiatan.

Page 50: OLEH: NURALAM

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Galesong,

Kabupaten Takalar tepatnya di Desa Parambambe, dengan pertimbangan

bahwa partisipasi dan respon masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan di Desa Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

pelaksanaan penelitian diamati proses perencanaan, pelaksanaan, dan

pelestarian hasil program PNPM Mandiri Perdesaan.

B. TIPE DAN DASAR PENELITIAN

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah desktiptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang

berusaha memberikan penjelasan dan gambaran mengenai berbagai

macam data yang telah di kumpulkan dan objek penelitian yang berkaitan

dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanan PNPM Mandiri pedesaan

2. Dasar Penelitian

Dasar Penelitian adalah survey langsung untuk mengetahui partisipasi

masyarakat dalam pelaksanan PNPM Mandiri pedesaan. Adapun survey

yang dimaksud dala dm penelitian ini yakni mencari informasi dengan

memberikan beberapa pertayaan kepada respondent

Page 51: OLEH: NURALAM

40

C. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar

yang dapat dijadikan sebagai penjelasan dan keterangan mengenai partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. b. Data kuantitatif

adalah data dalam bentuk angka-angka nominal maupun bilangan yang

menunjukkan jumlah atau kuantitas suatu benda atau objek yang

adahubungannya dengan objek penelitian.

2. Sumber Data

a. Data primer yaitu data hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara

dan pengamatan langsung terhadap subjek ataupun objek yang diteliti.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh bukan dari sumber asli atau

pertama tetapi bersumber dari bahan bacaan atau dokumentasi yang

berhubungan dengan objek penelitian.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu melalui

Observasi, wawancara dan Kuesioner.

a. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung lapangan, dengan melakukan pencatatan terhadap

gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian secara langsung pada

pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Parambambe Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar.

Page 52: OLEH: NURALAM

41

b. Wawancara yaitu tekhnik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab

terhadap responden guna mendapatkan/memperoleh hal-hal yang penting dari

responden secara mendalarn.

c. Kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan bersifat tertutup

kepada responden yang bersangkutan dengan setiap pertanyaan disediakan

pilihan jawaban, sehingga responden bersangkutan tinggal memilih salah satu

jawaban yang dianggap sesuai dengan kenyataan.

E. POPULASI DAN PEMILIHAN SAMPEL

1. Populasi

Penelitian adalah seiuruh masyarakat yang mendapat program

pemberdayaan masyarakat mandiri di Desa parambambe Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar sebanyak 3.160 orang.

2. Sampel

Tehnik penarikan dilakukan secara random sampling atau tehnik penarikan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara '

demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen dengan

pertimbangan tersebut dipilih responden sebanyak 25 orang. Ditambah dengan

informan 6 orang yaitu : Kerua TPK 1 orang, Kepala Desa 1 orang, Tokoh

Masyrakat 2 orang, Fasilitator Desa 2 orang.

F. TIPE DAN JENIS PENELITIAN

Tipe penelitian ini adalah penelitian servey langsung ke objek penelitian dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu berusaha dan mengungkapkan

setiap gejala-geja dan fakta-fakta yang berhubungan dengan

Page 53: OLEH: NURALAM

42

program pemberdayaan masyarakat mandiri.Sedangkan dasar penelitian adalah

survey yakni pengumpulan data dilakukan langsung dari responden dan

pengamatan lapangan.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif dimana data yang dengan dikumpulkan di lapangan,

dideskripsikan dan juga dituangkan kedalam tabel, dan persentase. Analisis data

dilakukan setelah semua data primer dan data sekunder terkumpul. Setelah itu,

data-data tersebut melalui proses tabulasi disajikan dalam bentuk frekuensi atau

persentase berdasarkan jawaban maupun data-data yang didapatkan atau yang

telah diberikan oleh responden/informan.

H. JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini dijadwalkan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, yakni akhir

bulan Juni 2012 sampai dengan pertengahan bulan Agustus 2012 yang dibagi atas

bebeapa tahapan dengan perincian sebagai berikut:

a. Tahap persiapan; pengurusan perizinan/rekomendasi dan penyusunan

instrumen penelitian selama + 2 (dua) minggu yaitu minggu pertama sampai

minggu ketiga bulan Juni 2012.

b. Tahap pelaksanaan; pengumpulan dan pengolahan dara (klasipikasi dan

tabulasi data) serta analisis dan penarikan kesimpulan selama + 4 (empat)

minggu yaitu minggu keempat bulan Juni sampai dengan minggu keempat

bulan juli 2012.

