14
  Modul : Kelainan adrenal Mengembangkan kompetensi Waktu Sesi didalam kelas Sesi dengan fasilitas pembimbing Sesi praktek dan pencapaian kompetensi ….. x 2 jam (classroom session) ….. minggu (coaching session) 12 minggu (facilitation and assessment) Tujuan Umum : Setelah mengikuti modul ini peserta didik mampu menguraikan latar belakang, mengenali gejala dan tanda, melakukan diagnosis, melakukan penatalaksanan, dan menangani komplikasi Kelainan Adrenal. Tujuan Khusus / Pembelajaran : Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk : (K4) 1. Mengenal anatomi dari kelenjar Adrenal 2. Menjelaskan fungsi kelenjar Adrenal 3. Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal 4. Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal 5. Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal 6. Mengenal differensial diagnosa dari kelainan adrenal 7. Melakukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal 8. Melakukan operasi Adrenalektomi 9. Melakukan langkah follow-up penderita Kelainan Adrenal Proses Pembelajaran :  Menguatkan proses pembelajaran Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran serta bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan  partisipasi penuh dari peserta didik  Tujuan 1 : Menjelaskan letak kelenjar Adrenal secara anatomis Metode pembelajaran : 1.Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal yang mencakup  pendekatan operasi untuk adrenalectomy ( must to know pointers ) 2.Curah pendapat mengenai variasi anatomi kelenjar Adrenal  Tujuan 2 : Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal

Modul Kelainan Adrenal(2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MODUL

Citation preview

  • Modul : Kelainan adrenal

    Mengembangkan kompetensi Waktu Sesi didalam kelas Sesi dengan fasilitas pembimbing Sesi praktek dan pencapaian kompetensi

    .. x 2 jam (classroom session) .. minggu (coaching session) 12 minggu (facilitation and assessment)

    Tujuan Umum : Setelah mengikuti modul ini peserta didik mampu menguraikan latar belakang, mengenali gejala dan tanda, melakukan diagnosis, melakukan penatalaksanan, dan menangani komplikasi Kelainan Adrenal. Tujuan Khusus / Pembelajaran : Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk : (K4)

    1. Mengenal anatomi dari kelenjar Adrenal 2. Menjelaskan fungsi kelenjar Adrenal 3. Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal 4. Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal 5. Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal 6. Mengenal differensial diagnosa dari kelainan adrenal 7. Melakukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal 8. Melakukan operasi Adrenalektomi 9. Melakukan langkah follow-up penderita Kelainan Adrenal

    Proses Pembelajaran :

    Menguatkan proses pembelajaran Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran serta bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh dari peserta didik Tujuan 1 : Menjelaskan letak kelenjar Adrenal secara anatomis

    Metode pembelajaran :

    1.Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal yang mencakup

    pendekatan operasi untuk adrenalectomy ( must to know pointers ) 2.Curah pendapat mengenai variasi anatomi kelenjar Adrenal

    Tujuan 2 : Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal

  • Metode pembelajaran :

    1.Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal mencakup fisiologi keseimbangan dan regulasi hormon dalam tubuh

    2.Curah pendapat mengenai fungsi kelenjar Adrenal Tujuan 3 : Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal

    Metode pembelajaran :

    1.Kuliah singkat dan diskusi tentang patofisiologi Kelainan Adrenal yang mencakup proses perubahan yang terjadi pada level seluler secara singkat ( must to know pointers )

    2.Kuliah singkat dan diskusi tentang epidemiologi singkat Kelainan Adrenal Tujuan 4 : Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal Metode pembelajaran :

    Curah pendapat dan diskusi tentang gejala dan tanda penderita dengan Kelainan Adrenal

    Tujuan 5 : Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal Metode pembelajaran : Coaching dan praktik pada pasien sungguhan, yang berupa :

    Melakukan Anamnesa Melakukan pemeriksaan fisik Meminta pemeriksaan kadar ACTH, manipulasi dari axis adrenal-hipofise

    anterior dengan steroid exogen dan mengukur kadar kortisol dalam serum dan urin ( Pada Cushings syndrome )

    Meminta pemeriksaan kadar Kalium darah, kadar Renin plasma dan kadar Aldosterone dalam serum dan urine ( Pada Conns syndrome )

