Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    1/94

      UKUPENUNTUN

    PR ESTASI

    MESIN

    c u•u c t o

    ol

    v

    i w

    Gen

    era

    tor

    Power

    •plll

    devico

    / Motor

    / High oxpansfon

    ra

    tio cyc le

    . / ·

    / .. ..

    enventlonal

    cycle

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    2/94

      e ~ b a r engesahan

    Buku Panduan Praktikum Prestasi Mesin inl disusun berdasarkan kurikulum

    2004 yang berlaku sebagai panduan melakukan praktikum dalam mata kuliah

    Mesln Konversi Energi M S 32036.

    Seluruh materi disusun berdasarkan referensi manual peralatan dan materi

    mata kuliah tersebut serta terlaksana atas kerjasama dosen pengampunya.

    Buku panduan ini hanya digunakan terbatas dalam llngkungan Departemen

    Teknik Mesin Universitas Indonesia sebagai penunjang Tri Dharma Perguruan

    Tlnggi.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    3/94

     

    •••

    •••

    •••

    •••

    PENUNTUN

    PR KTIKUM

    PREST SI MESIN

    M D U

    L

    MOTOR DIESEL

    MOTOR OTTO

    TURBIN PELTON

    KOMPRESOR

    POMP KSI L

    REFRIGER TION TR INING

    UNIT

    Halaman

    1 1

    2  1

    3 1

    4  1

    5 1

    6  1

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    4/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    M 0 T 0 R D I E·S E L

    1. TUJUAN PENGUJIAN

    Tujuan Pengujian Motor Diesel adalah untuk mengetahui karakter istik dari

    motor diesel yang

    diuji

    1

    kemudian hasilnya digambarkan dalam bentuk grafik

    karateristik. Beberapa grafik karakteristik yang dapat dipergunakan untuk

    menilai performance atau kemampuan suatu

    motor

    diesel antara lain:

    1 1 Karakteristik motor diesel pada berbagai kecepatan putaran n)

    Grafiknya :

    IHP

    1

    BHP

    1

    BMEP

    1

    Brake Torque, BSFC dan effisiensi

    vs

    kecepatan putaran.

    1.2 Karakteristik

    motor

    diesel pada berbagai putaran· konstan

    1

    untuk

    berbagai pembebanan .

    grafiknya: BFC

    1

    BSFC

    1

    heat balance Vs

    BHP

    a au

    BMEP

    1.3

    Komposisi gas asap: 02

    1

    C02

    1

    CO pada putaran konstan untuk

    berbagai pembebanan

    2. TEORI

    2.1 Notasi

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    5/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    2

    1

    Engine Dimensions

    SIMBOL

    SATUAN

    Cylinder diameter d

    mm

    Piston stroke

    s

    mm

    Number of cylinders N

    Constant 2 stroke

    K2

    1

    4   stroke

    K2

    2

    Swept volume

    Vs

    l

    Clearance volume

    Vc

    Compression ratio

    r

    2.1 4 Engine Performance

    DISKRIPSI

    SIMBOL

    SATUAN

    lndikated power I Kw

    Mechanical

    Losses

    M Kw

    Brake mean effective pressure

    p

    KN/m

    2

    Friction mean effective pressure m

    KN /m

    2

    Mechanical efficiency

    llmech

    Air standard efficiency

    lla

    Thermal efficiency

    th

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    6/94

    Praktikum Prest

    asi

    Mes in

    Other heat losses

    Exhaust temperature

    Engin

    e cooling

    water flow

    Cooling water

    inlet

    temperature

    Cooling

    water outlet

    temperature

    2 2 Fisilitas

    Pen

    gujian dan Analisa

    Q

    Te

    qw

    T1

    T2

    Fasilltas pengujian merupakan faktor utama

    yang

    mempen

    ga

    ruhi relevannya

    data-data hasil pengujian dan analisa-analisa terhadap karakteristik pengujian

    yang didapat. Fasilitas-fasilitas pengujian yang terpenting dalam pengujian

    motor bakar adalah sebagai berikut:

    1. Measurement

    of

    output torque and power

    2 Measurement

    of

    speed

    3. Measurement

    of

    fuel consumption

    4. Measurement

    of

    air mechanical

    losses

    in engine

    5. Measurement

    of

    air consumption

    6. Measurement of heat losses

    7.

    Exhaust

    gas

    analisys

    2.2.1 Measurement of Output torque and Power.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    7/94

    7

    6 10

    27 L

    b). Hydraulic Dynamometers

    Dynamometer Constant

    Khusus

    untuk Hydrolic dynamometer ini, balance reading

    dan

    aoa ec

    weight dinyatakan langsung dalam satuan torque Nm )

    Mak

    a:

    BHP

    =

    T

    n

    Kw)

    Kt

    Dari rumus diatas dapat dianalisa karakteristik motor pada berbagai kecepatan

    putaran.

    Grafiknya : BHP, Brake Torque Vs Kecepatan putaran.

    2 2 2 Pengukuran Kecepatan putar

    untuk menggambarkan karakteristik Torque-speed, diperlukan

    tachometer.

    Dalam

    pengukuran karakteristik-karakteristik lainnya seperti power

    output

    dan fuel consumption dipergunakan stopwatch.

    Pada

    Electrical

    Dynamometer biasanya dilengkapi dengan counter

    yang

    dapat dipasang dan

    dilepaskan secara manual.

    Cara mengukur speed dengan memasang counter untuk periode waktu

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    8/94

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    9/94

    maka

    Electrical Dynamometers :

    Hydraulic dynamometers :

    Brake thermal efficiency :

    th =

    6

    3 6.10

    v p f H1

    Praktikum Prestasi Mesin

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    10/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    yang dipergunakan untuk penghisapan udara  mixture ke dalam silinder dan

    pendorong gas

    bekas

    keluar dari silinder.

    Beberapa pengukuran kerugian mekanis :

    - Measurement of mechanical losses by motorirtg.

    - Measurement

    of

    mechanical losses from indicator diagram.

    - Measurement

    of

    mechanical

    losses

    by extrapolation

    of

    william line.

    - Estimation of

    mechanical losses

    by

    meansof morse test.

    a. Measurement

    of

    Mechanical losses by Motoring

    Prinsipnya adalah mengukur besar daya yang diperlukan untuk memutar

    engine tanpa terjadi pembakaran didalam silinder . Metode ini hanya dapat

    dijalankan bila engine di kopel dengan electric dynamometer yang sekaligus

    berfungsi sebagai penggeruk.

    aranya

    • Menghidupkan mesin sampai engine steady .

    • Memutuskan perapian atau stop bahan bakar sehingga tidak

    terjadi

    pembakaran dalam silinder.

    • Mengukur daya yang diperlukan untuk memutar engine sampai ke

    putaran penuh, pengukuran harus dilakukan sebelum engine

    menjadi dingin.

    • Mempergunakan dead we ight pada dynamometer, karena torque

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    11/94

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    12/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    FMEP

    =

    IM P (kN/m

    2

    )

    7mek

    Dar

    i rumus-rumus tersebut diatas dapat dianalisa karakteristik

    eng

    ine

    pada

    berbagai kecepatan putaran .

    Grafiknya : imep, fmep, bmep,bhp Vs putaran.

    b. Measurement of mechanical losses from indicator diagram

    Prinsipnya adalah pengukuran indicated power

    output

    langsung dari

    indicator diagram dan pada saat yang bersamaan juga diadakan pengukuran

    terhadap brake power output sehingga besarnya mechanical power dapat

    dihitung. Metode ini hanya berlaku bila tersedia fasilitas untuk pengambilan

    indicator diagram secara teliti

    Diagram yang d

    ih

    asilkan dengan mempergunakan uoscilloscope kurang

    sesuai untuk tujuan ini

    seba

    ikn

    ya

    dipergunakan Maihak-lndicator .

    Caranya

    :

    Hitung luas diagram

    yang

    dihasilkan oleh indicator diagram dengan

    menggunakan planimeter, kemudian dibagi dengan panjang (absis) dari diagram.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    13/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    Caranya :

    - Dari g

    r fik

    BFC

    vs

    BMEP

    diketahui bahwa garis consumption atau Williams

    Line merupakan garis lurus dari not sampai rated power output 7

    - Apabila garis tersebut diteruskan/extrapolasi sampai fuel consumption

    0

    maka perpotongannya dengan sumbu BMEP merupakan mechanical power (n)

    -

    Sedangkan

    BMEP dihitung pada maksimum power output (p)

    Mechanical Efficiency

    fuel comsumption

    spesifik

    fuel consumption

    spesific fuel consumption

    in

    0

    100 200 300 400 500 600 bmep : KN/m2

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    14/94

    Prak t ikum Prestasi Mesin

    Caranya

    • Jalankan/hidup

    kan

    engine sampai berja l

    an

    normal pada maksimum

    power out

    put

    dan kem

    ud

    ian

    he

    ntikan/ matikan pembakaran pada

    sa

    lah

    sa

    tu silinder de

    ngan

    cara sebagai be rikut. :

    *

    Mo

    tor

    Diesel : buka sambun

    gan

    pada pipa

    bahan

    bakar antara fuel

    pump dengan in

    jektor

    Selanjutnya uur torque

    output

    engine pada

    putaran konstan.

    RUMUS :

    Indicated power output

    of

    individual cy

    lind

    er .

    Dimana

    p - p1

    =11

    p - p2=

    h

    p - p) = 3

    p - p =14

    l1 12 .....

    =

    Indicated Power Output of Individual Cylinder.

    P1

     P

    2, ...... .= Measured Power Out put

    with

    Combustion Suppressed

    in each Cylinder 1 2 3 4

    - Indicated Power u t

    put n

    gine

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    15/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    2.1 .5 Measurement

    of Air Consumption.

    Efficiency volumetris sangat mempengaruhi performance dari suatu motor

    bakar karena power

    output yang

    dihasilkan tergantung sekali besarnya terhadap

    jumlah

    udara/mixture

    yangh dapat dihisap · oleh piston dalam silin

    der

    .

    Pengukuran jumlah udara yang dihisap dilaksanakan dengan Air Consumption

    Motor, TE40 dengan prinsip mengukur pr

    essure

    drey dari aliran udara yang

    melalui suatu orifice yang te l

    ah

    diketahui diameter dan coeffisien of

    dischargenya dan kemudian menghitung. Pengukuran pressure drey dilaksanakan

    dengan inclined manomete

    r

    .

    RUMUS RUMUS :

    a. Hubungan antara beda tekanan dan kecepatan dari ekspansi bebas

    gas

    Pa·Ul

    p

    = ; ___

    2

    dimana : a = density

    of

    air, kg / m

    3

    U =velocity, m/s

    p = pressure difference, N/m

    2

    Beda tekanan diukur dalam

    em

    of water. 1 em

    H20

    = 98 1 N/m

    2

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    16/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    c. Volumetric rate of flow melalui orifice.

    dimana : Va =volumetric rate

    of

    flow l/sec

    D orifice diameter

    mm

    K

    3

    = coefficient of discharge of orifice

    d.

    Massa

    rate

    of flow

    .

