Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Oper a t i ona l Pr ocedur e
PELATI HAN JURNALI STI K
TI NGK AT DASAR (PJTD)
Disusun oleh:
LITBANG NASIONAL
PERHIMPUNAN PERS MAHASISWA INDONESIA (PPMI)
2013
.com
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
KATA PENGANTAR
Salam persma…!!!
Nampaknya tiada ungkapan lain yang lebih pantas terucap selain
rasa syukur kepada Tuhan penguasa alam raya, pencipta jagad semesta,
atas anugrah kekuatan untuk terus berkarya, juga untuk limpahan
semangat sehingga kita terus bisa memberi makna bagi kehidupan orang
lain.
Tuhan YME yang telah memberikan kekuatan serta kemampuan
berfikir dan bekerja. Apa-apa yang telah kami kerjakan ini semoga menjadi
persembahan indah serta kabar gembira bagi kawan-kawan pers
mahasiswa yang disayangi Tuhan.
Operational Procedure ini disusun sebagai bagian dari program
Badan pekerja Litbang Nasional PPMI untuk menawarkan kurikulum
pelatihan yang membantu Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dalam
manajemen pelatihan, program ini sebagaimana telah disepakati saat
MUKENAS PPMI XI di Surabaya.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada kawan-kawan Pengurus
Dewan Kota PPMI yang telah memberikan suplay referensi dari berbagai
bahan yang meliputi buku-buku panduan pelatihan dan karya-karya
penulis professional. Sehingga kami bisa mengkaji dan mempersembahkan
dalam bentuk buku panduan ini.
Kerjasama kawan-kawan pengurus PPMI Nasional maupun Dewan
Kota, mutlak akan menentukan kesuksesan kami dalam melanjutkan
kinerja-kinerja selanjutnya. Kerjasama akan selalu kami harapkan. Semoga
panduan ini bermanfaat. Terimakasih.
Tulungagung, 2 Desember 2012
Penyusun
(Litbang Nasional PPMI)
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TUJUAN
TARGET
UNSUR-UNSUR PELATIHAN
1. Organizing Commite/OC (Panitia Pelaksana Teknis);
2. Steering Commite/SC (Panitia Pengarah);
3. Pemandu Latihan (Master training/pengelola latihan);
4. Pemateri/Istruktur/Fasilitator;
5. Peserta;
MEKANISME PELAKSANAAN
1) Fase persiapan
2) Fase pelaksanaan
3) Fase sesudah pelatihan
MANAJEMEN PELATIHAN
1) Kurikulum
a) Penyusunan jadwal materi pelatihan
b) Metode penyampaian
2) Suasana pelatihan
3) Sarana dan prasarana
4) Jumlah Peserta
SELEKSI
MATERI PELATIHAN
Lampiran-lampiran
KURIKULUM PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD):
FORMULIR PENDAFTARAN
ABSENSI HARIAN
GRAFIK KEAKTIFAN PESERTA
BIODATA PEMATERI
CONTOH DAFTAR PERIKSA
LAY OUT SEDERHANA RUANG PELATIHAN
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
OPERATIONAL PROCEDURE
PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)
1. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar
(PJTD) adalah terdidiknya pers mahasiswa yang berkualitas serta
berkesadaran sebagai kader organisasi yang memperjuangkan kelas
tertindas dalam aspek perjuangan demokrasi.
2. TARGET
Target yang diharapkan paska PJTD dapat dilihat dengan
indikator sebagai berikut:
1. Memiliki kesadaran berorganisasi yang militan dan loyal kepada
nilai-nilai kebenaran.
2. Aktif dalam upaya meningkatkan kemampuan kejurnalistikan yang
profesional.
3. Memiliki motivasi yang tinggi untuk terus produktif dalam berkarya
kejurnalistikan.
4. Selalu siap menjawab pertanyaan seputar materi pelatihan, dengan
mengupayakan jawaban-jawaban yang paling tepat.
3. UNSUR-UNSUR PELATIHAN
Yang dimaksud dengan unsur-unsur pelatihan adalah komponen
yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan PJTD. Unsur-unsur yang
dimaksud adalah:
1. Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM); bertanggung jawab atas
terlaksananya PJTD sebagai penyelenggara kegiatan.
2. Pengurus Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan
Kota yang menaungi LPM terkait; berfungsi untuk mendukung,
back-up serta membantu menyokong LPM penyelenggaraan
pelatihan, serta mewadahi sharing persiapan kegiatan.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Selain institusi diatas, terdapat unsur-unsur yang terlibat dalam
pelaksanaa training secara teknis, yaitu:
1. Organizing Commite/OC (Panitia Pelaksana Teknis);
Bertugas dan bertanggungjawab terhadap segala hal yang
berhubungan dengan teknis penyelenggaraan kegiatan. Tugas-
tugas OC secara garis besar sebagai berikut:
a. Mengusahakan tempat, akomodasi, konsumsi dan fasilitas
lainnya.
b. Mengusahakan pembiayaan dan perijinan pelatihan.
c. Menjamin kenyamanan suasana dan keamanan latihan.
d. Mengusahakan ruangan, peralatan dan penerangan favourable.
e. Bekerjasama dengan unsure-unsur lainnya dalam rangka
menyukseskan jalannya kegiatan.
Kriteria yang sebaiknya dipenuhi sebagai OC adalah:
anggota tetap LPM yang pernah mengikuti PJTD, pernah mengikuti
follow-up PJTD atau dianggap telah turut serta berproses dalam
kinerja LPM secara aktif.
Berikut ini job description kepanitiaan teknis yang biasa
dipakai dalam penyelenggaraan PJTD:
a) Ketua
1. Bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan kegiatan.
2. Mengkoordinir kerja-kerja kepanitiaan.
3. Mengambil kepeloporan dalam kerja kepanitiaan.
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan umum LPM.
b) Sekretaris
1. Membantu kerja-kerja ketua.
2. Menggantikan ketua panitia bila berhalangan.
3. Membuat notulensi/proseding rapat kepanitiaan.
4. Membuat proposal kegiatan dan sponsorship.
5. Bertanggung jawab dan kendali atas keluar masuk surat.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
6. Menginventarisir kebutuhan kepanitiaan.
7. Membuat LPJ bersama ketua panitia.
c) Bendahara
1. Membuat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kegiatan.
2. Bertanggung jawab dan mengatur lalu lintas budget.
3. Memperhatikan kesejahteraan panitia.
4. Membuat pembukuan keuangan.
d) Sie Kesekretariatan dan Rekrutment
1. Mensosialisasikan program PJTD kepada mahasiswa.
2. Merekrut calon anggota sebelum diseleksi.
3. Bertanggung jawab mengatur administrasi akomodasi dan
registrasi.
