104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh: JOKO SETYAWAN NIM.F0108080 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN 2005-2010

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi

Syarat – Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh:

JOKO SETYAWAN

NIM.F0108080

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

”Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang”

“Yang paling pandai bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling pandai bersyukur

kepada manusia.”

(HR. Athabrani)

“Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula tertimpa musibah.”

(HR. AL Bukhari)

“ Selalu bersabar dan ikhlas dalam menjalani hidup ini serta percayalah jalan selalu ada

karena semua akan menjadi indah pada waktunya.”

(Penulis)

“lakukan segala sesuatu yang bisa kita lakukan, yakini segala sesuatu yang baik untuk

kita karena keyakinan adalah kunci penggerak dalam bertindak.”

(Penulis)

Page 5: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini didedikasikan kepada :

Segala puji syukur Kupanjatkan Kepada Allah SWT.

Teruntuk cinta kasih yang takkan mampu terbalas Bapak & ibu.

Mbak Ika dan Lista yang selalu memberi dorongan dukungan untuk tetap semangat.

Chinci yang selalu memberi semangat dan mewarnai hari – hariku.

Teman-teman dan Semua Keluarga Karang Taruna Eka Taruna Bhakti.

Jaka dan Vicko Sohibku dari awal masuk kuliah sampai sekarang.

Seluruh Teman-teman EP 08 yang tidak bisa saya sebutkan satu – satu, namun kalian

akan tetap menjadi teman satu angkatan yang akan selalu saya kenang dalam hati.

Salam EP ’08 ( Kabeh Konco)

Temen-temen EP 06 07 09 semangat kawan kalian pasti sukses

Teman-teman Tim Penelitian Kabupaten Sragen:

(Ali, Aris, Adit, Jaka, Hanafi, Rudi, Ridwan, Yayan, Yudhi)

Dan teman-teman Tm futsal Bianconerry

Page 6: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalam’ualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang

telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan judul: “ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali kendala yang penulis hadapi. Namun

berkat arahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati dan ketulusan yang mendalam penulis

manghaturkan terima kasih kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Drs. Supriyono M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan arif

dan bijak telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing dan

memberikan masukan yang berarti dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Harimurti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak

memberikan dorongan dan pengarahan selama studi kepada penulis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberi bekal ilmu pengetahuan

sehingga dapat menunjang selesainya penulisan skripsi ini.

Page 7: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Seluruh Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

7. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar beserta Staf atas

bantuannya dalam menyediakan data yang penulis butuhkan.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara langsung maupun

tidak atas bantuannya kepada penulis hingga terselesaikannya penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Penulis

mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak.

Wa’aikumsalam Warrohmatullahi Wabarokatuh

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Joko Setyawan

Page 8: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ...……………………………………………………..... i

ABSTRAKSI ..................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI................................................ iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pembangunan Daerah .............................................................. 9

B. Tujuan Pembangunan Derah .............................................................. 10

C. Pembangunan Derah di Era Otonomi ................................................ 12

1. Konsep Wilayah dan Pengambangan Wilayah ............................ 12

2. Tujuan Pembangunan .................................................................. 19

3. Indikator Dalam Pembangunan .................................................... 21

D. Produk Domestik Regional Bruto ...................................................... 22

E. Otonomi Daerah ................................................................................. 24

F. Prinsip Dasar Pembangunan Ekonomi Daerah .................................. 26

G. Analisis Matrik Potensi, LQ, SWOT, dan Gravitasi ......................... 27

Page 9: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

H. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 30

I. Kerangka Teori .................................................................................. 33

J. Hipotesis ............................................................................................ 37

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data …………………………………………….. 39

B. Metode Analisis Data …………………………………………….... 39

1. Analisi Matrik Potensi Daerah ..................................................... 39

2. Analisis LQ .................................................................................. 42

a. Static Location Quotient (SLQ).............................................. 44

b. Dynamic Location Quotient (DLQ) ....................................... 45

3. Analisis SWOT ............................................................................ 47

a. Comparative Adventage.......................................................... 47

b. Mobilization ........................................................................... 48

c. Invesment/Divesment ............................................................. 48

d. Damage Control ....................................................................48

4. Analisis Gravitasi ......................................................................... 49

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar ……………………...... 50

1. Aspek Geografis ………………………………………………. 50

2. Luas Wilayah ............................................................................... 50

3. Keadaan Iklim …………………………………………………. 53

4. Aspek Demografi ......................................................................... 54

5. Aspek Ekonomi ............................................................................ 57

B. Gambaran umum Propinsi Jawa Tengah............................................ 59

1. Aspek Geografis ………………………………………………... 59

2. Luas Penggunaan Lahan................................................................ 59

3. Keadaan Iklim…………………………………………………... 60

4. Aspek Demografi........................................................................... 60

5. Aspek Ekonomi............................................................................. 62

C. Analisis Data & Pembahasan ............................................................. 66

1. Matriks Potensi ............................................................................. 66

2. Location Quotient (SLQ dan DLQ) .............................................. 72

Page 10: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

2.1 Static Location Quotient (SLQ) ............................................. 72

2.2 Dynamic Location Quotient (DLQ) ........................................75

2.3 Analisis Gabungan SLQ dan DLQ.......................................... 76

3. Analisis SWOT ............................................................................ 78

4. Analisis Gravitasi ......................................................................... 82

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 85

B. Saran............................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Bagan Alur Penelitian ....................................................................... 36

4.1. Persentase Luas Tanah Sawah dan Tanah Kering Tahun 2009 ....... 51

4.2. Persentase Tanah Kering menurut Jenis Penggunaannya

Tahun 2009 (dalam persen) .............................................................. 52

4.3. Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2009 (dalam hektar) .............................................................. 53

4.4. Perkembangan Penduduk Kabupaten Karanganyar

Tahun 2005 – 2009 ............................................................................. 56

4.5. Perkembangan Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Karanganyar Tahun 2005-2009 (dalam jiwa/orang) ... 56

Page 12: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karanganyar Tahun

2005-2010 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2000 ........................................................................................ 5

3.1. Model Matriks Potensi Daerah : Pendukung Analisis Posisi

Perkonomian Kecamatan Di Kabupaten Karanganyar ......................... 40

3.2. Kriteria Hasil Analisis LQ .................................................................... 46

3.3 Matriks analisa SWOT-Klasifikasi Isu ................................................. 47

4.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan

Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 – 2010 ........................................ 57

4.2. Penduduk Jawa Tangah Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio

Tahun 2002-2010 ................................................................................... 61

4.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan

Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan

Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2010 ............................................... 62

4.4. Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Tengah

Tahun 2005-2010 Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 .................................................. 65

4.5. Perbandingan Pertumbuhan dan Proporsi Kabupaten Karanganyar

Tahun 2005 – 2010 ................................................................................... 68

4.6. Matriks Potensi PDRB Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 – 2010 .... 69

Page 13: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

4.7. Nilai SLQ Sektor Perekonomian Kabupaten Karanganyar

Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2010 ................................................. 73

4.8. Nilai DLQ Sektor Perekonomian Kabupaten Karanganyar

Propinsi Jawa Tengah Tahun 2011 ............................................................ 75

4.9. Nilai Rata-Rata Gabungan SLQ dan DLQ Sektor Perekonomian

Di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah .................................... 77

4.10. Identifikasi SLQ dan DLQ Sektor Perekonomian Di Kabupaten

Karanganyar Propinsi Jawa Tengah .......................................................... 77

4.11. Analisis SWOT Pengembangan Sektor Unggulan

di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah .................................... 79

4.12. Hasil Perhitungan Analisis Gravitasi Kabupaten Karanganyar

Dengan Daerah Di sekitarnya Tahun 2005 – 2010 .................................... 83

Page 14: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN 2005 - 2010

Joko Setyawan

(F0108080)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor-sektor yang menjadi sektor

unggulan di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah, untuk mengetahui strategi

kebijakan sektoral apa sajakah yang dapat dirumuskan dilihat dari kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman/tantangan sektor potensial yang ada, serta untuk Untuk

mengidentifikasi hubungan interaksi antara Kabupaten Karanganyar dengan daerah di

sekitarnya yang masuk dalam kawasan ekonomi Subosukawonosraten. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggunakan data Produk domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karanganyar dan Propinsi Jawa Tengah tahun 2005 - 2010. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Matrik Potensi dan analisis location quotient yaitu Static Location Quotient (SLQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ), kemudian Analisis SWOT, Serta analisis Gravitasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar yang menjadi sektor Unggulan selama tahun penelitian (2005-2010) yaitu: sektor pertanian; sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor industri pengolahan. Sedangkan sektor yang masuk dalam kategori sektor berkembang yaitu: sektor pertambangan dan penggalian; sektor bangunan/konstruksi; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di lapangan, beberapa strategi yang dapat di terapkan berhubungan dengan pengembangan sektor unggulan di Kabupaten Karanganyar untuk pelaku usaha yaitu: Mengoptimalkan sumber dana dan bantuan pemerintah untuk kelangsungan usaha yang dijalankan, mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah tersedia, meningkatkan kemampuan manajemen dan kompetensi kewirausahaan di kalangan pelaku usaha. Sedangkan untuk pemerintah daerah yaitu: Mengembangkan sektor unggulan guna menarik para investor, memaksimalkan sektor – sektor potensial untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengembangkan industri kecil dengan memberikan bantuan kredit, penyusunan rencana tapak kawasan industri dan pengembangan sistem prasarana yang akan disediakan, pengelolaan sektor basis yang lebih matang guna mampu bersaing, melaksanakan studi identifikasi jenis industri yang sesuai di kembangkan di Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan hasil dari perhitungan Analisis Gravitasi maka didapatkan hasil bahwa hubungan interaksi antara Kabupaten Karanganyar dengan daerah di sekitarnya yang masuk dalam kawasan ekonomi Subosukawonosraten yang paling besar nilainya adalah dengan Kotamadya Surakarta. Berdasarkan temuan – temuan tersebut maka diajukan saran – saran. Bagi pemerintah daerah, untuk memberikan perhatian lebih terhadap sektor – sektor unggulan di daerahnya yang masuk dalam kategori potensial, namun hendaknya juga tidak mengabaikan peran sektor yang tergolong non potensial. Karena dengan pengembangan sektor potensial diharapkan akan dapat merangsang pertumbuhan sektor non potensial sehingga menjadi sektor potensial yang pada akhirnya semua sektor ekonomi bersama-sama mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar. Kata Kunci: Matrik Potensi, Static Location Quotient (SLQ), Dynamic Location Quotient

(DLQ), Analisis SWOT, Analisis Gravitasi.

Page 15: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON SUPERIOR SECTOR POTENTIAL IN KARANGANYAR

REGENCY IN 2005-2010

Joko Setyawan

(F0108080)

This research aims to analyze the sectors becoming the superior sector in

Karanganyar Regency of Central Java Province, to find out the sectoral policy strategy that

can be formulated viewed from strength, weakness, opportunity, and threat/challenge of the

existing potential sector, as well as to identify the interaction between Karanganyar Regency

and surrounding area belonging to Subosukawonosraten economic area.

This study was a library study research using Gross Regional Domestic Product

(GRDB) data of Karanganyar Regency and Central Java Province in 2005-2010. The method

of analyzing data used was Potential Matrix and location quotient analysis including Static

Location Quotient (SLQ) and Dynamic Location Quotient (DLQ), and then SWOT analysis,

as well as Gravitation analysis.

The result of research showed that: Economic sectors of Karanganyar Regency

becoming superior sector during research year (2005-2010) included: agricultural sector;

electrical sector, gas and clean water as well as processing industry. Meanwhile the ones

belonging to developing sector category were: mining and excavation; building/construction;

trading, hotel and restaurant sector; transportation and communication; financial, leasing, and

company service sector; and services sector. Based on the strength, weakness, opportunity

and threat existing in the field, several strategies could be applied in relation to developing

superior sector in Karanganyar Regency for the businesspersons including: to optimize the

fund source and government grant for the sustainability of business undertaken, to optimize

the utilization of infrastructures that had been available, to improve the management and

entrepreneurship competencies among the businesspersons. Meanwhile, the local government

could take the following strategies: developing superior sector in order to attract investor,

maximizing potential sectors to improve economic growth, developing small industry by

giving loan grant, planning industrial area trace, and developing the infrastructure system to

be provided, managing a more mature basis sector in order to be competitive, to implement

identification study on industrial type corresponding to what developed in Karanganyar

Regency. Based on the result of Gravitation Analysis calculation, it could be found that the

area having highest value in the interaction between Karanganyar Regency and the

surrounding areas belonging to Subosukowonosraten economic area was Surakarta

Municipal.

Based on such findings, the following recommendation could be given. The local

government should give much more attention to the superior sector in its area belonging to

potential category, but it should not ignore the role of non-potential sector, because the

development of potential sector will be expected to stimulate the non-potential sector growth,

thereby becoming potential sector so that finally, all economical sectors supporting

simultaneously the economic growth of Karanganyar Regency.

Keywords: Potential Matrix, Static Location Quotient (SLQ), Dynamic Location Quotient

(DLQ), SWOT Analysis, Gravitation Analysis.

Page 16: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana

pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya

yang ada dan membentuk pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan

sektor swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang

perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah

tersebut (Arsyad, 1999:108).

Masing – masing daerah memiliki wilayah yang luas dan karakteristik

yang berbeda dengan daerah lainnya, maka jelas hal ini akan mengakibatkan

terjadinya perbedaan dalam perkembangan sektor ekonomi yag ada di masing

– masing daerah. Daerah dengan wilayah yang luas dan mampu untuk

mengelola segala sumber daya yang dimiliki daerah tersebut, maka segala

potensi tersebut akan dapat digunakan dalam proses pembangunan daerah.

Namun apabila suatu daerah tidak mampu untuk mengelola potensi yang

dimiliki maka pembangunan sektor – sektor ekonomi di daerah tersebut akan

berjalan secara lambat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih

besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian proses, mekanisme dan

tahapan perencanaan yang dapat menjamin keselarasan pembangunan.

Sementara dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Page 17: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Perencanaan Pembangunan Nasional, menjadi pedoman daerah dalam

mengadakan perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana

pembangunan jangka panjang (RPJP), jangka menengah (RPJM), dan rencana

tahunan (RKP/RKPD) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara

dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

Pembangunan regional adalah bagian yang integral dalam

pembangunan nasional. Karena itu diharapkan bahwa hasil pembangunan

akan dapat terdistribusi dan teralokasi ke tingkat regional. Untuk mencapai

keseimbangan regional terutama dalam perkembangan ekonominya maka

diperlukan beberapa kebijaksanaan dan program pembangunan daerah yang

mengacu pada kebijaksanaan regionalisasi atau perwilayahan.Pelaksanaan

Otonomi Daerah (OTODA) sebagai upaya yang tepat untuk menggali sumber-

sumber pendapatan yang potensial, sehingga meskipun ada perbedaan-

perbedaan yang terjaadi antar daerah yang disebabkan oleh terbatasnya sarana

dan prasarana, perbedaan kesuburan tanah maupun kondisi daerah (secara

geografis) hal tersebut tidak akan mengakibatkan perbedaan dalam

kemakmuran masyarakat. Karena itu metode yang sekiranya tepat dalam

usaha pengembangan kota-kota agar tercapai pemerataan pembangunan sangat

dibutuhkan (Nuraini, 2004).

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu

pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan

kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut (Arsyad,

Page 18: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1999). Masalah utama dalam pembangunan daerah adalah pengambilan

kebijakan yang tepat terkait adanya perbedaan karakteristik dari tiap – tiap

daerah untuk dapat mengelola segala sumber daya ada di dalamnya. Segala

perbedaan ini tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan sektor

ekonomi di setiap daerah dan tentunya pemerintah daerah selaku pemangku

kebijakan berwewenang untuk mengatasi masalah tersebut.

Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama

untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan tesebut, pemerintah daerah dan

masyarakat harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan

daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta daerah beserta partisipasi

masyarakatnya dan dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus

menafsir potensi sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan

membangun perekonomian daerah (Arsyad, 1999).

Kegiatan pertama yang dilakukan dalam perencanaan pembangunan

daerah adalah mengadakan tinjauan keadaan, permasalahan dan potensi-

potensi pembangunan (Tjokroaminoto 1995:74). Berdasarkan potensi sumber

daya alam yang kita miliki, maka adanya sektor potensial di suatu daerah

harus dikembangkan dengan seoptimal mungkin (Arsyad 1999:165).