    10

    ·6

    1t.Dl 8 h ).PD .1

    03

    ma = . K

    3

    0, 27. r-=:..._ .._-

    4 . I;

    bila dipergunakan orifice dengan sisi tajam

    maka

    K

    3

    =0 6 dan rumus c dan

    dapat disederhanakan

    sebagai

    berikut :

    . .

    V,

    = 0 003536

    0

    2

    Lisee

    2

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    17/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    2

     2 6

    Measurement

    of

    Heat Losses

    Persamaan umum kesetimbangan energy dalam motor baker dapat

    ditujukkan sebagai berikut :

    Dimana: P

    =powe

    r output of engine.

    H =heat of combution of fuel

    H2

    = enthalpy

    of

    exhaust

    gas

    H3 = enthalpy

    of inlet

    air

    Q =heat

    to cooling water

    =

    other

    heat losses

    Semua harga tersebut diatas dinyatakan dalam :

    watt

    Joule/sec). Sedangkan

    masing-masing harga pada ruas kanan persamaan diatas adalah :

    a

    H

    Dimana:

    HL

    = lower calorific value

    of

    fuel, J/kg

    Pt = density

    of

    fuel, kg/ltr

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    18/94

    Pr

     k t k

    um Prestasi Mesin

    Methode ini

    dapat

    dilaksanakan dengan mempergunakan Exhaust Indicato r

    a

    nd

    Thermocou

    ple

    RE2-3 . Untuk perhitungan yang lebih

    teliti

    dipergunakan

    Exhaust Calori

    meter

    TE

    9

    ,

    dimana

    gas

    buang didinginkan sampai

    temperatur

    e

    tertentu dengan cara mengal

    irkan air

    kedalam kalorimeter.

    d ~

    Q

    1 = 4187 qw T

    2

    - T

    1

     

    Dimana:

    qw = rate

    of

    flow engine cooling water 1 sec.

    T2 = cooling water outlet temp. °C

    T1 =cooling water

    inlet

    temp. °C

    Da

    ri perhitungan dengan rumus-rumus diatas akan dapat diketahui

    karateristik

    heat balance) engine pada suatu putaran tertentu.

    Grafik : Heat balance vs BHP

    3. I

    NSTA

    L

    AS

    I.

    3.1 Skema lnstalasi

    ENGINE TEST

    BED

    100

    HP

    /75 Kw -TE. 18

    B

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    19/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    Sebelum pengujian dimulai, lakukanlah hal-hal

    sebagai berikut

    a

    Mencatat kondisi udara dalam ruangan laboratorium.

    b Mengatur dynamometer

    pada

    kedudukan not (static balance).

    c. Mengatur manometer pada air flow meter pada kedudukan nol

    3.2 Prosedur menjalankan motor Diesel

    a Menjalankan sirkulasi air pendingin ke mesin dan atur jumlah aliran flow

    rate dari pada air pendingin yang masuk ke

    mesin

    4 llmenit dengan

    memutar katup pengatur.

    b Mengatur dynamometer pada beban minimum dengan memutar loss

    control hand wheel dan juga atur tekanan air yang masuk ke

    dynamometer minimum sebesar 1 atm untuk putaran

    mesin

    tidak

    melebihi 4500 rpm.

    c Buka

    saluran bahan bakar dari tanki

    bahan

    bakar

    sampai

    ke

    mesin

    .

    d.

    Mengecek

    level

    bahan

    pelumas dalam karter, mengencangkan semua

    baut-baut yang kendor dan meyakinkan bahwa motor akan kerja

    dengan

    aman

    e Memasang kabel accu untuk start dan

    memanaskan

    glow plug selama

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    20/94

    Praktjkum Prestas Mesin

    - Mengamati putaran motor pada revolution counter atau

    tachometer serta melaksanakn consumption dengan stop

    watch.

    Praktikan 2 : Mengamati manometer pada. air flow meter, inlet air

    temperatur

    dan

    exhaust gas temperature.

    Praktikan 3 : Menjalankan motor sesuai denan percobaan dan mencatat

    niali torque rata-rata.

    Praktikan 4 : Mengamati

    flow

    rate dari

    air

    pendingin, termasuk

    temperatur masuk dan temperature keluar

    OT E

    - Pengamatan dilakukan sedapat mungkin secara serentak pada saat motor

    sudah cukup steady.

    - Pada setiap set pengamatan, variasi kecepatan putaran hendaknya dijaga

    tidak lebih dari 0,5 atau 10 rpm.

    - Perubahan beban hendaknya dilakukan perlahan-lahan dengan memutar load

    control hand wheel pada dinamometer.

    - Untuk setiap kecepatan putaran dan pembebanan, catatlah secara serentak:

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    21/94

    Praktjkum Prestas Mesin

    3 4 Prosedur menghentikan motor diesel

    - Mengurangi beban

    seca ra

    perlahan-lahan sampai pada beban minimum sambil

    mengurangi kecepatan putaran motor.

    Membiarkan motor berjalan pada putaran · dan beban minimum sampai

    temperatur gas asap menjadi kira-kira 150

    C

    - Mematikan

    motor

    dengan menarik stopping device pada bahan bakar.

    - Membiarkan air pendingin bersikulasi 15 menit lagi untuk mendinginkan

    motor secara perlahan-lahan.

    - Menutup semua katup-katup bahan bakar, air pendingin, air

    ke

    dinamometer,

    dan melepas kabel start dari accu serta membuka drainase valve pada

    dinamometer.

    4.

    SPESIFIKASI

    ALAT PERCOBAAN

    DAN

    PENGUKURAN

    Equipment : Hydraulic dynamometer

    test

    bed 75 kW ( 100

    HP

    )

    Serial no. : 18 /3970

    Date : 21 mei 1976

    Supplied to : Gilbert, Gilkos N.Gordon ( Indonesia )

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    22/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    Type

    : DPX 1

    : 9000 rpmax. Speed

    Power Equ ation

    Centre Height

    : (Newton x rpm)/9645,305 Watts

    : 381 mm

    : 1

    FUEL

    GAUG E

    Number

    Capacity :

    5

    - 100 - 200 cc

    WATER

    FLOWMETER

    Capacity

    : 5 to 50 l imen

    AIR

    BOX

    Drum Size

    Orifice Size

    : 0,61 m

    dia.

    x 0,91 m long

    : 56,00 mm

    Coef. of Discharge

    :

    9 6

    ADDITIONAL INSTRUMENTS

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    23/94

    Praktikum Prestos; Mes;n

    OTOR

    OTTO

    1

    TUJUAN PENGUJIAN

    Tujuan pengujian motor

    otto

    adalah mengetahui

    karakteristik dari

    pada

    motor

    otto yang

    diuji,

    dan kemudian hasilnya digambarkan dalam

    bentu

    k

    grafik-karakteristik .

    Beberapa

    grafik

    karakteristik yang dapat dipergunakan untuk menilai

    performance atau prestasi suatu

    motor

    otto

    antara lain :

    1 Karakteristi k motor otto pad a kecepatan putaran

    Grafiknya:

    lhp ; bhp ; effisiensi ; hmep ; braketorque terhadap kecepatan

    putaran.

    2 Karakteristik

    motor otto

    pada putaran konstan,

    untuk

    berbagai

    pembebanan.

    Grafiknya

    :

    Bfc, bsfc heat - balance terhadap bhp atau bmep.

    3.

    Komposisi

    gas

    asap : 02 ; C0

    2

    ;

    CO

    )

    untuk

    suatu kecepatan

    putar

    an

    pada berbagai beban.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    24/94

    Praktikum Prestasi esin

    2 1

    3

    Enggine Dimension

    Dtskripsi

    SIMBOL

    SATUAN

    Cylinder

    diameter

    d

    mm

    Piston stroke

    .s

    mm

    Number

    of

    cylinders N

    Constant 2 - stroke

    K2 =1

    4 - stroke

    K2 =

    2

    Swept volume

    Vs

    L

    Clearance volume

    Vc

    1

    Compression ratio r

    2 1 4 Engine Performance

    Diskripsi

    SIMBOL

    SATUAN

    Diameter of mean suring orifice I

    kW

    Mechanical losses M kW

    Brake mean effective pressure

    Pressure

    -

    kN m

    2

    p

    Indicated mean

    effective

    pressure

    l

    kN m

    2

    Friction mean effective pressure

    m

    kN m

    2

    Mechanical efficiency

    llmech

    Air standard efficiency

    lla

    Thermal efficiency

    llth

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    25/94

    Other heat losses

    Exhaust temperature

    Engine

    cooling

    water flow

    Cooling water inlet temperature

    Cooling water outlet temperature

    Calorimeter cooling water flow

    Cooling water inlet temperature

    Cooling water

    outlet

    temperature

    Temperature

    of

    Exhaust leaving

    calorimeter

    2 2

    ANALISA

    DAN FASILITAS P

    ENGUJIAN

    Praktikum Prestasi Mesin

    U J / s

    Te °C

    qw

    1/s

    T, °

    · T2 °

    qwc 1/s

    T1c °

    T2c °C

    To °C

    Fasilitas pengujian merupakan faktor utama yang mempengaruhi relevasi

    data hasH pengujian dan analisa-analisa terhadap karateristik pengujian yang

    didapat. Fasilitas-fasilitas pengujian yang terpenting dalam pengujian motor

    bakar adalah sebagai berikut :

    1.

    Measurement

    of

    ouput torque and power

    2. Measurement of speed.

    3. Measurement of fuel consumption.

    4. Measurement of air mechanical

    losses

    in engine.

    5. Measurement of air consumption.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    26/94

    Dari

    kedua persamaan diatas didapat

    p

    =

    tr

    n .

    F. L kW).

    6 .

    1

    7

    A au : P

    =

    F x n

    kW)

    l

    Dimana:

    K _ 6xl0

    7

    1

    -

    2trxL

    =Dynamometer constant.

    b Hydraulic Dynamometers

    Praktikum Prestasi Mesin

    Khusus untuk Hydrolic dynamometer dimana balance reading and added

    weight dinyatakan langsung dalam satuan torque ( N . m ), maka :

    RUMUS :

    Txn

    P

    = K l k W )

    Dari rumus diatas dapat dianalisa karakteristik motor pada berbagai kecepatan

    putaran.

    Grafik : Bhp Brake Torque vs Kecepatan putaran.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    27/94

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    28/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    dimana

    maka

    d = diameter cylinder mm)

    = piston stroke mm)

    = jumlah cylinder

    P = 6 x 1

    o

    4

    x K

    2

    x P

    n x V

    5

    a Electrical dimanometer

    p

    = 6x10

    4

    xK2 xF

    K

    1

    xV

    5

    b Hydraulic dinamometers

    p

    =

    6

    X

    1

    4

    X

    K2

    X

    T

    K

    1

    xV

    5

    Brake thermal efficiency dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai

    berikut :

    3x

    6 x lOa

    t = -

     

    VX f xHL

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    29/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    Kerugian pemompaan atau pumping losses kadangkala

    ikut

    terhitung

    dalam kerugian mekanis, hal ini tergantung pada methode pengukuran kerugian

    mekanis yang diperlukan. Pumping

    losses

    adalah kerugian daya yang

    dipergunakan untuk penghisapan udara/mixture kedalam silinder dan pendorong

    gas

    bekas keluar dari silinder.

