192
i PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN NUMBEREDHEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEKANIKATEKNIKSISWA KELAS X TEKNIK GAMBARBANGUNAN (TGB) PADA SMK NEGERI 5 SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Kukuh Budi Prasetiya 5101410036 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

NUMBEREDHEAD TOGETHER (NHT) UNTUK ...lib.unnes.ac.id/21999/1/5101410036-S.pdfsebesar 62,91 menjadi sebesar 77,36 dan rata-rata nilai afektif kelas eksperimen sebesar 77,36 lebih tinggi

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

NUMBEREDHEAD TOGETHER (NHT)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MEKANIKATEKNIKSISWA KELAS X

TEKNIK GAMBARBANGUNAN (TGB)

PADA SMK NEGERI 5 SEMARANG

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Kukuh Budi Prasetiya

5101410036

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

iii

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini

berjudul Penggunaan Metode Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik SiswaKelas X Teknik

Gambar Bangunan (TGB) Pada SMK Negeri 5 Semarang yang disusun oleh

Kukuh Budi Prasetiya (5101410036) benar-benar hasil karya saya sendiri,

tidakterdapatkarya yang pernahdiajukanuntukmemperolehgelarkesarjanaan di

suatu Perguruan tinggi. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian

hari terbukti skripsi ini adalah jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Semarang, 2 Februari2015

Kukuh Budi Prasetiya

NIM 5101410036

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain (Q.S. Al Insyiroh 6-7).

Persembahan

Skripsiinipenulispersembahakanuntuk :

1. Bapak Suwarni,Amd., IbuSuharti, Kakak

Puji Wibawa W,ST. dan adik Adilla Yugi

Restu P, terimakasih atas doa,kasih

saying dan dukungannya

2. Seseorang yang saya sayangi,

terimakasih atas doa dan motivasinya.

3. Sahabat – sahabatku tercinta.

4. Teman – teman Pendidkan Teknik

Bangunan 2010 .

5. Almamaterku.

vi

KATA PENGANTAR

Pujisyukurkehadirat Allah SWT yang telahmemberikanrahmatdankarunia-

Nya, sehinggapenyusundapatmenyelesaikanskripsidenganjudul “Penggunaan

Metode Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)UntukMeningkatkanHasil

Belajar Siswa KelasX Teknik Gambar Bangunan (TGB)Pada SMKN

5SemarangTahunAjaran 2014/2015”.

Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Strata I (satu) guna meraih

gelar Sarjana PendidikanTeknik Bangunan.Atas segala bantuan dan dukungan

yang diberikan untuk penyusunan skripsi ini, maka penyusun menyampaikan rasa

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr.Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan pada penyusun untuk menyelesaikan

studi di Program Studi PendidikanTeknik Bangunan..

2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd.,Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga

dapat menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.

3. Drs. Sucipto, MT, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk

melakukan penelitian.

4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri

vii

Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian,

menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.

5. Aris Widodo,S.Pd., MT., Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat selama penyusunan

skripsi ini.

6. Suharto,S.Pd., M.Pd., Kepala SMK Negeri 5 Semarang yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

7. Joko Daryono,S.Pd., Guru Mekanika Teknik SMK Negeri 5 Semarang yang

telah membantu dan membimbing selama proses penelitian.

8. Siswa-siswikelasX TGB SMK Negeri 5 Semarang yang telah bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Harapan penyusun semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

pada umumnya dan bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya.

Semarang, 2 Februari2015

Penyusun

viii

SARI Prasetiya, Kukuh. 2015. “Penggunaan Metode Pembelajaran Numbered Head

Together (NHT) UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa KelasX Teknik Gambar

Bangunan (TGB)Pada SMK N 5Semarang”. SarjanaPendidikanTeknik

BangunanUniversitasNegeri Semarang.Pembimbing.ArisWidodo, S.Pd, MT.

Kata Kunci: HasilBelajar, MetodepembelajaranNumbered Head Together

(NHT),mekanika teknik

Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB)

tahun pelajaran 2014/2015. Kelas penelitian diambil dengan menggunakan uji

homogenitas dan uji normalitas yang kemudian didapat kelas X TGB 1 sebagai

kelas eksperimen dan X TGB 2 sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data

yaitu dengan tes dan observasi. Pengujian H1 yaitu menggunakan uji paired

sample t-testdanuji H2 menggunakan independent sample t-test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode

NHTefektif meningkatkan aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada peningkatan nilai kognitif setelah perlakuan dengan metode

pembelajaranNHT dilihat dari rata-rata nilai pre-test yaitu 62,78 dan post-test

sebesar 79,72pada kelas eksperimen. Selain itu menunjukkan bahwa hasil rata-

rata nilai post-test kelas eksperimen sebesar 79,72 lebih tinggi dibandingkan post-

testkelas kontrol sebesar 76,25.Untuk nilai afektif setelah perlakuan dengan NHT

menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai afektif dilihat dari rata-rata nilai afektif

sebesar 62,91 menjadi sebesar 77,36 dan rata-rata nilai afektif kelas eksperimen

sebesar 77,36 lebih tinggi dibandingkan nilai afektif kelas control sebesar 75,14.

Sedangkan untuk nilai psikomotorik setelah perlakuan dengan NHT menunjukkan

peningkatan dilihat dari rata-rata nilai psikomotorik sebesar 64,72 menjadi sebesar

77,36 dan rata-rata nilai psikomotorik kelas eksperimen 77,36 lebih tinggi

dibandingkan nilai psikomotorik kelas kontrolse besar 75,14. Dan nilai efektifitas

untuk kelas eksperimen meningkat dari nilai aktifitas siswa sebesar 66,67menjadi

sebesar 83,10.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar mekanika teknik yang berupa nilai

kognitif, nilai afektif, nilaip sikomotorik dan pembelajaran dengan menggunakan

metode NHT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan

dengan metode konvensional. Saran dari penelitian ini diharapkan agar guru lebih

memotiva sisiswa untuk berani maju kedepan kelas guna mengemukakan

pendapat atau hasil diskusinya mengenai materi mekanika teknik.

ix

ABSTRACT

Prasetiya, Kukuh. 2015. “Purpose Methodics Numbered Head Together's

Learning (NHT) To Increase Student Studying Result Class X Tech Draw Building

(TGB) On SMK N 5 Semarang”. Tech Education master Country University

Building semarang. Counsellor.ArisWidodo, S. Pd, MT.

Key word: Learned result, Learning method Numbered Head Together (NHT)

,mekanika is tech

This research included my research experiment attention. Population in

observational it is exhaustive student class X Tech Draw Building (TGB) school

year 2014 / 2015. Observational class to be taken by use of homogeneity test and

normality test is next tobe gotten class X TGB 1 as class of experiment and X

TGB 2 as class of controls. Data collecting method which is by essays and

observation. H1's examination which is utilizes examinepaired sample t testand

H2's examine utilizes independent sample t test .

Result observationaling to point out that learning by methodics NHT

effectiving to increase student activity. Result observationaling to point out that

there is kognitif's point step-up after conduct by methodics NHT'S learning is seen

of averagely assesses pre is test which is 62,78 and post is test as big as 79,72 on

experiment class. Besides points out that result average appreciative post is test

experiment class as big as 79,72 higher than post is test class controls as big as

76,25. To assess afektif conduct afters with NHT points out that there is afektif's

point step-up is seen of averagely assesses afektif as big as 62,91 as as big as

77,36 and average appreciative afektifclass experiments as big as 77,36 higher

than appreciative afektifclass control as big as 75,14. Meanwhile for

psikomotorik's point after conduct with NHT point out step-up is seen of

averagely assesses psikomotorik as big as 64,72 as as big as 77,36 and average

appreciative psikomotorikclass experiments 77,36 higher than appreciative

psikomotorikclass to control as big as 75,14. And effectiveness point to class

experiment worked up of appreciative student activity as big as 66,67 as as big as

83,10.

Conclusion of this research that learning by use of method NHT can

increase mekanika's studying result tech that as appreciative as kognitif, afektif's

point, psikomotorik's point and learning by use of method NHT more effective in

increase studying result in comparison with .suggestion conventional method of

this research is expected that teacher moring to motivate student for brave onward

class utilisedding to interpose opinion or its discussion result hit

mekanika'sproject tech.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN ......................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

SARI ........................................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DARTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................ 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH ........................................................................... 10

1.3 TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 10

1.4 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Metode Pembelajaran ..................................................................................... 13

2.1.1 Pengertian Metode................................................................................ . 13

2.2 Metode Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 14

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif..................................................... 14

2.3 Metode Numbered Head Together (NHT) ..................................................... 16

2.3.1 Pengertian Metode NHT....................................................................... 16

2.3.2 Metode Pembelajaran Latihan Drill..................................................... . 18

2.4 Hasil Belajar ................................................................................................... 21

2.4.1 Pengertian Hasil Belajar........................................................................ 21

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar................................. 23

xi

2.4.3 Klasifikasi Hasil Belajar....................................................................... . 24

2.5 Kompetensi Dasar .......................................................................................... 25

2.5.1 Kompetensi Dasar Menghitung Balok Sederhana (Sendi dan Rol)...... 25

2.6 Metode Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................................. 27

2.7 Konsep Dasar Efektifitas ................................................................................ 30

2.8 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 33

2.9 HIPOTESIS .................................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................ 38

3.2 Populasi .......................................................................................................... 39

3.3 Variabel Penelitian ......................................................................................... 40

3.4 Prosedur Penelitian ......................................................................................... 41

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 44

3.6 MetodeAnalisis Data ...................................................................................... 44

3.6.1 Uji Validitas.......................................................................................... 45

3.6.2 Uji Reliabilitas...................................................................................... . 45

3.6.3 Uji Daya Pembeda................................................................................ . 45

3.7 Metode Analisis Data...................................................................... .............. 46

3.7.1 Analisis Deskriptif ................................................................................. 47

3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre Test) .................. 49

3.7.3 Analisis Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan (Post Test) ................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilPenelitian ............................................................................................... 54

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 54

4.1.2 Pelaksannan Pembelajaran .................................................................... 54

4.1.3 Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa .......................................... 59

4.1.4 Deskripsi Hasil Pre Test dan Post Test ................................................. 60

4.1.5 DeskripsiHasil Desain Eksperimen ....................................................... 65

4.1.6 Analisis Data ......................................................................................... 69

4.1.7 Uji Hipotesis .......................................................................................... 81

4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 88

xii

4.2.1 Hipotesis 1 .................................................................................................... 91

4.2.2 Hipotesis 2 ................................................................................................... 97

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .......................................................................................................... 102

5.2 Saran ................................................................................................................ 103

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 104

LAMPIRAN .............................................................................................................. 107

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir ............................................................................... 37

Gambar 4.1. Diagram BatangPersentaseSiswaTuntas . ........................................... 88

Gambar4.2. Diagram BatangHasilBelajarSiswa . ...................................................... 96

Gambar4.3. Diagram BatangHasilBelajarSiswa . ...................................................... 98

Gambar4.4. Diagram BatangAktivitasSiswa . ........................................................... 99

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1.Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X Tahun 2013/2014 ......................... 3

3.1 Nonequivalent Control Group Desain ..................................................... 39

3.2 Populasi Penelitian .................................................................................. 40

3.3Kriteria Keaktifan Siswa ........................................................................... 49

4.1 Pertemuan Pada Kelas Eksperimen .......................................................... 57

4.2Pertemuan Pada Kelas Kontrol ................................................................. 58

4.3 Aspek Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................... 59

4.4 Aspek Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ...................................... 60

4.5 Hasil Penilain Aktivitas Siswa ................................................................. 60

4.6 Deskripsi Hasil Pre Test .......................................................................... 61

4.7 Deskripsi Hasil Post Test ......................................................................... 62

4.8 Deskripsi Hasil Sikap Pertemuan 2 .......................................................... 63

4.9 Deskripsi Hasil Sikap Pertemuan 3 .......................................................... 63

4.10 Deskripsi Hasil Keterampilan Pertemuan 2 ............................................ 64

4.11 Deskripsi Hasil Keterampilan Pertemuan 3 ............................................ 65

4.12 HasilNonequivalent Control Group Desain ............................................ 66

4.13 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Rata-rata Nilai Pre Test dan

Post Test .................................................................................................. 66

4.14 HasilNonequivalent Control Group Desain ....................................................... 67

4.15 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Rata-rata Nilai Sikap 2 dan

Sikap 3 ..................................................................................................... 67

4.16 HasilNonequivalent Control Group Desain ............................................ 68

4.17 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Rata-rata Nilai Keterampilan 2

dan Keterampilan 3 ................................................................................ 68

4.18 Hasil uji Homogenitas Pre Test ............................................................... 69

4.19 Hasil uji Normalitas Pre Test .................................................................. 70

4.20 Hasil uji Kesamaan Dua Rata-rata .......................................................... 71

4.21 Hasil uji Homogenitas Post test ............................................................... 71

xv

4.22 Hasil Uji Normalitas Post test ................................................................. 72

4.23 Hasil Uji Homogenitas Sikap Pertemuan 2 ............................................ 73

4.24 Hasil Uji Homogenitas Sikap Pertemuan 3 ............................................ 73

4.25 Hasil Uji Normalitas Sikap Kelas Kontrol ............................................. 74

4.26 Hasil Uji Normalitas Sikap Kelas Eksperimen ....................................... 74

4.27 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 2 .................................... 75

4.28 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 3 .................................... 76

4. 29 Hasil Uji Homogenitas Nilai Keteramilan Pertemuan 2 ........................ 77

4.30 Hasil Uji Homogenitas Nilai Keterampilan Pertemuan 3 ....................... 77

4.31 Hasil Uji Normalitas Nilai Keterampilan Kelas Kontrol ........................ 78

4.32 Hasil Uji Normalitas Nilai Keterampilan Kelas Eksperimen ................. 78

4.33 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 2 .................................... 79

4.34 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 3 .................................... 80

4.35 Hasil Uji Paired sample t – test ............................................................... 81

4.36 Rata-rata Hasil Belajar Pre test dan Post Test Kelas Eksperimen .......... 82

4.37 Hasil Uji Paired sample t – test ............................................................... 83

4.38 Rata-rata Nilai Sikap Pertemuan 2 dan Pertemuan 3

Kelas Eksperimen ............................................................................................. 83

4.39 Hasil Uji Paired sample t – test ................................................................ 85

4.40 Rata-rata Nilai Keterampilan Pertemuan 1 dan Pertemuan 3

Kelas Eksperimen .................................................................................... 85

4.41 Hasil Uji Paired sample t – test ................................................................ 86

4.42 Perbandingan Nilai Hasil Belajar

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................... 87

4.43 Penambahan/Perubahan RPP Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen ....... 88

4.44 Kelebihan dan Kekurangan RPP Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen . 89

4.45 Indikator Nilai Hasil Belajar .................................................................... 90

4.46 Indikator Nilai Sikap ................................................................................ 91

4.47 Indikator Nilai Keterampilan ................................................................... 92

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftarnilaiulanganharian ..................................................................................... 108

2. Daftarnamasiswakelasujicoba ............................................................................. 109

3. Daftarnamasiswakelaseksperimen ...................................................................... 110

4. Daftarnamasiswakelaskontrol ............................................................................. 111

5. Rencanapelaksanaanpembelajarankelaseksperimen ........................................... 112

6. Rencanapelaksanaanpembelajarankelaskontrol .................................................. 128

7. Kisi-kisisoalujicoba ............................................................................................. 142

8. Soalujicoba .......................................................................................................... 144

9. Kuncijawabansoalujicoba ................................................................................... 152

10. Jawaban Soal Uji Coba ...................................................................................... 153

11. Validitasbutirsoal ................................................................................................ 154

12. Uji Daya pembeda .............................................................................................. 155

13. Uji Tingkat Kesukaran ....................................................................................... 156

14. Reliabilitasbutirsoal ............................................................................................ 157

15. Kisi-kisisoalpre test ............................................................................................. 158

16. SoalPre Test dan Post Test ................................................................................. 159

17. Kuncijawabansoalpre test ................................................................................... 164

18. Data nilaipre testkelaskontrol ............................................................................. 165

19. Data nilaipre testeksperimen ............................................................................... 166

20. Data nilaiPost Test kelas kontrol ....................................................................... 167

21. Data nilai Post Test kelas eksperimen ............................................................... 168

22. Perbandingan nilai Pre test dan Post test kelas kontrol ..................................... 169

23. Perbandingan nilai Pre test dan Post test kelas eksperimen .............................. 170

24. Indikator penilaian aktivitas siswa kelas kontrol ................................................ 171

25. Indikator penilaian aktivitas siswa kelas ekperimen .......................................... 172

26. Data observasi aktivitas siswa kelas kontrol pertemuan 1 ................................. 173

27. Data observasi aktivitas siswa kelas kontrol pertemuan 2 ................................. 174

28. Data observasi aktivitas siswa kelas eksperimen pertemuan 1 .......................... 175

29. Data observasi aktivitas siswa kelas ekspreimen pertemuan 2 .......................... 176

30. Indikator penilaian sikap siswa (afektif) ............................................................ 177

31. LembarPenilaianAfektifKelasKontrol . .............................................................. 178

32. LembarPenilaianAfektifKelasEksperimen ......................................................... 182

33. Nilai Afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen pertemuan 1 ......................... 186

34. Nilai Afektif kelas kontrol dan kelas ekperimen pertemuan 2 ........................... 187

35. Indikator penilaian keterampilan (psikomotorik) .............................................. 188

36. LembarPenilaianPsikomotorikkelaskontrolpertemuan 1 .................................... 189

37. LembarPenilaianPsikomotorikkelaskontrolpertemuan2 . ................................... 191

38. LembarPenilaianPsikomotorikkelaseksperimenpertemuan1 . ............................ 193

39. LembarPenilaianPsikomotorikkelaseksperimenpertemuan2 . ............................ 195

40. Nilai keterampilan kelas kontrol dan kelas eksperimen pertemuan 1 ................. 197

41. Nilai keterampilan kelas kontrol dan kelas eksperimen pertemuan 2 ................ 198

42. Hasil uji Normalitas ........................................................................................... 199

xvii

43. Hasil uji Homogenitas ........................................................................................ 201

44. Hasil uji Perbedaan ............................................................................................ 203

45. Hasil uji Kesamaan dua rata-rata ....................................................................... 207

46. SilabusPenelitian. ................................................................................................ 208

47. Lembarkoreksidanlembarpengesahanolehtenagaahli/guru. ................................ 211

48. Surat-surat .......................................................................................................... 217

49. Dokumentasipenelitian. ...................................................................................... 221

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek

kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan.

Terciptanya sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas menjadi tujuan

utama yang terus diupayakan di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Produk

pembelajaran yang menjadi indikator untuk mengetahui keberhasilan proses

belajar mengajar adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil yang

diperoleh siswa ketika mengerjakan tes, tugas, ulangan atau kegiatan tertentu

dalam proses pembelajaran. Menurut Tu’u (2004:75) hasil belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

oleh guru . Kemampuan tiap-tiap siswa dalam pembelajaran bisa dilihat dari nilai

tesnya. Tes tersebut meliputi tes ulangan harian, ulangan tengah semester dan

ulangan akhir semester. Jenis tes ini untuk mengukur kemampuan belajar siswa

terhadap suatu mata pelajaran. Masing-masing pelajaran mempunyai standar

kelulusan yang telah ditentukan.

Menurut Slameto (2010:54) tinggi rendahnya hasil belajar dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan

kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan

2

faktor masyarakat. Hasil belajar siswa akan baik apabila kondisi internal dan

eksternal siswa dalam belajar dapat terpenuhi dengan baik.

Sebagaimana diketahui mekanika teknik merupakan ilmu terapan, ilmu

yang sebaiknya diajarkan dengan latihan-latihan soal untuk lebih memahami

materi dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran mekanika teknik

merupakan sebuah siklus yang selalu berhubungan antara materi yang satu dengan

yang lain. Menurut Wiryawan (1998:1) mekanika teknik adalah ilmu yang

membahas tentang kesetimbangan atau statika suatu struktur. Karakteristik

mekanika teknik mempunyai obyek yang bersifat konseptual dan faktual yang

dapat ditemui di lingkungan sekitar. Sifat faktual yang dimaksud mekanika teknik

sebagai ilmu yang dipelajari siswa untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata

dunia kerja. Contohnya, ilmu mekanika teknik digunakan dalam proses

perencanaan yang sederhana pada suatu konstruksi. Sedangkan sifat konseptual

disini yaitu mekanika teknik sebagai ilmu mempunyai sifat yang perencanaan

yang menyebabkan siswa sedikit mengalami kesulitan dalam menerapkannya.

Contohnya, dalam mempelajari mekanika teknik perencanaan besar beban harus

seimbang dengan besar beban pada tumpuan. Karena seimbang merupakan

karakteristik mekanika teknik.

