10
MOLA Massa berdaging yang dibentuk dalam uterus melalui degenerasi atau pertumbuhan abortif ovum. Hydatid mole ; hydatidiform mole Keadaan yang terjadi sabagai akibat rusaknya sirkulasi vili korionik pada sel telur abnormal, ditandai dengan proliferasi trofoblast dan edema disolusi serta pembentukan kavitas kistik stroma avaskular vili, yang membentuk kista menyerupai buah anggur Dorland MOLA HIDATIDOSA (KEHAMILAN MOLA) Kehamilan mola secara histologist ditandai oleh kelainan vili koionik yang tediri dari proliferasi trofoblas dengan derajat bervariasi dan edema stroma vilus. Mola biasanya terletak di rongga uterus; namun kadang-kadang mola terletak di tuba Fallopii dan bahkan ovarium. Ada tidaknya janin atau unsure embrionik pernah digunakan untuk mengklasifikasikan mola menjadi mola sempurna(complete) dan parsial. Mola Hidatidosa Sempurna Vili korionik berubah menjadi suatu massa vesikel-vesikel jernih. Ukuran vesikel bervariasi dari sulit dilihat sampai yang berdiameter beberapa sentimeterdan sering berkelompok-kelompok menggantung pada tangkai kecil. Temuan histologik ditandai oleh : 1. Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma vilus 2. Tidak adanya pembuluh darah di vilus yang membengkak 3. Proliferasi epitel trofoblas dengan derajat bervariasi 4. Tidak adanya janin dalam amnion Pada pemeriksaan sitogenik terhadap kehamilan mola sempurna menemukan komposisi kromosom yang umumnya (85% atau lebih) adalah 46,XX, dengan kromosom seluruhnya berasal dari ayah. Fenomena ini disebut sebagai androgenesis. Biasanya ovum dibuahi oleh sperma haploid, yang kemudian

Mole Idk Asti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sss

Citation preview

MOLAMassa berdaging yang dibentuk dalam uterus melalui degenerasi atau pertumbuhan abortif ovum. Hydatid mole ; hydatidiform moleKeadaan yang terjadi sabagai akibat rusaknya sirkulasi vili korionik pada sel telur abnormal, ditandai dengan proliferasi trofoblast dan edema disolusi serta pembentukan kavitas kistik stroma avaskular vili, yang membentuk kista menyerupai buah anggurDorland MOLA HIDATIDOSA (KEHAMILAN MOLA)Kehamilan mola secara histologist ditandai oleh kelainan vili koionik yang tediri dari proliferasi trofoblas dengan derajat bervariasi dan edema stroma vilus. Mola biasanya terletak di rongga uterus; namun kadang-kadang mola terletak di tuba Fallopii dan bahkan ovarium. Ada tidaknya janin atau unsure embrionik pernah digunakan untuk mengklasifikasikan mola menjadi mola sempurna(complete) dan parsial.

Mola Hidatidosa SempurnaVili korionik berubah menjadi suatu massa vesikel-vesikel jernih. Ukuran vesikel bervariasi dari sulit dilihat sampai yang berdiameter beberapa sentimeterdan sering berkelompok-kelompok menggantung pada tangkai kecil. Temuan histologik ditandai oleh :1. Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma vilus2. Tidak adanya pembuluh darah di vilus yang membengkak3. Proliferasi epitel trofoblas dengan derajat bervariasi4. Tidak adanya janin dalam amnionPada pemeriksaan sitogenik terhadap kehamilan mola sempurna menemukan komposisi kromosom yang umumnya (85% atau lebih) adalah 46,XX, dengan kromosom seluruhnya berasal dari ayah. Fenomena ini disebut sebagai androgenesis. Biasanya ovum dibuahi oleh sperma haploid, yang kemudian mempebanyak kromosomnya sendiri setelah meiosis sehingga kromosom nya bersifat homozigot. Kromosom ovum tidak ada atau tidak aktif. Kadang-kadang pola kromosom suatu mola sempurna mungkin 46,XY, yaitu heterozigot karena pembuahan dua sperma.

