14
MODUL PERKULIAHAN Studi Kelayakan Bisnis Pengertian Studi kelayakan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen 01 31010 Hartri Putrato,SE.MM. Abstract Kompetensi Mata Kuliah ini membahas tentang proses usaha dalam mensiasati pendirian suatu Mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang luas dan mampu menjelaskan dan membuat suatu

Modul Studi Kelayakan Bisnis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SKB

Citation preview

MODUL PERKULIAHAN

Studi Kelayakan Bisnis

Pengertian Studi kelayakan Bisnis

FakultasProgram StudiTatap MukaKode MKDisusun Oleh

Fakultas Ekonomi dan BisnisManajemen0131010Hartri Putrato,SE.MM.

AbstractKompetensi

Mata Kuliah ini membahas tentang proses usaha dalam mensiasati pendirian suatu usaha berdasarkan strategi-strategi ilmiah dan intuisi.Pendekatan dunia entreprener l untuk membantu suatu usaha.

Mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang luas dan mampu menjelaskan dan membuat suatu usaha yang mandiri..

A.Tujuan Materi Kuliah :

Setelah mahasiswa memiliki dan memahami konsep - konsep Studi Kelayakan Bisnis , maka mahasiswa dapat merencanakan suatu pembuatan Laporan proyek pada suatu Organisasi/perusahaan.

Melatih mahasiswa menggunakan alat-alat Manajemen yang sering dipakai dalam pembuatan Laporan evaluasi proyek..

B.Tujuan Instruksional Khusus

Dengan mempelajari Modul ini diharapkan agar mahasiswa dapat memahami bagaimana rencana tentang kegaitan perusahaan dimana rencana mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan sal;ing mempengaruhi satu sama lain baik langsung maupun tidak langsung.

DAFTAR MATERI PEMBAHASAN

Pada Modul I ini, materi Pembahasan terdiri dari :

1. Pengertian Studi kelayakan Bisnis.

2. Pentingnya Investasi.

3. Tujuan dilakukan Studi kelayakan Bisnis.

4. Perbedaan Intensitas studi kelayakan .

5. Lembaga-lemaga yang memerlukan studi kelayakan.

Pengertian Studi kelayakan Bisnis.

Yang dimaksud dengan Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak berbeda-beda. Ada yang mengartikan dalam artian yan g lebih luas. Artian yang lebih terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu investasi. Sedangkan dari pihak pemerintah, atau lembaga non profit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang lebih relative. Mungkin dipertimbangkan berbagai factor seperti pemanfaatan sumberdaya yang melimpah ditempat tersebut, dan sebagainya. Bisa juga dikaitkan dengan misalnya, penghematan devisa ataupun penambahan devisa yang diperlukan oleh Pemerintah.

Proyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa seperti pembangunan proyek listrik tenaga nuklir sampai proyek sederhana seperti membuka usaha jasa fotocopy. Tentu saja semakin besar proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Dampak ini bisa berupa dampak ekonomis, bisa juga yang bersifat sosial. Karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan ( cost aqnd benefit analysis ) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan sosial ( Social cost and social benefit).

2.Pentingya Investasi

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dan lain sebagainya yang jelas, kalau kegiatan investasi meningkat, maka kegiatan ekonomipun ikut terpacu pula. Tentu saja apabila kegiatan investasi ini merupakan investasi yang sehat, arti sebenarnya secara ekonomis menguntungkan. Bukan kegaitan investasi yang nampaknya menguntungkan tetapi sebenarnya mendapatkan berbagai fasilitas, sehingga tidak sehat bagi perekonomian Negara tersebut.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi, diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devvisa ataupun penambahan devisa, dan lain sebagainya. Yang jelas kalau kegiatan investasi meningkat, maka kegiatan ekonomipun ikut terpacu pula. Tentu saja apabila kegiatan investasi ini merupakan investasi yang sehat, arti sebenarnya secra ekonomis menguntungkan. Tetapi sebenarnya mendapatkan berbagai fasilitas sehingga tidak sehat bagi perekonomian Negara tersebut.

3.Tujuan dilakukannya Studi Kelayakan

Diatas telah disebutkan bahwa proyek investasi umumnya memerlukan danayang cukup banyak dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perlu dilakukan studi yang berhati-hati agar jagnan sampai proyek tersebut setelah terlanjur menginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek tersebut tidak menguntungkan. Kalau proyek tersebut berasal dari pihak swasta, maka seringkali terpaksa proyek ini dihentikan atau dijual. Tetapi kalau sponsornya pihak pemerintah, maka sering terjadi pemerintah mengusahakan agar proyek tersebut tetap bisa berjalan meskipun dengan berbagai benturan, proteksi,subsidi dan sebagainya, yang sebenarnya tidak sehar dipandang dari ekonomi makro.

