Upload
dimas-gondronk
View
389
Download
3
Embed Size (px)
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
1
TUJUAN
Job Sheet : 07
PERAWATAN PERI OPERATIF
PENGANTAR
Pembedahan sebagai salah satu tindakan penanganan terhadap
masalah pasien, memiliki risiko yang tidak bisa dianggap ringan oleh
siapapun, dan selama proses penangan pembedahan tersebut mulai
dari masa persiapan sampai dengan pasca pembedahan atau yang
sering disebut dengan periode perioperatif merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dengan peranan perawat, sehingga perawat
perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar
bisa memberikan pelayanan perawatan yang optimal pada setiap
fase dalam periode perawatan periopertif.
Modul ini penting sekali bagi peserta didik karena sangat membantu
dalam memahami dan meningkatkan keterampilan dalam
memberikan asuhan pada klien periode perioperatif sehingga akan
terbentuk perawat yang cerdas dan terampil dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
Dengan memahami dan mempraktikan petunjuk yang terdapat dalam
modul ini menjadikan peserta didik faham tentang perawatan
TUJUAN
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
2
perioperatif mulai dari definisi, fase, focus, standar praktik, jenis
pembedahan, jenis anestesi, pendidikan kesehatan perioperatif, dan
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
Untuk mempermudah pemahaman isi modul ini peserta didik sangat
dianjurkan telah menyelesaikan mata kuliah anatomi fisiologi dan
menguasai isitilah-istilah dasar dalam kesehatan. Selain itu peserta
didik sangat dianjurkan tidak hanya sekedar membaca tapi juga harus
mencoba mempraktikan teori atau petunjuk yang terdapat dalam modul,
agar peserta didik lebih terampil.
BAHAN BACAAN
A. PENGERTIAN
Banyak pengertian yang disampaikan oleh para ahli, namun dari
banyak pengertian tentang perioperatif salah satunya adalah
didefinisikan “Merupakan periode yang menggambarkan
pengalaman pasien sebelum, selama, dan segera setelah operasi”
B. FASE PERIOPERATIF
1. Preoperatif
Periode ketika keputusan intervensi bedah dibuat dan berakhir
ketika pasien dikirim ke meja operasi atau dilakukannya induksi
anestesi.
2. Intraoperatif
Periode ketika pasien stelah induksi anestesi, selama proses
pembedahan sampai pasien dipindahkan keruangan pemulihan.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
3
3. Postoperatif
Periode ketika antara penutupan luka dan pindah ke PACU/
pemulihan dan berakhir pada evaluasi tindak lanjut ditatanan
klinik/ rumah.
C. FOKUS PERAWATAN PERIOPERATIF.
1. Preoperatif
a. Masalah legal
b. Keamanan
c. Perlengkapan
d. Pengendalian infeksi
e. Dukungan dari tim/ pasien.
2. Intraoperatif
a. penyediaan dukungan tim
b. pengkajian respon klien terhadap
c. pengalaman operasi terdahulu.
d. Penjagaan teknik aseptik.
3. Postoperatif
Pencegahan komplikasi postperasi seperti hipoventilasi,
perdarahan, disritmia.
D. STANDAR PRAKTIK PERAWATAN PERIOPERATIF.
1. Standar I
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
4
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien bersifat
sistematis dan kontinyu. Data dapat dilihat kembali dan
dokumnikasikan dengan orang lain
Kriteria :
a. Data kesehatan yang dikumpulkan berhubungan dengan
intervensi bedah yang direncanakan.
b. Data kesehatan dikumpulkan dengan berbagai metode.
c. Data kesehatan dilaporkan dan dicatat.
2. Standar II
Diagnosa keperawatan berasal dari data status kesehatan.
Kriteria :
a. Deviasi status kesehatan saat ini dan masalah-masalah yang
diidentifikasi.
b. Ilmu pengetahuan saat ini mendukung diagnosa
keperawatan.
c. Diagnosa keperawatan sejalan dengan disnosis profesional
lain.
d. Diagnosa keperawatan dicatat dan diomunikasikan.
3. Standar III
Rencana Asuhan Keperawatan mencakup tujuan yang berasal
dari diagnosa keperawatan.
Kriteria :
a. Tujuan dituliskan dengan jelas sebagai pernyataan hasil.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
5
b. Kemampuan fisik dan pola perilaku pasien saat ini harus
selaras dengan hasil yang diharapkan.
c. Kriteria dapat diukur utnuk menentukan pencapaian tujuan
sebagai hasil tindakan.
d. Tujuan diprioritaskan
e. Tujuan dicatat dan di komunikasikan pada orang lain
f. Tujuan termasuk perkiraan waktu untuk pencapaian.