Mola Hidatidosa ParsialApabila perubahan hidatidosa bersifat fokal dan kurang berkembang, dan mungkin tampak sebagian jaringan janin, biasanya paling tidak kantung amnion, keadaan ini diklasifikasikan sebagai mola hidatidosa parsial. Terjadi pembengkakan hidatidosa yang berlangsung lambat pada sebagian vili yang biasanya avaskular, sementara vili-vili berpembuluh lainnya dengan sirkulasi janin-plasenta yang masih berfungsi tidak terkena. Hiperplasia trofoblastik lebih bersifat fokal daripada generalisata.Seperti diperlihatkan pada table, kariotipe biasanya triploid-69,XXX, 69,XXY, atau 69,XYY- dengan satu komplemen haploid ibu dan biasanya dua komplemen haploid ayah. Janin pada mola parsial biasanya memiliki tanda-tanda triploidi, yang menakup malformasi congenital multiple dan hambatan pertumbuhan serta tidak viable.Gestasi kembar dengan mola sempurna serta janin dan pasenta normal kadang-kadang salah diagnosis sebagai mola parsial diploid. Sebaiknya keduanya diupayakan dibedakan, karena kehamilan kembar yang terdiri dari satu janin normal dan satu mola sempurna memiiki kemungkinan 50% untuk menyebabkan penyakit trofoblastik persisten dibandingkan dengan angka yang jauh lebih rendah pada mola parsial triploid.Mola hidatidosa mungkin diikuti oleh tumor trofoblastik nonmetastatik pada 4 sampai 8 persen kasus. Risiko koriokarsinoma yang berasal dari mola parsial sangat rendah.Komposisi kromosom dari 200 mola hidatidosaKromosomSempurna (n=151) jumlah(%)Parsial (n=49) jumlah (%)

Haploid1(0,7)-

Diploid128(85)1(2)

Triploid3(2)42(86)

Tetraploid-2(4)

Tidak diketahui19(13)4(8)

Gambaran mola Hiatidosa Parsial dan SempurnaGambaranMola ParsialMola Sempurna

KariotipeUmumnya 69,XXX atau 69,XXY46,XX atau 46,XY

PatologiJaninAmnion,sel darah merah janinEdema vilusPoliferasi trofoblasSering dijumpaiSering dijumpaiVariable, focalVariable, focal, slight to moderateTidak adaTidak adaDifusBervariasi,ringan sampai berat

Gambaran KlinisDiagnosisUkuran UterusKista teka-LuteinPenyulit medisPenyakit pasca molaMissed AbortionKecil untuk masa kehamilanJarangJarangKurang dari 5-10%Gestasi mola50% besar untuk masa kehamilan 25-30%Sering 20%

Diagnosa HistologisAttempts to relate the histological structure of individual complete hydatidiform moles to their subsequent malignant potential have generally been disappointing. For example, Novak and Seah (1954) could not precisely establish such a relationship in 120 cases of uncomplicated hydatidiform mole or in 26 cases of choriocarcinoma that developed after a molar pregnancy.Kista Teka LuteinPada banyak kasus mola hidatidosa,ovarium mengandung kista teka lutein multiple. Kista-kista ini ukurannya bervariasi dari mikroskopik sampai yang berdiameter 10cm atau lebih. Permukaan kista halus, sering kekuningan, dan dilapisi oleh sel-sel lutein. Insidensi kista yang jelas terlihat disertai dengan mola dilaporkan berkisar antara 25-60 persen. Kista-kista ini di duga terbentuk akibat perangsangan unsure-unsur lutein yang berlebihan oleh gonadotropin korionik dalam jumlah besar yang dikeluarkan oleh trofoblas. Secara umum,perubahan kistik yang luas biasanya disertai dengan mola hidatidosa yang lebih besar dan masa perangsangan yang lama.

InsidenMola hidatidosa terjadi pada sekitar 1 dalam 1000 kehamilan di Amerika Serikat dan Eropa. Insidensi di sebagian besar dunia mungkin serupa dengan insiden di Amerika Serikat.