    Meminta pemeriksaan kadar catecholamine ( Epinephrine dan Norepinephrine ) dalam serum dan urine ( Pada Pheochromocytoma )

    Meminta pemeriksaan CT Scan atau MRI Tujuan 6 : Mengenal differensial diagnosa dari kelainan adrenal

    Metode pembelajaran : 1.Kuliah singkat dan diskusi tentang diagnosa sampingan (differential diagnosa)

    yang mungkin terjadi pada kelainan seputar kelenjar Adrenal 2.Diskusi dan coaching tentang diferensial diagnosa yang mungkin ditemukan 3.Curah pendapat dan diskusi bagaimana mengeleminasi diferensial diagnosa

    yang mungkin muncul

  • Tujuan 7 : Menentukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal Metode Pembelajaran :

    1.Kuliah singkat mengenai pilihan terapi pada Kelainan Adrenal 2.Diskusi dan coaching tentang pilihan penatalaksanan Kelainan Adrenal 3.Curah pendapat dan diskusi kasus tentang dasar pemilihan terapi dan

    komplikasi masing-masing terapi Tujuan 8 : Melakukan operasi adrenalektomi Metode pembelajaran :

    1.Video operasi adrenalektomi 2.Demo oleh pembimbing pada pasien sungguhan 3.Asistensi operasi membantu pembimbing 4.Operasi sendiri dengan pengawasan 5.Operasi sendiri tanpa pengawasan langsung

    Tujuan 8 : Melakukan langkah follow-up penderita Kelainan Adrenal

    Metode pembelajaran :

    Curah pendapat dan diskusi kasus mengenai prosedur follow-up penderita Kelainan Adrenal pada setiap pilihan terapi

    Persiapan Sesi :

    Peralatan Audiovisual Materi presentasi : PowerPoint Kelainan Adrenal Kasus Alat Bantu latih : Model anatomi gambar anatomi dari buku teks Referensi

    Kompetensi : Mengenali dan menatalaksana Kelainan adrenal, kompetensi yang diharapkan adalah K3, P4,A4 dengan tingkat kerja skill competency.

    Keterampilan : Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan terampil :

    Menjelaskan anatomi kelenjar adrenal Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal Melakukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal

  • Mengenali semua diferensial diagnosa dari kelainan adrenal dan sekaligus mampu mengeliminasi

    Melakukan operasi adrenalektomi Melakukan langkah Follow-up penderita Kelainan Adrenal

    Gambaran Umum : Kelainan adrenal adalah kelainan yang memberikan gejala khas sindroma endokrin

    seperti sindroma Cushing, hiperaldosteron, dan hipersekresi hormon katekolamin. Salah

    satu penyebab dari kelainan adrenal adalah tumor adrenal, seperti kortikoadenoma

    adrenal (25 kasus setiap tahunnya di AS), kortikokarsinoma adrenal (80-130 kasus setiap

    tahunnya di AS), pheokromositoma (1% dari penderita hipertensi) serta massa yang

    ditemukan secara insidental (0,35% - 4,4% pada pemeriksaan CT scan). Kemajuan

    teknologi minimal invasif dan teknik imaging resolusi tinggi telah meningkatkan

    frekuensi ditemukannya massa adrenal secara tidak disengaja (incidentaloma). Hal ini

    sampai sekarang tetap menjadi masalah klinik karena bila lesi tersebut ternyata tumor

    ganas baik primer ataupun metastase atau tumor jinak dengan hiperfungsi endokrin, maka

    harus dilakukan evaluasi lebih lanjut serta ditangani secara komprehensif.

    Penanganan kelainan adrenal secara umum tergantung pada penanganan terhadap

    penyakit primernya. Diagnosis dari kelainan adrenal merupakan kombinasi diagnostik

    antara metode analisa sekresi abnormal dari hormon adrenal dengan teknik radiologi

    untuk mengetahui lokasi dan karakterisasi dari lesi adrenal yang spesifik. CT scan tetap

    menjadi pilihan imaging terbaik saat ini dalam mengidentifikasilesi adrenal yang kecil.

    Potongan tipis dari CT scan dapat mengidentifikasi lesi adrenal dengan ukuran 0,5 cm.

    MRI memiliki kelebihan dalam memberikan informasi tentang tipe sel dan membedakan

    adenoma dengan tumor meduler atau metastase karsinoma.

