No 10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

no 10 PI week 14

Citation preview

No 10Bagaimana prosedur standarisasi dan evaluasi hasil standarisasi ?

Tujuan untuk mengukur intra-inter observer variation adalah untuk menstandarisasi prosedur, yang apabila diukur berulang kali pada subjek yang sama secara independen hasilnya masih dalam batas yang dapat diterima (=presisi) dan hasilnya mendekati nilai sebenarnya (=akurasi) serta sumber kesalahan dapat diidentifikasi dan di koreksi.

1) Menyiapkan subjek yang akan diukur, biasanya pada proses standardisasi terdapat 10 subjek

2) Setiap observer/pengukur mengukur setiap subjek secara independen sebanyak dua kali, untukmenghindari adanya pengaruh pengukuran pertama terhadap pengukuran kedua

3) Mencatat hasil pengukuran pertama pada form, kemudian lakukan pengukuran kedua dandicatat pula pada form

4) Supervisor juga melakukan pengukuran kepada seluruh subyek sebanyak dua kali, kemudianhasil pengukuran supervisor digunakan sebagai referensi

5) Memindahkan seluruh data ke format tabulasi

6) Mengukur akurasi dan presisi setiap subjek melalui tabel berikut:SubjekHasil ukur observerHasil ukur supervisortandasSDD2tanda

abdd2abdd2

7) Mengisi kolom a untuk pengukuran pertama dan kolom b untuk hasil pengukuran kedua, baik pada kolom supervisor maupun observer

8) Mengisi kolom d untuk nilai selisih pengukuran pertama dan kedua, ditulis pula hasil nilainya positif (+) atau negatif (-)

d = (a-b)

9) Mengisi kolom d2 dengan mengkuadratkan nilai kolom d

d2= (a-b)210) Mengisi kolom tanda yang pertama dengan tanda (+) atau (-) sesuai nilai dari kolom d observer. Apabila nilainya nol (0), maka tidak perlu diisi

11) Menjumlahkan total nilai kolom d2 baik pada kolom supervisor maupun observer

12) Mengisi kolom s dengan penjumlahan hasil pengukuran pertama dan kedua observer

s = (a+b)

13) Mengisi kolom S dengan penjumlahan hasil pengukuran pertama dan kedua supervisor

S2 = (a+b)2

14) Mengisi kolom D dengan nilai pengurangan antara nilai kolom s dan kolom S

15) Mengisi kolom D2 dengan mengkuadratkan nilai kolom D

16) Mengisi kolom tanda yang terakhir dengan tanda (+) atau (-) sesuai nilai kolom D. Apabila nilai kolom D nol (0) maka tidak perlu diisi

17) Jumlahkan total nilai pada kolom D dan kolom D2

18) Menarik kesimpulan:

a. Presisi jika nilai total d2 observer kurang dari dua kali total d2 supervisor

d2 observer < 2*d2 supervisor ( presisi

b. Akurat jika nilai total D2 dari observer kurang dari tiga kali total d2 supervisor

D2 < 2*d2 supervisor (akurat

19) Jika ditemukan akurasi dan/atau presisi yang masih kurang, dapat ditelusuri penyebabnya dan kemudian dikoreksi (Fahmida, Dillon. 2007)

Cara evaluasi hasil pengukuran antara supervisor dan observer tentang kualitas pengukuran (baik, cukup, tidak baik) dengan kriteria sebagai berikut :

a) TB atau PB (mm)

: 0 5 (baik); 6 9 (cukup); 10 19 (buruk)

b) Berat Badan (kg)

: 0 0,1 (baik); 0,2 (cukup); 0,3 0,4 (buruk)

c) Arm circumference (mm): 0 5 (baik); 6 9 (cukup); 10 19 (buruk)d) Skinfold (mm)

: 0 0,9 (baik); 1,0 1,9 (cukup); 2,0 4,9 (buruk)

Jika perhitungan yangh didapatkan lebih besar dari standar di atas maka pengukuran terjadi kesalahan.

Hasil standarisasi dibandingkan dengan cara diatas.

(Fahmida; Dillon. 2007)Unclear term :

Presisi : Pengukuran apabila dilakukan diwaktu berbeda dengan alat yang sama maka hasilnya sama atau tidak terlalu berbeda jauh (KBBI)Nutritionis : seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan minimal pendidikan formal sarjana gizi (S1) yang diakui pemerintah RI, mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk melakukan kegiatan fungsional dalam bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik baik di masyarakat, individu, dan rumah sakit. (KepMenKes RI Nomor 374/MenKes/SK/III/2007)