Usia Frekuensi mola hidatidosa pada kehamilan yang terjadi pada awal atau akhir usia subur relative lebih tinggi. Efek paling berat dijumpai pada wanita berusia lebih dari 45 tahun, dengan frekuensi lesi relative lebih dari 10 kali lipat dibandingkan pada usia 20 sampai 40 tahun. Banyak dijumpai kasus mola hidatidosa yang terbukti pada wanita berusia 50 tahun atau lebih.

Riwayat MolaKekambuhan mola hidatidosa dijumpai pada sekitar 1 sampai 2 persen kasus.

Faktor lainPeran graviditas , paritas, factor reproduksi lain, status esterogen, kontrasepsi oral, dan factor makanan dalam risiko penyakit trofoblastik gestasional masih belum jelas. PerdarahanPerdarahan uterus hamper bersifat universal, dan dapat bervariasi dari bercak sampai perdarahan berat. Perdarahan mungkin terjadi sesaat sebelum aborus atau, yang lebih sering , terjadi secara intermitten selama beberapa minggu sampai bahkan bulan. Efek dilusi akibat hipervolemia yang cukup berat dibuktikan terjadi pada sebagian wanita yang molanya lebih besar. Kadang-kadang terjadi perdarahan berat yang tertutup dlam uterus. Anemia defisiensi besi sering dijumpai dan kadang-kadang terdapat eritropoiesis megaloblastik, mungkin akibat kurangnya asupan gizi karena mual dan muntah disertai meningkatnya kebutuhan folat trofoblas yang cepat berproliferasi.

Ukuran uterusUterus sering membesar lebih cepat daripada biasanya. Ini adlah kelainan yang tersering dijumpai, dan pada sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi yang diharapkan berdasarkan usia gestasi. Uterus mungkin sulit diidentifikasi secara pasti dengan palpasi, terutama pada wanita nulipara, karena kosistensinya yang lunak di bawah dinding abdomen yang kencang. Kadang-kadang ovarium sangat membesar akibat kista-kista teka lutein sehingga sulit dibedakan dari uterus yang membesar.

Aktivitas janinWalaupun uterus cukup membesar sehingga mencapai jauh di atas simfisis, bunyi jantung janin biasanya tidak terdeteksi. Walaupun jarang, mungkin terdapat plasenta kembar dengan perkembangan kehamilan mola sempurna pada salah satunya, sementara plasenta lain dan janinnya tampak normal Hipertensi akibat kehamilanYang sangat penting adlah kemungkinan terjadinya preeklamsia pad akehamilan mola, yang menetap sampai trimester kedua. Karena hipertensi akibat kehamilan jarang dijumpai sebelum usia gestasi 24 minggu, preeklamsia yang terjadi sebelum waktu ini sedikitnya harus mengisyaratkan mola hidatidosa atau adanya mola yang luas.

HiperemesisPasien dapat megalami mual dan muntah yang cukup berat. Yang menarik, tidak ada satupun dari 24 mola sempurna mengalami preeklamsia,hiperemesis,atau hipertiroidisme klinis.

TirotoksikosisKadar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola meningkat , tetapi jarang menyebabkan gejala klinis hipertiroidisme. Peningkatan tiroksin plasma mungkin terutama disebabkan oleh esterogen, seperti pada kehamilan normal, yang kadar tiroksin bebasnya tidak meningkat.

EmbolisasiSaat evakuasi, trofoblas , dengan atau tanpa stroma vilus, lolos dari uterus melalui aliran vena dalam jumlah bervariasi. Volumenya dapat mencapai sedemikian sehingga menimbulkan geala dan tanda embolisme paru akut dan bahkan hasil yang fatal.Walaupun trofoblas, dengan atau tanpa stroma vilus, dapat menjadi embolus ke paru dalam volume yang terlalu sedikit untuk menimbulkan sumbatan nyata pada vaskularisasi paru , selanjutnya embolus tersebut dapat menginvasi parenkim paru dan membentuk metastasis yang tampak jelas pada pemeriksaan radiografis.