4. Menyediakan press card dan sertifikat peserta.
5. Membuat dan bertanggung jawab atas absensi setiap
pertemuan.
6. Menggandakan dan mengatur draft materi yang sudah
disusun oleh penanggungjawab materi.
7. Menyediakan kebutuhan materi (ATK, plano, spidol, kertas
dan lain –lain.)
8. Bersama sekretaris panitia, membuat dan bertanggung
jawab atas kearsipan dan inventaris kepanitiaan.
9. Bertanggung jawab dan membuat dokumentasi seluruh
kegiatan.
e) Sie Acara
1. Merancang tekhnis acara berdasarkan Term of Referenc
(TOR).
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
2. Bertanggung jawab untuk menghadirkan perangkat acara.
3. Bertanggung jawab jalannya tekhnis acara / ceremonial
(MC).
4. Bertanggung jawab untuk mengkondisikan ruang forum.
f) Sie Konsumsi
1. Bertanggung jawab dan merencanakan pengadaan
konsumsi.
2. Mengatur dan bertanggung jawab distribusi konsumsi
panitia, undangan, dan peserta.
g) Sie DPAT
1. Merencanakan dan bertanggung jawab atas persediaan
transportasi kepanitaan dan perserta.
2. Mentabulasi tempat pertemuan, penginapan, dan alat
kebutuhan semua kegiatan.
3. Pengadaan tempat pertemuan, penginapan, dan alat
kebutuhan semua kegiatan.
4. Membuat publikasi (baliho, spanduk, dan lain-lain).
5. Mempersiapkan dan menata tempat sebelum dan sesudah
forum.
6. Mempersiapkan dan membuat dekorasi ruangan.
7. Menyediakan semua keperluan kepanitiaan.
8. Menyediakan tempat dan peralatan ibadah.
h) Sie Humas
1. Membuat list target sponsor, donatur dan mengkoordinir
penggalian dana.
2. Melakukan dan bertanggung jawab atas kerja penggalian
dana.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
3. Bertanggug jawab atas informasi kegiatan.
4. Mensosialisasi kegiatan PJTD kepada khalayak umum.
5. Mendistribusikan surat.
6. Mengakomodir keluhan, usulan, maupun saran peserta.
7. Menjadi penghubung panitia dan peserta dengan pihak-
pihak yang berkepentingan.
i) Sie Kesehatan
1. Menyediakan segala kebutuhan terkait kesehatan.
2. Bertanggung jawab atas kesehatan panitia dan peserta.
2. Steering Commite/SC (Panitia Pengarah);
Bertugas dan bertanggung jawab untuk mengarahkan
persiapan pelaksanaan latihan. Tugas-tugas SC secara garis besar
sebagai berikut:
a. Menyiapkan perangkat lunak pelatihan (misalnya meliputi: TOR
kegiatan, juklak/juknis, jadwal agenda)
b. Mengarahkan OC dalam pelaksanaan pelatihan, Mengevaluasi
dan memberikan masukan atas kinerja kepanitiaan
c. Menentukan pemateri/instruktur/fasilitator.
d. Menentukan pemandu pelatihan (bila pelatihan memerlukan
pemandu).
Nb : SC bisa merangkap sekaligus sebagai penanggung jawab
materi, yang berarti harus menyusun draft materi, TOR per-
acara/materi.
Kriteria yang sebaiknya dipenuhi sebagai SC sebagai
berikut: Terlibat aktif dalam perkaderan LPM, utamakan yang
pernah menjadi OC dalam PJTD.
3. Pemandu Latihan (Master training/pengelola latihan);
Untuk mempermudah manajemen pelatihan, terkadang
diperlukan adanya pemandu latihan. Akan tetapi hal itu bukanlah
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
keharusan. Semua tergantung pada keputusan pengurus LPM,
terutama keputusan SC.
Bila memang diputuskan adanya pemandu latihan, maka
unsure ini bertugas dan bertanggung jawab untuk memimpin
mengawasi dan mengarahkan latihan. Sejak dibukannya/dibentu
kepanitiaan PJTD, tanggungjawab pengelolaan latihan berada
sepenuhnya dalam tanggungjawab pemandu, sampai latihan
dinyatakan ditutup. Tugas-tugas pokok pemandu latihan secara
garis besar sebagai berikut:
a. Memimpin latihan, baik di dalam forum maupun diluar forum.
b. Memberikan materi apabila pemateri/instruktur/fasilitator
tidak dapat hadir.
c. Menyampaikan pengantar materi apabila pemateri/instruktur/
fasilitator terlambat hadir.
Tugas lain :
d. Melakukan evaluasi terhadap peserta.
e. Mengadakan koordinasi diantara unsur yang terlibat langsung
dalam pelatihan.
Kriteria yang perlu diperhatikan sebagai pemandu adalah:
ditentukan oleh SC, terlibat aktif dalam perkaderan LPM,
menguasasi dan memahami materi PJTD, dapat menjadi suri
teladan yang baik, pernah menjadi SC dalam PJTD. Pemandu ini
(mungkin saja) bisa diambil dari pengurus PPMI Dewan Kota, bisa
Pengurus Nasional PPMI atau yang dianggap memiliki kompetensi.
4. Pemateri/Istruktur/Fasilitator;
Bertanggungjawab untuk menyampaikan materi pelatihan
yang dipercayakan kepadanya. Ada beberapa opsi model dalam
menentukan pemateri:
a. Pemateri tunggal
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Sebagai pertimbangan saja, lebih efisien menggunakan
sedikit instruktur daripada “setiap sesi gani instruktur”. Hal itu
lebih menghemat waktu instruktur untuk mengenali peserta.
Dengan begini, misal saja ice beaking cukup dilakukan sekali saja,
serta mencegah pengulangan-pengulangan penyampaian materi.
