448
1 MODUL 14 EKONOMI MIKRO Kumpulan Materi Kuliah Dosen Pengampu : Bernardus Wishman Siregar, S.E, M.E

MODUL 14 EKONOMI MIKRO - stie-igi.ac.id€¦ · 1 MODUL 14 EKONOMI MIKRO Kumpulan Materi Kuliah Dosen Pengampu : Bernardus Wishman Siregar, S.E, M.E

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    MODUL 14

    EKONOMI MIKRO

    Kumpulan Materi Kuliah

    Dosen Pengampu :

    Bernardus Wishman Siregar, S.E, M.E

  • See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/326846310

    Ekonomi Mikro (Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha)

    Book · September 2014

    CITATIONS

    0READS

    75,715

    1 author:

    Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

    Ekonomi Mikro dalam Dunia Usaha View project

    Akhmad Pide

    Universitas Muhammadiyah Makassar

    45 PUBLICATIONS   151 CITATIONS   

    SEE PROFILE

    All content following this page was uploaded by Akhmad Pide on 07 August 2018.

    The user has requested enhancement of the downloaded file.

    https://www.researchgate.net/publication/326846310_Ekonomi_Mikro_Teori_dan_Aplikasi_di_Dunia_Usaha?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/publication/326846310_Ekonomi_Mikro_Teori_dan_Aplikasi_di_Dunia_Usaha?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_3&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/project/Ekonomi-Mikro-dalam-Dunia-Usaha?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_9&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_1&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/profile/Akhmad_Pide?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_4&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/profile/Akhmad_Pide?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_5&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/institution/Universitas_Muhammadiyah_Makassar?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_6&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/profile/Akhmad_Pide?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_7&_esc=publicationCoverPdfhttps://www.researchgate.net/profile/Akhmad_Pide?enrichId=rgreq-a2a6e594b664d2504b32b6e800ef71f1-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMyNjg0NjMxMDtBUzo2NTY4Mjc3Nzk5MTU3NzZAMTUzMzYxMTM1NDc1NA%3D%3D&el=1_x_10&_esc=publicationCoverPdf

  • 1

  • 2

  • 3

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, karena dengan izin dan

    petunjuknya jualah sehingga penulis dapat menulis buku ini dengan judul: Ekonomi

    Mikro: Teori dan Aplikasi dalam Dunia Bisnis.

    Teori Ekonomi mikro merupakan mata kuliah inti pada Fakultas Ekonomi,

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, dan Sekolah Bisnis. Oleh karena itu buku teks

    ekonomi mikro adalah merupakan buku teks penting dan sangat dibutuhkan oleh

    para mahasiswa.

    Teori ekonomi mikro dapat dipelajari dengan menggunakan tiga macam

    pendekatan yaitu; Pertama pendekatan verbal dalam arti menguraikan teori dengan

    menggunakan uraian dan penjelasan kata-kata, Kedua dengan pendekatan grafik

    sebagai alat penjelasan, dan Ketiga dengan pendekatan matematis. Buku ini

    menggunakan ketiga macam pendekatan tersebut. Oleh karena itu buku ini

    diharapkan menarik bagi para pembaca. Pendekatan grafik dilakukan untuk

    menunjukkan inti dari analisis ekonomi, dan selanjutnya dijelaskan dengan

    pendekatan verbal. Pendekatan matematis digunakan untuk memberikan contoh-

    contoh kasus dalam bisnis dan ekonomi.

    Buku ini muncul karena adanya dorongan dari beberapa teman sejawat. Oleh

    karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak;

    Prof. Dr. Ahmad Musseng, M,Si., Dr. Bustang, M.Si, Prof. Dr. Amiruddin Tawe,

    M.Si., Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, M.Si.., Zainal Abidin, S.E, S.H., M.Si.,

    Manda, H.M., S.E., M.Si. Muh. Ihsan Malik, S.E., M.M. Khusus kepada Istri saya

    yang tercinta Rahmawaty Gaffar, S.E. karya ini dapat terwujud menjadi suatu buku.

    Pada kesempatan ini pula penulis mengharapkan masukan dan kritik yang

    sifatnya membangun demi penyempurnaan buku ini pada edisi selanjutnya.

  • 4

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis lahir tanggal 17 September 1965 di Maroanging Kabupaten Bone,

    Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai anak ke lima dari enam bersaudara, dari pasangan

    Pide (almarhum) dan Hajirah.

    Penulis melanjutkan pendidikan sarjana Strata Satu tahun 1984 pada Jurusan

    Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang dan

    lulus tahun 1988. Pada tahun 1991 Penulis melanjutkan pendidikan Magister pada

    Program Studi Agribisnis, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, dan lulus

    tahun 1993. Pada tahun 2008 penulis memperoleh kesempatan untuk mengikuti

    pendidikan program doktor pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah

    Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dengan sponsor BPPS dan lulus pada tahun

    2012.

    Penulis bekerja diawali dengan menjadi Dosen tetap yayasan pada Sekolah

    Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yayasan Pendidikan Pendidikan Ujung Pandang

    (YPUP) tahun 1989 sampai tahun 2004. Kemudian sebagai Dosen Kopertis Wilayah

    IX Sulawesi yang dipekerjakan pada STIE-YPUP sejak tahun 2004 sampai sekarang.

    Akhmad adalah penulis yang telah membuahkan beberapa karya. Karya-

    karyanya telah diterbitkan dalam jurnal Internasional seperti: International Research

    Journal of Finance and Economics9 9(4): 2463-2474, 2013, dengan judul: Impact of

    Fiscal Policy on the Agricultural Development in an Emerging Economy: Case Study

    from the South Sulawesi, Indonesia. Journal of Applied Sciences Research, Issue 96

    (2012) P:al 1450-2887, dengan judul: The Impact of Fiscal Policy on the Regional

    Economy: Evidence from South Sulawesi,Indonesia. Majalah Kementrian

    PPN/Bappenas, dengan judul: Efektivitas Kebijakan Fiskal Daerah terhadap

    Perekonomian Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai Pemenang

    Call of Paper pada Kongres Isei XVIII Dan Seminar Nasional “Satu Dasa Warsa

    Implementasi Otonomi Daerah” Yogyakarta, 2-4 Oktober 2012, dan beberapa tulisan

    lainnya yang diterbitkan dalam jurnal dalam negeri.

  • 5

    Menikah dengan Rahmawaty Gaffar pada tahun 1995 dan dikaruniai tiga orang

    anak: Muhammad Akram Akhmad, Muhammad Al Khahfi Akhmad, dan Nurul

    Hikmah Maulidiah Akhmad.

  • 1

    DAFTAR ISI

    Halaman

    BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

    1.1. Pengertian Ilmu Ekonomi ................................................. 1 1.2. Sumber daya dan Komoditi ............................................... 2 1.3. Masalah Pokok Perekonomian ......................................... 4

    1.4. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif ......................... 5

    1.5. Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro .............................. 6 1.6. Model-Model dalam Ilmu Ekonomi ................................ 8

    1.7. Macam-macam Sistem Ekonomi .................................... 16

    1.8. Penggunaan Model Matematika ....................................... 20

    1.9. Ringkasan Bab 1 ................................................................ 24

    BAB II. TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN ...................... 28

    2.1. Teori Permintaan ............................................................. 28 2.2. Teori Penawaran .............................................................. 33 2.3. Penentuan Harga dan Jumlah yang Diperjualbelikan ....... 37 2.4. Pengaruh Perubahan Permintaan dan Penawaran terhadap

    Keseimbangan .................................................................. 43

    2.5 Surplus Konsumen dan Produsen ................................... 48 2.6. Pengaruh Pajak dan Subsidi terhadap Keseimbangan .. 50 2.7. Ringkasan Bab 2 ............................................................. 57

    BAB III. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ........... 62

    3.1. Elastisitas Permintaan .................................................... 62 3.2. Elastisitas Penawaran ...................................................... 76 3.3. Ringkasan Bab 3 ............................................................. 81

    BAB IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN ......................................... 85

    4.1. Pendekatan Marginal Utility (Kardinal) ................ 85 4.2. Pendekatan Indiference Curve (Ordinal) ...................... 88 4.3. Keterbatasan Anggaran ................................................... 94 4.4. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan .............................. 106 4.5. Maksimisasi Utilitas Model Marshallian dan Hicksian ... 111 4.6. Ketidakpastian dan Perilaku Konsumen ......................... 115 4.7. Ringkasan Bab 4 ............................................................. 117

    BAB V. TEORI PRODUKSI ................................................................ 121

    5.1. Produksi dengan Satu Faktor Berubah ............................ 121 5.2. Produksi dengan dua Faktor Berubah .............................. 129

  • 2

    5.3. Garis Anggaran (Isocost) .................................................. 134 5.4. Skala Hasil ....................................................................... 139 5.5. Jalur Perluasan (Expantion Path) .................................... 147 5.6. Ringkasan Bab 5 .............................................................. 150

    BAB VI. TEORI BIAYA PRODUKSI ................................................ 155

    6.1. Konsep Biaya ...................................................................... 155 6.2. Pilihan Input untuk Meminimumkan Biaya ................... 158 6.3. Biaya Produksi Jangka Pendek ..................................... 162 6.4. Biaya Produksi Jangka Panjang .................................... 168 6.5. Kurva Pembelajaran (Learning Curves) ........................ 174 6.6. Ringkasan Bab 6 ........................................................... 180

    BAB VII. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ................................... 184

    7.1. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna .................................. 185 7.2. Permintaan dan Penawaran Pasar Persaingan Sempurna 186 7.3. Maksimisasi Keuntungan Perusahaan ............................. 189 7.4. Penawaran dalam Pasar Persaingan Sempurna ............... 197 7.5. Penerapan Konsep Surplus Produsen dan Konsumen ... 202 7.6. Intervensi Pemerintah dalam Pasar Persaingan Sempurna 204 7.7. Ringkasan Bab 7 ...................................................................... 215

    BAB VIII. PASAR MONOPOLI ............................................................... 221

    8.1 Ciri-ciri pasar Monopoli ..................................................... 222 8.2 Penyebab Munculnya Monopoli ................................... 223 8.3 Keputusan Output dan Harga ......................................... 226 8.4 Kurva Penawaran dan Monopoli ................................... 237 8.5 Apa yang Salah pada Monopoli .................................... 239 8.6 Kebijakan Pemerintah tentang Monopoli ...................... 243 8.7 Dampak Pajak pada Monopoli ...................................... 248 8.8 Diskriminasi Harga ....................................................... 252 8.9 Ringkasa Bab 8 .............................................................. 264

