28
Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya kami telah dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran sosiologi dengan judul “PENGARUH KONTROL ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK KOST SMA Negeri 3 Puwokerto” Adapun tujuan penulisan ini secara umum untuk memenuhi kriteria tugas mata pelajaran sosiologi pada semester VI kelas XII ini dan untuk mendalami tentng pengaruh kontrol sosial terhadap motivasi belajar pada anak kost pada khususnya. Penyusunan ini berusaha untuk mengemukakan dan mengembangkan semua data yang mani peroleh, namun dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, kami yakin masih banyak kekurangan dalam tugas kami ini. Dalam menyelesaikan tugas ini, kami mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami sangat berterimakasih kepada :

motivasi balajar (2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tenteng motivasi

Citation preview

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya kami telah dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran sosiologi dengan judul PENGARUH KONTROL ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK KOST SMA Negeri 3 PuwokertoAdapun tujuan penulisan ini secara umum untuk memenuhi kriteria tugas mata pelajaran sosiologi pada semester VI kelas XII ini dan untuk mendalami tentng pengaruh kontrol sosial terhadap motivasi belajar pada anak kost pada khususnya.Penyusunan ini berusaha untuk mengemukakan dan mengembangkan semua data yang mani peroleh, namun dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, kami yakin masih banyak kekurangan dalam tugas kami ini.Dalam menyelesaikan tugas ini, kami mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami sangat berterimakasih kepada :1. Bapak H. Warmanto.S.Pd,M.Pd, selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Purwokerto.2. Ibu. Dwiana Pujiasih. S.Sos, selaku pembimbing mata pelajaran sosiologi.3. Kedua orang tua kamu yang telah banyak berjasa membantu kami dalam mengerjakan penelitian.4. Seseorang yang sangat istimewa yang telah banyak membatu dan memberikan semangat5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu

Semoga tugas kami ini juga dapat bermanfaat bagi seluruh anggota sekolah terutama bagi adik-adik kelas kami dan bagi siapa saja yang memerlukannya.Akhirnya kami menyadari bahwa penulisan kami ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran kami tunggu untuk kami pergunakan sebagai sarana acuan tugas selanjutnya. Terimakasih

Purwokerto , Maret 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGManusia memang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan , karena melalui pendidikan manusia dibekali dengan ilmu-ilmu juga dibekali dengan nilai dan norma yang dan dalam masyarakat yang menjamin manusia dalam berinteraksi dengan masyarakat luar. Untuk mendapatkan sebuah pendidikan memang bukan suatu hal yang mudah, karena biaya yang mahal, rasa malas yang sering muncul dan berbagai godaan lainnya. Semua hanya bisa kita dapat ketika didalam tubuh kita terdapat semangat untuk belajar atau mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi belajar sendiri tumbuh ketika didalam diri kita ketika kita memiliki semangat dan keinginan yang tinggi untuk mendapatkan suatu ilmu atau pendidikan, motivasi pendidikan dapat dilihat pada keseriusan dalam mengikuti pelajaran, tidak menyepelekan tugas dan selalu mendengarkan apa yang guru terangkan. Faktor tersebut merupakan faktor intern adanya motivasi belajar, sementara faktor ekstern adanya motivasi belajar itu sendri yang tumbuh dari luar, misalnya dorongan dari oang-orang yang terdekat, misalanya saja orang tua. Orang tua sangat berperan penting dalam hal ini, dorongan dan nasihat orang tua sangatlah penting dalam hal motivasi belajar. Seringnya orang tua memberi dorongan , semangat, motivasi dan nasehat kepada anak merupakan faktor penting karena orang tua merupakan salah satu agen sosialisasi yang dapat mempengaruhi prilaku dan tindakan yang yang dilakukan oleh anak. Sehingga anak menjadi terkontrol semua tindakannya termasuk motivasinya dalam belajar Lalu bagaimana dengan anak kost yang jauh dari orang tua,mereka yang pasti jarang bertemu dengan orang tua dan kurang juga kontrol yang diberikan orang tua terhadap anak kost. Mereka lebih sering bermain dengan teman-teman dari pada memikirkan sekolahnya, mereka lebih suka main di mall dari pada mengerjakan tugas kelompok. Mereka menganggap jauh dari orang tua dalah suatu kebebasan, mereka sering kali melupakan tugasnya sebagai siswa dan sebagai anak. Dimana sebagai siswa anak kost hendaknya mempunyai motivasi belajar yang tinggi untuk mendapatkan nilai yang tinggi disekolah, dan sebagai anak anak kost seharusnya menurut apa yang diperintahkan orang tua.Kurangnya intensitas pertemuan anak kost dan orang tua menyebabkan mereka kurang mendapatkan perhatian dan kontrol dari orang tua, orang tua sering kali hanya menelfon atau hanya sekedar SMS memerintahkan untuk belajar, mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru, tidak banyak bermain dan sebaginya. Namun sering kali mereka menyepelekan hal itu, karena mereka menganggap bahwa perbuatan yang mereka lakukan tidak diketahui orang tua mereka yang jauh.Dimanapan dan dalam situasi apapun kontrol orang tua sangatlah penting, tek terkecuali dalam motivasi belajar. Karena motivasi belaja dapat tumbuh dengan baik jika kontrol orang tua pun mendukung sehingga anak kost menjadi mendapat dorongan dan semangat atau menjadi termotivasi karena selalu mendapat kontrol dari orang tua walaupun mereka keadaanya terpisah.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut Apakah kontrol orang tua mempengaruhi prestasi belajar anak kost di SMA Negeri 3 Purwokerto?