Juga lebih menjamin terciptanya peluang para peserta untuk
memahami apa yang dilatihkan. Yang diantisipasi dari sebuah
pelatihan, ketika setiap sesi ganti pemateri yakni, terkesan
membuang waktu dan tenaga.
Dalam hal pemilihan pembicara, perlu mempehatikan aspek
waktu dan kesibukan serta dana untuk mendatangkannya. Sebab
dalam pendekatan ini, setidaknya mampu mendatangkan
instruktur/pemateri yang bisa tinggal di tempat pelatihan selama
acara berlangsung, mengajar dari sesi ke sesi.
Ini berarti juga perlu memilih pemateri yang bisa
memberikan tugas dengan sangat fokus serta siap bersedia
mengoreksi dan membahas pekerjaan rumah. Fokus, artinya
pekerjaan rumah itu boleh pendek tapi bisa membuat pemateri
melihat seberapa jauh si peserta mengerti apa yang sudah
diajarkan.
Anderas harsono dalam bukunya Agama Saya Adalah
Jurnalisme menuliskan, “Wartawan yang baik belum tentu bisa
menjadi pengajar yang baik. Anda harus mencari wartawan yang
mengerti perjalanan sejarah 300 tahun jurnalisme. Dia juga
mengerti dasar-dasar jurnalisme lewat berbagai konvensi yang
dikembangkan di berbagai belahan dunia. Dia juga sekaligus tahu
cara mengajar, cara mendorong peserta untuk suka berdiskusi dan
memotivasi mereka untuk membaca bahan-bahan bacaan”.
Tidaklah mudah mencari orang-orang dengan kriteria
tersebut, karena mereka rata-rata sibuk. Cari wartawan yang track
record nya bagus.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
b. Model “team fasilitator”
Idealnya pelatihan memang diperlukan tim fasilitator yang
terdiri dari 2 sampai 3 orang, mereka harus merupakan satu tim,
bukan orang-orang yang sekedar diundang dan baru bekerjasama
pada saat itu juga. Fasilitator bertanggung jawab dalam
merencanakan, melaksanakan proses fasilitasi dan mengevaluasi
pelatihan. Mengapa diperlukannya team? tujuannya adalah:
- Agar terbentuk variasi penyampaian dan proses fasilitasi tanpa
kehilangan arah.
- Agar bisa saling menggantikan saat yang satu sedang
berhalangan.
- Agar saling melengkapi saat memfasilitasi suatu aktivitas seperti
game dan sebagainya dimana diperlukan lebih dari satu
fasilitator.
Nb : pada kedua model diatas, dirasa tidak perlu adanya pemandu
latihan. Karena pembicaranya sudah dipastikan bisa hadir setiap saat
di lokasi kegiatan mendampingi peserta. Pembicara bisa diposisikan
sekaligus merangkap sebagai pemandu.
c. Model “ganti sesi, ganti pemateri”
Terkadang SC/panitia memiliki keputusan untuk tetap
menghadirkan banyak pemateri, setiap sesi ganti pemateri. Hal ini
memang tidak apa-apa. Misalnya dengan alasan, untuk
mengenalkan kepada peserta terkait profil-profil pemateri,
pengalaman-pengalaman pemateri supaya peserta lebih termotivasi
karena hadirnya mereka.
Keuntungan lain, pelatihan ini sekaligus sebagai media
untuk menyambung kembali ikatan tali persaudaraan/jaringan
pers mahasiswa dengan pemateri-pemateri tersebut.
Pelatihan dengan model pembicara sedikit (bahkan tunggal)
ini, sebaiknya perlu adanya pemandu latihan. Karena pelatihan
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
model ini, kendali penuh ada pada pemandu. Sekaligus mengisi
forum apabila pemateri tidak bisa hadir atau terlambat.
Catatan-catatan:
Untuk meningkatkan keberhasilan program pelatihan ini,
berikut beberapa catatan penting mengenai kriteria fasilitator
(kemampuan fasilitatif) yang disarankan:
- Mampu menerima dan mengelola perbedaan pendapat.
- Mampu memimpin dan mengarahkan pembicaraan tanpa
“memaksakan”.
- Bersedia dan mampu menerima kondisi peserta secara apa
adanya, menghindari memberikan cap buruk, menertawakan
dan sebagainya.
- Memahami keseluruhan pelatihan sehingga bisa mengawal
proses pelatihan dari awal sampai akhir.
- Secara garis besar, disarankan fasilitator yang cukup
berpengalaman dalam membawakan suatu pelatihan bagi orang
dewasa.
5. Peserta;
Adalah calon-calon anggota yang telah lulus seleksi, dan
telah dinyatakan sebagai peserta oleh penyelenggara kegiatan.
Kriteria yang perlu diperhatikan sebagai peserta adalah: terdaftar
sebagai mahasiswa diperguruan tinggi, tidak menjalani skorsing
akademik, bersedia mengikuti seluruh kegiatan pelatihan yang
telah dijadwalkan oleh penyelenggara, lulus seleksi.
4. MEKANISME PELAKSANAAN
Proses pelaksanaan pelatihan dibagi dalam tiga fase, yaitu:
4) Fase persiapan, dalam fase ini dilaksanakan hal-hal sebagi berikut:
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
a) Pengurus LPM membentuk Organizing Commite (OC) setidaknya
30 hari sebelum pelaksanaan kegiatan. Namun, apabila
dibentuk lebih awal, akan lebih baik.
b) OC mengusahakan tempat pelatihan dan hal-hal yang
berhubungan dengannya, setidaknya (H-14).
c) Mempersiapkan dan mengusahakan fasilitas-fasilitas
akomodasi, logistic yang diperlukan selama pelatihan
berlangsung, (setidaknya H-2)
d) Menghubungi dan memastikan pemateri/fasilitator maupun
pemandu yang telah ditetapkan.
e) Mengadakan pedaftaran peserta dan jika perlu diadakan seleksi
oleh pengurus LPM, dan menyiapkan hal-hal administratif yang
berkaitan dengan itu, misalnya formulir pendaftaran, pamflet,
kwitansi dan sebagainya.
f) Mempersiapkan bahan-bahan, materi-materi yang diperlukan
untuk pelatihan seperti: Curiculum vitae, topik-topik diskusi,
case study, format seleksi peserta, format presensi, penugasan
peserta, undangan-undangan dan lain sebagainya.
g) Sedapat mungkin diadakan pertemuan/rapat gabungan antara
panitia pelaksana, pemandu (bila perlu pemateri) untuk
menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
menyukseskan pelatihan. Serta konsultasi agenda ini kepada
pengurus LPM, pengurus PPMI DK, atau Pengurus Nasional
PPMI.
h) Persiapan lain yang belum disebutkan, bisa dikembangkan
sendiri berdasarkan kebutuhan dan kebijakan panitia.