    Penanganan penderita dengan kelainan adrenal memerlukan pemahaman tentang fisiologi

    normal dari kelenjar adrenal, medulla dan kortek, anatomi kelenjar adrenal serta struktur

    jaringan disekitarnya dari sudut tiga dimensi, serta pengetahuan tentang berbagai

    kelainan patologi yang bisa terjadi pada kelenjar adrenal. Saat ini dengan kemajuan

    teknik diagnosa, variasi hasil evaluasi hormonal dapat digunakan untuk membedakan

  • jenis kelainan adrenal yang spesifik. Bila diagnosa telah ditegakkan, ahli bedah harus

    cukup dibekali pengetahuan tentang persiapan pra bedah, pilihan teknik operasi atau

    laparoskopi adrenalektomi serta waspada terhadap komplikasi yang bisa terjadi selama

    operasi dan setelah operasi.

    Penjelasan/Latar belakang : Sehubungan dengan penjelasan pada gambaran umum yang menyatakan bahwa

    penatalaksanaan Kelainan Adrenal adalah tindakan operatif maka komponen pengetahuan

    pada modul ini mempunyai kapasitas yang lebih kecil daripada komponen psikomotor.

    Dengan demikian, sesi praktik klinik akan menjadi lebih dominan di dalam proses

    pembelajaran. Titik berat sesi praktik klinik ditekankan pada kompetensi melakukan

    anamnesa, pemeriksaan fisik, permintaan pemeriksaan penunjang dalam kaitannya

    dengan identifikasi dan diagnosis Kelainan Adrenal.

    Contoh Kasus

    Penderita wanita, 23 tahun dengan perkembangan moon face, abnormalitas menstruasi,

    obesitas, dan hipertensi.

    Penderita juga mengeluh pigmentasi pada wajah dan otot extremitas yang makin lemah.

    Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar kortisol yang tinggi dan intoleransi

    glukosa.

    Diskusi :

    Apakah penderita diatas mempunyai kemungkinan Kelainan Adrenal ?

    Bagaimana cara mendiagnosis Kelainan Adrenal pada penderita di atas ?

    Bagaimana cara penatalaksanaannya ?

    Rangkuman hasil diskusi :

    Dari gejala yang ada, dapat diduga bahwa penderita mengalami Kelainan Adrenal

    Diagnosis :

  • - Anamnesis dan pemeriksaan fisik : adanya perkembangan moon face dan tanda

    awal lainnya dari Sindroma Cushing

    Tatalaksana : Prosedur Operatif ( Adrenalektomi ) Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk : (K4)

    Menjelaskan anatomi dari kelenjar adrenal Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal Mengenali semua diferensial diagnosa dari kelainan adrenal dan sekaligus

    mampu mengeliminasi Melakukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal Melakukan operasi adrenalektomi Melakukan langkah Follow-up penderita Kelainan Adrenal

    Proses Pembelajaran

    Menguatkan proses pembelajaran

    Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran serta bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh dari peserta didik

    Tujuan 1 : Menjelaskan letak kelenjar adrenal secara anatomis

    Metode pembelajaran :

    1. Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal yang

    mencakup pendekatan operasi untuk adrenalectomy (must to know pointers) 2. Curah pendapat dan diskusi

    Tujuan 2 : Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal

    Metode pembelajaran :

    1. Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal yang mencakup pendekatan operasi untuk adrenalectomy (must to know pointers) 2. Curah pendapat dan diskusi

    Tujuan 3 : Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal

  • Metode Pembelajaran :

    1. Kuliah singkat dan diskusi tentang epidemiologi dan patofisiologi Kelainan Adrenal yang mencakup proses perubahan yang terjadi pada level seluler secara singkat

    2. Tugas baca / literatur review 3. Curah pendapat dan diskusi

    Must to know keypoint 1. Hormon apakah yang dirpoduksi berlebihan pada sindroma Cushing ? 2. Conns Syndrome merupakan akibat dari produksi berlebihan hormon apa ? 3. Berapa persenkah tumor adrenal yang sifatnya malignan ?