C. PEMBATASAN MASALAHDalam penelitian ini, kami membatasi pengaruh kontrol orang tua terhadap motivasi belajar anak kost SMA Negeri 3 Purwokerto.

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIANTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode kontrol orang tua mempengaruhi motivasi belajar anak kost SMA Negeri 3 PurwokertoManfat penelitian memberikan masukan kepada orang tua khususnya yang anaknya kost untuk lebih dapat mengotrol anak saat berada di kost.

BAB IILANDASAN TEORI

A. TEORI-TEORI

Kontrol Orang tuaDalam menjalankan hidup pastilah kita mengalami yang namanya sosialisasi, sosialisasi yang kita jalani adalah proses dari lahir hingga kita mati. Dalam sosialisasi, pastilah kita melibatkan orang lain. Baik sosialisasi di lingkungan keluarga ataupun lingkungan luar. Dalam hal ini peran kontrol orang tua sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. Karena orang tua merupakan agen dari proses sosialisasi yang dapat berpengaruh terhadap perilaku dan kpribadian seorang anak. Kontrol orang tua sangatlah penting, banyak dari anak-anak yang sering melakukan penyimpangak dikarenakan agen sosialisasinya kurang bisa memerankan perannya dengan baik. Orang tua yang tak mengontrol anaknya dengan baik sama saja tika melaksanakan peran dan tugasnya dengan baik.Tanpa kontrol orang tua akan seperti apakah kepribadian anak tersebut, mungkin terdapat beberapa anak yang tanpa kontrol orang tua bisa mandiri dalam sekolahnya. Memang tergantung pada hati anak sendiri, tetapi anak pasti memerlukan orang tua dalam berbagai hal, contohnya : minta pendapat dalam mengerjakan tugas sekolah yang tidak bisa. Patut di mengerti bahwa figur orang tua dalam benak anak sangat dibutuhkan terutama nasehat dan sarannya.

Motivasi belajar Pengertian belajarmenurut Morgan, mengatakan bahwabelajaradalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32),belajaradalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalaminteraksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwapengertianmotivasi belajaradalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai(Sardiman, 2000).Sejalan dengan pernyataan Santrock di atas, Brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut (Brophy, 2004).Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Faktor Motivasi instrinsik

Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari siswa itu sendiri/ instinsik adalah (Purwanto,2008) :1. MinatMinat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi lebih mudah dan cepat. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegitan tertentu yang spesifik. Syarat yang penting untuk memulai sesuatu adalah minat terhadap apa yang mau dipelajari. Tanpa minat dan hanya didasari atas dasar tepaksa, maka tidak akan tercipata motivasi belajar sehingga hasil yag didapat tidak akan optimal meskipun cara belajar yang digunakan sudah efektif.

2. Cita-citaTimbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan kepribadian. Cita-cita untuk menjadi sesorang (gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai maka akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa meraih apa yang diinginkan.3. Kondisi siswaMotivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (siswa) untuk menyediakansegala daya (kondisi-kondisi) untuk beljar sehingga ia mau atau ingin melakukan pembrelajaran. Kondisi- kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yag dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar.

Faktor Motivasi ekstrinsikMenurut Elliotet alberpendapat bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari luar individu/ ekstrinsik, adalah:1. Kecemasan terhadap hukumanMotivasi ekstrinsik berkenaan dengan insentif eksternal seperti penghargaan dan hukuman. Motivasi belajar dapat muncul jika ada kecemasan atau hukuman yang menyertai atau melandasi pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan pripsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan(reinforcement)dimasa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang terkena hukuman(punishment).

2. Penghargaan dan pujian

Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda beda untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga dapat dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi pembelajaran.