4. Standar IV
Rencana asuhan keperawatan menentukan tindakan
keperawatan untuk mencapai tujuan.
Kriteria :
a. Ilmu pengetahuan saat ini mendukung rencana.
b. SDM & sumBer material tersedia untuk
mengimplEmentasikan.
c. Rencana keperawatan tertulis dan dikomunikasikan kepda
pasien, klg, anggota tim.
d. Rencana menguraikan : bentuk tindakan, prioritas tindakan,
bagaimana tindakan dilakukan, kapan, dimana, dan siapa yg
melakukan.
5. Standar V
Rencana Asuhan keperawatan dimpelementasikan.
Kriteria :
1. Tindakan keperawatan dilakukan dan didokumentasikan
dengan : catatan tertulis, observasi, konfirmasi dengan
individu/ orang terdekat.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
6
2. Tindakan keperawatan dan hasil dikomunikasikan dengan
orang lain.
6. Standar VI
Rencana Asuhan Keperawatan di evaluasi.
Kriteria :
1. Tingkat pencapaian tujuan dikomunikasikan pasein, orang
terdekat, dan tim.
2. Hasil tindakan di dokumentasikan dengan catatan tertulis,
observasi, dan konfirmasi dengan pasien dan keluarga.
7. Standar VII
Pengkajian ulang, pertimbangan ulang diagnosa keperawatan,
menyusun kembali tujuan, dan modifikasi serta implementasi
rencana adalah sebuah proses yang berkesinambungan.
Kriteria :
1. Tinjauan atau revisi rencana keperawatan didokumentasikan
dengan tertulis, observasi respon pasien, dan persepsi
keluarga.
2. Status rencana perawatan dikomunikasikan kepada yang
tepat.
E. ASPEK LEGAL PEMBEDAHAN
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
7
Aspek legal pembedahan adalah yang sangat penting dalam
melaksanakan pembedahan untuk antisipasi kemungkinan
dampak yang terjadi akibat pembedahan. Melalui surat
persetujuan dilakukannya pembedahan (informed consent)
karena didalam informed consent ini berbagai informasi
mengenai sifat, prosedur yang akan dilakukan, adanya pilihan
terhadap prosedur pembedahan, serta risiko terhadap pilihan
pembedahan dapat diketahui pasien dan atau keluarga.
Tujuan informed consent adalah melindungi semua pihak dari
hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses pembedahan
diantaranya melindungi pasien dari tindakan yang akan dilakukan
dan melindungi tim bedah dari pengaduan atau tuntutan hukum.
Pastikan juga dalam informed consent yang menandatangani
surat tersebut adalah adalah pasien atau keluarga yang telah
memenuhi syarat secara hukum seperti sudah dewasa, sehat
mental, keasadaran penuh, dan tidak ada paksaan serta telah
mendapatkan informasi yang memadai tentang prosedur yang
akan dilakukan
F. JENIS PEMBEDAHAN.
Untuk jenis pembedahan dapat dikelompokan menjadi beberapa
macam yaitu :
1. Jenis pembedahan berdasarkan lokasi.
Terdiri dari : bedah thorax cardiovaskuler, bedah neurology,
bedah ortopedi, bedah urologi, bedah digestif dan beberapa
jenis lainnya.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
8
2. Jenis pembedahan berdasarkan tujuan.
a. Pembedahan diagnostic.
Pembedahan yang ditujukan untuk menegakan diagnosis
atau sebab terjadinya penyakit pada pasien, tindakan ini
seperti biopsy, eksplorasi, dan laparotomi.
b. Pembedahan kuratif
Merupakan pembedahan yang dilakukan untuk mengambil
bagian dari penyakit, seperti pembedahan apendiktomi.
c. Pembedahan restorative
Tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki
deformitas/ kelainan bentuk atau menyambung daerah
terpisah dari bagian tubuh pasien.
d. Pembedahan paliatif
Tindakan pembedahan untuk mengurangi gejala tanpa
menyembuhkan penyakit yang sebenarnya.
e. Pembedahan kosmetik
Tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk begian
tubuh tertentu seperti rhinoplasty, faceoff, dan sebagainya.
3. Jenis Pembedahan berdasarkan urgensi.
a. Elektif
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
9
Adalah tindakan pembedahan yang dilakukan melalui
waktu atau jadwal yang terencana.
b. Cito
Adalah tindakan pembedahan yang dilakukan sesegera
mungkin tanpa perencanaan karena pasien membutuhkan
segera pertolongan untuk menyelamatkan pasien.