    BAB IX. PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK .......................... 271

    9.1. Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik .................. 271 9.2. Keseimabngan Jangka Pendek pada Pasar Persaingan Monopolistik

    ......................................................................................... 274

    9.3. Keseimbangan Jangka Panjang pada Pasar Persaingan Monopolistik ................................................................. 276

    9.4. Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi .......................... 278 9.5. Persaingan Bukan Harga ............................................... 279 9.6. Ringkasan Bab 9 ........................................................... 286

    BAB X. PASAR OLIGOPOLI ................................................................ 289

  • 3

    10.1. Karakteristik Pasar Oligopoli ........................................... 290 10.2. Keseimbangan dalam Pasar Oligopoli .......................... 292 10.3. Model Cournot .............................................................. 294 10.4. Model Stakelberg ......................................................... 302 10.5. Model Kartel ................................................................. 306 10.6. Model Kurva Permintaan Terpatah ............................... 310 10.7. Model Kepemimpinan Harga ........................................ 314 10.8. Ringkasan Bab 10 ......................................................... 316

    BAB XI. TEORI PERMAINAN ............................................................ 320

    11.1. Konsep Dasar i ..................................................................... 320 11.2. Permainan dan Keputusan Strategis .............................. 323 11.3. Strategi Dominan dan Keseimbangan Nash ................. 326 11.4. Dilema Nara Pidana ...................................................... 330 11.5. Permainan Berurutan .................................................... 334 11.6. Ancaman, Komitmen, dan Kredibilitas ....................... 338 11.7. Rintangan Masuk .......................................................... 343 11.8. Ringkasan Bab 11 ......................................................... 347

    BAB XII. PASAR FAKTOR INPUT ...................................................... 351

    12.1. Pasar Faktor Input yang Bersaing Sempurna ................ 351

    12.2. Pasar Faktor Input Monopsoni ....................................... 364

    12.3. Pasar Faktor Input Monopoli ......................................... 367

    12.4. Ringkasan Bab 12 ......................................................... 371

    BAB XIII. KESEIMBANGAN UMUM DAN EFISIENSI EKONOMI 374

    13.1. Konsep Keseimbangan Umum ...................................... 374

    13.2. Efisiensi Perukaran ........................................................ 377

    13.3. Efisiensi Produksi ........................................................... 384

    13.4. Kegagalan Perekonomian dalam Pasar Bersaing ........ 389

    13.5. Ringkasan Bab 13 .......................................................... 393

    BAB XIV. EKSTERNALITAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ..... 396

    14.1. Eksternalitas dan Ketidakefisienan Pasar ........................ 397

    14.2. Solusi Perusahaan untuk Eksternalitas ............................ 400

    14.3. Kebijakan Pemerintah atas Eksternalitas ........................ 405

    14.4. Ringkasan Bab 14 ........................................................... 413

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 416

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dewasa ini persoalan ekonomi senantiasa menjadi berita utama pada berbagai

    media, baik TV maupun surat kabar. Pertanyaan yang muncul mengapa demikian?

    Jawabannya tentu saja karena persolan ekonomi memiliki dampak yang sangat besar

    dalam kehidupan manusia dewasa ini. Banyak persoalan ekonomi yang terjadi di

    sekitar kita seperti, kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pendapatan, kenaikan

    harga bahan bakar minyak, impor beras, impor daging, harga cabe yang melambung,

    fluktuasi mata uang, pengembangan teknologi komunikasi dan informasi sangat

    mempengaruhi kehidupan manusia dewasa ini dengan berbagai peristiwa yang tidak

    terpikirkan sebelumnya.

    Teori-teori ekonomi yang telah dikembangkan oleh para ekonom selama

    bertahun-tahun, setidaknya dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana

    mekanisme pasar bekerja dan mempengaruhi peristiwa-peristiwa ekonomi yang

    mempengaruhi kehidupan umat manusia dewasa ini. Oleh karena itu pemahaman

    terhadap teori-teori ekonomi merupakan sesuatu yang sangat berharga untuk

    memahami berbagai persoalan-persoalan ekonomi yang terjadi dewasa ini.

    1.1.Pengertian Ilmu Ekonomi

    Ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu, telah berusia lebih dari dua abad.

    Bermula sejak tahun 1776 ketika Adam Smith menulis buku yang berjudul „The

    Wealth of Nations”. Setelah itu, ilmu ekonomi berkembang dalam banyak tahapan,

    Karl Marx melakukan kritik besar-besaran tentang kapitalisme dalam bukunya yang

    berjudul “Das Kapital” buku ini beredar luas pada tahun 1867, Selanjutnya John

    Maynard Keynes pada tahun 1935 dengan bukunya yang berjudul “The General

    Theory of Employment, Interest and Money”. Beberapa pandangan ketiga tokoh

  • 2

    tersebut masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada

    masa kini.

    Beberapa pakar ekonomi mendefinisikan ilmu ekonomi:

    Alfred Marshal, Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan tentang

    sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas.

    Walter Nicholson, Ilmu ekonomi adalah bagian dari ilmu sosial yang

    mempelajari perilaku manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya

    Paul A. Samuelson, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang prilaku orang dan

    masyarakat dalam memilih menggunakan sumber daya yang langkah dan

    memiliki berbagai alternatif penggunaan, dalam upaya memproduksi berbagai

    komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa yang

    akan datang kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat.

    Terdapat dua hal pokok yang dapat ditarik dari pengertian di atas yaitu:

    Pertama, sumber pemuas kebutuhan manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan

    manusia relatif tidak terbatas jumlahnya. Suatu kenyataan bahwa tidak ada suatu

    golongan masyarakat atau bangsa yang dapat memproduksi semua barang dan jasa

    yang dibutuhkan oleh masyarakat atau bangsa tersebut. Tidak ada manusia yang

    dapat membelanjakan uang melebihi besarnya pendapatannya (kecuali kecuali

    dengan cara berutang atau merampok), dan tidak ada orang yang dapat menggunakan

    waktunya lebih dari 24 jam sehari. Kedua, bagaimana cara yang terbaik untuk

    menetapkan pilihan di antara berbagai alternatif yang ada. Para pakar ekonomi

    mengatakan bahwa bagaimana caranya sumber daya yang ada dialokasikan.

    1.1. Sumber daya dan Komoditi

    Sumber daya terdiri atas anugerah alam seperti tanah, air, hutan, tambang, sumber

    daya manusia baik fisik maupun mental, dan alat bantu buatan untuk memproduksi

    seperti peralatan, mesin dan bangunan. Para ahli ekonomi menamakan semua sumber

    daya itu sebagai faktor produksi. Hal tersebut disebabkan karena mereka digunakan

    untuk memproduksi komoditi yang dibutuhkan manusia. Komoditi dapat

    dikelompokkan dalam dua jenis yaitu barang dan jasa. Barang selalu berwujud

  • 3

    (misalnya tas, mobil, baju) sedangkan jasa tidak berwujud misalnya (praktek dokter

    dan pendidikan). Orang memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi banyak hal

    yang menjadi keinginannya. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa disebut

    produksi, sementara kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan disebut konsumsi.

    Kelangkaan

    Pada dasarnya sebagai besar umat manusia di dunia ini, kelangkaan atau

    keterbatasan adalah betul-betul nyata dan ada. Oleh karena itu keinginan manusia

    untuk memperoleh lebih banyak dan lebih baik dalam hal; makanan, pakaian,

    perumahan, pendidikan, dan sebagainya. Pada beberapa negara miskin di Afrika dan

    di Asia kelangkaan lebih nyata terlihat. Hasil pertanian yang mereka hasilkan lebih

    kecil dari yang dibutuhkan masyarakatnya. Sektor pertanian relatif belum

    berkembang, dan kemampuan sektor industri untuk menghasilkan produk juga masih

    lebih rendah dari yang dibutuhkan masyarakatnya.

    Pilihan

    Oleh karena jumlah sumber daya terbatas, maka setiap individu dan masyarakat

    secara keseluruhan tidak dapat memenuhi semua yang mereka butuhkan, karena itu

    mereka harus membuat pilihan. Dalam setiap kegiatan ekonomi baik untuk

    memproduksi maupun mengkonsumsi barang dan jasa, setia individu dan masyarakat

    harus membuat pilihan-pilihan. Tujuan dari individu dan masyarakat membuat

    pilihan adalah agar sumber daya yang tersedia dapat digunakan secara efisien untuk

    dapat memaksimumkan kesejahteraan individu dan masyarakat.

    Biaya Peluang (Opportunity Cost)

    Untuk menjelaskan bagaimana pilihan individu dan masyarakat dalam

    memutuskan biaya, maka perhatikan contoh berikut: Kita misalkan seorang

    mahasiswa yang memiliki uang sebesar Rp. 1 juta dan telah memutuskan untuk

    membeli buku dan pakaian. Jadi mahasiswa tersebut mempunyai dua pilihan yaitu

    membeli buku dengan harga Rp. 50.000 per buah dan pakaian dengan harga Rp.

  • 4

    100.000 per unit. Mahasiswa tersebut ingin sekali membeli 20 buku, dan 10 pakaian.

    Karena mahasiswa tersebut tahu bahwa keinginannya tersebut tidak mungkin

    terpenuhi, dalam istilah ekonomi dikatakan bahwa ini tidak mungkin dicapai karena

    keterbatasan sumber daya. Meskipun demikian terdapat beberapa kombinasi yang

    dapat terjadi, misalnya membeli 10 buku dan 5 pakaian, 12 buku dan 4 pakaian dan

    sebagainya.

    Setelah mempertimbangkan dengan matang, maka mahasiswa ini sampai pada

    keputusan untuk membeli 8 buku dan 6 pakaian, namun pada menit-menit terakhir ia

    memutuskan untuk membeli 7 pakaian. Sekarang berapa biaya untuk memperoleh

    tambahan satu lembar pakaian tersebut. Jawabannya adalah 2 buah buku. Dua buah

    buku ini dikorbankan oleh mahasiswa tersebut untuk memperoleh tambahan satu

    lembar pakaian. Para pakar ekonomi menyebut bahwa 2 buah buku tersebut sebagai

    biaya peluang (opportunity cost) untuk pakaian ke 7.