Page 54: OLEH: NURALAM

43

Tahap Penyelesaian ; penulisan laporan penelitian/skripsi, perbaikan -perbaikan

hingga penggandaan laporan selama + 6 (enam) minggu yaitu dari minggu

keempat bulan Juli hingga minggu ketiga bulan Agustus 2012

Page 55: OLEH: NURALAM

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Kondisi Geografis Masyarakat Desa Parambambe

Desa Parambambe terletak di wilayah pemerintah Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar. Jarak dari ibu kota Kecamatan + 2,5 Km dan jarak dari ibu

kota Kabupaten + 14 Km. Adapun luas wilayah Desa Parambambe 7,5 km dengan

batas sebagai berikut:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pattinoang

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bontomangape

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Parangmata

d. Sebelah Timor berbatasan dengan Desa Bulogading Kab. Gowa

Desa Parambambe merupakan wilayali dataran rendah yang terdiri dari

pemukiman warga dan persawahan. Desa Parambambe beriklim tropis dengan dua

musin yaitu musim kemarau dan musin hujan. Sehingga secara geografis desa

Parambambe terletak pada daerah yang menjanjikan harapan lebih pada

masyarakat.

Potensi lahan pada wilayah Desa Parambambe sangat memungkinkan untuk

dikembangkan. Sehingga perlu penanganan khusus dan pelatihan untuk

perkembangan dengan tetap mengacu kepada konsep pembangunan yang

berwawasan lingkungan, perekonomian, agrobisnis, dan agroindustri.

Page 56: OLEH: NURALAM

45

Sedangkan secara administratif desa Parambambe memiliki 5 dusun yakni:

Dusun Parambambe, dusun Ma'minasa, dusun Paku, dusun Masino, dan dusun

Batetanaya. Adapun populasi penduduk di desa Parambambe diklasifikasikan ke

dalam jumlah kepala keluarga (kk) dan jumlah perjiwa, keadaan penduduk di desa

Parambambe dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Desa Parambambe Tahun 2012

Nama Dusun Jumlah kk Jumlah Penduduk

Persentase Penduduk

L/P L/P L/P

Parambambe 150 611 20%

Ma'minasa 120 558 15%

Paku 170 713 25%

Masino 190 836 30%

Batetanaya 90 442 10%

Jumlah 720 3.160 100%

Sumber Data : Data Kependudukan Kantor Desa Parambambe Bulan Juni 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat di gambarkan bahwa jumlah peenduduk desa

Parambambe perdusun tidak merata. Namun secara umum masyarakat desa

parambambe bermata pencaharian petani, pembuat batu bata, pedagang,

pengusaha, PNS (Guru, TNI, POLRI, Pegawai Sipil). Sehingga masyarakat desa

Parambambe juga memiliki beberapa tingkatan sosial yaitu kaya dan miskin.

2. Keadaan Organisasi Desa Parambambe Kecamatan Galesong Kab.Takalar

Page 57: OLEH: NURALAM

46

Desa Parambambe dipimpin seorang kepala desa. Dalam melaksanakan

tugas pemerintahan sehari-hari, maka kepala desa di bantu oleh seorang sekretaris

desa, dua orang kaur dan tiga orang kasi yaitu kaur keuangan, kaur umum dan

kasi pembangunan, kasi pemberdayaan masyarakat dan kasi pemerintahan. Kepala

desa juga membawahi lima orang kepala dusun yang membantu tugas kepala desa

dalam pelaksanaan pemerintahan di tingkat dusun, yaitu Dusun parambambe,

Dusun ma'minasa, Dusun paku, Dusun masino dan Dusun batetanaya.

a. Struktur organisasi Desa Parambambe Kecamatan Galesong Kab. Takalar.

b. Tugas dan fungsi struktur organisasi pemerintahan desa 1) Tugas dan fungsi

kepala desa

Tugas pokok kepala desa adalah membantu camat dalam

menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan

Page 58: OLEH: NURALAM

47

kemasyarakatan dalam wilayah pedesaan. Adapun fungsinya adalah sebagai

berikut:

Mengkoordinasikan penyeienggaraan pemenntahan di tingkat desa

Melaksanakan wewenang yang di limpahkan oleh camat untuk

menangani otonomi desa

Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan teknik kewilayaan meliputi

tugas umum pemenntahan yang di limpahkan oleh camat

2) Tugas dan fungsi sekretaris desa

Tugas pokok sekretaris desa adalah melaksanakan sebagian tugas kepala desa

dalam melakukan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis

administrasi kepada seluruh organisasi pemerintahan desa. Adapun fungsinya

adalah sebagai berikut:

Penyeienggaraan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan

administrasi kepegawaian

Penyeienggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan

kemasyarakatan

Penyeienggaraan kearsipan dan perpustakaan

Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan

pelaporan pelaksanaan unit kerja

3) Unsur pelaksanaan teknis

Unsur pelaksanaan teknis meliputi:

a) Kaur keuangan

b) Kaur umum

Page 59: OLEH: NURALAM

48

c) Kasi pembangunan

d) Kasi pemberdayaan masyarakat

e) Kasi pemerintahan

3. Pelaksanaan PNPM- MP di Desa Parambambe

Persoalan kemiskinan dan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya

kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di pedesaan. Upaya untuk

menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang

berdimensi pemberdayaaan. Pemberdayaan yang tepat yakni memadukan aspek-

aspek penyadaran, peningkatan kapasitas dan pendayagunaan.

