54
Approach to the Patient with Chest Pain Anggreini Susanti

Modul Nyeri Dada Final

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Nyeri Dada Final

Approach to the Patient with Chest Pain

Anggreini Susanti

Page 2: Modul Nyeri Dada Final

DEFINISI

Rasa tidak nyaman di toraks anterior yang berlangsung dari bawah mandibula sampai di atas epigastrik

Page 3: Modul Nyeri Dada Final

From Hurst

Differential diagnosis:

Page 4: Modul Nyeri Dada Final

ETIOLOGI

Page 5: Modul Nyeri Dada Final

Nyeri Dada yang Mengancam JiwaNyeri Dada yang Mengancam Jiwa

Sindrom Koroner Akut Emboli Pulmonal Diseksi aorta Ruptur Esofageal Pneumotoraks Perikarditis Cocaine-induced chest pain (akselerasi progresi

aterosklerosis, faktor resiko terjadinya serangan jantung)

Page 6: Modul Nyeri Dada Final

Nyeri Dada yang Tidak Mengancam Nyeri Dada yang Tidak Mengancam JiwaJiwa GERD. Esofagitis. Herpes zoster. Muskuloskeletal Bronkitis (nyeri dada akibat batuk) “Non-Specific Chest Pain”

Page 7: Modul Nyeri Dada Final

Chest Pain

Non Cardiac

Cardiac

PE

PTX

Esophageal disaster

Aortic disease

Myo/pericardium

Coronary disease

Coronary spasm

Obstructive CAD

ACS

Stable angina

Page 8: Modul Nyeri Dada Final

EMBOLI PARU fatal, tingkat kematian 15%. nyeri dada akibat distensi arteri pulmonaris

atau infark di bagian paru yang berhubungan dengan pleura.

Page 9: Modul Nyeri Dada Final

Anamnesis

Emboli masif : mirip infark miokard akut. Emboli kecil: nyeri pleuritik. Sesak nafas Hemoptisis Faktor risiko: DVT, riwayat operasi, imobilisasi

lama, keganasan, hyercoagulability syndromes, usia tua, gagal jantung kongestif, kontrasepsi oral, kehamilan.

Page 10: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Fisik

Hipotensi Takipnea Takikardi Demam yang tidak terlalu tinggi Gejala gagal jantung kanan akut:

peningkatan JVP, S3 gallop, dan bunyi P2 mengeras

Page 11: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Penunjang

Elektrokardiografi: irama sinus atau atrial fibrilasi RAD, p pulmonal, RBBB, S1Q3T3, dan T

wave inversion V1-V4

Laboratorium D dimer, sensitif tidak spesifik AGD: hipoksemia, hipokapnea, dan alkalosis

respiratorik

Page 12: Modul Nyeri Dada Final

Algoritme Diagnosis PE

Page 13: Modul Nyeri Dada Final

Gambaran EKG PE

Page 14: Modul Nyeri Dada Final

Chest Pain

Non Cardiac

Cardiac

PE

PTX

Esophageal disaster

Aortic disease

Myo/pericardium

Coronary disease

Coronary spasm

Obstructive CAD

ACS

Stable angina

Page 15: Modul Nyeri Dada Final

PneumotorakAnamnesa : • Asimptomatik atau datang dengan nyeri dada pleuritik

akut dan sesak napas • Penumotorak primer dewasa muda• Pneumotorak sekunder : a. trauma (KLL – fraktur costae, iatrogenic ,

thorakosentesis)b. Peningkatan tekanan alveolar akibat asma atau

barotrauma (BiPAP, ventilator-associated)c. Ruptur blep pada pasien COPD, TB

d. nekrosis jaringan pada pneumonia, empiema,

kanker

Page 16: Modul Nyeri Dada Final

Pneumotorak

Pemeriksaan Fisik• Suara napas dan VF meningkat pada sisi

pneumotorak• Hipersonor

Penunjang : • Ronsen torak : garis yang memisahkan pleura

viseral dan parietal• Pada pneumotorak yang luas dapat terlihat

mediastinal shift dan kompresi paru kontralateral

Page 17: Modul Nyeri Dada Final
Page 18: Modul Nyeri Dada Final

PNEUMONIA

Anamnesis

• Nyeri tajam, seperti ditusuk-tusuk. Pencetus: inspirasi dan batuk.