    Beberapa methode pengukuran kerugian mekanis adalah

    4.1

    Measurement

    of

    mechanical

    losses

    by motoring.

    4.2 Measurement

    of

    ~ c h n i c l l o s s e s

    by

    from indikator diagram.

    4.3 Estimation of mechanical losses by meansof morse test.

    4

    1 Measurement ofMechanical losses by Motodng

    Prinsipnya adalah mengukur besarnya daya yang diperlukan untuk

    memutar engine tanpa terjadi pembakaran didalam silinder. Metode ini hanya

    dapat dilaksanakan apabila engine di kopel dengan electric dynamometer yang

    sekaligus berfungsi sebagai penggera (electric motor).

    Caranya :

    • Hidupkan atau jalankan mesin

    sampai

    engine cukup steady

    dan

    fully

    warmed up.

    • Putuskan perapian atau stop

    bahan

    bakar sehingga tidak

    terjadi

    pembakaran didalam silinder.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    30/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    p p

    7m

    =

    p

    +

    m

    1

    dimana :

    -1  = 6 X 10

    4

    X K2 X I

    =

    Indicated

    Mean eff

    .

    Pressure

    (kN/m

    2

      (i, m, e, p)

    n x V

    5

    _

    6x10

    4

    x K

    2

    xi

    m

    =

    ..

    Priction mean

    eff.

    Pressure

    kN/m

    2

    (f, m, e p)

    n

    X

    V

    5

    X

    7]ffi

    Dari rumus -rumus tersebut diatas dapat dianalisa karakteristik engine

    pada berbagai kecepatan putaran •

    Grafik : i.m.e.p, f.m.e.p b.m.e.p, terhadap putaran.

    4 2 Measurement

    of

    mechanical losses from

    indikator

    diagram

    Prinsipnya adalah pengukuran/perhitungan indikated power output

    langsung dari indikator diagram dan pada saat yang bersamaan juga diadakan

    pengukuran terhadap brake power output sehingga besarnya mechanical power

    dapat dihitung. Methode ini hanya dapat dilaksanakan apabila tersedia fasilitas

    untuk pengambilan/pembuatan indikator diagram secara teliti. Diagram

    ya

    ng

    dihasilkan dengan mempergunakan ftOscilloscope kurang sesuai untuk tujuan in i

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    31/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    2 lndfkated power output engine .

    3. Mechanical Losses.

    4. Mechanical Efficiency

    p p

    mech =

    I

    4p • PJ + p2 +p3 + p4

    Rumus diatas dapat juga diperhitungkan dalam bentuk persamaan dari :

    - - -

    bmep P P

    1

    P2 P3 P

    4

    , pada putaran konstan sehingga didapat persamaan

    sebagai berikut :

    sedangkan dari pengukuran power output dapat dihitung beasrnya : b.m.e.p

    =

    P

    jadi : 7mech =

    1

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    32/94

    Praktikum

    Prestasi Mes;n

    2.2.5Measurement

    of

    Air Consumpt ion.

    Efficiency volumetris sangat mempengaruh i performance dari suatu motor

    bakar karena power

    output

    yang dihasilkan tergantung sekali besarnya terhadap

    jumlah udara/ mixture yang dapat dihisap oleh piston dalam silinder. Pengukuran

    jumlah udara

    yang

    dihisap dilaksanakan dengan Air Consumption Motor,

    TE

    40

    dengan prinsip mengukur pressure drop dari aliran udara yang melalui suatu

    orifice yang telah diketahui diameter dan coeffisien of dischargenya dan

    kemudian menghitung. Pengukuran pressure drop dilaksanakan dengan inclined

    manometer .

    RUMUS :

    a Hubungan

    antara

    beda tekanan dan kecepatan dad ekspansi bebas gas.

    dimana:

    Po

    u

    p

    = density

    of

    air, kg/m

    2

    =

    Velocity, m/sec

    = Pressure difference, N/ m

    2

    Bed

    a tekanan diukur dalam centimeters

    of

    water dimana

    1

    em

    H

    2

    0

    =

    98 1

    ho

    maka rumus a menjadi :

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    33/94

    c.

    Volumetric rate o low melalui

    orifice

    dimana

    Va

    = Volumetric rate of

    flow

    Ltr/sec.

    D = orifice diameter mm

    K3 = coefficient

    of

    discharge of orifice.

    d.

    Massa

    rate

    of

    flow

    rna =

    to•a

    .1l D

    2

    X K

    3

    X 0 827

    ~ o

    Pa X 10

    3

    4 Ta

    bila dipergunakan orifice dengan sisi tajam maka k

    3

    ;

    {hOTa

    m• =0 0001232 D

    2

    v n; kg I

    ec

    e. Volumetric Efficiency

    Praktikum Prestasi Mes in

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    34/94

    Praktikum Prestos; Mesin

    dengan pengikat zat seperti : KOH Pyrogalol, CaCL

    2

    atau zat-zat pengikat

    lainnya.

    Misalnya banyaknya

    gas

    buang setelah diadakan pengikatan menunjukan skala

    sbb;

    C02 larut skala = a

    02 larut

    skala

    =

    b

    C02 larut

    skala = c

    RUMUS-RUMUS :

    X -

    a

    2

    =

     

    x

    100 

    X

    X - b

    xlOO

    X

    X - C

    CO

    = - - - X

    100

    X

    Analisa gas buang dapat dilaksanakan baik pada putaran engine constant

    dengan berbagai pembebanan ataupun pada berbagai putaran .

    Grafik:

    dari C02 02 CO terhadap n maupun terhadap bhp.

    2.2. 7 Measurement of Heat Losses

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    35/94

    Praktikum Prestasi esin

    b). H = ma Cp . Ta watt)

    Dimana:

    ma

    =

    massa

    rate

    of

    flow air

    at

    engine

    inlet

    kg/sec

    Cp

    = specific heat of air at constan pressure J/kg

    T = emperature of air

    at

    inlet, °C :

    _

    pfxV

    c . H2 - mo

    +

    X Cp X Te watt).

    3600

    Dimana: Te

    =

    exhause

    gas

    temperature,

    0

    C

    Perhitungan H2dengan mempergunakan rumus diatas adalah merupakan

    pendekatan saja dengan beberapa assumsi bahwa specific heat dari asap yang

    mempunyai massa sama dengan jumlah

    massa

    udara dan bahan bakar yang

    diisap ke dalam sHinder adalah sama specific heat dari udara masuk. Methode

    ini dapat

    dHak

    sanakan dengan mempergunakan Exhaust Indicator and

    Thermocouple RE - 3 . Untuk perhitungan yang lebih

    te l

    i

    ti

    dipergunakan

    Exhaust

    Calorimeter

    TE

    90 , dimana gas

    buang

    didinginkan sampai temperature

    tertentu dengan cara mengalirkan air kedalam calorimeter.

    Dimana:

    Gw

    = rate of flow engine cooling water 1 sec.

    T2 = cooling water outlet temp. °C

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    36/94

    Praktikum Prestasi esin

    3. INSTALASI.

    3.1

    SKEMA

    INSTALASI.

    ENGINE TEST BED 75 Kw 100 Hp)

    TE.

    18/D

    8

    F

    ±

    c

    A

    D

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    37/94

    Praktik

    um Prestasi esin

    Sebelum pen

    gu

    j ian dimulai, lakukanlah hal-ha l sebagai berikut :

    a.

    Catatlah kondisi udara dalam ruangan laboratorium.

    b. Aturlah dynamometer pada kedudukan

    nol

    (static balance) .

    c. Aturl

    ah

    manometer pada

    air flow

    meter pada ·kedudukan nol

    3.2 PROSEDUR MENJALANKAN

    MOTO

    R O

    TT

    O.

    1. Jalankan si rkulasi air pendingin ke mesin dan atur jumlah aliran flow rate

    dari pada air pendingin yang masuk ke mes in

    40

    l/menit dengan memutar

    katup pengatur .

    2. Aturlah dynamometer pada beban minimum dengan memutar load

    controle hand wheel dan juga atur tekanan air yang masuk ke

    dynamometer minimum sebesar 1 atm untuk putaran mesin tidak melebihi

    4500

    rpm.

    3. Buka saluran bahan bakar dari tanki

    bahan

    bakar sampai ke mesin.

    4.

    Periksa

    permukaan pelumas dalam karte, kencangkan semua baut-baut

    yang

    kendor dan yakinkanlah bahwa motor akan kerja dengan aman.

    5.

    Pasanglah

    kabel

    accu

    untuk start

    dan

    perikasalah sambungan-sambungan

    secara te lii, supaya tidak ada yang kendor.

    6. Motor di start sampai jalan dan kemudian biarkan motor berjalan

    beberapa waktu ( min 15 menit ) pada idling speed untuk pemanasan.

    7.

    Periksa

    tekanan minyak pelumas ( min

    300

    kN/m

    2

    dan dengarkan apakah

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    38/94

    Prakt ikum Prestas Mesin

    NOTE

    • Pengamatan dilakukan secepat mungkin secara serentak pada waktu

    motor sudah cukup Steady.

    Pada

    setiap set pengamatan, variasi kecepatan putaran hendaknya

    dijaga tidak lebih dari 0,5 %atau

    10

    rpm.

    • Perubahan beban hendaknya dilakukan secara perlahan-lahan dengan

    memutar balance hand wheel pada dynamometer.

    • Untuk setiap kecepatan putaran dan pembebanan catatlah secara

    serentak :

    1

    Kecepatan putaran (rpm)

    2. Gaya dari torque pada balance reading atau balance reading +

    added weight (N)

    3.

    Waktu setiap pemakaian bahan bakar misalnya : 50 - 100- 200

    cc

    sec)

    4. Temperatur gas

    buang

    (

    0

    C)

    5.

    Pemperatur

    air

    pendingin yang masuk dan keluar dari

    motor

    (

    0

    C)

    6. Flow- rate air pendingin / men).

    7.

    Pressure drop pada dynamometer dari air air flow meter (bar)

    8.

    Presentase o2, C02 dan Co dalam gas buang.

    9 Pembuatan P - V diagram dengan indikator diagram

    • Sedang untuk mengetahui karakteristik motor

    otto

    pada kecepatan

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    39/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    9. SPESIFIKASI ALAT

    PERCOBAAN

    DAN PENGUKURAN

    Equitment

    Serial

    Date

    Supliet to

    ENGINE

    Type

    Engine No

    Bore

    Sroke

    Swept Volume

    Compression

    Ratio maksimum speed

    H

    yd

    raulic dynamometer test bed

    75

    kW

    100 h.p)

    TE. 18/3968

    27.5.76

    Gilbert Gilkes Gordon (Indonesia)

    BLMC 1622 c.c

    16V/860E/2549

    76.2

    mm

    88.9 mm

    1522c.c

    7.2

    to 1

    5000 rev/min

    lndikator Tappings : In No: 4 sylinder

    Diameter

    of

    Exhaust pipe 38

    mm

    1

    Y2

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    40/94

    Praktikum Prestasi esin

    WATER FLOWMETER

    Rotameter 2000

    Capacity

    Serial No

    AIR BOX :

    Drum

    Size

    Oriffice

    Size

    Cooficient of Discharge

    ANDITIONAL

    INSTRUMENTS

    :

    Oil pressure Gauge

    Oil temperature Gauge

    Tachometer

    Revolution Counter

    5 to 50 1/min

    RA

    123164

    0.61 m diameter x 0.