Pemerintah Indonesia sejak mulai ta hun 2007 mencanangkan Progaram

Nasional, Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang salah satunva adalah

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan Program pemerintah untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan yang pada

prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin

perdesaan secara mandiri melalui peningkatan partisipasi masyarakat (terutama

masyarakat miskin, kelompok perempuan, pendidikan dan kesehatan masyarakat).

Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat, pemerintah, meningkatnya

modal sosial masyarakat, inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna di

perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan

pengelolan pembangunan.

Pelaksanaan PNPM-MP di Desa Parambambe selama ini sangat membantu

pemerintah desa. Oleh karena selain mengerjakan program fisik juga pemberian

modal usaha kepada kelompok perempuan. Berdasarkan hasil

Page 60: OLEH: NURALAM

49

penelitian penulis dana PNPM-PM yang diberikan kepada masyarakat sekitar

75% untuk fisik dan 25% untuk SPP.

Menyangkut Program fisik PNPM-MP meiibatkan masyarakat miskin di

desa Parambambe, mulai dari tahap perencanaan kegiatan, tahap pelaksanaan

kegiatan sampai pada tahap pengawasan dan pelestarian, masyarakat selalu

dilibatkan, sehingga masyarakat sangat merasakan manfaatnya. Dan pihak pelaku

PNPM-MP sendiri berusaha semaksimalkan mungkin untuk lebih

memprioritaskan masyarakat miskin dan berusaha untuk menjaga agar tidak ada

kebocoran dana. Untuk mengetahui apakah masyarakat tersebut sudah maerasakan

manfaat dari pelaksanaanPNPM-MP, dapat di lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.2 Tanggapan responden tentang pelaksanaan PNPM-MP di Desa

Parambambe.

Sumber Data: berdasarkan angket pada PNPM-MP 2012.

Berdasarkan hasil olahan angket tabel diatas dapat dipahami bahwa 31 orang atau

100% yang menjawab mereka merasakan manfaatnya, dan 0% yang menjawab

tidak merasakan, kurang tahu, serta tidak menjawab. Hal ini berarti

Page 61: OLEH: NURALAM

50

dan seterusnya hanya berfungsi sebagai pelaksana, fasilisator, pembimbing dan

Pembinaagar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PNPM Mandiri

Perdesaan tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten.

Alur kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan

dan pelesterian kegiatan. Bahwa sebelum memulai tahap perencanaan, hal penting

yang dilakukan oleh para pelaku PNPM adalah melakukan orientasi atau

pengenalan kondisi yang ada di desa dan kecamatan. Kegiatan yang dilakukan

dalam rangka pengenalan desa di antaranya adalah :

a. Mengidentifikasikan potensi dan sumber daya yang dapat mendukung

pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan ditingkatkan desa, termasuk pelaku-

pelaku PNPM Mandiri Perdesaan pada tahap sebelumnya.

b. Mengidentifikasi Kondisi kegiatan atau bangunan yang telah dibiayai

rnelalui PNPM Mandiri Perdesaan tahap sebelumnya.

c. Menginvetarisasi dokumen rencana pembangunan desa (tahunan atau jangka

menengah)

d. Menginventarisasi data kependudukan, program selain PNPM Mandiri

Perdesaan yang akan masuk ke desa dan Iain-lain.

Dalam masa pengenalan kondisi desa sekaligus juga melakukan sosialisasi PNPM

Mandiri Perdesaan secara informal kepada masyarakat. Pada tahap ini harus

dimanfaatkan oleh seluruh pelaku PNPM mandiri Perdesaan di semua tingkatan

sebagai upaya untuk mendorong partisipasi dan pengawasan dari semua pihak.

Sehingga semua pelaku PNPM Mandiri Perdesaan memiliki pemahaman atau

persepsi yang sama terhadap program. Pada dasarnya

Page 62: OLEH: NURALAM

51

sosialisasi dapat dilakukan pada setiap saat atau kesempatan oleh pelaku-pelaku

PNPM Mandiri Perdesaan.

Sistem kelembagaan lokal dan pertemuan informal masyarakat seperti

pertemuan keagamaan, pertemuan atau upacara adat istiadat, gotong royong,

arisan dan Iain-lain. Hal ini merupakan alternatif untuk menyebarluaskan

informasi PNPM Mandiri Perdesaan dan media penerapan prinsip transparansi,

dengan menggunakan beberapa media seperti koran, tabloid spanduk dan papan

pengumuman. Dan bisa juga melalui media elektronik seperti radio dan TV semua

itu dapat digunakan untuk menyebarluaskan informasi PNPM Mandiri Perdesaan.

