42
Operational Procedure Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013 Operational Procedure PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD) Disusun oleh: LITBANG NASIONAL PERHIMPUNAN PERS MAHASISWA INDONESIA (PPMI) 2013 .com

Modul PJTD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul

Citation preview

Page 1: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Oper a t i ona l Pr ocedur e

PELATI HAN JURNALI STI K

TI NGK AT DASAR (PJTD)

Disusun oleh:

LITBANG NASIONAL

PERHIMPUNAN PERS MAHASISWA INDONESIA (PPMI)

2013

.com

Page 2: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

KATA PENGANTAR

Salam persma…!!!

Nampaknya tiada ungkapan lain yang lebih pantas terucap selain

rasa syukur kepada Tuhan penguasa alam raya, pencipta jagad semesta,

atas anugrah kekuatan untuk terus berkarya, juga untuk limpahan

semangat sehingga kita terus bisa memberi makna bagi kehidupan orang

lain.

Tuhan YME yang telah memberikan kekuatan serta kemampuan

berfikir dan bekerja. Apa-apa yang telah kami kerjakan ini semoga menjadi

persembahan indah serta kabar gembira bagi kawan-kawan pers

mahasiswa yang disayangi Tuhan.

Operational Procedure ini disusun sebagai bagian dari program

Badan pekerja Litbang Nasional PPMI untuk menawarkan kurikulum

pelatihan yang membantu Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dalam

manajemen pelatihan, program ini sebagaimana telah disepakati saat

MUKENAS PPMI XI di Surabaya.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada kawan-kawan Pengurus

Dewan Kota PPMI yang telah memberikan suplay referensi dari berbagai

bahan yang meliputi buku-buku panduan pelatihan dan karya-karya

penulis professional. Sehingga kami bisa mengkaji dan mempersembahkan

dalam bentuk buku panduan ini.

Kerjasama kawan-kawan pengurus PPMI Nasional maupun Dewan

Kota, mutlak akan menentukan kesuksesan kami dalam melanjutkan

kinerja-kinerja selanjutnya. Kerjasama akan selalu kami harapkan. Semoga

panduan ini bermanfaat. Terimakasih.

Tulungagung, 2 Desember 2012

Penyusun

(Litbang Nasional PPMI)

Page 3: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

TUJUAN

TARGET

UNSUR-UNSUR PELATIHAN

1. Organizing Commite/OC (Panitia Pelaksana Teknis);

2. Steering Commite/SC (Panitia Pengarah);

3. Pemandu Latihan (Master training/pengelola latihan);

4. Pemateri/Istruktur/Fasilitator;

5. Peserta;

MEKANISME PELAKSANAAN

1) Fase persiapan

2) Fase pelaksanaan

3) Fase sesudah pelatihan

MANAJEMEN PELATIHAN

1) Kurikulum

a) Penyusunan jadwal materi pelatihan

b) Metode penyampaian

2) Suasana pelatihan

3) Sarana dan prasarana

4) Jumlah Peserta

SELEKSI

MATERI PELATIHAN

Lampiran-lampiran

KURIKULUM PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD):

FORMULIR PENDAFTARAN

ABSENSI HARIAN

GRAFIK KEAKTIFAN PESERTA

BIODATA PEMATERI

CONTOH DAFTAR PERIKSA

LAY OUT SEDERHANA RUANG PELATIHAN

Page 4: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

OPERATIONAL PROCEDURE

PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)

1. TUJUAN

Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar

(PJTD) adalah terdidiknya pers mahasiswa yang berkualitas serta

berkesadaran sebagai kader organisasi yang memperjuangkan kelas

tertindas dalam aspek perjuangan demokrasi.

2. TARGET

Target yang diharapkan paska PJTD dapat dilihat dengan

indikator sebagai berikut:

1. Memiliki kesadaran berorganisasi yang militan dan loyal kepada

nilai-nilai kebenaran.

2. Aktif dalam upaya meningkatkan kemampuan kejurnalistikan yang

profesional.

3. Memiliki motivasi yang tinggi untuk terus produktif dalam berkarya

kejurnalistikan.

4. Selalu siap menjawab pertanyaan seputar materi pelatihan, dengan

mengupayakan jawaban-jawaban yang paling tepat.

3. UNSUR-UNSUR PELATIHAN

Yang dimaksud dengan unsur-unsur pelatihan adalah komponen

yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan PJTD. Unsur-unsur yang

dimaksud adalah:

1. Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM); bertanggung jawab atas

terlaksananya PJTD sebagai penyelenggara kegiatan.

2. Pengurus Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan

Kota yang menaungi LPM terkait; berfungsi untuk mendukung,

back-up serta membantu menyokong LPM penyelenggaraan

pelatihan, serta mewadahi sharing persiapan kegiatan.

Page 5: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Selain institusi diatas, terdapat unsur-unsur yang terlibat dalam

pelaksanaa training secara teknis, yaitu:

1. Organizing Commite/OC (Panitia Pelaksana Teknis);

Bertugas dan bertanggungjawab terhadap segala hal yang

berhubungan dengan teknis penyelenggaraan kegiatan. Tugas-

tugas OC secara garis besar sebagai berikut:

a. Mengusahakan tempat, akomodasi, konsumsi dan fasilitas

lainnya.

b. Mengusahakan pembiayaan dan perijinan pelatihan.

c. Menjamin kenyamanan suasana dan keamanan latihan.

d. Mengusahakan ruangan, peralatan dan penerangan favourable.

e. Bekerjasama dengan unsure-unsur lainnya dalam rangka

menyukseskan jalannya kegiatan.

Kriteria yang sebaiknya dipenuhi sebagai OC adalah:

anggota tetap LPM yang pernah mengikuti PJTD, pernah mengikuti

follow-up PJTD atau dianggap telah turut serta berproses dalam

kinerja LPM secara aktif.