Pembangunan daerah harus sesuai dengan kondisi potensi serta aspirasi

masyarakat yang tumbuh dan berkembang. Apabila pelaksanaan prioritas

pembangunan daerah kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh

masing-masing daerah, maka pemanfaatan sumber daya yang ada akan

Page 19: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

menjadi kurang optimal. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan lambatnya

proses pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaan pembangunan di suatu daerah diperlukan adanya

dukungan dari semua pihak yang dapat membantu kelancaran dari proses

pembangunan daerah. Pemerintah daerah selaku pemangku kebijakan dan

pelaksana di daerah juga harus membuka ruang untuk seluruh masyarakat

yang berada di daerah pembangunan untuk turut serta dalam pelaksanaan

pembangunan daerah agar nantinya dapat berjalan sesuai dengan harapan dan

tujuan bersama serta dapat meningkatkan potensi daerah tersebut.

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten yang ada di

Propinsi Jawa Tengah, dimana dalam pembangunannya merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional namun disesuaikan dengan

potensi dari pembangunan di daerahnya. Kabupaten Karanganyar yang

merupakan bagian dari kawasan ekonomi Subosukawonosraten (Surakarta,

Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) memiliki

kondisi geografi yang cukup strategis untuk menjalankan pembangunan

ekonomi dengan baik serta meningkatkan pertumbuhannya. Tabel di bawah

ini merupakan gambaran mengenai perkembangan PDRB Kabupaten

Karanganyar dari tahun 2005-2010 yang dapat sedikit memperlihatkan

peningkatan yang dialami oleh Kabupaten Karanganyar .

Page 20: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Tabel 1.1. PDRB Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 – 2010

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

Sektor/Lapangan Usaha

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Pertanian 824.366.30 858.106.42 905.914.29 988.203.76 996.203.41 1.147.090,09

Pertambangan dan Penggalian 36.011.64 37.296.16 38.519.48 39.547.95 42.249.08

43.817,82

Industri Pengolahan 2.201.053.31 2.320.190.58 2.460.944.82 2.563.118.36 2.646.368.64 2.769.046,93

Listrik, Gas dan Air Bersih 57.717.54 61.677.76 64.416.42 66.863.21 70.052.49 73.016,74

Bangunan/Konstruksi 101.794.26 106.244.46 111.684.18 116.419.59 124.149.85 129.900,06

Perdagangan, Hotel dan Restoran 432.760.22 451.040.34 469.806.10 485.589.62 518.411.95 560.665,60

Pengangkutan dan Komunikasi 120.994.51 125.699.88 130.215.96 135.392.91 141.756.51 151.172,77

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 89.626.25 94.453.55 98.632.69 102.673.88 108.271.02 114.698,80

Jasa-Jasa 324.006.65 346.592.58 373.920.56 402.881.12 429.059.93 463.026,68

PDRB 4.188.330,50 4.401.301,74 4.654.054,50 4.921.454,72 5.076.549,88 5.452.435,49

Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar, beberapa tahun terbitan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan PDRB Kabupaten

Karanganyar dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2005 total

PDRB Kabupaten Karanganyar sebesar Rp 4.188.330,50 kemudian

mengalami peningkatan di tahun 2006 menjadi sebasar Rp 4.401.301,74

disusul dengan peningkatan PDRB dari tahun – tahun berikutnya hingga

sampai pada tahun 2010 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Karanganyar menjadi sebesar Rp 5.452.435,49. Hal tersebut telah

memberi gambaran bahwa pembangunan di Kabupaten Karanganyar telah

mengalami kemajuan dan peningkatan dari tahun ke tahun. Dari tabel 1.1,

dapat dilihat juga bahwa di Kabupaten Karanganyar tingkat kontribusi

terhadap PDRB atas dasar harga konstan yang paling tinggi adalah sektor

pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, serta sektor

jasa - jasa yaitu sebesar Rp 996.203.41, Rp 2.646.368.64, Rp 518.411.95, Rp

429.059.93.

Page 21: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Berdasarkan beberapa hal yang telah dikemukakan di atas, maka perlu

diadakan analisis mengenai potensi sektor ekonomi menurut lapangan usaha

di Kabupaten Karanganyar. Oleh karena itu pemerintah daerah beserta

partisipasi dari semua elemen yang ada di dalamnya termasuk masyarakat

dengan menggunakan segala sumber daya yang dimiliki berupaya untuk

mengembangkan potensi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan

pembangunan daerahnya agar dapat menjadi daerah yang mampu

melaksanakan otonomi dengan kemampuan sendiri. Semua itu dilakukan

dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sektor-sektor

basis dan unggulan yang dapat dipergunakan untuk mensejahterakan seluruh

masyarakatnya.

Sejalan dengan penjelasan di atas, maka dalam penyusunan skripsi saat

ini penulis mengambil judul: “ANALISIS POTENSI SEKTOR

UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005 -

2010”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sektor manakah yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten

Karanganyar Propinsi Jawa Tengah tahun 2005 – 2010?

2. Stategi sektoral apa sajakah yang dapat dirumuskan berdasarkan

kekuatan dan kelemahan, peluang, dan ancaman/tantangan pada sektor

potensial yang ada?

Page 22: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Bagaimanakah hubungan interaksi antara Kabupaten Karanganyar

dengan daerah di sekitarnya yang masuk dalam kawasan ekonomi

Subosukawonosraten?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakakn di atas bahwa

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi Sektor manakah yang menjadi sektor unggulan

di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah tahun 2005 – 2010.

2. Untuk mengetahui stategi sektoral apa sajakah yang dapat dirumuskan

berdasarkan kekuatan dan kelemahan, peluang, dan ancaman/tantangan

pada sektor potensial yang ada.

3. Untuk mengidentifikasi hubungan interaksi antara Kabupaten

Karanganyar dengan daerah di sekitarnya yang masuk dalam kawasan

ekonomi Subosukawonosraten.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan dalam bidang Ekonomi Regional terutama

mengenai perencanaan pembangunan daerah yang bertujuan

meningkatkan kemajuan daerah terutama kemajuan di kabupaten yang

ada di Propinsi Jawa Tengah.

2. Bagi peneliti, merupakan suatu penerapan terhadap pemahaman

teoritis yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

Page 23: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Bagi pemerintah daerah serta instansi-instansi yang terkait, penelitian

ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi menyangkut

kebijakan yang tepat dalam proses pembangunan daerah di Kabupaten

Karanganyar dan Propinsi Jawa Tengah.

4. Bagi Masyarakat, memberikan informasi yang jelas terkait

pembangunan daerah di Kabupaten Karanganyar dan sektor ekonomi

yang menjadi sektor unggulan dan potensial untuk dikembangkan di

Kabupaten Karanganyar.

Page 24: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pembangunan Daerah

Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk

meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu

kemampuan yang andal dan profesional dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat dan mengelola sumber daya ekonomi daerah.

Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan

masyarakat di seluruh daerah sehingga tercipta suatu lingkungan yang

memungkinkan masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih

baik, maju,dan tenteram. Serta mampu memperluas pilihan yang dapat

dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri

(Arsyad, 1999: 6).

Hal yang mendasari terjadinya pembangunan di daerah adalah akibat

dari kurang efektifnya pembangunan nasional. Pembangunan nasional dirasa

tidak mampu untuk memberikan perubahan bagi seluruh daerah yang berada

di wilayah negar. Hal ini terjadi karena yang paling memahami mengenai

suatu daerah adalah pemerintahan daerah itu sendiri. Oleh karena itu

dibutuhkan regulasi kebijakan yang mampu berjalan dengan baik terkait

pembangunan di daerah. Dengan diadakannya otonomi daerah maka

kesempatan bagi suatu daerah untuk membangun dan mengembangkan

segala potensi yang dimiliki akan dapat dilaksanakan secara efektif.

Page 25: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Secara praktis perencanaan pembangunan daerah di definisikan sebagai

suatu usaha yang sistematis dari berbagai pelaku (aktor), baik umum

(publik), atau pemerintah, swasta maupun kelompok masyarakat lain pada

tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling kebergantungan dan

keterkaitan aspek-aspek fisik, sosial-ekonomi, dan aspek-aspek lingkungan

lainnya dengan cara :

1. secara terus menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan

pembangunan daerah.

2. merumuskan tujuan-tujuan dan kebijakan-kebijakan pambangunan

daerah.

3. menyusun konsep strategi-strategi bagi pemecahan masalah (solusi).

4. melaksanakannya dengan menggunakan sumber-sumber daya yang

tersedia.

5. sehingga peluang-peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat daerah dapat di tangkap secara berkelanjutan (Kuncoro

1997:5).

B. Tujuan Pembangunan Daerah

Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama

untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat

daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan

masyarakat harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan

daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta daerah beserta partisipasi

masyarakatnya dan dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus

Page 26: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menafsir potensi sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan

membangun perekonomian daerah. (Arsyad, 1999).

Menurut pandangan dari (Ichimura, 1989) mengenai tujuan

pembanguna ekonomi daerah. Terdapat tiga tujuan dalam pembangunan

ekonomi daerah antara lain:

1. Untuk memberikan pengetahuan dasar secara menyeluruh yang akan

berguna untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai

pembangunan daerah di indonesia, meskipun tidak secara nyata

berhubungan dengan pembangunan ruang.

2. Untuk memberikan ikhtisar tentang keadaan pembangunan ekonomi

daerah akhir-akhir ini di Indonesia. Untuk tujuan ini, dilakukan tiga

pembahasan, yaitu pembahasan mengenai kebijaksanaan-

kebijaksanaan pembangunan daerah sejak Repelita 1 tahun 1969-

1974; pembahasan mengenai studi-studi tentang pembangunan

ekonomi daerah di indonesia yang sejauh ini pernah dibuat dan

pembahasan mengenai perubahan-perubahan antar waktu dalam

besarnya perbedaan-perbedaan ekonomi antar daerah.

3. Untuk menunjukan suatu metode yang meskipun tidak terlalu rumit,

namun dapat digunakan bagi keperluan proyeksi penduduk dan PDRB

serta digunakan untuk memperkirakan fungsi-fungsi konsumsi dan

produksi daerah. Metode ini berguna sebagai alat yang praktis untuk

mendapat ide dasar dari kecenderungan demografi dan ekonomi

daerah, terutama kalau data daerah yang tersedia amat terbatas. Selain

Page 27: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

itu juga disajikan hasil-hasil perhitungan yang diperoleh dari

penerapan metode ini terhadap data daerah Indonesia juga.

C. Pembangunan Daerah di Era Otonomi

1. Konsep Wilayah dan Pengembangan Wilayah

Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan

Ruang wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur yang terkait kepadanya yang batas dan sistemnya

ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.

Menurut Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit

geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-

komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksisecara

fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan

pasti tetapi seringkali bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah

mencakup komponen biofisik alam, sumber daya buatan (infrastruktur),

manusia serta bentuk kelembagaan. Dengan demikian istilah wilayah

menekankan interaksi antar manusia dengan sumberdaya-sumberdaya

lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis tertentu. Konsep

wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey,1977 dalam Rustiadi et

al., 2006) mengenai tipologi wilayah mengklasifikasikan konsep wilayah

ke dalam tiga kategori, yaitu:

a. wilayah homogen (uniform/homogenous region)

b. wilayah nodal (nodal region)

c. wilayah perencanaan (planning region atau programming region).

Page 28: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan,

2005) berdasarkan fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan

region/wilayah menjadi :

a. fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan

keseragaman/homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah

geografik yang seragam menurut kriteria tertentu, seperti keadaan

fisik geografi, ekonomi, sosial dan politik.

b. fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan

koherensi dan interdependensi fungsional, saling hubungan antar

bagian-bagian dalam wilayah tersebut. Kadang juga disebut

wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari satuan-satuan

yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling

berkaitan.

c. fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan

koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi.

Menurut Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah satu kesatuan unit

geografis yang antar bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional.

Wilayah berasal dari bahasa Arab “wala-yuwali-wilayah” yang

mengandung arti dasar “saling tolong menolong, saling berdekatan baik

secara geometris maupun similarity”. Oleh karena itu, yang dimaksud

dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah penataan unit geografis

berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional

Page 29: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi) antara bagian

yang satu dengan bagian yang lainnya.

Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk tujuan

pengembangan atau pembangunan atau development. Tujuan-tujuan

pembangunan terkait dengan lima kata kunci, yaitu:

a. pertumbuhan

b. penguatan keterkaitan

c. keberimbangan

d. kemandirian

e. keberlanjutan.

Sedangkan konsep wilayah perencanaan adalah wilayah yang

dibatasi berdasarkan kenyataan sifat-sifat tertentu pada wilayah tersebut

yang bisa bersifat alamiah maupun non alamiah yang sedemikian rupa

sehingga perlu direncanakan dalam kesatuan wilayah perencanaan.

Pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan berkesinambungan

untuk menciptakan keadaan yang dapat menyediakan berbagai alternatif

yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik.

Sedangkan menurut Anwar (2005), pembangunan wilayah dilakukan untuk

mencapai tujuan pembangunan wilayah yang mencakup aspek-aspek

pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan yang berdimensi lokasi dalam

ruang dan berkaitan dengan aspek sosial ekonomi wilayah.

Page 30: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengertian pembangunan dalam sejarah dan strateginya telah

mengalami evolusi perubahan, mulai dari strategi pembangunan yang

menekankan kepada pertumbuhan ekonomi, kemudian pertumbuhan dan

kesempatan kerja, pertumbuhan dan pemerataan, penekanan kepada

kebutuhan dasar (basic need approach), pertumbuhan dan lingkungan

hidup, dan pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development).

Pendekatan yang diterapkan dalam pengembangan wilayah di Indonesia

sangat beragam karena dipengaruhi oleh perkembangan teori dan

modelpengembangan wilayah serta tatanan sosial-ekonomi, sistim

pemerintahan dan administrasi pembangunan. Pendekatan yang

mengutamakan pertumbuhan tanpa memperhatikan lingkungan, bahkan

akan menghambat pertumbuhan itu sendiri (Direktorat Jenderal Penataan

Ruang, 2003).

Menurut Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan

wilayah, terdapat prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan wilayah

antara lain:

a. Sebagai growth center, pengembangan wilayah tidak hanya bersifat

internal wilayah, namun harus diperhatikan sebaran atau pengaruh

(spred effect) pertumbuhan yang dapat ditimbulkan bagi wilayah

sekitarnya, bahkan secara nasional.

b. Pengembangan wilayah memerlukan upaya kerjasama

pengembangan antar daerah dan menjadi persyaratan utama bagi

keberhasilan pengembangan wilayah.

Page 31: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Pola pengembangan wilayah bersifat integral yang merupakan

integrasi dari daerah-daerah yang tercakup dalam wilayah melalui

pendekatan kesetaraan.

d. Dalam pengembangan wilayah, mekanisme pasar harus juga

menjadi prasyarat bagi perencanaan pengembangan kawasan.

Dalam pemetaan strategic development region, satu wilayah

pengembangan diharapkan mempunyai unsur-unsur strategis antara lain

berupa sumberdaya alam, sumber daya manusia dan infrastruktur yang

saling berkaitan dan melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara

optimal dengan memperhatikan sifat sinergisme di antaranya.

Dasar pemikiran teori pengembangan wilayah adalah setiap kegiatan

pasti terjadi dan mempunyai efek dalam sebuah ruang dan bukan dalam

suatu titik yang statis (Boediono, 1994). Misal sebidang tanah yang

diusahakan untuk lahan maka kegiatan produksi padi tidak terbatas pada

lahan itu saja tetapi berdasarkan pemikiran bahwa tata ruang kegiatan

produksi padi berkaitan dengan jarak tempat tinggal petani dengan lahan,

jarak petani mendapatkan bibit dan obat-obatan, jarak petani menjual hasil

produknya dan jarak dengan tempat dimana petani tersebut

membelanjakan pendapatannya.

Dengan demikian dalam pendekatan tata ruang pembangunan yang

terjadi di suatu daerah akan mempengaruhi daerah lain demikian pula

sebaliknya. Dalam pendekatan tata ruang ini digunakan untuk membahas

hubungan antara pertumbuhan daerah perkotaan dengan pedesaan.