5) Fase pelaksanaan, dalam fase ini dilaksanakan hal-hal sebagai
berikut:
a) Acara pembukaan dengan suasana acara sebagai berikut:
� Pembuka
� Sambutan-sambutan (ketua panitia, PU/pengurus LPM)
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
� Sambutan Sekjend/pengurus PPMI DK, atau pengurus
Nasional PPMI. Bila perlu persilahkan Rektor/perwakilan
atau tokoh masyarakat setempat untuk memberikan
sambutan-sambutan.
� Do’a
� Penutup, dilanjutkan dengan penyerahan acar kepada
pengelola latihan.
b) Acara pertama setelah pembukaan adalah cheking peserta dan
perkenalan antara peserta dan panitia, selanjutnya adalah
kontrak belajar.
Nb : Meskipun kontrak belajar ini merupakan kesepakatan panitia &
peserta, namun panitia harus menyusun draft mentah (point-point)
sebelumnya.
c) Pelaksanaan pelatihan selanjutnya dilaksanakan sesuai jadwal
acara yang telah ditetapkan. Dan tetap dijaga suasana
pelatihan yang intelektualitas, persaudaraan dan
menyenangkan.
d) Usahakan pelatihan ini tetap memenuhi materi-materi yang
sudah distandarisasikan (materi-materi pokok PJTD), atau
materi-materi tambahan sebagaimana kebutuhan, bisa berupa
materi muatan lokal sesuai dengan kebiasaan dan latar
belakang LPM setempat.
e) Adanya simulasi, praktek untuk materi-materi tertentu,
misalnya observasi-deskripsi, penulisan, reportase, opini dan
sebagainya.
Nb : Setiap sesi 90 menit. Kalau terlalu panjang, lebih dari 90 menit,
peserta merasa lelah dan konsentrasi menurun. Dalam sehari
maksimal 3 sesi.
Faktor lai yang perlu diperhatikan adalah menulis dan praktik. Boleh
banyak diskusi, namun jangan sampai pers mahasiswa mengabaikan
latihan. Latihan menulis lebih menjamin peserta untuk bisa menulis.
Kecuali untuk materi-materi tertentu (misal, 9 elemen jurnalistik dan
wacana persma) memang mengharuskan untuk diskusi & ceramah
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
lebih banyak, dengan pendekatan konstruksi, provokasi dan
kampanye gerakan persma.
f) Acara penutupan dengan susunan sebagai berikut:
� Pembuka
� Sambutan-sambutan (perwakilan peserta, ketua panitia,
PU/ pengurus LPM)
� Sambutan pengurus Sekjend PPMI DK, atau pengurus
Nasional PPMI. Bila perlu persilahkan Rektor/perwakilan
atau juga tokoh masyarakat setempat untuk memberikan
sambutan-sambutan.
� Do’a
� Penutup, dilanjutkan dengan ramah tamah untuk
membangun keakraban.
g) Menambahkan rangakaian hiburan, tekadang juga menjadi
penting untuk merefresh dan wahana untuk membangun
kedekatan, keakraban dan sharing antar peserta, seperti
fieldtrip/jalan-jalan, dll.
6) Fase sesudah pelatihan
a) OC bertanggungjawab atas kesekretariatan (tempat ataupun
inventaris apapun) serta dokumentasi kegiatan.
b) Panitia wajib melakukan evaluasi dan membuat LPJ kepada
pengurus LPM.
c) Pengurus LPM melakukan follow up kepada anggota-anggta
baru dan melakukan pendampingan/monitoring kepada
mereka.
5. MANAJEMEN PELATIHAN
Dalam upaya menciptakan pelaksanaan pelatihan yang baik dan
berkualitas diperlukan manajemen yang baik, yang dimaksud dengan
manajemen pelatihan adalah seni untuk mengatur agar tercapai tujuan
pelatihan. Berdassarkan hal tersebut, maka PJTD merupakan
pelatihan penanaman nilai/ideologis pers mahasiswa, sehingga dalam
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
manajemennya harus mendukung pada aspek kesadaran dalam
berpola pikir, laku wartaman, etik. Disamping itu juga tetap
memperhatikan sisi keahlian/skill kejurnalistikan. Hal-hal yang
dimaksud dalam manajemen pelatihan ini adalah :
5) Kurikulum
Kurikulum yang terdapat dalam pedoman ini, merupakan
penggambaran tentang metode pelatihan. Oleh sebab itu,
penerapan kurikulum ini erat kaitannya dengan masalah yang
menyangkut metode-metode yang dipergunakan dalam pelatihan.
Dalam penerapan kurikulum ini agar diperhatikan aspek-aspek:
c) Penyusunan jadwal materi pelatihan
Jadwal ini merupakan suatu gambaran tentang isi dan bentuk-
bentuk pelatihan.
d) Metode penyampaian
Cara menyampaikan materi pada dasarnya harus memenuhi
prinsip penyegaran dan pengembangan gagasan di tingkat
pengelola, serta penyegaran gagasan dan tingkat pemahaman
peserta, dengan demikian diharapkan akan muncul gagasan-
gagasan yang kreatif dan inovatif di dalam forum pelatihan.
Selain itu penyampaian materi harus mencapai target/sasaran
dari tujuan materi, serta membangun suasana forum yang
tidak menjenuhkan.