Berikut ini job description kepanitiaan teknis yang biasa

dipakai dalam penyelenggaraan PJTD:

a) Ketua

1. Bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan kegiatan.

2. Mengkoordinir kerja-kerja kepanitiaan.

3. Mengambil kepeloporan dalam kerja kepanitiaan.

4. Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan umum LPM.

b) Sekretaris

1. Membantu kerja-kerja ketua.

2. Menggantikan ketua panitia bila berhalangan.

3. Membuat notulensi/proseding rapat kepanitiaan.

4. Membuat proposal kegiatan dan sponsorship.

5. Bertanggung jawab dan kendali atas keluar masuk surat.

Page 6: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

6. Menginventarisir kebutuhan kepanitiaan.

7. Membuat LPJ bersama ketua panitia.

c) Bendahara

1. Membuat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Kegiatan.

2. Bertanggung jawab dan mengatur lalu lintas budget.

3. Memperhatikan kesejahteraan panitia.

4. Membuat pembukuan keuangan.

d) Sie Kesekretariatan dan Rekrutment

1. Mensosialisasikan program PJTD kepada mahasiswa.

2. Merekrut calon anggota sebelum diseleksi.

3. Bertanggung jawab mengatur administrasi akomodasi dan

registrasi.

4. Menyediakan press card dan sertifikat peserta.

5. Membuat dan bertanggung jawab atas absensi setiap

pertemuan.

6. Menggandakan dan mengatur draft materi yang sudah

disusun oleh penanggungjawab materi.

7. Menyediakan kebutuhan materi (ATK, plano, spidol, kertas

dan lain –lain.)

8. Bersama sekretaris panitia, membuat dan bertanggung

jawab atas kearsipan dan inventaris kepanitiaan.

9. Bertanggung jawab dan membuat dokumentasi seluruh

kegiatan.

e) Sie Acara

1. Merancang tekhnis acara berdasarkan Term of Referenc

(TOR).

Page 7: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

2. Bertanggung jawab untuk menghadirkan perangkat acara.

3. Bertanggung jawab jalannya tekhnis acara / ceremonial

(MC).

4. Bertanggung jawab untuk mengkondisikan ruang forum.

f) Sie Konsumsi

1. Bertanggung jawab dan merencanakan pengadaan

konsumsi.

2. Mengatur dan bertanggung jawab distribusi konsumsi

panitia, undangan, dan peserta.

g) Sie DPAT

1. Merencanakan dan bertanggung jawab atas persediaan

transportasi kepanitaan dan perserta.

2. Mentabulasi tempat pertemuan, penginapan, dan alat

kebutuhan semua kegiatan.

3. Pengadaan tempat pertemuan, penginapan, dan alat

kebutuhan semua kegiatan.

4. Membuat publikasi (baliho, spanduk, dan lain-lain).

5. Mempersiapkan dan menata tempat sebelum dan sesudah

forum.

6. Mempersiapkan dan membuat dekorasi ruangan.

7. Menyediakan semua keperluan kepanitiaan.

8. Menyediakan tempat dan peralatan ibadah.

h) Sie Humas

1. Membuat list target sponsor, donatur dan mengkoordinir

penggalian dana.

2. Melakukan dan bertanggung jawab atas kerja penggalian

dana.

Page 8: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

3. Bertanggug jawab atas informasi kegiatan.

4. Mensosialisasi kegiatan PJTD kepada khalayak umum.

5. Mendistribusikan surat.

6. Mengakomodir keluhan, usulan, maupun saran peserta.

7. Menjadi penghubung panitia dan peserta dengan pihak-

pihak yang berkepentingan.

i) Sie Kesehatan

1. Menyediakan segala kebutuhan terkait kesehatan.

2. Bertanggung jawab atas kesehatan panitia dan peserta.

2. Steering Commite/SC (Panitia Pengarah);

Bertugas dan bertanggung jawab untuk mengarahkan

persiapan pelaksanaan latihan. Tugas-tugas SC secara garis besar

sebagai berikut:

a. Menyiapkan perangkat lunak pelatihan (misalnya meliputi: TOR

kegiatan, juklak/juknis, jadwal agenda)

b. Mengarahkan OC dalam pelaksanaan pelatihan, Mengevaluasi

dan memberikan masukan atas kinerja kepanitiaan

c. Menentukan pemateri/instruktur/fasilitator.

d. Menentukan pemandu pelatihan (bila pelatihan memerlukan

pemandu).

Nb : SC bisa merangkap sekaligus sebagai penanggung jawab

materi, yang berarti harus menyusun draft materi, TOR per-

acara/materi.

Kriteria yang sebaiknya dipenuhi sebagai SC sebagai

berikut: Terlibat aktif dalam perkaderan LPM, utamakan yang

pernah menjadi OC dalam PJTD.

3. Pemandu Latihan (Master training/pengelola latihan);

Untuk mempermudah manajemen pelatihan, terkadang

diperlukan adanya pemandu latihan. Akan tetapi hal itu bukanlah

Page 9: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

keharusan. Semua tergantung pada keputusan pengurus LPM,

terutama keputusan SC.

Bila memang diputuskan adanya pemandu latihan, maka

unsure ini bertugas dan bertanggung jawab untuk memimpin

mengawasi dan mengarahkan latihan. Sejak dibukannya/dibentu

kepanitiaan PJTD, tanggungjawab pengelolaan latihan berada

sepenuhnya dalam tanggungjawab pemandu, sampai latihan

dinyatakan ditutup. Tugas-tugas pokok pemandu latihan secara

garis besar sebagai berikut:

a. Memimpin latihan, baik di dalam forum maupun diluar forum.

b. Memberikan materi apabila pemateri/instruktur/fasilitator

tidak dapat hadir.

c. Menyampaikan pengantar materi apabila pemateri/instruktur/

fasilitator terlambat hadir.

Tugas lain :

d. Melakukan evaluasi terhadap peserta.

e. Mengadakan koordinasi diantara unsur yang terlibat langsung

dalam pelatihan.

Kriteria yang perlu diperhatikan sebagai pemandu adalah:

ditentukan oleh SC, terlibat aktif dalam perkaderan LPM,

menguasasi dan memahami materi PJTD, dapat menjadi suri

teladan yang baik, pernah menjadi SC dalam PJTD. Pemandu ini

(mungkin saja) bisa diambil dari pengurus PPMI Dewan Kota, bisa

Pengurus Nasional PPMI atau yang dianggap memiliki kompetensi.

4. Pemateri/Istruktur/Fasilitator;

Bertanggungjawab untuk menyampaikan materi pelatihan

yang dipercayakan kepadanya. Ada beberapa opsi model dalam

menentukan pemateri:

a. Pemateri tunggal

Page 10: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Sebagai pertimbangan saja, lebih efisien menggunakan

sedikit instruktur daripada “setiap sesi gani instruktur”. Hal itu

lebih menghemat waktu instruktur untuk mengenali peserta.