    91

    m long

    56.03

    0.6

    Rotameter 0

    to

    700

    kN m

    2

    Rotameter 50

    to

    200 °C

    Cendela

    ln

    truments

    TTC

    105

    Serial o.004

    Cooling Water Thermometer :

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    41/94

    _

    _

    Praktikum Prest si Mesin

    Dimana: nt

    T

    =

    Kecapatan putaran turbin (rpm)

    = Torsi

    Turbin

    (N.m)

    D Efiseinsi

    Turbin

    :

    BHP

    Jt

    = X

    100

    WHP

    D Kapasitas Air Teoritis :

    Dimana: l l

    = 0,8 + 0,88

    Tergantung dari sudut \1 dan q (datam perhitungan l l = 0,88)

    a = 67,5° = 67°30

    d1 = 0,75 inch = 0,01905 meter

    d2

    =

    (1-k) . d1

    met

    er)

    k =Prosentase bukaan katup

    g = Percepatan grafitasi

    =

    9,81 mls

    2

    Ha = Head actuallsebenarnya (m)

    (6)

    7)

    Gam bar Potongan penampang nozzle selengkapnya dapat

    dilihat

    sebagai

    berikut:

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    42/94

      raktikum r

    estasi esin

    Effisiensi turbin yang tinggi dapat dicapai jika turbin bekerja pada kondisi

    yang optimum. Un

    tuk

    menentukan jenis turbin yang sesuai dengan kondisi

    kerjanya, dasar yang dipakai adalah kecepatan spesifik .

    Kecepatan

    spes

    i

    fik

    :

    Dimana:

    n JN

    ns

    =

    ----s/4 (rpm)

    a

    n = Kecepatan putar turbin (rpm)

    N = daya input turbin = BHP HP)

    Ha

    =

    ti

    n

    ggi

    jau

    h sebenarnya (meter)

    NS

    JENISTURBIN

    4 - 35 Turbin Pelton dengan 1 Nozzle

    17 50 Turbin Pelton dengan 2 Nozzle

    24

    -

    70

    Turbin Pelton dengan 4 Nozzle

    80 - 120

    Turbin Francis Putaran Rendah

    120 -

    22

    Turbin Francis Putaran normal/sedang

    220

    350 Turbin Francis Putaran Tinggi

    350 430

    Turbin Francis Putaran sangat Tinggi

    300

    1000 Turbin Propeller atau kapl

    an

    (9)

    Turbin pe l ton dapat dikatakan turbin air dengan

    ns

    yang paling rendah

    dan

    be

    kerja H yang paling tinggi. Turbin Francis dapat digolongkan sebagai

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    43/94

    Prak kum Prest

    asj

    Mesjn

    9.

    Tacahometer untuk mengukur kecepatan putar turbin.

    10. Aparat pengujian turbin pelton

    yang

    telah terpasang lengkap dengan

    nozzle dan spear valvenya.

    Skema un t percobaan Turbin Pelton :

    pengukur

    spear a l v e   ; : : :

    ~ ~ ¥ . ? l L ~

      _ . . . . c : : : : : : : _ : _

    ~ = = -

    ~ a a : : : _

    .

    =iD

    it

    i € ~

    .,

    : · ~ : : - ~

    - - - -   ~ . ._

      T

      - - - - - - - - - - -  

    : : : ~

    vari

    able

    speed mo

    tor

    _  _____ _

    : - : : ~ : : : - : = : - : - = - : = ~ = ~ ~ ~ = ~

    drain

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    44/94

      raktikumPrestasi Mesin

    Percobaan dilakukan dengan cara:

    1. Putar rotary speed regulator sampai tekanan discharge pompa

    menunjukkan head

    teoritis

    tertentu

    2. Atur spear valve sampai menunjukkan bukaan katup tertentu.

    3. Putaran turbin diatur (diamati dengan tachomet er) dengan cara

    mengencangkan mengerem prony brake sampai menunjukkan putaran

    tertentu.

    4

    Pada

    saat putaran yang diinginkan tercapai, catatlah data-data

    yang

    diperlukan : Ha, Ft, Fp Qa

    V

    I.

    5.

    Lakukan langkah

    3

    s/d

    4

    diatas untuk beberapa macam putaran turbin

    ffnt dari putaran 1600 rpm sampa i putaran 1200 rpm dengan interval 100 .

    6 Lakukan langkah 2

    s/

    d 3 diatas untuk beberapa varia bel bukaan diffuser

    tertentu k, yaitu bukaan katup 75

    %

    dan 50

    %

    7

    Lakukan langkah

    1

    s/ d

    6

    diatas untuk beberapa variabel head teoritis

    turbin Ht yaitu untuk head 8 m dan

    10

    m

    5.

    TUGAS

    -TUGAS

    1. Buat suatu contoh perhitungan dari variabel-variabel yang diperlukan

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    45/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    Grafik-grafik supaya dibuat dengan menggunakan mal serta setiap kurvanya

    dibedakan dengan tint warna.

    6.

    TUGAS

    TAM

    BAHAN

    Mintalah tanyakan pada asisten anda· bila tugas pendahuluan grup anda

    telah betul dan disetujui oleh asisten anda.

    H. DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Streeter V.L. Fluid Mechanics Mc.Graw Hil l

    Book

    Company Tokyo 1981.

    2.

    Ramamrutham Hidraulics Fluid Mechanics and Fluid Mechines h a n p ~ t Rai .

    sons New delhi

    1982.

    3. Norrie D.H. An Introduction to incompressible Flow Machines  American

    Elsevier New York 1963.

    4. Willicenus G. F. Fluid Mechanics of Turbomachinery Me. Graw Hill 1947.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    46/94

      raktikumPrestasi Mesin

    KOMPRESSOR

    1. TUJUAN

    PENGUJfAN

    Pengujian terhadap sebuah Reciprocating Air Compresor

    RAC)

    dimaksudkan untuk membantu memberi pelajaran kepada praktikan untuk dapat

    mendalami teori-teori termodinamika. P

    eng

    ujian ini bertujuan untuk menyelidiki

    sifat-sifat dari kompresor Udara Bertingkat Ganda atau lebih.

    2.

    TEORI

    Kompresor udara Bertingkat Ganda terdiri dari GT

    102

    (tingkat pertama)

    dan GT 10212 (tingkat kedua) yang masing-masingnya terpasang pada sebuah Lori

    yang terpi

    sah

    .

    Tingkat pertama dapat digunakan

    secara

    terpisah atau tersendiri tanpa

    tingkat kedua, sedangkan bila diinginkan

    sebuah

    kompressor bertingkat ganda,

    maka dengan pipa udara hoses) tingkat pertama dapat dihubungkan pada

    tingkat kedua secara tepat. Sehingga akan terbentuk sebuah kompressor

    bertingkat ganda lengkap dengan intercooling.

    TINGKAT

    PERTAMA GT

    102)

    Tingkat pertama ini mempunyai dua sHinder dengan sistem pendinginan

    udara. Digerakkan oleh

    DC

    Dynamometer Motor yang kecepatannya dapat diatur

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    47/94

    c

    Praktikum Prestasi Mesin

    Pada tingkat kedua

    ini

    dipasang

    sebuah

    intercooler dengan pendingin air.

    Udara bertekan dari tingkat pertama dilewatkan melalui intercooler sebelum

    memasuki tingkat kedua atau dapat langsung memakai tingkat kedua tanpa harus

    melewati intercooler.

    Sebuah

    instrument dipasang untuk mengukur flowrate dari

    air pendingin serta temperatur

    masuk

    dan keluar udara dan air.

    Sebagai alat

    tambahan pada tiap tingkat dipasang penunjuk tekanan

    Maihak Indicator

    yang

    berguna untuk pembuatan

    P V

    diagram . Alat ini

    dipasang df kepala silinder dari setiap kompressor dan digerakan oleh suatu

    mekanisme

    yang

    dihubungkan

    pada

    bagian crnk case.

    Setiap motor dilengkapi dengan panel kontrol

    yang

    berisi variable

    transformer dan rectifier serta dilengkapi pula dengan alat pengatur putaran.

    Kontrol unit kabinet hanya dapat dihubungkan dengan arus listrik satu phase

    pada

    tegangan

    220-240 Volt frekwensi

    50 60 Hz

    . Pemakaian daya maksimum

    pada setiap tingkat tidak akan melebihi 2.2

    Kw.

    2.1 DATA TEORI

    Instrument yang dibutuhkan sebagai berikut :

    Tingkat Pertama GT.120)

    Motor:

    a.

    Spring

    balance untuk menghitung momen.

    b Voltmeter

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    48/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    nngk t Kedua GT 10212)

    Motor:

    a. Spring balance untuk menghitung momen.

    Voltmeter. ·

    Ammeter.

    Kompressor : Electr

    ica

    l Tachometer.

    Tekanan udara : Bourdan gauge untuk

    inlet

    stage delivery pressure.

    Intercooler : Rotameter untuk

    water

    flow.

    Temperatur

    Thermometer dengan

    multi

    point indicator

    yang

    berfungsi sebagai

    pemungut:

    • Terperatur udara masuk intercooler.

    • Temperatur udara keluar intercooler.

    • Temperatur air masuk

    • Temperatur air keluar intercooler.

    • Temperatur udara masuk kompressor.

    • Temperatur udara keluar kompressor.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    49/94

      raktikumPrestasi Mesin

    Motor power

    Motor speed range

    Free

    air

    delivery

    Intercooler water

    flow

    :2,2 kW

    : 0 - 3000 rpm

    : 106 ltr/menit up

    to 4 3

    ft

     

    /menit

    :

    200

    ltr/jam

    44 gph)

    GABUNGAN

    TINGKAT PERTAMA KEDUA TINGKAT GANDA)

    Dimension : long =1450 mm (55 )

    wide = 610 (24 )

    hight = 1780 mm (70 )

    Electrical supply : 220 - 240 volt, 50-60 Hz

    Single

    phase

    2.2

    kW for

    cash stage

    Weight : GT 102/2 = 182 400 lb)

    Dalam operasinya reciprocating

    air

    compressor RAC) ataupun

    sebuah

    kompressor adalah mengisap sejumlah

    uara

    dengan volume tertentu masuk

    ked

    a am silinder. Udara yang diisap ini did a am silinder ditekan

    secara

    politropis, sehingga mengakibatkan suatu kenaikan tekanan dan temperatur.

    Dara tekanan ini mengalir melalui Spring loaded out disc valve ke discharge

    system:

    Udara akan keluar secara kontinu sampai piston mencapai titik mati

    bawah TMB), sejumlah udara berikutnya akan terhisap melalui Spring loaded

    disc valve

    dan

    proses

    akan

    berulang kembali.

    Dari

    P-V diagram yang ideal untuk

    kompressor satu tungkat dibawah ini dapat dilihat siklus

    yang

    dijalani oleh udara

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    50/94

      raktikumPrestasi Mesin

    Dari suatu siklus kompressor, proses penekanan dan pengembangan tidak

    mengikuti proses adiabatis ataupun isoterma, ini berarti index politropis untuk

    proses penekanan dan pengembangan n) terletak diantara 1.0 dan 1.4 dimana

    PV

    =

    konstan.

