9
NERACA ABSTRACT In every experiment we always needed scale. Example, when we will to ascertain a value from sample we must to measure total sample. For a measure total sample we can use scale. So, we must to study about scale so that we get the finishing is perfect . Intension from this experiment is so that a studentto know kinds from a scale be can use in the experiment in laboratory so a student can using of scale with the best. In using scsle we use a principle from that scale. And principle from that scale is based a balance the energetic and that energetic based Hukum Newton I dan II. PENDAHULUAN Latar Belakang Neraca merupakan salah satu alat bantu yang serimg digunakan di laboratorium untuk menimbang zat – zat kimia yang akan digunakan untuk percobaan. Setelah mengenal alat – alat yang biasa digunakan di laboratorium, ada baiknya praktikan mengenal berbagai macam neraca. Neraca memiliki bentuk, fungsi dan metode penggunaannya masing masing . Tetapi neraca – neraca tersebut memiliki azas yang sama yaitu penyeimbang momen gaya yang bekerja pada neraca. Dengan mempelajari neraca yang sering digunakan, maka akan memperlancar praktikan dalam menyiapkan zat – zat kimia yang akan digunakan praktikum dengan jumlah yang sesuai dengan bantuan neraca. Praktikum yang akan dilakukun pun menjadi lebih besar keberhasilannya dengan ketepatan jumlah zat zat kimia yang dibutuhkan. Tujuan Percobaan Tujuan dari praktikum pengenalan neraca di laboratorium adalah untuk mengenal macam – macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat menggunakan neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum. Prinsip Percobaan Prinsip dari praktikum pengenalan neraca di laboratorium adalah berdasarkan atas keseimbangan gaya – gaya yang berkerja pada kedua

Neraca (Pendahuluan) J

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Neraca (Pendahuluan) J

NERACA

ABSTRACT

In every experiment we always needed scale. Example, when we will to ascertain a value from sample we must to measure total sample. For a measure total sample we can use scale. So, we must to study about scale so that we get the finishing is perfect .

Intension from this experiment is so that a studentto know kinds from a scale be can use in the experiment in laboratory so a student can using of scale with the best.

In using scsle we use a principle from that scale. And principle from that scale is based a balance the energetic and that energetic based Hukum Newton I dan II.

PENDAHULUAN

Latar BelakangNeraca merupakan salah satu

alat bantu yang serimg digunakan di laboratorium untuk menimbang zat – zat kimia yang akan digunakan untuk percobaan. Setelah mengenal alat – alat yang biasa digunakan di laboratorium, ada baiknya praktikan mengenal berbagai macam neraca. Neraca memiliki bentuk, fungsi dan metode penggunaannya masing – masing . Tetapi neraca – neraca tersebut memiliki azas yang sama yaitu penyeimbang momen gaya yang bekerja pada neraca. Dengan mempelajari neraca yang sering digunakan, maka akan memperlancar praktikan dalam menyiapkan zat – zat kimia yang akan digunakan praktikum dengan jumlah yang sesuai dengan bantuan neraca. Praktikum yang akan dilakukun pun menjadi lebih besar keberhasilannya dengan ketepatan jumlah zat – zat kimia yang dibutuhkan.

Tujuan PercobaanTujuan dari praktikum

pengenalan neraca di laboratorium adalah untuk mengenal macam – macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat menggunakan neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum.

Prinsip Percobaan

Prinsip dari praktikum pengenalan neraca di laboratorium adalah berdasarkan atas keseimbangan gaya – gaya yang berkerja pada kedua lengan neraca dan merupakan aplikasi dari :1. Hukum Newton I

Tentang keseimbangan gaya – gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca, dengan persamaan :

∑F = ma2. Hukum Newton III

Tentang keseimbangan gaya – gaya, dengan persamaan :

Faksi = Freaksi

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Neraca Ayun, (2) Neraca Digital, (3) Neraca Triple Beam, (4) Neraca Piring Tunggal, (5) Neraca Dua Piringan, (6) Neraca Ohaus Cento-Gram, (7) Neraca Arus Kelvin, (8) Neraca Semi-Mikro dan Neraca Mikro, (9) Neraca Elektronik, (10) Neraca Dengan Piring Di Atas, (11) Neraca Sartorius, (12) Neraca Tare, (13) Neraca Rem

1. Neraca AyunNeraca ini memiliki ketelitian

yang sangat tinggi. Terlebih dahulu, set waterpassnya tepat di tengah-tengah, untuk jarak harus 5-15 cm. Gantungkan ring ditempatnya untuk menambah berat

Page 2: Neraca (Pendahuluan) J

logam agar tetap stabil, karena setiap tahunnya logam timbang mengalami penyusutan. Ketika penimbangan, neraca tidak boleh dalam keadaan bergerak dan beban yang ditimbang harus sesuai dengan kapasitas ayun neraca.