Karakteristik mata pelajaran mekanika teknik yang menuntut pemahaman

siswa tidak hanya terhadap teori saja namun juga aplikasi. Siswa diharapkan dapat

memahami kasus atau permasalahan kemudian menyelasaikannya, maka

pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik mekanika teknik yaitu dengan

mengulang-ulang atau sering memberikan latihan-latihan soal di kombinasikan

3

dengan belajar berkelompok dengan teman sekelas maupun belajar bersama di

rumah. Agar antar siswa bisa saling membantu dalam memahami pelajaran

mekanika teknik. Harapannya dengan bantuan teman sekelas mereka cenderung

lebih mudah berinteraksi dan lebih mudah memahami bahasa maupun cara

mereka dalam menjelaskan suatu permasalahan dalam pelajaran.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMK Negeri 5 Semarang,

diperoleh informasi mengenai kebijakan sekolah dalam menentukan standar

kelulusan siswa. Setiap mata pelajaran memiliki standar nilai masing-masing.

Khusus untuk mata pelajaran mekanika teknik standar nilai yang ditetapkan

adalah 75, sedangkan prosentase ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah

sebesar 75 %. Dapat diketahui bahwa hasil belajar mekanika teknik siswa masih

ada yang kurang dari target ketuntasan. Berikut ini adalah nilai ulangan harian

mata pelajaran mekanika teknik siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB)

dalam kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) tahun

pelajaran 2013/2014. nilai yang dicapai seperti yang dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 1.1

Nilai ulangan harian kelas X TGB tahun pelajaran 2013/2014

KELAS TUNTAS BELUM TUNTAS JUMLAH SISWA

X TGB 1 20 10 30

X TGB 2 19 11 30

X TGB 3 17 13 30

JUMLAH 56 34 90

% 62,2% 37,8% 100%

Sumber : Nilai Ulangan Harian kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang

Data ketuntasan belajar siswa pada tabel 1.1 dari ketiga kelas pada tahun

ajaran 2013/2014 bahwa nilai ulangan harian mekanika teknik siswa kelas X TGB

4

dengan jumlah siswa yang tuntas 56 siswa dengan persentase 62,2 % sedangkan

jumlah siswa yang tidak tuntas mencapai 34 siswa dengan persentase 37,8 %.

Semua kelas masih belum bisa mencapai standar nilai yang ditentukan karena

belum bisa mencapai 75%. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa belum

sepenuhnya memahami materi pelajaran mekanika teknik pada kompetensi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) yang disampaikan oleh

guru.

Di dalam mengajar mekanika teknik, khususnya juga kompetensi dasar

menghitung balok sederhana (sendi dan rol), guru menggunakan metode

pembelajaran konvensional, tanya jawab, dan latihan soal. Untuk mengatasi

kesulitan siswa guru sebenarnya selalu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapat, tetapi sebagian besar siswa tidak berpartisipasi

terhadap kesempatan yang diberikan guru. Latihan-latihan soal juga selalu

diberikan setiap pertemuan, namun sebagian besar siswa masih mengalami

kesulitan mengerjakan latihan soal tersebut.

Salah satu tujuan pembelajaran mekanika teknik yaitu peserta didik

mampu menggunakan konsep dan rumus mekanika teknik yang ada dalam

pembelajaran yang lebih lanjut dapat menerapkan dalam soal atau kasus yang

diberikan oleh guru. Belajar mekanika teknik akan lebih bermakna apabila anak

mengalami apa yang dipelajari, diterima dengan jelas, variatif, menarik untuk

dipelajari dan dipahami. Oleh karena itu, guru harus lebih bisa menggunakan

metode pembelajaran yang lebih kooperatif dan variatif.

5

Diperlukan cara penyajian dan susunan cara pembelajaran mekanika

teknik yang cocok untuk peserta didik, sehingga peserta didik dapat berpartisipati

aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar setiap siswa

mempunyai hak untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan namun kenyataan

semua siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Materi pelajaran lebih

dipahami oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi daripada siswa yang

mempunyai kemampuan rendah. Atas dasar ini guru diharapkan mempunyai

metode pembelajaran yang mampu mengatasi kesulitan belajar anak.

Pada kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang kemampuan tiap-tiap kelas

hampir sama karena guru mata pelajarannya sama, kurikulum yang dipakai juga

sama, tidak ada kelas unggulan dan siswa-siswa mempunyai kemampuan yang

hampir sama. Pada kegiatan belajar mengajar materi menghitung konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol) siswa lebih paham dengan penjelasan dari teman yang

lebih pintar. Hal ini dikarenakan bahasanya yang lebih mudah dimengerti dan

lebih sering berinteraksi dengan temannya.

Keuntungan yang diperoleh dari Number Head Together (NHT) adalah

adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antar siswa yang dibantu

dengan siswa lain sebagai teman atau anggota kelompok yang membantu. Selain

itu siswa dapat terlibat lebih banyak dalam penelaahan materi pembelajaran dan

mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran mekanika teknik. Adapun

keuntungan lainya adalah semua siswa menjadi siap dengan kasus atau soal yang

diberikan oleh guru, siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh – sungguh

6

dan siswa yang memiliki pemahaman yang lebih baik dapat membantu atau

mengajarkan siswa yang belum paham terhadap pelajaran mekanika teknik.

Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan

kekurangan, seperti halnya NHT. Kekurangan metode NHT antara lain : (a)

kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru, (b) tidak semua

anggota kelompok dipanggil oleh guru, (c) kendala teknis, misalnya masalah

tempat duduk kadang sulit atau kurang mendukung diatur kegiatan kelompok.

Pada penerapan metode NHT ini akan dilakukan kombinasi dengan

menggunakan metode pembelajaran latihan atau drill. Metode pembelajaran drill

atau latihan dipandang dapat dijadikan percobaan atau eksperimen untuk

mengetahui keefektifan metode tersebut dalam mengaktifkan dan membiasakan

siswa dalam memecahkan soal dengan cermat, cekat, teliti, dan terampil.

Diharapkan pada saat pembelajaran dengan metode drill siswa lebih aktif untuk

bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi tanpa disuruh guru siswa untuk

bertanya dan berani mengerjakan soal di papan tulis. Hal ini dapat merangsang

siswa untuk lebih percaya diri dengan jawaban mereka sendiri serta memotivasi

mereka untuk lebih berani.

Mekanika teknik merupakan salah satu dari mata pelajaran yang

menuntut peserta didik tidak hanya memiliki landasan teori yang kuat saja tetapi

harus memiliki kemampuan, ketrampilan, pemahaman serta menghitung

menggunakan logika dan menuntut ketelitian. Walaupun demikian sekolah lebih

mengutamakan kemampuan kognitif. Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

merupakan salah satu pokok bahasan di dalam mata pelajaran mekanika teknik.

7

Menurut Siswadi dkk (1998: 2 ) perhitungan balok sederhana (sendi dan rol)

dilakukan agar tercapai kesetimbangan atau statik pada suatu struktur. Materi

menghitung balok sederhana (sendi dan rol) ini sering dianggap sulit oleh siswa

sehingga pada saat mengerjakan soal latihan hasil akhir yang didapat tidak

seimbang. Menghitung balok sederhana (sendi dan rol) mempunyai karakteristik

materi pembelajaran yang memerlukan pemahaman, keterampilan, dan ketelitian

serta penalaran dalam mempelajarinya. Siswa yang belum benar-benar memahami

dalam menghitung balok sederhana (sendi dan rol) akan mengalami kesulitan saat

menghitung beban tumpuan dan kombinasi pembebanan pada balok sederhana.

Dari segi pengamatan siswa, siswa menganggap bahwa materi menghitung

balok sederhana (sendi dan rol) merupakan materi yang rumit, karena ada

keterkaitan dengan pembebanan yang terjadi sebelumnya dan memerlukan

perhitungan matematika untuk mengetahui besarnya kesetimbangan beban.

Sedangkan pengamatan dari segi guru, penjelasan yang dilakukan oleh guru

kadangkala tidak mudah dipahami oleh siswa karena guru hanya menjelaskan

materi dan latihan soal dengan cepat sehingga kurang bisa mengontrol sejauh

mana pemahaman siswa terhadap materi.

Proses belajar tidak selamanya lancar, pasti terdapat beberapa hambatan

yang dialami siswa. Hal ini disebabkan setiap kelas yang terdiri dari siswa yang

heterogen meliputi kemampuan, daya serap, latar belakang, dan pengalaman yang

berbeda. Contohnya siswa dalam proses belajar belum memahami materi, namun

siswa tidak berani bertanya pada guru disebabkan rasa takut terhadap guru atau

rasa malu terhadap temannya. Sedangkan dari guru kemungkinan cara guru dalam

8

menyampaikan materi yang tidak tepat maka menyebabkan siswa sulit dalam

menyerap penjelasan guru.

Pendidikan formal banyak bidang studi yang harus dipelajari. Bidang

studi ini bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Peneliti melaksanakan penelitian

tentang penggunaan metode NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

SMK Negeri 5 Semarang karena metode NHT belum pernah dilaksanakan

disekolah ini. Fakta dari hasil wawancara awal dengan guru masih menggunakan

metode konvensional. Jadi ketika guru menjelaskan, siswa yang pandai cenderung

mudah mengerjakan tetapi untuk siswa yang kurang pandai akan mengalami

kesulitan dan mereka enggan bertanya terhadap guru karena takut dimarahi

akhirnya bertanya kepada teman. Padahal belum tentu temannya dapat

mengerjakan soal tersebut. Akibatnya akan cenderung malas mengerjakan dan

membuat ramai kelas.

Dari hasil wawancara awal, guru berharap semua siswa dapat

mengerjakan soal-soal latihan dengan cepat dan benar, muncul semangat siswa

untuk mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru, siswa mampu

mengungkapkan pendapat dan pertanyaan ketika diberi kesempatan dan

mengurangi keramaian di kelas. Selain itu guru juga berharap semua siswa dapat

lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga pada saat siswa mengikuti kegiatan

belajar mengajar bisa lebih efektif. Maka dipilihlah metode NHT yang diharapkan

dapat sesuai dengan harapan guru.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Margana Robertus (2009)

menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui NHT efektif meningkatkan hasil

9

belajar berdasar regulasi diri pada siswa. Regulasi diri dalam penelitian ini adalah

menempatkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Siswa

lebih menyadari tentang alasan konseptual hubungan atau penjelasan pertanyaan

yang terjadi selama proses pembelajaran. Siswa mengkonstruksi sendiri konsep

belajar dan solusi terhadap permasalahan yang mereka hadapi sendiri.

Penelitian lain yang dilakukan Nur Wahida (2013) menyimpulkan bahwa

pembelajaran NHT dapat meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan, minat

belajar dan kepuasan pengetahuan. Atas dasar teori-teori, data-data, didukung oleh

penelitian terdahulu NHT berhasil meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu,

dipilihlah metode pembelajaran NHT sebagai strategi pembelajaran yang akan

membantu siswa dalam memahami dan meningkatkan semngat belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penelitian terdahulu serta

dari hasil wawancara awal dengan guru maka, peneliti perlu melakukan penelitian

yang berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran Number Head Together

(NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik Siswa Kelas X

Teknik Gambar Bangunan (TGB) Pada SMK Negeri 5 Semarang”. Untuk

membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran dengan NHT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menyelesaikan permasalahan guru

dalam proses belajar mengajar di kelas.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, masalah

yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

10

1. Apakah metode pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar yang

berupa nilai kognitif, nilai afektif dan nilai psokomotorik mekanika teknik

kompetensi menghitung balok sederhana (sendi dan rol) siswa kelas X

TGB SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015 ?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode NHT lebih efektif

dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode

konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi

dan rol) kelas X TGB di SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran

2014/1015?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar, nilai afektif dan

nilai psikomotorik siswa pada mata pelajaran mekanika teknik kompetensi

dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) kelas X TGB di SMK

Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Sehingga guru dapat

melaksanakan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan dan menambah

kreativitas siswa, khususnya mata pelajaran mekanika teknik.

2. Untuk mengetahui pembelajaran menggunakan metode pembelajaran NHT

lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan

metode konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana

(sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB di SMK Negeri 5 Semarang.

Dengan tingkat efektifitas yang tinggi, diharapkan para siswa mampu

11

mengembangkan kemapuan kognitif, afektif dan psikomotorik mereka

dalam proses pembelajaran dengan lebih baik.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi pembaca

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai metode

pembelajaran NHT.

b. Bagi peneliti berikutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi peneliti-peneliti

lain untuk mengadakan penelitian serupa di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Memberikan referensi alternatif metode pembelajaran yang dapat

melibatkan siswa lebih aktif dalam belajar dan peningkatan hasil

belajar.

b. Bagi Siswa

Sebagai sarana bertukar pikiran dan berdiskusi tentang materi yang

sedang dipelajari, sehingga timbul sikap aktif dan kritis dengan

teman sebaya untuk peningkatan hasil belajar. Memberikan suasana

belajar yang berbeda, nyaman, menyenangkan, menambah

kreativitas, serta tidak menyebabkan kejenuhan bahkan menambah

12

interaksi antar siswa untuk saling membantu sehingga siswa lebih

termotivasi untuk belajar.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah

agar lebih memperhatikan metode pembelajaran yang variatif

sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan hasil belajarnya

mencapai kriteria ketuntasan minimal, sehingga tujuan pendidikan

mencerdaskan bangsa dapat tercapai.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk pengembangan

ilmu dan menambah wawasan dalam mengaplikasikan teori yang

sudah didapat di bangku kuliah.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Metode Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Metode

Menurut Muhibbin (2008:201) dalam dunia psikologi metode berarti

prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk

menyelidiki fenomena (gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik, metode

eksperimen dan sebagainya.

Sanjaya (2007:187) berpendapat bahwa metode adalah a way in achieving

something atau dengan kata lain metode adalah upaya mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun

dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

Metode dan strategi tidaklah sama. Jika strategi menunjukkan sebuah

perencanaan yang akan dicapai sedangkan metode adalah cara yang dapat

digunakan untuk melaksanakan strategi. Metode sebagai salah satu komponen

yang ikut ambil alih bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar maka dari

itu untuk memilih memtode ada beberapa faktor yang harus diperhatikan

diantaranya adalah peserta didik, tujuan, situasi, fasilitas, dan guru.

Menurut Sardiman (dalam Djamarah, 2006:83) ada beberapa peranan

dengan diterapkannya suatu metode pembelajaran diantaranya sebagai berikut:

a. Untuk alat motivasi ekstrinsik

Metode pembelajaran sebagai perangsang dari luar yang dapat

membangkitkan belajar seseorang.

14

b. Untuk strategi pembelajaran

Metode digunakan untuk menentukan strategi atau teknik-teknik penyajian

suatu materi pelajaran agar menarik siswa untuk belajar.

c. Untuk mencapai tujuan pembelajaran

Metode yang dimanfaatkan secara akurat oleh guru maka akan dapat

mencapai tuuan pembelajaran yang ingi dicapai.

Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektivitas dan efisiensi

pembelajaran karena penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu

peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran adalah cara untuk menyampaikan materi dalam

pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai

2.2 Metode Pembelajaran Kooperatif

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Suprijono (2011:54) Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang

lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang

lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran

kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas

dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang

dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.

Sedangkan Sanjaya (2007:242) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan

15

atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar

belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda

(heterogen).

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

menjadi perhatian dan dianjurkan oleh para ahli pendidikan untuk digunakan.

Slavin (dalam Sanjaya, 2007:242) mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa

hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan

hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri sendiri, dan

orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif

dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan

masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan

tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang

dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.

Roger dan Johnson (dalam Suprijono, 2011:58-59) mengatakan bahwa

tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran

kooperatif harus diperhatikan. Lima unsur tersebut adalah :

1. Positive interpendence (saling ketergantungan positif)

2. Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)

3. Face to face promotiveinteraction (interaksi promotif)

4. Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)

5. Group processing (pemrosesan kelompok)

16

Metode NHT termasuk pembelajaran koopertif, karena mencakup lima

unsur dalam pembelajaran kooperatif. Tiap-tiap anggota kelompok memiliki latar

belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda

(heterogen) agar mereka bisa saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru.

2.3 Metode NHT

2.3.1 Metode Pembelajaran NHT

Menurut Trianto (2007:41) metode pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan hasil belajar banyak macamnya salah satunya adalah metode

pembelajaran kooperatif yang muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi

dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja kelompok untuk saling membantu

memecahkan masalah yang kompleks. Jadi hakikat sosial dan penggunaan

kelompok sejawat atau sebaya menjadi aspek utama dalam pembelajaran

kooperatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran NHT termasuk

metode pembelajaran yang ada dalam pembelajaran kooperatif dan digolongkan

dalam metode pembelajaran diskusi terbimbing.

Rahayu (2006:34) mengemukakan bahwa metode NHT adalah suatu

model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam

mencari,mengolah dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya

dipresentasikan di depan kelas.

17

Supriyono (2009:92) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode Numbered Head Together diawali dengan Numbering

(penomoran) oleh guru. Guru membagi kelas menjadi kelompok – kelompok

kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang

dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi 5

kelompok berdasarkan jumlah konsep yang yang dipelajari, maka tiap kelompok

terdiri dari 8 orang. Tiap – tiap orang dalam tiap – tiap kelompok diberi no 1 – 8.

Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang

harus dijawab ole tiap – tiap kelompok. Berikan kesempatan kepada tiap – tiap

kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan ini tiap –tiap orang

menyatukan kepala mereka “Head Together” berdiskusi memikirkan jawaban

pertanyaan dari guru.

Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki

nomomr yang sama dari tiap – tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan

memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan oleh guru terus sampai

semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing – masing kelompok

mendapat giliran menjelaskan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan

jawaban – jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam,

sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai

pengetahuan yang penuh.

Kagan (2007:78) mengemukakan bahwa model pembelajaran NHT ini

secara tidak langsung melatih siswa untuk salingberbagi informasi, sehingga

siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

18

Menurut Ibrahim (2000:18) pembelajaran NHT memiliki kelebihan dan

kekurangan. Adapun kelebihan dari pembelajaran NHT adalah:

a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.

b. Memperbaiki kehadiran.

c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.

d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil.

e. Konflik antar pribadi menjadi berkurang.

f. Pemahaman yang lebih mendalam.

g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

h. Hasil belajar lebih tinggi.

Kelemahan pembelajaran NHT menurut Ibrahim (2000:67) adalah

kemungkinan nomor yang dipanggil, dapat dipanggil kembali oleh guru. Tidak

semua anggota kelompok dipanggilmoleh guru. Hal ini jadi antisipai guru dengan

mengetahui kelemahan metode NHT, sehingga proses pembelajaran bisa berjalan

lancar

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode NHT adalah suatu metode

pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai penyampai materi pelajaran dan

membantu kesulitan belajar siswa yang lain.

2.3.2 Metode Pembelajaran Latihan atau Drill

Pembelajaran NHT akan lebih di ingat oleh siswa dengan menggunakan

strategi mengajar memberikan latihan-latihan soal (drill) agar siswa terbiasa

dalam mengadapi suatu permasalahan dalam transaksi. Metode drill adalah cara

19

mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatana-kegiatan latihan agar siswa

memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah,

2008:125). Untuk mengetahui keterampilan tersebut, salah satu tekhnik penyajian

pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah dengan tekhnik latihan (drill).

Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakannya dapat

membina siswa dalam meningkatkan penguasaan keterampilan bahkan

memungkinkan siswa untuk memiliki ketangkasan itu dengan sempurna.

Menurut Roestiyah (2008:126) teknik mengajar latihan ini biasanya

digunakan untuk tujuan agar siswa:

1. Memiliki keterampilan motoris atau gerak seperti menghafalkan kata-kata,

menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda.

2. Mengembangkan kecakapan intelek.

3. Memilki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan dengan hal

lain.

Menurut Roestiyah (2008:127) untuk kesuksesan pelaksanaan teknik

latihan perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Gunakanlah latihan hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan

secara otomatis yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan

pertimbangan yang mendalam.

2. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat

menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan

sebelum mereka lakukan.

20

3. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada

diagnosa karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan

siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna.

4. Perlu mengutamakan ketepatan agar siswa melakukan latihan secara cepat

kemudian diperhatikan kecepatan agar siswa dapat melakukan kecepatan

dan keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan.

5. Guru memperhitungkan waktu latihan yang singkat agar tidak meletihkan

dan membosankan tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain.

6. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang

inti.

7. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa sehingga

kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan

Kelebihan metode latihan keterampilam (drill) Muslich (2009:203)

sebagai berikut:

1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, malafalkan

huruf, membuat dan menggunakan alat

2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,

penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/symbol.

3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan

pelaksanaan.