    Kerja politropis

    Vp

    1

    = yang ditunjukan oleh luas diagram P-V adalah :

    VP

    1

    = Pdw

    = ~ l = P

    2

    V

    2

    - P

    1

    V

    1

    n -

    persamaan tersebut dapat juga ditulis :

    n) n -1

    Wp

    1

    m

    2

    RT

    1

    rp

    - -

    2)

    n -1 n

    1)

    Diagram dibawah ini memperlihatkan sebuah bentuk dari diagram P-V

    yang sebenarnya yang berbeda dengan diagram P-V yang ideal, yang mana

    seperti terlihat pada gambar terlihat titik titik ujung mempunyai bentuk yang

    membulat.

    External

    De i v e ~

    receiver)

    Pressure

    p

    Gambar 2

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    51/94

     

    .

    raktjkum Prestasj Mesin

    yang mana akan ada suatu tekanan perantara (P1) yang

    terletak

    diantara

    P dan

    P

    2

    • Dalam

    hal

    ini dianggap tidak tekanan yang hilang diantara tingkat

    tersebut

    .

    P2

      C B

    PI

    PRE55URE

    P1

    leotherm81Compreeelon

    Adisbstlc Compreeeslon

    Area

    repreeent

    p

    owe

    r

    ~ t v e

    t

    wo e t ~ t g g

    VOLU

    ME

    )

    Dengan Menggunakan persamaan 1) untuk siklus penekanan didapatkan :

    Wp

    =

    m a

    RT,

    (n/n -1)

    (Pt

    11

    n

    -1)

    +rna

    RT

    (n/n-1)

    -1)

    Wp m a RT, (n / n - 1) rpt

     

    n -1) +T, rpf -

    11

    n-1 ) 3)

    Suatu .yang tidak boleh dilupakan dalam pembahasan kompressor adalah

    mengenai efesiensi, yang mana efesiensi volumetris praktis sebuah kompressor.

    Efisiensi

    volumetris

    adalah perbandingan antara besarnya massa udara yang

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    52/94

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    53/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    Q

    Pv

    (Pv) sat (mv) sat Vv

    mv (Vv)sat

    =

    7)

    Dengan menggunakan sistim thermometer tabung kering dan tabung basah

    pengurangan relative dari temperatur tabung .

    basah

    terhadap tabung kering bisa

    didapatkan. Dan dari tabel yang diberikan nilai relative Humidity dapat

    ditemukan.

    3.4

    PEMBAHASAN

    INTERCOOLER

    Intercooler adalah tabung perpindahan panas, dimana temperatur udara

    yang keluar dari t ingkat pertama didinginkan

    sampai

    mencapai harga terendah.

    Panas yang diambil oleh air :

    Q'w = mw. Qpw Tz6- T z . o ~

    (8)

    Panas yang diberikan oleh udara:

    Q'a

    =

    m'a.

    Qpa

    (T23-

    T z . o ~ (9)

    Karena thermocouple yang digunakan untuk mendapatkan harga-harga dari Tz3 -

    T z o ~ dipasang dekat intercooler, maka akibatnya terdapat kehilangan

    panas

    yang

    sangat kecil dan tidak dapat dihitung. Secara Umum :

    Q'a

    = Q'w + Losses

    10)

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    54/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    4. RUMUS

    -

    RUMUS

    UNTUK PERHITUNGAN

    4.1 Analisa

    Massa

    Udara kg/s)

    25.4 mm

    m a = 6 5 7 4 l ~ p

    · p

    3

    T3

    kg/s)

    dimana: ~ = Orifice Diferential Head mmH20)

    P =

    Orifice plate down stream pressure Bar abs)

    =

    918

    1

    o·S

    P

    +

    p

    P

    = Penunjukkan pada manometer mmH20)

    Po

    =

    Tekanan Atmosfir Pa abs)

    T

    3

    = T + 73 K)

    4.

    2

    Kompresi Ratio

    {yP)

    Tingkat

    Pertama:

    y I Pt2 P{ Po

    P P11 P{I Po

    Tingkat

    Kedua :

    13)

    14)

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    55/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    4.5 Kerja Politrop

    is

    (Wp 1)

    Dari Persamaan (1) :

    W l =

    m a

    Rt

    1

    (

     

    ) r /;; l -1) (kW)

    P n 1

    dimana: m'a

    =

    Aliran massa udara (kg/s)

    R

    =

    Konstanta gas = 0.2871 (kJ/kg/K)

    T1

    =

    Temperatur udara masuk (

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    56/94

      raktikumPrestasi Mesin

    4. 7 Kerja Isothermal Wls)

    Untuk tingkat pertama :

    Wis

    =

    rna

    . RT,, .

    In

    .

    P

    Untuk tingkat kedua :

    Wis = ma . RT21 .

    In

    y

    P2

    4 8

    KE

    RJA

    IND I

    CATED

    Wf)

    Untuk tingkat pertama :

    Untuk tingkat kedua :

    P

    I

    d

    . d

    d p k. Ad

    m

    =

    n 1cate steam pressure,

    1mana

    m

    =

    Dengan:

    k

    Ad

    Xs

    Xs

    =

    Konstanta

    pegas

    =39.1

    kPa/mm

    = Luas indicator

    diagram mm

    2

    )

    = Jangka/stroke dari diagram indicator mm)

    23)

    24)

    25)

    26)

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    57/94

    raktikum

    restasi

    Mesin

    V.

    A 220.0,4

    =- - + _

    ____; _

    1000

    1000

    Field power mempunyai nilai tetap, pada 220 Volt DC dan arus 0.4 Ampere.

    4.11

    Harga-Harga Efisiensi

    Efisiensi thermal

    Wis

    11

    is= - -

    Wi

    29)

    Efisiensi Isothermal

    overall

    11 is.o =

    Wis

    30)

    Wmech

    Efiisi

    ens

    i Mekanis

    11

    mech =

    Wi

    3

    1)

    Wmech

    4.

    12 Analisa Psikrometris

    Dari tabel dapat dicari harga relative humidity pada bagian masuk Q

    1

    dan

    bagian , berdasarkan selisih temperatur tabung kering dengan temperatur

    tabung

    basah

    : To - Tw) pada temperatur To. Dan berdasarkan harga ~ dari

    tabel tersebut juga dapat dicari tekanan uap

    air

    jenuh Pv sat) pada temperatur

    TD1.

    Maka

    dan

    Pv

    = Q . Pv set)

    W = 0.622.Pv

    Po- Pv)

    32)

    33)

    m v

    Dim ana spesifik humidity adalah = - Sehingga ali ran rata-rata dari

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    58/94

    Prakt ikum r stasi Mesin

    T BEL KELEMB B N

    REL T

    IF

    D N

    TE

    K N N U P

    NUH

    To

    WET BULB DEPRESSION T

    0

    • Tw uc

    VAPOUR PRESSURE

    OC

    2

    4 6 8

    10

    12

    14 16

    18

    20

    RIBUAN)

    • Pa)

    15

    80

    61 44 27

    13

    . . . . .

    1,704

    16 81 63 46

    30

    15

    .

    .

    . .

    .

    1,817

    17.

    81 64 47 32

    18

    . . . . .

    1,936

    18. 82

    65

    49

    34 20

    . . . .

    -

    2,063

    19.

    82

    65

    50 36 22 10

    .

    .

    -

    .

    2 200

    20

    .

    83

    66

    51

    37 24

    12

    . . . .

    2,337

    21. 83 67

    53

    39

    26

    14

    . . . .

    2,486

    22. 83 68 54 40 28

    17 6

    -

    .

    .

    2,642

    23.

    84 69

    55

    42

    30

    19

    8

    . . .

    2,808

    24. 84

    69 56 43 31 20 10

    . . .

    ,982

    25. 84

    70

    57 44

    33 22 12

    . . .

    3,166

    26.

    85

    71

    58 46

    34

    24 14 5

    .

    .

    3,360

    27.

    85

    71

    58

    47

    36

    26 16 7

    . .

    3,564

    28. 85 72 59 48 37 27 18 9

    . .

    3,779

    29.

    86 72

    60 49

    38

    28

    19

    11

    - -

    4,004

    30. 86 73 61 50 39 30 2 13

    . .

    4,212

    31.

    86 73 61 5

    40

    31

    22

    14 9

    -

    4,491

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    59/94

    ·'

    4.13 Analisa Intercooler

    Thermal·Ratio:

    Praktikum

    Prestasi

    Mesin

    34)

    4.14. Analisa lndikator Diagram dari Operasi Tingkat Ganda

    Dengan menggunakan analisa indikator diagram akan dapat dihasilkan

    suatu grafik tekanan vs volume

    yang

    telah dikoreksi, disamping

    itu

    dapat pula

    dihasilkan suatu diagram kombinasi dari tekanan

    vs

    volume untuk tingkat ganda.

    Dari grafik

    P-

    T akan dapat dihasilkan suatu indeks politropis (n). Dari

    diagram

    P-V

    yang sebenarnya akan naik oleh karena adanya clearance volume

    yang

    dapat dilihat

    pada

    tabel berikut

    ini

    Tabel ini diberikan untuk menghitung

    clearance volume terhadap tekanan untuk kompressor tingkat tunggal

    dan

    tingkat

    ganda.

    Pressure (Bar)

    Tingkat Pertama

    Tingkat Kedua

    Vc.10 

    5

    m

    3

    Vc.10

    5

    m

    3

    0 2,294

    1,691

    1 2,307

    1,704

    2 2,319

    1,717

    3 2,331 1,730

    4

    2,345 1,743

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    60/94

      raktikumPrestasi M  in

    5. JALANNYA PENGUJIAN

    5 1

    Kompressor T

    ingkat

    Pertama

    5 1 1 Sebelum Menjalankan

    Unit

    • Periksa semua peralatan/instrumen pengukuran

    • Buang dan bersihkan air kondensat

    yang

    terjadi dalam receiver dan

    intercooler melalui saluran pembuangan

    yang

    ada .

    • Pasang kertas Maihak (Maihak Indicator) pada peralatan pembuat

    diagram P-V (jarum penggambar P-V diagram).

    • Tutup katup pengatur aliran pendingin pada panel dengan jalan memutar

    kr.

    an

    secara penuh dengan jarumjam.

    • Kondisi air pendingin yang dibutuhkan adalah : Debit

    =

    3

    liter menit 40

    ghp)

    • Buka katup suplai air pendingin dan periksa kalau-kalau terjadi kebocoran.

    5 1 2 Menjalankan

    Unit

    Buka

    katup pengatur aliran

    massa

    udara pada panel instrumen dan

    pastikan bahwa tekanan udara pada receiver not.

    • Nyalakan swich ON/OFF pada panel kontrol dan perhatikan bahwa tombol

    pengatur putaran harus diset pada kedudukan nol.

    • Putar tombol pengatur putaran perlahan-lahan pada posisi speed

    500

    rpm.

    • Tutup katup pengatur aliran massa udara, sehingga tekanan dalam

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    61/94

      raktikumPrestasi Mesin

    2;2,5;3;3,5;4;4,5;5;5,5;6; 6,5;7; 7,5; 8 bar), catat

    semua

    penunjukan alat

    ukur pada panel instrumen.