3. Peran orang tua

Lingkungan kelurga sangat berpengaruh terhdap keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan mtivasi belajar seseorang. Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataan sering tidak terasa lelah terdapat pergeseran fungsi peran orang tua pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepeneuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak karena waktu dirumah lebih banyak dari pada disekolah. keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak dirumah maupun berprestasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya, serta memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar. Orang tua adalah sebagai pembuka kemungkinan terselenggaranya pendidikan bagi anaknya serta berperan sebagai guru bagi mereka. Orang tua mampu mendidik dengan baik, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dan mampu menciptakan hubungan baik dengan anak-anaknya akan berpengaruh besar terhadap keinginan anak untuk belajar atau sebaliknya.

B. KERANGKA BERPIKIR

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa kontrol orang tua mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar anak kost.Menurut Purwanto, faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar dalah kontrol orang tua atau peran dari orang tua.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan konsep yang telah dituangkan dalam kerangka berfikir maka hipotesis yng dapat diajukan adalah sebagai berikut Diduga ada pengaruh kontrol orang tua terhadap motivasi belajar nak kost SMA Negeri 3 Purwokerto.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

1. Sasaran penelitian

Dalam penelitian ini, kami menunjuk siswa kost SMA NEGERI 3 PURWOKERTO sebagai responden untuk menanggapi penelitian yang kami buat.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA NEGERI 3 PURWOKERTO jalan kamandaka barat nomer 3 karangsalam kecamatan kedungbanteng.

3. Metode penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam ilmu sosiologi. Pendekatan ini menekankan pada prosedur yag ketat dalam menentukan variabel-variabel dalam penelitiannya. Keketatan pendekatan ini sudah terlihat dari asumsi dasar penelitian kuantitatif. Pembahasan asumsi dasar yang dipakai dalam penelitian kuantitatif.

4. Macam variabel

Variabel X : kontrol orang tuaVariabel Y : motivasi belajar anak kost SMA NEGERI 3 PURWOKERTO.

5. Metode penerapan sampel

Dalam penelitian ini digunakan yaitu metode random sampel, yaitu pengambilan sampel yang tiap objeknya memperoleh kesempatan dan peluang yang sama untuk menjadi sampel. Peneliti bebas memilih semua objek untuk digunakan sebagai sempel. Jumlah sempel yang peneliti dapat adalah 21 siswa kost pada SMA NEGERI 3 PURWOKERTO.

6. Metode pengumpulan data

Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik angket atau kuesioner. Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden.

7. Sumber data

Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama dan diolah oleh organisasi atau perorangan.

A. Metode Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengolahan data kuantitatif yaitu metode dengan meggunakan tabel angka, karena data yang digunakan berupa angka.

a. Definisi operasional

Kontrol orng tua dapat diketahui dengan : Intensitas perhatiaan yang diberikan orang tua terhadap anak Intensitas orang tua memberikan motivasi saat prestasi anak kost turun

Motivasi belajar anak kost dapat diketahui dengan : Respon apa yang dilakukan ketika guru menerangkan Respon anak ketika kurang paham saat guru menjelaskan Dan ketika ada pelajaran kosong tindakan apa yang siswa lakukan

b. Definisi FrekuensiFrekuensi adalah data yang diperoleh peneliti dari lapangan, biasanya masih berupa mentah, kemudian diatur dalam ketegori atau kelas tertentu agar data tersebut mudah dipahami

c. Tabulasi Silang

Adalah tabel yang dibuat untuk mengetahui hubungan antara variabel disusun berdasarkan variabel yang mempunyai hubungan tertentu satu sama lain.

Variabel X

Tabel 1. D.F intensitas orang tua menelfon anak kostN0XFrekuensi%

1Sering629

2Kadang-kadang1361

3Tidak pernah210

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa 6 (29%) responden mengatakan bahwa orang tua sering menelpon saat di kost. 13(61%)responden mengatakan bahwa orang tua kadang-kadang menelpon saat di kost. Dan 2(10%) responden mengatakan bahwa orang tua tidak pernah menelpon saat di kost.

Tabel 2. D.F intensitas orang tua memerintahkan anak kost untuk belajarN0XFrekuensi%

1Sering943

2Kadang-kadang943

3Tidak pernah314

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa 9(43%) responden mengatakan bahwa orang tua sering memerintahkan anak kost untuk belajar. 9(43%) responden mengatakan orang tua kadang-kadang memerintahkan untuk belajar. Dan 3 (14%) responden mengatakan tidak penah diperintahorang tua untuk belajar

Tabel 3.D.F intensitas orang tua memberikan motivasi saat prestasi anak kost menurunN0XFrekuensi%

1Sering1676

2Kadang-kadang524

3Tidak pernah--

Berdasrkan tabel diatas menunjukan bahwa 16(76%) responden mengatakan sering diberi motivasi saat prestasi turun oleh orang tua. 5(24%) responden mengatakan kadang-kadang diberi motivasi saat prestasi turun oleh orang tua. Dan 0 (0%) yang mengatakan tidak pernah.

