14
Neisseria meningitidis (Meningokokus) 1. Klasifikasi Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Classis : Gamma Proteobacteria Ordo : Neisseriales Familia : Neisseriaceae Genus : Neisseria Species : Neisseria meningitidis (Albrecht & Ghon, 1901) 2. Morfologi Gambar 1. Neisseria meningitidis (Anonim, 2008) Neisseria merupakan cocus gram negatif yang biasanya berpasangan. Secara umum ciri-ciri Neisseria adalah bakteri gram negatif, diplokokus non motil, berdiameter mendekati 0.8 μm. Masing-masing cocci berbentuk ginjal; ketika organisme berpasangan sisi yang cekung akan berdekatan.

Neisseria meningitidis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Neisseria meningitidis

Neisseria meningitidis (Meningokokus)

1. Klasifikasi

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Classis : Gamma Proteobacteria

Ordo : Neisseriales

Familia : Neisseriaceae

Genus : Neisseria

Species : Neisseria meningitidis

(Albrecht & Ghon, 1901)

2. Morfologi

Gambar 1. Neisseria meningitidis

(Anonim, 2008)

Neisseria merupakan cocus gram negatif yang biasanya berpasangan. Secara

umum ciri-ciri Neisseria adalah bakteri gram negatif, diplokokus non motil, berdiameter

mendekati 0.8 μm. Masing-masing cocci berbentuk ginjal; ketika organisme berpasangan

sisi yang cekung akan berdekatan. Bakteri ini adalah patogen pada manusia dan biasanya

ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear.

Neisseria meningitidis merupakan penyebab penyakit meningokokus yaitu suatu

penyakit berjangkit. Neisseria meningitidis (meningokokus) merupakan bakteri kokus

gram negatif yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia. Bakteri ini dapat

menyebabkan infeksi pada selaput otak dan medulla spinalis (meningitis) sumsum

tulang belakang (meningitis), infeksi darah dan infeksi berat lainnya pada dewasa dan

Page 2: Neisseria meningitidis

anak-anak. Neisseria meningitidis (meningokokus) merupakan bakteri coccus gram

negatif yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia.

Gambar 1. Morfologi Neisseria meningitidis

(Anonim, 2014)

Gejala terkena penyakit Neisseria meningitidis adalah demam mendadak dan

kombinasi sakit kepala, leher pegal, mual, muntah, mengantuk dan ruam. Tapi

kebanyakaan penyakit ini menyerang bayi dan anak-anak.

3. Struktur antigen bakteri Neisseria meningitidis

Delapan grup Neisseria meningitidis, yaitu A, B, C, D, X, Y, Z, Ditentukan atas

dasar reaksi aglutinasi. Organisme dalam grup A, B, dan C merupakan penyebab

penyakit yang utama di klinik. Antigen kapsuler grup A terdiri dari N-asetil dan O-asetil

inosamin fosfat. Antigen B dan C terdiri dari polimer asam neuraminat (sialic acid).

Antigen kapsuler dari grup-grup meningokokus lainnya belum diketahui sifat-sifatnnya.

Identifikasi dan purifikasi antigen polisakarida grup A, B, C telah menghasilkan

kesimpulan bahwa antigen ini dapat dipakai sebagai vaksin.

Selanjutnya grup B ini masih dapat dibedakan lagi dengan teknik bakterisid

menjadi paling sedikit 10 serotip yang berbeda. Teknik serotip bakterisid telah dipakai

secara epidemiologi untuk memeriksa epidemik yang disebabkan oleh kuman

meningokokus grup C. Reaksi-reaksi antibodi bakterisid dengan beberapa strain

Neisseria gonorrhoe pernah dilaporkan. Pada saat ini telah ditemukan teknik identifikasi

Page 3: Neisseria meningitidis

strain meningokokus penyebab epidemik, namun peranannya dalam imunitas dan

pembuatan vaksin masih tetap kurang jelas.