Page 32: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Hubungan atau kontak yang terjadi antara daerah perkotaan dengan

pedesaan berserta hasil hubungannya disebut interaksi (Bintarto, 1996).

Interaksi antara desa-kota merupakan suatu proses sosial, proses ekonomi,

proses budaya maupun proses politik yang terjadi karena berbagai faktor

dan unsur yang ada dalam kota, dalam desa, dan diantara kota dan desa

(hubungan timbal balik antara desa dan kota).

Kota tidak dapat tumbuh untuk `dirinya` sendiri tetapi juga tumbuh

untuk desa-desa di sekitarnya. Dalam pandangan ekonomi regional,

pembangunan perkotaan tanpa mengakaitkannya dengan pembangunan

pedesaan adalah tidak mungkin terjadi demikian pula sebaliknya.

Pembangunan desa-kota (pembangunan regional) dalam perencanaannya

menggunakan konsep region (wilayah). Cara yang paling banyak dikenal

dalam mendefinisikan suatu region adalah sebagai berikut menurut

pandangan dari (Syafrizal, 1993).

a. Wilayah yang homogin. Adalah sebuah daerah yang memiliki sifat-

sifat yang sama yaitu perbedaan-perbedaan yang terdapat pada

sebuah region dipandang tidak penting. Misal : region aliran sungai,

region lahan kritis dan sebagainya.

b. Wilayah yang memusat (polarized region). Adalah sebuah wilayah

yang didasari oleh adanya aliran barang secara internal, kontak dan

saling tergantungnya daerah-daerah tertentu dengan suatu pusat

kegiatan yang dominan (biasanya pusat kota).

Page 33: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Wilayah perencanaan (planning region). Adalah wilayah yang

keseragamannya didasari oleh kesamaan daerah administratif atau

politis. Karena ketersediaan sarana administratifnya maka wilayah

ini digunakan sebagai wilayah perencanaan pembangunan.

Pemikiran konsep region diatas dalam hubungannya dengan

ukuran region dan interaksi di dalamnya terkait denganm teori lokasi.

Teori lokasi yang pertama dikenal dengan tempat sentral yang

mengemukakan bahwa pusat kota ada karena berbagai jasa penting yang

disediakan oleh lingkungan sekitarnya. Secara ideal kota merupakan pusat

daerah yang produktif dengan demikian disebut tempat sentral (Sukanto

dan Karseno, 1997).

Menurut Myrdal (1999) dalam Rustiadi (2006), potensi sumber

daya yang dimiliki antara daerah satu dengan daerah lainnya tidak merata

oleh karena itu pertumbuhannyapun berbeda. Untuk dapat tumbuh secara

cepat, suatu negara perlu memilih satu atau lebih pusat-pusat pertumbuhan

regional yang memiliki potensi paling kuat. Apabila region ini kuat maka

akan terjadi perembetan pertumbuhan bagi region-region lemah.

Pertumbuhan ini berdampak positip (trickle down effect) yaitu adanya

pertumbuhan di region yang kuat akan menyerap potensi tenaga kerja di

region yang lemah atau mungkin region yang lemah menghasilkan produk

yang sifatnya komplementer dengan produk region yang kuat.

Page 34: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam rangka pengembangan suatu wilayah maka pusat kota

dianggap sebagai tempat sentral bagi pertumbuhan inti di daerah dan

menentukan tingkat perkembangan ekonomi secar keseluruhan. Dengan

demikian terjadi interdependensi antara pusat-pusat kota dengan daerah-

daerah sekitarnya.

2. Tujuan Pembangunan

Dimensi tujuan pembangunan menjelaskan bagaimana urutan

tahapan evolusi pengukuran ekonomi pembangunan, dari awal

kemunculan teori ekonomi pembangunan yang mengukur terjadinya

pembangunan dilihat dari tingkat output melalui Produk Domestik Bruto

(PDB) berkembang menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),

mengatasi kemiskinan dengan paradigma entitlement dan kapabilitas,

kebebasan, hingga pembangunan berkelanjutan (Kuncoro, 2005: 5).

Tujuan dari pembangunan dapat diketahui dengan menggunakan

teori ekonomi pembangunan. Teori yang digunakan dalam ekonomi

pembangunan bersumber pada pengukuran faktor-faktor output seperti

Produk Domestik Bruto dan Indeks Pembangunan Manusia. Faktor –

faktor tersebut menjadi penting ketika pembangunan yang dilakukan telah

mencapai tujuan yang diinginkan serta dapat memberikan manfaat bagi

pembangunan di kemudian hari. .

Pengertian pembangunan harus dilihat secara dinamis, bukan dilihat

sebagai konsep statis yang selama ini sering kita anggap sebagai suatu

kesalahan yang wajar. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu orientasi

Page 35: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Proses pembangunan sebenarnya

adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan supaya

menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri

tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi bukan hanya yang

dikonsepsikan sebagai usaha pemerintah belaka. Pembangunan tergantung

dari suatu innerwill, proses emansipasi diri. Dan suatu partisipasi kreatif

dalam proses pembangunan hanya menjadi mungkin karena proses

pendewasaan. (Darwanto, 2010).

Segala perubahan yang ingin dicapai oleh seluruh bangsa dan negara

hendaknya mendapatkan partisipsi dari seluruh elemen di dalamnya, mulai

dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah sebagai pemegang

kebijakan juga seluruh masyarakat yang senantiasa menginginkan

perubahan ke arah yang lebih baik. Pembangunan yang dilakukan juga

harus mengedepankan pemerataan dan keadilan dalam pelaksanaannya.

Seluruh daerah tujuan pembangunan harus bisa dicapai agar tidak terjadi

ketimpangan dan kecemburuan di masyarakat. Pembangunan di suatu

daerah harus sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah tersebut.

Harus diakui bahwa secara umum, di negara-negara berkembang,

kekuatan - kekuatan pembaharuan dalam masyarakat relatif masih lemah.

Kekuatan - kekuatan pembaharuan dalam masyarakat ini disebut

“autonomous energies“. Demikian pula usaha untuk menyalurkan dan

mengarahkan berbagai kepentingan dan tuntutan yang sering bertentangan

di dalam masyarakat dalam rangka kepentingan nasional dan kepentingan

pembangunan yang menyeluruh. Pembangunan itu sendiri, seperti telah

Page 36: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dikemukakan sebelumnya, meliputi perubahan-perubahan sosial yang

besar. Hal tersebut sering kali mengakibatkan adanya frustasi, alienasi,

kegoncangan dalam identitas, dan lain-lain bagi sebagian masyarakat

(Djojohadikusumo, 1994).

3. Indikator Dalam Pembangunan

Pembangunan selalu menimbulkan dampak, baik positif maupun

negative. Oleh karena itu dibutuhkan indikator sebagai tolok ukur

terjadinya pembangunan. Berikut ini disajikan beberapa indikator kunci

pembangunan sosial ekonomi versi United Nations Research Institute on

Social Development (UNRISD) yang dikeluarkan pada tahun 1970, terdiri

atas 7 indikator ekonomi dan 9 indikator social, masing-masing adalah

sebagai berikut:

a. Harapan Hidup

b. Persentase penduduk di daerah sebanyak 20.000 atau lebih

c. konsumsi protein hewani per kapita per hari

d. Kombinasi tingkat pendidikan dasar dan menengah

e. Rasio pendidikan luar sekolah

f. Rata-rata jumlah orang per kamar

g. Sirkulasi surat kabar per 1000 penduduk

h. Persentase penduduk usia kerja dengan listrik, gas, air dan

sebagainya

i. Produksi pertanian per pekerja pria di sector pertanian

j. Persentase tenaga kerja pria dewasa di pertanian

Page 37: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

k. Konsumsi listrik, kw per kapita

l. Konsumsi baja, kg per kapita

m. konsumsi energi, ekuivalen kg batu bara per kapita

n. Persentase sector manufaktur dalam GDP

o. Perdagangan laur negeri per kapita

p. Persentase penerima gaji dan upah terhadap angkatan kerja.

D. Produk Domestik Regional Bruto

PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu

wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang

dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun, sedang PDRB

atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar, dimana

dalam penghitungan ini digunakan tahun 2000. PDRB atas dasar harga

berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang

harga konstan digunakan untuk mengetahui partum-buhan ekonomi dari

tahun ke tahun.

Angka-angka PDRB dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :

1. Menurut Pendekatan Produksi.

PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh barbagai unit produksi yang berada di suatu

wilayah/propinsi/kabupaten/kota dalam periode tertentu (biasanya satu

Page 38: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tahun). Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan

menjadi 9 lapangan usaha, yaitu: 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan, 2. Pertambangan dan Penggalian, 3. Industri

Pengolahan, 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih, 5. Konstruksi, 6. Perda-

gangan, Hotel dan Restoran, 7. Pengangkutan dan Komunikasi, 8.

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Peru-sahaan, 9. Jasa-jasa termasuk jasa

pelayanan pemerintah.

2. Menurut Pendekatan Pendapatan

PDRB merupakan balas jasa yang dite-rima oleh faktor-faktor

produksi yang ikut serta dalam proses produksi disuatu wilayah dalam

waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi adalah upah dan gaji, sewa

tanah, bunga modal dan keuntungan; sebelum dipotong pajak

penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini PDRB

mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Jumlah

semua komponen pendapatan persektor disebut sebagai nilai tambah

bruto sektoral. Oleh karena itu PDRB merupakan jumlah dari nilai

tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).

3. Menurut Pendekatan Pengeluaran

PDRB adalah semua komponen pengeluaran akhir seperti

Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba,

Konsumsi Pemerintah, Pembentukan modal te-tap bruto, Perubahan

Stok, Ekspor neto jangka waktu tertentu. Ekspor neto merupakan

ekspor dikurangi impor. Secara konsep ketiga pendekatan terse-but

memberikan jumlah yang sama anta-ra jumlah pengeluaran dengan

Page 39: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula

dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor prioduksinya.

Selanjutnya PDRB atas dasar harga pasar mencakup komponen pajak

tidak langsung neto. (Surakarta Dalam Angka, 2010)

E. Otonomi Daerah

Konsekuensi dari asas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah

adanya Otonomi Daerah, yaitu akibat adanya Desentralisasi lalu diadakan

daerah otonomi yang diberikan hak dan wewenang serta kewajiban untuk

mengatur dan mengurus rumah tangganya sediri sesuai peraturan yang

berlaku.

Menurut Pasal 1 Butir ke lima Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan

kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

1. Prinsip Otonomi Daerah dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

adalah sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan Otonomi Daerah menggunakan prinsip Otonomi

seluasnya. Dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan

mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan

pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini. Daerah

memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi

Page 40: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan

masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

b. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi yang nyata dan

bertanggung jawab. Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa

untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas,

wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi

untuk tumbuh sesuai kekhasan daerah. Adapun yang dimaksud dengan

otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam

penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan

maksud otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah

termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian

utama dari tujuan nasional.

Seiring dengan prinsip-prinsip tersebut penyelenggaraan Otonomi

Daerah harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam

masyarakat. Selain itu penyelenggaraan Otonomi Daerah juga harus

menjamin keserasian hubungan antara daerah dengan daerah lainnya, artinya

mampu membangun kerjasama antar daerah untuk meningkatkan

kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar daerah. Hal yang

tidak kalah pentingnya bahwa otonomi daerah juga harus mampu menjamin

hubungan yang serasi antara Daerah dengan Pemerintah, artinya harus

mampu memelihara dan menjaga keutuhan wilayah negara dan tetap tegaknya

Page 41: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan

negara.

2. Disamping itu pengertian otonomi bagi suatu daerah adalah daerah tersebut

harus mampu :

a. Berinisiatif sendiri atau menyusun kebijaksanaan daerah dan menyusun

rencana pelaksanaannya.

b. Memiliki alat pelaksanaan sendiri yang berkualitas.

c. Membuat pengaturan sendiri (peraturan daerah).

d. Menggali sumber-sumber potensi sendiri, menetapkan pajak retribusi

dan usaha lain yang sah sesuai peraturan yang berlaku. (Widjaya, 1998

:75 ).

Dengan demikian baik dan buruk, berhasil tidaknya suatu pemerintahan

daerah ditentukan oleh perangkat pemerintahan daerah itu sendiri, yang

terdiri dari Dinas-Dinas Daerah, Kantor, Badan Kecamatan dan Kelurahan

yang semua sebagai perangkat daerah dipimpin oleh seorang Gubernur,

Bupati/Walikota.

F. Prinsip Dasar Pembangunan Ekonomi Daerah

Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda

dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu

daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik

daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan

demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku

untuk semua daerah. Namun di pihak lain, dalam menyusun strategi

Page 42: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pembangunan ekonomi daerah, baik jangka pendek maupun jangka panjang,

pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi wilayah, yang dirangkum

dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan ekonomi dari berbagai wilayah,

merupakan satu faktor yang cukup menentukan kualitas rencana

pembangunan ekonomi daerah (Darwanto, 2010).

Pembangunan ekonomi daerah perlu memberikan solusi jangka pendek

dan jangka panjang terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu

mengkoreksi kebijakan yang keliru. Pembangunan ekonomi daerah

merupakan bagian dari pembangunan daerah secara menyeluruh. Dua prinsip

dasar pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan adalah (1)

mengenali ekonomi wilayah dan (2) merumuskan manajemen pembangunan

daerah yang pro-bisnis. (Darwanto, 2010).

G. Analisis Matriks Potensi, LQ, SWOT, dan Gravitasi

Model matriks potensi daerah pada dasarnya diturunkan dari rumus

pertumbuhan dan rumus kontribusi. Rumus ini digunakan untuk mengetahui

posisi perekonomian di masing – masing sektor di Kabupaten Karanganyar.

(Kirana, 1998 : 29 dalam Mulyanto, 2006). Kriteria dari model matriks

potensi adalah apabila suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang

mempunyai rasio proporsi dan rasio pertumbuhan PRDB kurang dari 1 (satu),

maka sektor ekonomi yang bersangkutan dikategorikan sebagai kondisi

perekonomian terbelakang kemudian apabila suatu sektor ekonomi di

Kabupaten Karanganyar yang mempunyai rasio proporsi PRDB lebih besar

atau sama 1 (satu), sementara rasio pertumbuhan PRDB-nya kurang dari 1

Page 43: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

(satu), maka sektor ekonomi yang bersangkutan dikategorikan sebagai

kondisi perekonomian potensial.

Selanjutnya apabila suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar

yang mempunyai rasio proporsi PRDB kurang 1 (satu), sementara rasio

pertumbuhan PRDB-nya kurang dari 1 (satu), sementara rasio pertumbuhan

PRDB-nya lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka sektor ekonomi yang

bersangkutan dikategorikan sebagai kondisi perekonomian berkembang. Serta

apabila suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang mempunyai

rasio proporsi PRDB dan rasio pertumbuhan PRDB-nya lebih besar atau sama

dengan 1 (satu), maka sektor ekonomi yang bersangkutan dikategorikan

sebagai kondisi perekonomian prima/unggul.

Setelah diberlakukannya otonomi daerah, maka setiap daerah

mempunyai hak untuk mengembangkan sektor – sektor ekonomi yang

memiliki potensi bagi daerahya. Untuk menentukan sektor mana yang

menjadi pilihan dalam pengembangnanya dibutuhkan suatu metode yang

cocok, maka salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan

potensi relatif perekonomian suatu wilayah adalah LQ (Location Quotient).

LQ dalam penelitian ini, digunakan untuk menentukan sektor-sektor ekonomi

yang dominan yang dapat dikategorikan sebagai sektor basis yang merupakan

pusat pertumbuhan yang ada di Kabupaten Karanganyar dengan

membandingkan besarnya peranan suatu sektor ekonomi Kabupaten

Karanganyar terhadap besarnya peranan suatu sektor yang sama pada

Propinsi Jawa Tengah. Analisis LQ merupakan teknik analisis

membandingkan besarnya peranan suatu sektor/industri di suatu daerah

Page 44: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

terhadap besarnya peranan suatu sektor/industri tersebut secara nasional

(Tarigan, 2005: 82).