    Tujuan 4 : Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal

    Metode pembelajaran :

    Curah pendapat dan diskusi tentang gejala dan tanda penderita dengan Kelainan Adrenal

    Bedside teaching Praktik klinik

    Must to know keypoints : Gejala : ( keluhan subyektif )

    1. lemah otot 2. menstruasi yang abnormal 3. sakit kepala

    Tanda : ( temuan obyektif )

    1. moon face 2. pigmentasi wajah 3. hipertensi

    Tujuan 5 : Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal

    Metode pembelajaran :

    1. Kuliah singkat mengenai pilihan terapi pada Kelainan Adrenal 2. Diskusi dan coaching tentang pilihan penatalaksanan Kelainan Adrenal 3. Curah pendapat dan diskusi kasus tentang dasar pemilihan terapi dan

    komplikasi masing-masing terapi Tujuan 6 : Mengenal differensial diagnosa dari kelainan adrenal

  • Metode pembelajaran :

    1. Kuliah singkat dan diskusi tentang diagnosa sampingan (differential diagnosa) yang mungkin terjadi pada kelainan seputar kelenjar Adrenal 2. Diskusi dan coaching tentang diferensial diagnosa yang mungkin ditemukan 3. Curah pendapat dan diskusi bagaimana mengeleminasi diferensial diagnosa yang mungkin muncul

    Tujuan 7 : Menentukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal

    Metode pembelajaran :

    1 Video operasi adrenalektomi 2 Demo oleh pembimbing pada pasien sungguhan 3 Asistensi operasi membantu pembimbing 4 Operasi sendiri dengan pengawasan 5 Operasi sendiri tanpa pengawasan langsung

    Tujuan 8 : Melakukan operasi adrenalektomi

    Metode pembelajaran :

    1. Video operasi adrenalektomi 2. Demo oleh pembimbing pada pasien sungguhan 3. Asistensi operasi membantu pembimbing 4. Operasi sendiri dengan pengawasan 5. Operasi sendiri tanpa pengawasan langsung

    Tujuan 9 : Melakukan langkah follow-up penderita Kelainan Adrenal

    Metode pembelajaran :

    Curah pendapat dan diskusi kasus mengenai prosedur follow-up penderita Kelainan Adrenal pada setiap pilihan terapi

    Kasus untuk proses pembelajaran Penderita pria, 20 tahun dengan keluhan nyeri kepala , jantung berdebar-debar, serta berkeringat hebat. Pada pemeriksaan tekanan darah menunjukan hipertensi berat. Pada pengukuran kadar katekolamin pada serum dan urin menujukan peningkatan. Pada pemeriksaan CT Scan abdomen didapatkan tumor pada kelenjar adrenal yang kiri,ukuran < 4 cm, tidak ada gambaran metastase jauh.

  • Diskusi :

    Manakah data penyokong diagnosis saat itu ? Data mana yang membuat pemeriksa perlu membuat diagnosa banding ? Apakah tindakan terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut

    ? Rangkuman Diskusi : Data penyokong diagnosis adalah sakit kepala, palpitasi, hipertensi berat, kadar katekolamin yang tinggi dan adanya gambaran massa di adrenal kiri pada CT Scan. Tindakan terpilih untuk mengatasi gangguan ini adalah adrenalektomi Pada modul ini peserta didik diharapkan menguasai pengetahuan tentang patofisiologi, gejala dan tanda, serta penatalaksanaan diagnosis dan terapi menyeluruh penderita Kelainan Adrenal. Penilaian Kompetensi

    Hasil observasi selama proses alih pengetahuan dan ketrampilan Hasil kuesioner Hasil penilaian peragaan keterampilan

    Instrumen penilaian kompetensi kognitif Kuesioner sebelum sesi dimulai Modul Kelainan Adrenal 1. Hormon katekolamin dihasilkan oleh kortek kelenjar adrenal S / B 2. Produksi hormon kortisol dari kortek adrenal dipengaruhi kelenjar hipofise lewat ACTH S / B 3 Cushing syndrom disebabka produksi hormon kortisol yang berlebihan dari kortek adrenal S / B Modul Kelainan Adrenal

    1. Berikut adalah tanda dan gejala dari penderita penyakit pheochromocytoma, kecuali :

    a. sakit kepala b. hipertensi

  • c. peningkatan kadar kortisol dalam darah dan urin d. peningkatan kadar katekolamin dalam darah dan urin

    2. Produksi berlebihan dari aldosteron menghasil conns syndrome yang

    dikarakterkan dgn tanda dan gejala berikut, kecuali : a). hipertensi b). hipokalemia c). aktifitas renin plasma yang meningkat d). tumor pada kortek adrenal

    2. Tes terbaik untuk mengidentifikasi penyebab adrenal dari Cushings

    Syndrome selama kehamilan a). IVP b). Sonography c). MRI d). CT Scan e). Adrenal Venography

  • Kelainan Adrenal Batasan :

    Kelainan Adrenal adalah kelainan yang memberikan gejala khas sindroma endokrin

    seperti sindroma Cushing, Hiperaldosteron, dan Hipersekresi hormon Katekolamin.

