Upload
sabrina-putri-dewanti
View
254
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME
Modul 1 sub bab 2Penurunan Kesadaran
Skenario 1
KELOMPOK 3 CEMPAKA PUTIH
Anggota:Cahya Alfaliza
Fanny NurlatifahFebridayanti Nur Fitrianisa Lidya Mar’athus Sholihah
Muhamad UraidaNovia Ayu LarasatiNublah Permata
Rivaldi Puala YukaRizka Sekar Kinasih
Sabrina Putri Dewanti
Tutor: dr. Bambang
SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke unit gaqwat darurat RS dalam keadaan tidak sadar. Dari anamnesis keluarga diketahui sebelumnya pasien mengalami demam tinggi sejak satu hari yang lalu dan muntah-muntah lebih dari 10 kali sehari. Enam jam yang lalu pasien kejang selama 2 menit, setelah itu pasien tidak sadarkan diri. Dari hasil wawancara dengan ibu pasien, didapatkan informasi bahwa pasien masing mengompol sampai usia 5 tahun. Pada pemeriksaan fisis didapatkan: kesadaran koma, temperatur 37,6 C, frekuensi napas 32x/menit,pernapasan dalam dan tercium bau aseton dari pernapasan. Tekanan darah 80/60 mmHg, denyut nadi 140x/menit.bibir, lidah dan kulit kering, turgor kulit menurun.
1. Laki-laki 20 tahun, tidak sadar2. Demam tinggi sejak 1 hari yang lalu3. Muntah lebih dari 10 kali/hari4. Enam jam yang lalu kejang selama 2
menit5. Masih mengompol sampai usia 5
tahun6. Suhu 37,6 C7. Frekuensi napas 32 kali/ menit8. Pernapasan dalam dan tercium bau
aseton9. Tekanan darah: 80/60 mmHg, nadi
140 kali/ menit10. Bibir lidah dan kulit kering, turgor
kulit menurun.
Kata Sulit
1. Turgor : keadaan ketegangan di dalam sel atau alat
2. Aseton : dimetil keton, CH3COCH3, cairan tak berwarna mudah menguap, berbau khas
Kata kunci
PERTANYAAN
1.Sebutkan berbagai penyakit yang dapat menurunkan kesadaran? (rivaldi)2.Jelaskan patomekanisme kejang dan penurunan kesadaran? (sabrina)3.Jelaskan mengapa tercium bau aseton pada pasien? (ebi)4.Jelaskan mengapa pasien mengalami demam dan muntah? (cahya)5.Jelaskan mengapa terjadi tanda-tanda syok? (kangeda)6.Apakah ada hubungannya pasien masih mengompol sampai usia 5tahun dengan gejala pada skenario? (rizka)7.Sebutkan dan jelaskan DD? (aya laras fanny)8.Jelaskan alur diagnosis pada skenario? (nunu)
Penyakit-penyakit dengan penurunan kesadaran
• Ketoasidosis diabetik• Hiperglikemia hiperosmolar non-ketotik• Hipoglikemia berat• Ensefalitis• Meningitis• Gastroenteritis berat
Patomekanisme Penurunan Kesadaran
Etiologi
Gejala klinis
SirkulasiEnsealitisMetabolikElektrolitIntoksikasiTraumaEpilepsi
DemamGelisahKejangHipertensi atau hipotensiTakikardi atau bradikardi
Insulin Glukosa darah Sumber energi < Glukosuria berat, dll
Keton plasmaKetosis & hidrogen,
asidosis metabolikDiuresis osmotikDehidrasi & <
elektrolit
Hipotensi & syok Otak kekurangan O2 Koma
Patomekanisme Kejang
Pada keadaan demam, kenaikan suhu 10C akan menaikan metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan
oksigen akan meningkat 20%. Pada seorang anak berusia 3 tahun, sirkulasi otak mencapai 65% dari
seluruh tubuh, dibandingkan orang dewasa yang hanya 15%. Jadi pada kenaikan suhu tubuh tertentu, dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel
neuron,dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi ion K maupun Na melalui membran. Perpindahan ini mengakibatkan lepas muatan listrik yang besar, sehingga meluas ke membran sel lain melalui
neurotransmitter, dan terjadilah kejang.