• Pneumonia tipikal: riwayat batuk berdahak, demam, sesak.

• Pneumonia atipikal: batuk kering, demam ringan, dan gejala ekstrapulmonar (diare, dermatitis, nyeri kepala, nyeri otot)

Page 19: Modul Nyeri Dada Final

• Faktor risiko: usia sangat tua atau sangat muda, gangguan menelan dan proteksi jalan nafas, penyakit paru dasar, gangguan dinding dada, pasien imunokompromis, riwayat dirawat di RS

Page 20: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Fisik

• Tekanan darah normal.

• Takipnea

• Takikardi

• Demam.

• Pemeriksaan paru crackles.

Page 21: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium:

• darah rutin

• pewarnaan gram dan kultur sputum

• AGD menentukan perlunya support respirasi

Foto thoraks lokasi dan luasnya infilrat

Page 22: Modul Nyeri Dada Final

Chest Pain

Non Cardiac

Cardiac

PE

PTX

Esophageal disaster

Aortic disease

Myo/pericardium

Coronary disease

Coronary spasm

Obstructive CAD

ACS

Stable angina

Page 23: Modul Nyeri Dada Final

Ruptur EsofagusPresentasi Klinis Terjadi di RS: >50% pemakaian instrumen pada

esofagus Traumatik: MVA, trauma dinding dada Spontan: (transmural perforasi)

Muntah (Boerhaave’s Syndrome): vomitus diikuti dengan nyeri dada dan epigastrik yang hebat, takipnea, dyspnea, demam, sianosis, syok

Caustic ingestion, pill esophagitis, Barrett’s, ulkus esophageal pada pasien HIV

Page 24: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Penunjang

Ronsen torak : udara bebas di mediastinal atau peritoneal Dalam beberapa

jam atau hari: mediastinum melebar, efusi pleura

Page 25: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Penunjang: CT scan: Edema

esophagus, extra esophageal air, cairan di periesophageal

Esophagram: Extravasasi dari kontras

Page 26: Modul Nyeri Dada Final

Chest Pain

Non Cardiac

Cardiac

PE

PTX

Esophageal disaster

Aortic disease

Myo/pericardium

Coronary disease

Coronary spasm

Obstructive CAD

ACS

Stable angina

Page 27: Modul Nyeri Dada Final

DISEKSI AORTA

• Laki-laki : perempuan = 2 : 1• Diseksi aorta ascending: usia 50-60

Diseksi aorta descending: usia 60-70

Page 28: Modul Nyeri Dada Final

Anamnesis• Nyeri dada hebat, tajam, mendadak, terus

menerus, semakin bertambah pingsan.

• Nyeri seperti sensasi dirobek.

• Nyeri menjalar ke punggung, rahang, leher, di antara skapula.

• Analgetik narkotik dosis tinggi nyeri tidak hilang

Page 29: Modul Nyeri Dada Final

AnamnesisFaktor risiko:• hipertensi. • congenital heart disease• sindroma Marfan• prosedur pemasangan kateter atau balon intra aorta• kehamilan • merokok • riwayat keluarga • penggunaan stimulan• trauma.