21

2.4 Hasil Belajar

2.4.1 Pengertian Hasil Belajar

Menuurut Tu’u (2004:75) hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Hasil belajar sebagai

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya (Rifa’i dan Anni, 2010: 85). Pendapat lain menurut Suprijono (2011:5)

menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola–pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Sedangkan

Dimyati dan Mudjiono (2002:3) berpendapat hasil belajar merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Merujuk pemikiran Gagne (dalam Suprijono 2011:5-6), hasil belajar

berupa :

1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang.

3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan

kaidah dalam memecahkan masalah.

22

4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2011:6-7) menyatakan hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain Kognitif

meliputi knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan dan meringkas), application (menerapkan), analysis (menguraikan,

menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,

membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah

receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),

organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor

meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup

keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku, kemampuan dan keterampilan siswa setelah

mengalami proses belajar. Ditunjukkan dengan nilai secara kognitf yang diperoleh

siswa.

23

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Rifa’i dan Anni (2010:96-97) peristiwa belajar yang terjadi pada

diri peserta didik dapat diamati dari perbedaan perilaku (kinerja) sebelum dan

setelah berada di dalam peristiwa belajar. Adanya kinerja pada peserta didik itu

tidak berarti bahwa peserta didik telah melaksanakan kegiatan belajar, sebab yang

dipentingkan dalam makna belajar adalah adanya perubahan perilaku setelah

peserta didik melaksanakan kegiatan belajar. Untuk mengetahui perbedaan

tersebut harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran mengenai kemampuan yang

telah dan yang baru dimiliki oleh peserta didik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dikemukakan oleh

Slameto (2010 :54-71) antara lain :

1) Faktor intern

a. Faktor jasmani meliputi kesehatan dan cacat fisik

b. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan dan kesiapan

c. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan rohani, yaitu :

1. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.

2. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

24

2) Faktor ekstern

a. Faktor keluarga, meliputi : cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian keluarga dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah, meliputi : metode mengajar guru, kurikulum, relasi

siswa dengan siswa, relasi siswa dengan guru, disiplin sekolah, alat

pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat,

media massa, teman bergaul dan bentuk kegiatan masyarakat.

Belajar akan berjalan dengan baik dan berhasil mencapai tujuan yang

diharapkan apabila pembelajar mampu dan terkondisikan dalam diri internal yang

baik, selain itu kondisi di luar pembelajaran juga harus terkondisikan dalam

keadaan baik. Kedua lingkungan internal dan eksternal siswa sangat berpengaruh

dalam kegiatan belajar, sehingga untk mendapatkan belajar yang maksimal harus

diciptakan keseimbangan pada kedua lingkungan tersebut.

2.4.3 Klasifikasi Hasil Belajar

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom (dalam Rifa’I dan Anni ,2009:

7-12) secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

25

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil

belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses berpikir seperti

mengingat, memahami, menganalisa sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan sikap,

nilai perasaan, dan emosi. Tingkatan-tingkatan aspek ini dimulai dari yang

sederhana sampai pada tingkatan yang kompleks, yaitu penerimaan,

penanggapan penilaian , pengorganisasian, dan karakterisasi nilai.

c. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut

gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan refleks

keterampilan pada gerak dasar kemampuan perceptual, kemampuan di

bidang fisik, gerakan-gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana

sampai kepada keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang

berkenaan dengan non discursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan

interpretatif.

2.5 Kompetensi Dasar

2.5.1 Kompetensi Dasar Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)

Mekanika teknik dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan dan

perhitungan kekuatan-kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan

bagian-bagian dari bangunan (DPK, Ilmu Gaya Teknik Sipil, 1979:1). Pada kelas

26

X TGB pembelajaran mekanika teknik lebih difokuskan pada perhitungan dan

perencanaan dasar dari suatu balok yang mengalami pembebanan dari gaya-gaya

yang terjadi. Dimana siswa dituntut menguasai siklus perhitungan dan

perencanaan mengenai kekuatan dan kestabilan dari konstruksi bangunan setelah

melalui proses pembelajaran mekanika teknik. Pembelajaran mekanika teknik

bertujuan memberikan pengetahuan mengenai bagaimana menghitung dan

merencanakan suatu konstruksi bangunan agar gaya atau kekuatan tersebut dapat

.mencapai kestabilan (statik).

Siklus mekanika teknik saling terkait dan saling berkesinambungan dari

mulai pengenalan jenis-jenis gaya sampai perhitungan dan perencanna konstruksi

bangunan yang stabil. Menurut Wiryawan (1998:1) mekanika teknik merupakan

ilmu yang mempelajari tentang kesetimbangan atau statik suatu struktur. Dari

serangkaian siklus mekanika teknik, siswa sering sekali mengalami kesulitan

dalam menghitung balok sederhana (sendi dan rol).

Pada akhir periode mekanika teknik, setelah disusun gaya-gaya pada

batang sederhana ternyata masih ada beberapa batang konstruksi yang belum

mencapai kestabilan atau statik. Agar gaya-gaya dapat mencapai kestabila yang

statik maka perlu dilakukan perhitungan terhadap batang konstruksi sederhana

tersebut dengan ilmi mekanika teknik. Menghitung batang sederhana adalah

menghitung atau merencanakan suatu batang konstruksi supaya mencapai

kestabilan,yang diakibatkan oleh pengaruh dari gaya-gaya terdapat didalam

batang konstruksi (gaya dalam) atau yang berasal dari luar (gaya dalam) yang

27

ditumpu oleh tumpuan sendi dan tumpuan rol. Tujuan menghitung batang

sederhana (sendi dan rol) adalah sebagai berikut Wiryawan dkk (1998:2):

1. Agar setiap gaya-gaya yang terdapat dalam balok konstruksi sederhana

bisa mencapai kesetimbangan (statik).

2. Agar dapat diketahui perhitungan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja

dalam balok konstruksi sederhana.

2.6 Metode Pembelajaran Kelas Kontrol

Metode pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol yaitu metode

konvensional, metode tanya jawab, metode pemberian tugas.

1. Metode Konvensional

Pengertian metode konvensional menurut Djamarah dan Zain (2006:97)

adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau

penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Cara mengajar dengan

konvensional merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk

menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok

persoalan serta masalah secara lisan.

Menurut Djamarah dan Zain (2006:97-98) metode ini mempunyai

beberapa kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut :

a. Kelebihan metode konvensional

a) Guru mudah menguasai kelas

b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas

c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar

28

d) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya

e) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik

b. Kelemahan metode konvensional

a) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)

b) Bila selalu digunakan dan terlalu lama membuat siswa mudah

bosan.

c) Guru sulit untuk menyimpulkan bahwa siswanya mengerti dan

tertarik pada konvensionalnya.

d) Menyebabkan siswa menjadi pasif.

2. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula

dari siswa kepada guru.

Metode tanya jawab juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut :

a. Kelebihan metode tanya jawab

a) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun

ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan

hilang rasa kantuknya.

b) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,

termasuk daya ingatan.

c) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab

dan mengemukakan pendapat.

29

b. Kekurangan metode tanya jawab

a) Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa

untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang

melainkan akrab.

b) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat

berpikir dan mudah dipahami siswa.

c) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat

menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

d) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk

memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

3. Metode pemberian tugas (latihan soal)

Metode penugasan (resitasi) adalah metode penyajian bahan di mana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini

diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu

sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu yang tersedia

kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang

ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.

a. Kelebihan metode pemberian tugas

a) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual

ataupun kelompok.

b) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.

c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.

d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

30

b. Kekurangan metode pemberian tugas

a) Siswa lebih sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas

ataukah orang lain.

b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan

dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan

anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

c) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan

individu siswa.

d) Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi)

e) Dapat menimbulkan kebosanan.

2.7 Konsep Dasar Efektivitas

Slameto (2010:52) berpendapat bahwa mengajar yang efektif adalah

mengajar yang membawa siswa efektif pula. Seorang guru diharapkan mampu

untuk merencanaka kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu guru harus

memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prinsip-prinsip belajar sebagai dasar

dalam merancang kegiatan belajar mengajar. Dalam fungsinya sebagai penilai

hasil belajar, seorang guru hendaknya senantiasa secara terus menerus mengikut

hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi

yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik terhadap proses

kegiatan belajar mengajar yang akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan

meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya karena akan diketahui seberapa

baik kualitas pembelajaran tersebut.

31

Mengajar yang efektif menurut Slameto (2010:53) perlu

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Penguasaan bahan pelajaran

Guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin.

b. Cinta kepada yang akan diajarkan

Guru yang mencintai pelajaran yang diberikan akan berusaha mengajar

dengan efektif agar pelajaran itu dapat menjadi milik siswa sehingga bagi

hidupnya kelak.

c. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimilki siswa

Pengetahuan yang dibawa siswa dari lingkungan keluarganya dapat

memberi sumbangan yang besar bagi guru untuk mengajar.

d. Variasi metode

Variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa

e. Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai

dan mendalami semua bahan pelajaran maka harus selalu menambah

ilmunya.

f. Bila guru mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual dan

dipersiapkan sebaik-baiknya. Pengetahuan aktual akan menarik siswa

karena mereka saat itu sedang mengalami peristiwa itu juga sehingga

pelajaran guru akan menimbulkan rangsangan yang efektif bagi belajar

siswa.

g. Guru harus berani memberikan pujian yang dapat mengakibatkan siswa

mempunyai sikap positif.

32

h. Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara

individual.

Menurut Mulyasa (2009:105) bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat

dari segi proses dan segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil

dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya (75%) peserta didik terlibat

secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran,

disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang

besar, dan rasa percaya diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses

pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif

pada diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya (75%).

Salim (2009:78) mengungkapkan bahwa efektivitas proses pembelajaran

dinilai dengan melihat input pembelajaran pada lembaga pendidikan yang

mencakup siswa, guru, kurikulum, metode, dan fasilitas. Selanjutnya input

tersebut dilihat fungsinya dalam proses pembelajaran harus berlangsung dengan

baik sesuai pendekatan pola dan prosedur yang relevan. Dapat disimpulkan bahwa

efektivitas merupakan ukuran sejauh mana target telah tercapai. Kriteria seperti

diatas dapat diketahui seberapa baik kualitas pembelajaran yang dilaksanakan dan

seberapa efektif pengguanaan metode dalam menunjang kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai tujuannya pengajaran. Tolak ukur tersebut dapat dijadikan

sebagai upaya peningkatan pembelajaran dalam upaya perbaikan.

Tujuan penelitian ini adalah mengefektifkan metode NHT terutama dalam

peningkatan hasil belajar Mekanika Teknik. Metode NHT dapat dikatakan efektif

apabila mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 75%

33

(Mulyasa, 2009:105). Hal tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan nilai pre-

test siswa yang masih rendah kemudian nilai post-test menigkat menjadi lebih

baik. Nilai tersebut nantinya akan dibandingkan dengan standar kelulusan yang

telah ditentukan, yaitu 75.

2.7 Kerangka Berpikir

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru dan siswa saling

berinteraksi dalam pertukaran ilmu. Interaksi ini menentukan berhasil tidaknya

belajar siswa. Dengan melakukan interaksi guru akan menggunakan suatu

pendekatan yang mudah diterima oleh siswa dan dapat meningkatkan hasil

belajar. Proses belajar mengajar guru diharapkan mampu memanfaatkan potensi

oleh siswa untuk dapat digunakan dalam belajar. Fungsi fasilitator akan berhasil

jika dalam merancang proses belajar mengajar dilakukan berdasarkan langkah-

langkah yang sistematis dan baik yang memungkinkan terjadinya penyempurnaan

terhadap tujuan, bahan ataupun strategi belajar mengajar melalui proses umpan

balik yang diperoleh dari hasil evaluasi. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil

tidak hanya dilihat dari hasil belajarnya saja tetapi minat dan motivasi siswa juga

penting dalam proses belajar mengajar atau dengan kata lain hasil belajar harus

memuat tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Upaya meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan dengan

mengaplikasikan metode-metode dan media-media yang disesuaikan dengan

karakteristik pelajaran, kemampuan sekolah, kondisi siswa, dan kondisi

lingkungan. Metode pembelajaran yang dapat diaplikasikan saat ini banyak

jenisnya, salah satunya adalah metode pembelajaran NHT. Metode NHT sesuai

34

digunakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik khususnya kompetensi dasar

menghitung balok sederhana (sendi dan roll) karena sesuai dengan karakteristik

materi ini. Pembelajaran Mekanika Teknik memiliki karakteristik antara satu

kompetensi dasar dengan kompetensi dasar lainnya saling berkesinambungan.

Selain itu pembelajaran mekanika teknik lebih mengutamakan target pencapaian

melalui latihan- latihan yang dialami langsung oleh siswa. Oleh karena itu

pemahaman materi penting untuk ditekankan pada masing-masing siswa.

Metode NHT termasuk dalam metode pembelajaran kooperatif yang

menggunakan struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk

memerinci fakta – fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur

interaksi siswa. Adapun kelebihan dari metode NHT menurut Ibrahim (2000:18)

pembelajaran NHT memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari

pembelajaran NHT adalah: (1) Rasa harga diri menjadi lebih baik. (2)

Memperbaiki kehadiran. (3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.

(4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. (5) Konflik antar pribadi menjadi

berkurang. (6) Pemahaman yang lebih mendalam. (7) Meningkatkan kebaikan

budi, kepekaan dan toleransi. (8) Hasil belajar lebih tinggi.

Melalui penelitian ini dibuat mekanisme pembelajaran kompetensi dasar

menghitung balok sederhana (sendi dan rol) kepada dua kelas yaitu kelas

eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran NHT dan kelas kontrol

menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru yaitu metode pembelajaran

konvensional (metode konvensional, tanya jawab dan latihan soal). Sebelum

diberi perlakuan kedua kelas tersebut terlebih dahulu diberikan Pre test, hal ini

35

dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kedua kelas tersebut

terhadap materi yang akan diajarkan. Sebelum diadakannya perlakuan tingkat

kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.

Setelah Pre test dilakukan kemudian kedua kelas akan diberikan perlakuan

yang berbeda. Pembelajaran di kelas eksperimen guru menggunakan metode

pembelajaran NHT yang lebih menekankan peran aktif siswa dalam belajar

berkelompok dan terstruktur. Sedangkan kelas kontrol digunakan metode

pembelajaran yang biasa digunakan guru selama ini yaitu konvensional, tanya

jawab dan latihan soal. Di kelas ini guru hanya memberikan informasi secara

verbal dan pemberian latihan soal, siswa cenderung hanya menerima materi dan

pasif. Sehingga hasil belajar kelas eksperimen dengan metode pembelajaran NHT

diharapkan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol dengan

metode pembelajaran konvensional, tanya jawab dan latihan soal. Hal ini dilihat

dari hasil tes yang diadakan setelah diadakannya perlakuan, dimana hasil tes

kedua kelas dibandingkan.

Adapun beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan kefektifan

penggunaan metode NHT dalam proses pembelajaran sebagaimana dikemukakan

oleh Maheady, dkk (2006) menyimpulkan bahwa setelah diterapkannya NHT,

nilai rata-rata siswa meningkat dari yang semula 65,5 menjadi 84,3. Sulistiyorini

(2007) menyatakan bahwa NHT lebih efektif dalam pencapaiaan tingkat berpikir

siswa dibandingkan dengan metode konvesional karena dari tabel perhitungan

diperoleh nilai thitung = 5,69 lebih besar dari nilai ttabel = 1,99. Dengan demikian

36

terbukti bahwa metode NHT lebih efektif dibandingkan dengan metode

konvesional.

Mekanisme kerangka berfikir di atas digambarkan dalam gambar berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar

Materi menghitung balok sederhana

Kelas Kontrol :

Pembelajaran dengan

Metode

Konvensional, tanya

jawab dan latihan

soal

Kelas Eksperimen:

Pembelajaran dengan

Metode NHT

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pos test

Pos test

Diharapkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode NHT

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode

konvensional

Pre test

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pre test

D

i

b

a

n

d

i

n

g

k

a

n

37

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan (Sugiyono, 2010:96). Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka

hipotesis penelitian ini adalah:

H1 : Peneliti percaya pembelajaran dengan menggunakan metode NHT dapat

meningkatkan hasil belajar yang berupa nilai kognitif, nilai afektif dan

nilai psikomotorik mekanika teknik kompetensi dasar menghitung balok

sederhana (sendi dan rol) yang akan dilakukan pada siswa kelas X TGB

SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Sehingga hasil belajar

siswa lebih baik dari pada sebelum dilakukan penelitian.

H2 : Peneliti percaya pembelajaran dengan menggunakan metode NHT lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode

konvensional mata pelajaran mekanika teknik kompetensi dasar

menghitung balok sederhana (sendi dan rol) yang akan dilakukan pada

siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran

2014/2015. Sehingga siswa dapat melaksanakan pembelajaran yang

nyaman, menyenangkan dan dapat meningkatkan kreativitas siswa.

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis quasi

experiment.Menurut Sugiyono (2010:114) bentuk desain eksperimen ini

merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit

dilaksanakan.Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Walaupun demikian desain ini lebih baik

dari pre-experimental design.Quasi-experimental design, digunakan karena pada

kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk

penelitian

Penelitianeksperimen menurut Arikunto (2010:9) adalah suatu cara untuk

mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja

ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau

menyisihkan faktor-faktor lain yang menganggu. Pada penelitian

ini,digunakandesain Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2010:116)

menyatakan desain ini hampir sama dengan Pre test – Post test Control Group

yaitu proses pembelajaran yang diawali dengan pre-test kemudian perlakuan atau

treatment dan di akhir pembelajaran dilakukan post-test.

Desainini terdapat dua kelompok yang dipilih untuk diberi perlakuan, yaitu

kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran

NHTdan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode

39

pembelajaran konvensional. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas

kontrol dilakukan uji homogenitas terhadap 2 (dua) kelas yaitu kelas X TGB 1

dan kelas X TGB 2, sehingga varian kedua kelas dianggap sama dan bisa

dilakukan penelitian perbandingan antara dua varian tersebut. Berikut ini adalah

gambaran mengenai penelitian ini :

Tabel 3.1Nonequivalent Control Group Desain

Kelas Pre test Perlakuan

(treatment) Post test

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Sumber : Sugiyono (2010:116)

Keterangan :

O1 : Nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen

O2 : Nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen

X1 : Perlakuan menggunakan metode pembelajaran NHT

X2 : Perlakuan menggunakan metode pembelajaran konvesional

O3 : Nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol

O4 : Nilai rata-rata post-test kelompok kontrol

Efek dari eksperimen ini menurut Sugiyono (2010:116) adalah (O2 – O1)

– (O4 – O3) atau (O2 – O4) – (O3 – O1).Proses eksperimen dilakukan dengan

memberikan pembelajaran dengan metode pembelajaran NHTkepada grup

treatment (kelompok eksperimen) tetapi tidak pada grup kontrol.

3.2 Populasi

40

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam

penelitian di sini adalah seluruh siswa kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang yang

berjumlah72 siswa yang terbagi dalam dua kelas.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

NO KELAS SISWA

1 X TGB 1 36

2 X TGB 2 36

JUMLAH 72

Sumber : Dokumentasi SMK Negeri 5 Semarang

Dalam penelitian ini tidak ada sampel karena ukuran sampel yang

digunakan adalah minimum berjumlah 100, Ferdinand (2005:80). Berdasarkan

pertimbangan tersebut, maka seluruh populasi tersebut digunakan sebagai subyek

penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Ghozali (2008:8) variabel merupakan sesuatu hal yang dapat

berubah dan menunjukkan tingkatan (level) dari sesuatu hal yang bebas untuk

bervariasi. Variabel merupakan suatu hal yang saling berhubungan dimana jika

satu variabel berubah maka ada variabel lain yang terpengaruh. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan 2 macam variabel yaitu variabel bebas dan terikat.

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi (independent),

sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi (dependent). Sesuai

41

dengan judul skripsi penelitian ini, maka variabel yang dipakai dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas/ Variabel Independent (X)

Variabelindependent atau variabel bebasadalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebas dibagi

menjadi 2, yaitu:

X1 = Metode pembelajaran NHT

X2 = Metode pembelajaran konvensional

2. Variabel terikat / dependent (Y)

Variabeldependent atau variabel terikat adalah variabel respon jika

dihubungkan dengan variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat

diberi simbol Y. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini dibagi

menjadi 2, yaitu:

Y1 = Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang mendapatkantreatment

Y2 = Hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak mendapatkan

treatment

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian eksperimen ini melalui tiga tahap, yakni : tahap

persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap evaluasi. Berikut

prosedur penelitiannya.

1. Tahap Persiapan

a. Memilih populasi dan mengumpulkan data nama siswasemester ganjil

pada siswa kelas X TGB tahun pelajaran 2014/2015.