6) Suasana pelatihan
Suasana pelatihan merupakan komponen penting dalam
kesuksesan pelaksanaan pelatihan, karena suasasan akan
mempengaruhi kondisi psikologis orang-orang (unsure-unsur) yang
terlibat dalam pelatihan. Suasana training harus dilihat secara
komprehensif, karena pelatihan bukan hanya sebatas forum
penyampaian materi, tetapi lebih jauh daripada itu, seluruh
aktifitas sejak dibukanya pelatihan sampai dengan penutupan,
merupakan arena penyelenggaraan latihan.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Dengan demikian pemahaman tentang arena pelatihan tidak
hanya terbatas pada forum saja. Implikasi dari pemahaman
tersebut. suasana pelatihan harus dibangun pada kesuruhan arena
training, sehingga segala aturan akan mengikat pada keseluruhan
kegiatan training, tidak hanya pada saat di forum. Suasana yang
harus dibangun dalam kegiatan pelatihan secara umum adalah
sebagai berikut:
a) Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama unsur
individu dalam pelatihan.
b) Tidak menimbulkan kejenuhan diantara unsur individu dalam
pelatihan.
c) Tercipta kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur
individu dalam pelatihan, berarti menciptakan kesejajaran dan
penyamarataan semua unsur yang ada dalam pelatihan.
d) Terciptanya suasana intelektual, dapat dilakukan dengan cara
penyediaan bahan bacaan di arena pelatihan tersebut dan
menyediakan media tempat mencurahkan buah pemikiran.
Dengan pemahaman bahwa pelatihan adalah seluruh aktfitas
yang dilakukan pada masa pelatihan, maka pada waktu tersebut
seluruh dinamika dan suasana pelatihan harus dibentuk oleh
seluruh komponen, khususnya senior harus memberikan contoh
yang baik kepada juniornya. Dengan demikian suasana training
yang mendidik dan menyenangkan dapat terbangun. Pemilihan
tempat yang perlu diperhatikan juga:
a) Dekat dengan medan liput tempat pelatihan.
b) Lokasi kegiatan mudah dijangkau oleh semua unsur pelatihan.
c) Tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Perlu juga disediakan tempat yang kondusif untuk ramah
tamah tamu-tamu yang hadir, kunjungan kawan-kawan LPM dari
luar, alumni maupun tamu undangan dan kerabat lain. Hal ini
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
menjadi penting, atas dasar silaturahmi dan persaudaraan serta
melestarikan kultur kekeluargaan pers mahasiswa.
7) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang harus dipersiapkan dalam
pelaksanaan pelatihan berdasarkan azaz minimalis, maksudnya
dengan kesiapan logistik yang minimal, kegiatan dapat tetap
berlangsung dengan kualitas yang baik.
Meski minimalis, tata letak dan peralatan ruang pelatihan
perlu di desain sedemikian:
- Satu ruangan yang dapat menampung peserta untuk duduk
dengan membentuk tapal kuda atau U-shape. Ada ruang/space
kosong yang cukup luas di tengah-tengah, untuk memainkan
berbagai aktivitas seperti game dan sebagainya.
- Ruangan sebaiknya tidak silau sinar matahari sehingga bisa •
dilakukan pengaturan terang-gelapnya cahaya ruangan. Hal ini
berguna saat pemutaran film atau slide-slide yang perlu
kegelapan.
- Sangat disarankan agar peserta menggunakan kursi yang
memiliki papan untuk menulis, jadi tidak menggunakan meja
sama sekali. Sebisa mungkin kursi cukup ringan untuk digeser-
geser/diangkat.
- Perencanaan persiapan alat yang akan dipergunakan, akan
dirinci dalam daftar periksa. Terlampir.
- 4 papan flipchart yang berisi masing-masing 10 kertas flipchart
untuk kegiatan diskusi kelompok, beserta spidol.
- Sangat disarankan menggunakan wireless mic bagi fasilitator,
alasannya adalah membantu memproyeksikan suara (hemat
energi fisik) dan memungkinkan mobilitas yang tinggi.
- Layout yang disarankan untuk pelatihan ini bisa dilihat
terlampir.
8) Jumlah Peserta
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Jumlah peserta akan mempengaruhi konsentrasi peserta
dalam memahami materi yang diberikan. Berdasarkan pemikiran
tersebut maka jumlah peserta yang ideal dalam PJTD adalah 15,
atau paling maksimal 30 orang perkelas.
Forum dibuat melingkar atau bentuk menyerupai huruf U,
sehingga peserta satu dengan yang lain bisa saling mengamati.
Pemateri atau fasilitator mengambil posisi yang memungkinkan
bisa memberikan perhatian yang sama kepada setiap peserta.
Misalkan di tengah atau bagian depan forum tapi tak terlalu jauh.
Akan tetapi LPM tententu terkadang lebih mengunggulkan
kuantitas calon anggota dengan harapan memiliki jumlah
anggota/kru yang lebih besar, secara kuantitas. Lantas
bagaimana?
Konsekuensinya, pelatihan bisa dibuat ke dalam beberapa
ruang kelas, tanpa mengurangi esensi idealnya kuota. Opsi lain,
mengadakan pelatihan dasar lebih dari satu kali, mendelegasikan
calon anggota ke LPM lain.
Apabila tidak memungkinkan untuk menggunakan semua
opsi itu, maka memasukkan semua peserta yang lebih dari kuota,
adalah pilihan terakhir. Dengan harus tetap memperhatikan seleksi
peserta.
6. SELEKSI
Untuk mendapatkan output yang baik, harus berangkat dari
input dan proses yang baik pula. PJTD merupakan proses
pembentukan output agar sesuai tujuan dan targetnya, maka harus
didukung oleh input yang baik. Calon peserta sebagai bahan baku yang
akan diproses dalam pelatihan harus memiliki kualifikasi tertentu agar
dapat menjadi anggota sesuai dengan harapan. Kualifikasi umum
peserta PJTD adalah sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, dan tidak sedang
menjalani skorsing akademik.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
b. Memiliki intregritas.
c. Cerdas dan intelektual.
d. Memiliki potensi kejurnalistikan.
e. Memiliki keinginan untuk aktif berorganisasi.
Seleksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:
a) Wawancara, berfungsi untuk menguji konsistensi jawaban dan
menggali lebih dalam pengetahuan calon peserta, serta menggali
motivasi dan potensi calon. Apabila motivasi ada distorsi, maka
pewawancara bertugas meluruskan.
b) Minta peserta untuk mengirim dua naskah yang mereka anggap
tebaik. Kita bisa menilai cara seseorang berpikir lewat tulisannya.
c) Melihat keaktifan peserta selama pradiklat. Banyak LPM yang
menyelenggarakan pra diklat, sebelum dilaksankan PJTD.