    • Ulangi pengujian untuk putaran yang lain.

    5 2 Kompressor Tingkat Ganda

    Hentikan tingkat pertama terlebih dahulu sebelum kedua unit digabung

    menjadi compressor bertingkat ganda

    5 2 1 Sebelum Menjalankan

    Unit

    • Hubungkan sisi keluar dari kompressor tingkat pertama dengan sisi masuk

    dari kedua kompressor tingkat kedua.

    • Hubungkan sisi keluar dari kompressor tingkat kedua dengan sisi masuk

    receiver pada tingkat pertama.

    • Hubungkan pipa suplai air pendingin dan pipa untuk saluran pembuangan

    dari intercooler.

    • Tutup katup pengatur aliran air pendingin pada panel instrumen dengan

    memutar kran secara searah dengan jarum jam.

    • Kondisi

    air

    pendingin

    yang

    dibutuhkan :

    debit=

    3

    1/mln

    40

    gph) dan in

    =

    1 bar.

    • Buka katup suplai air pendingin dan periksa kalau-kalau terjadi kebocoran

    • Periksa bahwa intercooler selection valve pada sisi sebelah kanan bekerja

    dengan baik dengan cara menggerakan tuas

    yang

    tersedia.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    62/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    6.TUGASPENDAHULUAN

    1.

    Sebutkan jenis atau

    tipe

    kompressor yang saudara ketahu

    2. Sebutkan kerugian dan keuntungan dari masing-masing jenis tersebut

    diatas

    1 .

    3. Apakah yng disebut dengan efesiensi volunietris dari sebuah kompressor ?,

    4. Mengapa efesiensi volumetris amat penting bagi sebuah kompressor ?

    5. Bagaimana pengaruh perbandingan tekanan (pressure ratio) teradap

    efesiensi dan daya yang dibutuhkan dari sebuah kompressor? .

    6. Apakah

    ya

    ng menyebabkan perbedaan bentuk

    an

    tara diagram P V ideal

    dengan diagram

    P V

    yang sesungguhnya

    ?.

    7. Apa yang dimaksud dengan clearance volume dari sebuah kompressor.

    8. Apakah fungsi intercoo

    ler

    pada kompressor bertingkat ganda a au lebih ?

    9. Apakah yang mempengaruhi jumlah kandungan uap

    air

    dalam udara

    ?.

    10.Bagaimana cara mengurangi jumlah kandungan uap

    air

    dalam udara dari

    sebuah

    kompressor

    ?•

    7.

    TUGAS AKHIR

    7. 1 Perhitungan Lengkap

    dari

    Has

    t

    Percobaan

    7.2 Gambarkan Pada Kertas Grafik

    7.2.1 Diagram antara

    p Yr

    7.2.2 Diagram P V

    7.2.3 Diagram antara lvol • Yp

    7.2.4 Diagram antara liso

    Yp

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    63/94

    ·Praktikum Prestasi

    esin

    POMPA AKSIAL

    1

    TUJUAN PENGUJIAN.

    Pengujian dilakukan dengan tujuan · supaya praktikan dapat lebih

    memahami karakteristik pampa aksial pada berbagai posisi runner blades

    dan diffuser blades

    yang

    berbeda, serta putaran poros

    yang

    berbeda pula. Dan

    mampu menggambarkan dalam grafik serta mampu menganalisa hubungan

    antara teori dengan praktek, sehingga dapat lebih memahami arti fisik dari

    proses

    kerja pampa aksial.

    2 TEORI

    Pompa

    aksial adalah

    salah

    satu alat

    yang

    berfungsi untuk mengalirkan

    fluida dari potensial rendah ke potensial

    yang

    lebih tinggi dengan menggunakan

    gerak putaran dari bledas dan mempunyai arah aliran

    yang

    sejajar dengan

    sumbu

    porosnya.

    Persamaan-persamaan dasar teoritis dalam menganalisa Karakteristik pampa

    aksial adalah

    1

    persamaan kontinuitas

    2. persamaan energi

    3. persamaan momentum

    4 persamaan sirkulasi

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    64/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    SJ fon

    Gambar 1

    Pompa

    Aksial

    3. CARA

    KERJA

    POMPA

    AKSIAL.

    Karena adanya perputaran dari blade

    yang

    mempunyai kedudukan sudut

    tertentu sehingga tekanan dari sisi hisap blades pada daerah suction menjadi

    lebih rendah, akibatnya fluida mengalir ke

    sisi

    hisap, blades tersebut

    yang

    selanjutnya masuk ke

    sisi

    tekan blades,

    pada

    daerah discharge yang bertekanan

    lebih tinggi,

    dan

    dari sini fluida bergerak atau mengalir ke tempat

    yang

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    65/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    p

    Gambar 2

    Perbedaan Tekanan pad a Manometer

    3.2. Kapasitas

    Aliran Q) :

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    66/94

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    67/94

     

    Praktikum Prestasi Mesin

    Gambar 4

    Sudut

    li

    ran Fluida pada Blades

    4. SPESIFIKASI

    UNI

    T PENGUJIAN

    Pompa

    Jenis

    Tinggi kenaikan (head)

    Pompa

    air

    axial dari Gilbert Gilkers

    ft

    Gordon Ltd

    3,05 m

    Kapasitas

    Putaran

    Daya motor

    Panjang lengan

    Stroboscope

    :

    1,7 m

     

    /menit

    3000 rpm (maksimum)

    3 kW, 970/1180 rpm,

    50/60Hz 200-

    240

    volt

    238,1 mm

    Untuk mengukur kecepatan putaran dari propeler pampa yang mana

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    68/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    10

    Manometer air raksa

    a

    untuk

    n g u ~ u r

    selisih tekanan pada venturi

    b

    untuk mengukur selisih tekanan isap dan tekan

    c. untuk mengukur selisih tekan isap terhadap atmosfir

    11 Pompa

    sentrifugal

    12

    Motor penggerak pompa sentrifugal

    13 Stroboskop

    .14 Pengatur sudut runner blades

    9

    2

    5

    Gambar 5

    lnstalasi Pengujian Pompa Asial

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    69/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    Untuk mengetahui putaran yang diinginkan dipergunakan

    alat

    tachometer

    dan Stroboskope.

    Perhatian I I I

    Untuk merubah

    input

    voltage

    controller

    harus perlahan lahan.

    6 P R METERY NG DIUKUR

    Dalam percobaan

    ini

    parameteryang diukur adalah Hv,

    Ht

    p pada putaran

    dan kedudukan yang runner blades (Qr) dan diffuser blades ( Qd )

    tert

    entu.

    7

    D F

    T

      R

    PUST K

    1

    V M

    . Cherhasshy, Pump Fans Compressors, Mir Publisher, Moscow, 1980.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    70/94

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    71/94

    Praktjkum Prestos; Mes;n

    e. Rumus yang dipergunakan :

    Cp. 6T [watt]

    Dimana :

    me =

    massa

    refrigerant

    yang

    mengalir melalui evaporator.

    kg/

    menit)

    Cp = kalor jenis R-12 J/kg

    0

    C

    6T = t1ref

    -

      :oref

    ·

    0

    C

    t   ref .. temperature refrigerant di dalam evaporator dan kondensor

    0

    C}.

    toref

    = temperature refrigerant keluar evaporator dan kondensator

    0

    C}.

    t

    = temperature rangan· 

    0

    C .

    t

    1

    u = temperature udara masuk pada evaporator dan kondensator.

    0

    C

    tou

    = temperature udara keluar pada evaporator dan kondensator.

    0

    C}.

    Qe = perpindahan kalor evaporator. watt)

    O C = perpindahan kalor kondensor. watt)

    Qc =me . Cp .

    6T

    watt)

    v" Hukum

    I

    thermodinamika ,

    W

    = Qe Qc

    W=Q

    v"

    Kerja kopresor :

    W _r

    P i . V s l ) [

      p ~ ) r ; •

    -  ]

    y - 1 z

    dimana : W

    =

    kerja spesifik J/kg)

    r

    = 1,4 + 1

    s

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    72/94

    dimana:

    Untuk kondensor :

    6

    T ;. ti - to

    6

    T

    =

    .6.

    tc

    Untuk evaporator: .6.T = ti - to

    6

    T = £\te

    Praktikum Prestasi esin

    SCHEMATIC

    REFRIGERATION

    TRAINING

    UNIT

    ,

    L @ i ~ ~ H S 1 W

    t

    1

    ·:

    v

    ~ P g

    TXV

    I

    p

    Out

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    73/94

     

    Praktikum Prestasi esin

    Keterangan :

    /

    TSC

    =

    Thermostat swtch control

    /

    CTV

    =

    Capitallary tube valve

    /

    AXV =

    Automatic expansion valve

    /

    TXV

    =

    Thermal expansion valve

    /

    Pg

    =

    Pressure gauge

    /

    Tin

    =

    Temperatur in

    /

    To

    c

    Temperatur out

    /

    FMB

    =

    Flow meter bulb

    /

    ISG

    =

    Indicator sight

    glass

    /

    V

    =

    Expansion

    float

    valve

    /

    RCB

    =

    Receiver control By

    Pass

    /

    RCV

    =

    Receiver control valve

    /

    HP

    = High

    pressure first

    /

    HP2

    =

    High pressure second

    /

    HPJ =

    High pressure third

    /

    HP4

    =

    High pressure fourth

    /

    ACB

    =

    Accumulator control by pass

    /

    ACI

    =

    Accumulator control in

    /

    ACO

    =

    Accumultor contol out

    3.

    URAIAN DAN

    DATA

    DARI

    UNIT

    3.1 Kompresor

    Kompresor adalah bagian

    yang

    terpenting dari suatu proses refrigerasi  

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    74/94

    Praktikum Prestasi esin

    b.

    Bentuknya kecil, kompak dan harganya lebih murah.

    c.

    Tidak memakai tenaga penggerak dari luar, suaranya lebih tenang,

    getarann

    ya

    kecil.

    Data

    -

    data:

    /

    Kompresor model JRL 4-0050 IM Ecopeland.

    . / B/M, Volt 115i50 Hz, 1

    Phase.

    3. Kondensor

    Kondensor gunanya untuk membuang kalor

    dan

    mengubah wujud

    bahan

    pendingin dari gas menjadi cair dan juga suatu alat untuk membuat kondensasi

    bahan

    pendingin gas dari kompresor dengan temperature tinggi dan tekanan

    tinggi. Bahan pendingin di dalam kondensor dapat mengeluarkan kalor

    yang

    diserap dari evaporator dan panas

    yang

    ditambahkanoleh kompresor dan alat

    peng.atur bahan pendingin, jadi pada sisi tekan tinggi dari system.

    Unit tersebut memakai udara yang mendinginkan kondensor dengan

    memakai fan motor

    yang

    dapat meniupkan udara ke arah kondensor dalam

    jumlah

    yang

    lebih besar, sehingga kapasitas kondensor bertambah, bentuk

    kondensor

    ini

    disebut Air cooled condenser, serta dengan memakai system pipa

    dengan system sirip-sirip tube and fin condenser) sebagai pendinginan dengan

    luas permukaan untuk terjadinya perpindahan kalor yang baik.