42

b. Setelah diperoleh data nama dan nilai siswa populasi yaitu kelas X

TGBSMKN 5Semarang, langkah selanjutnya yaitu penentuan sampel

penelitian dengan tahap-tahap meliputi:

1) Dari jumlah seluruh populasi dilakukan uji normalitas dan

homogenitas. Data yang digunakan adalah data nilai ulangan harian

siswa semester ganjil pada kompetensi menghitung balok

sederhana (sendi dan rol)pada pada siswa kelas X TGB tahun

pelajaran 2014/2015.

2) Setelah diketahui populasi berdistribusi normal dan homogen,

kemudian dilakukan pengambilan kelassecara undian. Hasil

pengundian terpilih kelas X TGB1 sebagai kelas eksperimen dan

kelas X TGB 2 sebagai kelas kontrol.

c. Menyusun instrumen penelitian berupa soal yang digunakan untuk pre-test

dan post test, dengan langkah-langkah:

1) Menentukan materi, materi yang diajukan dalam penelitian ini

adalah kompetensi dasar menghitung balok sederhana sendi dan

rol.

2) Menentukan bentuk soal tes, bentuk soal tes yang digunakan adalah

tes berbentuk subjektif berupa soal evaluasiyang terdapat satu

jawaban yang benar.

3) Menentukan alokasi waktu, jumlah waktu yang dialokasikan untuk

mengerjakan tes adalah 30 menit.

43

4) Menyusun kisi-kisi soal tes, kisi-kisi tes disusun berdasarkan

kurikulum yang berlaku disekolah.

5) Menyusun butir-butir soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang telah

ditetapkan.

d. Menyusun bahan ajar yang berperan sebagai media pembelajaran untuk

mendukung proses belajar.

e. Setelah instrumen sudah disusun, kemudian dilakukan uji coba

instrumentpada kelas uji coba di luar sampel penelitian, yaitu kelas XI

TGB 3.

f. Analisis uji coba perangkat tes, hal ini dilakukan untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Jika ada

soal yang tidak valid, maka soal akan dibuang dan tidak digunakan dalam

pre-test dan post-test.

g. Menyusun soal-soal yang memenuhi syarat yang akan dijadikan pre-test

dan post-test.

h. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan

silabus SMK Negeri 5 Semarang

2. Evaluasi

Tahap evaluasi yaitumengevaluasi hasil belajar siswa, baik pembelajaran

di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pelaksanaanpre test dan post test pada

kedua kelas dengan soal yang sama. Kemudian, hasil dari evaluasi tersebut

dibandingkan dengan uji parametrik, antara lain uji paired sample t tes untuk

mengetahui penerapan metode pembelajaran NHTefektif dalam meningkatkan

44

hasil belajar mekanika teknik kompetensi dasar menghitung balok sederhana

(sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang Tahun

Pelajaran 2014/2015. Selain itu, dilakukan pula uji independent sample t tes untuk

mengetahui penerapan metode pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil

belajar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model konvensional

kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) pada siswa kelas X

TGB SMK Negeri 5 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

adalah:

1. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa

dengan mengadakan tes pada materi mekanika teknik sebelum (Pre test)

dan sesudah perlakuan/treatment (Post test). Data hasil post test yang

diperoleh untuk mengetahui rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

untuk dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.

2. Metode Observasi

Metode observasi ini digunakan NHT dan konvensional, lembar observasi

berisi indikator-indikator yang menunjukkan keaktifan,ketrampilan dan

kemampuan siswa selama pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran NHT dan konvensional.

45

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Instrumenttes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

pada kompetensi dasar jurnal penyesuaian diujicobakan terlebih dahulu kepada

kelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji coba kemudian

dianalisis dengan mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda serta tingkat

kesukarannya.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu

instrumen. Instrumen akan dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang

diinginkan melalui data dan variabel yang diteliti secara tepat,

Arikunto(2006:283). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.Validitas dihitung

dengan mengukur korelasi antara butir-butir soal dengan skor soal secara

keseluruhan.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam

mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan

memberikan hasil ukur yang sama , Arikunto (2010:221). Reliabilitas

menunjukkan pada tingkat keterandalan suatu instrumen dalam mengumpulkan

data.

46

3.6.3 Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Rumus daya pembeda (D) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

klafisikasi daya pembeda:

D : 0,00 - 0,20 = jelek

D : 0,21 - 0,40 = cukup

D : 0,41 - 0,70 = baik

D : 0,71 - 1,00 = baik sekali

D : negatif,soalnya tidak baik,sebaiknya dibuang

(Arikunto,2009:213-214).

3.7 Metode Analisis Data

47

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitatif yang meliputi metode deskriptif dan metode statistik. Analisis data

dalam penelitian ini adalah meggunakan program SPSS 16.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan

data non tes yaitu hasil pengamatan aktivitas siswa. Data hasil observasi disajikan

untuk melihat penerapan metode pembelajaran NHT sudah diterapkan dengan

baik apa belum pada pembelajaran kompetensi dasar menghitung balok sederhana

(sendi dan rol)di kelas eksperimen. Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar

pengamatan, dengan pengamatan secara klasikal pada aktivitas siswa kemudian

diklasifikasi dan diskoring.

Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar pengamatan, dengan

pengamatan secara klasikal pada aktivitas siswa kemudian diklasifikasi dan

diskoring. Menurut Sudjana (2001:47) menyatakan bahwa dalam menentukan

banyak kelas interval yang sering diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak

15 kelas, dipilih menurut keperluan. Dalam kriteria keaktivan kelas pada

penelitian diambil 5 kelas. Adapunklasifikasi dan skoring sebagai berikut:

1= Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas< 16 %

2 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 33 % - 49 %

3 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas50 % - 66%

4 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 67 % - 83 %

5 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas >84 %

48

Skor yang telah diperoleh kemudian dihitung untuk mendapatkan nilai

persentase yang akan menunjukkan kriteria keaktifan siswa. Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Persentase = tingkat persentase yang dicapai

n = nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai

Deskripsipersentase yang diperoleh digunakan untuk menentukan kriteria

keaktifan siswa, sehingga dibuat tabel kriteria yang disusun dengan perhitungan

sebagai berikut:

1. Menentukan persentase skor maksimal dengan rumus sebagai berikut:

Nilai =

x 100%

Nilai =

x 100% = 100%

2. Menentukan persentase skor minimal

Nilai =

x 100%

Nilai =

x 100% = 20 %

3. Menentukan rentang persentase yang diperoleh dengan cara mengurangi

persen tertinggi dengan persen terendah, yaitu 100% - 20% = 80%.

49

4. Menetapkan interval kelas persentase. Interval dapat diperoleh dengan

membagi rentang dengan jumlah jenjang skor yang telah ditetapkan.

sehingga dapat diperoleh: 80% : 5 = 16

Pada penelitian ini, skor maksimal 100%, interval 16 dan skor minimal

20%. Jika dibuat kriteria keaktifan siswa dengan menggunakan interval presentase

lima kelas skor maksimalnya tidak bisa mencapai 100%, yaitu hanya mencapai

99%. Sehingga dalam penentuan skor tertinggi agar bisa mencapai 100% harus

ditambah 1 angka.Intervalnya juga ditambah 1 menjadi 17, sehingga skor

minimalnya menjadi 16%, bukan 20%.

Tabel 3.3 Kriteria Keaktifan Siswa

NO INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

1. 16% - 32% Tidak Aktif

2. 33% - 49% Kurang Aktif

3. 50% - 66% Cukup Aktif

4. 67% - 83% Aktif

5. 84% - 100% Sangat Aktif

Sumber : data penelitian diolah tahun 2014(Sudjana, 2002:51)

Mulyasa (2009:105) menyebutkan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil

dan berkualitas jika seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa

terlibat aktif baik fisik, mental maupun sosial serta menunjukkan kegairahan

belajar yang tinggi, semangat yang besar dan rasa percaya diri. Dari hasil

pengamatan aktivitas siswa diharapakan siswa aktif dalam pembelajaran sehingga

proses pembelajaran siswa akan menarik.

50

3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre Test)

Analisis data sebelum perlakuan digunakan untuk mengetahui apakah

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mmempunyai kemampuan awal

yang sama, adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Ujinormalitas merupakan uji awal yang dilakukan untuk menganalisis data

hasil belajar pre test guna mengetahui kenormalan data. Tahap uji normalitas ini

menggunakan SPSS 16 yaitu kolmogorov-smirnov dengan taraf kepercayaan95%

danα= 5% atau 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika taraf signifikansi

lebih dari 5% atau 0,05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas pada suatu data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

yang dipakai pada penelitian diperoleh dari populasi yang bervarian homogen atau

tidak.Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sample T

Test. Uji homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS 16 Levene Test

dengan taraf kepercayaan 95% dan α 5% atau 0,05. Jika diperoleh taraf

signifikansi lebih dari 5% maka dapat dikatakan bahwa varian sama atau

homogen.

3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji Kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal

kedua kelas siswa sebelum dilakukannya perlakuan sama atau tidak. Pengujian

menggunakan SPSS 16 Independent Sample T Test dengan taraf signifikansi α =

5% dengan kriteria pengujian, rata-rata nilai pre test kedua kelas tidak ada

51

perbedaan (sama) jika signifikasi 2 sisi lebih dari α = 0,05 pada Equal varians

assumed(asumsi varian sama) untuk data homogen, dan nilai signifikansi (2

sisi)lebih dari α = 0,05 pada Equal varians not assumed(asumsi varian tidak sama)

untuk data yang tidak homogen.

3.7.3 Analisis Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan (Post Test)

Data hasil belajar setelah perlakuan yang dimaksud adalah data hasil post

test yang dilakukan pada siswa setelah treatment (perlakuan). Analisis yang

digunakan adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menganalisis data hasil belajar post test guna

mengetahui kenormalan data. perhitungannya sama dengan perhitungan

normalitas sebelum perlakuan (pre test)yaitu menggunakan SPSS 16

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data post test dilakukan dengan cara yang sama seperti pada

uji normalitas data pre test, yaitu menggunakan program SPSS 16.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa metode pembelajaran NHT dapat

meningkatkan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilan mekanika teknik

siswa untuk kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol).

Peningkatan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilan ini dapat dilihat dari

perbedaan kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan dan kemampuan

akhir siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan pembelajaran NHT. Cara

52

menguji hipotesis ini yaitu dengan membandingkan hasil kemampuan awal (Pre

test) dengan kemampuan akhir (Post test) siswakelas eksperimen. Untuk menguji

hipotesis ini digunakan program SPSS 16paired sample t-test pada skor pre-test

dan post-test kelompok eksperimen dengan taraf kepercayaan α = 5%. H1 diterima

apabila nilai signifikansi (2 sisi)< 0,05.

Ho : Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT tidak dapat

meningkatkan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilanmekanika

teknik kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) siswa

kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015.

H1 : Pembelajaran dengan menggunakan metode NHTdapat meningkatkan

hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilanmekanika teknik

kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) siswa kelas

X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015.

b. Uji Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode NHT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan

dengan metode konvensional pada kompetensi dasar kompetensi dasar

menghitung balok sederhana (sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB tahun

pelajaran 2014/2015.Pengujian hipotesis ini menggunakan program SPSS 16

Independent Sample T Test dengan taraf kepercayaan α = 5%. Hasilnya H2

diterima apabila signifiknasi (2 sisi) < 0,05 pada Equal varians assumed (asumsi

53

varian sama) untuk data homogen dan H2 diterima jika signifiknasi (2 sisi) < 0,05

pada Equal varians not assumed(asumsi varian tidak sama)untuk data tidak

homogen.

Ho : Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT tidak lebih efektif

dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode

konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi

dan rol) siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran

2014/2015.

H2 :Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT lebih efektif dalam

meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode

konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi

dan rol) siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran

2014/2015.

102

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran NHT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan

menggunakan metode konvensional kompetensi dasar menghitung balok

sederhana (sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 5

Semarang tahun ajaran 2014/2015 yang ditunjukkan dengan . Nilai rata-

rata pre test dan post test pada kelas eksperimen dari 62,78 meningkat

menjadi sebesar 79,72. Pada nilai afektif terjadi peningkatan dari 62,91

meningkat menjadi 77,36 dan nilai psikomotorik juga terjadi

peningkatan dari 64,72 meningkat menjadi 77,36 lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol. Karena pembelajaran pada kelas

eksperimen menggunakan metode pembelajaran NHT sedangkan pada

kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional..

2. Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT efektif dalam

meningkatkan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilan mekanika

teknik kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran

2014/2015 dengan rata-rata hasil belajar yang diperoleh mengalami

103

peningkatan yaitu sebesar 16,94 dengan ketercapaian standar kelulusan

minimal 100 %, walaupun ada 11 (sebelas) siswa yang memiliki nilai 75

(C+) sudah dianggap lulus. Nilai sikap juga mengalami peningkatan

14,44% dan nilai keterampilan 12,64%. Peningkatan ini lebih tinggi

dibandingkan hasil belajar kelas kontrol yang tanpa perlakuan metode

pembelajaran NHT yaitu 13,19 dengan ketercapaian standar kelulusan

minimal 77,78%. Nilai sikap 12,23% dan nilai keterampilan 7,64%

dengan menggunakan metode konvesional. Selain dari peningkatan hasil

belajar, efektifitas metode pembelajaran NHT juga dapat dilihat dari

meningkatnya aktivitas siswa dari 66,67 menigkat menjadi 83,10 lebih

tinggi dari pada nilai aktivitas siswa pada kelas kontrol.

5.2 Saran

Saran yang dapat diajukan terkait dengan penelitian ini adalah :

1. Metode pembelajaran NHT dapat digunakan sebagai alternatif metode

pembelajaran mekanika teknik yang inovatif pada kompetensi dasar

menghitung balok sederhana (sendi dan rol) untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Namun dalam penerapanya, ada hal yang perlu

diperhatikan dalam penerapan metode pembelajaran NHT, yaitu Guru

lebih memotivasi siswa untuk berani maju ke depan kelas guna

mengemukakan pendapat atau hasil diskusinya mengenai materi

mekanika teknik.

104

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi.Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Arifin,Zaenal. 1991. Evaluasi Intruksional Prinsip, Tekhnik, Prosedur. Bandung

PT.Remaja Rosdakarya.

Darmali, Arief dan Ichwan. 1979. Ilmu Gaya Teknik Sipil. Jakarta : Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan.

Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah,Syaiful Bahri. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam . 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.

Semarang : BP UNDIP.

Hamalik,Oemar. 2012. Psikologi Belajar&Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algensindo.

Hasbullah. 2001.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Ibrahim, H. Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University

Press.

Masnur Muslich. (2007). KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan

komtekstual panduan bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

105

Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT.MKK

UNNES.

Purwanto, Ngalim. 2011. Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis. Jakarta :

PT.Remaja Rosdakarya.

Rifa’i, Akhmad dan Catharina, Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang :

Universitas Negeri Semarang Press.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma penelitian Sosial. Yogyakarta : Tiara

Wacana.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.

Jakarta : Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

PT.Rineka Cipta.

Sudjana. 2001. Metode Statistika.Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : ALFABETA.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi

Revisi). Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori, dan Aplikasi PAKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Surya, Moch. 2004. Psikologi Pembelajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Suryabrata, Sumadi. 2006.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada.

Suwarno, Wiji. 2008. Dasar- dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta : Ar-ruzz Media

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Trianto. 2007. Model – model Pembelajaran Inovatif berorientasi konstruktivistik:

Konsep, LandasanTeoritis – Praktis. Jakarta : Prestasi Pustaka Raya.

106

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin dalam Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta :

PT.Grasindo.

Wiryawan, Siswadi. 1998. Analisis Struktur Tertentu. Jakarta

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta : PT.Sinar Grafika.

107

LAMPIRAN

108

Lampiran 1

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN

Kompetensi Dasar Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)

Tahun Ajaran 2013/2014

NO X TGB 1 X TGB 2 X TGB 3

1 78 65 77

2 78 77 76

3 77 78 77

4 70 78 65

5 78 65 78

6 78 60 65

7 79 77 60

8 80 75 78

9 80 78 78

10 65 78 60

11 80 65 80

12 70 77 75

13 79 80 80

14 75 80 70

15 75 65 65

16 65 75 75

17 80 75 70

18 78 80 75

19 70 65 76

20 80 70 78

21 70 80 70

22 76 75 65

23 60 80 77

24 77 65 70

25 81 75 70

26 65 65 80

27 77 77 60

28 60 77 76

29 65 70 65

30 70 65 77

109

Lampiran 2

DAFTAR NAMA SISWA

KELAS UJI COBA

No Kode Siswa Nama Siswa

1 UC-01 Afan Febrianto

2 UC-02 Ali Saefudin

3 UC-03 Alvian Rifky S

4 UC-04 Ari Mulyo S

5 UC-05 Ari Setiawan

6 UC-06 Bagas Ade

7 UC-07 Bagus Arianto

8 UC-08 Daevin Tufik Fitrianto

9 UC-09 Dodik Tri P

10 UC-10 Edwin Dwi F

11 UC-11 Eko Ardiyanto

12 UC-12 Eko Muji Santoso

13 UC-13 Eva Aziza

14 UC-14 Fernanda Nova P

15 UC-15 Fery Ryan D P

16 UC-16 Gilmanseptiar

17 UC-17 Imam Maulana

18 UC-18 Khairulsyah M

19 UC-19 Mareta Dian R

20 UC-20 Muhammad Wahyudi

21 UC-21 M. Hidayatulloh

22 UC-22 Nobel Prasetya

23 UC-23 Prabaswara H.S

24 UC-24 Restu Aprilliano

25 UC-25 Rio Dwi K

26 UC-26 Siti Rubinah

27 UC-27 Widyawan Nur A

28 UC-28 Yoga Dimas Sapendra

29 UC-29 Andika Maulana

30 UC-30 Krisna Bayu P

31 UC-31 Dimas Sejuta Nugraha

110

Lampiran 3

DARTAR NAMA SISWA KELAS ESKPERIMEN

X TGB 1

No Kode

siswa Nama No

Kode

siswa Nama

1 E-01 Ade Astrid Aulia Usman 19 E-19 Kuriniawan Dwi Prasetyo

2 E-02 Ade Ridho Kurniawan 20 E-20 Leoni Alfiana Damayanti

3 E-03 Afifah Setya ningrum 21 E-21 M. Afif Maulana

4 E-04 Ahmad Zuda Sholihin 22 E-22 Ma’Rufan Walid Gunawan

5 E-05 Aji Mu’Arif 23 E-23 Muhammad Choerul A

6 E-06 Andri Putra Oktavia M 24 E-24 Muhammad Winanto

7 E-07 Ardi Pradana 25 E-25 Mukminatul Lusiana

8 E-08 Bayu Setiawan 26 E-26 Nando Dava Ulinuha

9 E-09 Dandi Dwi Septiano 27 E-27 Naufal Aldzaky Y

10 E-10 Dika Setiawan 28 E-28 Nugraha Yudha P

11 E-11 Dimas Bagus Pradana 29 E-29 Rachma Rahardini

12 E-12 Doni Maulana Rizky 30 E-30 Riyan Ady Pamungkas

13 E-13 Dwi Novaanto M 31 E-31 Rizal Samudra Adi P

14 E-14 Ericha Farah Ersyada 32 E-32 Safa’Un Putri Setiadini

15 E-15 Fachrul Ikhsan 33 E-33 Setiyo Sura Anggara

16 E-16 Fikri Fauzan 34 E-34 Titik Sejati

17 E-17 Haniatul Istiqlalia 35 E-35 Vincentius Andika Dian P

18 E-18 Hendrawan Pramono 36 E-36 Winda Krisnawati

111

Lampiran 4

DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL

X TGB 2

No Kode

Siswa Nama No

Kode

Siswa Nama

1 K-01 Achmad Farin Fauzan 19 K-19 Habib Agung Nur S

2 K-02 Achmad Novan Syadzali 20 K-20 Hisyam Imawan

3 K-03 Acmad Sugito 21 K-21 Ivan Zamorano

4 K-04 Alfin Chrismonica 22 K-22 Karinatika Indah Jaya

5 K-05 Alif Rizal Maulana 23 K-23 Karunia Wulan Ramadini

6 K-06 Amik Yunita Istiqomah 24 K-24 Lanang Prayoyo

7 K-07 Anggun Wulansari 25 K-25 Maharani Safitri

8 K-08 Bagas Priyo Hambodo 26 K-26 Mochamad Rizki

9 K-09 Bayu Agung Santoso 27 K-27 Muhammad Husni H

10 K-10 Diah Ayu Intan Sari 28 K-28 Musa Darmawan Sutrisno

11 K-11 Evi Nur Malasari 29 K-29 Nabiha .F.I

12 K-12 Faisal Santoso 30 K-30 Nanda Danty Kumalasari

13 K-13 Farhansyah Noufal .R.S 31 K-31 Rio Agus Pradhana

14 K-14 Faris Rizaldy 32 K-32 Riski Andrianto

15 K-15 Febriy Setiawan 33 K-33 Rizal Teddy Setyawan

16 K-16 Ferry Septian Bagaskoro 34 K-34 Septian Dwi Nugroho

17 K-17 Fran’S Sinaga 35 K-35 Sophian Irman

18 K-18 Galih Raras Rahmawati 36 K-36 Tohir Nur Ilham

112

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 1

Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang

Kelas/Semester : X/Satu

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

113

B. KOMPETENSI DASAR

Menghitung konstruksi balok sederhana

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

a. Kognitif

Proses

- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok

sederhana konsol (jepit).

- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok

sederhana konsol (jepit) dalam beberapa kelompok.

- Menghitung balok sederhana konsol (jepit).

b. Psikomotor

- Diskusi kelompok tentang materi menghitung konstruksi

balok sederhana konsol (jepit).

- Mempresentasikan hasil diskusi tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana konsol (jepit).

c. Afektif

1. Karakter

- Berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana konsol (jepit) dengan benar serta dapat bertindak

demokratis, tanggung jawab, dan saling menghargai.

2. Keterampilan sosial

- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang

ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi

menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit).

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Kognitif

- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan

konstruksi balok sederhana konsol (jepit).

- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi

balok sederhana.

114

- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana konsol

(jepit).

b. Psikomotor

- Siswa dapat berdiskusi dengan baik tentang materi

menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)

c. Afektif

1. Karakter

- Siswa dapat berdiskusi tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana konsol (jepit) dengan benar

serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan

saling menghargai

2. Keterampilan sosial

- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,

menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam

berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana konsol (jepit)

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Analisis balok statis tentu balok terjepit sebelah dengan beban

terpusat

- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi rata

- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi

segitiga

F. METODE PEMBELAJARAN

- Metode : Numbered Head Together (NHT)

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)

a. Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan salam

2. Salah seorang siswa memimpin doa bersama

3. Guru mengabsen siswa yang tidak hadir

4. Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa

115

b. Motivasi

2. Kegiatan Inti ( 160 menit)

a. Eksplorasi

1. Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian

dan prosedur yang harus dilakukan siswa termasuk

memberikan pre-test.

2. Menjelaskan materi tentang balok – balok terjepit sebelah,

menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung balok

terjepit dengan beban terpusat.

3. Menjelaskan materi tentang balok – balok konsol,

menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung

balok konsol dengan muatan beban terbagi rata.

b. Elaborasi

1. Pelaksanaan pre-test

2. Memberikan penjelasan mengenai metode pembelajaran

NHT

3. Guru menyampaikan materi tentang balok – balok terjepit

sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat,

menghitung balok terjepit dengan beban terpusat.

4. Guru menyampaikan materi tentang balok – balok konsol,

menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung

balok konsol dengan muatan beban terbagi rata.

c. Konfirmasi

1. Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok terjepit

sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat,

menghitung balok terjepit dengan beban terpusat.

2. Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok konsol,

menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung

balok konsol dengan muatan beban terbagi rata.

116

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)

1. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa menegenai

materi menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan

rol)

2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya

3. Guru menutup pelajaran

H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran

- White board

- Spidol

- Penggaris

b. Sumber Pembelajaran

- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK

- Lembar kerja siswa kelas X SMK

I. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian

- Penilaian proses belajar mengajar

Individu:

- siswa berusaha memahami pelajaran

- keaktifan individu dalam kelompok

- kerjasama dalam kelompok

- tugas individu

Kelompok:

- keaktifan dan kekompakan dalam kelompok

- hasil akhir / kesimpulan dari setiap kelompok

- tugas kelompok

b. Instrumen/Alat Penilaian

- Pre test

117

Semarang,

Mengetahui

Guru Mekanika Teknik Peneliti

Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P

NIP: NIM : 5101410036

118

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 2

Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang

Kelas/Semester : X/Satu

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

119

B. KOMPETENSI DASAR

Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Kognitif

Proses

- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol)

- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol) dalam beberapa kelompok

- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

- Psikomotor

- Diskusi kelompok tentang materi menghitung konstruksi

balok sederhana (sendi dan rol)

- Mempresentasikan hasil diskusi tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

- Afektif

a. Karakter

- Berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta dapat

bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling

menghargai

b. Keterampilan sosial

- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang

ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Kognitif

- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok

sederhana

120

- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

b. Psikomotor

- Siswa dapat berdiskusi dengan baik tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

c. Afektif

1. Karakter

- Siswa dapat berdiskusi tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar

serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan

saling menghargai

2. Keterampilan sosial

- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,

menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam

berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol)

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

miring

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

terbagi rata

F. METODE PEMBELAJARAN

- Metode : Numbered Head Together (NHT)

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)

a. Apersepsi

- Guru membuka pelajaran dengan salam

- Salah seorang siswa memimpin doa bersama

- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir

- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa

121

b. Motivasi

2. Kegiatan Inti (±160 menit)

a. Eksplorasi

- Guru membentuk kelompok secara heterogen dengan

masing-masing kelompok sesuai hasil pre test sebelumnya.

- Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompok

diskusi dan memberikan nomor kepada setiap siswa.

b. Elaborasi

- Siswa berkumpul sesuai kelompok yang telah ditentukan

guru

- Siswa mempelajari materi tentang menghitung konstruksi

balok sederhana (sendi dan rol) dan dilanjutkan dengan

berdiskusi mengenai latihan-latihan soal yang diberikan guru

- Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka

melalui nomor siswa yang telah dipanggil oleh guru.

c. Konfirmasi

- Guru membahas hasil jawaban diskusi yang aru saja

dipresentasikan dan bersama siswa.

- Guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi

kelompok NHT.

- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai soal

yang telah diberikan.

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)

- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya

- Guru menutup pelajaran

H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran

- White board

- Spidol

- Penggaris

122

b. Sumber Pembelajaran

- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK

- Lembar kerja siswa kelas X SMK

I. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian

b. Penilaian proses belajar mengajar

Individu:

- siswa berusaha memahami pelajaran

- keaktifan individu dalam kelompok

- kerjasama dalam kelompok

- tugas individu

Kelompok:

- keaktifan dan kekompakan dalam kelompokhasil akhir /

kesimpulan dari setiap kelompok

- tugas kelompok

c. Instrumen/Alat Penilaian

Latihan soal balok statis tentu dengan beban terpusat diatas dua

dudukan, beban miring dan beban terbagi rata.

Semarang,

Mengetahui

Guru Mekanika Teknik Peneliti

Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P

NIP: NIM : 5101410036

123

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 3

Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang

Kelas/Semester : X/Satu

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

124

B. KOMPETENSI DASAR

Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Kognitif

Proses

- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol)

- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol) dalam beberapa kelompok

- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

2. Psikomotor

- Diskusi kelompok tentang materi menghitung konstruksi

balok sederhana (sendi dan rol)

- Mempresentasikan hasil diskusi tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

3. Afektif

a. Karakter

- Berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta dapat

bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling

menghargai

b. Keterampilan sosial

- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang

ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kognitif

- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

125

- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi

balok sederhana

- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi

dan rol)

2. Psikomotor

- Siswa dapat berdiskusi dengan baik tentang materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

3. Afektif

a. Karakter

- Siswa dapat berdiskusi tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar

serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan

saling menghargai

b. Keterampilan sosial

- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,

menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam

berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol)

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

terbagi segitiga

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

trapesium

- Analisis balok statis tentu balok dua dudukan dengan beban

gabungan

F. METODE PEMBELAJARAN

- Metode : Numbered Head Together (NHT)

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)

a. Apersepsi

- Guru membuka pelajaran dengan salam

126

- Salah seorang siswa memimpin doa bersama

- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir

- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa

b. Motivasi

2. Kegiatan Inti (±160 menit)

a. Eksplorasi

- Guru membentuk kelompok secara heterogen dengan

masing-masing kelompok sesuai hasil pre test sebelumnya.

- Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompok

diskusi dan memberikan nomor kepada setiap siswa.

b. Elaborasi

- Siswa berkumpul sesuai kelompok yang telah ditentukan

guru

- Siswa mempelajari materi tentang menghitung konstruksi

balok sederhana (sendi dan rol) dan dilanjutkan dengan

berdiskusi mengenai latihan-latihan soal yang diberikan guru

- Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka

melalui nomor siswa yang telah dipanggil oleh guru.

c. Konfirmasi

- Guru membahas hasil jawaban diskusi yang aru saja

dipresentasikan dan bersama siswa.

- Guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi

kelompok NHT.

- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai soal

yang telah diberikan.

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)

- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya

- Guru menutup pelajaran

127

H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran

- White board

- Spidol

- Penggaris

b. Sumber Pembelajaran

- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK

- Lembar kerja siswa kelas X SMK

I. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian

- Penilaian proses belajar mengajar

Individu: - siswa berusaha memahami pelajaran

- keaktifan individu dalam kelompok

- kerjasama dalam kelompok

- tugas individu

Kelompok: - keaktifan dan kekompakan dalam kelompok

- hasil akhir / kesimpulan dari setiap kelompok

- tugas kelompok

b. Instrumen/Alat Penilaian

Latihan soal balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan

beban miring, beban trapesium dan beban gabungan.

Post Test

Semarang,

Mengetahui

Guru Mekanika Teknik Peneliti

Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P

NIP: NIM : 5101410036

128

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL) Pertemuan 1

Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang

Kelas/Semester : X/Satu

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

129

B. KOMPETENSI DASAR

Menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Kognitif

Proses

- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok

sederhana konsol (jepit)

- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok

sederhana konsol (jepit) dalam beberapa kelompok

- Menghitung balok sederhana konsol (jepit)

2. Psikomotor

- Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang

materi menghitung balok sederhana konsol (jepit)

3. Afektif

a. Karakter

- Memperhatikan guru menjelaskan tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana konsol (jepit) dengan benar serta

dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling

menghargai

b. Keterampilan sosial

- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang

ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi

menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kognitif

- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan

konstruksi balok sederhana konsol (jepit)

- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok

sederhana konsol (jepit)

- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana konsol

(jepit)

130

2. Psikomotor

- Siswa dapat memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang

materi menghitung balok sederhana konsol (jepit)

3. Afektif

a. Karakter

- Siswa dapat memperhatikan guru menjelaskan tentang materi

menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)

dengan benar serta dapat bertindak demokratis, tanggung

jawab, dan saling menghargai

b. Keterampilan sosial

- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,

menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam

berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana konsol (jepit)

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Analisis balok statis tentu balok terjepit sebelah dengan beban

terpusat

- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi rata

- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi

segitiga

F. METODE PEMBELAJARAN

- Metode : Konvesional (ceramah, tanya jawab dan diskusi)

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)

a. Apersepsi

- Guru membuka pelajaran dengan salam

- Salah seorang siswa memimpin doa bersama

- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir

- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa

b. Motivasi

2. Kegiatan Inti ( 160 menit)

131

a. Eksplorasi

- Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan

prosedur yang harus dilakukan siswa termasuk memberikan

pre-test.

- Menjelaskan materi tentang balok – balok terjepit sebelah,

menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung balok

terjepit dengan beban terpusat.

- Menjelaskan materi tentang balok – balok konsol,

menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung balok

konsol dengan muatan beban terbagi rata.

b. Elaborasi

- Pelaksanaan pre-test

- Guru menyampaikan materi tentang balok – balok terjepit

sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung

balok terjepit dengan beban terpusat.

- Guru menyampaikan materi tentang balok – balok konsol,

menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung balok

konsol dengan muatan beban terbagi rata.

c. Konfirmasi

- Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok terjepit

sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung

balok terjepit dengan beban terpusat.

- Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok konsol,

menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung balok

konsol dengan muatan beban terbagi rata.

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)

- Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa menegenai

materi menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)

- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya

- Guru menutup pelajaran

132

H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran

- White board

- Spidol

- Penggaris

b. Sumber Pembelajaran

- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK

- Lembar kerja siswa kelas X SMK

I. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian

Penilaian proses belajar mengajar

- Tugas individu

- Keaktivan siswa di dalam kelas

- Sikap siswa dalam kelas

b. Instrumen/Alat Penilaian

- Pre test

Semarang,

Mengetahui

Guru Mekanika Teknik Peneliti

Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P

NIP: NIM : 5101410036

133

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL) Pertemuan 2

Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang

Kelas/Semester : X/Satu

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

134

B. KOMPETENSI DASAR

Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Kognitif

Proses

- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol)

- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol) dalam beberapa kelompok

- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

2. Psikomotor

- Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang

materi menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

3. Afektif

a. Karakter

- Memperhatian guru menjelaskan tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta

dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling

menghargai

b. Keterampilan sosial

- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang

ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kognitif

- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok

sederhana

- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi

dan rol)

135

2. Psikomotor

- Siswa dapat memperhatikan guru dalam menjelaskan dengan

baik tentang materi menghitung konstruksi balok sederhana

(sendi dan rol)

3. Afektif

a. Karakter

- Siswa memperhatikan guru menjelaskan tentang materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

dengan benar serta dapat bertindak demokratis, tanggung

jawab, dan saling menghargai

b. Keterampilan sosial

- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,

menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam

berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok

sederhana (sendi dan rol)

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

miring

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

terbagi rata

F. METODE PEMBELAJARAN

- Metode : Konvesional (ceramah, tanya jawab dan diskusi)

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)

a. Apersepsi

- Guru membuka pelajaran dengan salam

- Salah seorang siswa memimpin doa bersama

- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir

- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa

b. Motivasi

136

2. Kegiatan Inti ( 160 menit)

a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan mengenai materi menghitung konstruksi

balok sederhana (sendi dan rol)

- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.

- Guru memberikan kesempatan kepada salah satu siswa untuk

mengerjakan soal di depan kelas.

b. Elaborasi

- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

- Siswa mengerjakan latihan soal

- Salah satu siswa mengerjakan soal yang diberikan guru di

depan kelas.

c. Konfirmasi

- Guru membahas secara bersama-sama latihan soal yang

dikerjakan siswa.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Guru memberikan kesempatan bertanya apabila ada materi

yang kurang jelas.

- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya

- Guru menutup pelajaran

H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran

- White board

- Spidol

- Penggaris

b. Sumber Pembelajaran

- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK

- Lembar kerja siswa kelas X SMK

137

I. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian

Penilaian proses belajar mengajar

- Tugas individu

- Keaktivan siswa di dalam kelas

- Sikap siswa dalam kelas

b. Instrumen/Alat Penilaian

- Tugas mengenai balok statis tentu balok diatas dua dudukan

dengan beban terpusat, beban miring dan beban terbagi rata

Semarang,

Mengetahui

Guru Mekanika Teknik Peneliti

Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P

NIP: NIM : 5101410036

138

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL) Pertemuan 3

Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang

Kelas/Semester : X/Satu

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

139

B. KOMPETENSI DASAR

Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Kognitif

Proses

- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok sederhana

(sendi dan rol)

- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok sederhana

(sendi dan rol) dalam beberapa kelompok

- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

2. Psikomotor

- Memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang materi

menghitung balok sederhana (sendi dan rol)

3. Afektif

a. Karakter

- Memperhatikan guru menjelaskan tentang materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta

dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling

menghargai

b. Keterampilan sosial

- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang ide,

menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi menghitung

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kognitif

- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan

konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok

sederhana

- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

140

2. Psikomotor

- Siswa dapat memperhatikan guru dalam menjelaskan dengan baik

tentang materi menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan

rol)

3. Afektif

a. Karakter

- Siswa memperhatikan guru menjelaskan tentang materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan

benar serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan

saling menghargai

b. Keterampilan sosial

- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,

menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi

tentang materi menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan

rol)

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

terbagi segitiga

- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban

trapesium

- Analisis balok statis tentu balok dua dudukan dengan beban

gabungan

F. METODE PEMBELAJARAN

- Metode : Konvesional (ceramah, tanya jawab dan diskusi)

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)

a. Apersepsi

- Guru membuka pelajaran dengan salam

- Salah seorang siswa memimpin doa bersama

- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir

- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa

141

b. Motivasi

2. Kegiatan Inti ( 160 menit)

a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan mengenai materi menghitung konstruksi

balok sederhana (sendi dan rol)

- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.

- Guru memberikan kesempatan kepada salah satu siswa untuk

mengerjakan soal di depan kelas.

b. Elaborasi

- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi

menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)

- Siswa mengerjakan latihan soal

- Salah satu siswa mengerjakan soal yang diberikan guru di

depan kelas.

c. Konfirmasi

- Guru membahas secara bersama-sama latihan soal yang

dikerjakan siswa.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

- Guru memberikan kesempatan bertanya apabila ada materi

yang kurang jelas.

- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya

- Guru menutup pelajaran.

H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran

- White board

- Spidol

- Penggaris

b. Sumber Pembelajaran

- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK

- Lembar kerja siswa kelas X SMK

142

I. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian

Penilaian proses belajar mengajar

- Tugas individu

- Keaktivan siswa di dalam kelas

- Sikap siswa dalam kelas

b. Instrumen/Alat Penilaian

- Tugas mengenai balok statis tentu balok diatas dua dudukan

dengan beban terbagi segitiga, beban trapesium dan beban

gabungan.

- Post Test

Semarang,

Mengetahui

Guru Mekanika Teknik Peneliti

Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P

NIP: NIM : 5101410036

143

Lampiran 7

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Satuan Pendidikan : SMK Jumlah soal : 30

Tahun Pelajaran : 2014/2015 Bentuk soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik Waktu : 60 menit

No Aspek Indikator Nomor

Soal Persentase

1 Pengetahuan

(C1)

- Pengantar beban pada

konstruksi sederhana.

- Mendiskripsikan

beban pada bidang

konstruksi sederhana.

- Menyebutkan beban -

beban yang terdapat

dalam konstruksi

sederhana.

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9, 9, 10

10/30 X

100%

= 33,3%

2 Pemahaman

(C2)

- Mendiskripsikan

macam – macam

tumpuan pada

konstruksi sederhana

- Mendiskripsikan

syarat kesetimbangan

beban pada konstruksi

sederhana

- Mendiskripsikan

tentang nilai Resultant

(R) dan Momen (M)

pada konstruksi

sederhana

11, 12,

13, 14,

15, 16,

17, 18,

19, 20

10/30 X

100%

= 33,3%

3 Penerapan

(C3)

- Menghitung nilai

Resultant (R) pada

konstruksi sederhana.

- Menghitung Momen

(M) pada konstruksi

sederhana.

21, 22,

23, 24,

25, 26,

27, 28,

29, 30

10/30 X

100%

= 33,3%

144

Lampiran 8

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Pokok Bahasan : Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 30 menit

Petunjuk Umum

1. Isikan identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.

2. Jumlah soal sebanyak 30 pilihan ganda.

3. Periksalah dan bacalah dengan teliti soal-sola sebelum anda menjawb soal.

4. Tanya pada pengawas kalau anda kurang jelas atau kurang lengkap.

5. Tidak diijinkan menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, HP,

dan sebagaianya.

6. Jika soal pilihan ganda, beri tanda (X) untuk jawaban paling benar, pada

jawaban A, B, C, D, atau E.

7. Periksalah jawaban sebelum dikumpulkan pada pengawas

8. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret.

Pilihlah jawaban yang benar dari pertanyaan berikut ini !

1. Apa yang dimaksud dengan beban.....

a. Berat benda

b. Tinggi benda

c. Lebar benda

d. Luas benda

e. Volume benda

2. Apa yang dimaksud dengan beban mati.....

a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi

b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi

c. Beban yang tidak bergerak

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

3. Apa yang dimaksud dengan beban hidup....

a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi

b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi

c. Beban yang tidak bergerak

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

145

4. Apa yang dimaksud beban terbagi rata....

a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi

b. Beban yang mempunyai luas singgung besar

c. Beban yang tidak bergerak

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

5. Apa yang dimaksud beban segitiga....

a. Beban hidup

b. Beban yang terbagi dibidang yang luas

c. Beban yang bekerja membentuk segitiga

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

6. Apa yang dimaksud beban langsung....

a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi

b. Beban yang terbagi dibidang yang luas

c. Beban yang bekerja membentuk segitiga

d. Beban yang bergerak

e. Beban yang bergerak langsung pada konstruksi

7. Apa yang dimaksud beban tidak langsung....

a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi

b. Beban yang terbagi dibidang yang luas

c. Beban yang bekerja membentuk segitiga

d. Beban yang bergerak tidak langsung pada konstruksi

e. Beban yang bekerja tidak langsung pada konstruksi

8. Tumpuan sendi dapat menahan gaya....

a. Gaya mati

b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas

c. Gaya tarik

d. Gaya yang bergerak

e. Gaya tumpuan

9. Apa yang dimaksud gaya reaksi....

a. Gaya yang timbul akibat gaya aksi

b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas

c. Gaya tarik

d. Gaya yang bergerak

e. Gaya tumpuan

146

10. Apa yang dimaksud dengan beban terpusat....

a. Beban yang bekerja pada satu titik

b. Arah beban

c. Gaya beban

d. Gaya yang mempunyai arah

e. A, B dan C benar

Untuk soal nomor 11, 12, 13

1. 4.