Dengan begini, misal saja ice beaking cukup dilakukan sekali saja,

serta mencegah pengulangan-pengulangan penyampaian materi.

Juga lebih menjamin terciptanya peluang para peserta untuk

memahami apa yang dilatihkan. Yang diantisipasi dari sebuah

pelatihan, ketika setiap sesi ganti pemateri yakni, terkesan

membuang waktu dan tenaga.

Dalam hal pemilihan pembicara, perlu mempehatikan aspek

waktu dan kesibukan serta dana untuk mendatangkannya. Sebab

dalam pendekatan ini, setidaknya mampu mendatangkan

instruktur/pemateri yang bisa tinggal di tempat pelatihan selama

acara berlangsung, mengajar dari sesi ke sesi.

Ini berarti juga perlu memilih pemateri yang bisa

memberikan tugas dengan sangat fokus serta siap bersedia

mengoreksi dan membahas pekerjaan rumah. Fokus, artinya

pekerjaan rumah itu boleh pendek tapi bisa membuat pemateri

melihat seberapa jauh si peserta mengerti apa yang sudah

diajarkan.

Anderas harsono dalam bukunya Agama Saya Adalah

Jurnalisme menuliskan, “Wartawan yang baik belum tentu bisa

menjadi pengajar yang baik. Anda harus mencari wartawan yang

mengerti perjalanan sejarah 300 tahun jurnalisme. Dia juga

mengerti dasar-dasar jurnalisme lewat berbagai konvensi yang

dikembangkan di berbagai belahan dunia. Dia juga sekaligus tahu

cara mengajar, cara mendorong peserta untuk suka berdiskusi dan

memotivasi mereka untuk membaca bahan-bahan bacaan”.

Tidaklah mudah mencari orang-orang dengan kriteria

tersebut, karena mereka rata-rata sibuk. Cari wartawan yang track

record nya bagus.

Page 11: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

b. Model “team fasilitator”

Idealnya pelatihan memang diperlukan tim fasilitator yang

terdiri dari 2 sampai 3 orang, mereka harus merupakan satu tim,

bukan orang-orang yang sekedar diundang dan baru bekerjasama

pada saat itu juga. Fasilitator bertanggung jawab dalam

merencanakan, melaksanakan proses fasilitasi dan mengevaluasi

pelatihan. Mengapa diperlukannya team? tujuannya adalah:

- Agar terbentuk variasi penyampaian dan proses fasilitasi tanpa

kehilangan arah.

- Agar bisa saling menggantikan saat yang satu sedang

berhalangan.

- Agar saling melengkapi saat memfasilitasi suatu aktivitas seperti

game dan sebagainya dimana diperlukan lebih dari satu

fasilitator.

Nb : pada kedua model diatas, dirasa tidak perlu adanya pemandu

latihan. Karena pembicaranya sudah dipastikan bisa hadir setiap saat

di lokasi kegiatan mendampingi peserta. Pembicara bisa diposisikan

sekaligus merangkap sebagai pemandu.

c. Model “ganti sesi, ganti pemateri”

Terkadang SC/panitia memiliki keputusan untuk tetap

menghadirkan banyak pemateri, setiap sesi ganti pemateri. Hal ini

memang tidak apa-apa. Misalnya dengan alasan, untuk

mengenalkan kepada peserta terkait profil-profil pemateri,

pengalaman-pengalaman pemateri supaya peserta lebih termotivasi

karena hadirnya mereka.

Keuntungan lain, pelatihan ini sekaligus sebagai media

untuk menyambung kembali ikatan tali persaudaraan/jaringan

pers mahasiswa dengan pemateri-pemateri tersebut.

Pelatihan dengan model pembicara sedikit (bahkan tunggal)

ini, sebaiknya perlu adanya pemandu latihan. Karena pelatihan

Page 12: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

model ini, kendali penuh ada pada pemandu. Sekaligus mengisi

forum apabila pemateri tidak bisa hadir atau terlambat.

Catatan-catatan:

Untuk meningkatkan keberhasilan program pelatihan ini,

berikut beberapa catatan penting mengenai kriteria fasilitator

(kemampuan fasilitatif) yang disarankan:

- Mampu menerima dan mengelola perbedaan pendapat.

- Mampu memimpin dan mengarahkan pembicaraan tanpa

“memaksakan”.

- Bersedia dan mampu menerima kondisi peserta secara apa

adanya, menghindari memberikan cap buruk, menertawakan

dan sebagainya.

- Memahami keseluruhan pelatihan sehingga bisa mengawal

proses pelatihan dari awal sampai akhir.

- Secara garis besar, disarankan fasilitator yang cukup

berpengalaman dalam membawakan suatu pelatihan bagi orang

dewasa.

5. Peserta;

Adalah calon-calon anggota yang telah lulus seleksi, dan

telah dinyatakan sebagai peserta oleh penyelenggara kegiatan.

Kriteria yang perlu diperhatikan sebagai peserta adalah: terdaftar

sebagai mahasiswa diperguruan tinggi, tidak menjalani skorsing

akademik, bersedia mengikuti seluruh kegiatan pelatihan yang

telah dijadwalkan oleh penyelenggara, lulus seleksi.

4. MEKANISME PELAKSANAAN

Proses pelaksanaan pelatihan dibagi dalam tiga fase, yaitu:

4) Fase persiapan, dalam fase ini dilaksanakan hal-hal sebagi berikut:

Page 13: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

a) Pengurus LPM membentuk Organizing Commite (OC) setidaknya

30 hari sebelum pelaksanaan kegiatan. Namun, apabila

dibentuk lebih awal, akan lebih baik.

b) OC mengusahakan tempat pelatihan dan hal-hal yang

berhubungan dengannya, setidaknya (H-14).

c) Mempersiapkan dan mengusahakan fasilitas-fasilitas

akomodasi, logistic yang diperlukan selama pelatihan

berlangsung, (setidaknya H-2)

d) Menghubungi dan memastikan pemateri/fasilitator maupun

pemandu yang telah ditetapkan.

e) Mengadakan pedaftaran peserta dan jika perlu diadakan seleksi

oleh pengurus LPM, dan menyiapkan hal-hal administratif yang

berkaitan dengan itu, misalnya formulir pendaftaran, pamflet,

kwitansi dan sebagainya.

f) Mempersiapkan bahan-bahan, materi-materi yang diperlukan

untuk pelatihan seperti: Curiculum vitae, topik-topik diskusi,

case study, format seleksi peserta, format presensi, penugasan

peserta, undangan-undangan dan lain sebagainya.

g) Sedapat mungkin diadakan pertemuan/rapat gabungan antara

panitia pelaksana, pemandu (bila perlu pemateri) untuk

menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk

menyukseskan pelatihan. Serta konsultasi agenda ini kepada

pengurus LPM, pengurus PPMI DK, atau Pengurus Nasional

PPMI.

h) Persiapan lain yang belum disebutkan, bisa dikembangkan

sendiri berdasarkan kebutuhan dan kebijakan panitia.