    1.3. Masalah Pokok Perekonomian

    Telah disebutkan bahwa, masalah pokok dalam perekonomian timbul karena

    adanya kelangkaan (scarcity), dalam sumber daya, sementara kebutuhan manusia

    tidak terbatas. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari setiap individu,

    perusahaan dan masyarakat, secara keseluruhan akan selalu menghadapi tiga

    persoalan-persoalan ekonomi. Ketiga persoalan tersebut adalah: Whot, How dan For

    Whom:

    a. What: pertanyaan ini menyangkut masalah komoditi apa yang akan dihasilkan,

    dan berapa banyak? Dengan kata lain berapa banyak barang dan jasa apa yang

    akan dihasilkan, serta kapan? Haruskah kita membuat lebih banyak makanan dari

    pakaian, atau sebaliknya. Pilihan mana yang kita ambil, nasi dan ikan bakar hari

    ini atau daging dan roti hari ini.

    b. How: Pertanyaan ini menyangkut masalah bagaimana atau dengan apa komoditi

    dihasilkan, apakah dengan menggunakan modal lebih banyak atau tenaga kerja

    lebih banyak, apakah menggunakan teknologi sederhana atau menggunakan

    teknologi canggih. Hal ini sangat tergantung pada tingkat persaingan di pasar.

  • 5

    c. For Whom: Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa barang tersebut

    dihasilkan. Apabila dilihat dari sisi pendapatan, masyarakat dapat

    dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu masyarakat; (1) golongan

    berpenghasilan tinggi, (2) golongan berpenghasilan menengah dan (3 golongan

    berpenghasilan rendah. Masyarakat berpenghasilan rendah lebih memilih

    membeli barang yang harganya murah, tanpa memperhatikan mutu barang

    tersebut, sementara masyarakat yang berpenghasilan menengah memilih barang

    yang harganya sedang, dan masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan memilih

    barang-barang yang berkualitas tinggi walaupun harganya mahal.

    1.4. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

    Para ahli ekonomi membedakan dua analisa ilmu ekonomi yaitu analisa

    ekonomi positif dan normatif. Ilmu Ekonomi Positif (Positive Economics) yaitu

    membahas atau mempelajari apa itu (what is) atau bagaimana masalah-masalah

    ekonomi yang dihadapi masyarakat sebenarnya diselesaikan. Teori ekonomi

    positif menentukan bagaimana sebenarnya (in fact) sumber daya dialokasikan

    dalam suatu perekonomian. Jadi ilmu ekonomi positif menyangkut apa yang sedang,

    telah atau akan terjadi. Ilmu Ekonomi Normatif (Normative Economics), yaitu

    mempelajari apa seharusnya dilakukan atau bagaimana masalah ekonomi yang

    dihadapi masyarakat seharusnya diselesaikan.

    Pernyataan positif adalah pernyataan yang mengandung arti: apakah yang

    wujud atau telah wujud atau akan wujud? Kebenaran pernyataan positif dapat dilihat

    dengan membandingkannya dengan kenyataan yang wujud. Pada hakikatnya

    pernyataan positif adalah pernyataan mengenai fakta-fakta yang wujud dalam

    masyarakat dan oleh sebab itulah kebenarannya dapat dibuktikan dengan

    memperhatikan kenyataan yang berlaku. “Kalau produksi beras turun maka

    harganya akan naik” dan “Kalau beras dijual ke kota maka harganya lebih mahal

    daripada dijual di desa” adalah contoh-contoh dari pernyataan positif.

    Pernyataan normatif ialah pernyataan yang mengandung arti: apakah yang

    sebaiknya harus wujud? Jadi pernyataan normatif adalah suatu pandangan

  • 6

    subjektif atau suatu value judgement. Pernyataan itu bukan mengemukakan pendapat

    mengenai keadaan yang akan wujud tetapi menyatakan tentang apa yang sebaiknya

    harus wujud. Pernyataan normatif adakalanya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

    yang tidak bersifat rasional seperti faktor kebudayaan, filsafat dan keagamaan.

    Karena sifatnya tersebut, kebenaran pernyataan normatif tidak dapat dibuktikan

    dengan melihat kepada kenyataan. Perhatikanlah pernyataan berikut: “Peningkatan

    kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan mempercepat pertumbuhan

    pendapatan nasional” dan “Peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan

    dengan berusaha agar pertambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh

    seluruh lapisan masyarakat”.

    Pernyataan positif adalah pernyataan mengenai fakta–fakta yang wujud dalam

    masyarakat dan oleh sebab itulah kebenarannya dapat di buktikan dengan kenyataan

    yang ada. Pernyataan normatif adakalanya sangat di pengaruhi oleh faktor–faktor

    yang tidak bersifat rasional seperti faktor kebudayaan, filsafat dan keagamaan.

    Karena sifatnya tersebut, kebenaran pernyataan normatif tidak dapat dibuktikan

    dengan melihat kenyataan. Pernyataan normatif selalu dijumpai dalam ilmu ekonomi

    terapan atau ilmu ekonomi kebijakan. Masalah ekonomi dapat diatasi dengan

    beberapa cara dan cara manakah yang terbaik sangat tergantung kepada value

    judgement dari yang merumuskan kebijakan ekonomi tersebut.

    1.5. Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

    Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua yaitu; ilmu

    ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaan ekonomi makro

    dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi. Berikut adalah

    pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:

    Ekonomi makro, mengkaji variabel-variabel ekonomi secara agregat

    (keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan

    pemerintah tersebut, antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau

    pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun

    neraca pembayaran internasional.

  • 7

    Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan

    pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian

    ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada

    usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam

    menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.

    Ekonomi Mikro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil

    misalnya perusahaan, dan rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari

    bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan

    permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga

    pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

    Selain itu, teori ekonomi mikro juga membahas tentang penentuan tingkat

    produksi suatu perusahaan agar dapat mencapai profit/keuntungan. Contoh:

    misalnya kalau permintaan terhadap hasil industri meningkat maka teori ekonomi

    mikro dapat menganalisis dampak dari kenaikan produksi itu terhadap tingkat harga

    produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi mikro

    merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu dalam

    membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan aspek ekonomi.

    Individu dimaksud seperti konsumen, pemilik sumber-sumber daya dan

    perusahaan dalam perekonomian pasar bebas. Jadi teori mikro atau teori harga

    mempelajari arus barang dan jasa dari sektor rumah tangga, komposisi arus tersebut

    serta bagaimana harga-harga barang dan jasa ditentukan dalam arus tersebut. Juga

    mempelajari arus jasa sumber-sumber ekonomi dari pemilik sumber-sumber daya ke

    perusahaan-perusahaan bisnis, ke mana penggunaan sumber-sumber mengalir dan

    bagaimana harga sumber-sumber tersebut ditentukan.

    Kegunaan Teori Ekonomi Mikro

    Teori Ekonomi Mikro dapat bermanfaat:

  • 8

    1. Sebagai dasar untuk membuat ramalan (basic for predicition). Artinya bahwa

    teori ekonomi mikro dapat membuat ramalan bersyarat atau ramalan

    kondisional (conditional prediction).

    2. Sebagai alat untuk merumuskan kebijakan ekonomi (economi policy), artinya

    menganalisis bagaimana kegiatan pemerintah untuk mempengaruhi

    perekonomian. Dalam hal ini kita dapat mempelajari kebijakan pemerintah yang

    mempengaruhi harga dan upah, serta alokasi sumber daya.

    2. Untuk memeriksa syarat-syarat kemakmuran perekonomian (welfare

    economics).

    3. Sebagai alat dalam pengambilan keputusan manajemen. Dalam hal ini metode

    yang dikembangkan dalam analisis permintaan dan analisis penawaran.

    1.6. Model-Model dalam Ilmu Ekonomi

    Jutaan orang yang terlibat dalam kegiatan perekonomian seperti kegiatan;

    membeli, menjual, bekerja, menyewa, industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain.

    Untuk memahami bagaimana perekonomian bekerja, maka kita harus menemukan

    cara untuk menyederhanakan semua kegiatan perekonomian tersebut. Dengan

    demikian kita membutuhkan model yang dapat menjelaskan bagaimana

    perekonomian diatur dan bagaimana orang-orang yang terlibat dalam perekonomian

    berinteraksi antara satu dengan yang lain.

    Para ekonom mengembangkan model-model sederhana dari beragam aktivitas

    manusia yang ingin dipelajari. Model-model yang dibangun mungkin tidak

    sepenuhnya realistis, namun paling tidak mampu menjelaskan tentang bagaimana

    suatu aktivitas ekonomi dijalankan. Seperti halnya peta juga tidak realistis, peta tidak

    menunjukkan secara rinci setiap rumah dalam suatu kota. Namun terlepas dari itu

    peta dapat membantu kita untuk melihat seluruh gambaran tersebut dan menunjukkan

    ke arah mana kita akan pergi. Demikian hal dengan model-model ilmu ekonomi yang

    baik, seperti yang akan kita bahas dalam buku ini memiliki beragam variasi,

    meskipun pada awal anda mungkin mengira bahwa model tersebut tidak realistis.

  • 9

    Dalam bagian pendahuluan ini akan diperkenalkan beberapa model sederhana

    antara lain; model perekonomian dua sektor dengan bagan alir sirkuler, dan model

    batas kemungkinan produksi, model induktif dan deduktif, serta ceteris paribus.

    Model Perekonomian Dua Sektor

    Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari

    sektor rumah tangga dan perusahaan. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor

    produksi yang nantinya diperlukan oleh sektor perusahaan dalam menghasilkan

    barang dan jasa, seperti terlihat pada Gambar 1.1.

    Gambar 1.1. menggambarkan sebuah model perekonomian. Pada model ini

    perekonomian disederhanakan dalam dua sektor (dua pembuat keputusan) yaitu

    PERUSAHAAN

    Memproduksi dan menjual

    barang dan Jasa

    Mempekerjakan dan

    menggunakan faktor-faktor

    produksi

    PASAR BARANG

    DAN JASA Perusahaan Menjual

    Rumah Tangga Membeli

    PASAR FAKTOR

    PRODUKSI Rumah tangga menjual

    Perusahaan membeli

    RUMAH TANGGA

    Membeli dan

    mengkonsumsi barang dan

    Jasa

    Memiliki dan menjual

    faktor-faktor produksi

    Penghasilan Pengeluaran

    Upah, sewa dan

    Keuntungan Pendapatan

    Faktor-faktor

    produksi

    Barang dan

    jasa yang

    dijual

    Barang dan

    jasa yang

    dibeli

    Gambar 1.1. Diagram Alir-Sirkuler Perekonomian

    T. Kerja, lahan,

    dan Modal

  • 10

    rumah tangga dan perusahaan. Perusahaan menghasilkan barang serta menggunakan

    input-input seperti tenaga kerja, tanah, mesin, peralatan, gedung, dan modal. Input-

    input tersebut disebut faktor produksi. Sementara rumah tangga memiliki faktor

    produksi dan melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh

    perusahaan.