Seperti yang diterapkan di desa Parambambe olehh PNPM Mandiri

Perdesaan masyarakat selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan. Karena masyarakat sangat mendukung setiap Program PNPM Mandiri

Perdesaan. Hal ini terjadi kerena masyarakat sudah memahami bahwa Program

PNPM Mandiri Perdesaan adalah untuk membantu rakyat yang kurang mampu

atau miskin dan sekaligus untuk memajukan pembangunan daerahnya.

Sebagaimana telah dikutip dari hasil wawancara penulis kepada bapak

A.M (45 Tahun) dan sekaligus KPMD desa Parambambe, pada tanggal 04

Agustus 2012 mengatakan bahwa:

" Dalam setiap musyawarah, baik itu yang dilakukan di tingkat dusun maupun di

tingkat desa, selalu dipadati oleh masyarakat untuk mengeluarkan usulan dan

pendapat mereka masing-masing. Hal ini

Page 63: OLEH: NURALAM

52

membuktikan bahwa masyarakat sangat mendukung terhadap program PNPM

Mandiri Perdesaan yang ada di desa Parambambe dan tentu saja hal ini sangat

membantu dan memudahkan tugas kami sebagai kader pemberdayaan masyarakat

dalam menggali potensi dari bawah".

Sedangkan hasil Wawancara kepala Dusun BR (40 tahun) pada hari selasa 28

Agustus 2012 yang menyatakan bahwa :

"Masyarakat Desa Parambambe sudah mulai berkembang pemahamannya

tentang PNPM-MP, hal mi disebabkan sudah ada keinginan untuk mengikuti

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PNPM-MP."

Adapun partisipasi masyarakat desa Parambambe dalam Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP). Dan untuk

mengetahui apakah masyarakat perlu melakukan tahap perencanaan PNPM-MP

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.3 Tanggapan responden tentang perlunya melakukan perencanaan dalam

PNPM-MP

Berdasarkan tabel diatas maka dapatlah dikatakan bahwa 11 orang atau 46% yang menjawab bahwa mereka sangat setuju, 20 orang atau 54% yang menjawab setuju, 0 orang atau 0% yang menjawab kurang setuju dan 0% yang

Page 64: OLEH: NURALAM

53

tidak setuju. Ini berarti sebagian masyarakat desa parambambe melakukan tahap perencanaan.

Tingkat partisipasi masyarakat desa Parambambe dalam Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) yaitu pada tahap

kegiatan perencanaan antara lain :

a. Masyarakat hadir dan ikut berperan aktif dalam MAD sosialisasi

b. Masyarakat hadir dalam setiap musyawarah desa yang dilaksanakan PNPM-

MP

c. Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan musyawarah penggalian

gagasan, musyawarah perencanaan, penulisan usulan dan pengesahan

dokumen PNPM-MP.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Partisipasi Masyarakat Desa Parambambe

dalam kegiatan perencanaan antara lain dengan ikut terlibat dalam proses

persiapan pelaksanaan pekerjaan seperti rapat koordinasi awal di kantor desa

ataupun di kantor kecamatan dan, ikut rapat persiapan di desa Selain itu juga

terlibat dalam proses pengukuran hingga pada tahap pekerjaan.

2. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Kegiatan PNPM Mandiri

perdesaan

Tahap pelaksanaan kegiatan merupakan tahapan seluruh rencana yang

telah disepakati dalam pertemuan MAD penetapan usulan dan musdes informasi

serta rapat-rapat persiapan pelaksanaan. Dalam pelaksanaan kegiatan di Desa

Parambambe PNPM-MP sangat memperhatikan masyarakat setempat karena

Page 65: OLEH: NURALAM

54

PNPM sadar bahwa masyarakat sebagai pemilik kegiatan, sehingga keputusan

pelaksanaan dan tanggungjawab ada pada masyarakat dan masyarakat desa

mendapat prioritas untuk turut bekerja dalam pelaksanaan kegiatan, terutama

masyarakat miskin atau anggota RTM. Dalam menggunakan dana harus sesuai

dengan rencana kegiatan agar mencapai hasil yang memuaskan dan tepat waktu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, baik dengan mclslui wawancara

dengan pelaku kegiatan maupun dengan pengamatan langsung dilapangan

menunjukkan bahwa secara umum peran serta masyarakat dalam semua tahapan

pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan sudah cukup baik. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah peserta rapat atau musyawarah yang dilaksanakan baik

ditingkat dusun maupun ditingkat desa dan kecamatan.