5) Fase pelaksanaan, dalam fase ini dilaksanakan hal-hal sebagai

berikut:

a) Acara pembukaan dengan suasana acara sebagai berikut:

� Pembuka

� Sambutan-sambutan (ketua panitia, PU/pengurus LPM)

Page 14: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

� Sambutan Sekjend/pengurus PPMI DK, atau pengurus

Nasional PPMI. Bila perlu persilahkan Rektor/perwakilan

atau tokoh masyarakat setempat untuk memberikan

sambutan-sambutan.

� Do’a

� Penutup, dilanjutkan dengan penyerahan acar kepada

pengelola latihan.

b) Acara pertama setelah pembukaan adalah cheking peserta dan

perkenalan antara peserta dan panitia, selanjutnya adalah

kontrak belajar.

Nb : Meskipun kontrak belajar ini merupakan kesepakatan panitia &

peserta, namun panitia harus menyusun draft mentah (point-point)

sebelumnya.

c) Pelaksanaan pelatihan selanjutnya dilaksanakan sesuai jadwal

acara yang telah ditetapkan. Dan tetap dijaga suasana

pelatihan yang intelektualitas, persaudaraan dan

menyenangkan.

d) Usahakan pelatihan ini tetap memenuhi materi-materi yang

sudah distandarisasikan (materi-materi pokok PJTD), atau

materi-materi tambahan sebagaimana kebutuhan, bisa berupa

materi muatan lokal sesuai dengan kebiasaan dan latar

belakang LPM setempat.

e) Adanya simulasi, praktek untuk materi-materi tertentu,

misalnya observasi-deskripsi, penulisan, reportase, opini dan

sebagainya.

Nb : Setiap sesi 90 menit. Kalau terlalu panjang, lebih dari 90 menit,

peserta merasa lelah dan konsentrasi menurun. Dalam sehari

maksimal 3 sesi.

Faktor lai yang perlu diperhatikan adalah menulis dan praktik. Boleh

banyak diskusi, namun jangan sampai pers mahasiswa mengabaikan

latihan. Latihan menulis lebih menjamin peserta untuk bisa menulis.

Kecuali untuk materi-materi tertentu (misal, 9 elemen jurnalistik dan

wacana persma) memang mengharuskan untuk diskusi & ceramah

Page 15: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

lebih banyak, dengan pendekatan konstruksi, provokasi dan

kampanye gerakan persma.

f) Acara penutupan dengan susunan sebagai berikut:

� Pembuka

� Sambutan-sambutan (perwakilan peserta, ketua panitia,

PU/ pengurus LPM)

� Sambutan pengurus Sekjend PPMI DK, atau pengurus

Nasional PPMI. Bila perlu persilahkan Rektor/perwakilan

atau juga tokoh masyarakat setempat untuk memberikan

sambutan-sambutan.

� Do’a

� Penutup, dilanjutkan dengan ramah tamah untuk

membangun keakraban.

g) Menambahkan rangakaian hiburan, tekadang juga menjadi

penting untuk merefresh dan wahana untuk membangun

kedekatan, keakraban dan sharing antar peserta, seperti

fieldtrip/jalan-jalan, dll.

6) Fase sesudah pelatihan

a) OC bertanggungjawab atas kesekretariatan (tempat ataupun

inventaris apapun) serta dokumentasi kegiatan.

b) Panitia wajib melakukan evaluasi dan membuat LPJ kepada

pengurus LPM.

c) Pengurus LPM melakukan follow up kepada anggota-anggta

baru dan melakukan pendampingan/monitoring kepada

mereka.

5. MANAJEMEN PELATIHAN

Dalam upaya menciptakan pelaksanaan pelatihan yang baik dan

berkualitas diperlukan manajemen yang baik, yang dimaksud dengan

manajemen pelatihan adalah seni untuk mengatur agar tercapai tujuan

pelatihan. Berdassarkan hal tersebut, maka PJTD merupakan

pelatihan penanaman nilai/ideologis pers mahasiswa, sehingga dalam

Page 16: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

manajemennya harus mendukung pada aspek kesadaran dalam

berpola pikir, laku wartaman, etik. Disamping itu juga tetap

memperhatikan sisi keahlian/skill kejurnalistikan. Hal-hal yang

dimaksud dalam manajemen pelatihan ini adalah :

5) Kurikulum

Kurikulum yang terdapat dalam pedoman ini, merupakan

penggambaran tentang metode pelatihan. Oleh sebab itu,

penerapan kurikulum ini erat kaitannya dengan masalah yang

menyangkut metode-metode yang dipergunakan dalam pelatihan.

Dalam penerapan kurikulum ini agar diperhatikan aspek-aspek:

c) Penyusunan jadwal materi pelatihan

Jadwal ini merupakan suatu gambaran tentang isi dan bentuk-

bentuk pelatihan.

d) Metode penyampaian

Cara menyampaikan materi pada dasarnya harus memenuhi

prinsip penyegaran dan pengembangan gagasan di tingkat

pengelola, serta penyegaran gagasan dan tingkat pemahaman

peserta, dengan demikian diharapkan akan muncul gagasan-

gagasan yang kreatif dan inovatif di dalam forum pelatihan.

Selain itu penyampaian materi harus mencapai target/sasaran

dari tujuan materi, serta membangun suasana forum yang

tidak menjenuhkan.

6) Suasana pelatihan

Suasana pelatihan merupakan komponen penting dalam

kesuksesan pelaksanaan pelatihan, karena suasasan akan

mempengaruhi kondisi psikologis orang-orang (unsure-unsur) yang

terlibat dalam pelatihan. Suasana training harus dilihat secara

komprehensif, karena pelatihan bukan hanya sebatas forum

penyampaian materi, tetapi lebih jauh daripada itu, seluruh

aktifitas sejak dibukanya pelatihan sampai dengan penutupan,

merupakan arena penyelenggaraan latihan.