Dengan mengatasi kelemahan LQ sehingga dapat diketahui reposisi

atau perubahan sektoral digunakan varians dari LQ yang disebut Dynamic

Location Quotient (DLQ) yaitu dengan mengintroduksikan laju pertumbuhan

dengan asumsi bahwa setiap nilai tambah sektoral ataupun PDRB mempunyai

rata-rata laju pertumbuhan per tahun sendiri 2 kali selama kurun waktu tahun

awal dan tahun berjarak (Suyatno, 2000).

Sebagai bahan penyusunan perencanaan dalam pembangunan terkait

strategi sektoral yang dapat digunakan untuk mengatasi ancaman dan

hmbatan dalam pembangunan maka digunakan analisis SWOT. Menurut

pendapat dari Rangkuti (2006), analisis ini berdasarkan logika yang dapat

memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kekurangan dan ancaman. Dengan analisis SWOT tahapan faktor-faktor

berpengaruh dalam pembangunan daerah akan dikemukakan dalam empat

strategi. Istilah SWOT itu sendiri merupakan pendekatan dari variabel-

variabel penilaian sebagaimana telah diuraikan (dalam penegasan istilah

metodelogi penelitin).

Model gravitasi adalah model yang paling banyak digunakan untuk

melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi.

Model ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan

besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut (Tarigan, 2005: 148). Dalam

analisa gravitasi, hubungan keterkaitan yang dihitung berdasarkan jumlah

Page 45: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

penduduk suatu daerah/lokasi dengan jumlah penduduk daerah/lokasi yang

lainnya dengan pembagi yakni jarak antara kedua daerah/lokasi.

H. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh peneliti

terdahulu, antara lain dari penelitian Wijaya dan Astuti (2003) yang berjudul

“Analisis Potensi Sektor Ekonomi Kota & Kabupaten di Daerah Istimewa

Yogyakarta dalam Pelaksanaan Pembangunan di Era Otonomi Daerah 1998-

2001” diambil kesimpulan bahwa sektor ekonomi yang menjadi sektor basis

di masing-masing kota & kabupaten di Propinsi DIY antara lain: Kabupaten

Sleman adalah sektor industri pengelolahan, sektor bangunan, dan sektor

perdagangan, hotel dan restoran; di Kota Yoyakarta sektor listrik gas dan air

bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan

komunikasi; di Bantul adalah sektor pertanian, sektor bangunan, sektor

industri pengelolahan; di Kabupaten Gunung Kidul adalah sektor pertanian,

sektor pertambangan dan bahan galian; di Kabupaten Kulon Progo adalah

sektor pertanian dan sektor jasa.

Dari penelitian Prishardoyo (2008) yang berjudul “Analisis Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi Dan Potensi Ekonomi Terhadap Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pati Tahun 2000-2005” diambil

kesimpulan bahwa Berdasarkan hasil analisis location quotient sektor-sektor

potensial yang dapat diandalkan selama tahun analisis 2000-2005 adalah

sektor pertanian, sektor listrik, gas dan air minum, sektor bangunan, sektor

keuangan, sewa dan jasa perusahaan. Berdasarkan hasil analisis keterkaitan

wilayah (Gravitasi) selama tahun analisis 2000-2005 menunjukkan bahwa

Page 46: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kabupaten yang paling kuat interaksinya dengan Kabupaten Pati adalah

Kabupaten Kudus dengan nilai interaksi rata-rata sebesar 1,491,863,31.

Sedangkan yang paling sedikit interaksinya adalah Kabupaten Jepara dengan

nilai interaksi rata-rata sebesar 138,810,362.3.

Dari penelitian Titisari (2009) yang berjudul “Identifikasi Potensi

Ekonomi Daerah Boyolali, Karanganyar dan Sragen” diambil kesimpulan

bahwa Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah dari tahun 1999 sampai dengan

2003 berfluktuasi. Demikian pula yang terjadi di daerah penelitian. Analisis

potensi internal (pertumbuhan dan kontribusi) sektor yang menempati posisi

prima, berkembang dan gemuk untuk masing-masing daerah penelitian

adalah: Boyolali: Sektor yang menduduki posisi berkembang sektor listrik,

gas dan air bersih, lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa

Pemsahaan,jasa-jasa. Sedangkan sektor pertanian, industri, dan perdagangan

menempati posisi gemuk. Karanganyar: Sektor yang menduduki posisi

berkembang sektor listrik, gas dan air bersih, pengangkutan dan perhubungan,

lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan, dan Jasa jasa.

Sedangkan sektor pertanian, industri dan perdagangan menempati posisi

gemuk. Sragen: Sektor yang menduduki posisi prima adalah Industri dan

Jasa-jasa. Sedangkan yang menduduki posisi berkembang sektor listrik, gas

dan air bersih, perdagangan dan Lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa

perusahaan. Sektor pertanian menempati posisi gemuk.

Dari analisis potensi eksternal, dengan Tipologi Klassen, daerah

penelitian dengan PDRB per kapita rata-rata di atas PDRB per kapita rata-rata

Jawa Tengah sebesar Rp 1.358.537,00 adalah Karanganyar, yaitu Rp

Page 47: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1.523.060,00. Sedangkan Boyolali dan Sragen berada di bawah PDRB per

kapita Jawa Tengah yaitu sebesar Rp 1.204.656,00 dan Rp 844.357,00. Jika

dilihat dari tingkat pertumbuhannya, yang berada di atas Jawa Tengah adalah

Boyolali. Karanganyar tingkat pertumbuhannya berada di bawah Jawa

Tengah. Menarik sekali untuk dicermati disini, Karanganyar dengan PDRB

per kapita di atas Jawa Tengah ternyata tingkat pertumbuhannya di bawah

Jawa Tengah. Dan sebaliknya untuk daerah Boyolali dan Sragen. Sedangkan

hasil analisis "Location Quotient" sektor yang menempati posisi prima,

berkembang dan gemuk yang berarti tingkat pertumbuhan dan/atau kontribusi

PDRB secara relatif berada di atas rata-rata kabupaten/kota lain di propinsi

Jawa Tengah sehingga merupakan sektor potensial, untuk masing-masing

daerah penelitian adalah; Boyolali : Sektor lembaga keuangan, sewa

bangunan dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air bersih, pertanian,

perdagangan, dan Jasa-jasa Karanganyar: Sektor listrik, gas dan air bersih,

jasa-jasa, lembaga keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan pertanian,

dan industri Sragen: Hanya sektor perdagangan yang bukan merupakan

potensi eksternal. Hasil analisis potensi internal dan eksternal, sektor yang

menempati posisi prima dan berkembang.

Pada analisis pertumbuhan, kontribusi dan LQ, pada analisis MRP dan

LQ memenuhi kriteria pertama dan kedua Sektor ekonomi yang mempunyai

potensi daya saing kompetitif maupun komparatif yang lebih unggul

dibandingkan dengan pertumbuhan total kegiatan ekonomi untuk masing-

masing daerah penelitian adalah Boyolali: lembaga keuangan, sewa bangunan

dan jasa perusahaan; Karanganyar: listrik, gas dan air bersih, jasa-jasa;

Page 48: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Sragen: Jasa jasa, listrik, gas dan air bersih, lembaga keuangan, sewa

bangunan dan jasa perusahaan Sedangkan sektor yang merupakan spesialisasi

kegiatan ekonomi daerah penelitian adalah Boyolali: Pertanian sub sektor

peternakan dan tanaman bahan makanan; Karanganyar: Pertanian sub sektor

peternakan dan tanaman perkebunan; Sragen: Pertanian sub sektor tanaman

perkebunan.

I. Kerangka Teori

Kabupaten Karanganyar telah melaksanakan otonomi daerah dengan

mengupayakan penggalian terhadap sektor-sektor ekonomi yang ada di

daerahnya. Hal ini dilakukan guna untuk memperlancar jalannya

pembangunan daerah di Kabupaten Karanganyar. Pembangunan daerah

dibagi menjadi dua sektor yaitu sektor ekonomi dan sektor non ekonomi.

Sektor ekonomi mencakup sembilan sektor yaitu sektor pertanian, sektor

pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik dan

air minum, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor angkutan dan

komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, sektor jasa-

jasa.

Dalam model Matriks Potensi tiap – tiap sektor akan digolongkan

menjadi empat kriteria. Penggolongan tiap – tiap sektor berdasarkan

perbandingan dari rumus pertumbuhan dan rumus kontribusi. Rumus ini

digunakan untuk mengetahui posisi perekonomian di masing – masing sektor

ekonomi di Kabupaten Karanganyar. Kriteria dari model matriks potensi

adalah apabila suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang

mempunyai rasio proporsi dan rasio pertumbuhan PRDB kurang dari 1 (satu),

Page 49: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

maka sektor ekonomi yang bersangkutan dikategorikan sebagai kondisi

perekonomian terbelakang kemudian apabila suatu sektor ekonomi di

Kabupaten Karanganyar yang mempunyai rasio proporsi PRDB lebih besar

atau sama 1 (satu), sementara rasio pertumbuhan PRDB-nya kurang dari 1

(satu), maka sektor ekonomi yang bersangkutan dikategorikan sebagai

kondisi perekonomian potensial.

Selanjutnya apabila suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar

yang mempunyai rasio proporsi PRDB kurang 1 (satu), sementara rasio

pertumbuhan PRDB-nya kurang dari 1 (satu), sementara rasio pertumbuhan

PRDB-nya lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka sektor ekonomi yang

bersangkutan dikategorikan sebagai kondisi perekonomian berkembang. Serta

apabila suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang mempunyai

rasio proporsi PRDB dan rasio pertumbuhan PRDB-nya lebih besar atau sama

dengan 1 (satu), maka sektor ekonomi yang bersangkutan dikategorikan

sebagai kondisi perekonomian prima/unggul.

Dalam anailisis LQ tiap – tiap sektor dibagi menjadi dua yaitu sektor

basis dan sektor non basis. Kriteria LQ terdiri atas LQ > 1, berarti sektor

tersebut merupakan sektor basis, dan LQ ≤ 1 berarti sektor tersebut

merupakan sektor non basis. Metode kombinasi gabungan antara nilai SLQ

dan DLQ dijadikan kriteria dalam menentukan apakah sektor ekonomi

tersebut tergolong unggulan, prospektif, andalan, dan kurang prospektif. .

Analisis SWOT digunakan untuk menentukan dan menganalisis strategi

sektor potensial yaitu sektor unggulan yang terpilih di Kabupaten

Karanganyar. Sehingga dapat disimpulkan dan direkomendasikan kebijakan

Page 50: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sektoralnya. Sedangkan analisis Gravitasi digunakan untuk mencari wilayah

mana di sekitar Kabupaten Karanganyar yang berpotensi kuat dalam

pertumbuhannya. Adanya interaksi antara daerah satu dengan daerah yang

lain menunjukkan eratnya hubungan antara wilayah satu dengan wilayah lain

sebagai konsekuensi interaksi dalam teori pusat pertumbuhan.

.

Page 51: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Bagan alur penelitian pengembangan potensi sektoral untuk

perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Karanganyar dapat dilihat

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Bagan Alur Penelitian

Analisis Potensi Sektor Unggulan Di Kab. Karanganyar

Sektor ekonomi berdasarkan lapangan usaha:

Sektor Pertanian

Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor Industri Pengolahan

Sektor Listrik dan Air Minum

Sektor Bangunan

Sektor Perdagangan

Sektor Angkutan dan Komunikasi

Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Sektor Jasa-jasa

Analisis SLQ & DLQ

Analisis SWOT Sektor potensial (terpilih)

Kesimpulan dan Rekomendasi

Analisis Matriks

Potensi

Analisis Gravitasi

Page 52: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

J. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan analisis

Matriks Potensi yang menjadi sektor Prima/Unggulan selama tahun

penelitian (2005-2010) yaitu: sektor pertanian dan sektor industri

pengolahan. Sedangkan sektor yang lainnya masuk dalam kategori sektor

berkembang selama tahun penelitian (2005 - 2010).

2. Diduga Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan analisis

Static Location Quotient (SLQ) yang menjadi sektor basis selama tahun

penelitian (2005-2010) yaitu: sektor pertanian; sektor industri pengolahan;

serta sektor listrik, gas dan air bersih.

3. Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan analisis

Dynamic Location Quotient (DLQ) yang menjadi sektor berpotensi

berkembang pada tahun 2011 yaitu: sektor pertanian; sektor industri

pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; serta sektor jasa-jasa.

4. Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan gabungan

analisis Static Location Quotient (SLQ) dan Dynamic Location Quotient

(DLQ) yang menjadi sektor unggulan selama tahun penelitian (2005-2010)

yaitu: sektor pertanian; sektor listrik, gas dan air bersih; serta sektor

industri pengolahan. Sektor perekonomian yang menjadi sektor andalan

selama tahun penelitian (2005-2010) yaitu sektor jasa-jasa. Sedangkan

Page 53: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Sektor perekonomian yang menjadi sektor prospektif selama tahun

penelitian (2005-2010) yaitu: sektor pertambangan dan penggalian; sektor

bangunan/konstruksi; sektor perdagangan; sektor pengangkutan dan

komonikasi; serta sektor keuangan, persewaan dan jasa Perusahaan.

5. Diduga berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada

di lapangan, beberapa strategi yang dapat di terapkan berhubungan dengan

pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Karanganyar untuk pelaku

usaha yaitu: memanfaatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan

hasil pertanian, mengoptimalkan sumber dana dan bantuan pemerintah

untuk kelangsungan usaha, memenuhi permintaan pasar dan memperluas

pasar, memanfaatkan adanya KUR (Kredit usaha rakyat) dan koperasi

untuk modal dan penambahan modal petani, memanfaatkan kemajuan

teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian.

6. Diduga hasil perhitungan interaksi antara Kabupaten Karanganyar dengan

Kotamadya Surakarta memiliki indeks grafitasi tertinggi. Dengan

demikian daerah (desa) yang berpotensi paling kuat untuk dikembangkan

adalah kota Surakarta sebagai pusat dengan kabupaten Karanganyar

sebagai desa. Tentu saja interaksi ini tidak boleh mengabaikan potensi-

potensi yang ada di daerah-daerah yang lain.

Page 54: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang didapat dari data yang berada di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Karanganyar dan Surakarta, serta data yang berada di BAPEDA Kabupaten

Karanganyar. Data ini berupa produk domestik regional bruto (PDRB)

ADHK Kabupaten Karanganyar dan produk domestik regional bruto (PDRB)

ADHK Propinsi Jawa Tengah, Data jumlah penduduk Kabupaten

Karanganyar dan daerah di sekitarnya, serta jarak antar wilayah Kabupaten

Karanganyar dengan daerah di sekitarnya.

B. Metode Analisis Data

Agar tercapai tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini, maka

digunakan empat metode analisis yaitu analisis Matriks Potensi Daerah,

analisis LQ (Location Quotient), analisis SWOT dan analisis Gravitasi.

1. Analisis Matriks Potensi Daerah

Model matriks potensi daerah pada dasarnya diturunkan dari rumus

pertumbuhan dan rumus kontribusi. Rumus ini digunakan untuk

mengetahui posisi perekonomian di masing – masing sektor ekonomi di

Kabupaten Karanganyar (Kirana, 1998 : 29 dalam Mulyanto, 2006).

Page 55: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 3.1 Model Matrik Potensi Daerah : Pendukung Analisis Posisi

Perkonomian Di Kabupaten Karanganyar

Proporsi

Pertumbuhan (∆)

Xi

--------------- ≤ 1

Rata-rata X

Xi

----------- ≥ 1

Rata-rata X

∆XI

------------ ≥ 1

∆Xtotal

3) Berkembang

4) prima/unggul

∆XI

------------ ≤ 1

∆Xtotal

1) Terbelakang

2) potensial

Catatan : Xi : PRDB disalah satu sektor di Kabupaten Karanganyar

X : Total PRDB di Kabupaten Karanganyar

∆ : Tingkat pertumbuhan

( ∆Xi = [( Xit – Xit – 1) / Xit – 1] x 100% )

Sumber : (Kirana, 1998 dalam Mulyanto, 2006)

a. Rumus untuk menghitung sumbangan/kontribusi PRDB masing-masing

sektor terhadap PRDB Kabupaten Karanganyar (Arsyad, 1999 : 236

dalam Mulyanto, 2006)

Adapun rumus untuk menghitung sumbangan/kontribusi dan

pertumbuhan adalah sebagai berikut :

Xit

KE dari Xit = ------------------ x100% .................................. (4.1)

Xtotal

Page 56: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dimana :

KE : Kontribusi Ekonomi

Xit : PRDB sektor i pada tahun t

b. Rumus untuk menghitung pertumbuhan PRDB masing-masing sektor

di Kabupaten Karanganyar (Arysad, 1999 : 246, dalam Mulyanto,

2006) :

Xit - Xit – 1

PE dari Xit = --------------------- x100% ...............................(4.2)

Xit – 1

Dimana :

PE : Pertumbuhan Ekonomi

Xit : PRDB sektor i pada tahun t

Xit – 1 : PRDB sektor i pada tahun t – 1

Rumus pada tabel 3.1 di atas akan digunakan untuk menguji ada

tidaknya pergeseran posisi perekonomian pada masing-masing Kecamatan

di Kabupaten Karanganyar, baik pada era sebelum maupun era selama

pelaksanaan PROPEDA. Rumus ini mempunyai makna :

1) Suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang mempunyai

rasio proporsi dan rasio pertumbuhan PRDB kurang dari 1 (satu),

maka sektor ekonomi yang bersangkutan dikategorikan sebagai

Kondisi Perekonomian Terbelakang.