Sebagaimana telah dikutip dari hasil wawancara dengan bapak Muhammad

Amir, BA sekaligus ketua PJOK, tanggal 05 Agustus 2012, mengemukakan

bahwa:

" Masyarakat yang ada di Desa Parambambe cukup apresiasif dan antusias terhadap semua pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, baik program Pembangunan fisik maupun non fisik karena menyentuh dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat".

Demikian juga dikemukakan oleh H.J (45 tahun) salah satu masyarakat Desa

Parambambe pada hari Selasa 26 Agustus 2012 bahwa:

"Bahwa PNPM-MP sudah melakukan kerjasama antar pemerintah desa Parambambe dengan masyarakat setempat mengenai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PNPM-MP terutama di bidang fisik dan nonfisik."

Page 66: OLEH: NURALAM

55

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

antara lain masyarakat terlibat langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan

dengan ikut serta dalam pekerjaan baik secara fisik secara swadaya maupun non

fisik. Kemudian penyaluran dana atau penggunaan dana dijelaskan secara

transparan, sehingga masyarakat merasa puas. Adapun alokasi Dana PNPM

mandiri Perdesaan Desa Parambambe tahun anggaran 2010-2011 dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 1.4 Alokasi Dana PNPM-Mandiri Perdesaan Desa Parambambe Tahun .

Anggaran 2010-2011.

Tahun Alokasi DBL (Rp)

Sarana /prasarana

kesehatan UEF (SPP) Lain-Iain Total

2010 250.000.000 55.000.000 200.000.000 35.000.000 540.000.0002011 300.000.000 75.000.000 250.000.000 40.000.000 600.000.000Surplus 50.000.000 20.000.000 50.000.000 5.000.000 60.000.000

Sumber data : Data arsip PNPM-MP Kantor Desa Parambambe Tahun bulan Juni2011 •

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 totol dana

bantuan langsung yang masuk di desa parambambe sebesar Rp.

540.000.000,-(Lima ratus empat puluh juta rupiah), namun di tahun 2011

meningkat menjadi Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah), atau terjadi

peningkatan sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah). Adapun

jenis dana bantuan ini di alokasikan menjadi 4 (empat) item kegiatan

dengan diperuntukkan :

1. Sarana dan Prasarana

2. Kesehatan

Page 67: OLEH: NURALAM

56

Tabel 1.5 Tingkat Partisipasi Masyarakat Desa Parambambe Dalam

Pelaksanaan PNPM-MP 2010-2011.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihatbahwa tingkat partisipasi masyarakat

secara umum dalam pelaksanaan PNPM-MP dalam kurun waktu 2 (dua) tahun

yakni dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan yang cukup

tinggi yakni terjadi peningkatan partisipasi sebesar 100 jiwa atau sebesar 40 %.

Dimana pada tahun 2010 akumulasi dari partisipasi masyarakat adalah sebanyak

150 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 80 jiwa atau 65 % dan perempuan

sebanyak 70 jiwa atau 55 %, sedangkan RTM sebanyak 60 jiwa atau 45 %.

Kemudian tahun 2011 partisipasi masyarakat adalah sebanyak 250 jiwa yang

terdiri laki-laki 150 jiwa atau 85 % dan perempuan sebanyak 100 atau 75 %,

sedangkan RTM sebanyak 70 jiwa atau 55 %. Hal ini menunjukkan bahwa

partisipasi masyarakat dari kaum laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, tetapi

keduanya tetap mengalami peningkatan, demikian pula pada rumah ttangga

miskin (RTM) juga mengalami peningkatan.

Sehingga wajar apabila dalam pelaksanaan kegiatan PNPM-MP di desa

Parambambe cukup berkembang. Karena partisipasi masyarakat sangat

Page 68: OLEH: NURALAM

57

Tabel 1.6 Tanggapan responden tentang pelaksanaan PNPM-MP di Desa Parambambe.

Berdasarkan tabel di atas maka dapatlah dikatakan bahwa 26 orang atau

82% yang menjaweab bahwa pelaksanaan PNPM-MP di Desa Parambambe sudah

baik, 0 % yang menjawab buruk atau kurang tahu, serta 5 orang atau 18 % yang

tidak menjawab. Ini berarti bahwa pelaksanaan PNPM-MP di Desa Parambambe

sudah baik. Adapun yang tidak menjawab beralasan bahwa mereka tidak

mengetahui apakah pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik atau tidak. 3.

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelestarian PNPM-MP

Tahap pelestarian adalah suatu tahap kegiatan pasca pelaksanaan kegiatan

yang dimaksudkan untuk menjaga dan memelihara hasil-hasil kegiatan PNPM

Mandiri Perdesaan baik yang berupa sarana/prasarana umum seperti jalanan dan

drainase, kesehatan seperti posyandu, simpan pinjam terhadap kelompok

masyarakat kurang mampu maupun kegiatan lainnya. Dengan maksud agar dapat

memberi manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan.