Page 17: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Dengan demikian pemahaman tentang arena pelatihan tidak

hanya terbatas pada forum saja. Implikasi dari pemahaman

tersebut. suasana pelatihan harus dibangun pada kesuruhan arena

training, sehingga segala aturan akan mengikat pada keseluruhan

kegiatan training, tidak hanya pada saat di forum. Suasana yang

harus dibangun dalam kegiatan pelatihan secara umum adalah

sebagai berikut:

a) Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama unsur

individu dalam pelatihan.

b) Tidak menimbulkan kejenuhan diantara unsur individu dalam

pelatihan.

c) Tercipta kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur

individu dalam pelatihan, berarti menciptakan kesejajaran dan

penyamarataan semua unsur yang ada dalam pelatihan.

d) Terciptanya suasana intelektual, dapat dilakukan dengan cara

penyediaan bahan bacaan di arena pelatihan tersebut dan

menyediakan media tempat mencurahkan buah pemikiran.

Dengan pemahaman bahwa pelatihan adalah seluruh aktfitas

yang dilakukan pada masa pelatihan, maka pada waktu tersebut

seluruh dinamika dan suasana pelatihan harus dibentuk oleh

seluruh komponen, khususnya senior harus memberikan contoh

yang baik kepada juniornya. Dengan demikian suasana training

yang mendidik dan menyenangkan dapat terbangun. Pemilihan

tempat yang perlu diperhatikan juga:

a) Dekat dengan medan liput tempat pelatihan.

b) Lokasi kegiatan mudah dijangkau oleh semua unsur pelatihan.

c) Tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Perlu juga disediakan tempat yang kondusif untuk ramah

tamah tamu-tamu yang hadir, kunjungan kawan-kawan LPM dari

luar, alumni maupun tamu undangan dan kerabat lain. Hal ini

Page 18: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

menjadi penting, atas dasar silaturahmi dan persaudaraan serta

melestarikan kultur kekeluargaan pers mahasiswa.

7) Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang harus dipersiapkan dalam

pelaksanaan pelatihan berdasarkan azaz minimalis, maksudnya

dengan kesiapan logistik yang minimal, kegiatan dapat tetap

berlangsung dengan kualitas yang baik.

Meski minimalis, tata letak dan peralatan ruang pelatihan

perlu di desain sedemikian:

- Satu ruangan yang dapat menampung peserta untuk duduk

dengan membentuk tapal kuda atau U-shape. Ada ruang/space

kosong yang cukup luas di tengah-tengah, untuk memainkan

berbagai aktivitas seperti game dan sebagainya.

- Ruangan sebaiknya tidak silau sinar matahari sehingga bisa •

dilakukan pengaturan terang-gelapnya cahaya ruangan. Hal ini

berguna saat pemutaran film atau slide-slide yang perlu

kegelapan.

- Sangat disarankan agar peserta menggunakan kursi yang

memiliki papan untuk menulis, jadi tidak menggunakan meja

sama sekali. Sebisa mungkin kursi cukup ringan untuk digeser-

geser/diangkat.

- Perencanaan persiapan alat yang akan dipergunakan, akan

dirinci dalam daftar periksa. Terlampir.

- 4 papan flipchart yang berisi masing-masing 10 kertas flipchart

untuk kegiatan diskusi kelompok, beserta spidol.

- Sangat disarankan menggunakan wireless mic bagi fasilitator,

alasannya adalah membantu memproyeksikan suara (hemat

energi fisik) dan memungkinkan mobilitas yang tinggi.

- Layout yang disarankan untuk pelatihan ini bisa dilihat

terlampir.

8) Jumlah Peserta

Page 19: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Jumlah peserta akan mempengaruhi konsentrasi peserta

dalam memahami materi yang diberikan. Berdasarkan pemikiran

tersebut maka jumlah peserta yang ideal dalam PJTD adalah 15,

atau paling maksimal 30 orang perkelas.

Forum dibuat melingkar atau bentuk menyerupai huruf U,

sehingga peserta satu dengan yang lain bisa saling mengamati.

Pemateri atau fasilitator mengambil posisi yang memungkinkan

bisa memberikan perhatian yang sama kepada setiap peserta.

Misalkan di tengah atau bagian depan forum tapi tak terlalu jauh.

Akan tetapi LPM tententu terkadang lebih mengunggulkan

kuantitas calon anggota dengan harapan memiliki jumlah

anggota/kru yang lebih besar, secara kuantitas. Lantas

bagaimana?

Konsekuensinya, pelatihan bisa dibuat ke dalam beberapa

ruang kelas, tanpa mengurangi esensi idealnya kuota. Opsi lain,

mengadakan pelatihan dasar lebih dari satu kali, mendelegasikan

calon anggota ke LPM lain.

Apabila tidak memungkinkan untuk menggunakan semua

opsi itu, maka memasukkan semua peserta yang lebih dari kuota,

adalah pilihan terakhir. Dengan harus tetap memperhatikan seleksi

peserta.

6. SELEKSI

Untuk mendapatkan output yang baik, harus berangkat dari

input dan proses yang baik pula. PJTD merupakan proses

pembentukan output agar sesuai tujuan dan targetnya, maka harus

didukung oleh input yang baik. Calon peserta sebagai bahan baku yang

akan diproses dalam pelatihan harus memiliki kualifikasi tertentu agar

dapat menjadi anggota sesuai dengan harapan. Kualifikasi umum

peserta PJTD adalah sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, dan tidak sedang

menjalani skorsing akademik.

Page 20: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

b. Memiliki intregritas.

c. Cerdas dan intelektual.

d. Memiliki potensi kejurnalistikan.

e. Memiliki keinginan untuk aktif berorganisasi.

Seleksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:

a) Wawancara, berfungsi untuk menguji konsistensi jawaban dan

menggali lebih dalam pengetahuan calon peserta, serta menggali

motivasi dan potensi calon. Apabila motivasi ada distorsi, maka

pewawancara bertugas meluruskan.

b) Minta peserta untuk mengirim dua naskah yang mereka anggap

tebaik. Kita bisa menilai cara seseorang berpikir lewat tulisannya.

c) Melihat keaktifan peserta selama pradiklat. Banyak LPM yang

menyelenggarakan pra diklat, sebelum dilaksankan PJTD.