    Perusahaan dan rumah tangga berinteraksi dalam dua jenis pasar yaitu pasar

    barang dan jasa serta pasar faktor-faktor produksi. Dalam pasar barang dan jasa

    rumah tangga berperan sebagai pembeli sementara perusahaan berperan sebagai

    penjual. Rumah tangga membeli barang dan jasa hasil produksi dari perusahaan.

    Sementara dalam pasar faktor-faktor produksi, rumah tangga berperan sebagai

    penjual, dan perusahaan berperan sebagai pembeli. Dalam pasar faktor-faktor

    produksi rumah tangga menyediakan input yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam

    menghasilkan barang dan jasa.

    Bagian dalam pada diagram alir sirkuler menunjukkan aliran input dan output.

    Rumah tangga menjual tenaga kerja, tanah, dan modal pada perusahaan-perusahaan

    di pasar faktor produksi. Perusahaan-perusahaan ini selanjutnya menggunakan faktor-

    faktor tersebut untuk memproduksi barang dan jasa, yang selanjutnya dijual kepada

    rumah tangga melalui pasar barang dan jasa. Dengan demikian faktor produksi

    mengalir dari rumah tangga ke perusahaan, sementara barang dan jasa mengalir dari

    perusahaan ke rumah tangga.

    Bagian luar pada diagram alir sirkuler menggambarkan aliran uang. Rumah

    tangga mengeluarkan uang untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh

    perusahaan. Semantra perusahaan menggunakan sebagian pendapatannya dari hasil

    penjualan barang dan jasa untuk membayar faktor-faktor produksi seperti; sewa, dan

    gaji karyawan. Yang tersisa pada perusahaan adalah keuntungan dari perusahaan

    yang juga merupakan anggota dari rumah tangga. Dengan demikian pengeluaran

    untuk membeli barang dan jasa mengalir dari rumah tangga ke perusahaan, sementara

    pendapatan dalam bentuk gaji, sewa dan keuntungan mengalir dari perusahaan ke

    rumah tangga.

  • 11

    Sekarang mari kita menelusuri aliran sirkulasi, dengan mengikuti aliran uang

    ketika uang tersebut berpindah dari satu orang ke orang lain dalam perekonomian.

    Misalkan uang berasal dari rumah tangga, misalkan dari dompet anda. Apabila anda

    ingin membeli roti, anda membawa selembar uang tersebut menuju salah satu pasar

    barang dan jasa, seperti mini market. Pada saat uang tersebut berpindah dari tangan

    anda ke kasir, maka uang tersebut menjadi pendapatan bagi perusahaan. Akan tetapi

    uang tersebut tidak akan lama berada di kas perusahaan, karena perusahaan

    menggunakan kembali uang tersebut untuk membeli input dari pasar faktor produksi.

    Batas Kemungkinan Produksi

    Sebagian besar model ekonomi dibangun berdasarkan perangkat matematika,

    tidak seperti diagram sirkuler. Model ini memberikan gambaran tentang model

    matematika sederhana, yang disebut batas kemungkinan produksi, di mana model ini

    menggambarkan memikirkan dasar ekonomi.

    Meskipun perekonomian sesungguhnya menghasilkan ribuan dan bahkan jutaan

    barang dan jasa. Dalam model ini kita sederhanakan, dengan mengasumsikan bahwa

    perekonomian hanya menghasilkan dua jenis barang, yaitu sepatu dan baju. Batas

    kemungkinan produksi (production possibilities frotier) merupakan grafik yang

    memperlihatkan kombinasi hasil produksi yang beraneka ragam. Dalam kasus ini

    jumlah sepatu dan baju yang dihasilkan dalam perekonomian dengan ketersediaan

    faktor-faktor produksi serta teknologi produksi yang dapat digunakan oleh

    perusahaan untuk mengubah faktor-faktor produksi menjadi sepatu dan baju.

    Gambar 1.2. menunjukkan kurva batas kemungkinan produksi, garis vertikal

    menunjukkan jumlah produksi baju, sedang garis horizontal menunjukkan produksi

    sepatu. Setiap titik pada kurva batas kemungkinan produksi, P, Q, T, dan U adalah

    titik yang menunjukkan kepuasan yang sama kepada masyarakat. Masyarakat harus

    memilih titik tersebut, lebih banyak baju yang dipilih berarti lebih sedikit sepatu dan

    demikian sebaliknya bila memilih lebih banyak sepatu, maka baju lebih sedikit.

    Untuk memilih titik di sebelah atas kurva kemungkinan produksi (titik S)

    tidak mungkin karena tidak dimiliki sumber daya yang cukup. Sebaliknya titik R

  • 12

    dapat dipilih karena sumber daya yang dimiliki memang memungkinkan untuk itu.

    Tapi, karena prinsip maksimisasi kepuasan maka titik itu tidak akan dipilih. Titik-

    titik yang berada pada kurva batas kemungkinan produksi diyakini kombinasi yang

    optimal. Bila ditanya mana dari titik tersebut yang lebih baik? Maka pertanyaan

    demikian menyangkut pertimbangan normatif, tergantung kepada keinginan

    konsumen. Secara keilmuan tidak dapat dikatakan bahwa satu titik lebih baik dari

    titik lain. Sangat tergantung kepada pertimbangan masyarakat, dan mungkin sangat

    ditentukan oleh nilai dalam masyarakat. Karenanya dalam pertimbangan ini

    menyangkut value judgment tentang titik mana yang harus dipilih.

    .

    Dengan mengingat asumsi yang berlaku, maka kita sepaham bahwa untuk

    memperoleh tambahan baju, sepatu harus dikorbankan, demikian juga sebaliknya.

    Setiap penambahan satu sepatu mengurangi dua unit baju, dan ini menunjukkan

    munculnya opportunity cost. Setiap keputusan menambah baju mengakibatkan

    pengurangan terhadap sepatu yang dikonsumsi, dan ini secara ekonomi dikenal

    sebagai biaya. Perhatikan pemahaman lebih lanjut daripada sifat opportunity cost

    P

    Q

    0

    S

    Produksi

    Sepatu

    Produksi

    baju

    20.000

    10.000

    16.000

    14.000

    8.000

    3.000 6000 7000

    R

    Kurva batas

    kemungkinan

    produksi

    Gambar 1.2. Kurva Batas Kemungkinan Produksi

    U

    T

  • 13

    ini, untuk memperoleh tambahan setiap satu sepatu semakin besar pengurangan baju

    yang dilakukan. Atau setiap pergerakan dari titik P, ke Q dan seterusnya

    membutuhkan pengorbanan baju yang semakin besar untuk memperoleh sepatu

    yang jumlahnya lebih sedikit dari semula.

    Sifat inilah yang mempengaruhi bentuk kurva batas kemungkinan produksi

    mengapa bentuknya cembung, karena pergerakan dari titik P ke Q sesuai dengan

    sifatnya, hanya dapat sesuai apabila slope nya semakin curam, semakin lancip.

    Bentuk demikian ini lazimnya dikenal dengan bentuk cembung ke titik awal

    (concave to origin).

    Setiap perubahan teknologi berkaitan erat dengan kemampuan suatu negara

    untuk menghasilkan barang dan jasa. Demikian halnya dengan perkembangan

    teknologi secara langsung akan terlihat dalam pergeseran kurva batas kemungkinan

    produksi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.3.

    Dengan berkembangnya teknologi dalam suatu masyarakat, misalnya

    ditemukannya teknologi baru dalam pembuatan sepatu, maka akan meningkatkan

    Q

    0

    S

    Produksi

    Sepatu

    Produksi

    baju

    20.000

    10.000

    15.500

    14.000

    8.000

    3.000 9000 7000

    Gambar 1.3. Pergeseran pada Kurva Batas Kemungkinan Produksi

    14.000

  • 14

    jumlah sepatu yang dapat dihasilkan oleh seorang pekerja setiap harinya, maka

    perekonomian dapat menghasilkan sepatu dalam jumlah yang lebih banyak dan

    mungkin mengorbankan produksi baju dalam jumlah tertentu. Dampak dari teknologi

    baru di bidang sepatu tersebut, maka kurva batas kemungkinan produksi bergeser ke

    arah luar seperti pada Gambar 2.3. Karena pertumbuhan ekonomi dalam

    perekonomian, produsen mungkin memindahkan produksi dari titik Q ke titik S yang

    menghasilkan sepatu dan baju dalam jumlah yang lebih banyak.

    Model Induktif dan Deduktif

    Metode Induktif; yaitu metode di mana suatu keputusan dilakukan dengan

    mengumpulkan semua data informasi yang ada di dalam realitas kehidupan. Realita

    tersebut dalam setiap unsur kehidupan yang dialami individu, keluarga, masyarakat

    lokal dan sebagainya mencoba dicari jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan

    kebutuhannya tersebut dapat dikaji secermat mungkin. Sebagai contoh upaya

    menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi. Upaya tersebut dilakukan

    sedemikian rupa sehingga sampai diperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang dapat

    tersedia pada jumlah, harga, dan waktu yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan

    tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan perencanaan. Yang dalam

    ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara ataupun metode untuk menyusun daftar

    kebutuhan terhadap sejumlah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.

    Metode Deduktif; adalah suatu metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar

    hukum, ketentuan atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode

    ini ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah, sesuai dengan

    acuan, prinsip, hukum dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam

    ilmu ekonomi terdapat hukum yang mengatakan bahwa jika persediaan barang-

    barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap, maka

    barang-barang dan jasa-jasa akan naik harganya”. Bertolak dari hukum ekonomi

    tersebut, para ahli ekonomi secara deduktif sudah dapat menentukan bahwa harus

    dijaga agar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu

  • 15

    dapat mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya. Beberapa pakar menyebutnya

    sebagai metode eksperimen intelektual (the method of intellectual experiment).