Page 69: OLEH: NURALAM

58

Namun pelestarian tidak akan terwujud tanpa adanya kerjasama antara

masyarakat, pelaku PNPM-MP dan pemerintah setempat. Sehingga hasil-hasil

kegiatan yang telali dilaksanakan PNPM-MP dan masyarakat bisa terus

merasakan manfaatnya oleh masyarakat itu sendiri. Seperti yang terjadi dalam

menjaga dan pelestarian hasil-hasil kegiatan masyarakat Desa Parambambe dan

PNPM Mandiri Perdesaan telah mengambil langkah-langkah dalam menjaga

pelestarian hasil-hasil kegiatan.

Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan masyarakat Desa

Parambambe dan PNPM-MP dalam menjaga pelestarian kegiatan yaitu:

a. Membentuk Tim penanggungjawab pemeliharaan hasil-hasil kegiatan dengan

merekrut tokoh masyarakat di Desa Parambambe karena tokoh masyarakat

sangat dihargai. Karena pada dasarnya masyarakat akan dapat memahami

kepentingan pemeliharaan, asalkan dijelaskan oleh tokoh-tokoh yang

dihormati. Walaupun sebenarnya masyarakat mengtahui pelestarian tetapi

tanpa pengarahan dari tokoh-tokoh yang dihormati dan disegani maka

masyarakat tidak akan peduli.

b. Untuk mewujudkan pemeliharaan prasarana yang efektif dan baik, maka

PNPM-MP dan masyarakat desa Parambambe mempunyai organisasi atau tim

yang rajin terjun kelapangan untuk mencari data tentang status dan kebutuhan

pemeliharaan, tim ini diisi oleh tenaga mudah potensial yang selalu siap terjun

kelapangan kapanpun diperlukan dan juga langsung memeriksa hasil-hasil

kegiatan.

Page 70: OLEH: NURALAM

59

c. Mengadakan pertemuan rutin dengan masyarakat sebagai penerima dan

pemelihara prasarana dan PNPM-MP . dalam pertemuan yang dibahas tentang

tata cara pemeliharaan prasarana agar bisa terus dirasakan manfaatnya.

d. Dana yang disediakan untuk memelihara benar-benar digunakan sebagaimana

mestinya. Oleh kerena itu dana ini telah diawasi langsung masyarakat untuk

bisa mengetaui alur penggunaannya. Jangan sampai disalah gunakan oleh

oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Kesimpulannya bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap pelestarian hasil-

hasil kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan adalah benar-benar tercapai dan dapat

dilihat di Desa Parambambe. Untuk mengetahui apakah tujuan dari PNPM-MP

tersebut sudah bisa dikatakan tercapai dengan baik di Desa Parambambe pada

tabel dibawah ini:

Tabel 1.7 Tanggapan responden tentang tujuan PNPM-MP di Desa

Parambambe

NO Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sudah tercapai 26 82

2. Belum tercapai - -

3. Kurang tahu - -

4. Tidak menjawab 5 18

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel di atas maka dapatlah dikatakan bahwa 26 orang atau 82 persen yang menjawab bahwa tujuan dari pelaksanaan PNPM-MP sudah

Page 71: OLEH: NURALAM

60

tercapai di Desa Parambambe, 0 persen yang menjawab belum tercapai dan

kurang tahu, serta 5 orang atau 18 persen yang tidak menjawab. Ini berarti bahwa

tujuan dari PNPM-MP sudah bisa di katakan tercapai dengan baik di Desa

Parambambe. Adapun yang tidak menjawab beralasan bahwa mereka tidak

mengetahui apakah tujuannya sudah tercapai atau tidak.

Menurut hasil wawancara dengan R ( 40 tahun ) pada hari senin tanggal 28

Agustus 2012 yang menyatakan bahwa:

"Dengan melihat keberhasilan pelaksanaan program PNPM-MP di Desa Parambambe maka kami beranggapan bahwa tujuan dari program tersebut sudah bisa di katakan tercapai dengan baik, walaupun demikian, kami selaku masyarakat ingin memberikan masukan kepada pemerintah Desa supaya dalam pelaksanaan selanjutnya agar lebih di perhatikan . hal ini bertujuan agar PNPM-MP selanjutnya dapat lebih baik"

Hal inipun dikemukakan oleh ketua UPK Kecamatan Galesong, bapak

Muhammad Safri bahwa:

" Masyarakat Desa Parambambe sangat berpartisipasi dalam pelestarian hasil-hasil kegiatan yang dilaksanakan PNPM-MP, hal ini terjadi kerena masyarakat Desa Parambambe merasa bahwa semua hasil kegiatan PNPM-MP, baik itu berupa pembangunan fisik maupun nonfisik adalah mempakan aset dan milik masyarakat secara luas. Sehingga dengan sendirinya timbul rasa kepedulian dan rasa memiliki".

C. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

DALAM PELAKSANAAN PNPM-MP

1. Faktor-faktor Pendukung Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

Masyarakt Desa Parambambe merupakan masyarakat sebagian besar sudah

berpendidikan, sehingga tidak terlalu sulit untukdiberikan pemahaman tentang

sesuatu hal yang sifatnya barudan membangun. Seperti masuknya PNPM

Page 72: OLEH: NURALAM

61

mandiri Perdesaan ke daerahnya mereka langsung menyambut dengan tanggapan

yang positif dan ikut membantu pelaksanaan kegiatannya. Sehingga mcuurut hasil

pengamatan penulis dan berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Desa

Parambambe dan beberapa pelaku PNPM Mandiri Perdesaan ditemukan ada

beberapa faktor yang menjadi pendukung keberhasilan dalam pelaksanaan PNPM

mandiri Perdesaan.

Adapun beberapa faktor pendukung pelaksanaan kegiatan PNPM mandiri

Perdesaan adalah:

a. Hubungan kerja sama antar masyarakat, pemerintah setempat dan pelaku

PNPM Mandiri Perdesaan berjajalan dengan baik dan lancar. Hal ini terjjadi

karena pelaku PNPM Mandiri Perdesaan sebagian adalah anggota masyarakat

Desa Parambambe. Demikian pula yang menjabat sebagai kepaia pemerintah

atau Kepaia Desa di desa Parambambe adalah dari kalangan masyarakat desa

Parambambe sendiri. Sehingga pendekatan yang dipakai adalah bersifat

kekeluargaan.

b. Terjadinya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara

masyarakat setempat sebagai komunitas penerima manfaat, baik secara

langsung dengan pelaku PNPM Mandiri perdesaan meresa juga di untungkan

dengan tugasdan perkerjaan mereka yang telah di bantu oleh masyarakat

setempat, sehingga semua pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.

c. Tanggapan positip masyarakat terhadap Program yang direncanakan dan

dilaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan serta dengan mengadakan pelestarian

hasil-hasil kegiatan, sudah dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh

Page 73: OLEH: NURALAM

62

masyarakat setempat. Sehingga program PNPM Mandiri Perdesaan adalah

program yang bersentuhan langsung dengan program masyarakat.

2. Faktor-faktor penghambat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

Masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai macam karakter

lingkungan yang berbeda, sehingga biasa terjadi perbedaan pandangan

terhadap sesuatu hal yang menurut hasil pemikiran kurang sesuai dengan

keinginan, lingkungan dan pandangan inilah yang menjadi penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Parambambe.

Adapun beberapa faktor penghambat pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan adalah:

a. Pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan belum menyentuh secara

merata keseluruh lapisan masyarakat Desa Parambambe. Sehingga

terkadang muncul kecemburuan sosial di dalam masyarakat karena

menganggap hanya masyarakat tertentu saja yang diperhatikan.

b. Penggunaan dana pelaksanaan kegiatan yang kurang transparan kepada

masyarakat sehingga muncul rasa kurang percaya terhadap pelaku PNPM

Mandiri Perdesaan, akibatnya pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan terhambat karena masyarakat tidak mau membantu di dalam

proses pelaksanaan kegiatan.

c. Sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat tentang Program PNPM

Mandiri Perdesaan belum berjalan secara maksimal. Sehingga masyarakat

yang belum mengetahui tentang PNPM Mandiri Perdesaan tidak mau ikut

bergabung.

Page 74: OLEH: NURALAM

63

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan wawancara serta pengolahan data tentang

partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Parambambe Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar. Maka di bab ini akan dikemukakan kesimpulan

sesuai dengan rumusan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan Program Nasional Pemberdayaan masyarakat Mandiri

Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Parambambe berjalan dengan baik sesuai

yang diharapkan PNPM-MP dan masyarakat sangat antusias serta berpikiran

positif dalam menanggapi dan menerima semua program yang

direncanakan, dan dilaksanakan PNPM mandiri Perdesaan.

2. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) terjadi peningkatan yang cukup

signifikan dari tahun ketahun. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan

bahkan pada tahap pelestarian masyarakat ikut berpartisipasi. Hal ini dapat

terlihat dari peran serta masyarakat dalam setiap kegiatan-kegiatan yang di

laksanakan di Desa Parambambe seperti MD penggalian gagasan sampai

MAD penetapan usulan dan lain sebagainya.

3. Terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dari partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Parambambe

Kecamatan Galesong

Page 75: OLEH: NURALAM

64

Kabupaten Takalar. Faktor-faktor pengdukung inilah yang memperlancar

proses pelaksanaan kegiatan PNPM-MP dan terdapat pula faktor-faktor

penghambat dalam pelaksanaan kegiatan PNPM-MP. Namun faktor penghambat

inilah yang semakin memacu semangat masyarakat dan pelaku PNPM-MP agar

bisa merencanakan program secara matang dan terencana agar bisa mengurangi

hambatan dan bisa lebih sukses melaksanakan program kegiatan kedepan.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang bagaimana Partisipasi Masyarakat

Dalam PelaksanaanProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat Madiri

Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten

Takalar, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Para pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat maupun kader

pemberdayaan masyarakat desa harus mengedepankan azas kekeluargaan,

gotong royong dengan metode persuasif dan partisipatif terhadap masyarakat

agar dapat menarik perhatian dan simpati masyarakat.

2. Dalam pelaksanaan kegiatan pelaku PNPM-MP harus mengutamakan

kepetingan masyarakat umum dan bukan kepentingan pribadi atau golongan

tertentu.

3. Penentuan usulan masyarakat umum yang dianggap penting dan mendesak

diprioritaskan untuk diajukan sebagai program kerja dalam kegiatan.

Sebingga masyarakat benar-benar merasa diperhatikan oleh pelaku PNPM-

MP.

Page 76: OLEH: NURALAM

65

4. Setelah program pembangunan secara fisik dilaksanakan oleh PNPM-MP,

maka sebaiknya program pembangunan non fisik juga harus dilaksanakan

agar di dalam masyarakat bisa tercipta sumber daya manusia yang handal dan

bisa membantu PNPM-MP ke depan.

Page 77: OLEH: NURALAM

66

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, 2009, Manajemen Proyek. CV. Andi Offset, Yogyakarta

AbduIIah,2000. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Jogjakarta, UGM.

Badan Pusat Statistik kabupaten Takalar, 2010. Kecamatan Galesong Dalam Angka. Katalog BPS, Badan Pusat Statistik Kabupaten Takalar.

Departemen Dalam Negeri Indonesia, 2008. Penjelasan Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan. TK PNPM Mandiri Perdesaan, Jakarta.

Dewi R. Sri Wahyuni, 2000JPemberdayaan Kelompok Wanita. ISDP-Puslingbantan, Bogor

Rahardjo 2006, Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Jakarta, Grasindo Utama.

Ramlah, Irwindi Bakti, 2010. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP), Fasilitator Kecamatan Galesong kabupaten takalar.

Rukmana Nana D.W, 2003. Manajemen Pembangunan Prasarana Perkotaan,lp3es. JakartaHusein,

Hasibuan, Malayu, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara, Jakarta

Jamasy Owin, 2004, Keadilan Pemberdayaaan Dan Penanggutangan Kemiskinan, Blantika Mizan.

Tikson Dedy, 2001. Partisipasi Masyarakat Dalam Manajemen Perkotaan .Makalah di sajikan dalam loka karya ppis tanggal 4-9 juni 2001. Makassar

Khairuddin H, 2000. Pembangunan Masyarakat, Liberty, Yogyakarta.

Laloasa, 2001, Implementasi Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Usaha, Kendari, Tests Program Pasca Sarjana, Unhas Makassar.

Magruhah, Izza, 2009. Multidimensi Kemiskinan, Surakarta, Uns Press.Mikkelsen, Brita 2000. Metode Penelitian Partisipasi Dan Upaya-upaya

Pemberdayaan Yayasan Obor Indonesia Jakarta.

Page 78: OLEH: NURALAM

67

Moleong, Lexy j, 2007, Metodologo Penelitan Kualitatif, Bandung, Remaja Karya.

Nasir Moh, 2005, Metode Penelitian, Bogor Ghalia Indo.

Ndraha Talisindhuru, 2000. Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Bina Aksara Jakarta.

Sarman Muktar Dan Sajogjo, 2000. Masalah Penanggulangan Kemiskinan, Puspa Swara, Kawasan Timur Indonesia.

Soeharto. Edi, 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.. Bandung, Refika Aditama.

Soegiyono, 2001, Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta

Supriatna T.s.u, 2000. Strategi Pembagunan Dan Kemiskinan. Rineka Cipta. Jakarta

Syukur Abdullah 2001. Fungsi-fungsi Manajemen Perusahaan. Bandung Balai Pengembangan Manajemen Administrasi LAN.

Tjokroamidjqjo, Bintoro, 2001. Partisipasi Masyarakat Dalam PembangunanJakarta Balai Pustaka

Wiryawan. I. G., jHerman S, Sri Wahyuni, Erna Tamara dan Suwalan, 2000.

Rekayasa Kelembagaan dan pengembangan Modal dan Kelompok Usaha, Kuala Tungkal, Jambi.