G. JENIS ANESTESI
1. Anesti Umum
Adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok pusat
kesadaran otak dengan menghilangkan kesadaran dan
menimbulkan relaksasi serta hilangnya rasa, umumnya
metode ini diberikan dengan cara inhalasi atau intravena.
2. Anestesi regional
Adalah anestesi yang dilakukan untuk menghilangkan proses
kejutan pada ujung atau serabut syaraf, serta hilangnya rasa
pada daerah tubuh tertentu, dan pasien masih berada dalam
keadaan sadar. Metode umum yang digunakan adalah blok
syaraf, blok regional intravena dan tourniquet, blok daerah
spinal, dan epidural.
3. Anestesi local
Adalah metode yang dilakukan untuk memblok transmisi
impuls syaraf pada daerah yang dilakukan anestesi dan
pasien dalam keadaan sadar. Metode yang sering digunakan
adalah metode infiltrasi dan topical, seperti yang dilakukan
pada tindakan hitan/ sirkumsisi, atau menjahit luka.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
10
4. Hipoanestesi.
Adalah anestesi yang dilakukan untuk membuat status
keadaan pasif secara artificial sehingga terjadi peningkatan
ketaatan pada saran atau perintah serta mengurangi
kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas. Metode yang
digunakan adalah hypnosis.
5. Akupunktur.
Adalah anestesi yang dilakukan untuk memblok rasa nyeri
dengan merangsang keluarnya endhorpin tanpa
menghilangkan kesadaran. Metode yang banyak digunakan
adalah dengan jarum atau elektroda pada permukaan.
H. PENDIDIKAN KESEHATAN PERIOPERATIF.
Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak bisa
dipisahkan dari perawatan perioperatif, karena hal ini akan
mempengaruhi kesembuhan pasien selama menjalani
perawatan.
1. Prinsip
a. Belajar mengajar.
b. Mempunyai pengaruh + terhadap pemulihan klien.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
11
2. Dampak penyuluhan
a. Fungsi pernafasan.
Meningkatkan kemampuan batuk dan nafas dalam secara
efektif.
b. Kapasitas fungsi fisik.
Meningkatkan kemampuan klien melakukan ambulasi dan
ADL.
c. Perasaan Sehat.
Yaitu perasaan cemas yang berkurang dan rasa sehat
secara psikologis.
d. Waktu rawat inap lebih cepat.
Penyuluhan yang dilakukan secara terstruktur dapat
mempersingkat waktu rawat inap.
e. Ansietas tentang nyeri dan jumlah obat-obatan.
Klien yang mendapatkan penyuluhan dengan baik akan
memiliki kecemasan tentang nyeri lebih rendah, sehingga
kebutuhan obat anti nyeri lebih sedikit.
3. Hal yang perlu diperhatikan
a. Seluruh pasien bedah akan mendapatkan informasi yang
sama.
b. Berikan waktu diskusi yang cukup.
c. Lakukan demonstrasi setiap kemampuan yang harus dimiliki
klien.
d. Sertakan anggota keluarga.
e. Bagi klien yang dilakukan operasi segera/ cito sediakan
saran informasi berupa bahan bacaan atau audio video.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
12
4. Kriteria yang harus difahami klien setelah pendidikan
kesehatan.
( ANA dan AORN, 1972).
a. Klien mengungkapkan alasan (faham) pada setiap instruksi
dan latihan preop.
b. Klien mengetahui waktu pembedahan (kapan dilakukan
bukan berapa lama)
c. Klien mengetahui unit pascaoperatif dan lokasi keluarganya
selama pembedahan berlangsung dan saat klien berada
pada masa pemulihan
d. Klien mendiskusikan rencana pemantauan dan terapi
pascaoperatif.
e. Klien menggambarkan prosedur pembedahan dan terapi
pascaoperatif.
f. Klien menggambarkan aktifitas yang dapat dilakukannya
pascaoperatif.
g. Klien mengatakan berbagai cara penghilang nyeri.
h. Klien mengekspresikan perasaannya tentang pembedahan.
5. Strategi Penyuluhan Postop Bedah Sehari.
a. Berikan lembar instruksi yang disertai nomor telepon dokter,
pusat bedah, serta tanggal waktu perjanjian kontrol.
b. Jelaskan pada anggota keluarga tantang tanda dan gejala
infeksi yang harus diobservasi.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
13
c. Jelaskan obat, dosis, jadwal, tujuan/ fungsi obat denga
leaflet.
d. Jelaskan keterbatasan aktifitas klien, diet, perawatan luka
disertai lembar instruksi dengan keterangan yang jelas.