Page 30: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Fisik

• 70% hipertensi

• Hipotensi bila tamponade, ruptur aorta, gagal jantung

• Sugestif : pulsus defisit, regurgitasi aorta, bruit, dan manifestasi neurologis (stroke dan paraplegi)

Page 31: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Penunjang

Foto thoraks:

• kontur aorta abnormal, pelebaran siluet aorta

• trakea deviasi ke arah kanan

• pelebaran mediastinum superior

• calsium sign : pemisahan kalsifikasi aorta dari bagian luar arkus aorta lebih dari 0.5 cm

• efusi pleura bila inflamasi atau hemothoraks akibat ruptur aorta

Page 32: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Penunjang

EKG:

• tidak spesifik

• menunjukkan komplikasi akut iskemik/infark miokard, low voltage QRS kompleks.

• 75%: ST segmen, 25% : LVH.

Page 33: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Penunjang

Biomarker

• sulit mendeteksi adanya diseksi aorta.

• D dimer , tidak spesifik

• D dimer > 1600 ng/ml curiga diseksi aorta.

Page 34: Modul Nyeri Dada Final

Aortic dissection: Classification

Page 35: Modul Nyeri Dada Final

Aortic dissection

Page 36: Modul Nyeri Dada Final

Chest Pain

Non Cardiac

Cardiac

PE

PTX

Esophageal disaster

Aortic disease

Myo/pericardium

Coronary disease

Coronary spasm

Obstructive CAD

ACS

Stable angina

Page 37: Modul Nyeri Dada Final

PERIKARDITIS

ETIOLOGI

Page 38: Modul Nyeri Dada Final
Page 39: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Fisik

Page 40: Modul Nyeri Dada Final

Pemeriksaan Penunjang

Page 41: Modul Nyeri Dada Final

Pericarditis: ECG:

Page 42: Modul Nyeri Dada Final

Chest Pain

Non Cardiac

Cardiac

PE

PTX

Esophageal disaster

Aortic disease

Myo/pericardium

Coronary disease

Coronary spasm

Obstructive CAD

ACS

Stable angina

Page 43: Modul Nyeri Dada Final

KARDIAK

Page 44: Modul Nyeri Dada Final
Page 45: Modul Nyeri Dada Final
Page 46: Modul Nyeri Dada Final

ACS: ECG

Page 47: Modul Nyeri Dada Final

GASTROINTESTINAL

Refluks asam lambung Seperti terbakar, dicetuskan oleh

alkohol, aspirin, kafein, dan makanan. Nyeri berkurang dengan berbaring, lebih

berat di pagi hari saat perut kosong.

Page 48: Modul Nyeri Dada Final

GASTROINTESTINAL

Spasme Esofagus Terasa seperti diremas, mirip dengan angina, Terkadang membaik dengan pemberian

nitrogliserin sub lingual Riwayat sulit menelan, hematemesis, dan

penurunan berat badan.

Page 49: Modul Nyeri Dada Final

GASTROINTESTINALGangguan di bawah diafragma

(ulkus peptikum, pankreatitis, gangguan pada traktus bilier)

Nyeri dada disertai nyeri perut dominan. tidak dicetuskan aktivitas, berhubungan

dengan makanan.

Page 50: Modul Nyeri Dada Final

MUSKULOSKELETAL Nyeri berhubungan dengan batuk, trauma,

cedera, atau peregangan otot. Nyeri singkat, tajam, meningkat dengan

pergerakan dinding dada atau ekstremitas. Kostokondritis, fibromyalgia, osteoartritis,

herpes zoster

Page 51: Modul Nyeri Dada Final

GANGGUAN EMOSIONAL DAN PSIKIATRI Panic disorder : bila didapatkan adanya 3 kali

serangan (takut atau rasa tidak nyaman) diikuti oleh minimal 4 atau lebih gejala nyeri dada, gelisah, rasa tercekik, palpitasi, berkeringat, pusing, mual atau abdominal distress, parestesia, flushing, menggigil, seperti akan mati

34-59% pasien nyeri dada nonkardiak

Page 52: Modul Nyeri Dada Final

Penyebab Umum Nyeri Dada (Sabatine, M.S. Cannon, C. P. 2012)

Page 53: Modul Nyeri Dada Final
Page 54: Modul Nyeri Dada Final