Page 57: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang mempunyai

rasio proporsi PRDB lebih besar atau sama 1 (satu), sementara rasio

pertumbuhan PRDB-nya kurang dari 1 (satu), maka sektor ekonomi

yang bersangkutan dikategorikan sebagai Kondisi Perekonomian

Potensial.

3) Suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang mempunyai

rasio proporsi PRDB kurang 1 (satu), sementara rasio pertumbuhan

PRDB-nya lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka sektor

ekonomi yang bersangkutan dikategorikan sebagai Kondisi

Perekonomian Berkembang.

4) Suatu sektor ekonomi di Kabupaten Karanganyar yang mempunyai

rasio proporsi PRDB dan rasio pertumbuhan PRDB-nya lebih besar

atau sama dengan 1 (satu), maka sektor ekonomi yang bersangkutan

dikategorikan sebagai Kondisi Perekonomian prima/unggul

2. Analisis LQ

Analisis LQ merupakan teknik analisis membandingkan besarnya

peranan suatu sektor/industri di suatu daerah terhadap besarnya peranan suatu

sektor/industri tersebut secara nasional (Tarigan, 2005: 82).

Dasar pemikiran teknik analisis LQ ini adalah Teori Economic Base

yang intinya „industry basic‟ menghasilkan barang dan jasa untuk pasar di

daerah yang bersangkutan maupun di luar daerah, maka penjualan ke luar

daerah akan menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut. Terjadinya arus

pendapatan dari luar daerah ini menyebabkan terjadinya kenaikan konsumsi

Page 58: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dan investasi di daerah tersebut dan pada gilirannya akan menaikkan

pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja baru.

Peningkatan pendapatan tersebut tidak hanya menaikkan permintaan

terhadap „industribasic‟ tetapi juga menaikkan permintaan akan industri „non

basic (lokal)‟. Kenaikan permintaan ini akan mendorong kenaikan investasi

pada industri yang bersangkutan sehingga investasi modal dalam sektor

industri lokal maupun investasi yang didorong (induced) sebagai akibat dari

kenaikan industri basic. Rumus untuk menghitung basis ekonomi sektoral.

Adapun rumus untuk menghitung LQ adalah sebagai berikut

(Arsyad,1999:142 dalam Mulyanto,2006) :

tt

ii

ti

ti

Vv

Vv

VV

vvLQ

/

/

/

/

Keterangan:

LQ = Location Quotient

iv = Nilai sektor i di Kabupaten Karanganyar

tv = Total nilai PDRB di Kabupaten Karanganyar

iV = Nilai sektor i di Propinsi Jawa Tengah

tV = Total nilai PDRB Propinsi Jawa Tengah

Terdapat 3 (tiga) kategori yang dihasilkan dari perhitungan LQ

(Location Quotient) dalam perekonomian suatu daerah/kecamatan, yaitu:

Page 59: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Bila nilai LQ = 1, maka berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor

tertentu di Kabupaten Karanganyar sama dengan sektor yang sama pada

perekonomian di Propinsi Jawa Tengah.

Bila nilai LQ > 1, maka sektor yang bersangkutan di wilayah studi lebih

berspesialisasi atau lebih dominan dibandingkan dengan perekonomian

di wilayah referensi (Kabupaten Karanganyar). Sektor ini dalam

perekonomian di wilayah studi memiliki keunggulan komparatif dan

dikategorikan sebagai sektor basis.

Bila nilai LQ < 1, maka sektor yang bersangkutan di wilayah studi

kurang berspesialisasi atau kurang dominan dibandingkan dengan

perekonomian di wilayah referensi (Kabupaten Karanganyar). Sektor

ini dalam perekonomian di wilayah studi tidak memiliki keunggulan

komparatif dan dikategorikan sebagai sektor non basis

Metode location quotient (LQ) dibedakan menjadi dua, yaitu: static

location quotient (SLQ sering disebut LQ) dan dynamic location quotient

(DLQ)

a. Static Location Quotient (SLQ)

SLQ dirumuskan sebagai berikut:

QnQi

qrqiSLQ

Page 60: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Di mana:

SLQ j

Qi

qi

Qn

Qr

=

=

=

=

=

Koefisien Static Location Quotient

Keluaran sektor i nasional

Keluaran sektor i regional (Kab Karanganyar)

Keluaran total nasional

Keluaran total regional (Kab Karanganyar)

Berdasarkan formula di atas dapat dijelaskan bahwa jika koefisien LQ

> 1, maka sektor tersebut cenderung akan mengekspor keluaran produksinya

ke wilayah lain, atau mungkin ekspor ke luar negeri. Sedangkan jika nilai

koefisien LQ < 1, ini berarti sektor tersebut cenderung mengimpor dari

wilayah lain atau dari luar negeri.

b. Dynamic Location Quotient (DLQ)

Dynamic Location Quotient (DLQ) adalah metode yang digunakan

untuk mengetahui perubahan posisi sektor perekonomian dimasa yang

akan datang. Adapun rumus dari DLQ adalah sebagai berikut:

1 1

1 1

t

ij j ij

ij

i i

g g IPPSDLQ

G G IPPS

Dimana :

DLQij

gij

gj

=

=

=

Indeks potensi sektor i di regional

Laju pertumbuhan sektor i di regional

Rata-rata laju pertumbuhan sektor di regional

Page 61: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gi

G

t

IPPSij

IPPSi

=

=

=

=

=

Laju pertumbuhan sektor i di nasional

Rata-rata laju pertumbuhan sektor di nasional

Selisih tahun akhir dan tahun awal

Indeks Potensi Pengembangan sektor i di regional

Indeks Potensi Pengembangan sektor i di nasional

Nilai DLQ yang dihasilkan dapat diartikan sebagai berikut: jika DLQ

> 1, maka potensi perkembangan sektor i di suatu regional lebih cepat

dibandingkan sektor yang sama di nasional. Namun, jika DLQ < 1, maka

potensi perkembangan sektor i di regional lebih rendah dibandingkan

nasional secara keseluruhan. Gabungan antara nilai SLQ dan DLQ dijadikan

kriteria dalam menentukan apakah sektor ekonomi tersebut tergolong

unggulan, prospektif, andalan, dan kurang prospektif.

Tabel 3.2 Kriteria Hasil Analisis LQ

Sumber: Widodo, 2006: 12

Kriteria DLQ > 1 DLQ < 1

SLQ > 1 Unggulan Prospektif

SLQ < 1 Andalan Kurang

Prospektif

Page 62: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk

merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat

memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kekurangan dan ancaman. Dengan analisis SWOT tahapan faktor-faktor

berpengaruh dalam pembangunan daerah akan ditemukan empat strategi

seperti dalam tabel berikut:

Tabel 3.3 Matriks analisa SWOT-Klasifikasi Isu

Faktor Eksternal

Faktor Internal

OPPORTUNITIES

(O)

THREATS

(T)

STRENGHTS

(S)

COMPARATIVE

ADVANTAGE

(SO)

MOBILIZATION

(ST)

WEAKNESSES

(W)

INVESTMENT

DIVESMENT

(WO)

DAMAGE

CONTROL

(WT)

Sumber: Rangkuti, 2005.

Empat strategi dapat dipergunakan untuk mengatasi segala

kemungkinan yang akan dihadapi dalam menganalisis SWOT potensi daerah.

Keempat isu strategis tersebut diberi nama sebagai berikut

a. Comparative Adventage

Srategi yang pertama merupakan isu stretegis yang menggunakan

faktor eksternal yaitu peluang dan faktor internal yakni kekuatan. Strategi

ini diharapkan dengan menggunakan kekuatan dan memanfaatkan

peluang yang ada maka potensi sektor yang ada dapat digali lebih dalam

sehingga bermanfaat untuk pembangunan daerah. (Strategi SO :

Menggunakan kekuatan memanfaatkan peluang).

Page 63: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b. Mobilization

Strategi ini merupakan strategi yang mempertemukan interaksi

antara faktor dari luar berupa ancaman/tantangan dengan faktor dari dalam

yakni kekuatan. Dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki setiap

daerah diharapkan dapat mengatasi segala hambatan yang nantinya dapat

mengganggu proses pembangunan daerah. (Strategi ST : Menggunakan

kekuatan untuk mengusir hambatan).

c. Invesment/Divesment

Strategi selanjutnya merupakan kolaborasi dari faktor eksternal

yaitu peluang dengan faktor internal yaitu kelemahan. Tujuan dari strategi

ini adalah menghindari kelemahan yang dimiliki masing-masing daerah

dengan memanfaatkan segala peluang yang ada agar pembangunan yang

diharapkan dapat tercapai. (Strategi WO : Menggunakan peluang untuk

menghindari kelemahan).

d. Damage Control

Strategi yang terakhir merupakan srategi untuk mencari segala

kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing daerah dan hambatan yang

akan dihadapi dalam proses pembangunan. Apabila segala kelemahan dan

hambatan dapat diketahui sebelumnya maka strategi yang harus

diterapkan untuk mengatasi hal tersebut dapat dirancang sebelum segala

kemungkinan yang buruk benar-benar terjadi. (Strategi WT :

Meminimalkan kelemahan dan mengusir hambatan).

Page 64: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Analisis Gravitasi

Model gravitasi adalah model yang paling banyak digunakan untuk

melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi.

Model ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan

besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut (Tarigan, 2005: 148).

Dalam analisa gravitasi, hubungan keterkaitan yang dihitung

berdasarkan jumlah penduduk suatu daerah/lokasi dengan jumlah penduduk

daerah/lokasi yang lainnya dengan pembagi yakni jarak antara kedua

daerah/lokasi. Rumus gavitasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Pi . Pj

Tij = k --------

dij2

Dimana :

Tij = kekuatan gravitasional antara kota i dan kota j

K = konstanta

Pi = jumlah penduduk di kota i

Pj = jumlah penduduk di kota j

dij = jarak fisik antara kota i dan kota j

Page 65: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

1. Aspek Geografis

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di antara

35 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah. Wilayah di sebelah

selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri;

di sebelah barat berbatasan dengan Kota Surakarta dan Kabupaten

Boyolali; di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen; serta di

sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan

perhitungan garis bujur dan garis lintang, Kabupaten Karanganyar terletak

antara 110040”-110

070” Bujur Timur dan 7

028”-7

046” Lintang

Selatan.Ketinggian rata-rata mencapai 511 meter dpl (di atas permukaan

laut) serta beriklim tropis dengan temperatur antara 220- 31

0C (Kabupaten

Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan).

2. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha, yang

terdiri dari luas tanah sawah 22.465,11 Ha dan luas tanah kering

54.912,53 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 12.922,74 Ha, non

teknis 7.586,76 Ha, dan tidak berpengairan 1.955,61 Ha. Sementara itu

luas tanah untuk pekarangan/bangunan 21.197,69 Ha dan luas untuk

tegalan/kebun 17.847,48 Ha. Di Kabupaten Karanganyar terdapat hutan

negara seluas 9.729,50 Ha dan perkebunan seluas 3.251,50 Ha. Jika

Page 66: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas Tanah sawah di kabupaten

karanganyar mengalami penyusutan sekitar 9,8 Ha (Kabupaten

Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan).

Sedangkan untuk luas tanah kering mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya yakni sebesar 9,8 Ha, namun penggunaan tanah kering

untuk tegalan/kebun sesungguhnya mengalami penurunan yakni sebesar

15,92 Ha, dan peningkatan penggunaan untuk pekarangan/ bangunan

sebesar 25,72. Perubahan fungsi penggunaan ini dapat dimaklumi seiring

dengan pertumbuhan penduduk di kabupaten karanganyar. Untuk lebih

jelasnya bagaimanakah prosentase pembagian penggunaan luas tanah

sawah dan tanah kering di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2009 dapat

dilihat pada gambar di bawah ini (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka,

2010).

Gambar 4.1 Persentase Luas Tanah Sawah dan Tanah Kering Tahun 2009

Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar. (2010). Kabupaten Karanganyar

Dalam Angka 2010.

Sementara itu, penggunaan Tanah Kering yang luasnya sekitar

54.912,53 Ha, dapat dirinci sebagai berikut:

- Pekarang./Bangunan : 21.140,00 Ha (atau 38,51%);

- Tegalan/Kebun : 17.891,72 Ha (atau 32,59%);

Page 67: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Padang Gembala 0,40%

Tambak/Kolam 0,05%

Lain-lain 4,81%

Perkebunan 5,92%

Tegalan/Kebun 32,59%

Hutan Negara 17,72%

Pekarangan/Bangun an

38,51%

- Hutan Negara : 9.729,50 Ha (atau 17,72%);

- Perkebunan : 3.251,51 Ha (atau 5,92%);

- Padang Gembala : 219,67 Ha (atau 0,40%);

- Tambak/Kolam : 25,53 Ha (atau 0,05%);

- Lain-lain : 2.641,14 Ha (atau 4,81%).

Gambar 4.2 Persentase Tanah Kering menurut Jenis Penggunaannya Tahun

2009 (dalam persen)

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar. (2010). Kabupaten Karanganyar Dalam

Angka 2010.

Dari gambar di atas jelas terlihat bahwa prosentase penggunaan

tanah kering menurut jenis penggunaannya yang paling besar di

Kabupaten Karanganyar pada tahun 2009 adalah Pekarangan / Bangunan

dengan luas penggunaan sebesar 21.140,00 Ha (atau 38,51%), sedangkan

prosentase penggunaan tanah kering menurut jenis penggunaannya yang

paling kecil di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2009 adalah

Tambak/Kolam : 25,53 Ha (atau 0,05%).

Kabupaten Karanganyar memiliki banyak kecamatan yang terbagi

berdasarkan luas wilayahnya. Masing – masing kecamatan memiliki luas

Page 68: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

wilayah yang berbeda – beda yang di sebabkan karena letak geografis dari

wilayah Kabupaten Karanganyar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

gambar berikut ini.

Gambar 4.3 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2009 (dalam hektar)

Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar. (2010).Kabupaten Karanganyar

Dalam Angka 2010.

Dari data di atas menunjukkan bahwa kecamatan terluas di

kabupaten Karanganyar adalah Kecamatan Tawangmangu dengan luas

sekitar 7.003,1645 Ha; kemudian disusul oleh Kecamatan Jatiyoso seluas

6.716,4886 Ha; dan Kecamatan Ngargoyoso seluas 6.533,9420 Ha;

sementara wilayah dengan luas terkecil adalah Kecamatan Colomadu

dengan luas sekitar 1.564,1650 Ha.

3. Keadaan Iklim

Sebagaimana yang telah diungkapkan di muka, kondisi iklim di

Kabupaten Karanganyar adalah tropis dengan musim hujan dan musim

Page 69: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kemarau silih berganti di sepanjang tahun. Berdasar data dari 6 stasiun

pengukur yang ada di Kabupaten Karanganyar, banyaknya hari hujan

selama tahun 2004 adalah 97 hari dengan rata-rata curah hujan sekitar

2.293 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dan

terendah terjadi pada bulan Agustus dan September. Pada tahun 2007,

banyaknya hari hujan meningkat mencapai 106 hari dengan rata-rata

curah hujan 2.231 mm, serta curah hujan tertinggi terjadi pada bulan

Agustus ( Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun

terbitan).