2.

5.

3.

11. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan sendi

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

12. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan roll

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

13. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan jepit

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

14. Syarat gaya dalam keadaan setimbang

- Gaya aksi = gaya reaksi

- Tumpuan A = tumpuan B

- Beban = reaksi tumpuan A + reaksi tumpuan B

- Beban = ½ tumpuan A + ½ tumpuan B

- Beban - (tumpuan A + tumpuan B) = 0

Pernyataan dibawah ini dari soal diatas adalah benar,kecuali....

a. 1, 2 dan 3 d. 2, 3 dan 5

b. 1, 2 dan 5 e. 3, 4 dan 5

c. 1, 3 dan 5

147

15.

Berdasarkan soal diatas, pernyataan dibawah ini adalah benar, kecuali....

a. P = A + B d. A = B = ½ P

b. P – (A+B) = 0 e. (A + B) – P = 0

c. P = A – B

16. Untuk soal nomor 16 dan 17

Di bawah ini merupakan cara analitis untuk menghitung nilai P Vertikal,

hitungan yang benar adalah....

a. PV = sin 30⁰ d. PV = PH – (sin 30⁰) b. PV = cos 30⁰ e. PV = PH + (sin 30⁰) c. PV = tag 30⁰

17. Di bawah ini merupakan cara analitis untuk menghitung nilai P Horisontal,

hitungan yang benar adalah....

a. PH = sin 30⁰ d. PH = PV – (sin 30⁰) b. PH = cos 30⁰ e. PH = PV + (sin 30⁰) c. PH = tag 30⁰

18. Untuk soal nomor 18, 19 dan 20

P

A B

2m 2m

30⁰ PV

PH

P

P

A B

2m 4m

148

Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik B yang benar

adalah....

a. MB = (RA x 4) – (P x 2)

b. MB = (RA x 6) – (P x 2)

c. MB = (RA x 2) – (P x 2)

d. MB = (RA x 6) – (P x 4)

e. MB = (RA x 2) – (P x 4)

19. Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik A yang benar

adalah....

a. MA = (RB x 4) – (P x 2)

b. MA = (RB x 4) – (P x 4)

c. MA = (RB x 2) – (P x 2)

d. MA = (RB x 6) – (P x 2)

e. MA = (RB x 6) – (P x 4)

20. Dari gambar diatas, pernyataan yang benar adalah....

a. P = RB

b. P = RA

c. P = RA - RB

d. P = ½ RA + ½ RB

e. P = RA + RB

21.

Dari gambar diatas nilai A yang benar adalah...

a. A = 1 kg d. A = 7 kg

b. A = 3 kg e. A= 5 kg

c. A = 6 kg

22.

P = 10 kg

A B

3m 3m

A B

5m 2m

P = 6 kg

149

Dari gambar diatas nilai A yang benar adalah...

a. A = 1,7 kg d. A = 4,3 kg

b. A = 3 kg e. A = 2 kg

c. A = 6 kg

23.

Dari gambar diatas nilai B yang benar adalah...

a. RAV = 2,4 kg dan RAH = 7,07 kg d. RAV = 4,1 kg dan RAH =

2,4 kg

b. RAV = 4,1 kg dan RAH = 7,07 kg e. RAV = 7,07 kg dan RAH =

2,4 kg

c. RAV = 2,4 kg dan RAH = 4,1kg

24.

Dari gambar diatas nilai A adalah...

a. A = 5 kg d. A = 7 kg

b. A = 6 kg e. A = 8 kg

c. A = 10 kg

25.

P = 10 kg 45⁰

PV

PH A B

3m 5m

5m 3m

P = 10 kg

A

q = 5 kg/m

8m

A B

150

Dari gambar diatas nilai R pada titik A adalah...

a. RA = 35 kg d. RA = 15 kg

b. RA = 20 kg e. RA = 40 kg

c. RA = 30 kg

26.

Dari gambar diatas nilai A adalah...

a. A = 30 kg d. A = 60 kg

b. A = 50 kg e. A = 40 kg

c. A = 20 kg

27.

Dari gambar diatas nilai R dititik A adalah....

a. RA = 20 kg d. RA = 26 kg

b. RA = 30 kg e. RA = 50 kg

c. RA = 44 kg

28.

Dari gambar diatas nilai R pada titik B adalah...

a. RB = 42,5 kg d. RB = 43,5 kg

b. RB = 47,5 kg e. RB = 45,5 kg

c. RB = 40,5 kg

2m 6m

A

2m

q = 10 kg/m

A B

6m 2m 2m

q = 10 kg/m P = 10 kg

P = 10 kg q = 10 kg/m

6m 2m

A B

151

29.

Dari gambar diatas, jika sudut P = 45⁰. Maka nilai R pada titik A adalah....

a. RA = 50,828 kg d. RA = 54,242 kg

b. RA = 52,242 kg e. RA = 52,828 kg

c. RA = 54,242 kg

30.

Dari gambar diatas, nilai R pada titik B adalah....

a. RB= 36,7 kg d. RB = 13,7 kg

b. RB = 13,3 kg e. RB = 36,13 kg

c. RB = 36,3 kg

NOTE : NILAI AKAN LEBIH BERARTI JIKA KITA BISA

MENDAPATKANNYA DENGAN HASIL USAHA SENDIRI

DARI PADA HARUS MEMINTA PADA ORANG LAIN.

^-^ SELAMAT MENGERJAKAN ^-^

P = 10 kg q = 10 kg/m

6m 4m

A B

q = 10 kg/m

6m 3m

A B

P = 10 kg

152

Lampiran 9

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. A 11. B 21. E

2. C 12. C 22. D

3. D 13. A 23. A

4. B 14. C 24. C

5. C 15. C 25. B

6. A 16. A 26. D

7. E 17. B 27. D

8. C 18. D 28. A

9. A 19. D 29. C

10. A 20. E 30. A

153

Lampiran 10

Jawaban Soal Uji Coba

NAMA NOMORSOAL Y Y' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

R1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 22 484

R2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 22 484

R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 21 441

R4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 400

R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 23 529

R6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 20 400

R7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 21 441

R8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 24 576

R9 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 13 169

R10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 23 529

R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 22 484

R12 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 12 144

R13 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 17 289

R14 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 17 289

R15 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 14 196

R16 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 18 324

R17 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 17 289

R18 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 13 169

R19 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 121

R20 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 8 64

R21 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 10 100

R22 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 11 121

R23 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 12 144

R24 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 17 289

R25 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 17 289

R26 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 15 225

R27 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14 196

R28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 17 289

R29 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 5 25

R30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 8 64

R31 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 13 169

JMLH 19 19 9 22 18 22 20 23 23 22 19 24 15 18 20 19 5 19 21 25 17 7 2 3 19 17 13 10 15 12 497 8733

154

Lampiran 11

1. UJI VALIDITAS SOAL UJI COBA

VALIDITAS NOMOR SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Mp 18,79 18,84 20,11 17,41 18,39 17,64 18,35 17,61 17,39 17,64 18,11 17,83 18,07 18,06 17,85

Mt 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03

p 0,61 0,61 0,29 0,71 0,58 0,71 0,65 0,74 0,74 0,71 0,61 0,77 0,48 0,58 0,65

q 0,39 0,39 0,71 0,29 0,42 0,29 0,35 0,26 0,26 0,29 0,39 0,23 0,52 0,42 0,35

pq 0,24 0,24 0,21 0,21 0,24 0,21 0,23 0,19 0,19 0,21 0,24 0,17 0,25 0,24 0,23

St 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97

rpbis 0,698 0,712 0,525 0,433 0,558 0,505 0,629 0,538 0,464 0,505 0,525 0,671 0,397 0,479 0,493

rtabel 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355

Kriteria VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

NO SOAL PENELITIA

N

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

VALIDITAS NOMOR SOAL

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Mp 17,58 18,40 17,58 18,19 16,00 17,71 18,14 13,50 11,00 15,32 17,24 15,46 18,80 16,13 17,08

Mt 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03

p 0,61 0,16 0,61 0,68 0,81 0,55 0,23 0,06 0,10 0,61 0,55 0,42 0,32 0,48 0,39

q 0,39 0,84 0,39 0,32 0,19 0,45 0,77 0,94 0,90 0,39 0,45 0,58 0,68 0,52 0,61

pq 0,24 0,14 0,24 0,22 0,16 0,25 0,17 0,06 0,09 0,24 0,25 0,24 0,22 0,25 0,24

St 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97

rpbis 0,392 0,209 0,392 0,630 -0,013 0,371 0,229 -0,134 -0,332 -0,181 0,267 -0,098 0,384 0,020 0,168

rtabel 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355

Kriteria VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK VALID TIDAK TIDAK

NO SOAL PENELITIA

N

16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -

DIKETAHUI,

jika r pbis > r tabel, maka soal uji coba valid

r tabel (N= 31) = 0,355

155

Lampiran12

2. UJI DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA

UJI DP NOMOR SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BA 11 12 7 13 12 14 12 14 15 13 11 14 10 11 13

BB 7 6 2 9 5 8 7 8 7 8 7 9 4 6 6

JA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

D 0,27 0,40 0,33 0,27 0,47 0,40 0,33 0,40 0,53 0,33 0,27 0,33 0,40 0,33 0,47

Kriteria CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK

NO SOAL PENELITI

AN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UJI DP

NOMOR SOAL

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

BA 14 2 12 13 11 11 5 1 0 9 9 4 7 5 6

BB 4 3 6 8 13 6 2 1 3 9 8 9 2 9 6

JA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

JB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

D 0,67 -0,07 0,40 0,33 -0,13 0,33 0,20 0,00 -0,20 0,00 0,07 -0,33 0,33 -0,27 0,00

Kriteria BAIK JELEK CUKUP CUKUP JELEK CUKUP JELEK JELEK JELEK JELEK JELEK JELEK CUKUP JELEK JELEK

NO SOAL PENELITI

AN

16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -

Diketahui, jika D ≤ 0,2 maka kriteria soal "JELEK"

D ≤ 0,4 maka kriteria soal "CUKUP"

D ≤ 0,7 maka kriteria soal "BAIK"

156

Lampiran 13

3. UJI TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA

UJI TK NOMOR SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BA+BB 18 18 9 22 17 22 19 22 22 21 18 23 14 17 19

JA+JB 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P 0,58 0,58 0,29 0,71 0,55 0,71 0,61 0,71 0,71 0,68 0,58 0,74 0,45 0,55 0,61

Kriteria SEDANG SEDANG SUKAR MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG

NO SOAL

PENELITIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UJI TK NOMOR SOAL

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

BA+BB 18 5 18 21 24 17 7 2 3 18 17 13 9 14 12

JA+JB 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P 0,58 0,16 0,58 0,68 0,77 0,55 0,23 0,06 0,10 0,58 0,55 0,42 0,29 0,45 0,39

Kriteria SEDANG SUKAR SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG SUKAR SUKAR SUKAR SEDANG SEDANG SEDANG SUKAR SEDANG SEDANG

NO SOAL

PENELITIAN

16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -

Diketahui, jika p ≤ 0,3 maka kriteria soal "SUKAR"

p ≤ 0,7 maka kriteria soal "SEDANG"

p ≤ 1 maka kriteria soal "MUDAH"

157

Lampiran 14

4. RELIABILITAS BUTIR SOAL

UJI R NOMOR SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

D 0,27 0,40 0,33 0,27 0,47 0,40 0,33 0,40 0,53 0,33 0,27 0,33 0,40 0,33 0,47

Kriteria DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I DIPAKA

I

NO SOAL

PENELITIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UJI R

NOMOR SOAL

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

VQLID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK VALID TIDAK TIDAK

D 0,67 -0,07 0,40 0,33 -0,13 0,33 0,20 0,00 -0,20 0,00 0,07 -0,33 0,33 -0,27 0,00

Kriteria DIPAKA

I DIBUA

NG DIPAKA

I DIPAKA

I DIBUA

NG DIPAKA

I DIBUA

NG DIBUA

NG DIBUA

NG DIBUA

NG DIBUA

NG DIBUA

NG DIPAKA

I DIBUA

NG DIBUA

NG

NO SOAL

PENELITIAN

16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -

RUMUS ALPHA CRONBACH

K = 30

r11 = k

x 1 - ∑pq

∑pq = 6,28

(k-1) s2

s2 = 24,68

= 0,77 > 0,7

JIKA NILAI ALPHA CRONBACH > 70, MAKA INSTRUMEN DIANGGAP RELIABEL

(NUNALLY, 1994)

158

Lampiran 15

KISI-KISI SOAL PRE TEST DAN POST TEST

Satuan Pendidikan : SMK Jumlah soal : 20

Tahun Pelajaran : 2014/2015 Bentuk soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik Waktu : 60 menit

No Aspek Indikator Nomor

Soal Persentase

1 Pengetahuan

(C1)

- Pengantar beban pada

konstruksi sederhana.

- Mendiskripsikan

beban pada bidang

konstruksi sederhana.

- Menyebutkan beban -

beban yang terdapat

dalam konstruksi

sederhana.

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9, 10

10/20 X

100%

= 50%

2 Pemahaman

(C2)

- Mendiskripsikan

macam – macam

tumpuan pada

konstruksi sederhana

- Mendiskripsikan

syarat kesetimbangan

beban pada konstruksi

sederhana

- Mendiskripsikan

tentang nilai Resultant

(R) dan Momen (M)

pada konstruksi

sederhana

11, 12,

13, 14,

15, 16,

17, 18

8/20 X

100%

= 40%

3 Penerapan

(C3)

- Menghitung nilai

Resultant (R) pada

konstruksi sederhana.

- Menghitung Momen

(M) pada konstruksi

sederhana.

19, 20

2/20 X

100%

= 10%

159

Lampiran 16

SOAL PRE TEST DAN POST TEST

Mata Pelajaran : Mekanika Teknik

Pokok Bahasan : Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 30 menit

Petunjuk Umum

1. Isikan identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.

2. Jumlah soal sebanyak 30 pilihan ganda.

3. Periksalah dan bacalah dengan teliti soal-sola sebelum anda menjawb soal.

4. Tanya pada pengawas kalau anda kurang jelas atau kurang lengkap.

5. Tidak diijinkan menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, HP,

dan sebagaianya.

6. Jika soal pilihan ganda, beri tanda (X) untuk jawaban paling benar, pada

jawaban A, B, C, D, atau E.

7. Periksalah jawaban sebelum dikumpulkan pada pengawas

8. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret.

Pilihlah jawaban yang benar dari pertanyaan berikut ini !

1. Apa yang dimaksud dengan beban.....

a. Berat benda

b. Tinggi benda

c. Lebar benda

d. Luas benda

e. Volume benda

2. Apa yang dimaksud dengan beban mati.....

a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi

b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi

c. Beban yang tidak bergerak

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

3. Apa yang dimaksud dengan beban hidup....

a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi

b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi

c. Beban yang tidak bergerak

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

160

4. Apa yang dimaksud beban terbagi rata....

a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi

b. Beban yang mempunyai luas singgung besar

c. Beban yang tidak bergerak

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

5. Apa yang dimaksud beban segitiga....

a. Beban hidup

b. Beban yang terbagi dibidang yang luas

c. Beban yang bekerja membentuk segitiga

d. Beban yang bergerak

e. Beban tumpuan

6. Apa yang dimaksud beban langsung....

a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi

b. Beban yang terbagi dibidang yang luas

c. Beban yang bekerja membentuk segitiga

d. Beban yang bergerak

e. Beban yang bergerak langsung pada konstruksi

7. Apa yang dimaksud beban tidak langsung....

a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi

b. Beban yang terbagi dibidang yang luas

c. Beban yang bekerja membentuk segitiga

d. Beban yang bergerak tidak langsung pada konstruksi

e. Beban yang bekerja tidak langsung pada konstruksi

8. Tumpuan sendi dapat menahan gaya....

a. Gaya mati

b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas

c. Gaya tarik

d. Gaya yang bergerak

e. Gaya tumpuan

9. Apa yang dimaksud gaya reaksi....

a. Gaya yang timbul akibat gaya aksi

b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas

c. Gaya tarik

d. Gaya yang bergerak

e. Gaya tumpuan

161

10. Apa yang dimaksud dengan beban terpusat....

a. Beban yang bekerja pada satu titik

b. Arah beban

c. Gaya beban

d. Gaya yang mempunyai arah

e. A, B dan C benar

Untuk soal nomor 11, 12, 13

1. 4.

2.

5.

3.

11. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan sendi

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

12. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan roll

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

13. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan jepit

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

14. Syarat gaya dalam keadaan setimbang

1. Gaya aksi = gaya reaksi

2. Tumpuan A = tumpuan B

3. Beban = reaksi tumpuan A + reaksi tumpuan B

4. Beban = ½ tumpuan A + ½ tumpuan B

5. Beban - (tumpuan A + tumpuan B) = 0

Pernyataan dibawah ini dari soal diatas adalah benar,kecuali....

d. 1, 2 dan 3 d. 2, 3 dan 5

e. 1, 2 dan 5 e. 3, 4 dan 5

f. 1, 3 dan 5

162

15.

Berdasarkan soal diatas, pernyataan dibawah ini adalah benar, kecuali....

a. P = A + B d. A = B = ½ P

b. P – (A+B) = 0 e. (A + B) – P = 0

c. P = A – B

16. Untuk soal nomor 16 dan 17

Di bawah ini merupakan cara analitis untuk menghitung nilai P Vertikal,

hitungan yang benar adalah....

a. PV = sin 30⁰ d. PV = PH – (sin 30⁰) b. PV = cos 30⁰ e. PV = PH + (sin 30⁰) c. PV = tag 30⁰

17. Untuk soal nomor 17 dan 18

Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik B yang benar

adalah....

a. MB = (RA x 4) – (P x 2)

b. MB = (RA x 6) – (P x 2)

c. MB = (RA x 2) – (P x 2)

d. MB = (RA x 6) – (P x 4)

e. MB = (RA x 2) – (P x 4)

P

A B

2m 2m

30⁰ PV

PH

P

P

A B

2m 4m

163

18. Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik A yang benar

adalah....

a. MA = (RB x 4) – (P x 2)

b. MA = (RB x 4) – (P x 4)

c. MA = (RB x 2) – (P x 2)

d. MA = (RB x 6) – (P x 2)

e. MA = (RB x 6) – (P x 4)

19.

Dari gambar diatas nilai A yang benar adalah...

a. A = 1 kg d. A = 7 kg

b. A = 3 kg e. A= 5 kg

c. A = 6 kg

20.