Selain antigen polisakarida kapsuler, masih ada antigen somatik, yang berupa

fraksi nukleoprotin dan antigen karbohidrat somatik. Zat-zat ini secara kimiawi belum

dapat ditentukan dan nampaknnya biasa ditemukan pada Neisseria dalam suatu serogrup

yang spesifik. Mungkin antigen-antigen ini ikut mengambil bagian dalam peristiwa reaksi

silang yang terlihat dalam tes aglutinasi.

4. Sejarah

Penyakit yang disebabkan oleh Neisseria meningitidis pertama kali ditemukan

pada tahun 1805 di Geva, Swiss dan disebut sebagai meningitis epimika. Satu tahun

kemudian terjadi wabah medfield, Massachusetts, yang merupakan wabah yang terjadi

pertama kali di Amerika Utara. Human penyebabnya baru ditemukan pada tahun 1887,

waktu Weichselbaum menemukan diplokokus negatif gram dalam likuor serebrospin

penderita.

5. Epidemiologi

Gambar 3. Neisseria meningitidis scanning EM

(Todar, 2012)

Meningokokus adalah penyebab meningitis (radang selaput otak) nomor satu di

dunia. Anak-anak terinfeksi 20 kali lebih sering dibandingkan orang dewasa. Neisseria

meningitidis termasuk dalam kelompok “top ten” bakteri yang bisa menimbulkan

kematian. Penyebaran kuman terjadi secara aerosol atau melalui udara, berhubungan

dekat dengan penderita meningkatkan risiko terjangkit dengan faktor 500 sampai 2000.

Page 4: Neisseria meningitidis

Infeksi bisa terjadi secara sporadis atau endemi dengan tinggal mortalitas sekitar 10–

20%. Penderita yang sembuh kadang mempunyai komplikasi permanen seperti

menurunnya inteligensi dan gangguan pendengaran. Penyakit yang disebabkan oleh

meningokokus tersebar luas di dunia, dapat bersifat sporadik epidemik. Epidemik luas

“Neisseria meningitidis“ terjadi secara teratur di negara seperti Afrika. Gelombang

terbesar “Neisseria meningitidis“ wabah yang pernah tercatat adalah Afrika Barat pada

tahun 1996. Ada diperkirakan 250.000 kasus dan 25.000 orang meninggal.

Hal ini disebabkan orang dewasa pembawa kuman (carrier) dalam nasofaring

merupakan sumber penularan penting kuman meningokokus dan juga merupakan

reservoir pencernaan kuman peralatan rumah tangga. Penyakit ini paling banyak

ditemukan anak-anak berumur antara 6-24 bulan.

6. Imunitas

Titer antibodi terendah ditemukan pada bayi berumur 6-24 bulan, hal ini berkaitan

dengan kenyataan bahwa insidens puncak penyakit meningokokus sporadic juga terdapat

pada usia tersebut.

Daya tahan terhadap infeksi dicerminkaan oleh adannya IgG, IgM dan IgA dalam

serum. Pembawa kuman (carrier) menunnjukkan perkembangan titer antibodi dalam

waktu 2 minggu sejak mulainya carrier state.

7. Patogenesis dan Manifestasi Klinik

Meningokokus masuk ke dalam tubuh lewat traktus aspiratorius bagian atas dan

berkembang biak dalam selaput nasofaring. Penyebaran meningokokus lewat aliran darah

mengakibatkan terjadinnya lesi metastetik di berbagai tempat di badan, misalnnya kulit,

selaput otak, persendian dan paru-paru. Manifestasi kliniknya tergantung kepada lokasi

metastasis.

Penyakit yang timbul dapat berupa demam ringan yang dapat disertai dengan

faringitis tanpa disertai manifestasi spesifik lainnya dari infeksi meningokokus. Penyakit

sistemik yang ditandai demam dan prostasi lebih mudah diketahui. Tidak jarang timbul

suatu macula eritematosa, yang disusun dengan munculnnya suatu pethikiae yang terus

berkembang menjadi suatu ekhimosis. Purpura siklusitik ini didahului oleh suatu emboli

meningokokus dan dianggap suatu tanda khas untuk penyakit yang berat.

Page 5: Neisseria meningitidis

Meningokoksemia dapat disertai meningitis, perikarditis, dan penyakit pada organ-organ

lainnya.