2. Neraca DigitalNeraca ini merupakan salah satu

neraca yang penggunaannya paling praktis. Cara pengukurannya pun secara langsung dan dilakukan dengan tepat dan benar. Namun neraca ini ketelitiannya rendah, karena menggunakan skala 101.

3. Neraca Triple BeamNeraca ini memiliki ukuran 100-

500 dengan skala 10. Dalam pengerjaannya sampel yang akan ditimbang tidak boleh bercecer karena dapat mempengaruhi terhadap beban beratnya, juga dalam pengambilan sampel, harus selalu mempergunakan alat, misalnya sendok. Dalam pengukurannya harus seimbang dengan nilai nol. Sebelumnya set dahulu skalanya.

4. Neraca Piring TunggalNeraca piring tunggal

menggunakan metode substitusi (objek mula-mula diimbangi dengan bahan apa saja yang cocok dan kemudian objek diganti dengan batu timbangan yang diperlukan agar diperoleh titik henti neraca yang sama). Neraca piring tunggal menggunakan dua mata pisau dan lengan neracanya tidak sama panjang.

5. Neraca Dua PiringanBalok neraca piringan

mempunyai tiga “mata pisau” bentuk prisma. Mata-mata pisau ini dipasang sedemikian rupa hingga terletak dalam satu bidang, dan kedua mata pisau di ujung harus berjarak sama dari mata pisau yang ada di tengah. Mata pisau

terbuat dari batu akik, suatu bahan yang sangat keras tapi mudah patah. Apabila mata pisau mengenai plat batu akik, maka plat dapat rusak akibat sentuhan.

6. Neraca Ohaus Cento-GramUntuk menimbang zat di

laboratorium sekolah pada umumnya digunakan jenis neraca Ohaus cento-gram 311. Neraca ini mempunyai daya timbang sampai 311 gram dan ketelitian menimbang sampai 0,01 gram.

Pada saat menimbang harus dijaga agar zat / bahan kimia tidak mengenai neraca tersebut. Selain itu harus diperhatikan agar tidak menimbang benda yang beratnya melampaui daya timbang neraca.

7. Neraca Arus KelvinNeraca arus Kelvin adalah

neraca berdasarkan tarik-menarik atau tolak menolak arus-arus sejajar. Apabila jarak kedua kumparan cukup pendek dibandingkan diameter kumparan, maka gaya kedua kumparan itu boleh dipandang sebagai gaya antara kawat-kawat sejajar yang tak terhingga panjang dan dialiri listrik. Pengukuran kuat arus listrik ini adalah absolute, yakni kuat arusnya dapat dihitung dengan berat timbangan yang diperlukan untuk mengimbangi gaya antara kedua kumparan, artinya alat ukur itu tidak memerlukan penerangan.

8. Neraca Semi-Mikro dan Neraca Mikro

Neraca semi-mikro dan neraca mikro digunakan untuk penimbangan yang dibutuhkan keterampilan yang tinggi, sehingga 0,00001 gram lebih kecil lagi.

9. Neraca ElektronikAsas sistem yang digunakan

dalam neraca analisis elektronik mettle HEZO, batu timbangan (puluhan dan satuan gram) yang dijalankan tombol ditambahkan ataupun diambil sesuai

Page 3: Neraca (Pendahuluan) J

dengan asas subtitusi yang lazim; berat yang dipilih dideteksi secara listrik dan angka-angka yang benar dipamerkan satu-satuan pameran digital. Bagian pecahan dari berat itu ditetapkan dengan bantuan sensor listrik yang menanggapi simpangan lengan neraca, dan modulasi suatu penguat (amplifier), jadi menghasilkan suatu arus ‘dalam sistem kopensasinya’. Arus listrik kopensasi menimbulkan suatu medan magnet yang diperlukan, berbanding lurus dengan berat yang akan ditetapkan.

10. Neraca Dengan Piring Di AtasNeraca dengan piring di atas

mula-mula dikembangkan untuk memungkinkan massa sampai sekitar 1kg dengan kecepatan sampai sekitar 0,1 g; neraca piring di atas menjadi suatu keharusan dalam laboratorium. Neraca dengan model yang lebih peka dilengkapi dengan semacam layar untuk melindungi. Terdapat batu timbangan untuk menimbang, batu timbangan yang bertambah setiap 100g dikendalikan oleh suatu tombol dibagian samping neraca dan berat yang terpilih Nampak sebagai suatu angka pada suatu panel bacaan optis dibagian depan instrumen. Berat sisanya (puluhan, atuan, dan persepuluhan gram) kemudian muncul pada bagian panel yang sama dan diperoleh dari suatu gratikul yang dilekatkan pada lenga neraca. Neraca semacam itu sering kali dilengkapi piranti sementara, ini sangat berguna bila diperlukan untuk menimbang sekuantitas bahan tertentu.