Dari gambar diatas nilai R pada titik B adalah...

a. RB = 42,5 kg d. RB = 43,5 kg

b. RB = 47,5 kg e. RB = 45,5 kg

c. RB = 40,5 kg

^-^ SELAMAT MENGERJAKAN ^-^

A B

3m 3m

P = 10 kg q = 10 kg/m

6m 2m

A B

164

Lampiran 17

KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST DAN POST TEST

1. A 11. B

2. C 12. C

3. D 13. A

4. B 14. C

5. C 15. C

6. A 16. A

7. E 17. D

8. C 18. D

9. A 19. E

10. A 20. A

165

Lampiran 18

DATA NILAI PRE-TEST

KELAS KONTROL NO KODE NILAI NO KODE NILAI

1 R1 60 19 R19 65

2 R2 65 20 R20 60

3 R3 80 21 R21 60

4 R4 75 22 R22 65

5 R5 75 23 R23 60

6 R6 65 24 R24 45

7 R7 75 25 R25 60

8 R8 55 26 R26 50

9 R9 65 27 R27 55

10 R10 55 28 R28 80

11 R11 60 29 R29 75

12 R12 70 30 R30 65

13 R13 55 31 R31 65

14 R14 65 32 R32 50

15 R15 65 33 R33 55

16 R16 55 34 R34 60

17 R17 65 35 R35 60

18 R18 70 36 R36 65

RATA-RATA 63,06

166

Lampiran 19

DATA NILAI PRE-TEST

KELAS EKSPERIMEN NO KODE NILAI

NO KODE NILAI

1 R1 60 19 R19 55

2 R2 65 20 R20 60

3 R3 70 21 R21 65

4 R4 60 22 R22 60

5 R5 55 23 R23 65

6 R6 55 24 R24 65

7 R7 65 25 R25 50

8 R8 70 26 R26 70

9 R9 65 27 R27 70

10 R10 70 28 R28 55

11 R11 60 29 R29 60

12 R12 70 30 R30 55

13 R13 60 31 R31 55

14 R14 65 32 R32 70

15 R15 65 33 R33 55

16 R16 60 34 R34 75

17 R17 55 35 R35 65

18 R18 65 36 R36 75

RATA-RATA 62,78

167

Lampiran 20

DATA NILAI POST-TEST

KELAS KONTROL NO KODE NILAI NO KODE NILAI

1 R1 75 19 R19 70

2 R2 80 20 R20 75

3 R3 70 21 R21 80

4 R4 70 22 R22 75

5 R5 90 23 R23 70

6 R6 75 24 R24 80

7 R7 80 25 R25 75

8 R8 65 26 R26 85

9 R9 75 27 R27 65

10 R10 80 28 R28 80

11 R11 80 29 R29 85

12 R12 75 30 R30 80

13 R13 70 31 R31 70

14 R14 75 32 R32 75

15 R15 85 33 R33 75

16 R16 75 34 R34 80

17 R17 75 35 R35 75

18 R18 80 36 R36 75

RATA-RATA 76,25

168

Lampiran 21

DATA NILAI POST-TEST

KELAS EKSPERIMEN NO KODE NILAI

NO KODE NILAI

1 R1 80 19 R19 80

2 R2 80 20 R20 80

3 R3 85 21 R21 75

4 R4 75 22 R22 75

5 R5 85 23 R23 85

6 R6 80 24 R24 80

7 R7 85 25 R25 75

8 R8 75 26 R26 80

9 R9 80 27 R27 75

10 R10 85 28 R28 75

11 R11 80 29 R29 80

12 R12 75 30 R30 80

13 R13 75 31 R31 90

14 R14 80 32 R32 80

15 R15 80 33 R33 85

16 R16 75 34 R34 75

17 R17 85 35 R35 85

18 R18 75 36 R36 80

RATA-RATA 79,72

169

Lampiran 22

PERBANDINGAN NILAI PRE TEST DAN POST TEST

KELAS KONTROL

NO KODE

NILAI

NO KODE

NILAI

Pre test Post test Pre test Post test

1 R1 60 75 19 R19 65 70

2 R2 65 80 20 R20 60 75

3 R3 80 70 21 R21 60 80

4 R4 75 70 22 R22 65 75

5 R5 75 90 23 R23 60 70

6 R6 65 75 24 R24 45 80

7 R7 75 80 25 R25 60 75

8 R8 55 65 26 R26 50 85

9 R9 65 75 27 R27 55 65

10 R10 55 80 28 R28 80 80

11 R11 60 80 29 R29 75 85

12 R12 70 75 30 R30 65 80

13 R13 55 70 31 R31 65 70

14 R14 65 75 32 R32 50 75

15 R15 65 85 33 R33 55 75

16 R16 55 75 34 R34 60 80

17 R17 65 75 35 R35 60 75

18 R18 70 80 36 R36 65 75

RATA-RATA 63,06 76,25

170

Lampiran 23

PERBANDINGAN NILAI PRE TEST DAN POST TEST

KELAS EKSPERIMEN

NO KODE

NILAI

NO KODE

NILAI

Pre test Post test Pre test Post test

1 R1 60 75 19 R19 55 80

2 R2 65 80 20 R20 60 80

3 R3 70 70 21 R21 65 75

4 R4 60 70 22 R22 60 75

5 R5 55 90 23 R23 65 85

6 R6 55 75 24 R24 65 80

7 R7 65 80 25 R25 50 75

8 R8 70 65 26 R26 70 80

9 R9 65 75 27 R27 70 75

10 R10 70 80 28 R28 55 75

11 R11 60 80 29 R29 60 80

12 R12 70 75 30 R30 55 80

13 R13 60 70 31 R31 55 90

14 R14 65 75 32 R32 70 80

15 R15 65 85 33 R33 55 85

16 R16 60 75 34 R34 75 75

17 R17 55 75 35 R35 65 85

18 R18 65 80 36 R36 75 80

RATA-RATA 62,78 79,72

171

Lampiran 24

INDIUKATOR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG

Kelas Eksperimen

NO INDIKATOR

SKOR

KURANG

(1)

CUKUP

(2)

AKTIF

(3)

SANGAT

AKTIF

(4)

1

Bersikap

sesuai dengan

arahan guru

Siswa tidak

bersikap

sesuai arahan

guru

Siswa kurang

bersikap

sesuai arahan

guru

Siswa

kadang –

kadang

bersikap

sesuai arahan

guru

Siswa selalu

bersikap

sesuai arahan

guru

2 Berpakaian

rapi

Siswa tidak

berpakaian

rapi

Siswa kurang

berpakaian

rapi

Siswa

kadang –

kadang

berpakaian

rapi

Siswa selalu

berpakaian

rapi

3

Tidak

membuat

gaduh kelas

Siswa selalu

membuat

gaduh kelas

Siswa

kadang –

kadang

membuat

gaduh kelas

Siswa kurang

membuat

gaduh kelas

Siswa tidak

membuat

gaduh kelas

4

Kerja sama

dengan

kelompok

Siswa tidak

berkerja

sama dengan

kelompok

Siswa kurang

berkerja

sama dengan

kelompok

Siswa

kadang –

kadang

berkerja

sama dengan

kelompok

Siswa selalu

berkerja

sama dengan

kelompok

5

Mampu

menjelaskan

materi

dengan

kelompoknya

Siswa tidak

menjelaskan

materi

Siswa kurang

mampu

menjelaskan

materi

Siswa

kadang –

kadang

mampu

menjelaskan

materi

Siswa selalu

mampu

menjelaskan

materi

6

Mampu

menjelaskan

hasil

kelompoknya

Siswa tidak

dapat

menjelaskan

Hasil

kelompoknya

Siswa kurang

mampu

menjelaskan

hasil

kelompoknya

Siswa

kadang –

kadang

mampu

menjelaskan

hasil

kelompoknya

Siswa selalu

mampu

menjelaskan

hasil

kelompoknya

172

Lampiran 25

INDIUKATOR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG

Kelas Kontrol

NO INDIKATOR

SKOR

KURANG

(1)

CUKUP

(2)

AKTIF

(3)

SANGAT

AKTIF

(4)

1

Bersikap

sesuai dengan

arahan guru

Siswa tidak

bersikap

sesuai arahan

guru

Siswa kurang

bersikap

sesuai arahan

guru

Siswa kadang

– kadang

bersikap

sesuai arahan

guru

Siswa selalu

bersikap

sesuai arahan

guru

2 Berpakaian

rapi

Siswa tidak

berpakaian

rapi

Siswa kurang

berpakaian

rapi

Siswa kadang

– kadang

berpakaian

rapi

Siswa selalu

berpakaian

rapi

3

Memperhatik

an saat guru

menjelaskan

Siswa tidak

memperhatika

n guru

Siswa kurang

memperhatik

an guru

Siswa kadang

– kadang

memperhatik

an guru

Siswa selalu

memperhatik

an guru

4 Mengerjakan

soal sendiri

Siswa tidak

mampu

memngerjakan

soal sendiri

Siswa kurang

mampu

mengerjakan

soal sendiri

Siswa kadang

– kadang

mampu

mengerjakan

soal sendiri

Siswa selalu

mengerjakan

soal sendiri

5

Tidak

membuat

gaduh kelas

Siswa selalu

membuat

gaduh kelas

Siswa kadang

– kadang

membuat

gaduh kelas

Siswa kurang

membuat

gaduh kelas

Siswa tidak

membuat

gaduh kelas

6

Bertanya

kepada guru

dengan sopan

Siswa tidak

sopan

bertanya

dengan guru

Siswa kurang

sopan

bertanya

dengan guru

Siswa kadang

– kadang

sopan

bertanya

dengan guru

Siswa selalu

sopan

bertanya

dengan guru

173

Lampiran 26

DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL PERTEMUAN 1

NAMA

BERSIKAP SESUAI

ARAHAN GURU

BERPAKAIAN RAPI

MEMPERHATIKAN GURU

MENGERJAKAN SOAL SENDIRI

TIDAK GADUH

BERTANYA PADA GURU

DENGAN SOPAN

JUMLAH %

R1 2 3 2 2 2 3 14 58

R2 3 2 3 3 2 2 15 63

R3 2 3 3 1 2 3 14 58

R4 3 2 1 3 2 2 13 54

R5 3 1 2 1 2 2 11 46

R6 3 2 3 2 2 3 15 63

R7 2 2 3 3 3 2 15 63

R8 3 3 3 2 3 3 17 71

R9 3 2 3 2 3 2 15 63

R10 3 2 1 2 3 2 13 54

R11 2 3 3 2 3 3 16 67

R12 3 2 1 2 3 2 13 54

R13 1 2 1 1 2 1 8 33

R14 3 3 2 2 2 2 14 58

R15 2 2 2 1 2 2 11 46

R16 2 2 2 2 2 2 12 50

R17 2 2 2 2 1 2 11 46

R18 2 3 2 2 2 2 13 54

R19 1 2 2 2 2 2 11 46

R20 2 1 2 2 2 1 10 42

R21 1 2 1 2 2 2 10 42

R22 2 2 2 2 1 2 11 46

R23 2 1 1 2 2 2 10 42

R24 2 2 2 2 2 1 11 46

R25 1 2 1 2 2 1 9 38

R26 2 3 1 2 2 1 11 46

R27 2 1 3 2 2 2 12 50

R28 1 2 2 2 1 1 9 38

R29 2 2 1 1 2 1 9 38

R30 2 3 2 2 1 2 12 50

R31 1 2 2 3 2 1 11 46

R32 1 1 1 2 2 2 9 38

R33 2 1 2 2 1 2 10 42

R34 2 1 3 2 1 1 10 42

R35 2 2 1 1 2 2 10 42

R36 2 2 2 2 2 1 11 46

JUMLAH 1775

RATA RATA 49,31

174

Lampiran 27

DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 1

NAMA

BERSIKAP SESUAI

ARAHAN GURU

BERPAKAIAN RAPI

KERJA SAMA DALAM

KELOMPOK

TIDAK GADUH

MENJELASKAN MATERI

DIKELOMPOK

MENJELASKAN HASIL

KELOMPOK JUMLAH %

R1 2 3 2 3 3 3 16 67

R2 2 3 3 3 2 3 16 67

R3 2 2 3 2 2 2 13 54

R4 3 3 3 3 2 3 17 71

R5 2 2 3 3 3 3 16 67

R6 3 2 2 3 3 3 16 67

R7 2 2 3 3 2 2 14 58

R8 3 3 3 3 3 2 17 71

R9 2 2 3 3 3 3 16 67

R10 3 2 3 3 3 3 17 71

R11 2 3 2 3 3 3 16 67

R12 3 3 2 3 3 2 16 67

R13 3 3 3 3 3 3 18 75

R14 3 3 2 2 3 3 16 67

R15 2 2 3 3 3 3 16 67

R16 2 2 3 3 3 2 15 63

R17 3 2 2 3 3 2 15 63

R18 2 3 2 2 3 3 15 63

R19 3 2 3 3 2 2 15 63

R20 2 3 2 2 3 3 15 63

R21 3 2 3 3 3 2 16 67

R22 2 2 2 3 3 3 15 63

R23 2 3 3 3 3 3 17 71

R24 2 2 3 3 3 3 16 67

R25 3 2 2 2 2 2 13 54

R26 2 3 3 2 3 3 16 67

R27 4 3 2 2 2 3 16 67

R28 3 2 3 3 3 3 17 71

R29 2 4 3 2 3 3 17 71

R30 2 3 4 3 3 2 17 71

R31 3 2 3 4 2 3 17 71

R32 3 3 3 3 2 3 17 71

R33 3 3 4 3 2 3 18 75

R34 3 3 2 3 2 3 16 67

R35 3 3 3 3 2 3 17 71

R36 2 2 3 3 3 3 16 67

JUMLAH 2400

RATA RATA 66,67

175

Lampiran 28

DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL PERTEMUAN 2

NAMA

BERSIKAP SESUAI

ARAHAN GURU

BERPAKAIAN RAPI

MEMPERHATIKAN GURU

KERJA SAMA DALAM

KELOMPOK

TIDAK GADUH

BERBICARA SOPAN

DIKELOMPOK JUMLAH %

R1 3 3 3 3 3 3 18 75

R2 3 3 3 3 2 2 16 67

R3 2 3 3 3 2 3 16 67

R4 3 2 2 3 3 2 15 63

R5 3 3 3 3 2 2 16 67

R6 3 2 3 2 2 3 15 63

R7 2 2 3 3 3 2 15 63

R8 3 3 3 2 3 3 17 71

R9 3 2 3 2 3 2 15 63

R10 3 2 3 2 3 2 15 63

R11 2 3 3 2 3 2 15 63

R12 3 2 3 2 3 3 16 67

R13 3 2 3 3 2 3 16 67

R14 3 3 2 3 3 2 16 67

R15 2 3 3 3 2 3 16 67

R16 2 2 3 3 2 3 15 63

R17 3 2 2 2 3 3 15 63

R18 2 3 2 3 3 3 16 67

R19 3 2 3 3 2 2 15 63

R20 2 2 3 3 2 3 15 63

R21 3 2 3 2 2 3 15 63

R22 2 2 2 2 3 2 13 54

R23 2 3 3 2 3 2 15 63

R24 3 4 2 2 2 3 16 67

R25 3 2 3 2 2 3 15 63

R26 2 3 3 2 2 3 15 63

R27 2 3 3 2 2 2 14 58

R28 2 2 2 2 3 2 13 54

R29 2 2 3 3 2 3 15 63

R30 2 3 2 3 3 2 15 63

R31 3 2 2 3 2 3 15 63

R32 3 3 3 3 3 2 17 71

R33 2 3 3 2 3 2 15 63

R34 2 3 3 2 3 3 16 67

R35 2 4 3 3 2 2 16 67

R36 3 2 2 3 3 3 16 67

JUMLAH 2308

RATA RATA 64,12

176

Lampiran 29

DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2

NAMA

BERSIKAP SESUAI

ARAHAN GURU

BERPAKAIAN RAPI

KERJA SAMA DALAM

KELOMPOK

TIDAK GADUH

MENJELASKAN MATERI

DIKELOMPOK

MENJELASKAN HASIL

KELOMPOK JUMLAH %

R1 4 3 3 2 3 4 19 79

R2 3 3 3 3 3 4 19 79

R3 4 4 4 2 4 2 20 83

R4 3 4 3 3 3 3 19 79

R5 3 3 3 4 3 3 19 79

R6 3 4 4 4 2 3 20 83

R7 3 4 3 3 4 3 20 83

R8 3 4 4 4 3 2 20 83

R9 3 4 4 3 4 3 21 88

R10 3 4 4 3 4 3 21 88

R11 4 3 3 3 4 4 21 88

R12 3 4 4 3 4 4 22 92

R13 3 4 3 3 2 4 19 79

R14 3 3 4 4 3 4 21 88

R15 4 4 3 4 3 3 21 88

R16 4 4 4 3 2 4 21 88

R17 3 3 4 3 4 4 21 88

R18 4 2 3 2 3 3 17 71

R19 3 4 3 4 3 3 20 83

R20 4 3 4 2 4 2 19 79

R21 3 3 4 3 3 4 20 83

R22 4 4 4 3 2 3 20 83

R23 3 3 4 4 4 3 21 88

R24 4 4 3 2 3 4 20 83

R25 3 3 4 3 3 3 19 79

R26 3 3 3 3 4 2 18 75

R27 4 3 4 3 3 2 19 79

R28 3 3 3 3 4 4 20 83

R29 4 4 3 4 3 4 22 92

R30 4 3 4 3 3 3 20 83

R31 3 4 3 4 3 4 21 88

R32 4 3 3 3 4 4 21 88

R33 4 2 4 4 3 3 20 83

R34 4 3 4 3 4 2 20 83

R35 4 4 3 2 2 3 18 75

R36 4 4 3 3 2 3 19 79

JUMLAH 2991

RATA RATA 83,10

177

Lampiran 30

INDIKATOR PENILAIAN AFEKTIF (SIKAP) SISWA

KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG

Aspek Nilai Indikator

Afektif

(Nilai

Sikap)

Jujur

Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan

Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya

orang lain tanpa menyebutkan sumber)

Membuat laporan berdasarkan data atau informasi

apa adanya

Disiplin

Datang tepat waktu

Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah

Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan

waktu yang ditentukan

Toleransi

Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan

pendapatnya

Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun

yang memiliki keberagaman latar belakang,

pandangan, dan keyakinan

Percaya

Diri

Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-

ragu

Berani presentasi di depan kelas

Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab

pertanyaan

Interval penilaian sikap (Afektif)

NILAI KRITERIA

0 - 64 KURANG

65 -74 CUKUP

75-84 BAIK

≥ 85 SANGAT BAIK

178

Lampiran 31

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PERTEMUAN 2 DAN 3

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R1

JUJUR

65

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R2

JUJUR

70

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R3

JUJUR

55

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R4

JUJUR

50

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R5

JUJUR

75

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R6

JUJUR

65

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R7

JUJUR

55

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R8

JUJUR

60

65 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R9

JUJUR

50

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R10

JUJUR

75

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

179

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R11

JUJUR

70

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R12

JUJUR

85

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R13

JUJUR

80

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R14

JUJUR

55

85 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R15

JUJUR

65

65 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R16

JUJUR

50

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R17

JUJUR

60

85 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R18

JUJUR

65

65 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R19

JUJUR

55

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R20

JUJUR

50

65 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

180

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R21

JUJUR

50

60 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R22

JUJUR

60

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R23

JUJUR

75

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R24

JUJUR

60

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R25

JUJUR

55

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R26

JUJUR

50

65 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R27

JUJUR

75

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R28

JUJUR

80

65 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R29

JUJUR

55

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R30

JUJUR

75

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

181

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R31

JUJUR

65

100 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R32

JUJUR

55

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R33

JUJUR

50

100 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R34

JUJUR

65

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R35

JUJUR

75

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R36

JUJUR

75

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

182

Lampiran 32

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2 DAN 3

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R1

JUJUR

65

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R2

JUJUR

70

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R3

JUJUR

60

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R4

JUJUR

65

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R5

JUJUR

70

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R6

JUJUR

65

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R7

JUJUR

60

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R8

JUJUR

80

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R9

JUJUR

50

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R10

JUJUR

60

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

183

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R11

JUJUR

65

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R12

JUJUR

70

85 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R13

JUJUR

85

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R14

JUJUR

55

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R15

JUJUR

50

85 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R16

JUJUR

60

90 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R17

JUJUR

65

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R18

JUJUR

70

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R19

JUJUR

65

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R20

JUJUR

55

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

184

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R21

JUJUR

80

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R22

JUJUR

75

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R23

JUJUR

65

85 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R24

JUJUR

70

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R25

JUJUR

55

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R26

JUJUR

50

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R27

JUJUR

50

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R28

JUJUR

70

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R29

JUJUR

55

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R30

JUJUR

50

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

185

KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-

RATA

NILAI PERTEMUAN 3 RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85

R31

JUJUR

50

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R32

JUJUR

70

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R33

JUJUR

65

90 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R34

JUJUR

60

80 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R35

JUJUR

60

75 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

R36

JUJUR

55

70 DISIPLIN

TOLERANSI

PERCAYA DIRI

186

Lampiran 33

NILAI AFEKTIF KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

PRETEMUAN 1

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

NAMA

AFEKTIF

NAMA

AFEKTIF

NILAI KRITERIA

NILAI KRITERIA

R1 65 CUKUP

R1 65 CUKUP

R2 70 CUKUP

R2 70 CUKUP

R3 55 KURANG

R3 60 KURANG

R4 50 KURANG

R4 65 CUKUP

R5 75 BAIK

R5 70 CUKUP

R6 65 CUKUP

R6 65 CUKUP

R7 55 KURANG

R7 60 KURANG

R8 60 KURANG

R8 80 BAIK

R9 50 KURANG

R9 50 KURANG

R10 75 BAIK

R10 60 KURANG

R11 70 CUKUP

R11 65 CUKUP

R12 85 BAIKSEKALI

R12 70 CUKUP

R13 80 BAIK

R13 85 BAIKSEKALI

R14 55 KURANG

R14 55 KURANG

R15 65 CUKUP

R15 50 KURANG

R16 50 KURANG

R16 60 KURANG

R17 60 KURANG

R17 65 CUKUP

R18 65 CUKUP

R18 70 CUKUP

R19 55 KURANG

R19 65 CUKUP

R20 50 KURANG

R20 55 KURANG

R21 50 KURANG

R21 80 BAIK

R22 60 KURANG

R22 75 BAIK

R23 75 BAIK

R23 65 CUKUP

R24 60 KURANG

R24 70 CUKUP

R25 55 KURANG

R25 55 KURANG

R26 50 KURANG

R26 50 KURANG

R27 75 BAIK

R27 50 KURANG

R28 80 BAIK

R28 70 CUKUP

R29 55 KURANG

R29 55 KURANG

R30 75 BAIK

R30 50 KURANG

R31 65 CUKUP

R31 50 KURANG

R32 55 KURANG

R32 70 CUKUP

R33 50 KURANG

R33 65 CUKUP

R34 65 CUKUP

R34 60 KURANG

R35 75 BAIK

R35 60 KURANG

R36 75 BAIK

R36 55 KURANG

JUMLAH 2275 JUMLAH 2265

RATA RATA 63,19 KURANG RATA RATA 62,91 KURANG

187

Lampiran 34

NILAI AFEKTIF KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

PRETEMUAN 2

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

NAMA

AFEKTIF

NAMA

AFEKTIF

NILAI KRITERIA NILAI KRITERIA

R1 70 CUKUP

R1 80 BAIK

R2 80 BAIK

R2 75 BAIK

R3 80 BAIK

R3 75 BAIK

R4 70 CUKUP

R4 70 CUKUP

R5 80 BAIK

R5 80 BAIK

R6 75 BAIK

R6 75 BAIK

R7 70 CUKUP

R7 75 BAIK

R8 65 CUKUP

R8 80 BAIK

R9 75 BAIK

R9 80 BAIK

R10 70 CUKUP

R10 80 BAIK

R11 70 CUKUP

R11 75 BAIK

R12 80 BAIK

R12 85 BAIKSEKALI

R13 75 BAIK

R13 80 BAIK

R14 85 BAIKSEKALI

R14 80 BAIK

R15 80 BAIK

R15 85 BAIKSEKALI

R16 75 BAIK

R16 90 BAIKSEKALI

R17 85 BAIKSEKALI

R17 75 BAIK

R18 65 CUKUP

R18 80 BAIK

R19 75 BAIK

R19 75 BAIK

R20 65 CUKUP

R20 70 CUKUP

R21 60 KURANG

R21 70 CUKUP

R22 80 BAIK

R22 80 BAIK

R23 75 BAIK

R23 85 BAIKSEKALI

R24 70 CUKUP

R24 75 BAIK

R25 75 BAIK

R25 70 CUKUP

R26 65 CUKUP

R26 75 BAIK

R27 70 CUKUP

R27 80 BAIK

R28 65 CUKUP

R28 70 CUKUP

R29 80 BAIK

R29 75 BAIK

R30 75 BAIK

R30 75 BAIK

R31 100 BAIKSEKALI

R31 70 CUKUP

R32 75 BAIK

R32 80 BAIK

R33 100 BAIKSEKALI

R33 90 BAIKSEKALI

R34 75 BAIK

R34 80 BAIK

R35 75 BAIK

R35 75 BAIK

R36 75 BAIK

R36 70 CUKUP

JUMLAH 2705 JUMLAH 2785

RATA RATA 75,14 BAIK RATA RATA 77,36111 BAIK

188

Lampiran 35

INDIKATOR PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN) SISWA

KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG

Aspek Nilai Indikator

Psikomotorik

(Nilai

Keterampilan)