8. Diagnosis Laboratorium

Gambar 4. Neisseria meningitidis Differential sugar reactions

(Hogan, 2009)

Infeksi meningokokus terutama didiagnosis dengan cara identifikasi Neisseria

meningitidis dalam bahan yang didapat dari penderita. Jika bahan berupa eksudat,

misalnnya likuor serebrospinalis, maka dapat dibuat diagnosis presumptif yang cepat

dengan cara menemukan diplokokus negatif gram dalam sediaan apus. Kuman kadang-

kadang juga dapat ditemukan dalam sediaan apus yang berasal dari petekhiae. Dalam

kasus septicemia, kuman juga dapat ditemukan dalam sediaan apus darah tepi.

Bahan pemeriksaan dapat berupa darah, likuor seebrospinalis, bahan dari

pethekiae, cairan sendi, usap tenggorok atau nasofaring. Medium selektif Thayer-martin

dipergunakan untuk pemeriksaan bahan yang mengandung bermacam-macam bakteri,

sedangkan bahan-bahan yang berasal dari darah, likuor, atau bahan-bahan yang secara

normal steril, ditanam dalam kaldu trypticase soy atau pelat agar coklat dalam cukup

CO2.

Counter current immunooelecthroporesis adalah suatu teknik atau cara yang

dipakai untuk identifikasi polisakarida meningokokus dalam darah, likuor dan cairan

sendi secara cepat. Adanya antibodi serum dalam penderita dapat diketahui dengan

Page 6: Neisseria meningitidis

hemaglutinasi hambatan pasif atau dengan radioaktif antigen biding test merupakan cara

yang paling sensitif saat ini.

9. Pengobatan

Orang yang terkena bakteri Neisseria meningitidis dianjurkan memperoleh

bantuan medis dengan segera. Pasien akan memperlukan perawatan di rumah sakit. Kalau

tidak dapat diberi obat penicillin untuk mengobati infeksi terkena bakteri Neisseria

meningitidis, karena bakteri ini sensitif terhadap penicillin dengan kosentrasi hambatan

minimum 0.3 mikrogram/ml. Penicillin Gin aqua diberikan secara intravena dengan dosis

tinggi. Pada penderita yang sensitive penicillin, kloramfenikol merupakan terapi alternatif

yang efektif. Selain itu perlu juga dihindarkan terjadinnya koagulasi intravaskuler yang

menyebar.

10. Pencegahan

Sebelum timbulnnya resistensi, sulfonamide dapat memberantas kuman ini dari

nasofaring penderita. Pemakaian penisilin untuk kuman yang sensitif ternyata gagal

dalam keadaan carier state. jika dikehendaki pemberian obat profilaksis, dapat dianjurkan

pemberian rifampin dan minosiklin, kedua-keduanya efektif untuk eradiksi carier state.

Pengobatan dengan rifampin dalam jangka pendek dapat menghilangkan Neisseria

meningitidis dari nasofaring, tetapi dalam beberapa minggu sesudahnnya strain-strain

yang resisten terhadap rifampin dapat kembali ke nasofaring.

Individu yang kemungkinan besar mudah terkena infeksi adalah:

a. Anak-anak, terutama yang berusia kurang dari 6 tahun yang tinggal serumah

dengan penderita atau yang tempat tinggalnya sering didiami penderita.

b. Anggota militer yang tinggal sebarak dalam militer karena jumlah pembawa

bakteri meningkat 70 atau 80%. Meskipun telah diperiksa rifampin atau

minosiklin untuk profilaksis, namun hal ini tidak berarti bahwa contact person

tersebut tidak memerlukan observasi lagi.

Pencegahan Neisseria meningitidis sendiri dapat dilakukan yaitu dengan cara

jangan minum-minuman yang sama dengan orang yang terkena penyakit Neisseria

meningitidis. Orang yang dekat harus bertemu dengan dokter dengan segera jika gejala

muncul, dan mungkin minum antibiotik tertentu yang sudah dijelaskan diatas.