Kurikulum pra diklat, sementara ini masih diserahkan kepada

masing-masing LPM untuk menyusun berdasarkan kebijakan lokal

masing-masing.

d) Minta kepada calon peserta untuk membaca beberapa referensi

yang telah ditetapkan oleh penyelenggara PJTD.

Penting juga untuk mencari peserta yang standartnya sama. Hal

ini akan memudahkan proses belajar mengajar. Kalau peserta tak

sama standarnya, maka akan membuat kerepotan instruktur.

7. MATERI PELATIHAN

Materi-materi yang disampaikan pada PJTD merupakan materi

dasar yang sifatnya penanaman dasar organiasi, dengan kata lain

sebagai fondasi dalam membentuk anggota LPM.

Pada prinsipnya, tidak ada paksaan untuk menyeragamkan satu

LPM dengan LPM yang lain, mengingat kondisi kultur dan iklim antar

kota tidak sama. Namun, adakalanya sisi-sisi tertentu yang

meniscayakan untuk disama-ratakan, yakni yang menyangkut nilai-

Page 21: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

nilai ideal yang menjiwai ruh persma. Pertimbangan lain, jika fondasi

nilai-nilai ideal tersebut beragam (tidak sama), maka akan

mengakibatkan kontruksi yang lemah.

Materi yang disampaikan dalam PJTD ini, dibagi menjadi dua

kelompok. Yaitu materi pokok dan materi penunjang. Materi pokok

adalah materi yang wajib ada dan disampaikan dalam forum pelatihan.

Materi tersebut meliputi materi yang disampaikan dalam kurikulum.

Adapun materi penunjang yang bisa ditambahkan, :

- Materi yang telah menjadi keharusan untuk ada dalam pelatihan

(misalkan materi perkenalan dan orientasi pelatihan);

- Materi yang berupa prasyarat tercapainya pemahaman materi

pokok;

- Materi yang memiliki hubungan/penurunan dari materi pokok;

- Materi yang memiliki keterkaitan dengan tujuan perkaderan yang

menjadi identitas/karakter lokal LPM.

- Materi yang membantu tercapainya tujuan LPM.

Page 22: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

KURIKULUM PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD):

Materi PJTD

JENJANG:

PJTD

MATERI:

Wacana Pers

ALOKASI WAKTU:

3 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta mengerti akan pentingnya pemahaman tentang wacana pers.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian pers.

• Peserta mampu mengerti dan memahami perbedaan pers umum dan pers

mahasiswa.

• Peserta mampu mengerti dan memahami sejarah pers dan sejarah pers

mahasiswa.

• Peserta mampu mengerti dan memahami orientasi, arah gerak dan

independensi persma, serta Membangun emosi dalam formulasi konsep

idealism.

• Memberikan pemahaman tentang jurnalistik sebagai wadah/alternatif

perjuangan bersama dalam memperjuangkan hak-hak kaum marginal.

• Peserta mampu mengerti dan memahami hubungan pers mahasiswa dan

PPMI.

• Mengetahu sejarah PPMI.

• Mengetahui dan memahami visi-misi PPMI sebagai pergerakan pers

memperjuangan kaum marginal.

• Memahami peta gerakan propaganda PPMI.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:

1. Pengertian pers

a. Pers umum

b. Pers mahasiswa

c. Perbedaan pers mahasiswa dan pers umum

Page 23: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

2. Sejarah pers

a. Sejarah pers dunia

b. Sejarah pers di Indonesia

c. Sejarah persma

3. Orientasi, arah gerak dan independensi persma

4. Fungsi dan peran persma

5. Nilai-nilai persma

6. Ke-PPMI-an

a. Sejarah PPMI

b. Visi dan misi PPMI

c. Jaringan PPMI

d. Arah gerak PPMI

Metode:

Ceramah, tanya jawab, diskusi interaktif.

Evaluasi:

Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam bentuk resume

materi.

Referensi:

- Buku “Menapak jejak Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia”

-

-

- Referensi lain yang relevan.

JENJANG:

PJTD

MATERI:

Pengamatan &

Deskriptif

ALOKASI WAKTU:

6 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum:

Page 24: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Peserta dapat memahami pengamatan secara praktik dan teoritis, serta

mampu mendeskripsikan hasilnya dalam bentuk tulisan.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

• Mengetahui sejauh mana pemahaman mereka dalam melihat sebuah

obyek.

• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian dari kegiatan

pengamatan.

• Peserta mampu mengetahui jenis-jenis kegiatan pengamatan.

• Peserta mampu memfokuskan pengamatan dan pendeskripsian objek

kegiatan pengamatan.

• Peserta mampu mengerti dan mampu memahami metode pengamatan.

• Memahami observasi dan praktisnya.

• Peserta mampu mendeskripsikan kembali hasil pengamatan dan

menuangkannya dalam tulisan.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:

Pengertian pengamatan

Jenis-jenis pengamatan

Objek pengamatan

Metode pengamatan

Tata cara membuat deskripsi.

Metode:

Ceramah, Tanya jawab, diskusi, praktik-simulasi (melakukan pengamatan

dan membuat sebuah deskripsi .

Evaluasi:

- Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam bentuk

simulasi praktik.

- Tulisan/deskripsi hasil praktik pengamatan.

- Koreksi langsung oleh instruktur secara interaktif.

Page 25: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Referensi:

- “Kejarlah Daku Kau Kusekolahkan” oleh Alfian Hamzah

- Buku Jurnalisme Sastrawi.

- Referensi lain yang relevan.

-

JENJANG:

PJTD

MATERI:

Teknik Penggalian Data

dan Reportase

ALOKASI WAKTU:

8 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta dapat memahami reportase secara teoritis dan mampu melakukan

secara praktik.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian dari kegiatan

penggalian data/reportase.

• Peserta mampu mengerti dan memahami teknik-teknik penggalian data.

• Peserta mampu mempersiapkan kelengkapan dan perlengkapan

reportase, menentukan alat, menentukan tema, angle, hipotesa, outline

/draft pertanyaan dan pemilihan narasumber.

• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian dari wawancara.

• Peserta mampu mengetahui jenis-jenis wawancara.