Kurang

0 – 64

Kurang terampil menggunakan dua

penggaris segi tiga

Kurang mampu dalam menyusun garis gaya

pada bidang konstruksi balok

Kurang mampu dalam menyelesaikan soal

dengan menggunakan cara grafis (gambar)

Cukup

65 - 74

Cukup terampil dalam menggunakan dua

penggaris segi tiga

Cukup mampu dalam menyusun garis gaya

pada bidang konstruksi balok

Cukup mampu dalam menyelesaikan soal

dengan menggunakan cara grafis (gambar)

Baik

75 - 84

Baik dalam menggunakan dua penggaris segi

tiga

Baik dalam menyusun garis gaya pada

bidang konstruksi balok

Baik dalam menyelesaikan soal dengan

menggunakan cara grafis (gambar)

Sangat

Baik

≥85

Sangat baik dalam menggunakan dua

penggaris segi tiga

Sangat baik dalam menyusun garis gaya

pada bidang konstruksi balok

Sangat baik dalam menyelesaikan soal

dengan menggunakan cara grafis (gambar)

Interval penilaian sikap (Afektif)

NILAI KRITERIA

0 - 64 KURANG

65 -74 CUKUP

75-84 BAIK

≥ 85 SANGAT BAIK

189

Lampiran 36

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PER-2

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R1

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R2

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R3

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R4

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R5

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R6

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R7

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R8

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R9

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R10

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R11

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R12

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R13

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R14

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R15

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R16

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

55 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R17

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

50 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R18

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

190

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R19

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R20

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R21

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R22

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R23

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R24

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R25

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R26

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R27

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

50 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R28

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

55 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R29

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R30

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R31

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R32

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R33

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R34

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R35

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R36

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

191

Lampiran 37

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PER-3

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R1

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R2

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R3

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R4

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R5

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R6

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R7

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R8

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R9

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R10

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R11

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R12

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R13

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R14

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R15

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R16

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R17

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R18

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

192

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R19

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R20

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R21

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R22

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R23

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R24

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R25

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R26

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R27

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R28

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R29

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R30

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R31

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

100 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R32

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R33

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

100 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R34

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R35

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R36

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

193

Lampiran 38

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPRIMEN PER-2

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R1

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R2

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R3

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R4

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R5

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R6

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R7

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R8

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R9

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

55 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R10

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

50 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R11

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R12

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R13

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R14

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

55 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R15

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R16

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R17

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R18

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

194

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R19

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R20

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

50 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R21

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R22

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

45 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R23

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R24

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R25

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R26

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R27

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R28

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

90 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R29

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R30

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R31

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

55 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R32

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R33

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

50 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R34

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R35

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R36

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

50 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

195

Lampiran 39

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPRIMEN PER-3

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R1

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R2

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R3

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R4

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R5

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R6

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R7

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R8

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R9

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R10

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R11

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R12

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R13

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R14

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R15

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R16

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

100 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R17

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R18

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

196

KODE INDIKATOR NILAI RATA-

RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85

R19

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R20

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R21

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R22

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

90 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R23

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R24

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R25

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

75 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R26

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R27

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R28

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R29

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R30

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

85 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R31

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

90 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R32

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

80 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R33

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R34

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

60 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R35

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

65 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

R36

MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA

70 PENYUSUNAN GARIS GAYA

MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS

197

Lampiran 40

NILAI PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL DAN KELAS

EKSPERIMEN PRETEMUAN 2

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

NAMA

PSIKOMOTORIK

NAMA

PSIKOMOTORIK

NILAI KRITERIA

NILAI KRITERIA

R1 65 CUKUP

R1 65 CUKUP

R2 65 CUKUP

R2 60 KURANG

R3 60 KURANG

R3 70 CUKUP

R4 75 BAIK

R4 65 CUKUP

R5 70 CUKUP

R5 65 CUKUP

R6 75 BAIK

R6 65 CUKUP

R7 65 CUKUP

R7 60 KURANG

R8 65 CUKUP

R8 65 CUKUP

R9 65 CUKUP

R9 55 KURANG

R10 70 CUKUP

R10 50 KURANG

R11 65 CUKUP

R11 70 CUKUP

R12 75 BAIK

R12 65 CUKUP

R13 80 BAIK

R13 60 KURANG

R14 75 BAIK

R14 55 KURANG

R15 75 BAIK

R15 75 BAIK

R16 55 KURANG

R16 70 CUKUP

R17 50 KURANG

R17 85 BAIKSEKALI

R18 65 CUKUP

R18 65 CUKUP

R19 65 CUKUP

R19 60 KURANG

R20 60 KURANG

R20 50 KURANG

R21 70 CUKUP

R21 65 CUKUP

R22 85 BAIKSEKALI

R22 45 KURANG

R23 65 CUKUP

R23 65 CUKUP

R24 75 BAIK

R24 60 KURANG

R25 70 CUKUP

R25 75 BAIK

R26 60 KURANG

R26 80 BAIK

R27 50 KURANG

R27 85 BAIKSEKALI

R28 55 KURANG

R28 90 BAIKSEKALI

R29 65 CUKUP

R29 75 BAIK

R30 75 BAIK

R30 70 CUKUP

R31 65 CUKUP

R31 55 KURANG

R32 70 CUKUP

R32 65 CUKUP

R33 85 BAIKSEKALI

R33 50 KURANG

R34 65 CUKUP

R34 65 CUKUP

R35 70 CUKUP

R35 60 KURANG

R36 65 CUKUP

R36 50 KURANG

JUMLAH 2430 JUMLAH 2330

RATA RATA 67,50 CUKUP RATA RATA 64,72 CUKUP

198

Lampiran 41

NILAI PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL DAN KELAS

EKSPERIMEN PRETEMUAN 3

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

NAMA

PSIKOMOTORIK NAMA

PSIKOMOTORIK

NILAI KRITERIA

NILAI KRITERIA

R1 70 CUKUP

R1 75 BAIK

R2 80 BAIK

R2 70 CUKUP

R3 80 BAIK

R3 80 BAIK

R4 70 CUKUP

R4 85 BAIKSEKALI

R5 80 BAIK

R5 85 BAIKSEKALI

R6 75 BAIK

R6 75 BAIK

R7 70 CUKUP

R7 65 CUKUP

R8 65 CUKUP

R8 70 CUKUP

R9 75 BAIK

R9 80 BAIK

R10 70 CUKUP

R10 85 BAIKSEKALI

R11 70 CUKUP

R11 75 BAIK

R12 80 BAIK

R12 60 KURANG

R13 75 BAIK

R13 75 BAIK

R14 85 BAIKSEKALI

R14 70 CUKUP

R15 80 BAIK

R15 80 BAIK

R16 75 BAIK

R16 100 BAIKSEKALI

R17 85 BAIKSEKALI

R17 80 BAIK

R18 65 CUKUP

R18 85 BAIKSEKALI

R19 75 BAIK

R19 70 CUKUP

R20 65 CUKUP

R20 85 BAIKSEKALI

R21 60 KURANG

R21 80 BAIK

R22 80 BAIK

R22 90 BAIKSEKALI

R23 75 BAIK

R23 75 BAIK

R24 70 CUKUP

R24 85 BAIKSEKALI

R25 75 BAIK

R25 75 BAIK

R26 65 CUKUP

R26 80 BAIK

R27 70 CUKUP

R27 70 CUKUP

R28 65 CUKUP

R28 85 BAIKSEKALI

R29 80 BAIK

R29 80 BAIK

R30 75 BAIK

R30 85 BAIKSEKALI

R31 100 BAIKSEKALI

R31 90 BAIKSEKALI

R32 75 BAIK

R32 80 BAIK

R33 100 BAIKSEKALI

R33 65 CUKUP

R34 75 BAIK

R34 60 KURANG

R35 75 BAIK

R35 65 CUKUP

R36 75 BAIK

R36 70 CUKUP

JUMLAH 2705 JUMLAH 2785

RATA RATA 75,14 BAIK RATA RATA 77,36 BAIK

199

Lampiran 42

HASIL UJI NORMALITAS

1. PRE TEST DAN POST TEST

Nilai signifikansi pre test dan post test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

lebih dari 0,05 , sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pre test dan post test

kedua kelas berdistribusi normal.

2. NILAI SIKAP DAN NILAI KETERAMPILAN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

36 36 36 36

76.2500 63.0556 79.7222 62.7778

5.52591 8.30471 4.13080 6.37455

.201 .185 .223 .164

.201 .185 .223 .141

-.188 -.120 -.193 -.164

1.204 1.111 1.339 .985

.110 .169 .055 .287

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Pos itive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tai led)

Post tes t

Kontrol

Pre Test

Kontrol

Post tes t

Eksperimen

Pre test

Eksperimen

Test dis tribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

36 36 36 36

63.1944 75.4167 67.5000 75.1389

10.49849 7.10885 8.23754 8.49253

.171 .166 .186 .201

.171 .166 .175 .201

-.147 -.157 -.186 -.132

1.028 .995 1.118 1.206

.241 .275 .164 .109

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tai led)

Sikap

Pertemuan I

(Kontrol)

Sikap

Pertemuan II

(Kontrol)

Keterampilan

Pertemuan I

(Kontrol)

Keterampilan

Pertemuan II

(Kontrol)

Test dis tribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

200

Nilai signifikansi nilai sikap dan nilai keterampilan untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol lebih dari 0,05 , sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sikap dan

keterampilan kedua kelas berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

36 36 36 36

62.9167 77.3611 64.7222 77.3611

9.20985 5.40979 10.41595 8.90314

.117 .197 .184 .144

.111 .197 .184 .112

-.117 -.159 -.122 -.144

.704 1.179 1.103 .866

.705 .124 .176 .442

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Sikap

Pertemuan I

(Eksperimen)

Sikap

Pertemuan II

(Eksperimen)

Keterampilan

Pertemuan I

(Eksperimen)

Keterampilan

Pertemuan II

(Eksperimen)

Test dis tribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

201

Lampiran 43

HASIL UJI HOMOGENITAS

1. Uji Homogenitas hasi Pre Test kelompok Eksperimen dan Kontrol

Nilai signifikansi 0,278 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pre test

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.

2. Uji Homogenitas hasi Post Test kelompok Eksperimen dan Kontrol

Nilai signifikansi 0,109 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai post test

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.

3. Uji Homogenitas Aspek Sikap Pertemuan I kelompok Eksperimen

dan Kontrol

Nilai signifikansi 0,208 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sikap

pertemuan 1 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.

Test of Homogeneity of Variances

Pre Test

1.195 1 70 .278

Levene

Statis tic df1 df2 Sig.

Test of Homogeneity of Variances

Post Test

2.630 1 70 .109

Levene

Statis tic df1 df2 Sig.

Test of Homogeneity of Variances

Sikap Pertemuan I

1.612 1 70 .208

Levene

Statis tic df1 df2 Sig.

202

4. Uji Homogenitas Aspek Sikap Pertemuan II kelompok Eksperimen

dan Kontrol

Nilai signifikansi 0,056 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sikap

pertemuan 2 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.

5. Uji Homogenitas Aspek Keterampilan Pertemuan I kelompok

Eksperimen dan Kontrol

Nilai signifikansi 0,421 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai

keterampilan pertemuan 1 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat

homogen.

6. Uji Homogenitas Aspek Keterampilan Pertemuan II kelompok

Eksperimen dan Kontrol

Nilai signifikansi 0,268 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai

keterampilan pertemuan 2 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat

homogen.

Test of Homogeneity of Variances

Sikap Pertemuan II

3.774 1 70 .056

Levene

Statis tic df1 df2 Sig.

Test of Homogeneity of Variances

Keterampilan Pertemuan I

.655 1 70 .421

Levene

Statis tic df1 df2 Sig.

Test of Homogeneity of Variances

Keterampilan Pertemuan II

1.242 1 70 .269

Levene

Statis tic df1 df2 Sig.

203

Lampiran 44

HASIL UJI PERBEDAAN

1. Uji Perbedaan hasil Pre test dan post Test kelompok Kontrol

2. Uji Perbedaan hasil Pre test dan post Test kelompok Eksperimen

Paired Samples Statistics

76.2500 36 5.52591 .92099

63.0556 36 8.30471 1.38412

Post test Kontrol

Pre Test Kontrol

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Paired Samples Correlations

36 .163 .341Post test Kontrol &

Pre Test Kontrol

Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

13.19444 9.19260 1.53210 10.08411 16.30477 8.612 35 .000Post test Kontrol -

Pre Test Kontrol

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tai led)

Paired Samples Statistics

79.7222 36 4.13080 .68847

62.7778 36 6.37455 1.06243

Post test Eksperimen

Pre test Eksperimen

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Paired Samples Correlations

36 -.133 .441Post test Eksperimen

& Pre test Eksperimen

Pair

1

N Correlation Sig.

204

3. Uji Perbedaan hasil Pertemuan I kelompok Kontrol

(Aspek Sikap)

4. Uji Perbedaan hasil Pertemuan I kelompok Kontrol

(Aspek keterampilan)

Paired Samples Test

16.94444 8.04255 1.34042 14.22324 19.66565 12.641 35 .000Post test Eksperimen

- Pre test Eksperimen

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tai led)

Paired Samples Statistics

63.1944 36 10.49849 1.74975

75.4167 36 7.10885 1.18481

Sikap Pertemuan

I (Kontrol)

Sikap Pertemuan

II (Kontrol)

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Paired Samples Correlations

36 -.037 .828

Sikap Pertemuan I

(Kontrol) & Sikap

Pertemuan II (Kontrol)

Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-12.22222 12.89764 2.14961 -16.58616 -7.85829 -5.686 35 .000

Sikap Pertemuan I

(Kontrol) - Sikap

Pertemuan II (Kontrol)

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Statistics

67.5000 36 8.23754 1.37292

75.1389 36 8.49253 1.41542

Keterampilan

Pertemuan I (Kontrol)

Keterampilan

Pertemuan II (Kontrol)

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

205

5. Uji Perbedaan hasil Pertemuan I kelompok Eksperimen

(Aspek Sikap)

Paired Samples Correlations

36 .291 .085

Keterampilan Pertemuan

I (Kontrol) & Keterampilan

Pertemuan II (Kontrol)

Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-7.63889 9.96323 1.66054 -11.00996 -4.26782 -4.600 35 .000

Keterampilan Pertemuan

I (Kontrol) - Keterampilan

Pertemuan II (Kontrol)

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tai led)

Paired Samples Statistics

62.9167 36 9.20985 1.53498

77.3611 36 5.40979 .90163

Sikap Pertemuan I

(Eksperimen)

Sikap Pertemuan

II (Eksperimen)

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Paired Samples Correlations

36 .102 .556

Sikap Pertemuan I

(Eksperimen) &

Sikap Pertemuan

II (Eksperimen)

Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-14.44444 10.19648 1.69941 -17.89444 -10.99445 -8.500 35 .000

Sikap Pertemuan I

(Eksperimen) -

Sikap Pertemuan

II (Eksperimen)

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tai led)

206

6. Uji Perbedaan hasil Pertemuan II kelompok Eksperimen

(Aspek Keterampilan)

Paired Samples Statistics

64.7222 36 10.41595 1.73599

77.3611 36 8.90314 1.48386

Keterampilan Pertemuan

I (Eksperimen)

Keterampilan Pertemuan

II (Eksperimen)

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Paired Samples Correlations

36 .069 .690

Keterampilan Pertemuan

I (Eksperimen) &

Keterampilan Pertemuan

II (Eksperimen)

Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-12.63889 13.22801 2.20467 -17.11460 -8.16318 -5.733 35 .000

Keterampilan Pertemuan

I (Eksperimen) -

Keterampilan Pertemuan

II (Eksperimen)

Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

207

Lampiran 45

HASIL UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

1. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pre test kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

2. Uji kesamaan dua rata-rata hasil Post Test kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

Group Statistics

36 63.0556 8.30471 1.38412

36 62.7778 6.37455 1.06243

Kelompok

Kontrol

Eksperimen

Pre Test

N Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

Independent Samples Test

1.195 .278 .159 70 .874 .27778 1.74486 -3.20223 3.75779

.159 65.615 .874 .27778 1.74486 -3.20633 3.76188

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Pre Test

F Sig.

Levene's Test for

Equality of Variances

t df Sig. (2-tai led)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Group Statistics

36 76.2500 5.52591 .92099

36 79.7222 4.13080 .68847

Kelompok

Kontrol

Eksperimen

Post Test

N Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

Independent Samples Test

2.630 .109 -3.020 70 .004 -3.47222 1.14987 -5.76556 -1.17888

-3.020 64.808 .004 -3.47222 1.14987 -5.76880 -1.17565

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Post Test

F Sig.

Levene's Test for

Equality of Variances

t df Sig. (2-tai led)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

208

Lampiran 46

SILABUS PENELITIAN

209

210

211

Lampiran 47

LEMBAR KOREKSI DAN LEMBAR PENGESAHAN

OLEH TENAGA AHLI / GURU

1. Lembar koreksi soal Uji Coba

212

2. Lembar pengesahan Soal Uji Coba

213

3. Lembar koreksi RPP kelas eksperimen

214

4. Lembar pengesahan RPP kelas eksperimen

215

5. Lembar koreksi RPP kelas control

216

6. Lembar pengesahan RPP kelas control

217

Lampiran 48

SURAT – SURAT

1. Surat ijin penelitian ke Dinas Pendidikan

218

2. Surat ijin penelitian ke SMK Negeri 5

Semarang

219

3. Surat ijin penelitian dari Dinas Pendidikan ke

SMK Negeri 5 Semarang

220

4. Surat keterangan selesai penelitian di SMK

Negeri 5 Semarang

221

Lampiran 49

DOKUMENTASI PENELITIAN

222

1. Kelas Eksperimen

Gambar Dokumentasi 1

2. Kelas Kontrol

223

Gambar Dokumentasi 2