Kurikulum pra diklat, sementara ini masih diserahkan kepada
masing-masing LPM untuk menyusun berdasarkan kebijakan lokal
masing-masing.
d) Minta kepada calon peserta untuk membaca beberapa referensi
yang telah ditetapkan oleh penyelenggara PJTD.
Penting juga untuk mencari peserta yang standartnya sama. Hal
ini akan memudahkan proses belajar mengajar. Kalau peserta tak
sama standarnya, maka akan membuat kerepotan instruktur.
7. MATERI PELATIHAN
Materi-materi yang disampaikan pada PJTD merupakan materi
dasar yang sifatnya penanaman dasar organiasi, dengan kata lain
sebagai fondasi dalam membentuk anggota LPM.
Pada prinsipnya, tidak ada paksaan untuk menyeragamkan satu
LPM dengan LPM yang lain, mengingat kondisi kultur dan iklim antar
kota tidak sama. Namun, adakalanya sisi-sisi tertentu yang
meniscayakan untuk disama-ratakan, yakni yang menyangkut nilai-
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
nilai ideal yang menjiwai ruh persma. Pertimbangan lain, jika fondasi
nilai-nilai ideal tersebut beragam (tidak sama), maka akan
mengakibatkan kontruksi yang lemah.
Materi yang disampaikan dalam PJTD ini, dibagi menjadi dua
kelompok. Yaitu materi pokok dan materi penunjang. Materi pokok
adalah materi yang wajib ada dan disampaikan dalam forum pelatihan.
Materi tersebut meliputi materi yang disampaikan dalam kurikulum.
Adapun materi penunjang yang bisa ditambahkan, :
- Materi yang telah menjadi keharusan untuk ada dalam pelatihan
(misalkan materi perkenalan dan orientasi pelatihan);
- Materi yang berupa prasyarat tercapainya pemahaman materi
pokok;
- Materi yang memiliki hubungan/penurunan dari materi pokok;
- Materi yang memiliki keterkaitan dengan tujuan perkaderan yang
menjadi identitas/karakter lokal LPM.
- Materi yang membantu tercapainya tujuan LPM.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
KURIKULUM PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD):
Materi PJTD
JENJANG:
PJTD
MATERI:
Wacana Pers
ALOKASI WAKTU:
3 JAM
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta mengerti akan pentingnya pemahaman tentang wacana pers.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian pers.
• Peserta mampu mengerti dan memahami perbedaan pers umum dan pers
mahasiswa.
• Peserta mampu mengerti dan memahami sejarah pers dan sejarah pers
mahasiswa.
• Peserta mampu mengerti dan memahami orientasi, arah gerak dan
independensi persma, serta Membangun emosi dalam formulasi konsep
idealism.
• Memberikan pemahaman tentang jurnalistik sebagai wadah/alternatif
perjuangan bersama dalam memperjuangkan hak-hak kaum marginal.
• Peserta mampu mengerti dan memahami hubungan pers mahasiswa dan
PPMI.
• Mengetahu sejarah PPMI.
• Mengetahui dan memahami visi-misi PPMI sebagai pergerakan pers
memperjuangan kaum marginal.
• Memahami peta gerakan propaganda PPMI.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
1. Pengertian pers
a. Pers umum
b. Pers mahasiswa
c. Perbedaan pers mahasiswa dan pers umum
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
2. Sejarah pers
a. Sejarah pers dunia
b. Sejarah pers di Indonesia
c. Sejarah persma
3. Orientasi, arah gerak dan independensi persma
4. Fungsi dan peran persma
5. Nilai-nilai persma
6. Ke-PPMI-an
a. Sejarah PPMI
b. Visi dan misi PPMI
c. Jaringan PPMI
d. Arah gerak PPMI
Metode:
Ceramah, tanya jawab, diskusi interaktif.
Evaluasi:
Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam bentuk resume
materi.
Referensi:
- Buku “Menapak jejak Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia”
-
-
- Referensi lain yang relevan.
JENJANG:
PJTD
MATERI:
Pengamatan &
Deskriptif
ALOKASI WAKTU:
6 JAM
Tujuan Pembelajaran Umum:
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Peserta dapat memahami pengamatan secara praktik dan teoritis, serta
mampu mendeskripsikan hasilnya dalam bentuk tulisan.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
• Mengetahui sejauh mana pemahaman mereka dalam melihat sebuah
obyek.
• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian dari kegiatan
pengamatan.
• Peserta mampu mengetahui jenis-jenis kegiatan pengamatan.
• Peserta mampu memfokuskan pengamatan dan pendeskripsian objek
kegiatan pengamatan.
• Peserta mampu mengerti dan mampu memahami metode pengamatan.
• Memahami observasi dan praktisnya.
• Peserta mampu mendeskripsikan kembali hasil pengamatan dan
menuangkannya dalam tulisan.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
Pengertian pengamatan
Jenis-jenis pengamatan
Objek pengamatan
Metode pengamatan
Tata cara membuat deskripsi.
Metode:
Ceramah, Tanya jawab, diskusi, praktik-simulasi (melakukan pengamatan
dan membuat sebuah deskripsi .
Evaluasi:
- Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam bentuk
simulasi praktik.
- Tulisan/deskripsi hasil praktik pengamatan.
- Koreksi langsung oleh instruktur secara interaktif.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Referensi:
- “Kejarlah Daku Kau Kusekolahkan” oleh Alfian Hamzah
- Buku Jurnalisme Sastrawi.
- Referensi lain yang relevan.
-
JENJANG:
PJTD
MATERI:
Teknik Penggalian Data
dan Reportase
ALOKASI WAKTU:
8 JAM
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta dapat memahami reportase secara teoritis dan mampu melakukan
secara praktik.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian dari kegiatan
penggalian data/reportase.
• Peserta mampu mengerti dan memahami teknik-teknik penggalian data.
• Peserta mampu mempersiapkan kelengkapan dan perlengkapan
reportase, menentukan alat, menentukan tema, angle, hipotesa, outline
/draft pertanyaan dan pemilihan narasumber.
• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian dari wawancara.
• Peserta mampu mengetahui jenis-jenis wawancara.