    Kondensor ini juga dilengkap dengan alat pengukuran temperature

    thermometer) dan tekanan pressure gauge).

    Data-data : Preses aliran refrigerant dalam pipa condensor adalah single series

    refrigerant circuit.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    75/94

    Praktikum Prestasi esin

    AXV disebut juga katup ekspansi tekanan

    konstan

    yang

    mana

    dapat

    mempertahankan tekanan evaporator konstan pada beban

    evaporator

    yang

    berubah-ubah.

    Katup ekspansi

    ini dapat mengatur

    jumlah refrigerant

    yang masuk ke

    evaporator dalam batas yang

    sama dengan kapasitas hisap kompresor. Selama system

    sedang

    bekerja, katup tersebut dapat mempertahankan tekanan

    evaporator dan tekanan saluran hisap tetap konstan,

    se

    hingga

    beban kompresor juga menjadi konstan. Jadi katup tersebut akan

    membuat kapasitas

    yang

    konstan pada beban berubah-ubah, katup

    tersebut bekerja hanya dipengaruhi oleh tekanan refrigerant di

    evaporator 0,7 bar, dengan kapasitas katutersebut direncanakan

    untuk temperature evaporator 5

    °C dan

    temperature cairan masuk

    ke

    evaporator

    40 ° .

    TXV : Katup ekspansi tersebut dapat mengatur jumlah refrigerant yang

    mengalir ke evaporator sesuai

    dengan

    beban evaporator dan

    mempertahankan efisiensi evaporator yang

    maksimum pada

    setiap

    keadaan beban evaporator yang berubah-ubah, serta dapat

    mempertahankan gas panas lanjut yan g

    konstan

    yang tidak

    mengatur tekanan dan temperature dalam evaporator, tetapi

    mengotrol jumlah refrigerant yang mengalir masuk

    ke

    evaporator,

    selain dikontrol oleh tekanan rendah dalam evaporator juga oleh

    temperature dan tekanan akhir evaporator. Katup ekspansi ini

    mempunyai batas temperature evaporator yang besar dan super

    heat yang mudah disetel. Waktu kompresor

    sedang

    bekerja

    menghisap refrigerant dari evaporator, maka tekanan evaporator

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    76/94

    Praktikum Prestasi esin

    dapat

    diatur

    untuk membuka adalah 8 - 17 bar, untuk diferensial

    yang

    masih

    dapt

    diatur

    adalah 3 bar sedangkan batas maksimum adalah 23,5 bar.

    3.5.2

    LPC

    (Low Pressure Control)

    Saklar pemutus tekanan rendah dapat mencegah terjadinya pembekuan pada

    evaporator, juga dapat mencegah udara

    dan

    uap air masuk kedalam

    system

    apabila terjadi kebocoran pada sisi tekanan rendah. Sklar ini pipanya harus

    dihubungkan denngan saluran hisap kompresor.

    Saklar pemutus tekanan rendah mempunyai batas pengaturan tekanan atau

    dapat

    diatur

    untuk menutup : 300 mm

    Hg

    - 4 bar

    dan

    diferensial tekanan rendah

    : 0,7 bar 2,5 bar.

    3.

    5.3

    TSC

    (Thermostat Switch Control)

    Suatu alat untuk mengontrol temp erature atau mempertahankan

    temperature kon stan, alat ini dilengkapi pula dengan pipa kapiler yang terdiri

    dari tiga bagian : bulb (tabung sensor terrnal) , pipa kapiler (penghubung), below

    dan

    saklar

    l i

    strik (penggerak mekanik). Jadi tepatnya

    TSC

    ini

    han ya

    lah suatu alat

    yang

    menunjukkan keadaan temperature pada saat itu

    yang

    mengatur

    temperature udara dalam ruangan pada batas temperature tertentu dengan

    membuka dan menutup kontak listrik secara automatic.

    3.5.4 Accumulator

    Berguna untuk menampung sementara bahan pendingin cair dan campuran

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    77/94

    Praktikum Presta

    s

    esin

    Simbol-simbol yang digunakan.:

    mr : Massa refrigerant yang mengalir melalui pipa evaportor dan

    kondensor. kg/men).

    Cp : Kaler jenis

    R-12.

    J/kg oC .

    to

    : Temperatur refrigerant yang keluar evaporator dan kondensor.

    C .

    t , : Temperatur refrigerant yang masuk evaporator dan kondensor {

     

    C .

    t

    : Temperatur udara keluar evaporator

    dan

    kondensor. C .

    to

    :

    Temperatur udara keluar evaporator dan kondensor C).

    e

    : Laju perpindahan kalor di evaporator. watt ).

    O C

    :

    Laju perpindahan kalor di kondensor. watt).

    P, : Tekanan yang keluar dari kondensor. bar).

    e : Tekanan

    yang

    masuk evaporator. bar).

    a

    : Tekanan di dalam ruangan. bar).

    P, : Tekanan

    yang

    masuk kompresor. bar).

    Po : Tekanan yang keluar kompresor. bar).

    tik : Temperatur yang masuk kompresor C .

    tok: Temperatur yang keluar kompresor. C .

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    78/94

      raktikumPrestasi esin

    POMPA

    SENTRIFUGAL

    1. MAKSUD DAN TUJUAN

    Setiap pompa mempunyai karakteristik tersendiri,

    sesuai

    dengan

    apa yang

    telah direncanakan oleh pabrik pembuat atau siperencananya designer).

    Praktikum ini bertujuan mengetahui karakteristik dari pompa air sentrifugal,

    sehingga

    para praktikan dapat langsung membandingkan antara hasil pengujian

    dengan teori

    yang

    pernah di dapat. Praktikum pengujian ini juga bertujuan

    memberikan pengalaman praktis kepada setiap praktikan bagaimana

    mengoperasikan dan melakukan pengukuran terhadap parameter-parameter dari

    suatu pompa air sentrifugal.

    Pengujian dilakukan untuk mengetahui :

    1 Karakteristik pompa pada putaran motor yang konstan.

    2 Karakteristik

    pompa

    dengan perubahan putaran motor.

    TEORI

    Pompa adalah suatu alat

    yang

    dipakai untuk memberikan atau menambah

    tenaga dinamis kinetis)

    dan

    tenaga potensial pada cairan. Cairan diisap melalui

    tengah impeller

    dan ke

    luar secara radial dengan kecepatan absolute)

    yang

    merupakan kecepatan putar tangensial) dan kecepatan air

    yang

    meluncur

    inengikuti impeller relative).

    Di dalam volute rumah pompa), kecepaan air berkurang karena luas bidang

    yang

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    79/94

      raktikum

    Prestasi Mesin

    Perubahan-perubahan momentum sudut atau momentum per-unit

    masa

    cai

    ran

    / fluida yang melalui rotor/impeller adalah :

    M = V

    2

     R

    1

    Berdasarkan Hukum Newton II, besaran tersebut akan sama dengan tors pada

    impeller untuk stedy flow, maka :

    Dimana : E = energi transfer per-

    unit

    berat cairan

    g percepatan gravitasi

    Jika R U pheripheral velocity dari impeller , maka :

    Persamaan

    ini bias a disebut sebgai Euler £quat; on , untuk pampa

    yang

    menggambarkan besarnya energi yang ditransfer dari impeller ke cairan/fluida.

    Persamaan

    ideal di atas didasarkan atas

    asumsi

    -

    asumsi

    tertentu, yakni tidak

    terjadi aliran

    yang

    turbulen, tidak terjadi

    gesekan

    dan aliran fluida mengalir

    dengan

    arah

    yang

    sempurna.

    Energi maksimum yang dapat dirubah adalah saat momentum sudut pada inlet

    0,

    sehingga V1t

    0,

    persamaannya menjadi :

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    80/94

    Praktikum Prestasi Mesin

    Pertama akibat pengaruh aliran sirkulasi, maka besarnya he

    ad

    akan

    berkurang seperti dapat

    dilih t

    pada gambar di bawah .

    .Kerugian akibat gesekan yang terjadi

    pada

    laluan sisi masuk, bagian dalam

    dari impeller dan pada bagian laluan ke luar

    pada

    volute keong) . Kerugian

    akibat turbulensi aliran, akan mengakibatkan

    head

    yang dicapai menjadi semakin

    berkurang. Turbutensi

    terj di

    karena fluida

    yang

    masuk impe

    ll

    er t idak

    mempunyai sudut yang sam a dengan sudut

    sudu sisi

    masuk

    p

    1

    Head yang terj di setelah dikurangi oteh beberapa kerugian di atas digambarkan

    dalam garis H.

    NPSH

    Net Positive Suction Head)

    lstialah ini mempunyai hubungan dengan kondisi aliran pampa agar pampa

    dapat bekerja dengan baik, antara flensa

    pemasukan

    pampa dengan pemutaan

    sudu harus terdapat perbedaan tekanan

    yang

    cukup besar, supaya ir dapt masuk

    ke

    sudu.

    G

    . .

    vr

    g

    --

    ---

    - <

    ooo

    ...

    ---

    L ____

    _

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    81/94

    Praktikum Prestasi esin

    ' '--

     

    -

     

    - -

     

    - ----..4----

    ·

     

    Gambar 3 Kurva kapasitas-tinggi tekan actual

    Tekanan statis terendah dalam instalasi tercapai sedikit sebelum

    permukaan

    sudu

    kipas, karena

    sesudah

    itu tekanan meningkat kembali.

    Yang

    harus diusahakan adalah agar tekanan terendah

    ini tidak

    menjadi rendah dari

    tekanan di mana air yang dipompakan mulai mendidih pada suhu kerja atau

    tekanan uap jenuh. Bila keadaan demikian maka akan

    terjadi

    kavitasi.

    Berhubung dengan masalah tersebut di atas, maka daiam

    teknik

    pompa di

    masukkan pengertian NPSH Disini diadakan perbedaan antara :

    / NPSHA (available), yang berhubungan dengan tekanan yang tersedia

    pada flensa siap pompa.

    / NPSHR (required), yang berhubungan dengan tekanan yang disyaratkan.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    82/94

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    83/94

     

    Praktikum

    Prestasi esin

    2. Matikan switch penggerak motor

    "off"

    3. Switch utama

    pad

    a panel listrik dimatikan off , dapat dilihat bahwa

    lampu ikut mati.

    4.

    Hubungan

    panellistrik ke jaringan listrik tetap diputuskan.

    Perhatian I I

    Bila terdapat hal yang meragunakan atau mencurigakan dalam mengopersikan

    alat, maka segera lapor ke asisten

    aau

    penanggung jawab praktikum.

    6.KEPUSTAKAAN

    1.

    Pompa

    dan Blower Centrifugal, Church, A. H.

    2. Pompa dan Kompresor, Tahara, Haruo

    3.

    Pump

    Handbook, Karassik, Igor

    J  

    4. Pompa, Bianchi, L.W.P. lr.

    5.