Insulin
Menyebar ke pusat pengaturan suhu di
Hipotalamus
Heat loss melalui kulit Vasokonstriksi
Respon peningkatan
suhu
Metabolisme
Rentan Terhdap Infeksi
pirogen endogen dikeluarkan di pembuluh darah sekitar
hipotalamus
Imunitas Tubuh
Glukosa tidak bisa masuk sel
Suhu Tubuh
DEMAM
Mekanisme Demam dan Muntah Pada Skenario
Hiperglikemia
CTZ di Otak
Rangsangan nervus simpatis
Makanan tdk bisa terdorong ke usus
Pengosongan lambung
terlambat
Proses pencernaan terganggu
Jalur eferen menerima
sinyal
Gerakan ekspulsif otot abdomen, gastrointestinal, dan
pernapasan MUNTAH
MUNTAH
Tanda-tanda syok Pasien kehilangan cairan (muntah-muntah)
Volume darah menurun
Tubuh melakukan kompensasi
Terdeteksi sebagai
hipotensi Hiperventilasi takikardia Turgor kulitmenurun
Kulit dingin dan pucat
Defisiensi insulin Hiperglikemia Glikosuria
Osmotik diuretikPoliuria
Nokturia → Gejala defisiensi insulin
Diabetes Mellitus Tipe I tidak terkontrol Komplikasi
Hubungannya pasien masih mengompol sampai usia 5 tahun dengan gejala pada skenario
MENGOMPOL
KETOASIDOSIS DIABETIK
DEFINISIkeadaan dekompensasi – kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. Juga merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius, suatu keadaan darurat yang harus segera diatasi.
EPIDEMIOLOGI
Di negara maju dengan sarana yang lengkap, angka kematian KAD berkisar 9-10%, sedangkan di klinik dengan sarana sederhana dan pasien usia lanjut angka kematian dapat mencapai 25-50%.Angka kematian menjadi lebih tinggi pada beberapa keadaan yang menyertai KAD seperti sepsis, syok yang berat, infark miokard akut yang luas, pasien usia lanjut, kadar glukosa darah awal yang pasien KAD usia muda. Pada pasien kelompok usia lanjut, penyebab kematian lebih sering dipicu oleh faktor penyakit dasarnya.
ETIOLOGI
Faktor Pencetus :-Penderita DM tipe-1-Menghentikan atau mengurangi dosis insulin-Infeksi-Infark Miokard Akut-Pankreatitis akut-Penggunaan obat gol. steroid
MANIFESTASI KLINIS
•Didahului oleh poliuri dan polidipsi•Pernapasan cepat dan dalam (Kussmaul)•Berbagai derajat dehidrasi•Tercium bau aseton dari hawa napas•Riwayat berhenti menggunakan insulin•Demam / infeksi•Muntah-nutah•Derajat penurunan kesadaran
Penderita KAD
80% Diketahui menderita DM
20% Tidak dike-tahui menderita DM
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
- Riwayat DM- Pernapasan cepat
dan dalam- Buang Air Kecil yg
sering- Banyak minum
- Sering menderita dema atau infeksi
- Muntah-muntah
a. Tanda Umum- Kulit kering- Selaput lendir kering- Penurunan turgor kulit- - Penurunan reflexb. Tanda vital- Takikardi- Hipotensi- Takipnea- Hiptermia- Demam, (infeksi)c. Tanda khusus- Napas berbau aseton- Kebingungan- Koma
- Kadar glukosa > 250mg%
- pH < 7,35- HCO3 rendah
- Anion gap yang tinggi
- Keton serum positif
KETOASIDOSIS DIABETIK
• PENATALAKSANAAN
•Cairan larutan garam fisiologis•Insulin•Kalium•Glukosa•Bikarbonat•Pengobatan umum :• Antibiotik• Oksigen• Heparin
PENCEGAHAN•Edukasi dan komunikasi efektif•Pasien DM harus didorong untuk perawatan mandiri terutama saat mengalami masa-masa sakit, dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah dan keton urin sendiri
• KOMPLIKASI•edema paru•Hipertrigliseridemia•infark miokard akut•komplikasi iatrogenic (hipoglikemia, hypokalemia, edema otak dan hipokalsemia)
• PROGNOSIS•baik selama terapi adekuat dan selama tidak ada penyakit lain yang fatal (sepsis, syok septik, infark miokard akut, thrombosis serebral, dll).
DEFINISI
koma hyperosmolar hiperglikemik non ketotik (HHNK) merupakan komplikasi akut/ emergensi Diabetes
Melitus (DM).