6. Latihan Postoperatif dalam pendidikan kesehatan.
a. Pernafasan Diafragma.
b. Batuk terkontrol/ efektif.
c. Mengganti Posisi.
d. Latihan Kaki.
e. Spirometri stimulatif
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
14
TUGAS
1. Pengertian perioperatif adalah......................
A. Periode ketika keputusan intervensi bedah dibuat dan berakhir
ketika pasien dikirim ke meja operasi atau dilakukannya induksi
anastesi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
15
B. Periode ketika pasien setelah induksi anastesi, selama proses
pembedahan sampai pasien dipindahkan keruangan pemulihan
C. Periode ketika antara penutupan luka dan pindah ke PACU/
pemulihan dan berakhir pada evaluasi tindak lanjut ditatanan klinik/
rumah
D. Periode pembedahan sampai pasien dipindahkan ke ruang
pemulihan
E. Periode ketika pasien dipndahkan ke meja operasi sampai ruang
pemulihan
2. Standar praktik perawatan perioperatif mengenai diagnose keperawatan
termasuk ke dalam standard..................
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
3. Standar praktik keperawatan perioperatif tentang rencana asuhan
keperawatan menentukan tindakan keperawatan untukmencapai tujuan
termasuk ke dalam standard..........................
A. II
B. III
C. IV
D. V
E. VI
4. Standar praktik keperawatan tentang rencan asuhan keperawatan di
evaluasi termasuk kedalam standard.................
A. III
B. IV
C. V
D. VI
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
16
E. VII
5. Jenis pembedahan berdasarkan lokasi terdiri dari...............
1. Bedah orthopedic
2. Bedah urologi
3. Bedah digestif
4. Bedah neurologi
6. Jenis pembedahan berdasarkan tujuan terdiri dari.........................
1. Pembedahan paliatif
2. Pembedahan elektif
3. Pembedahan kosmetik
4. Pembedahan cito
7. Jenis pembedahan berdasarkan urgensi terdiri dari..................
1. Dioagnostic
2. Cito
3. Restorative
4. elektif 8. jenis anestesi terdiri dari...................
1. Anestesi umum
2. Anestesi local
3. Anestesi regional
4. Akupuntur
9. Latihan postoperative dalam pendidikan kesehatan adalah...................
1. Pernafasan diafragma
2. Batuk efektif
3. Latihan kaki
4. Posisi
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
17
KRITERIA KEBERHASILAN
10. Criteria yang harus dipahami klien setelah pendidikan kesehatan
1. Klien mengungkapkan alasan paham
1. Klien mengetahui waktu prmbedahan
2. Klien mendiskusikan rencana pemantauan dan terapi pasca
pembedahan
3. Klien mengekspresikan perasaannya tentang pembedahan
Kunci Jawaban : 1. A 2. B 3. D 4. A 5. E 6. D 7. E 8. D 9.D 10. B
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
NILAI
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
18
TOPIK DISKUSI
Baca dan ikuti petunjuk prosedur latihan, serta demonstrasikan
bersama teman untuk setipa prosedur yang sudah dipelajari
”Selamat Berdiskusi”
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
19
laporan hasil
1. Tuliskan hasil praktikum macam-macam persiapan pasien perioperatif
sesuai dengan yang telah didemonstrasikan
REFLEKSI DIRI
1. Kendala apa saja yang ditemukan.
................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
20
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................................... ...................................................................................................................
2. Bagian yang paling berkesan selama melakukan kegiatan. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................
3. Apa yang dapat Anda kembangkan setelah menyelesaiakan job sheet ini. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
21
Alimul Aziz.2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. ECG:Jakarta
Iqbal Mubarak, Wahit. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:EGC
Kusyati,eni.2006, Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC
Perry,potter.2005. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Perry,Peterson,Potter. 2005. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Eds 5 jakarta : EGC
Potter. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC. Hlm 1502-1533.
Priharjo, R (1993). Perawatan Nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat. Jakarta : EGC hal : 87
Ramali. A. (2000). Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Jakarta : Djambatan.
Shone, N. (1995). Berhasil Mengatasi Nyeri. Jakarta : Arcan. Hlm : 76-80
Syaifuddin. (1997). Anatomi fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2. Jakarta : EGC. Hlm : 123-136.
Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63
Tarwoto.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
J o b S h e e t
MODUL PRAKTIKUM
A k a d e m i K e p e r a w a t a n H a r u m J a k a r t a
Akademi Keperawatan Harum Jakarta
22