    Ceteris Peribus

    Dalam menganalisis persoalan ekonomi para ekonom membangun model guna

    menyederhanakan aktivitas perekonomian yang kompleks. Dalam membangun

    model didasari pada asumsi yang menjadi salah satu syarat utama dalam melakukan

    analisis dalam ekonomi. Tanpa asumsi sangat sulit untuk menjelaskan hubungan di

    antara berbagai variabel, karena kegiatan ekonomi yang sangat kompleks. Suatu

    kejadian ekonomi dipengaruhi berbagai faktor, dan untuk menjelaskan bagaimana

    faktor-faktor tersebut mempengaruhi kejadian itu menjadi sangat rumit. Oleh karena

    itu model ekonomi membuat penyederhanaan atas kejadian yang sebenarnya dalam

    masyarakat. Penyederhanaan dilakukan dengan memuat pemisalan atau anggapan.

    Pemisalan itu dikenal istilah ceteris paribus, yang berarti faktor-faktor lain tidak

    berubah.

    Untuk memahami bagaimana pemisalan itu, ada baiknya kalau diberikan

    contoh teori dalam ilmu ekonomi dan bagaimana pemisalan-pemisalan itu digunakan

    dalam analisis teori tersebut. Dalam teori permintaan; dikatakan bahwa permintaan

    terhadap suatu barang misalnya sepatu, tergantung pada harganya. Jika harga sepatu

    naik maka permintaan akan sepatu berkurang dan apabila harga sepatu turun, maka

    permintaan akan sepatu naik. Pernyataan ini menunjukkan bahwa harga memegang

    peranan penting dalam menentukan besarnya permintaan. Tetapi di samping harga

    ada faktor lain yang mempengaruhi permintaan, seperti pendapatan masyarakat, harga

    barang lain, serta selera masyarakat. Walaupun harga tetap misalnya, tetapi apabila

    pendapatan masyarakat naik, atau harga barang lain berubah, maka permintaan akan

    mengalami perubahan. Dalam melakukan analisis ekonomi misalnya untuk

    mengetahui pengaruh harga terhadap permintaan, maka dibuatlah pemisalan bahwa

    faktor lain tidak berubah (ceteris beribus).

    Penting untuk diketahui bahwa para ekonom tidak mengasumsikan bahwa

    faktor-faktor lain tidak mempengaruhi harga sepatu, melainkan variabel tersebut

  • 16

    diasumsikan tidak berubah selama penelitian. Jadi dengan cara ini, pengaruh

    beberapa kekuatan dapat diteliti dalam situasi yang disederhanakan. Asumsi ceteris

    paribus seperti ini dipergunakan dalam semua permodelan ekonomi.

    1.7. Macam-macam Sistem Ekonomi

    Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh

    Negara. Sistem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem

    ekonomi liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpimpin, dan sistem

    ekonomi campuran.

    Sistem Ekonomi Tradisional

    Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi

    tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan

    bergantung pada sumber daya alam. Masyarakat juga memproduksi barang pemenuh

    kebutuhan yang di produksinya hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga.

    Dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan

    keduanya. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan ekonomi dilakukan menurut pola

    tradisi, yang biasanya sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber

    terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi.

    Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional antara lain adalah; (1) teknik produksi

    dipelajari secara turun-temurun dan bersifat sederhana, (2) hanya sedikit

    menggunakan modal, (3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan

    barang), masih terikat tradisi, dan (4) tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan

    sumber kemakmuran.

    Sistem Ekonom Terpimpin/Terencana

    Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah

    sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Sistem ini

  • 17

    mendasarkan diri pada pandangan Karl Marx. Masyarakat komunis yang dicita-

    citakan Marx merupakan masyarakat yang tidak ada kelas sosialnya. Pada sistem ini

    pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau

    metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut

    diproduksi. Beberapa negara yang menggunakan sistem ekonomi ini antara lain

    Rusia, Cina, dan Kuba.

    Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Semua alat

    dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah, (2) Hak milik perorangan tidak

    diakui, (3) tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas

    dalam kegiatan perekonomian, dan (4) kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya

    oleh pemerintah.

    Sistem Ekonom Pasar/Kapitalis/Bebas

    Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan

    ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada

    mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya

    An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Model sistem

    ekonomi ini merujuk pada perekonomian pasar persaingan sempurna. Sistem

    ekonomi pasar yang dicetuskan oleh Adam Smith berintikan: tangan yang tidak

    terlihat (infisible hand) akan menggerakkan kegiatan ekonomi yaitu dengan adanya

    keinginan seseorang/sekelompok orang yang memberikan sebuah barang dan atau

    jasa untuk mendapatkan barang lainnya (pertukaran)

    Harga dalam pasar dapat goyah terutama karena hukum penawaran dan

    permintaan, serta keinginan pengusaha menggunakan modalnya sebaik mungkin.

    Oleh karena itu harga pasar dalam jangka pendek dapat sangat tinggi atau sangat

    rendah, tetapi dalam jangka panjang akan mencapai keseimbangan. Dalam sistem

    pasar bebas seperti itu pemerintah suatu Negara mempunyai tiga tugas yang sangat

    penting yaitu:

    - Berkewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan negara bebas

    lainnya.

  • 18

    - Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau

    penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang

    dapat diandalkan.

    - Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang tidak

    dapat dibuat oleh perorangan karena keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil

    sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan kata lain, kegiatan ekonomi

    sepenuhnya diserahkan kepada swasta. Pada dasarnya sistem ekonomi yang

    kapitalis murni hampir tidak ada. Yang berkembang sekarang ini sistem ekonomi

    yang sudah campuran. Hanya kadar dominasinya yang menentukan

    kecenderungannya kepada suatu jenis sistem ekonomi. Negara yang menggunakan

    sistem ekonomi ini adalah Amerika Serikat, Swedia, Belanda dan Prancis.

    Sistem ekonomi pasar/kapitalis memiliki beberapa ciri antara lain; (1) Setiap

    orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal, (2) Setiap orang bebas

    menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya, (3) Aktivitas ekonomi ditujukan

    untuk memperoleh laba, (4) Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat

    (swasta), (5) Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar, (6) Persaingan

    dilakukan secara bebas, dan (7) Peranan modal sangat vital.

    Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk

    menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan

    membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai

    akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh

    mekanisme penawaran dan permintaan.

    Sistem Ekonomi Campuran

    Sistem ekonomi campuran merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar dan

    terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan

    masalah ekonomi. Dalam bentuk perekonomian campuran sumber-sumber ekonomi

    bangsa, termasuk faktor-faktor produksi dimiliki oleh individu atau kelompok swasta,

    di samping sumber tertentu yang dikuasai pemerintah pusat, atau pemerintah daerah,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme

  • 19

    atau pemerintah setempat. Karena itu dalam sistem ekonomi campuran dikenal paling

    tidak dua sektor ekonomi, yaitu sektor swasta dan sektor Negara

    Sistem ini berkembang dan sekarang diberlakukan baik oleh Negara yang

    sebelumnya menganut sistem ekonomi pasar (Negara industri barat) maupun oleh

    Negara yang sebelumnya menganut sistem ekonomi perencanaan yang ketat/terpusat

    (Uni Soviet). Pemberlakuan sistem ekonomi pasar yang ketat ternyata menimbulkan

    depresi ekonomi pada tahun 1930-an. Sedang pemberlakuan sistem ekonomi

    perencanaan yang ketat juga tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam

    masyarakat.

    Berdasarkan pengalaman tersebut banyak Negara menganut sistem ekonomi

    campuran ini. Sistem ekonomi campuran melahirkan ekonomi pasar bebas, yang

    memungkinkan persaingan bebas tetapi bukan persaingan yang mematikan, campur

    tangan pemerintah diperlukan untuk menstabilisasi kehidupan ekonomi, mencegah

    konsentrasi yang terlalu besar di pihak swasta, mengatasi gejolak-gejolak, dan

    membantu golongan ekonomi lemah.

    Sistem ekonomi campuran memiliki beberapa ciri antara lain; (1) Merupakan

    gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, (2) Barang modal dan sumber daya

    yang vital dikuasai oleh pemerintah, (3) Pemerintah dapat melakukan intervensi

    dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan

    mengawasi kegiatan swasta. Jadi Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.

    Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan

    dari sistem ekonomi pasar dan komando yang ditujukan untuk meningkatkan

    kesejahteraan rakyat. Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni

    melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah

    kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–

    negara Eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah

    menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi

    sosialis atau komunis.

    Kebanyakan negara-negara dewasa ini menerapkan sistem ekonomi campuran

    seperti Prancis, Brasil, Philipina, Malaysia, Indonesia dan beberapa negara lain.

  • 20

    Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya

    yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran

    komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi Soviet, dari sistem ekonomi terpusat

    (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan.

    1.8. Penggunaan Model Matematika

    Penggunaan model matematika dalam analisis ekonomi mikro terbukti sangat

    menunjung kemajuan teori ekonomi. Yang perlu diketahui adalah bahwa matematika

    bukanlah ilmu ekonomi. Seorang yang ahli matematika tidaklah otomatis menjadi

    ahli ekonomi. Sebaliknya seorang dapat menjadi ahli ekonomi tanpa harus terlebih

    dahulu menjadi ahli matematika. Hal tersebut disebabkan karena matematika dalam

    ilmu ekonomi hanya berfungsi sebagai alat analisis dalam masalah ekonomi. Selain

    matematika masih ada alat lain yang dapat digunakan seperti grafik dan analisis

    verbal. Akan tetapi demi efisiensi dan keakuratan analisis, maka mahasiswa sangat

    diharapkan untuk membekali diri dengan pemahaman matematika. Beberapa

    peralatan matematika yang umum digunakan dalam analisis ekonomi antara lain;

    aljabar linear, matriks, diffrensial, kalkulus, dan geometri,

    Pada bagian ini akan diuraikan secara ringkas tentang konsep aljabar dasar.

    Dalam kesempatan ini akan diuraikan beberapa isu yang muncul sebagai aplikasi

    dari konsep-konsep matematika dalam mempelajari ilmu ekonomi.

    Telah dijelaskan bahwa teori ekonomi mikro mengkaji tentang perilaku

    variabel-variabel ekonomi individual. Misalnya permintaan TV, permintaan beras dan

    sebagainya. Demikian halnya dengan penawaran, misalnya penawaran kulkas,

    penawaran mobil dan sebagainya.

    Hubungan dari variabel-variabel tersebut dirumuskan dalam bentuk model

    matematika. Modal matematika pada dasarnya merupakan seperangkat persamaan

    matematika yang menggambarkan hubungan variabel-variabel dalam model.