Variabel Y

Tabel 1.D.F Respon siswa saat guru menjelaskan pelajaranN0YFrekuensi%

1Mendengarkan1676

2Megobrol sendiri210

3Tidur314

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa 16(76%)responden mengatakan mendengarkan ketika guru menjelaskan pelajaran. 2(10%) responden mengatakan mengobrol sendiri ketika guru sedang menjelaskan. Dan 3(14%) responden mengatakan tidur ketika guru menjelaskanpelajaran.

Tabel 2.D.F Respon siswa bertanya ketika kurang paham dengan pelajaranN0YFrekuensi%

1ya734

2Kadang-kadang1152

3Tidak pernah314

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa 7(34%) responden mengatakan bahwa bertanya ketika kurang paham dengan pelajaran. 11(52%) responden mengatakan bahwa kadang-kadang bertanya ketika kurang paham dengan pelajaran. Dan 3(14%)responden mengatakan tidak pernah bertanya ketika kurang paham terhadap pelajaran.

Tabel 3. D.F Respon siswa apakah mengerjakan tugas dari guruN0YFrekuensi%

1Ya 838

2Kadang-kadang1362

3Sering--

Dari data diatas menunjukan bahwa 8(38%) responden mengatakan bahwa mengerjakan tugas dari guru. 13(62)mengatakan bahwa kadang-kadang mengerjakan tugas dari guru.Tabel 4. D.F Respon siswa saat pelajaran kosongN0YFrekuensi%

1Membaca materi629

2Bermain942

3Jalan-jalan629

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa 6(29%) responden mengatakan bahwa membaca meteri ketika pelajaran kosong. 9(42%) responden mengatakan bermain saat ada pelajaran kosong. Dan 6(29%) responden mengatakan jalan-jalan saat pelajaran kosong.

XYTSRJumlah

T1506

16,6%83,4%0%

S18211

9%73%18%

R0314

0%75%25%

Jumlah 216322

Dari jumlah kontrol orang tua rendah 3. Yang mempunyai motivasi 16,6%, yang memiliki motivasi sedang 83,4% sedangkan yang memiliki motivasi rendah 0%.Berdasarkan interprestasi diatas dapat diketahui bahwa kontrol orang tua yang tinggi sedikit berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kost . hal tersebut disebabkan karena siswa kost SMA Negeri 3 Purwokerto cenderung mengarah pada kategori sedang. Sehingga kontrol orang tua sedikit berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kost.

NAMA: ......................KELAS: ......................NO: ......................Variabel X (kontrol orang tua)1. Seberapa sering orang tua menelpon anda saat sedang di kost ?a. Seringb. Kadang-kadangc. Tidak pernah

2. Apakah anda sering diperintahkan orang tua untuk belajar saat di kost ?a. Seringb. Kadang-kadangc. Tidak pernah

3. Apakah anda sering pulang kerumah ?a. Sering b. Kadang-kadangc. Tidak pernah

Apakah anda sering dimarahi orang tua ketika prestasi anda turun ?a. Seringb. Kadang-kadangc. Tidak pernah

4. Apakah orang tua anda selalu memberi motivasi atau nasihat kepada anda ketika prestasi disekolah turun ?a. Seringb. Kadang-kadangc. Tidak pernah

Variabel Y (motivasi belajar anak kost)

1. Apakah yang anda lakukan ketika guru menjelaskan di kelas ? a. Mendengarkan b. Ngobrol sendiric. Tidur

2. Apakah ketika anda kurang paham ketika guru menerangkan pelajaran anda bertanya ?a. Yab. Kadang-kadangc. Tidak pernah

3. Apakah ketika guru memberi tugas selalu anda kerjakan ?a. Ya b. Kadang-kadangc. Tidak pernah

4. Ketika ada pertanyyan dari guru apa yang anda lakukan ?a. Berusaha menjawabb. Diam sajac. Acuh tak acuh

5. Ketika ada pelajaran kosong apakah yang anda lakukan ?a. Membaca materi pelajaran (tugas)b. Bermain dikelasc. Jalan-jalan keluar kelas

6. Apakah saat guru memberikan pertanyaan,anda menjawab ?a. Yab. Kadang-kadangc. Tidak pernah

7. Berapa lamakah anda belajar saat di kost ?a. 1jamb. 2jamc. 3jam

8. Apa yang paling sering dilakukan anda saat berada di kosta. Belajarb. Bermainc. Tidur

9. Sesering apakah anda main keluar saat di kost ?a. Seringb. Kadang-kadangc. Tidak pernah

10. Jam berapa anda pulang bermain ?a. Sebelum jam 6b. jam 8