Secara hidrografis Kabupaten Karanganyar memiliki berbagai

sumber air yang antara lain disebabkan oleh karena terletaknya yang

berada di kaki gunung lawu, dimana keadaan tanahnya makin ke barat

makin datar dan banyak sumber air yang berasal dari Gunung Lawu.

Dilihat dari aspek topografi Kabupaten Karanganyar merupakan dataran

dan pegunungan dengan ketinggian tempat yang sangat bervariasi.

Ketinggian 0-100 meter mencakup sekitar 8,11%; ketinggian antara 101-

500 meter mencakup sekitar 45,32%; ketinggian 501-1000 meter

mencakup sekitar 36,59%; serta di atas 1000 meter mencakup sekitar

9,98% (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan).

4. Aspek Demografi

Jumlah Penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasakan registrasi

tahun 2009 sebanyak 872.821 jiwa, terdiri dari laki-laki 436.901 jiwa

dan perempuan 441.309 jiwa. Dibandingkan tahun 2009, maka terdapat

pertambahan penduduk sebanyak 6.454 jiwa atau mengalami

Page 70: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pertumbuhan sebesar 0,74 %. Kecamatan dengan penduduk terbanyak

adalah Kecamatan Karanganyar, yaitu 77.413 jiwa (8,81 %), kemudian

Kecamatan Jaten, yaitu 71.109 jiwa (8,10 %), dan Kecamatan

Gondangrejo, yaitu 69.897 jiwa (7,96 %). Sedangkan kecamatan dengan

jumlah penduduk paling sedikit adalah kecamatan Jenawi, yaitu 27.916

jiwa (3,18 %), kemudian Kecamatan Ngargoyoso, yaitu 35.845 jiwa (4,08

%) dan kecamatan Kerjo, yaitu 37.947 jiwa (4,32 %) (Kabupaten

Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan).

Seiring dengan kenaikan penduduk, maka kepadatan penduduk

juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 kepadatan penduduk

Kabupaten Karanganyar mencapai 1.135 jiwa/Km2. Di sisi lain persebaran

penduduk masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan

secara umum lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan. Kecamatan

dengan kepadatan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Colomadu,

yaitu 3.954 jiwa/Km2, dan yang paling rendah adalah Kecamatan Jenawi,

yaitu 498 jiwa/Km2

( Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa

tahun terbitan).

Sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Karanganyar yang agraris,

maka sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di sektor

pertanian (petani sendiri dan buruh tani), yaitu 203.097 orang (27,71%).

Kemudian sebagai buruh industri sebanyak 107.063 orang (14,61%),

buruh bangunan 50.349 orang (6,87 %) dan pedagang sebanyak 36.468

orang (4.98%). Selebihnya adalah sebagai pengusaha, di sektor

pengangkutan, PNS/TNI/Polri, pensiunan, jasa-jasa dan lain-lain.

Page 71: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambaran jumlah penduduk, jumlah keluarga dan kepadatan penduduk

per km2, selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini (

Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, 2010).

Gambar 4.4. Perkembangan Penduduk Kabupaten Karanganyar Tahun

2005 – 2009

Sumber: BPS Kabupaten. Karanganyar. (2010). Kabupaten Karanganyar

Dalam Angka 2010.

Tingkat kepadatan penduduk semakin tahun semakin meningkat,

mulai dari tahun 2005 jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar sebesar

838.182 jiwa terus meningkat sampai tahun 2009 menjadi sebesar 872.821

jiwa. Untuk gambaran selengkapnya mengenai pertumbuhan jumlah

penduduk Kabupaten Karanganyar dari tahun ke tahun, dapat dilihat pula

pada gambar berikut.

Gambar 4.5. Perkembangan Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin di

Kabupaten Karanganyar Tahun 2005-2009 (dalam jiwa/orang)

Sumber: BPS Kabupaten. Karanganyar. (2010). Kabupaten Karanganyar Dalam

Angka 2010.

Page 72: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

5. Aspek Ekonomi

Kondisi ekonomi Kabupaten Karanganyar diwarnai dengan

perkembangan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) seiring dengan

adanya proses pemulihan ekonomi sebagai akibat terjadinya krisis

ekonomi nasional yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997. Indikator

perkembangan ekonomi ini, antara lain ditunjukan oleh kenaikan PDRB di

Kabupaten Karanganyar dari tahun ke tahun, baik atas dasar harga berlaku

maupun harga konstan tahun 2000 (Kabupaten Karanganyar Dalam

Angka, beberapa tahun terbitan). Gambaran selengkapnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas

Dasar Harga Konstan Kabupaten Karanganyar Tahun

2005 - 2010

Tahun PDRB atas dasar harga

berlaku

PDRB atas dasar harga

konstan

Nilai

(juta Rp)

Pertumbuhan

(%)

Nilai

(juta Rp)

Pertumbuhan

(%)

2005 5.621.289,46 9,3 4.188.330,50 5,1

2006 6.224.781,84 10,9 4.401.301,74 5,7

2007 6.904.990,15 10,9 4.654.054,50 5,3

2008 7.679.675,35 11,2 4.921.454,72 3,6

2009 8.378.315,88 9,1 5.076.549,88 4,9

2010 9.224.224,35 10,1 5.452.435,49 7,4

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karanganyar, data diolah

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa untuk nilai PDRB atas dasar

harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2005 – 2010

Kabupaten Karanganyar senantiasa mengalami peningkatan. Nilai PDRB

atas dasar harga berlaku Kabupaten Karanganyar pada tahun 2005 sebesar

Rp 5.621.289,46 kemudian mengalami peningkatan di tahun – tahun

Page 73: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

berikutnya yakni dari tahun 2006 sebesar Rp 6.224.781,84 , pada tahun

2007 sebesar Rp 6.904.990,15 , kemudian mengalami peningkatan pada

tahun 2008 dan 2009 menjadi sebesar Rp 7.679.675,35 dan Rp

8.378.315,88. Hingga pada tahun 2010 nilai PDRB atas dasar harga

berlaku Kabupaten Karanganyar sebesar 9.224.224,35. Sementara untuk

harga konstan, nilai PBRB Kabupaten Karanganyar juga mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, yang dapat diartikan adannya kemajuan

dalam pembangunan di Kabupaten Karanganyar. Diketahui pada tabel 4.2

pada tahun 2005 PDRB Kabupaten Karanganyar sebesar Rp 4.188.330,50

meningkat sampai tahun 2010 menjadi sebesar Rp 5.452.435,49.

Laju pertumbuhan PDRB di Kabupaten Karanganyar menurut

harga berlaku pada tahun 2005 mengalami pertumbuhan sebesar 9,3% dan

terus meningkat sampai tahun 2007 menjadi sebesar 10,9%, pada tahun

2009 laju pertumbuhan menurun dengan pertumbuhan sebesar 9,1% dan

pada tahun 2010 laju pertumbuhan Kabupaten Karanganyar meningkat

dengan pertumbuhan sebesar 10,1%. Sementara laju pertumbuhan PDRB

di Kabupaten Karanganyar menurut harga konstan pada tahun 2005

mengalami pertumbuhan sebesar 5,1% mengalami peningkatan pada tahun

2006 sebesar 5,7% namun kemudian mengalami penurunan di tahun 2007

dan 2008 menjadi sebesar 5,3% dan 3,6%. Pada tahun 2009 laju

pertumbuhan PDRB di Kabupaten Karanganyar menurut harga konstan

sedikit demi sedikit mengalami peningkatan manjadi sebesar 4,9% hingga

pada tahun 2010 menjadi sebesar 7,4%.

Page 74: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. Gambaran Umum Propinsi Jawa Tengah

1. Aspek geografis

Berdasarkan data Propinsi Jawa Tengah Dalam Angka beberapa

tahun terbitan, Propinsi Jawa Tengah terletak antara 50 40‟ dan 7

0 30‟

Lintang Selatan dan antara 1080 30‟ dan 111

0 30‟ Bujur Timur (termasuk

Pulau Karimun jawa). Jarak terjauh dari Barat ke Timur adalah 263 km

dan dari Utara ke Selatan 226 km (tidak termasuk Pulau Karimunjawa).

Jawa Tengah memiliki luas wilayah yakni 3,25 juta hektar atau sekitar

1,70 persen dari wilayah negara Indonesia dan mempunyai batas-batas

wilayah yaitu :

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebelah timur : Propinsi Jawa Timur

Sebelah selatan : DI Yogyakarta dan Samudra Indonesia

Sebelah barat : Propinsi Jawa Barat

2. Luas Penggunaan Lahan

Secara administratif Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29

kabupaten dan 6 kota. Luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2010 tercatat

sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa

(1,70 persen dari luas Indonesia). Luas yang ada, terdiri dari 992 ribu

hektar (30,47 persen) lahan sawah dan 2,26 juta hektar (69,53 persen)

bukan sawah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, luas lahan sawah

tahun 2010 turun sebesar 0.013 persen, sebaliknya luas bukan lahan sawah

naik sebesar 0,006 persen.

Page 75: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Menurut penggunaanya, peresentasi lahan sawah yang berpengairan

teknis adalah 39,03 persen, tadah hujan 27,74 persen dan lainnya

berpengairan setengah teknis, sederhana, dan lain – lain. Dengan

menggunakan teknik irigasi yang baik , potensi lahan sawah yang dapat

ditanami padi lebih dari dua kali sebesar 78,70 persen. Berikutnya lahan

kering yang dipakai untuk tegal/kebun sebsar 31,83 persen dari total bukan

lahan sawah. Prensentase itu merupakan yang terbesar, dibanding

presentase penggunaan bukan lahan sawah lain (Propinsi Jawa Tengah

Dalam Angka, beberapa tahun terbitan).

3. Keadaan Iklim

Menurut stasiun klimatologi klas 1 Semarang, suhu udara rata – rata

di Jawa Tengah tahun 2010 berkisar antara 24, 7‟C sampai dengan 28‟C.

Tempat – tempat yang letaknya berdekatan dengan pantai mempunyai

suhu udara rata-rata relatif tinggi. Untuk kelembaban udara rata-rata

bervariasi, dari 78 persen sampai dengan 87 persen. Curah hujan tertinggi

tercatat di Stasiun Meteorologi Wonosobo yaitu sebesar 5,555 mm dan

dari hujan terbanyak tercatat di Stasiun Meteorologi Cilacap sebesar 302

hari (Propinsi Jawa Tengah Dalam Angka, beberapa tahun terbitan).

4. Aspek demografi

Propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu propinsi dengan

jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Sensus Penduduk (SP) tahun 2010,

jumlah penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 32,38 juta jiwa atau sekitar

14 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Ini menempatkan Jawa Tengah

sebagai provinsi ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak

Page 76: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Jumlah penduduk perempuan lebih

besar dibandingkan jumlah penduduk laki – laki. Ini ditunjukkan oleh rasio

jenis kelamin (rasio jumlah penduduk laki – laki terhadap jumlah

penduduk perempuan) sebesar 98,77 (Propinsi Jawa Tengah Dalam

Angka, beberapa tahun terbitan).

Tabel 4.2 Penduduk Jawa Tangah Menurut Jenis Kelamin dan

Sex Rasio Tahun 2002-2010

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

15.787.143

15.957.412

16.184.251

16.368.724

16.054.473

16.064.122

16.192.300

16.123.190

16.091.112

15.904.723

16.095.428

16.213.180

16.540.126

16.123.257

16.316.157

16.434.100

16.741.373

16.291.545

31.691.866

32.052.840

32.397.431

32.908.850

32.177.730

32.380.279

32.626.400

32.864.563

32.382.657

Sumber : Sensus Penduduk 2010 (SP 2010), BPS Provinsi Jawa Tengah

Berdasarkan tabel di atas diketahui pada tahun 2002, jumlah

penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 31.691.866 jiwa. Dengan jumlah

penduduk perempuan lebih besar yaitu 15.904.723 jiwa. Sedangkan

jumlah penduduk laki-laki sebesar 15.787.143 jiwa. Jumlah penduduk

Jawa Tengah terus meningkat dari tahun 2002 hingga tahun 2005, yaitu

sebesar 32.908.850 jiwa. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Jawa Tengah

tercatat sebesar 32.382.657 jiwa atau sekitar 14 persen dari jumlah

penduduk Indonesia. Ini menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi

ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak setelah Jawa Barat

dan Jawa Timur. Jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan

jumlah penduduk laki-laki. Ini ditunjukkan oleh sex rasio (rasio jumlah

Page 77: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan) sebesar

99,57%.

Penduduk Jawa Tengah belum menyebar secara merata di seluruh

wilayah Jawa Tengah. Umumnya penduduk banyak menumpuk di daerah

kota dibandingkan kabupaten. Secara rata-rata kepadatan penduduk Jawa

Tengah tercatat sebesar 989 jiwa setiap kilometer persegi, dan wilayah

terpadat adalah Kota Surakarta dengan tingkat kepadatan sekitar 12 ribu

orang setiap kilometer persegi (Propinsi Jawa Tengah Dalam Angka,

beberapa tahun terbitan)..

5. Aspek Ekonomi

Pada tabel 4.3 dapat dilihat kondisi/gambaran perkembangan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Jawa Tengah yang merupakan

indikator ekonomi utama untuk mengukur sejauh mana Propinsi Jawa

Tengah melakukan kegiatan pembangunan.

Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar

Harga Konstan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2010

Tahun PDRB atas dasar harga berlaku PDRB atas dasar harga konstan Nilai

(juta Rp) Pertumbuhan

(%) Nilai

(juta Rp) Pertumbuhan

(%)

2005 234.435.323.310 21,20 143.051.213.880 5,63 2006 281.996.709.110 20,29 150.682.654.740 5,33 2007 312.428.807.070 10,79 159.110.253.790 5,59 2008 362.938.708.250 16,17 167.790.369.850 5,46 2009 392.983.859,750 8,28 175.685.267,560 4,70 2010 444.396.468,190 13,08 186.995.480,650 6,44

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Tengah, data diolah

Berdasarkan harga konstan, nilai PDRB Propinsi Jawa Tengah dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang dapat

diartikan adannya kemajuan dalam pembangunan di Propinsi Jawa

Page 78: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tengah. Pada tahun 2005 diketahui PDRB Propinsi Jawa Tengah sebesar

Rp 143.051.213.880,- hingga tahun 2010 PDRB Propinsi Jawa Tengah

menjadi sebesar Rp 186.995.480,650,- sementara berdasarkan harga

berlaku ,nilai PDRB Propinsi Jawa Tengah juga mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005 diketahui PDRB Propinsi Jawa

Tengah sebesar Rp 234.435.323.310,- hingga tahun 2010 PDRB Propinsi

Jawa Tengah menjadi sebesar Rp 444.396.468,190,-.

Laju pertumbuhan PDRB di Propinsi Jawa Tengah menurut harga

berlaku pada tahun 2005 mengalami pertumbuhan sebesar 21,20%. pada

tahun 2006 laju pertumbuhan meningkat dengan pertumbuhan sebesar

20,29%. Pada tahun 2007 dan tahun 2008 laju pertumbuhan menurun lalu

kemudian mengalami peningkatan dengan masing-masing pertumbuhan

sebesar 10,79% dan 16,17%. Pada tahun 2009 laju pertumbuhan

mengalami penurunan kembali dengan pertumbuhan sebesar 8,28%. Dan

pada tahun 2010 laju pertumbuhan PDRB di Propinsi Jawa Tengah

menurut harga berlaku meningkat kembali dari tahun sebelumnya menjadi

sebesar 13,08%.

Sementara Laju pertumbuhan PDRB di Propinsi Jawa Tengah

menurut harga konstan pada tahun 2005 mengalami pertumbuhan sebesar

5,63%, namun pada tahun 2007 dan 2008 laju pertumbuhan penduduk

mengalami penurunan dengan masing-masing pertumbuhan sebesar 5,59%

dan 5,46%. Pada tahun 2009 laju pertumbuhan PDRB di Propinsi Jawa

Tengah menurut harga konstan mengalami penurunan kembali menjadi

sebesar 4,70%. Dan pada tahun 2010 laju pertumbuhan PDRB di Propinsi

Page 79: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Jawa Tengah menurut harga konstan mengalami peningkatan kembali dari

tahun sebelumnya menjadi sebesar 6,44%.