    Walaupun dikatakan seperangkat, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hanya

    terdiri dari satu persamaan misalnya persamaan untuk permintaan suatu barang;

  • 21

    Qd = a – bPx (1.1)

    Persamaan 1.1. menggambarkan hubungan antara jumlah barang X yang

    diminta (Qd), dengan harga barang X (Px), a dan b disebut koefisien. Persamaan 1.1.

    juga menunjukkan fungsi permintaan dari barang X. Artinya jumlah barang X yang

    diminta dipengaruhi oleh variabel harga barang X itu sendiri (Px). Qd disebut

    variabel terikat, sementara Px disebut variabel bebas.

    Perlu diketahui bahwa yang mempengaruhi permintaan atas barang X,

    mungkin tidak hanya dipengaruhi oleh harga barang X sendiri, tetapi juga bisa

    dipengaruhi oleh pendapatan konsumen. Sehingga model fungsi permintaan barang X

    dapat ditulis:

    Qd = a – b1Px +b2I (1.2)

    Persamaan 1.2. menunjukkan bahwa permintaan barang X di samping

    dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, juga dipengaruhi oleh pendapatan

    konsumen (I).

    Model matematika dapat dikembangkan lebih lanjut misalnya permintaan

    akan barang X selain dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, dan pendapatan

    konsumen, juga dipengaruhi oleh harga barang lain; sehingga model fungsi

    permintaan dibuat:

    Qd = a – b1Px + b2I + b3Py (1.3)

    Persamaan 1.3. menunjukkan bahwa permintaan barang X di samping

    dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, dan pendapatan konsumen (I), juga

    dipengaruhi oleh harga barang lain (Py).

    Persamaan (1.1), (1.2), dan (1.3) hanyalah satu contoh dari beberapa

    kemungkinan persamaan lainnya. Akan tetapi apabila dilihat dari sisi hubungan antar

    variabel, maka persamaan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu

    persamaan perilaku, persamaan definisi, dan persamaan keseimbangan. Persamaan

    (1.1.), (1.2), dan (1.3) adalah contoh dari persamaan perilaku (Behavioral Equation).

  • 22

    Sementara persamaan definisi (definition equatian) seperti:

    π = TR – TC (1.4)

    Dimaan: π = laba

    TR = Total revenue atau penerimaan

    TC = Total cost atau biaya

    Jadi persamaan 1.4. merupakan persamaan definisi, di mana dikatakan bahwa

    laba sama dengan total penerimaan dikurangi dengan total biaya.

    Selanjutnya persamaan keseimbangan (Equilibrium Condition), yaitu

    persamaan yang menunjukkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai

    keseimbangan, contoh;

    Qd = Qs (1.5

    Dimana: Qd = jumlah barang yang diminta

    Qs = jumlah barang yang ditawarkan.

    Persamaan 1.5 menunjukkan keseimbangan pasar akan tercapai apabila

    jumlah barang diminta (Qd) sama dengan jumlah barang yang ditawarkan (Qs).

    Menggambarkan Grafik Fungsi

    Grafik merupakan salah cara sederhana untuk menunjukkan hubungan antara

    dua variabel. Umumnya nilai dari variabel independen (X) ditunjukkan pada sumbu

    horisontal, dan nilai dari variabel dipenden (Y) ditunjukkan pada sumbu vertikal.

    Misalnya:

    Y = 2 + 2X (1.5)

    Untuk menjelaskan persamaan ini selanjutnya dibuat dalam bentuk tabel

    seperti terlihat pada Tabel 1.1.

  • 23

    Tabel 1.1. Nilai X dan Y untuk Fungsi Linear Y= 2 + 2X

    X Y=f(X)

    = 2 + 2X

    -2

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    -2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Berdasarkan Tabel 1.1, maka dapat dibuat grafik fungsi Y = 2 + 2X seperti

    terlihat pada Gambar 1.4.

    Gambar 1.4, dapat memberi gambaran kepada kita tentang gambaran fungsi

    setiap kemungkinan nilai X pada persamaan fungsi Y = 2 +2 X. Grafik dari

    8

    4

    2 8

    2

    -2 -6

    6

    4 6 -4 8

    -2

    -4

    -6

    -8

    ∆Y

    ∆X

    Intersep Y

    Intersep X

    Sumbu Y

    Sumbu X

    Gambar 1.4. Grafik Fungsi Linear Y = 2 + 2X

    Y=2+2X

  • 24

    persamaan ini membentuk garis lurus, sehingga fungsi tersebut disebut fungsi linear

    (linear function). Terlihat bahwa intercep Y adalah 2; artinya jika X=0, maka Y=2.

    Sementara slope garis adalah 2; artinya setiap kenaikan 1 unit X akan menaikkan 2

    unit Y. Pada gambar 1.4 juga terlihat bahwa X dan Y dapat bernilai positif dan

    negatif. Perlu ditekankan bahwa umumnya variabel-variabel yang digunakan dalam

    ilmu ekonomi bernilai positif. Jadi grafik yang digunakan dalam ilmu ekonomi hanya

    menggunakan kuadran sisi kanan atas saja (positif) untuk setiap sumbunya.

    1.9. Ringkasan Bab 1

    Kelangkaan merupakan masalah mendasar yang dihadapi oleh setiap

    perekonomian Dalam suatu perekonomian akan timbul ketidakseimbangan antara

    kebutuhan manusia yang tidak terbatas jumlahnya dengan kemampuan faktor-faktor

    produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang jumlahnya terbatas.

    Ketidakseimbangan inilah menuntut individu dan masyarakat untuk membuat pilihan.

    Terdapat tiga pertanyaan dasar yang harus dijawab oleh semua sistem

    ekonomi yaitu; Pertama What: pertanyaan ini menyangkut masalah komoditi apa

    yang akan dihasilkan, dan berapa? Kedua How: pertanyaan ini menyangkut masalah

    bagaimana atau dengan apa komoditi dihasilkan, apakah dengan menggunakan modal

    lebih banyak atau tenaga kerja lebih banyak, apakah menggunakan teknologi

    sederhana atau menggunakan teknologi canggih. Ketiga For Whom: pertanyaan ini

    menyangkut masalah untuk siapa barang tersebut dihasilkan.

    Para Ekonom membedakan dua analisa ilmu ekonomi yaitu analisis ekonomi

    positif dan normatif. Ekonomi Positif membahas atau mempelajari tentang apa

    atau bagaimana masalah-masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat

    sebenarnya diselesaikan. Teori ekonomi positif menentukan bagaimana sumber

    daya dialokasikan dalam suatu perekonomian. Jadi ilmu ekonomi positif menyangkut

    apa yang sedang, telah atau akan terjadi. Ilmu Ekonomi Normatif yaitu

    mempelajari apa yang seharusnya dilakukan atau bagaimana masalah ekonomi

    yang dihadapi masyarakat seharusnya diselesaikan.

  • 25

    Para ekonom membedakan ilmu ekonomi ke dalam dua kelompok yaitu ilmu

    ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi makro, mengkaji variabel-variabel

    ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel yang dikaji antara lain:

    pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar,

    laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

    Sementara itu ekonomi mikro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup

    kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari

    bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan

    permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga,

    pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

    Dalam menganalisis persoalan ekonomi para ekonom membangun model

    guna menyederhanakan aktivitas perekonomian yang kompleks. Dalam membangun

    model didasari pada asumsi yang menjadi salah satu syarat utama dalam melakukan

    analisis dalam ekonomi. Tanpa asumsi sangat sulit untuk menjelaskan hubungan di

    antara berbagai variabel, karena kegiatan ekonomi yang sangat kompleks. Suatu

    kejadian ekonomi dipengaruhi berbagai faktor, dan untuk menjelaskan bagaimana

    faktor-faktor tersebut mempengaruhi kejadian itu menjadi sangat rumit. Oleh karena

    itu model ekonomi membuat penyederhanaan atas kejadian yang sebenarnya dalam

    masyarakat.

    Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh

    Negara. Sistem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem

    ekonomi liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpimpin, dan sistem

    ekonomi campuran.

    Penggunaan model matematika dalam analisis ekonomi mikro terbukti sangat

    menunjung kemajuan teori ekonomi, namun perlu diketahui bahwa matematika

    bukanlah ilmu ekonomi. Seorang yang ahli matematika tidaklah otomatis menjadi

    ahli ekonomi. Sebaliknya seorang dapat menjadi ahli ekonomi tanpa harus terlebih

    dahulu menjadi ahli matematika. Hal tersebut disebabkan karena matematika dalam

    ilmu ekonomi hanya berfungsi sebagai alat analisis dalam masalah ekonomi. Selain

    matematika masih ada alat lain yang dapat digunakan seperti grafik dan analisis

  • 26

    verbal. Akan tetapi demi efisiensi dan keakuratan analisis, maka mahasiswa sangat

    diharapkan untuk membekali diri dengan pemahaman matematika.

    Pertanyaan Bab 1

    1. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang prilaku orang dan masyarakat dalam

    memilih menggunakan sumber daya yang langkah dan memiliki berbagai

    alternatif penggunaan, dalam upaya memproduksi berbagai komoditi, untuk

    kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa yang akan datang

    kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat. Jelaskan

    variabel-variabel dari definisi tersebut.

    2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelangkaan? Serta jelaskan bagaimana

    masyarakat menyikapi kelangkaan tersebut?

    3. Sebutkan dan jelaskan persoalan pokok yang dihadapi oleh setiap perekonomian?

    4. Jelaskan perbedaan antara ekonomi positif dan ekonomi normatif?

    5. Jelaskan peran ekonomi mikro terhadap ekonomi makro?

    6. Apa yang dimaksud dengan ceteris paribus, dan mengapa ceriris paribus perlu

    dilakukan dalam analisis ekonomi.

    7. Jelaskan peran matematika dalam ilmu ekonomi.

    8. Gambarkan diagram sirkuler, kemudian beri tanda panah kegiatan yang

    berhubungan dengan aliran barang dan jasa dan aliran uang untuk masing-masing

    kegiatan berikut:

    - Ali membayar Rp. 50.000 kepada kasir untuk pembelian sebuah baju.

    - Tini memperoleh uang Rp. 75.000,- per hari atas jasa dalam bekerja pada

    super maket.

    - Amir membayar Rp. 100.000,- untuk menonton bola di stadion.

    - Nia memperoleh uang Rp. 100.000,- dari 20 persen kepemilikannya atas

    saham PT. ABC.