    Salah satu penyebab dari kelainan adrenal adalah tumor adrenal, seperti kortikoadenoma

    adrenal, kortikokarsinoma adrenal serta massa yang ditemukan secara insidental pada

    pemeriksaan CT Scan ( Incidentaloma ).

    Gejala dan Tanda :

    Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi normal serta kelainan patologi dari

    kelenjar adrenal akan membantu ahli urologi dalam melakukan diagnosis dan

    penanganan kelainan adrenal dengan lebih baik

    Pada Tumor Kortek Adrenal

    1. Produksi berlebihan dari glucocorticoid akan menimbulkan gambaran

    klinis, seperti : kelemahan otot, intolerans glukosa, obesitas daerah

    trunkal, buffalo sign, osteoporosis, batu ginjal, perubahan mental,

    hirsutisme, kelemahan dan kerusakan kulit, striae abdominal, disfungsi

    sexual ( dikenal dgn istilah Sindroma Cushing )

    Produksi berlebihan dari kortisol mungkin disebabkan oleh sekresi

    berlebihan dari ACTH dari Pituary Gland, sumber ektopik seperti tumor

    paru atau tumor kortek adrenal sendiri

    2. Produksi berlebihan dari aldosteron menghasilkan Conns Syndrome yang

    dikarakterkan dgn gejala hipertensi, hipokalemia dan tumor dari kortek

    adrenal atau hanya hiperplasia dari zona glumerulosa, aktifitas renin

    plasma yang terdepresi dan peningkatan aldosteron dalam serum dan urine

    Pada Tumor Medulla Adrenal

    1. Pheochromocytoma adalah tumor adrenal medulla yang memproduksi

    kadar katekolamin yang tinggi ( Epinephrine dan Norepinephrine ), gejala

    umum adalah hipertensi, palpitasi, sakit kepala yang berat, berkeringat

    yang berlebihan.

  • Pada Incidentaloma

    Peningkatan penggunaan teknik scaning ( MRI atau CT Scan ) untuk evaluasi

    problem abdominal dan thorak telah mengidentifikasi banyak tumor adrenal yang

    asimtomatik.

    Tumor Adrenal Maligna

    - Kira-kira 20 % dari tumor adrenal adalah malignan.

    - Tumor adrenal bisa benign ( Non-Cancerous ) atau Malignan ( Cancer ).

    Sering pemisahan ini sulit untuk dibuat dan follow-up jangka panjang

    diperlukan setelah operasi untuk mendeteksi kekambuhan dini pada pasien

    yang memiliki kanker adrenal

    - Tanda tanda yang paling jelas dari malignan adrenal adalah metastase

    pada waktu diagnosis, terbukti metastasis pada waktu operasi dan tumor

    yang sangat besar. Tumor > 8 cm harus dianggap malignan.

    Diagnosis

    Diagnosis dari kelainan adrenal berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang lainnya

    Pada sindroma cushing , anamnesa dan pemeriksaan fisik ditemukan kumpulan

    tanda dan gejala yang disebabkan oleh jumlah glucocorticoid yang berlebihan

    dalam sirkulasi. Pada pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan kadar kortisol

    dalam urin tampung 24 jam, angka normal dapat menyingkirkan diagnosa

    sindroma cushing, tapi bila nilai kortisol meningkat, dapat dilanjutkan

    pemeriksaan tes pemberian dosis rendah dexametason, jika terjadi peningkatan

    jumlah kortisol serum dan urine menyokong diagnosis sindroma cushing. Untuk

    mengetahui penyebabnya, apakah disebabkan oleh adenoma atau karsinoma

    adrenal, peningkatan sekresi ACTH ektopik diluar hipofise ataukah cushing

    disease yang disebabkan kelainan primer di hipofise, ada tiga macam pemeriksaan

    yang dianjurkan yaitu : ACTH plasma, Tes pemberian dexametason dosis tinggi

    dan Tes pemberian Metyrapone. Untuk menentukan dan melokalisir tumor

    digunakan CT Scan dan MRI.