    Pompa jilid

    2 lng. A. Nouwen

    7. KESAN DAN PESAN

    Kesan -

    kesan apa

    yang saudara dapatkan selama praktikum

    dan pesan

    apa yang

    ingin saudara sampaikan mengenai praktikum ini.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    84/94

    .. Praktikum

    restasi

    Mesin

    PENGUJIAN HEAT PUMP

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    ;> Memahami prinsip-prinsip

    te r

    modinamika dari mesin pendingin/heat pump

    ;>

    Mengetahui prinsip kerja pampa kalor .

    ;> Mengetahui fungsi komponen utama mesin pendingin/pompa kalor

    ;>

    Mengetahui hublingan antara tekanan, entalpi, entropi, dan temperatur serta

    karakteristik penggunaan pampa kalor

    II. MAKSUD PERCOBAAN

    Setelah mengikuti pengujian ini, diharapkan praktikan mampu membaca

    dan menggunakan diagram p - h dan T - s dari

    siklus pampa

    kalor

    Ill. DASAR TEORI

    Pada

    um umnya refrigreasi merupakan suatu proses perpindahan kalor.

    Proses

    ini terjadi antara media penyerap/pel

    epas

    kalor dengan lingkungan.

    Media ini biasa disebut refrigeran. Selama proses terjadi, refrigeran mengalami

    peruba han fase, yaitu dari fase cair ke uap proses penguapan) dan dari fase uap

    kembali lagi ke fase cair proses pengembunan).

    Pada

    proses penguapan, refrigeran membutuhkan sejumlah kalor yang

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    85/94

     

    1.

    Keterangan Tentang Diagram

    p-

    h

    p [bar]

    abs deerah

    ca lr n

    bawah

    jenuh

    Isobar

    isoentalpl

    daerah

    campuran

    cair

    uap

    Praktikum Prestasi Mesin

    t

    lk KriUs

    lsoentropl

    sokhorik

    uap

    panas

    lanjut

    h (kJ/kgK]

    Diagram p - h merupakan kumpulan garis-garis bantu termodinamis yang berguna

    dalam memplot

    titik

    k

    eadaan

    suatu fluida.

    >

    Kubah

    jenuh, merupakan garis tempat keadaan jenuh fluida, baik cair jenuh

    (garis sebelah kiri

    titik

    kritis) maupun

    uap

    jenuh (garis sebelah kanan titik

    krisis).

    >

    Daerah cairan bawah jenuh, merupakan daerah tempat keadaan cairan yang

    temperaturnya lebih rendah dibanding temperatur cairan jenuhnya pada

    tekanan yang sama.

    > Daerah uap

    panas

    lanjut, merupakan daerah tempat keadaan uap

    yang

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    86/94

    Praktikum Prestasi

    si

    n

    Adapun cara membuat siklus pada diagram ini adalah dengan memplot

    titik

    di

    mana tem·peratur dan tekanannya terukur

    pada

    alat ukur

    yang

    digunakan.

    Selain

    itu,

    diasumsikan bahwa proses yang

    terjadi

    pada evaporator

    dan

    kondenser berlangsung pad

    a

    tekanan tetap tidal< terjadi pressure drop .

    IV.

    DIAGRAM SK

    EMATIK

    HEAT PUMP

    alat

    ekspansi

    kompresor

    Dari gambar di atas, terlihat bahwa aliran refrigeran membentuk siklus

    tertutup

    dan melalui komponen utama dari siklus kompresi uap, yaitu:

    kompresor, kondenser, evaporator, dan alat ekspansi.

    1. Siklus Refrigeran

    Fluida yang digunakan pada Unit Pengujian Heat Pump sebagai medium

    kalor refrigeran) adalah d;chloro d ftuoro metana

    CChF

    2

    R-

    l 2) atau sering

    disebut dengan Freon-12.

    Pada

    kondisi uap panas

    lanjut

    titik 2), refrigeran

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    87/94

    raktikum Prestasi Mesin

    ali an air ke dalam kedua tangki tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan

    percobaan melalui penunjukan pada skala dari water flow meter, pengamatan

    lain dilakukan terhadap temperatur

    air

    masuk

    dan temperatur

    air

    pada kedua

    tangki. Setelah melalui kedua tangki tersebut, air dibuang melalui pipa

    ·pembuangan masing-masing tangki. ·

    Pada tangki kondenser aliran air berfungsi untuk menerima sebagiarl kalor

    dari uap refrigeran sehingga didapat temperatur yang lebih tinggi TH). Demikian

    pula sebaliknya pad a tangki evaporator,

    at

    ran air ·berfungsi untuk melepaskan

    kalornya untuk menguapkan refrigeran sehingga didapat suhu .air yang lebih

    rendah

    Tc)

    .

    V. PROSEDUR PERCOBAAN

    •. Cara menjalankan Unit Percobaan

    Pompa

    Kaler

    1

    Unit percobaan diletakkan pada permukaan yang keras dan datar serta 1ebih

    tinggi dari sumber

    air

    yang digunakan.Tempat pembuangan

    air

    proses harus

    lebih rendah dari letak

    unit

    percobaan

    supaya

    pembuangan

    air

    drajnase)

    dapat berjalan dengan baik.

    2. Persiapkan dan pasanglah selang karet atau plastik dia. 15 mm) pada

    tempat pembuangan ai r tangki evaporator dan kondenser. Kencangkantah

    selang ini dengan menggunakan kawat atau klem untuk mencegah kebocoran.

    3. lsilah tangki -suplai air yang tersedia

    hingga

    penuh.

    4. Pasangkanlah

    kabel

    listrik

    kompresor dan pampa air pada stop kontak

    yang

    tersedia. Janganlah dihidupkan

    unit

    pada saat ini.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    88/94

    Praktikum

    Presttisi Mesin

    >

    mH (kg/h),

    yaitu

    laju massa aliran air yang masuk ke kondenser (telah

    ditentukan oleh asisten).

    >

    Ts (

    0

    C), yaitu temperatur air pada bak penampung (suplai air).

    >

    Tc

    (

    0

    C),

    yaitu temperatur

    air pada

    tangki evaporator. ·

    >

    TH (

    0

    C),

    yaitu temperatur

    air pada

    tangki

    kon

     denser.

    >

    P

    (kPa), yaitu tekanan uap refrigeran sebelum masuk kompresor

    suction

    pressure).

    >

    T

    1

    (

    0

    C), yaitu

    temp

    eratur cairan refrigeran setelah melewati katup

    eksp

    ansi

    (sebelum memasuki evaporator).

    >

    T

    2

    0

    C), yaitu temperatur uap refrigeran setelah melewati evaporator

    (sebelum masuk ke kompresor).

    > p

    2

    (kPa), yaitu tekanan uap refrigeran setelah ditekan oleh kompresor

    (tekanan kompresor).

    > T

    3

    0

    C),

    yaitu temperatur uap refrigeran setelab ditekan oleh kompresor.

    >

    T4 (

    0

    C), yaitu temperatur cairan refrigeran setelah melalui kondenser.

    >

    s (s/rev), yaitu waktu sekali putar dari piringan

    watt hour meter.

    Setiap pengambilan data dimulai dengan menunggu satu kali berputarnya

    piringan meteran listrik Sejak awal menunggu, stopwatch dihidupkan, untuk

    kemudian dihentikan tepat pada waktu piringan berputar satu kali . Setelah it u,

    dicatat semua parameter data pada kertas pengambilan data.

    •. Cara Mematikan Unit Pompa Kaler

    >

    Tutuplah katup refirigeran pada refrigerant flow meter. Hal ini bertujuan

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    89/94

    - Jalur hisap (suction lines):

    '

    Panjang pipa lurus

    =

    0,60 m

    ' 90° Standard Elbow = 3

    bua

    - Jalur Tekan (Discharge lines):

    '

    Panjang pipa lurus =0,54 m

    '90o Standard Elbow = 3 buah

    Praktikum Prestasi Mesin

    - Jalur Refiigeran Cair dari Kondenser

    ke

    Katup Ekspansi:

    ' Panjang pipa lurus = 1,10 m

    ' 90° Standard Elbow =6 buah

    '

    Silica gel dryer

    =

    1 buah

    '

    Refrigerant

    flow

    meter

    =

    1 buah

    - Jalur Refrigeran Cair dari Katup Ekspansi

    ke

    Evaporator:

    'Panjang pipa lurus = 0,17 m

    '90° Standard Elbow

    =

    2 buah

    - Kompresor Single Cylinder Reciprocating, jenis hermetik:

    ' Daya maksimum = 0,5 HP I

    2000

    rpm

    'Diameter piston = 35,4

    mm

    ' Panjang langkah =15,8

    mm

    - Kipas pendingin kompresor. Axial flow 4 blades:

    'Daya

    motor

    listrik

    =

    7 Watt/1300 rpm

    ' Diameter

    sudu

    = 0,20 m

    - lnstrumen Watt-hour meter: digunakan untuk mengamati energi

    yang sebenarnya digunakan untuk menggerakkan kompresor.

    Standar pengukuran: 166,66 putarah sebanding dengan 1 kWh.

    - Kondenser: Tipe Shell and Helitical dengan swirl flow

    I

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    90/94

    Praktikum

    Prestasi Mesin

    VII. KESIMPULAN DAN

    SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka

    dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    • Berdasarkan hasil perhitungan, ternyata tid k

    sesuai

    dengan hukum I

    termodinamika, yaitu c + lH + W dan hasH yang diperoleh lebih besar dari

    0 hal ini mung kin dikarenakan rangkaian ini dalam keadaan terbuka,

    sehingga memungkinkan terpengaruh oleh keadaan lingkungan, dan juga

    adanya kemungkinan kerusakan

    l t

    atau human error. Diagram p · h dan T·s

    dari percobaan I dan II cenderung sama. Efisiensi refrigerasi teoritis ternyata

    lebih dari

    100 ,

    dikarenakan perhitungan data hasil percobaan tidak sesuai

    dengan hukum I termodinamika.

    • Efisiensi refrigerasi siklus yang didapat dari percobaan I dan II hampir

    mendekati satu dengan yang tainnya.

    B. Saran

    Adapun saran-saran yang berguna untuk perbaikan dalam percobaan

    in i

    ,

    adalah:

    Sebelum

    percobaan, hendaknya l t dikalibrasi dan dites dahulu, agar

    pengambilan data dapat dilakukan dengan akurat.

    Dala·m melakukan percobaan, hendaknya lebih teliti dalam membaca alat

    ukur yang ada sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimum.

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    91/94

    Praktikum Prestasi esin

  • 8/17/2019 Modul Praktikum Prestasi Mesin (KKE)

    92/94

    -

    ~

    0

    .......

    ~

    .g

    Oo

    .......

    ()

    --

    - - --- .._ - --- .-4 ·-...

    I

    I " •

    O •

    TEMPERATURE -

    ENTROPY

    DIAORlloN •

    IN S.

    l. UIUTS-

    F

    OR

    - -

    - -

    ---J--:f-. , .. . . ::--r+--, ,. .--f ' ::-ir-r-r-r+-----:1

    DI

    CHLOROif lUORONETHAHE

    . CC iz Fz)

    .

    0

    (REF;R

    I

    OERAHT

    12)

    G A.HEWEn

    Mof-

    fVIIUSIIU

    er:

    .. ..

    _ . ...

    -. .•

    . . . . . . . . . : ~ . .

    ........

    c:wa .....

    ' ts

    ._....._.