• Peserta mampu mempraktekkan kegiatan penggalian data, reportase dan
mampu mengantisipasi kendala-kendala di lapangan.
• Memahami unsur obyektif dan subyektif.
• Mampu membedakan antara data dan bukan data, fakta dan non fakta
serta memahami perbedaan antara peristiwa, fenomena dan isu.
• Peserta mamahami tehnik wawancara dan mampu mempraktikkannya.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
1. Teknik penggalian data/reportase.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
2. Persiapan teknis dan non teknis dalam pengalian data.
3. Pengertian wawancara.
4. Jenis, teknik, dan langkah-langkah wawancara.
Metode:
Ceramah, Tanya jawab, diskusi, praktik-simulasi
Evaluasi:
- Presentasi hasil praktik reportase.
- Tulisan hasil praktik reportase.
- Koreksi langsung oleh instruktur secara interaktif.
Referensi:
- Wawancara, Wartawan dan Ratu Kecantikan karya Andreas Harsono.
- The Art of the Interview” oleh Eric Nalder.
- Ten Tips For Better Interview” (www.ijnet.org)
- Referensi lain yang relevan.
JENJANG:
PJTD
MATERI:
Teknik Penulisan Berita
ALOKASI WAKTU:
6 JAM
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta dapat memahami penulisan berita secara teoritis, serta mampu
menulis hasil reportase secara baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian berita.
• Memahami kaidah, kerangka, tekhnik, struktur dan bentuk berita.
• Peserta mampu mengetahui jenis-jenis berita.
• Peserta mampu mengerti dan memahami nilai-nilai dalam berita (news
value).
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
• Peserta mampu menulis berita dengan benar serta
memilih/menggunakan bahasa yang benar dan efektif.
• Mampu memilah, mengolah dan analisis data, variabel dan menulis
sesuai dengan kerangka dan alur yang sistematis.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
1. Pengertian berita.
2. Struktur berita.
3. Jenis-jenis berita.
4. Nilai-nilai berita.
5. Pengolahan data.
6. Tehnik penulisan (kaidah, kerangka, alur, tehnik, struktur, bentuk
penulisan berita).
7. Bahasa jurnalistik.
Metode:
Ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi praktik menulis hasil reportase.
Evaluasi:
- Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam bentuk
karya tulisan.
- Koreksi langsung oleh instruktur secara interaktif.
Referensi:
-
-
-
JENJANG:
PJTD
MATERI:
10 Elemen Jurnalistik
ALOKASI WAKTU:
7 JAM
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta mengerti soal elemen-elemen jurnalisme.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
• Peserta mampu mengerti dan memahami nilai filosofis sepuluh elemen
jurnalistik tiap-tiap poin
• Peserta mampu melaksanakan poin-poin sembilan sepuluh jurnalistik
dalam ranah aplikatif
• Peserta mampu mengerti dan memahami arti penting sepuluh elemen
jurnalistik khususnya dalam ranah pers mahasiswa
•
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
1. Pemapapan poin perpoin sepuluh elemen jurnalistik
2. Nilai filosofis sepuluh elemen jurnalistik
3. Nilai aplikatif sepuluh elemen jurnalistik
4. Arti penting sepuluh elemen jurnalistik
Metode:
Ceramah, tanya jawab, diskusi interaktif
Evaluasi:
Umpan balik pertanyaan langsung dari instruktur kepada peserta.
Referensi:
- Buku Sembilan Elemen Jurnalisme karya Bill Kovach dan Tom
Rosenstiel;
- ”Sembilan Elemen Jurnalisme” resensi buku oleh Andreas Harsono.
- Buku “Agama Saya Adalah Jurnalisme” karya Andreas Harsono.
- Citizen journalism
- Referensi lain yang relevan.
JENJANG:
PJTD
MATERI:
Analisis Kritis
ALOKASI WAKTU:
8 JAM
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta dapat memahami konsep analisis kritis dan mempraktekannya.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
• Peserta mampu mengerti dan memahami pengertian analisis kritis.
• Peserta mampu membedakan antara issue, fakta dan data.
• Peserta mampu menganalisis peristiwa fakta, peristiwa, fenomena, isu
dan berita (harian dll).
• Peserta mampu menentukan arah keberpihakan.
• Peserta mampu mengerti dan mengetahui metode analisis kritis.
• Peserta mampu mengaplikasikan dalam bentuk berita.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
1. Pengertian analisis kritis
2. Klasifikasi issue fakta dan data
3. Peran analisis kritis bagi persma
4. Metode analisis kritis
Metode:
Ceramah, tanya jawab, diskusi, studi kasus
Evaluasi:
Presentasi hasil analisis fakta, peristiwa, fenomena, isu dan berita (harian
dll).
Referensi:
- Buku Eriyanto yang berjudul Analisis Framing dan Analisis Wacana.
-
-
- Referensi lain yang relevan.
JENJANG:
PJTD
MATERI:
Opini
ALOKASI WAKTU:
5 JAM
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta memiliki motivasi menulis serta memahami tehnik membuat tulisan
opini.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Tujuan Pembelajaran Khusus:
• Peserta mampu mengerti dan memahami definisi opini
• Peserta mampu mengetahui perbedaan antara opini dengan berita
• Peserta mampu mengerti dan memahami macam-macam opini
• Peserta mampu menguasai teknik penulisan opini
• Peserta mampu mengetahui kiat-kiat menulis opini
• Peserta mampu menulis opini dengan baik
• Peserta mampu membuat editorial.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
1. Definisi opini.
2. Perbedaan opini dengan berita.
3. Macam-macam bentuk opini.
4. Teknik penulisan opini.
5. Kiat-kiat menulis.
6. Tehnik membuat editorial.
Metode:
Ceramah, Tanya jawab, diskusi, praktik-simulasi
Evaluasi:
Penugasan membuat tulisan opini, editorial.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
Lampiran-Lampiran
FORMULIR PENDAFTARAN
PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)
(Diisi oleh calon peserta PJTD ketika mendaftar)
Bahwa apa yang saya isi dalam formulir di bawah ini adalah BENAR
adanya.