    9. Misalkan suatu masyarakat yang menghasilkan makanan dan pakaian untuk

    konsumsi;

  • 27

    - Gambarkan batas kemungkinan produksi untuk makanan dan pakaian,

    kemudian jelaskan mengapa kurva yang dibentuk kemungkinan besar

    berbentuk cembung ke titik awal

    - Tunjukkan sebuah titik yang tidak dapat dicapai oleh perekonomian itu, dan

    tunjukkan pula suatu titik yang dapat dicapai oleh perekonomian itu namun

    titik tersebut tidak efisien.

  • 28

    BAB II

    TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

    Permintaan dan penawaran adalah dua kata yang senantiasa digunakan oleh

    para ahli ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena kekuatan permintaan dan

    penawaran yang membuat ekonomi pasar bekerja dengan baik. Keduanya

    menentukan jumlah barang yang dihasilkan dan sekaligus menentukan harga barang

    itu. Apabila anda ingin mengetahui suatu kejadian atau kebijakan dalam

    mempengaruhi perekonomian, maka anda harus terlebih dahulu membayangkan

    bagaimana pengaruhnya terhadap penawaran dan permintaan.

    2.1. Teori Permintaan

    Permintaan dapat diartikan sebagai kuantitas suatu barang tertentu dimana

    seorang konsumen ingin dan mampu membelinya pada berbagai tingkat harga,

    dengan asumsi faktor lain tetap (ceteris paribus). Hubungan permintaan tersebut

    hanya menunjukkan hubungan secara teoritis antara harga dan kuantitas yang

    dibelinya per unit waktu, ceteris paribus.

    Hukum permintaan (the low of demand) pada hakikatnya merupakan suatu

    hipotesis yang menyatakan: Hubungan antara barang yang diminta dengan harga

    barang tersebut dimana hubungan tersebut berbanding terbalik, yaitu ketika harga

    meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan turun dan sebaliknya

    apabila harga turun, maka jumlah barang yang diminta meningkat.

    Jumlah permintaan (quantity demand) dari suatu barang adalah jumlah barang

    yang rela dan mampu dibayar oleh pembeli. Sebagaimana akan diuraikan, bahwa

    banyak faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan barang itu. Apabila harga roti

    cokelat naik menjadi Rp. 2.500 per biji, maka anda akan membeli lebih sedikit roti

    cokelat, dan mungkin anda akan memilih mengkonsumsi roti pisang atau roti keju.

    Apabila harga roti cokelat turun menjadi Rp. 500,- per biji, maka anda akan membeli

    lebih banyak roti cokelat.

  • 29

    Gambar 2.1. menunjukkan bahwa berapa banyak roti cokelat yang dibeli oleh

    Amir setiap hari pada kondisi harga yang berbeda-beda. Apabila roti cokelat gratis

    maka Amir akan memakan roti sebanyak 12 biji setiap harinya, jika harga roti cokelat

    Rp. 500, maka Amin akan memakan roti cokelat sebanyak 10 biji, dan jika harga roti

    cokelat terus meningkat, maka jumlah pembelian Amir akan terus menurun, dan

    ketika harga mencapai Rp. 3.000,- maka Amir tidak membeli satupun roti cokelat.

    Gambar 2.1. menggunakan angka-angka yang ada pada tabel untuk

    menggambarkan berlakunya hukum permintaan. Sesuai dengan aturan bersama,

    bahwa sumbu vertikal menunjukkan harga, sementara sumbu horizontal

    menunjukkan kuantitas. Garis menurun yang menghubungkan harga dan kuantitas

    disebut kurva permintaan (demand curve).

    Permintaan Pasar dan Permintaan Individu

    Kurva permintaan pada gambar 2.1. menunjukkan permintaan individu terhadap

    suatu barang. Untuk dapat menganalisis cara kerja pasar, maka kita perlu menentukan

    Harga roti

    coklat

    Jumlah roti

    coklat

    0,00

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    12

    10

    8

    6

    4

    2

    0

    Gambar 2.1. Tabel permintaan dan Kurva Permintaan Amir

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    P

    Q 2 4 10 12 6 8 0

  • 30

    permintaan pasar, yang merupakan jumlah dari seluruh permintaan individu terhadap

    suatu barang atau jasa.

    Tabel 2.1. menunjukkan permintaan roti cokelat untuk dua orang, Amir, dan

    Ali. Pada tingkat harga berapa pun menunjukkan kepada kita, berapa roti cokelat

    yang Amir dan Ali beli. Permintaan pasar pada tingkat harga adalah jumlah dari

    kedua permintaan tersebut.

    Tabel 2.1. Permintaan Roti Cokelat Individu dan Pasar

    Harga Kuantitas

    Amir Ali Pasar

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    12

    10

    8

    6

    4

    2

    0

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    19

    16

    13

    10

    7

    4

    1

    Berdasarkan Tabel 2.1, dapat dibuat grafik permintaan pasar seperti yang

    ditunjukkan pada Gambar 2.2.

    Gambar. 2.2. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar

    3000 3000 3000

    2000

    1000

    2000 2000

    1000 1000

    4 3 7 19 Q 12 7 Q Q

    P P P

    Jumlah roti Cokelat Jumlah roti Cokelat Jumlah roti Cokelat

    Permintaan Amir Permintaan Ali Permintaan Pasar

    0 0 0

  • 31

    Pergeseran pada Kurva Permintaan

    Kurva permintaan roti cokelat menunjukkan berapa banyak roti cokelat yang

    dibeli orang pada harga tertentu, dengan asumsi semua faktor lain di luar harga tidak

    berubah. Kurva permintaan tidak perlu selalu stabil sepanjang waktu. Apabila terjadi

    sesuatu dan mengubah jumlah permintaan pada suatu harga, maka kurva permintaan

    akan bergeser. Misalnya hasil penelitian ahli gizi menemukan bahwa seorang yang

    memakan roti cokelat secara rutin akan hidup lebih sehat. Hasil temuan ini akan

    mempengaruhi permintaan akan roti cokelat. Pembeli roti cokelat akan membeli roti

    cokelat lebih banyak walaupun mungkin dengan harga yang lebih mahal, sehingga

    kurva permintaan roti cokelat akan bergeser.

    Terdapat beberapa variabel yang dapat mempengaruhi permintaan; antara lain:

    1. Harga barang itu sendiri (Px)

    2. Harga barang terkait ( Py)

    3. Pendapatan konsumen (I)

    4. Selera (S)

    5. Jumlah penduduk (Pop)

    6. Harapan masa yang akan datang (Hd)

    Persamaan fungsi permintaan dapat ditulis:

    (Qd = F(Px, Py, I,S, Pop, Hd)

    Harga Barang terkait

    Misalkan bahwa harga roti selai turun, hukum permintaan mengatakan bahwa

    kita akan membeli lebih banyak roti selai. Pada saat bersamaan, kita mungkin akan

    membeli lebih sedikit roti cokelat. Ketika penurunan terjadi pada harga suatu barang,

    mengurungi permintaan barang lain, maka kedua barang tersebut disebut barang

    substitusi atau barang pengganti. Barang substitusi sering kali berupa pasangan-

    pasangan yang digunakan sebagai pengganti satu sama lain. Seperti Roti cokelat dan

    roti keju, sabun Lux dan sabun Nuvo.

  • 32

    Selanjutnya apabila harga kopi turun, maka menurut hukum permintaan, anda

    akan membeli lebih banyak kopi, namun pada kasus ini anda akan lebih banyak

    membeli roti, karena pada saat anda minum kopi anda terbiasa memakan roti secara

    bersamaan. Apabila penurunan yang terjadi pada suatu harga barang mengakibatkan

    peningkatan permintaan barang lain, maka kedua barang tersebut disebut barang

    komplementer. Barang komplementer sering kali berupa pasangan-pasangan yang

    saling melengkapi dan digunakan secara bersamaan. Misalnya Mobil dan bensin.

    Pendapatan

    Apabila pendapatan anda turun, apa yang akan terjadi terhadap permintaan

    roti cokelat. Kemungkinan besar permintaan anda terhadap roti cokelat akan turun.

    Dengan pendapatan yang lebih rendah berarti kita memiliki lebih sedikit uang untuk

    dibelanjakan secara keseluruhan. Hal tersebut berarti anda akan mengurangi belanja

    anda, dan pasti hampir pada semua jenis barang. Apabila permintaan suatu barang

    berkurang ketika pendapatan anda berkurang, maka barang itu disebut barang normal

    (normal good).

    Akan tetapi tidak semua barang adalah barang normal, apabila permintaan

    suatu barang meningkat pada saat pendapatan anda menurun, maka barang itu disebut

    barang imperior. Misalnya, Angkot, pada saat pendapatan anda turun, anda mungkin

    memilih tidak membeli mobil atau naik taxi, melainkan memilik naik Angkot.

    Selera

    Apabila anda menyukai makan roti cokelat, maka anda akan membeli roti

    cokelat lebih banyak. Umumnya para pakar ekonomi tidak menjelaskan tentang selera

    masyarakat, karena selera didasarkan atas kekuatan-kekuatan psikologis, dan historis

    yang ranahnya di luar ilmu ekonomi. Tetapi para ekonom masih tetap menggali apa

    yang terjadi ketika selera masyarakat mengalami perubahan.

  • 33

    Harapan

    Harapan terhadap masa depan tentunya akan mempengaruhi tingkat

    permintaan anda terhadap suatu barang atau jasa. Misalnya, apabila anda akan

    mengharapkan kenaikan gaji dalam waktu dekat misalnya bulan depan, anda mungkin

    rela membelanjakan uang anda lebih banyak dari sebelumnya. Contoh lain apabila

    anda mengharapkan bahwa harga Motor bulan depan akan naik, mungkin anda akan

    memutukan membeli motor bulan ini.

    Jumlah Penduduk

    Oleh karena permintaan pasar diperoleh dari permintaan masing-masing

    individu, maka permintaan pasar sangat tergantung pada semua faktor yang

    menentukan permintaan individu, termasuk penghasilan, selera, dan harapan individu

    serta harga dari barang-barang terkait. Sebagai tambahan permintaan pasar tergantung

    dari jumlah pembeli. Apabila Ani, seorang penduduk yang suka makan roti cokelat,

    D1 D2

    D3

    Jumlah Roti Cokelat

    Harga Roti

    Cokelat

    Meningkat

    Menurun

    0

    Gambar 1.3. Pergeseran Kurva Permintaan

  • 34

    bergabung dengan Amir dan Ali, maka jumlah permintaan akan roti cokelat

    meningkat pada setiap harga, dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.