11. Neraca SartoriusNeraca Sartorius ini dapat

memiliki batas timbang sampai maksimal 310 gr, dengan tingkat ketelitian 0,01 gr. Neraca Sartrius dala penggunaanya hamper sama dengan cara penggunaan neraca tare.(Achmad Hiskia, 1983).

12. Neraca Tare

Neraca tare ini menimbang max 300 gram. Neraca ini menggunakan listrik untuk melakukan penimbangan. Sebelum melakukan penimbangan kita harus meng-nol-kan terlebih dahulu angka yang tertera pada neraca tersebut dengan munculnya angka nol pada neraca itu berarti neraca tare sudah dalam keadaan seimbang.(Vogel, 1979).

13. Neraca RemNeraca rem mempunyai

ketelitian yang sangat tinggi karena dalam menetukan titik nolnya, neraca rem tidak menghitung jumlah rata-rata ayunan kekanan dan kekiri tetapi ditentukan oleh skala yang ditunjukan oleh mata saat mata pisau berhenti. Neraca rem digunakan untuk menghitung suatu benda zat atau serbuk dalam ukuran kecil atau sedikit. Sebelum menimbang suatu zat kita harus memperhatikan keadaan air yang berada diwaterpas.(Giancoli, 2001).

ALAT DAN METODE PERCOBAAN

Alat yang digunakanAlat yang digunakan dalam

percobaan pengenalan neraca adalah neraca digital, neraca kasar, dan neraca ayun.

Metode PercobaanNeraca Ayun

Neraca ini memiliki ketelitian yang sangat tinggi. Terlebih dahulu, set waterpassnya tepat di tengah-tengah, untuk jarak harus 5-15 cm. Gantungkan ring ditempatnya untuk menambah berat logam agar tetap stabil, karena setiap tahunnya logam timbang mengalami penyusutan. Ketika penimbangan, neraca tidak boleh dalam keadaan bergerak dan beban yang ditimbang harus sesuai dengan kapasitas ayun neraca.

Neraca digital

Page 4: Neraca (Pendahuluan) J

Bersihkan neraca menggunakan tissue, nyalakan tombol hidup dari neraca tersebut, pastikan neraca dalam keadaan nol, letakkan alas di piring timbang, catat hasil timbang alas, kemudian masukkan sampel ke alas dan catat hasilnya. Hasil akhir merupakan berat alas ditambah sampel, untuk mengetahui berat sampel saja, maka berat alas dan sampel yang merupakan hasil akhir dikurangi dengan berat alas.

Neraca Triple BeamNeraca ini memiliki ukuran 100-

500 dengan skala 10. Dalam pengerjaannya sampel yang akan ditimbang tidak boleh bercecer karena dapat mempengaruhi terhadap beban beratnya, juga dalam pengambilan sampel, harus selalu mempergunakan alat, misalnya sendok. Dalam pengukurannya harus seimbang dengan nilai nol. Sebelumnya set dahulu skalanya.

Neraca Sartorius

Cara kerjanya hampir sama dengan nerca tare hanya saja tingkat ketelitian yang membedakan. Untuk menghitung berat zat tanpa menghitung alasnya terlebih dahulu nyalakan neraca tekan tombol ON/OFF tunggu sampai angka pada layar neraca nol, lalu tekan tombol TARE.

Neraca Tare

Cara kerja Neraca Digital pertama-tama dibersihkan terlebih dahulu,setelah itu nyalakan neraca dengan menekan tombol ON/OFF tunggu sampai angka pada layar neraca nol (0000). Kemudian taruh kertas timbang sebagai alas serta catat berat kertas timbangnya. Selanjutnya taruh zat yan akan ditimbang tepat ditengah-tengah neraca supaya pada saat menimbang ketelitiannya

konstan. Lalu catat hasil yang didapat : berat zat + berat alas.

Untuk menghitung berat zat sebenarnya (Ws), berat zat ditambah berat alas (W2) dikurani berat alas (W1).

Ws = W2 – W1

Untuk menghitung berat zat tanpa menhitung terlebih dahulu alasnya, nyalakan neraca tekan tombol ON/OFF tunggu sampai angka pada layar neraca nol. Lalu tekan tombol Z/T. hasil yang didapat adalah berat zat sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Brady. E. J, (1998), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Binarupa Aksara: Jakarta.

Underwood. A. L, (1983), Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi IV, Erlangga: Jakarta.

Vogel, (1979), Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Edisi V, Media Pustaka: Jakarta.

Achmad. H, (1993), Penentuan Dasar Praktikan Kimia, Depdikbud: ITB, Bandung.

Giancoli, (2001), Fisika, Edisi V, Erlangga: Jakarta.

Page 5: Neraca (Pendahuluan) J
Page 6: Neraca (Pendahuluan) J