Page 7: Neisseria meningitidis

Pencegahan dapat juga diberikan dengan pemberian imunisasi yaitu dengan

memberikan vaksin meningokokus grup A dan C. Vaksin tersebut terdiri dari

polisakarida meningokokus tipe spesifik yang telah dimurnikan. Dosis tunggal 50

mikrogram dapat menghasilkan respons serologic 90% pada orang dewasa dan anak-anak

yang sudah besar. Pengembangan vaksin tipe spesifik untuk meningokokus grup A dan C

merupakan bantuan yang nyata bagi kedokteran pencegahan kuman grup B masih

merupakan persoalan, karena polisakaridanya merupakan imunogen yang sangat lemah.

Kemungkinan teoritis bahwa imunisasi dengan polisakarida grup A dan atau C Akan

mencegah penyakit dengan serogrup yang sama, tetapi membiarkan serogrup lainnya

menimbulkan epidemik, maka masih diharapkan pengalaman-pengalaman tes dengan

vaksin yang ada.

11. Faktor Virulensi

Gambar 5. Stage In The Pathogenesis Neisseria meningitidis

(Virji, 2009)

Virulen yang penting dari Neisseria yaitu Pili, Lipopolisakarid (LPS), Protein

membran, dan Kapsul karbohidrat. Organisma ini adalah patogen luar sel dan tidak sering

terdapat dalam sel (PMN) kalau dilihat coretan klinik, tidak boleh hidup setelah

difagositosis.

a. Pili bermanfaat untuk menempel di dinding sel epitel. Proses Penempelan ke sel

epitel diperkuat dengan protein membran. Karena dalam koloni protein membran

ini terlihat keruh dan tidak tertembus cahaya, makanya proteinnya dinamakan

Page 8: Neisseria meningitidis

opaque protein (Opa). LPS, Protein Opa, dan kapsul berbeda-beda dengan tipe

Neisseria yang lainnya. Hal ini yang menjadi dasar penentuan tipe serologi.

Sebagian besar tipe yang ditemukan dalam liquor ataupun darah adalah A,B,C,Y,

dan jarang W-135.

b. Kapsul karbohidrat merupakan faktor kepatogenan utama yang merencat

fagositosis dan menyumbang kepada keupayaan menyerang tetapi apabila

antibodi hadir organisma ini boleh difagositosis dan dimusnahkan oleh leukosit.

c. Pili merupakan faktor penting untuk kevirulenan, membantu perlekatan.

d. Endotoksin merupakan lipoologosakarid (LOS); seperti endotoksin organisma

lain menyebabkan kerosakan (nekrosis) kepada saluran vaskular dan mengaruh

gerak balas keradangan.

e. IgA1 protease merupakan semua strain N. meningitidis menghasilkan enzim ini;

khusus untuk IgA1 manusia; menguraikan rantai berta pada bagian engsel.

f. Kemandirian dalam PMN merupakan N. meningitidis boleh merencat perlakuran

antara lisozom dan fagosom selepas difagositosis oleh PMN.

g. N. meningitidis mampu menggunakan ferum yang terikat pada transferrin sebagai

sumber ferum tunggal.

.

Page 9: Neisseria meningitidis

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma. 2008. Neisseria meningitidis. [Online]. Tersedia:

http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/mahendra-agil-kusuma-o781141334.pdf [21

April 2014]

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anonim. 2008. Neisseria meningitidis. [Online]. Tersedia:

http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/bingen_sama/ [21 April 2014]

Gambar 2. Anonim. 2014. Morfologi Neisseria meningitidis. [Online]. Tersedia:

http://www.bioquell.com/technology/microbiology/neisseria-meningitidis/ [21 April

2014]

Gambar 3. Todar. 2012. Neisseria meningitidis scanning EM. [Online]. Tersedia:

http://textbookofbacteriology.net/neisseria.html [21 April 2014]

Gambar 4. Hogan. 2009. Neisseria meningitidis. Differential sugar reactions. [Online].

Tersedia: http://www.microbeworld.org/component/jlibrary/?view=article&id=721 [21

April 2014]

Gambar 5. Virji. 2009. Stage In The Pathogenesis Neisseria meningitidis. [Online]. Tersedia:

http://www.nature.com/nrmicro/journal/v7/n4/fig_tab/nrmicro2097_F1.html [21 April

2014]