FAKTOR PENCETUS
Faktor pencetus dapat dibagi menjadi enam kategori:1. infeksi,
2. pengobatan, 3. noncompliance,
4. DM tidak terdiagnosis, 5. penyalahgunaan obat, dan
6. penyakit penyerta
Hiperglikemia
Diuresis osmotik dan cairan tubuh total
Hilangnya vol.sirkulasi
Hiperosmolar Hormon anti diuretik dan rasa haus
Cairan tidak di kompensasi
Dehidrasi
Hipovolemia Hipotensi
Gangguan pada perfusi jaringan
Koma
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINISANAMNESIS
• rasa lemah, gangguan penglihatan, atau kaki kejang.
• Dapat pula ditemukan keluhan mual dan muntah
• Kadang, pasien datang dengan disertai keluhan saraf seperti letargi, disorientasi, hemiparesis, kejang atau koma.
PEMFIS• tanda-tanda dehidrasi berat
seperti turgor yang buruk, mukosa pipi dingin dan denyut nadi yang cepat dan lemah.
• Dapat pula peningkatan suhu tubuh yang tak terlalu tinggi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Temuan laboratorium awal pada pasien HHNK adalah konsentrasi glukosa darah yang sangat tinggi (>600 mg per dL) dan osmolaritas serum yang tinggi (>320
mOsm per kg air [normal=290 ± 5]), dengan pH lebih besar dari 7.30 dan disertai ketonemia ringan atau tidak.
PENATALAKSANAANPenatalaksaan HHNK meliputi lima pendekatan: 1. Rehidrasi intravena agresif2. Penggantian elektrolit3. Pemberian insulin intravena4. Diagnosis dan manajemen faktor pencetus dn penyakit penyerta5. Pencegahan
KOMPLIKASI TERAPI
Komplikasi dari terapi yang tidak adekuat meliput oklusi vaskular., infark miokard, low-flow syndrome, disseminated intravascular
coagulopathy dan rabdomiolisis.
PROGNOSIS :
Buruk
Hipoglikemi Berat
Definisi Penurunan kadar glukosa darah yang signifikan
Etiologi Defisiensi glukosa darah
Manifestasi Klinis • Lemas• Keringat dingin• Jantung berdebar• Poliuri dan polidipsi
• Pucat • Mata kabur
• Penurunan kadar glukosa darah yang signifikan
Pemeriksaan Penunjang 1. Tes toleransi glukosa (TTG)2. GDS dan GDP3. Benda keton
4. Gas darah arteriPenatalaksanaan • IV infus dextrosa 10%
• Ditiazem• Menghentikan obat penyebab hipoglikemi
Komplikasi Nefropati diabetikNeuropati diabetik Retinopati diabetikKelainan jantung
Anamnesis•Onset gejala mulai dari haus dan polyuria. Gejala lain diantaranya adalah sesak napas, nyeri abdomen, mengantuk, bingung, atau bahkan koma. Mungkin terdapat gejala atau tanda penyakit yang memicu, seperti infeksi bakteri disertai demam, menggigil, dan sebagainya. •Terdapat Riwayat diabetes melitus dalam keluarga•Riwayat hiperglikemia dan Hipoglikemia, dll.
Pem. Fisik •Bisa ditemukan tanda-tanda asidosis (pernapasan cepat, Kussmaul [dalam dan panjang]), atau dehidrasi (disertai hipotensi, takikardia, dan penurunan TD postural), atau kerusakan diabetik yang sudah lama ada (misalnya retinopati, neuropati).
Pem. Lab•Kadar glukosa > 250 mg%•pH < 7,35•HCO3 rendah•Anion gap yang tinggi•Keton serum positif (+)
Alur Diagnosis
Daftar PustakaSylvia Price. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.Repository USU – Gastroporesis DiabetikaBuku ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV dan VRobbins & Cotran. 2005. Dasar Patologis Penyakit Ed. 7. Jakarta: EGCSoewondo P, 2006, Ketoasidosis Diabetik, Dalam: Buku Ajar Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 1874-1877. Tjokroprawiro A, Hendromartono, Sutjahjo A, et al, 2007, Diabetes Mellitus, Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Airlangga RS Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya, Airlangga University Press, Surabaya, pp. 29-76.At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan FisikIlmu Penyakit Dalam UI Ed. V Jilid III