Page 80: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gross Regional Domestic Product by Industrial Origin of Curreny Market Price 2000 nin Jawa Tengah 2005- 2010

(Million Rupiahs)

Sektor/Lapangan Usaha

Industrial Origin

Tahun

Year

2005 2006 2007 2008

2009 2010

Pertanian

Agriculture 29.924.642.250 31.002.199.110 31.862.697.600 33.484.068.440 34.949.138,350 34.955.957,640

Pertambangan

Mining and Quarring 1.454.230.590 1.678.299.610 1.782.886.650 1.851.189.430 1.952.866,700 2.091.257,420

Industri Pengolahan

Manufacturing Industry 46.105.706.520 48.189.134.860 50.870.785.690 53.158.962.880 54.137.598,530 61.390.101,240

Listrik, Gas, dan air Bersih

Electricity, Gas and Water

Supply 1.179.891.980 1.256.430.340 1.340.845.170 1.404.668.190 1.482.643,110 1.614.857,680

Bangunan

Construction 7.960.948.490 8.446.566.350 9.055.728.780 9.647.593.000 10.300.647,630 11.014.598,600

Perdagangan

Trade, Hotel and Restaurant 30.056.962.750 31.816.441.850 33.898.013.930 35.626.196.010 37.766.356,610 40.055.356,390

Angkutan dan perhubungan

Transport and Communication 6.988.425.750 7.451.506.220 8.052.597.040 8.657.881.950 9.260.445,650 9.805.500,110

Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan

Financial, Ownership and

Business Services 5.067.665.700 5.399.608.700 5.767.341.210 6.218.053.970 6.701.533,130 7.038.128,910

Jasa-Jasa

Services 14.312.739.850 15.442.467.700 16.479.357.720 17.741.755.980 17.724.216,370 19.029.722,650

Produk Domestik Regional

Bruto

Gross Regional Domestic

Product 143.051.213.880 150.682.654.740 159.110.253.790 167.790.369.850 175.685.267,560 186.995.480,650

Sumber: Propinsi Jawa Tengah Dalam Angka, beberapa tahun terbitan

Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Di Propinsi

Jawa Tengah Tahun 2005 - 2010 (Juta Rupiah)

Page 81: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

PDRB Propinsi Jawa Tengah disumbang oleh 9 sektor/lapangan

usaha yaitu : sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; sektor

industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor

bangunan/konstruksi; sektor perdagangan; sektor pengangkutan dan

komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor jasa-

jasa.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa PDRB atas dasar harga

konstan Propinsi Jawa Tengah di dominasi oleh 3 (tiga) sektor/lapangan

usaha yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor

perdagangan. Sektor pertanian pada tahun 2005 sebesar Rp

29.924.642.250,- juga terus meningkat hingga tahun 2010 menjadi sebesar

Rp 34.955.957,640,-. Sedangkan untuk sektor industri pengolahan pada

tahun 2005 sebesar Rp 46.105.706.520,- terus meningkat hingga tahun

2010 menjadi sebesar Rp 61.390.101,240,-. Dan untuk sektor perdagangan

pada tahun 2005 sebesar Rp 30.056.962.750,- terus meningkat hingga

tahun 2010 menjadi sebesar Rp 40.055.356,390,-.

C. Analisis Data & Pembahasan

1. Matriks Potensi

a. Perhitungan pertumbuhan PDRB Kabupaten Karanganyar tahun

2005 – 2010.

1) Rumus untuk menghitung pertumbuhan PRDB masing-masing

sektor di Kabupaten Karanganyar (Arysad, 1999 : 246, dalam

Mulyanto, 2006) :

PE = x 100 %

Xit – 1

Page 82: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Dimana :

PE = Pertumbuhan Ekonomi

Xit = PDRB Kabupaten Karanganyar tahun t

Xit – 1 = PDRB Kabupaten Karanganyar tahun t-1

2) Rumus untuk menghitung sumbangan/kontribusi masing-masing

sektor PDRB terhadap PDRB Kabupaten Karanganyar (Arsyad,

1999 : 236 dalam Mulyanto 2006).

Xit

KE dari Xit = ---------------------- x 100%

Xtotal

Dimana :

KE = Kontribusi Ekonomi

Xit = PRDB Sektor i pada tahun t

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui posisi dan potensi

perekonomian masing-masing sektor di Kabupaten Karanganyar, apakah

termasuk dalam kategori Prima, Potensial, Berkembang atau Terbelakang

(Kirana, 1998 : 29 dalam Mulyanto, 2006).

Page 83: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.5 Perbandingan Pertumbuhan dan Proporsi Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 – 2010

No Lapangan

Usaha

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata - Rata

Tumbuh Prop Tumbuh Prop Tumbuh Prop Tumbuh Prop Tumbuh Prop Tumbuh Prop Tumbuh Prop 1 Pertanian 0,06 1,77 4,09 1,75 5,57 1,75 9,08 1,81 0,81 1,77 15,14 1,89 5,79 1,79

2 Pertambangan

dan

Penggalian

0,04 0,08 3,57 0,08 3,28 0,07 2,67 0,07 6,83 0,07 3,71 0,07 3,35 0,07

3 Industri 0,07 4,73 5,41 4,74 6,07 4,75 4,15 4,70 3,25 4,69 4,64 4,57 3,93 4,70

4 Listrik, Gas

dan Air Bersih 0,06 0,12 6,86 0,13 4,44 0,12 3,79 0,12 4,77 0,12 4,23 36,32 4,03 6,15

5 Bangunan 0,05 0,22 4,37 0,22 5,12 0,21 4,24 0,21 6,64 0,22 4,63 0,03 4,18 0,18

6 Perdagangan,

Hotel &

Restoran

0,04 0,93 4,22 0,92 4,16 0,91 3,36 0,9 6,76 0,92 8,15 0,27 4,45 0,81

7 Pengangkutan

& Komunikasi 0,04 0,10 3,89 0,25 3,59 0,25 3,97 0,25 4,70 0,25 6,64 0,02 3,81 0,19

8 Keuangan,

Persewaan &

Jasa

Perusahaan

0,06 0,19 5,39 0,2 4,42 0,19 4,09 0,19 5,45 0,19 5,94 0,07 4,22 0,17

9 Jasa-Jasa 0,01 0,69 6,97 0,71 7,88 0,72 7,74 0,74 6,49 0,76 7,92 0,04 6,17 0,61

Sumber: (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan), data diolah

Page 84: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.6 Matriks Potensi PDRB Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 – 2010

Sumber: (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan), data diolah

No Lapangan Usaha Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata – rata

1 Pertanian Potensial Prima/Unggul Prima/Unggul Prima/Unggul Potensial Prima/Unggul Prima/Unggul

2 Pertambangan dan Penggalian Terbelakang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang

3 Industri Pengolahan Potensial Prima/Unggul Prima/Unggul Prima/Unggul Prima/Unggul Berkembang Prima/Unggul

4 Listrik, Gas dan Air Bersih Terbelakang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Prima/Unggul Berkembang

5 Bangunan Terbelakang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang

6 Perdagangan, Hotel &

Restoran Terbelakang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang

7 Pengangkutan & Komunikasi Terbelakang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang

8 Keuangan,Persewaan & Jasa

Perusahaan Terbelakang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang

9 Jasa-Jasa Terbelakang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang Berkembang

Page 85: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas maka diperoleh hasil

analisa sebagai berikut :

a) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor Pertanian

dikategorikan sebagai sektor Prima/Unggul karena nilai pertumbuhan

PDRB dan rasio proporsi PDRB lebih dari satu.

b) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor

Pertmbangan dan Penggalian dikategorikan sebagai sektor yang

berkembang karena nilai pertumbuhan PDRB-nya lebih dari satu dan

rasio proporsi PDRB-nya kurang dari satu.

c) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor Industri

Pengolahan dikategorikan sebagai sektor Prima/Unggul karena nilai

pertumbuhan PDRB dan rasio proporsi PDRB lebih dari satu.

d) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor Listrik,

Gas, dan Air Bersih dikategorikan sebagai sektor yang berkembang

karena nilai pertumbuhan PDRB-nya lebih dari satu dan rasio proporsi

PDRB-nya kurang dari satu.

e) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor Bangunan

dikategorikan sebagai sektor yang berkembang karena nilai

Page 86: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

pertumbuhan PDRB-nya lebih dari satu dan rasio proporsi PDRB-nya

kurang dari satu.

f) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor

Perdagangan, Hotel, dan Restoran dikategorikan sebagai sektor yang

berkembang karena nilai pertumbuhan PDRB-nya lebih dari satu dan

rasio proporsi PDRB-nya kurang dari satu.

g) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor

Pengangkutan dan Komunikasi dikategorikan sebagai sektor yang

berkembang karena nilai pertumbuhan PDRB-nya lebih dari satu dan

rasio proporsi PDRB-nya kurang dari satu.

h) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor keuangan,

persewaan, dan jasa dikategorikan sebagai sektor yang berkembang

karena nilai pertumbuhan PDRB-nya lebih dari satu dan rasio proporsi

PDRB-nya kurang dari satu.

i) Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Matriks Potensi ,maka

dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 – 2010 untuk sektor Jasa - jasa

dikategorikan sebagai sektor yang berkembang karena nilai

pertumbuhan PDRB-nya lebih dari satu dan rasio proporsi PDRB-nya

kurang dari satu.

Page 87: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

2. Location Quotient (SLQ dan DLQ)

Metode Location Quotient (LQ) dibedakan menjadi dua, yaitu: Static

Location Quotient (SLQ sering disebut LQ) dan Dynamic Location Quotient

(DLQ). Analisis LQ merupakan teknik analisis membandingkan besarnya

peranan suatu sektor/industri di suatu daerah terhadap besarnya peranan suatu

sektor/industri tersebut secara nasional (Tarigan, 2005: 82).

2.1. Static Location Quotient (SLQ)

Analisis Location Quotient merupakan alat analisis yang dipakai

untuk mengukur kosentrasi dari suatu kegiatan dalam suatu daerah

dengan cara membandingkan peranan perekonomian daerah itu dengan

peranan kegiatan atau industri sejenis dalam perekonomian regional atau

nasional. Hasil dari analisis Static Location Quotient (SLQ) Kabupaten

Karanganyar Propinsi Jawa Tengah tahun 2005 - 2010 dapat dilihat

dalam tabel berikut ini.

Page 88: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.7 Nilai SLQ Sektor Perekonomian Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2010

Sektor/Lapangan

Usaha 2005 2006 2007 2008

2009

2010

Rata-rata Keterangan

Pertanian 0,940896487 0,947612477 0,97201121 1,01045749 0,986462425 1,12542588 0,99714433 Non Basis

Pertambangan dan

Penggalian 0,845785447 0,760810935 0,73862395 0,73144703 0,748710033 0,71859443 0,75732864

Non Basis

Industri Pengolahan 1,630521254 1,648377395 1,6538653 1,65082838 1,69168832 1,546936694 1,63703622

Basis

Listrik, Gas dan Air

Bersih 1,670767997 1,680630722 1,64242163 1,62975844 1,635143791 1,550703476 1,63490434

Basis

Bangunan/Konstruksi 0,436726012 0,430633901 0,42163335 0,41315866 0,41711006 0,404465284 0,42062121

Non Basis

Perdagangan 0,491759476 0,485339789 0,4738175 0,46666981 0,47504955 0,480047138 0,47878054

Non Basis

Pengangkutan dan

Komunikasi 0,591339506 0,577527828 0,55283427 0,53541931 0,529761169 0,528742715 0,55260413

Non Basis

Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 0,604056904 0,598877666 0,58467151 0,56534721 0,559122611 0,558910453 0,57849773

Non Basis

Jasa-Jasa 0,773181992 0,768395265 0,77572139 0,77748153 0,776033243 0,834476541 0,78421499

Non Basis

Sumber: (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan), data diolah

Page 89: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Berdasarkan hasil analisis Static Location Quotient (SLQ)

terhadap sembilan sektor perekonomian di Kabupaten Karanganyar atas

dasar harga konstan selama kurun waktu 2005-2010. Diketahui dari rata-

rata Static Location Quotient (SLQ) bahwa dua dari sembilan sektor

perekonomian tersebut merupakan sektor basis dalam perekonomian

Kabupaten Karanganyar yaitu: sektor industri pengolahan dan sektor

listrik, gas dan air bersih dengan nilai rata-rata LQ ≥ 1, artinya bahwa

tingkat spesialisasi sektor-sektor perekonomian tersebut di tingkat

Kabupaten Karanganyar di Propinsi Jawa Tengah lebih besar dari sektor

yang sama pada perekonomian tingkat Propinsi Jawa Tengah sehingga

sektor-sektor perekonomian tersebut dapat memenuhi kebutuhan

kebutuhan wilayahnya dan mampu mengekspor keluar wilayah.

Sedangkan untuk tujuh sektor perekonomian lainnya yaitu: sektor

pertanian: sektor pertambangan dan penggalian; sektor

bangunan/konstruksi; sektor perdagangan dan sektor pengangkutan dan

komunikasi ; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta

sektor Jasa-Jasa merupakan sektor non basis dalam perekonomian

Kabupaten Karanganyar dengan nilai rata-rata LQ < 1, artinya bahwa

tingkat spesialisasi sektor-sektor perekonomian tersebut di Kabupaten

Karanganyar di Propinsi Jawa Tengah lebih kecil dari sektor yang sama

pada perekonomian tingkat Propinsi Jawa Tengah sehingga hanya

mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya dan belum mampu

mengekspor produksinya keluar wilayah.

Page 90: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2.2. Dynamic Location Quotient (DLQ)

Metode DLQ adalah metode yang digunakan untuk mengetahui

perubahan posisi sektor perekonomian dimasa yang akan datang. Hasil

dari analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) Kabupaten

Karanganyar Propinsi Jawa Tengah tahun 2011 dapat dilihat dalam

tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Nilai DLQ Sektor Perekonomian Kabupaten Karanganyar

Propinsi Jawa Tengah Tahun 2011

S

u

m

Sumber: (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa

tahun terbitan), data diolah.

Berdasarkan hasil analisis Dynamic Location Quotient (DLQ)

terhadap sembilan sektor perekonomian di Kabupaten Karanganyar atas

dasar harga konstan. Diketahui dari rata-rata Dynamic Location

Quotient (DLQ) pada tahun 2011 bahwa empat sektor perekonomian di

Kabupaten Karanganyar yaitu: sektor pertanian; sektor industri

pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; serta sektor jasa-jasa

mempunyai nilai rata-rata LQ>1, artinya bahwa potensi perkembangan

sektor-sektor perekonomian tersebut di Kabupaten Karanganyar lebih

cepat dibandingkan sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah

Sektor/Lapangan Usaha DLQ Keterangan

Pertanian 2,22981546 Basis

Pertambangan dan Penggalian 0,42599050 Non Basis

Industri Pengolahan 1,29185652 Basis

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,22273625 Basis

Bangunan/Konstruksi 0,31996005 Non Basis

Perdagangan 0,44471078 Non Basis

Pengangkutan dan Komunikasi 0,37240454 Non Basis

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 0,44233291 Non Basis

Jasa-Jasa 1,02454765 Basis

Page 91: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Sehingga menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut diharapkan dapat

menjadi sektor unggulan di masa yang akan datang bagi Kabupaten

Karanganyar.

Sedangkan sektor perekonomian lainnya di Kabupaten

Karanganyar yaitu sektor pertambangan dan penggalian; sektor

bangunan/konstruksi; sektor perdagangan; sektor pengangkutan dan

komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

mempunyai nilai rata-rata LQ<1, artinya bahwa potensi perkembangan

sektor-sektor perekonmian tersebut di Kabupaten Karanganyar lebih

rendah dibandingkan sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah.

2.3 Analisis Gabungan SLQ dan DLQ

Gabungan antara nilai SLQ dan DLQ dijadikan kriteria dalam

menentukan apakah sektor ekonomi tersebut tergolong unggulan,

prospektif, andalan, dan kurang prospektif. Hasil dari analisis gabungan

SLQ dan DLQ di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah dapat

dilihat di tabel 4.9 berikut ini.