Gambaran diagnosikPada sebagian kasus, vesikel hidatid yang mirip anggur dikeluarkan sebelum mola mengalami abortus spontan atau dikeluarkan melalui operasi. Pengeluaran spontan biasanya terjadi sekitar minggu ke-16 dan jarang tertunda melebihi minggu ke-28. Temuan klinis berupa perdarahan menetap dan uterus yang lebih besar dari pada ukuran perkiraan menimbulkan kecurigaan adanya kehamilan mola. Perlu dipertimbangkan kemungkinan kesalahan data haid atau adanya uterus hamil yang diperbesar oleh mioma,hidramnion, atau khususnya janin multiple. Bukti diagnostic yang paling akurat diperoleh dari gambaran ultrasonografi yang khas mola hidatidosa. Secara singkat, gambaran klinis dan diagnostic suatu mola hidatidosa sempurna adalah sebagai berikut : Pengeluaran darah yang terus menerus atau intermiten yang terjadi mulai usia gestasi sekitar 12 minggu, biasanya tidak banyak, dan sering enderung coklat daripada merah. Pembesaran uterus melebihi durasi kehamilan pada sekitar separuh kasus Tidak adanya bagian-bagian janin dan bunyi jantung janin walaupun uterus telah membesar sampai seinggipusat atau lebih Gambaran USG yang khas Kadar gonadotropin korionik serum lebih tinggi daripada yang diperkirakan untuk tahap gestasinya . Preeklamsia-eklamsia yang timbul sebelum usia gestasi 24 minggu. Hiperemesis gravidarum.

Prognosis Hampir 20 persen dari mola sempurna berkembang menjadi tumor trofoblastik gestasional. TerapiTerdiri dari dua fase : Evakuasi mola segeraMencakup pemeriksaan sepintas untuk mencari metastasis Tindak lanjut untuk mendeteksi proliferasi trofoblas persisten atau mengarah ke keganasanTerminasi kehamilan molaAkibat meningkatnya keasadaran, dan tentunya karena teknik diagnostic yang lebih baik, kehamilan mola sekarang lebih sering diakhiri saat masih kecil dan pada keadaan terkendali dan bukan pada saat kacau seperti umumnya saat mola mengalami abortus spontan.

Kemoterapi profilaktin Sebagian besar pasien akan mengalami relaps spontan setelah evakuasi dan hasil tidk lanjut terhadap semua pasien

Aspirasi vakumEvakuasi isap(suction) merupakan terapi pilihan untuk mola hidatidosa, berapapun ukuran uterusnyaOksitosin,prostaglandin, dan histerektomiDi Amerika Serikat induksi persalinan jarang digunakan untuk evakuasi mola hidatidosa, dan banyak orang merasa bahwa terminasi dengan obat dan histerotomi tidak memiliki peran dalam penata laksanaan mola. Apabila usia dan paritas sudah mencukupi sehingga pasien tidak lagi memerlukan kehamilan, maka histerektomi mungkin lebih dipilih daripada kuretase fetalProsedur tindak lanjutTujuan utama tindakan lanjut adalah deteksi dini setiap perubahan yang mengisyaratkan keganasan. Metode umum tindak lanjut adalah sebagai berikut :1. Cegah kehamilan selama masa tindak lanjut-sekurag-kurangnya setahun2. Ukur kadar hCG setiap 2 minggu. Walaupun sebagian menganjurkan pemeriksan setiap minggu, belum terbukti adanya manfaat yang nyata3. Tunda kadar terapi selama kadar serum tersebut berkurang 4. Setelah lahir-kadar normal- yaitu setelah mencapai batas bawah pengukuran - pemeriksan dilakukan setiap bulan seama 6 bulan,lalu setiap bulan selama 6 bulatn,lalu setiap 2 bulan,untuk total 1 tahun5. Tindak lanjut dapat dihentikan dan kehamilan diizinkan setelah 1 tahun