  • Hiperaldosterone Primer ( Conns Syndrom ) harus dicurigai pada penderita

    dengan hipertensi, kelemahan otot, nyeri kepala, poliuria ( nokturia ),

    hipokalemia, parasthesia dan alkalosis metabolik ringan. Hiperaldosteron primer

    bisa disebabkan oleh tumor adrenal, biasanya adenoma unilateral atau hiperplasia

    adrenal. Duapertiga hiperaldosterone disebabkan adenoma adrenal. Diagnosa

    Adenoma adrenal ditegakkan bila (1) terjadi penurunan aldosteron saat ambulasi,

    (2) tekanan darah menurun dengan pemberian spironolakton 400 mg/L selama 6

    minggu (3) aldosteron stimulating factor tidak meningkat, (4) CT Scan atau MRI

    menunjukkan adanya massa. (5) Kadar 18-hidrokortikosteron meningkat lebih

    dari 100 ng/dl.

    Pada Pheochromocytoma, anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan penderita

    dengan hipertensi yang disertai dengan gejala berkeringat, takikardi dan nyeri

    kepala. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan konsentrasi

    katekolamin dalam serum dan urin. CT Scan atau MRI direkomendasikan untuk

    menentukan lokasi tumor.

    Pada malignan adrenal, tanda-tanda yang paling jelas dari malignan adrenal

    adalah metastase pada waktu diagnosis, terbukti metastasis pada waktu operasi

    dan tumor yang sangat besar. Tumor > 8 cm harus dianggap malignan.

    Terapi / Tindakan :

    Tujuan dari terapi adalah untuk mengobati Kelainan Adrenal, meningkatkan kualitas

    hidup penderita, dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut dari kelainan adrenal.

    1. Medikamentosa

    Terapi medikamentosa hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang

    inoperable atau pada penderita dengan tumor metastase serta tumor yang mengalami

    rekurensi dan tidak bisa dilakukan reoperasi lagi. Mitotane selama ini telah digunakan

    untuk pengobatan karsinoma adrenokortikal. Cara kerjanya sebagai agen adrenolitik yaitu

    dengan menghambat steroid adrenal 11-b-hidroksilasi. Hampir 20% penderita berespon

    terhadap pemberian mitotane. Efek samping obat ini diantaranya, kelemahan, somnolen,

    bingung, lethargia dan nyeri kepala. Hasil pengobatan dengan mitotane tidak

  • meningkatkan angka harapan hidup. Beberapa terapi lain seperti cisplatin, etoposide, 5-

    fluorouracil, doxorubicin, vincristin, suramin dan gossypol diharapkan memberikan

    harapan baru. Radioterapi diberikan pada kasus paliatif pada penderita dengan metastase

    tulang.

    2. Penanganan operatif

    Penanganan dari semua tumor adrenal primer adalah dengan pembedahan.

    Pilihan teknik dan pendekatan yang dilakukan tergantung pada ukuran dari lesi dan

    kelenjar adrenal, struktur tubuh penderita, serta pengalaman dan kemampuan operator.

    Tindakan laparoskopi dilakukan pada kasus tumor adrenal kecil yang belum mengalami

    invasi ke jaringan sekitarnya atau tanpa disertai thrombus pada vena.

    Berbagai teknik operasi bisa dilakukan untuk pembedahan pada kelenjar adrenal.

    Teknik yang optimal harus disesuaikan dengan kasus secara individu tergantung pada

    patologi adrenal, anatomi tubuh pasien, riwayat pembedahan sebelumnya, dan keahlian

    atau kebiasaan dari spesialis bedahnya sendiri

    Semua pasien Kelainan Adrenal setelah mendapatkan terapi perlu mendapatkan

    pengawasan berkala ( follow-up ) untuk mengetahui hasil terapi serta pejalanan penyakit

    sehingga mungkin diperlukan pemilihan terapi lain atau dilakukan terapi ulang jika

    dijumpai kegagalan dari terapi itu.