Banyak sebab yang megnakibatkan suatu proyek ternayta kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal). Sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia. Kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat dipakai, kesalahan dalam kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Akibatnya biaya pembangunan menjadi membengkak. Penyelesaian proyek menjadi tertunda dan sebagainya. Disamping itu bisa juga disebabkan karena factor lingkungan yang berubah, baik lingkungan ekonomi, sosial bahkan politik. Bisa juga karena sebab-sebab yang benar-benar diluar dugaan seperti bencana alam pada lokasi proyek.

Dengan ringkas kata bisa dikatakan bahwa tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk mengindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relative kecil apabila dibandingkan dengan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar.

Dalam studi kelayakan tersebut hal-hal yang perlu diketahui adalah :

1. Ruang lingkup kegiatan proyek

Disini perlu dijelaskan /ditentukan bidang-bidang apa proyek akan beroperasi, kalau misalnya proyeknya adalah pendirian usaha pabrik tekstil, maka apakah pabrik tekstil ini merupakan teekstil yang terpadu ataukah hanya tahapan tertentu saja.

2. Cara kegiatan proyek dilakukan

Disini ditentukan apakah proyek akan ditangani sendiri ataukah akan diserahkan pada pihak lain. Siapa yang akan menangani proyek tersebut ?

3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang memerlukan berhasilnya seluruh proyek

Disini perlu diidentifkasi factor-faktor kunci keberhasilan usaha semacam ini. Teknik yang bisa dipergunakan adalah dengan mengidentifikasi underpinnings untuk usaha semacam itu.

4. Sarana yang diperlukan oleh proyek

Menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti material, tenaga kerja dan sebagainya, tetapi termasuk juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya.

5. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.

6. Akibat-akibat yang bermanfaat yang tidak dari adanya proyek tersebut.

7. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal dari masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap berjalan.

4.Perbedaan Intensitas Studi Kelayakan

Penilaian terhadap keadaan dan proyek investasi dilakukan atas dasar criteria criteria tertentu. Kriteria-kriteria ini bisa hanya mempertimbangkan manfaat proyek bagi perusahaan, bisa pula dengan mempertimbangkan aspek yagn lebih luas, yaitu manfaat proyek bagi Negara dan masyarakat luas. Tentu saja tidak setiap proyek akan diteliti dengan tingkat itensitas yang sama. Beberapa proyek mungkin diteliti dengan sangat mendalam, mencakup berbagai aspek yang terpengaruh. Beberapa proyek mungkin hanya diteliti terhadap beberapa aspek saja. Bahkan sering juga kita jumpai bahwa ada rencana-rencana investasi yang penilaiannya tidak dilakukan secara formal.

Ada beberpa factor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan diantaranya yang utama adalah :

a. Besarnya dana yang ditanamkan

Umumnya semakin besar jumlah dana yang ditanamkan, semakin mendalam studi yang perlu dilakukan. Sebagai missal proyek kilang minyak dicilacap akan diteliti dalam aspek yang lebih luas, termasuk dampak sosial ekonomi, dibandingkan dengan proyek membuka usaha dealer mobil.

b. Tingkat ketidakpasatian proyek

Semakin sulit kita memperkirakan penghasilan penjujalan, biaya, aliran kas dan lain-lain, semakin berhati-hati kita dalam melakukan studi kelayakan. Untuk proyek-proyek yang menghasilkan proyek baru, umumnya cukup sulit dalam memeperkirakan proyeksi penjualan. Berbagai cara ditempuh untuk mengatrasi ketidakpastian ini dengan analisa sensitivitas dengan taksiran konservatif dan sebagainya.c. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek.

Setiap proyek dipengaruhi dan juga mempengaruhi factor-faktor lainnya. Sebagai missal proyek untuk membuat mobil dengan tenaga listrik akan dipengaruhi oleh factor, misalnya tinggi rendahnya harga bahan bakar minyal, sebaliknya proyek tersebut akan mempengaruhi pula usaha untuk menemukan material yang bisa dipakai untuk menyumpan tenaga listrik yang lebih tahan lama sehingga pihak yang melakukan studi kelayakan terhadap proyek tersebut akan semakin berhati-hati.

5.Lembaga-lembaga yang memerlukan Studi Kelayakan

Kalau kita amat pembuatan studi kelayakan ternyata sering memenuhi permintaan pihak-pihak yang berbeda, masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan adalah :

1. Investor

Pihak yang akan menanamkan dana mereka dalam suatu proyek (sebagai pemilik perusahaan nantinya, atau pemegang saham) akan lebih memeperhatikan prospek usaha tersebut. Pengertian prospek disini adalah tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari investasi tersebut beserta resiko investasi itu. Smakin tinggi resiko investasi semakin tinggi juga tingkat kepentingan yang diminta oleh para investor tersebut.