• Peserta mampu mempraktekkan kegiatan penggalian data, reportase dan

mampu mengantisipasi kendala-kendala di lapangan.

• Memahami unsur obyektif dan subyektif.

• Mampu membedakan antara data dan bukan data, fakta dan non fakta

serta memahami perbedaan antara peristiwa, fenomena dan isu.

• Peserta mamahami tehnik wawancara dan mampu mempraktikkannya.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:

1. Teknik penggalian data/reportase.

Page 26: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

2. Persiapan teknis dan non teknis dalam pengalian data.

3. Pengertian wawancara.

4. Jenis, teknik, dan langkah-langkah wawancara.

Metode:

Ceramah, Tanya jawab, diskusi, praktik-simulasi

Evaluasi:

- Presentasi hasil praktik reportase.

- Tulisan hasil praktik reportase.

- Koreksi langsung oleh instruktur secara interaktif.

Referensi:

- Wawancara, Wartawan dan Ratu Kecantikan karya Andreas Harsono.

- The Art of the Interview” oleh Eric Nalder.

- Ten Tips For Better Interview” (www.ijnet.org)

- Referensi lain yang relevan.

JENJANG:

PJTD

MATERI:

Teknik Penulisan Berita

ALOKASI WAKTU:

6 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta dapat memahami penulisan berita secara teoritis, serta mampu

menulis hasil reportase secara baik dan benar.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian berita.

• Memahami kaidah, kerangka, tekhnik, struktur dan bentuk berita.

• Peserta mampu mengetahui jenis-jenis berita.

• Peserta mampu mengerti dan memahami nilai-nilai dalam berita (news

value).

Page 27: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

• Peserta mampu menulis berita dengan benar serta

memilih/menggunakan bahasa yang benar dan efektif.

• Mampu memilah, mengolah dan analisis data, variabel dan menulis

sesuai dengan kerangka dan alur yang sistematis.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:

1. Pengertian berita.

2. Struktur berita.

3. Jenis-jenis berita.

4. Nilai-nilai berita.

5. Pengolahan data.

6. Tehnik penulisan (kaidah, kerangka, alur, tehnik, struktur, bentuk

penulisan berita).

7. Bahasa jurnalistik.

Metode:

Ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi praktik menulis hasil reportase.

Evaluasi:

- Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam bentuk

karya tulisan.

- Koreksi langsung oleh instruktur secara interaktif.

Referensi:

-

-

-

JENJANG:

PJTD

MATERI:

10 Elemen Jurnalistik

ALOKASI WAKTU:

7 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta mengerti soal elemen-elemen jurnalisme.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Page 28: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

• Peserta mampu mengerti dan memahami nilai filosofis sepuluh elemen

jurnalistik tiap-tiap poin

• Peserta mampu melaksanakan poin-poin sembilan sepuluh jurnalistik

dalam ranah aplikatif

• Peserta mampu mengerti dan memahami arti penting sepuluh elemen

jurnalistik khususnya dalam ranah pers mahasiswa

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:

1. Pemapapan poin perpoin sepuluh elemen jurnalistik

2. Nilai filosofis sepuluh elemen jurnalistik

3. Nilai aplikatif sepuluh elemen jurnalistik

4. Arti penting sepuluh elemen jurnalistik

Metode:

Ceramah, tanya jawab, diskusi interaktif

Evaluasi:

Umpan balik pertanyaan langsung dari instruktur kepada peserta.

Referensi:

- Buku Sembilan Elemen Jurnalisme karya Bill Kovach dan Tom

Rosenstiel;

- ”Sembilan Elemen Jurnalisme” resensi buku oleh Andreas Harsono.

- Buku “Agama Saya Adalah Jurnalisme” karya Andreas Harsono.

- Citizen journalism

- Referensi lain yang relevan.

JENJANG:

PJTD

MATERI:

Analisis Kritis

ALOKASI WAKTU:

8 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta dapat memahami konsep analisis kritis dan mempraktekannya.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Page 29: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian analisis kritis.

• Peserta mampu membedakan antara issue, fakta dan data.

• Peserta mampu menganalisis peristiwa fakta, peristiwa, fenomena, isu

dan berita (harian dll).

• Peserta mampu menentukan arah keberpihakan.

• Peserta mampu mengerti dan mengetahui metode analisis kritis.

• Peserta mampu mengaplikasikan dalam bentuk berita.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:

1. Pengertian analisis kritis

2. Klasifikasi issue fakta dan data

3. Peran analisis kritis bagi persma

4. Metode analisis kritis

Metode:

Ceramah, tanya jawab, diskusi, studi kasus

Evaluasi:

Presentasi hasil analisis fakta, peristiwa, fenomena, isu dan berita (harian

dll).

Referensi:

- Buku Eriyanto yang berjudul Analisis Framing dan Analisis Wacana.

-

-

- Referensi lain yang relevan.

JENJANG:

PJTD

MATERI:

Opini

ALOKASI WAKTU:

5 JAM

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta memiliki motivasi menulis serta memahami tehnik membuat tulisan

opini.

Page 30: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Tujuan Pembelajaran Khusus:

• Peserta mampu mengerti dan memahami definisi opini

• Peserta mampu mengetahui perbedaan antara opini dengan berita

• Peserta mampu mengerti dan memahami macam-macam opini

• Peserta mampu menguasai teknik penulisan opini

• Peserta mampu mengetahui kiat-kiat menulis opini

• Peserta mampu menulis opini dengan baik

• Peserta mampu membuat editorial.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:

1. Definisi opini.

2. Perbedaan opini dengan berita.

3. Macam-macam bentuk opini.

4. Teknik penulisan opini.

5. Kiat-kiat menulis.

6. Tehnik membuat editorial.

Metode:

Ceramah, Tanya jawab, diskusi, praktik-simulasi

Evaluasi:

Penugasan membuat tulisan opini, editorial.

Page 31: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

Lampiran-Lampiran

FORMULIR PENDAFTARAN

PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)

(Diisi oleh calon peserta PJTD ketika mendaftar)

Bahwa apa yang saya isi dalam formulir di bawah ini adalah BENAR

adanya.