Page 92: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata Gabungan SLQ dan DLQ Sektor

Perekonomian Di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa

Tengah

Sektor/Lapangan Usaha Rata-rata SLQ Rata-rata DLQ

Pertanian 0,99714433 2,22981546

Pertambangan dan Penggalian 0,75732864 0,42599050

Industri Pengolahan 1,63703622 1,29185652

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,63490434 1,22273625

Bangunan/Konstruksi 0,42062121 0,31996005

Perdagangan 0,47878054 0,44471078

Pengangkutan dan Komunikasi 0,55260413 0,37240454

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,57849773 0,44233291

Jasa-Jasa 0,78421499 1,02454765

Sumber: (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan),

data diolah

Tabel 4.10 Identifikasi SLQ dan DLQ Sektor Perekonomian Di

Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah

Kriteria DLQ > 1 DLQ < 1

SLQ > 1

Unggulan :

Listrik, gas dan air

bersih

Industri pengolahan

Prospektif :

SLQ < 1

Andalan :

Pertanian

Jasa – jasa

Kurang Prospektif :

Pertambangan dan

penggalian

Bangunan/konstruksi

Perdagangan

Pengangkutan dan

komunikasi

Keuangan,

Persewaan dan Jasa

Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.9 nilai rata-rata gabungan SLQ dan DLQ

Page 93: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Berdasarkan tabel nilai rata-rata gabungan SLQ dan DLQ

Kabupaten Karanganyar di atas, maka didapatkan hasil identifikasi

gabungan SLQ dan DLQ yang menyatakan bahwa dua sektor

perekonomian Kabupaten Karanganyar yaitu sektor listrik, gas dan air

bersih dan sektor industri pengolahan merupakan sektor yang unggulan

di Kabupaten Karanganyar. Untuk lima sektor lainnya yaitu: sektor

pertambangan dan penggalian; sektor sektor bangunan/konstruksi; sektor

perdagangan; sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan tergolong ke dalam sektor

yang kurang prospektif di Kabupaten Karanganyar. Sedangkan dua

sektor yaitu sektor pertanian dan sektor Jasa - jasa merupakan sektor

yang andalan di Kabupaten Karanganyar.

3. Analisis SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi kebijakan

sektoral apa sajakah yang dapat dirumuskan dilihat dari kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman/tantangan sektor potensial yang ada. Analisis

pengembangan sektor unggulan di Kabupaten Karanganyar diharapkan dapat

mengembangkan potensi yang ada serta diharapkan dapat memberi

kontribusi besar pada PDRB di Kabupaten Karanganyar.

Page 94: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Table 4.11 Analisis SWOT Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Karanganyar

Propinsi Jawa Tengah

Analisis SWOT Kekuatan (S):

1. Kabupaten Karanganyar

Memiliki lokasi yang

strategis

2. Memiliki lahan pertanian

yang luas.

3. Tersedianya sarana

transportasi, komunikasi dan

teknologi yang memadai.

4. Memiliki 3 sektor potensial

yaitu sektor pertanian, sektor

listrik, gas, dan air bersih,

serta sektor industri

pengolahan.

5. Telah menerapkan otonomi

daerah.

Kelemahan (W):

1. Lahan pertanian luas namun

pemanfaatan belum maksimal.

2. Seluruh kegiatan pemerintahan

masih memusat di pusat Kota

Karanganyar.

3. Penerapan sistem pertanian yang

masih cenderung tradisional.

4. Kurangnya pengelolaan yang pas

dalam persebaran kawasan

industri.

Page 95: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Peluang (O):

1. Tersedianya lahan &

tenaga kerja yang

banyak.

2. Adanya permintaan yang

tinggi dari komoditi

pertanian.

3. Adanya kelompok tani

& Koperasi sebagai

sarana pendukung

kegiatan.

4. Kabupaten Karanganyar

memiliki banyak lokasi

wisata seperti cemara

sewu dan candi cetho.

5. Kabupaten Karanganyar

banyak dilewati jalur

alternatif dari kota lain

seperti surabaya yang

merupakan jalur

perdagangan.

Strategi S-O:

1. Pengembangan sektor

unggulan guna menarik para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Karanganyar.

2. Mengoptimalkan sumber

dana dan bantuan

pemerintah untuk

kelangsungan usaha.

3. Memaksimalkan sektor –

sektor potensial untuk

meningkatkan

pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Karanganyar .

4. Pengembangan usaha

rakyat dengan

memberikan kredit usaha

rakyat (KUR).

Strategi W-O:

1. Pemanfaatan lahan secara

optimal melalui pengembangan komoditas pertanian.

2. Penyusunan rencana tapak kawasan industri.

3. Prioritas utama terhadap pembangunan ekonomi daerah.

4. Pengembangan pusat – pusat bagian wilayah kota sesuai dengan fungsi yang ditetapkan

5. Program bantuan, pembinaan, serta penyuluhan pertanian.

Page 96: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Ancaman/ Tantangan (T):

1. Perubahan iklim,

serangan hama/penyakit

ternak.

2. Munculnya pesaing

bahan makanan alternatif

terhadap komoditi

pertanian.

3. Menurunnya kualitas

sarana dan prasarana

yang telah tersedia.

4. Belum maksimalnya

bantuan dari pemerintah.

5. Tidak menentunya harga

jual produk pertanian.

6. Keluarnya para investor

dari Kabupaten

Karanganyar karena

belum maksimalnya

pembangunan daerah.

7. Masuknya barang impor

dari daerah lain ke daerah

tujuan pemasaran hasil

produk Kabupaten

Karanganyar.

Strategi S-T:

1. Tingkatkan kualitas dan

kuantitas pertanian menghadapi persaingan.

2. Mengoptimalkan

pemanfaatan sarana dan

prasarana.

3. Memberikan perlindungan

terhadap pasar dengan

memperketat masuknya

produk – produk baru

yang dapat mengganggu

komoditi pertanian.

4. Memberikan jaminan

terhadap kualitas bantuan

sarana dan prasarana yang

telah tersedia.

5. Pengelolaan sektor

unggulan yang lebih

matang guna mampu

bersaing.

6. Promosi tentang

Kabupaten Karanganyar

guna menarik investor.

7. Melakukan variasi produk

dari sektor unggulan.

Strategi W-T:

1. Peningkatan kemampuan

manajemen dan kompetensi kewirausahaan di kalangan pelaku usaha.

2. Mengamati pasar dan selalu

berinovasi.

3. Peningkatan kemampuan

tentang masa tanam atau

merubah tanaman yang cocok

pada iklim tersebut.

4. Memberi solusi atau

mengadakan penelitian untuk

memberantas hama/penyakit

ternak.

5. Perbaikan dan penambahan

fasilitas sarana prasarana.

6. Memberi info tentang

perubahan iklim yang terjadi.

7. Studi identifikasi jenis industri

yang sesuai di kembangkan di

Kabupaten Karanganyar.

8. Efisiensi dan meningkatkan

produktivitas terhadap sektor

pertanian, sektor industri

pengolahan, sektor listrik, gas,

dan air bersih.

Page 97: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

4. Analisis Gravitasi

Model gravitasi adalah model yang paling banyak digunakan untuk

melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi.

Model ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan

besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut (Tarigan, 2005: 148). Dalam

analisa gravitasi, suatu daerah dapat berpengaruh terhadap daerah lain yang

berada di sekitarnya. Pengaruh yang dimaksud merupakan pengaruh yang

diakibatkan karena adanya hubungan interaksi antara tiap – tiap daerah.

Pembangunan yang terjadi di suatu daerah akan dapat memberikan

dampak bagi daerah lain di sekitarnya. Berikut ini akan disajikan hasil dari

analisis gravitasi yang merupakan perhitungan untuk mngetahui hubungan

interaksi antara Kabupaten Karanganyar dengan daerah di sekitarnya yang

masuk dalam kawasan ekonomi subosukawonosraten.

Page 98: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Analisis Gravitasi Kabupaten Karanganyar Dengan Daerah Di sekitarnya

Tahun 2005 - 2010

Sumber: (Kabupaten Karanganyar Dalam Angka, beberapa tahun terbitan), data diolah

Kabupaten/

Tahun

Surakarta

Boyolali

Sukoharjo

Wonogiri

Sragen

Klaten

2005 34464754329 26386326693 28680248115 21363239923 15986291387 21998993195

2006 33323929949 26623708979 29743443131 24825367351 16215358611 22292166601

2007 33751553704 20156686006 29500293057 22853643221 16413806741 22534910903

2008 34818621331 20548739363 30197164868 23856112674 16772074368 15402925440

2009 35463522911 20766964591 30662456303 24496118102 17018108690 23226123063

2010 33732518982 20941773705 30992689558 24867773587 17241487099 23434980082

Rata– rata 34259150201 22570699890 29962715838 23710375810 16607854483 21481683214

Page 99: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai gravitasi terbesar adalah

di Kota Surakarta yaitu 34.259.150.201 yang berarti hubungan yang paling

kuat dengan Kabupaten Karanganyar adalah Kota Surakarta, selain itu

hubungan tersebut juga dipengaruhi dengan adanya hubungan perekonomian

kedua daerah tersebut khususnya di sektor perdagangan dan sektor industri.

Hal ini dapat dilihat dari pergerakan arus transportasi yang silih berganti

melewati jalan – jalan di kedua wilayah tersebut. Banyak dari penduduk di

Kota Surakarta yang melakukan aktifitas ekonomi ke wilayah Kabupaten

Karanganyar dan begitu sebaliknya. Selain itu untuk aktifitas industri, dapat

dilihat dari banyaknya penduduk di Kota Surakarta yang bekerja di bidang

industri ke wilayah Kabupaten Karanganyar yang memiliki banyak lokasi

pabrik.

Dengan adanya hubungan tersebut tentu akan mengakibatkan adanya

aliran uang dan aliran barang yang berputar di wilayah Kabupaten

Karanganyar dan daerah di sekitarnya. Untuk aliran uang dan aliran

barangyang paling besar adalah menuju Kota Surakarta. Sedangkan untuk

Kabupaten Boyolali nilainya adalah 22.570.699.890 untuk Kabupaten

Sukoharjo adalah 29.962.715.838, untuk Kabupaten Wonogiri adalah

23.710.375.810 untuk Kabupaten Sragen adalah sebesar 16.607.854.483 dan

untuk Kabupaten Klaten adalah 21.481.683.214.

Page 100: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian dan

pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan disajikan kesimpulan

dan saran penelitian sebagai berikut ini :

A. Kesimpulan

1. Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan analisis

Matriks Potensi yang menjadi sektor Prima/Unggulan selama tahun

penelitian (2005-2010) yaitu: sektor pertanian dan sektor industri

pengolahan. Sedangkan sektor yang masuk dalam kategori sektor

berkembang selama tahun penelitian (2005 - 2010) yaitu: sektor

pertambangan dan penggalian; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor

bangunan/konstruksi; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor

pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan; serta sektor jasa-jasa.

2. Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan analisis Static

Location Quotient (SLQ) yang menjadi sektor basis selama tahun

penelitian (2005-2010) yaitu: sektor industri pengolahan dan sektor listrik,

gas dan air bersih.

3. Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan analisis

Dynamic Location Quotient (DLQ) yang menjadi sektor berpotensi

berkembang pada tahun 2011 yaitu: sektor pertanian; sektor industri

pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; serta sektor jasa-jasa.

Page 101: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

4. Sektor perekonomian Kabupaten Karanganyar berdasarkan gabungan

analisis Static Location Quotient (SLQ) dan Dynamic Location Quotient

(DLQ) yang menjadi sektor unggulan selama tahun penelitian (2005-2010)

yaitu: sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor industri pengolahan.

Sektor perekonomian yang menjadi sektor andalan selama tahun penelitian

(2005-2010) yaitu sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. Sedangkan Sektor

perekonomian yang menjadi sektor kurang prospektif selama tahun

penelitian (2005-2010) yaitu: sektor pertambangan dan penggalian; sektor

bangunan/konstruksi; sektor perdagangan; sektor pengangkutan dan

komonikasi; serta sektor keuangan, persewaan dan jasa Perusahaan.

5. Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di

lapangan, beberapa strategi yang dapat di terapkan berhubungan dengan

pengembangan sektor unggulan di Kabupaten Karanganyar yang diangkat

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk Pelaku usaha :

1) Mengoptimalkan sumber dana dan bantuan pemerintah untuk

kelangsungan usaha yang dijalankan.

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian untuk menghadapi

persaingan dalam komoditi pertanian nyang selalu berkembang.

3) Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah

tersedia untuk membantu dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.

4) Meningkatkan kemampuan manajemen dan kompetensi

kewirausahaan di kalangan pelaku usaha.

Page 102: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

5) Peningkatan kemampuan dan pengetahuan mengenai jenis tanaman

apa yang cocok dikembangkan pada iklim tertentu.

6) Mengamati pasar dan selalu berinovasi dalam menjalankan usaha.

b. Pemerintah daerah :

1) Pengembangan sektor unggulan guna menarik para investor untuk

berinvestasi di Kabupaten Karanganyar.

2) Memaksimalkan sektor – sektor potensial untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karanganyar.

3) Pengembangan usaha rakyat dengan memberikan kredit usaha rakyat

(KUR).

4) Pemanfaatan lahan secara optimal melalui pengembangan komoditas

pertanian.

5) Pengembangan pusat – pusat bagian wilayah kota sesuai dengan

fungsi yang ditetapkan.

6) Penyusunan rencana tapak kawasan industri dan pengembangan

sistem prasarana yang akan disediakan.

7) Prioritas utama terhadap pembangunan ekonomi daerah.

8) Program bantuan, pembinaan, serta penyuluhan pertanian.

9) Memberikan perlindungan terhadap pasar dengan memperketat

masuknya produk – produk baru yang dapat mengganggu komoditi

pertanian.

10)Memberikan jaminan terhadap kualitas bantuan sarana dan

prasarana yang telah tersedia

11) Promosi tentang Kabupaten Karanganyar guna menarik investor.

Page 103: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

12) Pengelolaan sektor unggulan yang lebih matang guna mampu

bersaing.

13) Memberi solusi atau mengadakan penelitian untuk memberantas

hama/penyakit ternak.

14) Memperbaiki dan menambah fasilitas sarana prasarana yang

bermanfaat untuk masyarakat umum.

15) Senantiasa memberi info tentang perubahan iklim yang terjadi.

16) Mengadakan studi identifikasi mengenai jenis industri yang sesuai

di kembangkan di Kabupaten Karanganyar.

6. Berdasarkan hasil dari perhitungan Analisis Gravitasi yang berhubungan

dengan pengembangan sektor unggulan di Kabupaten Karanganyar selama

tahun penelitian (2005-2010) didapatkan hasil bahwa hubungan interaksi

antara Kabupaten Karanganyar dengan daerah di sekitarnya yang masuk

dalam kawasan ekonomi Subosukawonosraten yang paling besar nilainya

adalah dengan Kotamadya Surakarta.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk lebih

mengutamakan peningkatan sektor yang tergolong sektor potensial dan

merupakan sektor basis perekonomian, namun juga tidak melupakan

perkembangan sektor ekonomi yang masih tergolong terbelakang dan non

basis karena juga memberikan sumbangan terhadap PDRB Kabupaten

Karanganyar .

Page 104: NIM.F0108080/Analisis-potensi-sektor...ANALISIS POTENSI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2005-2010 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

2. Pemerintah Kabupaten Karanganyar hendaknya lebih memaksimalkan

potensi yang dimiliki dengan memberikan kemudahan di bidang regulasi

dengan cara mempermudah perijinan dan lain sebagainya guna

meningkatkan PDRB dan kemandirian daerah otonom serta menempatkan

pelaksanaan orientasi pembangunan berdasarkan pada peraturan dan

keadaan masing – masing wilayah.

3. Menempatkan sektor-sektor pada proporsi yang sebenarnya terutama

sektor basis atau potensial yang dapat bekerja sesuai dengan kemampuan

sumber daya yang ada terutama pada sektor-sektor yang mempunyai

keunggulan kompetitif.

4. Pemerintah Kabupaten Karanganyar diharapkan lebih memeratakan

perhatian ke seluruh wilayah yang ada di dalamnya, karena sebagian besar

kegiatan administrasi dan pelayanan umum hanya berpusat di Kota.

5. Pemerintah daerah hendaknya lebih meningkatkan kerjasama antar daerah

guna mendukung kegiatan ekonomi yang nantinya dapat membantu dalam

hal pertumbuham ekonomi masing-masing daerah.