2. Kreditur/Bank

Para kreditur/banak akan lebih memperhatikan segi keamanan dana yang dipinjamankan mereka. Dengan demikian mereka mengharapkan agar bunga plus angsuran pokok pinjaman bisa dilakukan tepat pada waktunya. Kernan itu mereka sangat memperhatikan pola aliran kas selama jangka waktu proyek itu.Tentu saka ini tidak berarti mereka tidak memperhatikan prosepek usaha tersebut. Tetapi perhatian utama mereka adalah pada periode pengembalian pinjaman tersebut selama dalam peroide tersebut perusahaan benar-benar bisa mengembalikan pinjamannya. Setelah periode tersebut perkembangan perusahaan / proyek tersebut tidak begitu lagi menjadi perhatian pihak pemberi pinjaman.

3. Pemerintah

Pemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi perekonomian nasional. Apakah proyek tersebut akan membantu menghemat devisa, menambah devisa atau memperluas kesempatan kerja. Manfaat ini terutama dikaitkan dengan penanggulangan masalah-masalah yang sedang dihadapi Negara tersebut.

Persyaratan pemenuhan anggaran untuk suatu Proyek

A.Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran untuk proyek suatu perusahaan antara lain :

1.Anggaran perusahaan harus bersifat Realistis, dalam arti bahwa anggaran perusahaan ini tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis.

2.Anggaran perusahaan harus bersifat Luwes, yang berarti bahwa anggaran perusahaan tidak terlalu kaku sehingga berpeluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.

3.Anggaran harus bersifat Kontinue , dalam arti bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat insidentil.

4.Perusahaan yang menyusun anggaran perusahaan, harus mampu :

Mengendalikan berbagai relevant variables dalam mencapai tujuannya.

Melaksanakan sistim manajemen ilmiah

Berkomunikasi secara effektif

Memberikan motivasi kepada para anggota

Mendorong terciptanya partisipasi.B..Fungsi Anggaran Proyek InvestasiSesuai dengan fungsi manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, fungsi anggaran juga demikian.

Fungsi Perencanaan

Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang.

Misalnya laba tahun 2006 direncanakan setinggi-tingginya. Rencana yang dirumuskan dengan kata setinggi-tingginya tidak jelas maksudnya, yaitu dinyatakan secara kuantitatif. Misalnya laba tahun 2006 yang harus dicapai Perusahaan Kecap Sehat direncanakan setinggi-tingginya Rp. 2.835.872.

Fungsi Pelaksanaan

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian kegiatan, seperti: Bagian Pemasaran, Bagian Umum, Bagian Produksi, dan Bagian Keuangan.

Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:

1.Memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

2.Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merugikan).

3.Macam-Macam Anggaran

Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandangan berikut ini :

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat dengan jadwal waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master budget). Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan.

a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari :

Anggaran penjualan

Anggaran biaya pabrik;

Anggaran biaya bahan baku

Anggaran biaya tenaga kerja langsung

Anggaran biaya overhead pabrik

Anggaran beban usaha

b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari :

Anggaran kas

Anggaran piutang

Anggaran persediaan

Anggaran utang

Anggaran neraca

Dari gambar 3 dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan sebagai berikut :

a. Anggaran Penjualan dibuat berdasarkan Forecast Penjualan.

b. Anggaran Beban Usaha (Anggaran Beban Penjualan) dibuat berdasarkan Anggaran Penjualan.

c. Anggaran Piutang dibuat berdasarkan Anggaran Penjualan.

d. Anggaran Produksi dibuat berdasarkan Anggaran Penjualan dan Anggaran Persediaan.

e. Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan Anggaran Produksi.

f. Anggaran Laporan Rugi Laba dibuat berdasarkan Anggaran Penjualan, Anggaran Beban Utama, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.

Daftar Pustaka Naskah / Buku / Referensi ;

a. Studi Kelayakan Bisnis ( 2007 ) , Suad Husnan,MBA dan Drs.Suwarsono,MA., Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

b. Studi Kelayakan Proyek, teknik dan prosedur penyusunan laporan ( 2001 ), Drs.Suratman,MSi,J & J Learning Yogyakarta..

c. Studi kelayakan Bisnis, Drs.H.M.Yacob Ibrahim,MM,(1997) Rineka Cipta, Jakarta.,.

d. Studi kelayakan Bisnis, Drs.Husein Umar,SE.MM,MBA, (1997, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

1310Studi Kelayakan BisnisPusat Bahan Ajar dan eLearning

Hartri Putranto,SE,MMhttp://www.mercubuana.ac.id