    2.2. Teori Penawaran

    Permintaan terhadap suatu barang dan jasa yang tidak disertai dengan

    penawaran barang dan jasa tidak dapat mewujudkan transaksi di pasar. Permintaan

    baru dapat dipenuhi apabila produsen atau penjual menyediakan barang-barang

    maupun jasa yang diperlukan oleh konsumen tersebut. Jadi penawaran dapat diartikan

    berbagai kuantitas suatu barang tertentu di mana seorang penjual bersedia

    menawarkan barang atau jasanya pada berbagai tingkat harga, ceteris paribus.

    Banyak hal yang menentukan jumlah penawaran suatu barang, tetapi ketika

    kita menganalisis bagaimana pasar bekerja, maka salah satu penentunya adalah harga

    barang itu. Apabila harga roti cokelat naik pastilah menguntungkan bagi penjual,

    sehingga jumlah barang yang ditawarkan juga naik. Penjual roti akan bekerja

    sepanjang hari, membuat lebih banyak roti cokelat dan mempekerjakan lebih banyak

    tenaga kerja. Akan tetapi pada saat harga roti cokelat turun, maka usahanya tentu

    kurang menguntungkan, dan penjual memutuskan untuk mengurangi produksi roti

    cokelatnya, pada saat semakin turun mungkin penjual akan memutuskan akan

    menutup usahanya sehingga penjualan sama dengan nol. Oleh karena jumlah

    penawaran meningkat seiring dengan naiknya harga, dapat dikatakan bahwa jumlah

    penawaran berhubungan secara positif dengan tingkat harga. Hubungan antara harga

    dan jumlah penawaran ini berlaku untuk kebanyakan jenis barang dalam

    perekonomian, sehingga disebut sebagai hukum penawaran (The low of supply).

    Apabila semua hal diasumsikan sama, ketika harga suatu barang meningkat, maka

    jumlah yang ditawarkan akan ikut meningkat, sebaliknya ketika harga barang turun,

    maka jumlah yang ditawarkan akan ikut menurun.

    Tabel pada Gambar 2.3. menunjukkan jumlah penawaran seorang penjual

    roti cokelat Halim pada berbagai tingkat harga. Pada saat harga Rp.500, Halim tidak

    menawarkan satupun roti cokelat. Pada saat harga meningkat penawaran roti cokelat

    Halim semakin banyak. Hal ini disebut skedul penawaran (supply schedule). Tabel

  • 35

    yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah

    penawarannya, dengan asumsi semua faktor lain tetap (ceteris paribus).

    Harga Roti

    Cokelat

    Jumlah Penawaran

    Roti Cokelat

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    Gambar 2.4. Skedul Penawaran Halim dan Kurva Penawaran

    Gambar 2.4. Menggunakan angka-angka dalam tabel untuk menggambarkan

    hukum penawaran. Kurva yang menghubungkan antara harga dengan jumlah

    penawaran disebut kurva penawaran (supply curve). Kurva penawaran selalu naik,

    karena ketika semua faktor lain dianggap konstan, maka harga yang lebih tinggi

    berarti lebih banyak barang yang ditawarkan sebagaimana disebutkan dalam hukum

    penawaran.

    Pergeseran Pada Kurva Penawaran

    Kurva penawaran roti cokelat menunjukkan seberapa besar jumlah roti

    cokelat yang ditawarkan produsen untuk berbagai tingkat harga, dengan asumsi faktor

    lain tidak berubah. Hubungan ini dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu.

    P

    Q

    S

    500

    1500

    1000

    2000

    3000

    0

    2500

    2 4 6 8 10 0

  • 36

    Misalkan harga tepung turun, karena tepung adalah bahan baku utama untuk

    memproduksi roti cokelat, turunnya harga tepung akan membuat penjualan roti

    cokelat semakin menguntungkan. Hal tersebut akan meningkatkan jumlah penawaran

    roti cokelat. Pada harga berapapun penjual kini mau memproduksi lebih banyak roti

    cokelat. Dengan demikian kurva penawaran akan bergeser ke kanan.

    Terdapat beberapa variabel yang dapat mempengaruhi penawaran antara lain:

    1. Harga barang itu sendiri (Px)

    2. Harga input ( Pi)

    3. Teknologi (T)

    4. Harapan (Hr)

    5. Jumlah penjual (Jp)

    Persamaan penawaran dapat ditulis:

    (Qs = F(Px, Pi, T, Hr, Jp)

    Harga Input

    Untuk memproduksi roti cokelat produsen membutuhkan beberapa input

    antara lain tepung terigu, gula pasir, cokelat, perasa, mesin pembuat roti cokelat,

    gedung tempat pembuat roti dan tenaga kerja untuk mencampur dan mengoperasikan

    mesin roti. Ketika harga salah satu input ini meningkat, maka memproduksi roti

    cokelat menjadi kurang menguntungkan, sehingga perusahaan akan memproduksi

    lebih sedikit roti cokelat, apabila harga input ini meningkat tajam, maka perusahaan

    mungkin akan menutup pabrik rotinya. Sehingga jumlah penawaran akan menjadi

    nol. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa harga input suatu barang berhubungan

    negatif dengan jumlah barang yang diproduksi.

    Teknologi

    Teknologi yang digunakan oleh produsen untuk mengubah input menjadi

    output berupa roti cokelat juga menentukan jumlah roti cokelat yang ditawarkan.

    Apabila produsen menemukan teknologi mesin yang dapat mengurangi penggunaan

  • 37

    tenaga kerja. Jika mesin tersebut dapat mengurangi biaya produksi perusahaan, maka

    penawaran roti cokelat akan meningkat.

    Harapan di Masa yang Akan Datang

    Jumlah penawaran roti cokelat dapat pula dipengaruhi oleh harapan

    perusahaan di masa yang akan datang. Misalnya perusahaan memprediksi harga roti

    cokelat akan naik pada bulan depan, maka perusahaan akan menyimpan sebagian

    hasil produksinya hari ini untuk dijual bulan depan, sehingga jumlah penawaran

    bulan ini akan berkurang.

    Jumlah Penjual

    Penawaran pasar akan jumlah roti cokelat tergantung pula pada seluruh faktor

    yang mempengaruhi penawaran untuk masing-masing individu, seperti harga input,

    teknologi yang digunakan, dan harapan. Sebagai tambahan penawaran pasar juga

    tergantung pada jumlah penjual yang ada di pasar.

    0

    S1

    S2

    S3

    Jumlah Roti Cokelat

    Harga Roti

    Cokelat

    Meningkat

    Menurun

    0 Gambar 1.5. Pergeseran Kurva Penawaran

  • 38

    2.3. Penentuan Harga dan Jumlah yang Diperjualbelikan

    Setelah kita menganalisis permintaan dan penawaran secara terpisah, maka

    sekarang waktu kita menggabungkan keduanya untuk melihat bagaimana keduanya

    menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Harga pasar suatu

    barang dan jumlah yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran

    dari barang tersebut. Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan

    pembeli. Penentuan harga pasar tergantung pada permintaan, penawaran dan bentuk

    pasar di mana permintaan dan penawaran itu terjadi. Oleh arena itu perlu dilakukan

    analisis secara serentak terhadap permintaan dan penawaran suatu barang untuk

    menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan atas suatu komoditas

    tertentu.

    Analisis permintaan dan penawaran digunakan untuk menggambarkan

    mekanisme pasar. Tanpa adanya campur tangan pemerintah, permintaan dan

    penawaran dengan sendirinya akan mencapai keseimbangan harga dan jumlah barang

    atau jasa yang diperjualbelikan. Bagaimana harga dan jumlah bervariasi sepanjang

    waktu, tergantung pada bagaimana permintaan dan penawaran bereaksi terhadap

    perubahan variabel-variabel ekonomi lainnya. Oleh itu pemahaman secara kualitatif

    dan kuantitatif sangat membantu untuk memahami dampak dari kejadian-kejadian

    tersebut.

    Harga suatu barang atau jasa sangat tergantung pada pasar yang dihadapi.

    Anda biasa mendengar dan melihat mengapa harga di suatu pasar produk mengalami

    guncangan hebat, sedang di pasar lainnya tidak. Mengapa pengumuman mengenai

    rencana kebijakan pemerintah tentang kondisi-kondisi ekonomi di masa yang akan

    datang dapat mempengaruhi pasar, jauh sebelum kondisi tersebut menjadi kenyataan.

    Secara garis besar terdapat dua bentuk pasar; yaitu pasar persaingan sempurna

    dan (perfec competition), dan bentuk pasar dengan persaingan tidak sempurna

    (inperfec competition); bentuk pasar dengan persaingan sempurna ditandai dengan

    sifat-sifat sebagai berikut:

  • 39

    Produk yang diperjualbelikan adalah produk homogen. Dalam pasar persaingan

    sempurna, jenis produk yang dijual oleh para penjual harus sama dalam segala

    hal. Karena semua produk yang dipasarkan adalah homogen, maka dalam

    menentukan pembelinya, konsumen tidak tergantung pada siapa yang menjual

    barang tersebut, melainkan pada tingkat harga barang tersebut.

    Jumlah penjual dan pembeli yang ada dalam pasar sangat banyak, sehingga

    jumlah produk dibeli oleh seorang pembeli atau jumlah produk yang dijual oleh

    seorang penjual sangatlah kecil kontribusinya apabila dibanding dengan jumlah

    total produk yang ada di pasar. Dengan demikian baik penjual maupun pembeli

    secara orang per orang tidak mungkin mempengaruhi harga pasar dari produk

    tersebut.

    Perusahaan adalah penerima harga (price taker). Para produsen yang

    menghasilkan suatu produk tertentu yang homogeny, dalam menawarkan

    produknya di pasar, melakukan persaingan atas dasar harga pasar yang ada.

    Oleh karena produsen produk tersebut secara perorangan tidak dapat

    mempengaruhi harga pasar yang terbentuk, sebaliknya perusahaanlah yang

    harus menyesuaikan harga produknya dengan harga pasar yang ada. Sementara

    di sisi lain konsumen pun secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga

    produk di pasar. Dalam hal ini konsumen tidak dapat mengubah harga pasar

    dengan membeli lebih banyak atau lebih sedikit produk, karena kontribusi

    seorang konsumen terhadap seluruh konsumen yang ada di pasar sangat kecil.

    Semua unit-unit ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap harga.

    Jadi tiap pembeli dan penjual memiliki pengetahui yang sempurna mengenai

    harga produk yang akan dibeli dan dijual. Jadi apabila ada seorang penjual

    bermaksud menjual prod