A. INFORMASI DIRI

1. Nama Lengkap :

Nama Panggilan :

2. Tempat, Tanggal Lahir :

3. Agama :

4. Jenis Kelamin :□ Laki-laki /□Perempuan

5. Status Keluarga :□ Nikah/□ Belum Nikah

6. Alamat Asal :

(Lengkap)

7. Alamat Tinggal :

(Sekarang)

8. No. HP/Telp : Email:

B. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

9. Pendidikan Sekarang :

a. Universitas/Institut :

b. Fakultas :

c. Jurusan :

d. Angkatan/Tahun Masuk:

10. Jenjang Pendidikan Sebelumnya Tahun Masuk Tahun Tamat

a. SD/MI:

b. SMP/MTS:

c. SMA/MA:

d. Lainnya:

Page 32: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

C. PENGALAMAN ORGANISASI

11. Nama organisasi & jabatan yang pernah saya geluti:

Ketika SMA/MA Sekarang (di kampus) Lainnya(sosial &

kemasyarakatan)

a. a. a.

b. b. b.

c. c. c.

d. d. d.

D. INFORMASI BAKAT/MINAT

12. Hoby saya adalah :

13. Keahlian, skill, atau bakat yang saya miliki :

□ Menulis Berita

□ Menulis Opini,

Artikel

□ Wawancara

□ Menulis Karya

Sastra

□ Design Grafis

□ Fotografi

□ Layout

□ Marketing/Advertising

□ …………….

□ …………….

□ …………….

14. Kemampuan Bahasa Asing

a. Inggris : □ Tidak Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus

b. Arab : □ Tidak Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus

c. Lain ………………:□ Tidak Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus

E. LATAR BELAKANG KELUARGA

15. Nama Ayah : Pekerjaan :

16. Nama Ibu : Pekerjaan :

17. Jumlah Saudara Kandung Laki-laki : Perempuan :

18. Saya anak ke :

F. Ke-JURNALISTIK-an

19. Saya tahu LPM …………………………….. dari:

20. Yang mengajak saya masuk LPM :

Page 33: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

21. Alasan (Motivasi) saya ikut LPM :

22. Yang saya harapkan dapat pelajari dalam PJTD nantinya adalah :

G. KONDISI FISIK/KESEHATAN

23. Penyakit/gangguan kesehatan yang sering saya alami adalah:

TANDA TANGAN

……………………………, ……./……………………../……

(…………………………………)

Nama dan tanda tangan

Page 34: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

ABSENSI HARIAN

PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)

Materi :…………………………………………………..

Hari, tanggal :…………………………………………………..

Waktu :…………………………………………………..

Pemateri :…………………………………………………..

No. Nama Fak/Jur Absensi Ket.

Masuk Keluar

1.

Page 35: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

- Setiap sesi pelatihan di absen dua kali (saat masuk forum dan saat

keluar forum)

Page 36: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

GRAFIK KEAKTIFAN PESERTA

Graphic For Participants Activeness

PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)

PJTD LPM :………………………………………………………….

HARI KE :………………………………………………………….

TANGGAL :………………………………………………………….

NAMA PESERTA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Quantitas (jumlah) bicara

Berikan tanda silang (x) pada kolom tersedia setiap kali seorang peserta

berbicara/ memberi gagasan/tanya

- Berfungsi sebagai alat pemantau harian tingkat keaktifan peserta

berdasarkan jumlah/kuantitas bicara.

Page 37: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

- Setiap kali peserta bicara, maka diberi tanda silang/cross (x).

- Berdasarkan grafik dapat diketahui peserta-peserta mana yang paling

rajin memberikan gagasan dan peserta mana yang cenderung pasif

- Diisi oleh instruktur yang bertugas, atau pemandu atau bisa diwakili

SC.

Page 38: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

BIODATA PEMATERI

MATERI/TOPIK :……………………………………………………………………….

TANGGAL :……………………………………………………………………….

WAKTU :……………………………………………………………………….

1. Nama pemateri :

2. Tempat/tanggal lahir :

3. Status : □ Nikah (Jumlah Anak:……..Putra:……. Putri:…….)

□ Belum nikah □ Lainnya :………………………….

4. Pekerjaan tetap sekarang :

5. Alamat tingggal :

6. Nomor Telp/HP :

7. Latar belakang pendidikan Tempat Lulus tahun

a. SD/MI

………………………………

b. SMP/MTs

………………………………

c. SMA/MA

………………………………

d. S1

………………………………

e. S2

………………………………

f. S3

………………………………

8. Pelatihan yang diikuti

(saat di LPM atau diluar LPM)

Tempat Tahun

a. ……………………………….

b. ……………………………….

Page 39: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

c. ……………………………….

d. ……………………………….

e. ……………………………….

f. ……………………………….

g. ……………………………….

9. Pengalaman Organisasi

Kejurnalistikan

Jabatan Tahun

a. ……………………………….

b. ……………………………….

c. ……………………………….

d. ……………………………….

e. ……………………………….

f. ……………………………….

10. Pengalaman organisasi di luar

kejurnalistikan

Jabatan Tahun

a. ……………………………….

b. ……………………………….

c. ……………………………….

d. ……………………………….

e. ……………………………….

f. ……………………………….

11. Hobi :

12. Motto hidup :

13. Tanda tangan :

………………………………., …../……………………./………

(……………………………….……………………………….)

Nama dan tanda tangan

Page 40: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

CONTOH DAFTAR PERIKSA

DAFTAR PERIKSA SEBELUM MEMULAI SESI

No Perihal Ada Catatan

1. Apakah LCD Projector sudah dicoba dan

menyala dengan baik?

2 Apakah posisi bayangan gambar/ukuran

huruf dari LCD Projector sudah tepat,

dan dapat terlihat dari orang yang duduk

paling belakang?

3 Apakah semua powerpoint sudah

tersedia dengan lengkap?

4 Apakah sudah tersedia alat penunjuk

(pointer) untuk menjelaskan di layar

proyektor?

5 Apakah peralatan sound system sudah

dicoba dan berfungsi dengan baik?

Periksa baterai wireless mic

6 Apakah peralatan untuk aktivitas peserta

sudah tersedia dengan lengkap dan

dalam kondisi baik?

(Alat peraga, kertas kerja, dll)

7 Apakah lay out ruangan sudah sesuai

dengan tujuan Sesi?

8

9

10

11

12

Page 41: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013

LAY OUT SEDERHANA RUANG PELATIHAN

(Tertutup dari sinar matahari)

Page 42: Modul PJTD

Operational Procedure

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013