A. INFORMASI DIRI
1. Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
2. Tempat, Tanggal Lahir :
3. Agama :
4. Jenis Kelamin :□ Laki-laki /□Perempuan
5. Status Keluarga :□ Nikah/□ Belum Nikah
6. Alamat Asal :
(Lengkap)
7. Alamat Tinggal :
(Sekarang)
8. No. HP/Telp : Email:
B. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
9. Pendidikan Sekarang :
a. Universitas/Institut :
b. Fakultas :
c. Jurusan :
d. Angkatan/Tahun Masuk:
10. Jenjang Pendidikan Sebelumnya Tahun Masuk Tahun Tamat
a. SD/MI:
b. SMP/MTS:
c. SMA/MA:
d. Lainnya:
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
C. PENGALAMAN ORGANISASI
11. Nama organisasi & jabatan yang pernah saya geluti:
Ketika SMA/MA Sekarang (di kampus) Lainnya(sosial &
kemasyarakatan)
a. a. a.
b. b. b.
c. c. c.
d. d. d.
D. INFORMASI BAKAT/MINAT
12. Hoby saya adalah :
13. Keahlian, skill, atau bakat yang saya miliki :
□ Menulis Berita
□ Menulis Opini,
Artikel
□ Wawancara
□ Menulis Karya
Sastra
□ Design Grafis
□ Fotografi
□ Layout
□ Marketing/Advertising
□ …………….
□ …………….
□ …………….
14. Kemampuan Bahasa Asing
a. Inggris : □ Tidak Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus
b. Arab : □ Tidak Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus
c. Lain ………………:□ Tidak Bisa □ Kurang □ Cukup □ Bagus
E. LATAR BELAKANG KELUARGA
15. Nama Ayah : Pekerjaan :
16. Nama Ibu : Pekerjaan :
17. Jumlah Saudara Kandung Laki-laki : Perempuan :
18. Saya anak ke :
F. Ke-JURNALISTIK-an
19. Saya tahu LPM …………………………….. dari:
20. Yang mengajak saya masuk LPM :
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
21. Alasan (Motivasi) saya ikut LPM :
22. Yang saya harapkan dapat pelajari dalam PJTD nantinya adalah :
G. KONDISI FISIK/KESEHATAN
23. Penyakit/gangguan kesehatan yang sering saya alami adalah:
TANDA TANGAN
……………………………, ……./……………………../……
(…………………………………)
Nama dan tanda tangan
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
ABSENSI HARIAN
PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)
Materi :…………………………………………………..
Hari, tanggal :…………………………………………………..
Waktu :…………………………………………………..
Pemateri :…………………………………………………..
No. Nama Fak/Jur Absensi Ket.
Masuk Keluar
1.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
- Setiap sesi pelatihan di absen dua kali (saat masuk forum dan saat
keluar forum)
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
GRAFIK KEAKTIFAN PESERTA
Graphic For Participants Activeness
PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT DASAR (PJTD)
PJTD LPM :………………………………………………………….
HARI KE :………………………………………………………….
TANGGAL :………………………………………………………….
NAMA PESERTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Quantitas (jumlah) bicara
Berikan tanda silang (x) pada kolom tersedia setiap kali seorang peserta
berbicara/ memberi gagasan/tanya
- Berfungsi sebagai alat pemantau harian tingkat keaktifan peserta
berdasarkan jumlah/kuantitas bicara.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
- Setiap kali peserta bicara, maka diberi tanda silang/cross (x).
- Berdasarkan grafik dapat diketahui peserta-peserta mana yang paling
rajin memberikan gagasan dan peserta mana yang cenderung pasif
- Diisi oleh instruktur yang bertugas, atau pemandu atau bisa diwakili
SC.
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
BIODATA PEMATERI
MATERI/TOPIK :……………………………………………………………………….
TANGGAL :……………………………………………………………………….
WAKTU :……………………………………………………………………….
1. Nama pemateri :
2. Tempat/tanggal lahir :
3. Status : □ Nikah (Jumlah Anak:……..Putra:……. Putri:…….)
□ Belum nikah □ Lainnya :………………………….
4. Pekerjaan tetap sekarang :
5. Alamat tingggal :
6. Nomor Telp/HP :
7. Latar belakang pendidikan Tempat Lulus tahun
a. SD/MI
………………………………
b. SMP/MTs
………………………………
c. SMA/MA
………………………………
d. S1
………………………………
e. S2
………………………………
f. S3
………………………………
8. Pelatihan yang diikuti
(saat di LPM atau diluar LPM)
Tempat Tahun
a. ……………………………….
b. ……………………………….
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
c. ……………………………….
d. ……………………………….
e. ……………………………….
f. ……………………………….
g. ……………………………….
9. Pengalaman Organisasi
Kejurnalistikan
Jabatan Tahun
a. ……………………………….
b. ……………………………….
c. ……………………………….
d. ……………………………….
e. ……………………………….
f. ……………………………….
10. Pengalaman organisasi di luar
kejurnalistikan
Jabatan Tahun
a. ……………………………….
b. ……………………………….
c. ……………………………….
d. ……………………………….
e. ……………………………….
f. ……………………………….
11. Hobi :
12. Motto hidup :
13. Tanda tangan :
………………………………., …../……………………./………
(……………………………….……………………………….)
Nama dan tanda tangan
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
CONTOH DAFTAR PERIKSA
DAFTAR PERIKSA SEBELUM MEMULAI SESI
No Perihal Ada Catatan
1. Apakah LCD Projector sudah dicoba dan
menyala dengan baik?
2 Apakah posisi bayangan gambar/ukuran
huruf dari LCD Projector sudah tepat,
dan dapat terlihat dari orang yang duduk
paling belakang?
3 Apakah semua powerpoint sudah
tersedia dengan lengkap?
4 Apakah sudah tersedia alat penunjuk
(pointer) untuk menjelaskan di layar
proyektor?
5 Apakah peralatan sound system sudah
dicoba dan berfungsi dengan baik?
Periksa baterai wireless mic
6 Apakah peralatan untuk aktivitas peserta
sudah tersedia dengan lengkap dan
dalam kondisi baik?
(Alat peraga, kertas kerja, dll)
7 Apakah lay out ruangan sudah sesuai
dengan tujuan Sesi?
8
9
10
11
12
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013
LAY OUT SEDERHANA RUANG PELATIHAN
(Tertutup dari sinar matahari)
Operational Procedure
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)
Disusun : Litbang PPMI Nasional 2012-2013